Jalan Pemuda
Jalanmu,
panjang terbentang,
lurus nan halus,
luas tak bercadas,
mengapa tak kau lalui.
Jalanmu,
pekat berkarat,
gelap berasap,
curam mencekam,
kau lalui dengan bangga.
Pemuda,
masa depan datang menantang,
bangsa luar kekar mencakar,
negerimu menanti bhakti,
jadilah garda negaramu.
Sudahi berteman setan,
mengisi hari tanpa arti,
berbuatlah berlimpah hikmah,
lalui jalan lurusmu,
wahai pemuda.
1
Tanah Ini
Tanah ini,
pernah dipertahankan dengan ujung belati,
oleh orang-orang pemberani,
yang tak mau bangsanya diperlakukan keji..
Tanah ini,
menjadi saksi abadi,
tentang cita-cita suci,
dari para pemilik hati nurani.
Tanah ini,
dijaga Bung Karno hingga ke bui,
dicinta Bung Hatta sampi mati,
ditukar nyawa Walter Monginsidi.
Tanah ini,
jangan hargai sebatas investasi,
jangan pernah dibagi-bagi,
kepada orang serakah penjual negeri.
Tanah ini,
tempatnya Gus Dur mengaji,
tempatnya Rendra berpuisi,
mereka tak rela tanah ini dikotori.
Tanah ini,
bukan milik kaum berdasi,
bukan ajang berebut uang korupsi,
bukan pula arena judi.
Tanah ini,
saksi bisu reformasi mati suri,
hingga saatnya nanti,
keadilan bukan hanya sebuah ilusi.
2
Puisi Untuk Negeri
Karya Rizka Triani
Cita dan harapan membangun bangsa tumbuh begitu subur dibenak rakyatnya
Tak perlu kau tanya lagi apa yang diharapkan setiap jiwanya
Ia hanya membutuhkan komitmen untuk berhenti memperkaya diri sendiri dan peduli pada
cita dan impian anak-anaknya
Bukan terkungkung dalam kepentingan sehingga bingung jika ditanya sang suara
Gotong royong adalah hal dasar untuk membangun fondasi negeri ini
Persatuan adalah kunci utama terbentuknya pilar-pilar elemen Negara
Agar kebhinekaan selalu terwujud dalam gerak dan langkah
Aku ingin menjaga bangsa ini dengan jiwa dan raga yang kokoh dan tak penuh kesah
Yang sering bangun terpagi dan tidur termalam demi menjaga bangsa
Yang rela menjaga idealisme sampai tua agar tidak termakan uang dan harta
3
Meski lelah dan berdarah
Meski sulit dan pailit
5
Karya : Paundara
kami disini…
menatap langit membelah cakrawala tanah air kami
tak apa,
bersandal jepit kami bersekolah
kadang tak beralas ini kaki dengan sepatu model terbaru
melewati tanah basah kaki-kaki kami
dimana tersiram hujan sawah padi menguning
menelusuri ngarai sungai
berlari kami pada tanah pertiwi,hijau menghampar surga hutanku
sesekali menyeka peluh pada wajah
peluh jatuh dari badan karena cinta pada negeri
karena cita-cita tanah air gemilang ada pada puncak jiwa kami
tak gentar kami bila badai hujan menghadang
dimana membasahi baju dan tas terbuat dari anyaman bambu
karena kami tahu membangun tanah air adalah mulia
gunung krakatau menampakan kegagahanya
karang dihantam deburan ombak mengila
tetap kokoh ia berdiri
jiwa semangat ditempa sang guru
agar tak menjadi generasi cengeng
lihat…!
matahari mulai menampakan sinar cahayanya
berlari kita bersama
menuju indonesia bangkit
karena kami pewaris negeri ini.
6
MENDAPATI SEMANGAT BAJA DARI KADER PKS*
8
Dari peristiwa itu, banyak kreatifitas kader bermunculan. Dari pergantian Presiden baru, slogan baru, cipta lagu,
hingga kerja-kerja nyata lainnya. Cinta, Kerja dan Harmoni adalah 3 nafas pendongkrak semangat para kader
dan mampu menjadi inspirasi kawan maupun lawan politiknya..
Kampanye Akbar kader PKS Wilayah DKI Jakarta yang mampu menghadirkan lebih dari 150.000 kader dakwah
pada hari Ahad, 16 Maret 2014 di Stadion Utama Gelora Bung Karno itu menjadi bukti nyata bahwa PKS masih
solid. Partai ini tidak bergantung pada salah satu figur tertentu, namun ia bergerak karena landasan iman, ilmu
dan ukhuwwah. Maka, ketika ada satu atau beberapa kader yang tersalah, dengan cepat kader lainnya
menggantikan peranan dakwah tanpa mempengaruhi keberlangsungan organisasi..
Hari Ahad itu, 16 Maret 2014 saya masih sempat mengkuti agenda Kampanye Akbar PKS di GBK melalui live
steaming dari website resmi PKS. Memang tidak selancar yang diinginkan, namun ratusan ribu kader itu
memang nyata nampak di depan mata. Dan mereka adalah para kader-kader yang ikhlas berjuang di jalan Allah.
Bukan kader-kader yang bergerak karena landasan uang/materi, melainkan berharap pada kemenangan dakwah
Islam dan bermuara pada surganya Allah..
Instrumen penyemangat lainnya adalah berita terupdate dari website PKSPiyungan. Meski Piyungan hanyalah
setingkat kecamatan, namun website yang dikelolanya mampu menjadi rujukan jutaan kader dan simpatisan
PKS dari seluruh wilayah Indonesia. Pengelolaan website secara profesional, dan ditunjang dengan berita paling
mutakhir, menjadikan website PKSPiyungan dikunjungi ratusan ribu orang setiap harinya..
Dari website tersebut pulalah, saya dapati semangat-semangat membara atas cerita pra, pada saat dan pasca
Kampanye Akbar terlaksana. Artikel demi artikel saya baca satu per satu, dan hampir semuanya membuat saya
terharu, tak jarang juga air mata sudah hampir tumpah dari kantungnya, perasaan campur aduk antara
melankoli dan heroik menyeruak di dalam dada. Dari narasi saja membuat dada bergemuruh seperti ini, apalagi
ketika mampu hadir membersamai 150-an ribu kader di GBK ya? Begitu kira-kira selintas pikiran di benak saya..
Alhasil, sudah tak dapat diragukan kembali. Memutihkan GBK dengan ratusan ribu kader, mampu mengobarkan
semangat Indonesia, bahwa harapan untuk berbenah itu masih ada. Impian untuk mewujudkan Negeri Indonesia
menjadi sepenggal firdaus di muka bumi, bukanlah khayalan belaka..
Sudah saatnya menentukan pilihan. Mari pilih Partai Keadilan Sejahtera, Partai dengan Nomor Urut 3 dengan
pilihan calon-calon Legislatif maupun Presidennya, yang insya Allah amanah dan berharap berkah dari Allah..
NB: Tulisan ini terinspirasi dari Buku terbaru ustad Anis Matta yang berjudul “Gelombang Ketiga
Indonesia” dan juga jingle terbaru PKS yang dibawakan oleh Shouhar “Kobarkan Semangat
Indonesia”. Tanggal 09 April 2014, jangan lupa pilih NOMOR TIGA ya ^_^
Salam hangat dan semangat selalu dalam dekapan ukhuwwah
Kembang Janggut-Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur