Mesin
Oleh :
WIRANDA PRATAMA
NIM : 19611053
i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINILITAS
NIM : 19611053
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan ini adalah hasil karya saya sendiri
dan semua sumber baik yang dikutip dan dirujuk telah saya nyatakan dengan
benar.
Jika di kemudian hari ini ditemukan unsur plagiasrisme dalan Laporan ini,
maka saya bersedia menerima sanksi seusai peraturan perundang – undangan yang
berlaku.
Wiranda Pratama
Nim : 19611053
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
NIM : 19611053
Menyetujui
Pembimbing I, Pembimbing II
Anni Fatmawati.ST,.MT
NIP. 19630714 198903 2 002
iii
ABSTRAK
Mesin Common Rail adalah meisn yang menggunakan sistem penyaluran
bahan bakar dari tanki menuju ke ruang bakar dengan bertekanan tinggi yang
dikontrol secara elektronik. Sehingga untuk pengontrolan aliran bahan bakar
diesel dan timmingnya diatur oleh komputer mobil atau yang disebut ECU (
Electronic Control Unit ). Dengan teknologi Common Rail ini memungkinkan
tekanan pada ruang bakar menjadi fleksibel ( dapat dirubah ) menyesuaikan
dengan output yang diinginkan. Teknologi Common Rail ini juga
menyempurnakan akurasi volume bahan bakar yang masuk ke ruang bakar.
Pemakaian bahan bakar diesel sebagai salah satu sumber energi mengalami
peningkatan yang signifikan sejalan dengan pertumbuhan penduduk yang disertai
dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat, yang tentunya berdampak pada
makin meningkatnya kebutuhan akan sarana transportasi dan aktivitas industri.
Minyak bumi merupakan sumber bahan bakar yang tidak dapat diperbarui, maka
meningkatnya penggunaan bahan bakar ini akan mengakibatkan cadangan minyak
bumi terus berkurang dan suatu saat pasti akan habis. Keterbatasan sumber bahan
bakar minyak bumi tersebut menjadi alasan utama mengapa kita bersama harus
menghematnya. Bahan bakar memiliki peranan yang sangat penting dalam
kehidupan manusia. Bahan bakar minyak (BBM) merupakan kebutuhan pokok
bagi masyarakat desa maupun perkotaan baik untuk keperluan rumah tangga
maupun pengusahaan, selain itu bahan bakar juga sangat penting bagi sektor
industri maupun transportasi. Adapun tujuan penulis yang akan dicapai dalam
penulisan Proposal Tugas Akhir ini untuk mengetahui pengaruh Eco Racing
terhadap laju konsumsi bahan bakar Menyiapkan peralatan dan bahan uji yang
akan dipakai, lalu siapkan Bio Solar yang sdh bercampur dengan Eco Racing
dengan percampuran 15 liter Bio Solar dicampurkan dengan Eco Racing 0,3 g.
lalu tuangkan Bio Solar yang Dicampur Eco Racing Ke dalam teko ukur dan
lakukan penelitian. Siapkan pula Dexlite, ketika sudah selesai meneliti Bio Solar
yang dicampur dengan Eco Racing ,maka lanjut meneliti Dexlite.tuangkan Dexlite
di dalam teko lalu lakukan penelitian. Menghidupkan mesin dan mengatur putaran
hingga mencapai posisi rpm yang diinginkan. Pengujian dengan RPM 1.000,
1500, dan 2.000 dengan waktu 5 menit, 10 menit, dan 15 menit. Pengujian
menggunakan Bio Solar yang bercampur dengan Eco Racing dan Dexlite.
Pengujian dilakukan sebanyak 7 kali. Berdasarkan hasil penelitian,Bio Solar yang
di campur Eco Racing dengan percampuran 15 liter Bio Solar dan Eco Racing 0,3
g dibandingkan dengan Dexlite tersebut dapat disimpulkan bahwa konsumsi
bahan bakar Dexlite lebih Irit dari Bio Solar yang dicampur Eco Racing di
karenakan Dexlite memiliki Cetane Number lebih tinggi daripada Bio Solar.
Kata Kunci : Common Rail, Bahan Bakar, Eco Racing
iv
ABSTRACT
The Common Rail engine is a machine that uses an electronically controlled
high-pressure fuel distribution system from the tank to the combustion chamber.
So for controlling the flow of diesel fuel and its timing is regulated by the car
computer or what is called the ECU (Electronic Control Unit). With this Common
Rail technology allows the pressure in the combustion chamber to be flexible (can
be changed) according to the desired output. This Common Rail technology also
improves the accuracy of the volume of fuel entering the combustion chamber.
The use of diesel fuel as an energy source has increased significantly in line with
population growth accompanied by an increase in people's welfare, which of
course has an impact on the increasing need for transportation facilities and
industrial activities. Petroleum is a non-renewable source of fuel, so the increase
in the use of this fuel will result in oil reserves continuing to decrease and one day
it will definitely run out. The limited sources of petroleum fuel are the main
reason why we together must save it. Fuel has a very important role in human life.
Fuel oil (BBM) is a basic need for rural and urban communities for both
household and business purposes, besides that fuel is also very important for the
industrial and transportation sectors. The author's goal to be achieved in writing
this Final Project Proposal is to determine the effect of Eco Racing on the rate of
fuel consumption. Prepare equipment and test materials to be used, then prepare
Bio Solar which has been mixed with Eco Racing with a mixture of 15 liters of Bio
Solar mixed with Eco. Racing 0.3 g. then pour Bio Solar mixed with Eco Racing
into a measuring jug and do some research. Also prepare Dexlite, when you have
finished researching Bio Solar mixed with Eco Racing, then continue researching
Dexlite. Pour Dexlite in a teapot and do research. Turn on the engine and adjust
the rotation until it reaches the desired rpm position. Tests with 1,000, 1500, and
2,000 RPM with 5 minutes, 10 minutes, and 15 minutes. Testing using Bio Solar
mixed with Eco Racing and Dexlite. The test was carried out 7 times. Based on
the results of the study, Bio Solar mixed with Eco Racing with a mixture of 15
liters of Bio Solar and Eco Racing 0.3 g compared to Dexlite, it can be concluded
that Dexlite fuel consumption is more efficient than Bio Solar mixed with Eco
Racing because Dexlite has a Cetane Number higher than Bio Solar.
Keywords: Common Rail, Fuel, Eco Racing
v
KATA PENGANTAR
Dalam kesempatan ini pula, penulis juga mengucapkan terima kasih yang
sebesar besarnya atas upaya, jasa-jasa, bimbingan serta dukungan yang telah
diberikan oleh berbagai pihak terutama :
vi
4) Bapak Wajilan, ST.,MT selaku Kepala Laboraturium Teknik Mesin dan
Koordinator Tugas Akhir
5) Bapak Surianto,ST,MT selaku Dosen Pembimbing I yang telah menyediakan
waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan dalam penyusunan tugas akhir
tahun ini.
6) Ibu Ir. Mimin Rihotimawati, MT selaku Dosen pembimbing II yang penuh
kesabaran membimbing, memberikan saran dan kritik yang membantu
penulis menyelesaikan penyusunan tugas akhir.
7) Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Administrasi Jurusan Teknik Mesin.
8) Serta Orang tua dan Istri beserta keluarga tercinta yang telah memberikan
bantuan baik moral serta do’a restunya, dan semua pihak yang tidak dapat
disebutkan satu persatu karena telah membantu penulis di dalam
menyelesaikan laporan tugas akhir ini. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala
selalu meberikan rahmat atas amal kebaikan yang telah diberikan.
Penulis
Wiranda Pratama
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
ABSTRAK.............................................................................................................iv
ABSTRACT.............................................................................................................v
KATA PENGANTAR...........................................................................................vi
DAFTAR ISI.......................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xi
DAFTAR TABEL................................................................................................xii
DAFTAR GRAFIK.............................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
2.5 Cara Kerja Sistem Bahan Bakar Pada Mesin Common Rail.....................8
2.6 Komponen Pada Sistem Bahan Bakar Pada Mesin Common Rail............9
viii
2.6.1 Tangki Bahan Bakar...........................................................................9
2.6.5 Injector.............................................................................................11
2.6.15 Dexlite..............................................................................................16
3.3.1 Alat...................................................................................................19
3.3.2 Bahan...............................................................................................22
ix
4.1 Hasil Penelitian........................................................................................27
BAB V PENUTUP................................................................................................37
5.1 Kesimpulan..............................................................................................37
5.2 Saran........................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................39
LAMPIRAN..........................................................................................................41
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4. 1 Konsumsi Bahan Bakar Bio Solar Eco Racing pada 1000 RPM..........27
Tabel 4. 2 Konsumsi Bahan Bakar Bio Solar Eco Racing pada 1000 RPM..........28
Tabel 4. 3 Konsumsi Bahan Bakar Bio Solar Eco Racing pada 1000 RPM..........28
Tabel 4. 4 Konsumsi Bahan Bakar Bio Solar Eco Racing pada 1500 RPM..........28
Tabel 4. 5 Konsumsi Bahan Bakar Bio Solar Eco Racing pada 1500 RPM..........29
Tabel 4. 6 Konsumsi Bahan Bakar Bio Solar Eco Racing pada 1500 RPM..........29
Tabel 4. 7 Konsumsi Bahan Bakar Bio Solar Eco Racing pada 2000 RPM..........29
Tabel 4. 8 Konsumsi Bahan Bakar Bio Solar Eco Racing pada 2000 RPM..........30
Tabel 4. 9 Konsumsi Bahan Bakar Bio Solar Eco Racing pada 2000 RPM..........30
Tabel 4. 10 Konsumsi Bahan Bakar Dexlite pada 1000 RPM...............................30
Tabel 4. 11 Konsumsi Bahan Bakar Dexlite pada 1000 RPM...............................31
Tabel 4. 12 Konsumsi Bahan Bakar Dexlite pada 1000 RPM...............................31
Tabel 4. 13 Konsumsi Bahan Bakar Dexlite pada 1500 RPM...............................31
Tabel 4. 14 Konsumsi Bahan Bakar Dexlite pada 1500 RPM...............................32
Tabel 4. 15 Konsumsi Bahan Bakar Dexlite pada 1500 RPM...............................32
Tabel 4. 16 Konsumsi Bahan Bakar Dexlite pada 2000 RPM...............................32
Tabel 4. 17 Konsumsi Bahan Bakar Dexlite pada 2000 RPM...............................33
Tabel 4. 18 Konsumsi Bahan Bakar Dexlite pada 2000 RPM...............................33
xii
DAFTAR GRAFIK
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Mesin diesel adalah mesin yang sistem pembakarannya di dalam
(internal combution engine ) menjadi pilihan banyak pengguna motor bakar
untuk kendaraannya karena keunggulan effisiensi bahan bakar. Sebagai efek
dari semakin ketatnya peraturan terhadap pencemaran lingkungan hidup,
mesin diesel menjadi salah satu pilihan dalam pemakaian sistem internal-
combustion engine. Internal combustion engine ini kita temui dalam sistem
mobil, kapal, alat pembangkit listrik portable, bus, traktor dan lain-lain. Salah
satu keunggulan mesin diesel adalah sistem pembakarannya menggunakan
Compression-ignition ( pembakaran-tekan), yang tidak memerlukan busi.
Pada Motor Bakar Diesel salah satu sistem terpenting adalah sistem aliran
Bahan Bakar Sistem bahan bakar adalah proses mengalirnya bahan bakar dari
dalam tangki hingga masuk kedalam sistem. Oleh karena itu perlunya
pemahaman tentang jalur aliran bahan bakar tersebut dan cara kerja dari
komponen yang ada Pada Sistem bahan bakar juga terdapat beberapa
komponen-komponen penting yang menunjang kelancaran aliran bahan
bakar. Apabila terdapat masalah pada sistemnya maka dapat mengganggu
kerja dari mesin, maka penting juga untuk dapat menganalisis, memperbaiki
dan melakukan pengujian terhadap proses kerja dari masing-masing
komponen sistem bahan bakar motor diesel terbagi menjadi tiga yaitu yang
pertama yaitu sistem injeksion in-line,yang kedua sistem injeksion
distributor,dan yang terakhir yaitu sistem yang terbaru yaitu dengan sistem
Common Rail yaitu menggunkan sistem Elektronik Control Unit (ECU)
sistem ini banyak digunakan pada engine diesel yang baru karna sistem
elektronik yang lebih menjamin keakuratan untuk mendapatkan daya mesin
yang optimum,pemakain bahan bakar yang hemat serta tingkat emisi yang
rendah. Pengaturan injeksion yang sangat akurat menjamin proses
pembakaran lebih sempurna dengan tingkat emisi yang lebih rendah
1
dibandingkan sistem konvensional. Common rail layaknya seperti konsep
hidup 2 bersama. Dalam hal ini, semua injektor yang bertugas memasok solar
langsung ke dalam mesin, menggunakan satu wadah atau rel yang sama dari
Pompa Injektor.
2
masyarakat yang bertanya apakah Bio Solar yang memakai Eco Racing lebih
Irit daripada Dexlite.
Apakah Bio Solar yang di campurkan Eco Racing bisa lebih hemat dari
Dexlite.
1. Bagi Penulis
a. Sebagai inovasi untuk menambah pengetahuan dan wawasan.
b. Sebagai syarat untuk menyelesaikan Studi D3 Perbaikan dan Perawatan
mesin.
c. Sebagai pembelajaran kedepannya dan melengkapi ilmu di bidang teknik.
3
2. Bagi Mahasiswa
Sebagai bahan referensi untuk melakukan pengembangan dan penelitian
yang lebih lanjut pada sistem bahan bakar pada mesin Common Rail.
3. Bagi Masyarakat
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan penelitian, sistematika penulisan dari penulisan laporan penelitian.
Bab ini berisi tentang pengertian mesin Common Rail, sejarah mesin
Common Rail, kelebihan dan kekurangan mesin Common Rail, pengertian sistem
bahan bakar,cara kerja sistem bahan bakar, dan komponen-komponen sistem
bahan bakar.
Bab ini berisi tentang tempat dan waktu penelitian serta pengambilan data
dengan metode literature yang bersumber dari buku buku, jurnal, serta internet
dan metode observasi langsung dengan pengamatan terhadap pengujian alat.
Bab ini berisi tentang hasil penelitian yang berupa dalam bentuk tabel dan
grafik beserta dengan pembahasannya.
4
BAB 5 PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran sebagai hasil penelitian
“Pengaruh Penambahan Eco Racing Terhadap Laju Konsumsi Bahan Bakar Pada
Mesin Common Rail”
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Common Rail yang dikembangkan pada akhir tahun 1960 oleh
Robert Huber dari Swiss dan teknologi ini di kembangkan lebih lanjut oleh
Dr Marco Ganser di Institut Teknologi Federal Swiss di Zurich , kemudian
Ganser-Hydromag AG. Penggunaan pertama yang berhasil di dalam
kendaraan produksi dimulai di Jepang pada tahun 1990-an. Dr Shohei Itoh
dan Masahiko Miyaki dari Perusahaan Denso , sebuah produsen otomotif
Jepang bagian, mengembangkan sistem kereta api bahan bakar umum untuk
6
kendaraan berat dan mengubahnya menjadi penggunaan praktis tentang ECD-
U2 sistem Common Rail yang dipasang di truk Hino Ranger Meningkat dan
dijual untuk penggunaan umum pada tahun 1995.
Sistem Common Rail, bekerja pada prinsip yang sama, diatur oleh
computer mobil yang disebut ECU ( Electronic Control Unit ) yang
membuka setiap injector secara elektronik bukan mekanis. Setelah penelitian
dan pengembangan oleh Fiat Group , desain diakuisisi oleh perusahaan
Jerman Robert Bosch GmbH untuk penyelesaian pembangunan dan perbaikan
untuk produksi massal. Sebagai teknologi baru terbukti sangat
menguntungkan. Pada tahun 1997 mereka memperluas penggunaannya untuk
mobil penumpang. Mobil penumpang pertama yang menggunakan sistem
Common Rail adalah tahun 1997 Model Alfa Romeo 156 2.4 JTD, dan
kemudian pada tahun yang sama Mercedes-Benz C 220 CDI. Sistem common
rail cocok untuk semua jenis mobil jalan dengan mesin diesel, mulai dari
mobil-mobil kota seperti Panda Nuova Fiat untuk mobil eksekutif seperti
Audi A6 .
7
Adapun Kekurangan pada Mesin Common Rail seperti berikut :
II.5 Cara Kerja Sistem Bahan Bakar Pada Mesin Common Rail
8
di salurkan ke injector, kemudian bahan bakar akan menuju di injector, di
injector ini bahan bakar akan disemprotkan dalam bentuk kabut ke dalam
ruang bakar yang diatur oleh ECU ( Electronic Control Unit ).
9
II.6.3 High Pressure Pump
10
II.6.5 Injector
Gambar 2. 6 Injector
Injector berfungsi untuk menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang
bakar dalam bentuk pengabutan.
11
II.6.7 Sensor MAF (Mass Air Flow Sensor.)
12
II.6.9 Sensor CMP (Camshaft Position Sensor)
13
II.6.11 Sensor IAT (Intake Air Temperatur)
14
II.6.13 Sensor ECT atau WTS (Water Coolant Temperature Sensor)
15
SPBU sepanjang jalur Pantura Jawa Barat juga tulisan Solar telah ganti
menjadi Biosolar. Opsi mengalihkan konsumsi energy dari jenis energy fosil
yang tidak bisa diperbarui (unrenewable energy) ke jenis energy hayati non
fosil yang bisa diperbarui (renewable energy) bisa dipertangungjawabkan
secara ilmiah. Karena asumsi yang ada sudah tak terbantahkan, yaitu energy
fosil akan habis pada saatnya.
II.6.15 Dexlite
Gambar 2. 16 Dexlite
Setelah meluncurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis terbaru,Pertalite.
Pada akhir juli 2015 lalu. Pertengahan April 2016, Pertamina kembali akan
meluncurkan varian BBM terbaru di Indonesia yang diberi nama Dexlite.
Jenis BBM terbaru ini merupakan varian baru bagi konsumen yang
menginginkan kualitas BBM yang lebih bagus dari solar, namun harga lebih
rendah dari BBM diesel noon subsidi yaitu, Pertamina Dex.
16
II.6.16 Eco Racing
17
Kelebihan Eco Racing
Melindungi Mesin
Menghemat Bahan Bakar
Menambah Oktan/ Cetane
Memperhalus suara mesin
Memperpanjang umur kelayakan mesin
Mengoptimalkan proses pembakaran pada mesin
Mengurangi emisi gas CO (karbon monoksida) dan abu knalpot
Mengurangi polusi udara
Memerawat mesin kendaraan
Membersihkan kerak di tangki, selang bahan bakar, dan mesin
Mengurangi secara signifikan biaya perawatan mesin
Meningkatkan Tenaga
18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Seluruh kegiatan penelitian dan perencanaan laju konsumsi bahan bakar
dengan mencampurkan Eco Racing pada mesin common rail ini di lakukan di
bengkel Politeknik Negeri Samarinda. Dan akan dilakukan mulai dari
penyusunan proposal sampai dengan selesai membutuhkan waktu ± 3 bulan.
III.3.1 Alat
a) Teco Ukur/ Gelas Ukur
19
b) Stopwatch
Gambar 3. 2 Stopwatch
Stopwatch berfungsi untuk mengukur waktu laju konsumsi bahan
bakar.
c) Tachometer
Gambar 3. 3 Tachometer
Tachometer berfungsi untuk mengetahui putaran mesin ( rpm ).
d) Toolsbox
Gambar 3. 4 Toolsbox
Toolsbox berfungsi untuk membongkar dan memasang komponen-
komponen mesin.
20
e) Majun
Gambar 3. 5 Majun
Majun berfungsi untuk membersihkan atau mengelap bio solar dan
dexlite yang tumpah atau berceceran di lantai atau di unit.
f) Timbangan digital
21
III.3.2 Bahan
a.) Bio Solar
Gambar 3. 8 Dexlite
22
c.) Eco Racing
Menyiapkan peralatan dan bahan uji yang akan dipakai, lalu siapkan Bio
Solar yang sdh bercampur dengan Eco Racing dengan percampuran 15 liter
Bio Solar dicampurkan dengan Eco Racing 0,3 g. lalu tuangkan Bio Solar
yang Dicampur Eco Racing Ke dalam teko ukur dan lakukan penelitian.
Siapkan pula Dexlite, ketika sudah selesai meneliti Bio Solar yang dicampur
dengan Eco Racing ,maka lanjut meneliti Dexlite.tuangkan Dexlite di dalam
teko lalu lakukan penelitian..
b. Tahapan Pengujian
23
3. Lanjut pengujian menggunakan Dexlite dengan Rpm 1.000 dengan waktu
5, 10, dan 15 menit. Kemudian lanjut dengan Rpm 1.500 dengan waktu 5, 10,
dan 15 menit. Lanjut pengujian dengan Rpm 2.000 dengan waktu 5, 10, dan
15 menit. Pengujian ini dilakukan sebanyak 7 kali.
c. Akhir pengujian
1. Mematikan Engine dan melepas serta merapikan alat yang telah dipakai.
24
III.5 Diagram Alir/ Flow Chart
Mulai
Tidak
Pengujian
Ya
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan
Selesai
25
III.6 Teknik Pengumpulan Data
Langkah-langkah yang digunakan untuk prosedur pengambilan dan
pengumpulan data adalah sebagai berikut :
B. Metode Literature
26
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas hasil penelitian yang di teliti. Pada penelitian ini
berfokus pada laju konsumsi bahan bakar menggunakan Bio Solar yang di
campur dengan Eco Racing dan menggunakan Dexlite.
Tabel 4. 1 Konsumsi Bahan Bakar Bio Solar Eco Racing pada 1000 RPM
27
Tabel 4. 2 Konsumsi Bahan Bakar Bio Solar Eco Racing pada 1000 RPM
Tabel 4. 3 Konsumsi Bahan Bakar Bio Solar Eco Racing pada 1000 RPM
Tabel 4. 4 Konsumsi Bahan Bakar Bio Solar Eco Racing pada 1500 RPM
28
Tabel 4. 5 Konsumsi Bahan Bakar Bio Solar Eco Racing pada 1500 RPM
Tabel 4. 6 Konsumsi Bahan Bakar Bio Solar Eco Racing pada 1500 RPM
Tabel 4. 7 Konsumsi Bahan Bakar Bio Solar Eco Racing pada 2000 RPM
29
Tabel 4. 8 Konsumsi Bahan Bakar Bio Solar Eco Racing pada 2000 RPM
Tabel 4. 9 Konsumsi Bahan Bakar Bio Solar Eco Racing pada 2000 RPM
30
Tabel 4. 11 Konsumsi Bahan Bakar Dexlite pada 1000 RPM
31
Tabel 4. 14 Konsumsi Bahan Bakar Dexlite pada 1500 RPM
32
Tabel 4. 17 Konsumsi Bahan Bakar Dexlite pada 2000 RPM
33
IV.3 Grafik Perbandingan Bahan Bakar
Grafik 4. 1 Grafik Perbandingan Dalam Waktu 5 Menit
34
Grafik 4. 2 Grafik Perbandingan Dalam Waktu 10 Menit
400
350 342.8
Konsumsi Bahan Bakar (ml)
320
300
250 237.1 240
200
150 140 137.1
100
50
0
1000 1500 2000
35
Grafik 4. 3 Grafik Perbandingan Dalam Waktu 15 Menit
600
520
500
500
Konsumsi Bahan Bakar (ml)
400 357.1
300 340
211.4
200
200
100
0
1000 1500 2000
36
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian dan analisa data yang diperoleh dari pengaruh
penambahan Eco Racing terhadap laju konsumsi bahan bakar pada mesin
Common Rail, bahwa konsumsi bahan bakar rata-rata pada variasi putaran
mesin (RPM) 1000,1500,2000 dalam waktu 5, 10, 15 menit yaitu:
37
Solar yang dicampur Eco Racing di karenakan Dexlite memiliki Cetane
Number lebih tinngi daripada Bio Solar.
V.2 Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat
diberikan beberapa saran sebagai berikut:
38
DAFTAR PUSTAKA
Adam, R.(2009). Bahan Ajar Motor Diesel I. Fakultas Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Dodok Wayan, S.pd. Perawatan dan Perbaikan Sistem Bahan Bakar Diesel
Konvensional dan Common Rail, KITTO BOOK
http://repository.unmuhjember.ac.id/7740/3/c.%20BAB%20I.pdf
http://repository.unmuhpnk.ac.id/401/2/BAB%201%20-%202-3%20-
4%20%26%205.pdf
https://mypertamina.id/dexlite#:~:text=Dexlite%20%2D
%20MyPertamina&text=Merupakan%20varian%20bahan%20bakar
%20diesel,lingkungan%20serta%20pemakaian%20yang%20irit.
https://otomotifnet.gridoto.com/read/231151548/asal-mula-kata-common-rail-di-
mesin-diesel-dilihat-dari-cara-kerjanya
https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1133/1/SKRIPSI%20RANA
%20BERLIAN%20-%20Perpustakaan%20IAIN%20Metro%20%281%29.pdf
39
40
LAMPIRAN
41
42
43