Anda di halaman 1dari 80

PERAWATAN BULANAN RANGKA BAWAH LOKOMOTIF

MESIN DIESEL ELEKTRIK CC201 DI PT KERETA API


INDONESIA DAOP 9 JEMBER

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG

oleh

Rawit Diajis Muradansah


H42181563

PROGRAM STUDI MESIN OTOMOTIF


JURUSAN TEKNIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2022
PERAWATAN BULANAN RANGKA BAWAH LOKOMOTIF
MESIN DIESEL ELEKTRIK CC201 DI PT KERETA API
INDONESIA DAOP 9 JEMBER

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan (S.Tr.T)
di Program Studi Mesin Otomotif
Jurusan Teknik

oleh

Rawit Diajis Muradansah


H42181563

PROGRAM STUDI MESIN OTOMOTIF


JURUSAN TEKNIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2022
PRAKATA

Penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan, sehingga laporan praktik kerja
lapang yang berjudul : “Perawatan Bulanan Rangka Bawah Lokomotif Mesin
Diesel Elektrik CC201 di PT Kereta Api Indonesia DAOP 9 Jember” sebagai
salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program Diploma IV Studi
Mesin Otomotif Jurusan Teknik di Politeknik Negeri Jember
Penulis laporan ini tidaklah sempurna, karena kurangnya pengalaman dan
pengetahuan maka dari itu penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan
dalam penyusunan laporan ini. Penulisan laporan Praktik Kerja Lapang (PKL) ini
banyak dibantu oleh berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan jalan kemudahan hingga dapat
menyelesaikan laporan praktik kerja lapang ini,
2. Kedua orang tua saya yang telah mendukung saya dan mendidik dengan
ikhlas dan sabar serta tak henti-hentinya mendoakan saya. Terimakasih atas
segala pengorbanan yang telah diberikan,
3. Mokhammad Nuruddin, ST., M.Si selaku ketua jurusan teknik,
4. Aditya Wahyu Pratama, ST., M.T, selaku ketua program studi mesin
otomotif,
5. Ir. Dwi Djoko Suranto, M.T selaku dosen pembimbing yang telah banyak
membantu, mengarahkan dan membimbing penulis dengan penuh keikhlasan
dan kesabaran serta meluangkan waktunya, sehingga penulis laporan praktik
kerja lapang dapat terselesaikan dengan baik,
6. Bapak Yayak. A I. selaku pembimbing lapang praktik kerja lapang di Dipo
lokomotif DOAP 9 Jember,
7. Bapak dan Ibu Dosen di Lingkungan Teknik Mesin Otomotif di Politeknik
Negeri Jember,
8. PT Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP 9 Jember yang telah bersedia
menerima penulis untuk melaksanakan praktik kerja lapang dan

iii
menyediakan berbagai informasi yang penulis butuhkan untuk menyusun
penulisan laporan praktik kerja lapang ini,
9. Semua Karyawan PT Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP 9 Jember yang
telah membimbing dan memberikan bantuan secara langsung maupun
tidak langsung dengan penuh kesabaran,
10. Teruntuk best partner Nadiroh yang telah menjadi partner dalam segala hal
terimakasih selalu mensuport dalam keadaan apapun,
11. Teman-teman seperjuangan Program Studi Mesin Otomotif angkatan 2018
dan seluruh pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya laporan ini
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Jember, 5 Desember 2021

Penulis

iv
RINGKASAN

Perawatan Bulanan Rangka Bawah Lokomotif Mesin Diesel Elektrik CC201


di PT Kereta Api Indonesia DAOP 9 Jember, Rawit Diajis Muradansah, NIM
H42181563, Tahun 2021, 81 halaman, Program Studi Mesin Otomotif, Jurusan
Teknik, Politeknik Negeri Jember, Ir. Dwi Djoko Suranto, M.T (Dosen
Pembimbing)
Praktik Kerja Lapang (PKL) adalah kegiatan belajar mahasiswa yang
dilakukan secara langsung pada perusahaan atau instansi, industri dan unit bisnis
lainnya, yang memiliki tujuan agar dapat menjadi wahana penumbuhan
keterampilan dan keahlian diri pada mahasiswa. Praktik Kerja Lapang (PKL)
merupakan kegiatan akademik yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa
Politeknik Negeri Jember yaitu salah satunya adalah Studi Mesin Otomotif
Jurusan Teknik. Kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) yang dilakukan oleh
penulis bertempat di PT Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP 9 Jember yang
dilaksanakan pada bulan Oktober 2021. Dengan adanya Praktik Kerja Lapang
(PKL) ini penulis mempelajari dan mempraktikan secara langsung tentang cara
perawatan bulanan pada kerangka bawah lokomotif mesin diesel elektrik CC201.
Dipo lokomotif Jember merupakan salah satu daerah operasi yang berada
di bawah lingkungan milik PT Kereta Api Indonesia (Persero). Dipo lokomotif
Jember ini terletak di Kabupaten Jember, satu kompleks dengan Stasiun Jember.
Saat ini dipo lokomotif jember memiliki sepuluh unit lokomotif Diesel Eleketrik
(DE) sebelumnya hanya pernah memiliki lokomotif Diesel Hidrolik (DH) saja.
Sebelum melaksanakan pekerjaan kegiatan di Dipo lokomotif DAOP 9
Jember, kegiatan yang setiap harinya selalu diadakannya kegiatan apel pagi.
Kegiatan apel pagi tersebut dilaksanakan oleh seluruh karyawan dipo lokomotif
DAOP 9 Jember yang dipimpin oleh kepala dipo lokomotif DAOP 9 Jember.
Setelah kegiatan apel pagi, karyawan dan kepala dipo lokomotif DAOP 9 Jember
melakukan evaluasi yang membahas tentang kegiatan yang telah dilakukan dan
membahas rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.

v
Bagian terpenting pada perawatan dan pemeriksaan kerangka bawah
kereta api yaitu sistem rem dan roda atau as, roda ini merupakan sistem
keselamatan bagi lokomotif. Keausan yang terjadi pada kampas rem dan
terjadinya suhu yang tinggi pada as roda merupakan kendala dan permasalahan
yang paling dihadapi dalam sistem perawatan dan pemeriksaan pada lokomotif.
Dengan melakukan perawatan dan perbaikan dan kenyamanan pada penumpang
serta keamanan pada fungsi pengereman maupun roda atau as pada kereta api.
Perawatan bulanan atau perawatan periodik merupakan perawatan yang
dilakukan berdasarkan batas waktu dari umur maksimum suatu komponen
lokomotif. Pada perawatan bulanan dilakukan pengecekan komponen-komponen
pada lokomotif, apabila ada komponen yang rusak maka akan dilakukan
penggantian komponen yang berfungsi untuk mencegah terjadinya kerusakan.
Pada dipo lokomotif DAOP 9 Jember terdapat lokomotif CC201 dan CC203 yang
dilakukan perawatan. Komponen utama kerangka bawah terdiri dari beberapa
komponen yaitu boogie, roda, traksi motor, gear box, shock absorber, helical
spring, sistem rem, cowhanger, boffer, rantai pengaman, clow, skin plat, wear plat,
wick assy,dan axle cup.

vi
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................... ii

PRAKATA.............................................................................................................iii

RINGKASAN......................................................................................................... v

DAFTAR ISI........................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL.................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xi

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiii

BAB 1. PENDAHULUAN..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang...................................................................................1

1.2 Tujuan dan Manfaat..........................................................................3

1.2.1 Tujuan Umum............................................................................. 3

1.2.2 Tujuan Khusus............................................................................ 3

1.2.3 Manfaat....................................................................................... 3

1.3 Lokasi dan Jadwal Kerja................................................................... 4

1.3.1 Lokasi..........................................................................................4

1.3.2 Jadwal Kerja Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang............5

1.4 Metode Pelaksanaan...........................................................................5

BAB 2. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN..................................................... 7

2.1 Sejarah Perusahaan............................................................................7

2.1.1 Sejarah Perkeretaapian di Jember............................................... 8

2.1.2 Stasiun Kereta Api di Daerah DAOP Operasi 9 Jember...........10

vii
2.2 Struktur Organisasi PT Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP 9
Jember............................................................................................... 14

2.2.1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Struktur Organisasi


Perusahaan............................................................................... 15

2.2.2 Logo, Visi dan Misi Perusahaan............................................... 28

2.3 Kondisi Lingkungan Perusahaan....................................................29

2.3.1 Jenis Lokomotif yang Ditandatangi Oleh Dipo Lokomotif


DAOP 9 Jember.........................................................................30

BAB 3. KEGIATAN UMUM.............................................................................. 33

3.1 Kegiatan Apel Pagi dan Evaluasi.................................................... 33

3.2 Perawatan Berkala Pada Lokomotif DAOP 9 Jember................. 34

3.2.1 Pelaksanaan Pemeriksaan Harian (Daily Check)...................... 36

3.2.2 Pelaksanaan Perawatan Bulanan (Mountly Check)...................36

3.3 Bagian-Bagian Yang Perlu Dilakukan Pemeriksan dan

Perawatan......................................................................................... 38

3.4 Kegiatan Membersihkan Lokomotif...............................................39

3.5 Kegiatan Selama Praktik Kerja Lapang di PT Kereta Api


Indonesia DAOP 9 Jember..............................................................39

BAB 4. KEGIATAN KHUSUS DAN PEMBAHASAN.................................... 41

4.1 Pengertian dan tipe-tipe Pada Lokomotif...................................... 41

4.1.1 Pengertian Lokomotif............................................................... 41

4.1.2 Jenis-Jenis Lokomotif............................................................... 41

4.2 Nama-Nama Komponen Lokomotif Diesel Elektrik CC201....... 45

4.3 Nama-Nama Komponen Utama Kerangka Bawah Lokomotif


Diesel Elektrik CC201...................................................................... 46

viii
4.4 Fungsi Komponen Utama Kerangka Bawah Lokomotif Diesel
Elektrik CC201................................................................................. 47

4.5 Jadwal Perawatan Bulanan Lokomotif Diesel Elektrik CC201... 55

4.6 Alat Pelindung Diri (APD) Yang digunakan Saat Melakulan


Perbaikan Lokomotif dibagian Mekanik....................................... 57

4.7 Salah Satu Permaslahan dan Penyebab Yang Terjadi pada


Kerangka Bawah Lokomotif........................................................... 58

4.8 Proses Perbaikan dan Perawatan Bulanan Bagian Mekanik


Lokomotif Diesel Elektrik CC201.................................................. 58

4.9 Langkah-langkah Perbaikan dan Perawatan Boffer dan Axcle


Cup Pada Lokomotif Diesel Elektrik CC201................................. 61

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................63

5.1 Kesimpulan........................................................................................63

5.2 Saran.................................................................................................. 63

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................65

LAMPIRAN..........................................................................................................67

ix
DAFTAR TABEL
Halaman
1.1 Jadwal Kerja Pegawai Dipo Lokomotif............................................................. 5

2.1 Jenis Lokomotif Yang ditangani Oleh Dipo lokomotif DAOP 9 Jember........ 30

4.1 Nama Komponen Lokomotif Diesel................................................................ 46

4.2 Jadwal Perawatan Bulanan Lokomotif Diesel Elektrik CC201....................... 55

x
DAFTAR GAMBAR

Halaman
1.1 Denah Lokasi Dipo Lokomotif.......................................................................... 5

2.1 Stasiun Jember................................................................................................. 13

2.2 Struktur Organisasi PT Kereta Api Indonesia DAOP 9 Jember...................... 14

2.3 Logo Baru PT Kereta Api Indonesia (Persero)................................................28

2.4 Lokomotif CC201............................................................................................ 31

2.5 Lokomotif CC203............................................................................................ 32

3.1 Kegiatan Apel Pagi.......................................................................................... 33

3.2 Kegiatan Evaluasi............................................................................................34

3.3 Pelaksanaan Pemeriksaan Bulanan (Mountly Check)..................................... 37

3.4 Pelaksanaan Mencuci Kereta........................................................................... 37

3.5 Kegiatan membersihkan lokomotif..................................................................39

4.1 Lokomotif Uap.................................................................................................42

4.2 Lokomotif Diesel Mekanis..............................................................................42

4.3 Lokomotif Diesel Elektrik.............................................................................. 43

4.4 Lokomotif Diesel Hidrolik..............................................................................44

4.5 Lokomotif Diesel Listrik.................................................................................44

4.6 Komponen Lokomotif Diesel..........................................................................45

4.7 Komponen Utama Bogie..................................................................................48

4.8 Komponen Utama Roda...................................................................................48

4.9 Komponen Utama Traksi Motor...................................................................... 49

4.10 Komponen Utama Gear Box..........................................................................49

4.11 Komponen Utama Shock Absorber................................................................50

4.12 Komponen Utama Helical Spring..................................................................50

xi
4.13 Komponen Utama Sistem Rem......................................................................51

4.14 Komponen Utama Cowhanger.......................................................................51

4.15 Komponen Utama Boffer............................................................................... 52

4.16 Komponen Utama Rantai Pengaman............................................................. 52

4.17 Komponen Utama Clow.................................................................................53

4.18 Komponen Utama Skin Plat...........................................................................53

4.19 Komponen Utama Wear Plat.........................................................................54

4.20 Komponen Utama Wick Assy.........................................................................54

4.21 Komponen Utama Axle Cup.......................................................................... 55

4.22 Daftar Check Sheet.........................................................................................59

4.23 Daftar Mekanik.............................................................................................. 60

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
1. Kegiatan Harian Rekapitulasi Praktik Kerja Lapang Bulan ke-1.......................67

2. Kegiatan Harian Rekapitulasi Praktik Kerja Lapang Bulan ke-2......................68

3. Kegiatan Harian Rekapitulasi Praktik Kerja Lapang Bulan ke-3......................69

4. Lembar Isian Kegiatan Praktik Kerja Lapang ke-1............................................70

5. Lembar Isian Kegiatan Praktik Kerja Lapang ke-2............................................70

6. Lembar Isian Kegiatan Praktik Kerja Lapang ke-3............................................71

7. Daftar Absensi Praktik Kerja Lapang.................................................................72

8. Kegiatan Mencuci Lokomotif ............................................................................73

9. Kegiatan Membersihkan Boffer Lokomotif .......................................................74

10.Kegiatan Mengencangkan Baut Gear Box Lokomotif......................................75

11.Kegiatan Mengecek Tepat Kereta Berputar......................................................76

12.Kegiatan Mengecek Saluran Pipa Angin Pada Lokomotif............................... 77

13.Kegiatan Mengecet Pada Gerbong Kayu.......................................................... 78

14.Daftar Kegiatan Check Sheet Perawatan dan Perbaikan Bulanan Lokomotif.. 79

15.Struktur Organisasi Dipo Lokomotif Jember....................................................80

16.Tata Letak Dipo Lokomotif DAOP 9 Jember...................................................81

xiii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam bidang transportasi kegiatan perawatan mesin merupakan salah satu
usaha perbaikan yang mempunyai peranan sangat penting dalam mendukung
beroperasinya suatu sistem secara lancar sesuai yang dikehendaki. Menurut
Daryus (2017) Perawatan adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang
dilakukan untuk menjaga suatu sistem, memperbaikinya sampai pada suatu
kondisi yang dapat diterima. Perawatan dilakukan untuk mencegah kegagalan
sistem maupun untuk mengembalikan fungsi sistem jika kegagalan telah terjadi.
Selain itu diadakannya kegiatan perawatan ini untuk memeriksa bagian mesin-
mesin agar selalu dalam keadaan siap pakai secara optimal. Rutinnya perawatan
yang dilakukan pada mesin-mesin kereta api ini juga meminimalisir mencegah
perbaikan masalah yang besar dan dapat menghindari kerusakan, sehingga dapat
memperpanjang umur mesin tersebut. Jadi tujuan utama dari perawatan ini untuk
menjaga kendala mesin agar mesin dapat selalu berjalan dengan normal dan
menjaga kelancaran dalam proses kegiatan operasinya.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau biasa disebut dengan PT KAI
adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyediakan jasa angkut kereta
api. Layanan yang disediakan PT Kereta Api Indonesia meliputi angkutan
penumpang dan barang. Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
memiliki jasa di bidang angkutan penumpang dan barang, PT Kereta Api Indonesi
sangat memperhatikan kenyamanan bagi para penumpangnya. Salah satunya yang
dilakukan adalah dengan memberikan perawatan pada lokomotif kereta api demi
kenyamanan dan kelancaran disetiap perjalanan kereta api, PT Kereta Api
Indonesia melakukan manajemen perawatan yang ditugaskan kepada pihak dipo
lokomotif.
Dipo lokomotif Jember merupakan salah satu daerah operasi yang berada
di bawah lingkungan milik PT Kereta Api Indonesia (Persero). Dipo lokomotif
Jember ini terletak di Kabupaten Jember, satu kompleks dengan Stasiun Jember.

1
2

Saat ini dipo lokomotif Jember memiliki sepuluh unit lokomotif Diesel Eleketrik
(DE) sebelumnya hanya pernah memiliki lokomotif Diesel Hidrolik (DH) saja.
Perawatan lokomotif bulanan terdiri dari beberapa perawatan seperti
Perawatan 1 bulanan (P1), Perawatan 3 bulanan (P3), Perawatan 6 bulanan (P6),
Perawatan 12 bulanan (P12). Biasanya kerangka bawah berfungsi untuk
menopang bagian bodi lokomotif dan sebagai penggerak akhir pada lokomotif.
Maka dari itu perawatan dan pemeriksaan kerangka bawah lokomotif dilakukan
secara rutin guna untuk menjaga dan mempertahankan kelangsungan operasional
sistem mesin agar berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Apabila terjadi
kerusakan pada komponen kerangka bawah maka akan dilakukan penggantian
komponen.
Perawatan dan pemeriksaan kerangka bawah lokomotif merupakan hal
terpenting yang harus dilakukan untuk menghindari terjadinya kerusakan pada
kereta api secara tiba-tiba pada saat pemakaian, agar tidak dapat menyebabkan
kerugian besar baik secara materi maupun non materi. Bagian terpenting pada
perawatan dan pemeriksaan kerangka bawah kereta api yaitu sistem rem dan roda
/as, roda ini merupakan sistem keselamatan bagi lokomotif. Keausan yang terjadi
pada kampas rem dan terjadinya suhu yang tinggi pada as roda merupakan
kendala dan permasalahan yang paling dihadapi dalam sistem perawatan dan
pemeriksaan pada lokomotif. Dengan melakukan perawatan dan perbaikan dan
kenyamanan pada penumpang serta keamanan pada fungsi pengereman maupun
roda/as pada kereta api.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengambil judul
“Perawatan Bulanan Rangka Bawah Lokomotif Mesin Diesel CC201 di PT Kereta
Api Indonesia DAOP 9 Jember”. Dengan adanya Praktik Kerja Lapang (PKL)
yang dilakukan di PT Kereta Api Indonesia DAOP 9 Jember, mahasiswa dilatih
untuk tanggap dan kritis dalam menanani masalah yang ada di dunia kerja
nantinya.
3

1.2 Tujuan dan Manfaat


1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum diadakannya Praktik Kerja Lapang (PKL) ini yaitu:
1. Untuk meningkatkan keterampilan dan pengalaman mahasiswa di dunia kerja
2. Untuk melatih mahasiswa membangun kerja sama dalam sebuah tim
3. Untuk membentuk mahasiswa agar mempunyai skill yang memumpuni
mengenai perkembangan dunia di PT Kereta Api Indonesia DAOP 9 Jember.

1.2.2 Tujuan Khusus


Tujuan khusus diadakannya Praktek Kerja Lapang (PKL) ini yaitu :
1. Mengetahui permasalahan dan penyebab kerusakan yang sering terjadi pada
kerangka bawah lokomotif diesel elektrik CC201
2. Mengetahui proses perbaikan dan perawatan bulanan kerangka bawah
lokomotif diesel elektrik CC201
3. Mengetahui langkah-langkah perbaikan dan perawatan tentang boffer dan
axle cup lokomotif diesel elektrik CC201.

1.2.3 Manfaat
Manfaat diadakannya kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) ini yaitu :
1. Bagi Perguruan Tinggi
a. Mempererat hubungan antara perguruan tinggi dengan perusahaan terkait
b. Memperkenalkan perguruan tinggi yang bersangkutan di Perusahaan
tersebut
c. Sebagai refrensi mengenai perkembngan industri perkeretapian di
Indonesia dengan proses dan teknologi modern bagi perguruan tinggi
guna untuk pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan
industri.
2. Bagi Perusahaan yang Bersangkutan
a. Sebagai sarana untuk menjembati antara perusahaan atau instansi dengan
lembaga pendidikan Politeknik Negeri Jember untuk bekerja sama lebih
lanjut yang bersifat akademis maupun non akademis
4

b. Perusahaan dapat melihat tenaga kerja potensial dikalangan mahasiswa


c. Dapat membantu dalam menyelesaikan pekerjaan di Perusahaan yang
bersangkutan
d. Dapat menjadi evaluasi bagi perusahaan dalam hal beroperasional dan
mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu
bekerjasama dengan perusahaan.
3. Bagi Mahasiswa
a. Meningkatkan semangat kerja sejak dini
b. Menambah wawasan khusunya mngenai prosedur perawatan rangka
bawah dengan metode lokomotif diesel elektrik CC201 di PT Kereta Api
Indonesia DAOP 9 Jember
c. Menguji kemampuan pribadi dalam tata cara hubungan masyarakat di
lingkungan kerja
d. Untuk memperoleh pengalaman dari tempat Praktik Kerja Lapang (PKL)
dengan mengetahui proses-proses kerja yang terdapat di dalam
Perusahaan.

1.3 Lokasi dan Jadwal Kerja


1.3.1 Lokasi
Lokasi Praktik Kerja Lapang (PKL) bertempat di PT Kereta Api Indonesia
DAOP 9 Jember. Dipo lokomotif, Jalan Mawar Nomor 46 Kabupaten Jember.
Adapun denah lokasi Dipo lokomotif PT Kereta Api Indonesia DAOP 9 Jember
dapat dilihat pada Gambar 1.1.
5

Gambar 1.1 Gambar Denah Lokasi Dipo Lokomotif


Sumber : Google Maps, 2021

1.3.2 Jadwal Kerja Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang


Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang ini dilaksanakan kurang lebih selama 3
bulan yang dilaksanakan pada bulan Oktober-Desember 2021. Adapun hari dan
jam kerja yang berlaku pada PT Kereta Api Indonesia DAOP 9 Jember dapat
dilihat pada Tabel 1.1 di bawah ini :
Tabel 1.1 Jadwal Kerja Pegawai Dipo Lokomotif
Hari Jam Masuk Istirahat Pulang

Senin-Sabtu 08.00 WIB 12.00 WIB -13.00 WIB 16.00 WIB

1.4 Metode Pelaksanaan


Dalam melaksankan Praktik Kerja Lapang (PKL) metode yang digunakan
adalah metode observasi secara langsung di lapangan, dengan petunjuk dan
bimbingan dari instruktur dan petugas-petugas di lapangan. Metode pelaksanaan
dalam penyusunan laporan Praktik Kerja Lapang (PKL) adalah sebagai berikut :
1. Menggunakan metode observasi yang memantau secara langsung terhadap
kegiatan yang ada di dalam Perusahaan
6

2. Menggunakan metode wawancara yaitu dengan cara pengambilan data


melalui mengajukan pertanyaan dengan pihak dipo lokomotif DAOP 9
Jember
3. Menggunakan metode studi literatur yang dimana pada saat pengambilan data
dengan cara membandingkan dan mempelajari literatur yang sesuai
4. Motode praktik langsung ke lapangan yaitu dengan cara ikut terjun langsung
pada pekerjaan sesuai dengan bidang yang diberikan.
7

BAB 2. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan


Sejarah awal hadirnya kereta api di Indonesia dimulai ketika pencangkulan
pertama jalur kereta api Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta) di Desa
Kemijen oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron Sloet Van De
Beele tanggal 17 Juni 1984. Perkembangan dilaksanakan oleh perusahaan swasta
Naamlooze Venootschp Nederlansch Indische Spoorweg Maatschappij (NV.
NISM) menggunakan lebar lokomotif 1435 mm. Sementara itu, pemerintah
Hindia Belanda membangun jalur kereta api melalui Staatssporwegen (SS) pada
tanggal 8 April 1875. Rute pertama SS meliputi Surabaya-Pasuruan-Malang.
Keberhasilan NISM dan SS mendorong investor swasta membangun jalur kereta
api seperti Semarang Joana Stoomtram Maatschappij (SJS), Semarang Cheribon
Stoomtram Maatschappij (SCS), Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS) Oost
Java Stoomtram Maatschappij (OJS), Pasoeroean Stoomtram Maatschappij
(Ps.SM), Kediri Stoomtram Maatschappij (KSM), Probolinggo Stoomtram
Maatschappij (Pb.SM), Modjokerto Stoomtram Maatschappij (MSM), Malang
Stoomtram Maatschappij (MS), Madoera Stoomtram Maatschappij (Mad.SM),
Deli Spoorweg Maatschappij (DSM). Perkembangan panjang lintasal kereta api di
Indonesia semakin bertambah tahun semakin panjang juga lintasan kereta api.
Pada tahaun 1867 lintasan kereta api mencapai 25 Km, tahun 1870 menjadi 110
Km, tahun 1880 mencapai 405 Km, tahun 1890 menjadi 1.427 Km dan pada tahun
1900 menjadi 3.338 Km. Sampai dengan tahn 1939 panjang jalan kereta api di
Indonesia Mencapai 6.811 Km.
Pada tahun 1942 pemerintahan Hindia Belanda menyerah tanpa syarat
kepada Jepang. Semenjak itu, perkeretaapian Indonesia diambil alih Jepang dan
berubah nama menjadi Rikuyu Sokyuku (Dinas Kereta Api). Selama penguasaan
Jepang, operasional kereta api hanya diutamakan untuk kepentingan perang saja.
Salah satu pembangunan diera Jepang yaitu lintas Saketi-Bayah dan Muaro-Pekan
baru untuk pengangkutann hasil tambang batu bara guna menjalankan mesin-
mesin perang. Namun Jepang juga melakukan pembongkaran rel sepanjang 473
8

Km yang diangkut ke Burma untuk pembangunan kereta api disana. Setelah


Indonesia memproklamsikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945,
beberapa hari kemudian dilakukan pengembilalihan Stasiun dan Kantor pusat
kereta api yang dikuasai oleh Jepang. Puncaknya adalah pengambilalihan Kantor
pusat kereta api Bandung tanggal 28 September 1945.
Hal ini sekaligus menandai berdirinya Djawatan Kereta Api Indonesia
Republik Indonesia (DKARI). Ketika Belanda kembali ke Indonesia pada tahun
1946 Belanda membentuk kembali perkeretapaiann di Indonesia bernama
Staatssporwegen/Verenigde Spoorwegbedrih (SS/VS), gabungan SS dan seluruh
perusahaan kereta api swasta kecuali DSM. Berdasarkan perjanjian damai
Konfrensi Meja Bundar (KMB), Desember 1949 dilaksanakan pengambil alihan
aset-aset milik pemerintah Hindia Belanda. Pengalihan dala bentuk penggabungan
antara DKARI dan SS/VS Menjadi Djawatan Kereta Api (DKA) tahun 1950. Pada
tanggal 25 Mei DKA berganti nama menjadi Perusahaan Negara Kereta Api
(PNKA). Pada tahun tersebut mulai diperkennalkan juga lambang Wahana Daya
Pertiwi yang mencerminkan transformasi perkeretaapian Indonesia sebagai
saranna transportasi andalan guna mewujudkan kesejahteraan bangsa NKRI.
Selanjutnya pemerintah mengubah struktur PNKA menjadi Perusahaan Jawatan
Kereta Api (PJKA) tagun 1971. Dalam rangka meningkatkan pelayanan jasa
angkutan, PJKA berubah bentuk menjadi Perusahaan Umum Kereta Api
(PERUMKA) tahu 1991. PERUMKA berubah menjadi Perseroan Terbatas, PT
Kereta Api Indonesia (PERSERO) yang memiliki tujuh anak perusahaan/grup
usaha yakni PT Reska Multi Usaha (2003), PT Railink (2006), PT Kereta
Commuter Indonesia (2008), PT Kereta Api Pariwisata (2009), PT Kereta API
logistik (2009), PT Kereta Api Properti Manajemen (2009), PT Pilar Sinergi
BUMN Indonesia (2015).

2.1.1 Sejarah Perkeretaapian di Jember


Jalur kereta api di Jember dan sekitarnya dibuka oleh perusahaan kereta
api Staats Spoorwegan (SS) pada tahun 1897. Pembangunan Stasiun ini tidak
terlepas dari perkembangan kehidupan perkotaan baru, dengan hadirnya sejumlah
9

perusahaan perkebunan milik orang-orang Belanda di Jember. Dulunya digunakan


terutama untuk kebutuhan pengangkutan komoditas hasil perkebunan, khususnya
gula, tembakau, dan karet disekitar wilayah Jember ke pelabuhan Panarukan.
Jalur kereta api dari Jember ke Surabaya melewati Probolinggo dibangun
pada tahun 1987, akibat dari pembuatan rel kereta api ini perusahaan
perkebunanan mulai menerima buruh perkebunan dari etnis Jawa (Bojonegoro,
Tuban, Ponorogo, Kediri dan dari daerah vorstenland). Rel kereta api berfungsi
tidak hanya digunakan untuk tansportasi komoditas pertanian seperti gula,
tembakau, dan karet yang telah diproduksi oleh perusahaan swasta asing, tapi juga
mengangkut hasil pertanian baik itu tembakau dan berasa yang diproduksi petani
lokal. Dari jember kemudian melintas Bondowoso, tembakau diangkut melalui
jalur rel kereta api ke Panarukan guna dikirim ke Rotterdam atau pun ke Pasar
Internasional lainnya.
Bangunan stasiun yang berdiri saat ini merupakan bangunan yang relatif
baru sebagai hasilperbaikan atau renovasi yang dilakukan oleh PT Kereta Api
Indonesia sekitar tahun 2007-2008 dan 2015-2016 meskipun demikian bentuknya
tidak jauh berbeda dengan bentuk aslinya yang dibangun pada awal abad ke-20,
yaitu peletakan ruang-ruang secara linier yang sejajar dengan rel sehingga disebut
sebagai stasiun satu sisi. Bangunan stasiun Jember yang memiliki luas 796 m²
yang terdiri di atas tanah stasiun seluas 1.241 m² dengan nomor register
039/09.68118/JR/BD ini pernah mengalami renovasi. Kendati demikian, hasil
renovasi yang dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) tidak jauh berbeda
dengan bentuk aslinya. Bangunan stasiun ini memiliki massa bangunan tunggal
sederhana yang memanjang sejajar dengan rel. Secara arsitektural, emplasemen
stasiun terdiri dari dua peron dan dua jalur kereta api yang dimana antara jalur
dipisahkan oleh peron. Peron pertama menyatu dengan bangunan utama, atapnya
berbentuk pelana menggunakan struktur pendukung berupa kolom kayu dengan
bentuk kontruksi menyerupai payung (konsul).
10

2.1.2 Stasiun Kereta Api di Daerah DAOP Operasi 9 Jember


Daerah operasi 9 Jember merupakan daerah operasi dengan wilayah
terbentang dari Stasiun Bangil (bagian barat) sampai dengan Stasiun Banyuwngi
(bagian timur) yang melintasi stasiun-stasiun di Wilayah provinsi Jawa Timur
bagian timur.
Berikut adalah stasiun-stasiun yang berada di wilayah Daerah operasi 9 Jember
a. Stasiun Pasuruan
Stasiun Pasuruan (PS) merupakan stasiun kereta api yang terletak di
Trajeng, Gadingrejo, Pasuruan. Stasiun yang terletak pada ketinggian kurang lebih
3 meter di atas permukaan air laut ini termasuk ke Daerah operasi 9 Jember dan
menjadi batasan baratnya. Stasiun pasuruan merupakan salah satu stasiun kereta
api tertua di Jawa Timur, dibangun pada paruh terakhir tahun 1870-an. Mengingat
kepentingannya stasiun itu dibangun tak jauh dari jalan Raya Pos yang kini
menjadi Jl. Soekarno-Hatta dan dihubungkan dengan jalan stasiun yang
disekitarnya terdapat pasar. Dulu ada jalur menuju Sengon yang sekarang sudah
dinonaktifkan.
b. Stasiun Probolinggo
Stasiun Probolinggo (PB +4m) yang memiliki ketinggian 4 m diatas
permukaan air laut berada di Jl. KH. Mas Mansyur No. 26, Mayangan,
Probolinggo, Jawa Timur. Stasiun ini menghubungkan antara Stasiun Banyuwangi
dan Stasiun Surabaya Gubeng, dengan beroperasinya melayani kereta api kelas
ekonomi maupun kelas bisnis. Stasiun ini merupakan salah satu bagian dari
Stasiun milik PT Kereta Api (Persero) DAOP 9 Jember. Bangunan pertama
stasiun ini diresmikan pada tanggal 3 Maret 1884 dengan jalur rel dari timur
Stasiun ini membelok ke selatan. Sebelum perlintasan, terdapat bekas Stasiun Jati.
Dari sini dahulu terdapat pencabangan jalur yang akan berakhir di Paiton. Jalur
tersebut digunakan untuk pengangkutan tebu yang sekarang sudah tidak
dipergunakan lagi. Selain itu dulu ada percabangan ke Pelabuhan Probolinggo
untuk digunakan oleh kereta pengangkut BBM PT Kertas Leces, tetapi sekarang
sudah tidak digunakan lagi dan sebagian jalur yang melintang di jalan telah
tertutup aspal.
11

c. Stasiun Leces
Stasiun Leces (LEC) adalah Stasiun kereta api yang terletak di Leces,
Leces, Probolinggo. Stasiun yang terletak pada ketinggian +48 m di atas
permukaan air laut ini termasuk ke Daerah Operasi 9 Jember. Stasiun ini terletak
di kanan jalan raya Probolinggo-Klakah bila mengarah dari utara. Stasiun ini
memiliki percabangan ke PT Kertas Leces, Pabrik Kertas tertua di Indonesia.
Stasiun ini dibangun oleh Staats Spoorwegan. Dahulu dari stasiun ini terdapat
percabangan menuju Pabrik Kertas Leces dan kemungkinan percabangan ke PT
Kertas Leces akan dibuka kembali, dikarenakan adanya pembangunan cerobong
untuk pembakaran batu bara sebagai sumber energi utama PT Kertas Leces dan
untuk mengangkut batu bara dimungkinkan kereta api.
d. Stasiun Klakah
Stasiun Klakah (KK) adalah stasiun kereta api kelas 2 (dua) yang terletak
di Jl. Stasiun No. 11, Mlawang, Klakah, Lumajang, Jawa Timur. Stasiun ini
berada dalam pengelolaan PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 9 Jember.
Stasiun ini merupakan stasiun terbesar di Kabupaten Lumajang dan dibandingkan
dengan Stasiun lainnya Stasiun ini termasuk Stasiun yang letaknya terdekat
dengan Kota Lumajang, sekitar 10-12 Km.
e. Stasiun Jatiroto
Stasiun Jatiroto (JTR) merupakan stasiun kereta api yang terletak di
Jatiroto, Lumajang, letak stasiun ini terletak paling timur di Kabupaten Lumajang.
Stasiun yang terletak pada ketinggian +29 m diatas permukaan air laut ini
termasuk dalam PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 9 Jember. Stasiun ini
termask stasiun satu-satunya stasiun pemberhentian penumpang di Lumajang.
f. Stasiun Rambipuji
Stasiun Rambipuji (RBP) merupakan stasiun kereta api yang terletak di
Desa Rambigundam, Kabupaten Jember. Stasiun ini terletak pada ketinggian +52
m diatas permukaan air laut termasuk dalam PT Kereta Api Indonesia Daerah
Operasi 9 Jember. Kontruksi stasiun yang dibangun pada tahun 1930 ini serupa
dengan Stasiun Karawang. Dahulu dari stasiun ini ke arah barat, setelah melintasi
Jembatan Kayu Putih terdapat percabangan jalur yang akan berakhir di Lumajang
12

melalui Balung yang sudah dinonaktifkan. Jalur ini juga mempunyai cabang di
Balung menuju Ambulu yang sudah dinonaktifkan.
g. Stasiun Jember
Stasiun Jember merupakan pusat dari Daerah Operasi 9 Jember yang
mengatur stasiun dari Pasuruan hingga Banyuwangi dan dilintasi kereta api
jurusan Yogyakarta, Purwokerto, Jombang, Surabaya, Probolinggo, Lumajang,
dan Banyuwangi. Jalur kereta api di Jember dan sekitarnya dibuka oleh
perusahaan kereta api Staats Spoorwegan (SS) pada tahun 1897 terutama untuk
kebutuhan pengangkuta komoditas hasil perkebunan khusunya gula, tembakau
dan karet di sekitar Jember ke pelabuhan Panarukan yang akan diteruskan ke
Retterdam. Bangunan Stasiun Jember yang berdiri saat ini merupakan bangunan
yang relatif baru sebagai hasil perbaikan atau renovasi yang dilakukann oleh PT
Kereta Api Indonesia. Meskipun demikian bentuknya tidak jauh berbeda dengan
bentuk aslinya yang dibangun pada awal abad ke-20 yaitu terdiri dari sebuah masa
bangunan tunggal sederhana yang memanjang dengan peletakan ruang-ruang
secara linier yang sejajar dengan rel sehingga disebut sebagai Stasiun satu sisi.
Emplasemen terdiri dari dua peron dan dua jalur kereta api dimana anatara jalur
dipisahkan oleh peron tambahan yang juga diberi kanopi baru. Terdapat
perbedaan karakter peron yang menjadi bagian dari bangunan utama atapnya
berbentuk pelana menggunakan struktur pendukung berupa kolom kayu dengan
bentuk kontruksi konsol seperti payung. Sedangkan peron kedua yang terpisah
berupa kanopi memanjang dengan atap berbentuk V yang disangga struktur
kantilever kolom tunggal dari baja. Bahan bangunan diekspos dalam bentuk
modern, memperlihatkan kekuatan baja praktis untuk menopang atap yang lebar
sesuai kebutuhan ruang terutama dalam hal mengantisipasi iklim. Perbedaan itu
diperkuat dengan penggunaan warna yang berbeda yaitu putih abu-abu pada
emplasemen bangunan utama, sedangkan peron tambahan menggunakan warna
asli dan kolom yang dicat dengan warna orange kontras serta lantai yang lebih
tinggi, untuk melihat kondisi Stasiun Jember dapat dilihat pada Gambar 2.1.
13

Gambar 2.1 Gambar Stasiun Jember

h. Stasiun Bondowoso
Stasiun Bondowoso (BO) memiliki ketinggian kurang lebih 253 m di atas
permukaan air laut merupakan stasiun kereta api non aktif yang terletak di
Bondowoso. Stasiun ini merupakan stasiun terbesar di Kabupaten Bondowoso.
Stasiun ini dulunya melayani keretaapi lokal tujuan Jember dan Panarukan, pada
tahun 2004 kereta ini dinonaktifkan dikarenakan prasarana yang sudah sangat tua.
Stasiun ini dulu mempuyai 6 jalur kereta api namun sebelum dinonaktifkan hanya
tinggal 2 dan sekarang stasiun ini dijadikan aset heritage PT KAI Indonesia.
Selain itu bangunan ini juga telah dipagar dan dicat.
i. Stasiun Banyuwangi Baru
Stasiun Banyuwangi Baru berada di Ketapang, Kalipuro, Kabupaten
Banyuwangi. Stasiun ini merupakan stasiun yang berada dipaling ujung timur
Pulau Jawa yang berbatasan langsung dengan Selat Bali dan hanya berjarak
sekitar 100 meter dari Pelabuhan Ketapang.
2.2 Struktur Organisasi PT Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP 9 Jember
Gambar di bawah ini merupakan gambar struktur organisasi PT Kereta Api Indonesia DOAP 9 Jember dapat dilihat pada
Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Gambar Struktur Organisasi PT Kereta Api Indonesia DAOP Jember
Sumber : Universitas Jember

14
2.2.1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi yang dipergunakan oleh PT Kereta Api Indonesia
(Persero) DAOP 9 Jember adalah struktur organisasi line (garis) artinya : arus
kekuasaan dan tanggungjawab secra langsung dari atas pimpinan kepada pegawai
yang berada dibawahnya, dari informasi yang diperoleh berikut adalah penjelasan
struktur organisasi PT Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP 9 Jember :
1. Vice President
Vice President mempunyai beberapa tugas pokok dan tanggung jawab,
diantaranya :
a. Merencanakan dan mengoptimalkan pencapaian target pendapatan dan efisien
biaya
b. Merencanakan dan mengoptimalkan penyelenggaraan sarana dan prasarana
perkeretaapiaan yang handal di wilayahnya
c. Merencanakan dan mengoptimalkan penyelenggaraan angkutan
perkeretaapian berdasarkan 4 pilar utama yaitu, keselamatan, pelayanan,
kenyamanan, ketepatan waktu
d. Merencanakan dan mengoptimalkan pelaksanaan proses peningkatan kualitas
(quality improvement) secara berkelanjutan
e. Merencanakan dan mengoptimalkan pelaksanaan program corporate social
responbility (CSR) yang terdiri dari program kemitraan dan bina lingkungan
(PKBL) dan community relation (CR) optimalisasi pelaksanaan pelastarian
benda cagar budaya milik perusahaan dan kelestarian lingkungan.
f. Merencanakan dan mengoptimalkan pelaksanaan pengelolaan, pengamanan
dan penertiban aset non produksi perusahaan
g. Merencanakan dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya perusahaan
h. Merencanakan dan mengoptimalkan pemanfaatan pengusahaan aset non
produksi
i. Merencanakan dan mengoptimalkan pemanfaatan pengendlian operasi
perjalanan kereta api serta keamanan dan ketertiban

15
16

j. Merencanakan dan mengoptimalkan pemanfaatan pelaksanaan aktivitas


operasi layanan konsumen, penjualan dan costumer care.
k. Merencanakan dan mengoptimalkan pelaksanaan penyelenggaraan kerjasama
dengan pihak eksternal
l. Merencanakan dan mengoptimalkan pemasaran angkutan barang dan
penumpang di wilayahnya
m. Merencanakan dan mengoptimalkan pengelolaan bangunan dinas di
wilayahnya
n. Merencanakan dan mengoptimalkan dan mengkoordinasi seluruh aktivitas
operasi bisnis perkeretaapiaan yang diselenggarakan di wilayah gografisnya,
baik antar unit organisasi di wilayahnya maupun dengan unit organisasi
kantor pusat
o. Merencanakan dan mengoptimalkan penyelenggaraan tata kelola semua risiko
pada proses bisnis di dalam lingkup daerah operasidi identifikasi, diukur,
dievaluasi, direspon/dimitigasi
p. Mewakili perusahaan di wilayah geografisnya dalam hubungannya dengan
pihak eksternal sesuai lingkup tanggung jawab dan bisnis daerah operasi 9
Jember.
2. Quality Controller Sarana
Jabatan fungsional yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
vice president. Bagian Quality Controller Sarana diperlukan dalam tugas-tugas
pokok pada bagian sarana.
3. Quality Controller Jembatan dan Jalan Rel (JJ)
Jabatan fungsional yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
vice president. Bagian Quality Controller JJ diperlukan dalam tugas-tugas pokok
pada bagian perawatan jembatan dan jalan rel kereta api.
4. Quality Controller Saintelis
Jabatan fungsional yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
vice president. Bagian Quality Controller Saintelis diperlukan dalam tugas-tugas
pokok pada bagian persinyalan, telekomunikasi dan listrik.
17

5. Quality Controller Operasi


Jabatan fungsional yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
vice president. Bagian Quality Controller Operasi diperlukan dalam tugas-tugas
pokok pada bagian pergoperasian.
6. Quality Controller Operasi Sarana
Jabatan fungsional yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
vice president. Bagian Quality Controller Operasi Sarana diperlukan dalam tugas-
tugas pokok pada bagian pergoperasiandalam berbagai aspek sarana pada kereta
api.
7. Bagian Manager Sarana
Bagian Manager sarana mempunyai beberapa tugas pokok dan tanggung
jawab, diantaranya :
a. Perumusan penjabaran strategi dan kebijakan yang berkaitan dengan tugas
dan tanggung jawabnya yang telah ditetapkan Kantor Pusat di Wilayah
daerah operasi 9 Jember
b. Terselenggaranya proses peningkatan kualitas (quality improvement)
perawatan, pemeriksaan dan penyiapan sarana secara berkelanjutan,
pengelolaan resiko dan terjaminnya aspek keselamatan terkait bidangnya
c. Penyusunan program anggaran penyiapan sarana siap operasi, perawatan rutin,
pengendalian dan evaluasi kinerja perawatan sarana (lokomotif, kereta dan
gerbong)
d. Penyusunan program penyiapan kereta dan gerbong siap operasi,
pemeliharaan rutin dan pengendalian perawatan kereta dan gerbong
e. Melaksanakan pemantauan, pengawasan, pemeriksaan teknis. Perawatan
sarana administrasi teknis perawatan sarana, di Wilayah Daerah Operasi 9
Jember
f. Melaksanaan pembinaan teknis terhadap Unit Pelaksana Teknis (UPT) depo
sarana yang berada dibawah bagian sarana di Wilayah daerah operasi Jember
g. Pendayagunaan, perawatan, dan perbaikan lokomotif dan KRD, kereta dan
gerbong
18

h. Melindungi keselamatan kerja pegawai pada saat bekerja terkait perawatan


sarana
i. Memastikan kelayakan, kehandalan dan keselamatan sarana kereta api
sebelum dan sepanjang perjalanan kereta api dan langsiran.
8. Bagian Manager Rel dan Jembatan
Bagian Manager rel dan jembatan mempunyai beberapa tugas pokok dan
tanggung jawab, diantaranya :
a. Pemantauan, pengawasan, pemeriksaan dan pembinaan mutu pekerja teknis
jalan rel, kereta simpan dan jembatan di seluruh Wilayah daerah operasi 9
Jember
b. Penyusunan perencanaan teknik pemeliharaan jalan rel. Jembatan di petak
jalan, emplasemen stasiun, depo balai yasa dan jalur simpang
c. Penyusunan perencanaan dan pengoperasian fasilitas sarana pemeliharaan
jalan rel (MPJR) dan jembatan serta evaluasi jalan rel dan jembatan
d. Pelasanaan pemeliharaan yang menjamin kelayakan jalan rel dan jembatan
sehingga bisa dilewati dengan puncak kecepatan yang diizinkan denga
selamat
e. Melindungi keselamatan pegawai jalan rel dan jembatan saat bekerja pada
area jalan rel dan lingkungan kerjanya
f. Memastikan kelayakan jalan rel dan jembatan yang menjamin keselamatan
perjalanan kereta api dan langsiran
g. Pelaksanaan program perawatan, perbaikan dan pengoperasian fasilitas sarana
pemeliharaan jalan rel dan jembatan.
9. Bagian Manager Opererasi
Bagian Manager opererasi mempunyai beberapa tugas pokok dan
tanggung jawab, diantaranya :
a. Merumuskan penjabaran strategi dan kebijakan yang berkaitan dengan tugas
dan tanggung jawabnya yang telah ditetapkan Kantor Pusat, diWilayah
Daerah Operasi 9 Jember
19

b. Terselenggaranya proses peningkatan kualitas pelayanan operasional kereta


api secara berkelanjutan dan pengelolaan risiko serta terjaminnya
keselamatan dibagiannya
c. Melaksanakan pemantauan, pengawasan, pemeriksaan dan pembinaan mutu
pekerjaan teknis operasi di Stasiun dan dalam kereta api, administrasi teknis
operasional di selutuh UPT Stasiun, UPT Crew KA dan Pusat Pengendali
Operasi Kereta Api pada Wilayah Daerah Operasi 9 Jember
d. Melakukan pemantauan dan pengelolaan lokomotif, KRD, KRL, kereta dan
gerbong yang siap operasi merumuskan pemanfaatan dan pembagian kereta
dan gerbong, pengaturan dan evaluasi kinerja pelaksanaan program
perjalanan kereta api
e. Melaksanakan pengendalian operasi kereta api secara terpusat dan terpadu di
Wilayah daerah operasi 9 Jember
f. Menjamin ketertiban, kelancaran dan keselamatan kegiatan operasi angkutan
kereta api dan langsiran
g. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang
berada di bawah badan operasi di Daerah operasi 9 Jember
h. Melaksanakan perencanaan jumlah dan kualitas awak kereta api,
mengalokasikan dan membina awak kereta api
i. Memastikan Sumber Daya Manusia (SDM) operasi siap dan layak bekerja
pada saat melakukan dinasnya
j. Melindungi keselamatan pegawai operasi kereta api di Stasiun.
10. Bagian Manager Pengamanan
Bagian Manager pengamanan mempunyai beberapa tugas pokok dan
tanggung jawab, diantaranya :
a. Merumuskan penjabaran kebijakan yang berkaitan dengan tugas pengamanan
dan penertiban yang telah ditetapkan kantor pusat di Wilayah daerah operasi
9 Jember
b. Memastikan terselenggaranya proses peningkatan kualitas (quality
improvement) keamanan dan ketertiban secara berkelanjutan serta
terjaminnya keamanan.
20

11. Bagian Manager Angkutan dan Fasilitas Penumpang


Bagian Manager Angkatan dan Fasilitas Penumpang mempunyai
beberapa tugas pokok dan tanggung jawab, diantaranya :
a. Merumuskan penjabaran strategi dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh
Kantor Pusat terkait dengan tugas pokok dan tanggungnya dalam mengelola
pelaksanaan pemasaran, penjualan angkutan penumpang dan customer care di
Wilayah Daerah Operasi 9 Jember
b. Terselenggaranya proses peningkatan kualitas kinerja pemasaran, penjualan
angkutan penumpang dan customer care secara berkelanjutan, serta
terjaminnya pengelolaan risiko diunitnya
c. Melaksanakan pengelolaan program dan evaluasi kinerja pelaksanaan
pemasaran dan penjualan angkutan penumpang
d. Melaksanakan pengelolaan program dan evaluasi kinerja pelaksanaan
customer care, dengan mengumpulkan survey atau riset kepuasaan pelanggan
kepada unit terkait Kantor Pusat, penanganan insiden yang menimpa
pengguna jasa (overstppen) dan pelayannan khusus kepada pelanggan
berkebutuhan khusus
e. Merencanakan kebutuhan jumlah, mengalokasikan, melaksanakan
pemantauan, pengawasan, pemeriksaan dan pembinaan mutu pekerjaan
petugas loket , customer service, announcer dan kondektur
f. Merumuskan penjabaran strategi dan kebijakan yang berkaitan dengan
pelayanan kebersihan, Stasiun, dan fasilitas umum
g. Terselenggaranya proses peningkatan kualitas pelayanan kebersihan secara
berkelanjutan dan kinerja pemenuhan standart pelayanan minimum serta
pengelolaan resiko di bagiannya
h. Melaksanakan pengelolaan program dan evaluasi kinerja pelaksanaan
pelayanan kebersihan stasiun dan fasilitas umum pelayanan kebersihan kereta
api dan fasilitas pelayanan di atas kereta api di Wilayah daerah operasi 9
Jember
i. Melaksanakan pengelolaan program dan evaluasi kinerja pelaksanaan
pemenuhan standart pelayanan minumum stasiun dan fasilitas umum,
21

pemenuhan standart pelayanan minumum diatas kereta api di Wilayah daerah


operasi 9 Jember.
12. Bagian Manager Penanaganan Aset
Bagian Manager penanaganan aset mempunyai beberapa tugas pokok dan
tanggung jawab, diantaranya :
a. Merumuskan, menyusun,melksanakan program dan valuasi penjagaan,
penertiban, pensertifikatan aset non railways, update atau pembaruan data dan
informasi aset non railways berupa aset tanah dan bangunan termasuk aset
prasarana di lintas non operasi di Daerah operasi 9 Jember
b. Melakukan mapping dan update data, informasi tentang aset non railways di
Daerah Operasi 9 Jember
c. Menyusun strategi dan melakukan koordinasi dengan pihak internal maupun
eksternal dalam penanganan aset bermasalah yang berkaitan dengan
persewaan/kerjasama operasi maupun status kepemilikan atas aset non
railways di Daerah operasi 9 Jember
d. melakukan koordinasi dan melaporkn kinerjanya kepada unit terkait di Kantor
Pusat.
13. Bagian Junior Manager Angkutan Barang
Bagian Junior Manager angkutan barang mempunyai beberapa tugas
pokok dan tanggung jawab, diantaranya :
a. Merumuskan penjabaran strategi dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh
kantor pusat terkait dengan tugas pokok dan tanggung jawab dalam
mengelola pelaksanaan pemasaran angkutan barang di Wilayah daerah
operasi 9 Jember
b. Melaksanakan pengelolaan program dan evaluasi kinerja pemasaran angkutan
barang melakukan survei atau riset pemasaran pengembangan jasa angkutan
barang mengelola basis data pemasaran, membuat peramalan, menjaga
administrasi pentarifan, melaksanakan strategi promosi dan komunikasi
pemasaran
c. Melakukan pemantauan pelayanan angkutan, pengelolaan bongkar muat,
kelancaran pembayaran angkutan dan penyelesaian klaim angkutan
22

d. Perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian operasional dan


fasilitas
e. Pelayanan angkutan dinas satker lainnya, administrasi dokumen angkutan
barang, keuangan, kerumah tanggan dan tata usaha yang menajdi wilayahnya
untuk mendukung dan meperlancar angkutan barang
f. Melakukan pembinaan dan evaluasi kinerja para bawahannya.
14. Bagian Manager Pegusahaaan Aset
Bagian Manager pengusahaan aset mempunyai beberapa tugas pokok dan
tanggung jawab, diantaranya :
a. Merumuskan penjabaran strategi dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh
Kantor Pusat terkait dengan tugas pokok dan tanggung jawabnya dalam
mengelola pelaksanaan pengusahaan aset railways dan non railways di
Wilayah daerah operasi 9 Jember
b. Terselenggaranya proses penigkatan kualitas (quality improvement) dan
kinerja pelaksanaan pengusahaan aset railways dan non railways, pelayanan
secara berkelanjutan, serta terjaminnya pengelolaan risiko pengusahaan
dibagiannya
c. Melaksanakan pengelolaan program dan evaluasi kinerja pelaksanaan
pengusahaan aset railways untuk Persewaan dan Kerjasama Operasi (KSO),
meliputi pengusahaan aset di stasiun dan saranna , aset di sepanjang jalur
kereta api yang masih aktif (ROW), periklanan dan website
d. Melaksanakan pengelolaan program dan evaluasi kinerja pelaksanaan
pengusahaan aset non railways untuk Persewaan dan Kerjasama Operasi
(KSO).
15. Bagian Manager Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum
Bagian Manager Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum mempunyai
beberapa tugas pokok dan tanggung jawab, diantaranya :
a. Merumuskan penjabaran strategi dan kebijakan yang berkaitan dengan tugas
dan tanggung jawabnya yang telah ditetapkan Kantor Pusat, Wilayah Daerah
Operasi 9 Jember
23

b. Terselenggarakannya proses peningkatan kualitas (quality improvement)


secara berkelanjutan dan pengelolaan risiko unit kerjanya
c. Melakukan perencanaan dan pemenuhan kebutuhan pegawai yang diperlukan
untuk menjamin keselamatan perjalanan kereta api dan langsiran di Daerah
operasi 9 Jember
d. Menyusun program pengelolaan dan evaluasi kinerja Sumber Daya Manusia
(SDM)
e. Menyusun program pengendalian biaya pegawai di Daerah operasi 9 Jember
f. Mengelola kegiatan administrasi kerumah tanggan, protokoler, dan umum
g. Mengelola dokumen perusahaan, perpustakaan, penata usahaan arsip dan
pusat arsip
h. Mengupayakan pengembangan kopetensi pekerja di Daerah Operasi 9 Jember
melalui pelatihan terutama yang berkaitan dengan keselamatan
i. Melakukan pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) dan pembinaan terkait
keselamatan berkoordinasi dengan senior manager atau manager terkait.
16. Bagian Manager Keuangan
Bagian Manager Keuangan mempunyai beberapa tugas pokok dan
tanggung jawab, diantaranya :
a. Merumuskan penjabaran strategi dan kebijakan yang berkaitan dengan tugas
dan tanggung jawabnya yang telah ditetapkan Kantor Pusat, di Wilayah
daerah operasi 9 Jember
b. Terselenggaranya proses peningktan kualitas secara berkelanjutan serta
pengelolaan resiko dibagiannya
c. Mengkoordinir penyusunan rencana kerja anggaran tahunan daerah operasi 9
Jember dan melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan rencana serta
pelaksanaan anggaran.
d. Pelaksanaan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan daerah operasi 9
Jember dan pembinaannya
e. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan, pengesahan pembayaran
non gaji pegawai, pengesahan pembayaran kepada pihak ketiga serta
24

penyelesaian dokumen analisa dan tata usaha keuangan serta administrasi


pelaksanaan petty cash
f. Melaksanakan administrasi perpajakan
g. Melaksanakan atas penagihan atas piutang penumpang, angkut barang dan
perusahaan aset serta tata usaha administrasi piutang (aging schedule)
h. Melaksanakan tata laksana dan tata usaha perbendaharaan Daerah Operasi 9
Jember
i. Melaksanakan pemantauan, penyelesaian, dan pelaporan tindak lanjut temuan
pemeriksaan internal maupun eksternal.
17. Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat Daerah (Humasda)
Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat Daerah (Humasda) mempunyai
beberapa tugas pokok dan tanggung jawab, diantaranya:
a. Merumuskan penjabaran strategi dan kebijakan yang berkaitan dengan tugas
dan tanggungjawabnya yang telah ditetapkan Kantor Pusat di Wilayah Daerah
Operasi 9 Jember
b. Memberikan pertimbangan dan pendampingan bantuan hukum di dalam dan
di luar pengadilan serta menjadi sumber informasi hukum dan peraturan bagi
pegawai/pejabat di Wilayah Daerah Operasi 9 Jember
c. Membantu melaksanakan proses pembuatan dokumen perikatan, dan
legaslisasinya bisnis komersial perusahaan, pengadaan barang dan jasa serta
perikatan lainnya
d. Memastikan kesesuaian seluruh perikatan bisnis, komersial, perusahaan,
pengadaan barang dan jasa serta perikatan lainnya dengan hukum yang
relevan
e. Menjalin hubungan dengan pihak-pihak eksternal yang terkait dengan bidang
hukum
f. Merencanakan dan melaksanakan program kehumasan meliputi hubungan
kemasyarkatan, penyuluhan dan pembentukan citra perusahaan internal dan
eksternal di Wilayah daerah operasi 9 Jember
g. Mengelolah informasi dan komunikasi di dalam perusahaan (internal) dan
menjalin hubungan dengan media massa di luar perusahaan (eksternal)
25

h. Membantu melaksanakan program Corporate Social Responbility (CSR)


wilayah daerah operasi 9 Jember.
18. Bagian Junior Manager Pengadaan Barang dan Jasa
Bagian Junior Manager pengadaan barang dan jasa mempunyai beberapa
tugas pokok dan tanggung jawab, diantaranya :
a. Merumuskan penjabaran strategi dan kebijakan yang berkaitan dengan tugas
pokok dan tanggung jawabnya yang telah ditetapkan Kantor Pusat
b. Merumuskan dan menyusun program perencanaan pengadaan barang dan jasa
bidang sarana,prasarana dan umum berdasarkan Surat Perintah pelaksanaan
Pengadaan (SP3)
c. Menyiapkan kelengkapan dokumen pengadaan barang dan jasa bidang sarana,
prasarana dan umum
d. Menyusun sistem dan jadwal pelaksanaan proses pengadaan barang dan jasa
bidang sarana, prasarana, dan umum, menyusun dan menetapkan Rencana
kerja dan Sayarat (RKS) pengadaan barang dan jasa bidang sarana, prasarana
dan umum termasuk persyaratan peserta pengadaan barang dan jasa
e. Menyusun perkiraan Harga Perhitungan Sendiri (HPS) dan Owner’s Estimate
(OE)
f. Melaksanakan proses pengadaan barang dan jasa dan penata usahaan
administrasi pengadaan barang dan jasa bidang sarana, prasarana dan umum
g. Melaksanakan evaluasi administrasi dan teknis maupun harga penawaran
yang masuk
h. Mengajukan surat permintaan jaminan pelaksanaan MOU dengan
koperasi/usaha kecil bila diperlukan kepada pemenang pengadaan barang dan
jasa
i. Melakukan pemantauan atas masa berlakunya jaminanan pelaksanaan
pemenang pengadaan barang dan jasa
j. Meminta mengevaluasi usulan penunjukan freight forwarder, insurance dari
pemenang pengadaan barang dan jasa untuk kelengkapan perjanjian / kontrak
impor
26

k. Membuat dan menyampaikan laporan pertanggung jawaban hasil pengadaan


barang dan jasakepada pemberi tugas melalu manager keuangan daerah
operasi 9 Jember serta laporan realisasi pengadaan barang dan jasa kepada
vice president dengan tembusan kepada manager keuangan
l. Membuat referensi harga satuan sebagai data bagi pengusul PBJ atau PPA
dalam menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB)
m. Membuat referensi data penyedia barang dan jasa yang memenuhi syarat
untuk diundang sebagai calon peserta pada pengadaan langsung
n. Melakukan analisis kewajaran harga dan negosiasi harga penawaran
o. Menandatangani berita aara analisis kwajaran harga dan negosiasi penawaran.
19. Bagian Junior Manager Sistem Informasi
Bagian Junior Manager sistem informasi di Wilayah daerah operasi 9
Jember mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab yaitu mengelola
infrastruktur teknologi informasi (perangkat keras, perangkat lunak pendukung,
dan perangkat jaringan), mengelola aplikasi disisi pengguna, melakukan penangan
jika terjadi gangguan pada sistem informasi, serta memastikan kualitas layanan
sistem informasi terjaga dengan baik di Wilayah daerah operasi 9 Jember.
20. Bagian Manager Kesehatan
Bagian Manager kesehatan mempunyai beberapa tugas pokok dan
tanggung jawab, diantaranya :
a. Merumuskan penjabaran pelaksanaan strategi dan kebijakan yang berkaitan
dengan tugas pokok dan tanggung jawabnya yang telah berkaitan dengan
tugas pokokdan tanggung jawabnya yang telah ditetapkan Kantor Pusat, di
Wilayah daerah operasi 9 Jember
b. Menyusun program anggaran kesehatan di Wilayah daerah operasi 9 Jember,
mengelola pelayanan kesehatan kepada pegawai, pensiunan beserta keluarga
serta masyarakat umum
c. Mengelola pelayanan kesehatan di PPK kerjasama atau provider yang sudah
ditetapkan sesuai perjanjian kerjasama serta melakukan verifikasi klaim
provider dan proses pembayarannya
27

d. Mengelola pelayanan restitusi biaya pengobatan dimulai dari pengumpulan


berkas permohonan restitusi sampai dilakukan perhitungan /verifikasi dan
proses pembayarannya
e. Mengelola proses restorasi dan verifikasi kepesertaan untuk updating
database
f. Mengelola program pemeriksaan kesehatan rekruitmen,pemeriksaan
kesehatan berkala dan pemeriksaan kesehatan awak kereta api sebelum dinas
serta pemeriksaan kesehatan lainnya di lingkungan kerja daerah operasi 9
Jember
g. Mengadakan program penyuluhan kesehatan, program pencegahan terhadap
kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja dan penangan korban akibat
kecelakaan kerja maupun kecelakaan kereta api lainnya di lingkungan kerja
Daerah operasi 9 Jember
h. Terselenggaranya proses peningkatan kualitas pengelolaan kesehatan dan
fasilitas kerja Klinik pelayanan kesehatan dan pos kesehatan serta pos
pemeriksaan kesehatan awak kereta api di Wilayah daerah operasi 9 Jember
secara berkelanjutan serta pengelolaan resiko di bagiannya
i. Mengadakan pemantauan, pengawasan dan pemeriksaan mutu pelayanan
kesehatan di Klinik pelayanan kesehatann dan pos kesehatan serta pos
pemeriksaan kesehatan awak kereta api di Wilayah daerah operasi 9 Jember
21. Bagian Manager Bangunan
Bagian Manager bangunan mempunyai beberapa tugas pokok dan
tanggung jawab, diantaranya :
a. Merumuskan penjabaran strategi dan kebijakan yang berkaitan dengan
pengelolaan pemeliharaan atau perawatan bangunan dinas di luar Stasiun,
pemeliharaan atau perawatan bangunan dinas di luar stasiun, pemeliharaan
atau perawatan bangunan dinas di dalam stasiun dan pengelolaan listrik
umum non fasilitas operasi keret aapi di stasiun yang telah ditetapkan Kantor
Pusat di Wilayah daerah operasi 9 Jember
b. Mengelola pembangunan dan pemelihraan tau perawatan bangunan dinas di
dalam stasiun serta fasilitas pendukung operasi lainnya
28

c. Mengelola perawatan dan perbaikan listrik umum non fasilitas operasi kereta
api di Stasiun dan di luar Stasiun milik Daerah operasi 9 Jember, serta
Gudang persediaan dan Balai Yasa prasarana yang ada di Wilayah daerah
operasi 9 Jember.

2.2.2 Logo, Visi dan Misi Perusahaan


1. Logo Perusahaan
Untuk logo PT KAI merupakan tulisan KAI berwarna biru tua dan
orange dengan sebuah garis pada huruf A. Garis pada huruf tersebut merupakan
bentuk rel kereta api yang digambarkan dengan garis menyambung ke atas pada
huruf A. garis tersebut memiliki makna harapan PT KAI untuk terus maju dan
menjadi solusi ekosistem transportasi terbaik yang terintegrasi, terpercaya,
bersinergi dan kelak dapat menghubungkan Indonesia dari Sabang sampai
Marauke. Sementara penggunaan italic pada huruf A menggambarkan karakter
perusahaan yakni progresif, berpikiran terbuka dan terpercaya. Huruf A pada logo
baru PT KAI menggunakan warna orange, warna tersebut menunjukkan
antusiasme, kreativitas, tekad, kesuksesan dan kebahagiaan. Sementara warna biru
tua pada huruh K dan I dianggap menunjukkan stabilitas, profesionalisme,
amanah dan kepercayaan diri. Adapun logo baru PT Kereta Api Indonesia
(Persero) dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Gambar Logo Baru PT Kereta Api Indonesia (Persero)


Sumber : Wikipedia, 2021
29

2. Visi Perusahaan
a. Menjadikan solusi eksistem transportasi terbaik untuk indonesia
3. Misi Perusahaan
a. Untuk menyediakan sistem transportasi yang aman, efiesien, berbasis digital
dan berkembang pesat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
b. Untuk mengembangkan solusi transportasi massal yang terintegrasi melalui
investsi dalam sumber daya manusi, infrastruktur dan teknologi
c. Untuk memajukan pembangunan nasional melalui kemitraan dengan para
pemangku kepentingan termasuk memprakarsai dan melaksanakan
pengembangan infrastruktur-infrastruktur penting terkait transportasi.

2.3 Kondisi Lingkungan Perusahaan


Pada kegiatan praktik kerja lapang, mahasiswa ditugaskan dibagian
lokomotif dan berfungsi sebagai pemeliharaan lokomotif. Praktik kerja lapang ini
difokuskan pada perawatan (maintenance) lokomotif di bawah naungan PT Kereta
Api Indonesia (Persero) DAOP 9 Jember. Kondisi lingkungan dipo lokomotif
Jember menerapkan 5R yang meliputi (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin).
Dipo lokomotif Jember sangat strategis, letak dipo lokomotif bersebalahan dengan
Stasiun Jember dan area lingkungan PT Kereta Api Indoenesia.
Letak dipo lokomotif bersebalahan dengan Stasiun bertujuan untuk
mempermudah melakukan perawatan pada lokomotif, selain itu juga
mempermudah untuk melakukan perbaikan ketika ada lokomotif yang telah
terjadi kerusakan. Selain menerapkan prinsip 5R, dipo lokomotif juga sangat
memperhatikan keamanan bagi pekerja dn tamu yang melakuan kunjungan
ditempat tersebut. Bagi tamu dan pekerja yang berada di daerah dipo lokomotif
diwajibkan menggunakan peralatan safety atau Alat Pelindung Diri (APD). Alat
pelindung diri yang diwajibkan digunakan bagi pekerja dan tamu antara lain
sepatu safety dan helm proyek.
Kegiatan yang dilakukan di dipo lokomotif DAOP 9 Jember yaitu
perawatan dan perbaikan pada lokomotif. Jenis lokomotif yang terdapat di dipo
lokomotif DAOP 9 Jember yaitu jenis lokomotif diesel elektrik. Perawatan
30

lokomotif yang terdapat di dipo lokomotif DAOP 9 Jember dibagi menjadi dua
yaitu dilakukan setiap hari (daily check) dan dilakukan secara bulanan (monthly
check). Pada lokomotif terdapat bagian-bagian yang perlu dilakukan pemeriksaan
dan perawatan antara lain sebagai berikut:
1. Perawatan sistem angin
2. Perawatan sistem diesel
3. Perawatan sistem elektrik
4. Perawatan sistem mekanik

2.3.1 Jenis Lokomotif yang Ditandatangi Oleh Dipo Lokomotif DAOP 9 Jember
PT Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP 9 Jember memiliki lokomotif
ditangani dipo induk Jember, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Tabel jenis lokomotif yang ditangani oleh dipo lokomotif DAOP 9 Jember
No Jenis Lokomotif No. Lokomotif Kondisi Lokomotif
1. CC201 (Diesel Elektrik) CC 2019201 Konservasi
2. CC201 (Diesel Elektrik) CC 2019202 Siap Operasi (SO)
3. CC201 (Diesel Elektrik) CC 2019211 Siap Operasi (SO)
4. CC201 (Diesel Elektrik) CC 2018308 Konservasi
5. CC201 (Diesel Elektrik) CC 2019901 Siap Operasi (SO)
6. CC201 (Diesel Elektrik) CC 2018347 Siap Operasi (SO)
7. CC201 (Diesel Elektrik) CC 2018353 Siap Operasi (SO)
8. CC201 (Diesel Elektrik) CC 2018354 Siap Operasi (SO)
9. CC203 (Diesel Elektrik) CC 2039802 Siap Operasi (SO)
10. CC203 (Diesel Elektrik) CC 2039812 Siap Operasi (SO)

Sumber : Data Dipo Lokomotif DAOP 9 Jember

Berikut adalah keterangan arti dari nomor lokomotif dari tabel diatas
yang menunjukkan lambang kode huruf dan angka dari nomor lokomotif tersebut
penulis mengambil contoh kode (CC2019201) yang memiliki arti sebagai berikut:
31

1. Kode huruf CC memiliki arti yaitu dalam 1 bogie terdapat 3 gandar


penggerak yang berarti C,C yang artinya 3,3 gandar penggerak 6 poros as
roda.
2. Kode Angka 201 memiliki arti tipe diesel elektrik pada lokomotif
3. Kode Angka 92 memiliki arti tahun pembuatan lokomotif
4. Kode Angka 01 memiliki arti nomor seri pada lokomotif.
Pada Dipo lokomotif DAOP 9 Jember menangani perawatan 2 jenis
lokomotif, yaitu : lokomotif jenis CC201 dan lokomotif CC203, kedua lokomotif
tersebut lokomotif bermesin diesel eletrik. Berikut ini penjelasan secara spesifik
tentang lokomotif CC201 dan lokomotif CC203 :
1. Lokomotif CC201
Lokomotif CC201 merupakan jenis lokomotif diesel elektrik yang
diproduksi pada tahun 1967-1992 oleh General Electric Transportation, Amerika
Serikat. Lokomotif CC201 memiliki bentuk yang ramping dengan berat 84 ton
dan day mesin 1950 hp. Lokomotif ini memiliki susunan gandar Co’Co’, gandar
ini menandakan bahwa lokomotif CC201 memiliki 2 perangkat roda. Masing-
masing perangkat roda memiliki tiga poros roda,kecepatan lokomotif CC210 ini
dapat mencapai 120 km/jam. (https://id.m.wikipedia.org/wiki/Lokomotif_CC201).
Adapun lokomotif CC201 dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4 Gambar Lokomotif CC201


32

2. Lokomotif CC203
Lokomotif CC203 merupakan hasil pengembangan dari lokomotif CC201
yakni pada kabin masinis ujung pendek yang aerodinamis dan diperlebar.
Terdapat dua operator sekaligus pemilik dari lokomotif ini, yaitu PT Kereta Api
Indonesia dan PT Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper (TeL). Lokomoif ini
memiliki bentuk yang ramping dengan berat mencapai 84 ton dan daya mesin
2.150 hp. Lokomotif ini memiliki 2 bogie masing-masing 3 gandar dengan total 6
motor traksi, dan lokomotif CC203 ini memiliki kecepatan 120Km/Jam.
(https://id.m.wikipedia.org/wiki/Lokomotif_CC203). Adapun lokomotif CC203
dapat dilihat pada Gambar 2.5.

Gambar 2.5 Gambar Lokomotif CC203


33

BAB 3. KEGIATAN UMUM

3.1 Kegiatan Apel Pagi dan Evaluasi


Awal untuk mengawali kegiatan di Dipo lokomotif DAOP 9 Jember
dimulai dari pukul 08.00 WIB dan setiap harinya selalu diadakannya kegiatan apel
pagi. Kegiatan apel pagi tersebut dilaksanakan oleh seluruh karyawan dipo
lokomotif DAOP 9 Jember yang dipimpin oleh kepala dipo lokomotif DAOP 9
Jember. Setelah kegiatan apel pagi, karyawan dan kepala dipo lokomotif DAOP 9
Jember melakukan evaluasi yang membahas tentang kegiatan yang telah
dilakukan dan membahas rencana kegiatan yang akan dilaksanakan. Kegiatan apel
dan evaluasi dapat dilihat pada Gambar 3.1 dan Gambar 3.2.
a. Kegaiatan Apel

Gambar 3.1 Gambar Kegiatan Apel Pagi


34

b. Evaluasi

Gambar 3.2 Gambar Kegiatan Evaluasi

3.2 Perawatan Berkala Pada Lokomotif DAOP 9 Jember


Jenis perawatan yang digunakan dalam pelaksanaan perawatan berkala
pada lokomotif CC 201 adalah preventive maintance yang merupakan perawatan
yang telah ditetapkan berdasarkan umur pakai dari setiap komponen. Dalam
pelaksanaannya perawatan ini dikelompokkan berdasarkan waktu penggunannya
yaitu 1 bulan disebut dengan (P1), perawatan 3 bulan (P3), perawatan 6 bulan (P6)
dan perawatan 12 bulan (P12).
1. Kegiatan perawatan 1 bulan (P1) meliputi beberapa kegiatan yaitu :
a. Memeriksa kekencangan dan kelengkapan mur dan baut
b. Memeriksa kondisi fisik bogie
c. Memeriksa kondisi fisik roda
d. Memeriksa keausan flens
e. Memeriksa diameter roda
f. Mengecek baud pengikat tangki bahan bakar
2. Kegiatan perawatan 3 bulan (P3) meliputi beberapa kegiatan yaitu :
35

a. Mengukur diameter roda


b. Memeriksa mekanik pengereman
c. Memeriksa bogie set periksa dan kerasakan baud exle pot
d. Memeriksa atau mengganti wick assy
e. Memeriksa dan ukur ketinggian cowhanger
f. Memeriksan dan uji keretakan bopper dengan spot check
g. Memeriksa tangga dan hand grip
3. Kegiatan perawatan 6 bulan (P6) meliputi beberapa kegiatan yaitu :
a. Mengukur diameter roda
b. Memeriksa mekanik pengereman
c. Memeriksa bogie set dan memeriksa dan kerasakan baud axle pot
d. Memeriksa atau ganti wick assy
e. Memeriksa rangka atas, pintu kabin, dan kaca kabin
f. Memeriksa dan mengukur ketinggian cow hanger
g. Memeriksa dan menguji keretakan boffer dengan spot check
4. Kegiatan perawatan 12 bulan (P12) meliputi beberapa kegiatan yaitu :
a. Mengukur diameter roda
b. Mengganti rem blok
c. Memeriksa rangka atas, pintu kabin dan kaca kabin
d. Memeriksan dan menguji keretakan boffer dengan spot check
e. Memeriksa tangga dan hand grip
f. Memeriksan dan keraskan baud axle pot
g. Mengganti wick assy
h. Mengganti M.P metal gantungan
i. Mengganti mekanik pengereman
j. Memeriksa bogie set
k. Mengecek baud pengikat tangki bahan bakar
l. Menguras tangki bahan bakar
36

3.2.1 Pelaksanaan Pemeriksaan Harian (Daily Check)


Pemeriksaan harian (daily check) adalah suatu perawatan lokomotif yang
dilaksanakan perhari. Kegiatan pemeriksaan dilakukan sebelum lokomotif
dioperasikan hal ini untuk mengetahui keadaan lokomotif apakah aman untuk
dioperasikan.

3.2.2 Pelaksanaan Perawatan Bulanan (Mountly Check)


Perawatan bulanan atau perawatan periodik merupakan perawatan yang
dilakukan berdasarkan batas waktu dari umur maksimum suatu komponen
lokomotif. Pada perawatan bulanan dilakukan pengecekan komponen-komponen
pada lokomotif, apabila ada komponen yang rusak maka akan dilakukan
penggantian komponen yang berfungsi untuk mencegah terjadinya kerusakan.
Pada dipo lokomotif DAOP 9 Jember terdapat lokomotif CC201 dan CC203 yang
dilakukan perawatan. Pada perawatan lokomotif terdapat beberapa jenis
perawatan diantaranya, P1 yaitu perawatan yang dilaksanakan setiap satu bulan
sekali, P3 perawatan yang dilaksanakan dalam jangka waktu 3 bulan sekali, P6
yaitu perawatan yang dilaksanakan setiap 6 bulan sekali, P12 yaitu perawatan
yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali. Sebelum melaksanakan pemeriksaan
bulanan pada lokomotif, semua petugas melaksanakan kegiatan apel pagi, setelah
melaksanakan kegiatan apel pagi, seluruh karyawan dipo lokomotif DAOP 9
Jember melaksanakan kegiatan evaluasi yang membahas tentang perawatan
lokomotif secara bulanan yang akan dilaksanakan dengan memperhatikan jadwal
perawatan dan memperhatikan daftar riwayat lokomotif. Pada kegiatan evaluasi
ini dipimpin langsung oleh KR Losd (Kepala Ruas Pemeliharaan). Kemudiaan
kepala ruas pemeliharaan membagikan check sheet ke setiap bagian pengawasan
devisi perawatan bulanan dapat dilihat pada Gambar 3.3 dan Gambar 3.4 kegiatan
mencuci kereta setelah dilakukannya perawatan.
37

Gambar 3.3 Gambar Pelaksanaan Pemeriksaan Bulanan (Mountly Check)

Gambar 3.4 Gambar Pelaksanaan Mencuci Kereta


38

3.3 Bagian-Bagian Yang Perlu Dilakukan Pemeriksan dan Perawatan


Melakukan perawatan terhadap sarana perkeretaapian wajib dilakukan
agar tetap beroperasi dengan baik dikarenaan lokomotif dapat berjalan dengan
baik jika keempat sistemnya berjalan dengan baik yaitu :
1. Perawatan Sistem Angin
Di dalam perawatan sistem angin, terdapat beberapa komponen dari
lokomotif yang perlu dilakukan pengecekan antara lain: pemeriksan tekanan angin
penyeimbang, pemeriksaan tekanan angin saluran pipa bar, pemeriksaan
indpendent brake, pemeriksaan bel, pemeriksaan klakson, pemeriksaan penghapus
kaca.
2. Perawatan Sistem Diesel
Pada lokomotif kereta api saat ini menggunakan sistem motor diesel
elektrik yng dimana tenaga yang dihasilkan oleh motor diesel lokomotif akan
diteruskan ke roda lokomotif dengan sistem listrik, komponen pada sistem diesel
pada lokomotif terdiri dari : main frame, crank shaft, vibration damper,
rubberbonde drive, caupling, bearing, connecting rod, piston, champhaft,
turbosuper, changer.
3. Perawatan Sistem Elektrik
Di dalam perawatan sistem elektrik terdapat beberapa pemeriksaan yang
dilakukan antara lain : pemeriksaan tekanan battery, pemeriksaan lampu-lampu,
pemeriksaan pedal dead man, pemeriksaan kelistrikan di ruang kabin masinis dan
pemeriksaan ruang kelistrikan di bagian belakang kabin masisnis.
4. Perawatan Sistem Mekanik
Di dalam perawatan sistem mekanik terdapat beberapa pemeriksaan yang
dilakukan antara lain : Pemeriksaan kondisi bogie, pemeriksaan kondisi roda,
pemeriksaan tinggi boffer dan cowhanger, pemeriksaan kondisi shock absorber,
helical spring, pemeriksaan kondisi skin plate.
39

3.4 Kegiatan Membersihkan Lokomotif


Kegiatan ini sering sekali dilakukan untuk menjaga kebersihan lokomotif
agar selalu dalam keadaan seteril dan nyaman, mengingat pada massa pandemi ini
kebersihan lokomotif sangat diutamakan. Biasanya kegiatan mebersihkan
lokomotif ini dilakukan setelah semua kegiatan perawatan selesai semuanya, di
dalam kegiatan ini membersikan lokomotif meliputi membersihkan bagian rangka
bawah, pemolesan lokomotif, membersihkan bodi lokomotif. Adapun kegiatan
membersihkan lokomotif dapat dilihat pada Gambar 3.5.

Gambar 3.5 Gambar Kegiatan membersihkan lokomotif

3.5 Kegiatan Selama Praktik Kerja Lapang di PT Kereta Api Indonesia


DAOP 9 Jember
Selama melakukan Praktik Kerja Lapang ini ada beberapa tugas yang
dilaksanakan dalam melakukan mutu pekerjaan di PT Kereta Api Indonesia
DAOP 9, antara lain:
1. Melakukan pengenalan degan karyawan PT Kereta Api Indonesia DAOP 9
Jember
40

2. Melakukan pengamatan terhadap sistem perawatan kerangka bawah


lokomotif mesin diesel elektrik CC201
3. Mencari topik pembahasan yang tepat untuk laporan Praktik Kerja Lapang
(PKL)
4. Mengumpulkan data-data yang digunakan untuk Laporan Praktik Kerja
Lapang (PKL)
5. Membantu kegiatan menuci lokomotif di DAOP 9 Jember
6. Membantu kegiatan perawatan lokomotif Perawatan Bulanan (P1)
7. Membantu kegiatan perbaikan lokomotif bagian rangka bawah.
BAB 4. KEGIATAN KHUSUS DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengertian dan Tipe-tipe Pada Lokomotif


Praktik kerja lapang yang penulis laksanakan di PT Kereta Api Indonesia
(Persero) DAOP 9 Jember, merupakan suatu hal yang sangat berharga dan
bermanfaat. Penulis merasa bangga dan senang bisa melaksanakan praktik kerja
lapang di tempat ini. Kegiatan khusus pada pelaksanaan Praktik Kerja Lapang di
Dipo Lokomotif Jember yang akan penulis angkat sebagai judul dari laporan
kegiatan Praktik Kerja Lapang adalah‘’Perawatan Bulanan Rangka Bawah
Lokomotif Mesin Diesel Elektrik CC201 di PT Kereta Api Indonesia DAOP 9
Jember’’.

4.1.1 Pengertian Lokomotif


Lokomotif adalah bagian dari rangkaian kereta api dimana terdapat mesin
untuk menggerakan kereta api. Lokomotif terletak dibagian paling depan pada
rangkaian kereta api terdapat ruang pengoprasional rangkaian lokomotif yang di
kendalikan oleh masinis dan asisten manisis berdasarkan perintah dari pusat
pengendali perjalanan kereta api melalui signal yang berada di pinggiran rel
kereta api.

4.1.2 Jenis-Jenis Lokomotif


Terdapat jenis-jenis mesin yang digunakan pada lokomotif sebagai
berikut :
1. Lokomotif Uap : Merupakan lokomotif yang menggunakan tenaga mesin uap
untuk menarik rangkaian kereta lokomotif uap menggunkan bahan bakar batu
bara, kayu, minyak untuk menghasilkan uap dalam pendidih uap ini kemudian
menggerakan piston secara mekanis terhubung dengan roda pengeraknya.
Adapun lokomotif uap dapat dilihat pada Gambar 4.1.

41
42

Gambar 4.1 Gambar Lokomotif Uap


Sumber :Gudegnet, 2021

2. Lokomotif diesel mekanis : Merupakan Lokomotif yang menggunakan tenaga


mesin diesel sebagai sumber tenaga yang kemudian ditransfer ke roda
melewati transmisi mekanis. Lokomotif ini kebanyakan berkemampuan kecil
dan sangat jarang karena keterbatasan dari kemampuan transmisi mekanis
untuk mentransfer daya. Adapun lokomotif diesel mekanis dapat dilihat pada
Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Gambar Lokomotif Diesel Mekanis


Sumber : Railfans DAOP 9 Jember
43

3. Lokomotif diesel elektrik : Merupakan Lokomotif yang menggunakan tenaga


mesin diesel untuk memutar generator supaya mendapatkan energi listrik.
Lisrik tersebut dipakai langsung untuk menggerakan motor listrik yang
langsung menggerakan roda. Adapun lokomotif diesel elektrik dapat dilihat
pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Gambar Lokomotif Diesel Elektrik

4. Lokomotif diesel hidraulik : Merupakan Lokomotif yang menggunakan tenaga


mesin diesel untuk memompa oli dan kemudian disalurkan ke perangkat
hidraulik untuk menggerakan roda. Lokomotif ini tidak sepopuler Lokomotif
diesel elektrik karena perawatan dan probabilitas terjadi problem. Adapun
lokomotif diesel hidraulik dapat dilihat pada Gambar 4.4.
44

Gambar 4.4 Gambar Lokomotif Diesel Hidrolik


Sumber : IDN Times, 2021

5. Lokomotif Listrik : Merupakan Lokomotif yang menggunakan tenaga energi


listrik yang berasal dari kabel transmisi diatas jalur kereta api. Jangkuan kereta
api ini terbatas hanya pada jalur yang tersedia jaringan transmisi listrik
penyuplai tenaga. Adapun lokomotif listrik dapat dilihat pada Gambar 4.5.

Gambar 4.5 Gambar Lokomotif Diesel Listrik


Sumber :IDN Times, 2021
45

4.2 Nama-Nama Komponen Lokomotif Diesel Elektrik CC201


1. Pada Lokomotif terdapat bagian bagian komponen yang saling berkaitan satu
sama lain untuk sistem kerja Lokomotif tersebut. Berikut bagian nama-nama
komponen dalam Lokomotif dapat dilihat pada Gambar 4.6.

17.
18. 10.

11.
19.
12. 9.

20. 8.
22.

16.
13. 7.
14.
15.

6.

5.

4.

3.

2.
1.

Gambar 4.6 Gambar Komponen Lokomotif Diesel


Sumber :Komponen utama lokomotif diesel, 2021
46

Untuk mengetahui apa saja nama-nama bagian dari komponen lokomotif


diesel ini dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Tabel Nama Komponen Lokomotif Diesel


NO KETERANGAN NO KETERANGAN

1. Coupler Head 12 Diesel Engine

2. Pilot 13. Main Generator

3. Side Footboard 14. Battery

4. Compressed Air Reservoir 15. Fuel Tank

5. Air Compressor 16. Control Stand

6. Lubricating System 17. Ventilator

7. Sandbox 18. Dynamic Brake

8. Headlight 19. Driver’s Cab

9. Radiator 20. Safety Rall

10. Vantilatng Fan 21. Horn

11. Water Tank 22. Air Filter

4.3 Nama-Nama Komponen Utama Kerangka Bawah Lokomotif Diesel


Elektrik CC201
Rangka Bawah adalah suatu rangkain dari Lokomotif yang berada di
bagian bawah atau bagian roda jadi sangatlah peting dan harus di perhatikan
karena untuk keselamatan penumpang dan juga para pekerja di dalam Lokomotif
tersebut. Berikut ini merupakan komponen-komponen penting Rangka Bawah
yaitu :
1. Bogie
2. Roda
3. Traksi Motor
47

4. Gear Box
5. Shock Absorber
6. Helical Spring
7. Sistem Rem
8. Cowhanger
9. Boffer
10. Rantai Pengaman
11. Clow
12. Skin Plat
13. Wear Plat
14. Wick Assy
15. Axle Cup

4.4 Fungsi Komponen Utama Kerangka Bawah Lokomotif Diesel Elektrik


CC201
Berikut ini adalah fungsi dari komponen utama kerangka bawah lokomotif
Diesel Elektrik CC 201
1. Bogie
Bogie adalah suatu kesatuan kontruksi yang terdiri dari dua perangkat roda
atau lebih yang saling berhubungan dengan chasis bodi kereta dengan di lengkapi
sistem pengereman, peredam getaran, dan berfungsi sebagai penompang dasar
rangka bawah pada lokomotif. Adapun komponen utama bogie dapat dilihat pada
Gambar 4.7.
48

Gambar 4.7 Gambar Komponen Utama Bogie

2. Roda
Roda adalah sebuah alat penyambung putaran dari gear box menuju as roda
dan di teruskan ke roda agar kereta dapat melaju dengan baik,dan juga berfungsi
sebagai penompang beban pada kereta. Adapun komponen utama roda dapat
dilihat pada Gambar 4.8.

Gambar 4.8 Gambar Komponen Utama Roda

3. Traksi Motor
Traksi motor adalah sebuah motor penggerak DC sebagai sumber penggerak
utama pada roda lokomotif yang mendapatkan arus dari putaran generator, traksi
motor adalah komponen penting dalam lokomotif diesel elekrik. Adapun
komponen utama traksi motor dapat dilihat pada Gambar 4.9.
49

Gambar 4.9 Gambar Komponen Utama Traksi Motor

4. Gear box
Gear box adalah sebagai pelindung gigi primer dan skunder pada traksi motor
dan sebagai tempat pelumasan gigi primer dan skunder. Adapun komponen utama
gear box dapat dilihat pada Gambar 4.10.

Gambar 4.10 Gambar Komponen Utama Gear Box

5. Shock Absorber
Shock Absorber adalah sebagai penyeimbang atau penyetabil getaran antara
roda dengan rel. Adapun komponen utama shock absorber dapat dilihat pada
Gambar 4.11.
50

Gambar 4.11 Gambar Komponen Utama Shock Absorber

6. Helical Spring
Helical spring adalah sebagai peredam getaran antara boggie dan rel atau
sebagai penyetabil boggie dan kerangka. Adapun komponen utama helical spring
dapat dilihat pada Gambar 4.12.

Gambar 4.12 Gambar Komponen Utama Helical Spring

7. Sistem Rem
Sistem rem adalah sebagai alat untuk mengurangi kecepatan dan
memberhentikan putaran roda secara perlahan. Adapun komponen utama sistem
rem dapat dilihat pada Gambar 4.13.
51

Gambar 4.13 Gambar Komponen Utama Sistem Rem


Sumber : https://www.yusronsayoga.com/2020/07/sistem-pengereman-pada-kereta-api.html
8. Cowhanger
Cowhanger adalah sebagai pelindung bagian depan lokomotif atau juga
sebagai bemper yang melindungi bagian depan lokomotif daari hewan yang
melintas dari pohon yang tumbang apabila waktu lokomotif melintas di rel.
Adapun komponen utama cowhanger dapat dilihat pada Gambar 4.14.

Gambar 4.14 Gambar Komponen Utama Cowhanger

9. Boffer
Boffer adalah sebagai penyambung antara gerbong lokomotif satu dengan
lokomotif gerbong lainnya. Adapun komponen utama boffer dapat dilihat pada
Gambar 4.15.
52

Gambar 4.15 Gambar Komponen Utama Boffer

10. Rantai Pengaman


Rantai pengaman adalah sebagai penyambung antisipasi apabila pada
sambungan boffer mengalami kendala seperti terlepas. Adapun komponen utama
rantai pengaman dapat dilihat pada Gambar 4.16.

Gambar 4.16 Gambar Komponen Utama Rantai Pengaman

11. Clow
Clow adalah sebagai pengunci sambungan pada boffer lokomotif saat
dilakukan penyambungan dua lokomotif atau lebih. Adapun komponen utama
clow dapat dilihat pada Gambar 4.17.
53

Gambar 4.17 Gambar Komponen Utama Clow

12. Skin Plat


Skin Plat adalah sebagai perekat atau pengganjal pada journal bearing as
roda yang berdekatan dengan wear plat agar tidak terjadi kelonggaran yang
berlebih. Adapun komponen utama skin plat dapat dilihat pada Gambar 4.18.

Gambar 4.18 Gambar Komponen Utama Skin Plat

13. Wear Plat


Wear Plat adalah sebagai penutup pada journal bearing as roda dan tempat
kedudukan shock absorber. Adapun komponen utama wear plat dapat dilihat pada
Gambar 4.19.
54

Gambar 4.19 Gambar Komponen Utama Wear Plat

14. Wick Assy


Wick Assy adalah sebagai alat untuk pelumasan pada as roda agar tidak
panas berlebih yang di sebabkan gesekan as roda dengan as lining. Adapun
komponen utama wick assy dapat dilihat pada Gambar 4.20.

Gambar 4.20 Gambar Komponen Utama Wick Assy


55

15. Axle Cup


Axle Cup adalah sebagai tempat oli pelumasan as roda dan untuk
mengetahui pelumasan pada as roda itu kotor apa tidak. Adapun komponen utama
axcle cup dapat dilihat pada Gambar 4.21.

Gambar 4.21 Gambar Komponen Utama Axle Cup

4.5 Jadwal Perawatan Bulanan Lokomotif Diesel Elektrik CC201


Adapun jadwal kegiatan perawatan bulanan lokomotif diesel elektrik
CC201 dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Tabel Jadwal Perawatan Bulanan Lokomotif Diesel Elektrik CC201
Bulan Ke 1 Bulan Ke 2 Bulan Ke 3 Bulan Ke 4 Bulan Ke 5 Bulan Ke 6
P1 P1 P3 P1 P1 P6

Bulan Ke 7 Bulan Ke 8 Bulan Ke 9 Bulan Ke 10 Bulan Ke 11 Bulan Ke 12


P1 P1 P3 P1 P1 P12

Adapun kegiatan yang dilakukan pada saat melakukan perawatan bulanan


mulai dari perawatan P1 sampai perawatan P12 antara lain
1. Waktu pelaksanaan P1 dilakukan setiap satu bulan sekali dan kegiatan
perawatan 1 bulan (P1) meliputi beberapa kegiatan yaitu :
56

a. Memeriksa kekencangan dan kelengkapan mur dan baut


b. Memeriksa kondisi fisik bogie
c. Memeriksa kondisi fisik roda
d. Memeriksa keausan flens
e. Memeriksa diameter roda
f. Mengecek baud pengikat tangki bahan bakar
2. Waktu pelaksanaan P3 dilakukan setiap tiga bulan sekali Kegiatan perawatan 3
bulan (P3) meliputi beberapa kegiatan yaitu :
a. Mengukur diameter roda
b. Memeriksa mekanik pengereman
c. Memeriksa bogie set periksa dan kerasakan baud exle pot
d. Memeriksa atau mengganti wick assy
e. Memeriksa dan ukur ketinggian cowhanger
f. Memeriksan dan uji keretakan bopper dengan spot check
g. Memeriksa tangga dan hand grip
3. Waktu pelaksanaan P6 dilakukan setiap enam bulan sekali dan kegiatan
perawatan 6 bulan (P6) meliputi beberapa kegiatan yaitu :
a. Mengukur diameter roda
b. Memeriksa mekanik pengereman
c. Memeriksa bogie set dan memeriksa dan kerasakan baud axle pot
d. Memeriksa atau ganti wick assy
e. Memeriksa rangka atas, pintu kabin, dan kaca kabin
f. Memeriksa dan mengukur ketinggian cow hanger
g. Memeriksa dan menguji keretakan boffer dengan spot check
4. Waktu pelaksanaan P12 dilakukan setiap dua belas bulan sekali dan kegiatan
perawatan 12 bulan (P12) meliputi beberapa kegiatan yaitu :
a. Mengukur diameter roda
b. Mengganti rem blok
c. Memeriksa rangka atas, pintu kabin dan kaca kabin
d. Memeriksan dan menguji keretakan boffer dengan spot check
e. Memeriksa tangga dan hand grip
57

f. Memeriksan dan keraskan baud axle pot


g. Mengganti wick assy
h. Mengganti M.P metal gantungan
i. Mengganti mekanik pengereman
j. Memeriksa bogie set
k. Mengecek baud pengikat tangki bahan bakar
l. Menguras tangki bahan bakar

4.6 Alat Pelindung Diri (APD) Yang Digunakan Saat Melakulan Perbaikan
Lokomotif Dibagian Mekanik
Alat pelindung diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya. Kewajiban itu sudah disepakati pemerintah
melalui departemen tenaga kerja dan transmigrsi Republik Indonesia. Hal ini
tertulis diperatuan menteri tenaga kerja transmigrasi No. Per.08/Men/VII/2010
tentang pelindung diri. Adapun bentuk dari alat pelindung diri dibagian mekanik
adalah:
1. Safety Helmet : Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa
mengenai kepala secara langsung.
2. Sepatu Safety : Berfungsi sebagai alat pelindung kaki saat bekerja di tempat
yang penuh alat-alat berat untuk mencegah kecelakaan yang fatal karena
tertimpa benda berat maupun benda tajam.
3. Sarung Tangan : Berfungsi sebagai alat peindung tangan pada saat bekerja di
tempat atau situasi yang dapat mengakibatka cedera tangan.
4. Kaca mata pengaman : Berfungsi sebagai peindung mata ketika bekerja
misalnya seperti mengelas dan menggerinda
5. Masker : Berfungsi sebagai alat pelindung mulut dan hidung agar saat
melakukan perkerjaan seperti mengelas dan menggerinda tidak kemasukan
gram
6. Wear pack : Berfungsi sebagai alat pelindung badan ketika bekerja .
58

Semua jenis Alat Pelindung Diri (APD) harus digunakan sebagai mana
mestinya, gunakan pedoman yang benar-benar sesuai dengan standar keselamatan
kerja.

4.7 Salah Satu Permasalahan dan Penyebab Yang Terjadi Pada Kerangka
Bawah Lokomotif
Ada beberapa faktor permasalahan yang terjadi pada lokomotif CC201
sebagai berikut :
1. Kerusakan pada roda lokomotif
Contoh penyebab dari kerusakan pada roda lokomotif yaitu:
a. Terdapat gurat-gurat pada roda secara keseluruhan
b. Terdapat corakan (lubang) pada roda
c. Permukaan roda menjadi tidak rata
Penyebabnya:
a. Diakibatkan oleh gesekan pada saat dilakukanya pengereman
b. Diakibatkan karena roda membentur benda-benda asing yang memiliki
tingkat kekerasan yang lebih tinggi dari pada roda itu sendiri
c. Diakibatkan roda mengalami lock ketika beroprasi pada saat pengereman.
Untuk perbaikan pada roda yang mengalami kerusakan yaitu dengan cara
dibubut pada bagian roda tersebut dengan ukuran baru roda yang berjenis LDE
yaitu berdiameter 920 mm sedangkan minimal beroprasi sampai 817 mm dengan
selisih roda maksimal tiap gandar penggerak 1 mm dan selisih tiap bogie 4mm
untuk roda itu bisa beroprasi karena selisih roda sangat berpengaruh karena itu
bisa terjadi anjlokan kalau melewati batas ukuran yang sudah ditentukan.

4.8 Proses Perbaikan dan Perawatan Bulanan Bagian Mekanik Lokomotif


Diesel Elektrik CC201
Perbaikan dan perawatan bulanan lokomotif pada bagian mekanik,
sebelum dilakukanya perbaikan dan perawatan lokomotif pengawas losd
mengevaluasi terlebih dahulu riwayat lokomotif yang akan dilakukan perbaikan
dan perawatan. Setelah dilakukanya evaluasi oleh pengawas losd, kemudian
59

pembagian check sheet oleh pengawas losd pada divisi mekanik dan melalukan
pengisian check sheet tersebut setelah dilakukanya pengecekan yang berisikan
tentang nilai-nlai angka ketetapan standar pada setiap komponen lokmotif pada
bagian rangka bawah. Adapun daftar check sheet dapat dilihat pada Gambar 4.22.

Gambar 4.22 Gambar Daftar Check sheet

Selain itu juga ada lembar bagian mekanik yang biasanya diisikan tentang
nama perawatan yang telah dilaksanakkan dan mengisi nama lokomotif yang
sedang mendapatkan perawatan tersebut serta juga mengisi check list pada bagian
kolom yang telah disediakan yang berisikan tentang nama komponen rangka
bawah, jika ada komponen yang diganti maka kolom tersebut diberi tanda centang.
60

Gambar 4.23 Gambar Daftar Mekanik

Langkah-langkah Dalam Pelaksanaan Perbaikan dan Perawatan 1 Bulanan


Divisi Mekanik sebagai berikut :
1. Periksa kondisi bogie pastikan dan yakinkan tidak ada keretakan pada bogie
2. Periksa kondisi roda seperti diameter roda dengan ukuran minimal 817 mm,
keausan flens roda dengan maksimal ukuran 8 mm, tinggi flens roda dengan
ukuran standar 27-35 mm, jarak keping roda dengan ukuran 1000 mm lalu juga
periksa keausan klaw ujung 1 dan ujung 2 dengan ukuran maksimal 21 mm.
3. Pemeriksaan tinggi boffer dan cowhanger dengan ukuran tinggi boffer 760
(+25,-80) mm dan ukuran tinggi cowhanger 90-120 mm.
4. Pemeriksaan kondisi shock absorber dan helical spring dalam kondisi baik dan
lengkap.
5. Periksa kondisi skin plat pastikan dan yakinkan tidak ada keretakan.
6. Periksa kondisi nose suspensi traksi motor pastikan dan yakinkan dalam
keadaan baik dan normal.
7. Periksa panjang carbon brush traksi motor dengan ukuran minimal 27 mm.
61

8. Periksa sisa percikan bunga api listrik dan alur komutator traksi motor pastikan
dan yakinkan sudah benar-benar bersih dan rata.
9. Periksa kondisi gear box pastikan dan yakinkan tidak ada keretakan dan cek
minyak pelumas dengan ukuran 25 mm di bawah lubang pengisian serta cek
baut-baut pastikan lengkap dan kencang.
10. Periksa slack adjuster pastikan dan yakinkan tidak macet.
11. Periksa kerja emergency fuel trip pastikan dan yakinkan berfungsi.
12. Periksa volume minyak pelumas axle cup pastikan dan yakinkan dalam kondisi
bersih dari kotoran dan full.
13. Periksa kondisi penahan bolster dan volume minyak bolster pastikan dan
yakinkan berfungsi dan minyak cukup.
14. Periksa kondisi satng rem dan seling pengaman stang rem pastikan dan
yakinkan lengkap dan baik.
15. Periksa ketebalan blok rem dengan ukuran minimal 10 mm.
16. Periksa langkah torak silinder pengereman dengan ukuran 70-100 mm.
17. Setelah dilakukanya semua pengecekan tersebut mekanik lalu mengisi kondisi
bagian-bagian tersebut pada lembar check sheet.
18. Setelah check sheet terisi semua lalu mekanik mengumpulkan lembar check
sheet tersebut kepada pengawas losd ketua ruas pemeliharaan.

4.9 Langkah-langkah Perbaikan dan Perawatan Boffer dan Axcle Cup Pada
Lokomotif Diesel Elektrik CC201
Perbaikan dan Perawatan Boffer bulanan sebelum melakukan pembongkaran
atau pelepasan Boffer dari lokomotif pastikan sudah menggunakan alat pelindung
diri sebelum melakukan pembongkaran lalu menyiapkan peralatan seperti palu,
tang, penyungkit untuk melepaskan Boffer dari lokomotif setelah itu lalu buka
kancingan split pen pada as Boffer lepas pin-pin pengunci tersebut lalu lepas juga
poros as pada knucle lalu cuci semua bagian komponen pada Boffer tersebut
menggunakan solar sampai benar-benar bersih setelah itu pasang kembali
komponen tersebut secara benar serta beri grease pada as Boffer serta semprot
boffer menggunakan semprotan boffer yang berwarna merah.
62

Perbaikan dan Perawatan axcle cup bulanan, pertama siapkan peralatan


seperti tang potong, senter, timba, spons, kunci 17, solar, lalu lepaskan pengunci
kawat yang ada di mur 17 menggunakan tang potong setelah dikunci sudah
terlepas lalu buka mur menggunakan kunci 17 lalu angkat keluar wick assy dan
cek keadaan minyak pelumas di dalam axle cup apakah keruh atau tidak, ketika
keruh dilakukanya pengetapan menggunakan spons sampai benar-benar kering di
area axle cup setelah itu bersihkan wick assy menggunakan solar sampai benar-
benar bersih dan juga cek pegas pada wick assy tersebut dan isikan minyak
pelumas yang baru pada axle cup sesuai ukuran lalu pasang kembali wick assy
pada axle cup lalu pasang kembali mur dan pengunci secara benar.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dan hasil dari rangkaian kegiatan Praktik Kerja
Lapang (PKL) di Dipo lokomotif DAOP 9 Jember pada lokomotif diesel elektrik
CC201 dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Dari hasil kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) di Dipo lokomotif DAOP 9
Jember, penulis selaku mahasiswa yang melakukan Praktik Kerja Lapang
(PKL) disana dapat mengetahui prosedur kerja cara perbaikan dan perawatan
lokomotif diesel elektrik CC201 dan penulis juga dapat mengetahui
permasalahan, penyebab serta cara mengatasi permasalahan yang terjadi pada
kerangka bawah lokomotif CC201 . Permasalahan yang sering terjadi pada
perbaikan dan perawatan kerangka bawah lokomotif CC210 yaitu : 1)
Kerusakan pada rodo lokomotif, yang disebabkan oleh beberapa faktor antara
lainnya : Terdapat gurat-gurat pada roda secara keseluruhan, terdapat corakan
(lubang) pada roda, permukaan roda menjadi tidak rata.
2. Selain prosedur kerja cara perbaikan dan perawatan lokomotif diesel elektrik
CC201 penulis juga dapat mengetahui beberapa macam-macam perawatan
yang terdiri dari yaitu : dari perawatan 1 bulan (P1), perawatan 3 bulan (P3),
perawatan 6 bulan (P6), perawatan 12 bulan (P12).

5.2 Saran
Dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapang (PKL) di Dipo lokomotif DAOP
9 Jember penulis memberikan saran yang bisa diberikan setelah penulisan ini,
sebagai berikut:
1. Sebelum memulai kegiatan perbaikan dan perawatan sebaiknya melakukan
peregangan atau pemanasan otot secukupnya terlebih dahulu, untuk
mengantisipasi terjadinya kram sewaktu melakukan perbaikan dan perawatan
lokomotif.

63
64

2. Selalu menerapkan kedisiplinan dalam melakukan pekerjaan dan sesudah


melakukan pekerjaan seperti mengambil peralatan dalam keadaan bersih dan
tertata dalam tempat alat sebelum perbaikan dan sesudah perbaikan alat-alat
tersebut harus kembali dengan utuh dan bersih serta tertata seperti awal
mengambil alat tersebut.
3. Untuk area lintasan kereta api putar dibagian bak pelumasan sebaiknya diberi
baut atau penutup yang semestinya untuk menghindari tercampurnya oli dengan
air diwaktu hujan yang bisa mengakibatkan lintasan akan menjadi berat ketika
air tercampur dengan oli dikarenakan pelumasan yang tidak normal.
DAFTAR PUSTAKA

Cable, Red. 2021. Analisis Kerusakan Boffer pada Lokomotif CC201 di Dipo
Lokomotif Jatinegara PT Kereta Api Imdonesia (Persero).
https://id.scribd.com/document/405241578/KP-Endri-docx. [Diakses pada
2 Desember 2021].

Daryus, Asyari. 2017. Pentingnya Perawatan Mesin Industri yang Teratur dan
Rencana.https://mobile.aditamafinance.com/berita/detail/320/Pentingnya-
Perawatan-Mesin-Industri-yang-teratur-dan-terencana. [Diakses pada 8
November 2021].

Fitria, Dina, Muhni Pamuj. 2015. Sistem Transmisi Elektrik Pada Lokomotif
CC201 di Lubuk Klinggau. Jurnal Desiminasi Teknologi, Volume 3, No. 2,
Juli 2015.

Makmur, Ratna Sri. 2021. Proses Start Pemeriksaan Awal Per Periodik Ada
Kerusakan Lepas Wick Assy dari TM Penggantian Wick Assy.
https://adoc.pub/bab-iv-pelaksanaan-dan-
pembahasan0973a85e35e4c028246fbff1abb0c88818330.html [Diakses
pada 2 Desember 2021].

Novaya, Sianita. 2018. 6 Jenis Lokomotif Kereta Api di Indonesia.


https://www.idntimes.com/hype/fun-fact/siantita-novaya/jenis-lokomotif-
kereta-api-di-indonesia-c1c2/4. [Diakses pada 5 Desember 2021].

Permana, Yoga. 2017. Komponen Utama Lokomotif Diesel.


http://yogapermana16014.blogspot.com/2017/01/komponen-utama-
lokomotif-diesel_7.html [Diakses pada 5 Desember 2021].

PT Kereta Api Indonesia (Persero), 2017. Sejarah Perkeretapian.


https://www.kai.id/corporate/about_kai/. [Diakses pada 9 November 2021].

Rahman. 2020. Lokomotif Uap Mati Hampir Setengah Abad Hidup Kembali.
https://www.gudeg.net/read/14861/unik-lokomotif-uap-mati-hampir-
setengah-abad-hidup-kembali.html. [Diakses Pada 5 Desember 2021].

Sayoga, Yusron. 2020. Sistem Pengereman pada Kereta Api.


https://www.yusronsayoga.com/2020/07/sistem-pengereman-pada-kereta-
api.html. [Diakses pada 5 Desember 2021].

Spasa, Gigih Railfans Macross Frointer. 2011. Jenis-jenis Lokomotif dari Paling
Tua Sampai Termuda. https://railfansdaop9jr.blogspot.com/2011/11/jenis-
jenis-lokomotif-dari-paling-tua.html. [Diakses pada 5 Desember 2021].

65
66

Stanza, Raafi. 2018. Penyebab Kerusakan Pada Permukaan Keping Roda


Lokomotif CC206 Dan Perbaikan Kerusakannya Dengan Menggunakan
Mesin Bubut Roda Semi CNC Copyng Under Floor Seri CA8013A X 106
Di Sarana DAOP 2 Bandung Depo Lokomotif PT Kereta Api. PKL.
Bandung. Universitas Islam Bandung.

Wikipedia,2021.AlatPelindungDiri.https://id.m.wikipedia.org/wiki/Alat_pelindun
g_diri. [Diakses pada 2 Desember 2021].

Wikepedia, 2021. Daerah Operasi dan Divisi Regional Kereta Api Indonesia.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Daerah_Operasi_IX_Jember.[Diakses pada
8 November 2021].

Wikepedia,2021.KeretaApiIndonesia.https://id.wikipedia.org/wiki/Kereta_Api_In
donesia. [Diakses pada 2 Desember 2021].

Wikipedia, 2021 Lokomotif. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Lokomotif. [Diakses


pada 8 November 2021].

Wikipedia,2021.LokomotifCC201.https://id.m.wikipedia.org/wiki/Lokomotif_CC
201. [Diakses pada 12 November 2021].

Wikipedia,2021LokomotifCC203.https://id.m.wikipedia.org/wiki/Lokomotif_CC2
03. [Diakses pada 16 November].

Yukari, Oshima. 2017. Penerapan RDS (Rall Document System) Dalam Kegiatan
Surat-Menyurat Di Unit Husmada PT KAI DAOP IX Jember. Laporan
Praktik Kerja Nyata. Jember. Universitas Jember.

Zaenudin, Zezen, 2020. Perawatan Bekala Pada Bagian Mekanik Lokomotif


CC201 Di Dipo Lokomotif Tanah Abang (THB) PT Kereta Api Indonesia
(Pesero). Praktik Kerja Lapang. Jakarta. Universitas Negeri Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai