Anda di halaman 1dari 5

RENYAH DJAMBIDA

(Diare, Kunyah Daun Jambu Biji Muda)


PROGRAM INOVASI PELAYANAN KESEHATAN
TRADISIONAL

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER


DINAS KESEHATAN
UPTD. PUSKESMAS ANDONGSARI
Jln. Kotta Blater No. 12 Andongsari Ambulu
No. Telp 0336 881789 Kode Pos 68172

1. PENDAHULUAN
Pelayanan Kesehatan Tradisional adalah bentuk kegiatan pengobatan dan/atau perawatan

dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun secara

empiris yang dapat dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang belaku di

masyarakat. Pelayanan kesehatan tradisional yang merupakan upaya pengembangan di

puskesmas memanfaatkan keterlibatan masyarakat untuk memelihara kesehatannya secara

mandiri.

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar dapat mewujudkan peningkatan derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya sebagaimana ditetapkan pada Undang-Undang Nomor 17

Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN Tahun 2005 -

2025 ). Salah satu strategi pembangunan kesehatan adalah mendorong masyarakat agar mampu

memelihara kesehatannya, serta mengatasi gangguan kesehatan ringan secara mandiri melalui

kemampuan asuhan mandiri.

Peraturan Pemerintah Nomor 103 tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional

pada pasal 70 menyatakan bahwa masyarakat dapat melakukan perawatan kesehatan secara

mandiri dan benar dengan memanfaatkan Taman Obat Keluarga (TOGA) dan Keterampilan.

Diharapkan masyarakat dapat melakukan kunjungan ke Puskesmas untuk konsultasi masalah

kesehatannya dalam rangka meningkatkan upaya promotif dan preventif. Dengan melakukan

asuhan mandiri berarti kita telah berupaya merubah paradigma pengobatan kuratif menjadi

promotif dan preventif, yang bermanfaat untuk efisiensi dan efektivitas bagi keluarga dalam

menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarga.

2. LATAR BELAKANG

Pelayanan kesehatan konvensional belum sepenuhnya dapat mengatasi semua masalah

kesehatan. Perlu dikembangkan pelayanan kesehatan tradisional (yankestrad) yang aman dan

bermanfaat dalam upaya meningkatkan dan memperluas pelayanan kesehatan terhadap

masyarakat. Hal ini merupakan peluang bagi yankestrad untuk menjadi inovasi di fasilitas

pelayanan kesehatan.
Inovasi Program pelayanan kesehatan tradisional di UPTD Puskesmas Andongsari adalah

“RENYAH DJAMBIDA” yaitu Diare, Kunyah Daun Jambu Biji Muda. Inovasi ini dilatar

belakangi oleh meningkatnya kasus Diare pada wilayah kerja Puskesmas Andongsari. Daun

Jambu Biji Muda merupakan salah satu ramuan herbal tradisional masyarakat yang sangat

populer, terutama untuk mengatasi diare dan perut kembung, dan tanaman ini banyak dijumpai di

seluruh Indonesia. Daun jambu biji mengandung tannin yang dapat dimanfaatkan sebagai

antibakteri dan antijamur.

Penelitian Manoj Kumar yang terbit dalam jurnal Foods edisi ke-10 mengungkap bahwa

daun biji adalah sumber yang kaya akan berbagai mikro dan makronutrien. Unsur tersebut

dipercaya mampu meningkatkan kesehatan serta senyawa bioaktif. Daun juga mengandung

kelembaban 82,47%,abu 3,64%, lemak 0,62%, protein 18,53%, karbohidrat 12,74%, asam

askorbat 103 mg dan asam galat 1717 mg. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam

jurnal Revista do Instituto de Medicina Tropical de Sao Paulo, ekstrak daun jambu biji mampu

menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus yang menyebabkan diare.

Konsumsi air rebusan atau ekstrak daun jambu biji bisa membantu meredakan gejala sakit

perut yang mungkin muncul saat diare. Daun jambu biji memiliki kandungan antioksidan, selain

membantu meredakan gejala penyakit, kandungan ini juga bisa membantu mencegah efek

berbahaya dari proses oksidasi. Oksidadi adalah proses pelepasan molekul radikal bebas. Saat

melakukan aktivitas sehari-hari, tubuh mengalami paparan radikal bebas, misalnya akibat polusi

atau makanan tertentu. Radikal bebas bisa meningkatkan resiko serangan penyakit. Maka dari itu

antioksidan bisa membantu mencegah dan menurunkan resiko munculnya dampak dari paparan

radikal bebas.

3. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

Tujuan Umum

Sebagai upaya pemeliharaan, peningkatan kesehatan dam pencegahan penyakit ringan yang

dapat dilakukan secara mandiri sebagai pertolongan pertama.

Tujuan Khusus

1. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pertolongan pertama saat diare


2. Untuk memelihara kesehatan masyarakat secara mandiri

3. Untuk mewujudkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

4. BENTUK KEGIATAN

a. Sosialisasi kegiatan danProgram pada Jadwal Lokmin Internal:

Pada Hari Sabtu, tgl 30 April 2022

b. Pendataan pasien dengan Diare di Ruang BP, dilakukan setiap hari saat pelayanan pada

Bulan Juli s/d Desember

c. Pembinaan dan Konseling di BP dan WA pada Bulan Juli s/d Desember

d. Observasi keluhan dan kesembuhan pasien

e. Evaluasi keberhasilan program

5. RENCANA KEGIATAN

a. Sosialisasi kepada petugas Poli BP, untuk menginformasikan jika ada pasien dengan

diagnose Diare

b. Pendataan pada pasien dengan diagnose Diare

c. Pembinaan dan Konseling langkah-langkah yang harus dilakukan untuk pengobatan

diare dengan daun jambu biji

Langkah-langkahnya adalah

Pada anak-anak

Daun tanaman jambu biji direbus selama 20 menit pada suhu 90 derajat Celcius.

Saring airnya dan minum secara bertahap, 1 sendok makan diulang sampai diare

berhenti.

Pada Dewasa

Makan (Kunyah) daun jambu biji yang muda. Lakukan setiap kali diare, dan

hentikan jika diare berhenti.

d. Observasi via wa dengan dokumentasi setiap langkahnya

e. Evaluasi setiap kegiatan di pencatatan dan pelaporan, dan evaluasi tingkat

keberhasilannya
6. SASARAN

Pasien dengan diagnose Diare

7. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Juli- Desember 2022

Tempat : Poli BP

8. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi kegiatan dilaksanakan setiap bulan sesuai jadwal kegiatan untuk mengetahui

sejauh mana kegiatan ini terlaksana.

9. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Hasil kegiatan dilaporkan berupa tingkat keberhasilan Program RENYAH

DJAMBIDA dimana dikatakan berhasil jika capaian 80 % dengan kriteria:

a. Berhasil Jika pasien sembuh dalam waktu 24 jam

b. Tidak berhasl jika pasien tidak sembuh >24 jam

10. PENUTUP

Pelayanan kesehatan tradisional yang merupakan upaya pengembangan di puskesmas

memanfaatkan keterlibatan masyarakat untuk memelihara kesehatannya secara mandiri.

Inovasi Program pelayanan kesehatan tradisional di UPTD Puskesmas Andongsari adalah

“RENYAH DJAMBIDA” yaitu Diare, Kunyah Daun Jambu Biji Muda. Karena tanaman

jambu biji mudah didapat, terutama di Indonesia, khususnya wilayah Andongsari, karena itu

diharapkan masyarakat mampu memanfaatkan kekayaan alam ini untuk memelihara

kesehatan dan sebagai pertolongan pertama saat terjadi Diare, sehingga kunjungan

masyarakat ke puskesmas bisa tercapai sebagai kunjungan sehat atau kunjungan untuk

melakukan konseling saja.

Anda mungkin juga menyukai