Anda di halaman 1dari 72

KESELAMATAN

MASUK TUANG
TERBATAS
&
TANK
CLEANNING
POKOK BAHASAN

Keselamatan Masuk Ruang Terbatas


Pembersihan Tanki & Perbaikan Tanki
1. PENGERTIAN
Apa itu Ruang terbatas
(Confined Space) ?
Suatu ruang / lokasi kerja yang memiliki
kondisi (Ref : OSHA 29 CFR-1910.146) :
• Ruang jalan masuk dan keluar terbatas.
• Ventilasi udara yang tidak memadai.
• Tidak dirancang bagi pekerja untuk tinggal
di dalamnya secara terus-menerus.
• Berpotensi mengandung/menghasilkan udara
atau bahaya lainnya yang
membahayakan orang yang
masuk ke-dalam-nya.
Katagori Ruang Terbatas /
Ruang Tertutup
1. Ruang tertutup dengan katagori harus
memiliki ijin untuk masuk, karena kondisinya yang
berbahaya.
2. Ruang tertutup dengan katagori tanpa diperlukan ijin
masuk, yang tidak mengandung dari zat-zat
berbahaya, namun terdapat benda-benda atau
peralatan yang dapat menyebabkan cidera.

Kriteria Masuk Ruang Tertutup :


1. Sengaja masuk ruang tertutup yang mensyaratkan Ijin
Masuk
2. Anggota badan
4
melewati lubang masuk ruang tertutup
Contoh Ruang Terbatas / Tertutup
CONTOH RUANG TERBATAS
CONTOH RUANG TERBATAS
Pipa
INSIDEN PADA RUANG TERBATAS

KECELAKAAN DI RUANG TERTTUTUP :


 Karena disebabkan peralatan Mekanikal didalamnya
 Cairan atau gas berbahaya didalam ruangan
 Udara yang berbahaya didalam ruangan
 Tidak ada petugas jaga diluar ruangan
 Penyelamatan atau tanggap darurat yang kurang sigap /
kurang terencana
 Ventilasi yang kurang
2. HIRADC MASUK RUANG TERBATAS

POTENSI BAHAYA DALAM RUANG TERBATAS

 BAHAYA GAS BERACUN, GAS MUDAH


TERBAKAR, OXYGEN DEFICIENCY
 BAHAYA PHISIS
 BAHAYA LISTRIK
 BAHAYA MEKANIS
 BAHAYA KIMIA
 BIOLOGICAL HAZARDS
 BAHAYA RADIASI
Identifikasi Potensi Bahaya
 Suhu atau Kelembaban
 Bahaya Enersi Mekanis Ekstrem
 Kekurangan atau kelebihan  Tertutupnya jalan
O2 (< 19,5% atau 23,5%) masuk/keluar
 Cairan, uap atau gas  Bahaya Listrik Statis
mudah terbakar  Masuknya bahan berbahaya
 Cairan, uap atau gas melalui saluran atau pipa
beracun  Runtuhnya galian
 Bahan Radioaktif  Permukaan licin, terhalang,
 Endapan Besi Sulfide posisi di ketinggian
 Bahaya Listrik  Potensi benda jatuh
 Kebisingan atau getaran  Suhu ruangan yang panas
 Pekerjaan cukup sering di  Asap (uap logam) dari las
ruang tertutup potong listrik, krn kurang
 Binatang berbahaya ventilasi menyebabkan
10 kekurangan O2.
BAHAYA-BAHAYA DALAM RUANG TERBATAS
ATMOSFER BERBAHAYA
• Combustible >10% LEL
• Konsentrasi Oksigen <19,5% atau >23,5%
• Konsentrasi CO > konsentrasi yang diijinkan
• Konsentrasi H2S > konsentrasi yang diijinkan
• Debu mengganggu pandangan pada jarak 5 ft
(1,52 m)

TLV-TWA (Threshold Limit Value-Time Weighted


Average/NAB)
TLV STEL (TLV Short Time Exposure Limit) / PSD
TLV CEILING (C)
Kekurangan Oksigen
• Ruang tertutup biasanya kurang
memiliki ventilasi untuk sirkulasi udara.
• Kadar oksigen dalam ruangan kurang
karena adanya gas lain yang mengisi
ruangan
Ruang • Udara mengandung oksigen yang
tertutup
diperlukan untuk pernafasan dengan
kadar normal 20,8% Oksigen dan
sekitar 79% Nitrogen.
• Kebutuhan manusia untuk oksigen
minimal 19,5% Volume.
• Bila kadar oksigen di udara dibawah
19,5% disebut Oxygen Deficiency.
KEKURANGAN OKSIGEN
Kandungan oksigen
(% volume) Gejala-gejala (tekanan atmosferik)

Batas minimum dizinkan untuk bekerja tanpa APP catu


19.5%
udara segar.
Tanda-tanda hipoksia, nafas dan detak jantung mulai
17%
cepat.
Nafas makin cepat, denyut nadi cepat, koordinasi otot
14-16% mulai terganggu, terasa lelah, persepsi dan
pertimbangan mulai terganggu.
Bisa tiba-tiba tidak sadar, pertimbangan makin buruk,
12%
bibir biru.
Mual, muntah dan tidak sadar
Bisa fatal : 100% dalam 8 menit; 50% dalam 6 menit;
6-10%
dalam 4-5 menit masih bisa sembuh bila segera diberi
pertolongan.
Koma dalam 40 detik, nafas kejang dan segera disusul
<6%
kematian.
KELEBIHAN OKSIGEN
Kadar O2 diatas 23.5% disebut
kelebihan oksigen (oxygen enriched);
Material akan terbakar cepat, dianggap dapat
menimbulkan bahaya kebakaran dan
peledakan.
KOMPOSISI UDARA HASIL PERNAFASAN
NITROGEN 79 %
OKSIGEN 16 %
KARBON DIOKSIDA 5 %

SYARAT LINGKUNGAN KERJA


 O2 - MINIMAL 19,5 %

 CO2 - MAKSIMAL 0,5 %


2015 Cal standard by :
OSHA (Occupational Safety & Health Asociation)
NIOSH (National Institute of Occupational Safety and Health)
ACGIH (American Conference of Governmental Industrial Hygienists)

OSHA NIOSH ACGIH


SUBSTANCE 8-hour TWA Up to 10-hour 8-hour TWA
(ST) STEL (ST) STEL (ST) STEL
(C) Ceiling (C) Ceiling (C) Ceiling
CO 25 ppm 35 ppm 25 ppm
(C) 200 ppm (C) 200 ppm
H2S 10 ppm (C) 10 ppm 1 ppm
(Z37.2-1966) (ST) 15 ppm [10-min] (ST) 5 ppm
(C) 50 ppm
KARBON MONOKSIDA (CO)

KONSENTRASI` AKIBAT

25 ppm NAB 8 jam/hari

Tertinggi, pucat, mulai terasa tidak


200 ppm
nyaman
Sakit kepala dan tidak nyaman dalam
600 ppm
setelah penghirupan 1 jam

2500 ppm Tidak sadar dalam 30 menit

4000 ppm Segera mematikan


HIDROGEN SULFIDA (H2S)

KONSENTRASI AKIBAT

1 ppm (NAB) Bau telor busuk

15 ppm Pusing, mual

100 ppm Penciuman lumpuh

300 ppm Hilang kesadaran dalam 20 menit


Segera nafas terhenti, tidak sadar lalu diikuti
1000 ppm
kematian
Kondisi Hidro Carbon & Oxygen
KONDISI MASUK % OKSIGEN
RUANG TERTUTUP
KURANG ANTARA LEBIH
19,5 % 19,5-25% 25 %
LEBIH DILARANG DILARANG DILARANG
20 % MASUK MASUK MASUK
ANTARA BA DILARANG
PRESENTASE

11-20%
BA MASUK
INSPEKSI INSPEKSI
LFL

ANTARA BA BA DILARANG
2- 10 % KERJA KERJA MASUK
DINGIN DINGIN
KURANG BA BA DILARANG
2% KERJA KERJA MASUK
PANAS PANAS
Keterangan :
 BA Inspeksi : Hanya kegiatan Inspeksi dan harus menggunakan Breathing Apparatus
 BA Kerja Dingin : Kegiatan dgn ijin kerja dingin dan harus menggunakan BA
 BA Kerja Panas : Kegiatan dgn ijin kerja panas dan harus menggunakan BA
PENGARUH UAP MINYAK BUMI
0,05 % (500 PPM) NILAI AMBANG BATAS, TLV
0,10 % (1000 PPM) IRITASI MATA DLM 1 JAM
0,20 % (2000 PPM) IRITASI MATA, HIDUNG, SALURAN
PERNAFASAN, PUSING MUAL DLM 30 MENIT
0,70 % (7000 PPM) DLM 15 MNT ADA TANDA TANDA MABUK
1,00 % (10 000 PPM) LEBIH CEPAT MABUK, AKAN DIIKUTI TIDAK
SADAR DAN LEBIH LAMA LAGI AKAN MATI
2,00 % (20 000 PPM) TIDAK SADAR, SEGERA MATI
BAHAYA KARENA PROSES KERJA
Bahaya-bahaya baru dapat timbul dan meningkat karena
adanya proses kerja yang dilakukan dalam Ruang Terbatas.
Contoh:
 Pengelasan menghasilkan api dan uap.
 Penggerindaan menghasilkan debu, spark dan panas.
 Penggunaan listrik yang dapat menimbulkan tegangan dan sumber
panas
 Penggunaan inert gas Nitrogen pada proses pembersihan.
 Bahaya jatuh pada konstruksi ketinggian dalam ruang terbatas.
 Suhu panas yang meningkat saat bekerja pada siang yang terik.
 Bising karena proses kerja.
22

BAHAYA SUBYEKTIF
MASALAH KESEHATAN FISIK MASALAH PSIKOLOGIS :
INDIVIDU :
• Kecenderungan unsafe act
• Sakit sawan atau epilepsi.
• Penyakit jantung atau gangguan • Klaustrophobia atau
jantung. gangguan mental lainnya
• Asma, bronchitis atau sesak
napas.
• Gangguan pendengaran. KETIDAKPAHAMAN BAHAYA
• Sakit kepala seperti migrain DI RUANG TERBATAS
ataupun vertigo yang dapat
menyebabkan disorientasi.
• Gangguan atau sakit tulang
belakang.
• Kecacatan penglihatan
permanen.
• Penyakit lainnya.
WAKTU PAJANAN RADIASI PANAS
PADA RUANG CONFINED SPACE

Suhu Dalam Ruang Boleh Terpapar Paling


Tertutup Lama
30 0 C 3 Jam
32 0 C 2 Jam
35 0 C 1 Jam
37 0 C 30 Menit
41 0 C 20 Menit
44 0 C 15 Menit

Dengan masa istirahat 30 menit


PENGENDALIAN (MITIGASI) RISIKO
MASUK RUANG TERBATAS
1. Eliminasi dan Subtitusi sumber-sumber Bahaya dari
katagorinya risiko tinggi; yaitu penyebab kecelakaan
fatality seperti kekurangan oxygen dan toxic gas.
2. Pengendalian Enginnering, dengan dari menyiapkan
perlengkapan yang handal dan efektif seperti Isolasi,
Ventilasi, Penerangan yang sesuai standar, serta
peraatan kerja, dll.
3. Pengendalian Administrasi, dengan penerapan
prosedur keselamatan masuk ruang terbatas termasuk
persyaratan tanggap darurat, perencanaan pekerjaan,
personil yang kompeten dan pengawasan pelaksanaan
masuk ruang terbatas.
4. Kelengkapan APD termasuk APD untuk kegiatan Rescue.
3. PROGRAM MASUK RUANG TERBATAS

1. Persyaratan Prosedural
2. Persyaratan Personil sebagai
pelaksana kegiatan
3. Persyaratan Perlengkapan
dan Fasilitas, termasuk APD
4. Persyaratan Perencanaan
5. Persyaratan Pengawasan &
Monitoring.
PERSYARATAN PROSEDURAL
1. Prosedur melakukan HIRADC, misal membuat JSA
2. Prosedur SIKA (Permit to Work)
3. Prosedur Isolasi Energi dan LOTO
4. Prosedur Pengosongan dan Pembersihan Tanki
5. Prosedur Ventilasi
6. Prosedur Gas Test & Monitoring Gas
7. Prosedur Penggunaan Alat dalam Ruang Tertutup
8. Prosedur Tanggap Darurat & Rescue
9. Komunikasi Bahaya seperti, Rambu Peringatan,
Sign board, Barrier / barikade, dll
KOMUNIKASI BAHAYA
 MEETING : PJSM, TBM, HSE Meeting untuk Evaluasi
 PAPAN PETUNJUK & PEMBATAS AREA:
❆ SIGN BOARD: pasang tanda larangan untuk mengingatkan &
menandakan area bahaya ruang terbatas.
❆ BARRIER : gunakan pembatas/pagar untuk menjaga orang
yang tidak berwenang tidak memasuki area Ruang Tertutup.
❆ CONTROL BOARD: papan petunjuk / catatan kegiatan
di akses masuk yang dikendalikan
oleh Pengawas/Petugas Keselamatan
PERSYARATAN PERSONIL
Personil atau pelaksana kegiatan masuk ruang
terbatas terdiri dari tim atau kelompok kerja dengan
pembagian peran sbb :
1. Pengawas Pekerjaan (Entry Supervisor)
2. Petugas / Operator yang masuk dan bekerja di ruang
terbatas
3. Petugas ukur atau Test Gas (Gas Tester)
4. Petugas Penjaga / Siaga Keselamatan
5. Petugas Penyelamat (Rescue team)
DILARANG KERAS HANYA 1 ORANG SAJA YANG
MASUK RUANG TERBATAS TANPA DIDAMPINGI
PERSONIL / ORANG LAIN
Persyaratan Kompetensi Personil
Untuk memenuhi persyaratan kompetensinya, semua
personil yang akan melakukan kegiatan masuk ruang
terbatas harus diberikan Pelatihan masuk ruang terbatas /
tertutup, yaitu :
1. Tipe Ruang Tertutup yang akan dimasuki
2. Potensi bahaya yang dihadapi
3. Persyaratan udara kerja dan pengujian udara/gas
4. Penggunaan alat pelindung diri (PPE), termasuk SCBA
5. Peraturan yang berhubungan dengan RuangTertutup
6. Pencegahan dan penanggulangan kebakaran
7. Tatacara tanggap darurat & menolong korban
(Emergency Response & Rescue)
Kelompok Kerja (Tim bekerja dalam Ruang Terbatas)
1. Tugas dan Tanggung Jawab sebagai Pengawas Pekerjaan
Semua pekerjaan yang dilakukan di dalam maupun di sekitar Ruang
Tertutup harus di bawah pengawasan seorang pengawas yang
paham dengan tatacara dan peralatan yang dianjurkan serta perihal
keselamatan yang berhubungan dengan masuk ke dalam Ruang
Tertutup.

Pengawas pekerjaan masuk Ruang Tertutup (Entry Supervisor)


adalah orang yang secara langsung bertanggung jawab atas
pekerjaan yang sedang dilaksanakan di Ruang Tertutup.
Pengawas harus yang mempunyai keahlian dari pelatihan
berbasis kompetensi dan pengalaman terkait procedural tentang
kegiatan masuk ruang terbatas.
Kelompok Kerja (Tim bekerja dalam Ruang Terbatas)
2. Tugas dan Tanggung Jawab sebagai Petugas Operator Masuk
Ruang Terbatas
Petugas operator harus sudah terlatih dan menguasai
tatacara ijin kerja :
• Ruang Tertutup
• Penghembusan udara (Purging) dan Ventilasi
• Penguncian/pelabelan (Lockout/Tagout)
• Penutupan dan Pembuntuan (Blinding dan blanking)
 Memahami bahaya potensial & bahaya nyata Ruang Tertutup.
 Memahami semua prosedur dan tindakan pencegahan yang
diperlukan untuk memasuki Ruang Tertutup dan pentingnya
memastikan tatacara tersebut dipatuhi.
 Memahami tatacara dan peralatan pengujian udara.
Kelompok Kerja (Tim bekerja dalam Ruang Terbatas)
3. Tugas dan Tanggung Jawab sebagai Petugas Penguji Gas (Gas Tester)
Petugas Penguji Gas (Gas Tester) harus:
• Mempunyai keahlian dan kemampuan dalam melakukan pengujian
gas dan menggunakan peralatan secara benar.
• Memahami bentuk Ruang Tertutup.
• Memahami tatacara mengenai masuk Ruang Tertutup.
• Memahami tindakan pencegahan yang diperlukan untuk memasuki
Ruang Tertutup dan memahami pentingnya mematuhi tindakan
tersebut.
• Memahami potensi bahaya dan bahaya nyata yang dihadapi pada
saat bekerja di Ruang Tertutup.
• Memahami teknik pengambilan sampel gas.
Kelompok Kerja (Tim bekerja dalam Ruang Terbatas)
4. Tugas dan Tanggung Jawab sebagai Petugas Siaga Keselamatan
Petugas Siaga Keselamatan harus terlatih dalam:
• Menggunakan peralatan komunikasi.
• Menggunakan peralatan pemantau udara (gas
detector).
• Bersertifikat sebagai gas tester.
• Persyaratan ventilasi.
• Menggunakan peralatan darurat (Emergency Escape
Breathing Apparatus – EEBA atau Self Contained
Breathing Apparatus-SCBA)
• Tatacara kedaruratan dan penyelamatan
• (Emergency and Rescue Procedure).
Petugas Siaga Keselamatan yang terlatih
diperlukan di dalam pekerjaan Ruang Tertutup.
Petugas Siaga Keselamatan diperlukan di setiap
lubang masuk / keluar (jika Ruang Tertutup
berukuran besar sehingga terdapat banyak
lubang masuk dan keluar atau jarak ke dua
lubang cukup jauh sehingga tidak terlihat secara
langsung dari satu posisi penjaga.
Selama pekerjaan di Ruang Tertutup,
Petugas Siaga Keselamatan harus:
• Menjaga komunikasi dengan pekerja yang di dalam Ruang Tertutup.
• Segera memberitahukan kepada pekerja yang bekerja di dalam Ruang
Tertutup apabila ada perubahan keadaan.
• Memantau sistem-sistem pendukung kehidupan (life support) yang
digunakan dalam pekerjaan di Ruang Tertutup.
• Tidak melakukan kegiatan lain yang dapat mempengaruhi perhatiannya
terhadap pekerja yang bekerja di dalam Ruang Tertutup.
• Mencatat semua orang dan barang yang masuk dan ke luar Ruang
Tertutup.
• Tetap berada di tempatnya, sampai ada petugas yang berkemampuan
sama menggantikan.
• Mempunyai wewenang untuk menghentikan pekerjaan di Ruang Tertutup
apabila diperlukan.
Kelompok Kerja (Tim bekerja dalam Ruang Terbatas)
5. Tugas dan Tanggung Jawab sebagai Petugas Penyelamat
Petugas Penyelamat (Rescue) harus sudah dilatih
seperti Petugas Siaga Keselamatan dan juga
dilatih dalam Pelatihan Penyelamat Industri
(Industrial Rescue Training):
• Minimum 2 orang anggota penyelamat
menguasai Resusitasi Jantung Paru
(Cardio-Pulmonary Resuscitation) dan
standard Pertolongan Pertama (First Aid).
• Petugas Penyelamat bisa merangkap
sebagai Petugas Siaga Keselamatan.
• Hanya Petugas Penyelamat yang secara mental
dan fisik mampu bekerja di Ruang Tertutup dan
melakukan operasi penyelamatan saja
yang boleh digunakan.
• Petugas Penyelamat harus memahami operasi
dan denah Ruang Tertutup.
PERSYARATAN
PERLENGKAPAN & FASILITAS

Peralatan, Perlengkapan, dan fasilitas untuk


masuk Ruang Terbatas, selain untuk kegiatan
inti pekerjaan, juga harus menyiapkan dan
mengalokasikan peralatan, perlengkapan, dan
fasilitas keselamatan termasuk perlengkapan
tanggap darurat

namun harapannya
perlengkapan tersebut justru
jangan sampai digunakan
PERALATAN KESELAMATAN BEKERJA
PADA RUANG TERBATAS
ALAT KERJA
• Gas detector
• Lamp work, head lamp (gas proof)
• Safety Tag
• Barrier
• Communication tools (radio, rope)
• BA Control Board
• Ventilation tools
• Pakaian Kerja non elektrostatis
GAS DETECTOR
Gas Detector digunakan
untuk mendeteksi gas
atau uap dan memberikan
tanda alarm jika gas/uap
tersebut mencapai level
tertentu.

INGAT: alat pendeteksi gas HARUS


dikalibrasi sebelum digunakan
Remember : Gas Detector MUST be calibrated before used
TEST & MONITORING GAS

Udara baik

Udara kurang baik

(Udara yang baik dekat Udara mematikan


manhole tidak berarti
udara di bagian bawah
ikut baik)
Alat Pelindung Diri dalam Ruang Tertutup
Alat Pelindung Diri:
1. Peralatan Pernafasan (SCBA, Air
Liner System)
2. Full Body Harness
3. Gas Detector dan Escape
Equipment
4. Pakaian Kerja non elektrostatis
PERALATAN TANGGAP DARURAT
MASUK RUANG TERBATAS
• Sked Stretchers, Neck Collar, Spinal Board
• Emergency Life Support Apparatus
• Respirator Kit
• Personal Alert Safety System (PASS)
• APAR
• Hauling/Hoisting Kit
• SCBA
• Tripod
PERENCANAAN MASUK RUANG TERBATAS
(ENTRY PREPARADNESS)
1. Melakukan kajian HIRADC, misal dengan metode JSA
2. Menyiapkan para Pekerja yang diberi wewenang :
 memiliki pengetahuan, keahlian atau kompetensi
bekerja pada Ruang Terbatas
 lolos tes kesehatan fisik dan mental.
3. Menyiapkan peralatan, perlengkapan, dan fasilitas
bekerja di Ruang Terbatas, termasuk APD sesuai
kebutuhan dan memenuhi standar.
4. Melakukan rapat awal pekerjaan (Pre Job Safety
Meeting), untuk review semua persiapan
ENTRY PREPARADNESS
5. Melakukan prosedur Isolasi Energi & LOTO sebagai
bagian persiapan masuk ruang terbatas
6. Menyiapkan prosedur-prosedur terkait pelaksanaan
pekerjaan dan perlengkapan yang digunakan
7. Mengurus permintaan Surat Ijin Kerja (permit to work)
8. Menyiapkan perlengkapan komunikasi bahaya.
PERSYARATAN
PENGAWASAN & MONITORING MASUK
RUANG TERBATAS
1. Mengurus Surat Ijin Kerja harian
2. Melakukan Safety Briefing atau Tool Box Meeting
3. Melakukan pengawasan pekerjaan sesuai tahapan
masuk ruang terbatas
4. Melakukan Tes Gas pada awal memulai pekerjaan
dan monitoring secara berkala
5. Melakukan monitoring oleh Petugas Siaga
Keselamatan menggunakan control board
4. PROSES / TAHAPAN KEGIATAN
MASUK RUANG TERBATAS

1. Persiapan dan Perencanaan


2. Persiapan dan Pelaksanaan
Isolasi
3. Pembersihan dan
Pembuangan Gas atau Cairan
4. Pasokan Udara
5. Tata cara sebelum memasuki
Ruang Tertutup
I. TAHAP PERSIAPAN & PERENCANAAN
1. PERSIAPAN TEKNIS
2. PERSIAPAN TENAGA KERJA
3. PERENCANAAN & PROSEDUR KERJA
4. PERSIAPAN SARANA & FASILITAS

Kegiatan krusial pada tahap ini


adalah melakukan komunikasi &
review semua persyaratan masuk
ruang terbatas
49
II. TAHAP PERSIAPAN & PELAKSANAAN ISOLASI
1. PEMBEBASAN UNIT RUANG TERBATAS / ALAT
2. PENGOSONGAN UNIT
3. PELAKSANAAN ISOLASI ENERGI & LOTO

Kegiatan krusial pada tahap ini adalah


melakukan Isolasi Energi sehingga unit ruang
tertutup tersebut tidak berhubungan dengan
sumber bahaya dari unit / peralatan lain
sekitarnya

50
METODA ISOLASI
• LOCK-OUT/TAG OUT
• BLOCK, BLANK AND BLEED
• DISCONNECT MECHANICAL LINKKAGES
• SECURE MECHANICAL MOVING PART
• SHIELD RADIATION SOURCES
• BOND AND GROUND
• GUARDING
III. TAHAP PEMBERSIHAN & PEMBUANGAN GAS /
CAIRAN
1. tekanan dalam sistem Ruang Tertutup diturunkan
(depressurize) hingga mencapai tekanan atmosfir
melalui saluran pembuangan gas (vent system)
2. Buang sisa cairan dalam sistem Ruang Tertutup
melalui sistem saluran pembuangan yang tersedia
(drain system).
3. Lakukan pembersihan gas (purging) dalam Ruang
Tertutup dengan gas inert (N2 atau CO2) jika gas
dalam Ruang Tertutup bersifat mudah terbakar
4. Hembuskan udara segar dalam ruang tertutup

52
METODE PEMBEBASAN GAS :

• VENTILASI ALAMI
• VENTILASI MEKANIS
• VENTILASI DENGAN STEAM
• MENGALIRKAN GAS INERT
• MENDORONG DENGAN AIR (UNTUK TANGKI KECIL)
IV. TAHAP PASOKAN UDARA
PASOKAN UDARA DENGAN MEMBERIKAN
VENTILASI

54
Referensi OSHA
• QUESTION : What is the best way to supply oxygen
to a long confined space?
• ANSWER : Blow fresh air in at one end of the space,
and exhaust the stale air at the other end.

QUESTION : What is the best way to provide oxygen for


a deep confined space?
ANSWER : Blow the fresh air in near the bottom, and
exhaust the stale air near the top.

QUESTION : How can you prevent short-circuiting when


supplying oxygen to a confined space that has just
one opening?
ANSWER : Use a fan that has enough power to blow
clean air into the entire space.
• QUESTION : How can you provide good air
circulation in a long confined space with just one
opening?
• ANSWER : Use duct work to carry the air flow to
the far end of the space.

QUESTION : How can you prevent short-circuiting if a


confined space has two openings, but they are in a
position that would leave some areas unventilated?
ANSWER : Use duct work to direct the fresh air into
places it would not otherwise reach.

QUESTION : What is the best way to remove ligther-


than-air contaminants from a confined space that
has two openings at the top?
ANSWER : Place a duct at the inlet to bring the fresh
air down toward the bottom of the space, leaving
your fan to draw the contaminated air from the top.
• QUESTION : In the same type of confined space, how
should you remove heavier-than-air contaminants?
• ANSWER : Place your duct at the outlet, to capture the
low-lying contaminants. Your fresh air enters the space
higher up.

SUMMARY
V. TAHAP TATACARA SEBELUM MEMASUKI
RUANG TERTUTUP
a. Seluruh saluran energi luar diisolasi
b. Pemeriksaan peralatan yang akan digunakan
sesuai kondisi bahaya, termasuk pencahayaan
c. Pelatihan bagi para pekerja (tailbord briefing)
dan pemeriksaan fisik
d. Penggunaan peralatan pelindung diri yang
sesuai
e. Pemeriksaan seluruh bagian ruang tertutup dari
bahan pencemar dan berbahaya
f. Supervisor meyakinkan bahwa kondisi aman
dimasuki
58
Mengukur Udara dalam Ruang Tertutup
PENGUKURAN GAS (GAS TEST)

Pengujian gas dilakukan (di saat Pekerjaan tidak diijinkan jika ditengarai ada
awal dan secara terus menerus) kandungan gas atau ada potensi timbulnya
untuk memastikan tidak adanya kandungan gas yang dapat menimbulkan
uap atau gas yang bisa kebakaran/ ledakan atau pencemar udara
menimbulkan bahaya yang beracun atau berbahaya.

Kepekatan udara / gas yang


diperbolehkan:
1. Oksigen: 19,5 % s/d 23 %
2. Gas mudah terbakar: 0 % LEL
3. H2S: 0 ppm
4. CO2: < 500 ppm
5. CO: 0 ppm
POKOK BAHASAN

Keselamatan Masuk Ruang Terbatas

Pembersihan Tanki & Perbaikan


Tanki
Tahapan Pekerjaan
Pemeliharaan Lengkap - Tangki Timbun

2. Empty 4. Vapor /
1.Preparation 3. Isolation
Tank Gas Freeing

8. Re-
5. Gas Test 6. Cleaning 7. Hot Work Commissioning
TAHAPAN PEKERJAAN TANKI PENDAM
Preparation (Persiapan)
1. Seleksi Kontraktor (bila diperlukan)
2. Siapkan rencana kerja berdasarkan persyaratan
keselamatan (site specific safety plan)
3. Lakukan assessment bahaya potensial dengan
menggunakan material safety data sheets
( MSDS)
4. Jenis Ijin Kerja yang akan digunakan
• Ijin Kerja Selamat (Dingin)
• Ijin Masuk Ruang Terbatas
• Ijin Kerja Panas
Empty Tank (Pengosongan Tangki)
 Gunakan jalur pipa bertekanan rendah/kosong
 Periksa jalur dan sarana pembuangan limbah
sementara untuk membuang sisa cairan
 Bila perlu, gunakan air untuk mengangkat BBM
Jenis Ijin Kerja :
Hot work/ijin kerja panas (e.g. untuk diesel pumps dan
vacuum trucks)

Pengosongan tangki menggunakan vaccum truck atau


pompa portable explotionproof, atau peralatan yang
telah disetujui oleh PT Pertamina. Dilarang mengguna-
kan peralatan yang tidak sesuai peruntukannya
Isolation
 Sorokan buta (Blinding)
 Electrical Isolation (On / Off Access)
 Pembatasan Akses Memasuki Area
Berbahaya
 Lock Out Tag Out (LOTO)
Jenis ijin kerja :
Ijin Kerja Selamat (Dingin)
Penutupan dan pengamanan (isolation) peralatan,
meliputi menutup akses masuk tangki, menutup dan
isolasi jalur pipa dan dispenser
Vapor / Gas Freeing
 Pembebasan gas dari tangki bekas BBM dilakukan
untuk mencegah orang yang memasuki tangki dari
pengaruh kekurangan zat asam atau keracunan uap
hidrokarbon.
 Pengujian konsentrasi gas yang mudah terbakar
harus diadakan dengan menggunakan peralatan
explosimeter yang memenuhi ketentuan dan diuji
secara berkala
 Pelaksana uji gas harus petugas terlatih.
 Apabila kondisi tangki sudah bebas dari gas mudah
terbakar, harus dikeluarkan Sertifikat Bebas Gas.

menggunakan exhaust / blower fan explotion proof


atau secara alami dengan system ventilasi
Vapor / Gas Freeing
a. Area sekitar lokasi pekerjaan wajib dipasang safety line atau pembatas
area lainnya pada jarak radius 6 meter dari dombak tangki dan
dipasang rambu-rambu peringatan dengan tulisan :
“ADA GAS MUDAH TERBAKAR, DILARANG MASUK, DILARANG
MEROKOK, MENYALAKAN API ATAU MENGGUNAKAN HP”
b. Untuk pelepasan uap mudah terbakar (flammable gas) langsung ke
udara gunakan exhaust/blower explotionproof yang disambungkan ke
manhole.
c. Exhaust outlet harus dengan posisi dinaikan (elevated) untuk
meyakinkan bahwa uap mudah terbakar terdispersi ke udara bebas
d. Pada tahapan akhir dari water draining, tangki juga dilengkapi pompa
exhaust/blower isap untuk meminimalisir penyebaran uap ke udara.
e. Pastikan gas mudah terbakar dalam tangki tidak mencapai flammability
limit.
Gas Test (Pengujian Kandungan Gas)
 Hentikan peralatan mechanical
ventilation devices sebelum gas test
 Tetapkan kriteria kondisi untuk
memasuki tangki
 Gas test menggunakan peralatan gas
tester/detector oleh ahli Gas Tester
kontraktor yang berpengalaman dan
bersertifikat

Jenis ijin kerja : Ijin masuk ruang terbatas


Storage Tank Elements Cleaning
 Sedapat mungkin, bersihkan tangki dari bagian luar tangki
 Lakukan ventilasi maksimum
 Kontrol sumber ignition
 Tetapkan APD (PPE)
Jenis ijin kerja : Ijin masuk ruang terbatas

Pembersihan dan pekerjaan lain komponen dalam / luar


tangki sesuai ketentuan Ijin Kerja Selamat dan Masuk Ruang
Tertutup, pastikan gas mudah terbakar tidak terdeteksi dan
kadar O2 cukup dilakukan pengukuran rutin sebelum dan
selama pekerjaan. Gunakan exhaust/blower explotionproof
untuk menghilangkan sisa flammable gas dan meningkatkan
oksigen didalam tangki
Hot Work (Pekerjaan Panas)
 Apakah ada risiko kebakaran dan peledakan ?
 Kemungkinan flammable liquids/gases terdapat
di dasar tangki ?
 Apakah bebas dari wax atau endapan lain ?
 Inorganic lead (cat) ?
 Organic lead?
 Emisi dari tangki atau drain terdekat?
 Emisi senyawa toksik dari pengelasan/
pemotongan metal?
Jenis Ijin Kerja :
Ijin masuk ruang terbatas & Ijin Kerja Panas
RE-COMISSIONING

Re-commissioning :
 Melakukan inspeksi
 Hydrostatic test
 Kalibrasi ulang
Jenis ijin kerja : Ijin masuk ruang terbatas

Anda mungkin juga menyukai