BAB – 2
1.1.0. UMUM
2.1.0. UMUM
2.1.1. Pemborong harus mengikuti dan terikat pada semua persyaratan yang tercantum pada:
a. Persyaratan Umum.
b. Spesifikasi Teknis.
c. Gambar Rencana.
d. Berita Acara Aanwijzing.
2.1.2. Pemborong wajib mengadakan dan melaksanakan pemasangan bahan-bahan dan peralatan
yang diperlukan didalam sistem instalasi ini secara baik dan melakukan penyetelan pada
bagian-bagian yang memerlukan serta mengadakan pengujian, baik untuk setiap sistem
maupun untuk keseluruhan sistem, guna mendapatkan hasil operasi dari sistem secara
sempurna dan memuaskan.
2.1.3. Pemborong wajib melengkapi seluruh bagian dari sistem sehingga secara keseluruhan
merupakan sistem yang lengkap dan dapat berfungsi dengan baik.
2.1.4. Pemborong wajib menyatakan kekurangan dan atau ketidak jelasan dan atau kesalahan
yang terdapat didalam Dokumen Pelelangan pada saat Rapat Penjelasan Pelelangan.
2.1.5. Penawaran yang diajukan oleh Pemborong dinilai berlaku untuk seluruh sistim yang
dikehendaki tanpa adanya kekurangan dalam bentuk apapun juga.
2.1.6. Pemborong listrik harus berdomisili di Jakarta dan harus mempunyai SIKA – PLN golongan
C yang masih berlaku.
2.2.1. Sistem Listrik yang merupakan lingkup pekerjaan adalah suatu sistem listrik yang
sempurna dari sumber daya listrik utama sampai titik lampu atau power-power outlet, baik
secara otomatis maupun secara manual.
2.2.2. Secara garis besarnya, pekerjaan ini dapat dibedakan atas bagian-bagian berikut:
1. Pekerjaan Penyambungan Daya Listrik ke PLN untuk kepentingan Apartement Tower
B,C,D & E dan penyambungan daya PLN untuk kepentingan masing – msing Ruko.
2. Pekerjaan Panel Listrik untuk kepentingan Apartement ( Tower B,C,D & E ) dan
kepentingan Ruko ( KHB-TR – KHB-TR )
3. Pekerjaan Kabel daya Utama untuk kepentingan Apartement & kepentingan Ruko.
4. Pekerjaan Penerangan dan power daya dalam Bangunan untuk Bangunan Apartement.
5. Pekerjaan Penerangan luar Bangunan untuk Bangunan Apartement & Ruko.
6. Pekerjaan Penangkal Petir untuk Bangunan Apartement & Ruko.
7. Pekerjaan Rak Kabel (Tray) dan Tangga Kabel (Ledder) untuk Bangunan Apartement
8. Peralatan Bantu.
2.2.2.1. Pekerjaan Penyambungan Daya PLN untuk Bangunan Apartement & Penyambungan Daya
PLN untuk Ruko meliputi :
7. Pengadaan dan Pemasangan Kabel dari SDP/TB ( Tower B ) ke panel lantai P.Lt.1/TB,
P.Lt.3/TB, P.Lt.6/TB, P.Lt.9/TB, P.Lt.12/TB, P.Lt.15/TB, P.Lt.18/TB, P.Lt.21/TB,
P.Lt.24/TB, P.Lt.26/TB.
8. Pengadaan dan Pemasangan Kabel dari SDP/TC ( Tower C ) ke panel lantai P.Lt.1/TC,
P.Lt.3/TC, P.Lt.6/TC, P.Lt.9/TC, P.Lt.12/TC, P.Lt.15/TC, P.Lt.18/TC, P.Lt.21/TC,
P.Lt.24/TC, P.Lt.26/TC.
9. Pengadaan dan Pemasangan Kabel dari SDP/TD ( Tower D ) ke panel lantai P.Lt.1/TD,
P.Lt.3/TD, P.Lt.6/TD, P.Lt.9/TD, P.Lt.12/TD, P.Lt.15/TD, P.Lt.18/TD, P.Lt.21/TD,
P.Lt.24/TD, P.Lt.26/TD
10. Pengadaan dan Pemasangan Kabel dari SDP/TE ( Tower E ) ke panel lantai P.Lt.1/TE,
P.Lt.3/TE, P.Lt.6/TE, P.Lt.9/TE, P.Lt.12/TE, P.Lt.15/TE, P.Lt.18/TE, P.Lt.21/TE,
P.Lt.24/TE, P.Lt.26/TE
11. Pengadaan dan Pemasangan Kabel dari Pompa ke P.Ctr Sumpit 1 s/d 6, P.STP, P.Ctr
Transfer pump Tower B, Tower C, Tower D,Tower E, P.Ctr Row Water ,Power Effluent
Pump, Power Recycling Pump.
12. Pengadaan dan Pemasangan Kabel dari P.Lt. 3/TB, P.Lt. 6/TB, P.Lt. 9/TB, P.Lt. 12/TB,
P.Lt. 15/TB, P.Lt. 18/TB, P.Lt. 21/TB, P.Lt. 24/TB, P.Lt. 26/TB menuju Panel lantai
diatasnya & di Bawahnya .
13. Pengadaan dan Pemasangan Kabel dari P.Lt. 3/TC, P.Lt. 6/TC, P.Lt. 9/TC, P.Lt. 12/TC,
P.Lt. 15/TC, P.Lt. 18/TC, P.Lt. 21/TC, P.Lt. 24/TC, P.Lt. 26/TC menuju Panel lantai
diatasnya & di Bawahnya .
14. Pengadaan dan Pemasangan Kabel dari P.Lt. 3/TD, P.Lt. 6/TD, P.Lt. 9/TD, P.Lt. 12/TD,
P.Lt. 15/TD, P.Lt. 18/TD, P.Lt. 21/TD, P.Lt. 24/TD, P.Lt. 26/TD menuju Panel lantai
diatasnya & di Bawahnya
15. Pengadaan dan Pemasangan Kabel dari P.Lt. 3/TE, P.Lt. 6/TE, P.Lt. 9/TE, P.Lt. 12/TE,
P.Lt. 15/TE, P.Lt. 18/TE, P.Lt. 21/TE, P.Lt. 24/TE, P.Lt. 26/TE menuju Panel lantai
diatasnya & di Bawahnya
16. Pengadaan dan Pemasangan Kabel dari masing – masing P. lantai menuju P. KWH &
MCB Box masing – masing unit Apartement untuk Tower B, Tower C, Tower D & Tower
E sesuai gambar rencana.
17. Pengadaan dan Pemasangan Kabel dari Gardu PLN ke KHB-TR 1.
18. Pengadaan dan Pemasangan Kabel dari KHB-TR ke KHB-TR.
19. Pengadaan dan Pemasangan Kabel dari KHB-TR ke masing – masing KWH Meter Ruko.
20. Pengadaan dan Pemasangan semua Kabel yang tercantum di gambar perencana.
21. Peralatan bantu.
2.2.2.4. Pekerjaan Penerangan, power daya dan saklar didalam bangunan meliputi pekerjaan
sebagai berikut :
1. Semua jenis Saklar/Switch, Stop kontak/Socket outlet disetiap lantai.
2. Semua jenis lampu penerangan.
3. Kabel penerangan yang menuju saklar dan lampu.
4. Kabel-kabel power daya stop kontak general.
5. Sistem pentanahan semua beban listrik.
6. Pemasangan konduit-konduit untuk instalasi kabel NYM / NYA yang menuju saklar,
lampu dan stop kontak
7. Gantungan dan support untuk pengadaan dan pemasangan konduit-konduit instalasi
kabel.
8. Peralatan bantu.
2.2.2.7. Pekerjaan Rak (Tray) Kabel dan Tangga (Ledder) Kabel meliputi pekerjaan sebagai berikut:
1. Rak (Tray) untuk Instalasi Kabel masing – masing lantai dan MCB Box Apartement.
2. Rak (Tray) untuk Instalasi kabel yang turun ke Panel – Panel,
3. Tangga (Ledder) untuk Instalasi Kabel Fedder (Kabel besar),
4. Tangga (Ledder) untuk Instalasi Kabel Fedder di Shaft dari Lt. Semi Basemenet sampai
Lt. Atap,
5. Elbow, Tee, Reduser (Factory Made) dan lain- lain untuk Instalasi kabel Rak (Tray) dan
Tangga (Ledder),
6.
2.2.2.8. Pekerjaan Material Bantu meliputi pekerjaan sebagai berikut :
1. Gantungan
2. Acsesoris
3. Support
4. Dudukan
5. Fondasi
6. Flexibel, klem, baut-baut dan Fresser
KONDISI OPERASI
3.1.0. Setiap bahan dan peralatan yang akan dipergunakan dalam pekerjaan ini harus merupakan
suatu hasil produksi yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan juga tidak
bertentangan dengan ketentuan dari IEC.
3.2.0. Setiap bahan dan peralatan yang akan digunakan harus mampu beroperasi secara baik pada
temperature keliling tidak kurang dari 40°C dengan kelembaban relatif tidak kurang dari 80
%.
3.3.0. Semua peralatan yang membutuhkan catu daya listrik, harus dipilih yang sesuai dengan
catu daya di Lokasi Proyek.
3.4.0. Semua peralatan yang membutuhkan catu daya harus dipilih yang tidak bekerja secara
normal dengan besaran factor daya tidak kurang dari 0,9 atau Pemborong wajib
menambahkan kapasitor.
3.5.0. Apabila ternyata peralatan yang diajukan Pemborong mempunyai kapasitas yang lebih
besar dari yang direncanakan, Pemborong wajib menyesuaikan semua perubahan komponen
yang berhubungan dengan perubahan kapasitas tersebut.
4.1.0. Kabel yang akan dipergunakan untuk menyalurkan daya listrik dan akan ditanam adalah
kabel berinti banyak dari bahan tembaga dengan luas penampang tidak kurang dari yang
ditunjukkan dalam Gambar Rencana, dimana setiap intinya diisolasi dengan bahan PVC dan
diisolasi secara keseluruhan dengan PVC. Pada lapisan luarnya harus terdapat bagian
pelindung dari beban mekanis dan dilapisi dengan bahan PVC.
4.2.0. Kabel yang akan dipergunakan untuk menyalurkan daya listrik pada jaringan primer dan
atau pada beban dinamis adalah kabel berinti banyak dari bahan tembaga dengan luas
penampang inti tidak kurang dari yang ditunjukkan didalam Gambar Rencana, dimana
setiap intinya diisolasi dengan bahan PVC sebanyak 2 lapis.
4.3.0. Kabel yang dipergunakan untuk melayani beban listrik dalam penerangan dan kotak kontak
yang tidak ditanam adalah kabel berinti banyak dari bahan tembaga dengan luas
penampang inti tidak kurang dari yang ditunjukkan dalam Gambar Rencana, dimana setiap
intinya diisolasi dengan bahan PVC dan secara keseluruhan diisolasi dengan bahan PVC dan
secara keseluruhan diisolasi dengan bahan PVC.
4.4.0. Kabel yang dipergunakan untuk melayani beban listrik penerangan dan kotak kontak serta
beban listrik lainnya dan ditanam harus sesuai dengan ketentuan pada butir 5.3.0. tersebut
diatas.
4.5.0. Kabel listrik yang akan dipergunakan untuk melayani beban tiga phasa harus diproduksi sesuai dengan
ketentuan dalam SPLN dan VDE untuk tegangan kerja sebesar 600/1000 Volt.
4.6.0. Kabel listrik yang akan dipergunakan untuk melayani beban satu phasa harus diproduksi
sesuai dengan ketentuan dalam SPLN dan VDE untuk tegangan kerja sebesar 500 V.
4.7.0. Kabel kontrol khusus untuk tegangan kerja tidak lebih dari 110 Volt adalah kebel berinti
tembaga berbentuk serabut dengan luas penampang inti seperti yang ditunjukkan dalam
Gambar Rencana dan masih dapat melayani operasi secara normal dimana setiap intinya
terbuat dari bahan tembaga berisolasi bahan PVC dan secara keseluruhan diisolasi dengan
bahan PVC.
4.8.0. Ketentuan lain mengenai kabel akan diberikan MK /Direksi Pengawas/Wakil Pemberi Tugas
selama periode pelaksanaan.
4.9.0. Untuk warna pada kabel harus mengikuti standard daripada PUIL, untk kabel feeder sistem
3 phase adalah sebagai berikut Merah phase R, Biru phase S, Hitam phase T dan kuning
dengan setrip hijau untuk grounding.
4.10.0. Untuk sistem 1 phase diakai sistem warna sebagai berikut Hitam untuk Positif (+), biru
untuk Nol (-).
4.11.0. Untuk setiap kabel yang melindungi didalam jalan harus dilindungi dalam pipa dengan
kedalaman 60 m dari permukaan tanah/jalan.
5.1.0. Pemborong wajib mempergunakan pipa pelindung kabel bagi semua kabel yang diameternya
berukuran lebih kecil dari 20 mm, dimana diameter dalam dari pipa pelindung kabel tidak
kurang dari 150 % diameter luar kabel.
5.2.0. Apabila dipergunakan kabel berinti tunggal, maka Pemborong wajib memakai pipa
pelindung harus tidak kurang dari 250% jumlah luas penampang kabel yang akan dipasang.
5.3.0. Apabila tidak ditentukan lain, maka Pemborong wajib memakai pipa pelindung kabel yang
terbuat dari bahan PVC khusus SUPER HIGH IMPACT HEAVY GAUGE khusus untuk
pemakai dalam bangunan sesuai dengan Standard BSI.
5.4.0. Pipa pelindung kabel yang dipergunakan harus tidak mempunyai sifat sebagai berikut :
∗ Tidak mudah terbakar
∗ Tidak merambatkan api
∗ Dapat memadamkan api dengan sendirinya.
∗ Tidak mengeluarkan gas beracun bila terbakar
∗ Dan ketentuan-ketentuan lainnya sesuai dengan persyaratan International.
5.5.0. Pemborong wajib mempergunakan kotak percabangan yang sesuai dengan kebutuhan dan
tipe pemasangannya serta disetujui oleh MK/Direksi Pengawas/Wakil Pemberi Tugas.
5.7.0. Dalam pemasangan kabel ke peralatan utama, Pemborong wajib mempergunakan pelindung
yang bersifat fleksibel dilengkapi dengan semua peralatan.
5.8.0. Pada daerah langit-langit tanpa plafon instalasi dicor dalam plat beton atau diklem ke
rangka plat rak, memakai pelindung pipa PVC lengkap dengan fitting-fittingnya.
Casa De Parco Apart.-SPEL.Doc Ketentuan Teknis Pekerjaan Listrik - Hal. - 6
Proyek : APARTEMEN CASA DE PARCO - Taman Kota Barat, BSD City, Tangerang.
Paket Pekerjaan Elektrikal.
5.9.0. Pada daerah langit-langit dengan plafon, instalasi terpasang sebagai berikut :
♦ Diklem ke plat beton setiap jarak 75 cm dengan pelindung pipa PVC lengkap dengan
fitting-fittingnya.
♦ Atau diklem dengan hanger setiap jarak 100 cm, dengan pelindung pipa PVC lengkap
dengan fitting-fittingnya.
5.10.0. Pemotongan pipa pada pipa pelindung kabel harus dilakukan dengan memakai alat potong
khusus pipa, dimana pada bagian bekas dilakukan pemotongan harus dibersihkan dengan
mempergunakan REAMER.
5.11.0. Bagian persambungan harus dibersihkan terlebih dahulu dengan cairan pembersih yang
dianjurkan pabrik pipa sebelum diadakan penyambungan .
5.12.0. Dalam hal pemasangan pipa, penempatan yang diperkenankan adalah yang sejajar dengan
dinding bangunan baik untuk pemasangan yang mendatar maupun yang tegak terhadap
bidang mendatar. Sudut belokan yang diperkenankan adalah tegak lurus atau 45 derajat.
5.13.0. Dalam hal pemasangan pipa yang tidak dapat dilaksanakan secara sekaligus, maka bagian
ujung pipa harus ditutup sementara sesuai petunjuk MK/Direksi Pengawas/Wakil Pemberi
Tugas.
5.14.0. Kotak percabangan dari pipa pelindung kabel apabila diperlukan harus ditempatkan pada
plat lantai diatas lantai yang bersangkutan. Kotak percabangan harus dipasang dengan
mempergunakan FISHER 5 sebanyak 2 buah ke plat lantai yang bersangkutan.
5.15.0. Warna dari konduit listrik adalah warna putih dengan klem.
6.1.0. Saklar yang dipergunakan harus mempunyai kapasitas pemutusan, penyambungan dan
penghantaran arus tidak kurang dari 10 A secara kontinue pada tegangan 240 V.
6.2.0. Stop kontak yang dipergunakan harus mempunyai kapasitas penghantaran arus beban tidak
kurang dari 10 A secara kontinue pada tegangan kerja 240 Volt. Stop kontak ini harus
mempunyai bagian penghantar pentanahan.
6.3.0. Baik saklar maupun stop kontak harus dilengkapi dengan kotak pemasangan yang akan
ditempatkan didalam partisi atau di dalam dinding ruangan. Oleh karenanya kotak
pemasangan tersebut harus sesuai untuk pemasangan di dalam partisi.
6.4.0. Stop kontak yang dipergunakan harus mempunyai perlengkapan berupa pengaman pada
kedua lubang penghantar phasa dan netral sehingga tidak mungkin dapat dipergunakan
apabila salah satu lubang ditekan.
6.5.0. Bagian depan dari saklar dan stop kontak harus terbuat dari bahan bukan metal dan
warnanya akan ditentukan kemudian.
7.1.0. Jenis Head Penangkal Petir sistem Electrostatic sesuai standard Depnaker dan BSI
7.2.0. Setiap bagian dari sistem penangkal petir ini tidak diperkenankan mempunyai peralatan
bantu yang dapat mengurangi keandalan dari sistem secara keseluruhan.
7.3.0. Bagian penangkal petir harus dipasangkan pada puncak tiang yang ditempatkan ditiang
tunggal,dengan Tiang dari Pipa Galvanis dengan di ujung penangkap petir diberi Bahan
Fiber Hitam, dimana ketinggian keseluruhan harus sesuai dengan yang ditunjukkan dalam
Gambar Rencana.
7.4.0. Memeriksa kembali konstruksi pemasangan tiang penangkal petir termasuk dudukannya
untuk menjamin pemasangan yang kokoh dan dapat menahan gangguan yang akan
mungkin terjadi (dapat koordinasi dengan pihak struktur).
7.5.0. Bagian penghantar arus surja harus jenis yang disesuaikan dengan yang dianjurkan oleh
pabrik pembuat bagian penangkal petir.
7.6.0. Bagian pentanahan harus terdiri atas titik pentanahan, yang terbuat dari pipa baja galvanis
berdiameter 1½” ( 40 mm²) atau lebih sepanjang minimum 12 meter atau lebih dan pada
bagian ujungnya diberikan batang tembaga runcing berdiameter tidak kurang dari 1½” (40
mm²) sepanjang 50 cm.
7.7.0. Bagian ujung dari titik pentanahan harus dihubungkan dengan penghantar arus surja
mempergunakan kabel sesuai gambar rencana.
7.8.0. Pada permukaan tanah dari titik pentanahan harus diberikan kotak kontrol yang terbuat
dari susunan batu bata yang diplester halus dan dilengkapi penutup beton yang diberikan
pegangan untuk membukanya.
7.9.0. Persambungan antara penghantar arus surja dengan penghantar titik pentanahan harus
mempergunakan alat bantu persambungan khusus sesuai dengan petunjuk MK/Direksi
Pengawas/Wakil Pemberi Tugas.
7.10.0. Persambungan antara penghantar arus surja dan bagian penerima petir, harus dilakukan
sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuat peralatan dan peralatan.
7.11.0. Wajib menyediakan minimum dua (atau lebih) titik pentanahan dengan tahanan
pentanahan tidak lebih dari 2 Ohm bila diukur pada saat 2 hari tidak hujan secara berturut-
turut.
7.12.0. Ketentuan lain mengenai pekerjaan ini akan diberikan oleh MK/Direksi Pengawas/Wakil
Pemberi Tugas selama periode pelaksanaan pekerjaan.
7.13.0. Arus aliran muatan yang tercipta harus disalurkan lewat penghantar (kabel) yang
besarannya tertera pada gambar rencana.
7.14.0. Untuk penyalaan lampu obstraction light dipakai sistim otomatis yaitu photo cell.
Pemborong wajib memasang sesuai gambar rencana.
8.1.0. Semua titik pentanahan harus terdiri atas titik pentanahan, yang terbuat dari pipa baja
galvanis 1½” (40 mm²) atau lebih sepanjang minimum 12 meter atau lebih sesuai ohm yang
harus tercapai, dimana pada bagian ujungnya diberikan batang tembaga runcing
berdiameter tidak kurang dari 1½” (40 mm²) sepanjang 50 cm.
8.2.0. Bagian ujung dari titik pentanahan harus dihubungkan ke penghantar pentanahan dengan
mempergunakan kawat baja telanjang berluas penampang 70 mm².
8.3.0. Pada permukaan tanah dari titik pentanahan harus diberikan kotak kontrol yang terbuat
dari susunan batu bata yang diplester halus dan dilengkapi penutup beton yang diberikan
pegangan untuk membukanya.
8.4.0. Persambungan antara penghantar pentanahan dengan penghantar titik pentanahan harus
mempergunakan alat bantu persambungan khusus sesuai dengan petunjuk MK/Direksi
Pengawas/Wakil Pemberi Tugas.
8.5.0. Pemborong wajib menyediakan suatu titik pentanahan dengan tahanan pentanahan tidak
lebih dari 2 Ohm bila diukur pada saat 2 hari tidak hujan secara berturut-turut.
8.6.0. Ketentuan lain mengenai pekerjaan ini akan diberikan oleh MK/Direksi Pengawas/Wakil
Pemberi Tugas selama periode pelaksanaan pekerjaan.
8.7.0. Pemborong wajib menyediakan 2 Titik untuk Panel Tegangan Menengah,2 Titik untuk
Trafo (Body dan Netral), 2 titik untuk Panel Tegangan Rendah, semua Titik Pentanahan
(Grounding) tidak boleh di Paralel dan di-tentukan jarak antar Grounding adalah minimum
5 Meter.
8.8.0. Besaran untuk sistim Pentanahan untuk semua sistim PTM, TRAFO, PUTR adalah maximal
adalah tidak boleh lebih dari 2 Ohm,
8.9.0. Sistem pentanahan yang dipakai adalah sistem pembumian netral pengaman sesuai PUIL
2000.
9.1.0. Pada hubungan kabel dan peralatan, Pemborong harus mempergunakan sepatu kabel/klem
yang sesuai ukurannya dan disetujui oleh MK/Direksi Pengawas/Wakil PemberiTugas.
9.2.0. Peralatan bantu dalam terminasi kabel yang berukuran lebih besar dari 16 mm adalah
sepatu kabel yang harus disetujui oleh MK/Direksi Pengawas/Wakil PemberiTugas.
9.3.0. Peralatan bantu untuk pemasangan kabel ke dalam panel berupa CABLE GLAND harus
disetujui oleh MK/Direksi Pengawas/Wakil PemberiTugas.
9.4.0. Peralatan bantu dalam pemasangan lampu penerangan harus sesuai dengan kondisi
lapangan dan disetujui oleh MK/Direksi Pengawas/Wakil PemberiTugas.
9.5.0. Peralatan bantu berupa FISHER dan DYNABOLT dan yang sejenis harus mempunyai
kekuatan yang sebanding terhadap bebannya dan harus disetujui oleh MK/Direksi
Pengawas/Wakil PemberiTugas.
9.6.0. Peralatan bantu dalam pemasangan saklar, kotak kontak dan yang sejenis harus disetujui
oleh MK/Direksi Pengawas/Wakil PemberiTugas.
9.7.0. Peralatan bantu dalam penyambungan kawat tembaga telanjang harus mempunyai
permukaan yang dilapisi oleh timah dan disetujui oleh MK/Direksi Pengawas/Wakil
PemberiTugas.
9.8.0. Peralatan bantu dalam penyambungan kabel penerangan dan stop kontak biasa adalah tipe
las doup produksi 3 M atau LEGRAND.
10.1.1. Kotak lampu penerangan umum harus terbuat dari bahan plat baja yang diproses anti karat
dengan ketebalan tidak kurang dari 0,7 dan dicat akhir dengan cat bakar putih dari ICI,
contoh harus disetujui oleh MK/Direksi Pengawas/Wakil PemberiTugas.
10.1.2. Konstruksi lighting fixtures pada umumnya harus memberikan effisiensi penerangan yang
maksimal, rapi, kuat serta sedemikian rupa hingga pekerjaan-pekerjaan seperti penggantian
lampu, pembersihan, pemeriksaan dan pekerjaan pemeliharaan dengan mudah dapat
dilaksanakan.
10.1.3. Pada semua lighting fixtures harus dibuatkan mur dan baut sebagai tempat terminal
pentanahan (Grounding).
a. TLD 2x36 Watt dengan armature TKI tanpa Cover
- Bahan kotak lampu dari sheet steel tebal 0,7 mm.
- Cat dasar anti karat, dengan proses anti carat, powder coating dan finish cat bakar
warna broken white.
- Ballast Philips,ATCO,40 Watt/220V/50 Hz dengan losses tidak boleh lebih besar dari
6,5 Watt
- Fitting dan starter holder philips type H04, Vossloh.
- Tabung TL 36 Watt merk Philips, diameter 26 mm², warna 84.
- Starter Philips 40 Watt.
- Terminal grounding pada badan lampu.
- Terminal koneksi antara input dan output
b. TLD 2x18 Watt dengan armature TKI tanpa Cover.
- Bahan kotak lampu dari sheet steel tebal 0,7 mm.
- Cat dasar anti karat, dengan proses anti carat, powder coating dan finish cat bakar
warna broken white.
- Ballast Philips, ATCO, 20 Watt/220V/50 Hz dengan losses tidak boleh lebih besar dari
6,5 Watt.
- Fitting dan starter holder philips type H04, Vossloh.
- Tabung TL 18 Watt merk Philips, diameter 26 mm², warna 84.
- Starter Philips 20 Watt.
- Terminal grounding pada badan lampu.
c. TLD 2x36 Watt dengan armature TKO.
- Bahan kotak lampu dari sheet steel tebal 0,7 mm.
- Cat dasar anti karat, dengan proses anti carat, powder coating dan finish cat bakar
warna broken white.
- Ballast Philips, ATCO, 40 Watt/220V/50 Hz dengan losses tidak boleh lebih besar dari
6,5 Watt.
- Fitting dan starter holder philips type H04, Vossloh.
- Tabung TL 36 Watt merk Philips, diameter 26 mm², warna 84.
- Starter Philips 40 Watt.
- Terminal grounding pada badan lampu.
d. TLD 1x36 Watt dengan armature Balk.
- Bahan kotak lampu dari sheet steel tebal 0,7 mm.
- Cat dasar anti karat, dengan proses anti carat, powder coating dan finish cat bakar
warna broken white.
- Ballast Philips, ATCO, 40 Watt/220V/50 Hz dengan losses tidak boleh lebih besar dari
6,5 Watt.
- Fitting dan starter holder philips type H04, Vossloh.
- Tabung TL 36 Watt merk Philips, diameter 26 mm², warna 84.
- Starter Philips 40 Watt.
- Terminal grounding pada badan lampu.
- Terminal koneksi antara input dan output
e. TLD 1x36 Watt dengan armature GMS.
- Bahan kotak lampu dari sheet steel tebal 0,7 mm dengan penutup kotak dari bahan
acrylic
- Cat dasar anti karat, dengan proses anti carat, powder coating dan finish cat bakar
warna broken white.
- Cover Acrylic putih susu.
- Ballast Philips, ATCO, 40 Watt/220V/50 Hz dengan losses tidak boleh lebih besar dari
6,5 Watt.
- Fitting dan starter holder philips type H04, Vossloh.
- Tabung TL 36 Watt merk Philips, Osram diameter 26 mm², warna 84.
- Starter Philips 36 Watt.
- Terminal grounding pada badan lampu.
- Terminal koneksi antara input dan output
Casa De Parco Apart.-SPEL.Doc Ketentuan Teknis Pekerjaan Listrik - Hal. - 10
Proyek : APARTEMEN CASA DE PARCO - Taman Kota Barat, BSD City, Tangerang.
Paket Pekerjaan Elektrikal.
11.1.1. Semua peralatan/panel-panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat, rapi,
baik dan harus sesuai pula dengan ketentuan & peraturan-peraturan yang berlaku.
11.1.2. Setiap kabel masuk/keluar dari suatu peralatan/panel-panel harus dilengkapi dengan gland
karet atau penutup yang rapat tanpa adanya permukaan yang tajam.
11.1.3. Semua peralatan listrik/panel-panel listrik harus ditanahkan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
11.1.4. Semua kabel instalasi pada kedua ujungnya harus diberi tanda kabel yang jelas dan tidak
mudah lepas untuk mengidentifikasikan dengan mudah arah beban, pasangannya pada
ujung yang lain dan lain-lain.
11.1.5. Pada setiap jalur kabel tidak diperkenankan adanya sambungan-sambungan kecuali pada
keadaan-keadaan sebagai berikut :
Sambungan kabel-kabel instalsi penerangan & stop kontak yang harus dilakukan dalam
kotak terminal (teedos) yang terbuat dari bahan metal atau PVC ditutup dan tutupnya
dilengkapi dengan sekrup. Sambungan kabel-kabel harus diisolasi dengan baik & dilengkapi
dengan las-dop.
11.1.6. Semua kabel yang melewati dalam tembok, dalam beton, dalam partisi harus menggunakan
konduit.
11.1.7. Pada tempat-tempat yang menggunakan plafon, instalasi listrik yang jalurnya bersamaan
ditempatkan diatas rak kabel (sesuai gambar rencana), untuk cabang-cabang yang ke titik
lampu-lampu & stop kontak, diklem pada plat beton.
11.1.8. Klem yang digunakan adalah dari jenis plastik dengan ukuran disesuaikan dengan diameter
kabel. Paku yang ada pada klem tersebut harus diganti dengan paku beton dengan kualitas
baik.
11.1.9. Dikecualikan dari hal diatas ialah kabel-kabel Feeder arus kuat.
11.1.10. Pemasangan konduit harus rapi, rata, tidak saling bersilang, teratur dan lain-lain.
11.1.11. Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi warna untuk mengidentifikasi phasanya
sesuai dengan PUIL
11.1.12. Kabel-kabel dengan diameter 4 m2 atau lebih harus dilengkapi dengan sepatu kabel pada
tempat-tempat terminasinya.
11.1.13. Sepatu kabel yang berukuran 70 mm2 atau lebih harus mempergunakan press hidrolis yang
sebelumnya telah dicelup dengan timah patri.
11.1.14. Kabel-kabel yang ditanam dalam tanah harus pada kedalaman minimal 60 cm. Sebelum dan
sesudah penggelaran kabel harus dialasi dengan lapisan pasir setinggi 15 cm dan diatasnya
diberi pelindung dengan bata Cikarang. Lebar galian disesuaikan dengan jumlah jalur kabel
yang dilakukan tapi tidak boleh kurang dari 40 cm.
11.1.15. Kabel-kabel yang ditanam menyebrangi selokan atau jalan atau instalasinya lain harus
diletakkan pada kedalaman minimum 50 cm dari bagian bawah dari apa yang dilintasinya
dan diberikan pipa pelindung pipa GIP kelas medium dengan diameter minimum 2 ½ kali
penampang kabel.
11.1.16. Pada daerah langit-langit dengan plafon instalasi terpasang yaitu : untuk 1 dan 3 jalur kabel
saja, instalasi diklem ke plat beton atau di klem ke hanger besi plat.
11.1.17. Untuk saklar dan stop kontak instalasi terpasang recassmounted ke kolom atau tembok.
Sakelar terpasang 150 cm diatas lantai finish dan stop kontak setinggi 30 cm diatas lantai
kecuali peralatan tertentu.
11.1.18. Dalam shaft riser instalasi feeder terpasang dan diklem ke rak kabel shaft riser setiap jarak
150 cm tanpa pipa.
11.1.19. Dihalaman instalasi terpasang sebagai berikut : feeder dan instalasi lampu halaman
terpasang minimal 60 cm dibawah permukaan tanah dengan memakai pelindung pipa
galvanis untuk yang melintas jalan.
11.2.1. Kabel-kabel yang dipakai haruslah kabel-kabel yang telah memenuhi standard, peraturan-
peraturan dalam negeri & International serta telah mendapat sertifikat dari instansi-
instansi yang berwenang seperti PLN, LMK, Pabrik pembuat dan lain-lain.
11.2.2. Tahanan isolasi minimal kabel-kabel 20 Mega Ohm untuk kabel-kabel TR.
13.1.0. Yang dimaksud dengan testing dan Commissioning disini adalah pembebanan pemakaian
daya listrik pada seluruh perangkat instalasi listrik secara terus menerus selama minimal 2
x 24 jam.
Tujuan pembebanan yang terus menerus tersebut adalah untuk menjajagi kehandalan
setiap perangkat instalasi listrik sebelum gedung dioperasikan.
a. Panel Distribusi Penerangan dan Panel-panel AC dan Pompa
♦ Set semua Alat pemutus arus berupa MCCB atau MCB di 80%.
♦ Yakinkan grouping penerangan sudah sesuai design atau shop drawing yang
disetujui.
b. Semua kabel Power dan kabel Penerangan harus sudah ditest merger dengan kondisi
baik.
c. Semua grounding harus sudah ditest maximum 2 Ohm.
d. Lakukan test kehandalan isolasi.
Bila semua persyaratan diatas sudah dilakukan maka testing/commissioning sudah bisa
dimulai.
13.2.0. Urutan pekerjaan Testing & Commissioning pekerjaan instalasi listrik adalah sebagai
berikut :
a. Check tegangan listrik di semua sub distribution Panel dan yakinkan besar tegangan
sudah selesai design dengan kerugian tegangan tidak melebihi batas maximum yang
diizinkan.
b. Masukkan semua group penerangan dan yakinkan semua lampu sudah menyala.
Kemudian lakukan hal-hal sebagai berikut :
♦ Check ampere tiap phasa dan tegangan kerja dan yakinkan sudah pada batas
unbalance yang ditolerir, catat dan buatkan laporan.
♦ Ukur kekuatan penerangan di malam hari dengan menggunakan Lux meter yang
baik, catat dan buatkan laporannya.
c. Hidupkan semua peralatan A/C dan peralatan-peralatan yang menggunakan Daya
Listrik.
d. Pada saat pengetesan panel, perlu dilakukan test infrared.
e. Semua laporan diatas agar dicatat dibukukan sebagai Laporan Testing &
Commissioning.
14.1.5. Tahanan tanah harus diuji, sehingga tahanan tanah lebih kecil dari 2 ohm diukur dalam
keadaan tanah kering.
14.1.6. Semua pengujian harus disaksikan oleh Pemberi Tugas dan dibuat laporan tertulis.
15.2.0. Setiap lampu Flourescent yang bukan merupakan jenis lampu pijar tidak dilengkapi dengan
kapasitor.
15.3.0. Penempatan kabel didalam kotak lampu harus diatur secara rapi dan setiap ujung kabel
harus disediakan terminal penyambungan masuk.
No.
No. KOMPONEN REKOMENDASI MERK /
BRAND
I. ELEKTRIKAL
1. PANEL TEG. MENENGAH / PTM / CUBICLE TM
Merk : MG, ABB, GE, ALSTHOM
Type : Indoor
Tegangan Nominal : 24 KV/3ph/50 Hz
Tegangan Kerja : 20 KV/3ph/50 Hz
Jumlah fase : 3 phase
Frekwensi : 50 Hz.
Tegangan uji isolasi : 50 Kv/ menit.
Tegangan Impulse (BIL) : 125 kV
Arus Nominal Busbar : 630 Ampere
Kapasitas hubung singkat busbar : 14,5 kA / detik.
Tegangan control : 24 V DC.
Suhu ruang maksimum : 40 deg. C ( 40 ° C )
Kelembaban Relative maksimum : 90 %.
Jumlah Incoming ( Unit ) : 1 unit
Jumlah Outgoing ( Unit ) : 1 unit
2. TRANSFORMER / TRAFO
Merk : TRAFINDO, UNINDO.
Jumlah Unit : 1 unit B&D
Jenis Trafo : Oil Immersed, Radiator type
Power Rating : 2.500 KVA
Jumlah Unit : 1 unit
Jenis Trafo : Oil Immersed, Radiator type
Power Rating : Lihat gambar
Sisi Tegangan Primer : 20 Kv, 3 phase dengan Elastimold.
Sisi Tegangan Sekunder : 400 Volt – 3 phase
Tapping sisi Tegangan Menengah : ± 2,5 s/d ± 5 %
Group Vektor : DYN 5, impedansi 6 %
Frequensi : 50 Hz.
Temperature keliling : 40 deg. C.
Derajat pengaman : IP – 10
Pendingin : ONAN
Insulation Class : Standar Manufacturer
Material Conductor : Tembaga
Pengaman : DGPT2 atau setara yang lebih baik.
Acessories : - Thermometer dia..10 cm, Name
Plate, Roda, Lifting plug,
Terminal grounding.
- Conservator
- Thermostat.
- Gas Detection relay.
3. PANEL TEG. RENDAH SIMETRI, PANELINDO,
Pembuat Panel : Box Panel from steel sheet, finishing,. INTIMUARA, SIER
Komponen Panel : Powder coating MG, ABB, LG, GE.
4. CAPASITOR BANK : Sesuai Gambar Rencana. MG, ABB, SIEMENS,
Type : Metalizedfilm(drytype)Sheet steel casing NOKIAN, LIFASA.
Rated : 525 Volt
Insulation : 3 kV rms/15 kV crest.
Losses : 0,5 W / kVAR.
Continous Overvoltage : 1,1 x U
Over current : 1,5 x 1
All-Film Dielectric : Polypropelene
Cable connection : Terminal for Cu-cable.
Temperature Category : - 40 deg C s/d + 50 deg C
Standard : IEC70–70A, IEC 110, BS 1650, VDE 0560
Protection : Discharge resistor
Connecter Rating : 1,4 x In.
Ventilasi panel : Harus dilengkapi dengan Ex. Fan dan filter grille yang cukup untuk
pendinginan kapasitor pada waktu ber-operasi dilengkapi dengan
thermostat.
No.
No. KOMPONEN REKOMENDASI MERK /
BRAND
Kwh Meter : 3 Phase,4 W/5A FUJI, ACTARIS,AXLE, IME
Kwh Meter 1 Phase 3 W/2A
AC meter : Accurcy class 1,5
Scale rating up 6000A
Overscale 2 In
Connecting mode – Direct
- Via CT
AC Voltmeter : Accurcy class 1,5
Scale rating up 6000A
Overscale 2 In
Connecting mode – Direct
- Via CT
Frequency Meter LED : Accurcy class 0,5
Scale rating up 47-50-53 Hz
Supply Voltage – 220
LV CURRENT Transformer
Push Button
Relay
LV Fuses : Type Cylindrical fuse Holders
Rotary Selector Switches
5. MCB BOX : HAGER, ABB, SHNEIDER
MCB DI MCB BOX : Componen Panel MG, ABB.
6. KABEL POWER / FEEDER
Merk : KABELINDO, SUPREME
Tipe : N2XSGbY, N2XSY, NYY, NYFGBY, KABELMETAL, TRANKA,
NYM SUMITOMI (IKI KABEL)
: FRC (Fire Resistant Cable) FUJI, BETAFLAM, WILSON
7. KABEL KONDUIT
Tipe / Merk : PVC CONDUIT HIGH IMPACT EGA, CLIPSAL, GILFLEX.
METAL CONDUIT ELPRO, NATIONAL
8. RAK KABEL / TRAY & LEADER
Merk : INTERACK, BEVAMESH,
Tipe HOT DIP GALVANIZED THREE ABADI, METOSU
9. ARMATURE LAMPU ARTOLITE,SPECTRA,
METOSU.
Merk :
Komponen Lampu : PHILIPS
- Starter : PHILIPS.
- Ballast : PHILIPS, ATCO,
- Fitting : PHILIPS, BJB, VOSLOCH.
- Capasitor : NOTOCON, CAMBRIDGE,
- Tabung Lampu TL/PL type 84 : PHILIPS, OSRAM.
- Battery Nicad MENVIER, HITS, SAMCON.
10. SAKLAR,STOP KONTAK ABB,SCHNEIDER, MK
Type dan Merk : Setara Schneider Type VIVACE LEGRAND,
11. PENANGKAL PETIR
Merk : LPI GUARDIAN,
Tipe : Electrostatic Non Radioaktive PREVECTON.
12. GROUNDING SYSTEM
- Conductor : BC 70 mm² (Sesuai gambar rencana). KABELINDO, SUPREME,
- Copper rod as Earthing : NYA 70 mm² (Sesuai gambar rencana). KABEL METAL, TRANKA.
Electrode
=========ooooOOOOoooo=========