Anda di halaman 1dari 38

Modul Pelatihan

Ruang Terbatas
(Confined Spaces)

www.pertamina.com
(Date of Presentation Here)
TUJUAN

Mengetahui prinsip-prinsip keselamatan standar dan prosedur bekerja di ruang


terbatas (confined spaces)

Mengetahui bahaya dan risiko selama bekerja di ruang terbatas dan apa yang
harus dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut ke batas aman
CONTOH KASUS 1
CONTOH KASUS 2 DAN 3
STATISTIK AKIBAT PEKERJAAN RUANG TERBATAS

Lebih dari 50% dari kejadian fatal di ruang terbatas terjadi kepada
orang yang mencoba menolong tanpa alat bantu pernapasan

Kasus 1: 1 Pekerja + 6 Penolong (5 meninggal)


Kasus 2: 1 Pekerja + 4 Penolong (3 meninggal)
Kasus 3: 1 Pekerja + 3 Penolong (2 meninggal)

10 dari 13 “penolong” meninggal dunia (77%)


PENYEBAB KEJADIAN

 Tidak Ada Identifikasi Ruang Terbatas


 Tidak Ada Prosedur Kerja Pada Ruang Tertutup atau Confined
Space
 Perusahaan Tidak Melakukan Pengujian Gas Atmosfir Berbahaya
 Tidak Tersedia Informasi atau Rambu K3 Yang Jelas Jika Terjadi
Kecelakaan
 Perusahaan Tidak Melengkapi APD Bagi Pekerja
DEFINISI RUANG TERBATAS

Suatu ruangan yang cukup besar sehingga seorang pekerja dapat memasukinya dan
melakukan pekerjaan didalam ruangan tersebut

Mempunyai jalan masuk dan keluar yang terbatas

Tidak dirancang untuk tempat kerja berkelanjutan atau terus menerus

LEL dalam ruangan > 0 % LEL


JENIS RUANG TERBATAS

Tank/Tangki Pipes/pipa
Vessels/Bejana Trenches/selokan
Manholes/lubang lalu orang Tunnels/terowongan
Sewer / Selokan Ducts/saluran pipa
Silo Vaults/bunker
Pits/lubang dengan kedalaman min 1,5 m
POTENSI BAHAYA RUANG TERBATAS
Kekurangan dan Kelebihan Oksigen

Bahan Mudah Terbakar dan Meledak

Bahan Beracun

Terperangkap Substansi cair atau padat yang tersimpan /Engulfment

Struktur Ruang/Konfigurasi Dinding , lantai, undakan dll

Energi mekanis, elektrik dari peralatan kerja atau sumber panas lainnya
BAHAYA KEKURANGAN DAN KELEBIHAN OKSIGEN
Bahaya Kelebihan Oksigen

23.5% Batas maksimum


yang dapat ditoleransi

19.5% Batas minimum


yang dapat ditoleransi

Bahaya Kekurangan Oksigen


BAHAYA KEKURANGAN OKSIGEN

15 - 19% Penurunan kemampuan untuk bekerja


berat, Gangguan sistem koordinasi,
Gejala awal
12-14% Napas menjadi cepat dan dangkal,
Penurunan kemampuan penilaian
10-12% Napas menjadi cepat dan dangkal,
Bibir menjadi biru
8-10% Gangguan SSP, Lemas, Mual, Muntah,
Tidak sadarkan diri
6-8% 8 menit - fatal, 6 minutes - 50% fatal,
4-5 minutes – dapat pulih
4-6% Koma dalam 40 detik, Kematian
BAHAYA API DAN LEDAKAN

 Oksigen
 Gas, Uap, Debu Mudah Terbakar
 Sumber Panas Ignition Source :
 Kegiatan Pengelasan (Welding)
 Peralatan Listrik (Electric Tools)
 Percikan Listrik (Sparks)
 Merokok (Smoking)
BAHAYA BAHAN BERACUN

Isi dari confined space


Material yang digunakan
di confined space
Area yang berdekatan
dengan confined space
BAHAYA TERPERANGKAP

 Cairan
 Padatan
 Penahan Ruangan
 Aliran Air
BAHAYA STRUKTUR RUANGAN

Kondisi dan bentuk ruang dapat


menimbulkan bahaya:

 Penggunaan tangga dan Scaffolding

 Permukaan yang basah dan licin

 Area yang sempit dapat mengakibatkan tenaga kerja terjebak

 Pencahayaan yang kurang memadai


BAHAYA SUMBER ENERGI

Mekanik:
Peralatan kerja di Ruang Terbatas yang tidak berpelindung seperti:
 pengaduk

 pemotong

 Rantai

Elektrik:
Sengatan listrik dapat merupakan bahaya di dalam confined space
BAHAYA LAIN
MASUK RUANG TERBATAS

Tindakan dimana seseorang bermaksud


masuk kedalam ruangan terbatas maka
diperlukan ijin untuk masuk ke ruang
terbatas.

Jika sebagian badan kita sudah melalui


bukaan dari ruangan telah digolongkan
“masuk ke ruang terbatas”.
KETENTUAN MASUK RUANG TERBATAS

Ijin masuk kedalam ruang tertutup


mempunyai beberapa ketentuan:
Mengandung atau kemungkinan
mengandung udara yang berbahaya
Menyimpan material yang bisa menimbuni
orang yang masuk
Mempunyai tata letak sedemikian yang
memungkinkan seseorang terjebak
didalamnya dan mengalami asphyxia
Mengandung potensi yang membahayakan
keselamatan dan berbahaya bagi kesehatan
PROSES MASUK RUANG TERBATAS

Siapkan Risk Assessment (SOP 04-601) dan HAZID/Hazard Identification


(SOP 04 412)
Siapkan sertifikat isolasi dan yakinkan itu telah dilakukan (SOP 03-002),
dengan memperhitungkan efektifitas isolasi, sisa deposit setelah
dibersihkan, hasil tes gas, dsb.
Lampirkan P&ID dengan menandai titik-titik dimana dilakuan isolasi
mekanikal.
Siapkan Main Permit dan Complementary Confined Space Entry Permit.
Pengetesan gas meliputi LEL, O2 dan H2S dilakukan mulai dari luar Ruang
Terbatas, dan kemudian harus dilakukan secara berkala.
RISK ASSESSMENT RUANG TERBATAS
 Akses masuk dan keluar
 Isolasi gas, cairan ataupun padatan
 Isolasi energi elektrik dan mekanis
 Pencahayaan
 Pembilasan Gas Beracun/Mudah Terbakar
 Ventilasi
 Pembersihan residu bahan berbahaya
 Pengangkatan dan pengkangkutan peralatan kerja
 Keadaan darurat dan penyelamatan
 Selang/Pipa untuk suplai udara
 Deteksi Gas Atmosfer berbahaya
 Pencegahan kebakaran
 Komunikasi
ISOLASI PADA RUANG TERBATAS
Tutup valve
Isolasi, blind
Kosongkan ruangan
Depressurize, drain / inert dan ventilasi
Lock out atau Tag out pada peralatan
Sumber listrik
Bagian2 yang berputar atau bergerak bolak-balik
Hazardous materials
Membersihkan residu dari ruang tertutup
VENTILASI PADA RUANG TERBATAS

Menggunakan mechanical ventilation


Fan
Turbex
Ventilasi dengan rate sekitar 12 kali isi ruangan per jam.
Ruangan besar membutuhkan rate yg lebih tinggi
Pastikan bahwa sumber udara tidak terkontaminasi
Ventilasi udara harus benar-benar diambil dari udara bersih,
tidak terkontaminasi oleh gas yang mudah terbakar, gas-gas
beracun dsb.
TYPES OF VENTILATION

Positive Pressure Negative Pressure Push-Pull


TES ATMOSFIR PADA RUANG TERBATAS

Usahakan membuka sebanyak mungkin lubang untuk ventilasi. Dalam hal


menggunakan kompressor penyuplai angin
Yakinkan tidak ada cerobong dari kompressor atau mesin lain di sekitar
intake yang asapnya akan terhisap oleh kipas untuk ventilasi ruang.
TES ATMOSFIR PADA RUANG TERBATAS
SYARAT-SYARAT MASUK (Refer: SOP 03-004)

1. TANPA BREATHING APPARATUS :


LEL < 0%
O2 19.5% < O2 < 23.5 %
H2S < 0 PPM
CO < 0 PPM

2. O2 > 5%, LEL > 5%  no hot work

3. 10% > LEL  no cold work


PERTOLONGAN PADA RUANG TERBATAS

Jangan panik
Tidak melakukan pertolongan tanpa alat bantu pernapasan
Minta bantuan tim penyelamat
Lakukan penyelamatan dari luar
RENCANA PENYELAMATAN PADA RUANG TERBATAS

Metode
Peralatan
Personil
PERANGKAT DAN TANGGUNG JAWAB
Operating Authority :
- Mengecek dan meyakinkan bahwa semua prosedur, peralatan,
Alat Pelindung Diri telah siap, dan usaha2 perlindungan
dilakukan.
- Bersama Performing Authority, Safety Authority memutuskan
cara2 serta tindakan2 pencegahan yang akan dilakukan untuk
masuk ke ruang terbatas.(menyusun Risk Assessment )

Safety Authority :
- Memberikan pengarahan serta melakukan pemantauan.
- Melakukan pengetesan gas, dan melatih pekerja untuk
penggunaan peralatan tes gas.
- Meyakinkan bahwa pekerjaan dilakukan sesuai prosedur.
PERANGKAT DAN TANGGUNG JAWAB
Performing Authority :
- Sudah memperoleh Ijin Kerja Utama dan Tambahan untuk
masuk Ruang Terbatas (SOP 03-001), Setelah mempersiapkan
Risk Assessment bersama-sama Operating Authority & Safety
Authority
- Meyakinkan bahwa pekerjaan dilakukan sesuai prosedur.
- Standby Man / Watchman wajib memiliki sertifikat “ Petugas
Madya”
- Entrant wajib memiliki sertifikat “ Petugas Utama “

Rescue & First Aider :


Seorang atau tim yang sewaktu-waktu siap datang segera untuk
penyelamatan secara efisien dan benar berdasarkan prosedur yang
telah ditetapkan.
PERANGKAT DAN TANGGUNG JAWAB

First Entry Man:


Seorang terlatih dengan menggunakan Gas Tester. Pada umumnya dia
adalah Safetyman. Pengetesan sebaiknya menggunakan dua gas
detector. Untuk pengetesan gas dalam bejana terbatas, kandungan O2
harus normal ( 19.5< O2 < 23.5 % ).
PROSES PERSIAPAN MASUK RUANG TERBATAS
Proses Persiapan :
1. Operating Authority harus membebaskan/ memisahkan Ruang tersebut
(dari proses, tenaga listrik, dsb) untuk kemudian menanda-tangani
Sertifikat Isolasi, dan selanjutnya melakukan pembersihan/ pembilasan
guna menghilangkan bahan2 mudah menyala atau gas beracun. Seluruh
Operator yang bertugas harus diberitahu tentang adanya pekerjaan.
2. Isolasi untuk Confined Space hanya ada dua cara yakni pelepasan secara
fisik dan atau penyekatan.
3. Setelah segalanya OK ( free toxic gas, free LEL, dan O2 normal ), Entry Tag
Inspection Record harus dipasang.
ENTRY TAG
IZIN KERJA RUANG TERTUTUP
PRINSIP MELAKUKAN DETEKSI GAS

 Harus telatih dan kompeten


 Gas test performer harus memperhatikan gas beracun dan gas mudah terbakar
yang mungkin muncul dilokasi pengukuran
 Hasil pengukuran harus spesifik dan ditulis di Permit To Work.
 Apabila dibutuhkan pengukuran gas test dalam interval tertentu Gas test
Certificate harus di aplikasikan
 Apabila ada tumpahan minyak bersihkan dan pindahkan, meskipun tidak
terdeteksi adanya gas
PRINSIP MELAKUKAN DETEKSI GAS

 Lakukan sampling lebih dari satu titik. Jika perlu gambarkan lokasi pengambilan
sample gas test dan dilampirkan pada work permit/gast test certificate.
 Gunakan Detektor Infrared saat melakukan gas test di Confined Space atau
lokasi lain dengan kadar oksigen yang sedikit
 Hindari alat gas detektor terkena air atau hidrokarbon.
 Penggunaan sampling probe dengan ekstention membutuhkan waktu lebih lama
bagi gas detektor untuk menghisap udara.
 Lakukan prosedur evakuasi saat alarm gas detektor berbunyi.
 Lakukan pengetesan pada setiap pergantian shift dan atau setiap di mulai
pekerjaan
SERTIFIKAT GAS TEST

Jika dibutuhkan pengukuran gas test dalam


interval tertentu Gas test certificate harus di
aplikasikan
AKHIR SLIDE

Anda mungkin juga menyukai