Disusun Oleh :
Muhamad Sapuan
Kelas : Reg 5 D
NPM : 3219110053
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi
rahmat,taufik serta hidayah-Nya kepada kami sehingga penulisan laporan observasi electric
power steerin ini dapat berlangsung dengan lancar. Penulis selesaikan untuk memenuhi
salahsatu tugas Ulanagan Akhir Semester mata kuliah Chasis pada semester 7. Semoga
laporan ini memenuhi syarat seperti yang diharapkan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini, oleh karena itu kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan untuk masa mendatang.
Muhamad Sapuan
i
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 16
B. Saran ....................................................................................................... 16
LAMPIRAN ....................................................................................................................
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Sistem ini dianggap masih kurang sempurna karena masih menggunakan fluida, maka
dikembangkan lagi menjadi electronic power steering, dan motor digunakan langsung untuk
menggerakkan poros kemudi untuk membantu meringankan kemudi saat dibelokkan.
B. Perumusan Masalah
Masalah – masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah tentang pengertian
EPS, model, komponen, cara kerja Elektric Power Steering, trouble shooting pada
Elektric Power Steering. Karena banyak mobil yang menggunakan EPS. Dalam
makalah ini, penulis merumuskan masalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud Elektrik Power Steering ?
2. Apa saja model EPS ?
3. Apa saja komponen di dalam sistem Elektrik Power Steering?
4. Bagaimana cara kerja dari Elektrik Power Steering?
5. Apa saja kerusakan yang terjadi pada Elektrik Power Steering dan bagaimana cara
memperbaikinya?
C. Tujuan Observasi
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini berdasarkan rumusan diatas adalah:
1. Memahami apa itu Elektrik Power Steering
2. Memahami komponen serta fungsi komponen pada Elektrik Power
Steering.
3. Mengetahui cara kerja Elektrik Power Steering.
4. Mengetahui bagaimana cara mendeteksi kerusakan Elektrik Power Steering
serta cara mengatasinya.
2
BAB II
PELAKSANAAN OBSERVASI
2. Pelaksanaan observasi
Penulis melakukan observasi pada hari Selasa sampai hari Sabtu, 12 s.d. 16
April 2016 dengan mendatangi langsung lokasi tersebut diatas dimulai pukul
08.00 s.d. 13.00 WIB.
B. Subyek Observasi
Subyek observasi yang penulis pilih untuk narasumber observasi yaitu dosen
Universitas Ivet dan masyarakat
C. Variabel Observasi
3
BAB III
HASIL OBSERVASI
ElectricPower Steering atau yang biasa disingkat EPS ini merupakan salah satu
teknologi dibidang otomotif yang sangat memberikan kemudahan bagi para pengguna
kendaraan. Teknologi ini membantu meringankan putaran kemudi yang bertujuan
meningkatkan efisiensi kerja kendaraan dengan melakukan perubahan proses
kerja power steering. Perubahan ini mengalihkan sistem hidraulis ke elektrik.
EPS mempunyai 2 jenis yaitu :
1. Fully Electric, secara langsung gerakan kemudi dibantu oleh motor elektrik, yang
letaknya tidak menempel pada mesin melainkan pada steering colum sinyal dari
VSS (Vehicle Speed Sensor) dan TPS.
Sebutan fully electric power steering artinya motor listrik bekerja langsung
dalam membantu gerakan kemudi. Baik yang letaknya menempel pada batang
kemudi, seperti pada Toyota Yaris dan Vios. Juga yang letaknya menempel pada
rack steer seperti Honda Jazz, Suzuki Karimun dan Swift. Pada generasi awal yang
diterapkan pada Mazda Vantrend tahun 1995 ataupun Toyota Crown keluaran
2005, di tempatkan pada gearbox steering. Fully Electricatau disebut Electric
Power Steering (EPS) adalah sistem terbaru di mana motor listrik yang melekat
langsung gearbox kemudi tanpa sistem hidrolik. Sensormendeteksi gerakan kolom
kemudi dan kontrol modul memerintahkan sebuah motor listrik. Hal ini
memungkinkan berbagai jumlah bantuan tenaga tergantung pada kondisi
mengemudi.
4
2. Semi Electronic Power Steering
5
kecil, sehingga ini merupakan kapasitas yang tidak diperlukan dan dikembalikan
ke reservoirmelalui bypass.
Dalam sistem kemudi yang baru, mengupayakan memperbaiki kelemahan tersebut
dengan motor listrik sebagai pemutar pompa. Sistem ini adalah bantuan kemudi yang
didasarkan pada sudut belok kemudi (steering angle rate) dan kecepatan kendaraan.
6
2. Power Steering Sensor
Sensor power steering terletak menyatu dalam rumah katup rotari pengatur arah
aliran. Sensor ini berfungsi mendeteksi sudut belok kemudi dan menghitung tingkat
kecepatan sudut kemudi. Jika sensor gagal mendeteksi, fungsi kemudi
tetap terjamin, karena power steering beralih ke mode program berjalan darurat
namun tenaga kemudi yang diperlukan lebih besar. Gangguan yang timbu disimpan
dalam unit kontrol power steering
7
4. Speedometer Sender
Speedometer sender mendeteksi kecepatan laju kendaraan, dikirim ke unit
control untuk menentukan putaran pompa
8
C. Cara Kerja Electrik Power Steering
9
EPS pada panel instrumen akan menyala berkedip tertentu andai terjadi kerusakan.
Selanjutnya ia juga menonaktifkan motor elektrik dan clutch akan melepas
hubungan motor dengan batang setir. Namun karena sistem kemudi yang dilengkapi EPS
ini masih terhubung dengan setir via batang baja, maka mobil masih dimungkinkan untuk
dikemudikan. Walau memutar setir akan terasa berat seperti kemudi tanpa power steering
10
D. Trouble Shooting Electrik Power Steering
11
Pump
TPS (XG)
VEHICLE
VEHICLE TARGET
SPEED
SPEED SENSOR CURENT SOLENOID
CALCULATIO
CALCULATION VALVE
TPS (XG)
DIAGNOSIS
12
3) LETAK EPSCM & LAYOUT PIN
Tabel berikut adalah penunjukan pin yang ada pada main connector. Pin terminal no.1
dipakai atau tidak tergantung dari model kendaraannya. Khusus untuk XG, sinyal TPS
dipakai untuk fungsi failsafe yang memberikan steering effort lebih berat pada range
kecepatan tinggi dibandingkan dengan sistem EPS tanpa sinyal TPS.
1 TPS (XG)
2 Solenoid(+)
3 Solenoid(-)
4 Ground
5 IG2
8 -
13
4) EPS SOLENOID VALVE
2. Besarnya arus pada kecepatan 0 km/h harus berada antara 0.9 ~ 1.1 A.
V E H IC L E S P E E D CURRENT
0 km /h 1A
Ketika
kendaraan berhenti atau melaju pelan, EPSCM mengontrol arus pressure control solenoid
valve menjadi 1 amper. Pada saat tersebut, reaction plunger yang ada pada solenoid valve
bergerak ke atas untuk menutup aliran oli. Reaction plunger tidak mempunyai gaya untuk
mendorong input shaft, oleh karena itulah pengemudi bisa memutar kemudi dengan
mudah.
14
b. Pada kecepatan sedang-cepat
40 km /h 0.76A
80 km /h 0.6A
Ketika kendaraan melaju dengan kecepatan sedang-tinggi, tekanan oli sebanyak arus
yang berkurang diberikan ke reaction plunger. Ketika kemudi dibelokkan, tekanan
output dari oil pump akan meningkat mengikuti sudut belokan dan tekanan output oli
sebanding dengan steering effort yang diperoleh. Tekanan output ini membantu
pengemudi untuk memperoleh kestabilan kemudi pada kecepatan sedang-cepat.
120 km /h 0.4A
240 km /h 0.2A
Pada saat arus pada pressure control solenoid valve berkurang, satu plunger yang ada
pada solenoid valve bergerak ke bawah sehingga tekanan tinggi dapat diberikan ke
bagian belakang plunger. Input shaft ditahan oleh plunger, torsion spring dan pinion
gear bergerak bersama menghasilkan steering effort yang berat sama seperti kemudi
tanpa power steering.
15
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Lebih baik menggunakan sistem EPS, karena sistem ini tidak menggunakan
putaran mesin sebagai sumber penggeraknya. Jadi sistem ini lebih efisien untuk
pemakaian bahan bakar.Tetap melakukan pengecekan dan perawatan secara berkala,
walaupun sistem ini lebih bebas perawatan.
.
16
Lampiran…..
17