Anda di halaman 1dari 5

ATURAN TAMBAHAN

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART)


MASJID JAMI’ AL-INAAROH
TENTANG
TATA TERTIB PEMILIHAN KETUA DKM
MASJID JAMI’ AL-INAAROH
KP.BABAKAN CARINGIN RW.05 KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN
TAROGING KIDUL KABUPATEN GARUT

MUQADDIMAH
Allah SWT berfirman : ”Sesungguhnya Orang-orang yang memakmurkan masjid-masjid Allah,
hanyalah Orang-orang yang beriman kepada  Allah, dan hari kemudian, serta tetap mendirikan Sholat,
menunaikan Zakat dan tidak takut (kepada siapapun) kecuali kepada Allah, maka mereka itulah Orang-
orang yang diharapkan termasuk golongan Orang-orang yang mendapatkan petunjuk.  ”  (Q.S. At-Taubat :
18)
Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda : ”Barang siapa pergi ke Masjid pada waktu pagi
dan pada waktu petang, maka Allah menyediakan baginya tempat tinggalnya di Surga. Setiap kali pergi ke
Masjid baik pada waktu pagi maupun pada waktu petang. ” (HR. Buchori)
Keinginan untuk menjadi Takmir Masjid adalah suatu hal yang baik dan mulia dari sisi ubudiyah
dalam rangka memakmurkan Masjid. Akan tetapi akan memiliki berbagai macam ujian dan cobaan berkaitan
dengan pelaksanaan fungsinya.
Untuk itu dipandang perlu membuat mekanisme, prosedur, syarat dan ketentuan tambahan sebagai
penjelasan dan uraian dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) agar setiap pelaksanan
pemilihan Takmir Masjid Jami’ “ AL-INAAROH” (untuk selanjutnya disingkat Takmir Masjid) dapat
berlangsung dengan baik sehingga tidak akan mengganggu program kerja yang sudah berjalan sebelumnya
serta dapat membuat program baru dalam rangka memakmurkan Masjid ala Ahlussunnah Wal Jama’ah
An-Nahdliyah untuk mecapai tujuan akhir yaitu mendapat ridlo Allah SWT.

BAB I
PERSYARATAN CALON KETUA DKM
Pasal 1 : SYARAT UMUM CALON KETUA
Syarat umum untuk menjadi Calon Ketua DKM Masjid adalah :
1)      PINTER - yaitu seorang calon Ketua Takmir Masjid harus memiliki tingkat keilmuan yang kuat (cakap/pintar
dan bijak) dalam menjalankan tugas dan fungsi peribadatan serta memiliki kemampuan menjalankan
organisasi
2)      KOBER - yaitu seorang calon Ketua Takmir Masjid harus memiliki waktu yang longgar / menomorsatukan
urusan Masjid diatas urusan pribadi dan atau kelompok
3)      BENER- yaitu seorang calon Ketua Takmir Masjid harus memiliki sifat dan sikap amanah, tidak memiliki
cacat hukum negara ataupun hukum sosial.
4)      Mengisi Formulir Pendaftaran Ketua Takmir Masjid secara lengkap (isi Formulir terlampir)
5)      Bersedia untuk disumpah
Pasal 2 : SYARAT KHUSUS CALON KETUA
Syarat umum untuk menjadi Calon Ketua Takmir Masjid adalah :
1)      Laki-laki, dewasa/baligh, sehat jasmani dan rohani
2)      Jama’ah Masjid Jami’ “AL-INAAROH”, warga tetap dan domisili di BBC
3)      Berazaskan amaliah Nahdlatul Ulama
4)      Sanggup dan mampu menjadi/menggantikan imam sholat lima waktu (imam rawatib), berdzikir dan berdo’a
bil Jahr (bersuara) berjama’ah secara istiqomah
5)      Sanggup dan mampu menjadi/menggantikan Imam dan Khatib Sholat Jum’at dan Sholat Ied apabila Imam dan
Khatib yang dijadwalkan berhalangan hadir
6)      Sanggup dan mampu menjalankan rutinitas amalan ibadah (taklim, khataman, istighosah, tahlil, Sholawat
Diba’ dan PHBI) yang sudah berjalan di Masjid

BAB II
PEMBENTUKAN PANITIA DAN PENYERAHAN MEMORIAL KINERJA
Pasal 3 : PEMBENTUKAN PANITIA
Takmir Masjid pada akhir periode ketakmiran, menjalankan fungsinya  sebagai fasilitator untuk membentuk
Panitia dengan tahapan :
1)      Mengundang seluruh jajaran Takmir Masjid Jami’ “BAITUL MAKMUR” dan Musholla, Majelis
Syuro/Penasehat dan Jama’ah untuk hadir dalam Musyawarah Pembentukan Panitia Pemilihan Ketua Takmir
Masjid
2)      Setiap undangan yang hadir bisa mengajukan diri atau peserta lain yang hadir untuk menjabat sebagai Ketua
Panitia Pemilihan Takmir Masjid
3)      Jika terdapat 2 nama calon Ketua Panitia Pemilihan Takmir Masjid atau lebih, maka :
a.       Diadakan pemilihan langsung dengan menulis nama calon oleh masing-masing undangan yang hadir pada
secarik kertas
b.      Nama Calon Ketua Panitia Pemilihan Takmir ditulis dan disebut sesuai nama yang dipilih oleh peserta
Musyawarah Jama’ah
c.       Calon Ketua Panitia Pemilihan Takmir adalah calon yang mendapat suara terbanyak
d.      Atau dengan jalan voting (angkat tangan) tergantung keputusan kuorum
4)      Calon Ketua Panitia Pemilihan Takmir terpilih di angkat dan disahkan oleh Musyawarah Jama’ah saat itu juga
menjadi Ketua Panitia Pemilihan Takmir
5)      Ketua Panitia Pemilihan Takmir berhak menunjuk/memilih anggotanya, sekurang-kurangnya seorang
Sekretaris

Pasal 4 : PENYERAHAN MEMORIAL KINERJA


Jika sudah terbentuk Panitia Pemilihan Takmir Masjid maka :
1)      Takmir Masjid pada akhir periode ketakmiran menyerahkan Memorial Kinerja / Laporan Pertanggungjawaban
kepada Ketua Panitia Pemilihan dengan menanda tangani Berita Acara Penyerahan.
2)      Sebelum terbentuk Takmir Masjid yang baru, maka Takmir Masjid tetap menjalankan fungsi dan tugasnya
seperti biasa sampai dengan serah terima jabatan dengan penanda tanganan Berita Acara Serah Terima Jabatan.
BAB III
PANITIA PEMILIHAN KETUA TAKMIR
Pasal 5 : PENERIMAAN MEMORIAL KINERJA
Panitia Pemilihan Ketua Takmir Masjid berkewajiban untuk :
1)      Menerima Memorial Kinerja/Laporan Pertanggung jawaban Takmir Masjid
2)      Menyampaikan secara terbuka kepada peserta Musyawarah Umum Jama’ah tentang Memorial
Kinerja/Laporan Pertanggungjawaban untuk diterima mutlak, ditolak mutlak, atau diterima dengan
catatan/saran
3)      Menyalurkan aspirasi peserta Musyawarah Umum Jama’ah untuk memberikan saran, kritik dan usulan terkait
dengan kinerja , serta memberikan kesempatan hak jawab/verifikasi kepada Takmir Masjid yang berakhir masa
jabatannya.

Pasal 6 : KEWAJIBAN
Panitia Pemilihan Ketua Takmir Masjid berkewajiban untuk :
1)      Menyampaikan/membacakan syarat dan kriteria Ketua Takmir Masjid secara terbuka kepada peserta
Musyawarah Umum Jama’ah (Bab I Pasal  1 dan 2)
2)      Menawarkan kepada seluruh peserta Musyawarah Umum Jama’ah untuk menjadi kandidat Calon Ketua
Takmir
3)      Menyiapkan, menerima kembali, menyeleksi Formulir Pendaftaran Calon Ketua Takmir Masjid
4)      Mengadakan pemilihan Ketua Takmir Masjid secara langsung, bebas dan rahasia pada Musyawarah Umum
Jama’ah berdasarkan Formulir Pendaftaran Calon Ketua Takmir yang memenuhi syarat
5)      Menetapkan, mengesahkan,  dan mengangkat dengan sumpah Ketua Takmir Masjid terpilih serta
penandatanganan Berita Acara Pemilihan pada Musyawarah Umum Jama’ah
6)      Menyiapkan dan menandatangani Berita Acara Serah Terima Jabatan Ketua Takmir Masjid

Pasal 7  : WAKTU
Panitia Pemilihan Ketua Takmir Masjid dalam melaksanakan tugasnya :
1)      Pada saat yang sama setelah terbentuk, jika memang sudah ada kandidat Calon Ketua Takmir yang masuk.
2)      Atau pada kesempatan yang lain setelah terbentuk dengan mengundang peserta Musyawarah Umum Jama’ah
dan Takmir Masjid yang lama sebagai fasilitator.
3)      Ayat 1) dan 2) tersebut diatas tergantung kesepakatan kuorum Peserta Musyawarah Umum Jama’ah Masjid

Pasal 8 : MASA TUGAS


Masa tugas Panitia Pemilihan Ketua Takmir Masjid berakhir secara otomatis setelah penandatanganan Berita
Acara Serah Terima Jabatan dari Ketua Takmir lama kepada Ketua Takmir baru.

BAB IV
PEMILIHAN, PENGANGKATAN, KEANGGOTAAN, PEMBERHENTIAN, PENGGANTI KETUA
TAKMIR
Pasal 9 : PEMILIHAN KETUA TAKMIR
Pada Musyawarah Umum Jama’ah :
1)      Panitia Pemilihan Ketua Takmir Masjid mengadakan pemilihan Ketua Takmir secara jujur dan adil
2)      Sistem pemilihan secara langsung melalui tata cara yang ditetapkan saat pelaksanaan, dengan  mengutamakan
musyawarah untuk mencapai mufakat
3)      Ketua Takmir Masjid terpilih dengan perolehan suara terbanyak atau hasil mufakat dengan pertimbangan
kemakmuran Masjid dan kemaslahatan umat Islam

Pasal 10 : PENGANGKATAN KETUA TAKMIR


1)      Dilaksanakan saat Musyawarah Umum Jama’ah
2)      Penetapan, pengesahan, pengangkatan, pembacaan sumpah dan penandatanganan Berita Acara
Pemilihan Ketua Takmir Masjid ditanda tangani oleh Panitia Pemilihan Ketua Takmir Masjid dan saksi-saksi
3)      Penandatanganan Serah terima jabatan Ketua Takmir lama kepada Ketua Takmir baru sekaligus menandai
berakhirnya tugas Panitia Pemilihan Ketua Takmir Masjid secara otomatis sebagaimana disebut dalam Bab III
Pasal 8

Pasal 11 : KEANGGOTAAN DKM


Susunan anggota Takmir Masjid adalah :
1)      Hak prerogratif Ketua Takmir, dengan pertimbangan pemilihan berdasarkan kapasitas masing-masing anggota
2)      Pembantu dan pendukung pelaksanaan program kerja  Masjid
3)      Ditetapkan dan disahkan oleh Ketua Takmir maksimal satu minggu setelah penandatangan Berita Acara Serah
Terima Jabatan
4)      Diangkat dan diberhentikan oleh Ketua Takmir

Pasal 12 : PEMBERHENTIAN KETUA DKM


 Pemberhentian Ketua Takmir Masjid jika :
1)      Meninggal dunia
2)      Mengundurkan diri
3)      Diberhentikan jika yang bersangkutan tidak dapat menjalankan tugasnya atau melanggar AD/ART, yang
diputuskan melalui Musyawarah Umum Jama’ah sebagai forum tertinggi dengan memberi kesempatan kepada
yang bersangkutan untuk memberikan hak jawab

Pasal 13 : PENGGANTI KETUADKM


Jika terjadi pemberhentian Ketua Takmir Masjid sebagaimana pasal 12, maka :
1)      Secara otomatis tugas, fungsi dan kewajiban utama Ketua Takmir Masjid beralih kepada wakil
ketua/Sekretaris (kewajiban personal struktural) untuk sementara sebelum diputuskan diangkatnya Ketua
Takmir Masjid yang baru
2)      Diadakan Musyawarah Umum Jama’ah untuk mengadakan pemilihan Ketua Takmir Masjid yang baru
selambat-lambatnya satu bulan setelah pemberhentian
3)      Tanggung jawab pelaksanaan ayat 1) dan 2) diatas juga merupakan kewajiban kolektif seluruh jajaran Anggota
Takmir Masjid
BAB V
ATURAN TAMBAHAN DAN PENGESAHAN
Pasal 14 : ATURAN TAMBAHAN
1)      Tata Tertib tersebut diatas merupakan Aturan Tambahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Takmir Masjid Jami’ “BAITUL MAKMUR”
2)      Hal-hal yang belum diatur dalam Tata Tertib ini akan dimuat dalam ketentuan peraturan atau perubahan 
tersendiri yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

Pasal 15 : PENGESAHAN
Untuk pertama kali Tata Tertib Pemilihan Ketua Takmir Masjid Jami’ “BAITUL MAKMUR” ini ditetapkan
dan disahkan oleh Pengurus, perwakilan Penasehat dan perwakilan Jama’ah dalam Musyawarah Jama’ah
Masjid Jami’ “BAITUL MAKMUR” pada pada 6 Juni 2015.

Anda mungkin juga menyukai