Anda di halaman 1dari 8

1.

Nama Rumah Adat : Rumah Panjang (Kalimantan Barat)

2. Sejarah Rumah Adat :


Rumah Panjang (rumah Radank) adalah salah satu rumah adat dari daerah
Kalimantan Barat. Rumah Panjang adalah ciri khas dari masyarakat Dayak yang tinggal di
daerah Kalimantan Barat. Hal ini dikarenakan rumah panjang adalah gambaran sosial
kehidupan masyarakat Dayak di Kalimantan Barat. Rumah panjang juga merupakan pusat
kehidupan dari masyarakat Dayak. Saat ini, rumah panjang di Kalimantan Barat dapat
dikatakan hampir punah karena jumlahnya yang sedikit. Pada tahun 1960, pemerintah
menghancurkan beberapa rumah panjang karena dicurigai menganut paham komunis.
Rumah panjang di daerah Kalimantan Barat identik dengan rumah panjang yang ada di
Kalimantan Tengah.

3. Bagian-Bagian Ruang :
Rumah panjang memiliki sekita 50 ruangan. Untuk masuk ke rumah panjang,
keluarga mengunnakan tangka atau anak tangga. Rumah panjang di Kalimantan Barat
mempunyai bentuk yang sempit tetapi dengan ukuran panjang yang ekstrem. Rumah ini
hanya terdiri dari satu kamar. Rumah panjang terdiri dari beberapa bagian yaitu teras atau
biasa disebut dengan pante, ruang tamu yang biasa disebut dengan samik, dan ruang
keluarga. Dalam ruang tamu terdapat sebuah meja yang disebut pene yang berfungsi
sebagai tempat berbicara atau menerima tamu. Pene berbentuk lingkarang dan digunakan
untuk meletakkan makanan atau minuman untuk menyambut tamu. Ruang keluarga adalah
ruang sederhana yang mempunyai panjang 6 meter dan lebar 6 meter. Bagian belakang
rumah panjang digunakan sebagai dapur untuk keluarga. Umumnya, setiap keluarga
mempunyai dapur masing-masing

4. Fungsi Setiap Ruang :


 Rumah panjang digunakan untuk tempat tinggal beberapa keluarga. Tinggi rumah
panjang juga berperan untuk menjaga keselamatan keluarga dari serangan suku-
suku lain dalam masyarakat Dayak.
 Rumah panjang juga dipakai untuk upacara-upacara adat atau ritus-ritus yang ada
dalam masyarakat Dayak.
 Pada bagian belakang terdapat Dapur atau pawon, Ruang Hias, Ruang Pelimpahan,
dan Toilet. Remaja putri dan kaum wanita biasanya lebih banyak beraktivitas di
bagian ini.
1. Nama Rumah Adat : Rumah Joglo (Jawa Timur)

2. Sejarah Rumah Adat :


Rumah Gadang adalah nama untuk rumah adat Minangkabau yang merupakan
rumah tradisional dan banyak di jumpai di Provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Rumah ini
juga disebut dengan nama lain oleh masyarakat setempat dengan nama Rumah Bagonjong
atau ada juga yang menyebut dengan nama Rumah Baanjuang.

3. Bagian-Bagian Ruang :
1. Pendopo 5. Senthong Kiwa
2. Pringgitan 6. Senthong Tengah
3. Emperan 7. Senthong Tengen
4. Omah Dalem 8. Gandhok

4. Fungsi Setiap Ruang :


 Bagian pendapa/pendopo adalah bagian paling depan Joglo yang mempunyai ruangan luas
tanpa sekat-sekat, biasanya digunakan sebagai tempat pertemuan untuk acara besar bagi
penghuninya. Seperti acara pagelaran wayang kulit, tari, gamelan dan yang lain. Pada waktu
ada acara syukuran biasanya sebagai tempat tamu besar. Pendopo biasanya terdapat soko
guru, soko pengerek, dan tumpang sari.
 Bagian Pringgitan adalah bagian penghubung antara pendopo dan rumah dalem. Bagian ini
dengan pendopo biasanya di batasi dengan seketsel dan dengan dalem dibatasi dengan
gebyok. Fungsi bagian pringgitan biasanya sebagai ruang tamu.
 Bagian Dalem adalah bagian tempat bersantai keluarga. Bagian ruangan yang bersifat lebih
privasi.
 Sentong adalah ruangan untuk tempat istirahat atau yang kita kenal ruang kamar
 Gadok Tengen / Gadok Kiwa (Kanan / Kiri) Terletak di samping kanan dan kiri atau terletak
dibagian belakang rumah. Gandok dalam tata bangunan diberi sela tapi jika menjadi satu
dengan rumah bagian belakang atau samping dinamakan drutup. Arti kata gandok yaitu
bergandengan yang berfungssi sebagai tempat menyimpan alat pertanian atau sebagai
tempat menyimpan makanan. Namun dalam perkembangan gandok mengalami perubahan
yang berguna untuk pengembangan museum.
1. Nama Rumah Adat : Rumah Krong Bade (Nangroe Aceh Darussalam)

2. Sejarah Rumah Adat :


Leluhur mengisyaratkan bahwa rumah bukan hanya sekadar tempat berteduh tetapi
juga merupakan ekspresi keyakinan akan Tuhan. Rumah merupakan jembatan syukur atas
kekayaan alam yang diberikan Tuhan. Karena itu, pembuatan rumah Aceh memang selalu
memanfaatkan bahan-bahan yang ada di alam.
Penduduk Aceh sangat paham bagaimana cara memanfaatkan alam untuk
membangun hunian. Kayu-kayu pilihan digunakan untuk membuat tiang, papan untuk
dinding, dan atap dari daun rumbia. Masyarakat Aceh tidak menggunakan paku untuk
menyambung tiap tiangnya, tetapi diikat kuat dengan rotan atau pasak.

3. Bagian-Bagian Ruang :
- Seuramoe keue atau serambi depan.
- Seuramoe tengah atau serambi tengah.
- Seuramoe likot atau serambi belakang.
Ruangan ini biasanya berisi dapur, ruang makan, atau tempat untuk bersantai. Ruangan ini
tidak memiliki kamar-kamar seperti serambi tengah. Bagian lantainya juga dibuat lebih
rendah dari serambi tengah.

4. Fungsi Setiap Ruang :


 Serambi depan adalah bagian terdepan rumah yang berfungsi sebagai tempat
menerima tamu. Ruangan ini juga biasa digunakan untuk keluarga bersantai dan
bercengkerama.
 Serambi tengah.
Fungsi dari ruangan ini adalah tempat berkumpulnya seluruh penghuni rumah. Di
sini terdapat kamar-kamar tidur dan tempat untuk memandikan mayat (mayak)
apabila ada anggota keluarga yang meninggal dunia.
 Seuramoe likot atau serambi belakang.
Ruangan ini biasanya berisi dapur, ruang makan, atau tempat untuk bersantai.
Ruangan ini tidak memiliki kamar-kamar seperti serambi tengah. Bagian lantainya
juga dibuat lebih rendah dari serambi tengah.
1. Nama Rumah Adat : Rumah Lamin (Kalimantan Timur)

2. Sejarah Rumah Adat :


Lamin merupakan penyebutan Rumah Panjang suku Dayak yang berada di wilayah
Kalimantan Timur, sebuah bangunan rumah panjang, persegi empat yang ditopang oleh
beberapa tiang penyangga dan berbentuk rumah panggung. Komposisi dari Lamin terdiri
atas sebuah aula dan memiliki deretan bilik-bilik yang memanjang serta dihuni oleh sebuah
keluarga. Lamin menjadi tempat tinggal bersama secara berkelompok (komunal) dan pusat
dari segala aktivitas adat-istiadat Suku Dayak seperti, rapat adat, upacara adat
(perkawinan, pengobatan dan kematian). Secara fisik, penghuni berada dalam satu satuan
rumah panjang, namun terpisah-pisah dan memiliki pintu yang membuka ke arah
beranda/aula yang dimiliki secara kolektif (gabungan). Beranda/aula ini menghubungkan
bilik satu dengan bilik lainnya dan juga sebagai tempat aktivitas adat-istiadat.

3. Bagian-Bagian Ruang :
Rumah adat Kalimantan ini adalah ruangan yang dibagi menjadi 3 yakni,
- Ruang tamu,
- Ruang tidur,
- Dapur.

4. Fungsi Setiap Ruang :


 Ruang tamu adalah ruang yang kosong dan panjang…
Digunakan sebagai tempat menerima tamu atau pertemuan adat.
 Ruang tidurnya selalu dipisahkan berdasarkan jenis kelamin.
Ruangan tidur khusus digunakan untuk pasangan sudah resmi menikah.
1. Nama Rumah Adat : Rumah Bolon (Sumatera Utara)

2. Sejarah Rumah Adat :


Rumah Bolon adalah rumah adat dari suku Batak yang ada di Indonesia. Rumah
Bolon berasal dari daerah Sumatera Utara. Rumah Bolon adalah simbol dari identitas
masyarakat Batak yang tinggal di Sumatra Utara. Pada zaman dahulu kala, rumah Bolon
adalah tempat tinggal dari 13 raja yang tinggal di Sumatra Utara. 13 Raja tersebut adalah
Raja Ranjinman, Raja Nagaraja, Raja Batiran, Raja Bakkaraja, Raja Baringin, Raja
Bonabatu, Raja Rajaulan, Raja Atian, Raja Hormabulan, Raja Raondop, Raja Rahalim,
Raja Karel Tanjung, dan Raja Mogam. Ada beberapa jenis rumah Bolon dalam masyarakat
Batak yaitu rumah Bolon Toba, rumah Bolon Simalungun, rumah Bolon Karo, rumah
Bolon Mandailing, rumah Bolon Pakpak, rumah Bolon Angkola. Setiap rumah mempunyai
ciri khasnya masing-masing.

3. Bagian-Bagian Ruang :
Ruangan terbagi atas tiga bagian yaitu jabu bona atau ruangan belakang di sudut
sebelah kanan, ruangan jabu soding yang berada di sudut sebelah kiri yang berhadapan
dengan jabu bona, ruangan jabu suhat yang berada di sudut kiri depan, ruangan tampar
piring yang berada di sebelah jabu suhat, dan ruangan Jabu Tongatonga ni Jabu Bona

4. Fungsi Setiap Ruang :


 Ruangan jabu bona dikhususkan bagi keluarga kepala rumah. Ruangan jabu soding
dikhususkan bagi anak perempuan pemilik ruma, tempat para istri tamu yang
datang dan tempat diadakannya upacara adat.
 Ruangan jabu suhat dikhususkan bagi anak lelaki tertua yang telah menikah.
 Ruangan tampar piring adalah ruangan bagi tamu.
 Ruangan Jabu Tongatonga ni Jabu Bona dikhususkan bagi keluarga besar.

Anda mungkin juga menyukai