1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami tentang sikap Asertif
2. Peserta didik/konseli dapat dapat memahami pengaruh dari sikap Asertif
3. Peserta didik/konseli dapat memahami bagaimana cara mengatasi sikap Asertif
4. Peserta didik/konseli dapat mengetahui dampak dari pengaruh dari sikap Asertif
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Klasikal
2. Alat / Media :Power Point tentang sikap Asertif
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4. Guru BK membagi kelas menjadi 5 kelompok,1kelompok 3-4orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
Ujung Gading,....................2020
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK
PERILAKU ASERTIF
Gaya berkomunikasi (style of communication) juga sangat berpengaruh terhadap perilaku atau
tingkah laku sehari-hari baik berkomunikasi pasif, asertif dan agresif. Tingkah laku yang tumbuh dalam
diri menggunakan komunikasi asertif antara lain:
1. Menjelaskan tentang perasaan, kebutuhan dan tujuan yang dapat diterima oleh pihak-pihak yang
berhubungan.
2. Mampu berkomunikasi secara sabar tanpa bermaksud menyerang orang lain.
3. Tegas dalam menentukan pilihan tanpa memaksakan kehendak kepada orang lain.
4. Bermain dalam ketentuan yang jelas dan rasional.
5. Mengatakan kebenaran dalam mempertahankan tujuan walaupun muncul konflik tetapi selalu menjaga
perasaan orang lain.
6. Tetap berpandang positif dan baik dalam menghadapi suatu permasalahan.
7. Percaya diri dan terbuka.
8. Mampu memberi dan menerima umpan balik hal-hal positif dan negatif.
9. Cara pandang yang positif dan optimis.
10. Mengerti tentang bernegoisasi diantara perbedaan-perbedaan pendapat orang lain.
11. Tidak memaksakan diri untuk melakukan sesuatu tanpa mempertimbangkan kemampuan.
Orang yang bersikap asertif akan mengekspresikan dirinya dengan menghormati orang lain. Ia juga
menginginkan yang terbaik bagi orang lain, menghormati dirinya sendiri, fokus untuk menciptakan
situasi "menang-menang" antara kedua belah pihak, dan mencari cara untuk mendapatkan kesepakatan
yang adil tanpa merugikan siapa pun.
Bagaimana dengan agresif? Agresif artinya tindakan yang cenderung ingin menyerang sesuatu yang
dipandang sebagai hal atau situasi yang mengecewakan, menghalangi, atau menghambat. Sehingga,
orang-orang agresif suka memaksakan suatu hal dari orang lain, tanpa memikirkan kebaikan bagi orang
lain tersebut.
Orang yang agresif cenderung menggunakan strategi yang menekan dan manipulatif, mencari
keuntungan diri sendiri dengan taktik yang mengecoh pihak lain, tak menghargai hak orang lain, kasar,
kejam, menghina, yang mengakibatkan mereka kehilangan martabat. Mereka memiliki asumsi yang
negatif terhadap motivasi orang lain, dan selalu berpikir untuk membalas. Mereka tidak berpikir dengan
sudut pandang orang lain. Mereka menang dengan mengorbankan orang lain dan menciptakan konflik
yang tidak perlu.
Orang yang pasif tidak tahu bagaimana mengomunikasikan perasaannya dengan tepat kepada orang lain.
Mereka cenderung takut menghadapi konflik yang akan timbul bila mereka mengekspresikan pikiran dan
perasaannya secara terbuka. Mereka membiarkan kebutuhan mereka tak terpenuhi, hak nya dilanggar,
dan menutupi perasaannya agar "kedamaian terpelihara". Mereka membiarkan orang lain menang dan
membiarkan dirinya kalah. Padahal kenyataannya semua pihak yang terlibat sebenarnya kalah,
setidaknya sampai pada taraf tertentu.
Keuntungan berperilaku asertif, dengan menyatakan apa adanya perasaan atau emosinya seseorang tidak
akan dikendalikan orang lain, efektif dalam berinteraksi, lebih dihargai orang lain, menjadi lebih percaya
diri dan memiliki rasa puas.
II.EVALUASI PROSES
Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan
apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang dilakukan!
SKOR
No PERNYATAAN
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan
Keterangan :
SKOR
No PERNYATAAN 1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang
diharapkan dari materi yang disampaikan
Total Skor =…
Keterangan: