Anda di halaman 1dari 30

Klinik Sanitasi

Puskesmas Liang Anggang Kota Banjarbaru


Kelompok 4A

Politeknik kemenkes Banjarmasin jurusan kesehatan lingkungan tahun 2019


Struktur Kelompok Praktikan

Ketua : Ahmad Saidin Nazar


Anggota : M. Farid Abdurrahman
Fitria Hirlinawati
Izmaul Husna

Politeknik kemenkes Banjarmasin jurusan kesehatan lingkungan tahun 2019


4 Derajat kes
Faktor
ehatan menur Penyakit berbasis Lin
lingkungan
ut Hendrik L. gkungan di indonesia
Blum

Klinik
Sanitasi Klinik
Puskesmas Liang Sanitasi
Anggang Di indonesia

Praktek kerja lapangan mahasiswa


DIV kesehatan lingkungan tahun
akademik 2016 mata kuliah
Klinik Sanitasi
Dapat memahami beberapa kegiatan yang ada di klinik sanitasi
Tujuan meliputi kegiatan konseling, inspeksi kesehatan lingkungan, inte
rvensi kesehatan lingkungan dan pemantauan, evaluasi dan anali
umum sis hasil kegiatan terhadap penyakit-penyakit berbasis lingkun
gan

1. mampu melakukan konseling bagi pasien atau klien kllinik sanitasi di


dalam gedung puskesmas.
2. mampu melakukan kegiatan inspeksi kesehatan lingkungan bagi pasi
en atau klien klinik sanitasi di luar gedung puskesmas.
Tujuan 3. mampu melakukan kegiatan intervensi kesehatan lingkungan bagi pa
khusus sien atau klien klinik sanitasi diluar gedung puskesmas.
4. mampu melakukan kegiatan pemantauan dan evaluasi hasil kegiatan
klinik sanitasi.
pengertian

klinik Alur kegiatan pelaya Dalam gedung


puskesmas na klinik sanitasi
Sanitasi

fungsi Luar gedung gedung konseling


puskesmas
inspeksi intervensi
Program pokok
puskesmas Pemantauan dan
evaluasi

Penyakit menular berbasis lingkungan

Diare,malaria,DBD,P.kulit,cacingan,ISPA, TB
paru,Flu burung,filariasis
Pelaksanaan praktik Kerja Lapangan
Hari, tanggal : Senin, 1 april 2019 – Sabtu, 13 April 2019
Tempat :Puskesmas liang Anggang Kecamatan Liang Anggang
Kota Banjarbaru

Jenis kegiatan
Luar Gedung
Dalam Gedung
1. Inspeksi kesehatan lingkungan
1. Konseling kesehatan lingkungan
2. Intervensi kesehatan lingkungan
2. Kegiatan penunjang lain di dala
3. kegiatan penunjang lain diluar gedu
m gedung
ng, seperti kegiatan puskesmas PIS
PK, penyuluhan dan lain-lain
Jadwal kegiatan
Jadwal kegiatan
Data umum Puskesmas
Puskesmas Liang Anggang mempunyai wilayah ± 70,98 km2 yang terbagi dalam du
a kelurahan, yaitu Kelurahan Landasan Ulin Barat (LUB) dan Kelurahan Landasan
Selatan (LUS).
Batas wilayah kerja puskesmas liang Anggang untuk sebelah Timur yaitu landasa
n ulin utara dan tengah, sebelah barat yaitu kecamatan gambut kab.Banjar, seb
elah utara yaitu kecematan sungai tabuk kab.Banjar dan sebelah selatan yaitu d
esa pandahan kecamatan bati-bati
secara demografi jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Liang Anggang a
dalah 15.197 jiwa. Dengan jumlah laki-laki 7.962 jiwa dan perempuan 7.235 jiwa
Jenis-jenis pelayanan di Puskesmas Liang Anggang yaitu:
Ruang Tindakan/UGD, Poli Umum,Poli Anak ,Poli Gigi,Poli KIA/KB ,Poli MTBS ,Pol
i Gizi ,Klinik Sanitasi ,Laboratorium ,Apotek,Pemeriksaan/pengujian Kesehatan,P
elayanan Ketatausahaan ,Pelayanan Imunisasi ,Pelayanan Bersalin/PONED
Peta wilayah kerja Puskes
mas Liang Anggang
Hasil kegiatan Praktik kerja lapangan di puskesmas Liang Anggang

Konseling Kesehatan Lingkungan(dalam gedung)

Sosialisasi Keshatan Olahraga

Inspeksi Sanitasi Tempat-Tempat Umum

Inspeksi Sanitasi Rumah Sehat Puskesmas Liang Anggang

Pengambilan Sampel Air Bersih

Penyuluhan di Posyandu
Data hasil konseling Kesehatan lingkungan
Hari/Tanggal Jumlah Pasien Jenis penyakit
Senin, 1 April 2019 0 -
Selasa, 2 April 2019 0 -
Rabu, 3 April 2019 - -
Kamis, 4 April 2019 3 Pneumonia
Jumat, 5 April 2019 1 Scabies
Sabtu, 6 April 2019 0 -
Senin, 8 April 2019 0 -
Selasa, 9 April 2019 0 -
Rabu, 10 April 2019 0 -
Kamis, 11 April 2019 0 -
Jumat, 12 April 2019 0 -
Sabtu, 13 April 2019 0 -
Jumlah Pasien 4 Orang
Solusi
• pasien disarankan untuk menjaga per Permasalahan
ilaku hidup bersih untuk perorangan, Terkadang pasien masih kurang terbuka terhad
sering mengganti pakaian, cuci tanga ap keluhan yang sebenarnya,
n pakai sabun (CTPS), mandi 3x seha • Pasien yang menderita scabies terjadi k
ri, jangan memakai handuk bersamaa arena kurangnya personal hygiene sepe
n, makan makanan yang bergizi, istira rti menggunakan handuk secara bersam
hat yang cukup. aan, jarang mandi,
• pasien diberikan saran perbanyak mi • penderita pneumonia terjadi karena um
num air, jangan sampai dehidrasi, dan ur , pemberian asi , keberadaan keluarg
hindarkan dari asap rokok. a yang merokok, kepadatan rumah dan k
• pasien yang menderita penyakit berb eadaan rumah
asis lingkungan perlu dirujuk ke ruan • tidak semua penyakit berbasis lingkung
g Klinik Sanitasi untuk dilakukan Kon an hasil diagnosa Dokter dirujuk keruan
seling ataupun tindak lanjut. g klinik sanitasi kesehatan lingkungan m
isal pada pasien TB Paru yang positif
Data hasil kegiatan sosialisasi kesehatan olahraga

sosialisasi tentang program kesehatan olahraga bagi guru


pengelola upaya kesehatan sekolah (UKS) di wilayah kerja
puskesmas liang anggang

Di laksanakan pada hari Jum’at, 12 April 2019


bertempat di Aula Puskesmas Liang anggang

metode ceramah dan diskusi tanya jawab

dihadiri oleh guru olehraga serta Bapak / Ibu di UKS seba


nyak 30 orang
Permasalan
• Pada pelaksanaan sosialisasi ini meng
alami keterlambatan karena menungg
u peserta yang belum datang
Pembahasan jalannya acara
• proses acara sosialisasi ini berjalan l
ancar respon peserta cukup baik de
ngan memperhatikan penyampaian m
ateri yang diberikan oleh narasumbe
r dan terjadinya diskusi yang baik an
tar narasumber dan peserta.
Data hasil inspeksi Pondok pesantren Darul Ilmi Putra
• Faktor risiko pada pengelolaan sampah masih permasalahan
tidak memenuhi syarat (berpotensi) karena a • faktor risiko di ruang kelas yang tidak memenu
danya lalat, nyamuk, tikus dan kecoa di lingku hi syarat (berpotensi) yaitu bagian dinding kar
ngan pondok pesantren ena tidak bersih dan tidak mudah dibersihkan
• di Masjid tidak tersedia kamar kecil/WC. dan jarak papan tulis dengan murid terdepan k
• Faktor risiko pada perilaku santri aspek yang urang dari 2,5 m yaitu 2 m
berpotensi karena masih banyak santri yang k • Pada kamar mandi dan WC masih ditemukan je
uku tangannya panjang dan kotor serta rambu ntik di bak penampungan air sehingga berpoten
t yang tidak rapi, santri tidak mencuci tangan si menjadi tempat bersarangnya nyamuk serta
dengan sabun sebelum masuk kelas, pakaian di tidak tersedianya peralatan dan perlengkapan
pakai secara bergantian dengan sesama santr kebersihan.
i, dan tidak adanya himbauan tentang kebersi • Faktor risiko di ruang tidur yang tidak memenu
han hi syarat (berpotensi) yaitu tidak mendapat ru
• Pondok Pesantren Darul Ilmi memiliki balai pe ang kamar seluas ± 4 m2
ngobatan dan penyakit yang paling banyak did • Faktor risiko di dapur yang tidak memenuhi sy
erita para santri adalah penyakit kulit (scabi arat (berpotensi) diantaranya adalah tidak ter
es), sedianya sabun pada tempat cuci tangan, dindin
g dapur yang berjamur, dan kuku tangan penja
mah makanan yang panjang dan kotor serta pak
aian yang digunakan tidak bersih dan rapi.
solusi
• Sebaiknya dilakukan pembersihan pada dinding-dinding kelas, menggun
akan cat dinding yang mudah dibersihkan, menyediakan tikar/karpet,
memundurkan barisan bangku para murid.
• Sebaiknya para santri lebih rajin menguras dan membersihkan WC/ka
mar mandi
• bila perlu menambah ruang tidur agar para santri nyaman dan tidak me
rasa sesak
• Sebaiknya disediakan sabun pada tempat cuci tangan, membersihkan di
nding dan menjaga kebersihan serta memotong kuku agar tidak mengko
ntaminasi makanan yang diolah atau disajikan.
• Sebaiknya sampah dibuang teratur setiap pagi dan sore
• ada perbaikan dan penambahan fasilitas sanitasi.
Data hasil Inspeksi rumah sehat

25%
cukup sehat
tidak sehat
75%
Permasalahan
• Kurang lengkapnya pasien memberikan alamat sehingga petugas kesulitan melakukan k
unjungan.
• Kondisi rumah yang tidak sehat tersebut dapat dilihat dari :
1. ketidak tersediaannya pagar dan pintu masuk pagar
2. halaman/pekarangan rumah agak kotor dan kurang teratur
3. konstruksi bangunan semi permanen tetapi tidak memenuhi syarat-syarat teknis b
angunan
4. tidak terdapat jendela
5. banyak debu
6. penerangan alami yang kurang
7. tidak terdapat ventilasi
8. terlihat lebih dari 3 ekor kecoa yang berkeliaran, terdapat banyak sekali nyamuk
9. terlihat tikus berkeliaran
10.tidak terdapat sistem pembuangan air kotor/limbah dan dibiarkan sehingga menj
adi genangan air,
11.bak air mandi berlumut dan terdapat > 5 jentik nyamuk
12.sampah dibuang di halaman belakang rumah
13.tidak memiliki jamban pribadi sehingga menggunakan jamban milik bersama.
Solusi
o pagar dan pintu pagar dapat dibuat meskipun tidak permanen namun ha
rus dengan kondisi kuat agar memenuhi persyaratan,
o jendela dapat dibuat dengan membandingkan luas bangunan
o lantai dan dinding yang tidak permanen selalu dibersihkan
o pada halaman/pekarangan rumah sebaiknya dirawat dan dibersihkan
o tidak membuang sampah dihalaman dan sekitar rumah agar tidak menja
di sarang perkembangbiakan vektor penyebab penyakit,
o pengelolaan saluran air limbah sebaiknya berikan tampungan sebelum li
mbah dibuang langsung ke tanah
o sampah sebaiknya dikumpulkan semua lalu dibuang ke tempat pembuan
gan sampah (TPS) terdekat
Data hasil kegiatan pengambilan sampel air bersih

Pengambilan sampel dilakukan di rum


ah penduduk Rt. 08 dan Rt 09 Kelura
han Landasan Ulin Selatan. Jumlah s
ampel yang diambil ialah 10 sampel t
erdiri 5 sampel di Rt. 08 dan 5 samp
el di Rt.09 dengan teknik pengambila
n sampel secara Mikrobiologi.
Data hasil kegiatan Penyuluhan di posyandu sedap malam

Materi tentang rumah sehat

Di laksanakan pada hari Jum’at, 5 April 2019

Peserta 7-10 orang terdiri dari kader dan warga

Media lembar balik rumah sehat dengan metode ceramah

Waktu penyampaian 10 menit


permasalahan
• Perencanaan penyuluhan belum tersu
sun rapi dan waktu pelaksanaan yang
kurang tepat sehingga terkesan dad
akan.
solusi
• Sebaiknya penyuluhan perlu direncanaka
n terlebih dahulu dengan mempertimbang
kan waktu pelaksanaan, media yang akan
dipakai , metode dalam pelaksaan dan pe
serta penyuluhan.
kesimpulan
1. Dari kegiatan yang telah dilakukan didapatkan kunjungan pasien yang men
derita penyakit Scabies gatal-gatal selama ± 5 hari, bintik-bintik merah b
erair, terjadi karena kurangnya personal hygiene sedangkan pasien pende
rita pneumonia dengan gejala Demam, Batuk kering atau batuk dengan da
hak kental berwarna kuning,
2. Kegiatan inspeksi sanitasi dilakukan di rumah penderita TB paru yang mas
ih melakukan pengobatan jalan di puskesmas Liang Anggang dan tempat-t
empat umum (sekolah).
3. Kegiatan penyuluhan yang dilakukan di Posyandu dalam rangka memberika
n pembelajaran tentang rumah sehat
4. Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan, program pelayanan keseha
tan berjalan dengan baik, komitmen dokter dari Poli Umum sudah sangat
baik untuk merujuk pasien yang menderita penyakit berbasis lingkungan
menuju ke ruang pelayanan kesehatan lingkungan. Namun, dalam segi kons
eling didalam ruangan masih kurang optimal dilihat dari kunjungan pasien
yang masih sedikit.
saran
Bagi puskesmas
Petugas kesehatan lebih sering lagi mensosialisasikan tentang fungsi dan manfaat berk
onsultasi di klinik sanitasi.
Memberikan penjelasan kepada setiap pasien saat melakukan registrasi untuk memberi
kan identitas berupa alamat lengkap dan nomor telepon yang bisa dihubungi untuk memp
ermudah petugas dalam melaksanakan tindak lanjut/kunjungan ke rumah pasien yang su
dah di rujuk ke pelayanan klinik sanitasi.
Bagi Instansi/Kampus
Memberikan keleluasaan waktu yang lebih lama dalam kegiatan magang sehingga mahasi
swa lebih dalam untuk memahami tentang pelayanan kesehatan pada masyarakat
Memperjelas tujuan magang dan jadwal jelas kepada pihak puskesmas sehingga pembina
an dari Puskesmas terhadap Mahasiswa dapat lebih terarah
Bagi Mahasiswa
Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam kegiatan konseling pada p
asien diruang pelayanan kesehatan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai