sedangkan Wilbur tampak berlari di samping setelah melepaskan pegangannya untuk menyeimbangkan pesawat itu.
Bacharuddin Jusuf Habibie,(25 Juni 1936 – 11 September 2019)
adalah Presiden Republik Indonesia yang ketiga. Sebelum memasuki dunia politik, Habibie dikenal luas sebagai seorang profesor dan ilmuwan dalam teknologi aviasi internasional. Ini tak lepas dari pendidikan BJ Habibie di teknik penerbangan di Technische Hogeschul lalu meraih gelar doktor konstruksi pesawat terbang di RWTH Aaachen dengan predikat Summa Cum laude. Pesawat pertama rancangan BJ Habibie adalah Dornier DO-31, pesawat angkut pertama di dunia yang lepas landas atau melakukan pendaratan secara vertikal menggunakan teknologi VTOL (Vertical Take Off & Landing). Pesawat dengan tampilan unik ini merupakan jet transportasi eksperimental milik Jerman Barat. Sebenarnya pesawat ini dirancang untuk memenuhi spesifikasi NATO. Namun, tingginya biaya produksi dan masalah teknis lainnya, membuat proyek Dornier DO-31 dibatalkan. Crack Progression Theory Penemuannya ini sering juga disebut Habibie Factor atau Habibie Theory. Teori ini digunakan untuk menjelaskan titik awal retakan pada bagian sayap dan badan pesawat. BJ Habibie menemukan bagaimana rambatan titik keretakan (crack) itu bekerja. Teori ini membuat pesawat lebih aman, menghindari risiko pesawat jatuh serta membuat pemeliharaannya lebih mudah dan murah.BJ Habibie menginisiasi pembuatan pesawat N250 Gatot Kaca yang pertama kali terbang pada tahun 1995 di Bandara Husein Sastranegara, Bandung. Pesawat N250 Gatotkaca merupakan pesawat baling-baling dengan rute penerbangan perintis yang memiliki kapasitas 50-70 penumpang. Bersama putra sulungnya, BJ Habibie merancang Pesawat R80 dengan teknologi terbaru dan super canggih dengan tingkat keamanan yang tinggi bagi penumpang. Pesawat R80 dilengkapi dengan teknologi fly by wire yang menggunakan sinyal elektronik dalam memberikan perintah.