Anda di halaman 1dari 36

DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

TEGANGAN MENENGAH & TEGANGAN RENDAH


(JTM, GARDU DISTRIBUSI, JTR)

Oleh :
Heru Subagyo

1. SCOPE & KRITERIA


Jaringan Tegangan Menengah :
Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM).
Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM).
Gardu Distribusi :
Gardu Beton (Kiosk).
Gardu Jenis Portal (2 tiang)
Gardu Jenis Cantol (1tiang)
Sistem Proteksi
Peralatan Pemutus
Peralatan Pemisah
Gardu Distribusi :
Tegangan layanan.
System average intruption duration index (SAIDI).
System average intruption frequensi index (SAIFI).
Tingkat efisiensi distribusi / susut distribusi.
Sistem Pentanahan (Grounding)

2. SINGLE LINE DIAGRAM SISTEM DISTRIBUSI

TT

TM
GI
GD
TR

3. TEGANGAN KERJA & JENIS HANTARAN


Tegangan Kerja :
Tegangan Menengah ( 6 20 kV )
Tegangan Rendah (127/220V 220/380 V)
Jenis Hantaran :
Hantaran Telanjang
Hantaran Berisolasi

4. POLA STRUKTUR JARINGAN


Radial :
System / konstruksi paling sederhana.
Biaya konstruksi / pembangunan relatif murah.
Tidak ada alternatif pasokan, sehingga keandalan rendah.

JTM
GI

JTR

lanjutan 4.
Spindle :
System / konstruksi sederhana
Biaya konstruksi / pembangunan relatif mahal
Ada alternatif pasokan, sehingga keandalan relatif tinggi.

lanjutan 4.
Loop :
System / konstruksi tidak sederhana (lebih rumit).
Biaya konstruksi / pembangunan relatif mahal.
Tingkat keandalan tinggi.

lanjutan 4.
Mesh (Grid) :
System / konstruksi sangat kompleks (rumit).
Biaya konstruksi / pembangunan mahal.
Tingkat keandalan tinggi.

5. STRUKTUR JARINGAN
Struktur Jaringan, ditentukan pula oleh aspek-aspek :
Pentanahan netral sistem :
-

grounded.

Tidak ditanahkan.
Ditanahkan melalui tahanan.
(Rendah = 40 ohm Tinggi = 500 ohm)
Ditanahkan secara langsung/ Solid multi

Konstruksi saluran yang akan dipilih :


Saluran diatas tanah.
Saluran dibawah tanah.
Jumlah fasa saluran :
Saluran fasa tunggal.
Saluran tiga fasa.

6. JENIS MATERIAL HANTARAN


Beberapa jenis material hantaran yang sering dipakai adalah :
Hantaran telanjang (kawat) :
-

A3C
Cu
ACSR
A2C, dll.

Hantaran berisolasi (kabel) :


-XLPE
-CVT
-KABEL MINYAK (NKBA)
-NYFGbY
-NAYFGbY
-NYRGbY
-NAYRGBY

7. KEUNTUNGAN & KELEMAHAN SKTM - SUTM

No.

Uraian

SKTM

SUTM

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Biaya Investasi
Tahan Cuaca
Pemeliharaan
Perbaikan
Estetika
ROW
Pengembangan
Keandalan

Mahal
Baik
Tidak Ada
Sulit
Baik
Sulit
Sulit
Baik

Murah
Kurang
Rutin
Mudah
Kurang
Mudah
Mudah
Baik

8. KRITERIA TEKNIK
Tekanan Angin
Tegangan

: 40 kg/m2
: 20 kV , 3 Kawat

Tingkat Isolasi

: 125 Kv

Regulasi Tegangan

: +5%

Jatuh Tegangan

: TM 5%, GTT 3%

-10%

Tegangan Menengah : Arrester,GTT,LBS,AVS,TM-4


Tahanan Pembumian :
Tahanan Tinggi : 500 OHM
Tahanan Rendah : 12 OHM 40 OHM
Solid/ Multi Grounded
Tegangan Rendah
: TR-3, maks per 5 gawang
Sambungan Rumah : setiap rumah
Rotasi Phasa
: Dari tepi jalan R-S-T

9. KONSTRUKSI TIANG SUTM


TM-1 : Penyangga ( Sudut < 300 )
TM-2

: Penopang ( Sudut > 300 < 600 )

TM-4

: Tarik Akhir

TM-5

: Penengang

TM-8

: Percabangan

TM-10 : Sudut ( Sudut > 600 )

TIANG : Ditanam 1/6 x Panjang

10. KONSTRUKSI TIANG SUTR


Konstruksi Tiang SUTR
TR-1 : Penyangga (Sudut < 250 )
TR-2 : Penopang (> 250 < 900 )

TR-3 : Tarik-Akhir

TR-6

: Percabangan

TR-5 : Penegang
TR-3T : Awal Trafo
Kedalaman penanaman tiang = 1/6 x panjang tiang

16

11. KONSTRUKSI PENEGANG, MODEL SR

Guy Wire : Topang Tarik


Guy Wire
Horizontal Guy Wire
Strut Pole : Topang Tekan

Disadap dari SUTR

Disadap dari GTT

12. SISTEM PEMBUMIAN (GROUNDING)

Grounding, bagian dari Sistem Distribusi


Pada titik bintang trafo tenaga
Pada kawat netral SUTR
Pada kawat netral SR
Grounding sebagai pengaman manusia/
peralatan
terhadap tegangan lebih
Pada Arrester
Pada body trafo/ panel

13. PEMASANGAN GROUNDING

CB
R

Ar
r

Body
G
Sistem
G Pengaman Manusia
G Pengaman Peralatan

14. PEMASANGAN KABEL


LETAK
KABEL

1m

2D

CARA
PEMASANGA
N

2D

1. Cable Drum -Jack


2. Cable
3. Roller
4. Pulling Grip

5. Swivel
6. Tension
Meter
7. Rope
8. Winch

2
5

1
3

7
6

15. PEMASANGAN TERMINATING/JOINTING

Bahan Konektor sejenis dengan Konduktor


Pembersihan harus sempurna
Jangan mengurangi material dalam set
Langkah/ urutan pemasangan harus ditaati
Potongan/ kupasan harus rata jangan tajam dan
melukai
Gunakan gas untuk pemanas jangan minyak tanah

16. GAMBAR TERMINATING &


JOINTING
20

10

250

10

CU
SCREEN
BEDDING
JAKET
KABEL

TERMINATING

ISOLASI

IN DOOR 630 mm

ISOLASI
SREEN

ARMOUR

KONDUKTOR

OUT DOOR 780 mm

JOINTING
50

20

30
210

XLPE
A

XLPE
B
900

600

17 . KOMPONEN UTAMA GARDU DISTRIBUSI

Komponen Utama Gardu Distribusi :


Trafo Distribusi (1)

2
2

Fuse Cut Out (2)


Arrester (3)

33

1
1

Panel Tegangan Rendah (4)


Saklar Pemutus Utama (5)
Fuse jurusan (6)
Pentanahan / Pembumian
(7)

5 5
4
4

7
7

6
6
7
7

18. TRAFO & KOMPONENNYA


Fungsi Trafo :
Berfungsi mentransformasikan tenaga listrik dari tegangan tinggi ke
tegangan yang lebih rendah atau sebaliknya.
Prinsip kerjanya berdasarkan pada azas induksi.
Bagian-bagian / komponen-komponen Trafo :
Inti Besi (Kern).
Kumparan (Belilitan).
Sisi Primer dan Sisi Sekunder.
Minyak Trafo.
Body Trafo (Tangki).
Bushing Tap Changer, Silicagel Breater, dan lain-lain.
Netral sekunder trafo dan
body (badan trafo),
harus dibumikan.

19. KOMPONEN GARDU DISTRIBUSI & FUNGSINYA


Cut Out :
Peralatan pengaman yang ditempatkan di sisi
tegangan menengah.
Prinsip kerjanya berdasarkan pada azas induksi.
Fuse yang dipasang, di atas setingkat dari arus nominal
trafo sisi tegangan menengah.
Arrester :
Peralatan pengaman tegangan lebih, sebagai akibat
sambaran petir, maupun switching.
Ditempat di sisi tegangan menengah dan dibumikan.
Panel Tegangan Rendah (Low Voltage Panel) :
Peralatan bantu, tempat meletakkan sakelar pemutus
utama, rel-rel tegangan rendah dan fuse holder, serta
peralatan tegangan rendah lainnya.

lanjutan 19.

Sakelar Pemutus Utama : pengaman


trafo jika terjadi
hubung singkat
pada
peralatan tegangan rendah, setelah
SPU.
Fuse Jurusan Tegangan Rendah :
Berfungsi untuk membatasi arus
jurusan.
Sebagai pengaman bila terjadi
beban lebih / hubung singkat pada
jaringan tegangan rendah.

20. SISTEM PEMBUMIAN PERALATAN GARDU DISTRIBUSI


Pembumian / Pentanahan :
Pada instalasi Gardu Distribusi,

peralatan yang harus dibumikan adalah


arrester, netral sekunder
trafo, badan /
bodi panel TR.

Pembumian Netral Sekunder :


Berfungsi untuk membatasi kenaikan
tegangan fasa yang sehat bila terjadi
gangguan 1fasa ke tanah/ bumi.

Pembumian Arrester :

Berfungsi untuk menyalurkan


ke
bumi akibat
sambaran
maupun akibat switching.

arus
petir

Pembumian bodi trafo & panel TR :


Untuk mengamankan bodi peralatan
dari kemungkinan gagalnya fungsi
isolasi
sehingga tetap aman bagi
manusia dan lingkungan.

21. PERLINDUNGAN SISTEM DISTRIBUSI

Tujuan Perlindungan :
Mencegah / membatasi kerusakan pada
peralatan.
Menjaga keselamatan umum.
Meningkatkan pelayanan.
Jenis perlindungan meliputi :
Perlindungan terhadap arus lebih.
Perlindungan terhadap tegangan lebih.
Penerapan perlindungan tergantung pada :
Pola struktur jaringan.
Sistem pentanahannya.
Jenis peralatannya.
Jenis bebannya.
Kompromi dari aspek teknis & ekonomis.

22. PERALATAN PERLINDUNGAN UNTUK SISTEM DISTRIBUSI


Perlindungan Arus Lebih :
Pemutus Tenaga / CB.
Pemutus Balik Otomatis.
Saklar Seksi Otomatis.
Pelebur / fuse.

Termasuk Rele penggeraknya.

Perlindungan Tegangan Lebih :


Arrester.
Sela Batang.

23. PERALATAN PEMUTUS & PEMISAH

Pada sistem distribusi dilengkapi dengan


peralatan yang berfungsi untuk memutus atau
memisah beban, yaitu :
Prinsip kerja :
Pemutus dapat dioperasikan pada kondisi
berbeban.
Pemisah hanya dapat dioperasikan pada
kondisi tidak berbeban.

Contoh peralatan :
Pemutus : OCB, VCB, GCB, LBS, MCB, dll.
Pemisah : DS, ABS, dll.

24. SUSUT TEKNIS SISTEM DISTRIBUSI


Pada proses penyaluran tenaga listrik ke pelanggan, pasti terjadi
susut / rugi-rugi teknis yang berupa susut daya dan susut energi.
Susut teknis pada penghantar disebabkan adanya
tahanan dari penghantar tersebut yang dilairi
besaran
arus tertentu.
Susut teknis pada transformator disebabkan adanya
arus pusar pada besi dan adanya arus yang
mengalir melalui belitan-belitannya. Hal ini dikenal
dengan rugi besi dan rugi tembaga.
Susut teknis dapat dikurangi dengan cara :
- Optimalisasi kapasitas beban.
- Optimalisasi kapasitas trafo.
- Pemasangan kapasitor shunt.

25. TINGKAT MUTU LAYANAN DISTRIBUSI

Tingkat mutu layanan distribusi, tercermin pada indikator


sebagai berikut :
Mutu tegangan layanan, minimum 10 % - max 5 % dari
tegangan nominalnya.
Tingkat frekuensi pemadaman.
Tingkat durasi / lamanya pemadaman.
Tingkat efisiensi distribusi / susut distribusinya.

26. PENCAPAIAN MUTU LAYANAN DISTRIBUSI

Tingkat mutu layanan distribusi yan baik dapat tercapai, bila :

Perenanaan
Material yang dipakai
Peralatan yang dipakai
Pengkonstruksian
Pengawasan
Pengujian
Pengoperasian
Pemeliharaan

Bagus

27. PERKAKAS KERJA KONSTRUKSI JARING DISTRIBUSI


Pekerjaan stringing :
Drum Jack, Cable Roller, Stringing Vice, Pulling Grip,
Compression Tool, Chain Block, Wich Machine/ Engine,
Meter, Sikat Baja, dan lain-lain.

Dynamo

Pemasangan Trafo :
Winch machine/ Engine, Compresson Tool, Megger, Multi Meter,
Bor Tanah, Sikat Baja, Earth Resistance Meter, dan lain-lain.

Penggelaran Kabel Tanah :


Chain Block, Compression Tool, Megger, Multi Meter, Drum Jack,
Cable Roller, Pulling Grip, dan lain-lain.

Handling :
Kabel dan Konduktor : Chain Block dan Manila Rope.
Trafo : Chain Block dan Manila Rope.
Isolator/Arrester/FCO : Karung Goni dan Kain Lap.

28. PROSES PELAKSANAAN PEKERJAAN


Pekerjaan stringing :
Diawali penyelesaian konstruksi penegang, ROW sudah baik,
Isolator atau assembly terpasang dan Roller tela terpasang dengan
baik.

Pemasangan trafo :
Pondasi selesai, Grounding sudah baik, LV Panel terpasang,
Arrester dan FCO terpasang.

Penggelaran Kabel Tanah :


Galian telah siap, Pasir sudah diratakan, Roller terpasang, Ahli
Jointing/ terminating telah siap.

PENGUKURAN
PENGUKURAN

Commissioning dan Energizing :


SUTM : Megger per phasa, selanjutnya energizing.
Trafo : pengukuran tahanan tanah, megger trafo, energizing,
pengukuran tegangan primer dan sekunder, periksa polarisasi,
tentukan posisi tapping.
SKTM : Megger, DC test, energizing.

29. BEBERAPA HAL PENTING


Jointing :
Harus dikerjakan oleh tenaga/ personil yang memiliki sertifikat dari
Pabrikan.

Penyambungan Konduktor :
Bersihkan konduktor sebelum dilakukan penyambungan, periksa
kondisi gemuk dan ratakan, pilih ukuran crimping yang sesuai.

Pemasangan Konektor :
Pilih ukuran yang sesuai, bersihkan konduktor sebelum pelaksanaan
penyambungan, periksa kondisi gemuk dan ratakan, gunakan torsi
kunci.

Menjaga Fungsi Utama Sistem :


Arrester : harus terhubung sempurna dengan grounding.
Fuse/ FCO : type dan rating fuse link harus sesuai.
Grounding : tahanan tanah rendah dan kekuatan mekanis harus
baik.
Konduktor dan konektor : kekuatan elektris dan kekuatan mekanis
harus baik.
Konduktor yang berbeda : harus disambung menggunakan bimetal

28

TERIMA KASIH
atas perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai