Penularan Infeksi Dan Kebersihan Tangan
Penularan Infeksi Dan Kebersihan Tangan
I. Penularan Infeksi
1) Standar PPI 10
Rumah sakit menyediakan APD untuk kewaspadaan (barrier precautions) dan
prosedur isolasi untuk penyakit menular melindungi pasien dengan imunitas rendah
(immunocompromised) dan mentransfer pasien dengan airborne diseases di dalam
rumah sakit dan keluar rumah sakit serta penempatannya dalam waktu singkat jika
rumah sakit tidak mempunyai kamar dengan tekanan negatif (ventilasi alamiah dan
mekanik). Pasien dengan penyakit infeksi dipindahkan agar tidak membahayakan
atau menularkan ke pasien lain. Pemisahan ini juga meliputi ruang perawatan dan
kamar operasi. Ruangan isolasi merupakan ruangan yang diharuskan menjadi
ruangan dengan tekanan udara negatif. Hal ini dikarenakan ruangan bertekanan udara
negatif memiliki sifat untuk dapat menahan virus maupun bakteri yang ada atau
masuk ke dalam ruangan sehingga virus ataupun bakteri tersebut terkunci dan tidak
akan keluar dari ruangan.
2) Standar PPI 10.1
Rumah sakit mengembangkan dan menerapkan sebuah proses untuk menangani lonjakan
mendadak (outbreak) penyakit infeksi air borne. Pelayanan kesehatan sebagai sektor yang
paling terdampak harus mulai memikirkan langkah yang akan diambil untuk tetap merawat
pasien namun di saat bersamaan juga memberikan pelayanan kepada pasien umum dengan
risiko penularan seminimal mungkin, sehingga disebut sebagai balancing act.
3) Maksud dan Tujuan PPI 10, PPI 10.1
Rumah sakit menetapkan regulasi isolasi dan pemberian penghalang pengaman serta
menyediakan fasilitasnya. Regulasi ditetapkan berdasar atas bagaimana penyakit
menular dan cara menangani pasien infeksius atau pasien immuno – suppressed.
Regulasi isolasi juga memberikan perlindungan kepada staf dan pengunjung serta
lingkungan pasien. Kewaspadaan terhadap udara penting untuk mencegah penularan
bakteri infeksius yang dapat bertahan lama di udara. Pasien dengan
infeksi “airborne” sebaiknya ditempatkan di kamar dengan
tekanan negatif (negative pressure room). Jika struktur bangunan tidak
memungkinkan membangun ruangan dengan tekanan negatif maka rumah sakit dapat
mengalirkan udara
lewat sistem penyaring HEPA (high effieciency particulate air) pada tingkat paling se
dikit 12 kali pertukaran udara
per jam. Rumah sakit sebaiknya menetapkan program untuk menangani pasien
infeksi “air borne” dalam waktu singkat jika sistem HEPA tidak ada, termasuk jika
ada
banyak pasien masuk menderita infeksi menular. Pembersihan kamar dengan benar s
etiap hari selama pasien tinggal di rumah sakit dan pembersihan kembali setelah pasi
en keluar pulang harus dilakukan sesuai dengan standar
atau pedoman pengendalian infeksi.
4) Elemen Penilaian PPI 10
a) Rumah sakit menyediakan dan menempatkan ruangan untuk pasien dengan
imunitas rendah (immunocompromised) sesuai dengan peraturan perundang
b) Rumah sakit melaksanakan proses transfer pasien airborne diseases di dalam
rumah sakit dan keluar rumah sakit sesuai dengan peraturan perundang- undangan
termasuk di ruang gawat darurat dan ruang lainnya
c) Rumah sakit telah menempatkan pasien infeksi “air borne” dalam waktu singkat
jika rumah sakit tidak mempunyai kamar dengan tekanan negatif sesuai dengan
peraturan perundang-ndangan termasuk di ruang gawat darurat dan ruang lainnya.
d) Ada bukti pemantauan ruang tekanan negatif dan penempatan pasien secara rutin.
5) Elemen Penilaian PPI 10.1
a) Rumahsakit menerapkan proses pengelolaan pasien bila terjadi ledakan
pasien (outbreak) penyakit infeksi air borne.
b) Rumahsakit menyediakan ruang isolasi dengan tekanan negatif bila terjadi
ledakan pasien (outbreak) sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
c) Adabukti dilakukan edukasi kepada staf tentang pengelolaan pasien infeksius jika
terjadi ledakan pasien (outbreak) penyakit infeksi air borne.
II. Kebersihan Tangan
1) Standar PPI 11
Kebersihan tangan atau Hand hygiene adalah suatu upaya atau tindakan membersihkan
tangan,baik dengan menggunakan sabun antiseptik di bawah air mengalir atau dengan
menggunakan handrub berbasis alkohol dengan langkah-langkah yang sistematik sesuai
urutan, sehingga dapat mengurangi jumlah bakteri yang berada pada tangan.
Membersihkan tangan menggunakan sabun dan desinfektan tersebut adalah sarana
efektif untuk mencegah dan mengendalikan infeksi.
2) Standar PPI 11.1
Sarung tangan, masker, pelindung mata, serta alat pelindung diri lainnya tersedia dan
digunakan secara tepat apabila disyaratkan.
3) Maksud dan Tujuan PPI 11 dan PPI 11.1
Kebersihan tangan, menggunakan alat pelindung diri, serta disinfektan adalah sarana
efektif untuk mencegah dan mengendalikan infeksi. Oleh karena itu, harus tersedia di
setiap tempat asuhan pasien yang membutuhkan barang ini. Rumah sakit
menetapkan ketentuan tentang tempat di mana alat pelindung diri ini harus tersedia
dan dilakukan pelatihan cara memakainya. Sabun, disinfektan, handuk/tissu, serta
alat lainnya untuk mengeringkan ditempatkan di lokasi tempat cuci tangan dan
prosedur disinfeksi tangan dilakukan.
cuci tangan dengan antiseptik (handrub) yang benar menurut WHO wajib diketahui
dan dilakukan untuk semua karyawan RS/Puskesmas/Klinik yang akan menghadapi
akreditasi.