Penerapan SPtLDV
Peserta didik sekalian, masih ingatkah kalian dengan materi sistem persamaan linear tiga variabel pada modul sebelumnya? Pasti masih ingat
bukan? Kalian dapat sampai ke modul ini berarti kalian telah melewati kegiatan pembelajaran di modul sebelumnya dengan baik. Mengapa
kalian harus mengingat kembali materi tersebut? Karena materi yang akan kalian pelajari di modul ini sangat berkaitan dengan materi sistem
persamaan linear tiga variabel. Bagaimana keterkaitannya? Pasti kalian penasaran bukan? Untuk menjawab rasa
penasaran kalian silahkan menyimak uraian berikut. Sistem pertidaksamaan dua variabel (linear-kuadrat) atau SPtDVLK adalah kumpulan
beberapa pertidaksamaan yang sedikitnya memuat satu pertidaksamaan linear dan satu pertidaksamaan kuadrat dua variabel. Sehingga bentuk
umumnya adalah sebagai berikut.
Kumamon ingin melakukan
lompat tali, misalkan panjang
tali tidak lebih dari 70 cm,
ternyata panjang tali lebih
pendek dari tinggi badan
kumamon
Agar tali tidak tersangkut ditubuh kumamon, maka setidaknya panjang tali tersebut harus dua kali lebuh panjang dari dari ukuran
sebelumnya. Sehingga
Bagaimana cara mengubah permasalahan pak Fahri menjadi model matematika?Berapa banyak batik motif tantrum dan batik motif
tirto rejo yang akan diproduksi sesuai kondisi etalase yang ada dengan modal yang ia punya.?Bagaimana gambar daerah
penyelesaian pada bidang kartesius berdasarkan batasan-batasan yang telah diuraikan.
Berapakah banyak kombinasi adonan roti yang dapat dibuat untuk mendapatkan keuntungan maksimal?
Pembahasan:
Misalkan:
Secara ringkas, kebutuhan untuk membuat roti basah (x) dan roti kering diberikan seperti tabel di bawah.
Dari tabel di atas dapat diperoleh model matematika dalam sebuah sistem pertidaksamaan matematika sebagai berikut.
x≥0
y≥0
2x + y ≤ 6
x+y≤5
Berikut ini langkah-langkah mencari daerah penyelesaian dari pertidaksamaan linear dua variabel.
1. Ganti tanda ketidaksamaan >, <, ≥, atau ≤ dengan tanda “ = “.
2. Tentukan titik potong koordinat cartesius dari persamaan linear dua variabel dengan kedua sumbu.
a. Titik potong dengan sumbu x, jika y=0 diapit titik (x,0)
b. Titik potong dengan sumbu y,jika x =0 diapittitik (0,y)
3. Gambarkan grafiknya berupa garis yang menghubungkan titik (x,0) dengan titik (0,y).
4. Jika pertidaksamaan memuat > atau <, gambarkanlah grafik tersebut dengan garis
5. putus-putus. Sedangkan jika pertidaksamaan memuat ≥ atau ≤ , gambarkanlah
6. grafik tersebut dengan garis padat.
7. Gunakanlah sebuah titik uji untuk menguji daerah penyelesaian pertidaksamaan.
8. Berikanlah arsiran pada daerah yang tidak memenuhi himpunan penyelesaian pertidaksamaan.
Titik koordinat O, A, dan C dapat diperoleh dengan melihat gambar, yaitu O(0,0), A(0, 15), dan C(30,0). Untuk koordinat B dapat diperoleh
dengan menggunakan eliminasi dan substitusi.
Substitusi nilai y = 10 pada persamaan x + y = 30 untuk mendapatkan nilai x.
x + y = 30
x + 10 = 30
x = 30 – 10 = 20
Jawaban: E
x+y≤5
x+y=5
4x + 6 y ≤ 24
4x + 6 y = 24
x ≥ 1, gambar garisnya melalui x = 1 dan sejajar sumbu y dengan daerah penyelesaian di kanan garis
y ≥ 2, gambar garisnya melalui y = 2 dan sejajar sumbu x dengan daerah penyelesaian di atas garis
Grafik Penyelesaian
Model Matematikanya
{
x+ y ≤ 66
4 x +3 y ≤ 240
x ≥0
y≥0
b. Menentukan titik potong dari persamaan linear dua variabel yang diperoleh
Persamaan I Persamaan 2
x + y = 66 4x +3 y = 240
x 0 66 x 0 60
y 66 0 y 80 0
(x,y) (0,66) (66,0) (x,y) (0 , 80) (60 , 0)
c. Menetukan daerah penyelesaian