Saudaraku, pada hari ini mungkin saja kita merasa lelah, capek, bosan dan
jenuh. Namun ketahuilah bahwa apa yang kita persembahkan kepada anak
didik kita tidak ada yang sia-sia, semua mengandung manfaat, berguna bagi
diri kita sendiri maupun bagi anak didik kita.
Saudaraku, walau engkau tidak sehebat Habibie, tidak selancar Bung Karno
bercakap, tidak seilmiah para ilmuwan, tidak memiliki sejumlah tumpukan
harta, namun berbanggalah bahwa mereka semua adalah hasil didikan
tangan-tangan bijak dari para guru.
Saudaraku, suatu kesyukuran bagi guru karena hidupnya berlimpah doa, doa
dari para siswa yang setiap hari senin tepatnya pada saat upacara bendera
dipanjatkan. Kalau siswa kita jumlahnya 1000-an orang maka 1000-an doa
yang menerangi langkah kita, bagaimana kalau setahun, dua tahun atau
selama kita mengajar sampai pensiun. Sementara profesi lain bergelut
dengan pekerjaannya, terpeleset sedikit saja, fitnah dunia menyapanya atau
tuntutan akhirat menunggunya. Sementara engkau, iringan doa terus menerus
menopangmu, timbangan akhirat menantimu buat menambah pundi-pundi
kebaikanmu.