l3
Udara:
lPiO2 : 20.9 % x 760 = 159 mmHg
lPiCO2 : 0.04 % x 760 = 0.3 mmHg
lPiN2 : 78.6 % x 760 = 597mmHg ALVEOLUS
CO2
CO2
PaCO2: 45 mmHg PaCO2: 40 mmHg
l4
lHipoksia
lHipoksemia
l5
HIPOKSEMIA HIPOKSIA
Penurunan tekanan parsial O2 Kekurangan O2 pada tingkat
pada arteri Penurunan selular
konsentrasi O2 dalam darah Ambilan & pemakaian O2
arteri. selular yang tidak adekuat
Defisiensi O2 relatif dalam Tekanan O2 di tingkat selular
darah arteri tidak adekuat.
Penurunan O2 untuk
pernafasan jaringan
l6
l7
l8/22/2019 l8
-PaO2 krn FiO2 < 21 /
ketinggian - Pompa darah ke jaringan - Penurunan kapasitas
Hypoxic
-- ggx ventilasi/ overdosis
narkotik
Circulatory
inadekuat
- infark miokard, hipotensi
-
Hemic
pembawa O2
-Anemia, keracunan CO
-ARDS/fibrosis paru
- Peningkatankonsumsi O2
Demand
jaringan pada keadaan status
hipermetabolik Histotoxic
- Pemakaian O2 abnormal
-- Keracunan sianida
- demam
Dyspneu, takipneu, hiperpneu.
Diaphoresis ( Berkeringat )
Gelisah
Hipertensi, Takikardi, disritmia.
Gangguan Mental, restlessness, disorientasi, letargi.
Sianosis, digital clubbing (kronis)
Anemia, pilisitemia (kronis)
l10
Memberikan O2 dengan konsentrasi lebih besar dari
pada konsentrasi O2 udara kamar (21%)
Tujuan untuk mengatasi atau mencegah manifestasi
dan simptom hipoksia
l8/22/2019 l11
PaO2 <60mmHg atau SaO2
<90
Keadaan akut pasien suspek
hipoksemia termasuk kasus
akut neurologi.
Trauma berat
AMI
Post operatif (Short term)
l12
Powers WJ, et al. Guidelines for the Early Management of Patients with Acute Ischemic Stroke. Stroke 2018: 49;e46-e99
Nilai SaO2 pasien (dengan pulse oxymetri).
Target SaO2 > 92 %.
Cari dan atasi penyebab penurunan SaO2
(Airway, Breathing)
Tetapkan metode pemberian O2 (Oxygen
Delivery Device).
Evaluasi.
l14
Rebreathing
• Udara dari paru ditampung reservoir CO2 absorber udara dihirup lagi
• Sering untuk deliveri gas anestesi
Partial Rebreathing
• Sebagian udara ekspirasi masuk kantong reservoir
• Udara inspirasi = udara ekspirasi + aliran udara segar
Non Rebreathing
• Sistem deliveri O2 pada umumnya
• CO2 yg dikeluarkan tidak dihirup kembali
• High flow system & low flow system
l15
High flow system Low flow system
Aliran udara inspirasi dapat Sistem deliveri O2 yang banyak
mencapai dalam sistem ini dipakai karena simpel, mudah
dapat mencukupi aliran pemakaian, familiar untuk
inspirasi puncak pasien. petugas medis, ekonomis dan
FiO2 diketahui & stabil. diterima pasien
Dipakai untuk FiO2 konsisten Aliran udara inspirasi pada
& dapat diprediksi. sistem ini tidak dapat
Untuk pasien dengan pola memenuhi flow inspirasi
pernafasan tidak stabil puncak pasien
Ventury mask & aerosol FiO2 tergantung dari :
devices ▪ Kecepatan aliran oksigen.
▪ Reservoir
▪ Pola ventilasi pasien
Acceptable and
preferable
BB 75 kg
Tidal volume 500 ml
Respiratory rate 20 /menit
I : E ratio 1:2
Inspiratory time 1 detik
Expiratory time 2 detik
Anatomic reservoir 50 ml
l17
Anatomic reservoir hidung, nasopharynx &
oropharynx
Volume dari reservoir anatomi sepertiga dari ruang
mati anatomi.
1/3 x 150 ml = 50 ml
Kanula nasal O2 6 L/menit ( 100 ml/detik )
Sebagian besar aliran ekspirasi terjadi selama 75%
pertama waktu ekspirasi ( 1.5 detik )
O.5 detik sisanya adalah kesempatan mengisi reservoir
anatomi dengan O2 100% dari sumber oksigen
l18
Komposisi udara inspirasi adalah
50 ml O2 100% dari reservoir anatomi
100 ml O2 100% dari kannula nasal
350 ml O2 20% dari udara ruang
FiO2 adalah
50 + 100 +70
44%
500
l8/22/2019 l19
50 ml O2 100% berasal dari reservoar anatomi
200 ml O2 100% berasal dari kanula nasal.
250 ml O2 20% berasal dari udara ruangan
FiO2 adalah
50 + 200 +50
60%
500
l8/22/2019 l20
Pada sistim low-flow :
Tidal volume besar atau respiratory rate cepat,
FiO2 rendah;
Tidal volume kecil atau respiratory rate
lambat, FiO2 tinggi
l8/22/2019 l21
Method FiO2 Flowrate
(Approximate) (L/min)
Nasal Cannula 24% 1
28% 2
32% 3
36% 4
40% 5
44% 6
Simple Face Mask 40 – 60% 5–8
Partial Rebreahting Mask 60 – 80% 8 – 15
Non Rebreathing Mask 85 – 100 % 10 – 15
Venturi Mask 24% 3
26% 3
28% 6
31% 6
35% 9
40% 12
l8/22/2019 50% 15 l22
Meningkatkan FiO2 2%-4% untuk setiap
liter O2 (flow rate).
Maksimum 6 l/menit. FiO2 24-44%
(tergantung pola ventilasi pasien).
Flow > 6 l/menit tidak signifikan
meningkatkan FiO2, karena keterbatasan
rongga hidung.
Flow yang tinggi (> 4 l/menit) akan
merusak mukosa hidung. Disarankan
memakai humidifikasi kanula hidung
dengan “bubble device”.
l8/22/2019 l23
Dapat meningkatkan FiO2 31-61%
dengan 5-10 L/menit.
Reservoar simple mask adalah
ruang antara masker dan wajah
pasien, merupakan penyimpan O2
yang digunakan untuk nafas
berikutnya sehingga dapat
meningkatkan FiO2.
Flow < 6 L/menit tidak
direkomendasikan karena tidak
dapat mengeluarkan CO2 dari
masker.
l24
Mirip dengan simple mask (dengan
tambahan kantong resevoar
oksigen).
Dapat meningkatkan FiO2 > 60%.
Pastikan, saat inspirasi kantong
mengempis (mengecil) sekitar 1/3
nya saja.
l8/22/2019 l25
Meningkatkan FiO2 paling tinggi
diantara simple oxygen devices.
FiO2 dapat mencapai 100% (60%-90%,
tergantung dari ada atau tidaknya
kebocoran antara masker dan wajah.
Flowrate harus tinggi untuk menjaga
kantong tetap mengembang selama
inspirasi. (> 10 l.menit).
l26
Deliveri udara atau O2
aerosol panas.
Setting FiO2 dengan cara
mengatur di blender.
FiO2 maksimum 40 – 60%
Flow rate minimum 8
L/menit
l27
Frekuensi nafas > 30 x/menit
Volume tidal < 8 cc/kgBB
Desaturasi oksigen signifikan dengan pulse oxymetry walau
telah diberikan oksigen tambahan maksimum
PaCO2 > 60 mmHg (AGD), kecuali pada pasien PPOK
PaO2 < 70 mmHg dengan oksigen 40%
Tidak dapat memproteksi jalan nafas (aspirasi, penurunan
kesadaran, trauma, obstruksi)
Kelemahan otot pernafasan yang signifikan (negative
inspiratory force < -25 cmH2O), kapasitas vital < 15 mL/kg
Intubasi diindikasikan bila terdapat risiko aspirasi
dan GCS < 8.
Pikirkan pemberian hiperventilasi jika terdapat
peningkatan tekanan intrakranial.
Jika mengalami stroke berat, mungkin diperlukan
intubasi jangka panjang dan trakeostomi. Paresis
saraf kranial dapat menyebabkan terjadinya
laringospasme (N. X) atau aspirasi (N. IX).
Klinis
Pulse oximetry
Kapnograf
ABG
X-ray
EKG
Terapi
penyebab/definitif
l30
lMasker sederhana
lJackson Rees
lDengan reservoir bag
lFACE MASK O2 8-10 lFlow O2 : 8-10
lFlow O2 : 6-10 lpm
lpm lpm
lFiO2 : 60%- 100%
lFiO2 : 40-60% lFiO2 : 100%
l Terapi oksigen
l33
Tidak ada kontraindikasi absolut.
Kontraindikasi relatif berhubung-an dengan
bahaya hiperoksemia.
Pada pasien dengan retensi karbon dioksida
kronik yang me-miliki stimulus untuk bernafas
oleh penurunan tekanan parsial oksigen di darah
arteri (PaO2), pemberian terapi oksigen dapat
menekan ke-inginan untuk bernapas (respiratory
drive).
lX
lX
lHEAD TILT
X
lHEAD TILT jangan dilakukan pada trauma
X lCHIN LIFT
X
NECK LIFT X lHEAD TILT
lJAW THRUST
Oro-pharyngeal tube
lTidak merangsang muntah
lHati-hati pada pasien dengan fraktura basis cranii
lUkuran u/ dewasa 7 mm atau jari kelingking kanan
Tehnik Intubasi Cuff
Management
lEndotracheal tube
lARAH TUBE
lnaso-pharyngeal
lPlica vocalis
lCRICOTHYROIDOTOMY
Hipoksia, spasme pita suara
Tek darah naik, bradikardia / asistole
Tekanan Intra Kranial naik
Gerak leher memperberat cedera cervical