2. Teori Biogenesis
a. Percobaan Francesco Redi (1626 - 1697)
melakukan percobaan untuk menunjukkan bahwa ulat tidak muncul dengan sendirinya
pada daging yang membusuk, melainkan berasal dari telur lalat.
.
Toples I diisi dengan sekerat daging dan ditutup rapat-r
Sedangkan, toples II diisi dengan kerat daging dan dibia
terbuka. Setelah beberapa hari, keadaan daging pada k
toples tersebut diamati.
Hasil
toples II daging telah membusuk dan di dalam daging terd
banyak larva. F. Redi menyimpulkan bahwa larva b
b. Percobaan Lazzaro Spallanzani (1729 - 1799)
Labu I : diisi 70 cc air kaldu, kemudian dipanaskan 15º C dan dibiarkan terbuka.
Labu II : diisi 70 cc air kaldu, kemudian ditutup rapat dengan sumbat gabus, lalu
dipanaskan dan pada daerah pertemuan gabus dengan mulut labu dapat diolesi lilin agar
lebih rapat. Kedua labu itu ditempatkan di tempat terbuka dan didinginkan.
Setelah beberapa hari kemudian, hasil percobaan menunjukkan bahwa:
Labu I : terjadi perubahan, air kaldu menjadi keruh dan berbau tidak enak, serta banyak
mengandung mikroba.
Labu II : tidak ada perubahan sama sekali, air tetap jernih dan tanpa mikroba. Tetapi, bila
dibiarkan terbuka lebih lama terdapat banyak mikroba.
Labu I Labu II
3. Teori Cosmozoic
Teori Cosmozoic atau teori Kosmozoan menyatakan bahwa asal mula makhluk hidup bumi
berasal dari ”spora kehidupan” yang berasal dari luar angkasa
5. Evolusi Biologi
Oparin dan Haldane serta teori Urey menyebutkan bahwa zat organik (asam amino) yang
merupakan bahan dasar penyusun makhluk hidup, pada mulanya terakumulasi di lautan
2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik adalah semua faktor penyusun ekosistem yang terdiri dari benda-benda
mati, antara lain oksigen, kelembapan dan suhu, air dan garam mineral, cahaya matahari, dan
tingkat keasaman tanah atau pH tanah.
a. Oksigen
Semua makhluk hidup dalam ekosistem membutuhkan oksigen untuk respirasi atau
pernapasan. Dengan adanya oksigen, zat organik yang ada dalam tubuh akan dioksidasi
untuk menghasilkan energi untuk tetap bisa bertahan hidup.
b. Kelembapan dan suhu
Kelembapan dan suhu juga sangat mempengaruhi keberadaan suatu organisme dalam suatu
ekosistem. Kelembapan dan suhu berpengaruh terhadap hilangnya air yang terjadi melalui
penguapan. Setiap organisme memiliki toleransi yang berbeda-beda terhadap suhu dan
kelembapan.
c. Air dan garam mineral
Air merupakan penyusun tubuh setiap makhluk hidup. Sebagian besar tubuh tersusun oleh
air, sehingga begitu pentingnya air bagi metabolism kehidupan makhluk hidup. Fungsi air
dalam tubuh antara lain sebagai zat pelarut dalam tubuh serta membantu metabolisme dalam
tubuh. Selain itu, baik hewan maupun tumbuhan juga memerlukan garam-garam mineral.
Meskipun jumlah yang dibutuhkan sedikit, namun harus ada karena tak bisa diganti oleh zat
yang lain. Contohnya tumbuhan memerlukan zat besi (Fe) untuk pembentukan klorofil.
d. Cahaya matahari
Cahaya matahari merupakan sumber energi dari semua organisme yang ada.
e. Tingkat keasaman atau Ph tanah
Tumbuhan hanya bisa hidup normal dalam suasana tanah yang tidak begitu asam dan
basa atau dalam keadaan netral atau Ph 7. Apabila tanah terlalu asam (Ph kurang 7) atau terlalu
basa (Ph lebih 7) pertumbuhannya akan terganggu.
TIHAN SOAL