Anda di halaman 1dari 9

Pahlawan

Bukan berteriak jihad,


tapi kemuliaan telah indah kau pahat,
meringankan beban sesama umat,
ketika bumi serasa bagai kiamat,
serentak kau menjadi sepakat,
bahwa semua mahkluk harus selamat.
Bukan mencari untung,
tapi nyawa rela kau sabung,
ketika jerit tangis menusuk jantung,
tak cukup kau duduk termenung,
atau hanya berdiri mematung,
kau tunjukkan langkahmu yang agung.
Bukan hanya berucap simpati,
mengobral janji menjual teori,
kau berdiri gagah berani,
memenuhi panggilan nurani,
menghibur ibu pertiwi,
yang tengah menangis bersedih hati.
Bukan memburu gelar pahlawan,
cukup disebut sebagai relawan,
menjujung tinggi nilai kemanusiaan,
menyelamatkan alur kehidupan,
tanpa mengharap imbalan dan pujian,
kau berjuang di jalan Tuhan.

Jalan Pemuda
Jalanmu,
panjang terbentang,
lurus nan halus,
luas tak bercadas,
mengapa tak kau lalui.
Jalanmu,
pekat berkarat,
gelap berasap,
curam mencekam,
kau lalui dengan bangga.
Pemuda,
masa depan datang menantang,
bangsa luar kekar mencakar,
negerimu menanti bhakti,
jadilah garda negaramu.
Sudahi berteman setan,
mengisi hari tanpa arti,
berbuatlah berlimpah hikmah,
lalui jalan lurusmu,
wahai pemuda.
1
Tanah Ini
Tanah ini,
pernah dipertahankan dengan ujung belati,
oleh orang-orang pemberani,
yang tak mau bangsanya diperlakukan keji..
Tanah ini,
menjadi saksi abadi,
tentang cita-cita suci,
dari para pemilik hati nurani.
Tanah ini,
dijaga Bung Karno hingga ke bui,
dicinta Bung Hatta sampi mati,
ditukar nyawa Walter Monginsidi.
Tanah ini,
jangan hargai sebatas investasi,
jangan pernah dibagi-bagi,
kepada orang serakah penjual negeri.
Tanah ini,
tempatnya Gus Dur mengaji,
tempatnya Rendra berpuisi,
mereka tak rela tanah ini dikotori.
Tanah ini,
bukan milik kaum berdasi,
bukan ajang berebut uang korupsi,
bukan pula arena judi.
Tanah ini,
saksi bisu reformasi mati suri,
hingga saatnya nanti,
keadilan bukan hanya sebuah ilusi.

2
Puisi Untuk Negeri
Karya Rizka Triani

Negeri ini negeri termahsyur


Yang tanamannya indah dan selalu subur
Negeri ini negeri yang kaya
Yang hartanya tersimpan berlumbung-lumbung di tengah sawah
Negeri ini negeri yang kuat
Yang petingginya sering pulang larut karena rapat

Cita dan harapan membangun bangsa tumbuh begitu subur dibenak rakyatnya
Tak perlu kau tanya lagi apa yang diharapkan setiap jiwanya
Ia hanya membutuhkan komitmen untuk berhenti memperkaya diri sendiri dan peduli pada
cita dan impian anak-anaknya
Bukan terkungkung dalam kepentingan sehingga bingung jika ditanya sang suara

Gotong royong adalah hal dasar untuk membangun fondasi negeri ini
Persatuan adalah kunci utama terbentuknya pilar-pilar elemen Negara
Agar kebhinekaan selalu terwujud dalam gerak dan langkah

Negeri ini telah berumur lebih dari setengah abad


Tujuh puluh satu tahun lamanya
Selama itu pula negeri ini menjadi Negara merdeka
Berkonstitusi, beradap, dan berbudaya
Meskipun setiap detik yang berjalan terasa sulit dan terpapah karena jutaan rakyatnya
berteriak lapar
Itu tak menjadi batasan dan hambatan untuk berkembang dan berjalan menapaki lintasan
yang berduri

Aku ingin menjaga bangsa ini dengan jiwa dan raga yang kokoh dan tak penuh kesah
Yang sering bangun terpagi dan tidur termalam demi menjaga bangsa
Yang rela menjaga idealisme sampai tua agar tidak termakan uang dan harta
3
Meski lelah dan berdarah
Meski sulit dan pailit

Negeri ini sudah tua


Sudah sepatutnya
Sudah selayaknya
Ia membuka jalan bagi yang muda agar terus mengisi
Sebelum segalanya mencapai garis henti

Jalan luas terbentang panjang di seberang selatan


Sebagai jalur murni dalam ada dan bahasa yang disayang ibunda
Aku resah selalu bertemu dengan kata iba
Berkasih dengan sendu dan pilu yang menguras rasa
Karena di pelosok Negeri ku ini selalu saja ada yang terperosok
Namun, harapan akan selalu dapat terbangun karena cinta yang tak pernah sedikitpun lekang
Apalagi hilang.

NEGERI YANG TERLUKA

Karya              : Febry Abrar


Ibu pertiwi seperti buku yang tergeletak,
lupa tak tersentuh,
dan membiarkan anak negeri berlari dengan senja,
setelah lelah menantang mentari pagi.
Ibu pertiwi seperti Durga yang terbelalak,
melihat tugu yang runtuh,
dan membiaskan rona yang berbusur seroja,
menuju ke pusara yang diguyur doa dan sesaji,
Visit Indonesia, Enjoy Jakarta, Stay with us …..
But what for ???

SATU BUAT IBU PERTIWI


4
Negri Langit Biru
Dalam dongeng Ibuku…
Tentang Tanah harum
Di Ujung Pulau
Yang Kehilangan Bapa
Sunyinya nyanyian
Anak-anak seribu pulau
Rataplah….
Senyum-senyum awan
Yang Hampir Pudar
Bunga-bunga indah
Yang Berguguran
Hilangnya Buaian-buaian angin
Yang Lembut
Tentang benang-benang
Yang kusut
Kaca-kaca yang retak
Dalam keluh kesahnya
Dekaplah…
Seribu pulau yang sedang piatu
Taburkan Bunga-bunga
Yang Kembali Mekar
Rentangkan benang-benang yang kusut
Satukan kaca-kaca yang retak
Dalam Satu Ibu
Agar Awan-awan Kembali Tersenyum
Dalam persembahahan
Nyanyian Anak-anak Seribu pulau
Untuk Satu
Ibu Pertiwi.

KAMI PEWARIS NEGERI INI

5
Karya              : Paundara
kami disini…
menatap langit membelah cakrawala tanah air kami
tak apa,
bersandal jepit kami bersekolah
kadang tak beralas ini kaki dengan sepatu model terbaru
melewati tanah basah kaki-kaki kami
dimana tersiram hujan sawah padi menguning
menelusuri ngarai sungai
berlari kami pada tanah pertiwi,hijau menghampar surga hutanku
sesekali menyeka peluh pada wajah
peluh jatuh dari badan karena cinta pada negeri
karena cita-cita tanah air gemilang ada pada puncak jiwa kami
tak gentar kami bila badai hujan menghadang
dimana membasahi baju dan tas terbuat dari anyaman bambu
karena kami tahu membangun tanah air adalah mulia
gunung krakatau menampakan kegagahanya
karang dihantam deburan ombak mengila
tetap kokoh ia berdiri
jiwa semangat ditempa sang guru
agar tak menjadi generasi cengeng
lihat…!
matahari mulai menampakan sinar cahayanya
berlari kita bersama
menuju indonesia bangkit
karena kami pewaris negeri ini.

6
MENDAPATI SEMANGAT BAJA DARI KADER PKS*

Mendapati Semangat Baja dari Kader PKS*


*Oleh Joko Setiawan**, A Social Worker, Seorang Pembelajar Sepanjang Zaman
Partai yang satu ini memang berbeda dari partai-partai secara umum, namun memiliki beberapa kesamaan dari
para partai Islam lainnya. Partai ini berdiri karena adanya kekuatan kader di dalamnya, tidak terbatas hanya
karena ada beberapa orang figur unggulan semata. Sebuah partai yang lahir karena konsep perjuangan pada
tahapan mihwar-mihwar berikutnya. Inilah dia, Hizbul ‘Adalah wa Rafahiyah alias Partai Keadilan
Sejahtera (PKS)..
Bukanlah nama besar partai yang membuat kilau kekaguman terhadap dirinya. Melainkan karena teladan dan
kerja ikhlas dari kader-kader partai tersebut, yang tersebar dari pusat Ibukota sampai daerah terpencil dan rawan
pemurtadan..
Menengok lebih jauh, ternyata inti dari ini semua adalah disebabkan karena kaderisasi yang senantiasa berjalan
tanpa jeda. Proses kaderisasi tidak dilaksanakan secara parsial, melainkan sistematis dan membutuhkan waktu
yang panjang. Kader-kader unggulnya terlahir dari dunia intelektual, kampus-kampus tempat menimba ilmu
pengetahuan, yang kemudian menyebar setelah mereka bekerja secara nyata untuk rakyat Indonesia. Mereka ada
dan bekerja di tengah-tengah masyarakat, menolongnya, dan melakukan tindakan-tindakan terpuji serta
menginspirasi..
Saat ini kita tengah berbicara mengenai kader PKS, karena memang di situlah letak inti pergerakan salah satu
Partai Islam terbesar di Indonesia ini. Saya dapati pada diri mereka, semangat membaja yang tak pernah lelah
dengan kerja-kerja nyata. Mulai dari mengajar ngaji anak-anak, membantu kaum miskin dan dhuafa,
memberikan pemeriksaan kesehatan gratis secara berkala, menggelar sunatan massal, dan masih banyak lagi
yang lainnya..
Dalam kasus akhir-akhir ini, dimana bencana terjadi dimana-mana hampir di seluruh wilayah Indonesia, kader
PKS juga tidak pernah surut untuk memberikan bantuan. Bahkan, sejak Tsunami di Aceh pada penghujung tahun
2004 sampai sekarang, tak pernah surut semangat meringankan beban saudara kita yang tertimpa musibah.
Meskipun, banyak juga dari mereka yang hanya kesehariannya sebagai orang biasa, rumah kontrakan, dan
seringkali tidak memiliki uang lebih untuk hanya sekedar jalan-jalan keluar kota. Namun, untuk dakwah dan
membantu masyarakat, keluarga kader PKS ini sepakat untuk menghibahkan waktu dan tenaganya untuk berdiri
tegak di jalan yang disenangi oleh Allah tersebut..
Sebagian besar kader PKS, bukanlah kumpulan manusia yang tiba-tiba mendapatkan posisi strategis dalam
kepartaian. Karena PKS adalah partai kader, maka ada pula jenjang kaderisasi yang harus dilalui agar dapat
menyamakan frekuensi terhadap perjuangan dakwah PKS yang berazazkan hukum Islam. Perbedaan cara
pandang dan jalan juang dilandasi dengan kajian ast tsawabit dan al mutaghayyirat. Dengan demikian,
dinamika yang terjadi dalam tubuh PKS, masih selalu dalam trek panduan Al Qur’an dan As Sunnah seperti jalan
para Nabi dan Salafus Shaleh..

Apel Siaga Kader PKS di Jakarta


Yang menjadi kekaguman berikutnya adalah adanya peran siginifikan kader yang tidak hanya terbatas pada
kaum adam saja, tapi juga dengan kaum hawa-nya. Baik ikhwan (laki-laki)
maupun akhwat/ummahat (perempuan). Ya, kerja-kerja PKS memang tidak hanya dodominasi oleh kaum laki-
laki saja, tapi juga karena peran kuat dari para wanita yang tidak kenal lelah..
Berdasarkan pengalaman pribadi, kerja-kerja dengan semangat baja tersebut tidak hanya ditemui di satu tempat
saja, melainkan di banyak tempat dimana kader PKS berada. Di Bandung, Bojonegoro, Pasuruan, Jakarta,
Samarinda, Tenggarong (Kutai Kartanegara), hingga ke daerah pelosok sini, di Desa Kembang Janggut, Hambau,
7
Kahala, Perdana dan beberapa desa-desa lain sekitar lokasi perusahaan tempat kerja saya
beroperasi. Subhanallah..
Di balik kerja keras dan kesolidan mereka, kesatuan hati tersebut memang karena doa-doa yang terlantunkan
tiap pagi dan petang. Imam Hasan al Banna membuat bunga rampai dzikir yang diajarkan oleh Rasulullah yang
biasa kita sebut dengan Al Ma’tsuraat, dan diakhiri dengan doa rabithah. Doa pengikat hati itulah yang
senantiasa mengikat hati-hati para kader PKS, untuk terus bekerja dan berusaha, hanya dengan landasan iman,
mengharap ridho dari Allah subhanahu wata’ala..
Seruan dari mereka, para kader PKS adalah “Bersatu, Bergerak, Menuntaskan Perubahan, Wujudkan
Cita Indonesia menjadi Sepenggal Firdaus di Muka Bumi”. Dan maukah Anda menjadi salah satu bagian
dari mereka? ^^
Salam hangat dan semangat selalu dalam dekapan ukhuwwah
Kembang Janggut-Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur 

PKS Kobarkan Semangat Indonesia*


*Oleh Joko Setiawan, A Social Worker, Seorang Pembelajar Sepanjang Zaman
Ibukota selalu saja menjadi daya pikat yang luar biasa bagi siapapun juga. Selain memang ia sebagai pusat
peradaban maju atas suatu bangsa, orang-orangnya juga dikenal sebagai Sumber Daya Manusia yang unggul dan
telah melewati berbagai macam dinamika kehidupan yang tidak sama dengan apa yang ada di daerah-daerah
selain darinya..
Bersyukur pada Yang Maha Kuasa karena pada hari itu, merupakan hari terakhir saya menikmati masa libur di
Kota Tenggarong. Ahad, 16 Maret 2014 dimana Partai Keadilan Sejahtera alias PKS melangsungkan Kampanye
Akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta yang dihadiri lebih dari 150.000 manusia..
Meski tidak berada pada tempat yang sama, namun aura menggelora begitu kentara terasa karena sejak malam
sebelumnya, telah ramai di media sosial atas persiapan menjelang Kampanye Akbar di GBK. Beberapa gambar
diupload oleh banyak kader maupun simpatisan, dan itu memberikan dorongan luar biasa guna memantik
semangat para kader di luar daerah, termasuk diri saya yang berada di Kota Tenggarong Kabupaten Kutai
Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur ini..
Kita bayangkan saja betapa solidnya salah satu partai dakwah ini. Tepatnya setahun lalu goncangan bombardir
untuk meruntuhkan PKS ditengarai dengan ditangkapnya Ustad Lutfi Hasan Ishaq sebagai dugaan tersangka
Operasi Tangkap Tangan Suap Kuota Impor Daging Sapi. Prosesnya begitu panjang, dan media pesanan turut
melancarkan serangan bertubi-tubi dan berharap kader-kadernya segera lari tunggang langgang meninggalkan
wajihah dakwah karena Allah ini..
Tapi, memang selalu mengejutkan, Presiden Anis Matta dalam pers conference dan banyak lawatannya ke
daerah-daerah mengemukakan bahwa sedang ada yang membangunkan macan tidur PKS. Perlu diketahui bahwa
PKS tidak sama persis dengan partai-partai yang mengaku dirinya nasionalis bahkan sekularis. Partai Keadilan
Sejahtera alias PKS terbentuk atas kesadaran jama’ah dakwah kala itu untuk masuk pada mihwar perjuangan
berikutnya, yakni setelah melewati mihwar tandzimi, mihwar sya’bi, dan kemudian masuk pada mihwar
muassasi..
Maka tak heran, jika banyak para pengamat politik memprediksi PKS akan hancur setelah diterjang badai isu
korupsi, namun kenyataannya berbalik 180 derajat. Kader-kader PKS menjadi semakin militan, beberapa kader
dan simpatisan yang pada awalnya menjauh, kembali merapatkan barisan karena tahu partai dakwah ini tengah
menghadapi konspirasi kekuatan yang besar. Untunglah firman Allah selalu teringat, “Dan merekapun
merencanakan makar dengan sungguh-sungguh dan Kami merencanakan makar (pula), sedang mereka tidak
menyadari” (Q.S An Naml: 50). Maka, yakinlah bahwa hanya Allah saja pembuat tipu daya terbaik..

8
Dari peristiwa itu, banyak kreatifitas kader bermunculan. Dari pergantian Presiden baru, slogan baru, cipta lagu,
hingga kerja-kerja nyata lainnya. Cinta, Kerja dan Harmoni adalah 3 nafas pendongkrak semangat para kader
dan mampu menjadi inspirasi kawan maupun lawan politiknya..
Kampanye Akbar kader PKS Wilayah DKI Jakarta yang mampu menghadirkan lebih dari 150.000 kader dakwah
pada hari Ahad, 16 Maret 2014 di Stadion Utama Gelora Bung Karno itu menjadi bukti nyata bahwa PKS masih
solid. Partai ini tidak bergantung pada salah satu figur tertentu, namun ia bergerak karena landasan iman, ilmu
dan ukhuwwah. Maka, ketika ada satu atau beberapa kader yang tersalah, dengan cepat kader lainnya
menggantikan peranan dakwah tanpa mempengaruhi keberlangsungan organisasi..
Hari Ahad itu, 16 Maret 2014 saya masih sempat mengkuti agenda Kampanye Akbar PKS di GBK melalui live
steaming dari website resmi PKS. Memang tidak selancar yang diinginkan, namun ratusan ribu kader itu
memang nyata nampak di depan mata. Dan mereka adalah para kader-kader yang ikhlas berjuang di jalan Allah.
Bukan kader-kader yang bergerak karena landasan uang/materi, melainkan berharap pada kemenangan dakwah
Islam dan bermuara pada surganya Allah..
Instrumen penyemangat lainnya adalah berita terupdate dari website PKSPiyungan. Meski Piyungan hanyalah
setingkat kecamatan, namun website yang dikelolanya mampu menjadi rujukan jutaan kader dan simpatisan
PKS dari seluruh wilayah Indonesia. Pengelolaan website secara profesional, dan ditunjang dengan berita paling
mutakhir, menjadikan website PKSPiyungan dikunjungi ratusan ribu orang setiap harinya..
Dari website tersebut pulalah, saya dapati semangat-semangat membara atas cerita pra, pada saat dan pasca
Kampanye Akbar terlaksana. Artikel demi artikel saya baca satu per satu, dan hampir semuanya membuat saya
terharu, tak jarang juga air mata sudah hampir tumpah dari kantungnya, perasaan campur aduk antara
melankoli dan heroik menyeruak di dalam dada. Dari narasi saja membuat dada bergemuruh seperti ini, apalagi
ketika mampu hadir membersamai 150-an ribu kader di GBK ya? Begitu kira-kira selintas pikiran di benak saya..
Alhasil, sudah tak dapat diragukan kembali. Memutihkan GBK dengan ratusan ribu kader, mampu mengobarkan
semangat Indonesia, bahwa harapan untuk berbenah itu masih ada. Impian untuk mewujudkan Negeri Indonesia
menjadi sepenggal firdaus di muka bumi, bukanlah khayalan belaka..
Sudah saatnya menentukan pilihan. Mari pilih Partai Keadilan Sejahtera, Partai dengan Nomor Urut 3 dengan
pilihan calon-calon Legislatif maupun Presidennya, yang insya Allah amanah dan berharap berkah dari Allah..
NB: Tulisan ini terinspirasi dari Buku terbaru ustad Anis Matta yang berjudul “Gelombang Ketiga
Indonesia” dan juga jingle terbaru PKS yang dibawakan oleh Shouhar “Kobarkan Semangat
Indonesia”. Tanggal 09 April 2014, jangan lupa pilih NOMOR TIGA ya ^_^
Salam hangat dan semangat selalu dalam dekapan ukhuwwah
Kembang Janggut-Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur 

Anda mungkin juga menyukai