1
1. PENDAHULUAN terhadap penampang secant pile. Maka
Latar Belakang dari itu penulisan tugas akhir ini dibuat
Pertambahan penduduk pada untuk studi stabilitas konstruksi secant pile
daerah perkotaan berarti bertambah pula pada dinding basement proyek Tower
pada jumlah hunian yang akan Olive Grand Dharmahusada Lagoon dalam
menampung kegiatan mereka. Sementara kondisi tanah lempung.
itu lahan yang tersedia tergolong rendah
untuk jumlah penduduk yang cukup besar. Rumusan Masalah
Sehingga diperlukan suatu hunian yang Rumusan masalah dalam meninjau
vertikal. Apartemen menjadi satu efisiensi dan stabilitas konstruksi sheet pile
alternative hunian untuk mengatasi dan secant pile pada dinding basement
permintaan kebutuhan hunian yang proyek Tower Olive Grand
semakin meningkat di wilayah perkotaan Dharmahusada Lagoon ini, yaitu:
dan kota besar (metropolitan). 1. Bagaimana kondisi geologi lapisan
Proyek pembangunan Grand tanah basement?
Dharmahusada Lagoon tower 1 (Olive 2. Bagaimana stabilitas konstruksi
tower) merupakan salah satu proyek secant pile dengan perkuatan
gedung yang dimiliki oleh ground anchor pada dinding
PT.Pembangunan Perumahan Properti. basement proyek Tower Olive
Proyek pembangunan gedung ini juga Grand Dharmahusada Lagoon?
merupakan salah satu usaha yang 3. Bagaimana korelasi antara teori
dilakukan oleh pihak owner guna dinding turap (free end method)
menambah kawasan superblok dengan dengan analisa secant pile oleh
fasilitas yang lengkap sebagai upaya untuk program Plaxis?
memenuhi kebutuhan hunian di Kota
Batasan Masalah
Surabaya yang saat ini mulai keterbatasan
Batasan masalah pada penulisan tugas
lahan.
akhir ini sebagai berikut:
Proyek Tower Olive Grand
1. Aspek yang saya tinjau adalah
Dharmahusada Lagoon, meliputi pekerjaan
struktur dinding penahan tanah
structural pekerjaan struktur bawah dan
pada proyek Tower Olive Grand
struktur atas. Pekerjaan struktur atas
Dharmahusada Lagoon meliputi
meliputi bangunan 43 lantai dan pekerjaan
perhitungan struktur secant pile,
struktur bawah meliputi bangunan
ground anchor dan gambar
basement 3 lantai. Karena bangunan
tekhnik.
basement letaknya dibawah permukaan
2. Tidak meninjau perhitungan
tanah maka diperlukan suatu struktur
manajemen waktu pelaksanaan
penahan tanah untuk basement tersebut.
proyek.
Dalam perencanaanya perlu
3. Tidak menghitung struktur atas
diperhatikan aspek geoteknik mengenai
bangunan.
perencanaan konstruksi dinding penahan
tanah tersebut. Konstruksi ini digunakan Maksud dan Tujuan
untuk menjaga kestabilan tanah dan Maksud dan tujuan dari penyusunan tugas
mencegah keruntuhan konstruksi akibat akhir ini yaitu:
tekanan tanah. 1. Mengetahui kondisi geologi lapisan
Berdasarkan hal tersebut, perlunya tanah.
perhatian dalam kontrol stabilitas dimana 2. Menghitung stabilitas secant pile
dalam tugas akhir ini digunakan teori dengan perkuatan ground anchor
dinding turap yang akan dikorelasikan pada dinding basement proyek
dengan analisa oleh program Plaxis untuk Tower Olive Grand Dharmahusada
mencari tahu perilaku momen dan gaya Lagoon.
2
3. Mengetahui korelasi-korelasi perubahan struktur tanah di sekitarnya.
antara dinding turap (free end Resiko yang paling awal adalah runtuhan
method) dengan analisa secant pile tanah di sekitar lokasi galian, sehingga aka
oleh program Plaxis. nada pergerakan gedung di sekitarnya.
Bahayanya adalah gedung akan bergeser.
Manfaat Analisis Pergerakan gedung di sekitar galian
Penulisan skripsi ini diharapkan biasanya terlihat dari adanya retakan tanah
bermanfaat sebagai: di sekitar gedung. Selanjutnya akan diikuti
1. Sebagai referensi bagi siapa saja dengan miringnya gedung tersebut.
yang membacanya khususnya bagi Kejadian seperti ini tentulah tidak
mahasiswa yang menghadapi dikehendaki. Untuk mengantisipasi faktor
masalah yang sama mengenai tersebut dan demi kelancaran pekerjaan
Retaining Wall berjenis secant pile pembangunan, maka dibuatlah dinding
ini. penahan tanah atau secant pile. Secant pile
2. Dalam kajian ini diharapkan dapat ini memakai pile yang disusun
menambah pengetahuan pembaca berdempetan sedemikian rupa untuk
secara umum berkaitan dengan mendapatkan daya tahan terhadap tekanan
kontrol gaya-gaya pada dinding tanah lateral. Biasa juga disebut dengan
penahan tanah. istilah retaining wall.
3. Penulis berharap dengan ditulisnya Ada dua jenis pile yang mempunyai
tugas akhir ini dapat menambah karateristik yang berbeda yaitu:
pengetahuan tentang metode- 1. Pile primer yang merupakan rangka
metode yang tepat dalam memilih struktur utama dinding penahan tanah
jenis konstruksi penahan tanah terbuat dari beton bertulang. Bila
yang tepat. dirasa kurang aman, diperlukan
4. Penulis berharap dapat support kekuatan berupa pemasangan
memberikan pemahaman mengenai angkur tanah (ground anchor).
kapasitas daya dukung secant pile. 2. Pile sekunder terbuat dari campuran
semen dan bentonite, tanpa
2. TINJAUAN PUSTAKA tulangan.Pilesekunder harus mudah
Secant Pile dipotong dengan mesin bor.
Secant pile dipasang ke dalam
tanah dengan cara mengebor tanah terlebih
dahulu, baru kemudian diisi dengan
tulangan dan dicor beton. Tiang ini
biasanya dipakai pada tanah yang stabil
dan kukuh, sehingga memungkinkan untuk
membentuk lubang yang stabil dengan alat
bor. Jika tanah mengandung air, pipa besi
dibutuhkan untuk menahan dinding lubang
dan pipa ini ditarik keatas pada waktu
Tanah Kohesif
pengecoran beton. Pada tanah yang keras
Tanah kohesif seperti lempung, lempung
atau batuan lunak, dasar tiang dapat
berpasir atau berkerikil, lempung berlanau
dibesarkan untuk menambah tahanan
yang sebagian besar butiran tanahnya
dukung ujung tiang.
terdiri dari butiran halus.
Secant pile merupakan sebuah
Tanah kohesif mempunyai sifat-sifat
keharusan untuk pembangunan sebuah
sebagai berikut:
gedung bertingkat tinggi dengan jumlah
1) Kuat geser rendah, terutama bila
basement lebih dari dua lapis. Munculnya
kadar air tinggi atau jenuh.
galian tanah basement akan membuat
3
2) Berkurang kuat gesernya, bila
kadar air bertambah.
3) Berkurang kuat gesernya, bila
struktur tanahnya terganggu. Maka untuk ,
4) Bila basah bersifat plastis dan Dengan memperhatikan persamaan-
mudah mampat. persamaan tersebut ; tekanan tanah pasif
5) Menyusut bila kering dan didepan turap, secara umum dapat
mengembang bila basah. dinyatakan oleh persamaan:
6) Berubah volumenya dengan untuk
bertambahnya waktu akibat Tekanan tanah aktif dari belakang turap:
rangkak (creep)
pada beban yang konstan. Dengan,
7) Merupakan material kedap air. z = kedalaman tanah dibawah tanah asli
(permukaan tanah urug)
Turap Kantilever Pada Tanah Kohesif c = cu = kohesi tanah pada kondisi
Perancangan turap pada tanah kohesif undrained
sangat komplek, karena kuat geser tanah = berat volume efektif (berat volume
tersebut berubah dengan berjalannya basah bila tanah diatas maka air dan berat
waktu. Dengan demikian tekanan tanah volume terapung bila terendam air)
pada turap berubah pula dari waktu ke H= tinggi tanah yang berada diatas
waktu. Tinjauan stabilitas jangka panjang dasar galian
juga harus diperhatikan akibat geser tanah Bila tanah tidak homogeny, berlapis atau
lempung yang berubah dengan waktunya. sebagian terendam air maka tekanan
Analisis harus didasarkan pada parameter efektif merupakan tekanan overburden
tegangan aktif dan yang diperoleh efektif, yaitu q’ = gunakan berat
dari pengujian teraksial consolidated volume apung ( ) bila tanah terendam air.
drained (terkonsolidasi-terdrainase), atau Zone tanah lempung yang mengalami
dari pengujian consolidated undrained tarikan abaikan. Cara hitung perancangan
(terkonsolidasi-tak terdrainase) dimana sama dengan turap kantilever pada tanah
dalam pengujian ini diadakan pengukuran granuler. Titik k dan kedalaman
tekanan air pori. penembusan turap D dipilih sedemikian
sehingga harus memenuhi 2 kriteria:
a. Jumlah gaya-gaya horizontal sama
dengan nol.
b. Jumlah momen pada sembarang titik
sama dengan nol,
Dari jumlah gaya-gaya horizontal sama
dengan nol ( ) = 0:
Sehingga:
4
Dengan y = jarak resultan gaya-gaya 3. METODE PERENCANAAN
tekanan tanah aktif diatas dasar galian Flow Chart
terhadap dasar galian (titik A). Subsitusi Mulai
tidak
ijin Ijin
iya
Analisa momen
penampang Turap
Tinjau/ Perbandingan
trehadap penampang
Secant Pile
fs=0
fs=0.5fy
-1200 1200
Mx (k N -m)
-2000 (Pmin)
5
Analisa Struktur dengan Program Plaxis Dimana keluaran plaxis ini menunjukan
V.8.2 nilai shear forces terbesar terhadap secant
Analisa struktur dinding penahan tanah pile.
yang akan dilakukan menggunakan
program Plaxis V.8.2 dengan cara
memasukan parameter-parameter data
tanah yang dibutuhkan dan menggambar
permodelan struktur sesuai dengan data
teknis gambar dilapangan, lalu melakukan
analisa pertahapan pekerjaan.
1. Deformed Mesh
Berdasarkan hasil perhitungan tahap
keenam yaitu pekerjaan galian sedalam 6
meter. Analisa selanjutnya tahap ketujuh 4. Lendutan
oleh program Plaxis pekerjaan galian Hasil analisa lendutan yang terjadi
sedalam 10 meter mendapatkan nilai terhadap secant pile oleh program Plaxis
sebagai berikut : sebagai berikut :
Displacement total = 122.21 Lendutan = 118.96 meter
= 0.122 meter = 0.118 meter
= 12.2 cm = 11.8 cm
Dimana keluaran plaxis ini menunjukan
nilai lendutan terbesar terhadap secant
pile.
2. Bending Momen
Hasil analisa bending momen yang terjadi
terhadap secant pile oleh program Plaxis
sebagai berikut :
Bending momen = 558.67 KN.m
Dimana keluaran plaxis ini menunjukan
nilai bending momen terbesar terhadap
secant pile.
Kontrol Momen Penampang Turap
Pada kondisi tanah lempung (berkohesi),
muka air 1 meter dibawah elevasi tanah
asli, dan galian sedalam 10 meter.
Mencari nilai q’,
Q’ = (q x h ) + (y’1+h)
= 14.8 + 71.19
= 85.59 KN/m
Menghitung titik tangkap 0,
6
= 234.01 KN/m
4C + q’ = 320 + 85.99
= 405.99 KN/m
Menghitung gaya aktif yang bekerja,
Pa = (0.5 x q’ x Ka x H – 2C x x
H) + (0.5 x q’ x Ka x y – 2C x
x y)
= 319.985 + 211.502 Menghitung nilai Ka,
= 531.48 KN/m
Menghitung nilai z, =
=
Z =
= 0.472
=
Menghitung tekanan tanah aktif,
= 3.067 m Pa=
Sehingga diagram tekanan tanah sebagai
berikut,
=
= 239.58 KN/m
Menghitung tekanan tanah akibat beban q
terbagi rata, dimana beban q = 10 Kn/m
(beban perumahan),
Pq =
=
= 47.24 KN/m
Sehingga momen akibat tekanan tanah,
Analisa diagram momen melalui program M=
SAP2000, untuk mengetahui momen =
terbesar pada penampang secant pile,
Berdasarkan hasil dari program SAP2000
diketahui momen terbesar berada diatas
=
tanah galian.
= 519.085 KN.m
Kontrol Gaya Tekanan Tanah Jadi momen analisis manual diketahui
Berdasarkan hasil analisa program Plaxis sebesar 519.085 KN.m, selisihnya tidak
mendapatkan nilai-nilai sebagai berikut : terlalu jauh dengan nilai dari analisis
Bending momen = 558.67 KN.m program plaxis yaitu 558.67 KN.m,
Gaya geser = 212.4 KN/m sehingga hasil analisis oleh program Plaxis
Dimana nilai-nilai dari hasil analisis dapat digunakan.
tersebut dikoreksi secara manual
berdasarkan letak momen terbesar itu Kontrol Kedalaman Pemancangan
terjadi, dimana dan momen terbesar itu Kedalaman yang aman terhadap
terletak diatas tanah galian. Analisis hydrodynamic berarti konstruksi dinding
perhitungan manual sebagai berikut: aman pada saat dilakukan dewatering,
sehingga pada saat proses penggalian
nantinya aliran air tidak akan menjadi
7
masalah yang serius dan dewatering aman lendutan yang terjadi pada secant pile
untuk dilakukan. akibat beban tekanan tanah sebesar L/150.
Kedalaman Dc aman dapat dihitung ijin = 26000 / 150
dengan mengontrol rasioantara lain = 144.44 mm
gradien hidrolis i dengan gradien hidrolis = 14.4 cm
kritis. Nilai lendutan maksimum yang terjadi
- (gradien hidrolis) SF < (gradien pada program Plaxis pada tahap pekerjaan
hidrolis kritis. ketujuh sebesar 11.8 cm akibat beban
tekanan tanah. Nilai lendutan yang terjadi
lebih kecil dari nilai lendutan ijin,
sehingga pada dinding secant pile
dinyatakan aman.
Kontrol Kapasitas Tarik Ground Anchor
Berdasarkan RSNI3, untuk mencari
kapasitas tarik ground anchor dengan cara
12 < 0.71 Dc sebagai berikut :
Dc > 14.067 Rult =
16 > 14.067 OK ! Dimana mencari luas selimut (As) bond
length,
Kontrol Kapasitas Secant Pile =
Berdsarkan nilai-nilai hasil analisa dari = 3.14 0.2
program Plaxis pada tahap pekerjaan = 0.628 m2
ketujuh, perlu adanya kontrol terhadap Sehingga kapasitas tarik ground anchor,
kapasitas secant pile. Sehingga digunakan Rult = 0.3 55
program PCAcoloumn serta menghasilkan = 198.950 KN/m
diagram interaksi sebagai berikut :
P ( kN) Nilai kapasitas tarik ground anchor yang
(Pmax)
10000
Analisa Dewatering
1
Analisa dewatering ini berdasarkan hasil
-1200 1200
Mx (k N -m)
analisa oleh plaxis dimana kecepatan air
-2000 (Pmin) didapat sebesar Vmax = 211.08 x 10-6
meter/hari. Berikut keluaran gambar
Berdsarkan hasil analisis dari program dimana air akan mengalir menuju galian
PCAcoloumn menunjukan bahwa nilai- basement.
nilai yang diinput masih didalam batas dari
diagram interaksi. Sehingga secant pile
dapat dinyatakan aman terhadap gaya dan
momen yang dihasilkan oleh tekanan
tanah.
Kontrol Lendutan
Dinding secant pile yang digunakan
memiliki bentang yang cukup panjang, Berdasarkan hasil tersebut, akan dianalisa
sehingga lendutan yang terjadi besar. debit air yang terjadi sebagai berikut :
Berdasarkan RSNI3 tahun 2002, batas Q = Vmaks A
8
Dimana mencari luas penampang galian, Dengan Perkuatan Ground Anchor pada
A =P L Basement Proyek Grand Dharmahusada
= 40 1 Lagoon – Olive Tower Surabaya”
= 40 m2 diperoleh sebagai berikut:
Sehingga debit air, 1. Berdasarkan data tanah SPT dan
Q = (211.08 10-6) 40 parameter-parameternya, kondisi
= 0.0084 m3/hari tanah pada lokasi proyek ini adalah
= 8.4 liter/hari tanah lempung atau tanah berkohesi,
Jadi air yang bergerak masuk kedalam muka air tanah yang cukup tinggi
galian basement yaitu 8.4 liter/hari. yaitu 1 meter dibawah permukaan
tanah.
Analisa Bahaya Heaving 2. Berdasarkan hasil analisa oleh
Berdasarkan hasil analisa program plaxis, program Plaxis, lendutan yang terjadi
dimana tahap ketujuh perlu diketahui pada secant pile dengan panjang 26
angka keamanan terhadap bahaya heaving meter menghasilkan lendutan sebesar
atau tanah menyembul keatas permukaan 11.8 cm yang ternyata masih lebih
galian. Berikut data – data dari hasil kecil dari lendutan ijin berdsarkan
analisa bahaya heaving pada tahap RSNI3 – 2002 yaitu 14.4 cm.
pekerjaan ketujuh : 3. Berdasarkan hasil analisa oleh
program Plaxis, penulis juga
mengontrolnya dengan teori
perhitungan dinding turap kantilever
pada tanah kohesif dengan metode
“free end method” untuk mengoreksi
letak momen maksimum dan diagram
momen yang terjadi, dan hasil analisa
Berdasarkan gambar diatas menjelaskan tersebut diagram momen dan momen
bahwa, gambar warna merah menunjukan maksimum sesuai dengan hasil
pergerakan tanah disekitar lebih besar, dan perhitungan manual, yaitu terletak di
warna yang semakin memudar atas garis galian tanah. Momen
menunjukan sebaliknya. analisis manual diketahui sebesar
Kurva angka keamanan sebagai berikut : 519.085 KN.m, Sedangkan analisa
dengan program plaxis didapat sebesar
558.67 KN.m. Selisih dari hasil kedua
cara ini tidak terlalu jauh.
Saran
1. Perlu adanya perhatian lebih,
khususnya terhadap kondisi geologi
tanah untuk perencanaan dinding
Dimana dari kurva angka keamanan diatas,
penahan tanah yang menggunakan
dapat dilihat bahwa angka keamanan untuk
jenis secant pile agar mampu menahan
bahaya heaving pada saat galian ketujuh
tekanan lateral tanah, sehingga tidak
sebesar 2.3 > 1.5 syarat minimal angka
terjadi kegagalan konstruksi saat
keamanan.
penerapan dilapangan.
2. Mutu baja dan mutu beton untuk
5. PENUTUP
secant pile perlu adanya uji tes
Kesimpulan
kualitas berskala, oleh penguji
Berdasarkan hasil analisa dari pembahasan
bersetifikat dan ahli pada bidangnya.
Tugas Akhir tentang “Studi Stabilitas
Secant Pile sebagai Retaining Wall
9
3. Untuk pemasangan ground anchor
yang berfungsi sebagai perkuatan
untuk konstruksi dinding penahan
tanah sangat disarankan untuk
dilakukan terutama pada galian tanah
yang dalam, agar kestabilan dinding
penahan tanah tetap terjaga dari
bahaya pergerakan tanah.
6. DAFTAR PUSTAKA
Bowles, J.E. (1988). “Analisis dan Desain
Pondasi Jilid I dan II,” Jakarta : Erlangga
Das, Braja M. (1988). “Mekanika Tanah
(Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis) Jilid
I dan II,” Jakarta: Erlangga
Hardiyatmo, H.C. (2008). “Teknik Fondasi
Jilid IV,”.
BSN. SNI 8460, (2017). “Persyaratan
perancangan geoteknik,”.
BSN. SNI 03-2847-2013, (2013).
“Persyaratan Beton Struktural untuk
Bangunan Gedung,”.
BSN, SNI 1727, (2013). “Beban Minimum
untuk Perancangan Bangunan Gedung dan
Struktur lai
10
11