Anda di halaman 1dari 35

STUDY COMPELTION PROGRAM

RESEARCH TRACK

LAPORAN AKHIR RISET

OPTIMASI PENYETELAN CELAH KATUP TERHADAP EMISI GAS


BUANG PADA SEPEDA MOTOR MATIC

Oleh:
MUHAMAD SULAEMAN : 20190110063

FAKULTAS TEKNIK MESIN


UNIVERSITAS NUSA PUTRA
TAHUN 2022
LAPORAN AKHIR RISET
OPTIMASI PENYETELAN CELAH KATUP TERHADAP EMISI GAS
BUANG PADA SEPEDA MOTOR MATIC

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Dalam Menempuh Seminar Hasil Riset Pada Jalur Program Riset
Di Program Studi Teknik mesin

Oleh:
MUHAMAD SULAEMAN : 20190011063

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


UNIVERSITAS NUSAPUTRA
SUKABUMI – JAWA BARAT
TAHUN 2022

2
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR RISET

JUDUL: Optimasi Penyetelan Celah Katup Terhadap Emisi Gas Buang Pada
Sepeda Motor matic
Disusun Oleh:
1. Muhamad sulaeman : 20190110063

Laporan ini telah diseminarkan dihadapan penguji seminar hasil pada program
riset di program studi Teknik Informatika.

Sukabumi,
Ketua Penguji Pembimbing Utama

Mulyadi, S.Pd.,MT.

NIP. NIP. 8809290019

Ketua program study

LAZUARDI AKMAL ISLAMI,S.Si, M.Si.


NIDN 0120210021

3
ABSTRAK

Perkembangan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia tiap tahun


bertambah pesat, sebagian besar kendaraan bermotor menghasilkan emisi gas
buang yang buruk, baik akibat perawatan yang kurang memadai atau prilaku
pengendara yang buruk.Polusi udara yang telah terjadi selama ini sebagian
besar disebabkan oleh keberadaan kendaraan bermotor sebagai alat
transportasi. Sebagian besar pencemaran udara diakibatkan oleh emisi
kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan gas-gas berbahaya
yang dapat menimbulkan dampak negatif, baik terhadap kesehatan manusia
maupun lingkungan, Metode penelitian ini adalah eksperimental dengan
rancangan pengumpulan data penelitian yaitu Optimasi Penyetelan celah katup
pada kendaraan, Kemudian hasil pengaturan yang sudah di amati dengan
perbedaan penyetelan celah katup dengan emisi gas buang yang lebih rendah
kadar CO dan HC. Penelitian ini kemudian diberikan perlakuan penyetelan
celah katup IN 0,03mm, 0,05mm, 0,06mm 0,07mm, 0,10mm, 0,12mm serta
katup EX; 0,05mm, 0,07mm, 0,08mm, 0,10mm, 0,12mm, 0,14mm pada masing-
masing putaran 900rpm dan 2000rpm dengan tujuan untuk mengetahui
karakteristik gas buang yang keluar dari kendaraan ke lingkungan.
Berdasarkan hasil penelitian pada celah katup IN :0,05mm, katup EX: 0,07mm
CO 0,07% HC 22ppm dari 900rpm, CO 0,30% HC 31ppm dari 2000rpm.
Kata kunci : penyetelan celah katup,emisi gas buang.

4
DAFTAR ISI

LAPORAN AKHIR RISET.....................................................................................2

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................3

DAFTAR TABEL....................................................................................................6

DAFTAR GAMBAR...............................................................................................7

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................8

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................8

1.3 Rumusan Masalah..................................................................................................12


Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka permasalahan penelitian
dirumuskan sebagai berikut :........................................................................................12
1. Mesin motor bensin yang digunakan sebagai obyek penelitian adalah sepeda
motor matic Yamaha mio 2006....................................................................................13

2. Kadar emisi yang akan diuji meliputi emisi CO, HC...........................................13

3. Pengujian emisi dilakukan pada putaran 900 rpm dengan tanpa beban................13

4. Pengujian emisi dilakukan pada putaran 2000 rpm dngan tanpa beban................13

5.Tujuan Riset..............................................................................................................13

BAB II LANDASAN RISET.................................................................................14

2.1 Profil Lembaga.......................................................................................................14

BAB III KEGIATAN RISET.................................................................................18

3.1 Kegiatan Riset........................................................................................................18


Pada penelitian ini terdapat pengumpulan data riset dan persiapan seperti alat, APD
media/bahan yang akan di pakai saat melakukan riset..................................................18

3.1.1 Aktivitas Riset (Eksperimen / Pengambilan Data)...................................................18

Aktifitas riset dan pengambilan data............................................................................18

BAB IV Pembahasan hasil.....................................................................................33

BAB V Kesimpulan dan saran...............................................................................34

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................35

5
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Statistik peningkatan jumlah kendaraan..................................................8

Tabel 1.2. Ambang Batas Emisi Gas Buang............................................................9

Tabel 2.5 Jadwal time line pelaksanaan riset.........................................................15

Tabel 3.1.1 Alat dan kunci kunci...........................................................................16

Tabel 3.1.1 Bahan/media dan APD........................................................................17

Tabel 3.1.1 Spesifikasi sepeda motor.....................................................................17

Tabel hasil 4.1.1 CO Terendah pada 900rpm........................................................26

Tabel. 4.1.2 Hasil HC terendah pada 900rpm........................................................27

Tabel 4.1.3 Hasil CO terendah pada 2000rpm.......................................................27

Tabel 4.1.4 Hasil HC terendah pada 2000rpm.......................................................28

Tabel. 4.1 Hasil keseluruhan eksperimen CO dan HC...........................................28

6
DAFTAR GAMBAR

Gambar. 2.1 Sekolah smkn 1 gunungguruh...........................................................12

Gambar. 3.1.1 Bengkel Tbsm................................................................................19

Gambar.3.1.2 Sepeda motor...................................................................................19

Gambar.3.2.3 Alat, media, dan apd........................................................................20

Gambar. Alat dan kunci 3.2.4................................................................................20

Gambar 3.2.5 Kegiatan membuka cover dan tutup kepala silinder.......................21

Gambar.3.2.6 Kegiatan penyetelan celah katup.....................................................22

Gambar.3.1.7 Gas analyzer....................................................................................23

Gambar.3.1.8 Thacometer......................................................................................24

Gambar. 3.2.9 Pengambilan data hasil eksperimen ..............................................24

7
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.


Pada peroses penilitian ini peneliti mempunyai latar berlakang

permasalahan di sekeliling lingkungannya sala satunya komponen mesin sepeda

motor yaitu katup dimana katup tersebut berfungsi Untuk membuka dan

menutupnya lubang intake dan exhaust secara bergantian. Katup standar produksi

sepeda motor keluaran tahun lama. Jika melewati batas yang ditentukan maka

pengendara harus melakukan penyetelan ulang karna akan menghasilkan

campuran bahan bakar dan udara tidak sesui dan emisi gas buang yang tinggi

salah satunya nilai CO dan HC dimana nilai tersebut jika nilainya tinggi akan

sangat berbahaya bagi manusia. Adapun faktor pengaruhnya pada proses

penyetelan celah katup terhadap emisi gas buang jika peroses penyetelan semakin

renggang. Maka yang terjadi adalah timbulnya suara berisik pada mesin yang

ditimbulkan oleh tertumbuknya rocker arm dan katup, selain suara berisik yang

timbul, akibat tumbukan tersebut akan membuat katup lebih cepat patah, mesin

cepat panas, pembakaran kurang maksimal. secara otomatis terjadi optimasi pada

emisi gas buang dan akan menghasilkan nilai CO dan HC yang tinggi karna

campuran udara yang kurus pada peroses pembakaran, kemudian jika sebaliknya

celah katup terlalu rapat maka yang terjadi bukaan katup akan menjadi lebih lama

dari standarnya, sehingga putaran idle kurang stabil. Selain itu juga akan lebih

boros bahan bakar, tenaga berkurang, katup tidak akan bisa menutup sempurna.

Maka akan terjadi optimasi pada gas buang dimana nilai CO dan HC yang tidak

stabil karna terjadi campuran gemuk pada peroses pembakaran. Dengan

8
permasalahan tersebut maka peneliti akan melakukan riset optimasi penyetetelan

celah katup pada sepeda motor matic dengan peroses penyetelan 0.03 mm sampai

0,14 mm. Dengan dua pengambilan data sesuai dengan peraturan Sni 09-7118.3-

2005 tentang uji emisi kendaraan bermotor kategori L. Pada Rpm 900 dan 2000

rpm dimana peneliti mengharapkan ada peneliti yang mengambil rpm di atas

2000.

Dengan bertambahnya kendaraan bermotor tiap tahunnya akan menambah


jumlah emisi gas buang. Menurut data dari badan pusat statistik (BPS) jumlah
kendaraan bermotor setiap tahunnya akan mengalami peningkatan signifikan
seperti yang terjadi pada tahun 2022 sesuai ini.

Tabel 1.1 statistik peningkata sepeda motor

Sumber : Kantor Kepolisian Republik Indonesia

Data Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia mencatat,


jumlah kendaraan yang masih beroperasi di sepuluh provinsi di Indonesia pada 16
januari 2022 mencapai 117.679.559 juta unit, untuk kendaraan bermotor paling
tinggi adalah provinsi jawa timur mencapai 23.258.683 unit dan jawa barat
mencapai 17.621.415 unit.
(Sumber : Polda tanggal 16 januari 2022)

9
Dengan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dapat menimbulkan
dampak yang buruk bagi lingkungan, terutama emisi gas buang yang dihasilkan
dari sisa pembakaran. Proses pembakaran bahan bakar dari motor bakar
menghasilkan gas buang yang secara teoritis mengandung unsur CO, NO2, HC,
C, CO2, H2O, dan N2.Unsur CO dan HC yang berpengaruh bagi kesehatan,
karena unsur CO dan HC hasil pembakaran bersifat racun bagi darah manusia
pada saat pernafasan sebagai akibat berkurangnya oksigen pada jaringan darah.
Jika jumlah CO dan HC sudah mencapai jumlah tertentu atau jenuh di dalam
tubuh maka akan menyebabkan kematian. Besarnya emisi gas buang yang
dihasilkan oleh kendaraan bermotor tidak boleh melebihi standar baku yang
dikeluarkan oleh pemerintah, sesuai dengan Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup 05 Tahun 2006 tentang ambang batas emisi gas buang
kendaraan bermotor lama untuk sepeda motor produksi kurang dari tahun 2010
untuk dua langkah 4,5% CO & 1200 ppm HC, untuk empat langkah 5,5% CO &
2400 ppm HC, sedangkan sepeda motor produksi lebih dari tahun 2010 baik dua
langkah maupun empat langkah 4,5% CO & 2000 ppm HC.
Dengan digunakannya kendaraan baik kendaraan mobil dan sepeda motor,
husus pada kendaraan lama perlunya ada penyetelan ulang, perawatan. Akibat
peroses pemakaian, adapun masalah yang terjadi adalah perawatan kaki
kaki,system rem kelistrikan dan engine. Dengan perawatan berkala baik
kendaraan konvensional ataupun kendaraan Electronik full injection seperti pada
jaman sekarang ini, akan terukur baik secara fisik dan data berdasarkan manual
book kendaraan, terutama pada bagian engine karena peroses pembakaran akan
mengakibatkan emisi buang adapun komponen mesin yang berpengaruh pada
emisi gas buang adalah peroses penyetelan celah katup, dengan peroses
penyetelan celah katup setiap service berkala maka akan mengurangi nilai CO dan
HC pada emisi buang yang berdampak terhadap lingkungan dan manusia akan
lebih ramah lingkungan.

10
Adapun penyetelan yang bisa dilakukan untuk mengurangi emisi adalah:

1. Emisi: Dapat dilakukan dengan mengatur campuran udara dan bahan bakar saat

idle, dengan menggunakan idle mixture adjusting screw pada sistem karburator

2. Celah katup: Celah katup yang tidak sesuai akan menyebabkan jumlah bahan

bakar yang akan masuk ke mesin berlebihan atau malah berkurang. Akibatnya,

ada sebagian bahan bakar yang terbuang ke udara luar.

3. Menggunakan bahan bakar dengan nilai oktan yang sesuai. Pemakaian nilai

oktan yang tidak sesuai akan menimbulkan knocking atau keterlambatan

pembakaran yang akan mengakibatkan polusi udara.

4. Busi yang aus akan menghasilkan bunga api yang kecil, sehingga bahan bakar

tidak akan terbakar semua. Akibatnya sisa bahan bakar yang tidak terbakar

terbuang ke udara luar dan jadilah polusi.

5. Pengaruh gaya berkendara dengan emisi gas buang juga jelas. Sebab, gaya

berkendara menentukan boros tidaknya konsumsi bbm. Semakin boros

konsumsi bbm berarti semakin banyak polutan yang dilepas lewat knalpot

kendaraan.

Untuk meningkatkan kesempurnaan pembakaran dapat dilakukan dengan


memperbaiki cara-cara diatas sehingga akan dihasilkan emisi gas buang yang
ramah lingkungan, dalam penelitian ini akan di bahas tentang penyetelan celah
katup terhadap emisi gas buang sepeda motor.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan celah katup yang terbaik
ditinjau dari segi emisi gas buang sepeda motor, Dilihat dari penjelasan dan
penjabaran latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “ Optimasi penyetelah celah katup terhadap emisi gas
buang pada kendaraan sepeda motor matik”

11
1.2 Identifikasi Masalah

1. Jumlah kendaraan bermotor besar dapat menimbulkan dampak yang


buruk bagi lingkungan, terutama emisi gas buang yang dihasilkan dari sisa
pembakaran

2. Sisa sisa pembakaran pada motor bakar dapat mengganggu kesehatan.

3. Motor motor produksi lama dapat menghasilkan emisi gas buang yang
buruk.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka permasalahan penelitian


dirumuskan sebagai berikut :
1. Pada celah katup berapakah yang menghasilkan emisi gas buang yang
ramah lingkungan ?
2. Berapakah besaran CO dan HC yang diperoleh pada optimasi pnyetelan
katup ?
3. Apakah dengan optimasi celah katup dapat diperoleh emisi gas buang
yang lebih ramah lingkungan ?

12
1.4 Batasan Masalah
Agar pembahasan tidak meluas maka batasan masalah penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Mesin motor bensin yang digunakan sebagai obyek penelitian adalah
sepeda motor matic Yamaha mio 2006.
2. Kadar emisi yang akan diuji meliputi emisi CO, HC.
3. Pengujian emisi dilakukan pada putaran 900 rpm dengan tanpa beban.
4. Pengujian emisi dilakukan pada putaran 2000 rpm dngan tanpa beban.

1.5 Tujuan Riset


1. Tujuan riset dari judul di atas “optimasi penyetelan celah katup terhadap
emisi gas buang pada sepeda motor matic yamaha mio” sebagai berikut :
2. Untuk mendapatkan ukuran celah katup yang terbaik ditinjau dari segi
emisi gas buang.
3. Untuk mempelajari seberapa besar pengaruh, penyetelan celah katup
terhadap emisi gas buang yang dihasilkan.

13
BAB II LANDASAN RISET

2.1 Profil Lembaga

Gambar. 2.1 Sekolah SMKN 1 Gunungguruh

Tempat riset dilaksanakan di lembaga pendidikan sekolah menengah


kejuruan negeri yaitu di SMKN 1 Gunungguruh yang berlokasi di jalan veteran
km.04 desa Cibolang kec. Gunungguruh berdiri pada tanggal 19 desember 2003.

Berawal dari sekolah kecil yang awalnya bangunan kelasnya numpang di


SMPN 2 Gunungguruh saat ini sudah mempunyai bangunan sendiri dan kantor
ruang guru dan tata usahanyapun cukup megah.

SMKN 1 Gunungguruh awalnya sangat lah kekurangan peserta didik


namun sekarang jumlah siswanya sekitar 1.500 orangan / siswa, dan memiliki 6
jurusan yaitu teknik komputer jaringan, teknik pemesinan, teknik kendaraan
ringan otomotif, desain pemodelan dan informasi bangunan, teknik bisnis sepeda
motor, multimedia. SMKN 1 Gunungguruh memiliki tenaga pengajar sekitar 69
guru dan memiliki tenaga kependidikan sekitar 30 orang.

14
2.2 Deskripsi Kegiatan Riset

Berikut ini deskripsi kegiatan penelitian riset yang dilakukan penulis :

1. Hal yang akan dilakukan pertama kali adalah tempat persiapan, dari mulai
pencarian informasi dari beberapa referensi buku, jurnal terkait.
2. Tahapan selanjutnya melakukan identifikasi atau analisa kebutuhan
kebutuhan
3. Selanjutnya persiapan dan pengumpulan alat serta bahan untuk melakukan
kegiatan riset
4. Lalu setelah itu akan melakukan eksperimen penyetelan celah katup
5. Kemudian melakukan pengujian. Setelah pengujian selesai lalu dilakukan
evaluasi terhadap hasil pengujian yang dilakukan.
6. Terakhir menyusun dan pembuatan laporan riset.

2.3 Kontribusi Riset


2.3.1 Terhadap bidang ke ilmuan.
Research yang akan dilaksanakan oleh penulis menggunakan metode
analisis data kuantitatif adalah metode yang bergantung kepada kemampuan untuk
menghitung data secara akurat. Selain itu, metode ini juga memerlukan
kemampuan untuk menginterprestasikan data yang kompleks.

2.3.2 Terhadap lembaga / bangsa dan masyarakat.

1. Lembaga

Dengan research ini penulis akan memberikan  manfaat hasil-hasil


penelitian harus sudah diketahui sejak tahap perencanaan. “Bukan hanya hasil
penelitian apa yang akan diberikan, namun juga siapa yang akan menjadi
pengguna dari hasil penelitian tersebut,” serta memberikan pilihan rekomendasi
kendaraan sepeda motor mana yang lebih efisien.

Research ini nantinya akan menentukan penyetelan celah katup, jenis


kendaraan sepeda motor bertransmisi otomatis yang tingkat emisi gas buangnya
lebih rendah, harapannya agar produsen otomotif di indonesia lebih meningkatkan

15
kualitas produknya guna daya menurunkan polusi udara yang di hasilkan dari
kendaraan bermotor. Dengan peralatan dan bahan penelitian data yang kami
berikan dapat memberi informasi dan acuan terbaru terhadap tingkat emisi
kendaraan yang sering di gunakan lembaga, bangsa dan masyarakat.

2. Bangsa

Menyikapi permasalahan terkait polusi udara khususnya di perkotaan


indonesia dan rencana ke depan terhadap program pengendalian emisi kendaraan
bermotor, direktorat jenderal pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan
melalui direktorat pengendalian pencemaran udara melakukan pelatihan dan
pengenalan uji emisi kepada pegawai lingkup ditjen ppkl khususnya fungsional
pengendali dampak lingkungan (pedal). Kegiatan ini sejalan dengan
pemberlakuan kebijakan penataan emisi kendaraan bermotor terhadap baku mutu
emisi sesuai permen LH nomor 5 tahun 2006

3. Masyarakat
Dengan riset ini penulis akan menyadarkan masyarakat tentang pentingnya
melakukan Uji Emisi memberikan informasi sebenarnya tentang kondisi
kendaraan dan efektivitas pembakaran bahan bakar dalam mesin kendaraan.
Kendaraan bermotor yang memenuhi ketentuan emisi menunjukan kendaraan
dalam kondisi prima dan layak jalan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa uji
emisi kendaraan adalah bentuk kontribusi masyarakat terhadap pengendalian
pencemaran udara. Lulus uji emisi sama dengan mengurangi beban pencemaran
udara dari sisa gas buang kendaraan bermotor.

2.4 Metode Riset


Metode penelitian merupakan seperangkat upaya dan cara sistematis yang
diterapkan oleh peneliti dalam rangka memperoleh jawaban atas apa yang menjadi
pertanyaan penelitiannya.

16
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen.

Tabel 2.4. Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Lama

Parameter
HC Metode
Kategori Tahun Pembuatan CO % uji
(ppm)

Sepeda motor 2 langkah < 2010 4,5 12000 Idle

Sepeda motor 4 langkah < 2010 5,5 2400 Idle

Sepeda motor (2) langkah


≥ 2010 4,5 2000 Idle
dan 4 langkah

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor : 05 Tahun 2006

2.5 Jadwal Riset

Tabel 2.5 time line pelaksanaan riset

2022
No Kegiatan
Jul Agu Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar
1 Pengajuan judul                  
2 Studi literatur                  
Penyusunan
3
proposal                  
4 Sidang pra-riset                  
5 Pengambilan data                  
6 Analisa data                  
7 Pengujian                  
Penyusunan
8
publikasi                  
9 Publikasi
                 

17
BAB III KEGIATAN RISET

3.1 Kegiatan Riset


Pada penelitian ini terdapat pengumpulan data riset dan persiapan seperti
alat, APD media/bahan yang akan di pakai saat melakukan riset.

3.1.1 Aktivitas Riset (Eksperimen / Pengambilan Data)


Aktifitas riset dan pengambilan data.
Tempat pengambilan data pengujian emisi gas buang dilakukan di SMKN 1
Gunungguruh, jalan tapos km 4 desa cibolang kecamatan gunungguruh kabupaten
sukabumi.
Untuk persiapan alat dan bahan dilakukan pada tanggal 11 november 2022 dan
waktu pengujian dilakukan pada 11-12 november 2022.
1. Alat dan kunci yang dipergunakan.
Tabel 3.1.1 alat dan kunci
No Alat Spesifikasi Jumlah
1 Obeng - Tekiro 1
2 Obeng + Tekiro 1
3 Kunci 8+10+12 ring- pas Tekiro 3
4 Kunci penyetel katup Tekiro 1
5 Fuller gauge General 1
6 Kunci busi General 1
7 Kunci T 14 General 1

2. Media, dan kelengkapan APD.


Tabel. 3.1.2 bahan dan APD
No Media Spesifikasi Jumlah

1 Motor Mio 2006 Yamaha 1

2 Tachometer General 1

Werpack, Helm, Sarung 1 Set


3 APD
Tangan, Sepatu

18
4 Gas analyzer Sukyoung 1

3. Spesifikasi sepeda motor matic Yamaha mio 2006

Tabel, 3.1.3 spesifikasi motor

No Sistem Spesifikasi

1. 4 langkah, SOHC 2-Klep pendingin udara


2. Diameter x Langkah: 50.0 x 57.9 mm
3. Volume Silinder: 113.7 CC
1. Mesin
4. Perbandingan Kompresi: 8.8: 1

1. 6,54 KW sama dengan 8,770284 HP pada


12.000 rpm
2. Torsi Maksimum: 7,84 Nm (0.88 kgf.m) pada
7.000 rpm
2. Dimensi 3. Kopling: Kering, Sentrifugal Otomatis
4. Susunan Silinder: Tunggal
5. Karburator: NCV24x1 (Keihin)

1. steel Tube
2. Kapasitas Tangki: 3,7 Liter
3. Jarak Sumbu Roda: 1,240 mm
3. Rangka 4. Jarak ke Tanah: 130 mm
5. Tinggi Tempat Duduk: 745 mm

1. Sistem Pengapian: Full Transisterized


2. Battery : Baterai 12V – 3Ah (Tipe CBS) /
Baterai 12V – 5Ah (Tipe CBS-ISS)
4. Kelistrikan
Tipe Busi : NGK MR9C-9N / DENSO U27EPR-
N9

19
3.2 Manajemen Proyek Riset

Manajemen proyek riset ini adalah pencarian data dan informasi yang
dilakukan. Maka langkah selanjutnyah adalah tahapan manajemen proyek.

3.2.1 Manajemen proyek

1. Identifikasi masalah.

1. Jumlah kendaraan bermotor besar dapat menimbulkan dampak yang


buruk bagi lingkungan, terutama emisi gas buang yang dihasilkan dari sisa
sisa pembakaran

2. Sisa sisa pembakaran pada motor bakar dapat mengganggu kesehatan.

3. Motor motor produksi lama dapat menghasilkan emisi gas buang yang
buruk.

2. Tujuan analisa
1. Untuk mendapatkan ukuran celah katup yang terbaik ditinjau dari segi
emisi gas buang.
2. Untuk mempelajari seberapa besar pengaruh celah katup terhadap emisi
gas buang yang dihasilkan.
3. Permulaan
Prosedur pengujian merupakan langkah-langkah urutan kerja yang dilakukan
dalam penelitian sampai diperoleh hasil yang diinginkan.
4. Landasan riset.
Bertambahnya kendaraan bermotor tiap tahunnya akan menambah jumlah
emisi gas buang. Menurut data badan pusat statistik (bps) jumlah kendaraan
bermotor setiap tahunnya akan mengalami peningkatan signifikan seperti yang
terjadi pada tahun 2022.

5. Rumusan masalah.

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka permasalahan penelitian


dirumuskan sebagai berikut :

20
1. Pada celah katup berapakah yang menghasilkan emisi gas buang yang
ramah lingkungan ?
2. Berapakah besaran CO dan HC yang diperoleh pada optimasi pnyetelan
katup ?
3. Apakah dengan optimasi celah katup dapat diperoleh emisi gas buang
yang lebih ramah lingkungan ?

6. Eksperimen.
Penyetelan celah katup untuk mendapatkan CO dan HC emisi gas buang
yang ramah lingkungan.
7. Pengumpulan data.
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data hasil
pengukuran secara langsung, penelitian yang dilakukan beberapa kali
penyetelan ukurang celah katup, untuk mendapatkan CO dan HC terendah dari
sisa pembakaran sepeda motor.
8. Pelaksanaan.
A. Tempat bengkel tbsm SMKN 1 Gunungguruh yang akan dipakai
pengujian/eksperimen riset.

Gambar. 3.2.1 bengkel Tbsm

21
B. Sepeda motor yang dipakai untuk kegiatan riset.

Gambar.3.2.2 motor Yamaha mio 2006.

C. Alat, media, dan kelengkapan APD untuk kegiatan riset.

Gambar.3.2.3 alat, media, dan apd

D. Alat dan kunci yang digunakan kegiatan riset;

a. puller gauge untuk mengukur celah katup

b. obeng + - untuk membuka cover motor dan penyetelan celah katup.

c. kunci penyetel katup

d. kunci 8 ring pas untuk membuka mur pada katup.

22
Gambar. alat dan kunci 3.2.4

E. Ukuran penyetelan celah katup dengan dua pengujian pada putaran 900rpm dan
2000rpm untuk kegiatan riset maka di tabelkan sebagai berikut ;

1. katup masuk 0,03mm


katup buang 0,05mm
2. katup masuk 0,05mm
katup buang 0,07mm
3. katup masuk 0,06mm
katup buang 0,08mm
4. katup masuk 0,07mm
katup buang 0,09mm
5. katup masuk 0,10mm
Katup buang 0,12mm
6. katup masuk 0,12mm
Katup buang 0,14mm

23
F. Membuka cover/bodi sepeda motor dan tutup kepala silinder head.

Gambar 3.2.5 kegiatan membuka cover dan tutup kepala silinder

G. penyetelan katup

Gambar.3.2.6 Kegiatan penyetelan celah katup

Langkah penyetelan celah katup sebagai berikut:


1. Disiapkan peralatannya seperti obeng – dan obeng +,kunci ring pas ukuran
8 mm dan kunci shock serta fuller gauge
2. Putar poros engkol dengan menggunakan kunci sock arahnya berlawanan
dengan arah jarum jam.

24
3. Paskan tanda “T” yang ada pada rotor magnet di lubang tanda pengapian
di bak mesin sebelah kiri ( tempat tutup bak dari rotor magnet / sepul).
4. Buka tutup lubang penyetelan klep. Cek apakah klep bergoyang. Bila klep
tidak bisa digoyangkan, maka putar terus poros engkol 360̊ hingga tanda
“T “ di rotor magnet kembali terlihat dari lubang pemeriksaan tanda
pengapian.
5. Cek bila klep sudah bisa digoyangkan, baru mulai penyetelan.
6. Penyetelan yang pertama adalah dengan memasukkan fuller gauge ke
dalam celah antar rocker arm dan noken as nya. Bila fuller dapat masuk
dengan ukuran 0,07 mm, maka cobalah memasukkan ukuran yang lebih
besar, misalkan 0,14 mm. Bila fuller gauge dengan ukuran 0,14 mm dapat
masuk maka lakukan penyetelan. Tapi bila ukuran tersebut tidak bisa
masuk, tak perlu disetel. Artinya setelan klep sudah benar.
7. Bila setelan klep tidak benar atau terlalu lebar, maka anda kendorkan mur
pengunci pada sekrup penyetelan dengan kunci ring 8 mm
8. Gunakan kunci khusus penyetel klep untuk memutar sekrup penyetelan
klep. Arah putarannya searah dengan arah pengencangan. Tes apakah
fuller gauge ukuran 0,07 mm tersebut dapat masuk dengan sesak atau
seret. Bila sudah sesak, artinya setelan sudah benar.
9. Kencangkan mur pengunci, tapi sambil menahan sekrup penyetel tidak
ikut berputar.
10. Pasang kembali tutup lubang penyetelan klep.
11. Lakukan hal yang sama pada klep yang satunya lagi.
12. Setelah kedua klep selesai disetel tutup kembali tutup lubang pemeriksaan
tanda pengapian dan tutup lubang poros engkol.
13. Untuk penyatelan ukuran yang lain seseuai langkah di atas.

25
G. Pengoprasian gas analizer analyzer.

Gambar. 3.2.7 gas analyzer

langkah-langkah penggunaan gas analizer

1. Gas Analyzer diletakkan dekat dengan Motor uji.

2. Hubungkan Gas Analyzer dengan stop kontak kemudian diaktifkan dengan


menekan tombol ON yang berada di belakang alat uji.

3. Tekan tombol STAND BAY tunggu proses kalibrasi selama 20 menit


sampai pada display keluar angka 0.000 pertanda alat sudah siap untuk
mengukur emisi gas.

4. Mesin uji sampai mencapai suhu kerja (60 °C - 70°C),naikan putaran


mesinnya sampai 2000 rpm kemudian diturunkan putaran mesinnya
sampai putaran idle sekitar 1600±100 rpm

5. Masukkan sensor kedalam lubang knalpot .

6. Lalu tekan tombol START untuk memulai pengukuran dengan melihat


angka yang keluar pada display.

26
H. Pengoprasian tachometer.

Gambar. 3.2.8 Thacometer

Langkah pengunaan thacometer.

1. hubungkan kabel warna merah pada positive koil


2. hubungkan kabel hitam ke bodi motor/atau gron
3. menyetel idel pada karburator untuk menaikan dan menurunkan rpm
saat pengujian gas analyzer.

3.3 Pengalaman Riset

Dari penelitian ini, mahasiswa mendapatkan pengalaman dan pengetahuan


yan baru dalam penyusunan penelitian, dari mulai cara pencarian data persiapan
bahan dan alat yang di butuh kan dan banyak hal yang lainnya. Selain pengalaman
yang didapat, mahasiswa telah ikut Berkrontribusi dalam bidang perkembangan
pengetahuan di bidang studi teknik mesin.

3.3.1 Penulisan Jurnal Nasional / Internasional.

Untuk memberikan gambaran secara singkat terhadap isi laporan


penelitian yang dibuat, maka berikut ini adalah sistematika penulisan jurnal.
Laporan ini dibuat menjadi 5 bab, yaitu bab 1 sampai dengan bab 5. Berikut ini
adalah penjabaran secara singkat isi yang terkandung pada tiap bab :

1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang penelitian, rumusan
masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
2. BAB II BAHAN DAN METODE

27
Bab ini menjelaskan landasan riset, metode yg dipakai.
profil lembaga,deskripsi kegiatan,kontribusi,jadwal riset
3. BAB III kegiatan riset dilapangan.
Bab ini menjelaskan keseluruhan informasi yang menunjuk kan
setiap proses atau Langkah penelitian.dan persiapan tempat,
alat,bahan
4. BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini merupakan penjelasan hasil kegiatan penelitian yang
dibuat.
5. BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan kesimpulan dan saran.

28
BAB IV PEMBAHASAN HASIL RISET

4.1 Pembahasan hasil riset

Uji emisi dilakukan dengan unit gas analyzer untuk mendapatkan data CO
dan HC. Pencatatan dilakukan pada kondisi stasioner (900 rpm ± 2000 rpm).

1. pengujian

Gambar 4.1. Pengujian gas analyzer

2. Hasil kompirmasi CO pada rpm 900


Untuk memperoleh Ukuran celah katup terbaik mendapatkan CO optimum
adalah penyetelan celah katup 0.03 mm sampai dengan penyetelan 0,14 mm Berikut
adalah hasil percobaan konfirmasi.

Tabel. 4.1 hasil CO 900rpm

KATUP RPM 900

NO Masuk Buang CO
(INTEK) (EXCHOUS) Carbon Monoksida

1 0,03mm 0,05mm 0,07%


2 0,05mm 0,07mm 0,07%
3 0,06mm 0,08mm 0,22%

29
4 0,07mm 0,09mm 0,07%
5 0,10mm 0,12mm 0,09%
6 0,12mm 0,14mm 0,06%

Pada tabel diatas pada rpm 900 dimana nilai yang di ambil nilai CO. yaitu nilai paling
rendah dimana pada proses penyetelan 0.05mm 0,07mm yang mengahasilkan 0,07%
diantara proses penyetelan yang lain. Dari penyetelan 0,05mm, 0,07mm dimana
penyetelan tersebut adalah penyetelan standar berdasarkan manual book pada sepeda
motor matic, adapun nilai CO yang di dapat dari rpm 900 nilainya kecil karena
campuran bahan bakar nya ideal campuran antara bahan bakar dan udara 1 kg bahan
bakar / 14.5 udara ( kg ) menjadi campuran yang sempurna.

3. Hasil kompirmasi HC pada rpm 900


Untuk memperoleh Ukuran celah katup terbaik mendapatkan HC optimum
adalah penyetelan celah katup 0.03mm sampai dengan penyetelan 0,14mm Berikut
adalah hasil percobaan konfirmasi.

Table. 4.2 hasil HC 900rpm

KATUP 900rpm
NO Masuk Buang HC
(INTEK) (EXCHOUS) Hydrocarbon
1 0,03mm 0,05mm 37ppm

2 0,05mm 0,07mm 22ppm

3 0,06mm 0,08mm 84ppm


4 0,07mm 0,09mm 43ppm
5 0,10mm 0,12mm 77ppm
6 0,12mm 0,14mm 47ppm

Pada tabel diatas pada rpm 900 dimana nilai yang di ambil nilai HC. yaitu nilai paling
rendah dimana pada proses penyetelan 0.05mm 0,07mm yang mengahasilkan 22ppm
diantara proses penyetelan yang lain. Dari penyetelan 0,05mm, 0,07mm dimana

30
penyetelan tersebut adalah penyetelan standar berdasarkan manual book pada sepeda
motor matic, adapun nilai HC yang di dapat dari rpm 900 nilainya kecil karena
campuran bahan bakar nya ideal campuran antara bahan bakar dan udara 1 kg bahan
bakar / 14.5 udara ( kg ) menjadi campuran yang sempurna.
4. Hasil kompirmasi CO pada rpm 2000

Untuk memperoleh Ukuran celah katup terbaik mendapatkan CO optimum


adalah penyetelan celah katup 0.03mm sampai dengan penyetelan 0,14mm Berikut
adalah hasil percobaan konfirmasi.

Tabel. 4.3 hasil CO 2000rpm

KATUP 2000rpm
NO Masuk Buang CO
(INTEK) (EXCHOUS) carbon monoksida
1 0,03mm 0,05mm 0,91%
2 0,05mm 0,07mm 0,30%
3 0,06mm 0,08mm 0,63%
4 0,07mm 0,09mm 1,18%
5 0,10mm 0,12mm 0,07%
6 0,12mm 0,14mm 2,40%

Pada tabel diatas pada rpm 2000 dimana nilai yang di ambil nilai CO. yaitu nilai
paling rendah dimana pada proses penyetelan 0.05mm 0,07mm yang mengahasilkan
0,30% diantara proses penyetelan yang lain. Dari penyetelan 0,05mm, 0,07mm dimana
penyetelan tersebut adalah penyetelan standar berdasarkan manual book pada sepeda
motor matic, adapun nilai CO yang di dapat dari rpm 2000 nilainya kecil karena
campuran bahan bakar nya ideal campuran antara bahan bakar dan udara 1 kg bahan
bakar / 14.5 udara ( kg ) menjadi campuran yang sempurna.

5. Hasil kompirmasi HC pada rpm 2000

31
Untuk memperoleh Ukuran celah katup terbaik mendapatkan HC optimum
adalah penyetelan celah katup 0.03mm sampai dengan penyetelan 0,14mm Berikut
adalah hasil percobaan konfirmasi.

Tabel 4.4 hsil HC 2000rpm

KATUP 2000rpm
NO Masuk Buang HC
(INTEK) (EXCHOUS) Hydrocarbon
1 0,03mm 0,05mm 54ppm
2 0,05mm 0,07mm 31ppm
3 0,06mm 0,08mm 73ppm
4 0,07mm 0,09mm 55ppm
5 0,10mm 0,12mm 37ppm
6 0,12mm 0,14mm 82ppm

Pada tabel diatas pada rpm 2000 dimana nilai yang di ambil nilai HC. yaitu nilai
paling rendah dimana pada proses penyetelan 0.05mm 0,07mm yang mengahasilkan
0,31ppm diantara proses penyetelan yang lain. Dari penyetelan 0,05mm, 0,07mm
dimana penyetelan tersebut adalah penyetelan standar berdasarkan manual book pada
sepeda motor matic, adapun nilai HC yang di dapat dari rpm 2000 nilainya kecil karena
campuran bahan bakar nya ideal campuran antara bahan bakar dan udara 1 kg bahan
bakar / 14.5 udara ( kg ) menjadi campuran yang sempurna.

6. Hasil kompirmasi CO HC penyetelan celah katup pada 900rpm, 2000rpm.

32
Tabel 4.5 hasil 900rpm, 2000rpm

KATUP 900rpm 2000rpm


NO
MASUK BUANG CO HC CO HC

1 0,03mm 0,05mm 0,07% 37ppm 0,91% 54ppm

2 0,05mm 0,07mm 0,07% 22ppm 0,30% 31ppm

3 0,06mm 0,08mm 0,22% 84ppm 0,36% 73ppm

4 0,07mm 0,09mm 0,07% 43ppm 1,18% 55ppm

5 0,10mm 0,12mm 0,09% 77ppm 0,07% 37ppm

6 0,12mm 0,14mm 0,06% 47ppm 2,40% 82ppm

Kesimpulan Pembahasan ;

Berdasarkan hasil experimen pengujian dapat menyimpulkan nilai HC dan CO terendah


dari penelitian keselurahan maka yang terbaik pada penyetelan celah Katup masuk
0,05mm, katup buang 0,07 mm mendapat CO 0,07%, HC 22ppm pada putaran
900rpm. Untuk putaran 2000rpm mendapat CO 0,30%, HC 31ppm.

Mengacu kepada peraturan menteri LH Peraturan Menteri Lingkungan Hidup

Nomor : 05 Tahun 2006 bahwa pada sepeda motor 4 langkah yang diproduksi

tahun 2010 ke bawah ambang batas maksimal CO 5,5% dan HC 2400ppm maka

dengan hasil optimasi celah katup masuk 0,05mm, katup buang 0,07 mm

mendapat CO 0,07%, HC 22ppm putaran 900rpm, untuk CO 31% 30pp HC

putaran 2000rpm dapat disimpulkan hasil optimasi CO dan HC masih dibawah

ketentuan berarti emisi gas buang nya dikategorikan masih ramah lingkungan.

BAB V PENUTUP

33
5.1 kesimpulan.

Dari eksperimen optimasi penyetelan celah katup yang dilakukan maka


dapat disimpulkan ;

1. Pada Katup masuk 0,05mm, katup buang 0,07 mm mendapat CO 0,07%,


HC 22ppm pada putaran 900rpm dan untuk putaran 2000rpm mendapat
CO 0,30%, HC 31ppm.

2. Mengacu kepada peraturan menteri LH Peraturan Menteri Lingkungan

Hidup Nomor : 05 Tahun 2006 bahwa pada sepeda motor 4 langkah yang

diproduksi tahun 2010 ke bawah ambang batas maksimal CO 5,5% dan

HC 2400ppm maka dengan hasil optimasi celah katup masuk 0,05mm,

katup buang 0,07 mm mendapat CO 0,07%, HC 22ppm dapat disimpulkan

hasil optimasi CO dan HC masih dibawah ketentuan berarti emisi gas

buang nya dikategorikan masih ramah lingkungan.

5.2 SARAN

Dari serangkaian hasil pengujian dan eksperimen yang telah dilakukan,


maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. karena terdapat berbagai range ukuran standar maka diharapkan ada


penelitian yang lebih lengkap variasi ukurannya sehingga bisa
mendapatkan emisi gas buang yang lebih baik
2. karena penelitian ini terbatas pada kondisi idle tanpa beban diharapkan ada
tindak lanjut penelitian yang menguji emisi gas buang kendaraan pada
berbagai variasi kecepatan
3. perlunya penelitian dan rekayasa lebih lanjut mengenai emisi gas buang

DAFTAR PUSTAKA

34
35

Anda mungkin juga menyukai