Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Alloh SWT, bahwa buku POA (plan of action)
Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Gumukmas tahun 2016 telah dapat diselesaikan. Plan
of Action ini disusun berdasarkan hasil kegiatan yang telah berjalan di Puskesmas Gumukmas yang
akan digunakan sebagai acuan dalam rangka untuk merencanakan kegiatan di Tahun 2016. Oleh
karena itu, Plan of Action (POA) Program Kesehatan Lingkungan ini, diharapkan dapat dijadikan
acuan bagi pengelola program Kesehatan Lingkungan dalam melaksanakan kegiatan yang
diharapkan dapat mencapai target yang telah ditetapkan berdasarkan indikator SDGs, dan indikator
Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan.
Kepada semua pihak yang terkait dan ikut mendukung dalam penyusunan Plan of Action
(POA) Program Kesehatan Lingkungan kami sampaikan penghargaan dan terima kasih sebesar-
besarnya. Semoga seluruh usaha yang kita lakukan mendapat berkah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Amin.
Akhir kata, kami menyadari bahwa buku Plan of Action (POA) Program Kesehatan
Lingkungan ini masih belum sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang membangun untuk
penyempurnaan Plan of Action (POA) Program Kesehatan Lingkungan ini sangat kami diharapkan.
Kami sampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada berbagai pihak atas sumbangan
pikirannya sehingga tersusunlah Plan of Action (POA) Program Kesehatan Lingkungan. Semoga
bermanfaat.
Kata Pengantar
Bab I Pendahuluan
I.1 Latar Belakang
I.2 Tujuan
I.3 Sasaran
I.4 Ruang Lingkup Kegiatan
I.5 Pembiayaan
I.6 Pengorganisasian
I.7 Indikator Keberhasilan
Bab II Analisis Situasi
Bab III Analisis Hasil Kegiatan
Bab IV Identifikasi Masalah, Penyebab Masalah, dan Pemecahan
Masalah
Bab V RUK
Bab VI RPK
Bab VII Penutup
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk keberhasilan
pembangunan bangsa. Untuk itu diselenggarakan pembangunan kesehatan secara menyeluruh
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat setinggi – tingginya. Puskesmas dan jaringannya
sebagai sarana pelayanan kesehatan terdepan yang bertanggung jawab di wilayah kerjanya, saat
ini keberdaannya sudah cukup merata. Ke depan berbagai sarana pelayanan kesehatan di
Puskesmas ini akan semakin ditingkatkan baik dari segi jumlah, pemerataan dan kualitasnya.
Walau demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini juga masih ditemukan berbagai masalah
yang dihadapi oleh Puskesmas dan jaringannya dalam upaya meningkatkan status kesehatan
masyarakat. Beberapa masalah tersebut antara lain masalah Kesehatan Lingkungan.
Kesehatan Lingkungan adalah suatu Keseimbangan yang harus ada antara manusia
dan lingkungannya agar dapat menjamin kesehatan manusia. Keluarga yang sehat biasanya
berasal dari lingkungan rumah yang sehat, maka kesehatan keluarga dapat meningkat. Rumah
Sehat Menurut Kepmenkes No. 829/Menkes/SK/VII/1999 memiliki 13 indikator antara lain
tersedianya Sarana Air Bersih, Jamban sehat, SPAL sehat, Pembuangan Sampah yg sehat,
ruangan tidak lemban, tidak padat penghuni, ada ventilasi, bebas jentik dan tikus, pekarangan
bersih dan dimanfaatkan serta kandang yg terpisah dari rumah.
Indonesia sebagai salah satu Negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB)
dengan beberapa negara di dunia telah berkomitmen untuk mencapai Sustainable Development
Goals (SDGs) / Tujuan Pembangunan Millennium pada tahun 2030 untuk mewujudkan
kesejahteraan penduduk. Tujuan bersama dalam SDGs tersebut terdiri dari 8 tujuan yang
meliputi 1) Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan; 2) Mencapai pendidikan dasar untuk
semua; 3) Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan; 4) Menurunkan angka
kematian anak; 5) Meningkatkan kesehatan ibu; 6) Memerangi penyebaran HIV/AIDS, malaria,
dan penyakit menular lainnya; 7) Kelestarian lingkungan hidup; dan 8) Membangun kemitraan
global dalam pembangunan. Dari 8 tujuan SDGs tersebut, 5 di antaranya adalah SDGs yang
terkait langsung dengan bidang kesehatan yaitu SDGs 1, 4, 5, 6 dan 7. Maka Kegiatan
Kesehatan Lingkungan merupakan program Pokok / Wajib / Esensial untuk dilaksanakan di
lingkup Puskesmas.
Tujuan khusus sesuai dengan rencana strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Jember dalam
upaya mencapai PKP Dinas Kesehatan Kab Jember tahun 2016
1. Penyehatan Air 78%
2. Penyehatan Makanan dan Minuman 90%
3. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar 87%
4. Pembinaan Tempat Tempat Umum (TTU) 86%
5. Klinik Sanitasi 2% dari Kunjungan Puskesmas
6. STBM, desa ODF 1
I.3. Sasaran
Sasaran program Kesehatan Lingkungan adalah seluruh masyarakat, TTU, TPM di wilayah kerja
puskesmas Gumukmas
I.4. Ruang Lingkup Kegiatan, meliputi:
a. Upaya Kesehatan Lingkungan Prioritas
Upaya kesehatan Lingkungan Prioritas adalah kegiatan – kegiatan yang mempunyai
daya ungkit tinggi dan merupakan upaya pelayanan kesehatan promotif dan preventif
yang dilakukan dalam rangka pencapaian target 7 dalam SDGs yaitu Upaya
meningkatkan akses masyarakat terhadap sumber air minum dan sanitasi dasar yang
layak
b. Upaya Kesehatan Lingkungan Lainnya
Disamping kegiatan upaya kesehatan di Puskesmas yang telah ditetapkan sebagai
prioritas di atas, Puskesmas dapat melakukan kegiatan upaya kesehatan promotif dan
preventif lainnya, mengacu pada upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan sesuai Kebijakan Dasar Puskesmas Nomor
128/MENKES/SK/II/2004.
Upaya kesehatan lingkungan lainnya meliputi :
1) Penyehatan Tempat Makanan dan Minuman
2) Pembinaan Tempat-Tempat Umum
3) Klinik Sanitasi
4) STBM
5) PSN
I.5. Pembiayaan
Sumber-sumber pembiayaan yang diterima puskesmas. Berasal dari BOK, dan JKN
maupun swadaya Puskesmas.
I.6 Pengorganisasian
Susunan Tim Penyusun POA Kesehatan Lingkungan sebagaimana dalam diagram berikut ini
Sambileren
Kebonan Krajan
Krebet
Jatagung
Panggul
Melat Krajan Muneng
Sumbersari
Jeni
Kalimalang
Desa Purwoasri
Krajan
D.Lengkong
Pulorejo Kapitan
Desa Mayangan
Desa Kepanjen
B. DATA KEPENDUDUKAN
1. Data Penduduk
I.2 DATA KHUSUS
A. Data Sarana Sanitasi Dasar
2 Kematian neonatal 3, 1.Adanya bumil kek dan nikah 1. Adanya bumil kek dan nikah usia
(prematur 1 , Infeksi 1,aspirasi usia dini sehingga beresiko lahir sehingga beresiko lahir bblr ataupun
meconial 1 di rsu) kematian bblr ataupun lahir prematur prematur
bayi 1 (kelainan jantung)
3 Persalinan dukun 11 1. P4K belum berjalan dengan 1. P4K belum berjalan dengan baik
baik
B. PROGRAM GIZI
5.
3. Hamil KEK Dari 91 Bumil - Kurang asupan gizi - Kurang asupan gizi 1.
KEK masih ada - Penyakit kronis - Penyakit kronis 2.
20 Bumil yang - Kemiskinan - Kemiskinan 3.
KEK yang - Kurang pengetahuan - Kurang pengetahuan
belum
4.
melahirkan
C. PROGRAM P2M
D. PROGRAM KESLING
PRIORITAS MASALAH
No PROGRAM MASALAH PENYEBAB MASALAH
1. JAMBAN Cakupan - Pengetahuan masyarakat - Pengetahuan masyarakat tentang
tentang pentingnya BAB pentingnya BAB di jamban kuran
Jamban belum
di jamban kurang - Kurangnya penyuluhan di
mencapai target - Kurangnya penyuluhan masyarakat
di masyarakat
SDGs (58,22%)
- Sosial ekonomi
masyarakat masih rendah
shg menganggap jamban
bukan kebutuhan pokok
- Kondisi geografis yang
menunjang, banyak
sungai
PENYEBAB MASALAH MENGGUNAKAN FISHBONE DIAGRAM ( dr. KAURU ISHIKAWA)
PROGRAM KIA
Material Lingkungan
Money
Machine / alat atau sarana Man / Manuasia Metode / cara Kurangnya Saranan untuk Pencatatan5pelaporan bidan - Kurangnya
penyuluhan tt pemeriksaan kehamilan Kunjungan rumah bumil tdk
- Kurangnya sarana - pemperdayaan guru paud dlm pembantu - Kurangnya penyuluhan tentang
Alat ukur tinggi badan blangko pelaksanan ddtk masih kurang pentingnya pemeriksaan ddtk
Orang tua apras belum pengerti tt pemeriksaan -Motivasi kader guru untuk mendukung target pd 5 desa
DDTK bagi putranya -Orangtua anak juga belum paham pentingnya Tranpot ddtk apras bagi kader
_Kerja sama guru paud dan tenkes belum maximal prmrriksaan ddtk belum ada
Material Lingkungan Money
KEMATIAN IBU
Alat dan sarana belum lengkap Pelayanan ANCbelum berkwalitas -Perlu refresing cara mendeteksi gejala sakit jantung oleh ka puskesmas
dan belum mentaati SOP -Bidan yg saat anc atau pnc ada kelainan segera konsultasi dg dokter
Saat proses merujuk keputusan keluarga karena keterbatasan dana Kematian ibu NIFAS 1 orang
PROGRAM GIZI
mengetahui kehamilan awal ibu tentang gizi seimbang dan makan gizi seimbang pada
Tidak Tercapainya
N/D
- budaya pola makan yang salah - Tidak ada dana untuk kunjungan rumah
Penyebab masalah
1.Tidak adanya sarana 1.Petugas yang memahami 1. Diagnose TBC paru belum
tentang TBC
masih kurang