Bahwa Tertanggung telah mengajukan suatu permohonan tertulis yang menjadi dasar dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Polis ini, Penanggung akan memberikan ganti rugi kepada Tertanggung terhadap kerugian atas dan/atau kerusakan pada Kendaraan
Bermotor dan/atau kepentingan yang dipertanggungkan, berdasarkan pada syarat dan kondisi yang dicetak, dicantumkan, dilekatkan
dan/atau dibuatkan endorsemen pada Polis ini.
PASAL 31
PENGEMUDI KENDARAAN
Dengan ini dicatat dan disetujui, bahwa Kendaraan Bermotor yang dipertanggungkan di bawah polis
ini telah dibiayai oleh :
1. Dalam hal terjadi kerugian total yang dijamin di bawah Polis ini, ganti rugi akan dibayar kepada
perusahaan pembiayaan tersebut.
2. Dalam hal terjadi kerugian sebagian, ganti rugi dapat dilakukan kepada perusahaan pembiayaan
jika ada permintaan tertulis dari perusahaan pembiayaan.
Klausula ini tidak berlaku lagi setelah diterimanya pemberitahuan dari perusahaan pembiayaan yang
bersangkutan, bahwa perusahaan pembiayaan itu tidak lagi mempunyai kepentingan terhadap
Kendaraan Bermotor yang dipertanggungkan di bawah polis ini.
Dengan ini dicatat dan disetujui bahwa polis ini tidak menjamin kerusakan dan/atau kehilangan atas
kendaraan bermotor yang dipertanggungkan baik sebagian maupun seluruhnya sebagai akibat dari
penggelapan atau pencurian yang dilakukan oleh Sopir / Calon Sopir atau Pengemudi / Calon
Pengemudi Tertanggung, Orang yang bekerja pada Tertanggung, Calon Pembeli yang sedang
melakukan uji coba (Test Drive), Orang yang disuruh Tertanggung, Orang yang dengan seijin atau
sepengetahuan Tertanggung atau Suami atau Istri atau Anak Tertanggung atau Orang yang tinggal
bersama Tertanggung.
Syarat dan ketentuan lainnya dalam polis ini tetap berlaku dan tidak mengalami perubahan.
KLAUSUL KO-ASURANSI
2. Hak dan Tanggung Jawab Hukum masing-masing peserta Ko-Asuransi adalah terpisah dan
sendiri-sendiri, yakni sebanding dengan bagiannya, tidak untuk peserta yang lain.
3. PT. ASURANSI SINAR MAS bertindak sebagai koordinator yang mewakili semua peserta Ko-
Asuransi dalam hal-hal yang menyangkut penerbitan polis, penagihan premi, penyelesaian
klaim, dan pembayaran klaim.
4. Persetujuan dan/atau keputusan apapun yang dilakukan antara Tertanggung dan PT. ASURANSI
SINAR MAS berhubungan dengan pertanggungan ini dinyatakan mengikat semua peserta Ko-
Asuransi.
5. Pemberitahuan tertulis apapun dari tertanggung kepada PT. ASURANSI SINAR MAS mengenai
pertanggungan ini dianggap sebagai pemberitahuan kepada semua peserta Ko-Asuransi.
PENTING
Klausul ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Polis Asuransi yang
diterima oleh Tertanggung.
POLIS ASURANSI KECELAKAAN DIRI
PT. SUMMIT OTO FINANCE
Bahwa Tertanggung telah mengajukan suatu permohonan tertulis yang menjadi dasar dan merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Polis ini, Penanggung akan membayar santunan atau penggantian biaya kepada Tertanggung atau Pemegang Polis atau ahli
waris sebagaimana disebutkan dalam Ikhtisar Polis, berdasarkan pada syarat dan kondisi yang dicetak, dicantumkan, dilekatkan
dan atau dibuatkan endorsemen pada Polis ini.
BAB I
JAMINAN
PASAL I
RISIKO YANG DIJAMIN
Polis ini menjamin risiko Kematian yang secara langsung disebabkan oleh suatu kecelakaan dan kematian yang disebabkan oleh
penyakit.
PASAL 2
HAK ATAS SANTUNAN
Dimana kematian yang dialami Tertanggung sebagai akibat langsung dari suatu kecelakaan yang dijamin dalam polis.
PASAL 3
BESARNYA SANTUNAN
BAB II
PENGECUALIAN
PASAL 4
PENGECUALIAN UMUM UNTUK SEMUA BAGIAN
b. Terjadi bilamana Tertanggung mengambil bagian atau ketika mempersiapkan diri untuk suatu perlombaan
ketangkasan, kecepatan/balapan mobil atau sepeda motor, dan sebagainya, kecuali apabila untuk peristiwa-peristiwa
tersebut memang sudah diadakan perjanjian khusus antara Tertanggung dan Penanggung.
c. Terjadi pada diri Tertanggung ketika ia ikut dalam suatu penerbangan dengan pesawat udara atau sejenisnya, kecuali
jika ia adalah penumpang yang sah dari pesawat udara atau sejenisnya yang merupakan milik atau dipergunakan oleh
suatu maskapai penerbangan resmi yang telah mempunyai rute tetap atau reguler, atau yang dipergunakan oleh suatu
perusahaan untuk keperluan dinas.
Tidak termasuk dalam pertanggungan ini ialah penggunaan pesawat-pesawat udara atau sejenisnya yang merupakan
milik pribadi.
1
2. Selanjutnya Penanggung bebas dari kewajiban membayar ganti rugi atas kajadian yang disebabkan oleh:
a. Baik langsung maupun tidak langsung karena :
a.1. Kerusuhan, Pemogokan, Penghalangan Bekerja, Perbuatan Jahat, Huru-hara, Pembangkitan Rakyat,
Pengambilalihan Kekuasaan, Revolusi, Pemberontakan, Kekuatan Militer, Invasi, Perang Saudara, Perang dan
Permusuhan, Makar, Terorisme, atau Sabotase.
a.2. Ditahannya Tertanggung di dalam tempat tawanan atau tempat pengasingan karena deportasi atau
penhanan/pengasingan tersebut dilaksanakan secara sah atau tidak sah suatu perintah dari pembesar-pembesar
atau instansi kemiliteran, sipil kehakiman, kepolisian, atau politik sehubungan dengan keadaan atau bahaya
yang akan timbul dari keadaan yang demikian itu.
b. Pada diri Tertanggung mengalami gangguan jiwa (kecuali yang disebutkan bahwa risiko ini dijamin secara khusus
oleh Polis ini), atau sebagai akibat penggunaan narkotika atau pengaruh minuman keras yang menyebabkan
Tertanggung kehilangan kemampuan menjaga diri, atau peristiwa yang secara langsung atau tidak langsung
dikarenakan oleh hal tersebut di atas atau sebagai akibat daripadanya.
c. Sebagai akibat atau timbul karena reaksi inti atom atau nuklir.
d. Akibat penculikan atau penyanderaan, baik yang dengan tebusan ataupun tidak (kecuali yang disebutkan bahwa
risiko ini dijamin secara khusus oleh Polis ini).
e. Tindakan-tindakan kekerasan termasuk tapi tidak terbatas pada pembunuhan, penganiayaan, pemerkosaan,
penculikan (kecuali yang disebutkan bahwa risiko ini dijamin secara khusus oleh Polis ini).
PASAL 5
PENGECUALIAN KHUSUS – MENINGGAL DUNIA AKIBAT KECELAKAAN
Pada pasal ini Penanggung tidak menjamin ganti rugi atas kajadian yang disebabkan oleh:
1. Untuk Tertanggung wanita, yang disebabkan seluruhnya atau sebagian oleh kelahiran atau kehamilan.
2. Karena sakit, cacat, atau karena suatu keadaan tidak normal pada jasmani dan/atau rohani Tertanggung.
3. Suatu peristiwa yang terjadi pada diri Tertanggung ketika berolah raga tinju, beladiri seperti tapi tidak terbatas pada
karate, judo, silat, kungfu, jiu jitsu, dan sejenisnya; gulat, rugby, hockey, olah raga diatas es atau salju, ski air, terjun
payung, bungy jumping dan sejenisnya, mendaki gunung dengan ketinggian lebih dari 2500 meter atau mendaki gunung es,
melakukan semua jenis olah raga kontak fisik, memasuki gua-gua atau lubang-lubang yang dalam, berburu binatang, atau
jika Tertanggung berlayar seorang diri, olah raga udara dan olah raga air.
4. Suatu peristiwa yang terjadi bilamana Tertanggung mengambil bagian atau ketika mempersiapkan diri untuk suatu
perlombaan ketangkasan, kecepatan/balapan mobil atau sepeda motor, dan sebagainya, kecuali apabila untuk peristiwa-
peristiwa tersebut memang sudah diadakan perjanjian khusus antara Tertanggung dan Penanggung.
5. Suatu peristiwa yang terjadi pada diri Tertanggung ketika ia ikut dalam suatu penerbangan dengan pesawat udara atau
sejenisnya, kecuali jika ia adalah penumpang yang sah dari pesawat udara atau sejenisnya yang merupakan milik atau
dipergunakan oleh suatu maskapai penerbangan resmi yang telah mempunyai rute tetap atau reguler, atau yang
dipergunakan oleh suatu perusahaan untuk keperluan dinas. Tidak termasuk dalam pertanggungan ini ialah penggunaan
pesawat-pesawat udara atau sejenisnya yang merupakan milik pribadi.
PASAL 6
PENGECUALIAN KHUSUS – MENINGGAL DUNIA BUKAN AKIBAT KECELAKAAN
Tertanggung tidak berhak atas pembayaran ganti rugi yang berhubungan dengan :
1. Penyakit akibat infeksi virus HIV atau varian-variannya, termasuk AIDS dan ARC.
2. Segala penyakit (Kronis dan Non Kronis) yang menimbulkan kematian, yang terjadi dalam 30 (tiga puluh) hari pertama
setelah polis ini berjalan.
PASAL 7
KETENTUAN JAMINAN KHUSUS
Menyimpang dari ketentuan Polis Pasal 4 : Pengecualian, maka polis menjamin resiko meninggal dunia yang disebabkan oleh
atau sebagai akibat dari kegiatan :
1. penyakit (kecuali akibat akibat infeksi virus HIV atau varian-variannya, termasuk AIDS dan ARC)
2. kehamilan atau melahirkan
3. perlombaan lari
4. yang berkaitan dengan ibadah haji
5. dari anggota ABRI, TNI, Polri
6. kecelakaan akibat gangguan jiwa
7. kecelakaan karena penculikan, penyanderaan, pembunuhan
Dengan batas maksimum penggantian sebesar limit Kematian bukan akibat Kecelakaan.
2
BAB III
DEFINISI
PASAL 8
DEFINISI
Menyimpang dari arti yang berbeda yang mungkin diberikan oleh peraturan hukum yang berlaku, untuk keperluan Polis ini yang
dimaksud dengan :
3
7. Gangguan Kelenjar Tyroid/Gondok seperti Hypotiroid, Hyperthyroid (Pembesaran Kelenjar
Thyroid).
8. Hepatitis B, Hepatitis Non A Non B, Hepatitis C.
9. Diabetes Mellitus dan penyakit metabolisme lainnya.
10. Penyakit lain yang termasuk penyakit Kronis.
Kerusuhan : adalah tindakan suatu kelompok orang minimal sebanyak 12 (dua belas) orang yang dalam
melaksanakan suatu tujuan bersama menimbulkan suasana gangguan ketertiban umum dengan
kegaduhan dan menggunakan kekerasan serta pengrusakan harta benda orang lain, yang belum
dianggap sebagai suatu Huru-hara.
Pemogokan : adalah tindakan pengrusakan yang di sengaja oleh sekelompok pekerja, minimal sebanyak 12 (dua
belas) pekerja atau separuh dari jumlah pekerja (dalam hal jumlah seluruh pekerja kurang dari
dua puluh empat orang), yang menolak bekerja sebagaimana biasanya dalam usaha untuk
memaksa majikan memenuhi tuntutan dari pekerja atau dalam melakukan protes terhadap
peraturan atau persyaratan kerja yang diberlakukan oleh majikan.
Penghalangan : adalah tindakan pengrusakan yang sengaja dilakukan oleh sekelompok pekerja, minimal sebanyak
Bekerja 12 (dua belas) pekerja atau separuh dari jumlah pekerja (dalam hal jumlah seluruh pekerja kurang
dari dua puluh empat orang), akibat dari adanya pekerja yang diberhentikan atau dihalangi
bekerja oleh majikan.
Perbuatan : adalah tindakan seseorang yang dengan sengaja merusak harta benda orang lain karena dendam,
Jahat dengki, amarah atau vandalistis kecuali tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang berada
dibawah pengawasan atau atas perintah Tertanggung atau yang mengawasi atau menguasai harta
benda tersebut, atau oleh pencuri/perampok/penjarah.
Huru-Hara : adalah keadaan di satu kota di mana sejumlah besar massa secara bersama-sama atau dalam
kelompok-kelompok kecil menimbulkan suasana gangguan ketertiban dan keamanan masyarakat
dengan kegaduhan dan menggunakan kekerasan serta rentetan pengrusakan sejumlah besar harta
benda, sedemikian rupa sehingga timbul ketakutan umum, yang ditandai dengan terhentinya lebih
dari separuh kegiatan normal pusat perdagangan/pertokoan atau perkantoran atau sekolah atau
transportasi umum di kota tersebut selama minimal 24 (dua puluh empat) jam secara terus-
menerus yang dimulai sebelum, selama atau setelah kejadian tersebut.
Pembangkitan : adalah gerakan sebagian besar rakyat di Ibukota Negara, atau di tiga atau lebih Ibukota Propinsi
Rakyat dalam kurun waktu 12 (dua belas) hari, yang menuntut penggantian Pemerintah yang sah de jure
atau de facto, atau melakukan penolakan secara terbuka terhadap Pemerintah yang sah de jure
atau de facto, yang belum dianggap sebagai suatu Pemberontakan.
Pengambilalihan : adalah keadaan yang memperlihatkan bahwa Pemerintah yang sah de jure atau de facto telah
Kekuasaan digulingkan dan digantikan oleh suatu kekuatan yang memberlakukan dan atau memaksakan
pemberlakuan peraturan-peraturan mereka sendiri.
Revolusi : adalah gerakan rakyat dengan kekerasan untuk melakukan perubahan radikal terhadap sistem
ketatanegaraan (pemerintah atau keadaan sosial) atau menggulingkan Pemerintah yang sah de
jure atau de facto, yang belum dianggap sebagai suatu Pemberontakan.
Pemberontakan : adalah tindakan terorganisasi dari suatu kelompok orang yang melakukan pembangkangan dan
atau penentangan terhadap Pemerintah yang sah de jure atau de facto dengan kekerasan yang
menggunakan senjata api, yang dapat menimbulkan ancaman terhadap kelangsungan Pemerintah
yang sah de jure atau de facto.
Kekuatan Militer : adalah kelompok angkatan bersenjata baik dalam maupun luar negeri minimal sebanyak 30 (tiga
puluh) orang yang menggunakan kekerasan untuk menggulingkan Pemerintah yang sah de jure
atau de facto atau menimbulkan suasana gangguan ketertiban dan keamanan umum..
Invasi : adalah tindakan kekuatan militer suatu negara memasuki wilayah negara lain dengan maksud
menduduki atau menguasainya secara sementara atau tetap.
Perang Saudara : adalah konflik bersenjata antar daerah atau antar fraksi politik dalam batas teritorial suatu
negara dengan tujuan memperebutkan legitimasi kekuasaan.
Perang dan : adalah konflik bersenjata secara luas (baik dengan atau tanpa pernyataan perang) atau suasana
Permusuhan : perang antara dua negara atau lebih, termasuk latihan perang suatu negara atau latihan perang
gabungan antar negara.
Makar : adalah tindakan seseorang yang bertindak atas nama atau sehubungan dengan suatu organisasi
atau sekelompok orang dengan kegiatan yang diarahkan pada penggulingan dengan kekerasan
Pemerintah yang sah de jure atau de facto atau mempengaruhinya dengan Terorisme atau
Sabotase atau kekerasan.
4
Terorisme : adalah suatu tindakan, termasuk tetapi tidak terbatas pada penggunaan pemaksaan atau
kekerasan oleh seseorang atau sekelompok orang, baik bertindak sendiri atau atas nama atau
berkaitan dengan sesuatu organisasi atau pemerintah, dengan tujuan politik, agama, ideologi
atau yang sejenisnya termasuk intensi untuk mempengaruhi pemerintah dan / atau membuat
publik atau bagian dari publik dalam ketakutan.
Sabotage : adalah tindakan pengrusakan harta benda atau penghalangan kelancaran pekerjaan atau yang
berakibat turunnya nilai suatu pekerjaan, yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang.
Baik bertindak sendiri atau atas nama atau berkaitan dengan sesuatu organisasi atau pemerintah
dalam usaha mencapai tujuan politik, agama, ideologi atau yang sejenisnya termasuk intensi
untuk mempengaruhi pemerintah dan / atau membuat publik atau bagian dari publik dalam
ketakutan.
Invasi : adalah tindakan kekuatan militer suatu negara memasuki wilayah negara lain dengan maksud
menduduki atau menguasainya secara sementara atau tetap.
Sakit/Penyakit : adalah kondisi fisik yang ditandai oleh adanya penyimpangan patologis atau penyimpangan dari
kondisi kesehatan normal.
BAB IV
PERSYARATAN
PASAL 9
USIA
Pertanggungan ini hanya berlaku bagi Tertanggung yang telah berusia diatas 17 (tujuh belas) tahun sampai dengan usia 70 (tujuh
puluh) tahun.
PASAL 10
WILAYAH GEOGRAFIS
PASAL 11
KEWAJIBAN UNTUK MENGUNGKAPKAN FAKTA
1. Tertanggung wajib :
1.1. mengungkapkan fakta material yaitu informasi, keterangan, keadaan dan fakta yang mempengaruhi pertimbangan
Penanggung dalam menerima atau menolak suatu permohonan penutupan asuransi dan dalam menetapkan suku
premi apabila permohonan dimaksud diterima;
1.2. membuat pernyataan yang benar tentang hal-hal yang berkaitan dengan penutupan asuransi; yang disampaikan baik
pada waktu pembuatan perjanjian asuransi maupun selama jangka waktu pertanggungan.
3. Jika Tertanggung tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana diatur dalam ayat (1) pasal ini, Penanggung tidak wajib
membayar kerugian yang terjadi dan berhak menghentikan pertanggungan serta tidak wajib mengembalikan premi.
3. Ketentuan pada ayat (2) diatas tidak berlaku dalam hal fakta material yang tidak diungkapkan atau yang dinyatakan
dengan tidak benar tersebut telah diketahui oleh Penanggung. Namun Penanggung tidak mempergunakan haknya untuk
menghentikan pertanggungan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah Penanggung mengetahui pelanggaran tersebut.
PASAL 12
PEMBAYARAN PREMI
1. Merupakan syarat dari tanggung jawab Penanggung atas jaminan asuransi berdasarkan Polis ini, setiap premi terhutang
harus sudah dibayar lunas dan secara nyata telah diterima seluruhnya oleh Penanggung. Pelunasan pembayaran premi harus
dilakukan dalam tenggang waktu 30 (tiga puluh) hari sejak dimulainya periode pertanggungan.
2. Pembayaran premi dapat dilakukan dengan transfer atau dengan cara lain yang disepakati antara Penanggung dan
Tertanggung.
Penanggung dianggap telah menerima pembayaran premi, pada saat :
2.1. premi bersangkutan sudah masuk ke Rekening Bank Penanggung, atau
2.3. Penanggung telah menyepakati pelunasan premi bersangkutan secara tertulis.
3. Apabila jumlah premi sebagaimana dimaksudkan di atas tidak dibayar sesuai cara dan dalam jangka waktu yang ditetapkan
pada ayat (1) pasal ini. Pertanggungan ini batal dengan sendirinya terhitung mulai tanggal efektif periode pertanggungan
dan Penanggung dibebaskan dari semua tanggung jawab atas kerugian yang terjadi.
5
PASAL 13
PERUBAHAN RISIKO
1. Jika terjadi perubahan atas perjalanan touring, sehingga menyebabkan perubahan risiko yang dijamin dan premi yang
dibebankan kepada Tertanggung dan Tertanggung tahu atau seharusnya mengetahui perihal keadaan tersebut, maka
Tertanggung wajib memberitahukannya kepada Penanggung.
2. Sehubungan dengan perubahan risiko pada ayat (1) diatas, Penanggung berhak :
2.1. menetapkan pertanggungan ini diteruskan dengan suku premi yang sudah ada atau dengan suku premi yang lebih
tinggi, atau
2.2. menghentikan pertanggungan sama sekali dengan pengembalian premi sebagaimana diatur pada pasal 21 ayat (21.2)
PASAL 14
KEWAJIBAN TERTANGGUNG DALAM HAL TERJADI SUATU KECELAKAAN
Dalam hal terjadi suatu kecelakaan yang dijamin dalam pertanggungan ini, maka :
1. Tertanggung wajib dengan segera mengambil langkah guna memperoleh pertolongan untuk pengobatan serta perawatan
yang diperlukan atas luka yang dideritanya dari dokter.
2. Tertanggung atau wakil atau keluarganya yang sah wajib memberitahukan kepada Penanggung dalam waktu 5 (lima) hari
kalender terhitung sejak terjadinya kecelakaan tersebut.
Pemberitahuan dimaksud dilakukan secara tertulis atau secara lisan yang diikuti dengan tertulis kepada Penanggung.
3. Dalam hal terjadi kematian sebagai akibat kecelakaan, maka Ahli Waris atau keluarga Tertanggung wajib :
3.1. melaporkan kepada Lurah setempat untuk mendapat surat keterangan meninggal dunia.
3.2. meminta surat keterangan pemeriksaan jenazah (Visum et Repertum) dari Dokter atau Rumah Sakit, dan
3.3. memberikan kesempatan kepada Penanggung untuk mengadakan pemeriksaan jenazah sebelum dilaksanakannya
pemakaman atau pembakaran jenazah (kremasi).
4. Jika kewajiban-kewajiban yang tersebut diatas tidak dipenuhi maka segala hak atas santunan atau penggantian menjadi
batal.
PASAL 15
DOKUMEN PENDUKUNG KLAIM
Jika terjadi kecelakaan yang mungkin akan menimbulkan tuntutan penggantian, Tertanggung wajib melaporkan kejadian klaim
dan menyampaikan dokumen-dokumen pendukung klaim paling lambat 180 (seratus delapan puluh hari) setelah kejadian yang
menyebabkan terjadinya klaim. Dokumen klaim yang wajib diserahkan kepada Penangggung adalah sebagai berikut :
1. Formulir laporan pengajuan klaim (berikut kronologis).
2. Polis asli atau fotocopy.
3. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP).
4. Surat keterangan mengenai hasil pemeriksaan jenazah (Visum et Repertum).
5. Fotocopy surat keterangan meninggal dunia dari Lurah atau kepolisian setempat.
6. Surat keterangan para saksi.
7. Dalam hal Tertanggung hilang :
7.1. surat keterangan tentang kecelakaan dan penghentian pencarian dari pihak yang berwenang
7.2. surat pernyataan dari ahli waris akan mengembalikan santunan apabila Tertanggung diketemukan kembali dalam
keadaan hidup
8. Surat keterangan pemeriksaan (Visum) dari Dokter yang melakukan perawatan atau pengobatan
9. Dokumen lain yang relevan, wajar dan patut diminta oleh Penanggung sehubungan dengan penyelesaian klaim.
PASAL 16
LAPORAN TIDAK BENAR
Tertanggung tidak berhak mendapatkan santunan atau penggantian biaya apabila dengan sengaja :
1. Mengungkapkan fakta dan atau membuat pernyataan yang tidak benar tentang hal-hal yang berkaitan dengan permohonan
yang disampaikan pada waktu pembuatan Polis ini dan yang berkaitan dengan kecelakaan yang terjadi
2. Memperbesar jumlah kerugian yang diderita
3. Mempergunakan surat atau alat bukti palsu, dusta atau tipuan.
Jika Tertanggung terbukti melakukan perbuatan tersebut diatas, Penanggung berhak membatalkan polis tanpa pengembalian
premi, menuntut pengembalian seluruh dana klaim yang telah dibayarkan kepada Tertanggung/Peserta dan segala dokumen asli
yang terkait dengan pengajuan klaim rekayasa tersebut akan ditahan oleh Penanggung dan tidak akan dikembalikan kepada
Tertanggung.
PASAL 17
PERTANGGUNGAN RANGKAP
Dalam hal terjadi kecelakaan, Tertanggung wajib memberitahukan secara tertulis pertanggungan lain yang masih berlaku.
Dalam hal Tertanggung tidak memenuhi persyaratan ini maka haknya atas penggantian menjadi hilang.
6
PASAL 18
PEMBAYARAN KLAIM
Penanggung wajib menyelesaikan pembayaran klaim dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak adanya kesepakatan
tertulis antara Penanggung dan Tertanggung mengenal jumlah klaim yang harus dibayar.
PASAL 19
HILANGNYA HAK ATAS GANTI RUGI
1. Hak Tertanggung atas ganti rugi berdasarkan pertanggungan ini hilang, apabila Tertanggung :
1.1. tidak mengajukan tuntutan ganti rugi dalam waktu 180 (seratus delapan puluh) hari sejak terjadinya kecelakaan,
walaupun pemberitahuan tentang adanya kejadian telah disampaikan.
1.2. tidak memenuhi kewajiban berdasarkan Pertanggungan ini
1.3. tidak mengajukan keberatan atau menempuh penyelesaian melalui upaya hukum dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
sejak Penanggung memberitahukan secara tertulis bahwa Tertanggung tidak berhak untuk mendapatkan ganti rugi.
2. Hak Tertanggung atas ganti rugi yang lebih besar daripada yang disetujui Penanggung akan hilang apabila dalam waktu 30
(tiga puluh) hari sejak Penanggung memberitahukan secara tertulis mengenai harga ganti rugi yang telah disetujuinya,
Tertanggung tidak mengajukan keberatan atau menempuh penyelesaian melalui upaya hukum.
PASAL 20
MATA UANG
PASAL 21
PENGHENTIAN PERTANGGUNGAN
2. Pembatalan pertanggungan.
Dalam hal Tertanggung akan menghentikan pertanggungan ini, maka polis dapat dibatalkan dengan pengembalian premi
secara proporsional.
PASAL 22
KLAUSUL PERSELISIHAN
1. Dalam hal timbul perselisihan antara Penanggung dan Tertanggung sebagai akibat dari penafsiran atas tanggung jawab atau
besarnya ganti rugi dari Polis ini, maka perselisihan tersebut akan diselesaikan melalui forum perdamaian atau musyawarah
oleh unit internal Penanggung yang menangani Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan bagi Konsumen. Perselisihan timbul
sejak Tertanggung menyatakan secara tertulis ketidaksepakatan atas hal yang diperselisihkan. Penyelesaian perselisihan
melalui perdamaian atau musyawarah dilakukan dalam waktu paling lama 60 (enam puluh) hari kalender sejak timbulnya
perselisihan.
2. Apabila penyelesaian perselisihan melalui perdamaian atau musyawarah sebagaimana diatur pada ayat 1 tidak mencapai
kesepakatan, maka ketidaksepakatan tersebut harus dinyatakan secara tertulis oleh Penanggung dan Tertanggung.
Selanjutnya Tertanggung dapat memilih penyelesaian sengketa di luar pengadilan atau melalui pengadilan dengan memilih
salah satu klausul penyelesaian sengketa sebagaimana diatur di bawah ini.
2.2. PENGADILAN
Dengan ini dinyatakan dan disepakati bahwa Tertanggung dan Penanggung akan melakukan penyelesaian sengketa
melalui Pengadilan Negeri di wilayah Republik Indonesia.
PASAL 23
PENUTUP
Untuk hal-hal yang belum atau tidak cukup diatur dalam Polis ini, berlaku ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang dan
atau Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
7
EXTRA CONTRACTUAL OBLIGATION EXCLUSION CLAUSE
Notwithstanding anything contained in the policy to the contrary, it is hereby noted and agreed that this policy does not
provide cover in respect of extra contractual Obligation howsoever arising, such being defined as any award made by a court of
competent jurisdiction against an insurer, which award is not within the coverage granted by any insurance contract made
between the parties in dispute.
This reinsurance does not cover any loss, damage, cost, claim or expense, whether preventative, remedial or otherwise,
directly or indirectly arising out of or relating to:
a) The calculation, comparison, differentiation, sequencing or processing of data involving the date change to the year
2000, or any other date change including leap year calculations, by any computer system, hardware, programme or
software and/or any microchip, integrated circuit or similar device in computer equipment or non-computer
equipment, whether the property of the Insured or not; or
b) Any change, alteration, or modification involving the date change to the year 2000, or any other date change including
leap year calculations, to any such computer system , hardware, programme or software and/or any microchip,
integrated circuit or similar device in computer equipment or non-computer equipment, whether the property of the
insured or not.
This clause applies regardless of any other cause or event that contributes concurrently or in any sequence to the loss,
damage, cost, claim or expense.
(1) Personal Injury or Bodily Injury or loss of damage to or loss of use property directly or indirectly caused by seepage,
pollution or contamination provided always that this paragraph (1) shall not apply to liability for personal Injury or
Bodily Injury or loss of or physical damage to or destruction of tangible property or loss of use of such property damage
or destroyed, where such seepage pollution or contamination is caused by a sudden, unintended and unexpected
happening during the period of this Insurance.
(2) The cost of removing mollifying or cleaning up seeping, polluting or contaminating substance unless the seepage
pollution or contamination is caused by sudden, unintended and unexpected happening during the period of this
insurance.
This clause shall not extend this Agreement to cover any liability which would not have been covered under this agreement had
this clause not been attached.
It is hereby understood and agreed that this contract shall not apply to and does not cover any actual or alleged liability
whatsoever for any claim or claims in respect of loss or losses directly or indirectly arising out of, resulting from or in
consequence of asbestos in whatever form or quantity.
Notwithstanding any provision to the contrary within this insurance or any endorsement thereto it is agreed that this insurance
excludes loss, damage, cost or expense of whatsoever nature directly or indirectly caused by, resulting from or in connection
with any act of terrorism regardless of any other cause or event contributing concurrently or in any other sequence to the loss.
For the purpose of this endorsement an act of terrorism means an act, including but not limited to the use of force or violence
and/or the threat thereof, of any person or group(s) of persons, whether acting alone or on behalf of or in connection with any
organization(s) or government(s), committed for political, religious, ideological or similar purposes including the intention to
influence any government and/or to put the public, or any section of the public, in fear.
This endorsement also excludes loss, damage, cost or expense of whatsoever nature directly or indirectly caused by, resulting
from or in connection with any action taken in controlling, preventing, suppressing or in any way relating to any act of
terrorism.
If the Underwriters allege that by reason of this exclusion, any loss, damage, cost or expense is not covered by this insurance
the burden of proving the contrary shall be upon the Assured.
8
In the event any portion of this endorsement is found to be invalid or unenforceable, the remainder shall remain in full force
and effect.
Notwithstanding anything contained herein to the contrary it is agreed that the Indemnity provided herein shall not apply to :
1. Compensation for damages in respect of judgments not in the first instance delivered by or abstained from a Court
Competent jurisdiction in the Republic of Indonesia.
2. Costs and expenses of litigation recovered by any claimant from the Insured which are NOT INCURRED IN AND
RECOVERABLE IN THE REPUBLIC OF INDONESIA.
KLAUSUL KO-ASURANSI
2. Hak dan Tanggung Jawab Hukum masing-masing peserta Ko-Asuransi adalah terpisah dan sendiri-sendiri, yakni sebanding
dengan bagiannya, tidak untuk peserta yang lain.
3. PT. ASURANSI SINAR MAS bertindak sebagai koordinator yang mewakili semua peserta Ko-Asuransi dalam hal-hal yang
menyangkut penerbitan polis, penagihan premi, penyelesaian klaim, dan pembayaran klaim.
4. Persetujuan dan/atau keputusan apapun yang dilakukan antara Tertanggung dan PT. ASURANSI SINAR MAS berhubungan
dengan pertanggungan ini dinyatakan mengikat semua peserta Ko-Asuransi.
5. Pemberitahuan tertulis apapun dari tertanggung kepada PT. ASURANSI SINAR MAS mengenai pertanggungan ini dianggap
sebagai pemberitahuan kepada semua peserta Ko-Asuransi.
PENTING
Klausul ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Polis Asuransi yang
diterima oleh Tertanggung.