SKRIPSI
Oleh
KUNTI ZAKIYAH
NIM 111 08 046
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2012
i
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
: Kunti Zakiyah
NIM
: 111 08 046
jurusan
: Tarbiyah
judul
iii
SKRIPSI
POLA RELASI KYAI DAN SANTRI (Persepsi Santri Terhadap
Kepemimpinan Kyai di Pondok Pesantren Pancasila, Blotongan, Sidorejo,
Salatiga, Tahun 2012)
DISUSUN OLEH
KUNTI ZAKIYAH
NIM: 111 08 046
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan
Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 07
September 2012 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar
sarjana SI Kependidikan Islam.
Sekretaris
Penguji I
Penguji II
: M. Gufron, M.Ag.
Penguji III
PERNYATAAN KEASLIAN
: KUNTI ZAKIYAH
NIM
: 111 08 046
Jurusan
: Tarbiyah
KUNTI ZAKIYAH
111 08 046
Motto:
Kesabaran itu pahit tetapi manis buahnya.
Dibalik kesulitan pasti ada kemudahan.
Persembahan:
1. Kedua orangtua tercinta, inspirator, dan penyemangat hidup sejati, yang
keikhlasannya tak pernah sayup, yang selalu membantu dengan seluruh rasa
sanggup, yang doa dan cintanya sepanjang zaman, beliaulah Ayahanda Abdul
Ghofur dan Ibunda Syarifah.
2. Ketiga adik tercinta; Nurul Hidayah A.A, Mukhtar Luthfi, dan Aulia Endah
Safitri.
3. Bapak K. Mukhlasin dan keluarga yang telah memberikan bimbingannya di Pondok
Pesantren Pancasila.
4. Teman-teman PAI B angkatan 2008, Sahabat-sahabat tercinta di kampus STAIN
dan di Pondok Pesantren Pancasila yang telah memberikan persahabatan yang
erat.
vi
KATA PENGANTAR
Tahun
Blotongan,
Sidorejo,
semoga selalu tercurah kepada beliau Nabi agung Nabi Muhammad SAW yang
selalu kita nantikan syafa'atnya diakhirat nanti.
Adapun dalam skripsi tersebut peneliti paparkan hal-hal berkaitan dengan
relasi antara kyai dan santri yang kemudian peneliti kupas dari sudut pandang
(perspektif) santri, berkaitan dengan kepemimpinan kyai. Yang mana hal tersebut
peneliti paparkan sesuai fakta-fakta dan teori yang relevan dengan cara
mengelompokkannya ke dalam subbab-subbab tertentu. Di dalam skripsi ini
termuat pula paparan tentang pesantren (kyai dan santri), jenis-jenis dari relasi
antara kyai dan santri, kepemimpinan-baik yang secara umum maupun yang
secara khusus/islami, jenis-jenis kepemimpinan, dan dalam bab pembahasan
peneliti paparkan berkaitan dengan sudut pandang santri tentang kepemimpinan
kyai yang mana peneliti berikan penjelasan secara jelas dan padat.
vii
viii
KUNTI ZAKIYAH
NIM 111 08 046
ix
ABSTRAK
Zakiyah, Kunti. 2012. POLA RELASI KYAI DAN SANTRI (Persepsi Santri
Terhadap Kepemimpinan Kyai di Pondok Pesantren Pancasila,
Blotongan, Sidorejo, Salatiga, Tahun 2012). Skripsi. Jurusan Tarbiyah.
Program Studi Pendidikan Agama Islam. SekolahTinggi Agama Negeri
Salatiga. Pembimbing. Achmad Maimun, M.Ag.
Kata kunci: Pola Relasi Kyai dan Santri
Tujuan dari skripsi ini adalah Untuk mengetahui hubungan kyai dan
santri di Pondok Pesantren Pancasila, Blotongan, Sidorejo, Salatiga, tahun
2012. Untuk mengetahui persepsi santri terhadap kepemimpinan Kyai di
Pondok Pesantren Pancasila, Blotongan, Sidorejo, Salatiga, tahun 2012. Ada
pun penelitian ini menggunakan pendekata kualitatif dengan menggunakan
metode observasi dan wawancara.
Berdasarkan analisis penelitian maka diperoleh data sebagai berikut: (1)
Pola relasi kyai dan santri di Pondok Pesantren Pancasila, Blotongan, Sidorejo,
Salatiga, tahun 2012 merupakan hubungan patron-client mendasarkan diri pada
pertukaran yang tidak seimbang, yang mencerminkan perbedaan status.
Seorang client (santri), menerima banyak jasa dari patron (kyai) sehingga
client terikat dan tergantung kepada patron. Kedua, hubungan patron-client
bersifat personal. Pola resiprositas yang personal antara kyai dan santri
menciptakan rasa kepercayaan dan ketergantungan di dalam mekanisme
hubungan tersebut. Hal ini dapat dilihat dari budaya penghormatan santri ke
kyai yang cenderung bersifat kultus individu. Ketiga, hubungan patron
tersebar menyeluruh, fleksibel dan tanpa batas kurun waktunya. Hal ini
dimungkinkan karena asosialisasi nilai ketika menjadi santri berjalan bertahuntahun.
Hubungan patron-client ini menempatkan kyai pada kedudukan yang
tinggi, berpengaruh, dan berwibawa di hadapan santri. Kaitannya dengan relasi
kyai dan santri, seorang santri seharusnya taat terhadap kyai. Yang mana sikap
taat kepada kyai atau pemimpin agama ini merupakan implementasi dari
kehendak Al- Quran yaitu QS. An-Nisa ayat 59 yang artinya: Hai orangorang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di
antara kamu. (2) Persepsi santri terhadap kepemimpinan kyai di Pondok
Pesantren Pancasila, Blotongan, Sidorejo, Salatiga Tahun 2010 adalah
kepemimpinan karismatik karena dikagumi oleh banyak santri-santri
(pengikut). Ada pun kekaguman tersebut disebabkan oleh karakteriatik Kyai
yang khas (daya tariknya yang sangat memikat). Kepemimpinan di Pondok
Pesantren Pancasila, Blotongan, Sidorejo, Salatiga Tahun 2012 pun sangat
bernuansa moral karena otoritas Kyai dalam masalah kedalaman ilmu,
ketinggian pribadi dan pengelolaan yang hati-hati dalam hubungan-hubungan
personal.
x
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .....................................................................................
F. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian dan jenis Penelitian ...................................... 10
2. Kehadiran Peneliti ............................................................................ 11
3. Lokasi dan waktu Penelitian ............................................................ 12
xi
e. Gaya Kepemimpinan.................................................................... 49
f. Kepemimpinan Kyai.................................................................... 54
B. Telaah Pustaka...................................................................................... 56
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pola Relasi Kyai dan Santri di Pondok Pesantren Pancasila-Ketaatan
Santri
atas Kepemimpinan
1. Ketika Melaksanakan Perintah dari Kyai ........................................ 90
2. Ketika Melaksanakan Nasehat dari Kyai ........................................ 93
3. Ketika Menerima Hukuman dari Kyai ............................................. 95
4. Makna Hukuman bagi Santri ........................................................... 98
5. Ketika Melaksanakan Tata Tertib .................................................... 100
6. Makna Tata Tertib bagi Santri ......................................................... 103
B. Persepsi Santri Terhadap Kepemimpian Kyai
1. Kepemimpinan ................................................................................. 105
2. Kepemimpinan Kyai di Pondok Pesantren Pancasila ...................... 107
3. Ciri-ciri Kepemimpinan Kyai di Pondok Pesantren Pancasila ....... 112
4. Kepemimpinan Kyai Sangat Penting ............................................... 116
xiv
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................................. 119
B. Saran ................................................................................................... 121
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 01
Lampiran 02
Lampiran 03
Lampiran 04
Lampiran 05
Pedoman Observasi
Lampiran 06
Pedoman Wawancara
Lampiran 07
Lampiran 08
Catatan Observasi
Lampiran 19
Catatan Wawancara
Lampiran 10
Lembar Konsultasi
Lampiran 11
Laporan SKK
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pondok Pesantren merupakan sistem pendidikan keagamaan tertua
produk asli bangsa Indonesia, menurut Galba (1995:23) Salah satu ciri
pondok pesantren adalah adanya asrama bagi para santrinya, adapun
santri menurut Munir Mulkhan (2003:300) memiliki arti murid atau orang
yang belajar di pondok pesantren. Untuk menggali ilmu dari kyai tersebut
secara teratur dalam waktu yang lama, para santri tersebut harus
meninggalkan kampung halamannya dan menetap di dekat
kediaman
kyai. Yang mana kedekatan kyai dan santri tersebut menimbulkan pola
relasi tertentu.
Adapun pola relasi kyai dan santri dapat dikategorikan sebagai
hubungan dialektik. Yang mana hubungan dialektik ialah hubungan
dimana dua pihak saling memberi pengaruh dan akibat, bahkan kemudian
interaksi dua pihak itu membuahkan hasil yang lain dari bentuk ke-2
tindakan dua pihak tersebut. Seseorang yang merasa terancam oleh suatu
tindakan yang dilakukan oleh orang lain akan berusaha melakukan
tindakan yang membuat orang itu mengubah tindakannya (Mulkhan,
2003:299). Pola relasi kyai dan santri atau hubungan antara kyai dan para
santrinya di pesantren dapat terdiri menjadi tiga bagian:1) hubungan guru
dan murid, 2) hubungan orangtua dan anak, 3) hubungan patron-client.
1
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya),
dan ulil amri di antara kamu.
akhlak
santri
(berkaitan
dengan
kepemimpinan
kyai).
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, penulis menyusun perumusan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana relasi kyai dan santri di Pondok Pesantren Pancasila,
Blotongan, Sidorejo, Salatiga, tahun 2012?
2. Bagaimana persepsi santri terhadap kepemimpinan Kyai di Pondok
Pesantren Pancasila, Blotongan, Sidorejo, Salatiga, tahun 2012.
4
C. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian diarahkan kepada hubungan kyai dan
santri di Pondok pesantren Pancasila, dan persepsi santri terhadap
kepemimpinan kyai di Pondok Pesantren Pancasila, Blotongan, Sidorejo,
Salatiga. Sejalan dengan permasalahan tersebut diatas maka secara khusus
tujuan penelitian yaitu :
1. Untuk mengetahui hubungan kyai dan santri di Pondok Pesantren
Pancasila, Blotongan, Sidorejo, Salatiga, tahun 2012.
2. Untuk mengetahui persepsi santri terhadap kepemimpinan Kyai di
Pondok Pesantren Pancasila, Blotongan, Sidorejo, Salatiga, tahun
2012.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian terdiri dan manfaat teoretis yang berdasarkan
pertimbangan kontekstual dan konseptual dan manfaat praktis digunakan
untuk perbaikan. Adapun penelitian tersebut memberikan manfaat antara
lain:
1. Manfaat teoritik
yaitu sebagai pengembangan ilmu pengetahuan, dalam hal ini agar
dapat :
5
E. Penegasan Istilah
Definisi operasional variabel bertujuan untuk menjelaskan makna
variabel yang sedang diteliti. Memberikan pengetahuan tentang definisi
operasional adalah unsur yang memberitahukan bagaimana caranya
mengukur suatu variabel. Untuk menghindari perbedaan dan kesalahan
dalam menginterpretasikan judul skripsi serta sebagai langkah awal
menyatukan persepsi terhadap pembahasan ini, maka penulis berikan
batasan dan penegasan judul secara singkat dengan rincian sebagai
berikut:
1. Pola
gelar
kehormatan
bagi
benda-benda
yang
2)
Menghormati guru.
3)
4)
5)
F. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian
Fokus penelitian ini adalah relasi antara kyai dan santri
Pondok Pesantren Pancasila. Oleh karena itu, pendekatan yang diaggap
cocok untuk digunakan dalam mengkaji permasalahan penelitian
adalah pendekatan kualitatif. Zamroni (1988), Nasution (1988),
Moleong (1997) menekankan kriteria pendekatan kualitatif pada
temuan data/informasi yang lebih besifat deskriptif, dalam bentuk
data-data berupa keterangan subyek, uraian kata-kata atau kalimat dan
bukan pada data yang terbatas angka-angka. Penelitian kualitatif
adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan
analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif
subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori
dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan
fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk
memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai
bahan pembahasan hasil penelitian kuantitatif. Adapun metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi
kasus.
10
2. Kehadiran Peneliti
Peneliti melakukan penelitian secara langsung di Pondok
Pesantren Pancasila, Blotongan, Sidorejo, Salatiga dengan cara
membaur pada masyarakat pondok. Adapun peneliti berpartisipasi
secara lengkap, dalam artian peneliti menjadi anggota secara penuh
dari kelompok yang diamati. Sehingga peneliti mengetahui dan
menghayati secara utuh dan mendalam sebagaimana yang dialami para
santri yang diteliti. Dengan demikian peneliti dapat memperoleh data
informan secara detail dan mendalam langsung dari objek yang diteliti.
3. Lokasi dan waktu penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di komplek putra dan komplek
putri Pondok Pesantren Pancasila, Blotongan, Sidorejo, Salatiga serta
daerah sekitar pondok. Adapun Pondok Pesantren Pancasila sendiri
beralamat di Jalan Fatmawati No. 11 RT/RW: 01/08 Kelurahan
Blotongan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga.
Peneliti pemilihan lokasi ini
15
jenis
wawancara
yang
digunakan
adalah
menggunakan
seperangkat
pertanyaan
baku.
Urutan
metode
dokumentasi
peneliti
gunakan
untuk
6. Analisis Data
Menurut Miles dan Huberman juga Yin yang dikutip oleh
Suprayogo (2001:192), tahap penelitian kualitatif secara umum
dimulai sejak pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan atau verifikasi.
a. Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan multi sumber bukti,
membangun rangkaian bukti dan klarifikasi dengan informan
tentang draf kasar dari laporan penelitian.
b. Reduksi data
Reduksi
pemusatan
data
perhatian
diartikan
pada
sebagai
proses
penyederhanaan,
pemilihan,
pengabstrakan,
17
dalam
penelitian
kualitatif
yang
mana
dalam
b. Triangulasi metode
yaitu salah satu metode yang digunakan dalam uji validitas
dalam penelitian kualitatif dengan cara peneliti menggunakan
berbagai metode pengumpulan data untuk menggali data sejenis
(Suprayogo, 2001:187). Misalnya menggunakan metode observasi
dan wawancara untuk mendapatkan sebuah data.
8. Tahap-tahap Penelitian
Menurut Arikunto (1998:16) tahap-tahap penelitian adalah
sebagi berikut:
a. Memilih masalah
b. Studi pendahuluan
c. Merumuskan masalah
d. -Merumuskan anggapan dasar
-memilih pendekatan
e. Memilih pendekatan
f. Menentukan variabel dan sumber data
g. Menentukan dan menyusun instrumen
h. Mengumpulkan data
i. Analisis data
20
j. Menarik kesimpulan
k. Menulis laporan
G. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam mempelajari dan memahami skripsi
ini maka, peneliti memberikan sistematika penulisan yang tertera sebagai
berikut:
1. Bagian awal
Cakupan bagian awal terdiri atas halaman; sampul, lembar berlogo,
judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan
keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar
isi, daftar tabel.
2. Inti
Bagian inti dalam skripsi hasil pnelitian kualitatif ini memuat:
Bab I : Pendahuluan
Bab ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang gambaran
umum masalah yang akan diteliti meliputi :
A. Latar Belakang Masalah;
B. Rumusan Masalah;
C. Tujuan Penelitian;
D. Manfaat Penelitian;
E. Penegasan Istilah;
21
F. Metodologi Penelitian;
1. Pendekatan Penelitian dan jenis Penelitian
2. Kehadiran Peneliti
3. Lokasi dan waktu Penelitian
4. Sumber Data
5. Teknik Pengumpulan Data
6. Analisis Data
7. Pengecekan Keabsahan Data
8. Tahap-Tahap Penelitian
G. Sistematika Penulisan
Bab II : Kepemimpinan Kyai
A. Kyai dan Santri: Tinjauan Konsep
1. Kyai
a. Sifat-Sifat Terpuji Kyai
b. Tipologi kyai
2. Santri
a. Jenis dan Karakteristik Santri
b. Figur Berkualitas Seorang Santri
3. Pola Relasi Kyai dan Santri
a. Hubungan Guru dan Murid
b. Hubungan Orangtua dan Anak
c. Hubungan Patron-Client
4. Kepemimpinan
22
23
1. Pola Relasi Kyai dan Santri di Pondok Pesantren PancasilaKetaatan Santri atas Kepemimpinan Kyai
a. Ketika Melaksanakan Perintah dari Kyai
b. Ketika Melaksanakan Nasehat dari Kyai
c. Ketika Menerima Hukuman dari Kyai
d. Makna Hukuman bagi Santri
e. Ketika Melaksanakan Tata Tertib
f. Makna Tata Tertib bagi Santri
2. Persepsi Santri Terhadap Kepemimpinan Kyai
a. Kepemimpinan
b. Kepemimpinan Kyai di Pondok Pesantren Pancasila
c. Ciri-ciri Kepemimpinan Kyai di Pondok Pesantren
Pancasila
d. Kepemimpinan Kyai Sangat Penting
Bab IV Pembahasan
A. Pola Relasi Kyai dan Santri di Pondok Pesantren PancasilaKetaatan Santri atas Kepemimpinan Kyai
1. Ketika Melaksanakan Perintah Kyai
2. Ketika Melaksanakan Nasehat dari Kyai
3. Ketika Menerima Hukuman dari Kyai
4. Makna Hukuman bagi Santri
5. Ketika Melaksanakan Tata Tertib
6. Makna Tata Tertib bagi Santri
24
Kepemimpinan Kyai
di
Pondok
Pancasila
4. Kepemimpinan Kyai Sangat Pentin
Bab V Penutup
A. Simpulan
B. Saran
3. Bagian Akhir
Pada bagian akhir termuat:
Daftar Pustaka, Daftar Riwayat Hidup, Lampiran-Lampiran
25
Pesantren
BAB II
KEPEMIMPINAN KYAI
Kyai
Menurut Dhofier (1980:55) kyai merupakan elemen yang paling
esensial dari suatu pesantren sehingga kyai memiliki kedudukan
tertinggi dalam sebuah pesantren, adapun kyai biasanya merupakan
pendiri sebuah pesantren yang dipimpinnya. Berangkat dari pendapat
Dhofier (1980:55) asal usul sebutan kyai dalam Bahasa Jawa dipakai
untuk tiga jenis gelar yang saling berbeda:
a. Sebagai gelar kehormatan bagi benda-benda yang dianggap keramat.
Umpamanya, Kyai Garuda Kencana dipakai untuk sebutan kereta
emas yang ada di keraton Yogyakarta.
b. Gelar kehormatan untuk orang-orang tua pada umumnya.
c. Gelar kehormatan yang diberikan oleh masyarakat kepada seorang
ahli
Artinya:
Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya
peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.
2) Berpengetahuan luas, kreatif, inisiatif, peka, lapang dada dan
selalu tanggap (Q.S. Al-Mujadalah: 11).
Artinya:
Hai
orang-orang
beriman
apabila
kamu
dikatakan
kepadamu:
Berlapang-lapanglah dalam
majlis, maka
lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.
Dan apabila dikatakan: Berdirilah kamu, maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
28
Artinya:
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat
kepada yang berhak menerimanya, dan apabila menetapkan
hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.
Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya
kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi
Maha Melihat.
4) Bertanggung Jawab, Q.S. Al-An'am: 164.
Artinya:
"Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah, padahal Dia
adalah Tuhan bagi segala sesuatu. Dan tidaklah seorang membuat
dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri;
29
dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain .
Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali.
5)
Artinya:
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah
lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi
berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.
Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka,
dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian
apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakkal kepada-Nya.
6) Selektif terhadap informasi, dalam Al-Quran surat Al-Hujurat
ayat 16.
30
Artinya:
Katakanlah: Apakah kamu akan memberitahukan kepada Allah
tentang agamamu, padahal Allah mengetahui apa yang di langit
dan apa yang di bumi dan Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu?
7) Mampu memberikan petunjuk dan pengarahan, Q.S. AsSajadah:24.
Artinya:
Dan kami jadikan di antarak mereka itu pemimpin-pemimpin
yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka
sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat kami.
b. Tipologi Kyai
1) Menurut Imam Suprayogo
Suprayogo (2007:199-120) membagi tipologi kyai sebagai berikut:
a) Kyai spiritual
Kyai spiritual adalah pengasuh pondok pesantren yang lebih
menekankan pada upaya mendekatkan diri pada Tuhan lewat
amalan tertentu (Suprayogo, 2007:199). Atau dengan kata lain
lebih condong kepada akherat sentris. Kyai yang masuk
kategori spiritual ini bisa dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
31
32
2) Menurut Mansurnoor
Mansurnoor (1990) membagi kyai dalam tiga tipologi:
a) Kyai Konservatif
Merupakan kyai yanng selalu mempertahankan keadaan,
kebiasaan dan tradisi yang berlaku.
b) Kyai Adaptif
Merupakan kyai yang mudah menyesuaikan diri dengan
keadaan.
c) Kyai Progresif
Merupakan kyai yang berupaya membawa masyarakatnya
menuju ke arah kemajuan, berhaluan kearah perbaikan
keadaan.
3) Menurut Abdurrahman Mas'ud
Menurut Abdurrahman Mas'ud (2004, 236-237) dalam
Amin
(ulama)
encyclopedi
dan
multidisipliner
yang
Kyai Karismatik
Kyai
karismatik
merupakan
kyai
yang
memperoleh
khususnya
dai
keliling
keterlibatannya
lebih
adalah
besar
kyai
yang
melalui
perhatian
ceramah
dan
dalam
Kyai Pergerakan
Disebut
kyai
pergerakan,
karena
peran
dan
skill
2. Santri
Menurut Dhofier (1980:52), menyatakan bahwa istilah santri
berasal dari kata shastri dalam bahasa India shastra. Menurut
34
Amin Haedari dalam Isnaeni (2007:6) Santri berasal dari bahasa Jawa
dari kata cantrik yang artinya seseorang yang mengikuti seorang
guru ke mana guru tersebut menetap, tentunya dengan tujuan dapat
belajar darinya mengenai suatu keahlian. Santri dalam pengertian.
Adapun menurut Nukholis Madjid (1997:19) santri memiliki
dua arti, pertama adalah pendapat yang mengatakan bahwa santri itu
berasal dari kata sastri, sebuah kata dari bahasa Sansekerta yang
artinya melek huruf (menjadi tahu agama-melalui kitab-kitab). Kedua
adalah pendapat yang mengatakan bahwa santri berasal dari perkataan
cantrik, yang artinya seseorang yang selalu mengikuti seorang guru
kemanapun guru itu pergi menetap dengan tujuan dapat belajar darinya
mengenai suatu keahlian. Sekarang ini santri berarti
orang yang
36
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah
Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.
3. Pola Relasi Kyai dan Santri
Pola Relasi kyai dan santri yang selanjutkan akan disebut
dengan hubungan antara kyai dan santri dapat dikategorikan sebagai
hubungan dialektik. Yang mana hubungan dialektik ialah hubungan
dimana dua pihak saling memberi pengaruh dan akibat, bahkan
kemudian interaksi dua pihak itu membuahkan hasil yang lain dari
bentuk ke-2 tindakan dua pihak tersebut. Seseorang yang merasa
terancam oleh suatu tindakan yang dilakukan oleh orang lain akan
38
menghindarkan
diri
dari
sikap-sikap
yang
dapat
39
40
manfaat
bagi
kesejahteraan
manusia.
tersebut
menunjukkan
adanya
beberapa
kesamaan.
Kepemimpinan dalam pengertian umum adalah suatu
proses ketika seseorang memimpin (directs), membimbing
(guides), memengaruhi (influences) atau mengontrol (controls)
pikiran, perasaan, atau tingkah laku orang lain (Kayo, 2005:7).
Pengertian Kepemimpinan Menurut Para ahli:
1) Menurut
Ordway
mendefinisikan
Tead
(Moedjiono,
kepemimpinan
sebagai
2002:4)
aktivitas
Indrafachrudin
(1993:12)
mendefinisikan
Gerth
dan
Molls
(Moedjiono,
2002:7),
suatu
hubungan
kekuasaan.
Kepemimpinan
44
pemimpin
membutuhkan
informasi
yang
komprehensif
sekurang-kurangnya ada
47
bergerak.
e) Memiliki visi untuk mensejahterakan dan mengarahkan
pembangunan pada kemaslahatan yang dipimpinnya.
f) Memiliki keberanian dan ketegasan dalam memberikan
putusan sehingga ia disegani lawan dan kawan terutama
tegas dalam menghadapi musuh-musuhnya dan melindungi
orang-orang yang dipimpinnya.
g) Memiliki keturunan pemimpin (namun untuk persyaratan
yang ketujuh ini perlu dipertimbangkan dan sudah mulai
diabaikan).
e. Gaya Kepemimpinan
48
karakteristik
yang
dapat
dipandang
sebagai
yang
sangat
besar
akan
mendorongnya
seorang
yang
otokratis
memperlihatkan
tindakan
penggeraknya
sering
menggunakan
organisasional,
perilakunya
mendorong
para
dan
kreativitasnya
(Siagian,
2003:43).
Ciri-ciri
gaya
menciptakan
iklim
yang
kondusif
dan
yang sangat
b)
53
operasional, kecuali dalam hal-hal tertenru yang nyatanyata menuntut keterlibatannya secara langsung.
c)
d)
e)
f. Kepemimpinan Kyai
Gaya kepemimpinan yang diterapkan kyai dalam sebuah
pondok pesantren biasanya adalah gaya kepemimpinan karismatik
hal tersebut karena, gaya kepemimpinan karismatik merupakan
gaya ...kepemimpinan yang bernuansa moral karena pada
umumnya, bermuara pada otoritas keulamaan dalam masalah
kedalaman ilmu, ketinggian pribadi, pengelolaan yang hati-hati
dalam hubungan-hubungan personal dengan anggota-anggota
masyarakat
muslim,
serta
pembinaan
reputasi
individual
B. Telaah Pustaka
Dalam proses penelitian yang peneliti lakukan seputar relasi kyai dan
santri menelaah berbagai literatur dan banyak melakukan pengamatan karena
sifatnya yang perlu penginterpretasian. Adapun karena peneliti bukanlah
orang yang pertama kali meneliti tentang kyai dan santri, maka penulis
menelaah skripsi yang telah mengupas judul dengan tema diatas.
Adapun skripsi tersebut adalah:
55
penelitian, untuk
57
sebuah
penelitian
bertajuk
karisma
kyai
dan
58
informan
yang
dijadikan
sumber
dalam
penelitian
tentang
61
BAB III
PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Paparan Data
1. Sejarah Berdiri dan Perkembangan Pondok Pesantren Pancasila
Pondok Pesantren Pancasila didirikan oleh Kyai Mukhlasin pada
tanggal 30 September 1992. Pondok Pesantren Pancasila adalah pondok
pesantren putra putri yang berlokasi di pemukiman masyarakat Blotongan,
Sidorejo, Salatiga, letaknya yang strategis memudahkan kita untuk
mencapai lokasi pesantren. Lebih mudahnya Pondok Pesantren Pancasila
terletak di Jalan Raya Semarang-Solo, 4 km dari arah barat dari Kota
Salatiga.
Menurut Kyai Mukhlasin, seperti yang ditulis oleh Syakur
(2009:77) awal mulanya Kyai Mukhlasin menjadi pengasuh dan pimpinan
Pondok Pesantren Salafiyah Modern selama satu setengah tahun yangmana
warisan dari kakeknya. Kemudian setelah mengalami perkembangan Kyai
Mukhlasin mendirikan pondok pesantren sendiri dengan nama Pondok
Pesantren Salafiyah Modern Pancsila tanggal 10 september 1991.
Sebelum diberi nama Pondok Pesantren Pancasila, sebenarnya ada
tiga pilihan yang muncul dari istikharah Almarhum Kyai Abdurrahim
(orangtua Kyai Mukhlasin). Pertama dengan nama Pondok Pesantren
Salafiyah mengikuti jejak almarhum Kyai Raden Al-Manni. Kedua Pondok
Pesantren Sunan Budu, karena mengikuti almarhum Mbah Din Bondoh
62
Pada tahun 1994 santri putri yang menempati rumah Bapak Rohmad sudah
dapat menempati bangunan baru.
Agar lebih baik dan terorganisasi secara professional, Pondok
Pesantren Pancasila dibagi menjadi dua. Pertama untuk pondok pesantren
santri putra yang diberi nama Pondok Pesantren Pancasila Darul AzZumalin. Kedua untuk pondok pesantren putri diberi nama Pondok
Pesantren Pancasila Darul Mukhlasin.
Nama Pondok Pesantren Pancasila Darul Az-Zumalin ini diberi
oleh Gus Dah pengasuh pondok pesantren Ploso, Kediri, Jawa Timur yang
sangat disegani dalam bidang keilmuannya, baik mengenai ilmu alat
(nahwu-sharaf) maupun ilmu agama lainnya. Pondok Pesantren Darul AzZumalin ini didiami oleh santri putra yang datang dari berbagai daerah.
Para santri putra ini menempati asrama berlantai dua yang berukuran 4x5
meter.
Nama Pondok Pesantren Pancasila Darul Mukhlasin ini diberi oleh
Mbah Mat Watu Congol, yang sekaligus bertindak sebagai guru spiritual
Kyai Mukhlasin. Nama Pondok Pesantren Pancasila Darul Mukhlasin ini
didiami oleh santri putri, yang mendiami asrama berlantai 3 yang terletak di
sebelah barat asrama putra. Para santri putri tersebut menempati kamar
berukuran 4x6 meter, yang terdiri dari 6 buah kamar, satu buah aula yang
digunakan unyuk pertemuan, 1 ruang tamu, 1 ruang sekretariatan, ditambah
3 kamar untuk untuk MCK.
64
2. Letak Geografis
Pondok Pesantren Pancasila barada tak jauh dari jantung Kota
Salatiga. Sekitar 4 kilometer arah barat dengan menaiki kendaraan umum
(colt) jurusan Bawen atau bus jurusan Semarang-Solo selama kurang lebih
30 menit, kita akan sampai di Pondok Pesantren Pancasila. Begitu sampai
di tugu perbatasan Salatiga-Semarang, kurang lebih 200 meter di sebelah
kiri terpampang neonbox bertuliskan Yayasan Darul Mukhlasin, Pondok
Pesantren Putra Putri Pancasila Pondok Pesantren Pancasila Terletak di
ketinggian kurang lebih 15 meter dari permukaan punggung jalan
Semarang-Solo (Syakur, 2009:75). Ada pun Pondok Pesantren Pancasila
sendiri beralamat di Jalan Fatmawati No. 11 RT/RW: 01/08 Kelurahan
Blotongan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga.
Bila dilihat dari segi geografisnya, maka letak Pondok Pesantren
Pancasila tersebut sangat strategis dan mudah dijangkau. Cuaca yang
terdapat di kawasan Pondok Pesantren Pancasila pun sangat sesuai, tidak
terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
3. Profil K. Mukhlasin selaku Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren
Pancasila
Kyai Mukhlasin adalah sosok kyai yang mendirikan, mengasuh,
dan memimpin Pondok Pesantren Pancasila sekarang ini. Beliau tinggal
bersama istri dan putra-putrinya di salah satu rumah di lingkungan pondok
pesantren.
65
Faqih
Afandi,
dan
putri
bungsu
beliau
bernama
Nazilatussayidah.
4. Pendidikan
Adapun profil pendidikan Kyai Mukhlasin adalah:
a. Perguruan Tinggi Karachi di Pakistan
b. Ponpes Al Fatah Ploso
c. Ittihad Beringin
d. Al Huda, Doglo, Boyolali.
5. Visi dan Misi Pondok Pesantren Pancasila
a. Visi
Menanamkan akidah ahlus sunnah wal jamaah dan menjadikan santri
yang ahli fikir, ahli dzikir dan ahli ikhtiar, (Khafidin:2012).
b. Misi
Adapun misi dari Pondok Pesantren Pancasila sendiri yaitu
(Khafidin:2012):
66
67
6. Struktur Kepengurusan
Pondok Pesantren Pancasila tersusun atas struktur organisasi
seperti di bawah ini:
Pengasuh dan
pemilik
Lurah pondok
Sekretaris
Bendahara
Sie. Keamanan
Sie. Kebersihan
Sie. Kegiatan
Sie. Kesehatan
Andre Ferdianto
Humas
68
Tabel 3.1
Keterangan struktur organisasi Pondok Pesantren Pancasila periode 2011/2012
No.
Jabatan
Nama
1.
Kyai Mukhlasin
2.
Lurah pondok
3.
Sekreteris
Mansur Hidayat
4.
Bendahara
Rizka Rahayu
Roudotun Najah
5.
Sie. Keamanan
Muhammad Nasiruddin
6.
Sie. Kebersihan
Nur Rohman
Kunti Zakiyah
7.
Sie. Kegiatan
Muhammad Ridwan
Surawan
8.
Sie. Kesehatan
M. Saibani
Andre Ferdianto
9.
Humas
Ashori
Samsul Choiri
69
Tabel 3.2
Jadwal kegiatan santri Pondok Pesantren Pancasila tahun ajaran 2011/2012
Waktu (pukul)
Kegiatan
04:00-04:30
04:30-04:45
04:45-05:30
Sorogan Al quran.
05:30-05:45
05:45-06:00
Bandongan
06:00-07:00
07:00-07:15
07:15-08:00
08:00-08:50
08:50-09:10
Istirahat
09:10-10:00
10:00-10:30
11:00-12:00
12:00-12:15
12:15-12:30
12:30:12:45
12:45-15:30
15:30-15:45
15:45-16:00
16:00-17:00
17:00-17:15
Bandongan
17:15-17:30
17:30-17:45
17:45-18:00
18:00-19:00
Sorogan Al Quran.
19:00-19:15
19:15-20:00
20:00-20:15
20:15-20:30
Nadhoman
20:30-21:00
21:00-21:30
21:30-22:00
22:00-04:30
8. Daftar Ustaz/Ustazah
71
Tabel 3.3
Daftar ustaz/ustazah (pengajar) tahun ajaran 2011/2012
No
Nama
1.
K. Mukhlasin
Pendikan
Mata Pelajaran
Tinggi
Karachi di Pakistan,
3. Ponpes
Al
Fatah
Ploso,
4. Ittihad Beringin,
5. Al
Huda
Doglo
Boyolali.
2.
Ny.
Choiriyatik
3.
Toha saputra
Tuhfat al-athfal
fasholatan
alfiyah
balaghoh
baddai al zuhur
4.
Mahfud fauzi
mantiq
quwaid
maqsud
72
jawahir al-bukhori
5.
Sri Mulyani
jazariyah
bahar
abi jamroh
mustolah tajwid
mabadi al-awaliyah
6.
M. Nuh
aswaja
imriti
7.
Nur fadhilah
Khulashah
Yaqin
Nurul
juz
Khulashah
II,
Nurul
8.
Surawan
jurumiyah
tasrif
al- quran
kifayat al-awam
arbain nawawi
durot al-nasihin
73
9.
Fathurrohim
aswaja juz II
aswaja juz I
tangkih al-qoul
qomi al-thughyan
10.
Khafidzin
tahliyyah
sulam al-taufiq
usfuriyah
daqoiq al-ahbar
nashoih al-ibad
irsyad al-ibad
11.
Fathul
Ghufron
12.
Ansori
tuhfat al-athfal
manakib
matn talim
sarah talim
fiqih al-wadih
risala al-tauhid
taisir al-kholaq
safinah
74
12.
Amir
qutrot al-ghois
ilal
Riyadh al-badiah
13.
Maysaroh
Hidayah
al-
mustafid,
quwaid al-ilal
14.
Siti Isnaeni
marat al-solehah
15.
Mansur
ahlaq al-banin
Hidayat
sifa al-jinan
awamil
ahlaq al-banat
16.
Muhammad
Nur Rohman
Khulashah
Nurul
Yaqin juz I
aqidat al-awam
tareh jawen
17.
M. Nasirrudin
75
badd-u al-amal
targhib
fasholatan
18.
Parli
durus al-fiqih
alala
19.
surat-surat pendek
matlab
20.
Muntaha
tanbigh al-ghofilin
fathul al muin
21.
Muslih
qiro
22.
M. Saibani
surat-surat pendek
23.
Solekhan
BTA
24.
Zakiyah
fasholat
Tabel 3.4
Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren Pancasila
No.
Nama
Keterangan
1.
Asrama putra
8 buah kamar
2.
Asrama putrid
5 buah kamar
3.
4.
Koperasi
1 buah
5.
Aula
2 buah
6.
Perpustakaan
1 buah
7.
Mini market
1 buah
8.
Kantor
2 buah
9.
Dapur santri
2 buah
10.
Kantin
2 buah
11.
1 buah
12.
1 buah
13.
Ruang tamu
2 buah
MTs, SMK
Tabel 3.5
Jumlah santri pondok pesantren Pancasila berdasarkan kelas tahun ajaran
2011/2012
Banyak Santri
No.
Jumlah
Kelas
Laki-laki
Perempuan
santri
SP IA
15
SP IB
13
SP II
21
30
Jurumiyah
15
24
Imriti
10
10
20
Alfiyah Awal
Mantiq
66
46
112
Jumlah
Sumber : Pondok Pesantren Pancasila
Tabel 3.6
Nama-nama Asrama Putra/Putri Pondok Pesantren Pancasila Tahun 2012
No
Asrama Putra
Asrama Putri
Abu Nawas
Aisyah
Kalijaga
Khotijah
Demokrasi
Aminah Zahro
Firdaus
Robiah Adawiyah
Jaka Tingkir
Nurjanah
Jaka Tarub
Pengurus
d) TPA
b. Jenis-jenis Pengajian
1)
Bandongan
2)
Sorogan
3)
Pengajian Umum
4)
Muhafadah (hafalan)
5)
Bathsul Masail
lain
c) Bangunan
d) Pertukangan
2) Kegiatan Olahraga
Kegiatan olahraga di Pondok Pesantren Pancasila antara lain
adalah olahraga:
a) tenis meja
b) bela diri/silat
c) futsal
d) voli
3) Kegiatan Ekstra
a) Tilawatil al-quran
b) Seni musik rebana
c) Keorganisasian
4) Kegiatan Rutin Malam Jumat
a) tahlil
b) diba
c) barjanji
d) salat hajat
5) Kegiatan Rutin Hari Jumat
Simaan Al-quran
Kegiatan ini khusus bagi santri putri (salah satu membaca dan
yang lainnya menyimak, setiap simaan menyelesaikan tiga juz).
6) Rutinitas Bulanan
81
a) Mujahadah sughro
b) Mujahadah kubro
c) Musyawarah sughro
d) Musyawarah kubro
e) Bathsul masail sughro
7) Rutinitas Tahunan
a) Akhirussanah dan khotmil quran (akhir bulan syaban)
b) Kilatan (setiap bulan ramadhan)
c) Bathsul masail kubro (setiap bulan rabiul awal)
d)
Muhajadah kubro
muharram).
B. Temuan Penelitian
1. Pola Relasi Kyai dan Santri di Pondok Pesantren Pancasila
Ketaatan Santri atas Kepemimpinan Kyai
a. Ketika Melaksanakan Perintah Kyai
Santri ketika melaksanakan perintah dari kyai yaitu para
santri langsung melaksanakannya, dengan perasaan ikhlas,
sungguh-sungguh dan tanggung jawab dan ada beberapa santri
yang menyatakan terkadang terbesit perasaan mangkel (jengkel).
Dengan kata lain santri selalu taat kepada kyai walaupun dengan
perasaan yang tidak ikhlas. Yang mana perasaan tidak ikhlas itu
muncul dikala perintah yang diberikan dirasa berat.
b. Ketika Melaksanakan Nasehat dari Kyai
82
yaitu
pengembangan
mental-terutama
yang
berkaitan
85
86
87
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pola Relasi Kyai dan Santri di Pondok Pesantren PancasilaKetaatan Santri atas Kepemimpinan Kyai
Hubungan kyai dan santri yang diwarnai kepercayaan, wibawa,
dan karisma tersebut merupakan nilai-nilai tradisi yang terdapat di
pesantren. Nilai-nilai yang terdapat di pesantren menurut Sukamto
(1999:79) mengandung tiga unsur yang mengarah kepada terbentuknya
hubungan
patron-client:
pertama,
hubungan
patron-client
dengan relasi kyai dan santri, seorang santri seharusnya taat terhadap
kyai. Yang mana sikap taat kepada kyai atau pemimpin agama ini
merupakan implementasi dari kehendak Al- Quran yaitu QS. An-Nisa
ayat 59:
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Nya), dan ulil amri di antara kamu.
1. Ketika Melaksanakan Perintah Kyai
Santri ketika melaksanakan perintah dari kyai yaitu para
santri langsung melaksanakannya, dengan perasaan ikhlas,
sungguh-sungguh dan tanggung jawab yang mana dapat terlihat
dari hasil wawancara sebagai berikut:
a. Hah?! harus dilakukan...dilaksanakan sesegera mungkin,
dengan rasa... tanggung jawab dan ikhlas pokoknya,
(wawancara, ASN:13).
b. Laksanakanlah dengan senang hati, ikhlas, tapi kalau hati lagi
tak karuan, kadang bisa buat hati tak tenang, (wawancara:UF
halaman 15).
c. Kalau menurut saya sendiri, ya...kita melaksanakan dengan
sungguh-sungguh didasari dengan rasa ikhlas. Dan yang disini
89
keikhlasan.
Oh
ya,
satu
lagi,
dengan
penuh
dan
Santri-santri
masih
mengikuti
92
Berani
berbuat,
ya...berani
bertangungjawab.
dada
ya...
walau
terkadang
masih
suka
akan
diganjar
dengan
sesuatu
yang
setimpal,
96
untuk
kembali
ke
jalan
yang
lurus,
97
98
101
melaksanakan
program
pondok,
(wawancara:FD
halaman 33).
1) Sebagai pengembangan mental-terutama yang berkaitan
dengan kedisiplinan, belajar mandiri dan bertanggung
jawab: (wawancara:TPK halaman 11).
2) Kalo aku sih, untuk mengatur santrinya agar tertib dalam
segala hal. Karena itu juga bagian dari kepemimpinan,
(wawancara:ASN halaman 13).
3) Makna dari suatu tata tertib dari kyai, bagiku adalah suatu
hal yang sangat baik untuk diri kita karena, Pak Kyai
mengadakan tata tertib agar kita disiplin. Jadi, semua
kembali kepada kita juga to, (wawancara:HOA halaman
19).
102
itu
ada
gunanya
di
kemudian
hari,
melatih
kesabaran,
ketulusan
dalam
103
(directs),
membimbing
(guides),
memengaruhi
memimpin,
mengatur
orang-orang
di
hal yang sangat baik dan sangat penting untuk pemimpin dan
yang dipimpin, (wawancara:HOA halaman 18).
d. Kepemimpinan? apa ya mba ya? Oh ya, mungkin seperti
keahlian
memimpin,
memerintah
orang-orang
yang
saya,
hm...maksudnya
kepemimpinan
suatu
itu,
kemampuan
adalah
untuk
sebuah,
mengarahkan,
mengatur orang lain, memberi perintah untuk melakukan halhal tertentu, melarang sesuatu, dan yang jelas pemimpin itu
dilayani dan melayani, TPNG halaman 34, KHZ halaman 39).
f. Ya..., yang dinamakan kepemimpinan ya...suatu tugas bagi
seorang pemimpin untuk membuat yang dipimpin menjadi
sejahtera atau pun beradab. (wawancara:IAM halaman 8).
g. Kepemimpinan yaitu, ya, suatu proses atau cara individu atau
kelompok memimpin suatu individu lain atau kelompok lain
agar
tercipta
Contohnya
ketertiban,
keamanan
pemerintah
dan
kesejahteraan.
memimpin
rakyatnya,
105
muslim,
serta
pembinaan
reputasi
individual
perhatian,
Pengalamannya
tegas,
itu
luas
disiplin....hm....apalagi
banget,
keren
ya?
pokoknya,
sehari-harinya-mulai
dari
cara
berpakaian,
terlalu
keras
untuk
mendidik
santrinya,
terhadap
lingkungan
sekitar,
baik
itu
yang
perhatian,
Pengalamannya
tegas,
itu
luas
disiplin....hm....apalagi
banget,
keren
ya?
pokoknya,
muslim,
serta
pembinaan
reputasi
individual
110
beliau
sangat
bertanggungjawab,
prinsipnya
kuat
perhatian
tegas
dan
sama
sekali
sangat
santri-santrinya,
dalam
fokus
memimpin,
dengan
tujuan,
Pak
Kyai
itu
112
wawasannya
sangat
lua,
apa
yah..
hm..
menurut
saya..
ciri-ciri
kepemimpinan di pondok ini itu, perhatian terhadap santrisantrinya, pengalamannya luas, sama masyarakat itu akrab,
hm.....maksudnya sama masyarakat sekitar itu akrab,
(wawancara:RDJ halaman 5).
113
beliau
sangat
bertanggungjawab,
prinsipnya kuat
perhatian
tegas
dan
sama
sekali
sangat
santri-santrinya,
dalam
memimpin,
beliau
sangat
bertanggungjawab,
prinsipnya kuat
perhatian
tegas
dan
sama
sekali
sangat
santri-santrinya,
dalam
memimpin,
muslim,
serta
pembinaan
reputasi
individual
(wawancara:SRL
halaman
20)
namun,
dapat
115
maju atau tidak, berkualitas atau tidak, itu semua adalah dari kyai
itu sendiri. (HOA halaman 18).
Keterkaitan antara teori dan temuan di lapangan adalah samasama bermuara pada otoritas keulamaan dalam masalah kedalaman
ilmu, ketinggian pribadi, pengelolaan yang hati-hati dalam
hubungan-hubungan personal dengan anggota-anggota masyarakat
muslim, serta pembinaan reputasi individual (berdasarkan kepada
keteladanan moralitas yang mereka miliki).
116
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Adapun simpulan yang berhasil peneliti dapatkan adalah sebagi berikut:
1. Pola Relasi kyai dan santri di Pondok Pesantren Pancasila, Blotongan,
Sidorejo, Salatiga, tahun 2012 merupakan hubungan kyai dan santri
yang diwarnai kepercayaan, wibawa, dan karisma tersebut merupakan
nilai-nilai tradisi yang terdapat di pesantren. Nilai-nilai yang terdapat
di pesantren menurut Sukamto (1999:79) mengandung tiga unsur yang
mengarah kepada terbentuknya hubungan patron-client: pertama,
hubungan patron-client mendasarkan diri pada pertukaran yang tidak
seimbang, yang mencerminkan perbedaan status. Seorang client
(santri), menerima banyak jasa dari patron (kyai) sehingga client
terikat dan tergantung kepada patron. Kedua, hubungan patron-client
bersifat personal. Pola resiprositas yang personal antara kyai dan santri
menciptakan
rasa
kepercayaan
dan ketergantungan di
dalam
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Nya), dan ulil amri di antara kamu.
Blotongan,
Sidorejo,
Salatiga
Tahun
2012
adalah
119
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Jaiz, Hartono dan Zulfikar Akaha, Abduh. 2005. Bila Kyai
Dipertuhankan-Membedah Sikap Keberagamaan NU cetakan ke-V. Jakarta
Timur: Pustaka Al-Kautsar.
Ala, Abd. 2006. Pembahruan Pesantren. Yogyakarta: P.T. LkiS
Pelangi Aksara.
Azwar, Saifuddin.
Pelajar.
Az Zarnuji. Tanpa Tahun. Talim Mutaallim Thariq at-Taallum
(Pedoman Belajar Bagi Penuntut Ilmu SecaraIslami). Terjemahan Oleh
Muhammadun Thaifuri. 2008. Surabaya:Menara Suci.
Nata, Abuddin. 2001. Perspektif Islam tentang Hubungan GuruMurid. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Siagian, Sondang P. 2003. Teori dan Praktik Kepemimpinancetakan kelima. Jakarta:P.T. Rineka Cipta.
122
123
124
: Kunti Zakiyah
umur
: 23 Tahun
kewarganegaraan
: Indonesia
agama
: Islam
alamat
KUNTI ZAKIYAH
125
126
: No. 32/24-01-2005
: Pondok Pesantren Salafiyah Modern Putra-Putri
(Pancasila)
Berdiri tahun
:1413 H/1992 M
NSP
: 51 2 33 7 304008
Alamat
127
PEDOMAN OBSERVASI
A. Sasaran:
Aktivitas santri pada saat melaksanakan kegiatan di Pondok Pesantren
Pancasila.
C. Tahap-tahap pengamatan:
1. Tahap eksplorasi umum, mengamati secara umum aktivitas para
santri dan sikap mereka.
2. Memperhatikan dan mengkaji seluruh aspek yang diamati sehingga
diperoleh gambaran yang menyeluruh tentang kegiatan para santri
ketika mengkuti kegiatan di Pondok Pesantren Pancasila.
3. Pengamatan dipertajam pada sikap, perilaku dan kegiatan para
santri komphrehensif dalam totalitas waktu melaksanakan kegiatan
yang berhubungan langsung dengan kyai.
128
PEDOMAN WAWANCARA
A. Identitas informan
Informan
Hari/tanggal
Pukul
Fokus
B. Sasaran Wawancara
2. Pandangan para santri tentang kepemimpinan.
3. Pandangan para santri mengenai kepemimpinan kyai dan ciri-ciri
kepemimpinan kyai di Pondok Pesantren Pancasila.
4. Pendapat para santri mengenai penting tidaknya sebuah
sepemimpinan kyai.
5. Ketaatan para santri ditinjau dari ketika; melaksanakan perintah,
melaksanakan nasehat-nasehat, menerima hukuman, dan
melaksanakan tata tertib.
6. Pandangan para santri mengenai makna hukuman dan makna tata
tertib.
C. Butir-butir pertanyaan
1. Menurut anda, apa yang dimaksud dengan kepemimpinan?
2. Apa yang anda lihat dari kepemimpinan kyai di Pondok Pesantren
Pancasila?
3. Apa ciri-ciri kepemimpinan kyai di Pondok Pesantren Pancasila?
4. Menurut anda, apakah kepemimpinan kyai dalam sebuah pondok
pesantren itu penting? Berikan alasan anda?
5. Bagaimana anda melaksanakan perintah dari kyai?
6. Bagaimana cara anda melaksanakan nasehat-nasehat dari kyai?
7. Bagaimana anda menerima hukuman dari kyai?
8. Apa makna hukuman dari kyai bagi anda?
9. Bagaimana anda melaksanakan tata tertib dari kyai?
10. Apa makna tata tertib dari kyai bagi pribadi anda?
129
CATATAN OBSERVASI
Peristiwa
Hari/Tanggal
Pukul
Fokus
Obyek
Prolog
Pengembangan pondok pesantren tengah berlangsung, salah
satunya adalah pembangunan sarana/fasilitas fisik pondok pesantren.
Pembangunan tersebut dilakukan oleh para buruh pekerja dari luar. Namun
ketika proses pengecoran akan berlangsung, pondok pesantren membuat
program khusus. Kyai menetapkan hari tertentu (kamis) untuk melakukan
pengecoran yang nantinya akan dibantu juga oleh santri putra atau dengan
kata lain akan diadakan kerja bakti.
Ketika hari yang telah ditentuka tiba seluruh masyarakat pondok
pesantren bekerja bakti. Adapun santri putri membuata hidangan makanan
(soto), sedangkan santri putra dan para ustaz bekerja bakti di area
pembangunan. Bapak Kyai turut serta secara langsung melakukan
pengecoran. Semua bekerja di bawah pengawasan Pak Kyai dan Bu Nyai.
Kronologi
Pukul 08:00 kerja bakti dimualai, santri, ustaz dan para pekerja
bekerjasama. Beberapa saat kemudian Pak Kyai tiba dan turut bekerja
bakti bersama. Santri putra bekerja dengan sungguh-sungguh di bawah
pengawasan Pak Kyai. Ada pun santri putra yang masih duduk di bangku
MTs bekerja lebih ringan yaitu mengangkut adonan semen dengan cara
estafet.
Ketika siang menjelang, waktu isoma (Istirahat, makan dan salat)
pun tiba. Para santri berkumpul di sebuah ruangan (laboratorium IPA
MTs) untuk menyantap soto kreasi kerja bakti santri putri. Di sudut-sudut
ruangan mereka berkumpul, sebagian ada yang mengaluh capek dan
sebagian ada yang mengeluh kurang bebas karena, diawasi sepanjang hari.
Pukul 13:30 kerja bakti dimulai lagi. Namun, kali ini tanpa adanya
pengawasan dari Pak Kyai. Santri bekerja semaunya (santai dan sambil
bercanda), dengan kata lain keadaan berlangsung cair tatkala Pak Kyai
tidak turut serta
Pukul 16:00-18:30 waktu isoma. Pukul 18:30 kerja bakti kembali
di mulai, santri-santri bekerja giat dan sungguh-sungguh yang mana hal
tersebut dikarenakan turut sertanya Pak Kyai. Terlihat ada yang sungguhsungguh mengangkut semen, ada yang antusias membuat adonan semen,
ada yang dengan semangat melakukan pengecoran namun, terlihat juga
wajah-wajah muram. Dan akhirnya kerja bakti berakhir pukul 22:00
malam.
130
Refleksi
Dari kronologi di atas dapat direfleksikan bahwa sebagian santri
taat terhadap kyai hal ini dibuktikan dari fakta yang menyatakan Santri
putra bekerja dengan sungguh-sungguh di bawah pengawasan Pak Kyai,
Pukul 18:30 kerja bakti kembali di mulai, santri-santri bekerja giat dan
sungguh-sungguh yang mana hal tersebut dikarenakan turut sertanya Pak
Kyai, Terlihat ada yang sungguh-sungguh mengangkut semen, ada yang
antusias membuat adonan semen, ada yang dengan semangat melakukan
pengecoran. Dan ada beberapa santri yang tidak taat kepada kyai, yang
dibuktikan dari fakta yang menyatakan ...tanpa adanya pengawasan dari
Pak Kyai. Santri bekerja semaunya (santai dan sambil bercanda), ....
Dari fakta tersebut dapat disimpulkan sebagian santri taat kepada
kyai ketika Pak Kyai turut serta secara langsung dalam suatu kegiatan.
Dan sebaliknya para santri akan semaunya sendiri ketika Pak Kyai tidak
turut serta secara langsung. Sehingga dapat dikatakan bahwa taatnya para
santri kepada kyai tidak dengan setulus hati.
131
132
CATATAN OBSERVASI
Peristiwa
Hari/Tanggal
Pukul
Fokus
Obyek
Prolog
Pada pukul 19:05 peneliti mengamati kegiatan rutin tiap malam yaitu tafsir
Jalalain. Beberapa menit kemudian Bapak Kyai hadir, kemudian memulai
pelajaran. Suara beliau pun terdengar jelas melalui pengeras suara. Kali ini
Bapak Kyai membahas tentang pentingnya menuntut ilmu dan
kesungguhan menuntut ilmu.
Kronologi
Pada pukul 19:05 Bapak Kyai memulai pengajian tafsir jalalain
dengan hadharah dan bacaan fatihah. Pada menit-menit pertama ini para
santri terlihat antusias dan khidmat. Kemudian Bapak Kyai
menterjemahkan isi kitab jalalain tersebut. Santri masih mengikuti dengan
cermat terjemahan dari kyai itu, dan para santri terlihat mencatat pada
kitabnya, yaitu di bawah kata-kata yang diterjemahkan tersebut diberi arti
(maknani/ngesahi). Namun ada beberapa santri yang tidak memberikan
makna pada kitab yang tengah di ulas tersebut.
Setelah kegiatan menterjemahkan dianggap cukup, Bapak Kyai
pun menjelaskan maksud dari terjemahan tersebut dan memberi nasehatnasehat tertentu. Santri santri masih mengikuti dengan cermat. Namun di
sisi lain ada beberapa santri yang berkirim pesan melalui sobekan kertas,
di bagian belakang ada santri yang tertunduk karena asyik membaca
komik dan ada pula santri yang tertidur. Namun tidak terdengar suarasuara gaduh.
Refleksi
Dari kronologi di atas dapat direfleksikan bahwa sebagian santri
taat terhadap kyai hal ini dibuktikan dari fakta yang menyatakan Pada
menit-menit pertama ini para santri terlihat antusias dan khidmat, Santri
masih mengikuti dengan cermat terjemahan dari kyai itu, dan mereka
mencatatnya pada kitabnya, yaitu di bawah kata-kata yang diterjemahkan
tersebut diberi arti (maknani/ngesahi), dan Santri-santri masih mengikuti
dengan cermat.
Dan ada beberapa santri yang tidak taat kepada kyai, yang
dibuktikan dari fakta yang menyatakan Ada beberapa santri yang tidak
memberikan makna pada kitab yang tengah di ulas tersebut, Ada
beberapa santri yang berkirim pesan melalui sobekan kertas, Di bagian
133
134
135
CATATAN WAWANCARA
Informan
Hari/tanggal
Pukul
Fokus
: RDJ
: Jumat/11 Mei 2012
: 09:45
: Pandangan santri tentang kepemimpinan kyai
Prolog
Setelah simaan Al Quran (kegiatan rutin setiap hari Jumat) peneliti
mewawancarai salah satu santri putri di ruang tamu Komplek Darul
Mukhlasin, Pondok Pesantren Pancasila, wawancara berlangsung santai
namun mengena.
Proses Wawancara
Peneliti
:Assalamu alaikum warohmatullohhi wabarokatuh...
Informan
:Wangalaikum salam warohmatullahhi wabarokatuh
Peneliti
:Dengan saudari Roudotun Najah, hm...mau wawancara
sedikit ya...
Informan
Ya....
Peneliti
:Menurut
anda,
apa
yang
dimaksud
dengan
kepemimpinan?
Informan
:Kepemimpinan...menurut saya kepemimpinan itu adalah
hm...kemampuan memimpin, mengatur orang-orang di
bawahnya dan seorang pemimpin itu harus memiliki jiwa
kepemimpinan.
Peneliti
: Apa yang anda lihat dari kepemimpinan kyai di Pondok
Pesantren
Pancasila?
Informan
:Hm...yang saya lihat dari kepemimpinan kyai itu, beliau
sangat perhatian, tegas, disiplin....hm....apalagi ya?
Pengalamannya itu luas banget, keren pokoknya.
peneliti
: Apa ciri-ciri kepemimpinan kyai di Pondok Pesantren
Pancasila?
Informan
: Hm.. apa yah.. hm.. menurut saya.. ciri-ciri
kepemimpinan di pondok ini itu, perhatian terhadap
santri-santrinya, pengalamannya luas, sama masyarakat
itu akrab, hm.....maksudnya sama masyarakat sekitar itu
akrab.
Peneliti
: Menurut anda, apakah kepemimpinan dalam suatu
pondok pesantren itu penting?
Informan
: Ya iya lah, penting banget Mba....
Peneliti
: Lalu mengapa kepemimpinan kyai itu penting? tolong
berikan alasan anda!
Informan
: Karena, beliau menjadi panutan santri-santrinya dan
masyarakat.
Peneliti
: Bagaimana anda melaksanakan perintah dari kyai?
136
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Refleksi
Dari proses wawancara di atas informan menyatakn pendapatnya
tentang pengertian kepemimpinan-yaitu kemampuan memimpin, mengatur
orang-orang di bawahnya, dan dari proses wawancara di atas dapat
direfleksikan bahwa informan kagum dengan kepemimpinan yang ada, hal
ini dibuktikan dari hasil wawancara yang menyatakan Hm...yang saya
lihat dari kepemimpinan kyai itu, beliau sangat perhatian, tegas,
disiplin....hm....apalagi ya? Pengalamannya itu luas banget, keren
pokoknya, Hm...apa yah...hm...menurut saya...ciri-ciri kepemimpinan di
pondok ini itu, perhatian terhadap santri-santrinya, pengalamannya luas,
sama masyarakat itu akrab, hm.....maksudnya sama masyarakat sekitar itu
akrab. Informan juga berpendapat bahwa sebuah kepemimpinan kyai itu
sangat penting yang dibuktikan dari pernyataan informan yang
mengatakan Ya iya lah, penting banget Mba.... Karena, beliau menjadi
panutan santri-santrinya dan masyarakat. Dapat disimpulkan bahwa
informan mengagumi kyai, dari segi cara kyai tersebut memimpin dan dari
segi sikap dan perilaku.
Yang mana hal tersebut juga diimbangi dengan ketaatan informan
terhadap kyai yang dibuktikan dengan pernyaatan informan yaitu ketika
137
138
139
CATATAN WAWANCARA
Informan
Hari/tanggal
Pukul
Fokus
: IAM
: Selasa/15 Mei 2012
: 09:06
: Pandangan santri tentang kepemimpinan kyai
Prolog
Setelah jam pelajaran pertama kelas mengaji pagi, tepatnya ketika
istirahat. peneliti mewawancarai salah satu santri putra di kelas impriti
Pondok Pesantren Pancasila, wawancara berlangsung santai namun
mengena.
Proses Wawancara
Peneliti
: Menurut anda, apa yang dimaksud dengan
kepemimpinan?
Informan
: Ya..., yang dinamakan kepemimpinan ya...suatu tugas
bagi seorang pemimpin untuk membuat yang dipimpin
menjadi sejahtera atau pun beradab.
Peneliti
: Apa yang anda lihat dari kepemimpinan kyai di Pondok
Pesantren Pancasila?
Informan
:Ya..., dari sifatnya, beliau itu menyenangkan, perhatian,
tanggap, sama masyarakat gampang akrab, dan yang
paling menonjol-beliau itu sederhana sekali, gag ada...,
hm... gag ada kesan glamornya pasti.
peneliti
: Apa ciri-ciri kepemimpinan kyai di Pondok Pesantren
Pancasila?
Informan
:Hm...tegas ples galak, berwibawa, konsisten, selalu
memberi dukungan, itu pasti. Ya....pasti.
Peneliti
: Bagi anda, apakah sebuah kepemimpinan kyai di pondok
pesantren itu penting? Tolong berikan alasan anda!
Informan
: Ya...kalo bagi saya tidak penting lagi tapi, sangat
penting. Karena, biasanya kalau tidak ada....pemimpinnya
atau kyainya santrinya itu akan berbuat sesukanya, dalam
artian selalu mementingkan dirinya sendiri-sendiri.
Peneliti
: Bagaimana anda melaksanakan perintah dari kyai?
Informan
: Ya, biasanya saya lakukan dengan perasaan ikhlas
dengan hati tapi, banyak jengkelnya karena perintahnya
sukanya memaksa.
Peneliti
: Bagaimana cara anda melaksanakan nasehat-nasehat dari
kyai?
Informan
: Ya...sedikit-sedikit bisa dilaksanakn tapi, banyak yang
tidak.
Peneliti
: Bagaimana anda menerima hukuman dari kyai?
Informan
: Jengkel banget.
140
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Refleksi
Berdasarkan wawancara di atas kepemmpinan adalah suatu tugas
bagi seorang pemimpin untuk membuat yang, dipimpin menjadi sejahtera
atau pun beradab. Ada pun dari proses wawancara di atas dapat
direfleksikan bahwa informan kagum dengan kepemimpinan yang ada, hal
ini dibuktikan dari hasil wawancara yang menyatakan Ya..., dari sifatnya,
beliau itu menyenangkan, perhatian, tanggap, sama masyarakat gampang
akrab, dan yang paling menonjol-beliau itu sederhana sekali, gag ada...,
hm... gag ada kesan glamornya pasti, Hm...tegas ples galak, berwibawa,
konsisten, selalu memberi dukungan, itu pasti. Ya....pasti. Informan juga
berpendapat bahwa sebuah kepemimpinan kyai itu sangat penting yang
dibuktikan dari pernyataan informan yang mengatakan Ya...kalo bagi
saya tidak penting lagi tapi, sangat penting. Karena, biasanya kalau tidak
ada....pemimpinnya atau kyainya santrinya itu akan berbuat sesukanya,
dalam artian selalu mementingkan dirinya sendiri-sendiri. Dapat
disimpulkan bahwa informan mengagumi kyai, dari segi cara kyai tersebut
memimpin dan dari segi sikap dan perilaku.
Namun hal tersebut tidak diimbangi dengan ketaatan informan
terhadap kyai yang dibuktikan dengan pernyaatan informan yaitu ketika
melaksanakan perintah Ya, biasanya saya lakukan dengan perasaan ikhlas
dengan hati tapi, banyak jengkelnya karena perintahnya sukanya
memaksa. Ketika melaksanakan nasehat-nasehat dari kyai Ya...sedikitsedikit bisa dilaksanakn tapi, banyak yang tidak. Ketika menerima
hukuman dari kyai Jengkel banget. Dan begitu pula ketika
melaksanakan tata tertib dari kyai, informan tidak taat kepada kyai hal ini
dibuktikan dengan pernyataan informan yang menyatakan Kalo masalah
tata tertib, gak...gak...gak tau. Karena, gak pernah melak...melaksanakan
tata tertib, selalu melanggar.
141
142
CATATAN WAWANCARA
Informan
Hari/tanggal
Pukul
Fokus
: TPK
: Selasa / 15 Mei 2012
: 10:25
: Pandangan santri tentang kepemimpinan kyai
Prolog
Setelah jam pelajaran kedua kelas mengaji pagi. peneliti mewawancarai
salah satu santri putra di kelas imriti Pondok Pesantren Pancasila,
wawancara berlangsung santai.
Proses Wawancara
Peneliti
: Menurut anda, apa yang dimaksud dengan
kepemimpinan?
Informan
: Suatu sikap atau tindakan yang bertujuan untuk kebaikan
untuk dirinya atau orang lain yang muncul dari dalam diri
seseorang dan dapat menjadi panutan atau suri tauladan
bagi orang lain.
Peneliti
: Apa yang anda lihat dari kepemimpinan kyai di Pondok
Pesantren Pancasila?
Informan
: Pemimpin yang sederhana dan bijak dalam menentukan
keputusan untuk memajukan dan mengembangkan
pondok dan kemajuan santri. Pemimpin yang tegas dalam
mendidik santrinya.
peneliti
: Apa ciri-ciri kepemimpinan kyai di Pondok Pesantren
Pancasila?
Informan
: Tegas..., bijak..., tak kenal ampun jika ada santri yang
tidak tertib..., galak..., sederhana..., ketika marah seperti
preman.
Peneliti
: Bagi anda, apakah kepemimpinan kyai itu penting?
Mengapa? Berikan alasan anda?
Informan
: Menurut saya penting sekali... karena, kepemimpinan
suatu kyai mencerminkan mutu dan kualitas pondok
pesantren.
Peneliti
: Bagaimana anda melaksanakan perintah dari kyai?
Informan
: Dilakukan seketika karena, kyainya tipe orang yang tidak
sabaran.
Peneliti
: Bagaimana cara anda melaksanakan nasehat-nasehat dari
kyai?
Informan
:Dilakukan secara perlahan atau sediki demi sedikit
karena, tidak mungkin langsung dilakukan semua
sekaligus.
143
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Refleksi
Berdasarkan wawancara di atas informan menyatakan bahwa
kepemimpinan adalah suatu sikap atau tindakan yang dapat menjadi
panutan atau suri tauladan bagi orang lain, bertujuan untuk kebaikan baik
dirinya sendiri atau orang lain. Dari proses wawancara di atas dapat
direfleksikan bahwa informan kagum dengan kepemimpinan yang ada, hal
ini dibuktikan dari hasil wawancara yang menyatakan Pemimpin yang
sederhana dan bijak dalam menentukan keputusan untuk memajukan dan
mengembangkan pondok dan kemajuan santri. Pemimpin yang tegas
dalam mendidik santrinya, Tegas..., bijak..., tak kenal ampun jika ada
santri yang tidak tertib..., galak..., sederhana. Informan juga berpendapat
bahwa sebuah kepemimpinan kyai itu sangat penting yang dibuktikan dari
pernyataan informan yang mengatakan Menurut saya penting sekali...
karena, kepemimpinan suatu kyai mencerminkan mutu dan kualitas
pondok pesantren.
Dapat disimpulkan bahwa informan mengagumi kyai, dari
segi cara kyai tersebut memimpin dan dari segi sikap dan perilaku. Yang
mana hal tersebut juga diimbangi dengan ketaatan informan terhadap kyai
yang dibuktikan dengan pernyaatan informan yaitu ketika melaksanakan
perintah Dilakukan seketika karena, kyainya tipe orang yang tidak
sabaran. Ketika melaksanakan nasehat-nasehat dari kyai Dilakukan
secara perlahan atau sediki demi sedikit karena, tidak mungkin langsung
dilakukan semua sekaligus. Ketika menerima hukuman dari kyai Ikhlas,
walaupun sedikit mbatek. Ketika melaksanakan tata tertib dari kyai Tata
tertib dari kyai merupakan langkah-langkah pembentukan kepribadian
yang akan berguna saat kita pulang nanti dan bermasyarakat.
144
145
CATATAN WAWANCARA
Informan
Hari/tanggal
Pukul
Fokus
: ASN
: Selasa/15 Mei 2012
: 13:10
: Pandangan santri tentang kepemimpinan kyai
Prolog
Wawancara dilaksanakan setelah kegiatan bandongan siang di Pondok
Pesantren Pancasila. Dalam wawancara tersebut peneliti mewawancarai
salah satu santri putra di ruang tamu Pondok Pesantren pancasila.
Proses Wawancara
Peneliti
: Menurut anda, apa yang dimaksud dengan
kepemimpinan?
Informan
:Kepemimpinan yaitu, ya, suatu proses atau cara individu
atau kelompok memimpin suatu individu lain atau
kelompok lain agar tercipta ketertiban, keamanan dan
kesejahteraan.
Contohnya
pemerintah
memimpin
rakyatnya.
Peneliti
: Apa yang anda lihat dari kepemimpinan kyai di Pondok
Pesantren Pancasila?
Informan
:Cukup berjalan dengan baik dan tertib ya, semua itu bisa
terlihat dari kesehariannya Pak Yai, yang tegas terutama
dengan peraturan pondok, dari kesederhanaan Pak Yai
dalam... kehidupan sehari-harinya-mulai dari cara
berpakaian, sederhana, gag aneh-aneh malah jarang sekali
berpenampilan ala kyai. Dan juga dari perhatiannya sama
santri-santri, apalagi sama santri yang masih kecil dan
masih baru-Pak Yai itu selalu memberi semangat,
pokoknya gitu....
peneliti
: Apa ciri-ciri kepemimpinan kyai di Pondok Pesantren
Pancasila?
Informan
: Hm...perhatian sama santri-santrine, tanggung jawab
banget, dan teges banget,pokoknya.
Peneliti
: Bagi anda, apakah kepemimpinan kyai itu penting?
Informan
: Hm... ya penting banget, pokoknya.
Peneliti
: Mengapa? tolong berikan alasan anda!
Informan
: Ya, agar punya aura kepemimpinan, biar dihormati, biar
dihargai, mengatur santrinya untuk menaati tata tertib dan
peraturan yang ada, ya, pokoknya biar santri dan orangorang di sekitar pondok itu menghargai.
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Refleksi
Dari wawancara di atas informan memberikan pengertian dari
kepemimpinan yang mana kepemimpinan adalah suatu proses atau cara
individu memimpin suatu individu lain atau kelompok lain agar tercipta
ketertiban, keamanan dan kesejahteraan. Ada pun dari proses wawancara
di atas dapat direfleksikan bahwa informan kagum dengan kepemimpinan
yang ada, hal ini dibuktikan dari hasil wawancara yang menyatakan
Cukup berjalan dengan baik dan tertib ya, semua itu bisa terlihat dari
kesehariannya Pak Yai, yang tegas terutama dengan peraturan pondok,
dari kesederhanaan Pak Yai dalam... kehidupan sehari-harinya-mulai dari
cara berpakaian, sederhana, gag aneh-aneh malah jarang sekali
berpenampilan ala kyai. Dan juga dari perhatiannya sama santri-santri,
apalagi sama santri yang masih kecil dan masih baru-Pak Yai itu selalu
memberi semangat, pokoknya gitu..., dan informan menyatakan bahwa
ciri-ciri kepemimpinan kyai yaitu Hm...perhatian sama santri-santrine,
tanggung jawab banget, dan teges banget, pokoknya.
Informan juga berpendapat bahwa sebuah kepemimpinan kyai itu
sangat penting yang dibuktikan dari pernyataan informan yang
mengatakan Hm... ya penting banget, pokoknya, Ya, agar punya aura
kepemimpinan, biar dihormati, biar dihargai, mengatur santrinya untuk
menaati tata tertib dan peraturan yang ada, ya, pokoknya biar santri dan
orang-orang di sekitar pondok itu menghargai.
147
148
149
CATATAN WAWANCARA
Informan
Hari/tanggal
Pukul
Fokus
: UF
: Rabu/ 16 Mei 2012
: 06:40
: Pandangan santri tentang kepemimpinan kyai
Prolog
Setelah bangdongan pagi, peneliti mewawancarai salah satu santri putri
Pondok Pesantren Pancasila. Ada pun wawancara dilaksanakan di kamar
pengurus ketika santri-santri yang lain melaksanakan aktivitas pribadinya.
Proses Wawancara
Peneliti
: Menurut anda, apa yang dimaksud dengan
kepemimpinan?
Informan
: Kemampuan seorang pemimpin untuk memimpin orangorang yang dipimpin, agar dapat mencapai suatu tujuan,
angan-angan yang akan ditiju.
Peneliti
: Apa yang anda lihat dari kepemimpinan kyai di Pondok
Pesantren Pancasila?
Informan
: Tegas, bijaksana, tanggung jawab, kepemimpinan kyai di
ponpes Pancasila, sangatlah berbeda dari yang lain.
Karena, menurut saya ya! Kyai di sini banyak
berpolitiknya, tetapi hati dan jiwanya tetap sebagai kyai.
peneliti
: Apa ciri-ciri kepemimpinan kyai di Pondok Pesantren
Pancasila?
Informan
: Memiliki cita-cita yang tinggi, pantang menyerah dan
juga tak boleh cengeng hanya gara-gara masalah sepele.
Peneliti
: Bagi anda, apakah kepemimpinan kyai dalam suatu
pondok pesantren itu penting?
Informan
: Ya sangat penting.
Peneliti
: Mengapa?
Informan
: Karena, suatu pondok pesantren tanpa pemimpin, suatu
ponpes tak akan maju dan berkembang. Dan kyai tersebut
merupakan peran utama di dalam ponpes.
Peneliti
: Bagaimana anda melaksanakan perintah dari kyai?
Informan
: Laksanakanlah dengan senang hati, ikhlas, tapi kalau hati
lagi tak karuan, kadang bisa buat hati tak tenang.
Peneliti
: Bagaimana cara anda melaksanakan nasehat-nasehat dari
kyai?
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Refleksi
Dari proses wawancara di atas dapat direfleksikan bahwa
informan memandang kepemimpinan kyai di Pondok Pesantren Pancasila
ini adalah kepemimpianan yang memiliki cita-cita yang tinggi. Hal ini
dibuktikan dari hasil wawancara yang menyatakan bahwa kepemimpinan
kyai di Pondok Pesantren Pancasila yaitu Tegas, bijaksana, tanggung
jawab, kepemimpinan kyai di ponpes Pancasila, sangatlah berbeda dari
yang lain. Karena, menurut saya ya! Kyai di sini banyak berpolitiknya,
tetapi hati dan jiwanya tetap sebagai kyai, Sedang ciri-ciri kepemimpinan
kyai di Pondok Pesantren pancasila sendiri yaitu Memiliki cita-cita yang
tinggi, pantang menyerah dan juga tak boleh cengeng hanya gara-gara
masalah sepele. Informan juga berpendapat bahwa sebuah kepemimpinan
kyai itu Ya sangat penting, Karena, suatu pondok pesantren tanpa
pemimpin, suatu ponpes tak akan maju dan berkembang. Dan kyai tersebut
merupakan peran utama di dalam ponpes.
Dari keterangan informan tersebut dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan kyai merupakan suatu bentuk bentuk kepemimpinan yang
baik, positif. Dapat dianalisis bahwa informan memiliki kekaguman
terhadap kyai hal tersebut dapat dibuktikan dari jawaban informan yang
telah tersebut diatas, adapun implikasi dari kekaguman tersebut adalah
informan mau melaksanakan perintah, nasehat-nasehat dan tata tertib
semampunya. Yang dibuktikan dengan pernyaatan informan yaitu ketika
melaksanakan perintah ...dengan senang hati, ikhlas, tapi kalau hati lagi
tak karuan, kadang bisa buat hati tak tenang, ketika melaksanakan
nasehat-nasehat dari kyai Nasehat dari kyai itu termasuk penting ya,
karena suatu nasehat dari kyai sama saja seperti doa. Apa yang dikatakan
oleh kyai banyak mengandung hl-hal yang positif, ketika menerima
151
152
153
CATATAN WAWANCARA
Informan
Hari/tanggal
Pukul
Fokus
: HOA
: Rabu/ 16 Mei 2012
: 11:45
: Pandangan santri tentang kepemimpinan kyai
Prolog
Wawancara dilaksanakan setelah kegiatan mengaji pagi. Dalam
wawancara tersebut peneliti mewawancarai salah satu santri putra di aula
Pondok Pesantren Pancasila, wawancara berlangsung santai namun
mengena.
Proses Wawancara
Peneliti
: Menurut anda, apa yang dimaksud dengan
kepemimpinan?
Informan
: Kepemimpinan yaitu suatu hal yang sangat penting untuk
membuat suatu kelompok patuh terhadap yang memimpin
dan apabila suatu kepemimpinan tidak ada. Maka,
kelompok tersebut akan terpecah belah. So, kepemimpinan
adalah suatu hal yang sangat baik dan sangat penting untuk
pemimpin dan yang dipimpin.
Peneliti
: Apa yang anda lihat dari kepemimpinan kyai di Pondok
Pesantren Pancasila?
Informan
:Sangat baik, Abah (Pak Kyai) pantas untuk diacungi
jempol. Raise your thumb for Abah, Key...dan juga
meskipun tegas tapi Abah terlalu keras untuk mendidik
santrinya.
peneliti
: Apa ciri-ciri kepemimpinan kyai di Pondok Pesantren
Pancasila?
Informan
: Tegas, keras, bijak, sederhana, tak kenal lelah, galak, tak
ada kata ampun jika ada santri yang menyeleweng dan
kalau marah sangat menakutkan. Tapi, semua itu
dilakukan untuk diri kita yaitu mengatur moral kita agar
tidak menjadi orang yang cengeng.
Peneliti
: Bagi anda, apakah kepemimpinan dalam suatu pondok
pesantren itu penting? mengapa, berikan alasan anda?
Informan
: Sangat penting karena, apabila suatu tempat tidak terjalin
suatu kepemimpinan maka, tempat tersebut akan kacau
balau. Dan kepemimpinan dari seorang kyai sangat
penting bagi pondok pesantrennya sendiri, apakah mau
maju atau tidak, berkualitas atau tidak, itu semua adalah
dari kyai itu sendiri.
Peneliti
: Bagaimana anda melaksanakan perintah dari kyai?
154
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Refleksi
Dari proses wawancara di atas dapat direfleksikan bahwa
informan menyatakan bahwa kepemimpinan yaitu suatu hal untuk
membuat suatu kelompok patuh terhadap yang memimpin agar kelompok
tersebut tidak terpecah belah. Adapun informan sendiri kagum dengan
kepemimpinan yang ada, hal ini dibuktikan dari hasil wawancara yang
menyatakan Sangat baik, Abah (Pak Kyai) pantas untuk diacungi jempol.
Raise your thumb for Abah, Key...dan juga meskipun tegas tapi Abah
terlalu keras untuk mendidik santrinya, Tegas, keras, bijak, sederhana,
tak kenal lelah, galak, tak ada kata ampun jika ada santri yang
menyeleweng dan kalau marah sangat menakutkan. Tapi, semua itu
dilakukan untuk diri kita yaitu mengatur moral kita agar tidak menjadi
orang yang cengeng.
Namun, hal tersebut tidak membuat informan (santri) tersebut
selalu taat terhadap kyai. Yang mana hal tersebut dibuktikan dari hasil
wawancara yang menyatakan Sebenarnya harus tertib tapi, aku
kebanyakan tidak tertib.
Dan keikhlasan ketika melakukan suatu hal seperti menjalankan perintah
atau pun menerima hukuman terlihat kurang hal ini dibuktikan dari hasil
wawancara yang menyatakan Segera melaksanakan selagi saya mampu
karena, Abah mempunyai sifat yang tak sabaran, Diterima apa adanya
walaupun, mbatek. Tapi, kan ini semua karena kesalahan kita sendiri.
Abah tak mungkin menghukum kita selagi kita benar.
155
156
CATATAN WAWANCARA
Informan
Hari/tanggal
Pukul
Fokus
: SRL
: Ahad/19 Mei 2012
: 17:20
: Pandangan santri tentang kepemimpinan kyai
Prolog
Wawancara dilaksanakan setelah kegiatan bandongan sore. Dalam
wawancara tersebut peneliti mewawancarai salah satu santri putri kamar
pengurus komplek Darul Mukhlasin.
Proses Wawancara
Peneliti
: Menurut anda, apa yang dimaksud dengan
kepemimpinan?
Informan
:Hm...menurut saya, menurut pribadi saya sendiri
kepemimpinan itu merupakan kemampuan mempengaruhi
orang-orang, hm... ya...yang dipimpinnya ya mba ya,
mungkin menurut saya seperti itu.
Peneliti
: Apa yang anda lihat dari kepemimpinan kyai di Pondok
Pesantren Pancasila?
Informan
: Hm...menurut pendapat saya, kepemimpinanan di
Pondok Pesantren Pancasila itu beda dari yang lain.
Soalnya disini itu kepemimpinannya sangat beda, dilihat
dari tingkah laku, sifat dan kesehariannya itu bikin
banyak orang heran. Karena disini itu hm...menjurusnya
apa mba? hm... ke...apa? pengetesan mentalnya.
peneliti
: Apa ciri-ciri kepemimpinan kyai di Pondok Pesantren
Pancasila?
Informan
: Hm...menurut saya, Pak Kyai itu sangat perhatian dengan
santri-santrinya, bertanggungjawab, suka mengetes
mental santri, itu yang paling banyak, biasanya, suka
mengetes mental santri satu persatu misalnya, hubungan
dengan masyarakat atau orang-orang di sekitar pondok
sangat akrab, baik, mungkin menurut saya seperti itu
Mba.
Peneliti
: Bagi anda, apakah kepemimpinan kyai dalam suatu
pondok pesantren itu penting?
Informan
: Penting.
Peneliti
: Mengapa?
Informan
:Ya...karena
kepemimpinan
sendiri
merupakan,
kepemimpinan di pondok pesantren sendiri itu sangat
penting yaitu sebagai suri tauladan bagi santri-santrinya,
misalkan di pondok pesantren gak ada kepemimpinan
157
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Refleksi
Dari wawancara di atas informan menyatakan bahwa
kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang-orang yang
dipimpinnya. Ada pun dari proses wawancara di atas dapat direfleksikan
bahwa informan kagum dengan kepemimpinan yang ada, hal ini
dibuktikan dari hasil wawancara yang menyatakan Hm...menurut
pendapat saya, kepemimpinanan di Pondok Pesantren Pancasila itu beda
158
dari yang lain. Soalnya disini itu kepemimpinannya sangat beda, dilihat
dari tingkah laku, sifat dan kesehariannya itu bikin banyak orang heran.
Karena disini itu hm...menjurusnya apa mba? hm... ke...apa? pengetesan
mentalnya, Hm...menurut saya, Pak Kyai itu sangat perhatian dengan
santri-santrinya, bertanggungjawab, suka mengetes mental santri, itu yang
paling banyak, biasanya, suka mengetes mental santri satu persatu
misalnya, hubungan dengan masyarakat atau orang-orang di sekitar
pondok sangat akrab, baik, mungkin menurut saya seperti itu Mba.
Informan juga berpendapat bahwa sebuah kepemimpinan kyai itu penting
yang dibuktikan dari pernyataan informan yang mengatakan Penting,
Ya...karena kepemimpinan sendiri merupakan, kepemimpinan di pondok
pesantren sendiri itu sangat penting yaitu sebagai suri tauladan bagi santrisantrinya, misalkan di pondok pesantren gak ada kepemimpinan mungkin
hm.. di pondok pesantren, akan tberantakan atau tidak terprogram, atau
akan menjadi berantakan ya, mungkin seperti itu Mba. Dapat
disimpulkan bahwa informan mengagumi kyai, dari segi cara kyai tersebut
memimpin dan dari segi sikap dan perilaku.
Yang mana hal tersebut juga diimbangi dengan ketaatan informan
terhadap kyai yang dibuktikan dengan pernyaatan informan yaitu ketika
melaksanakan perintah Kalau menurut saya sendiri, ya...kita
melaksanakan dengan sungguh-sungguh didasari dengan rasa ikhlas. Dan
yang disini yang menjadi panutan adalah Pak Kyai jadi, ya kita harus
patuh, menurut dengan Pak Kyai atau yang menjadi tata peraturan di
pondok ini. Ketika melaksanakan nasehat-nasehat dari kyai Kalau saya,
melaksanakan apa yang menjadi perintahnya, ya, meskipun tidak ikhlas
seratus persen. Kadang kan ya, kita misalkan dinasehati Pak Kyai, kalau
kita tidak hm...sejalan mungkin hati kita ya, agak sedikit tidak ikhlas.
Tapi, kadang sebisa mungkin kita laksanakan dengan sungguh-sungguh,
sabar dan ikhlas. Ketika menerima hukuman dari kyai Ya...kita terima
denga rasa ikhlas, sabar ketika kita disitu memang merass, memang
merasa bersalah. Meskipum, hm...ketika salah paham atau gimana,
mungkin sesama manusia, mungkin kan ada salah juga ya...kita terima
aja. Dan ketika melaksanakan tata tertib dari kyai Ya...kita laksanakan
apa yang sudah menjadi tata tertib atau peraturan dari kyai dengan
semampu kita
159
CATATAN WAWANCARA
Informan
Hari/tanggal
Pukul
Fokus
: MLD
: Ahad/19 Mei 2012
: 17:35
: Pandangan santri tentang kepemimpinan kyai
Prolog
Wawancara dilaksanakan di ruang tamu komplek Darul Mukhlasin setelah
kegiatan Salat Maghrib berjamaah. Peneliti mewawancarai salah satu
santri putra. Wawancara tersebut berlangsung santai.
Proses Wawancara
Peneliti
: Menurut anda, apa yang dimaksud dengan
kepemimpinan?
Informan
:Kepemimpinan!... menurut saya, kepemimpinan itu....
Hm...menurut saya, kepemimpinan itu adalah...adalah
sebuah hm.... Hm...gini Mba, kepemimpinan itu ya, adalah
sebuah kebisaan pemimpin.
Peneliti
:Maksudnya? Bisa dijelaskan
Informan
:Hm...maksudnya itu sebuah kebisaan...kemampuan. Ya,
sebuah kemampuan seorang pemimpin untuk mengatur
orang-orang bawahannya. Ya, Mba...pemimpin itu harus
memiliki keahlian untuk mengatur, membimbing, dan
tentunya agar orang-orang di bawahnya itu mau
melaksanakan suatu hal untuk mencapai sebuah tujuan.
Peneliti
: Apa yang anda lihat dari kepemimpinan kyai di Pondok
Pesantren Pancasila?
Informan
: Menurut pendapat saya, kepemimpinanan di Pondok
Pesantren ini dapat terlihat dari tingkah laku beliau ya,
beliau tanggap dengan santri-santrinya, hm...bisa
dikatakan beliau itu sangat perhatian dengan semua
santri-santrinya, sehingga kalau ada santri baru itu jadi
kerasan karena merasa selalu diperhatikan oleh beliau tapi
atau dengan kata lain beliau itu bisa akrab dengan santrisantrinya, kemudian dengan masyarakat sekitar juga
ramah, gapyak, dan lagi...beliau itu pengalamannya
sangat luas serta keahliannya berpolitik sangat bagus,
sehingga pondok ini sering dikunjungi oleh pejabatpejabat pemerintahan.
peneliti
: Apa ciri-ciri kepemimpinan kyai di Pondok Pesantren
Pancasila?
160
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Refleksi
Berdasarkan wawancara di atas informan menyatakan bahwa
kepemimpinan adalah kemampuan seorang pemimpin untuk mengatur
orang-orang bawahannya. Memiliki keahlian untuk mengatur,
membimbing, dan agar orang-orang di bawahnya melaksanakan suatu hal
untuk mencapai sebuah tujuan. Dari proses wawancara di atas dapat
direfleksikan bahwa informan kagum dengan kepemimpinan yang ada, hal
ini dibuktikan dari hasil wawancara yang menyatakan Menurut pendapat
saya, kepemimpinanan di Pondok Pesantren ini dapat terlihat dari tingkah
laku beliau ya, beliau tanggap dengan santri-santrinya, hm...bisa dikatakan
beliau itu sangat perhatian dengan semua santri-santrinya, sehingga kalau
ada santri baru itu jadi kerasan karena merasa selalu diperhatikan oleh
beliau tapi atau dengan kata lain beliau itu bisa akrab dengan santrisantrinya, kemudian dengan masyarakat sekitar juga ramah, gapyak, dan
lagi...beliau itu pengalamannya sangat luas serta keahliannya berpolitik
sangat bagus, sehingga pondok ini sering dikunjungi oleh pejabat-pejabat
pemerintahan, dan informan pun berpendapat bahwa ciri-ciri
kepemimpinan kyai di pondok Pesantren Pancasila yaitu Ciri-ciri?
hm...ciri-ciri kepemimpinan kyai di pondok ini ya, beliau sangat perhatian
sama santri-santrinya, bertanggungjawab, tegas sekali dalam memimpin,
prinsipnya kuat dan sangat fokus dengan tujuan, bertanggung jawab.
Informan juga berpendapat bahwa sebuah kepemimpinan kyai itu
sangat penting yang dibuktikan dari pernyataan informan yang
162
163
164
CATATAN WAWANCARA
Informan
Hari/tanggal
Pukul
Fokus
: SMA
: Senin/ 21 Mei 2012
: 09:59
: Pandangan santri tentang kepemimpinan kyai
Prolog
Wawancara dilaksanakan di ruang tamu komplek Darul Mukhlasin.
Peneliti mewawancarai salah satu santri putra yang menjabat sebagai
pengurus ndalem. Wawancara tersebut berlangsung santai.
Proses Wawancara
Peneliti
: Menurut anda, apa yang dimaksud dengan
kepemimpinan?
Informan
:
Kepemimpinan
itu,
merupakan
kemampuan
mempengaruhi orang- orang yang dipimpimnya, memiliki
jiwa kepemimpinan itu sudah
pasti, lebih pinter.
Tapi, gak gak begitu harus lebih pinter, yang pasti bisa
hm....menau...menau...menaungi. he eh, menau opo?
menaungi
masyarakatnya atau yang dipimpimnya dan
pastinya
bertanggungjawab, itu harus sudah pasti,
bertanggungjawab setiap
hal yang diberikan kepada
yang
di
pimpinnya
gitu.
Maksudnya
itu,
bertanggungjawab itu bisa memberikan contoh-contoh
yang baik
kepada yang dipimpimnya. Gak nyuruh tapi,
yang nyuruh itu.
Hm...gak melaksanakan apa yang dia
suruh. Maksute dalam bahasa
Jawa itu jarkonningajar-ngajar ora gelem ngelakoni.
Peneliti
: Apa yang anda lihat dari kepemimpinan kyai di Pondok
Pesantren Pancasila?
Informan
: Sangat baik, sangat baik sekali. Tapi, hm..ada sedikit
kelemahan-kelemahan yang dipunyai oleh beliau, di
pondok ini yang saya telah hm..selidiki, dari tingkah
lakunya, sifatnya, membuat saya hm...agak beda daripada
pondok-pondok yang lain. Kelebihannya itu, dia bisa
memberikan contoh-contoh kepada santri-santrinya akan
tetapi hm...dia juga hm...sedikit menganaktirikan.
Maksudnya menganaktirikan itu, dia kurang perhatian
terhadap santrinya, maksudnya itu hm...dia itu, menyuruh
santri-santrinya hm...untuk melaksanakan kegiatankegiatan yang ada di pondoknya akan hm..tetapi hm...dia,
hm...beliau sendiri kurang memperhatikan terhadap
yang...beliau suruh, maksudnya itu hm.... saya baru
disuruh untuk mengaji, tapi beliau hanya menyuruh saja165
peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Refleksi
Dari wawancara di atas informan menyatakan bahwa
kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang-orang yang
dipimpimnya dapat menaungi yang dipimpimnya dan bertanggungjawab.
Ada pun dari proses wawancara di atas dapat direfleksikan bahwa
informan kagum dengan kepemimpinan yang ada, hal ini dibuktikan dari
hasil wawancara yang menyatakan Sangat baik, sangat baik sekali. Tapi,
hm..ada sedikit kelemahan-kelemahan yang dipunyai oleh beliau, di
pondok ini yang saya telah hm..selidiki, dari tingkah lakunya, sifatnya,
membuat saya hm...agak beda daripada pondok-pondok yang lain.
Kelebihannya itu, dia bisa memberikan contoh-contoh kepada santrisantrinya akan tetapi hm...dia juga hm...sedikit menganaktirikan.
167
hukuman yang diberi Pak Kyai. Walaupun ya agak, hukumannya itu agak
gimana ya? Hm...dengan kesalahan saya dengan hukuman yang diberi Pak
Kyai itu hukumannya lebih berat daripada kesalahan saya. Maksudnya itu
seumpama saya melaksanakan kesalahan yang ringan terus Pak Kyai
memberikan hukuman yang berat. Lah...yang itu yang membuat saya gak
terima, kadang itu Mba...ya...walaupun itu kan dari kyai mungkin
kedepannya membuat say lebih baik, saya harus terima dengan ikhlas.
Dan melaksanakan tata tertib dari kyai Hm...kalo tata tertib, saya sendiri
gak begitu tertib mba, ya, ya...kita laksanakan, tetapi gak harus tertib. Kalo
saya, tapi kalo melihat dari diri yang lain itu harus tertib, hm..harus tertib,
ya tertib.
169
170
CATATAN WAWANCARA
Informan
Hari/tanggal
Pukul
Fokus
: FD
: Selasa/22 Mei 2012
: 07:56
: Pandangan santri tentang kepemimpinan kyai
Prolog
Setelah kegiatan rutin-Salat Dhuha berjamaah, peneliti mewawancarai
salah satu santri putri di komplek Darul Mukhlasin, Pondok Pesantren
Pancasila. Ada pun wawancara dilaksanakan di kamar pengurus.
Proses Wawancara
Peneliti
: Menurut anda, apa yang dimaksud dengan
kepemimpinan?
Informan
: Kepemimpinan? apa ya mba ya? Oh ya, mungkin seperti
keahlian
memimpin, memerintah orang-orang yang
dipimpinnya, gitu ya mba
ya?
Peneliti
: Apa yang anda lihat dari kepemimpinan kyai di Pondok
Pesantren Pancasila?
Informan
: Kepemimpinan yang saya liat di pondok pesantren ini
adalah ya...dari keseharian beliau yang sangat sederhana
dan perhatian. Tanggap terhadap linkungan, Pak kyai gag
gengsi buat ngebersihin pondok, dan yang paling
menonjol adalah tegas.
peneliti
: Apa ciri-ciri kepemimpinan kyai di Pondok Pesantren
Pancasila?
Informan
:Ciri-cirinya...? Pak Kyai itu pinter ngemong, perhatian,
pandai, bergaul, tegas, dan yang paling mengagumkan
adalah Pak Kyai itu wawasannya sangat luas.
Peneliti
: Bagi anda, apakah kepemimpinan kyai itu penting?
Tolong berikan alasan anda?
Informan
: Kepemimpinan Kyai itu sangat penting sekali ya
mbak....karena, sebagai penentu dari kemajuan dan arah
serta tujuan pondok, intinya itu kepemimpinan berguna
untuk mengatur ke mana pondok pesantren itu akan di
bawa.
Peneliti
: Bagaimana anda melaksanakan perintah dari kyai?
Informan
: Melaksanakan perintahnya, saya jalankan sebisa
mungkin dan penuh keikhlasan. Oh ya, satu lagi, dengan
penuh tanggungjawab pastinya.
Peneliti
: Bagaimana cara anda melaksanakan nasehat-nasehat dari
kyai?
Informan
:Apapun saya laksanakan. Karena, saya yakin Pak Kyai
pasti mengarahkan yang terbaik untuk saya.
171
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Refleksi
Dari wawancara di atas informan mengatakan bahwa
kepemimpinan adalah keahlian memimpin, memerintah orang-orang yang
dipimpinnya. Ada pun proses wawancara tersebut dapat direfleksikan
bahwa informan kagum dengan kepemimpinan yang ada, hal ini
dibuktikan dari hasil wawancara yang menyatakan Kepemimpinan yang
saya liat di pondok pesantren ini adalah ya...dari keseharian beliau yang
sangat sederhana dan perhatian. Tanggap terhadap linkungan, Pak kyai
gag gengsi buat ngebersihin pondok, dan yang paling menonjol adalah
tegas, yang mana hal tersebut dapat terlihat dari ciri-cirinya yaitu Ciricirinya...? Pak Kyai itu pinter ngemong, perhatian, pandai, bergaul, tegas,
dan yang paling mengagumkan adalah Pak Kyai itu wawasannya sangat
luas. Informan juga berpendapat bahwa sebuah kepemimpinan kyai itu
sangat penting yang dibuktikan dari pernyataan informan yang
mengatakan Kepemimpinan Kyai itu sangat penting sekali ya
Mbak....karena, sebagai penentu dari kemajuan dan arah serta tujuan
pondok, intinya itu kepemimpinan berguna untuk mengatur ke mana
pondok pesantren itu akan di bawa. Dapat disimpulkan bahwa informan
mengagumi kyai, dari segi cara kyai tersebut memimpin dan dari segi
sikap dan perilaku.
Yang mana hal tersebut juga diimbangi dengan ketaatan informan
terhadap kyai yang dibuktikan dengan pernyaatan informan yaitu ketika
melaksanakan perintah Melaksanakan perintahnya, saya jalankan sebisa
mungkin dan penuh keikhlasan. Oh ya, satu lagi, dengan penuh
tanggungjawab pastinya. Ketika melaksanakan nasehat-nasehat dari kyai
Apapun saya laksanakan. Karena, saya yakin Pak Kyai pasti
mengarahkan yang terbaik untuk saya. Ketika menerima hukuman dari
kyai Menerima hukuman, saya terima dengan... nerimo dan sebagai
peringatan untuk mengintropeksi diri saya.
Dan ketika melaksanakan tata tertib dari kyai Tata tertib yang ada di situ,
sebisa mungkin saya laksanakan walaupun terkadang sulit.
172
CATATAN WAWANCARA
Informan
Hari/tanggal
Pukul
Fokus
: TPNG
: Selasa / 22 Mei 2012
: 09:15
: Pandangan santri tentang kepemimpinan kyai
Prolog
Wawancara dilaksanakan ketika istirahat jam pertama-kelas mengaji pagi.
Dalam wawancara tersebut peneliti mewawancarai salah satu santri putri
di kelas imrithi Pondok Pesantren Pancasila, wawancara berlangsung
santai namun mengena.
Proses Wawancara
Peneliti
: Menurut anda, apa yang dimaksud dengan
kepemimpinan?
Informan
:Hm...bagi saya, kepemimpinan itu, adalah sebuah,
hm...maksudnya suatu kemampuan untuk mengarahkan,
mengatur orang lain, memberi perintah untuk melakukan
hal-hal tertentu, melarang sesuatu, dan yang jelas pemimpin
itu dilayani dan melayani.
Peneliti
: Apa yang anda lihat dari kepemimpinan kyai di Pondok
Pesantren Pancasila?
Informan
: Hm ...kepemimpinan di ponpes ini, dapat dilihat dari segi
sifatnya ya... beliau itu tegas, perhatian sama para
santrinya, penyayang, dalam keseharian beliau itu.... sangat,
sangat sederhana yang paling keliatan itu dari cara
berpakaian, beliau itu sedaerhana-apa adanya, trus dari segi
beliau bergaul, sama masyarakar sekitar itu gapyak, sama
santri juga sebenarny akrab ya... dan dari segi
berbicaraannya penuh motivasi Mba....
peneliti
: Apa ciri-ciri kepemimpinan kyai di Pondok Pesantren
Pancasila?
Informan
: Ciri-cirinya....ciri-cirinya itu di mana kyai tersebut bisa
membuat santrinya sukses, hm...sama santrinya gag
cuek.
Peneliti
: Bagi anda, apakah kepemimpinan kyai dalam suatu
pondok pesantren itu penting?
Informan
: Ya menurut saya, kepemimpinan kyai itu sangat
penting.
Peneliti
: Mengapa? tolong berikan alasan anda?
Informan
: Karena, hm...sebagai pimpinan atau dapat diandaikan
jika, ponpes adalah sebuah kapal maka kepemimpinan
kyai itu adalah pilotnya, yang mengatur arah tujuan, maju
173
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Refleksi
Dari hasil wawancara di atas informan menyatakan bahwa
kepemimpinan ialah suatu kemampuan untuk mengarahkan, mengatur
orang lain, memberi perintah untuk melakukan hal-hal tertentu, melarang
sesuatu, dan yang jelas pemimpin itu dilayani dan melayani. Dari proses
wawancara di atas dapat direfleksikan bahwaninforman kagum dengan
kepemimpinan yang ada, hal ini dibuktikan dari hasil wawancara yang
menyatakan Hm ...kepemimpinan di ponpes ini, dapat dilihat dari segi
sifatnya ya... beliau itu tegas, perhatian sama para santrinya, penyayang,
dalam keseharian beliau itu.... sangat, sangat sederhana yang paling
keliatan itu dari cara berpakaian, beliau itu sedaerhana-apa adanya, trus
174
dari segi beliau bergaul, sama masyarakar sekitar itu gapyak, sama santri
juga sebenarny akrab ya... dan dari segi berbicaraannya penuh motivasi
Mba..., Ciri-cirinya....ciri-cirinya itu di mana kyai tersebut bisa membuat
santrinya sukses, hm...sama santrinya gag cuek. Informan juga
berpendapat bahwa sebuah kepemimpinan kyai itu Ya menurut saya,
kepemimpinan kyai itu sangat penting, Karena, hm...sebagai pimpinan
atau dapat diandaikan jika, ponpes adalah sebuah kapal maka
kepemimpinan kyai itu adalah pilotnya, yang mengatur arah tujuan, maju
mundurnya, yang intinya, hm... yang intinya itu ya, untuk kemajuan
pastinya. Kemudian juga karena, kyai dijadikan panutan, jadi
kepemimpinan kyai sangat penting, hm... karena juga dengan adanya
kepemimpinan kyai maka, seorang kyai itu tentunya akan dihormati,
dihargai, dipatuhi. Ya... mksudnya itu dengan adanya kepemimpinan kyai
akan menimbulkan seperti, hm... seperti sebuah kepercayaan dan
kekaguman orang-orang disekitarnya sehingga seorang kyai itu di-ajeni.
Dapat disimpulkan bahwa informan mengagumi kyai, dari segi
cara kyai tersebut memimpin dan dari segi sikap dan perilaku. Yang mana
hal tersebut juga diimbangi dengan ketaatan informan terhadap kyai yang
dibuktikan dengan pernyaatan informan yaitu ketika melaksanakan
perintah Hm...dalam melaksanakan perintah dari Pak Kyai, ya...saya
lakukan karena, bagaimanapun juga Pak Kyai pasti mengarahkan kepada
kita selalu kepada kebaikan. Ketika melaksanakan nasehat-nasehat
Hm...nasehat-nasehat itu saya lakukan dengan pelan-pelan. Ya...alonalon asal kelakon. Itu pun kalau nasehat itu cocok sama diri saya. Ketika
menerima hukuman Hm...kalau saya, saya ikhlas saja, walaupun
sebenarnya kadang keberatan. Namun ketika melaksanakan tata tertib
dari kyai yaitu Tata tertib...tata tertib saya laksanakan setengah-setengah.
Ya...itu...itu sih sesuai dengan tata tertibnya, kadang saya patuhi, kadang
juga saya langgar,he....
175
176
CATATAN WAWANCARA
Informan
Hari/tanggal
Pukul
Fokus
: PTU
: Rabu/23 Mei 2012
: 11:10
: Pandangan santri tentang kepemimpinan kyai
Prolog
Wawancara dilaksanakan sehabis kelas mengaji pagi, wawancara
bertempat di kamar pengurus putri, wawancara berlangsung santai namun
mengena.
Proses Wawancara
Peneliti
: Menurut anda, apa yang dimaksud dengan
kepemimpinan?
Informan
: Kepemimpinan....menurut saya, kepemimpinan itu. Piye
yo? ra iso diungkapna dengan kata-kata ikh. Hm...yo koyo,
Pak Kyai lah. Mampu memimpin pondok, ngurus santrisantrine, trus menegakkan peraturan, ngei ukuman.
Peneliti
: Apa yang anda lihat dari kepemimpinan kyai di Pondok
Pesantren Pancasila?
Informan
: Yang saya lihat. Pak Kyai itu teratur, disiplin, perhatian,
penyayang, ya...piye ya? Tegas, sederhana dan
mengesankan, he.... .
peneliti
: Apa ciri-ciri kepemimpinan kyai di Pondok Pesantren
Pancasila?
Informan
: Ciri-cirinya...? ya itu tadi, podo koyo mau. Hm...tegas,
bijaksana, disiplinnya tinggi, perhatian banget sama
santri-santrinya, dan yang pastinya tegas. Gitu Mba.....
Peneliti
: Menurut anda, apakah kepemimpinan dalam suatu
pondok pesantren itu penting?
Informan
: Iya, penting, menurut saya penting itu banget....
Peneliti
: Mengapa kepemimpinan kyai itu penting? tolong berikan
alasan anda!
Informan
: Ya... karena, jika pondok tanpa kepemimpinan, pastinya
gag ada tujuan yang jelas. Morak-marik gitu lo.
Peneliti
: Bagaimana anda melaksanakan perintah dari kyai?
Informan
: Ya...saya laksanakan dengan ikhlas to yo. Pokoknya
selagi saya mampu akan saya laksanakan.
Peneliti
: Bagaimana cara anda melaksanakan nasehat-nasehat dari
kyai?
Informan
: Nasehat-nasehat. Hm...saya jalankan, walaupun
terkadang saya kurang mudeng nasehat-nasehat itu gunanya
apa. Ya...anggap aja lah, hm...seperti ngalap barokah.
177
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Refleksi
Dari proses wawancara di atas dapat direfleksikan bahwa
informan kagum dengan kepemimpinan yang ada, hal ini dibuktikan dari
hasil wawancara yang menyatakan Yang saya lihat. Pak Kyai itu teratur,
disiplin, perhatian, penyayang, ya...piye ya? Tegas, sederhana dan
mengesankan, he..., Ciri-cirinya...? ya itu tadi, podo koyo mau.
Hm...tegas, bijaksana, disiplinnya tinggi, perhatian banget sama santrisantrinya, dan yang pastinya tegas. Gitu Mba.... Informan juga
berpendapat bahwa sebuah kepemimpinan kyai itu sangat penting yang
dibuktikan dari pernyataan informan yang mengatakan Iya, penting,
menurut saya penting itu banget.... Ya... karena, jika pondok tanpa
kepemimpinan, pastinya gag ada tujuan yang jelas. Morak-marik gitu lo.
Dapat disimpulkan bahwa informan mengagumi kyai, dari segi cara kyai
tersebut memimpin dan dari segi sikap dan perilaku.
Yang mana hal tersebut juga diimbangi dengan ketaatan informan
terhadap kyai yang dibuktikan dengan pernyaatan informan yaitu ketika
melaksanakan perintah Ya...saya laksanakan dengan ikhlas to yo.
Pokoknya selagi saya mampu akan saya laksanakan. Ketika
melaksanakan nasehat-nasehat dari kyai Nasehat-nasehat. Hm... saya
jalankan, walaupun terkadang saya kurang mudeng nasehat-nasehat itu
gunanya apa. Ya... anggap aja lah, hm...seperti ngalap barokah. Ketika
menerima hukuman dari kyai Hukuman, ya...saya terima lah, karena,
pastinya nek saya dihukum itu karena saya punya kesalahan. Ya.. fear gitu
lah. Berani berbuat, ya... berani bertangungjawab. Namun, tidak
demikian halnya ketika melaksanakan tata tertib dari kyai, informan tidak
taat kepada kyai hal ini dibuktikan dengan pernyataan informan yang
menyatakan Kalo melaksanakan tata tertib, jujur, tidak semua tata tertib
saya patuhi, saya lebih sering melanggar, yo...walopun nko ditakzir. Tapi,
178
kalau lagi sadar, semua tata tertib itu saya patuhi bahkan saya ikut
menegakkannya.
CATATAN WAWANCARA
Informan
Hari/tanggal
Pukul
Fokus
: KHZ
: Rabu /23 Mei 2012
: 11:45
: Pandangan santri tentang kepemimpinan kyai
Prolog
Wawancara dilaksanakan setelah kegiatan mengaji pagi-sawir per kelas .
Dalam wawancara tersebut peneliti mewawancarai salah satu santri putri
di komplek Darul Mukhlasin tepatnya bertempat di kamar pengurus putri.
Wawancara berlangsung santai namun mengena.
Proses Wawancara
Peneliti
: Menurut anda, apa yang dimaksud dengan
kepemimpinan?
Informan
:Kepemimpinan (diam beberapa saat), kepemimpinan itu
merupakan suatu kemampuan mengatur orang-orang
mungkin ya? Agar orang-orang yang dipimpinnya itu
melaksanakan sesuatu untuk mencapai tujuan gitu Mba.
Peneliti
: Apa yang anda lihat dari kepemimpinan kyai di Pondok
Pesantren Pancasila?
Informan
: Yang saya lihat dari kepemimpinan kyai di pondok ini,
itu dapat kita lihat dari kesehariannya ya...beliau itu tegas,
sederhana, perhatian, penyayang.
peneliti
: Apa ciri-ciri kepemimpinan kyai di Pondok Pesantren
Pancasila?
Informan
: Ciri-ciri kepemimpinan di pondok ini itu dapat
dibuktikan dengan perhatiannya dengan keadaan pondok
dan santri-santrinya sangat besar, terus pintar main
politik, tegas, trus...mengesankanlah.
Peneliti
: Bagi anda, apakah kepemimpinan kyai dalam suatu
pondok pesantren itu penting?
Informan
: Ya sangat penting.
Peneliti
: Mengapa?
Informan
: Ya...karena, sebagai penggerak maju mundurnya pondok,
arah tujuan pondok, dan tentunya sebagai contoh bagi
para santri-bagaimana caranya memimpin atau menjadi
pemimpin yang seharusnya.
Peneliti
: Bagaimana anda melaksanakan perintah dari kyai?
Informan
:Kalau bisa saya laksanakan waktu itu juga, ya...saya
laksanakan, tapi kalau saya merasa keberatan, saya jujur.
179
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Peneliti
Peneliti
Peneliti
Refleksi
Dari wawancara di atas informan berpendapat bahwa
kepemimpinan merupakan suatu kemampuan mengatur orang-orang agar
melaksanakan sesuatu untuk mencapai tujuan. Ada pun dari proses
wawancara di atas dapat direfleksikan bahwa informan kagum dengan
kepemimpinan yang ada, hal ini dibuktikan dari hasil wawancara yang
menyatakan Yang saya lihat dari kepemimpinan kyai di pondok ini, itu
dapat kita lihat dari kesehariannya ya...beliau itu tegas, sederhana,
perhatian, penyayang, Ciri-ciri kepemimpinan di pondok ini itu dapat
dibuktikan dengan perhatiannya dengan keadaan pondok dan santrisantrinya sangat besar, terus pintar main politik, tegas,
trus...mengesankanlah. Informan juga berpendapat bahwa sebuah
kepemimpinan kyai itu sangat penting, Ya...karena, sebagai penggerak
maju mundurnya pondok, arah tujuan pondok, dan tentunya sebagai
contoh bagi para santri-bagaimana caranya memimpin atau menjadi
pemimpin yang seharusnya. Dapat disimpulkan bahwa informan
mengagumi kyai, dari segi cara kyai tersebut memimpin dan dari segi
sikap dan perilaku.
Yang mana hal tersebut juga diimbangi dengan ketaatan informan
terhadap kyai yang dibuktikan dengan pernyaatan informan yaitu ketika
180
181
182
CATATAN WAWANCARA
Informan
Hari/tanggal
Pukul
Fokus
: AZM
: Sabtu/26 Mei 2012
: 06:45
: Pandangan santri tentang kepemimpinan kyai
Prolog
Setelah bangdongan pagi, peneliti mewawancarai salah satu santri putri
Pondok Pesantren Pancasila. Ada pun wawancara dilaksanakan di kamar
pengurus ketika santri-santri yang lain melaksanakan aktivitas pribadinya.
Proses Wawancara
Peneliti
: Menurut anda, apa yang dimaksud dengan
kepemimpinan?
Informan
: Menurut saya, menurut saya, kepemimpinan itu seperti
sebuah cara memimpin orang-orang yang dipimpin,
membimbing orang-orang yang dipimpin, mengarahkan
orang-orang yang dipimpin dan tentunya membuat orangorang yang dipimpin itu mau nurut. Manuruti yang
memimpin untuk melakukan sesuatu.
Peneliti
: Apa yang anda lihat dari kepemimpinan kyai di Pondok
Pesantren Pancasila?
Informan
: Hm... yang saya lihat, beliau sangat merakyat-cedak karo
wong cilik, bijaksana
peneliti
: Apa ciri-ciri kepemimpinan kyai di Pondok Pesantren
Pancasila?
Informan
: Beliau sangat baik hati, lemah lembut, tidak pilih kasih.
Peneliti
: Bagi anda, mengapa kepemimpinan kyai itu penting
dalam suatu pondok pesantren?
Informan
: Kepemimpinan kyai itu sangat penting karena, agar
seorang kyai selalu dihormati, dipatuhi oleh para santrisantrinya dan masyarakat sekitarnya.
Peneliti
: Bagaimana anda melaksanakan perintah dari kyai?
Informan
: Dalam melaksanakan perintah dari Pak Kyai, saya
laksanakan dengan senang, menurut tanpa ada perasaanperasaan lainnya.
Peneliti
: Bagaimana cara anda melaksanakan nasehat-nasehat dari
kyai?
Informan
: Cara saya melaksanakan nasehat-nasehat dari kyai, ya,
saya laksanakan nasehat tersebut sebagai rasa hormat dan
takdim sama Pak Kyai.
Peneliti
: Bagaimana anda menerima hukuman dari kyai?
Informan
: Saya akan melaksanakan hukuman itu dengan penuh
kesediaan hati saya dan tanggung jawab.
183
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Refleksi
Berdasarkan wawancara di atas informan menyatakan bahwa
kepemimpinan adalah sebuah cara memimpin orang-orang yang dipimpin,
membimbing orang-orang yang dipimpin, mengarahkan orang-orang yang
dipimpin dan tentunya membuat orang-orang yang dipimpin itu mau nurut.
Manuruti yang memimpin untuk melakukan sesuatu. Dari proses
wawancara di atas dapat direfleksikan bahwa informan kagum dengan
kepemimpinan yang ada, hal ini dibuktikan dari hasil wawancara yang
menyatakan Hm... yang saya lihat, beliau sangat merakyat-cedak karo
wong cilik, bijaksana, Beliau sangat baik hati, lemah lembut, tidak pilih
kasih. Informan juga berpendapat bahwa sebuah kepemimpinan kyai itu
sangat penting yang dibuktikan dari pernyataan informan yang
mengatakan Kepemimpinan kyai itu sangat penting karena, agar seorang
kyai selalu dihormati, dipatuhi oleh para santri-santrinya dan masyarakat
sekitarnya.
Dapat disimpulkan bahwa informan mengagumi kyai, dari segi
cara kyai tersebut memimpin dan dari segi sikap dan perilaku. Yang mana
hal tersebut juga diimbangi dengan ketaatan informan terhadap kyai yang
dibuktikan dengan pernyaatan informan yaitu ketika melaksanakan
perintah Dalam melaksanakan perintah dari Pak Kyai, saya laksanakan
dengan senang, menurut tanpa ada perasaan-perasaan lainnya. Ketika
melaksanakan nasehat-nasehat dari kyai Cara saya melaksanakan
nasehat-nasehat dari kyai, ya, saya laksanakan nasehat tersebut sebagai
rasa hormat dan takdim sama Pak Kyai. Ketika menerima hukuman dari
kyai Saya akan melaksanakan hukuman itu dengan penuh kesediaan hati
saya dan tanggung jawab. Dan ketika melaksanakan tata tertib dari kyai
Ya, dalam melaksanakan tata tertib, saya laksanakan semampu saya,
walaupun terkadang ada kalanya saya pun tidak mematuhi tata tertib
tersebut.
184
185
186
CATATAN WAWANCARA
Informan
Hari/tanggal
Pukul
Fokus
: BFF
: Sabtu /26 Mei 2012
: 10:54
: Pandangan santri tentang kepemimpinan kyai
Prolog
Wawancara dilaksanakan setelah kegiatan mengaji pagi. Dalam
wawancara tersebut peneliti mewawancarai salah satu santri putri di kamar
pengurus putri komplek Darul Mukhlasin. Wawancara pun berlangsung
santai namun mengena.
Proses Wawancara
Peneliti
: Menurut anda, apa yang dimaksud dengan
kepemimpinan?
Informan
: Kepemimpinan...? kepemimpinan itu seperti hak
kekuasaan untuk memimpin, mengarahkan ke mana- ke
mananya, dan juga ngatur-ngatur orang-orang yang di
pimpinnya.
Peneliti
: Apa yang anda lihat dari kepemimpinan kyai di Pondok
Pesantren Pancasila?
Informan
: Dari kepemimpinan kyai...? ya itu dapat terlihat dari
kesehariannya beliau yang penyayang, trus perhatiannya
gede sama santri-santrinya apalagi sama santri putrikayak bapak ama anaknya gitu Mba, trus juga beliau itu
tegas-dalam hal apa pun, sederhana banget-saya paling
terkesan sama kesederhanaannya beliau-ya apa adanya
lah, kemudian juga politiknya jalan-dan secara gag
langsung. Ya... pokoknya itu lah Mba....
peneliti
: Apa ciri-ciri kepemimpinan kyai di Pondok Pesantren
Pancasila?
Informan
: Hm... menurut saya, ya... tegas, bijak ya, perhatian,
peduli sekitar, prinsipnya kuat, hm... pinter, hm... gag
pinter deng Mba. Tapi... cerdas, ya... ilmu-ilmunya itu,
jago banget, ya maksud saya disamping ilmu agama yang
gag diragukan lagi, beliau juga ahli Bahasa Inggris dan
lain-lainnya.
Peneliti
: Bagi anda, apakah suatu kepemimpinan kyai dalam
sebuah pondok pesantren itu penting?
Informan
: Itu... ya sangat penting sekali Mba. Karena, kyai tanpa
kepemimpinan itu gag akan punya derajat dan martabat
tinggi, kalo santri-santri sini bilang ga di-ajeni gitu. Ya...
jadi kalau kepemimpinan kyai tidak ada, maka rasa
hormat, dan penghargaan santri dan masyarakat akan
187
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Refleksi
Berdasarkan wawancara di atas informan menyatakan bahwa
kepemimpinan adalah hak kekuasaan untuk memimpin, mengarahkan, dan
mengatur orang-orang yang di pimpinnya. Dari proses wawancara di atas
dapat direfleksikan bahwa informan kagum dengan kepemimpinan yang
ada, hal ini dibuktikan dari hasil wawancara yang menyatakan Dari
188
189