1
Deteksi dini GAGAL NAFAS pada
kasus Pneumonia sangat krusial..
Mengapa ?
• Sangat menentukan “outcome’ klinis
• Pneumonia yang berkembang menjadi SEPSIS
maupun ARDS yang memicu GAGAL NAFAS
dan meningkatkan mortalitas
• GAGAL NAFAS yang dideteksi lebih awal dapat
menghindari kebutuhan penggunaan ventilasi
mekanik (invasif)
Definisi
• Gagal nafas akut terjadi ketika :
– Sistim respirasi tidak mampu lagi memenuhi
kebutuhan metabolik tubuh
Kapasitas
respirasi
Kebutuhan
metabolik
Ketidakseimbangan
Clinical
Criteria
Perbedaan Gagal Nafas
Akut dan Kronik
Penyebab Gagal Nafas
Patofisiologi
Gagal Nafas
Patofisiologi
• FiO2 yang rendah
• Shunting
• Dead space ventilasi
• Hipoventilasi
• Abnormalitas difusi
Patofisiologi
• FiO2 yang rendah
– Berada di ketinggian
– Kadar oksigen yang dihirup rendah
– Obstruksi jalan nafas
• Shunting
• Dead space ventilasi
• Hipoventilasi
• Abnormalitas difusi
Patofisiologi
• FIO2 yang rendah
• Shunting
• Dead space ventilasi
• Hypoventilasi
• Abnormalitas difusi
Normal V/Q CO2 O2
PAO2=110 mmHg
PACO2=38 mmHg
75% 75%
100% 75%
87.5%
Alveoli atelektasis
PAO2 = 45 mmHg
PACO2 = 41 mmHg
PvO2 = 40 mmHg
PvCO2 = 46 mmHg
75% 75%
Hypoxic
Pulmonary
Vasoconstriction
V<Q
75% 75%
100% 75%
90%
Shunting
• Intra kardiak
– Semua penyebab aliran darah R ke L shunt
• Fallot’s, Eisenmenger
• Hipertensi pulmonal dengan patent foramen ovale
• Intra pulmonal
– Pneumonia
– Edema paru
– Atelektaksis
– Kolaps
– Hemoragis paru atau kontusio paru
Shunting
• Intra kardiak
– Semua kelainan yang menyebabkan aliran darah R to L
shunt
• Fallot’s, Eisenmenger
• Hipertensi pulmonal dengan patent foramen ovale
PAO2=110 mmHg
PACO2=10 mmHg
PAO2 = 73 mmHg
PACO2 = 75 mmHg
PvO2 = 40 mmHg
PvO2 = 60 mmHg
PvCO2 = 46 mmHg
PvCO2 = 56 mmHg
75%
88%
Patofisiologi
• FIO2 yang rendah
• Shunting
• Dead space ventilasi
• Hypoventilasi
• Abnormalitas difusi
– kegagalan difusi melewati membran alveolar atau
berkurangnya jumlah alveolar penurunan area
permukaan alveolar
– Patologi : ARDS dan penyakit paru fibrotik
(Kadar oksigen dalam darah rendah)
Kadar oksigen
rendah
Abnormalitas
difusi
Shunting
Patofisiologi Gagal Nafas pada Pneumonia
Sepsis/syok
PNEUMONIA
septik
work of
breathing
Akumulasi cairan ARDS
Kolaps alveoli
dalam alveoli
O2 demand
Ventilation/Perfusion Mismatch
HIPOKSIA
Hipoksemia (tipe 1)
Hipoventilasi (tipe 2) JARINGAN
Diagnosis gagal
nafas
Tanda-tanda klinis distress nafas
• Kompensasi respiratorik
• Respons simpatis
• Tanda-tanda hipoksia jaringan
• Desaturasi hemoglobin
Klinis
• Kompensasi respirasi (↑ work of breathing)
– Takipnu
– Otot nafas tambahan
– Nafas cuping hidung
– Retraksi
• Respons simpatis
• Tanda hipoksia jaringan
• Desaturasi hemoglobin
Klinis
• Kompensasi respirasi
• Respons simpatis
– Takikardi
– Hipertensi
– Sweating
• Tanda hipoksia jaringan
• Desaturasi hemoglobin
Klinis
• Kompensasi respirasi
• Respons simpatis
• Tanda-tanda hipoksia jaringan
– Perubahan status mental (gelisah, somnolence)
– HR turun dan tensi turun ( keadaan lanjut )
• Desaturasi hemoglobin
Klinis
• Kompensasi respirasi
• Respons simpatis
• Hipoksia jaringan
• Desaturasi hemoglobin
– Sianosis (late sign)
– Pada anemia berat
sianosis mungkin tidak
akan tampak
Pulse oximetry
Menilai kesesuaian
antara FiO2 dan SpO2
sangat bermanfaat
untuk mendeteksi
adanya ‘shunt’
Sumber kesalahan
80
40
87%
HR=95
TERAPI
TERAPI
1. TERAPI PENYEBABNYA
• Gagal nafas merupakan suatu
sindroma…SELALU ada PENYEBAB nya
2. Terapi suportif
• Oksigen terapi
• Ventilasi mekanik
Terapi oksigen
30
Flow 100% O2
6 l/min O2
6
0
Time
Variable performance device
24 L/min
37 % O2 udara
30
6 l/min O2
Flow
0
Time
Fixed performance device
30 60 %
O2
60% O2 30 l/min
Flow
15 l/min
udara
100% O2 15 l/min
0
Time
Venturi mask
Alat lain
• Reservoir face mask
• Bag valve resuscitator
Pastikan
JALAN NAFAS BEBAS
dan
sesegera mungkin
berikan tambahan
Oksigen
Beri nafas buatan, bila nafas tidak adekwat
- dengan Ambu bag / BVM & Jackson Rees
- dapat ditambah O2 fraksi/kadar 60% - 100%
- BVM sebaiknya tidak digunakan pasien yang bernafas spontan
Ventilasi mekanis
Keputusan memberikan ventilasi mekanis
– Kompleks
– Multifaktorial
– Tidak ada aturan yang sederhana
Ventilasi mekanis?
• Derajat gagal nafas
– Berat
– Sedang
– Ringan
Humidifier aktif
Plus Heater
Tubing
dengan
kumparan
pemanas
Indikasi NIV pada pasien kritis
Pasien kritis
GAGAL NAFAS
BERAT
Take Home Message
• Identifikasi secara dini tanda gagal nafas
atau potensi gagal nafas pada pasien kritis
• In a doubt, assume the worst
• Gagal nafas ditegakkan secara klinis
bukan laboratoris dan radiologis
• Lakukan resusitasi adekwat dan atasi
”underlyng disease” nya
• Don’t over treat but don’t be late
• NIV atau HFNC bila tepat indikasi namun
jangan sampai terlambat merujuk/intubasi
TERIMA KASIH