RESEARCH TRACK
Oleh:
MUHAMAD SULAEMAN : 20190110063
Oleh:
MUHAMAD SULAEMAN : 20190011063
2
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR RISET
JUDUL: Optimasi Penyetelan Celah Katup Terhadap Emisi Gas Buang Pada
Sepeda Motor matic
Disusun Oleh:
1. Muhamad sulaeman : 20190110063
Laporan ini telah diseminarkan dihadapan penguji seminar hasil pada program
riset di program studi Teknik Informatika.
Sukabumi,
Ketua Penguji Pembimbing Utama
Mulyadi, S.Pd.,MT.
3
ABSTRAK
4
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................3
DAFTAR TABEL....................................................................................................6
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................7
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................8
3. Pengujian emisi dilakukan pada putaran 900 rpm dengan tanpa beban................13
4. Pengujian emisi dilakukan pada putaran 2000 rpm dngan tanpa beban................13
5.Tujuan Riset..............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................35
5
DAFTAR TABEL
6
DAFTAR GAMBAR
Gambar.3.1.8 Thacometer......................................................................................24
7
BAB I PENDAHULUAN
motor yaitu katup dimana katup tersebut berfungsi Untuk membuka dan
menutupnya lubang intake dan exhaust secara bergantian. Katup standar produksi
sepeda motor keluaran tahun lama. Jika melewati batas yang ditentukan maka
campuran bahan bakar dan udara tidak sesui dan emisi gas buang yang tinggi
salah satunya nilai CO dan HC dimana nilai tersebut jika nilainya tinggi akan
penyetelan celah katup terhadap emisi gas buang jika peroses penyetelan semakin
renggang. Maka yang terjadi adalah timbulnya suara berisik pada mesin yang
ditimbulkan oleh tertumbuknya rocker arm dan katup, selain suara berisik yang
timbul, akibat tumbukan tersebut akan membuat katup lebih cepat patah, mesin
cepat panas, pembakaran kurang maksimal. secara otomatis terjadi optimasi pada
emisi gas buang dan akan menghasilkan nilai CO dan HC yang tinggi karna
campuran udara yang kurus pada peroses pembakaran, kemudian jika sebaliknya
celah katup terlalu rapat maka yang terjadi bukaan katup akan menjadi lebih lama
dari standarnya, sehingga putaran idle kurang stabil. Selain itu juga akan lebih
boros bahan bakar, tenaga berkurang, katup tidak akan bisa menutup sempurna.
Maka akan terjadi optimasi pada gas buang dimana nilai CO dan HC yang tidak
8
permasalahan tersebut maka peneliti akan melakukan riset optimasi penyetetelan
celah katup pada sepeda motor matic dengan peroses penyetelan 0.03 mm sampai
0,14 mm. Dengan dua pengambilan data sesuai dengan peraturan Sni 09-7118.3-
2005 tentang uji emisi kendaraan bermotor kategori L. Pada Rpm 900 dan 2000
rpm dimana peneliti mengharapkan ada peneliti yang mengambil rpm di atas
2000.
9
Dengan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dapat menimbulkan
dampak yang buruk bagi lingkungan, terutama emisi gas buang yang dihasilkan
dari sisa pembakaran. Proses pembakaran bahan bakar dari motor bakar
menghasilkan gas buang yang secara teoritis mengandung unsur CO, NO2, HC,
C, CO2, H2O, dan N2.Unsur CO dan HC yang berpengaruh bagi kesehatan,
karena unsur CO dan HC hasil pembakaran bersifat racun bagi darah manusia
pada saat pernafasan sebagai akibat berkurangnya oksigen pada jaringan darah.
Jika jumlah CO dan HC sudah mencapai jumlah tertentu atau jenuh di dalam
tubuh maka akan menyebabkan kematian. Besarnya emisi gas buang yang
dihasilkan oleh kendaraan bermotor tidak boleh melebihi standar baku yang
dikeluarkan oleh pemerintah, sesuai dengan Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup 05 Tahun 2006 tentang ambang batas emisi gas buang
kendaraan bermotor lama untuk sepeda motor produksi kurang dari tahun 2010
untuk dua langkah 4,5% CO & 1200 ppm HC, untuk empat langkah 5,5% CO &
2400 ppm HC, sedangkan sepeda motor produksi lebih dari tahun 2010 baik dua
langkah maupun empat langkah 4,5% CO & 2000 ppm HC.
Dengan digunakannya kendaraan baik kendaraan mobil dan sepeda motor,
husus pada kendaraan lama perlunya ada penyetelan ulang, perawatan. Akibat
peroses pemakaian, adapun masalah yang terjadi adalah perawatan kaki
kaki,system rem kelistrikan dan engine. Dengan perawatan berkala baik
kendaraan konvensional ataupun kendaraan Electronik full injection seperti pada
jaman sekarang ini, akan terukur baik secara fisik dan data berdasarkan manual
book kendaraan, terutama pada bagian engine karena peroses pembakaran akan
mengakibatkan emisi buang adapun komponen mesin yang berpengaruh pada
emisi gas buang adalah peroses penyetelan celah katup, dengan peroses
penyetelan celah katup setiap service berkala maka akan mengurangi nilai CO dan
HC pada emisi buang yang berdampak terhadap lingkungan dan manusia akan
lebih ramah lingkungan.
10
Adapun penyetelan yang bisa dilakukan untuk mengurangi emisi adalah:
1. Emisi: Dapat dilakukan dengan mengatur campuran udara dan bahan bakar saat
idle, dengan menggunakan idle mixture adjusting screw pada sistem karburator
2. Celah katup: Celah katup yang tidak sesuai akan menyebabkan jumlah bahan
bakar yang akan masuk ke mesin berlebihan atau malah berkurang. Akibatnya,
3. Menggunakan bahan bakar dengan nilai oktan yang sesuai. Pemakaian nilai
4. Busi yang aus akan menghasilkan bunga api yang kecil, sehingga bahan bakar
tidak akan terbakar semua. Akibatnya sisa bahan bakar yang tidak terbakar
5. Pengaruh gaya berkendara dengan emisi gas buang juga jelas. Sebab, gaya
konsumsi bbm berarti semakin banyak polutan yang dilepas lewat knalpot
kendaraan.
11
1.2 Identifikasi Masalah
3. Motor motor produksi lama dapat menghasilkan emisi gas buang yang
buruk.
12
1.4 Batasan Masalah
Agar pembahasan tidak meluas maka batasan masalah penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Mesin motor bensin yang digunakan sebagai obyek penelitian adalah
sepeda motor matic Yamaha mio 2006.
2. Kadar emisi yang akan diuji meliputi emisi CO, HC.
3. Pengujian emisi dilakukan pada putaran 900 rpm dengan tanpa beban.
4. Pengujian emisi dilakukan pada putaran 2000 rpm dngan tanpa beban.
13
BAB II LANDASAN RISET
14
2.2 Deskripsi Kegiatan Riset
1. Hal yang akan dilakukan pertama kali adalah tempat persiapan, dari mulai
pencarian informasi dari beberapa referensi buku, jurnal terkait.
2. Tahapan selanjutnya melakukan identifikasi atau analisa kebutuhan
kebutuhan
3. Selanjutnya persiapan dan pengumpulan alat serta bahan untuk melakukan
kegiatan riset
4. Lalu setelah itu akan melakukan eksperimen penyetelan celah katup
5. Kemudian melakukan pengujian. Setelah pengujian selesai lalu dilakukan
evaluasi terhadap hasil pengujian yang dilakukan.
6. Terakhir menyusun dan pembuatan laporan riset.
1. Lembaga
15
kualitas produknya guna daya menurunkan polusi udara yang di hasilkan dari
kendaraan bermotor. Dengan peralatan dan bahan penelitian data yang kami
berikan dapat memberi informasi dan acuan terbaru terhadap tingkat emisi
kendaraan yang sering di gunakan lembaga, bangsa dan masyarakat.
2. Bangsa
3. Masyarakat
Dengan riset ini penulis akan menyadarkan masyarakat tentang pentingnya
melakukan Uji Emisi memberikan informasi sebenarnya tentang kondisi
kendaraan dan efektivitas pembakaran bahan bakar dalam mesin kendaraan.
Kendaraan bermotor yang memenuhi ketentuan emisi menunjukan kendaraan
dalam kondisi prima dan layak jalan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa uji
emisi kendaraan adalah bentuk kontribusi masyarakat terhadap pengendalian
pencemaran udara. Lulus uji emisi sama dengan mengurangi beban pencemaran
udara dari sisa gas buang kendaraan bermotor.
16
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen.
Tabel 2.4. Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Lama
Parameter
HC Metode
Kategori Tahun Pembuatan CO % uji
(ppm)
2022
No Kegiatan
Jul Agu Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar
1 Pengajuan judul
2 Studi literatur
Penyusunan
3
proposal
4 Sidang pra-riset
5 Pengambilan data
6 Analisa data
7 Pengujian
Penyusunan
8
publikasi
9 Publikasi
17
BAB III KEGIATAN RISET
2 Tachometer General 1
18
4 Gas analyzer Sukyoung 1
No Sistem Spesifikasi
1. steel Tube
2. Kapasitas Tangki: 3,7 Liter
3. Jarak Sumbu Roda: 1,240 mm
3. Rangka 4. Jarak ke Tanah: 130 mm
5. Tinggi Tempat Duduk: 745 mm
19
3.2 Manajemen Proyek Riset
Manajemen proyek riset ini adalah pencarian data dan informasi yang
dilakukan. Maka langkah selanjutnyah adalah tahapan manajemen proyek.
1. Identifikasi masalah.
3. Motor motor produksi lama dapat menghasilkan emisi gas buang yang
buruk.
2. Tujuan analisa
1. Untuk mendapatkan ukuran celah katup yang terbaik ditinjau dari segi
emisi gas buang.
2. Untuk mempelajari seberapa besar pengaruh celah katup terhadap emisi
gas buang yang dihasilkan.
3. Permulaan
Prosedur pengujian merupakan langkah-langkah urutan kerja yang dilakukan
dalam penelitian sampai diperoleh hasil yang diinginkan.
4. Landasan riset.
Bertambahnya kendaraan bermotor tiap tahunnya akan menambah jumlah
emisi gas buang. Menurut data badan pusat statistik (bps) jumlah kendaraan
bermotor setiap tahunnya akan mengalami peningkatan signifikan seperti yang
terjadi pada tahun 2022.
5. Rumusan masalah.
20
1. Pada celah katup berapakah yang menghasilkan emisi gas buang yang
ramah lingkungan ?
2. Berapakah besaran CO dan HC yang diperoleh pada optimasi pnyetelan
katup ?
3. Apakah dengan optimasi celah katup dapat diperoleh emisi gas buang
yang lebih ramah lingkungan ?
6. Eksperimen.
Penyetelan celah katup untuk mendapatkan CO dan HC emisi gas buang
yang ramah lingkungan.
7. Pengumpulan data.
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data hasil
pengukuran secara langsung, penelitian yang dilakukan beberapa kali
penyetelan ukurang celah katup, untuk mendapatkan CO dan HC terendah dari
sisa pembakaran sepeda motor.
8. Pelaksanaan.
A. Tempat bengkel tbsm SMKN 1 Gunungguruh yang akan dipakai
pengujian/eksperimen riset.
21
B. Sepeda motor yang dipakai untuk kegiatan riset.
22
Gambar. alat dan kunci 3.2.4
E. Ukuran penyetelan celah katup dengan dua pengujian pada putaran 900rpm dan
2000rpm untuk kegiatan riset maka di tabelkan sebagai berikut ;
23
F. Membuka cover/bodi sepeda motor dan tutup kepala silinder head.
G. penyetelan katup
24
3. Paskan tanda “T” yang ada pada rotor magnet di lubang tanda pengapian
di bak mesin sebelah kiri ( tempat tutup bak dari rotor magnet / sepul).
4. Buka tutup lubang penyetelan klep. Cek apakah klep bergoyang. Bila klep
tidak bisa digoyangkan, maka putar terus poros engkol 360̊ hingga tanda
“T “ di rotor magnet kembali terlihat dari lubang pemeriksaan tanda
pengapian.
5. Cek bila klep sudah bisa digoyangkan, baru mulai penyetelan.
6. Penyetelan yang pertama adalah dengan memasukkan fuller gauge ke
dalam celah antar rocker arm dan noken as nya. Bila fuller dapat masuk
dengan ukuran 0,07 mm, maka cobalah memasukkan ukuran yang lebih
besar, misalkan 0,14 mm. Bila fuller gauge dengan ukuran 0,14 mm dapat
masuk maka lakukan penyetelan. Tapi bila ukuran tersebut tidak bisa
masuk, tak perlu disetel. Artinya setelan klep sudah benar.
7. Bila setelan klep tidak benar atau terlalu lebar, maka anda kendorkan mur
pengunci pada sekrup penyetelan dengan kunci ring 8 mm
8. Gunakan kunci khusus penyetel klep untuk memutar sekrup penyetelan
klep. Arah putarannya searah dengan arah pengencangan. Tes apakah
fuller gauge ukuran 0,07 mm tersebut dapat masuk dengan sesak atau
seret. Bila sudah sesak, artinya setelan sudah benar.
9. Kencangkan mur pengunci, tapi sambil menahan sekrup penyetel tidak
ikut berputar.
10. Pasang kembali tutup lubang penyetelan klep.
11. Lakukan hal yang sama pada klep yang satunya lagi.
12. Setelah kedua klep selesai disetel tutup kembali tutup lubang pemeriksaan
tanda pengapian dan tutup lubang poros engkol.
13. Untuk penyatelan ukuran yang lain seseuai langkah di atas.
25
G. Pengoprasian gas analizer analyzer.
26
H. Pengoprasian tachometer.
1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang penelitian, rumusan
masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
2. BAB II BAHAN DAN METODE
27
Bab ini menjelaskan landasan riset, metode yg dipakai.
profil lembaga,deskripsi kegiatan,kontribusi,jadwal riset
3. BAB III kegiatan riset dilapangan.
Bab ini menjelaskan keseluruhan informasi yang menunjuk kan
setiap proses atau Langkah penelitian.dan persiapan tempat,
alat,bahan
4. BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini merupakan penjelasan hasil kegiatan penelitian yang
dibuat.
5. BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan kesimpulan dan saran.
28
BAB IV PEMBAHASAN HASIL RISET
Uji emisi dilakukan dengan unit gas analyzer untuk mendapatkan data CO
dan HC. Pencatatan dilakukan pada kondisi stasioner (900 rpm ± 2000 rpm).
1. pengujian
NO Masuk Buang CO
(INTEK) (EXCHOUS) Carbon Monoksida
29
4 0,07mm 0,09mm 0,07%
5 0,10mm 0,12mm 0,09%
6 0,12mm 0,14mm 0,06%
Pada tabel diatas pada rpm 900 dimana nilai yang di ambil nilai CO. yaitu nilai paling
rendah dimana pada proses penyetelan 0.05mm 0,07mm yang mengahasilkan 0,07%
diantara proses penyetelan yang lain. Dari penyetelan 0,05mm, 0,07mm dimana
penyetelan tersebut adalah penyetelan standar berdasarkan manual book pada sepeda
motor matic, adapun nilai CO yang di dapat dari rpm 900 nilainya kecil karena
campuran bahan bakar nya ideal campuran antara bahan bakar dan udara 1 kg bahan
bakar / 14.5 udara ( kg ) menjadi campuran yang sempurna.
KATUP 900rpm
NO Masuk Buang HC
(INTEK) (EXCHOUS) Hydrocarbon
1 0,03mm 0,05mm 37ppm
Pada tabel diatas pada rpm 900 dimana nilai yang di ambil nilai HC. yaitu nilai paling
rendah dimana pada proses penyetelan 0.05mm 0,07mm yang mengahasilkan 22ppm
diantara proses penyetelan yang lain. Dari penyetelan 0,05mm, 0,07mm dimana
30
penyetelan tersebut adalah penyetelan standar berdasarkan manual book pada sepeda
motor matic, adapun nilai HC yang di dapat dari rpm 900 nilainya kecil karena
campuran bahan bakar nya ideal campuran antara bahan bakar dan udara 1 kg bahan
bakar / 14.5 udara ( kg ) menjadi campuran yang sempurna.
4. Hasil kompirmasi CO pada rpm 2000
KATUP 2000rpm
NO Masuk Buang CO
(INTEK) (EXCHOUS) carbon monoksida
1 0,03mm 0,05mm 0,91%
2 0,05mm 0,07mm 0,30%
3 0,06mm 0,08mm 0,63%
4 0,07mm 0,09mm 1,18%
5 0,10mm 0,12mm 0,07%
6 0,12mm 0,14mm 2,40%
Pada tabel diatas pada rpm 2000 dimana nilai yang di ambil nilai CO. yaitu nilai
paling rendah dimana pada proses penyetelan 0.05mm 0,07mm yang mengahasilkan
0,30% diantara proses penyetelan yang lain. Dari penyetelan 0,05mm, 0,07mm dimana
penyetelan tersebut adalah penyetelan standar berdasarkan manual book pada sepeda
motor matic, adapun nilai CO yang di dapat dari rpm 2000 nilainya kecil karena
campuran bahan bakar nya ideal campuran antara bahan bakar dan udara 1 kg bahan
bakar / 14.5 udara ( kg ) menjadi campuran yang sempurna.
31
Untuk memperoleh Ukuran celah katup terbaik mendapatkan HC optimum
adalah penyetelan celah katup 0.03mm sampai dengan penyetelan 0,14mm Berikut
adalah hasil percobaan konfirmasi.
KATUP 2000rpm
NO Masuk Buang HC
(INTEK) (EXCHOUS) Hydrocarbon
1 0,03mm 0,05mm 54ppm
2 0,05mm 0,07mm 31ppm
3 0,06mm 0,08mm 73ppm
4 0,07mm 0,09mm 55ppm
5 0,10mm 0,12mm 37ppm
6 0,12mm 0,14mm 82ppm
Pada tabel diatas pada rpm 2000 dimana nilai yang di ambil nilai HC. yaitu nilai
paling rendah dimana pada proses penyetelan 0.05mm 0,07mm yang mengahasilkan
0,31ppm diantara proses penyetelan yang lain. Dari penyetelan 0,05mm, 0,07mm
dimana penyetelan tersebut adalah penyetelan standar berdasarkan manual book pada
sepeda motor matic, adapun nilai HC yang di dapat dari rpm 2000 nilainya kecil karena
campuran bahan bakar nya ideal campuran antara bahan bakar dan udara 1 kg bahan
bakar / 14.5 udara ( kg ) menjadi campuran yang sempurna.
32
Tabel 4.5 hasil 900rpm, 2000rpm
Kesimpulan Pembahasan ;
Nomor : 05 Tahun 2006 bahwa pada sepeda motor 4 langkah yang diproduksi
tahun 2010 ke bawah ambang batas maksimal CO 5,5% dan HC 2400ppm maka
dengan hasil optimasi celah katup masuk 0,05mm, katup buang 0,07 mm
ketentuan berarti emisi gas buang nya dikategorikan masih ramah lingkungan.
BAB V PENUTUP
33
5.1 kesimpulan.
Hidup Nomor : 05 Tahun 2006 bahwa pada sepeda motor 4 langkah yang
5.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
34
35