Anda di halaman 1dari 18

POLIS ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

Bahwa Tertanggung telah mengajukan suatu permohonan tertulis yang menjadi dasar dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Polis ini, Penanggung akan memberikan ganti rugi kepada Tertanggung terhadap kerugian atas dan/atau kerusakan pada Kendaraan
Bermotor dan/atau kepentingan yang dipertanggungkan, berdasarkan pada syarat dan kondisi yang dicetak, dicantumkan, dilekatkan
dan/atau dibuatkan endorsemen pada Polis ini.

BABI mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari


JAMINAN Penanggung. Tanggung jawab Penanggung atas biaya
tersebut, setinggi-tingginya 10% (sepuluh persen) dari limit
PASAL 1 pertanggungan Tanggung Jawab Hukum terhadap Pihak
RISIKO YANG DIJAMIN Ketiga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini. Ganti
Pertanggungan ini hanya menjamin : rugi ini merupakan tambahan dari ganti rugi yang diatur
1. Kerugian dan/atau kerusakan pada Kendaraan Bermotor pada ayat (1) Pasal ini.
dan/atau kepentingan yang dipertanggungkan yang secara
langsung disebabkan oleh: Jaminan ini berlaku jika nilai pertanggungannya disebutkan
1.1. tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir, atau pada polis.
terperosok;
1.2. perbuatan jahat;
1.3. pencurian, termasuk pencurian yang didahului atau BABII
disertai atau diikuti dengan kekerasan ataupun PENGECUALIAN
ancaman kekerasan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 362, 363 ayat (3), (4), (5) dan Pasal 365 Kitab
PASAL 3
Undang-Undang Hukum Pidana;
1. Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian,
1.4. kebakaran, termasuk :
kerusakan, biaya atas Kendaraan Bermotor dan/atau
1.4.1. kebakaran akibat kebakaran benda lain yang
tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga, yang
berdekatan atau tempat penyimpanan
disebabkan oleh:
kendaraan bermotor;
1.1. Kendaraan digunakan untuk :
1.4.2. kebakaran akibat sambaran petir;
1.1.1. menarik atau mendorong kendaraan
1.4.3. kerusakan karena air dan/atau alat-alat lain
atau benda lain, memberi pelajaran
yang dipergunakan untuk mencegah atau
mengemudi;
memadamkan kebakaran;
1.1.2. turut serta dalam perlombaan, latihan,
1.4.4. dimusnahkannya seluruh atau sebagian
penyaluran hobi kecakapan atau
Kendaraan Bermotor atas perintah pihak
kecepatan, karnaval, pawai, kampanye,
yang berwenang dalam upaya pencegahan
unjuk rasa;
menjalarnya kebakaran itu.
1.1.3. melakukan tindak kejahatan;
2. Kerugian dan/atau kerusakan yang disebabkan oleh
1.1.4. penggunaan selain dari yang
peristiwa yang tersebut dalam ayat (1) Pasal ini selama
dicantumkan dalam Polis;
Kendaraan Bermotor yang bersangkutan berada diatas
1.2. penggelapan, penipuan, hipnotis dan sejenisnya;
kapal untuk penyeberangan yang berada di bawah
1.3. Pencurian dan/atau perbuatan jahat yang
pengawasan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat,
dilakukan oleh :
termasuk kerugian dan/atau kerusakan yang diakibatkan
1.3.1. Tertanggung sendiri;
kapal bersangkutan mengalami kecelakaan.
1.3.2. Suami atau istri, anak, orang tua atau
saudara sekandung Tertanggung;
PASAL 2
1.3.3. orang yang bekerja pada Tertanggung,
JAMINAN TANGGUNG JAWAB HUKUM TERHADAP
orang yang sepengetahuan atau seizin
PIHAK KETIGA
Tertanggung;
Penanggung memberikan ganti rugi atas :
1.3.4. orang yang tinggal bersama
1. Tanggung jawab hukum Tertanggung terhadap kerugian
Tertanggung;
yang diderita pihak ketiga, yang disertai dengan adanya
1.3.5. pengurus, pemegang saham, komisaris
tuntutan dari pihak ketiga kepada Tertanggung mengenai
atau pegawai, jika Tertanggung
kerugian tersebut, yang secara langsung disebabkan oleh
merupakan badan hukum;
Kendaraan Bermotor sebagai akibat risiko yang dijamin
1.3.6. Orang yang berada dibawah
Pasal 1 ayat (1) butir 1.1. dan 1.4, dalam Polis ini, baik
pengawasan Tertanggung.
penyelesaiannya melalui proses musyawarah, mediasi,
1.4. kelebihan muatan dari kapasitas kendaraan yang
Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa (LAPS) atau
telah ditetapkan oleh pabrikan jika hal tersebut
pengadilan, dengan syarat telah mendapat persetujuan
tidak diatur oleh pihak yang berwenang.
tertulis terlebih dahulu dari Penanggung, yaitu:
2. Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian dan/atau
1.1. kerusakan atas harta benda;
kerusakan Kendaraan Bermotor atau biaya yang
1.2. biaya pengobatan, cidera badan dan/atau kematian;
langsung maupun tidak langsung disebabkan oleh,
maksimum sebesar nilai pertanggungan untuk jaminan
akibat dari, ditimbulkan oleh:
Tanggung Jawab Hukum terhadap Pihak Ketiga
2.1. barang dan/atau hewan yang sedang berada di
sebagaimana yang dicantumkan dalam Polis untuk setiap
dalam, dimuat pada, ditumpuk di, dibongkar
kejadian
dari atau diangkut oleh Kendaraan Bermotor;
2. Biaya perkara atau biaya bantuan para ahli yang berkaitan
2.2. zat kimia, air atau benda cair lainnya, yang
dengan tanggung jawab hukum Tertanggung dengan syarat
berada di dalam dan di luar Kendaraan
Bermotor 6. Pertanggungan ini tidak menjamin tanggung jawab
kecuali merupakan akibat dari risiko yang hukum terhadap pihak ketiga yang secara langsung
dijamin Polis; atau tidak langsung disebabkan oleh Kendaraan
3. Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian, kerusakan Bermotor atas:
dan/atau biaya atas Kendaraan Bermotor dan/atau 6.1. kerusakan atau kehilangan harta benda yang
tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga yang diangkut, dimuat atau dibongkar dari
langsung maupun tidak langsung disebabkan oleh, Kendaraan Bermotor;
akibat dari, ditimbulkan oleh: 6.2. kerusakan jalan, jembatan, viaduct, bangunan
3.1. kerusuhan, pemogokan, penghalangan bekerja, yang terdapat di bawah, di atas, di samping
tawuran, huru-hara, pembangkitan rakyat, jalan sebagai akibat dari getaran, berat
pengambil-alihan kekuasan, revolusi, Kendaraan Bermotor atau muatannya.
pemberontakan, kekuatan militer, invasi, 7. Pertanggungan ini tidak menjamin kehilangan
perang saudara, perang dan permusuhan, keuntungan, upah, berkurangnya harga atau kerugian
makar, terorisme, sabotase, penjarahan; keuangan lainnya yang diderita Tertanggung.
3.2. gempa bumi, letusan gunung berapi, angin
topan, badai, tsunami, hujan es, banjir,
BAB III
genangan air, tanah longsor atau gejala geologi
atau meteorologi lainnya; DEFINISI
3.3. reaksi nuklir, termasuk tetapi tidak terbatas PASAL 4
pada radiasi nuklir, ionisasi, fusi, fisi atau Menyimpang dari arti yang berbeda yang mungkin diberikan
pencemaran radio aktif, tanpa memandang oleh peraturan hukum yang berlaku, untuk keperluan Polis ini
apakah itu terjadi di dalam atau di luar semua istilah yang dicetak miring diartikan sebagaimana
Kendaraan Bermotor dan/atau kepentingan diuraikan berikut ini:
yang dipertanggungkan. 1. Tertanggung adalah orang perorangan atau badan
4. Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian, hukum yang memiliki kepentingan keuangan atas
kerusakan dan/atau biaya atas Kendaraan Bermotor Kendaraan Bermotor dan mengikatkan diri dengan
dan/atau tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga Penanggung untuk mendapatkan perlindungan atas
jika: Kendaraan Bermotor tersebut.
4.1. disebabkan oleh tindakan sengaja Tertanggung 2. Penanggung adalah perusahaan asuransi yang
dan/atau pengemudi dan/atau orang yang mengikatkan diri dengan Tertanggung untuk
bekerja pada dan/atau orang suruhan memberikan ganti rugi terhadap kerugian dan/atau
Tertanggung kerusakan pada Kendaraan Bermotor dan/atau
4.2. pada saat terjadinya kerugian atau kerusakan, kepentingan yang dipertanggungkan.
Kendaraan Bermotor dikemudikan oleh 3. Kerusakan adalah suatu kondisi atau kehilangan fungsi
seseorang yang tidak memiliki Surat Izin dari Kendaraan Bermotor dapat berupa namun tidak
Mengemudi (SIM) yang masih berlaku dan terbatas pada goresan, penyok, noda, pecah, patah.
sesuai dengan peruntukkannya sebagaimana 4. Kendaraan Bermotor adalah kendaraan roda dua atau
diatur dalam peraturan perundang-undangan lebih yang digerakkan oleh motor atau mekanik lain dan
mengenai lalu lintas yang berlaku. Pengecualian memiliki izin untuk digunakan di jalan umum yang
ini tidak berlaku dalam hal kehilangan menjadi obyek pertanggungan
kendaraan yang sedang di parkir. 5. Tabrakan atau Benturan adalah kontak fisik antara
4.3. dikemudikan oleh seorang yang berada di Kendaraan Bermotor dengan benda lain termasuk hewan,
bawah pengaruh minuman keras, obat yang berada di luar Kendaraan Bermotor.
terlarang atau sesuatu bahan lain yang 6. Pihak Ketiga adalah semua pihak yang bukan
membahayakan; Tertanggung, suami atau istri, anak, orang tua, dan
4.4. dikemudikan secara paksa walaupun secara saudara sekandung dari Tertanggung, orang-orang yang
teknis kondisi kendaraan dalam keadaan rusak bekerja pada dan orang-orang yang berada di bawah
atau tidak laik jalan; pengawasan Tertanggung.
4.5. memasuki atau melewati jalan tertutup, Jika Tertanggung adalah Badan Hukum maka Pengurus,
terlarang, tidak diperuntukkan untuk Pemegang Saham, Komisaris dan Karyawan/wati tidak
Kendaraan Bermotor atau melanggar rambu- termasuk dalam pengertian Pihak Ketiga.
rambu lalu-lintas. 7. Kelebihan muatan adalah suatu keadaan dimana
5. Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian dan/atau Kendaraan Bermotor mengangkut barang dan/atau
kerusakan atas: penumpang melebihi kapasitas kendaraan yang telah
5.1. perlengkapan tambahan yang tidak disebutkan ditetapkan oleh pihak yang berwenang.
pada Polis; Kapasitas yang dimaksud adalah jumlah berat barang,
5.2. ban, velg, dop yang tidak disertai kerusakan volume, dan jumlah orang.
pada bagian lain Kendaraan Bermotor kecuali 8. Perlengkapan standar adalah perlengkapan yang
yang disebabkan oleh risiko yang dijamin disediakan dan dilekatkan oleh pabrik dan/atau dealer
pada Pasal 1 ayat (1) butir 1.2, 1.3, 1.4 dalam resmi Kendaraan Bermotor baru.
Polis ini; 9. Perlengkapan tambahan adalah perlengkapan pada
5.3. kunci dan/atau bagian lainnya dari Kendaraan kendaraan bersangkutan yang bukan merupakan
Bermotor pada saat tidak melekat atau tidak perlengkapan standar pabrik dan/atau dealer resmi
berada di dalam kendaraan tersebut; kendaraan bermotor baru.
5.4. bagian atau material Kendaraan Bermotor 10. Harga sebenarnya adalah nilai hasil penjualan yang
yang aus karena pemakaian, sifat kekurangan dapat diperoleh atas Kendaraan Bermotor dengan merk,
material sendiri atau salah dalam tipe, model dan tahun yang sama sebagaimana tercantum
menggunakannya; pada Polis di pasar bebas sesaat sebelum terjadinya
5.5. Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), Buku kerugian dan/atau kerusakan.
Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dan/atau 11. Risiko Sendiri adalah jumlah tertentu yang menjadi
surat-surat lain Kendaraan Bermotor. tanggungan Tertanggung untuk setiap kejadian.
12. Penggunaan Pribadi adalah penggunaan atas memperlihatkan bahwa Pemerintah yang sah de jure atau
Kendaraan Bermotor tersebut untuk kepentingan de facto telah digulingkan dan digantikan oleh suatu
angkutan pribadi pengguna kendaraan. kekuatan yang memberlakukan dan/atau memaksakan
13. Penggunaan Komersial adalah penggunaan atas pemberlakuan peraturan-peraturan mereka sendiri.
Kendaraan Bermotor tersebut untuk disewakan atau 24. Revolusi adalah gerakan rakyat dengan kekerasan untuk
menerima balas jasa. melakukan perubahan radikal terhadap sistem
14. Hipnotis adalah perbuatan tipu muslihat yang membuat ketatanegaraan (pemerintahan atau keadaan sosial) atau
seseorang diluar kesadarannya menjadi tunduk dan menggulingkan Pemerintah yang sah de jure atau de
mengikuti keinginan si pelaku hipnotis untuk facto, yang belum dianggap sebagai suatu
menyerahkan sebagian atau seluruh Kendaraan Pemberontakan.
Bermotor kepada si pelaku hipnotis atau orang lain yang 25. Pemberontakan adalah tindakan terorganisasi dari
tidak berhak. suatu kelompok orang yang melakukan pembangkangan
15. Kerusuhan adalah tindakan suatu kelompok orang dan/atau penentangan terhadap Pemerintah yang sah de
minimal sebanyak 12 (dua belas) orang yang dalam jure atau de facto dengan kekerasan yang menggunakan
melaksanakan suatu tujuan bersama menimbulkan senjata api, yang dapat menimbulkan ancaman terhadap
suasana gangguan ketertiban umum dengan kegaduhan kelangsungan Pemerintah yang sah de jure atau de facto.
dan menggunakan kekerasan serta pengrusakan harta 26. Kekuatan Militer adalah kelompok angkatan bersenjata
benda orang lain, yang belum dianggap sebagai suatu baik dalam maupun luar negeri minimal sebanyak 30
Huru-hara. (tiga puluh) orang yang menggunakan kekerasan untuk
16. Pemogokan adalah tindakan pengrusakan yang menggulingkan Pemerintah yang sah de jure atau de
disengaja oleh sekelompok pekerja, minimal sebanyak facto atau menimbulkan suasana gangguan ketertiban
12 (dua belas) pekerja atau separuh dari jumlah pekerja dan keamanan umum.
(dalam hal jumlah seluruh pekerja kurang dari dua 27. Invasi adalah tindakan kekuatan militer suatu negara
puluh empat orang), yang menolak bekerja sebagaimana memasuki wilayah negara lain dengan maksud
biasanya dalam usaha untuk memaksa majikan menduduki atau menguasainya secara sementara atau
memenuhi tuntutan dari pekerja atau dalam melakukan tetap.
protes terhadap peraturan atau persyaratan kerja yang 28. Perang Saudara adalah konflik bersenjata antardaerah
diberlakukan oleh majikan. atau antarfaksi politik dalam batas teritorial suatu negara
17. Penghalangan Bekerja adalah tindakan pengrusakan dengan tujuan memperebutkan legitimasi kekuasaan.
yang sengaja dilakukan oleh sekelompok pekerja, 29. Perang dan Permusuhan adalah konflik bersenjata
minimal sebanyak 12 (dua belas) pekerja atau separuh secara luas (baik dengan atau tanpa pernyataan perang)
dari jumlah pekerja (dalam hal jumlah seluruh pekerja atau suasana perang antara dua negara atau lebih,
kurang dari dua puluh empat orang), akibat dari adanya termasuk latihan perang suatu negara atau latihan perang
pekerja yang diberhentikan atau dihalangi bekerja oleh gabungan antar negara.
majikan. 30. Makar adalah tindakan seseorang yang bertindak atas
18. Perbuatan Jahat adalah tindakan seseorang atau nama atau sehubungan dengan suatu organisasi atau
kelompok orang yang berjumlah kurang dari 12 (dua sekelompok orang dengan kegiatan yang diarahkan pada
belas) orang yang dengan sengaja merusak harta benda penggulingan dengan kekerasan Pemerintah yang sah de
orang lain karena dendam, dengki, amarah atau jure atau de facto atau mempengaruhinya dengan
vandalistis, Terorisme atau Sabotase atau kekerasan.
19. Tawuran adalah perkelahian antar kelompok orang 31. Terorisme adalah suatu tindakan, termasuk tetapi tidak
yang melibatkan minimal sebanyak 5 (lima) orang terbatas pada penggunaan pemaksaan atau kekerasan
menimbulkan suasana gangguan ketertiban umum dan/atau ancaman dengan menggunakan pemaksaan atau
dengan kegaduhan dan menggunakan kekerasan serta kekerasan, oleh seseorang atau sekelompok orang, baik
pengrusakan harta benda orang lain yang belum bertindak sendiri atau atas nama atau berkaitan dengan
dianggap sebagai kerusuhan. sesuatu organisasi atau pemerintah, dengan tujuan
20. Pencegahan adalah tindakan pihak yang berwenang politik, agama, ideologi atau yang sejenisnya termasuk
dalam usaha menghalangi, menghentikan atau intensi untuk mempengaruhi pemerintahan dan/atau
mengurangi dampak atau akibat dari terjadinya risiko- membuat publik atau bagian dari publik dalam ketakutan.
risiko yang dijamin. 32. Sabotase adalah tindakan pengrusakan harta benda atau
21. Huru-hara adalah keadaan di satu kota di mana penghalangan kelancaran pekerjaan atau yang berakibat
sejumlah besar massa secara bersama-sama atau dalam turunnya nilai suatu pekerjaan, yang dilakukan oleh
kelompok-kelompok kecil menimbulkan suasana seseorang atau sekelompok orang, baik bertindak sendiri
gangguan ketertiban dan keamanan masyarakat dengan atau atas nama atau berkaitan dengan sesuatu organisasi
kegaduhan dan menggunakan kekerasan serta rentetan atau pemerintah dalam usaha mencapai tujuan politik,
pengrusakan sejumlah besar harta benda, sedemikian agama, ideologi atau yang sejenisnya termasuk intensi
rupa sehingga timbul ketakutan umum, yang ditandai untuk mempengaruhi pemerintahan dan/atau membuat
dengan terhentinya lebih dari separuh kegiatan normal publik atau bagian dari publik dalam ketakutan.
pusat perdagangan/pertokoan atau perkantoran atau 33. Penjarahan adalah pengambilan atau perampasan harta
sekolah atau transportasi umum di kota tersebut selama benda orang lain oleh seseorang (termasuk oleh orang-
minimal 24 (dua puluh empat) jam secara terus-menerus orang di bawah pengawasan Tertanggung), untuk
yang dimulai sebelum, selama atau setelah kejadian dikuasai atau dimiliki secara melawan hukum.
tersebut.
22. Pembangkitan Rakyat adalah gerakan sebagian besar B A B IV
rakyat di Ibukota Negara, atau di tiga atau lebih Ibukota SYARAT UMUM
Propinsi dalam kurun waktu 12 (duabelas) hari, yang
menuntut penggantian Pemerintah yang sah de jure atau PASAL 5
de facto, atau melakukan penolakan secara terbuka WILAYAH
terhadap Pemerintah yang sah de jure atau de facto, Pertanggungan ini berlaku di seluruh wilayah Negara Republik
yang belum dianggap sebagai suatu Pemberontakan.
Indonesia.
23. Pengambilalihan Kekuasaan adalah keadaan yang
PASAL 6 a. Bank Sinarmas cabang Thamrin 000.190.1327 (Rp)
KEWAJIBAN UNTUK MENGUNGKAPKAN FAKTA b. Bank Sinarmas cabang Tanah Abang
1. Tertanggung wajib : 000.010.1656 (US$)
1.1. mengungkapkan fakta material yaitu Bukti pembayaran disampaikan ke Penanggung.
informasi,keterangan, keadaan dan fakta yang 3. Kartu Kredit (Visa/Master)
mempengaruhi pertimbangan Penanggung dalam Polis dianggap lunas apabila pembayaran sudah diterima di
menerima atau menolak suatu permohonan rekening bank PT. Asuransi Sinar Mas.
penutupan asuransi dan dalam menetapkan suku
premi apabila permohonan dimaksud diterima;
1.2. membuat pernyataan yang benar tentang hal-hal PASAL 8
yang berkaitan dengan penutupan asuransi; PERUBAHAN RISIKO
yang disampaikan baik pada waktu pembuatan 1. Tertanggung wajib memberitahukan kepada Penanggung
perjanjian asuransi maupun selama jangka waktu setiap keadaan yang memperbesar risiko yang dijamin Polis,
pertanggungan selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender
2. Jika Tertanggung tidak melaksanakan kewajiban apabila terjadi perubahan pada bagian dan/atau penggunaan
sebagaimana diatur dalam ayat (1) diatas, Penanggung Kendaraan Bermotor.
tidak wajib membayar kerugian yang terjadi dan berhak 2. Sehubungan dengan perubahan risiko pada ayat (1) di atas,
menghentikan pertanggungan serta tidak wajib Penanggung berhak :
mengembalikan premi. 2.1. menetapkan pertanggungan ini diteruskan dengan
3. Ketentuan pada ayat (2) diatas tidak berlaku dalam hal suku premi yang sudah ada atau dengan suku
fakta material yang tidak diungkapkan atau yang premi yang lebih tinggi, atau
dinyatakan dengan tidak benar tersebut telah diketahui 2.2. Menghentikan pertanggungan dengan
oleh Penanggung, namun Penanggung tidak pengembalian premi sebagaimana diatur pada
mempergunakan haknya untuk menghentikan Pasal 27 ayat (2)dalam Polis ini.
pertanggungan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah
Penanggung mengetahui pelanggaran tersebut. PASAL 9
PEMERIKSAAN
Penanggung berhak melakukan pemeriksaan atas Kendaraan
PASAL 7 Bermotor setiap saat selama jangka waktu pertanggungan.
PEMBAYARAN PREMI
1. Merupakan syarat dari tanggung jawab Penanggung atas
PASAL 10
jaminan asuransi berdasarkan Polis ini, setiap premi
PENGALIHAN KEPEMILIKAN
terhutang harus sudah dibayar lunas dan secara nyata telah
Apabila Kendaraan Bermotor dan/atau kepentingan yang
diterima seluruhnya oleh Penanggung, dalam hal:
dipertanggungkan beralih kepemilikannya dengan cara apapun,
1.1. jangka waktu pertanggungan 30 (tiga puluh) hari
Polis ini berakhir dengan sendirinya setelah 10 (sepuluh)
atau lebih, maka pelunasan pembayaran premi
hari kalender sejak tanggal pengalihan kepemilikan tersebut,
harus dilakukan dalam tenggang waktu 14 (empat
kecuali apabila Penanggung memberikan persetujuan secara
belas) hari kalender terhitung sejak tanggal mulai
tertulis untuk melanjutkan pertanggungan.
berlakunya Polis;
1.2. jangka waktu pertanggungan tersebut kurang dari
30 (tiga puluh) hari, pelunasan pembayaran premi PASAL 11
harus dilakukan pada saat Polis diterbitkan. KEWAJIBAN TERTANGGUNG DALAM HAL TERJADI
2. Pembayaran premi dapat dilakukan dengan cara transfer, KERUGIAN dan/atau KERUSAKAN
debet kartu kredit atau dengan cara lain yang disepakati 1. Tertanggung, setelah mengetahui atau seharusnya
antara Penanggung dan Tertanggung. Penanggung dianggap mengetahui adanya kerugian dan/atau kerusakan atas
telah menerima pembayaran premi, pada saat: Kendaraan Bermotor dan/atau kepentingan yang
2.1. premi bersangkutan sudah masuk ke rekening bank dipertanggungkan, wajib:
Penanggung, atau 1.1. Memberitahu Penanggung secara tertulis atau secara
2.2. Penanggung telah menyepakati pelunasan premi lisan yang diikuti dengan tertulis kepada Penanggung
bersangkutan secara tertulis. selambat-lambatnya 5 (lima) hari kalender sejak
terjadinya kerugian dan/atau kerusakan;
3. Jika Tertanggung tidak memenuhi kewajiban sebagaimana Pemberitahuan dimaksud pada ayat 1.1 di atas
dimaksud ayat (1) diatas, Polis ini berakhir dengan dilakukan secara tertulis atau secara lisan yang
sendirinya sejak berakhirnya tenggang waktu tersebut tanpa diikuti dengan laporan tertulis kepada Penanggung,
kewajiban bagi Penanggung untuk menerbitkan endorsmen yaitu melalui :
dan Penanggung dibebaskan dari semua tanggung jawab 1.1.1 Telepon
berdasarkan polis. Kantor Pusat (Jl. Fachruddin No. 18 -
Namun demikian Tertanggung tetap berkewajiban Jakarta Pusat)
membayar premi untuk jaminan selama tenggang waktu No. (021) 390 2141 Ext. 1802, 1803, 1804,
pembayaran premi, sebesar 20% (dua puluh persen) dari 1805 dan 1806 atau Hotline “24 jam”:
premi satu tahun. (021) 235 67 88
4. Apabila terjadi kerugian yang dijamin oleh Polis dalam Kantor Cabang/Kantor Pemasaran
tenggang waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas, Nomor Telepon Kantor Cabang dan
Penanggung akan bertanggung jawab terhadap kerugian Pemasaran PT. Asuransi Sinar Mas. (lihat
tersebut apabila Tertanggung melunasi premi dalam halaman belakang jaket polis)
tenggang waktu bersangkutan. 1.1.2. Faksimile
Premi dapat dibayarkan melalui : Kantor pusat
1. Transfer ke rekening virtual account yang tertera di No. (021) 390 2142 dan (021) 391 0988
Kwitansi Premi Kantor Cabang/Kantor Pemasaran
2. Transfer ke rekening atas nama PT. Asuransi Sinar Mas Nomor Faksimile Kantor Cabang dan
sebagai berikut : Pemasaran PT. Asuransi Sinar Mas,
(lihat halaman belakang jaket polis) jika Tertanggung tidak memenuhi ketentuan dalam
1.1.3. E-mail pasal ini.
Kantor Pusat
frontdesk@sinarmas.co.id 4. Penanggung akan melakukan survey dan menentukan
Kantor Cabang/Kantor Pemasaran apakah klaim dijamin atau ditolak berdasarkan risiko, risiko
Alamat email Kantor Cabang dan dan yang tidak dijamin dan syarat-syarat umum Polis dengan
Pemasaran PT. Asuransi Sinar Mas, bengkel rekanan atau pihak kompeten untuk melakukan
(lihat halaman belakang jaket polis) estimasi kerusakan untuk klaim sebagian atau kerugian total.
1.1.4. Website Menunjuk surveyor independent (untuk klaim kerugian
Tertanggung dapat melaporkan dan akibat kehilangan/stolen) untuk melakukan survey atas
mengisi lengkap formulir klaim melalui klaim tersebut.
www.sinarmas.co.id/klaim Segala hak ganti rugi menjadi hilang jika Tertanggung tidak
1.1.5. Datang ke kantor pusat - Jakarta, memenuhi ketentuan dalam pasal ini.
Kantor Cabang atau Kantor Pemasaran
PT. Asuransi Sinar Mas
1.1.6. Datang ke bengkel Tekno (untuk PASAL 12
nasabah yang berada di Jakarta dan SISA BARANG
sekitarnya) 1. Dalam hal terjadi kerugian dan/atau kerusakan, Tertanggung
PT. Jakarta Teknologi Utama Motor wajib menjaga dan menyimpan sisa barang dan bagian
Jl. Rawabali I/No.25 - Rawaterate Kendaraan Bermotor yang dapat diselamatkan.
Cakung 2. Ketentuan pada ayat (1) di atas tidak dapat diartikan sebagai
Kawasan Industri Pulogadung - Jakarta pengakuan tanggung jawab Penanggung berdasarkan polis
Timur 13920 ini.
Tlp. (021) 468 26242, faks. (021) 468 3. Sisa barang dan bagian kendaraan bermotor yang telah
26248 mendapatkan ganti rugi menjadi hak Penanggung.
E-mail: tekno@sinarmas.co.id
PASAL 13
1.2. Melaporkan kepada dan mendapat surat keterangan LAPORAN TIDAK BENAR
dari serendah-rendahnya Kepolisian Sektor (Polsek) Tertanggung yang bertujuan memperoleh keuntungan dari
di tempat kejadian, jika terjadi kerugian dan/atau jaminan Polis ini tidak berhak mendapatkan ganti rugi apabila
kerusakan sebagian yang disebabkan oleh pencurian dengan sengaja :
atau melibatkan pihak ketiga, yang dapat dijadikan 1. mengungkapkan fakta dan/atau membuat pernyataan yang
dasar untuk menuntut ganti rugi kepada atau dari tidak benar tentang hal-hal yang berkaitan dengan
pihak ketiga; permohonan yang disampaikan pada waktu pembuatan
Polis ini dan yang berkaitan dengan kerugian dan/atau
1.3. Melaporkan kepada dan mendapat surat keterangan kerusakan yang terjadi;
dari Kepolisian Daerah (Polda) di tempat kejadian 2. memperbesar jumlah kerugian yang diderita;
dalam hal kerugian total akibat pencurian. 3. memberitahukan barang-barang yang tidak ada sebagai
barang-barang yang ada pada saat peristiwa dan
2. Jika Tertanggung dituntut oleh pihak ketiga sehubungan menyatakan barang-barang tersebut musnah;
dengan kerugian dan/atau kerusakan yang disebabkan oleh 4. menyembunyikan barang-barang yang terselamatkan atau
Kendaraan Bermotor, maka Tertanggung wajib: barang-barang sisanya dan menyatakan sebagai barang -
barang yang hilang;
2.1. memberitahu Penanggung tentang adanya tuntutan 5. mempergunakan surat atau alat bukti palsu, dusta atau
tersebut selambat-lambatnya 5 (lima) hari kalender tipuan.
sejak tuntutan tersebut diterima;
2.2. menyerahkan dokumen tuntutan pihak ketiga dan PASAL 14
menyerahkan surat laporan Kepolisian Sektor DOKUMEN PENDUKUNG KLAIM
(Polsek) di tempat kejadian; Jika terjadi peristiwa yang mungkin akan menimbulkan
2.3. memberikan surat kuasa kepada Penanggung untuk tuntutan ganti rugi, Tertanggung wajib menyampaikan
mengurus tuntutan ganti rugi dari pihak ketiga, jika dokumen-dokumen pendukung klaim sebagai berikut :
Penanggung menghendaki; I Dalam hal Kerugian Sebagian
2.4. tidak memberikan janji, keterangan atau melakukan 1. Laporan kerugian termasuk kronologis kejadian.
tindakan yang menimbulkan kesan bahwa 2. Fotocopy:
Tertanggung mengakui suatu tanggung jawab. 2.1. Polis, Sertifikat, Lampiran / Endosemen (tidak
3. Pada waktu terjadi kerugian dan/atau kerusakan, wajib)
Tertanggung wajib : 2.2. Surat Izin Mengemudi milik Pengemudi pada
3.1 melakukan segala usaha yang patut guna menjaga, saat kejadian, Surat Tanda Nomor Kendaraan,
memelihara, menyelamatkan Kendaraan Bermotor Kartu Tanda Penduduk Tertanggung.
dan/atau kepentingan yang dipertanggungkan serta II Dalam hal Kerugian Total
mengizinkan pihak lain untuk menyelamatkan 1. Laporan kerugian termasuk kronologis kejadian.
Kendaraan Bermotor dan/atau kepentingan tersebut; 2. Dokumen asli :
3.2. memberikan bantuan dan kesempatan sepenuhnya 2.1. Polis,Sertifikat,,Lampiran/Endorsemen (tidak
kepada Penanggung atau Kuasa Penanggung atau wajib).
pihak lain yang ditunjuk oleh Penanggung untuk 2.2. Surat Tanda Nomor Kendaraan, Buku Pemilik
melakukan penelitian atas kerugian dan/atau Kendaraan Bermotor, Faktur pembelian,
kerusakan yang terjadi atas Kendaraan Bermotor blanko kwitansi dan surat penyerahan hak
sebelum dilakukan perbaikan atau penggantian; milik yang sudah ditandatangani Tertanggung.
3.3. mengamankan Kendaraan Bermotor dan/atau 2.3. Dokumen yang diperlukan sesuai ketentuan
kepentingan yang dipertanggungkan yang dapat yang berlaku untuk Kendaraan Bermotor
diselamatkan. Segala hak ganti rugi menjadi hilang diplomatik atau badan internasional.
2.4. Buku Kir untuk jenis kendaraan yang wajib PASAL 16
Kir. CARA PENYELESAIAN DAN
2.5. Surat Keterangan Kepolisian Daerah, dalam PENETAPAN GANTI RUGI
hal kehilangan keseluruhan. 1. Dalam hal terjadi kerugian dan/atau kerusakan atas
2.6. Bukti pemblokiran Surat Tanda Nomor kendaraan bermotor dan/atau kepentingan yang
Kendaraan, dalam hal kehilangan keseluruhan. dipertanggungkan, Penanggung berhak menentukan
3. Fotocopy Surat Izin Mengemudi milik Pengemudi pilihannya atas cara melakukan ganti rugi sebagai berikut :
pada saat kejadian, Kartu Tanda Penduduk 1.1. perbaikan di bengkel yang ditunjuk atau disetujui
Tertanggung. oleh Penanggung;
1.2. pembayaran uang tunai;
III Berlaku untuk ayat I dan II diatas : 1.3. penggantian suku cadang atau kendaraan sesuai
1. Foto kerusakan, estimasi biaya perbaikan, jika dengan merk, tipe, model dan tahun yang sama
diminta oleh Penanggung. sebagaimana tercantum pada Polis
2. Surat Laporan Kepolisian setempat, jika kerugian
dan/atau kerusakan melibatkan pihak ketiga atau 2. Tanggung jawab Penanggung atas kerugian dan/atau
dalam hal kehilangan sebagian akibat pencurian. kerusakan terhadap kendaraan Bermotor dan/atau
3. Surat tuntutan dari pihak ketiga jika kerugian kepentingan yang dipertanggungkan adalah sebesar harga
dan/atau kerusakan melibatkan pihak ketiga. sebenarnya setinggi-tingginya sebesar Harga
4. Dokumen lain yang relevan yang diminta Pertanggungan.
Penanggung sehubungan dengan penyelesaian klaim.
3. Perhitungan besarnya kerugian setinggi - tingginya adalah
sebesar selisih antara harga sebenarnya sesaat sebelum
PASAL 15
dengan harga sebenarnya sesaat setelah terjadinya kerugian
PENENTUAN NILAI GANTI RUGI
dan/atau kerusakan.
Kecuali disetujui lain di dalam Polis, penentuan nilai ganti rugi
4. Dalam hal terjadi kerugian, Tertanggung wajib melunasi
dalam hal:
premi yang masih terhutang untuk masa pertanggungan
1. Kerugian sebagian :
yang masih berjalan.
1.1. jika kerusakan tersebut dapat diperbaiki,
didasarkan pada biaya perbaikan yang layak;
PASAL 17
1.2. jika kerusakan tersebut tidak dapat diperbaiki,
PERTANGGUNGAN DI BAWAH HARGA
didasarkan pada harga perolehan suku cadang di
Jika pada saat terjadinya kerugian dan/atau kerusakan yang
pasar bebas ditambah biaya pemasangan yang
disebabkan oleh risiko yang dijamin Polis ini, harga
layak;
pertanggungan Kendaraan Bermotor lebih kecil daripada harga
1.3. jika barang yang rusak adalah merupakan
sebenarnya dari Kendaraan Bermotor sesaat sebelum terjadinya
pasangan dan set, maka yang diganti adalah hanya
kerugian dan/atau kerusakan, maka Tertanggung dianggap
bagian yang rusak.
sebagai penanggungnya sendiri atas selisihnya dan
1.4 jika suatu suku cadang tidak di perjual belikan di
menanggung sebagian kerugian yang dihitung secara
pasar bebas, penentuan harga didasarkan pada
proporsional.
harga yang tercatat terakhir di Indonesia atau
Perhitungan ini dilakukan sebelum pengurangan risiko sendiri
Tertanggung menyediakan suku cadang
yang tercantum dalam polis.
bersangkutan dan Penanggung mengganti harga
perolehan suku cadang tersebut termasuk biaya
PASAL 18
pemasangan yang layak;
BIAYA PENYELAMATAN
Biaya wajar yang dikeluarkan oleh Tertanggung, jika terjadi
2. Kerugian total adalah berdasarkan harga sebenarnya.
kerugian dan/atau kerusakan akibat risiko yang dijamin untuk
2.1. Kerugian Total terjadi jika :
penjagaan, pengangkutan atau penarikan ke bengkel atau
2.1.1. kerusakan dan/atau kerugian karena suatu
tempat lain untuk menghindari atau mengurangi kerugian
peristiwa yang dijamin oleh polis dimana
dan/atau kerusakan tersebut. Ganti rugi atas biaya tersebut
biaya perbaikan, penggantian atau
setinggi-tingginya sebesar 0,5% (setengah persen) dari Harga
pemulihan ke keadaan semula sesaat
Pertanggungan Kendaraan Bermotor. Ganti rugi ini tidak
sebelum terjadinya kerugian dan/atau
dikurangi dengan Risiko Sendiri.
kerusakan sama dengan atau lebih tinggi
dari 75 % ( tujuh puluh lima persen) dari PASAL 19
harga sebenarnya; atau PERTANGGUNGAN LAIN
2.1.2. hilang karena pencurian sebagaimana 1. Pada waktu pertanggungan ini dibuat, Tertanggung wajib
dimaksud pada Pasal 1 ayat (1) butir 1.3 memberitahukan kepada Penanggung pertanggungan-
dalam Polis ini dan tidak diketemukan pertanggungan lain atas Kendaraan Bermotor dan/atau
dalam waktu 60 (enam puluh) hari sejak kepentingan yang sama, jika ada.
terjadinya pencurian; 2. Jika setelah pertanggungan ini dibuat, Tertanggung
2.2. Jika terjadi Pertanggungan di bawah harga kemudian menutup pertanggungan lainnya atas Kendaraan
sebagaimana dimaksud Pasal 17 dalam Polis ini dan Bermotor dan/atau kepentingan yang sama, maka hal itupun
Tertanggung telah menerima pembayaran ganti rugi wajib diberitahukan kepada Penanggung.
dari Penanggung sebesar Harga Pertanggungan,
Tertanggung berhak atas sebagian nilai jual sisa
PASAL 20
barang yang dihitung secara proporsional antara
GANTI RUGI PERTANGGUNGAN RANGKAP
selisih harga sebenarnya dengan Harga
1. Dalam hal terjadi kerugian dan/atau kerusakan atas
Pertanggungan terhadap harga sebenarnya.
Kendaraan Bermotor dan/atau kepentingan yang
2.3. Jika suatu kerugian tidak memenuhi persyaratan
dipertanggungkan, apabila Kendaraan Bermotor dan/atau
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) butir 2.1. Pasal
kepentingan tersebut sudah dijamin pula oleh satu atau lebih
ini, kerugian tersebut dianggap sebagai Kerugian
pertanggungan lain dan jumlah seluruh harga pertanggungan
sebagian.
polis yang ada (berlaku) lebih besar dari harga sebenarnya
dari Kendaraan Bermotor dan/atau kepentingan yang Setelah pemulihan suatu kerusakan atau kerugian, Tertanggung
dimaksud itu sesaat sebelum terjadinya kerugian, maka dapat meminta pemulihan Harga Pertanggungan dengan
jumlah ganti rugi maksimum yang dapat diperoleh membayar tambahan premi yang dihitung secara prorata untuk
berdasarkan Polis ini berkurang secara proporsional sisa jangka waktu pertanggungan yang belum dijalani. Namun
menurut perbandingan antara harga pertanggungan polis ini demikian Penanggung berhak untuk menolak permintaan
dengan jumlah seluruh harga pertanggungan polis yang ada tersebut.
(berlaku), tetapi premi tidak dikurangi atau dikembalikan.
PASAL 25
2. Ketentuan ayat (1) di atas akan dijalankan, biarpun segala HILANGNYA HAK GANTI RUGI
pertanggungan yang dimaksud itu dibuat dengan beberapa 1. Hak Tertanggung atas ganti rugi berdasarkan Polis ini
polis yang diterbitkan pada tanggal yang berlainan, jika hilang dengan sendirinya apabila:
pertanggungan atau semua pertanggungan itu tanggalnya 1.1. tidak mengajukan tuntutan ganti rugi dalam waktu
lebih dahulu daripada tanggal Polis ini dan tidak berisi 12 (dua belas) bulan sejak terjadinya kerugian
ketentuan sebagaimana tersebut pada ayat (1) di atas. dan/atau kerusakan, walaupun pemberitahuan
tentang adanya kejadian telah disampaikan;
1.2. tidak menindaklanjuti tuntutan dalam waktu 12
3. Pada saat terjadi kerugian dan/atau kerusakan, (dua belas) bulan sejak Penanggung menyetujui
Tertanggung wajib memberitahukan secara tertulis tuntuan ganti rugi.
pertanggungan-pertanggungan lain yang sedang berlaku 1.3. tidak mengajukan keberatan atau menempuh upaya
atas Kendaraan Bermotor dan/atau kepentingan yang sama penyelesaian melalui Lembaga Alternatif
pada saat terjadinya kerugian dan/atau kerusakan. Jika Penyelesaian Sengketa (LAPS) atau upaya hukum
Tertanggung tidak memenuhi persyaratan ini maka haknya lainnya dalam waktu 6 (enam) bulan sejak
atas ganti rugi menjadi hilang. Penanggung memberitahukan secara tertulis bahwa
Tertanggung tidak berhak untuk mendapatkan
PASAL 21 ganti rugi;
RISIKO SENDIRI 1.4. tidak melengkapi dokumen klaim sesuai Pasal 14
Untuk setiap kerugian dan/atau kerusakan yang terjadi, dalam Polis ini dalam waktu 12 (dua belas) bulan
Tertanggung menanggung terlebih dahulu jumlah risiko sejak permintaan dokumen tertulis oleh
sendiri yang tercantum dalam Polis. Penanggung, kecuali terdapat kesepakatan lain
Apabila terdapat pertanggungan di bawah harga sebagaimana dengan Penanggung;
diatur pada Pasal 17, maka perhitungan risiko sendiri 1.5. tidak memenuhi kewajiban berdasarkan Polis ini.
dilakukan setelah perhitungan ganti rugi berdasarkan
pertanggungan di bawah harga. 2. Hak Tertanggung untuk menuntut ganti rugi dalam
Jika pada saat terjadinya kecelakaan usia pengemudi jumlah yang lebih besar daripada yang telah disetujui
kendaraan dibawah 25 (dua puluh lima ) tahun dan/atau masa Penanggung akan hilang apabila dalam waktu 3 (tiga)
berlakunya SIM dari 2 (dua) tahun semenjak tanggal bulan sejak Penanggung memberitahukan secara tertulis,
dikeluarkan, maka Penanggung akan mengenakan 2 (dua) kali Tertanggung tidak mengajukan keberatan secara tertulis
Risiko Sendiri, terhadap Tertanggung. atau tidak menempuh upaya penyelesaian melalui
Jika pengemudi sebelumnya telah melakukan perpanjangan Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa (LAPS) atau
SIM, maka walaupun masa berlaku SIM yang baru kurang dari upaya hukum lainnya.
2 (dua) tahun dari tanggal dikeluarkan, maka tidak berlaku
risiko sendiri ganda. PASAL 26
MATA UANG
PASAL 22 Dalam hal premi dan/atau klaim berdasarkan polis ini
SUBROGASI ditetapkan dalam mata uang asing tetapi pembayarannya
1. Setelah pembayaran ganti rugi atas Kendaraan Bermotor dilakukan dengan mata uang rupiah, maka pembayaran tersebut
dan/atau kepentingan yang dipertanggungkan dalam dilakukan dengan menggunakan kurs jual Bank Indonesia pada
Polis ini, Penanggung menggantikan Tertanggung dalam saat pembayaran.
hal hak penuntutan terhadap pihak ketiga sehubungan
PASAL 27
dengan kerugian tersebut. Hak Subrogasi termaksud
PENGHENTIAN PERTANGGUNGAN
dalam ayat ini berlaku dengan sendirinya tanpa
1. Selain dari hal-hal yang diatur pada Pasal 6 ayat (2) dalam
memerlukan suatu surat kuasa khusus dari Tertanggung.
Polis ini, Penanggung dan Tertanggung masing-masing
2. Tertanggung tetap bertanggung jawab atas setiap
berhak setiap waktu menghentikan pertanggungan ini
perbuatan yang mungkin dapat merugikan hak
dengan memberitahukan alasannya.
Penanggung terhadap pihak ketiga tersebut.
Pemberitahuan penghentian dimaksud dilakukan secara
3. Kelalaian Tertanggung dalam melaksanakan
tertulis melalui surat tercatat oleh pihak yang
kewajibannya tersebut pada ayat (2) di atas dapat
menghendaki penghentian pertanggungan kepada pihak
menghilangkan atau mengurangi hak Tertanggung untuk
lainnya di alamat terakhir yang diketahui. Penanggung
mendapatkan ganti-rugi.
bebas dari segala kewajiban berdasarkan Polis ini, 5 (lima)
hari kalender terhitung sejak tanggal pengiriman surat
PASAL 23
tercatatnya untuk pemberitahuan tersebut.
PEMBAYARAN GANTI RUGI
2. Apabila terjadi penghentian pertanggungan sebagaimana
Penanggung wajib menyelesaikan pembayaran ganti rugi
dimaksud pada ayat (1) di atas, premi akan dikembalikan
dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak adanya
secara prorata untuk jangka waktu pertanggungan yang
kesepakatan tertulis antara Penanggung dan Tertanggung
belum dijalani, setelah dikurangi biaya akuisisi
mengenai jumlah ganti rugi yang harus dibayar.
Penanggung. Namun demikian, dalam hal penghentian
PASAL 24 pertanggungan dilakukan oleh Tertanggung dan selama
PEMULIHAN HARGA PERTANGGUNGAN jangka waktu pertanggungan yang telah dijalani telah
Setelah terjadi kerugian sebagian pada Kendaraan Bermotor terjadi klaim yang jumlahnya melebihi jumlah premi yang
dan/atau kepentingan yang dipertanggungkan, Harga tercantum dalam iktisar pertanggungan mka Tertanggung
Pertanggungan akan berkurang sebesar jumlah ganti rugi. tidak berhak atas pengembalian premi untuk jangka waktu
pertanggungan yang belum dijalani. website www.sinarmas.co.id/klaim
3. Pertanggungan berakhir secara otomatis setelah terjadi 2. Pengemudi kendaraan bermotor yang diasuransikan
peristiwa yang menyebabkan kendaraan mengalami kepada Penanggung harus memiliki Surat Izin
Kerugian Total. Tertanggung tidak berhak atas Mengemudi (SIM) dengan usia antara 16 (enam belas)
pengembalian premi untuk jangka waktu yang belum tahun sampai dengan 70 (tujuh puluh) tahun. Pengemudi
dijalani, baik untuk jangka waktu pertanggungan kurang yang tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), atau
ataupun lebih dari 12 (dua belas) bulan. berusia dibawah 16 (enam belas) tahun atau berusia
4. Pertanggungan batal demi hukum apabila diketahui tidak diatas 70 (tujuh puluh) tahun, pada saat terjadinya
terdapat hubungan kepmilikan antara Kendaraan kecelakaan, maka Penanggung tidak berkewajiban untuk
Bermotor dengan Tertanggung. memproses dan membayar klaim yang diajukan.
5. Sehubungan ketentuan dalam Pasal ini, Penanggung dan
Tertanggung spakat untuk tidak memberlakukan PASAL 32
ketentuan Pasal 1266 dan Pasal 1267 Kitab Undang- PERSELISIHAN
Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) dan penghentian 1. Dalam hal timbul perselisihan antara Penanggung dan
pertanggungan dilakukan tanpa memerlukan persetujuan Tertanggung sebagai akibat dari penafsiran atas
Pengadilan Negeri tanggung jawab atau besarnya ganti rugi dari Polis ini,
maka perselisihan tersebut akan diselesaikan melalui
PASAL 28 forum perdamaian atau musyawarah oleh unit internal
PENGEMBALIAN PREMI Penanggung yang menangani Pelayanan dan
Tertanggung tidak berhak atas pengembalian premi, kecuali Penyelesaian Pengaduan bagi Konsumen. Perselisihan
dalam hal sebagaimana diatur pada Pasal 8, 10, dan 27 dalam timbul sejak Tertanggung menyatakan secara tertulis
Polis ini. ketidaksepakatan atas hal yang diperselisihkan.
Penyelesaian perselisihan melalui perdamaian atau
PASAL 29
musyawarah dilakukan dalam waktu paling lama 60
PERPANJANGAN OTOMATIS
(enam puluh) hari kalender sejak timbulnya perselisihan.
Dengan ini dicatat dan disepakati bahwa polis ini akan
2. Apabila penyelesaian perselisihan melalui perdamaian
diperpanjang secara otomatis untuk satu tahun berikutnya
atau musyawarah sebagaimana diatur pada ayat 1 tidak
dengan ketentuan sebagai berikut:
mencapai kesepakatan, maka ketidaksepakatan tersebut
1. Asuransi Sinar Mas setuju untuk menjamin kembali
harus dinyatakan secara tertulis oleh Penanggung dan
kendaraan bermotor tersebut.
Tertanggung. Selanjutnya Tertanggung dapat memilih
2. Tertanggung wajib menginformasikan perubahan
penyelesaian sengketa di luar pengadilan atau melalui
pertanggungan paling lambat 45 (empat puluh lima)
pengadilan dengan memilih salah satu klausul
hari sebelum Polis berakhir agar perubahan tersebut
penyelesaian sengketa sebagaimana diatur di bawah ini:
dapat dicantumkan dalam polis perpanjangan.
3. Polis perpanjangan akan diterbitkan 30 (tiga puluh) hari
A. LEMBAGA ALTERNATIF PENYELESAIAN
sebelum jangka waktu pertanggungan polis sebelumnya
SENGKETA SEKTOR JASA KEUANGAN
berakhir.
Dengan ini dinyatakan dan disepakati bahwa
4. Bilamana 10 (sepuluh) hari sejak periode pertanggungan
Tertanggung dan Penanggung akan melakukan
baru berjalan, premi asuransi belum dilunasi dan tanpa
penyelesaian sengketa melalui Lembaga Alternatif
pemberitahuan persetujuan perpanjangan secara tertulis
Penyelesaian Sengketa Sektor Jasa Keuangan di bawah
maka polis batal secara otomatis.
Otoritas Jasa Keuangan.
PASAL 30
B. PENGADILAN
SUKU CADANG DAN PERLENGKAPAN TAMBAHAN
Dengan ini dinyatakan dan disepakati bahwa
Dengan ini dicatat dan disetujui bahwa dalam hal terjadi
Tertanggung dan Penanggung akan melakukan
kerugian sebagian (partial loss) yang memerlukan penggantian
penyelesaian sengketa melalui Pengadilan Negeri di
suku cadang / perlengkapan tambahan, penanggung akan
wilayah Republik Indonesia
memperbaiki, membuat atau mengganti suku cadang atau
perlengkapan tambahan dengan suku cadang atau
PASAL 33
perlengkapan tambahan sejenis atau modifikasi.
PENUTUP
Apabila suku cadang atau perlengkapan tambahan yang
dimaksud tidak dapat diperbaiki dan Penanggung mengalamio 1. Isi polis ini telah disesuaikan dengan peraturan
kesulitan dalam memperbaiki, membuat atau mengganti suku perundangan-undangan termasuk ketentuan peraturan
cadang atau perlengkapan tambahan sejenis atau modifikasi, Otoritas Jasa Keuangan.
maka :
2. Untuk hal-hal yang belum atau tidak cukup diatur dalam
1. Tertanggung diminta untuk turut membantu mencari
polis ini, berlaku ketentuan Kitab Undang-Undang
suku cadang atau perlengkapan tambahan yang
Hukum Perdata, Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
dimaksud dengan harga maksimum sesuai price list dari
dan/atau Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
autorizhed dealer.
2. Tertanggung brsedia diganti dengan uang sebesar harga
suku cadang atau perlengkapan tambahan yang
dimaksud sesuai harga dari harga resmi autorizhed dealer.

PASAL 31
PENGEMUDI KENDARAAN

1. Tertanggung diminta untuk menyampaikan photocopy


Surat Izin Mengemudi dari pengemudi kendaraan yang
diasuransikan kepada Penanggung pada saat penutupan
asuransi. Apabila terdapat perubahan, maka tertanggung
diminta untuk dapat menyampaikan perubahan tersebut
dengan segera kepada kantor Penanggung atau melalui
KLAUSUL LEASING

Dengan ini dicatat dan disetujui, bahwa Kendaraan Bermotor yang dipertanggungkan di bawah polis
ini telah dibiayai oleh :

PT. SUMMIT OTO FINANCE


sehubungan dengan itu, telah disetujui antara perusahaan pembiayaan tersebut dengan
Tertanggung, bahwa :

1. Dalam hal terjadi kerugian total yang dijamin di bawah Polis ini, ganti rugi akan dibayar kepada
perusahaan pembiayaan tersebut.

2. Dalam hal terjadi kerugian sebagian, ganti rugi dapat dilakukan kepada perusahaan pembiayaan
jika ada permintaan tertulis dari perusahaan pembiayaan.

Klausula ini tidak berlaku lagi setelah diterimanya pemberitahuan dari perusahaan pembiayaan yang
bersangkutan, bahwa perusahaan pembiayaan itu tidak lagi mempunyai kepentingan terhadap
Kendaraan Bermotor yang dipertanggungkan di bawah polis ini.

KLAUSUL PENGGELAPAN ATAU PENCURIAN

Dengan ini dicatat dan disetujui bahwa polis ini tidak menjamin kerusakan dan/atau kehilangan atas
kendaraan bermotor yang dipertanggungkan baik sebagian maupun seluruhnya sebagai akibat dari
penggelapan atau pencurian yang dilakukan oleh Sopir / Calon Sopir atau Pengemudi / Calon
Pengemudi Tertanggung, Orang yang bekerja pada Tertanggung, Calon Pembeli yang sedang
melakukan uji coba (Test Drive), Orang yang disuruh Tertanggung, Orang yang dengan seijin atau
sepengetahuan Tertanggung atau Suami atau Istri atau Anak Tertanggung atau Orang yang tinggal
bersama Tertanggung.

Syarat dan ketentuan lainnya dalam polis ini tetap berlaku dan tidak mengalami perubahan.

KLAUSUL KO-ASURANSI

1. Pertanggungan ini adalah Ko-Asuransi dengan para pesertanya sebagai berikut:


PT. ASURANSI SINAR MAS (LEADER/51%)
PT. ASURANSI SUMIT OTO (MEMBER/49%)

2. Hak dan Tanggung Jawab Hukum masing-masing peserta Ko-Asuransi adalah terpisah dan
sendiri-sendiri, yakni sebanding dengan bagiannya, tidak untuk peserta yang lain.

3. PT. ASURANSI SINAR MAS bertindak sebagai koordinator yang mewakili semua peserta Ko-
Asuransi dalam hal-hal yang menyangkut penerbitan polis, penagihan premi, penyelesaian
klaim, dan pembayaran klaim.

4. Persetujuan dan/atau keputusan apapun yang dilakukan antara Tertanggung dan PT. ASURANSI
SINAR MAS berhubungan dengan pertanggungan ini dinyatakan mengikat semua peserta Ko-
Asuransi.

5. Pemberitahuan tertulis apapun dari tertanggung kepada PT. ASURANSI SINAR MAS mengenai
pertanggungan ini dianggap sebagai pemberitahuan kepada semua peserta Ko-Asuransi.

PENTING
Klausul ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Polis Asuransi yang
diterima oleh Tertanggung.
POLIS ASURANSI KECELAKAAN DIRI
PT. SUMMIT OTO FINANCE
Bahwa Tertanggung telah mengajukan suatu permohonan tertulis yang menjadi dasar dan merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Polis ini, Penanggung akan membayar santunan atau penggantian biaya kepada Tertanggung atau Pemegang Polis atau ahli
waris sebagaimana disebutkan dalam Ikhtisar Polis, berdasarkan pada syarat dan kondisi yang dicetak, dicantumkan, dilekatkan
dan atau dibuatkan endorsemen pada Polis ini.

BAB I
JAMINAN

PASAL I
RISIKO YANG DIJAMIN

Polis ini menjamin risiko Kematian yang secara langsung disebabkan oleh suatu kecelakaan dan kematian yang disebabkan oleh
penyakit.

PASAL 2
HAK ATAS SANTUNAN

1. KEMATIAN AKIBAT KECELAKAAN (RISIKO A)


Dalam hal terjadinya kecelakaan yang membawa akibat meninggal dunia (Risiko A), maka hak atas pembayaran Jaminan
risiko A akan diberikan jika :
1.1. Kematian telah dinyatakan secara resmi oleh pihak berwenang.
1.2. Syarat-syarat yang diharuskan dipenuhi oleh Pemegang Polis dan/atau para Ahli Waris telah diserahkan kepada
Penanggung.

Dimana kematian yang dialami Tertanggung sebagai akibat langsung dari suatu kecelakaan yang dijamin dalam polis.

2. KEMATIAN BUKAN AKIBAT KECELAKAAN (SANTUNAN DUKA)


Dalam hal Tertanggung meninggal dunia sebagai akibat bukan karena kecelakaan, maka Penanggung akan membayar
santunan sesuai limit yang menjadi hak Tertanggung.

PASAL 3
BESARNYA SANTUNAN

BAGAN PEMBAYARAN GANTI RUGI


JENIS KEHILANGAN PENGGANTIAN

KEMATIAN AKIBAT KECELAKAAN Rp. 50.000.000


KEMATIAN BUKAN AKIBAT KECELAKAAN Rp. 10.000.000

BAB II
PENGECUALIAN

PASAL 4
PENGECUALIAN UMUM UNTUK SEMUA BAGIAN

1. Pertanggungan ini tidak berlaku untuk peristiwa yang:


a. Langsung atau tidak langsung disebabkan karena atau yang terjadi akibat dari:
1) Melukai diri dengan sengaja dan/atau bunuh diri atau tindakan-tindakan ke arah itu, baik dilakukan dengan
maksud jahat ataupun tidak.
2) Melakukan dengan sengaja atau ikut ambil bagian dalam suatu kejahatan, pelanggaran, perkelahian, huru-hara,
dan sejenisnya.
3) Melanggar Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku.
4) Tertanggung dalam keadaan mabuk, kadar alkohol dalam darah dari Tertanggung tinggi, melebihi batas yang
diizinkan oleh Hukum di Negara yang bersangkutan tempat dimana penyakit atau luka terjadi.
5) Tertanggung telah memakan obat bius kecuali dapat dibuktikan bahwa obat-obatan tersebut dimakan sesuai
dengan petunjuk kedokteran dan bukan untuk tujuan pengobatan kecanduan obat bius/morfin.
6) Abu vulkanik atau hujan abu dari gunung meletus.

b. Terjadi bilamana Tertanggung mengambil bagian atau ketika mempersiapkan diri untuk suatu perlombaan
ketangkasan, kecepatan/balapan mobil atau sepeda motor, dan sebagainya, kecuali apabila untuk peristiwa-peristiwa
tersebut memang sudah diadakan perjanjian khusus antara Tertanggung dan Penanggung.

c. Terjadi pada diri Tertanggung ketika ia ikut dalam suatu penerbangan dengan pesawat udara atau sejenisnya, kecuali
jika ia adalah penumpang yang sah dari pesawat udara atau sejenisnya yang merupakan milik atau dipergunakan oleh
suatu maskapai penerbangan resmi yang telah mempunyai rute tetap atau reguler, atau yang dipergunakan oleh suatu
perusahaan untuk keperluan dinas.
Tidak termasuk dalam pertanggungan ini ialah penggunaan pesawat-pesawat udara atau sejenisnya yang merupakan
milik pribadi.

1
2. Selanjutnya Penanggung bebas dari kewajiban membayar ganti rugi atas kajadian yang disebabkan oleh:
a. Baik langsung maupun tidak langsung karena :
a.1. Kerusuhan, Pemogokan, Penghalangan Bekerja, Perbuatan Jahat, Huru-hara, Pembangkitan Rakyat,
Pengambilalihan Kekuasaan, Revolusi, Pemberontakan, Kekuatan Militer, Invasi, Perang Saudara, Perang dan
Permusuhan, Makar, Terorisme, atau Sabotase.

a.2. Ditahannya Tertanggung di dalam tempat tawanan atau tempat pengasingan karena deportasi atau
penhanan/pengasingan tersebut dilaksanakan secara sah atau tidak sah suatu perintah dari pembesar-pembesar
atau instansi kemiliteran, sipil kehakiman, kepolisian, atau politik sehubungan dengan keadaan atau bahaya
yang akan timbul dari keadaan yang demikian itu.

b. Pada diri Tertanggung mengalami gangguan jiwa (kecuali yang disebutkan bahwa risiko ini dijamin secara khusus
oleh Polis ini), atau sebagai akibat penggunaan narkotika atau pengaruh minuman keras yang menyebabkan
Tertanggung kehilangan kemampuan menjaga diri, atau peristiwa yang secara langsung atau tidak langsung
dikarenakan oleh hal tersebut di atas atau sebagai akibat daripadanya.

c. Sebagai akibat atau timbul karena reaksi inti atom atau nuklir.

d. Akibat penculikan atau penyanderaan, baik yang dengan tebusan ataupun tidak (kecuali yang disebutkan bahwa
risiko ini dijamin secara khusus oleh Polis ini).

e. Tindakan-tindakan kekerasan termasuk tapi tidak terbatas pada pembunuhan, penganiayaan, pemerkosaan,
penculikan (kecuali yang disebutkan bahwa risiko ini dijamin secara khusus oleh Polis ini).

PASAL 5
PENGECUALIAN KHUSUS – MENINGGAL DUNIA AKIBAT KECELAKAAN

Pada pasal ini Penanggung tidak menjamin ganti rugi atas kajadian yang disebabkan oleh:
1. Untuk Tertanggung wanita, yang disebabkan seluruhnya atau sebagian oleh kelahiran atau kehamilan.

2. Karena sakit, cacat, atau karena suatu keadaan tidak normal pada jasmani dan/atau rohani Tertanggung.

3. Suatu peristiwa yang terjadi pada diri Tertanggung ketika berolah raga tinju, beladiri seperti tapi tidak terbatas pada
karate, judo, silat, kungfu, jiu jitsu, dan sejenisnya; gulat, rugby, hockey, olah raga diatas es atau salju, ski air, terjun
payung, bungy jumping dan sejenisnya, mendaki gunung dengan ketinggian lebih dari 2500 meter atau mendaki gunung es,
melakukan semua jenis olah raga kontak fisik, memasuki gua-gua atau lubang-lubang yang dalam, berburu binatang, atau
jika Tertanggung berlayar seorang diri, olah raga udara dan olah raga air.

4. Suatu peristiwa yang terjadi bilamana Tertanggung mengambil bagian atau ketika mempersiapkan diri untuk suatu
perlombaan ketangkasan, kecepatan/balapan mobil atau sepeda motor, dan sebagainya, kecuali apabila untuk peristiwa-
peristiwa tersebut memang sudah diadakan perjanjian khusus antara Tertanggung dan Penanggung.

5. Suatu peristiwa yang terjadi pada diri Tertanggung ketika ia ikut dalam suatu penerbangan dengan pesawat udara atau
sejenisnya, kecuali jika ia adalah penumpang yang sah dari pesawat udara atau sejenisnya yang merupakan milik atau
dipergunakan oleh suatu maskapai penerbangan resmi yang telah mempunyai rute tetap atau reguler, atau yang
dipergunakan oleh suatu perusahaan untuk keperluan dinas. Tidak termasuk dalam pertanggungan ini ialah penggunaan
pesawat-pesawat udara atau sejenisnya yang merupakan milik pribadi.

PASAL 6
PENGECUALIAN KHUSUS – MENINGGAL DUNIA BUKAN AKIBAT KECELAKAAN

Tertanggung tidak berhak atas pembayaran ganti rugi yang berhubungan dengan :
1. Penyakit akibat infeksi virus HIV atau varian-variannya, termasuk AIDS dan ARC.
2. Segala penyakit (Kronis dan Non Kronis) yang menimbulkan kematian, yang terjadi dalam 30 (tiga puluh) hari pertama
setelah polis ini berjalan.

PASAL 7
KETENTUAN JAMINAN KHUSUS

Menyimpang dari ketentuan Polis Pasal 4 : Pengecualian, maka polis menjamin resiko meninggal dunia yang disebabkan oleh
atau sebagai akibat dari kegiatan :
1. penyakit (kecuali akibat akibat infeksi virus HIV atau varian-variannya, termasuk AIDS dan ARC)
2. kehamilan atau melahirkan
3. perlombaan lari
4. yang berkaitan dengan ibadah haji
5. dari anggota ABRI, TNI, Polri
6. kecelakaan akibat gangguan jiwa
7. kecelakaan karena penculikan, penyanderaan, pembunuhan

Dengan batas maksimum penggantian sebesar limit Kematian bukan akibat Kecelakaan.

2
BAB III
DEFINISI

PASAL 8
DEFINISI

Menyimpang dari arti yang berbeda yang mungkin diberikan oleh peraturan hukum yang berlaku, untuk keperluan Polis ini yang
dimaksud dengan :

Penanggung : adalah PT. Asuransi Sinar Mas.


Polis : adalah surat kontrak perjanjian Asuransi Kecelakaan Diri yang dibuat dan ditandatangani oleh
Penanggung berdasarkan formulir aplikasi dan pernyataan yang dibuat oleh Pemegang Polis atau
Tertanggung sendiri.
Pemegang Polis : adalah mereka yang mengadakan kontrak perjanjian Asuransi Kecelakaan Diri dengan Penanggung
dan mempunyai kepentingan yang sah dalam perjanjian itu sesuai dengan Undang-undang
dan/atau Peraturan-peraturan yang berlaku secara umum dalam perasuransian di Indonesia.
Tertanggung : adalah mereka yang atas dirinya diadakan perjanjian Asuransi Kecelakaan Diri ini, dimana batas
umur adalah hari ulang tahun ke-17 (tujuh belas) sampai dengan hari ulang tahun ke-70 (tujuh
puluh), kecuali mendapat persetujuan khusus dari Penanggung.
Ahli Waris : adalah mereka yang berhak atas pembayaran Jumlah Uang Pertanggungan oleh Penanggung dalam
hal Tertanggung meninggal dunia akibat suatu kecelakaan dan yang nama serta hubungannya
dengan Tertanggung tercantum jelas dalam Polis ini.
Kecelakaan : adalah suatu peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba, tidak terduga sebelumnya, datang dari luar
diri Tertanggung, mengandung unsur kekerasan, tidak dikehendaki, dan di dalamnya tidak
terdapat faktor kesengajaan.
Dianggap sebagai suatu kecelakaan:
a) Keracunan yang mendadak karena masuknya gas dan/atau uap yang mengandung racun ke
dalam tubuh, dengan pengecualian terhadap keracunan yang diakibatkan oleh penggunaan
secara sengaja obat bius atau zat-zat lain yang dapat menimbulkan akibat-akibat merusak,
serta penggunaan secara sengaja obat-obatan dalam arti yang seluas-luasnya.
b) Penularan karena masuknya zat-zat yang mengandung kuman penyakit sebagai akibat dari
jatuhnya Tertanggung ke dalam air atau ke dalam zat cair ataupun zat padat lainnya secara
tidak sengaja.
c) Akibat malapetaka yang datang secara mendadak dari luar, seperti karam kapal, pendaratan
darurat, keruntuhan kendaraan bermotor.
Juga dianggap sebagai kecelakaan:
a) Bila Tertanggung, tanpa adanya unsur-unsur kesalahan pada dirinya bagaimanapun bentuk
dan sifatnya, menderita cacat jasmani atau meninggal dunia sebagai akibat dari tindak
penganiayaan atau penyerangan yang dilakukan oleh pihak lain.
Ketentuan ini tidak berlaku, dan karenanya Penanggung tidak berkewajiban membayar ganti
rugi atas akibat-akibat yang timbul, apabila penganiayaan dan/atau penyerangan itu:
1) Dilakukan oleh pihak/mereka yang secara lang-sung atau tidak langsung mempunyai
kepentingan dalam Asuransi Kecelakaan Diri ini.
2) Dilakukan oleh pihak lain sehubungan dengan adanya unsur-unsur kesalahan pada diri
Tertanggung bagaimanapun bentuk dan sifat kesalahan itu, sehingga kesalahan itu
menjadi sebab dari timbulnya penganiayaan atau penyerangan tersebut.
b) Masuknya kuman-kuman penyakit secara segera atau kemudian ke dalam luka yang
diakibatkan oleh suatu kecelakaan, dengan ketentuan bahwa sifat dan letak daripada luka
itu dapat ditentukan secara ilmu kedokteran.
c) Tambah payahnya keadaan sebagai akibat dari pengobatan yang dilakukan oleh atau atas
perintah dokter dan bukan karena inisiatif Tertanggung atau orang-orang yang
berkepentingan dalam asuransi ini.
Penyakit Kronis : adalah penyakit-penyakit seperti tapi tidak terbatas pada :
1. Pengerasan sumsum tulang, seperti Multiple Sclerosis, dll.
2. Penyakit Saluran Pernafasan, seperti Asthma, TBC, dll.
3. Pelebaran Pembuluh Darah/varises seperti Varises tungkai, Haemorrhoids, dll.
4. Pelebaran Pembuluh Darah Jantung (Cardio Vascular Desease) seperti Hypertensi, Hypotensi,
Penyakit Jantung Koroner, Penyakit Jantung (MCI), Serangan Jantung, dll.
5. Cerebro Vascular Disorder, seperti stroke, dll
6. Segala jenis Kanker dan segala jenis Tumor.

3
7. Gangguan Kelenjar Tyroid/Gondok seperti Hypotiroid, Hyperthyroid (Pembesaran Kelenjar
Thyroid).
8. Hepatitis B, Hepatitis Non A Non B, Hepatitis C.
9. Diabetes Mellitus dan penyakit metabolisme lainnya.
10. Penyakit lain yang termasuk penyakit Kronis.
Kerusuhan : adalah tindakan suatu kelompok orang minimal sebanyak 12 (dua belas) orang yang dalam
melaksanakan suatu tujuan bersama menimbulkan suasana gangguan ketertiban umum dengan
kegaduhan dan menggunakan kekerasan serta pengrusakan harta benda orang lain, yang belum
dianggap sebagai suatu Huru-hara.
Pemogokan : adalah tindakan pengrusakan yang di sengaja oleh sekelompok pekerja, minimal sebanyak 12 (dua
belas) pekerja atau separuh dari jumlah pekerja (dalam hal jumlah seluruh pekerja kurang dari
dua puluh empat orang), yang menolak bekerja sebagaimana biasanya dalam usaha untuk
memaksa majikan memenuhi tuntutan dari pekerja atau dalam melakukan protes terhadap
peraturan atau persyaratan kerja yang diberlakukan oleh majikan.
Penghalangan : adalah tindakan pengrusakan yang sengaja dilakukan oleh sekelompok pekerja, minimal sebanyak
Bekerja 12 (dua belas) pekerja atau separuh dari jumlah pekerja (dalam hal jumlah seluruh pekerja kurang
dari dua puluh empat orang), akibat dari adanya pekerja yang diberhentikan atau dihalangi
bekerja oleh majikan.

Perbuatan : adalah tindakan seseorang yang dengan sengaja merusak harta benda orang lain karena dendam,
Jahat dengki, amarah atau vandalistis kecuali tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang berada
dibawah pengawasan atau atas perintah Tertanggung atau yang mengawasi atau menguasai harta
benda tersebut, atau oleh pencuri/perampok/penjarah.
Huru-Hara : adalah keadaan di satu kota di mana sejumlah besar massa secara bersama-sama atau dalam
kelompok-kelompok kecil menimbulkan suasana gangguan ketertiban dan keamanan masyarakat
dengan kegaduhan dan menggunakan kekerasan serta rentetan pengrusakan sejumlah besar harta
benda, sedemikian rupa sehingga timbul ketakutan umum, yang ditandai dengan terhentinya lebih
dari separuh kegiatan normal pusat perdagangan/pertokoan atau perkantoran atau sekolah atau
transportasi umum di kota tersebut selama minimal 24 (dua puluh empat) jam secara terus-
menerus yang dimulai sebelum, selama atau setelah kejadian tersebut.
Pembangkitan : adalah gerakan sebagian besar rakyat di Ibukota Negara, atau di tiga atau lebih Ibukota Propinsi
Rakyat dalam kurun waktu 12 (dua belas) hari, yang menuntut penggantian Pemerintah yang sah de jure
atau de facto, atau melakukan penolakan secara terbuka terhadap Pemerintah yang sah de jure
atau de facto, yang belum dianggap sebagai suatu Pemberontakan.

Pengambilalihan : adalah keadaan yang memperlihatkan bahwa Pemerintah yang sah de jure atau de facto telah
Kekuasaan digulingkan dan digantikan oleh suatu kekuatan yang memberlakukan dan atau memaksakan
pemberlakuan peraturan-peraturan mereka sendiri.

Revolusi : adalah gerakan rakyat dengan kekerasan untuk melakukan perubahan radikal terhadap sistem
ketatanegaraan (pemerintah atau keadaan sosial) atau menggulingkan Pemerintah yang sah de
jure atau de facto, yang belum dianggap sebagai suatu Pemberontakan.
Pemberontakan : adalah tindakan terorganisasi dari suatu kelompok orang yang melakukan pembangkangan dan
atau penentangan terhadap Pemerintah yang sah de jure atau de facto dengan kekerasan yang
menggunakan senjata api, yang dapat menimbulkan ancaman terhadap kelangsungan Pemerintah
yang sah de jure atau de facto.
Kekuatan Militer : adalah kelompok angkatan bersenjata baik dalam maupun luar negeri minimal sebanyak 30 (tiga
puluh) orang yang menggunakan kekerasan untuk menggulingkan Pemerintah yang sah de jure
atau de facto atau menimbulkan suasana gangguan ketertiban dan keamanan umum..
Invasi : adalah tindakan kekuatan militer suatu negara memasuki wilayah negara lain dengan maksud
menduduki atau menguasainya secara sementara atau tetap.
Perang Saudara : adalah konflik bersenjata antar daerah atau antar fraksi politik dalam batas teritorial suatu
negara dengan tujuan memperebutkan legitimasi kekuasaan.
Perang dan : adalah konflik bersenjata secara luas (baik dengan atau tanpa pernyataan perang) atau suasana
Permusuhan : perang antara dua negara atau lebih, termasuk latihan perang suatu negara atau latihan perang
gabungan antar negara.
Makar : adalah tindakan seseorang yang bertindak atas nama atau sehubungan dengan suatu organisasi
atau sekelompok orang dengan kegiatan yang diarahkan pada penggulingan dengan kekerasan
Pemerintah yang sah de jure atau de facto atau mempengaruhinya dengan Terorisme atau
Sabotase atau kekerasan.

4
Terorisme : adalah suatu tindakan, termasuk tetapi tidak terbatas pada penggunaan pemaksaan atau
kekerasan oleh seseorang atau sekelompok orang, baik bertindak sendiri atau atas nama atau
berkaitan dengan sesuatu organisasi atau pemerintah, dengan tujuan politik, agama, ideologi
atau yang sejenisnya termasuk intensi untuk mempengaruhi pemerintah dan / atau membuat
publik atau bagian dari publik dalam ketakutan.
Sabotage : adalah tindakan pengrusakan harta benda atau penghalangan kelancaran pekerjaan atau yang
berakibat turunnya nilai suatu pekerjaan, yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang.
Baik bertindak sendiri atau atas nama atau berkaitan dengan sesuatu organisasi atau pemerintah
dalam usaha mencapai tujuan politik, agama, ideologi atau yang sejenisnya termasuk intensi
untuk mempengaruhi pemerintah dan / atau membuat publik atau bagian dari publik dalam
ketakutan.
Invasi : adalah tindakan kekuatan militer suatu negara memasuki wilayah negara lain dengan maksud
menduduki atau menguasainya secara sementara atau tetap.
Sakit/Penyakit : adalah kondisi fisik yang ditandai oleh adanya penyimpangan patologis atau penyimpangan dari
kondisi kesehatan normal.

BAB IV
PERSYARATAN

PASAL 9
USIA

Pertanggungan ini hanya berlaku bagi Tertanggung yang telah berusia diatas 17 (tujuh belas) tahun sampai dengan usia 70 (tujuh
puluh) tahun.

PASAL 10
WILAYAH GEOGRAFIS

Pertanggungan ini berlaku di seluruh dunia.

PASAL 11
KEWAJIBAN UNTUK MENGUNGKAPKAN FAKTA

1. Tertanggung wajib :
1.1. mengungkapkan fakta material yaitu informasi, keterangan, keadaan dan fakta yang mempengaruhi pertimbangan
Penanggung dalam menerima atau menolak suatu permohonan penutupan asuransi dan dalam menetapkan suku
premi apabila permohonan dimaksud diterima;

1.2. membuat pernyataan yang benar tentang hal-hal yang berkaitan dengan penutupan asuransi; yang disampaikan baik
pada waktu pembuatan perjanjian asuransi maupun selama jangka waktu pertanggungan.

3. Jika Tertanggung tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana diatur dalam ayat (1) pasal ini, Penanggung tidak wajib
membayar kerugian yang terjadi dan berhak menghentikan pertanggungan serta tidak wajib mengembalikan premi.

3. Ketentuan pada ayat (2) diatas tidak berlaku dalam hal fakta material yang tidak diungkapkan atau yang dinyatakan
dengan tidak benar tersebut telah diketahui oleh Penanggung. Namun Penanggung tidak mempergunakan haknya untuk
menghentikan pertanggungan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah Penanggung mengetahui pelanggaran tersebut.

PASAL 12
PEMBAYARAN PREMI

1. Merupakan syarat dari tanggung jawab Penanggung atas jaminan asuransi berdasarkan Polis ini, setiap premi terhutang
harus sudah dibayar lunas dan secara nyata telah diterima seluruhnya oleh Penanggung. Pelunasan pembayaran premi harus
dilakukan dalam tenggang waktu 30 (tiga puluh) hari sejak dimulainya periode pertanggungan.

2. Pembayaran premi dapat dilakukan dengan transfer atau dengan cara lain yang disepakati antara Penanggung dan
Tertanggung.
Penanggung dianggap telah menerima pembayaran premi, pada saat :
2.1. premi bersangkutan sudah masuk ke Rekening Bank Penanggung, atau
2.3. Penanggung telah menyepakati pelunasan premi bersangkutan secara tertulis.

3. Apabila jumlah premi sebagaimana dimaksudkan di atas tidak dibayar sesuai cara dan dalam jangka waktu yang ditetapkan
pada ayat (1) pasal ini. Pertanggungan ini batal dengan sendirinya terhitung mulai tanggal efektif periode pertanggungan
dan Penanggung dibebaskan dari semua tanggung jawab atas kerugian yang terjadi.

5
PASAL 13
PERUBAHAN RISIKO

1. Jika terjadi perubahan atas perjalanan touring, sehingga menyebabkan perubahan risiko yang dijamin dan premi yang
dibebankan kepada Tertanggung dan Tertanggung tahu atau seharusnya mengetahui perihal keadaan tersebut, maka
Tertanggung wajib memberitahukannya kepada Penanggung.

2. Sehubungan dengan perubahan risiko pada ayat (1) diatas, Penanggung berhak :
2.1. menetapkan pertanggungan ini diteruskan dengan suku premi yang sudah ada atau dengan suku premi yang lebih
tinggi, atau
2.2. menghentikan pertanggungan sama sekali dengan pengembalian premi sebagaimana diatur pada pasal 21 ayat (21.2)

PASAL 14
KEWAJIBAN TERTANGGUNG DALAM HAL TERJADI SUATU KECELAKAAN

Dalam hal terjadi suatu kecelakaan yang dijamin dalam pertanggungan ini, maka :
1. Tertanggung wajib dengan segera mengambil langkah guna memperoleh pertolongan untuk pengobatan serta perawatan
yang diperlukan atas luka yang dideritanya dari dokter.

2. Tertanggung atau wakil atau keluarganya yang sah wajib memberitahukan kepada Penanggung dalam waktu 5 (lima) hari
kalender terhitung sejak terjadinya kecelakaan tersebut.
Pemberitahuan dimaksud dilakukan secara tertulis atau secara lisan yang diikuti dengan tertulis kepada Penanggung.

3. Dalam hal terjadi kematian sebagai akibat kecelakaan, maka Ahli Waris atau keluarga Tertanggung wajib :
3.1. melaporkan kepada Lurah setempat untuk mendapat surat keterangan meninggal dunia.
3.2. meminta surat keterangan pemeriksaan jenazah (Visum et Repertum) dari Dokter atau Rumah Sakit, dan
3.3. memberikan kesempatan kepada Penanggung untuk mengadakan pemeriksaan jenazah sebelum dilaksanakannya
pemakaman atau pembakaran jenazah (kremasi).

4. Jika kewajiban-kewajiban yang tersebut diatas tidak dipenuhi maka segala hak atas santunan atau penggantian menjadi
batal.

PASAL 15
DOKUMEN PENDUKUNG KLAIM

Jika terjadi kecelakaan yang mungkin akan menimbulkan tuntutan penggantian, Tertanggung wajib melaporkan kejadian klaim
dan menyampaikan dokumen-dokumen pendukung klaim paling lambat 180 (seratus delapan puluh hari) setelah kejadian yang
menyebabkan terjadinya klaim. Dokumen klaim yang wajib diserahkan kepada Penangggung adalah sebagai berikut :
1. Formulir laporan pengajuan klaim (berikut kronologis).
2. Polis asli atau fotocopy.
3. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP).
4. Surat keterangan mengenai hasil pemeriksaan jenazah (Visum et Repertum).
5. Fotocopy surat keterangan meninggal dunia dari Lurah atau kepolisian setempat.
6. Surat keterangan para saksi.
7. Dalam hal Tertanggung hilang :
7.1. surat keterangan tentang kecelakaan dan penghentian pencarian dari pihak yang berwenang
7.2. surat pernyataan dari ahli waris akan mengembalikan santunan apabila Tertanggung diketemukan kembali dalam
keadaan hidup
8. Surat keterangan pemeriksaan (Visum) dari Dokter yang melakukan perawatan atau pengobatan
9. Dokumen lain yang relevan, wajar dan patut diminta oleh Penanggung sehubungan dengan penyelesaian klaim.

PASAL 16
LAPORAN TIDAK BENAR

Tertanggung tidak berhak mendapatkan santunan atau penggantian biaya apabila dengan sengaja :
1. Mengungkapkan fakta dan atau membuat pernyataan yang tidak benar tentang hal-hal yang berkaitan dengan permohonan
yang disampaikan pada waktu pembuatan Polis ini dan yang berkaitan dengan kecelakaan yang terjadi
2. Memperbesar jumlah kerugian yang diderita
3. Mempergunakan surat atau alat bukti palsu, dusta atau tipuan.

Jika Tertanggung terbukti melakukan perbuatan tersebut diatas, Penanggung berhak membatalkan polis tanpa pengembalian
premi, menuntut pengembalian seluruh dana klaim yang telah dibayarkan kepada Tertanggung/Peserta dan segala dokumen asli
yang terkait dengan pengajuan klaim rekayasa tersebut akan ditahan oleh Penanggung dan tidak akan dikembalikan kepada
Tertanggung.

PASAL 17
PERTANGGUNGAN RANGKAP

Dalam hal terjadi kecelakaan, Tertanggung wajib memberitahukan secara tertulis pertanggungan lain yang masih berlaku.
Dalam hal Tertanggung tidak memenuhi persyaratan ini maka haknya atas penggantian menjadi hilang.

6
PASAL 18
PEMBAYARAN KLAIM

Penanggung wajib menyelesaikan pembayaran klaim dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak adanya kesepakatan
tertulis antara Penanggung dan Tertanggung mengenal jumlah klaim yang harus dibayar.

PASAL 19
HILANGNYA HAK ATAS GANTI RUGI

1. Hak Tertanggung atas ganti rugi berdasarkan pertanggungan ini hilang, apabila Tertanggung :
1.1. tidak mengajukan tuntutan ganti rugi dalam waktu 180 (seratus delapan puluh) hari sejak terjadinya kecelakaan,
walaupun pemberitahuan tentang adanya kejadian telah disampaikan.
1.2. tidak memenuhi kewajiban berdasarkan Pertanggungan ini
1.3. tidak mengajukan keberatan atau menempuh penyelesaian melalui upaya hukum dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
sejak Penanggung memberitahukan secara tertulis bahwa Tertanggung tidak berhak untuk mendapatkan ganti rugi.

2. Hak Tertanggung atas ganti rugi yang lebih besar daripada yang disetujui Penanggung akan hilang apabila dalam waktu 30
(tiga puluh) hari sejak Penanggung memberitahukan secara tertulis mengenai harga ganti rugi yang telah disetujuinya,
Tertanggung tidak mengajukan keberatan atau menempuh penyelesaian melalui upaya hukum.

PASAL 20
MATA UANG

Polis ini ditetapkan menggunakan mata uang Rupiah.

PASAL 21
PENGHENTIAN PERTANGGUNGAN

Pertanggungan akan berakhir dalam hal-hal sebagai berikut :


1. Berakhirnya jangka waktu pertanggungan.
Pertanggungan berakhir dengan sendirinya sesudah berakhirnya jangka waktu pertanggungan menurut polis ini.

2. Pembatalan pertanggungan.
Dalam hal Tertanggung akan menghentikan pertanggungan ini, maka polis dapat dibatalkan dengan pengembalian premi
secara proporsional.

PASAL 22
KLAUSUL PERSELISIHAN

1. Dalam hal timbul perselisihan antara Penanggung dan Tertanggung sebagai akibat dari penafsiran atas tanggung jawab atau
besarnya ganti rugi dari Polis ini, maka perselisihan tersebut akan diselesaikan melalui forum perdamaian atau musyawarah
oleh unit internal Penanggung yang menangani Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan bagi Konsumen. Perselisihan timbul
sejak Tertanggung menyatakan secara tertulis ketidaksepakatan atas hal yang diperselisihkan. Penyelesaian perselisihan
melalui perdamaian atau musyawarah dilakukan dalam waktu paling lama 60 (enam puluh) hari kalender sejak timbulnya
perselisihan.

2. Apabila penyelesaian perselisihan melalui perdamaian atau musyawarah sebagaimana diatur pada ayat 1 tidak mencapai
kesepakatan, maka ketidaksepakatan tersebut harus dinyatakan secara tertulis oleh Penanggung dan Tertanggung.
Selanjutnya Tertanggung dapat memilih penyelesaian sengketa di luar pengadilan atau melalui pengadilan dengan memilih
salah satu klausul penyelesaian sengketa sebagaimana diatur di bawah ini.

2.1. LEMBAGA ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA (LAPS)


Dengan ini dinyatakan dan disepakati bahwa Tertanggung dan Penanggung akan melakukan penyelesaian sengketa
melalui Badan Mediasi dan Arbitrase Asuransi Indonesia (BMAI) sesuai dengan Peraturan dan Prosedur BMAI atau
melalui Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Asuransi lainnya yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.

2.2. PENGADILAN
Dengan ini dinyatakan dan disepakati bahwa Tertanggung dan Penanggung akan melakukan penyelesaian sengketa
melalui Pengadilan Negeri di wilayah Republik Indonesia.

PASAL 23
PENUTUP
Untuk hal-hal yang belum atau tidak cukup diatur dalam Polis ini, berlaku ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang dan
atau Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

7
EXTRA CONTRACTUAL OBLIGATION EXCLUSION CLAUSE

Notwithstanding anything contained in the policy to the contrary, it is hereby noted and agreed that this policy does not
provide cover in respect of extra contractual Obligation howsoever arising, such being defined as any award made by a court of
competent jurisdiction against an insurer, which award is not within the coverage granted by any insurance contract made
between the parties in dispute.

Subject otherwise to the terms and conditions of the policy.

ELECTRONIC DATE RECOGNITION CLAUSE - EDRC (A)

This reinsurance does not cover any loss, damage, cost, claim or expense, whether preventative, remedial or otherwise,
directly or indirectly arising out of or relating to:

a) The calculation, comparison, differentiation, sequencing or processing of data involving the date change to the year
2000, or any other date change including leap year calculations, by any computer system, hardware, programme or
software and/or any microchip, integrated circuit or similar device in computer equipment or non-computer
equipment, whether the property of the Insured or not; or
b) Any change, alteration, or modification involving the date change to the year 2000, or any other date change including
leap year calculations, to any such computer system , hardware, programme or software and/or any microchip,
integrated circuit or similar device in computer equipment or non-computer equipment, whether the property of the
insured or not.

This clause applies regardless of any other cause or event that contributes concurrently or in any sequence to the loss,
damage, cost, claim or expense.

INDUSTRIES, SEEPAGE, POLLUTION AND CONTAMINATION CLAUSE


(N.M.A 1685) (“SUDDEN AND ACCIDENTAL”)

This Agreement does not cover any liability for:

(1) Personal Injury or Bodily Injury or loss of damage to or loss of use property directly or indirectly caused by seepage,
pollution or contamination provided always that this paragraph (1) shall not apply to liability for personal Injury or
Bodily Injury or loss of or physical damage to or destruction of tangible property or loss of use of such property damage
or destroyed, where such seepage pollution or contamination is caused by a sudden, unintended and unexpected
happening during the period of this Insurance.

(2) The cost of removing mollifying or cleaning up seeping, polluting or contaminating substance unless the seepage
pollution or contamination is caused by sudden, unintended and unexpected happening during the period of this
insurance.

(3) Fines, penalties, punitive or exemplary damage.

This clause shall not extend this Agreement to cover any liability which would not have been covered under this agreement had
this clause not been attached.

TOTAL ASBESTOS EXCLUSION CLAUSE

It is hereby understood and agreed that this contract shall not apply to and does not cover any actual or alleged liability
whatsoever for any claim or claims in respect of loss or losses directly or indirectly arising out of, resulting from or in
consequence of asbestos in whatever form or quantity.

TERRORISM EXCLUSION CLAUSE NMA 2920 – 08/10/2001

Notwithstanding any provision to the contrary within this insurance or any endorsement thereto it is agreed that this insurance
excludes loss, damage, cost or expense of whatsoever nature directly or indirectly caused by, resulting from or in connection
with any act of terrorism regardless of any other cause or event contributing concurrently or in any other sequence to the loss.

For the purpose of this endorsement an act of terrorism means an act, including but not limited to the use of force or violence
and/or the threat thereof, of any person or group(s) of persons, whether acting alone or on behalf of or in connection with any
organization(s) or government(s), committed for political, religious, ideological or similar purposes including the intention to
influence any government and/or to put the public, or any section of the public, in fear.

This endorsement also excludes loss, damage, cost or expense of whatsoever nature directly or indirectly caused by, resulting
from or in connection with any action taken in controlling, preventing, suppressing or in any way relating to any act of
terrorism.

If the Underwriters allege that by reason of this exclusion, any loss, damage, cost or expense is not covered by this insurance
the burden of proving the contrary shall be upon the Assured.

8
In the event any portion of this endorsement is found to be invalid or unenforceable, the remainder shall remain in full force
and effect.

INDONESIA JURISDICTION CLAUSE

Notwithstanding anything contained herein to the contrary it is agreed that the Indemnity provided herein shall not apply to :

1. Compensation for damages in respect of judgments not in the first instance delivered by or abstained from a Court
Competent jurisdiction in the Republic of Indonesia.

2. Costs and expenses of litigation recovered by any claimant from the Insured which are NOT INCURRED IN AND
RECOVERABLE IN THE REPUBLIC OF INDONESIA.

KLAUSUL KO-ASURANSI

1. Pertanggungan ini adalah Ko-Asuransi dengan para pesertanya sebagai berikut:


PT. ASURANSI SINAR MAS (LEADER/51%)
PT. ASURANSI SUMIT OTO (MEMBER/49%)

2. Hak dan Tanggung Jawab Hukum masing-masing peserta Ko-Asuransi adalah terpisah dan sendiri-sendiri, yakni sebanding
dengan bagiannya, tidak untuk peserta yang lain.

3. PT. ASURANSI SINAR MAS bertindak sebagai koordinator yang mewakili semua peserta Ko-Asuransi dalam hal-hal yang
menyangkut penerbitan polis, penagihan premi, penyelesaian klaim, dan pembayaran klaim.

4. Persetujuan dan/atau keputusan apapun yang dilakukan antara Tertanggung dan PT. ASURANSI SINAR MAS berhubungan
dengan pertanggungan ini dinyatakan mengikat semua peserta Ko-Asuransi.

5. Pemberitahuan tertulis apapun dari tertanggung kepada PT. ASURANSI SINAR MAS mengenai pertanggungan ini dianggap
sebagai pemberitahuan kepada semua peserta Ko-Asuransi.

PENTING
Klausul ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Polis Asuransi yang
diterima oleh Tertanggung.

Anda mungkin juga menyukai