Anda di halaman 1dari 3

Gardu Trafo Tiang (GTT) Distribusi

GTT adalah peralatan yang berfungsi untuk menurunkan tegangan dari 20kV menjadi
380/220 Volt dimana posisi trafo diletakan ditiang. Pengoperasian GTT harus sesuai dengan
standar operasional prosedur ( SOP ).

Didalam mengoperasikan distribusi ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain :
1.            Persiapan
      Menyiapkan surat Perintah Kerja dari atasan yang berwenang
      Menyiapkan peralatan kerja :
-     Toolkit 1 set
-     Shackel Stick 20 kV
-     Fuse Puller
      Menyiapkan Peralatan ukur :
-     Multimeter
-     Megger
-     Earth Tester dan Phase Squance
      Menyiapkan peralatan K3 :
- Helm Pengaman
- Sepatu
- Sarung tangan isolasi
- Tali Pengaman
- Pakaian kerja
- P3K
2.            Pelaksanaan
 Memeriksa keadaan di sekitar trafo dan yakinkan trafo aman dioperasikan
 Melaporkan kepada pihak yang yang berwenang bahwa pengoperasian siap
dilaksanakan , tunggu sampai jawaban izin pengoperasian keluar
 Memasukkan FCO (Fuse Cut Out)
  Memeriksa urutan phase
  Mengukur tegangan sisi TR (Tegangan Rendah), pastikan bahwa penyetelan
sadapan trafo sudah benar
  Mengoperasikan saluran jurusan dengan cara :
o   Untuk pelanggan umum : masukkan saklar utama, menyusul kemudian NH fuse
satu persatu sambil di tes kemungkinan adanya hubung singkat pada saluraan jurusan
o   Untuk pelanggan industri : masukkan seluruh NH fuse, menyusul kemudian saklar
utama

Komponen-komponen utama GTT:

1. Transformator : berfungsi sebagai trafo daya merubah tegangan menengah (20kV)


menjadi tegangan rendah (380/200)Volt.

2. Fuse Cut Out (CO) : Sebagai pengaman penyulang, bila terjadi gangguan di gardu
(trafo) dan melokalisir gangguan di trafo agar peralatan tersebut tidak rusak. CO
dipasang pada sisi tegangan menengah (20kV)

3. Arrester : sebagai pengaman trafo terhadap tegangan lebih yang disebabkan oleh
sambaran petir dan switching (SPLN se.022/PTS/73)

4. NH Fuse : sebagai pengaman trafo terhadap arus lebih yang terpasang pada sisi
tegangan rendah (20kV), maupun karena beban lebih.

5. Grounding Arrester : Untuk menyalurkan arus ketanah yang disebabkan oleh


tegangan lebih karena sambaran petir dan switching.

6. Grounding Trafo : Untuk menghindari tegangan lebih pada phasa yang sehat bila
terjadi gangguan satu phasa ke tanah maupun yang disebabkan oleh beban tidak
seimbang.

7. Grounding LV Panel : sebagai pengaman apabila terjadi arus bocor yang mengalir
pada LV Panel.

8. Isolasi : sebagai penyekat antara bagian bertegangan dengan tidak bertegangan.


Digunakan sebagai isolasi tegangan listrik antara kawat dengan tiang.

Anda mungkin juga menyukai