1 Aditya Prasetyo 60 60 75 2 Ahmad Fadhil 60 80 70 3 Ahmad Fendi Pratama 40 50 95 4 Ananda Hawailul Rizqi 70 70 95 5 Anang Widianto 45 65 60 6 Andika Syahputra 55 70 95 7 Ariskan Tri Otavianto 55 75 95 8 Bagas Narizki Hendi P. 60 75 90 9 Dika Ferdianto 60 80 65 10 Donico Saputro 50 75 95 11 Febrian Setyo Nugroho 70 70 95 12 Hendrik Restu Haji 55 60 95 13 Hery Kristianto 60 70 80 14 Ihsan Abdul Yahya 55 70 75 15 Ihsanul Aziz 60 90 16 Moch Choirul Anwar 65 85 85 17 Mohammad Febriawan Saputro 75 70 85 18 Muhammad Adi Prasetyo 60 60 95 19 Muhammad Agus Susanto 60 75 65 20 Muhammad Aziz Setiawan 95 21 Muhammad Syahrul Ghufron 75 85 95 22 Naufal Dzaki Faisal A 70 80 95 23 Rifky Excel E 45 85 80 24 Wahyu Indrianto 65 95 25 Yofi firnando 55 65 95
Jumlah Siswa yang memenuhi KKM 5 16 23
Jumlah Siswa yang memenuhi KKM ( 20% 62% 92% %) Peningkatan hasil belajar siswa pembelajaran tentang Engine Management System (EMS) melalui metode jigsaw dengan media Mind Mapping di kelas XI TKRO 1 SMK Permata nusantara Pati memiliki peningkatan nilai dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Siklus I jumlah siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) 16 siswa (62%) meningkat pada Siklus II menjadi 23 siswa (92%). Siklus dihentikan pada siklus kedua karena sudah melebihi target indikator keberhasilan yaitu (80%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran tentang Engine Management System (EMS) melalui metode jigsaw dengan media mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas XI TKRO 1 SMK Permata Nusantara Pati. Langkah-langkah metode jigsaw memiliki lima tahap, yaitu: 1.membentuk kelompok asal dan memberi nomor urut yang berbeda pada setiap mahasiswa dalam kelompok. 2.Setiap mahasiswa padakelompok asal mendapatkan materi yang berbeda sesuai dengan nomor. 3.Setiap mahasiswa yang memiliki nomor yang sama bergabung membentuk kelompok ahli untuk mempelajari materi dengan topik yang sama. 4.Masing-masing mahasiswa pada kelompok ahli kembalike kelompok Asal untuk menjelaskan materi. 5.Evaluasi. Siklus yang digunakan sebanyak 3 kali siklus. Dalam setiap siklus terdapat empat tahapan yaitu (1) Perencanaan tindakan, (2) Pelaksanaan tindakan, (3) Observasi, dan (4) Refleksi. Penelitian dihentikan pada siklus ke III karena sudah mencapai target yang diinginkan.