Anda di halaman 1dari 8

Proceedings of Topic 04

the 19th International Symposium of FSTPT Transportation safety and


FSTPT Islamic University of Indonesia, 11-13 October 2016 emergency response
Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi Ch. 6, pp. 629-636, ISBN: 979-95721-2-19

SIMULASI ALAT DETEKTOR GAS BERACUN PADA


KABIN MOBIL UNTUK MENCEGAH KERACUNAN
PENUMPANG AKIBAT SALAH MENYALAKAN AC

Alfan Yuli Wicaksono, Setya Wijayanta,


Teknik Keselamatan Otomotif- Teknik Keselamatan Otomotif-
Politeknik Keselamatan Transportasi jalan Politeknik Keselamatan Transportasi jalan
alfanwicaksono29@gmail.com s.wijayanta@gmail.com

Abstract
The purpose of this study was to visually design simulation tool toxic gas detector on the car's cabin to
prevent gas poisoning CO and Benzene on passengers. The method used in this research is the design
simulation toxic gas detection equipment on the car's cabin using software Proteus 7 professional with AT
Mega microcontroller 16. To detect the benzene used sensor MQ 135 , while the use of sensors to detect CO
MQ 7. The output of this simulation is an electric motor as the driving power window that opens
automatically when the levels of benzene or CO exceeds the threshold of danger so that outside air can get
into the cabin to reduce levels of benzene and carbon monoxide . From the simulation results showed that the
toxic gas detectors in the cabin can be directly employed as an increase in the levels of benzene and CO , so
that it can be concluded that the tool effectively used to reduce the risk of toxic gas poisoning in the cabin of
the car.

Keywords: Poisoning, Benzene, Microcontroller, MQ 135, MQ 7.

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang desain simulasi alat detektor gas beracun pada kabin
mobil guna mencegah keracunan gas CO dan Benzene pada penumpang. Metode yang digunakan di dalam
penelitian ini adalah simulasi rancang bangun alat pendeteksi gas beracun pada kabin mobil menggunakan
sofware Proteus professional 7 dengan mikrokontroller AT Mega 16. Untuk mendeteksi benzene digunakan
sensor MQ 135, sedangkan untuk mendeteksi CO digunakan sensor MQ 7. Output dari simulasi ini adalah
motor listrik sebagai penggerak power window yang akan membuka otomatis saat kadar benzene atau CO
melebihi ambang batas bahaya sehingga udara dari luar bisa masuk ke ruang kabin untuk menurunkan kadar
benzene dan CO. Dari hasil simulasi diperoleh hasil bahwa alat detektor gas beracun di kabin dapat langsung
bekerja ketika terjadi kenaikan kadar benzene dan CO, sehingga dapat disimpulkan bahwa alat tersebut
efektif digunakan untuk menurunkan resiko keracunan gas beracun di dalam kabin mobil

Kata-kata kunci: Keracunan, Benzene, Mikrokontroler, MQ 135, MQ 7.

PENDAHULUAN
Berbagai macam kasus kematian didalam mobil salah satunya disebabkan oleh
masuknya gas beracun seperti Karbon monoksida (CO) dan Benzene. Pada mudik lebaran
tahun 2016 kasus kematian akibat keracunan gas CO pada pintu tol keluar Brebes
sebanyak 12 orang. Tertutupnya kabin mobil membuat udara tidak bisa bersirkulasi dengan
baik, sehingga kadar oksigen didalam mobil berkurang dan kadar CO meningkat.
Salah menyalakan Air conditioner (AC) juga merupakan penyebab timbulnya gas
beracun Benzene. Ketika mobil diparkir dan terkena paparan sinar matahari membuat
ruang kabin menjadi menguap. Didalam kabin mobil terdapat beberapa komponen yang
terbuat dari bahan kimia yang menjadi pemicu timbulnya Benzene. Benzene merupakan
senyawa hidrokarbon aromatik rantai tertutup tidak jenuh yang mempunyai nama lain
benzol, cyclohexatrene, phenyl hydrid, atau coal naphta (Worl Healt Organization, 1996).

629
The 19th International Symposium of FSTPT, Islamic University of Indonesia, October 11-13, 2016

Tingkat Benzene didalam ruang yang dapat ditolerir sebesar 50mg/ft2. Suatu mobil yang
terparkir didalam ruang dengan jendela tertutup bakal memiliki kandungan 400-800 mg
Benzene. Bila parkir diluar ruang di bawah cahaya matahari pada temperatur 15 derajat ke
atas, tingkat Benzene naik sampai 2000-4000 mg, 40x dari tingkat Benzene yang dapat
ditolerir.
Dalam penelitian ini akan disimulasikan alat detektor gas beracun pada kabin mobil
sehingga mencegah terjadinya keracunan gas CO dan Benzene pada penumpang. Alat ini
akan mendeteksi gas yang ada pada kabin serta mencegah kemungkinan penumpang
mengalami sakit akibat gas tersebut.

TINJUAN PUSTAKA
Gas Benzene
Dalam World Health Organization (WHO) (1996) dan ATSDR (2007) disebutkan
bahwa benzene merupakan senyawa hidrokarbon aromatik rantai tertutup tidak jenuh yang
mempunyai nama lain benzol, cyclohexatrene, phenyl hydrid, atau coal naphta, dan
senyawa ini adalah jenis pelarut yang paling sering dijadikan sebagai objek penelitian
(Betty , 2011; Zuliyawan, 2010). Dari berbagai senyawa aromatik, benzene merupakan
senyawa paling stabil dengan ukuran yang paling kecil (Terrence et al, 2010;
ATSDR,2007).
Dalam suhu ruangan benzene mudah menguap dengan bau aromatik yang khas
(Terrence et al, 2010). Benzene bersifat sedikit larut dalam air tetapi sangat mudah larut
dengan pelarut organik (ATSDR, 2007). Benzena telah diukur di dalam kendaraan pada
tingkat yang lebih tinggi daripada mereka di udara perumahan , namun jauh lebih rendah
daripada yang di bensin mengisi.

Emisi Gas Karbon Monoksida


Menurut PP No.41 tahun 1999, Pencemaran udara adalah masuknya atau
dimasukkrnnya zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan
manusia, sehingga mutu udara ambien turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya.Di dalam peraturan menteri lingkungan
hidup No.5 tahun 2006 tentang ambang batas emisi gas buangkendaraan bermotor lama
terdapat peraturan tentang emisi gas buang, salah satunya adalah nilai ambang batas emisi
gas buang.

Tabel 1. Nilai Ambang Batas

Sensor MQ 135
Sensor MQ 135 merupakan sensor gas yang memiliki sensitivitas tinggi terhadap
amonia gas , sulfida , benzena seri uap. Sensor ini dapat mendeteksi jenis gas beracun dan
merupakan jenis sensor murah untuk jenis aplikasi . materi sensitif dari sensor gas MQ135
adalah SnO2 , yang dengan konduktivitas rendah di udara bersih dimana terdapat gas
polusi tinggi , konduktivitas sensor semakin tinggi seiring dengan konsentrasi gas
meningkat.

630
The 19th International Symposium of FSTPT, Islamic University of Indonesia, October 11-13, 2016

Gambar 1. Sensor MQ135

Sensor MQ 7
Sensor MQ-7 merupakan sensor gas yang berfungsi untuk mendeteksi kadar karbon
monoksida (CO). MQ-7 digunakan karena mempunyai tingkat sensitifitas yang tinggi
untuk mendeteksi karbon monoksida (CO). Sensor ini bekerja pada saat terjadi perubahan
suhu, yaitu ketika suhu tinggi dan suhu rendah.

Gambar 2. Sensor MQ7

Microkontroler
Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer lengkap dalam satu serpih(chip).
Mikrokontroler lebih dari sekedar sebuah mikroprosesor karena sudahterdapat atau
berisikan ROM (Read-Only Memory), RAM (Read-Write Memory),beberapa PORT
masukan maupun keluaran, dan beberapa peripheral sepertipencacah/pewaktu, ADC
(Analog to Digital converter), DAC (Digital to Analogconverter) dan serial komunikasi.
Salah satu mikrokontroler yang banyak digunakan saat ini yaitumikrokontroler
AVR. adalah mikrokontroler RISC (Reduce Instuction SetCompute) 8 bit berdasarkan
arsitektur Harvard. Secara umum mikrokontrolerAVR dapat dapat dikelompokkan menjadi
3 kelompok, yaitu keluarga AT90Sxx,ATMega dan ATtiny. Pada dasarnya yang
membedakan masing-masing kelasadalah memori, peripheral, dan fiturnya
AVR Seperti mikroprosesor pada umumnya, secara internal
mikrokontrolerATMega16 terdiri atas unit-unit fungsionalnya Arithmetic and Logical
Unit(ALU), himpunan register kerja, register dan dekoder instruksi, dan pewaktubeserta
komponen kendali lainnya. Berbeda dengan mikroprosesor,mikrokontroler menyediakan
memori dalam serpih yang sama dengenprosesornya (in chip).

ISIS Proteus Profesional 7


Proteus professional 7 merupakan kelompok software elektronik yang digunakan
untuk membantu para desainer dalam merancang dan mensimulasikan suatu rangkaian
elektronik. Software ini memiliki dua fungsi sekaligus dalam satu paket, paket satu sebagai
software untuk menggambar skematik dan dapat disimulasikan yang diberi nama ISIS.

631
The 19th International Symposium of FSTPT, Islamic University of Indonesia, October 11-13, 2016

Paket kedua digunakan sebagaimerancang gambar Printed Circuits Board (PCB) yang
diberi nama ARES. Sebagai perancang rangkaian elektronik terlebih dahulu menggunakan
ISIS sebagai media yang memudahkan dalam peranangan dan simulasi.

METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang dilakukan adalah Penelusuran pustaka penelitian yang
meliputi Tentang kasus kebakaran bus, mencari data dan teori dari buku-buku, literatur dan
media internet sebagai pendukung. Membuat rancangan simulasi penelitian dan variasi
input data untuk simulasi dan mengambil kesimpulan dari simulasi. Berikut ini adalah alur
penelitian yang dilakukan :

Mulai

Study Literatur

Perancangan

Pembuatan rangkaian dengan Pembuatan Progam ATMega


proteus prof 7 16 dengan CV AVR

Include Progam
Variasi Input
Simulasi data berdasarkan
kadar gas
Selesai benzene dan CO

Gambar 3. Diagram Alir Penelitian

PEMBAHASAN
Rancangan Simulasi
Blok diagram simulasi Detektor Gas Beracun ditunjukan gambar 4 di bawah ini:

LCD

Sensor Input
MQ 7 driver Output Motor
driver
Sensor Input Mikrokontroler
MQ 135 driver ATMega 16

Gambar 4. Rancangan Simulasi Alat Detektor Gas Beracun

Berdasarkan garis besar sistem simulasi ini dibagi menjadi empat bagian yaitu perangkat
sensor input, perangkat output, sistem kontroler dan LCD

632
The 19th International Symposium of FSTPT, Islamic University of Indonesia, October 11-13, 2016

Sensor Input
Perangkat sensor input ini terdiri dari dua sensor yang digunakan untuk mendeteksi
dan mengirimkan sinyal menuju mikrokontroler, antara lain :

1. Sensor Gas MQ-7


Sensor ini akan mendeteksi kadar gas karbon monoksida (CO) yang ada di dalam
kabin. Sensor akan bekerja ketika terjadi peningkatan kadar karbon monoksida.
Peningkatan kadar tersebut akan membuat sensor untuk mengirimkan sinyal berupa
tegangan menuju ke mikrokontroler.

2. Sensor Gas MQ-135


Sensor ini akan mendeteksi kadar gas benzene yang ada di dalam kabin. Sensor ini
akan bekerja ketika terjadi peningkatan kadar benzene. Peningkatan kadar tersebut akan
membuat sensor untuk mengirimkan sinyal berupa tegangan menuju ke mikrokontroler.

Liquid Crystal Display


Liquid Cristal Display (LCD) digunakan tipe standar dengan 16x2 karakter seperti
terlihat pada gambar LCD digunakan untuk menampilkan kondisi suhu kabin penumpang
dari sistem keselamatan kebakaran berbasis mikrokontroler ATMega 16.

Gambar 5. Liquid Crystal Display


Perangkat Output
Prangkat output yang digunakan pada simulasi ini antara lain :
1. Motor DC
Motor DC pada simulasi ini digunakan sebagai pengganti power window yang akan
membuka kaca secara otomatis, motor DC ini menggunakan daya sebesar 5volt.
2. Buzzer
Buzzer digunakan untuk memberikan sinyal peringatan berupa suara

Perangkat lunak
Perangkat lunak merupakan pemograman pada mikrokontroler ATMega16.
Pemograman menggunakan bahasa standar pemograman microkontroler yaitu bahasa
assembly. Progamdibuat dan disesuaikan sehingga sistem dapat bekerja dengan baik.
Diagram Flowchartutama progam detector gas beracun pada mobil menggunakan
mikrokontroler yang ditunjukan pada Gambar 4 diagram alir kerja dibawah ini:

633
The 19th International Symposium of FSTPT, Islamic University of Indonesia, October 11-13, 2016

Mulai

Inisialisasi

Sensor MQ 135 ok Sensor MQ 7 ok

Peringatan
pada LCD

Aktifkan sisitem
Pendeteksi

Gambar 6. Diagram alir kerja Detector gas beracun

Perancangan Simulasi
Proteus merupakan gabungan dari progam ISIS dan ARES, dengan penggabungan
kedua progam ini maka skematik rangkaian elektronika dapat dirancang serta
disimulasikan dan dibuat menjadi layout PCB. Dalam ISIS juga dimasukan sebuat progam
ProSPICE yang berguna untuk menyimulasikan skematik rangkaian, sehingga ISIS dapat
menjadi progam simulator rangkaian elektronika yang interaktif.

Perangkat Mikrokontroler
Pada simulasi ini digunakan mikrokontroler ATMega 16 untuk mengolah input dari
sensor Gas MQ135 dan sensor Gas MQ7. Mikrokontroler dalam pemogramannya
menggunakan bahasa C++, pembuatan progam dari ATMega 16 ini menggunakan Code
Vision AVR untuk menulis bahasa pemograman pada mikrokontroler.
Inisialisasi LCD
Liquid Crystal Display (LCD) disetting untuk menampilkan kondisi kadar CO
maupun O2 yang terdapat dalam kabin. Dalam simulasi ini, LCD dipasang pada Port B
ATMega 16. Untuk menampilkan karakter dituliskan program sebagai berikut :
lcd_gotoxy(0,0);
lcd_putsf("DETECTOR GAS BERACUN");
lcd_gotoxy(0,1);
lcd_putsf("SYSTEM"); delay_ms(250);
lcd_clear();
Ketika runing simulasi LCD akan menampilkan tulisan’’DETECTOR GAS BERACUN’’.

Kalibrasi Sensor Input


Pada mikrokontroler terdapat Analog to Digital Converter(ADC) yang mengubah
sinyal menjadi digital agar dapat dilakukan kalibrasi. Kalibrasi tersebut harus dilakukan
agar tahanan yang berubah dapat dibaca oleh mikrokontroler. Bahasa yang digunakan pada
kalibrasi tersebut sebagai berikut:
co=read_adc(0);
vin=(float)temp*5/1024;

634
The 19th International Symposium of FSTPT, Islamic University of Indonesia, October 11-13, 2016

ftoa(vin,1,asap);
lcd_gotoxy(0,0);
lcd_putsf("CO");
lcd_gotoxy(0,1);
lcd_puts(asap);
lcd_gotoxy(4,1);
lcd_putsf("ppm");

Aktuator
Aktuator merupakan output dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai pelaksana
perintah dari mikrokontroler. Aktuator disini menggunakan motor tipe bipolar, karena
motor ini hanya berfungsi untuk menggerakkan sesuai dengan kebutuhan. Sehingga kerja
sistem tetap bisa dikendalikan dengan mudah. Selain motor, sistem ini juga dilengkapi
dengan buzzer. Alat ini berfungsi sebagai penanda ketika terjadi sirkulasi yang tidak
berfungsi secara baik di dalam kabin. Dengan adanya alat ini penumpang akan mengetahui
secara cepat kondisi yang terjadi di dalam kabinnya.

1. Kondisi ruangan pada suhu normal


Dalam kondisi suhu ruangan normal, sensor akan memberikan informasi kepada
mikrokontroler bahwa kondisi kabin dalam keadaan aman yang ditunjukan pada gambar
dibawah ini :

Gambar 7. Kondisi ruangan normal

2.Kondisi Kabin Mobil yang Mengandung Gas


Ketika terjadi kenaikan Gas , sensor akan memberi informasi kepada
mikrokontroler diseting untuk mengaktifkan sistem keselamatan apabila suhu didalam
kabin penumpang mencapai C dan akan berhenti bekerja saat suhu kembali dalam
keadaan normal yang ditunjukan pada gambar dibawah ini:

635
The 19th International Symposium of FSTPT, Islamic University of Indonesia, October 11-13, 2016

Gambar 8. Kondisi saat kabin mengandung gas


KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Dengan menggunakan
ISIS Proteus Profesional 7 dapat disimulasikan Alat Detektor Gas Beracun Pada Mobil.
Simulasi ini dapat menjadi sistem yang menunjang keselamatan dalam kendaraan.
Berdasarkan karakteristik dari sensor tersebut, bahwa jika terjadi kenaikan Gas di dalam
kabin dapat diketahui karena kerja dari sensor tersebut sangat sensitive terhadap perubahan
kadar Benzene dan kadar CO. Alat akan bekerja ketika sensor membaca situasi keadaan
kabin mobil.

DAFTAR PUSTAKA
Ini Penyebab Banyak yang Meninggal Saat Mudik di Exit Brebes,
http://wartakota.tribunnews.com/2016/07/07/ini-penyebab-banyak-yang-meninggal-
saat-mudik-di-exit-brebes, diakses pada tanggal 1 Agustus 2016.
Akibat kesalahan menyalakan Ac Mobil, http://www.media-kesehatan.com/2016/01/bantu-
share-yaini-akibat-dari-kesalahan.html?spref=fb, diakses pada tanggal 30 Agustus
2016.
Ariadie Chandra N., M.T, Muhamad Ali, M.T. Hartoyo, M.Pd.,
M.T., Andik Asmara, S.Pd., Aditia Putra Kurniawan, Setyo Negoro,“Module Proteus
Profesional 7.5 Isis Digital”, Program Pengabdian Masyarakat (Ppm) 18-20 Juli 2012.
Ayala, Kennethh J, “Th e8051 Microcontroller Architecture, Programming, New York,
1997.
Wisnu, P.,Setyo Bhahak, E., M, Beny. dan Setya, W., 2015,“Simulasi Detektor PadaKabin
Untuk Mencegah Keracunan Penumpang Akibat Peningkatan Kadar CO Yang Tinggi”
dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Yogyakarta, 6 – 8
Februari 2015)

636

Anda mungkin juga menyukai