Anda di halaman 1dari 26

TEORI ASAL USUL KEHIDUPAN

TEORI ABIOGENESIS
Teori ini, beranggapan bahwa kehidupan berawal dari benda mati (Generatio
Spontanea). Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Aristoteles (384–332 SM).
Aristoteles melakukan pengamatan ikan-ikan di sungai. Ia berpendapat bahwa
ada sebagian ikan-ikan di sungai tersebut yang berasal dari lumpur. Teori
Abiogenesis ini didukung pula oleh seorang ilmuwan Inggris pada tahun 1700
yang bernama Nedham. Ia mencoba melakukan penelitian dengan
menggunakan rebusan kaldu. Hasil rebusan kaldu kemudian dimasukkan ke
dalam botol dan ditutup dengan gabus. Setelah beberapa hari, ternyata air
kaldu tersebut ditumbuhi bakteri. Akhirnya Nedham menyimpulkan bahwa
bakteri berasal dari air kaldu. Teori ini gugur karena pada abad ke-17, Antonie
van Leeuwenhoek berhasil membuat mikroskop. Penemuan mikroskop inilah
yang mengawali berbagai macam percobaan untuk menguji teori-teori
Abiogenesis. Leeuwenhoek mencoba mengamati air rendaman jerami dengan
menggunakan mikroskop temuannya. Ternyata terlihat bahwa di dalam setetes
air rendaman jerami tersebut terdapat benda-benda aneh yang sangat renik.
TEORI BIOGENESIS

Suatu teori yang mengemukakan bahwa asal kehidupan


suatu makhluk hidup berasal dari makhluk hidup pula.
Semboyan teori Biogenesis adalah “omne vivum ex ovo”
(makhluk hidup berasal dari telur) “omne vivum ex vivo”
(makhluk hidup berasal dari makhluk hidup yang telah
ada).
Francisco Redi (1626–1697) adalah seorang ilmuwan berkebangsaan
Italia, ia merupakan orang pertama yang membantah teori Generatio
Spontanea.
 Stoples I : diisi dengan sekerat daging, ditutup rapat-rapat.
 Stoples II :diisi dengan sekerat daging, dan ditutup dengan kain
kasa.
 Stoples III : disi dengan sekerat daging, dibiarkan tetap terbuka.
Selanjutnya ketiga stoples tersebut diletakkan pada tempat yang
aman. Setelah beberapa hari, keadaan daging dalam ketiga stoples
tersebut diamati. Danhasilnya sebagai berikut:
 Stoples I : daging tidak busuk dan pada daging ini tidak ditemukan
jentik / larva atau belatung lalat.
 Stoples II : daging tampak membusuk dan didalamnya ditemukan
banyak larva atau belatung lalat.

Berdasarkan hasil percobaan tersebut, Francesco redi menyimpulkan


bahwa larva atau belatung yang terdapat dalam daging busuk di
stoples II dan III bukan terbentuk dari daging yang membusuk,
tetapi berasal dari telur lalat yang ditinggal pada daging ini ketika
lalat tersebut hinggap disitu. Hal ini akan lebih jelas lagi, apabila
melihat keadaan pada stoples II, yang tertutup kain kasa. Pada kain
kasa penutupnya ditemukan lebih banyak belatung, tetapi pada
dagingnya yang membusuk belatung relative sedikit.
Lazzaro Spallanzani(1729–1799) adalah seorang tokoh ilmuwan dari Italia. Ia melakukan
kegiatan eksperimen pada tahun 1765, untuk menentang teori Nedham. Spallanzani mengadakan
pembuktian dengan air kaldu dan hasil percobaannya sama dengan Francisco Redi yaitu
makhluk hidup berasal dari sesuatu yang hidup. Spallanzani menjelaskan bahwa kegagalan
percobaan Nedham karena Nedham tidak merebus tabung cukup lama sampai semua organisme
terbunuh dan Nedham juga tidak menutup leher tabung dengan rapat sehingga masih ada
organisme yang masuk dan tumbuh. Seperti halnya Francesco Redi, Spallanzani juga
menyangsikan kebenaran paham abiogensis. Oleh karena itu, dia mengadakan percobaan yang
pada prinsipnya sama dengan percobaan Francesco Redi, tetapi langkah percobaan Spallanzani
lebih sempurna. Sebagai bahan percobaannya, Spallanzani menggunakan air kaldu atau air
rebusan daging dan dua buah labu. Adapun percoban yang yang dilakukan Spallanzani
selengkapnya adalah sebagai berikut :
 Labu I : diisi air 70 cc air kaldu, kemudian dipanaskan 15oC selama beberapa menit dan
dibiarkan tetap terbuka.
 Labu II : diisi 70 cc air kaldu, ditutup rapat-rapat dengan sumbat gabus. Pada daerah
pertemuan antara gabus dengan mulut labu diolesi paraffin cair agar rapat benar.
Selanjutnya, labu dipanaskan.selanjutnya, labu I dan II didinginkan. Setelah dingin keduanya
diletakkan pada tempat terbuka yang bebas dari gangguan hewan dan orang. Setelah lebih
kurang satu minggu, diadakan pengamatan terhadap keadaan air kaldu pada kedua labu
tersebut. Hasil percobaannya adalah sebagai berikut :
 Labu I : air kaldu mengalami perubahan, yaitu airnya menjadi bertambah keruh dan baunya
menjadi tidak enak. Setelah diteliti ternyata air kaldu pada labu I ini banyak mengandung
mikroba.
 Labu II : air kaldu labu ini tidak mengalami perubahan, artinya tetap jernih seperti semula,
baunya juga tetap serta tidak mengandung mikroba. Tetapi, apabila labu ini dibiarkan
terbuka lebih lama lagi, ternyata juga banyak mengandung mikroba, airnya berubah menjadi
lebih keruh serta baunya tidak enak (busuk).

Berdasarkan hasil percobaan tersebut, Lazzaro Spallanzani menyimpulkan bahwa mikroba yang
ada didalam kaldu tersebut bukan berasal dari air kaldu (benda mati), tetapi berasal dari
kehidupan diudara. Jadi, adanya pembusukan karena telah terjadi kontaminasi mikroba
darimudara ke dalam air kaldu tersebut. Pendukung paham Abiogenesis menyatakan keberatan
terhadap hasil eksperimen Lazzaro Spallanzani tersebut. M,enurut mereka untuk terbentuknya
mikroba (makhluk hidup) dalam air kaldu diperlukan udara. Dengan pengaruh udara tersebut
terjadilah generation spontanea.
Percobaan Louis Pasteur (1822-1895)

 Langkah I : labu disi 70 cc air kaldu, kemudian ditutup rapat-rapat dengan gabus. Celah antara
gabus dengan mulut labu diolesi dengan paraffin cair. Setelah itu pada gabus tersebut dipasang
pipa kaca berbentuk leher angsa. Lalu, labu dipanaskan atau disterilkan.
 Langkah II : selanjutnya labu didinginkan dan diletakkan ditempat yang aman. Setelah
beberapa hari, keadaan air kaldu diamati. Ternyata air kaldu tersebut tetep jernih dan tidak
mengandung mikroorganisme.
 Langkah III : labu yang air kaldu didalamnya tetap jernih dimiringkan sampai air kaldu
didalamnya mengalir kepermukaan pipa hingga bersentuhan dengan udara. Setelah itu labu
diletakkan kembali pada tempat yang aman selama beberapa hari. Kemudian keadaan air kaldu
diamati lagi. Ternyata air kaldu didalam labu meanjadi busuk dan banyak mengandung
mikroorganisme.
 Melaui pemanasan terhadap perangkat percobaanya, seluruh mikroorganisme yang terdapat
dalam air kaldu akan mati. Disamping itu, akibat lain dari pemanasan adalah terbentuknya uap
air pada pipa kaca berbentuk leher angsa. Apabila perangkat percobaan tersebut didinginkan,
maka air pada pipa akan mengembun dan menutup lubang pipa tepat pada bagian yang
berbentuk leher. Hal ini akan menyebabkan terhambatnya mikroorganisme yang
bergentayangan diudara untuk masuk kedalam labu. Inilah yang menyebabkan tetap jernihnya
air kaldu pada labu tadi. Pada saat sebelum pemanasan, udara bebas tetap dapat berhubungan
dengan ruangan dalam labu. Mikroorganisme yang masuk bersama udara akan mati pada saat
pemanasan air kaldu.[6]
 Setelah labu dimiringkan hingga air kaldu sampai kepermukan pipa, air kaldu itu akan
bersentuhan dengan udara bebas. Disini terjadilah kontaminasi mikroorganisme. Ketika labu
dikembalikan keposisi semula (tegak), mikroorganisme tadi ikut terbawa masuk. Sehingga,
setelah labu dibiarkan beberapa beberapa waktu air kaldu menjadi keruh, karena adanya
pembusukan oleh mikrooranisme tersebut. Dengan demikian terbuktilah ketidak benaran
paham Abiogenesis atau generatio spontanea, yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal
dari benda mati yang terjadi secara spontan
 TEORI EVOLUSI KIMIA

Ketidakpuasan para Ilmuwan terhadap apa yang dikemukakan para tokoh


teori Abiogenesis maupun Biogenesis mendorong para Ilmuwan lain untuk
terus mengadakan penelitian tentang asal usul kehidupan. Antara pakar-
pakar tersebut antara lain : Harold Urey, Stanley Miller, dan A.I.Oparin.
mereka berpendapat bahwa organisme terbentuk pertama kali di bumi ini
berupa makhluk bersel satu. Selanjutnya makhluk tersebut mengalami
evolusi menjadi berbagai jenis makhluk hidup seperti Protozoa, Porifera,
Coelenterata, Mollusca, dan lain-lain.
Para pakar biologi, astronomi, dan geologi sepakat, bahwa planet bumi ini
terbentuk kira-kira antara 4,5-5 miliar tahun yang lalu. Keadaan pada saat
awal terbentuknya sangat berbeda denagn keadaan pada saat ini. Pada
saat itu suhu planet bumi diperkirakan 4.000-8.000oC. pada saat mulai
mendingin, senyawa karbon beserta beberapa unsur logam mengembun
membentuk inti bumi, sedangkan permukaannya tetap gersang, tandus,
dan tidak datar. Karena adanya kegiatan vulkanik, permukaan bumi yang
masih lunak tersebut bergerak dan berkerut terus menerus. Ketika
mendingin, kulit bumi tampak melipat-lipat dan pecah.
Pada saat itu, kondisi atmosfer bumi juga berbeda denagn
kondisi saat ini. Gas-gas ringan seperti Hidrogen (H2), Nitrogen
(N2), Oksigen (O2), Helium (He), dan Argon (Ar) lepas
meninggalkan bumi akrena gaya gravitasi bumi tidak mampu
manahannya. Dia atmosfer juga terbentuk senaywa-senyawa
sederhana yang mengandung unsure-unsur tersebut, seperti uap
air (H2O), Amonia (NH3), Metan (CH4), dan Karbondioksida
(CO2). Senyawa sederhana tersebut tetap berbentuk uap dan
tertahan dilapisan atas atmosfer. Ketuika suhu atmosfer turun
sekitar 100oC terjadilah hujan air mendidih. Peristiwa ini
berlangsung selama ribuan tahun. Dalam keadaan semacam ini
pasti bumi saat itu belum dihuni kehidupan. Namun, kondisi
semacam itu memungkinkan berlangsungnya reaksi kimia,
karena teredianya zat (materi) dan energi yang berlimpah.
Timbul pertanyaan, bagaimana proses terjadinya kehidupan
dibumi ini ? Pwertanyaan inilah yang mendorong beberapa
Ilmuwan untuk mengemukakan pendapat serta melakukan
experiment. Di antara Ilmuwan tersebut antara lain Harold
Urey dan Stanley Miller.
Teori Evolusi Kimia Menurut Harold Urey

Harold Urey (1893) adalah ahli Kimia berkebangsaan Amerika Serikat. Dia menyatakan bahwa pada suatu
saat atmosfer bumi kaya akan molekul zat seperti Metana (CH4), Uap air (H2O), Amonia(NH2), dan karbon
dioksida (CO2) yang semuanya berbentuk uap. Karena adanya pengaruh energi radiasi sinar kiosmis serta
aliran listrik halilintar terjadilah reaksi diantara zat-zat tersebut menghasilkan zat-zat hidup. Teori evolusi
Kimia dari Urey tersebut biasa dikenal dengan teori Urey.
Menurut Urey, zat hidup yang pertama kali terbentuk mempunyai susunan menyerupai virus saat ini. Zat
hidup tersebut selama berjuta-juta tahun mengalami perkembangan menjadi berbagai jenis makhluk hidup.
Menurut Urey, terbentuknya makhluk hidup dari berbagai molekul zat di atmosfer tersebut didukung
kondisi sebagai berikut :
a) kondisi 1 : tersedianya molekul-molekul Metana, Amonia, Uap air, dan hydrogen yang sangat banyak di
atmosfer bumi
b) kondisi 2 : adanya bantuan energi yang timbul dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar kosmis yang
menyebabkan zat-zat tersebut bereaksi membentuk molekul zat yang lebih besar,
c) kondisi 3 : terbentuknya zat hidup yang paling secerhana yang susunan kimianay dapat disamakan
dengan susunan kimia virus, dan
d) kondisi 4 : dalam jangka waktu yang lama (berjuta-juta tahun), zat idup yang terbentuk tadi berkembang
menjadi sejenis organisme (makhluk hidup yang lebih kompleks).
Teori yang terus berulang kali diuji ini diterima para ilmuwan secara luas. Namun, hingga kini masalah
utama tentang asal-usul kehidupan tetap merupakan rahasia alam yang belum terjawab.
Teori Kosmozoa
Teori ini menerangkan adanya kehidupan di bumi kita
dengan mengandaikan bahwa kehidupan dibawa kemari dari
tempat lain di alam semesta, boleh jadi tergabung dalam
meteorit yang jatuh.

Teori Pfluger
Teori ini menyatakan bahwa bumi berasal dari suatu materi
yang sangat panas, kemudian dari bahan itu mengandung
karbon dan nitrogen terbentuk senyawa Cyanogen (CN).
Senyawa tersebut dapat terjadi pada suhu yang sangat tinggi
dan selanjutnya terbentuk zat protein pembentuk
protoplasma yang akan menjadi makhluk hidup.

Teori Moore
Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup dapat muncul
dari kondisi ysng cocok dari bahan anorganik pada saat bumi
mengalami pendinginan melalui suatu proses yang kompleks
dalam larutan yang labil. Bila fase keadaan kompleks itu
tercapai akan muncullah hidup.
Teori Allen
Teori ini menyatakan bahwa pada saat keadaan fisis
bumi ini seperti’ keadaan sekarang, beberapa reaksi
terjadi yaitu energi yang datang dari sinar matahari
diserap oleh zat besi yang lembab dan menimbulkan
pengaturan atom dari materi-materi. Interaksi antara
nitrogen, karbon, hidrogen, oksigen, dan sulfur dalam
genangan air di muka bumi akan membentuk zat-zat
yang difus yang akhirnya membentuk protoplasma
benda hidup.

Teori Transendental
Teori ini merupakan jawaban secara religi bahwa
benda hidup itu diciptakan oleh Super Nature atau
Tuhan Yang Maha Kuasa di luar jangkauan sains.
Al-quran menyatakan dengan tegas bahwa manusia diciptakan
dari tanah dengan berbagai istilah seperti debu (Surah Ali
Imran:59), tanah kering dan lumpur hitam (Surah Al-hijr : 28),
tanah liat (Surah Ashshafat : 11), sari pati tanah (Surah Shad
:71) dan sebagainya. Semasa penciptaan Adam, Allah telah
berfirman bahwa “Jadilah,maka jadilah ia”(Surah Ali Imran :
59). Oleh itu, proses kejadian manusia menurut Al-quran
adalah lebih sahih dan relevan kerana mempunyai bukti yang
kukuh. Setalah berpandukan pada (Surah Al-A’la : 1-3),
penciptaan atau kejadian manusia terbahagi kepada tiga (3).
Hal ini telah menjadi titik tolak kepada proses kejadian
manusia dan menunjukkan tanda-tanda kemuliaan manusia.
Pertama, Allah telah menciptakan manusia pertama daripada
tanah (Adam). Kedua, penciptaan manusia kedua daripada
bahan baku manusia pertama (Hawa). Akhir sekali, penciptaan
manusia daripada bahan baku manusia pertama (Adam) dan
manusia kedua (Hawa). Oleh itu, kita sebagai anak cucu Adam
haruslah berasa bangga kerana kita ini daripada sebaik-baik
kejadian dan lebih mulia daripada makhluk yang lain.
Dalam Surah Al-Qiyamah (75 : 37-39),penciptaan manusia
terbahagi kepada empat (4) tahap. Allah telah menyatakan
bahwa manusia terjadi daripada percampuan Nutfah. Nutfah
ialah air mani. Air mani ini terdiri daripada air mani lelaki
dan perempuan. Allah telah berfirman dalam Al-Quran
melalui (surah Al-Insan:2). Artinya : Sesungguhnya kami
telah menciptakan manusia daripada setitits air mani yang
bercampur yang kami(hendak menguji dengan perintah dan
larangan).Kami jadikan dia melihat dan mendengar.Selepas
itu,daripada Nutfah telah berubah menjadi Alaqah,Mudghah
dan Izam dan Lahm.Allah telah berfirman dalam (surah Al-
Mukminun :14) yang bermaksud kemudian kami mengubah
nutfah menjadi alaqah(seketul darah),lalu kami menciptakan
seketul darah beku itu menjadi seketul daging(menjadi
anggota badan)dan seketul daging itu kami jadikan tulang-
tulang itu dan kami bungkus dengan daging(terbentuk segala
system saraf).Tafsir Al-Quran.
Sejak abad 14 yang lalu, Al-Qur’an telah menegaskan
bahwa manusia bukanlah keturunan kera. Manusia
pertama (Adam) diciptakan oleh Allah dari tanah.
Manusia terdiri atas materi dan roh,diciptakan dari
tanah kemudian menjadi lumpur hitam yang diberi
petunjuk menjadi tanah kering seperti tembikar dan
disempurnakan bentuknya. Allah meniupkan roh
(ciptaan-Nya), maka terjadilah Adam. Firman Allah
SWT yang artinya :
“ Dan (ingatlah),ketika Tuhanmu berfirman kepada
malaikat,Sesungguhnya Aku menciptakan seorang
manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari
lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila aku
telah menyenyempurnakan kejadiannya,dan telah Ku-
tiupkan kedalamnya roh (ciptaan)Ku, maka tunduklah
kamu kepadanya dengan bersujud”

Anda mungkin juga menyukai