Sistem Terintegrasi Neraca Lingkungan Dan Ekonomi Indonesia 2016-2020

ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.
id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
Sistem Terintegrasi Neraca Lingkungan dan Ekonomi
Indonesia 2016-2020
Integrated System of Environmental-Economic Accounts of Indonesia 2016-2020
ISSN : 2355-4797
Publikasi/Publication Number : 07100.2112
Nomor Publikasi
Katalog/Catalog : 9504001
Katalog
Buku/Book Size : 17,6 cm x 25 cm

Ukuran Buku
id
halaman Number of Pages : xii + 289 halaman / pages
Jumlah halaman/
.
go
Naskah/Manuscript:
Naskah s.
Direktorat Neraca Produksi
p
Directorate of Production Accounts
.b
w
Penyunting Editor:
Penyunting/
w
//w

s:
tp
oleh/Cover Designed by:

Desain Kover oleh
ht

Penerbit/Published by:
Penerbit
©BPS RI BPS-Statistics Indonesia
BPS RI/
Pencetak/Printed by:
Pencetak
CV. Ramsi Sinar Sejahtera
Ilustrasi Graphics by:

Sumber Ilustrasi/
freepik.com, flaticon.com, cleanpng.com, pngegg.com
Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengkomunikasikan, dan/atau

menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial tanpa
izin tertulis dari Badan Pusat Statistik
Prohibited to announce, distribute, communicate, and/or copy part of all this book for
commercial purpose without permission from BPS-Statistics Indonesia
TIM PENYUSUN / DRAFTING TEAM
Pengarah / Steering Comitee
Dr. Margo Yuwono, S.Si, M.Si
Moh Edy Mahmud, S.Si, M.P
Penanggung Jawab / Director

Puji Agus Kurniawan, S.Si, M.A
Ketua / Coordinator
Etjih Tasriah, S.E., M.P.P.
. id
go
Penyunting / Editor
Mirta Dwi Wulandari. SST, MEKK
s.
p
Yunofri, SST., M.T.
.b
Sri Setyarini, S.Si., M.M.

w
w
//w
Penulis / Authors
Ria Arinda, S.ST., M.Sc. • Sandra Logaritma, S.Tr.Stat.
s:
Zanial Fahmi Firdaus, S.ST. • Suryani, S.ST.

tp
Siti Sholikah, S.Tr.Stat. • Mirta Dwi Wulandari, S.ST, M.E.K.K.

ht
Pengolahan Data / Data Processing

Ria Arinda, SST, M.Sc. • Sandra Logaritma, S.Tr.Stat.
Agung Sampurno, S.ST. • Zanial Fahmi Firdaus, S.ST.
Suryani S.ST • Siti Sholikah, S.Tr.Stat.
Suci Wulandari, S.ST.
Tata letak / Layout

Wahyu Puji Lestari, S.ST.
M. Habibulhaq Faiz M., S.Tr.Stat
Sampul / Cover
Iis Hayyun Nurul Islam, SAP.
KATA PENGANTAR
PREFACE
Pembangunan nasional Indonesia saat The national development of Indonesia
ini tidak hanya berfokus pada pertumbuhan is currently not only focused on high economic
ekonomi yang tinggi, namun juga harus growth, but also have to refer to sustainable
mengacu pada pembangunan ekonomi economic development. Sustainable economic
yang berkelanjutan. Pembangunan ekonomi development is intended to meet the needs and
yang berkelanjutan ini dimaksudkan untuk improve the quality of life, without having to
memenuhi kebutuhan dan meningkatkan sacrifice the opportunity of future generations
kualitas kehidupan, tanpa harus mengorbankan by considering the sustainability of the
kesempatan generasi mendatang di antaranya environment. In measuring long-term economic
id
dengan mempertimbangkan keberlanjutan development related to environmental aspects,
lingkungan. Dalam mengukur perkembangan the presentation of Gross Domestic Product
.
go
ekonomi jangka panjang yang berkaitan dengan figures should be extended by taking into
aspek lingkungan, penyajian angka Produk account the depletion of natural resources and
s.
Domestik Bruto seharusnya diperluas dengan the environmental degradation, in order to be
p
memperhitungkan penipisan ketersediaan able to provide a comprehensive picture for
.b
sumber daya alam dan kerusakan lingkungan, sustainable economic development.

w
agar mampu memberikan gambaran

w
menyeluruh bagi pembangunan ekonomi yang

berkelanjutan.
//w
The compilation of the publication

s:
Penyusunan publikasi “Sistem “Integrated System of Environmental-Economic

tp
Terintegrasi Neraca Lingkungan dan Ekonomi Accounts of Indonesia 2016-2020” is intended

ht
Indonesia Tahun 2016-2020”, dimaksudkan to provide an overview of the impact of

untuk memberikan gambaran tentang dampak development on the availability and role of
pembangunan terhadap ketersediaan dan natural resources in economic activities. This
peranan sumber daya alam dalam aktivitas publication comprises a study of land cover
kegiatan ekonomi. Publikasi ini memuat kajian by group of islands and the calculation of the
tentang tutupan lahan menurut kelompok pulau depletion rate of some natural resources which
dan penghitungan tingkat penipisan cadangan are summarized in the physical and monetary
beberapa sumber daya alam yang terangkum asset accounts.
dalam neraca fisik dan neraca moneter.
Terima kasih kami sampaikan kepada We thank all parties who contributed
semua pihak yang telah menyumbangkan saran, their suggestions, opinions and participation in
pendapat, serta partisipasinya dalam rangka completing this publication. Suggestions and
penyelesaian publikasi ini. Saran dan masukan input for improving the quality of this publication
guna penyempurnaan dan peningkatan in the future are very much expected. We hope
mutu publikasi ini di masa mendatang sangat that this publication could be useful for the data
diharapkan. Harapan kami semoga publikasi ini users.
dapat bermanfaat bagi para pengguna data.
iv Integrated System of Environmental-Economic Accounts of Indonesia 2016-2020 | BPS

"Penyusunan publikasi "Integrated System of
Sistem Terintegrasi Environmental-Economic
Neraca Lingkungan Accounts of Indonesia 2016-
2020 publication aims to
dan Ekonomi Indonesia
provide an overview of the
Tahun 2016-2020, impact of development on the
dimaksudkan untuk role of natural resources in
memberikan gambaran economic activities."
tentang dampak
pembangunan terhadap
. id
ketersediaan dan peranan
go
sumber daya alam dalam s.
p
kegiatan ekonomi."
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
Jakarta, Desember 2021

Kepala Badan Pusat Statistik
Chief Statistician
BPS-Statistics Indonesia
Dr. Margo Yuwono, S.Si, M.Si
BPS | Sistem Terintegrasi Neraca Lingkungan dan Ekonomi Indonesia 2016-2020 v

RINGKASAN EKSEKUTIF
EXECUTIVE SUMMARY
Publikasi ini berisi berbagai neraca This publication presents various kinds
ekonomi-lingkungan untuk of environmental-economic accounts
Indonesia yang disusun berdasarkan for Indonesia compiled based
metodologi SEEA Central Framework on 2012 SEEA Central Framework
2012. Neraca-neraca yang dicakup di methodology. The coverage of this
dalam publikasi ini antara lain neraca publication comprise land accounts,
id
lahan, neraca aset sumber daya kayu, timber resources asset accounts,
.
go
serta neraca aset mineral dan energi. as well as mineral and energy asset
s.
accounts.
p
Neraca lahan menunjukkan
.b
perubahan luas antar kelas tutupan Land accounts show the changes
w
w
lahan di dalam wilayah Indonesia. in area among land cover classes in

//w
Indonesian territory.
Neraca aset fisik untuk sumber daya
s:
kayu maupun untuk sumber daya Physical asset accounts for timber
tp
mineral dan energi menjelaskan resources as well as for mineral and

ht
kuantitas stok sumber daya beserta energy resources explains the stock
perubahannya dari waktu ke waktu. quantity of the resources and the
Sementara itu, neraca aset moneter changes in stock over time. Meanwhile,
menyajikan nilai moneter dari hasil the monetary asset accounts present
valuasi terhadap neraca aset fisik. the monetary value as a result of
valuation on physical asset accounts.
Nilai deplesi aset lingkungan
Indonesia pada tahun 2020 adalah The depletion value of Indonesian
sebesar 278,01 triliun rupiah, menurun environmental asset in 2020 was
sebesar 11,88 persen terhadap tahun 278,01 trillion rupiahs. It decreased by
sebelumnya. 11,88 percent from the previous year
vi Integrated System of Environmental-Economic Accounts of Indonesia 2016-2020 | BPS

NERACA LAHAN LAND ACCOUNTS
Total hutan Indonesia pada posisi tahun 2020 adalah seluas

95.190.837 hektar, dimana luas hutan terluas adalah di Papua
yaitu 34.416.352 ha atau 17,95 persen luas hutan Indonesia. Selama
periode 2016-2020 luas hutan paling banyak berkurang adalah
di pulau Jawa seluas 513.168 ha atau 3,96 persen luas pulau Jawa.
Indonesia’s forest cover area in 2020 is 95,190,837 hectares

where the largest forest areas is in Papua 34,416,352 hectares
or 17.95 percent of total national forest area. During 2016-2020
the largest reduction of forest area is happening on Java with
a reduction of 513,168 hectares or 3.96 percent of Java area.
. id
go
NERACA ASET s. ASSET ACCOUNTS FOR
SUMBER DAYA KAYU TIMBER RESOURCES
p
.b
w
4.645 Sumber daya kayu bulat di Indonesia

4.494
w
4.366 menunjukkan kecenderungan penu-

//w
4.139 runan stok selama periode 2016-2020,

s:
4.032 yaitu dari 4645 m3 menjadi 4032 m3.

tp
Timber resources in Indonesia shows

ht
a downward stock during the 2016-

2016 2017 2018 2019 2020 2020 period, from 4645 m3 to 4032 m3.
NERACA ASET SUMBER DAYA ASSET ACCOUNTS FOR

MINERAL DAN ENERGI MINERALS & ENERGY RESOURCES
Ekstraksi sumber daya mineral Extraction of mineral and
dan energi sebagian besar men- energy resources had increased
galami peningkatan pada ta- in 2020 compared to 2016. Coal
hun 2020 dibandingkan dengan resources had the highest rate
tahun 2016. Tingkat ekstraksi of extraction and gold resources
tertinggi terjadi pada sumber- had the lowest extraction rate.
daya batubara dan terendah
terjadi pada sumberdaya emas.
BPS | Sistem Terintegrasi Neraca Lingkungan dan Ekonomi Indonesia 2016-2020 vii
Hubungan SNA dan Lingkungan
50 Relationship between SNA and the Environment
DAFTAR ISI 52
Penyusunan SEEA dan
Sumber Datanya
Compilation of SEEA and the Data Sources
CONTENTS
NERACA LAHAN INDONESIA
54
INDONESIA LAND ACCOUNTS
KATA PENGANTAR
PREFACE
IV 56 Neraca Lahan
Land Accounts
DAFTAR ISI Klasifikasi Tutupan Lahan

CONTENT VIII 58 dan Penggunaan Lahan
Land Cover and Land Use Classification
DAFTAR TABEL
LIST OF TABLES IX 61
Neraca Fisik dan Matriks
Perubahan Tutupan Lahan
id
Physical Accounts and Change
DAFTAR GAMBAR
IX Matrix of Land Cover
.
LIST OF FIGURES Neraca Tutupan Lahan Indonesia
go
DAFTAR LAMPIRAN dan 7 Kelompok Pulau di
XII 63 s. Indonesia
LIST OF APPENDICES
p
Land Cover Accounts of Indonesia and 7
Islands Groups in Indonesia
.b
PENDAHULUAN
2 Luas Tutupan Hutan di Indonesia
w
INTRODUCTION
76 beserta Perubahannya
w
Latar Belakang 5 The Forest Cover in

Background
//w
Indonesia and Its Changes

Pengenalan SEEA 9
Introduction of SEEA NERACA ASET SUMBER
s:
DAYA KAYU
SEEA Sebagai Suatu Sistem 12 82
tp
SEEA as a System ASSET ACCOUNTS FOR

ht
Penilaian TIMBER RESOURCES

Valuation
18
SEEA Sebagai Kerangka Kerja Kondisi Hutan di Indonesia
Koordinasi Statistik Ekonomi-
84 Condition of Indonesia's Forests
Lingkungan 20
SEEA as Coordination Framework for
Sumber Data
Environmental-Economic Statistics 89 Data Sources
Implementasi SEEA 22
SEEA Implementation
Neraca Aset Sumber Daya
Kayu Indonesia
IMPLEMENTASI SEEA 90 Assets Accounts for Timber
DALAM SISNERLING 26 Resources in Indonesia
SEEA IMPLEMENTATION ON SISNERLING NERACA ASET SUMBER

DAYA MINERAL DAN
Latar Belakang
Background
33 108 ENERGI
Dasar Pemikiran Neraca MINERAL AND ENERGY
Ekonomi-Lingkungan 36 RESOURCES ASSET ACCOUNTS
Rationale of Environmental-Economic Accounts
Tinjauan Neraca Ekonomi- Pendahuluan

110 Introduction
Lingkungan Indonesia 44
Review of Environmental-Economic Accounts
of Indonesia
Struktur Dasar SEEA 46

SEEA Basic Structure
viii Integrated System of Environmental-Economic Accounts of Indonesia 2016-2020 | BPS

Sumber Data Matriks Perubahan Tutupan Lahan
Data Sources
112 64 Land Cover Change Matrix
Hasil dan Pembahasan Persentase Luas Tutupan Hutan

77 terhadap Indonesia, 2016 dan 2020
Results and Discussion 115 Percentage of Forest Cover Area towards
Total Area of Indonesia, 2014 and 2018
NERACA TERINTEGRASI Luas Tutupan Hutan yang Hilang

EKONOMI-LINGKUNGAN 78 di Indonesia, 2016 dan 2020
INDONESIA Forest Cover Loss in Indonesia, 2014 and 2018
158 Struktur Neraca Fisik Sumber

Daya Kayu (m3)
91 Structure of Physical Asset Account
INDONESIA INTEGRATED for Timber Resources (m3)
ENVIRONMENTAL-ECONOMIC
ACCOUNTS Neraca Moneter Sumber Daya Kayu
Indonesia (satuan mata uang)
Pengantar 100
Introduction
160 Monetary Asset Account for Timber
Resources Indonesia (currency unit)
Sumber Data Stok Akhir Tahun Sumber Daya
id
Data Sources 161 Energi di Indonesia menurut Kelas
116
.
go
Penyusunan Neraca Terintegrasi Closing Stock of Energy Resources
Compilation of Integrated Accounts
162 in Indonesia by Class
s. Stok Akhir Tahun Sumber Daya
KESIMPULAN
p
CONCLUSION 172 117
Mineral di Indonesia dalam
Bentuk Bijih menurut Kelas
.b
Closing Stock of Mineral Resources in

w
Indonesia in Ore Form by Class

LAMPIRAN
180
w
APPENDICES
Stok Akhir Tahun Sumber Daya
//w
Mineral di Indonesia dalam

118 Kandungan Logam menurut Kelas
s:
Closing Stock of Mineral Resources in

Indonesia in Metal Content by Class
tp
Nilai Aset Nasional, 2016-2020

ht
169 National Asset Value, 2016-2020
Nilai Aset Nasional

DAFTAR TABEL 169 Perkapita, 2016-2020
National Asset Value per Capita,
2016-2020
List of Tables
Nilai Penyusutan Aset Nasional
171 Indonesia, 2016-2020
Depreciation Value of National
Assets in Indonesia, 2016-2020
Klasifikasi Tutupan Lahan

Berdasarkan SEEA-CF 2012 58
Land Cover Classification
Based on SEEA-CF 2012
Klasifikasi Penggunaan Lahan

Berdasarkan SEEA-CF 2012 59 DAFTAR GAMBAR
Land Use Classification Based on SEEA-CF 2012
List of Figures
Klasifikasi Tutupan Lahan
Indonesia menurut KLHK 60
Indonesia Land Cover Classification Based on KLHK
Neraca Fisik Tutupan Lahan

(Hektar) 61 46 Struktur Dasar SEEA
SEEA Basic Structure
Land Cover Physical Accounts (hectares)
BPS | Sistem Terintegrasi Neraca Lingkungan dan Ekonomi Indonesia 2016-2020 ix

Kontribusi Neraca Fisik Komoditi Kayu
Perubahan Tutupan Lahan terhadap Neraca Fisik Sumber Daya
(hektar), 2016-2020 98
Kayu di Indonesia (persen), 2016-2020
Land Cover Change (hectare), 65 Contribution of Physical Asset Account for Timber to
2016-2020 Physical Account for Timber Resources in Indonesia
(percent), 2016-2020
Perubahan Tutupan Lahan Pulau
Sumatera (hektar), 2016-2020 Stok Akhir Neraca Moneter Sumber
67 Daya Kayu Indonesia (miliar rupiah),
Land Cover Change of Sumatera Island 103 2016-2020
(hectare), 2016-2020
Closing Stock of Monetary Account for Timber
Perubahan Tutupan Lahan Pulau Resources of Indonesia (billion IDR), 2016-2020
Jawa (hektar), 2016-2020

68 Kontribusi Neraca Moneter
Land Cover Change of Jawa Komoditi Kayu terhadap Neraca
Island (hectare), 2016-2020
Moneter Sumber Daya Kayu di
105 Indonesia (persen), 2016-2020
Kalimantan (hektar), 2016-2020 Contribution of Monetary Asset Account for
69 Timber to Monetary Account for Timber
id
Land Coverage Change of Kalimantan Resources in Indonesia (percent), 2016-2020
.
Proporsi Nilai Moneter Aset Energi
go
Perubahan Tutupan Lahan Pulau Indonesia, 2016 dan 2020
Sulawesi (hektar), 2016-2020 119
Land Cover Change of Sulawesi
71 s. Monetary Value Proportion of Indonesia
Energy Assets, 2016 and 2020
p
.b
Perubahan Tutupan Lahan Pulau Bali- Proporsi Nilai Moneter Aset Mineral
Nusa Tenggara (hektar), 2016-2020 Indonesia, 2016 dan 2020
w
Land Cover Change of Bali-Nusa Tenggara 72 120 Monetary Value Proportion of Indonesia
w
Island (hectare), 2016-2020 Mineral Assets, 2016 and 2020

//w

Maluku (hektar), 2016-2020 Stok Akhir Tahun Sumber Daya Minyak
74 Bumi menurut Kelas, 2016-2020
s:
Land Cover Change of Maluku

Island (hectare), 2016-2020 121 Closing Stock of Oil Resources by Class,
tp
2016-2020
Papua (hektar), 2016-2020
ht
Stok Akhir Tahun dan Ekstraksi Sumber

Land Cover Change of Papua Island 75 Daya Minyak Bumi Kelas A dalam
(hectare), 2016-2020
121 Satuan Fisik, 2016-2020
Persentase Luas Hutan Indonesia Closing Stock and Extraction of Class A Oil
(persen), 2016-2020 Resources in Physical Unit, 2016-2020
Percentage of Indonesia Forest Area 76

(percent), 2016-2020 Ekstraksi dan Umur Aset Sumber Daya
Minyak Bumi Kelas A, 2016-2020
Luas Tutupan Hutan yang 122 Extraction and Asset Life of Class A Oil Re-
sources, 2016-2020
Hilang di Indonesia Per Pulau
(persen), 2016-2020 79
Forest Cover Loss in Indonesia per Island Stok Akhir Tahun dan Deplesi Sumber
(percent), 2016-2020 Daya Minyak Bumi Kelas A dalam
Satuan Moneter, 2016-2020
Perubahan Tutupan Hutan Indonesia 123 Closing Stock and Depletion of Class A Oil
menjadi Klasifikasi Tutupan Lahan Resources in Monetary Unit, 2016-2020
Lainnya (persen), 2016-2020 80
Indonesia Forest Cover Change to Other Land
Cover Classification (percent) , 2016-2020 Stok Akhir Tahun Sumber Daya Gas
Alam menurut Kelas, 2016-2020
Stok Akhir Neraca Fisik 124 Closing Stock of Natural Gas Resources by
Sumber Daya Kayu Indonesia, Class, 2016-2020
2016-2020 93
Closing Stock of Physical Asset Accounts for Stok Akhir Tahun dan Ekstraksi Sumber
Timber Resources in Indonesia, 2016-2020
Daya Gas Alam Kelas A dalam Satuan
125 Fisik, 2016-2020
Closing Stock and Extraction of Class A
Natural Gas Resources in Physical Unit, 2016-2020
x Integrated System of Environmental-Economic Accounts of Indonesia 2016-2020 | BPS

Ekstraksi dan Umur Aset Sumber Daya Stok Akhir Tahun Sumber Daya Perak
Gas Alam Kelas A, 2016-2020 menurut Kelas dalam Bentuk Bijih,
Extraction and Asset Life of Class A Natural
126 136 2016-2020
Gas Resources, 2016-2020 Closing Stock of Silver Resources by Class in
Ore Form, 2016-2020
Stok Akhir Tahun dan Deplesi Sumber Stok Akhir Tahun Sumber Daya Perak
Daya Gas Alam Kelas A dalam Satuan menurut Kelas dalam Kandungan
Moneter, 2016-2020 127 Logam, 2016-2020
Closing Stock and Depletion of Class A Natural
137
Closing Stock of Silver Resources by Class in
Gas Resources in Monetary Unit, 2016-2020
Metal Content, 2016-2020

Stok Akhir Tahun Sumber Daya Daya Perak Kelas A dalam Satuan Fisik,
Batubara menurut Kelas, 2016-2020 2016-2020
Closing Stock of Coal Resources by Class, 128 137 Closing Stock and Extraction of Class A Silver-
2016-2020 Resources in Physical Unit, 2016-2020
id
Stok Akhir Tahun dan Ekstraksi Sumber Ekstraksi dan Umur Aset Sumber Daya
Daya Batubara Kelas A dalam Satuan Perak Kelas A, 2016-2020
.
Fisik, 2016-2020
go
138 Extraction and Asset Life of Class A Silver
Closing Stock and Extraction of Class A Coal 128 Resources, 2016-2020
Resources in Physical Unit, 2016-2020 s.
Stok Akhir Tahun dan Deplesi Sumber
p
Ekstraksi dan Umur Aset Sumber Daya
Daya Perak Kelas A dalam Satuan
.b
Batubara Kelas A, 2016-2020

129 139 Moneter, 2016-2020
w
Extraction and Asset Life of Class A Coal Closing Stock and Depletion of Class A Silver-
Resources, 2016-2020 Resources in Monetary Unit, 2016-2020
w
//w
Stok Akhir Tahun dan Deplesi Sumber Stok Akhir Tahun Sumber Daya
Daya Batubara Kelas A dalam Satuan Tembaga menurut Kelas dalam Bentuk
Moneter, 2016-2020
s:
130 140 Bijih, 2016-2020

Closing Stock and Depletion of Class A Coal Closing Stock of Copper Resources by Class in
tp
Resources in Monetary Unit, 2016-2020 Ore Form, 2016-2020

ht
Stok Akhir Tahun Sumber Daya Emas Stok Akhir Tahun Sumber Daya
menurut Kelas dalam Bentuk Bijih, Tembaga menurut Kelas dalam
2016-2020 141 Kandungan Logam, 2016-2020
131
Closing Stock of Gold Resources by Class in Closing Stock of Copper Resources by Class in
Ore Form, 2016-2020 Metal Content, 2016-2020
Stok Akhir Tahun Sumber Daya Emas Stok Akhir Tahun dan Ekstraksi Sumber
menurut Kelas dalam Kandungan Daya Tembaga Kelas A dalam Satuan
Logam, 2016-2020 Fisik, 2016-2020
132 142 Closing Stock and Extraction of Class A Copper
Closing Stock of Gold Resources by Class in
Metal Content, 2016-2020 Resources in Physical Unit, 2016-2020
Stok Akhir Tahun dan Ekstraksi Sumber Ekstraksi dan Umur Aset Sumber Daya
Daya Emas Kelas A dalam Satuan Fisik, Tembaga Kelas A, 2016-2020
2016-2020 143
Closing Stock and Extraction of Class A Gold
133 Extraction and Asset Life of Class A Copper
Resources, 2016-2020
Resources in Physical Unit, 2016-2020

Ekstraksi dan Umur Aset Sumber Daya Daya Tembaga Kelas A dalam Satuan
Emas Kelas A, 2016-2020 Moneter, 2016-2020
Extraction and Asset Life of Class A Gold 134 144 Closing Stock and Depletion of Class A Copper
Resources, 2016-2020 Resources in Monetary Unit, 2016-2020

Daya Emas Kelas A dalam Satuan
Moneter, 2016-2020 135
Closing Stock and Depletion of Class A Gold
Resources in Monetary Unit, 2016-2020
BPS | Sistem Terintegrasi Neraca Lingkungan dan Ekonomi Indonesia 2016-2020 xi

Stok Akhir Tahun Sumber Daya Timah Stok Akhir Tahun Sumber Daya Bauksit
menurut Kelas dalam Bentuk Bijih, menurut Kelas dalam Bentuk Bijih,
2016-2020 145 154 2016-2020
Closing Stock of Tin Resources by Class in Ore Closing Stock of Bauxite Resources by Class in
Form, 2016-2020 Ore Form, 2016-2020
Stok Akhir Tahun Sumber Daya Timah Stok Akhir Tahun Sumber Daya Bauksit
menurut Kelas dalam Kandungan menurut Kelas dalam Kandungan
Logam, 2016-2020 146 155 Logam, 2016-2020
Closing Stock of Tin Resources by Class in Closing Stock of Bauxite Resources by Class in
Metal Content, 2016-2020 Metal Content, 2016-2020
Stok Akhir Tahun dan Ekstraksi Sumber Stok Akhir Tahun dan Ekstraksi Sumber
Daya Timah Kelas A dalam Satuan Daya Bauksit Kelas A dalam Satuan
Fisik, 2016-2020 Fisik, 2016-2020
Closing Stock and Extraction of Class A Tin 146 155 Closing Stock and Extraction of Class A Bauxite
Resources in Physical Unit, 2016-2020 Resources in Physical Unit, 2016-2020
Ekstraksi dan Umur Aset Sumber Daya Ekstraksi dan Umur Aset Sumber Daya
id
Timah Kelas A, 2016-2020 Bauksit Kelas A, 2016-2020
147 156
.
Extraction and Asset Life of Class A Tin Re- Extraction and Asset Life of Class A Bauxite
go
sources, 2016-2020 Resources, 2016-2020

s. Stok Akhir Tahun dan Deplesi Sumber
Daya Timah Kelas A dalam Satuan Daya Bauksit Kelas A dalam Satuan
p
Moneter, 2016-2020 157 Moneter, 2016-2020
.b
Closing Stock and Depletion of Class A Tin

148 Closing Stock and Depletion of Class A Bauxite
w
Resources in Monetary Unit, 2016-2020 Resources in Monetary Unit, 2016-2020

w
Stok Akhir Tahun Sumber Daya Nikel

//w
menurut Kelas dalam Bentuk Bijih,

2016-2020 149
s:
Closing Stock of Nickel Resources by Class in

DAFTAR
tp
Ore Form, 2016-2020
Stok Akhir Tahun Sumber Daya Nikel LAMPIRAN

ht
menurut Kelas dalam Kandungan

Logam, 2016-2020 150
Closing Stock of Nickel Resources by Class in List of Appendices
Metal Content, 2016-2020

Daya Nikel Kelas A dalam Satuan Fisik, Lampiran Neraca Lahan Indonesia
2016-2020 151 182
Closing Stock and Extraction of Class A Nickel Appendices of Indonesia Land Accounts
Resources in Physical Unit, 2016-2020
Ekstraksi dan Umur Aset Sumber Daya Lampiran Neraca Aset Sumber
Nikel Kelas A, 2016-2020 Daya Kayu Indonesia
Extraction and Asset Life of Class A Nickel 152 246 Appendices of Indonesia Asset Accounts
Resources, 2016-2020 for Timber Resources
Stok Akhir Tahun dan Deplesi Sumber Lampiran Neraca Aset Sumber
Daya Nikel Kelas A dalam Satuan Daya Mineral dan Energi Indonesia
Moneter, 2016-2020 153 254 Appendices of Indonesia Asset Accounts
Closing Stock and Depletion of Class A Nickel
for Mineral and Energy Resources
Resources in Monetary Unit, 2016-2020
Lampiran Neraca Terintegrasi

Ekonomi-Lingkungan Indonesia
278 Appendices of Indonesia Integrated
Environmental-Economic Accounts
xii Integrated System of Environmental-Economic Accounts of Indonesia 2016-2020 | BPS

. id
go
NERACA LAHAN s.
LAND ACCOUNTS
p
.b
w
w
//w
s:
tp
NERACA ASET
ht
SUMBER DAYA KAYU

ASSET ACCOUNTS FOR
TIMBER RESOURCES
NERACA ASET SUMBER DAYA

MINERAL DAN ENERGI
ASSET ACCOUNTS FOR MINERALS
AND ENERGY RESOURCES
BPS | Sistem Terintegrasi Neraca Lingkungan dan Ekonomi Indonesia 2016-2020 1
id
PENDAHULUAN
.
go
s.
INTRODUCTION
p
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
2 Integrated System of Environmental-Economic Accounts of Indonesia 2016-2020 | BPS

System of Environmental-Economic Accounting (SEEA)
“adalah framework pengukuran yang bisa
menyajikan beragam indikator yang menghubungkan
informasi ekonomi dengan lingkungan”
id
“is a measurement framework that
.
go
could present a variety of indicators connecting
information on the economy and the environment”
s.
5
p
.b
9
w
w
12
//w
18
s:
tp
ht
20
22

System of Environmental- System of Environmental-
Economic Accounting (SEEA) telah Economic Accounting (SEEA) was
diadopsi oleh Komisi Statistik adopted by the United Nations
Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai Statistical Commission as an
pedoman statistik internasional international statistical guideline in its
dalam sidangnya yang ke-43 pada 43rd session on 28 February-2 March
28 Februari-2 Maret 2012. Sebagai 2012. As an international statistical
pedoman statistik internasional guideline, the current position of the
kedudukan SEEA saat ini setara dengan SEEA is equal with System of National
System of National Account (SNA). Account (SNA). The adoption of the
Adopsi SEEA oleh lembaga statistik SEEA by the highest statistical agency
id
tertinggi di PBB merupakan suatu in the United Nations is a milestone
.
milestone dalam rangka pembangunan in the development of environmental
go
informasi lingkungan untuk menunjang information to support the needs of
s.
p
kebutuhan pemerintah, industri, dan government, industry, and the public
.b
publik pada umumnya. in general.

w
w
Dalam rangka adopsi SEEA In adopting the SEEA, BPS-

//w
inilah Badan Pusat Statistik (BPS) Statistics Indonesia, through this year’s
s:
melalui publikasi ”Sistem Terintegrasi publication of “Integrated System of

tp
Neraca Lingkungan dan Ekonomi Environmental-Economic Accounts”

ht
Indonesia” tahun ini berupaya aims to implement several modules in

mengimplementasikan beberapa the SEEA, such as asset accounts, flow
modul dalam SEEA, seperti neraca accounts, and environmental activity
aset, neraca arus, dan neraca aktivitas accounts. The compilation of asset
lingkungan. Cakupan neraca aset accounts comprises land accounts,
yang dihitung meliputi neraca aset timber asset accounts, and mineral and
lahan, neraca aset sumber daya kayu, energy asset accounts. The valuation
dan neraca aset sumber daya mineral methodology used in the monetary
dan energi. Metodologi penilaian asset accounts adopts Net Present Value
neraca aset moneter mengadopsi (NPV) method which is recommended
metode Net Present Value (NPV) yang for valuing the environmental assets.
direkomendasikan untuk menilai Energy flow accounts provide an
aset lingkungan. Neraca arus energi overview of the supply and use of

memberikan gambaran penyediaan energy of the environment and
dan penggunaan energi oleh economic units and air emissions
lingkungan dan unit-unit ekonomi released to the environment from
serta emisi udara yang dilepaskan ke energy use activities, which presented
lingkungan dari aktivitas penggunaan in the Report of Experimental Energy
energi yang disajikan di dalam Laporan Flow Accounts of Indonesia Indonesia.
Uji Coba Neraca Arus Energi Indonesia. Then, this year BPS also tried to compile
Kemudian, tahun ini BPS pun mencoba environmental activity accounts that
menyusun neraca aktivitas lingkungan describes the environmental protection
yang menggambarkan aktivitas expenditure activities, especially in
pengeluaran perlindungan lingkungan tourism industries.
id
khususnya pada lapangan usaha
.
pariwisata.
go
Kegiatan penyusunan neraca
p s. The activities of compiling
ekonomi dan lingkungan yang
.b
environmental-economic accounts
w
dilakukan BPS akan disesuaikan carried out by BPS will be adjusted

w
kebutuhan pemangku kepentingan to the needs of stakeholders. BPS

//w
(stakeholders). BPS mengharapkan expects participation from the users of

s:
partisipasi dari pengguna statistik environmental-economic accounts in

tp
neraca ekonomi dan lingkungan dalam providing input to improve this activity
ht
memberikan masukan untuk perbaikan in the future.

kegiatan ini dimasa mendatang.
Latar Belakang Background
Pengembangan SEEA The development of the SEEA is

didorong oleh keinginan untuk driven by the desire to present complete
menyajikan informasi yang lengkap and comprehensive information on
dan komprehensif mengenai the economy and environment and
ekonomi dan lingkungan serta untuk to provide a better understanding
memberikan pemahaman yang lebih of its interactions. This is due to the
baik mengenai interaksinya. Hal ini increased awareness that economic
dikarenakan meningkatnya kesadaran prosperity depends on the ability of
bahwa kesejahteraan ekonomi the environment to provide natural
bergantung pada kemampuan resources and absorb pollution, and that

lingkungan menyediakan sumber environmental policies affect economic
daya alam dan menyerap polusi, activities. The Stiglitz Commission in
serta bahwa kebijakan di bidang its report “Beyond GDP” stated: "What
lingkungan hidup berpengaruh we measure influences what we do;
terhadap aktivitas ekonomi. Komisi and if the results of our measurement
Stiglitz dalam laporannya “Beyond contain flaws, the decisions based
GDP”menyatakan: "Apa yang kita on them may be distorted. The
ukur mempengaruhi apa yang kita choice between increasing GDP
lakukan; dan jika hasil pengukuran kita and protecting the environment
mengandung kekurangan, keputusan could be the wrong choice when
yang dilandasinya mungkin terdistorsi. environmental degradation has been
id
Pilihan antara meningkatkan PDB properly included in the calculation of
.
dan melindungi lingkungan bisa jadi our economic performance. Likewise,
go
pilihan yang keliru ketika degradasi when we often conclude a good policy
s.
p
lingkungan telah secara tepat by seeing whether the policies drive
.b
dimasukkan dalam menghitung economic growth; but if what we

w
kinerja ekonomi kita. Demikian halnya measure contains weaknesses, then

w
//w
ketika kita sering menyimpulkan suatu the conclusions we draw may also be
kebijakan baik dengan melihat apakah wrong. "
s:
tp
kebijakan itu memacu pertumbuhan

ht
ekonomi; namun jika yang kita ukur

mengandung kelemahan, maka
kesimpulan yang kita tarik mungkin
juga salah."
SEEA adalah framework SEEA is a measurement

pengukuran yang menyajikan beragam framework that could present a variety
indikator yang menghubungkan of indicators connecting information
informasi ekonomi dengan lingkungan. on the economy and the environment.
Informasi yang terintegrasi ini diperoleh This integrated information is obtained
karena menggunakan framework, by using the same framework,
klasifikasi dan pedoman yang sama, classification and guidelines, forming
membentuk basis data (database) an integrated database for policy
terintegrasi guna analisis kebijakan analysis and decision making.
dan pengambilan keputusan.

Penyusunan publikasi ini The compilation of this
diharapkan mampu mengenalkan publication is expected to be able to
SEEA dan menyajikan neraca ekonomi introduce the SEEA and presents the
dan lingkungan Indonesia. Bab I environmental-economic accounts of
merupakan pengenalan SEEA yang Indonesia. Chapter I is an introduction
secara singkat akan menjelaskan to the SEEA which will briefly explain
fitur utama, bab-bab selanjutnya the main features, the following
menyajikan beberapa contoh aplikasi chapters present some examples of the
neraca SEEA dikaitkan dengan isu application of the SEEA accounts related
lintas sektor menyangkut lingkungan to cross-cutting issues concerning
dan ekonomi di Indonesia. Susunan the environment and economy in
id
bab dalam publikasi ini adalah: Indonesia. The composition of the
.
chapters in this publication is as follows:
go
Bab 1 Pendahuluan, mencakup
p s. Chapter 1 Introduction,
latar belakang, pengenalan SEEA, SEEA includes background, introduction of
.b
w
sebagai sebuah sistem, penilaian yang SEEA, SEEA as a system, valuation, SEEA
w
digunakan, SEEA sebagai kerangka as a framework for coordination of

//w
kerja koordinasi statistik lingkungan environmental and economic statistics,

s:
dan ekonomi, implementasi SEEA di implementation of SEEA in Indonesia.

tp
Indonesia.
ht
Bab 2 Implementasi SEEA dalam Chapter 2 Implementation of

Sisnerling, berisikan latar belakang the SEEA in Sisnerling, contains the
implementasi SEEA dalam Sisnerling, background of the implementation of
dasar pemikiran Neraca Ekonomi- the SEEA in Sisnerling, the rationale
Lingkungan, tinjauan Neraca Ekonomi- for the environmental-economic
Lingkungan Indonesia, Struktur dasar accounts of Indonesia, a review of
SEEA, hubungan SNA dan lingkungan, Indonesia environmental-economic
serta penyusunan SEEA dan sumber accounts, the basic structure of the
datanya. SEEA, the relationship of the SNA and
the environment, and the compilation
of the SEEA and its data sources.
Bab 3 Neraca Aset Sumber Daya Chapter 3 Land Asset Accounts,

Lahan, terdiri dari neraca tutupan lahan consists of land cover accounts on the

di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, islands of Sumatera, Jawa, Kalimantan,
Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, Sulawesi, Bali and Nusa Tenggara,
Maluku, serta Papua. Maluku, and Papua.
Bab 4 Neraca Aset Sumber Chapter 4 Timber Asset

Daya Kayu, membahas kondisi kayu Accounts, discuss the condition of
di Indonesia, sumber data yang timber in Indonesia, the data sources
digunakan dalam menyusun neraca used in compiling asset accounts for
aset sumber daya kayu, dan hasil timber resources, and the results of
penghitungan neraca aset sumber timber asset accounts compilation.
daya kayu.
Bab 5 Neraca Aset Sumber Chapter 5 Mineral and Energy
. id
Daya Mineral dan Energi, membahas Asset Accounts, discuss the condition
go
kondisi sumber daya mineral dan of mineral and energy resources, the
s.
energi, sumber data yang digunakan data sources used in compiling the
p
.b
dalam menyusun neraca aset sumber mineral and energy asset accounts, and
w
daya mineral dan energi, dan hasil the results of mineral and energy asset
w
//w
penghitungan neraca aset sumber accounts compilation.

daya mineral dan energi.
s:
tp
Bab 6 Neraca Terintegrasi Chapter 6 Integrated Accounts

ht
Ekonomi Lingkungan Indonesia, of Economy and Environment of

mencakup pengantar, sumber data Indonesia, includes the introduction,
yang digunakan dalam menyusun data sources used in compiling the
neraca terintegrasi ekonomi lingkungan integrated accounts of economy and
Indonesia, dan penyusunan neraca environment of Indonesia, and the
terintegrasi. compilation of the integrated accounts.
Bab 7 Kesimpulan. Chapter 7 Conclusions.

Pengenalan SEEA Introduction of SEEA
SEEA adalah framework SEEA is an accounting framework

akuntansi yang mencatat secara that fully records the relevant stock and
lengkap stok dan arus yang relevan flows for analysis in terms of integration
untuk analisis dalam hal isu keterkaitan environmental and economic issues.
lingkungan dan ekonomi. Pendekatan The accounting approach makes SEEA
akuntansi menjadikan SEEA berbeda different from other environmental
dengan statistik lingkungan dan and economic statistics because of the
ekonomi yang lain karena tuntutan demand for coherence and consistency
akan koherensi dan konsistensi with the definition and treatment of
dengan definisi dan perlakuan SNA. SNA. Therefore, the SEEA provides
id
Oleh karenanya, SEEA menyediakan a framework that combines various
.
go
framework yang mengkombinasikan data sources to compile aggregates,
beragam sumber data untuk menyusun
p s.indicators and trends on issues across
agregat, indikator dan tren isu lintas the environmental and economic
.b
w
spektrum lingkungan dan ekonomi. spectrum.

w
//w
SEEA memiliki akar dalam SEEA has roots in SNA. SNA is

SNA. SNA adalah framework yang a framework that measures economic
s:
mengukur aktivitas ekonomi dan activities and organizes various

tp
ht
mengorganisasikan berbagai data economic data into an account

ekonomi ke dalam struktur neraca. SNA structure. The SNA measures economic
mengukur aktivitas ekonomi dalam activities in monetary units and to
satuan moneter dan untuk menilainya assess it, the SNA generally uses market
umumnya menggunakan transaksi transactions. There are some cases
pasar. Ada beberapa kasus dimana where there are no market transactions
tidak ada transaksi pasar tetapi terjadi but similar transactions occur, so the
transaksi yang mirip, maka penilaian valuation is based on an internationally
didasarkan pada pendekatan yang agreed approach.
disetujui secara internasional.
SEEA memperluas cakupan SNA The SEEA extends the scope of

dengan mencatat data lingkungan the SNA by recording environmental
yang biasanya tersedia dalam satuan data that are usually available in
fisik atau kuantitatif bersama-sama physical or quantitative units together

dengan data ekonomi dalam satuan with economic data in monetary units
moneter dari SNA. Kekuatan SEEA from the SNA. The strength of the SEEA
ada pada kapasitasnya menyajikan is in its capacity to present information
informasi baik dalam satuan fisik in both physical and monetary units in
maupun moneter secara koheren. a coherent manner.
Integrasi informasi yang Integration of information

menyangkut ekonomi dan lingkungan concerning the economy
memerlukan pendekatan multidisiplin. and environment requires a
SEEA mempertemukan dalam satu multidisciplinary approach. The
framework, informasi tentang air, SEEA brings it together into one
mineral, energi, kayu, ikan, tanah, lahan framework, information about water,
id
dan ekosistem, polusi dan limbah, minerals, energy, timber, fish, soil,
.
go
produksi, konsumsi, dan investasi. land and ecosystems, pollution and
Masing-masing area ini mempunyai
p s.
waste, production, consumption, and
pendekatan pengukuran yang spesifik investment. Each of these areas has
.b
w
dan detail yang terintegrasi dalam a specific and detailed measurement

w
SEEA untuk menyajikan gambaran approach that is integrated in the SEEA

//w
yang komprehensif. to present a comprehensive picture.

s:
SEEA tidak ditujukan untuk SEEA is not intended to present

tp
ht
menyajikan statistik yang kaya rich and in-depth statistics in every

dan mendalam dalam setiap area. area. Nevertheless, the connection
Melainkan keterkaitan dan hubungan and relationship that are built up in
yang terbangun dalam SEEA the SEEA present an additional and
menyajikan perspektif tambahan dan broader perspective that adds value to
lebih luas sehingga menambah nilai the detailed information that is already
terhadap informasi rinci yang telah available.
tersedia.
Sifat framework SEEA yang luas The broad and integrated

dan terintegrasi menjadikannya sebagai characteristic of the SEEA framework
analisis yang relevan terhadap berbagai makes it a relevant analysis of various
isu-isu kebijakan lingkungan terkini current environmental policy issues
mulai dari pengelolaan sumber daya ranging from natural resource
alam, sampai dengan pertimbangan management, to the consideration of

prospek decoupling pertumbuhan the prospect of decoupling economic
ekonomi sebagai dampak kerusakan growth as the impact of environmental
lingkungan. Disamping itu, SEEA dapat degradation. In addition, the SEEA can
juga digunakan untuk: also be used to:
a) Menghitung bermacam a. Calculate various indicators

indikator menyangkut isu related to environmental-
ekonomi-lingkungan seperti economic issues such as energy
penggunaan energi, konsumsi use, water consumption,
air, deplesi sumber daya alam, depletion of natural resources,
dsb. etc.
b) Analisis tren menggunakan b. Trend analysis used the same
. id
definisi dan pedoman yang definitions and guidelines.
go
sama. s.
p
c) Menyediakan framework untuk c. Provides a framework for
.b
mengorganisasi data yang organizing existing data and

w
w
ada dan menilai kualitas dan assessing the quality and

//w
kelengkapan data. completeness of the data.

s:
d) Memonitor status lingkungan d. Monitor the status of the

tp
dan kaitannya dengan ekonomi. environment and its relation to

ht
the economy.
e) Mengikuti perubahan pola
perdagangan dan emisi yang e. Follow changes in trade patterns
terkandung didalamnya melalui and emissions contained
analisis input-output fisik. therein through physical input-
output analysis.
f) Memahami dimana dan kapan
terjadinya keuntungan dan f. Understand where and
kerugian penggunaan sumber when the advantages and
daya alam. disadvantages of using natural
resources.
g) Memungkinkan perbandingan
dan pelaporan internasional. g. Allow international comparisons
and reporting.

SEEA Sebagai Suatu Sistem SEEA as a System
SEEA berisikan kumpulan tabel The SEEA contains a coherent,

dan neraca yang koheren, konsisten, consistent and integrated collection of
dan terintegrasi dimana masing- tables and accounts, each focusing on
masing fokus pada aspek interaksi different aspects of interaction between
antara ekonomi dengan lingkungan the economy and the environment or
yang berbeda atau pada perubahan on the changes of environmental status.
status lingkungan. Tabel dan neraca Those tables and accounts are arranged
tersebut disusun berdasarkan konsep, based on internationally agreed
definisi, klasifikasi, dan pedoman concepts, definitions, classifications
akuntansi yang disetujui secara and accounting guidelines.
id
internasional.
.
go
Ada 4 jenis neraca dalam There are 4 types of account
s.
framework SEEA dan empat neraca ini within the SEEA framework and
p
.b
ditambahkan dalam neraca moneter these four accounts are added to the
w
dan stok yang sudah ada dalam SNA: monetary and stock accounts in the
w
//w
SNA:
s:
a) Physical flow accounts

a) Neraca arus fisik (physical flow
tp
accounts)
ht
b) Neraca fungsional untuk b) Functional accounts for

transaksi lingkungan (functional environmental transactions
accounts for environmental
transactions)
c) Neraca aset dalam satuan fisik c) Asset accounts in physical and

dan moneter (asset accounts in monetary units
physical and monetary terms)
d) Neraca ekosistem (ecosystem d) Ecosystem accounts

accounts)
Tiga neraca pertama disebut The first three accounts are

neraca inti dalam SEEA dan disebut SEEA called core accounts in the SEEA and
kerangka kerja utama yang mencakup are called the SEEA Central Framework

empat neraca SEEA. Neraca ekosistem that include four types of SEEA
dijelaskan dalam bagian kedua SEEA accounts. The ecosystem accounts are
yang disebut SEEA Experimental explained in the second part of the
Ecosystem Accounts. Empat jenis SEEA called the SEEA Experimental
neraca SEEA akan dijelaskan lebih Ecosystem Accounting. The four types
detail pada paragraf di bawah ini. of SEEA accounts will be discussed in
more detail in the paragraphs below.
Neraca arus fisik meliputi The physical flow accounts

aliran input alam dari lingkungan ke record the flow of natural inputs from
dalam perekonomian, aliran produk di the environment into the economy,
dalam perekonomian dan aliran sisaan the flow of products in the economy
id
(residual) yang dihasilkan dari kegiatan and the flow of residuals resulted
.
go
ekonomi. Aliran ini mencakup air, from economic activities. These flows
energi, dan material yang digunakan
p s.include water, energy, and materials
dalam proses produksi dan limbah used in the production process and
.b
w
yang mengalir ke lingkungan (seperti waste flowing into the environment

w
limbah padat di tempat pembuangan (such as solid waste in landfills).

//w
sampah).
s:
Neraca fungsional untuk

tp
Functional accounts for

ht
transaksi lingkungan mencatat beragam environmental transactions

transaksi yang menyangkut lingkungan (environmental activity accounts)
antara berbagai unit ekonomi (seperti record various transactions related
industri, rumahtangga, pemerintah). to the environment between various
Transaksi yang relevan pertama-tama economic units (such as industries,
diidentifikasi dengan mendefinisikan households, government). First of all,
aktivitas lingkungan, yaitu aktivitas relevant transactions is identified by
yang mengurangi atau menghilangkan defining the environmental activities,
tekanan terhadap lingkungan which are activities that reduce
dan bertujuan untuk menjadikan or remove the pressures on the
penggunaan sumber daya alam lebih environment, and increase the use of
efisien. natural resources more efficiently.
Contohnya di sini mencakup Some examples are technology
investasi teknologi yang dirancang investments designed to prevent

untuk mencegah atau mengurangi or reduce pollution, reclaim the
polusi, mereklamasi lingkungan setelah environment after being polluted,
tercemar, daur ulang, konservasi, dan recycle, conservation, and resource
manajemen sumber daya. Aktivitas management. Environmental activities
lingkungan diklasifikasikan sebagai are classified into environmental
aktivitas perlindungan lingkungan protection activities and/or resource
dan/atau aktivitas manajemen sumber management activities.
daya.
Neraca aset dalam satuan fisik Asset accounts, in physical or

atau moneter mengukur ketersediaan monetary units, measure the stock
sumber daya alam dan perubahannya. of natural resources and the changes
id
Neraca aset fokus pada komponen in stock. The asset accounts focus on
.
go
individual lingkungan: sumber daya individual components: mineral and
mineral dan energi, sumber daya kayu,
p s.
energy resources, timber resources, fish
sumber daya ikan/akuatik, sumber daya / aquatic resources, other biological
.b
w
biologis lainnya, sumber daya tanah, resources, soil resources, water

w
sumber daya air, dan lahan. Neraca resources, and land. The asset accounts
//w
aset mengukur stok aset individual measure the stock of individual assets
s:
di awal dan akhir periode akuntansi at the beginning and at the end of the
tp
dan mencatat perubahan yang accounting period and record changes

ht
terjadi terhadap stok akibat ekstraksi, that occur to the stock due to extraction,
pertumbuhan alami, penemuan baru, natural growth, new discoveries, losses
kerugian karena bencana, dan sebab due to disasters, and other causes.
lainnya.
Neraca aset dalam satuan fisik Asset accounts in physical units

menyajikan informasi ketersediaan present natural resource information
sumber daya alam yang dapat digunakan that can be used in assessing the
dalam penilaian aspek keberlanjutan. sustainability aspects. The most
Fitur yang paling menarik dalam interesting feature in asset accounts
neraca aset adalah estimasi deplesi is the estimation of natural resources
sumber daya alam dalam satuan fisik depletion in physial and monetary
dan moneter. Untuk sumber daya units. For non-renewable resources,
yang tidak dapat diperbaharui (non- quantity of depletion is equal to the
renewable) kuantitas deplesi sama amount of resources extracted, but

dengan kuantitas sumber daya yang for resources that can be renewed,
diekstraksi, namun untuk sumber daya the quantity of depletion take
yang dapat diperbaharui (renewable) the population, resources, values,
kuantitas deplesi memperhitungkan growth rate, and improvement of the
populasi sumber daya, besarnya, sustainability rates.
tingkat pertumbuhan, dan tingkat
keberlanjutan yang terkait.
Neraca ekosistem menyajikan Ecosystem accounts provide

informasi tentang ekosistem. information about ecosystems.
Ekosistem adalah area yang meliputi Ecosystems are areas that contain
dinamika kompleks antara komunitas complex dynamics between living
id
mahluk hidup (tumbuhan, hewan dan communities (plants, animals and
.
go
mikro-organisme) dan lingkungannya micro-cultivation) and the environment
yang berinteraksi dalam suatu unit
p s.that are involved in a functional unit.
fungsional. Neraca ekosistem disusun Ecosystem accounts are compiled
.b
to present information about them,

w
untuk menyajikan informasi tentang

w
hal tersebut, perubahan kapasitas changes in ecosystem capacities to

//w
ekosistem untuk beroperasi sebagai work as a functional unit and deliver

s:
suatu unit fungsional dan penyampaian the benefits to humanity.

tp
manfaatnya bagi umat manusia.

ht
Manfaat yang diterima oleh The benefits received by

manusia disebut jasa ekosistem. Jasa humans are called ecosystem services.
ekosistem diberikan dalam berbagai Ecosystem services are provided in
bentuk dan dikelompokkan menjadi 3 various forms and grouped into 3
kategori: categories:
a) Jasa provisioning: Manfaat yang a) Provisioning services: Benefits

diterima dari input alam yang received from natural inputs
berasal dari lingkungan seperti extracted from the environment
air, kayu, ikan, dan sumber daya such as water, timber, fish, and
energi. energy resources.
b) Jasa regulatori: Manfaat yang b) Regulating services: Benefits

diberikan ketika ekosistem provided by the role of
berfungsi sebagai tempat ecosystems as a place for air

buangan emisi dan limbah emission and other wastes,
lainnya, ketika ekosistem as flood prevention or when
berfungsi sebagai pencegah providing pollination services
(mitigasi) banjir atau ketika for agricultural activities.
ekosistem menyediakan
jasa polinasi untuk kegiatan
pertanian.
c) Jasa kultural: Manfaat yang c) Cultural services: Benefits

diberikan ketika ekosistem, obtained from ecosystems, such
seperti hutan, menyediakan as forests provide recreational
manfaat rekreasi, spiritual, benefit, spiritual benefit, and
id
dan manfaat lainnya kepada other benefits to humans.
.
go
manusia.
s.
Neraca arus, neraca aset, neraca The flow accounts, asset
p
.b
fungsional, dan neraca ekosistem saling accounts, the environmental activity

w
terhubung dalam kerangka SEEA tetapi accounts, and the ecosystem accounts,
w
are connected within the framework

//w
masing-masing fokus pada interaksi

yang berbeda antara ekonomi dan of the SEEA but each account focuses
s:
lingkungan. Berikut contoh hubungan on different interactions between

tp
the economy and the environment.

ht
yang berbeda antara neraca tersebut:

Following are examples of different
relationships between these accounts:
Neraca aset dan neraca The asset accounts and

ekosistem fokus pada stok aset ecosystem accounts focus on the
lingkungan dan perubahannya, stock of environmental assets and
dimana neraca aset menitikberatkan their changes in stock, where the
pada komponen individual sedangkan asset accounts focus on the individual
neraca ekosistem menitikberatkan components while the ecosystem
pada interaksi antarkomponen aset. accounts focus on the interaction
among asset components.

Perubahan stok umumnya Changes in stocks generally
terjadi akibat aktivitas ekonomi yang occur due to economic activities which
mana menjadi fokus dalam neraca are the focus of the physical flow
arus fisik. Pengukuran aliran input account. The measurement of natural
alam dalam tabel penyediaan dan input flows in the Physical Supply and
penggunaan fisik (PSUT) konsisten Use Tables (PSUT) is consistent with the
dengan pengukuran ekstraksi di neraca measurement of extraction in the asset
aset dan pengukuran jasa provisioning accounts as well as the measurement of
di neraca ekosistem. provisioning services in the ecosystem
accounts.
Pengukuran sisaan (limbah/ Measurement of the residuals
id
sampah) yang mengalir ke lingkungan flows into the environment in PSUT
.
go
dalam PSUT merupakan pertimbangan is an important aspect that must
penting yang harus diperhatikan dalam
p s.be considered in the measurement
of ecosystem services, especially
.b
pengukuran jasa ekosistem, terutama

w
jasa regulatori. regulating services.

w
//w
s:
Mengukur arus input alam dan Measuring the flow of natural

tp
sisaan juga terkait dengan pencatatan inputs and residuals is also related
ht
transaksi dalam neraca fungsional to the transactions recorded in the

perlindungan lingkungan dan environmental activity accounts for
manajemen sumber daya, termasuk environmental protection and resource
investasi teknologi ramah lingkungan management transactions, including
dan aliran pajak dan subsidi lingkungan. investment in environmentally friendly
Sebagai contoh, pembayaran ijin emisi technologies and the flow of taxes and
yang tercatat dalam neraca fungsional environmental subsidies. For example,
dapat dikaitkan dengan arus emisi the payment of emissions permits
dalam PSUT. recorded in the environmental activity
accounts can be related to the flow of
emissions in the PSUT.

Efektivitas pengeluaran The effectiveness of
lingkungan pada akhirnya dapat dinilai environmental expenditure ultimately
dari kapasitas ekosistem untuk terus could be assessed from the capacity
menyediakan jasanya seperti yang of ecosystems to provide services
disajikan dalam neraca ekosistem. continuously as presented in the
ecosystem accounts.
Contoh di atas menjadi The examples above

highlight banyak dan jenis hubungan highlight many and different types
antarneraca, masing-masing of relationship among the accounts,
dipandang dari perspektif yang each account is viewed from a different
berbeda. Hubungan ini dalam SEEA perspective. This relationship in the
id
ditunjang oleh penggunaan konsep, SEEA is supported by the use of
.
go
definisi, dan klasifikasi yang sama. the same concepts, definitions and
s.
classifications.
p
.b
w
Penilaian Valuation
w
//w
Aspek yang dipandang paling The most difficult aspect in

s:
sulit dalam pengambilan keputusan decision making in the environmental

tp
di sektor lingkungan hidup adalah sector is deciding trade-offs between

ht
memutuskan trade-off antara aset environmental assets used to provide

lingkungan yang digunakan untuk a variety of non-market goods and
menyediakan beragam barang dan jasa services, including ecosystem services,
non-pasar, termasuk jasa ekosistem, with alternative uses for development
dengan alternatif penggunaannya activities which have clear economic
untuk kegiatan pembangunan dimana values.
jelas ada nilai ekonomisnya.
SNA dan SEEA CF mencakup The SNA and SEEA CF include

nilai aset lingkungan yang memiliki nilai the value of environmental assets
ekonomi langsung, contohnya neraca that have direct economic value, for
akhir tahun (balance sheet) mencakup example the balance sheets comprise
aset lahan, kayu, ikan, mineral, dan land, timber, fish, minerals, and fossil
bahan bakar fosil. Penilaian aset dalam fuels. Asset valuation in SNA and SEEA
SNA dan SEEA CF didasarkan atas CF is based on market transactions or,

transaksi pasar atau, jika tidak tersedia, if not available, it is recommended to
direkomendasikan metode nilai use net present value method of the
neto saat ini (net present value) dari expected future income from the use
ekspektasi pendapatan masa depan of environmental assets.
dari penggunaan aset lingkungan.
Namun demikian, beberapa However, some environmental

aset lingkungan dan banyak jasa assets and many ecosystem services are
ekosistem tidak ditransaksikan di not traded on the market, even though
pasar, walaupun nilai beberapa jasa the value of some ecosystem services
ekosistem terkandung dalam nilai is contained in the value of goods and
barang dan jasa yang diperjualbelikan services traded on the market. For
id
di pasar. Contohnya, nilai polinasi example, the value of pollination is
.
go
terkandung dalam nilai produksi contained in the value of the production
komoditi pertanian, serta operator
p s.of agricultural commodities, and the
wisata mendapat pendapatan dari tourism industries get income from
.b
w
wisatawan yang mengunjungi objek tourists visiting natural attractions.

w
wisata alam.
//w
Pengembangan standar The development of standard

s:
metodologi untuk mengidentifikasi

tp
methodologies to identify and separate

ht
dan memisahkan nilai aset lingkungan the value of environmental assets and
dan jasa ekosistem terus dikerjakan ecosystem services continues to be
melalui SEEA. Pengakuan nilai aset done through the SEEA. Recognition
lingkungan dan jasa ekosistem dapat of the value of environmental assets
memberikan informasi penting bagi and ecosystem services can provide
para pengambil keputusan dan dapat important information for decision
menjadi bahan dalam merumuskan makers and can be material in
berbagai alternatif pembangunan. formulating various development
alternatives.

SEEA Sebagai Kerangka Kerja SEEA as a Coordination Framework for
Koordinasi Statistik Ekonomi – Environmental-Economic Statistics
Lingkungan
SEEA berbeda dari kumpulan SEEA is different from a collection

statistik lingkungan dalam berbagai of environmental statistics in various
hal. Kumpulan statistik lingkungan ways. Collection of environmental
biasanya konsisten secara internal, statistics is usually internally consistent,
namun biasanya tidak ada konsistensi but usually there is no consistency
antara kumpulan statistik yang satu between one set of statistics with
dengan yang lain. Statistik lingkungan others. Environmental statistics are
biasanya dikumpulkan melalui usually collected through special
id
peraturan khusus atau keperluan regulations or certain administrative
.
go
administratif tertentu, dan biasanya requirements, and usually the structure
strukturnya ditentukan berdasarkan
p s.
is determined based on special needs.
kebutuhan khusus.
.b
w
Berbeda dengan SEEA sebagai Unlike the SEEA as an integrated

w
//w
sistem neraca terintegrasi dimana system of accounts where there is

terdapat konsistensi antara neraca consistency between one account to
s:
satu dengan neraca lainnya dalam another in terms of concepts, methods,

tp
ht
hal konsep, metode, definisi, dan definitions, and classifications used.

klasifikasi yang digunakan. Ditambah In addition, the implementation of
lagi, implementasi sistem terintegrasi the integrated system ensures the
tersebut menjaga konsistensi data consistency of time series data. This is
runtun waktu. Ini merupakan hal yang the most important thing in compiling
paling penting dalam penyusunan comparable time series estimates
estimasi runtun waktu yang dapat needed in the policy formulation
diperbandingkan yang dibutuhkan process.
dalam proses perumusan kebijakan.
Perbedaan terakhir yang The last important difference

penting adalah tujuan utama SEEA is that the main objective of the SEEA
memperoleh keterbandingan dengan is to compare with the economic
informasi ekonomi yang disusun information compiled with the SNA
dengan SNA dan neraca satelit lainnya. and other satellite accounts. This

Ini merupakan nilai tambah bagi is a value added for the providing
penyediaan informasi lingkungan dan the environmental and economic
ekonomi karena memfasilitasi analisis information because it facilitates
lingkungan dan ekonomi dalam environmental and economic analysis
kerangka kerja yang sama. within the same framework.
SEEA berbeda dengan statistik SEEA is different from traditional

lingkungan yang tradisional, namun environmental statistics, but SEEA
SEEA bergantung pada informasi depends on the basic information
dasar yang dikumpulkan dalam collected in environmental statistics.
statistik lingkungan. Idealnya statistik Ideally, basic statistics about the
. id
dasar tentang lingkungan yang environment required by the SEEA are
go
dibutuhkan SEEA sudah tersedia s.available in a format that allows it to
dalam format yang memungkinkan be as an input directly into the system.
p
.b
integrasi secara langsung ke dalam For example, air emission data sourced
w
sistem. Sebagai contoh, data emisi from industry should ideally be

w
//w
udara yang bersumber dari industri classified according to the classification

idealnya diklasifikasikan menurut used by the SEEA. This is to facilitate the
s:
klasifikasi yang dipakai SEEA. Hal ini input of emission data into a format of
tp
ht
untuk memudahkan data emisi diinput physical flow accounts and combined
ke format neraca arus fisik dan neraca presentations.
kombinasi.
Seiring waktu, ketika SEEA Over time, as the SEEA becomes

menjadi lebih populer dan digunakan more popular and used by many
banyak kalangan, kemungkinan groups, it is likely that environmental
statistik lingkungan akan dikumpulkan statistics will be collected and
dan disajikan, dan secara khusus presented, and specifically adopt
mengadopsi klasifikasi dan konsep general classifications and concept
definisi yang umum. Untuk definitions. In order to realize it, it
mewujudkan hal ini dibutuhkan requires a spirit of collaboration and
semangat kolaborasi dan penghargaan appreciation between those who
antara pihak yang menyusun compile the environmental accounts

neraca lingkungan dan pihak yang and those who provide basic data.
menyediakan data dasar.
The compiler of the
Penyusun neraca lingkungan
environmental accounts must realize
harus menyadari bahwa pengumpulan
that the collection of environmental
data neraca lingkungan mungkin
accounts data might be the second
menjadi prioritas kedua bagi pihak yang
priority for those who collect the basic
mengumpulkan data dasar lingkungan
environmental data based on the
yang berdasarkan aturan perundangan.
legislative program. The environmental
Kelompok statistik lingkungan harus
statistics group must be convinced
diyakinkan pentingnya menyajikan
of the importance of presenting
data terstruktur dan konsisten dengan
structured data and be consistent with
id
framework neraca. SEEA dapat menjadi
.
the accounting framework. The SEEA
go
panduan untuk mengembangkan
can be a guidelines for developing
s.
sistem informasi lingkungan yang lebih
environmental information systems
p
kompatibel dengan statistik ekonomi.
.b
that are more compatible with

w
economic statistics.
w
//w
s:
Implementasi SEEA SEEA Implementation

tp
ht
BPS telah menjalin kolaborasi BPS has established close

yang erat dengan berbagai institusi collaboration with various national
nasional dan internasional dalam and international institutions in
mengembangkan Sisnerling Indonesia developing Sisnerling Indonesia and
dan mengimplementasikan SEEA implementing the SEEA in Sisnerling
dalam Sisnerling Indonesia. Program Indonesia. International programs
internasional yang bertujuan aimed at implementing the SEEA have
mengimplementasikan SEEA telah been launched by various institutions,
diluncurkan oleh berbagai lembaga, such as the FAO, the World Bank, and
seperti FAO, World Bank, dan United the United Nations Statistics Division
Nations Statistics Division (UNSD). (UNSD).
United Nations Statistics The UNSD as the institution that

Division (UNSD) sebagai lembaga oversees the implementation of the
yang mengawal implementasi SEEA SEEA at the national statistical agency

di lembaga statistik nasional also launched various activities,
juga meluncurkan berbagai kegiatan, such as seminars, training and
seperti seminar, training, dan workshop. workshops. In Indonesia, on April 14-
Di Indonesia UNSD pada 14-17 April 17 2016, UNSD held a Regional Training
2016 menyelenggarakan Regional Workshop on the SEEA Experimental
Training Workshop SEEA Experimental Ecosystem Accounting in Asia-Pacific,
Ecosystem Accounting in Asia-Pacific which was followed by all relevant
yang diikuti oleh seluruh instansi terkait agencies in the preparation of the
dalam penyusunan SEEA di Indonesia SEEA in Indonesia and representatives
dan perwakilan negara-negara Asia of Asian and Pacific countries.
dan Pasifik. Secara bersamaan BPS Simultaneously, BPS also held a
id
juga menyelenggarakan High Level High Level Meeting in the context
.
Meeting dalam rangka menjabarkan of elaborating the National Plan for
go
National Plan for Advancing Ecosystem Advancing Ecosystem Accounting,
s.
p
Accounting yang dihadiri oleh which was attended by leaders of
.b
pimpinan kementerian/lembaga ministries / institutions related to the

w
terkait penyusunan SEEA di Indonesia. preparation of the SEEA in Indonesia.

w
//w
Pertemuan-pertemuan terkait Meetings related to Sisnerling

pengembangan Sisnerling pun development were held in 2017-2018.
s:
tp
dilakukan di tahun 2017-2018.

ht
Publikasi Sisnerling saat ini Currently Sisnerling publication

memuat implementasi beberapa contains the implementation of several
modul dalam SEEA. Pada modul neraca modules in the SEEA. In the asset
aset implementasi dilakukan dengan accounts module, the implementation
memperbaiki metode penilaian aset was carried out by improving the
lingkungan dengan menggunakan valuation of environmental assets
metode NPV yang direkomendasikan using the NPV method recommended
SEEA dan menampilkan neraca by the SEEA and displaying land
tutupan lahan di 7 (tujuh) pulau di cover accounts in 7 (seven) islands in
Indonesia yaitu Pulau Sumatera, Jawa, Indonesia, namely Sumatera, Jawa,
Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan, Bali and Nusa Tenggara,
Sulawesi, dan Papua. Selain itu, pada Sulawesi and Papua. In addition, this
tahun ini BPS juga melaksanakan year BPS also carried out an in-depth
kajian mendalam dalam rangka study in order to implement the

mengimplementasikan penyusunan compilation of environmental activity
neraca aktivitas lingkungan industri accounts for tourism industry which is
pariwisata yang disajikan dalam presented in a separate report.
laporan terpisah.
Pengembangan publikasi The development of Sisnerling

Sisnerling di masa yang akan datang publications in the future will continue
akan terus dilakukan, dengan to be carried out, by implementing
mengimplementasikan modul-modul other SEEA modules as basic data is
SEEA lainnya seiring ketersediaan data available. Besides that, suggestions and
dasar. Disamping itu saran dan masukan input from various parties also improve
dari berbagai pihak juga menjadikan the quality of Sisnerling Indonesia
id
publikasi Sisnerling Indonesia semakin publications.
.
go
baik kualitasnya. p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

. id
go
s.
IMPLEMENTASI SEEA
p
.b
w
DALAM SISNERLING
w
//w
SEEA IMPLEMENTATION ON
s:
tp
SISNERLING
ht

RPJPN 2005-2025 dan RPJMN 2010-2014, 2016-2019 berisi tentang:
 Program Ekonomi Hijau

 Undang-Undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UU PPLH 2009)
 Undang-Undang Perencanaan Ruang (UU PR 26/2007)
 Program One Map dan One Data
 Program REDD+ Indonesia
 Pengukuhan Kawasan Hutan
 Program WAVES yang dikoordinasikan World Bank
 Inisiatif desentralisasi
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
National Long-Term Development Plan (RPJPN 2005-2025) and National

Medium-Term Development Plan (RPJMN 2010-2014, 2015-2019)
• Green Economy Program

• Environmental Protection and Management Law (UU PPLH 2009)
• Spatial Planning Law (UU PR 26/2007)
• One Map and One Data Program
• Indonesia’s REDD+ Program
• Inauguration of Forest Areas

Bab ini berisikan kaitan This chapter contains
antara inisiatif penyusunan neraca links between current Indonesia
ekonomi-lingkungan Indonesia environmental-economic accounts
saat ini (Implementasi SEEA dalam compilation (Implementation of SEEA
Sisnerling Indonesia) dengan SEEA in Sisnerling Indonesia) and the SEEA
dan framework statistik internasional and other international statistical
lainnya yang menjadi landasan untuk frameworks that are the basis for
menginisiasi pengembangan statistik initiating statistical development to
agar lebih berdaya guna dalam be more efficient in providing input to
memberikan masukan pada pengambil policy makers regarding sustainable
kebijakan terkait pembangunan development and green economy
id
berkelanjutan dan ekonomi hijau yang as outlined in the National Plan
.
dituangkan dalam Rencana Nasional for Advancing the Environmental-
go
untuk Memajukan Neraca Ekonomi- Economic Accounts. This national plan
s.
p
Lingkungan. Rencana Nasional ini telah has been explained by BPS in a high-
.b
dipaparkan BPS dalam pertemuan level meeting of the line ministries/

w
tingkat tinggi (high-level meeting) para institutions related with the issue as
w
//w
pimpinan K/L yang terkait isu tersebut stakeholders.

sebagai para pemangku kepentingan
s:
tp
(stakeholder).
ht
Dalam Rencana Nasional The National Plan involves

ini tertuang keterlibatan berbagai various stakeholders in formulating
stakeholder merumuskan proposal proposals that support the preparation
yang menunjang penyusunan neraca of the environmental-economic
ekonomi-lingkungan. Langkah- accounts. The steps in this national
langkah dalam rencana nasional ini plan include:
meliputi:
a) membangun pemikiran a. building an integrated statistical

sistem statistik terintegrasi system thinking for information
bagi informasi pembangunan on sustainable development;
berkelanjutan;
b) menyarikan prioritas dan b. summarizing priorities and
peluang di Indonesia untuk opportunities in Indonesia to

lebih memperbaiki sistem further improve the national
statistik nasional yang fokus statistical system that focuses on
pada SEEA; the SEEA;
c) menggunakan Investment c. using the Investment Logic
Logic Framework (ILF) atau Framework (ILF), trying to identify
kerangka logika investasi, possible factors (preconditions to
berupaya mengidentifikasi engage in activities), activities,
faktor yang memungkinkan outputs, impacts, and long-term
(prakondisi untuk terlibat dalam outcomes;
aktivitas), aktivitas, output,
dampak, dan outcome jangka
id
panjang;
.
d) menjabarkan aktivitas mendasar d. explaining the basic activities
go
yang dibutuhkan dalam rangka s. needed in order to implement
the environmental-economic
p
mengimplementasikan neraca
.b
ekonomi-lingkungan. accounts.
w
w
Kurangnya koherensi antar The lack of coherence between

//w
berbagai statistik lingkungan hidup various environmental statistics

s:
menjadi tantangan dalam menjawab becomes a challenge in answering

tp
pertanyaan mendasar mengenai fundamental questions about

ht
ekosistem dan kontribusinya terhadap ecosystems and their contribution to the

kesejahteraan masyarakat Indonesia. welfare of the Indonesian people. The
Tingkat ketergantungan penduduk level of dependency of the Indonesian
Indonesia pada ekosistem untuk population on ecosystems to provide
menyediakan pangan, bahan baku food, raw materials and employment
dan lapangan pekerjaan sangatlah is enormous. The question is: what
besar. Pertanyaannya: ekosistem dan ecosystems and species are important
spesies apa yang penting dan cukup and resilient enough to tolerate
tangguh mentoleransi gangguan yang disruptions caused by population
disebabkan pertumbuhan populasi growth and economic development?
dan pembangunan ekonomi? Berapa How big is the role of ecosystems on
besar peranan ekosistem terhadap the economy? How do ecosystems
perekonomian? Bagaimana ekosistem and their services change over time
dan jasanya berubah seiring waktu dan and what impact will this change have

apa dampak perubahannya terhadap on the Indonesian population? What
penduduk Indonesia? Ekosistem apa ecosystems produce what services? How
memproduksi jasa apa? Bagaimana to manage a good ecosystem so that its
mengelola ekosistem yang baik agar services in providing food, flood control,
jasanya dalam menyediakan pangan, and carbon storage are maintained?
pengendali banjir, dan penyimpan
karbon terjaga?
Indonesia memiliki peluang unik Indonesia has a unique

untuk memfokuskan upaya nasional opportunity to focus national and
dan internasional dalam menjawab international efforts in responding to
agenda pembangunan berkelanjutan, the agenda of sustainable development,
id
perubahan iklim, keanekaragaman climate change, biodiversity and
.
go
hayati dan ekonomi hijau. Untuk itu green economy. For this reason,
inisiatif internasional sangat gencar
p s.
international initiatives are very intense
dalam hal pengembangan sistem in terms of developing integrated
.b
w
statistik terintegrasi. SEEA telah statistical systems. The SEEA has been
w
direkomendasikan oleh PBB sebagai recommended by the United Nations

//w
standar statistik internasional dan as an international statistical standard

s:
sebagai framework pengukuran and as a measurement framework

tp
berbagai macam aktivitas terkait. SEEA for a variety of related activities. The
ht
dimaksudkan untuk memfokuskan SEEA is intended to focus the efforts

upaya lembaga statistik nasional, of national statistical institutions, the
Sistem Statistik Nasional dan pemangku National Statistics System and other
kepentingan lainnya, termasuk stakeholders, including international
lembaga-lembaga internasional, untuk institutions, to develop an effective
mengembangkan sistem statistik statistical system in terms of financing,
yang efektif dari segi pembiayaan, sustainable and effective statistical
berkelanjutan dan sistem statistik yang systems and institutional mechanisms to
efektif serta mekanisme kelembagaan respond to the objectives of sustainable
untuk menjawab tujuan kebijakan development policy in Indonesia
pembangunan berkelanjutan di listed in the National Medium-Term
Indonesia yang tercantum dalam Development Plan (2015-2019 RPJMN).
Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN 2016-
2019).

Program implementasi The SEEA implementation
SEEA di Indonesia dikerjakan dalam program in Indonesia is carried out
beberapa tahapan. Dokumen ini akan in several stages. This document will
menjabarkan tahapan pertama yang set out the first stage in relation to
terkait dengan kumpulan aktivitas the collection of specific activities
khusus untuk implementasi SEEA for the implementation of the SEEA
di Indonesia. Aktivitas utama dan in Indonesia. The main activities and
dampaknya dirinci dalam tabel berikut: impacts are detailed in the following
table:
Kebutuhan inisiatif di atas perlu The needs of the above

dibangun dan diselaraskan dengan initiatives need to be built and
inisiatif yang telah ada terkait dengan harmonized with existing initiatives
id
penyediaan sistem informasi ekosistem related to the provision of ecosystem
.
go
dan manajemen sumber daya alam di information systems and natural
p s.
.b
w
Aktivitas / Activity Dampak / Impacts

w
//w
• Menyediakan bukti empiris perubahan yang terjadi akibat kebijakan

pembangunan berkelanjutan (bagi Kementerian/ Lembaga)
s:
Provide empirical evidence of changes that occur due to sustainable

tp
development policies (for Ministries/ Institutions)

Membangun neraca • Meningkatnya pengetahuan terkait ekosistem dan kesejahteraan
ht
prioritas berdasarkan Increased knowledge related to ecosystems and welfare

kebutuhan kebijakan • Kebijakan dan keputusan yang lebih baik dengan menimbang trade-
Building priority offs antara pembangunan dan konservasi
accounts based on Better policies and decisions by weighing trade-offs between
policy needs development and conservation
• Landasan untuk membangun indikator terintegrasi terkait
pembangunan berkelanjutan
The basis for building integrated indicators related to sustainable
development
• Kapabilitas yang terjaga dalam menyediakan informasi lingkungan-

Pengembangan ekonomi terintegrasi untuk kalangan pemerintah sebagai pengambil
kapasitas kebijakan
Capacity building Capability that is maintained in providing integrated environmental-
economic information for government circles as policy makers

Aktivitas / Activity Dampak / Impacts
• Pelatihan staf K/L dan akademisi untuk mendukung implementasi
neraca lingkungan-ekonomi
Training of line ministries staff and academics to support the
Sumber daya manusia implementation of the environmental-economic accounts
Human resources • Pamong praja dan masyarakat madani yang lebih terinformasikan
tentang lingkungan dan pembangunan
Civil service and civil society are more informed about the
environment and development
• Penyediaan neraca lingkungan-ekonomi yang lebih efektif dari segi
biaya yang memenuhi kebutuhan pengambil kebijakan secara tepat
waktu
Infrastruktur Provision of a more effective environmental-economic accounts
Infrastructure in terms of costs that meet the needs of policy makers in a timely
manner
• Kolaborasi statistik yang lebih baik antarsektor dan lembaga
id
Better statistical collaboration between sectors and institutions
.
go
• Menyediakan bukti empiris bagi Menteri dan K/L yang
s.
Penyusunan agregat/
menghubungkan kebijakan pembangunan dengan agenda
p
indikator kunci
pembangunan berkelanjutan
.b
Compilation of key
Providing empirical evidence to the Minister and line ministries that
w
aggregates/indicators
links development policies with the sustainable development agenda
w
//w
s:
Indonesia. Beberapa inisiatif yang telah resource management in Indonesia.

tp
ada diantaranya: program nasional Some of the existing initiatives include:

ht
One Map yang berupaya merekam a One Map national program that seeks
tutupan lahan dan kepemilikannya to record land cover and ownership
dalam skala nasional, dan merupakan on a national scale, and is a source
sumber informasi untuk menyusun of information for compiling land
neraca lahan, program WAVES dari accounts, the WAVES program from the
World Bank Indonesia bertujuan World Bank Indonesia aims to support
menunjang pembangunan indikator the development of macroeconomic
makroekonomi, neraca lahan, neraca indicators, land accounts, water
air, serta bermacam inisiatif yang accounts, and various initiatives
dikoordinasikan oleh UNDP. coordinated by UNDP.

Latar Belakang Background
Merebut peluang dalam Seizing opportunities in facing
menghadapi tantangan baru new challenges requires efficiency and
memerlukan efisiensi dan integrasi integration of the functions of national
fungsi sistem statistik nasional statistical systems through institutional
melalui modernisasi kelembagaan modernization and statistical business
dan proses bisnis statistik. Cara processes. The traditional way of
tradisional mengatur dan mengelola organizing and managing statistical
sistem statistik selama ini tidak tepat systems has been inappropriate for
untuk membuat transisi ke sistem
id
making the transition to an integrated
statistik modern yang terintegrasi
.
modern statistical system that can
go
yang dapat memenuhi persyaratan s.meet the requirements in producing
dalam hal memproduksi dan
p
and presenting data for the benefit of
.b
menyajikan data untuk kepentingan the post-2016 development agenda

w
agenda pembangunan pasca-2016 and providing information for decision

w
serta menyediakan informasi untuk

//w
making.
pengambilan keputusan.
s:
tp
Laporan Panel Tingkat Tinggi The 2013 High-Level Panel of

ht
Pemimpin Dunia Berpengaruh di tahun Eminent Persons on the Post-2016

2013 terkait Agenda Pembangunan Development Agenda and the New
Pasca-2016 dan Kemitraan Global Baru Global Partnership said: Eradicating
menyebutkan: Menghapus Kemiskinan Poverty and Economic Transformation
dan Transformasi Ekonomi melalui through the Sustainable Development
Agenda Pembangunan Berkelanjutan Agenda requires a data revolution for
memerlukan revolusi data untuk sustainable development, with a new
pembangunan berkelanjutan, initiative to improve the quality of
dengan suatu inisiatif baru untuk statistics and information available to
meningkatkan kualitas statistik dan all. The report stated, “We must actively
informasi yang tersedia untuk semua. utilize new technology, crowdsourcing,
Laporan itu menyatakan, “Kita secara and connectivity to empower people
aktif harus memanfaatkan teknologi to be informed about the progress of
baru, crowd sourcing, dan konektivitas civilization.”

untuk memberdayakan masyarakat
akan informasi tentang kemajuan
peradaban.”
Laporan tersebut juga The report also confirmed the

menegaskan data dan statistik yang data and statistics that could help the
dapat membantu pemerintah melacak government to track progress and
kemajuan dan memastikan keputusan ensure government decisions based
pemerintah yang didasarkan pada bukti on empirical evidence, and could also
empiris, dan juga dapat meningkatkan increase government accountability.
akuntabilitas pemerintah. Panel juga The Panel also proposed that in
mengusulkan bahwa di masa depan the future - no later than 2030 - all
id
– paling lambat tahun 2030 - semua big businesses must report their
.
go
bisnis besar harus melaporkan dampak environmental and social impacts, and
lingkungan dan sosial mereka, dan
p s.
the government should adopt the UN
pemerintah harus mengadopsi manual SEEA manual.
.b
w
PBB SEEA.
w
//w
Pedoman Statistik Ekonomi The Integrated Economic

Terintegrasi diterbitkan pada 2013 Statistics Guidelines were published
s:
bertujuan menyoroti kebutuhan in 2013 aiming to highlight the

tp
ht
untuk berpindah dari pendekatan silo need to move from the traditional
tradisional menuju pendekatan yang silo approach to a more integrated
lebih terintegrasi dalam memproduksi approach in producing statistics that
statistik yang sesuai dengan upaya are suitable for reforming institutional
mereformasi pengaturan kelembagaan, arrangements, including access and
termasuk akses dan penggunaan use of administrative data for statistical
data administrasi untuk keperluan purposes. This guideline recognizes
statistik. Pedoman ini mengakui the importance of an integrated
pentingnya pendekatan terintegrasi approach to improve the consistency
untuk meningkatkan konsistensi dan and coherence of economic statistics
koherensi statistik ekonomi dalam in order to improve the quality
rangka meningkatkan kualitas dan and analytical value of statistical
nilai analitis informasi statistik yang information contained in the short
terkandung dalam jangka pendek, term, economic statistics and annual
statistik ekonomi dan benchmark benchmarks as well as macroeconomic

tahunan serta statistik ekonomi makro. statistics. This guideline presents an
Pedoman ini menyajikan kerangka integrated framework for economic
integrasi statistik ekonomi berdasarkan statistics based on current best
praktik terbaik saat ini untuk seluruh practices for the entire spectrum
spektrum lembaga statistik, termasuk of statistical institutions, including
negara-negara dengan sistem statistik countries with centralized and
tersentralisasi dan terdesentralisasi decentralized statistical systems and
serta negara-negara dalam berbagai countries in various stages of economic
tahap pembangunan ekonomi dan and statistical development.
statistik.
Statistik ekonomi terintegrasi Integrated economic statistics
id
adalah seperangkat statistik ekonomi is a set of economic statistics that
.
go
yang menyajikan gambaran yang presents a consistent and coherent
konsisten dan koheren mengenai
p s.picture of economic activities for policy,
kegiatan ekonomi untuk tujuan business and other uses of analysis. In
.b
w
kebijakan, bisnis, dan penggunaan addition, a number of initiatives that

w
analisis lainnya. Selain itu, sejumlah have emerged recently on the topics
//w
inisiatif yang muncul baru-baru ini of measuring sustainability, social

s:
dalam topik pengukuran keberlanjutan progress, and welfare have raised the
tp
(sustainability), kemajuan sosial, dan need for integrated and coherent

ht
kesejahteraan telah mengangkat official statistics to explain complex

perlunya statistik resmi terintegrasi issues, and therefore it is a challenge
dan koheren untuk menjelaskan isu- for statistical institutions to produce
isu kompleks, dan karena itu menjadi integrated economic, environmental
tantangan bagi lembaga statistik untuk and social-demographic statistics.
menghasilkan statistik terintegrasi
ekonomi, lingkungan dan sosial-
demografis.
Pada tahun 2014 dokumen In 2014 the document “A

“A world that counts - memobilisasi world that counts - mobilising the
revolusi data untuk pembangunan data revolution for sustainable
berkelanjutan” yang diterbitkan development” published by IEAG called
oleh IEAG menyerukan koordinasi for better coordination of statistical
program statistik yang lebih baik programs developed by international

yang dikembangkan oleh organisasi- organizations. Recently the “Synthesis
organisasi internasional. Baru-baru ini Report” was published by the UN
“Laporan Sintesis” yang diterbitkan Secretary-General following up on
oleh Sekretaris Jenderal PBB IEAG’s recommendations mentioning
menindaklanjuti rekomendasi IEAG the dimension of “statistical capacity
menyinggung dimensi “pembangunan building” as an important part of
kapasitas statistik” sebagai bagian new investment for development. In
penting dari investasi baru untuk addition: “all countries are encouraged
pembangunan. Selain itu: “semua to adopt their respective national
negara didorong untuk mengadopsi sustainable development financing
strategi pembiayaan pembangunan strategies.”
id
berkelanjutan nasional masing-
.
masing.”
go
p s.
.b
Dasar Pemikiran Neraca Ekonomi- Rationale of Environmental-Economic

w
Lingkungan Accounts
w
//w
Indonesia memiliki bermacam Indonesia has various policies

s:
kebijakan dan dokumen lain terkait and other documents related to the
tp
dengan neraca ekonomi-lingkungan. environmental-economic accounts.

ht
Kebijakan yang paling menonjol antara The most prominent policies include:
lain:
Rencana Pembangunan Jangka National Long-Term

Panjang Nasional (RPJPN 2005-2025) Development Plan (RPJPN 2005-
dan Rencana Pembangunan Jangka 2025) and National Medium-Term
Menengah Nasional (RPJMN 2010- Development Plan (RPJMN 2010-2014,
2014, 2016-2019) 2015-2019)
 Program Ekonomi Hijau • Green Economy Program

 Undang-Undang Perlindungan • Environmental Protection and
dan Pengelolaan Lingkungan Management Law (UU PPLH
Hidup (UU PPLH 2009) 2009)
 Undang-Undang Perencanaan • Spatial Planning Law (UU PR
Ruang (UU PR 26/2007) 26/2007)

 Program One Map dan One Data • One Map and One Data Program
 Program REDD+ Indonesia • Indonesia’s REDD+ Program
 Pengukuhan Kawasan Hutan • Inauguration of Forest Areas
 Program WAVES yang • WAVES program coordinated by
dikoordinasikan World Bank the World Bank
 Inisiatif desentralisasi • Decentralization initiative
Rencana Pembangunan The National Medium-

Jangka Menengah Nasional (2016- Term Development Plan (2015-
2019) menekankan pentingnya 2019) emphasized the importance
pembangunan ekonomi dengan of economic development by
memperkuat ketahanan pangan, strengthening food, energy and water
id
energi dan air, pembangunan maritim security, maritime development and
.
go
dan sumber daya kelautan serta marine resources as well as maintaining
mempertahankan keanekaragaman
p s.biodiversity and environmental
hayati dan kualitas lingkungan hidup. quality. Related social issues were also
.b
w
Isu-isu sosial terkait juga diangkat dalam raised in order to alleviate poverty,
w
rangka mengentaskan kemiskinan, rural development, and disaster

//w
pembangunan daerah pinggiran dan management.

s:
pedesaan, serta manajeman bencana.

tp
ht
Mengingat luas dan Given the vast and

beragamnya budaya masyarakat diverse culture of the Indonesian
Indonesia, “kebijakan pembangunan people,”regional development policies
regional diarahkan agar mempercepat are directed towards accelerating
akselerasi pembangunan di wilayah development in the regions of
Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara,
Maluku, dan Papua, dengan Maluku and Papua, by maintaining
mempertahankan momentum the momentum of development in the
pembangunan kawasan Jawa-Bali dan Jawa-Bali and Sumatera regions”. To
Sumatera”. Untuk menghubungkan isu connect integrated environmental and
lingkungan dan ekonomi yang bersifat economic issues requires integrated
terintegrasi membutuhkan informasi and coherent information, which the
yang terintegrasi dan koheren, yang SEEA can provide a framework for it.
mana SEEA dapat menyediakan
framework untuk itu.

Program Ekonomi Hijau The Green Economy Program
diluncurkan oleh program Kabinet was launched by the Indonesia
Indonesia Bersatu II sebagai bagian dari Bersatu II Cabinet program as part
rencana pembangunan berkelanjutan of a pro-growth, pro-job, and pro-
yang pro-growth, pro-job, dan pro- poor sustainable development plan.
poor. Program ini mempromosikan This program promoted food security
ketahanan pangan melalui pertanian through sustainable agriculture,
berkelanjutan, pengelolaan hutan sustainable forest management,
yang berkelanjutan, efisiensi dan efficiency and use of renewable energy,
penggunaan energi terbarukan, clean technology support, waste
dukungan teknologi bersih, management, efficient and low-carbon
id
pengelolaan limbah, manajemen transportation management and green
.
transportasi yang efisien dan infrastructure development.
go
rendah karbon serta pembangunan s.
p
infrastruktur hijau.
.b
w
Kebijakan khusus meliputi Specific policies include

w
reformasi subsidi listrik yang bertujuan reforming the electricity subsidies to

//w
untuk mengurangi emisi gas rumah reduce greenhouse gas emissions,

s:
kaca, reformasi subsidi bahan bakar, reforming fuel subsidies, new policy
tp
instrumen kebijakan baru untuk instruments to promote renewable

ht
mempromosikan energi terbarukan energy such as geothermal and

seperti panas bumi dan energi bersih other clean energy, as well as
lainnya, serta insentif bagi industri incentives for industries that promote
yang mempromosikan produk ramah environmentally friendly products. The
lingkungan. Program ini menyoroti program highlights the need for the
kebutuhan SEEA sebagai alat untuk SEEA as a tool to monitor the progress
memantau kemajuan pembangunan of green development and as a source
hijau dan sebagai sumber data of land use data.
penggunaan lahan.
UU Perlindungan dan The Environmental Protection

Pengelolaan Lingkungan Hidup (UU and Management Law (UU PPLH
PPLH 2009) menyebutkan perlunya 2009) mentioned the need to
menginventarisasi semua sumber daya inventory all natural resources, and
alam, dan melakukan Analisis Strategis conduct Strategic Environmental

Lingkungan Hidup. UU juga memuat Analysis. The law also contained a
mandat agar semua K/L membuat mandate for all line ministries to make
instrumen ekonomi yaitu neraca economic instruments, namely the
ekonomi-lingkungan. environmental-economic accounts.
UU Perencanaan Ruang (UU PR The Spatial Planning Law (UU PR

26/2007) mewajibkan partisipasi publik 26/2007) required public participation
dalam membuat aturan mengenai in making regulations regarding land
penggunaan lahan. Namun, kurangnya use. However, the lack of clarity of the
kejelasan petunjuk operasional UU operational instructions of the law
mengakibatkan kebingungan dan resulted in confusion and conflicts
konflik kepemilikan lahan. Neraca lahan over land ownership. The SEEA land
id
SEEA dapat membantu membangun accounts can help establishing
.
go
klasifikasi baku lahan menurut tutupan, the standard classification of land
penggunaan dan kepemilikan serta
p s.according to cover, use and ownership
membuat neraca lahan ini tersedia and make this land accounts available
.b
w
bagi publik melalui One Map. to the public through One Map.
w
//w
s:
Program One Map: di One Map Program: in Indonesia,

tp
Indonesia, beberapa lembaga terlibat several agencies are involved in

ht
dalam pencatatan tutupan lahan, recording land cover, land use, legal
penggunaan lahan, status hukum, dan status, and land ownership (such as:
kepemilikan tanah (seperti: Bappenas, Bappenas, technical ministries for
kementerian teknis contohnya: example: Ministry of Environment and
Kementerian Lingkungan Hidup dan Forestry, Ministry of Agriculture, Level II
Kehutanan, Kementerian Pertanian, Local Government, and Nantional Land
Pemerintah Daerah Tingkat II, dan Agency). Unfortunately the data from
Badan Pertanahan Nasional). Namun, these various institutions sometimes
data tersebut kadang tidak sesuai satu do not match one another. Therefore,
sama lain. Oleh karena itu pemerintah the government launched the One
membuat program One Map dengan Map program with the aim of building
tujuan membangun sistem data a land cover, use and ownership data
tutupan, penggunaan dan kepemilikan system that is recognized by all.
lahan yang diakui oleh semua.

Program One Map yang The One Map Program
dikoordinasikan oleh Unit Kerja coordinated by the Presidential Work
Presiden Bidang Pengawasan dan Unit for Development Supervision
Pengendalian Pembangunan (UKP4) and Control (UKP4) and is scheduled
dijadwalkan untuk dirilis pada Mei to be released in May 2016. The One
2016. Program One Map sangat Map Program is very important in the
penting dalam kegiatan implementasi implementation of the SEEA, because
SEEA, karena merupakan sumber data it is a spatial data source that provides
spasial yang menyediakan peta dasar a basic map for building a land cover
untuk membangun neraca tutupan accounts.
lahan.
id
Program REDD+ (Reducing The REDD+ (Reducing Emissions
.
go
Emissions from Deforestation and from Deforestation and Forest
Forest Degradation) Indonesia:
s.
Degradation) program in Indonesia:
p
mengingat kawasan hutan di considering the forest areas in
.b
w
Indonesia, khususnya lahan gambut Indonesia, especially peatlands, are

w
(peatland), merupakan penampung carbon reservoirs and considering that

//w
(reservoir) karbon dan mengingat Indonesia is the third largest carbon

s:
Indonesia merupakan emitter karbon emitter, after the US and China, inviting
tp
terbesar ketiga dunia, setelah AS dan the program REDD+ in Indonesia.

ht
Tiongkok, mengundang hadirnya The REDD+ program is funded by the

program REDD+ di Indonesia. Program Norwegian Government. The program
REDD+ didanai oleh Pemerintah has been implemented by UKP4 and
Norwegia. Program tersebut telah has succeeded in identifying 11 priority
diimplementasikan oleh UKP4 dan provinces to compile a carbon base
telah berhasil mengidentifikasi 11 map (these eleven provinces have
provinsi prioritas untuk menyusun peta forest areas and a majority of carbon
dasar karbon (kesebelas provinsi ini stocks).
memiliki kawasan hutan dan mayoritas
cadangan karbon).
Program REDD+ sangat terkait The REDD+ program is closely

dengan kegiatan implementasi SEEA, related to SEEA implementation

karena merupakan sumber data activities, because it is a source of data
tentang tutupan hutan serta status dan on forest cover and up-to-date carbon
stok karbon yang up-to-date. status and stock.
Pengukuhan kawasan hutan: Forest area gazettement: is an

merupakan langkah penting dalam important step in managing land in
mengelola lahan di Indonesia, sebab Indonesia, because there are different
terdapat persyaratan berbeda agar requirements for an area to be classified
suatu kawasan diklasifikasikan sebagai as forest and as other uses including
hutan dan sebagai penggunaan lain for agriculture (which includes oil palm
termasuk untuk pertanian (yang plantations).
mencakup lahan perkebunan kelapa
id
sawit).
.
go
Badan Informasi Geospasial s. The Geospatial Information
(BIG) telah mengembangkan standar Agency (BIG) has developed spatial
p
.b
spasial dan bergerak memetakan dan standards and is engaged in mapping

w
mengukuhkan 100% kawasan hutan, and confirming 100% of the forest area,
w
//w
namun baru 10% yang telah selesai but only 10% has been completed
saat ini. Upaya penting yang dilakukan at this time. An important effort is
s:
adalah menandai batas penggunaan marking the use of the forest area.
tp
ht
kawasan hutan.
Di tanah masyarakat adat, On indigenous peoples’ lands,

klaim pemerintah telah dihapuskan government claims have been
menyusul putusan Mahkamah abolished following a Supreme Court
Agung. Hal ini bisa berakibat konsesi ruling. This could result in increased
kehutanan dan pertanian meningkat forestry and agricultural concessions
pada lahan yang sebelumnya on previously protected land. A
dilindungi. Nota Kesepahaman Memorandum of Understanding
Bersama 12 Kementerian (NKB12) of 12 Ministries (NKB12) was made
dibuat untuk mempercepat reformasi to accelerate land reform including
tanah termasuk mengelola konsesi managing land use concessions,
penggunaan lahan, penyelesaian resolving conflicts and increasing law
konflik dan meningkatkan penegakan enforcement. The advantage of this
hukum. Keuntungan dari program ini program is that we get information

kita mendapatkan informasi tentang about the coherent land cover and
tutupan dan penggunaan lahan hutan land use of forest land.
yang koheren.
Program WAVES Indonesia The WAVES Indonesia program

dikoordinasikan oleh World Bank: is coordinated by the World Bank:
dengan Bappenas sebagai mitra with Bappenas as its main partner,
utamanya, WAVES memilih beberapa WAVES chose some priorities to
prioritas untuk mendukung pemerintah support the government in recording
dalam pencatatan aset lingkungan. environmental assets. The priorities set
Prioritas yang ditetapkan mencakup: include: helping BPS adopt the SEEA-
membantu BPS mengadopsi SEEA-CF CF 2012, supporting the compilation
id
2012, mendukung penyusunan neraca of mineral and water accounts, and
.
go
mineral dan air, serta mendukung supporting the application of Adjusted
aplikasi penghitungan Adjusted Net
s.
Net Savings calculation.
p
Savings.
.b
w
WAVES juga berkomitmen WAVES is also committed to link

w
//w
dalam menghubungkan data the statistical data produced by the

statistik yang dihasilkan SEEA dan SEEA and its use in policy making. BPS
s:
penggunaannya dalam pengambilan collaborates with WAVES in capacity

tp
ht
kebijakan. BPS berkolaborasi dengan building activities, and coordinates

WAVES dalam aktivitas pengembangan with line ministries through the
kapasitas, serta berkoordinasi dengan Steering Committee forum.
K/L terkait melalui forum Steering
Committee.
Dampak nyata dari The real impact of decentralization

desentralisasi di Indonesia adalah in Indonesia is the need to involve all
perlunya melibatkan semua tingkat levels of government and all civil society
pemerintahan dan semua kalangan groups in the implementation of the
masyarakat sipil dalam implementasi SEEA. The regulation and supervision
SEEA. Regulasi dan pengawasan of land management is in the hands of
manajemen lahan ada di tangan several line minsitries at the regency/
beberapa K/L di tingkat pemerintah municipality, provincial and national
kabupaten/kota, provinsi, dan nasional. level.

Desentralisasi yang dimulai Decentralization that began in
tahun 2000 telah mengubah 2000 has changed and reorganized land
dan menata ulang regulasi lahan regulations as well as land and building
dan mekanisme pajak bumi dan tax mechanisms. Land is a sensitive
bangunan. Lahan merupakan isu political issue in Indonesia with large
politis yang sensitif di Indonesia economic interests. An important
dengan kepentingan ekonomi yang detail in the debate on how to properly
besar. Detail penting dalam debat regulate, monitor and determine land
mengenai bagaimana cara meregulasi, rights is to provide accurate and up-
memonitor, dan menetapkan hak atas to-date information on land cover and
lahan dengan baik adalah dengan land ownership.
id
menyediakan informasi tutupan lahan
.
dan kepemilikan lahan yang akurat dan
go
up-to-date. s.
p
.b
Mantan presiden Susilo Former president Susilo

w
w
Bambang Yudhoyono pernah menjadi Bambang Yudhoyono was once the

//w
wakil ketua (co-chair) High-Level Panel co-chair of the High-Level Panel

s:
of Eminent Persons yang memberikan of Eminent Persons who provided

tp
arahan dan rekomendasi agenda direction and recommendations for

ht
pembangunan paska-2016. Sampai the post-2016 development agenda.

dengan bulan Juni 2013 Indonesia As of June 2013 Indonesia has not yet
belum menandatangani National signed the National Capital Accounting
Capital Accounting Communiqué yang Communiqué which emerged at the
mengemuka dalam Konferensi Rio+20. Rio+ 20 Conference.
Dokumen ini menyerukan This document calls on

pemerintah, badan PBB, lembaga governments, UN agencies, financial
finansial, dan organisasi internasional institutions and other international
lainnya untuk menyusun neraca kapital organizations to draw up a natural
alam dengan mengimplementasikan capital accounts by implementing the
SEEA. Disamping itu, prestasi Aichi SEEA. In addition, the achievement of
Target 2 dalam Convention on Aichi Target 2 in the Convention on

Biological Diversity mencatat secara Biological Diversity specifically noted
khusus kemajuan neraca ekonomi- the progress of the environmental-
lingkungan di Indonesia. economic accounts in Indonesia.
Mengingat prioritas kebijakan, Considering current policy

stakeholder dan inisiatif saat ini, telah priorities, stakeholders and initiatives,
dilakukan tinjauan terhadap data, we have reviewed data, institutional
mekanisme institusi, dan kapasitas mechanisms, and technical capacity.
teknis. Dari tinjauan ini akan disusun From this review we will compile how
bagaimana prioritas kebijakan dijawab policy priorities are answered through
melalui SEEA dengan cara yang the SEEA in a cost effective, sustainable
efektif dari segi biaya, berkelanjutan and statistical system mechanism and
id
dan mekanisme sistem statistik dan related institutional arrangements.
.
go
pengaturan kelembagaan terkait. Efforts will be focused on the SEEA
Upaya akan difokuskan pada kegiatan
p s.
Implementation activities in Sisnerling
Implementasi SEEA dalam Sisnerling Indonesia.
.b
w
Indonesia.
w
//w
Tinjauan Neraca Ekonomi-Lingkungan

Ekonomi-Lingkungan Review of Environmental-Economic
s:
Indonesia Accounts of Indonesia

tp
ht
Upaya di masa lalu dan Past and present efforts have

saat ini berujung pada berbagai led to various activities to develop and
kegiatan untuk mengembangkan implement environmental accounts
dan mengimplementasikan neraca in several line ministries. This has
lingkungan di beberapa K/L. Hal become a strong basis for advancing
ini menjadi basis yang kuat untuk the implementation program and
memajukan program implementasi providing periodic environmental-
dan penyediaan neraca ekonomi- economic accounts.
lingkungan secara berkala.
Dalam tinjauan neraca ekonomi-

In the review of environmental-
lingkungan teridentifikasi beberapa
economic accounts, several needs
kebutuhan, antara lain perlunya: (a)
were identified, including the need for:

sistem informasi neraca ekonomi- (a) a comprehensive environmental-
lingkungan yang komprehensif; (b) economic accounts information
meningkatkan koordinasi institusional system; (b) increase institutional
antar dan dengan berbagai level coordination between and with various
pemerintah dan inisiatif; (c) pelatihan levels of government and initiatives; (c)
dan pembangunan kapasitas training and capacity building on the
penyusunan neraca ekonomi- environmental-economic accounts
lingkungan; (d) meningkatkan compilation; (d) improve coordination
koordinasi dengan lembaga with international institutions and
internasional dan donor; (e) menjawab donors; (e) respond to challenges
tantangan mengenai sumber daya, regarding resources, data quality,
id
kualitas data, aksesibilitas, kapasitas accessibility, technical capacity and
.
teknis dan infrastruktur statistik; (f ) statistical infrastructure; (f) building
go
membangun agregat statistik; dan s.statistical aggregates; and (g)
p
(g) segera memulai menyusun neraca immediately start drawing up a priority
.b
prioritas.
accounts.
w
w
Untuk mewujudkannya,
To realize this, it is necessary
//w
perlu melibatkan stakeholder terkait,

to involve relevant stakeholders,
s:
termasuk kementerian/lembaga,
including the line ministries, as both
tp
sebagai penyedia data sekaligus

data providers and users of the
ht
pengguna neraca terintegrasi

integrated environmental-economic
ekonomi-lingkungan. Di samping itu
accounts. It is necessary to expand
perlu juga memperluas keanggotaan
the membership of the SEEA Steering
SEEA Steering Committee agar juga
Committee to involve research
melibatkan organisasi riset, institusi
organizations, academic institutions,
akademis, lembaga internasional, dan
international institutions, and non-
lembaga swadaya masyarakat.
governmental organizations.

Struktur Dasar SEEA SEEA Basic Structure
Gambar 2.1 di bawah Figure 2.1 below presents the

menyajikan struktur dasar SEEA yang basic structure of the SEEA which
terdiri dari dua bagian yaitu daerah consists of two parts, namely a dark
berwarna gelap dan daerah berwarna colored area and a bright colored area.
terang.
Gambar Struktur Dasar SEEA
2.1.
Figure SEEA Basic Structure
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
Daerah berwarna gelap Dark areas are part of accounts within

merupakan bagian neraca dalam SNA the SNA called the supply and use
yang dinamakan neraca penyediaan tables and asset accounts. Brightly
dan penggunaan serta neraca aset. colored areas are extensions of SNA

Daerah berwarna terang adalah that incorporate environmental
perluasan SNA yang memasukkan elements in connection with their use
unsurlingkungan sehubungan dengan in economic activities. In order to be
penggunaannya dalam kegiatan able to link the elements of SNA and
ekonomi. Untuk dapat mengaitkan environmental element, the valuastion
unsur SNA dan unsur lingkungan harus is needed to be done in monetary form,
dilakukan penilaian dalam bentuk because SNA itself has been presented
moneter, karena SNA sendiri telah in the form of monetary value. But to
disajikan dalam bentuk nilai moneter. get this monetary value, firstly physical
Namun untuk mendapatkan nilai accounts should be compiled.
moneter ini, terlebih dulu dilakukan
id
perhitungan neraca fisik.
.
go
s.
Kerangka SNA (Area Berwarna Gelap)
p
SNA Framework (Dark Areas)
.b
w
Baris Kolom Mencatat

w
Row Column Record

//w
nilai stok awal aset ekonomi buatan manusia (mesin-mesin,

s:
dsb) dan aset alam yang bersifat ekonomis yaitu aset alam
yang telah diketahui cadangannya dan secara ekonomis
tp
memberikan keuntungan apabila diolah (K0p.ec dan K0np.

ht
4 dan 5 ec)
i
4 and 5 the value of opening stock of man-made economic assets
(machines, etc.) and natural assets that are economical,
that is, natural assets whose reserves are known and that
provide economic benefits when processed (K0p.ec and
K0np.ec)
nilai suplai (penyediaan) yang berasal dari produksi dalam
1 dan 2 negeri (P) dan impor (M)
ii
1 and 2 value of supply from domestic production (P) and import
(M)
nilai konsumsi antara yang dipakai sebagai bahan baku in-
dustri, ekspor (X), konsumsi akhir (C) dan nilai pembentukan
1 s.d. 4 modal tetap bruto (Ig)
iii
1 to 4 the value of intermediate consumption used as industrial
raw materials, exports (X), final consumption (C) and gross
fixed capital formation (Ig)

Row Column Record
nilai penyusutan barang modal buatan. Pada kolom (4) nilai

penyusutan ini bertanda negatif (-CFC) dan imbangannya
pada kolom (1) adalah bertanda positif (CFC) yang meru-
1 dan 4
pakan komponen PDB
iv
1 and 4
depreciation value of artificial capital goods. In column (4)
the depreciation value is negative (-CFC) and the balance in
column (1) is positive (CFC) which is a component of GDP
nilai Produk Domestik Neto (PDN), ekspor neto (X - M), kon-

1 s.d. 4 sumsi akhir (C), investasi neto (I = Ig - CFC)
v
1 to 4 Net Domestic Product (NDP) value, net exports (X - M), final
consumption (C), net investment (I = Ig - CFC)
id
nilai revaluasi barang modal ekonomi buatan dan alamiah
.
go
(Revp.ec dan Revnp.ec), yaitu merupakan hasil penilaian
kembali barang modal sehubungan dengan adanya
s.
perubahan harga. Nilai revaluasi ini bisa positif dan negatif,
p
sekaligus memberikan indikasi adanya keuntungan atau
.b
kerugian sehubungan dengan pemegangan aset (barang

w
4 dan 5 modal)
w
ix
4 and 5 revaluation value of artificial and natural economic capital
//w
goods (Revp.ec and Revnp.ec), which was the result of

s:
revaluation of capital goods in connection with changes

in prices. This revaluation value could be both positive and
tp
negative, while at the same time giving an indication of the

ht
existence of gains or losses associated with holding assets

(capital goods)
perubahan volume aset oleh pengaruh faktor lain, seperti
perubahan karena bencana alam, perang, keputusan
politik, penemuan baru dan penggunaan sumber daya
alam, pengalihan lahan/hutan alam untuk menjadi kegiatan
4 dan 5 ekonomi, dsb.
x
4 and 5 changes in the volume of assets by the influence of other
factors, such as changes due to natural disasters, war,
political decisions, new discoveries and use of natural
resources, transfer of land / natural forests to become
economic activities, etc.
nilai stok akhir, K1p.ec dan K1np.ec, yaitu:
4 dan 5
xi the value of closing stock, K1p.ec and K1np.ec, is:
4 and 5 K1p.ec = K0p.ec + I + Volp.ec ± (Revp.ec)
K1np.ec = K0np.ec + Volnp.ec + Revnp.ec

Penggunaan sumber daya The use of natural resources
alam dalam kegiatan ekonomi baik in economic activities as both final
sebagai konsumsi akhir maupun consumption and input in the
input dalam proses produksi tidak production process will not affect the
akan mempengaruhi besaran PDN. amount of NDP. Depreciation of these
Penyusutan sumber daya alam ini di natural resources in the SNA is recorded
dalam SNA dicatat pada baris (x) kolom in row (x) column (5) as a change in the
(5) sebagai perubahan volume aset volume of assets (Volnp.ec). Likewise if
(Volnp.ec). Demikian juga bila terjadi there is an addition, transfer of assets,
penambahan, pengalihan asset, atau or new discoveries.
penemuan baru.
id
Kerangka SNA yang Diperluas dengan Environmentally Extended SNA
.
go
Lingkungan (Area Berwarna Terang) Framewok (Bright Areas)
p s.
.b
w

w
Row Column Record

//w
• nilai sumber daya alam yang digunakan dalam kegiatan ekonomi.

the value of natural resources used in economic activities.
s:
• Apabila penggunaan sumber daya alam tersebut berasal dari aset ekonomi,
tp
maka dicatat pada kolom (5) dan ini berarti merupakan penyusutan/deplesi
sumber tersebut. Besarnya deplesi dicatat pada kolom ini dan bertanda
ht
negatif (-Usenp.ec).
If the use of natural resources comes from economic assets, then it is
recorded in column (5) and this means it is a depreciation / depletion
5 dan 6
of the source. The amount of depletion is recorded in this column and
vi
marked negative (-Usenp.ec).
5 and 6
• Apabila sumber daya alam yang dipakai tersebut tidak berasal dari aset
ekonomi, maka dicatat pada kolom (6) dan ini berarti akan mengurangi stok
dari alam (lingkungan). Pengurangan ini akan dicatat dengan tanda negatif
(-Usenp.env).
If the natural resources used do not come from economic assets, then
they are recorded in column (6) and this means that they will reduce the
stock of nature (the environment). This reduction will be noted with a
negative sign (-Usenp.env).
• Jumlah penggunaan aset alam ekonomi dan aset lingkungan:
Total use of natural economic assets and environmental assets:
• Usenp = Usenp.ec + Usenp.env

Row Column Record
• akumulasi yaitu berupa penambahan aset alam ekonomi pada kolom
(5) yang baru ditemukan, dialihkan atau diambil dari lingkungan tetapi
belum digunakan untuk kegiatan ekonomi. Hal ini akan menambah
stok sumber daya alam ekonomis sebesar Inp.ec, dan sekaligus juga
berarti mengurangi stok aset lingkungan sebesar - Inp.env, dimana:
accumulation, in the form of addition of natural economic assets
vii 5 dan 6 in column (5) which is newly discovered, transferred or taken from
the environment but not yet used for economic activities. This will
increase the stock of economic natural resources by Inp.ec, and
at the same time also mean reducing the stock of environmental
assets by - Inp.env, where:
• Inp.ec= - Inp.env
• nilai penyesuaian angka Produk Domestik Neto setelah memperhi-
id
tungkan penyusutan/deplesi sumber daya alam (termasuk degradasi
lingkungan), yang dirumuskan sbb:
.
go
the value of the adjustment of the Net Domestic Product num-
ber after calculating depreciatio /depletion of natural resources
s.
1 s.d. 6 (including environmental degradation), which is formulated as
p
viii follows:
.b
1 to 6
• PDN2= PDN - Usenp
w
• Ap.ec= I
w
//w
• Anp.ec= - Usenp.ec + Inp.ec

• - Anp.env = - Usenp.env - Inp.env
s:
tp
ht
Hubungan
Hubungan SNA dan Lingkungan Relationship between SNA and the
Environtment
Sebenarnya pemakaian aset Actually the use of natural

alam dalam SNA sudah dicatat dalam assets in the SNA has been recorded
perubahan volume oleh faktor-faktor in volume changes by other factors
lain (Volnp.ec). Dalam SEEA setiap (Volnp.ec). In SEEA each collection
pengambilan aset alam untuk produksi of natural assets for production will
akan dicatat pada kolom (5) secara be recorded in column (5) separately.
terpisah. Dengan demikian maka Thus, the amount of Volnp.ec in SEEA
besaran Volnp.ec dalam SEEA akan will be smaller when compared to
lebih kecil bila dibanding dengan SNA. However, because the thought of
SNA. Namun karena pemikiran aset natural assets has not been taken into
alam belum diperhitungkan sebagai account as depreciation, any amount
penyusutan, maka berapapun of natural assets taken will not affect

besarnya aset alam yang diambil tidak the amount of NDP.
akan mempengaruhi besaran PDN.
Apabila nilai-nilai aset alam If the values of these natural

tersebut diperhitungkan sebagai assets are calculated as depreciation
komponen penyusutan yang dicatat components recorded in column (1) row
pada kolom (1) baris (vi), maka (vi), the amount of NDP will be obtained
akan diperoleh besaran PDN yang adjusted to the depreciation of natural
disesuaikan dengan penyusutan resources and the environment as
sumber daya alam dan lingkungan NDP2, but other components: (X - M),
sebagai PDN2, namun komponen C, Ap.ec has no influence on the NDP
lain: (X - M), C, Ap.ec tidak mempunyai component.
id
pengaruh pada komponen PDN.
.
go
Pada baris (v) dijumpai s. In line (v) the equation of PDN
persamaan PDN yang ada pada SNA in SNA is found:
p
.b
yaitu:
w
w
PDN = C + I + (X - M) PDN = C + I + (X - M)
//w
dimana I = Ig - CFC where I = Ig - CFC

s:
tp
Bila pembentukan modal neto If the formation of net capital

ht
(I) pada SNA disesuaikan dengan (I) in the SNA is adjusted to the use of
penggunaan aset alam dan lingkungan, natural and environmental assets, the
persamaan tersebut dinyatakan pada equation is stated in line (viii) as follows:
baris (viii) sebagai berikut:
PDN 2 = C + (Ap.ec + Anp.ec) - PDN 2 = C + (Ap.ec + Anp.ec) -

Anp.env + (X - M) atau Anp.env + (X - M) or
PDN 2 + Anp.env = C + (Ap.ec + PDN 2 + Anp.env = C + (Ap.ec +

Anp.ec) + (X - M) Anp.ec) + (X - M)

Penyusunan SEEA dan Sumber Compilation of SEEA and the Data
Datanya Sources
Struktur dasar SEEA yang terdiri The basic structure of the
dari SNA dan perluasannya berupa SEEA which consists of SNA and
neraca lingkungan telah dijelaskan its extensions in the form of an
sebelumnya. Dalam penyusunan environmental accounts that has been
Neraca Aset Lingkungan dikenal explained previously. In compiling the
dua jenis neraca yaitu neraca fisik Environmental Asset Accounts, there
dan neraca moneter. Penyusunan are two types of accounts, namely
SEEA akan lebih mudah apabila telah
id
physical and monetary accounts. The
.
memiliki kedua jenis neraca tersebut, compilation of the SEEA will be easier if
go
khususnya neraca moneter karena it already has both types of accountss,
s.
neraca moneter terhubung dengan
p
especially monetary accounts as they
.b
SNA. are linked to the SNA.

w
w
//w
Dalam menyusun neraca In compiling the SNA capital

s:
kapital SNA, nilai stok awal, yaitu baris accounts, the opening stock value,
tp
(i), telah dihitung yang merupakan i.e. line (i), has been calculated which
ht
kapital buatan manusia yang terdiri is human-made capital consisting of

dari aset tetap (berwujud dan tidak fixed assets (tangible and intangible),
berwujud), inventori, serta barang- inventory, and valuables. Environmental
barang berharga. Aset lingkungan yang assets that are categorized in the SEEA
dikategorikan dalam SEEA sebagai as economic assets consist of mineral
aset ekonomi terdiri dari sumber daya and energy resources, land, soil
mineral dan energi, lahan, sumber daya resources, timber resources, aquatic
tanah, sumber daya kayu, sumber daya resources, other biological resources,
akuatik, sumber daya biologis lainnya, and water resources.
dan sumber daya air.
Penyusunan baris ii s.d. iv kolom The data for compilation of raw

1 s.d. 4 datanya bersumber dari hasil ii to iv column 1 to 4 is sourced from the
penyusunan PDB menurut lapangan results of the compilation of GDP by
usaha dan pengeluaran, serta tabel industry and by expenditure, as well as

input-output. Ketersediaan data PDB the input-output table. The GDP data
tersedia setiap tahun dan Tabel I-O is available every year and I-O Table
tersedia setiap 5 (lima) tahun. Data pada is available every 5 (five) years. The
baris vi dan baris vii diperoleh dari hasil data in row vi and row vii are obtained
penyusunan neraca aset lingkungan, from the results of the compilation
yaitu nilai deplesi dan degradasi environmental asset accounts, namely
lingkungan yang ditimbulkan oleh the value of environmental depletion
berbagai faktor antara lain polusi. and degradation caused by various
factors such as pollution.
Suatu hal yang perlu diketahui One thing to note is that the
id
bahwa penyusunan SEEA di sini hanya compilation of the SEEA here is only
.
go
terbatas pada penghitungan deplesi limited to the calculation of depletion
aset lingkungan (PDN1). Disamping itu,
p s.of environmental assets (NDP1). In
tidak semua sumber daya alam dapat addition, not all natural resources could
.b
w
diperhitungkan karena keterbatasan be calculated because of the limitation

w
data maupun sulitnya melakukan of source data and the difficulty of

//w
valuasi nilai moneternya. Oleh karena valuing monetary values. Therefore,

s:
itu penghitungan yang dilakukan the calculations carried out in an effort

tp
dalam upaya mengkaitkan SNA dengan to link the SNA with the SEEA are
ht
SEEA dipilih yang sangat prioritas dan selected which are highly priority and
mempunyai pengaruh besar dalam have a large influence on the economy.
ekonomi. Di Indonesia penyusunan In Indonesia, the compilation of
neraca aset lingkungan selama ini baru environmental asset accounts has only
terbatas pada 11 (sebelas) sumber been limited to 11 (eleven) natural
daya alam, yaitu: lahan, kayu, minyak resources, namely: land, timber, oil,
bumi, gas alam, batubara, emas, perak, natural gas, coal, gold, silver, copper,
tembaga, timah, nikel, dan bauksit. tin, nickel, and bauxite.

. id
go
s.
NERACA LAHAN
p
.b
INDONESIA
w
w
//w
INDONESIA LAND
s:
tp
ACCOUNTS
ht

Kategori tutupan lahan Indonesia yang
mengalami penambahan paling besar
selama 2016-2020/ Indonesia's land
covers with the largest increase during
2016-2020
BIG KLHK
Tanaman berkayu/ Perkebunan/
Woody crops Plantation
↑ 4.550.397 ha ↑ 5.438.464 ha
Hutan rawa
Permukaan buatan/ sekunder/
Artificial surfaces
Degraded peat
↑ 1.076.930 ha
swamp forest
↑ 1.029.879 ha
id
Lahan tandus/ Hutan tanaman/
.
go
Barren land Plantation forest
↑ 145.799 ha
s. ↑ 811.378 ha
p
.b
w
w
//w
s:
Kategori tutupan lahan

tp
ht
Indonesia yang
BIG KLHK mengalami pengurangan
paling besar selama
Area vegetasi alami Semak belukar/ 2016-2020/ Indonesia's
yang jarang/ Sparsely Shrub land covers with the
natural vegetated areas ↓ 5.438.464 ha largest decrease during
↓ 4.550.397 ha 2016-2020
Area tertutup semak Tanah terbuka/
belukar/ Shrub- Bare land
covered areas ↓ 1.029.879 ha
↓ 1.076.930 ha
Hutan lahan kering
Tanaman berdaun/ sekunder/ Degraded
Herbaceous crops dryland forest
↓ 145.799 ha ↓ 811.378 ha

Neraca Lahan Land Accounts
Lahan merupakan salah satu Land is one of the important

unsur yang penting bagi kehidupan elements for life because land is the
karena lahan menjadi tempat place where most living activities
berlangsungnya sebagian besar take place. Data regarding the land in
aktivitas makhluk hidup. Data terkait Indonesia is available in the form of
lahan di Indonesia tersedia dalam land cover and land use data. Source of
bentuk data tutupan lahan (land cover) land cover data is from the Ministry of
dan data penggunaan lahan (land Environment and Forestry (KLHK), while
use). Data tutupan lahan bersumber the source of land use data is from the
dari Kementerian Lingkungan Hidup Geospatial Information Agency (BIG).
id
dan Kehutanan (KLHK), sedangkan From this year's good teamwork with
.
go
data penggunaan lahan bersumber BIG, a new change for this year's land
dari Badan Informasi Geospasial
p s.
account is the presentation of land
(BIG). Perubahan yang baru untuk cover change data based on the SEEA
.b
w
neraca lahan tahun ini adalah sudah classification. The variation in findings
w
adanya data perubahan tutupan lahan between KLHK and BIG data processing
//w
berdasarkan klasifikasi SEEA berkat results is due to variances in the base

s:
kerjasama yang baik dengan BIG. maps employed by the two institutions.
tp
Adapun perbedaan hasil yang ada

ht
antara perubahan tutupan lahan hasil

olahan data dari KLHK dengan BIG
disebabkan karena adanya perbedaan
peta dasar yang digunakan kedua
institusi.
System of Environtmental- The System of Environmental-
Economic Accounting Central Economic Accounting Central
Framework (SEEA-CF) 2012 Framework (SEEA-CF) 2012 describes
menjabarkan definisi dari tutupan the definition of land cover and land
lahan dan penggunaan lahan tersebut. use. Land cover refers to the observed
Tutupan lahan mengacu pada tutupan physical and biological cover of the
fisik dan biologis yang terobservasi di Earth’s surface and includes natural
permukaan Bumi, termasuk vegetasi vegetation and biotic (non-living)
alam dan permukaan abiotik (yang surfaces. Meanwhile, land use reflects

tidak hidup). Sedangkan, penggunaan both the activities undertaken and
lahan mencerminkan baik aktivitas the institutional arrangements put
yang dilakukan dan pengaturan in place for a given area for the
institusional, yang diberlakukan pada purposes of economic production, or
area tertentu untuk kepentingan the maintenance and restoration of
produksi / ekonomi atau pemeliharaan environmental functions.
dan pemulihan fungsi lingkungan.
Data-data terkait tutupan Land cover and land use data can
lahan dan penggunaan lahan dapat be used to compile land accounts. Land
dimanfaatkan untuk menyusun suatu accounts describe the land area and
neraca yang disebut sebagai neraca land area change over a period of time
id
lahan. Neraca lahan adalah neraca in which the measurement is in units of
.
yang menggambarkan luasan lahan hectares or square meters (UN, 2014).
go
dan perubahan luasan lahan tersebut s.
p
lebih dari satu periode waktu di mana
.b
pengukurannya menggunakan satuan

w
hektar atau meter persegi (UN, 2014).

w
//w
Penyusunan neraca lahan The compilation of the land

merupakan rekomendasi dari komisi accounts is recommended by the United
s:
tp
statistik Perserikatan Bangsa-Bangsa Nations Statistical Commission (UN),

ht
(PBB), sebagai salah satu bagian dari namely the United Nations Statistics
implementasi SEEA-CF 2012. SEEA- Division as part of the implementation
CF 2012 merupakan standar statistik of the 2012 SEEA-CF. The 2012 SEEA-CF
internasional dalam penyusunan is an international statistical standard
neraca lahan, khususnya berupa neraca in the land accounts compilation,
aset fisik. Neraca lahan penting untuk particularly in physical asset accounts
dihitung karena neraca lahan dapat format. Land accounts are important
melacak dinamika perubahan tutupan to be calculated to track the dynamics
dan penggunaan lahan. Manfaat dari of changes in land cover and land use.
penyusunan neraca lahan diharapkan Land accounts can provide information
dapat memberikan informasi bagi for policymakers about the condition
pemangku kebijakan tentang kondisi of land in Indonesia within a certain
lahan di Indonesia dalam rentang period of time.
waktu tertentu.

Penyusunan neraca lahan This publication provides
tahun ini menampilkan neraca tutupan information about Indonesia’s land
lahan Indonesia untuk periode waktu cover accounts for the 2016-2020
2016-2020 dan disajikan berdasarkan period and is presented based on
kelompok pulau di Indonesia. island groups in Indonesia.
Klasifikasi Tutupan Lahan dan Land Cover Classification and Land Use
Land
Penggunaan Lahan
Klasifikasi tutupan lahan yang The land cover classification

direkomendasikan oleh SEEA-CF 2012 recommended by the SEEA-CF 2012
terdapat pada Tabel 3.1. Kategori can be found in Table 3.1. The land
. id
tutupan lahan ini diadopsi berdasarkan cover category was adopted based on
go
pada Food and Agriculture Organization the Food and Agriculture Organization
s.
(FAO) Land Cover Classification System (FAO) Land Cover Classification System
p
.b
(LCCS) (UN, 2014) (LCCS) (UN, 2014).

w
Tabel 3.1. Klasifikasi Tutupan Lahan berdasarkan SEEA-CF 2012 /

w
Land Cover Classification based on SEEA-CF 2012

//w
Kategori Tutupan Lahan / Land Cover Categories

No.
s:
Bahasa Indonesia English

tp
(1) (2) (3)

ht
Permukaan buatan (termasuk kawasan Artificial surfaces (including urban and

1.
urban area terkait) associated areas)
2. Tanaman berdaun Herbaceous crops
3. Tanaman berkayu Woody crops
4. Tanaman dengan beberapa lapisan Multiple or layered crops
5. Padang rumput Grassland
6. Area tertutup pohon Tree-covered areas
7. Tanaman bakau Mangroves
8. Area tertutup semak belukar Shrub-covered areas
Vegetasi bersemak dan/atau vegetasi Shrubs and/or herbaceous vegetation,
9.
herba, akuatik atau rawa-rawa aquatic or regularly flooded
10. Area vegetasi alami yang jarang Sparsely natural vegetated areas
11. Lahan tandus Terrestrial barren land
12. Wilayah bersalju abadi dan gletser Permanent snow and glaciers
13. Wilayah perairan darat Inland water bodies
14. Wilayah pesisir pantai dan pasang surut Coastal water bodies and intertidal reas
Klasifikasi penggunaan lahan The land use classification
yang direkomendasikan oleh SEEA-CF recommended by the SEEA-CF 2012
2012 terdapat pada Tabel 3.2. can be found in Table 3.2.
Tabel 3.2. Klasifikasi Penggunaan Lahan berdasarkan SEEA-CF 2012 /

Land Use Classification based on SEEA-CF 2012
Kategori Penggunaan Lahan / Land Use Categories

No.
(1) (2) (3)
1 Lahan Land
1.1 Pertanian Agriculture
. id
go
1.2 Kehutanan Forestry
Lahan yang digunakan untuk

p s.
1.3 akuakultur atau pembudidayaan air Land used for aquaculture
.b
(seperti ikan, kerang, rumput laut)

w
Penggunaan area dengan gedung-

w
1.4 Use of built-up and related areas

gedung dan area terkait
//w
Lahan yang digunakan untuk

Land used for maintenance and restoration of
s:
1.5 pemeliharaan dan pemulihan fungsi

environmental functions
tp
lingkungan hidup
ht
Kegunaan lain dari lahan yang tidak

1.6 Other uses of land not elsewhere classified
terklasifikasi di tempat lain
1.7 Lahan yang tidak digunakan Land not in use
2 Perairan darat Inland waters
Perairan darat digunakan untuk Inland waters used for aquaculture or holding
2.1
budidaya atau fasilitas terkait lainnya facilities
Perairan darat digunakan untuk
Inland waters used for maintenance and
2.2 pemeliharaan dan pemulihan fungsi
restoration of environtmental functions
lingkungan
Kegunaan lain dari perairan darat Other uses of inland waters not elsewhere
2.3
yang tidak terklasifikasi di tempat lain classified
2.4 Perairan darat yang tidak digunakan Inland waters not in use
Sumber: SEEA-CF 2012, United Nations

Klasifikasi pada Tabel 3.1. dan Classification in Table 3.1 and
Tabel 3.2. adalah klasifikasi sesuai Table 3.2 is based on international
dengan standar internasional. Adapun standards in 2012 SEEA-CF.
klasifikasi tutupan lahan di Indonesia Classification of land cover in Indonesia
berpedoman pada klasifikasi dari KLHK. follows the classification from KLHK.
Klasifikasi tutupan lahan tersebut The land cover classification is shown
ditampilkan dalam Tabel 3.3. in Table 3.3.
Tabel 3.3. Klasifikasi Tutupan Lahan Indonesia menurut KLHK

Indonesia Land Cover Classification based on KLHK
Kode Tutupan Lahan / Land Cover
Klasifikasi /
No.
Classification
id
.
Code
go
(1) (2) (3) (4)
1 2001 Hutan Lahan Kering Primer
p s.
Primary dryland forest
2 2002 Hutan Lahan Kering Sekunder Degraded dryland forest
.b
Hutan Mangrove Primer

w
3 2004 Primary mangrove

Hutan Rawa Primer Primary peat swamp forest
w
4 2005
//w
5 2006 Hutan Tanaman Plantation forest

Semak/ Belukar Shrub
s:
6 2007
Perkebunan Perennial crops
tp
7 2010
Pemukiman Settlement
ht
8 2012
9 2014 Tanah Terbuka Bare land
10 2500 Awan Cloud
11 3000 Savana/ Padang Rumput Savana
12 5001 Danau Water
13 20041 Hutan Mangrove Sekunder Degraded mangrove
14 20051 Hutan Rawa Sekunder Degraded peat swamp forest
15 20071 Belukar Rawa Wetland shrub
16 20091 Pertanian Lahan Kering Dry cultivation
17 20092 Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak Dry cultivation & shrub
18 20093 Sawah Rice
19 20094 Tambak Coastal fish pond
20 20121 Bandara/ Pelabuhan Airport/seaport
21 20122 Transmigrasi/ Kampung Transmigration
22 20141 Pertambangan Mining
23 50011 Rawa Swamp
Sumber: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Neraca Fisik dan Matriks Perubahan Physical Accounts and Change Matrix
Tutupan Lahan of Land Cover
Tabulasi neraca fisik tutupan Tabulation of physical accounts

lahan yang direkomendasikan oleh of land cover recommended by the
SEEA-CF 2012 ditampilkan dalam Tabel 2012 SEEA-CF is shown in Table 3.4.
3.4.
Tabel 3.4. Neraca Fisik Tutupan Lahan (hektar) / Land Cover Physical Account (hectares)
Permanent Coastal
Sparsely
Tree- Shrub- Regularly Terrestrial snow and water
Artificial Grass- Man- natural
Crops covered covered flooded barren glaciers, bodies and
surfaces land groves vegetated
areas areas areas land and, Inland intertidal
areas
water bodies areas
id
Opening stock
.
go
Additions to
stock s.
p
Managed
.b
expansion
w
Upward
w
reappraisals
//w
Total addi-
tions to stock
s:
Reductions in
tp
stock
ht
Managed
regression
Natural
regression
Downward
reappraisals
Total reduc-
tions in stock
Closing stock
Neraca fisik tutupan lahan The physical land cover

tersebut menunjukkan luas tutupan accounts show the area of land cover
lahan saat dalam kondisi stok awal in opening stock and closing stock for
dan stok akhir untuk masing-masing each land cover classification. Changes
klasifikasi tutupan lahan. Perubahan between opening stock and closing

antara stok awal dan stok akhir terlihat stock are visible in the additions to
dalam baris penambahan stok dan stock and reduction in a stock row. The
pengurangan stok. Penambahan dan addition and reduction of stock are
pengurangan stok tersebut dijelaskan explained below.
sebagai berikut.
• Penambahan terkelola mewakili • The managed expansion

penambahan area pada jenis represents an increase in the area
klasifikasi tutupan lahan of a land cover type due to human
tertentu akibat adanya aktivitas activity.
manusia.
• Penambahan alami adalah • Natural expansion is an increase
id
penambahan area tutupan in the area resulting from natural
.
go
lahan dikarenakan terjadinya processes, including seeding,
proses alam.
p s.
sprouting, suckering or layering.
• Pengurangan terkelola
.b
• Managed regression represents

w
mewakili pengurangan area

a decrease in the area of a land
w
pada jenis klasifikasi tutupan

//w
cover type due to human activity.

lahan tertentu akibat adanya
s:
aktivitas manusia.
tp
• Pengurangan alami dicatat • Natural regression should be

ht
sebagai pengurangan area recorded when the area of land

tutupan lahan terkait adanya cover type reduces for natural
peristiwa alam. reasons.
• Penilaian kembali, dapat berupa • Reappraisals can be upward
revisi ke atas atau ke bawah,
or downward and can reflect
di mana hal ini merefleksikan
changes due to the use of
perubahan akibat adanya
updated information that permits
informasi terkini yang
a reassessment of the size of the
membuat adanya penilaian
area of different land covers,
kembali terhadap luas area
for example: From new satellite
suatu klasifikasi tutupan lahan,
imagery or interpretation of
contohnya terdapat citra satelit
satellite imagery.
baru atau interpretasi baru
terhadap citra satelit.

Matriks perubahan tutupan The land cover change matrix
lahan menunjukkan tutupan lahan shows land cover at two points of
pada dua titik waktu. Matriks tersebut time. The matrix shows the change in
menunjukkan perubahan jenis the type of land cover classification
menurut klasifikasi tutupan lahan pada at the beginning of the reference
awal periode referensi, penambahan period, addition and reduction
dan pengurangan luasan menjadi of the area to other land cover
jenis klasifikasi tutupan lahan lainnya. classifications. Examples of land cover
Contoh matriks perubahan tutupan change matrices can be found in 2012
lahan yang terdapat dalam SEEA-CF SEEA-CF as shown in Table 3.5.
2012 terdapat pada Tabel 3.5.
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Tabel 3.5. Matriks Perubahan Tutupan Lahan / Land Cover Change Matrix
Sparsely Permanent snow Coastal
Tree- Shrub- Regularly Terrestrial
Artificial natural and glaciers, and, water bodies
Crops Grassland covered Mangroves covered flooded barren
surfaces vegetated Inland water bod- and intertidal
areas areas areas land
areas ies areas
Artificial surfaces
Crops
Grassland id
Tree-covered
.
Integrated System of Environmental-Economic Accounts of Indonesia 2016-2020 | BPS

areas go
Mangroves
s. p
Shrub-covered .b
areas w
Regularly flood- w
ed areas
//w
Sparsely natural
vegetated areas
s:
tp
Terrestrial barren
land
ht
Permanent snow
and glaciers,
and, Inland wa-
ter bodies
Coastal water
bodies and inter-
tidal areas
64
Neraca Tutupan Lahan Indonesia dan Land Cover Accounts of Indonesia and
7 Kelompok Pulau di Indonesia Tahun 7 Islands Groups in Indonesia, 2016-
2016-2020 2020
Gambar 3.1. Perubahan Tutupan Lahan (hektar), 2016-2020 /
Land Cover Change (hectare), 2016-2020
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
Indonesia merupakan negara Indonesia is an archipelago

kepulauan yang memiliki total pulau that has 16,056 islands and total area
sebanyak 16.056 pulau dan luas 191.690.677 hectares. The largest
daerah 191.690.677 hektar. Klasifikasi area of land cover classification in
tutupan lahan terluas di Indonesia Indonesia is Primary Dry Land Forest
adalah Hutan Lahan Kering Primer which covers 20.51 percent in 2016
yang luasnya mencapai 20,51 persen di and 20.92 percent in 2020 towards the
tahun 2016 dan 20,92 persen di tahun total area of Indonesia, the addition
2020 terhadap luas Indonesia, luasnya of this classification is approximately
bertambah sekitar 2,01 persen dalam 2.01 percent in that period. On the
jangka waktu tersebut. Sedangkan other hand, using SEEA land cover
berdasarkan klasifikasi tutupan classification, the largest area of land
lahan SEEA, tutupan lahan terluas di cover in Indonesia is Tree Covered Areas
Indonesia adalah Area Tertutup Pohon which covers 48.09 percent in 2016 and

yang luasnya mencapai 48,09 persen di 47.91 percent in 2020. Figure 3.1 and
tahun 2016 dan 47,91 persen di tahun 3.2 show information on changes in
2020 terhadap luas Indonesia. Gambar land cover of Indonesia in 2016-2020.
3.1. dan 3.2. menyajikan informasi
mengenai perubahan tutupan lahan di
Indonesia periode tahun 2016-2020.
Luas daerah Pulau Sumatera The total area of Sumatra Island
adalah 48.079.328 hektar. Klasifikasi is 48,079,328 hectares. The largest area
tutupan lahan terluas di Pulau of land cover classification in Sumatra
Sumatera adalah Perkebunan yang is Perennial Crops which covers 17.36
luasnya mencapai 17,36 persen di percent in 2016 and 24.66 percent in
id
tahun 2016 dan 24,66 persen di tahun 2020 towards the total area of Sumatra
.
2020 terhadap luas Pulau Sumatera.
go
Island. On the other hand, using SEEA
Sedangkan berdasarkan klasifikasi land cover classification, the largest
s.
p
tutupan lahan SEEA, klasifikasi tutupan area of land cover in Sumatra Island is
.b
lahan terluas di Pulau Sumatera adalah Tree Covered Areas which covers 28
w
Area Tertutup Pohon yang luasnya percent in 2016 and 27.64 percent in
w
//w
mencapai 28,00 persen di tahun 2020 towards the total area of Sumatra
2016 dan 27,64 persen di tahun 2020
s:
Island. Figure 3.3. and 3.4 show

tp
terhadap luas Pulau Sumatera. Gambar information on changes in land cover

ht
3.3. dan 3.4. menyajikan informasi of Sumatra Island in 2016-2020.

mengenai perubahan tutupan lahan
Pulau Sumatera dalam periode tahun
2016-2020.
Gambar 3.2. Perubahan Tutupan Lahan dengan klasifikasi SEEA (hektar), 2016-2020/
Land Cover Change based on SEEA land cover classes (hectare), 2016-2020

Gambar 3.3. Perubahan Tutupan Lahan Pulau Sumatera (hektar), 2016-2020/
Land Cover Change of Sumatera Island (hectare), 2016-2020
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
Luas daerah Pulau Jawa adalah The total area of Java Island is
s:
12,944,202 hectares. The largest area of

tp
12.944.202 hektar. Klasifikasi tutupan

ht
lahan terluas di Pulau Jawa adalah land cover classification in Java is Rice
Sawah yang luasnya mencapai 28,84 which covers 28.84 percent in 2016 and
persen di tahun 2016 dan 27,70 persen 27.70 percent in 2020 towards the total
di tahun 2020 terhadap luas Pulau Jawa. area of Java Island. On the other hand,
Gambar 3.4. Perubahan Tutupan Lahan Pulau Sumatera dengan klasifikasi SEEA (hektar), 2016-2020/
Land Cover Change of Sumatera Island based on SEEA land cover classes (hectare), 2016-2020

Gambar 3.5. Perubahan Tutupan Lahan Pulau Jawa (hektar), 2016-2020 /
Land Cover Change of Jawa Island (hectare), 2016-2020
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
Sedangkan berdasarkan klasifikasi using SEEA land cover classification,

s:
tp
tutupan lahan SEEA, klasifikasi tutupan the largest area of land cover in Java is
ht
lahan terluas di Jawa adalah Tanaman Herbaceous Crops which covers 44,12
Berdaun yang luasnya mencapai 44,12 percent in 2016 and 40,28 percent
persen di tahun 2016 dan 40,28 persen in 2020 towards the total area of
di tahun 2020 terhadap luas Pulau Java Island. Figure 3.5 and 3.6 show
Gambar 3.6. Perubahan Tutupan Lahan Pulau Jawa dengan klasifikasi SEEA (hektar), 2016-2020/
Land Cover Change of Java Island based on SEEA land cover classes (hectare), 2016-2020

Jawa. Gambar 3.5. dan 3.6. menyajikan information on changes in land cover
informasi mengenai perubahan of Java in 2016-2020.
tutupan lahan Pulau Jawa dalam
periode tahun 2016-2020.
Luas daerah Pulau Kalimantan The total area of Kalimantan
adalah 54.415.007 hektar. Klasifikasi Island is 54,415,007 hectares. The
tutupan lahan terluas di Pulau largest area of land cover classification
Kalimantan adalah Hutan Lahan Kering in Kalimantan is the Degraded Dry Land
Sekunder yang luasnya mencapai Forest which covers 23.78 percent in
23,78 persen di tahun 2016 dan 2016 and 23.90 percent in 2020 towards
23,90 persen di tahun 2019 terhadap the total area of Kalimantan. On the
id
luas Pulau Kalimantan. Sedangkan other hand, using SEEA land cover
.
berdasarkan klasifikasi tutupan lahan classification, the largest area of land
go
SEEA, klasifikasi tutupan lahan terluas s.cover in Kalimantan is Tree Covered
p
di Kalimantan adalah Area Tertutup Areas which cover 49.05 percent in 2016
.b
Pohon yang luasnya mencapai 49,05 and 48.86 percent in 2020 towards the
w
w
Gambar 3.7. Perubahan Tutupan Lahan Pulau Kalimantan(hektar), 2016-2020 /

//w
Land Cover Change of Kalimantan Island(hectare), 2016-2020

s:
tp
ht

Gambar 3.8. Perubahan Tutupan Lahan Pulau Kalimantan dengan klasifikasi SEEA (hektar), 2016-2020/
Land Cover Change of Kalimantan Island based on SEEA land cover classes (hectare), 2016-2020
id
persen di tahun 2016 dan 48,86 total area of Kalimantan. Figure 3.7 and
.
persen di tahun 2020 terhadap luas 3.8 show information on changes in
go
Pulau Kalimantan. Gambar 3.7. dan land cover of Kalimantan in 2016-2020.
s.
p
3.8. menyajikan informasi mengenai
.b
perubahan tutupan lahan Pulau

w
Kalimantan dalam periode tahun 2016-

w
//w
2020.
Luas daerah Pulau Sulawesi
s:
The total area of Sulawesi Island

tp
adalah 18.856.319 hektar. Klasifikasi is 18,856,319 hectares. The largest area

ht
tutupan lahan terluas di Pulau Sulawesi of land cover classification in Sulawesi

adalah Hutan Lahan Kering Primer is Degraded Dry Land Forest which
yang luasnya mencapai 20,33 persen di covers 20.33 percent in 2016 and 25.06
tahun 2016 dan 25,06 persen di tahun percent in 2020 towards the total
2020 terhadap luas Pulau Sulawesi, area of Sulawesi, the addition of this
luasnya bertambah sekitar 25,06 classification is about 23.29 percent in
persen dalam jangka waktu tersebut. that period.
Sedangkan berdasarkan On the other hand, using SEEA

klasifikasi tutupan lahan SEEA, land cover classification, the largest
klasifikasi tutupan lahan terluas di area of land cover in Sulawesi Island is
Sulawesi adalah Area Tertutup Pohon Herbaceous Crops which covers 47.92
yang luasnya mencapai 47,92 persen di percent in 2016 and 48.06 percent in
tahun 2016 dan 48,06 persen di tahun 2020 towards the total area of Sulawesi.

2020 terhadap luas Pulau Sulawesi. Figure 3.9 and 3.10 show information
Gambar 3.9. dan 3.10. menyajikan on changes in land cover of Sulawesi in
informasi mengenai perubahan 2016-2020.
tutupan lahan Sulawesi dalam periode
tahun 2016-2020.
Gambar 3.9. Perubahan Tutupan Lahan Pulau Sulawesi (hektar), 2016-2020 /
Land Cover Change of Sulawesi Island (hectare),2016-2020
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
Luas daerah Pulau Bali dan Nusa The total area of Bali and Nusa
Tenggara (meliputi Nusa Tenggara Tenggara Island (West Nusa Tenggara
Barat dan Nusa Tenggara Timur) adalah and East Nusa tenggara) is 7,307,048
7.307.048 hektar. Klasifikasi tutupan hectares. The largest area of land
lahan terluas di Pulau Bali dan Nusa cover classification in Bali and Nusa
Tenggara adalah hutan lahan kering Tenggara is Degraded Dry Land Forest
sekunder yang luasnya mencapai 26,85 which covers 26.85 percent in 2016 and
persen di tahun 2016 dan 23,98 persen 23.98 percent in 2020 towards the
di tahun 2020 terhadap luas Pulau total area of Bali and Nusa Tenggara.
Bali dan Nusa Tenggara. Sedangkan On the other hand, using SEEA land
berdasarkan klasifikasi tutupan lahan cover classification, the largest

Gambar 3.10. Perubahan Tutupan Lahan Pulau Sulawesi dengan klasifikasi SEEA (hektar), 2016-2020/
Land Cover Change of Sulawesi Island based on SEEA land cover classes (hectare), 2016-2020
SEEA, klasifikasi tutupan lahan terluas area of land cover in Bali and Nusa
id
di Bali-Nusa Tenggara adalah Area Tenggara is Tree Covered Areas which
.
go
Tertutup Pohon yang luasnya mencapai cover 37.02 percent in 2016 and 35.66
37,02 persen di tahun 2016 dan 35,66 percent in 2020 towards the total area
s.
p
persen di tahun 2020 terhadap luas of Bali and Nusa Tenggara. Figure 3.11
.b
Bali-Nusa Tenggara. Gambar 3.11 and 3.12 show information on changes

w
w
//w
Gambar 3.11. Perubahan Tutupan Lahan Pulau Bali-Nusa Tenggara (hektar), 2016-2020 /
Land Cover Change of Bali-Nusa Tenggara Island(hectare), 2016-2020
s:
tp
ht

3.12. menyajikan informasi mengenai in land cover of Bali-Nusa Tenggara in
perubahan tutupan lahan Bali-Nusa 2016-2020.
Tenggara dalam periode tahun 2016-
2020.
Luas daerah Pulau Maluku The total area of Maluku
(Maluku dan Maluku Utara) adalah Island (Maluku and North Maluku) is
7.889.653 hektar. Klasifikasi tutupan 7,889,653 hectares. The largest area
lahan terluas di Pulau Maluku adalah of land cover classification in Maluku
Hutan Lahan Kering Sekunder yang is Degraded Dry Land Forest, which
luasnya mencapai 50,27 persen di tahun covers 50.27 percent in 2016 and 52.60
2016 dan 52,60 persen di tahun 2020 percent in 2020 towards the total area
of Maluku. On the other hand, using
id
terhadap luas Pulau Maluku. Sedangkan
.
berdasarkan klasifikasi tutupan lahan SEEA land cover classification, the
go
SEEA, klasifikasi tutupan lahan terluas s.largest area of land cover in Maluku is
Tree Covered Areas which cover 59.68
p
di Maluku adalah Area Tertutup Pohon
.b
yang luasnya mencapai 59,68 persen di percent in 2016 and 60.96 percent in
w
tahun 2016 dan 60,96 persen di tahun 2020 towards the total area of Maluku.
w
//w
2020 terhadap luas Maluku. Gambar Figure 3.13 and 3.14 show information
3.13 dan 3.14. menyajikan informasi on changes in land cover of Maluku in
s:
2016-2020.
tp
mengenai perubahan tutupan lahan

ht
Maluku dalam periode tahun 2016-

2020.
Gambar 3.12. Perubahan Tutupan Lahan Pulau Bali-Nusa Tenggara dengan klasifikasi SEEA (hektar), 2016-2020/
Land Cover Change of Bali-Nusa Tenggara Island based on SEEA land cover classes (hectare), 2016-2020

Gambar 3.13. Perubahan Tutupan Lahan Pulau Maluku (hektar), 2016-2020 /
Land Cover Change of Maluku Island, 2016-2020
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
Luas daerah Pulau Papua adalah

s:
The total area of the is Papua

tp
42.199.120 hektar. Klasifikasi tutupan island is 42,199,120 hectares. The

ht
lahan terluas di Pulau Papua adalah largest area of land cover classification
hutan lahan kering primer yang luasnya in Papua Island is Primary Dry Land
mencapai 46,50 persen di tahun Forest which covers 46.50 percent
2016 dan 46,08 persen di tahun 2020 in 2016 and 46.08 percent in 2020
Gambar 3.14. Perubahan Tutupan Lahan Pulau Maluku dengan klasifikasi SEEA (hektar), 2016-2020/ Land Cover
Change of Maluku Island based on SEEA land cover classes (hectare), 2016-2020

Gambar 3.15. Perubahan Tutupan Lahan Pulau Papua (hektar), 2016-2020 /
Land Cover Change of Papua Island (hectare), 2016-2020
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
terhadap luas Pulau Papua. Sedangkan towards the total area of Papua. On
berdasarkan klasifikasi tutupan lahan the other hand, using SEEA land cover
s:
tp
SEEA, klasifikasi tutupan lahan terluas classification, the largest area of land
ht
di Papua adalah Area Tertutup Pohon cover in Papua is Tree Covered Areas
yang luasnya mencapai 77,12 persen di which cover 77.12 percent in 2016 and
tahun 2016 dan 77,77 persen di tahun 77.77 percent in 2020 towards the total
2020 terhadap luas Papua. Gambar area of Papua. Figure 3.15 and 3.16
Gambar 3.16. Perubahan Tutupan Lahan Pulau Papua dengan klasifikasi SEEA (hektar), 2016-2020/
Land Cover Change of Papua Island based on SEEA land cover classes (hectare), 2016-2020

3.15 dan 3.16. menyajikan informasi show information on changes in land
mengenai perubahan tutupan lahan cover of Papua in 2016-2020.
Papua dalam periode tahun 2016-2020.
Luas Tutupan Hutan di Indonesia The Forest Cover in Indonesia and Its
beserta Perubahannya Changes
Terdapat tujuh klasifikasi hutan There are seven forest

dalam klasifikasi tutupan lahan KLHK, classifications in the KLHK land
yaitu hutan lahan kering primer, cover classification, which include
hutan lahan kering sekunder, hutan Primary Dry Land Forest, Degraded Dry
id
mangrove primer, hutan rawa primer, Land Forest, Primary Mangrove, Primary
.
go
hutan tanaman, hutan mangrove peat swamp forest, Plantation Forest,
sekunder, dan hutan rawa sekunder.
s.
Degraded Mangrove, and Degraded
p
.b
Bila luas hutan dibandingkan dengan Peat Swamp Forest. Figure 3.17 shows
w
total luas Indonesia pada Gambar if the forest area is compared to the
w
//w
Gambar 3.17. Persentase Luas Hutan Indonesia (persen), 2016-2020 /

s:
Percentage of Indonesia Forest Area (percent), 2016-2020

tp
ht

3.17. menampilkan area hutan terluas total area of Indonesia, the largest
di tahun 2016 maupun 2020 terdapat forest areas in 2016 and 2020 are found
di pulau Papua, Kalimantan, dan in Papua, Kalimantan, and Sumatera
Sumatera. Island.
Table 3.6. Persentase Luas Tutupan Hutan terhadap Indonesia (persen), 2016 dan2020 /
Percentage of Forest Cover Area towards Total Area of Indonesia, 2016 and 2020
Persentase Luas
Persentase Luas
Tutupan Hutan
Tutupan Hutan
terhadap Luas
Kelompok Luas Tutupan Hutan / Indonesia /
terhadap Luas Per
Pulau / Luas / Area Pulau / Percentage
Land Cover Area (ha) Percentage of
Island (ha) of Forest Cover Area
Forest Cover Area
id
Groups towards Total Area
towards Total Area
.
Per Island (%)
go
of Indonesia (%)
2016 2020
p s. 2016 2020 2016 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
.b
Sumatera 48.079.328 13.181.392 13.885.015 6,88 7,24 27,42 28,88

w
Jawa 12.944.202 3.258.681 2.745.513 1,70 1,43 25,17 21,21

w
Kalimantan 13,97 14,15 49,23 49,84

//w
54.415.007 26.786.606 27.119.827

Sulawesi 18.856.319 9.260.368 9.227.977 4,83 4,81 49,11 48,94
s:
Bali-Nusa
tp
7.307.048 2.891.037 2.706.019 1,51 1,41 39,57 37,03

Tenggara
ht
Maluku 7.889.653 5.061.593 5.090.134 2,64 2,66 64,15 64,52

Papua 42.199.120 33.954.438 34.416.352 17,71 17,95 80,46 81,56
Indonesia 191.690.677 94.394.114 95.190.837 49,24 49,66 49,24 49,66
Tabel 3.6. menyajikan informasi Table 3.6 shows information on

mengenai persentase luas tutupan the percentage of forest cover area in
hutan di Indonesia. Pada tahun 2016 Indonesia. In 2016 total forest cover
total luas tutupan hutan di Indonesia in Indonesia is 49.24 percent, and
mencapai 49,24 persen dan bertambah increased to 49.66 percent in 2020,
menjadi 49,66 persen di tahun 2020, where Indonesian forests cover are in
dimana luas tutupan hutan Indonesia 2020 is 95,190,837 hectares. Based on
pada posisi tahun 2020 adalah seluas the data in the table, it can be seen that
95.190.837 hektar. Berdasarkan data there was a reduction in the area of
dalam tabel tersebut dapat dilihat forest cover in Java, Sulawesi, and Bali-

Table 3.7. Luas Tutupan Hutan yang Hilang di Indonesia, 2016 dan 2020 /
Forest Cover Loss in Indonesia, 2016 and 2020
Pengurangan Luas Tutupan Hutan di Indonesia

Kelompok Pulau / Luas / Area Forest Cover Loss in Indonesia
Island Groups (ha) Hektar Persentase
Hectares Percentages
(1) (2) (3) (4)
Sumatera 48.079.328 703.622 0,37
Jawa 12.944.202 -513.168 -0,27
Kalimantan 54.415.007 333.221 0,17
Sulawesi 18.856.319 -32.391 -0,02
Bali-Nusa Tenggara 7.307.048 -185.017 -0,10
id
Maluku 7.889.653 28.541 0,01
.
Papua 0,24
go
42.199.120 461.915
Indonesia 191.690.677 796.722
s. 0,42
p
.b
bahwa terjadi pengurangan luas Nusa Tenggara islands, Reduction in

w
tutupan hutan di pulau Jawa, Sulawesi, the area of forest cover can be caused
w
dan Bali Nusa Tenggara. Pengurangan by natural events, deforestation, or

//w
luas tutupan hutan ini dapat reclassification.

s:
diakibatkan karena ada pengurangan

tp
area tutupan hutan terkait adanya

ht
persitiwa alam, penebangan hutan,

atau adanya reklasifikasi.
Tabel 3.7. menyajikan informasi Table 3.7 shows information on
mengenai luas tutupan hutan yang the area of forest cover loss in Indonesia
hilang di Indonesia dalam periode in the period 2016 to 2020. It is known
waktu 2016 hingga 2020. Diketahui that Indonesia’s forests were increased
bahwa hutan Indonesia bertambah by 0.42 percent or by 796,722 hectares
sekitar 0.42 persen atau sebesar in five years.
796.722 hektar dalam kurun waktu
lima tahun.
Gambar 3.18. menampilkan Figure 3.18 shows the forest
tutupan hutan yang hilang per pulau, di cover lost per island, where the largest
mana didapatkan informasi bahwa luas reduction of forest area is in Java
hutan paling banyak berkurang adalah and Bali-Nusa Tenggara islands. The

di pulau Jawa dan Bali-Nusa Tenggara. forest loss area in the two islands are
Luas hutan yang berkurang di kedua 513.168 hectares and 185,017 hectares,
pulau tersebut masing-masing 513.168 respectively.
hektar dan 185.017 hektar.
Perubahan tutupan hutan di The changes in forest cover
Indonesia menjadi klasifikasi tutupan in Indonesia to other land cover
lahan lainnya pada tahun 2016-2020 classifications in 2016-2020 are shown
ditampilkan dalam Gambar 3.19. Di in Figure 3.19 from 2016 to 2020, beside
samping terjadi pergesaran klasifikasi shifted to classification in the category
Gambar 3.18. Luas Tutupan Hutan yang Hilang di Indonesia per Pulau (persen), 2016-2020
Forest Cover Loss per Island in Indonesia (percent), 2016-2020
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
dalam kategori hutan itu sendiri, of the forest itself, forests in Indonesia
pada periode waktu dari tahun 2016 also change to Dry Cultivation & Shrub,
hingga 2020, hutan di Indonesia Shrub, Perennial Crops, Dry Cultivation,
juga mengalami perubahan menjadi Wetland Shrub, Bare Land, Savana, and
Pertanian Lahan Kering Bercampur Others.
Semak, Semak / Belukar, Perkebunan,
Pertanian Lahan Kering, Belukar Rawa,
Tanah Terbuka, Savana / Padang
Rumput, dan Lainnya.

Gambar 3.19. Perubahan Tutupan Hutan Indonesia menjadi
Klasifikasi Tutupan Lahan Lainnya (persen), 2016-2020 /
Indonesia Forest Cover Change to Other Land Cover Classification, 2016-2020
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
Informasi mengenai luas Information on forest cover

tp
tutupan hutan dan luas tutupan area and forest cover loss are indicators
ht
yang hilang ini merupakan indikator that support one of the goals of the
yang mendukung salah satu Tujuan Sustainable Development GoalsGoals (SDGs),
Pembangunan Berkelanjutan (TPB), that is goal number 15 “Protect,
yaitu tujuan nomor 15 tentang restore and promote sustainable use
“melindungi, memulihkan, dan of terrestrial ecosystems, sustainably
meningkatkan pemanfaatan secara manage forests, combat desertification,
berkelanjutan terhadap ekosistem and halt and reverse land degradation
darat, mengelola hutan secara and halt biodiversity loss.”
berkelanjutan, memerangi desertifikasi,
dan menghentikan dan memulihkan
degradasi lahan dan menghentikan
hilangnya keaneragaman hayati.”

. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

. id
go
s.
NERACA ASET SUMBER
p
.b
DAYA KAYU
w
w
//w
ASSET ACCOUNTS FOR

s:
tp
TIMBER RESOURCES
ht

NERACA ASET
SUMBER DAYA KAYU
ASSET ACCOUNTS FOR
TIMBER RESOURCES
Neraca Aset Sumber Daya Kayu mencatat volume dan nilai moneter sumber daya kayu
id
di awal dan akhir periode pencatatan serta perubahaannya selama periode tersebut
.
go
s.
Asset Accounts for Timber Resources records the volume and monetary value of timber resources at the
p
beginning and end of an accounting period and the change in this stock over the accounting period
.b
w
w
//w
Komoditi Kayu Indonesia

s:
(Indonesian Timber Comodities)

tp
ht
Kayu Jati Jawa /Teak Timber of Java

Stok sik maupun moneter Physical and monetary
akhir tahun selalu mengalami closing stocks always
peningkatan pada periode increase in the
2016-2020 2016-2020 period
Kayu Rimba Jawa /Other Timber of Java

Stok sik maupun moneter In general, the physical and
akhir tahun secara umum monetary closing stocks
mengalami peningkatan pada experienced an increase in the
periode 2016-2020 2016-2020 period
Kayu Rimba Luar Jawa /Other Timber Outside of Java

Pada periode 2016-2020, stok In the 2016-2020 period, the
sik akhir tahun menurun, physical closing stock decreased,
tetapi stok moneter akhir but the monetary closing stock
tahun meningkat increased
Kondisi Hutan Indonesia Condition of Indonesia’s Forests
Hutan memiliki banyak fungsi Forests have many functions

dan peran, antara lain: fungsi and roles, such as: economic function,
ekonomis, fungsi klimatologis, fungsi climatological function, hydraulic
hidrolis, serta fungsi ekologis. Dalam functions, as well as ecological
peran ekologinya, hutan memiliki functions. In the ecological role, the
fungsi sebagai habitat kehidupan liar, forest has a function as a habitat for
penghasil kayu bakar, kayu gergajian wild life, producing fuelwood, lumber
dan produk kertas, tempat rekreasi, and paper products, recreational place,
siklus global untuk air, oksigen, global cycle of water, oxygen, carbon
karbon dan nitrogen, serta menyerap, and nitrogen, as well as slowly absorb,
id
menahan, dan melepas secara perlahan hold, and release the water cycle,
.
go
siklus air sehingga mengurangi erosi thereby reducing erosion and flooding.
dan banjir. Selain itu, dalam peran
p s.
In addition, as in the economic role,
ekonomisnya, hutan merupakan forests are resources that has the
.b
w
sumber daya yang memiliki potensi potential to create goods, services and
w
dalam menciptakan barang, jasa, economic activities that are beneficial

//w
serta aktivitas ekonomi yang sangat to society. Forest resources also play a
s:
bermanfaat bagi masyarakat. Sumber role as a driver of the economy through

tp
daya hutan juga berperan sebagai a few things, such as: the provision of
ht
penggerak perekonomian melalui foreign exchange to build other sectors

beberapa hal, yaitu: penyediaan that need technology from abroad, the
devisa untuk membangun sektor provision of forest and land as initial
lain yang membutuhkan teknologi capital to develop various sectors, and
dari luar negeri, penyediaan hutan play a role in environmental services
dan lahan sebagai modal awal untuk and the social environment.
pembangunan berbagai sektor,
serta berperan dalam pelayanan jasa
lingkungan hidup dan lingkungan
sosial masyarakat.
Meskipun merupakan sumber Although it is a natural resource

daya alam yang dapat diperbaharui, that is renewable, but in the utilization
tetapi dalam pemanfaatan dan and the management of forests must
pengelolaannya harus tetap consider the balance and preservation

memperhatikan keseimbangan dan of ecosystems. Damage or threat
kelestarian ekosistem. Kerusakan atau to the preservation of forests in
ancaman terhadap kelestarian hutan Indonesia are caused by illegal logging,
Indonesia antara lain disebabkan oleh forest conversion, forest fires and
penebangan liar, alih fungsi hutan, unsustainable forest exploitation, both
kebakaran hutan dan eksploitasi for the development of residential,
hutan secara tidak lestari, baik industrial, or due to encroachment.
untuk pengembangan pemukiman, The forest damage that getting worse
industri, maupun akibat perambahan. causing disturbance to the balance of
Kerusakan hutan yang semakin forest ecosystems and the surrounding
parah menyebabkan terganggunya environment. The destruction of the
id
keseimbangan ekosistem hutan dan forest will be a threat to all of the
.
lingkungan di sekitarnya. Rusaknya organism. Environmental management
go
hutan akan menjadi ancaman bagi s.will ensure the continuity of the
p
seluruh makhluk hidup. Pengelolaan functions and roles of forest resources
.b
yang berwawasan lingkungan akan in the long term.

w
menjamin keberlangsungan fungsi

w
//w
dan peran sumber daya hutan dalam

jangka panjang.
s:
tp
Berdasarkan UU No. 41 Tahun Based on Law No. 41 of 1999,

ht
1999, pemerintah menetapkan hutan the government categorized the forest

berdasarkan fungsi pokok sebagai based on their main functions:
berikut:
a. Hutan Konservasi adalah hutan a. Conservation Forest is a forest

kawasan hutan dengan ciri area with certain characteristics,
khas tertentu, yang mempunyai which has the principal function
fungsi pokok pengawetan of preserving plant and fauna and
keanekaragaman tumbuhan dan the ecosystem. Conservation forest
satwa serta ekosistemnya. Hutan area consists of nature reserves
konservasi terdiri dari kawasan areas, nature conservation forest
hutan suaka alam, kawasan hutan areas and hunting parks.
pelestarian alam, dan taman buru.
b. Hutan Lindung adalah kawasan b. Protected Forest is a forest areas
hutan yang mempunyai fungsi that have a principal function

pokok sebagai perlindungan sistem as a protection of a life support
penyangga kehidupan untuk system to regulate the water flow,
mengatur tata air, mencegah banjir, preventing floods, controlling
mengendalikan erosi, mencegah erosion, preventing sea water
intrusi air laut, dan memelihara intrusion and maintaining soil
kesuburan tanah. fertility.
c. Hutan Produksi adalah kawasan c. Production forest is a forest areas
hutan yang mempunyai fungsi that have a principal function to
pokok memproduksi hasil hutan. producing forest products.
Dalam pemanfaatan dan In terms of forest utilization

pengelolaan hutan, diperlukan adanya and management, it is necessary to
id
perencanaan yang dilandasi dengan create a plan based on the data and
.
go
data dan informasi yang dituangkan information as outlined in the assets
dalam neraca aset sumber daya kayu.
p s.
accounts for timber resources. This
Neraca ini merupakan informasi accounts provides information that
.b
w
yang menggambarkan kondisi stok describes the condition of the stock

w
ketersediaan sumber daya kayu availability of timber resources in

//w
dalam proses, penambahan, serta the process, additions, and removals.

s:
pengurangannya. Sehingga, dapat Thus, it can be used to see the rise or

tp
diketahui kecenderungan naik atau fall tendency of the timber resources

ht
turunnya sumber daya kayu pada in a certain period. In other words,

periode tertentu. Dengan kata the asset account for timber resource
lain, neraca aset sumber daya kayu can provide descriptive information
ini dapat memberikan gambaran about the opening stock, the additions
informasi mengenai stok awal tahun, and reductions to stock, as well as
penambahan, dan pengurangannya, the closing stock of timber resources
serta stok akhir tahun sumber daya continuously. Furthermore, the asset
kayu secara berkesinambungan. account for timber resources is also a
Selain itu, neraca aset sumber daya relevant indicator of forest utilization
kayu juga merupakan indikator terkait level (output) and forest development
tingkat pemanfaatan hutan (output) level (input), so it also has a function
dan tingkat pembinaan hutan (input), as one of the controlling tools in the
sehingga dapat pula berfungsi sebagai sustainable management of forest
salah satu alat pengendali dalam resources.

pengelolaan sumber daya hutan yang
lestari.
Indonesia memiliki kekayaan Indonesia has a wealth of

sumber daya alam dan lingkungan natural resources and an abundant
hidup yang melimpah. Kekayaan alam environment. The natural resources can
tersebut dapat digunakan sebagai be used as a provisions for economic
bekal bagi pembangunan ekonomi. development. However, as economic
Namun pertumbuhan ekonomi growth occurs, it is followed by a
yang terjadi, justru diiringi dengan decline of natural and environmental
merosotnya sumber daya alam dan resources. One of the prominent
lingkungan hidup. Salah satu isu yang issues during the development is the
id
menonjol selama pembangunan reduction in forest area. Although there
.
go
adalah berkurangnya luas kawasan have been so many efforts to reduce
hutan. Walaupun telah ada upaya untuk
p s.the rate of deforestation, but nothing
mengurangi laju deforestasi, namun has able to overcome the problem of
.b
w
hal ini dirasa belum mampu mengatasi forests area that are getting smaller
w
masalah luas kawasan hutan yang every year.

//w
semakin berkurang tiap tahunnya.

s:
Tingginya laju deforestasi The high rate of deforestation

tp
ht
hutan tidak lepas dari pengaruh can’t be separated from the influence
perkembangan penduduk. Jumlah of population growth. The increase of
penduduk yang semakin meningkat population number led to increase the
mengakibatkan peningkatan need for timber-based products, which
kebutuhan akan produk yang originate from the forests, that causing
berbahan dasar kayu, yang berasal dari pressure on the forest, both legal and
kayu hutan, sehingga menimbulkan illegal. The increase of population
tekanan terhadap hutan, baik secara number also led to more demand
legal maupun ilegal. Peningkatan for forests conversion to agricultural
jumlah penduduk juga mengakibatkan land, plantations, settlements, and the
meningkatnya permintaan konversi opening of roads.
hutan untuk dijadikan lahan pertanian,
perkebunan, pemukiman penduduk,
dan pembukaan jalan.

Kegiatan pengelolaan Environmental management
lingkungan yang tidak memperhatikan activities that does not pay attention
keseimbangan ekosistem ternyata to the balance of the ecosystem in
secara jangka panjang telah the long term have caused a varieous
menimbulkan berbagai permasalahan, problems, both environmental and
baik yang bersifat lingkungan maupun socio-cultural in nature, even seen from
sosial budaya, bahkan dilihat dari the scale, not only regional or national,
skalanya, tidak hanya bersifat regional but further up on an international level.
atau nasional tetapi lebih jauh sampai When viewed from the impacts related
pada taraf internasional. Jika dilihat to forest product harvesting activities,
dari dampak yang berkaitan dengan such as changes in weather, forest fires,
id
kegiatan pengambilan hasil hutan, di damage to the habitat of endangered
.
antaranya adalah adanya perubahan species and germplasm, the destruction
go
cuaca, kebakaran hutan, rusaknya of the water system, illegal logging,
s.
p
habitat satwa langka dan plasma neglect of the development of forest
.b
nutfah, rusaknya tata air, penebangan communities, and so forth.

w
liar, terabaikannya pembinaan

w
//w
masyarakat sekitar hutan, dan lain

sebagainya.
s:
tp
Secara kumulatif, hal di atas Cumulatively, those above

ht
mengakibatkan menurunnya effects in a declining quantity and

kuantitas dan kualitas sumber daya quality of forest resources in Indonesia
hutan di Indonesia saat ini. Hal ini nowaday. This indicates that the
mengandung indikasi bahwa masih implementation of Indonesia’s forest
belum konsistennya pelaksanaan development based on the principle
pembangunan hutan Indonesia yang of benefits and sustainability is still
berlandaskan asas kemanfaatan not consistent. In the end, efforts to
dan kelestarian. Untuk itu, upaya- improve the condition of Indonesia’s
upaya memperbaiki kondisi hutan forests to remain sustainable must
Indonesia agar tetap lestari harus continue to be developed. So that forest
terus dikembangkan. Agar sumber resources are not increasingly rare and
daya hutan tidak semakin langka the environment is not polluted, one of
dan lingkungan menjadi tidak the efforts that is needs to be done is
tercemar, maka salah satu upaya yang measurement activities or stocktaking

bermanfaat dan perlu dilakukan adalah changes in forest resources.
kegiatan pengukuran atau inventarisasi
perubahan sumber daya hutan.
Sumber Data Data source
Dalam rangka penyusunan In the context of preparing the

Neraca Aset Sumber Daya Kayu assets accounts for timber resources
periode 2016-2020 ini, digunakan data in 2016-2020, the data that used
sekunder yang berasal dari publikasi are secondary data derived from
Perum Perhutani berupa Laporan the publication of the state forest
Tahunan dan Statistik Perum Perhutani, enterprise (Perum Perhutani) in form
id
data Badan Pusat Statistik, publikasi of Annual Report and Perum Perhutani
.
Neraca Sumber Daya Hutan (NSDH) Statistics, data from BPS-Statistics
go
dari Kementerian Lingkungan Hidup s.Indonesia, the publication of Forest
p
dan Kehutanan (KLHK), serta data dari Resources Accounts (NSDH) from the
.b
Kementerian Keuangan. Ministry of Environment and Forestry

w
(KLHK), as well as data from the Ministry

w
//w
of Finance (Kementerian Keuangan).

Secara umum, data kehutanan In general, forestry data from
s:
tp
yang bersumber dari Perum Perhutani Perum Perhutani is used for the
ht
digunakan untuk penyusunan neraca compilation of physical asset account

fisik kayu jati Jawa dan kayu rimba Jawa. for teak timber and other timber of
Untuk penyusunan neraca fisik kayu Java. For the compilation of the physical
rimba luar Jawa menggunakan data asset account for other timber outside
dari Neraca Sumber Daya Hutan (NSDH), of Java uses data from the publication
Kementerian Lingkungan Hidup of Forest Resources Accounts (NSDH)
dan Kehutanan (KLHK). Sementara , from Ministry of Environment and
data dari Badan Pusat Statistik dan Forestry (KLHK). While data from
Kementerian Keuangan digunakan BPS-Statistics Indonesia and Ministry
untuk melengkapi penyusunan Neraca of Finance used to complete the
Moneter Sumber Daya Kayu Indonesia. compilation of Indonesia’s Monetary
Asset Account for Timber Resources.

Neraca Aset Sumber Daya Kayu Asset Account for Timber Resource in
Indonesia Indonesia
Karena adanya keterbatasan Due to the limitations of the

terhadap data yang dimiliki, data, the preparation of the asset
penyusunan neraca aset sumber daya account for timber resource is only
kayu ini hanya dirinci atas komoditi specified on the commodities of teak
kayu bulat jati Jawa, kayu bulat rimba timber of Java, other timber of Java,
Jawa, dan kayu bulat rimba luar Jawa. and other timber outside of Java. The
Pemilihan ketiga komoditi ini didasarkan selection of these three commodities
bahwa ketiga komoditi inilah yang is based on the fact that these three
memberikan kontribusi terbesar dalam commodities have the biggest
id
menciptakan nilai tambah pada PDB contribution in creating value added to
.
go
Subkategori Kehutanan. Selanjutnya, the GDP of the Forestry Subcategory.
untuk penyajian pada tingkat nasional
p s.
Furthermore, for the presentation at
diperoleh neraca kayu bulat Indonesia the national level, the asset account
.b
w
yang merupakan penjumlahan dari for timber resources in Indonesia is

w
masing-masing neraca fisik dan presented by the sum of every physical

//w
moneter ketiga komoditi tersebut. and monetary asset account of those

s:
Neraca fisik disajikan dalam satuan three commodities. The physical asset
tp
meter kubik (m3), sementara neraca account is presented in cubic meters

ht
moneter disajikan dalam satuan rupiah. (m3), while the monetary asset account
is presented in rupiah.
Neraca Fisik Kayu Timber Physical Accounts

Sebelum menyusun neraca Before compiling the monetary
moneter sumber daya kayu, terlebih asset account for timber resources,
dahulu disusun neraca fisik sumber the physical asset account must first
daya kayu. Tabel 4.1 merupakan be prepared. The following Table 4.1
struktur neraca fisik sumber daya kayu presents the physical asset account for
sesuai standar SEEA. timber resources according to SEEA
standards.

Dalam publikasi ini, penyajian In this publication, the asset
neraca fisik sumber daya kayu tidak account for timber resources is not
dibedakan menurut jenis sumber daya distinguished by the type of timber
kayunya karena adanya keterbatasan resources due to data limitations. The
data. Penyajian neraca fisik sumber daya presentation of physical asset account
kayu ditampilkan menurut kayu jati for timber resources is presented by teak
Jawa, kayu rimba Jawa dan kayu rimba timber of Java, other timber of Java, and
other timber outside of Java. Likewise,
Tabel Struktur Neraca Fisik Sumber Daya Kayu (m3)
4.1.
Table Structure of Physical Asset Account for Timber Resources (m3)
Tipe sumber daya kayu/Type of timber resources
Sumber daya kayu alami/Natural timber resources
id
Sumber daya kayu
Rincian/Detail dibudidayakan Tersedia untuk supply (hutan produksi Tidak tersedia untuk supply
.
(hutan konservasi)
go
Cultivated timber Available for wood supply (production
resources Not available for wood supply
forest)
s. (conservation forest)
(1) (2) (3) (4)
p
.b
Stok awal tahun/Opening stock

w
Penambahan stok/Additions to stock

w
Pertumbuhan alami/Natural growth

//w
Reklasifikasi/Reclassifications
Total penambahan
s:
Total additions to stock

tp
Pengurangan stok/
stok/Reductions
Reductions in stock
ht
Penebangan/Removals
Kerusakan alami/Natural losses
Kerusakan karena bencana
Catastrophic losses
Reklasifikasi/Reclassifiations
Total pengurangan
Total reductions in stock
Stok akhir tahun/
tahun/Closing
Closing stock

luar Jawa. Begitu juga halnya dengan the additions to stock and reductions in
rincian penambahan dan pengurangan stock cannot be presented as detailed
stok tidak dapat disajikan serinci as the SEEA physical asset account
standar neraca fisik SEEA. Penambahan standards. Additions to stock are
stok dirinci menurut pertumbuhan detailed according to natural growth
alami dan reklasifikasi (reboisasi dan and reclassification (reforestation
penanaman); pengurangan stok dirinci and planting); reductions in stock
menurut penebangan serta kerusakan are detailed according to removals
dan reklasifikasi (kerusakan alami dan as well as losses and reclassification
kerusakan karena bencana). Penyajian (natural losses and catastrophic losses).
neraca fisik sumber daya kayu pada Presentation of physical asset account
id
publikasi ini bisa dilihat pada Tabel 4.2. for timber resources in this publication
.
can be seen in Table 4.2.
go
s.
Neraca fisik sumber daya The physical asset account is
p
.b
kayu disajikan dari tahun 2016- presented from 2016-2020 based on

w
2020 berdasarkan jenis sumber daya type of timber resources according

w
to those table. Several indicators for

//w
kayu pada tabel tersebut. Beberapa

indikator untuk penghitungan neraca compiling the physical asset account of
s:
tp
Tabel Neraca Fisik Sumber Daya Kayu indonesia (m3)

4.2.
ht
Table Physical Asset Account for Timber Resources of Indonesia (m3)

Jenis sumber daya kayu/Type of timber resources
Rincian/Detail Kayu jati Jawa Kayu rimba Jawa Kayu rimba luar Jawa Total sumber daya kayu
Teak timber of Other timber of Other timber outside Total of timber resources
Java Java of Java
(1) (2) (3) (4) (5)

Total penambahan/Total additions to
stock
Pengurangan stok/Reductions in stock
Penebangan/Removals
Kerusakan dan Reklasifikasi/Losses and
Reclassifiations
Total pengurangan/Total reductions in
stock
Stok akhir tahun/Closing stock

fisik sumber daya kayu mengalami timber recources in this publication got
pembaharuan data sehingga hasil some updating so that the result of the
neraca fisik sumber daya kayu pada physical account has changed when
publikasi ini mengalami perubahan compared to the last publication.
jika dibandingkan dengan publikasi
tahun sebelumnya.
Selama periode tahun 2016- During the 2016-2020 period, the

2020, volume fisik stok akhir kayu physical volume for the closing stock of
jati Jawa mengalami peningkatan teak timber of Java has increased every
setiap tahunnya. Secara keseluruhan year. Overall during this period, in 2020
selama periode tersebut, pada tahun the physical volume for the closing stock
. id
Stok Akhir Neraca Fisik Sumber Daya Kayu indonesia (juta m3), 2016-2020
go
Gambar
4.1. Closing Stock of Physical Asset Account for Timber Resources of Indonesia
Figures s.
(mill m3), 2016-2020
p
.b
Total sumber daya kayu/Total of timber Kayu jati Jawa/Teak timber of Java
w
resources 135
w
4.900
131
//w
4.700
4.645 130
127
Stok akhir tahun (m3)/
4.494
Closing Stock (m3)
s:
4.500
Closing Stock (m3)
4.366 124
125
tp
4.300 121
4.139
ht
4.100 4.032 120 118
3.900
115
3.700
3.500 110
2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020
Kayu rimba Jawa/Other timber of Java Kayu rimba luar Jawa/Other timber outside of Java
550 4.200
541 4.020
540 537
4.000
3.856
527
Closing Stock (m3)
Closing Stock (m3)
530
3.800 3.716
520 516
3.600
506 3.475
510
3.360
3.400
500
3.200
490
480 3.000
2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020

2020 volume fisik stok akhir kayu of teak timber of Java has increased by
jati Jawa telah meningkat sebesar 12.84 million m3, or increased by 10.87
12,84 juta m3, atau naik sebesar 10,87 percent compared to 2016. If compared
persen dibandingkan tahun 2016. to the previous year, the closing stock
Jika dibandingkan dengan tahun of teak timber of Java in 2020 grew 3.36
sebelumnya, stok akhir kayu jati Jawa percent or equivalent to 4.26 million
pada tahun 2020 tumbuh 3,36 persen m3. This increase is due to the physical
atau setara dengan 4,26 juta m3. volume of growth and reclassification
Peningkatan ini disebabkan volume (reforestation and planting) for teak
fisik pertumbuhan dan reklasifikasi timber of Java which is greater than the
(reboisasi dan penanaman) kayu jati physical volume of removals as well as
id
Jawa lebih besar jika dibandingkan losses and reclassification. This has a
.
volume fisik penebangan serta positive impact on the preservation of
go
kerusakan dan reklasifikasi. Hal ini Java’s teak forests. At the end of 2020,
s.
p
berdampak positif terhadap kelestarian the physical volume of teak timber of
.b
hutan jati Jawa. Pada akhir tahun 2020, Java is 131,03 million m3. Estimated age
w
volume fisik kayu jati Jawa adalah of reserves for teak timber of Java at
w
//w
sebesar 131,03 juta m3. Perkiraan the end of 2020 reaches 303 years with
umur cadangan kayu jati Jawa pada a removals average is 432.82 thousand
s:
tp
akhir tahun 2020 mencapai 303 tahun m3 annually.

ht
dengan rata-rata penebangan kayu

432,82 ribu m3 setiap tahunnya.
Pada periode yang sama, volume In the same period, the physical
fisik stok akhir kayu rimba Jawa volume for the closing stock of other
juga mengalami peningkatan setiap timber of Java also increased every year.
tahunnya. Secara keseluruhan selama Overall during this period, the physical
periode tersebut, volume fisik stok akhir volume for the closing stock of other
kayu rimba Jawa pada tahun 2020 telah timber of Java in 2020 has increased
meningkat sebesar 34,32 juta m3, atau by 34.32 million m3, or increased by
naik 6,78 persen dibandingkan tahun 6.78 percent compared to 2016. If
2016. Jika dibandingkan dengan tahun compared to the previous year, the
sebelumnya, stok akhir kayu rimba closing stock of other timber of Java in
Jawa pada tahun 2020 tumbuh 0,72 2020 grew 0.72 percent or equivalent
persen atau setara dengan 3,85 juta to 3.85 million m3. The increase in

m3. Peningkatan volume fisik stok akhir physical volume is due to the physical
kayu rimba Jawa ini disebabkan volume volume of growth and reclassification
fisik pertumbuhan dan reklasifikasi (reforestation and planting) for other
(reboisasi dan penanaman) kayu rimba timber of Java is greater than the
Jawa lebih besar jika dibandingkan physical volume of removals as well
volume fisik penebangan serta as losses and reclassification. Thus,
kerusakan dan reklasifikasi. Sehingga, this has an impact on increasing the
hal ini berdampak pada meningkatnya physical volume for other timber of
volume fisik kayu rimba Jawa selama Java during the 2016-2020 period. At
periode 2016-2020. Pada akhir the end of 2020, the physical volume
tahun 2020, volume fisik kayu rimba for other timber of Java is 540.57 million
id
Jawa adalah sebesar 540,57 juta m3 . m3. Estimated age of reserves for other
.
Perkiraan umur cadangan kayu rimba timber of Java reaches 1,307 years with
go
Jawa mencapai 1.307 tahun dengan s.a removals average is 413.69 thousand
p
rata-rata penebangan kayu 413,69 ribu m3 annually.
.b
m3 setiap tahunnya.
w
w
Berbeda dengan kayu jati Jawa In contrast to teak timber of Java

//w
dan kayu rimba Jawa, selama periode and other timber of Java, during the
s:
tahun 2016-2020 volume fisik stok akhir period 2016-2020 the physical volume
tp
kayu rimba luar Jawa justru semakin for the closing stock of other timber
ht
menurun setiap tahunnya. Secara outside of Java actually decreased

keseluruhan selama periode tersebut, every year. Overall during this period,
volume fisik stok akhir kayu rimba the physical volume for the closing
Jawa pada tahun 2020 telah berkurang stock of other timber outside of Java in
hingga 660,07 juta m3 dibandingkan 2020 has decreased by 660.07 million
tahun 2016. Jika dibandingkan dengan m3 compared to 2016. If compared to
tahun sebelumnya, stok akhir kayu the previous year, the closing stock
rimba luar Jawa pada tahun 2020 of other timber outside of Java in
mengalami kontraksi sebesar 3,30 2020 contracted by 3.30 percent or
persen atau setara dengan 114,83 juta equivalent to 114.83 million m3. At
m3. Pada akhir tahun 2020, volume fisik the end of 2020, the physical volume
stok akhir kayu rimba luar Jawa adalah for the closing stock of other timber
sebesar 3.360,38 juta m3. Perkiraan outside of Java is 3,360.38 million m3.
umur cadangan kayu rimba luar Jawa The estimated age of reserves for other

pada tahun 2020 mencapai 66 tahun timber outside of Java in 2020 reaches
dengan rata-rata penebangan kayu 66 years with a removals average is
51,13 juta m3 setiap tahunnya. 51.13 million m3 annually.
Apabila dilihat secara rinci, When viewed in detail, the cause

penyebab terjadinya penurunan of the decreasing in physical volume for
volume fisik kayu rimba luar Jawa other timber outside of Java is due to
ini adalah akibat tingginya volume the volume of losses and reclassification
kerusakan dan reklasifikasi serta as well as removals for other timber
penebangan kayu rimba luar Jawa outside of Java during the period of
selama peroide 2016-2020 yang 2016-2020 is high and not offset by
tidak diimbangi dengan peningkatan the increasing in volume of growth
id
volume pertumbuhan dan reklasifikasi and reclassification (reforestation and
.
go
(reboisasi dan penanaman), terutama planting), especially in 2019. This is
pada tahun 2019. Hal ini disebabkan
p s.
because in that year there were quite
karena pada tahun tersebut terjadi extensive forest fires. Certainly, this
.b
w
kebakaran hutan yang cukup luas. needs to be watched out and acted on
w
Tentunya, hal ini perlu diwaspadai dan so that the sustainability of other forest
//w
ditindaklanjuti agar kelestarian hutan outside of Java is maintained.

s:
rimba luar Jawa tetap terjaga.

tp
ht
Neraca fisik sumber daya kayu The physical asset account for
Indonesia merupakan penjumlahan timber resources of Indonesia is the
dari neraca fisik kayu jati Jawa, kayu sum of the physical asset account
rimba Jawa, dan kayu rimba luar for teak timber of Java, other timber
Jawa. Hasil penyusunan neraca fisik of Java, and other timber outside of
untuk sumber daya kayu Indonesia Java. The results of the preparation
selengkapnya disajikan pada Lampiran of the physical asset account for
(Tabel 1 s.d. Tabel 4). timber resources of Indonesia are fully
presented in Appendix (Table 1 to 4).
Secara fisik, stok akhir tahun Physically, the closing stock for
kayu bulat Indonesia menunjukkan timber resources of Indonesia shows
kecenderungan yang menurun selama a downward trend over the 2016-2020
periode 2016-2020. Pada akhir tahun period. By the end of 2020, the physical
2020, volume fisik stok akhir kayu bulat volume of the closing stock for timber

Indonesia telah berkurang hingga resources of Indonesia has decreased
612,91 juta m3, atau telah berkurang by 612.91 million m3, or equal to 13.20
sebesar 13,20 persen dibandingkan percent compared to the volume of
volume stok akhir tahun 2016. the closing stock in 2016. The highest
Penurunan volume stok akhir kayu decline in the physical volume of
bulat Indonesia tertinggi terjadi pada closing stock for timber resources
tahun 2019, yaitu mencapai 227,72 of Indonesia is in 2019, that reached
juta m3 atau turun 5,22 persen jika 227.72 million m3, or decreased 5.22
dibandingkan volume fisik stok kayu percent compared to the physical
bulat Indonesia tahun 2018. Pada akhir volume of the closing stock for timber
tahun 2020, volume fisik stok akhir resources of Indonesia in 2018. At the
id
kayu bulat Indonesia adalah sebesar end of 2020, the physical volume of
.
4.031,99 juta m3. Perkiraan umur closing stock for timber resources of
go
cadangan kayu bulat Indonesia pada s.Indonesia is 4,031.99 million m3. The
p
akhir tahun 2020 mencapai 78 tahun estimated age of reserves for timber
.b
dengan rata-rata penebangan kayu resources of Indonesia at the end of

w
51,98 juta m3 setiap tahunnya. 2020 reaches 78 years with a removals

w
//w
average is 51.98 million m3 annually.

s:
The cause of the decreasing in the

Penyebab penurunan volume
tp
physical volume of the closing stock for

ht
stok akhir kayu bulat Indonesia ini

timber resources of Indonesia is due to
merupakan akibat penurunan volume
the decreasing in the physical volume
fisik stok akhir kayu rimba luar Jawa
of the closing stock for other timber
yang memiliki kontribusi terbesar
outside of Java, which has the largest
terhadap volume fisik kayu bulat
contribution to the physical volume
Indonesia. Rata-rata kontribusi kayu
of timber resources of Indonesia.
rimba luar Jawa terhadap sumber
The average of the contribution for
daya kayu Indonesia mencapai 84,96
other timber outside of Java to timber
persen. Namun, selama periode 2016-
resources of Indonesia is 84,96 percent.
2020 kontribusi komoditi kayu rimba
However, during the period 2016-2020
luar Jawa tersebut menunjukkan
the contribution for the commodity of
kecenderungan yang menurun,
other timber outside of Java showed
seiring dengan semakin meningkatnya
a decreasing trend, along with the
kontribusi komoditi kayu jati Jawa dan
increasing of contribution for the
rimba Jawa.

commodity of teak timber of Java and
other timber of Java.
Hutan Indonesia telah Indonesia’s forests have

mengalami degradasi, walaupun telah experienced degradation, although
disadari pentingnya peran hutan the importance of the role of forests
sebagai fungsi penunjang ekosistem as a function of supporting broader
Kontribusi Neraca Fisik Komoditi Kayu terhadap Neraca Fisik Sumber Daya Kayu
Gambar Indonesia (persen), 2016-2020
4.2.
Figures Contribution of Physical Asset Account for Timber to Physical Account for Timber
Resources of Indonesia (percent), 2016-2020
100%
id
90%
.
80%
go
70%
s.
Persen/Percent (%)
60% 83,34
86,56 85,82 85,10 83,97
p
50%
.b
40%
w
30%
w
//w
20%
10% 11,49 12,06 12,97 13,41

10,90
s:
0% 2,54 2,70 2,84 3,06 3,25

2016 2017 2018 2019 2020
tp
Tahun/Year
ht
Kayu jati Jawa/Teak timber of Java Kayu rimba Jawa/Other timber of Java Kayu rimba luar Jawa/Other timber outside of Java
kehidupan yang lebih luas dan upaya life ecosystems and efforts to realize
untuk mewujudkan pengelolaan sustainable forest management has
hutan yang berkelanjutan (sustainable been recognized. However, in practice,
forest management). Namun dalam forest degradation continues. In the
praktiknya, degradasi hutan masih short term, it is estimated that is still
terus berlanjut. Dalam jangka pendek, difficult to overcome because the
hal ini diperkirakan masih sulit untuk efforts made to improve will catch up
diatasi karena upaya perbaikan yang with the degradation that has occured.
dilakukan akan berkejaran dengan
degradasi yang terjadi.

Neraca Moneter Kayu Timber Monetary Accounts
Struktur neraca moneter The structure of the monetary

sumber daya kayu hampir sama asset account of timber resources is
dengan struktur neraca fisik sumber almost the same as the structure of
daya kayu. Hanya saja pada struktur the physical asset account of timber
neraca moneter sumber daya kayu resources. It’s just, in the structure of
ditampilkan rincian baru, yaitu the monetary asset account of timber
revaluasi, yang merupakan faktor resources displayed new details, namely
koreksi terhadap adanya fluktuasi revaluation which is a correction factor
harga selama periode tertentu. to the price fluctuations during a
certain period.
. id
go
Tabel Sruktur Neraca Moneter Sumber Daya Kayu (satuan mata uang)
4.3.
Tables Structure of Monatery Asset Account for Timber Resources (monetary unit)
s.
Tipe sumber daya kayu/Type of timber resources
p
Kayu dari hutan Kayu dari hutan rimba/Natural timber resources
.b
Rincian/Detail budidaya Tidak tersedia untuk supply

w
Cultivated Tersedia untuk supply (hutan produksi) (hutan konservasi)

timber Available for wood supply (production
w
Not available for wood supply

resources forest)
(conservation forest)
//w
(1) (2) (3) (4)

s:
Stok awal tahun/Opening

tahun/Opening stock
tp
Penambahan stok
stok/Additions
/Additions to stock
ht

Reklasifikasi /Reclassifications
Total penambahan
Total additions to stock
Pengurangan stok/
stok/Reductions in stock
Penebangan/Removals
Kerusakan alami/Natural losses
Kerusakan karena bencana/Cata-
strophic losses
Reklasifikasi/Reclassifiations
Total pengurangan/Total reductions
in stock
Revaluasi/Revaluations
Stok akhir tahun/
tahun/Closing
Closing stock

Tabel Neraca Moneter Sumber Daya Kayu Indonesia(satuan mata uang)
4.4.
Table Monetary Asset Account for Timber Resources Indonesia (currecy unit)
Jenis sumber daya kayu/Type of timber resources Total sumber
daya kayu
Rincian/Detail Kayu jati Jawa Kayu rimba Jawa Kayu rimba luar Jawa Total of timber
Teak timber of Java Other timber of Java Other timber outside of Java resources
(1) (2) (3) (4) (5)
Total penambahan/Total additions to
stock

Penebangan/Removals
id
Kerusakan dan Reklasifikasi/Losses and
.
go
Reclassifiations
Total pengurangan/Total reductions in s.
stock
p
.b

w
w
Tabel 4.3 merupakan struktur Table 4.3 presents the structure

//w
neraca moneter sumber daya kayu of the monetary assets account of

s:
yang sesuai dengan standar SEEA. timber accordance with SEEA standards.
tp
Sementara Tabel 4.4, merupakan While Table 4.4, presents the monetary
ht
penyajian neraca moneter sumber asset account of timber recources

daya kayu pada publikasi ini. Neraca in this publication. The monetary
moneter sumber daya kayu disajikan asset account of timber recources is
dari tahun 2016-2020 berdasarkan jenis presented from 2016-2020 based on
sumber daya kayu pada tabel tersebut, the type of timber recources according
seperti halnya neraca fisik sumber daya to those table, as well as the physical
kayu. asset account of timber recources.
Dikarenakan hasil neraca fisik Because the results of the

sumber daya kayu pada publikasi physical asset account of timber
ini mengalami perubahan jika recources in this publication have
dibandingkan dengan publikasi changed when compared to the
tahun sebelumnya karena faktor previous year’s publication due to the
pembaharuan data, sehingga hasil factor of data updating, the results of

neraca moneter sumber daya kayu the monetary asset account of timber
pada publikasi ini juga mengalami recources in this publication have
perubahan jika dibandingkan dengan also changed when compared to the
publikasi tahun sebelumnya. previous year’s publication.
Neraca moneter dapat dihitung Monetary asset account can
dengan cara mengalikan neraca fisik be calculated by multiplying physical
dengan unit rent. Cara penghitungan asset account with the unit rent. The
unit rent sumber daya kayu method of calculating rent units for
menggunakan metode Net Present timber recources uses the Net Present
Value (NPV). Metode Net Present Value Value (NPV) method. The Net Present
(NPV) adalah proses penghitungan nilai Value (NPV) method is the process of
sumber daya dengan menggunakan calculating the value of resources using
id
harga sumber daya tersebut sebagai the price of these resources as proxy of
.
pendekatan nilai penjualan yang the future sales value, substracted by
go
akan datang, dikurangi dengan biaya the costs of exploitation.
eksploitasi.
p s.
.b
Jika biaya eksploitasi yang If the exploitation costs incurred

w
dikeluarkan selama jangka waktu during a certain period for the future,
w
tertentu untuk masa yang akan then the net return on future flows
//w
datang, maka arus neto pengembalian must be discounted. So, to calculate

pada masa yang akan datang the NPV, it is necessary to calculate the
s:
harus didiskonto. Sehingga, untuk estimated age of the reserves of timber

tp
menghitung NPV perlu dilakukan recources for future returns.

ht
penghitungan perkiraan umur

cadangan sumber daya kayu untuk
pengembalian pada masa mendatang.
Unit rent komoditi kayu didekati Unit rent of timber commodities
dari nilai surplus usaha bruto. Nilai ini is obtained from the value of Gross
diestimasi dengan mengalikan output Operating Surplus (GOS). This value is
dengan rasio surplus usaha bruto estimated by multiplying output by
(rasio GOS) terhadap output. Rasio the ratio of Gross Operating Surplus to
ini diperoleh dari Tabel Input-Ouput output. This ratio is obtained from the
(IO). Namun, terdapat perbedaan rasio Input Output (IO) Table. However, the
yang digunakan dalam publikasi ini ratio used in this publication is different
dengan publikasi tahun sebelumnya. than the previous year's publication.
Pada publkasi tahun sebelumnya, rasio In the previous year's publication,
GOS yang digunakan berasal dari Tabel the GOS ratio used was from the
IO Indonesia tahun 2010, sedangkan 2010 Indonesian IO Table, while in
pada publikasi ini menggunakan this publication the ratio is from the
rasio dari Tabel IO Indonesia tahun 2016 Indonesian IO Table. This change
2016. Perubahan ini menyebabkan causes a change in the unit rent value,
perubahan nilai unit rent, sehingga so that the monetary asset account of
neraca moneter sumber daya kayu timber resources in this publication
pada publikasi tahun ini mengalami has changed from the previous year's
perubahan dari publikasi tahun publication.
sebelumnya.
Formula penghitungan yang The calculation formula used is:
digunakan adalah:
. id
go
Dimana: Where:
p s.
PV = Nilai present value dari PV = The present value of a
.b
suatu sumber daya alam natural resource

FVt = future value dari suatu FVt = Future value of a natural
w
sumberdaya alam resource

w
Nt = nilai sumber daya alam Nt = The value of natural

//w
dikurangi biaya eksploitasi resources exploitation cost

tahun ke-t reduced year-to-t
s:
Qt = volume yang dieksploitasi Qt = Volume exploited in all t

T = Year
tp
tahun ke-t
T = tahun t = Age of natural resources
ht
t = umur sumber daya alam r = Interest rate

r = suku bunga

Stock Akhir Neraca Moneter dan Unit Rent Sumber Daya Kayu Indonesia, 2016-
Gambar
4.3. 2020
Figures Closing Stock of Monetary Account and Unit Rent for Timber Resources of
Indonesia, 2016-2020
Total sumber daya kayu/Total of timber Kayu jati Jawa/Teak timber of Java
resources 14.000 100
1.200.000 450
90
12.000
400
Stok akhir tahun (miliar rupiah)/
Unit rent ( thousand rupiah/m3)

80
Closing Stock (billion rupiah)


1.000.000
Unit rent (ribu rupiah/m3)/

350 10.000

70
800.000 300 60
8.000
250 50
600.000
200 6.000
40
400.000 150 4.000 30
100 20
200.000 2.000
50 10
- - 0 -
id
2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020
.
Stok akhir tahun/closing stock Unit rent Stok akhir tahun/closing stock Unit rent
go
Kayu rimba Jawa/Other timber of Java Kayu rimba luar Jawa/Other timber outside of
9.000 16
p s. Java
1.000.000 300
8.000
.b
14
900.000
Unit rent ( thousand rupiah/m3

7.000 250

w
12
800.000

w
6.000 700.000
10 200
//w
5.000 600.000
8
4.000
500.000 150
s:
6 400.000
3.000
100
tp
300.000
4
2.000
200.000
ht
50
1.000 2
100.000
0 0 0 0
2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020
Stok akhir tahun/closing stock Unit rent Stok akhir tahun/closing stock Unit rent
Gambar 4.3 menunjukkan

Figure 4.3 shows the closing
pertumbuhan stok akhir neraca
stock of monetary account for timber
moneter sumber daya kayu Indonesia
resources of Indonesia during 2016-
selama tahun 2016-2020. Secara fisik,
2020. The physical volume of the closing
volume stok akhir kayu jati Jawa selama
stock for teak timber of Java during the
periode 2016-2020 selalu mengalami
2016-2020 period always increases
kenaikan setiap tahunnya, hal ini juga
every year, this is also followed by its
diikuti oleh nilai moneternya yang
monetary value which also continued
juga terus mengalami kenaikan. Hal ini
to increase. This is due to the unit
disebabkan oleh unit rent pada kayu
rent on teak timber of Java which
jati Jawa yang juga terus meningkat also continues to increase during this
pada periode tersebut. Selama periode period. During the 2016-2020 period,
2016-2020, unit rent kayu jati Jawa the highest value of unit rent for teak
tertinggi terjadi pada tahun 2020 yang timber of Java is occur in 2020 which
mencapai 89,70 ribu Rp/m3, sehingga reached 89.70 thousand Rp/m3, so that
nilai moneter pada stok akhir kayu the monetary value of the closing stock
jati Jawa tahun 2020 mencapai 11,75 for teak timber of Java in 2020 reached
triliun rupiah. 11.75 trillion rupiah.
Pola yang terjadi pada kayu The pattern on the commodity

rimba Jawa sedikit berbeda dengan of other timber of Java is slightly
different from teak timber of Java.
id
kayu jati Jawa. Meskipun secara fisik
.
volume stok akhir kayu rimba Jawa Although the physical volume of the
go
mengalami kenaikan setiap tahunnya, closing stock for other timber of Java
s.
has increased every year, its monetary
p
akan tetapi nilai moneternya justru
.b
berfluktuasi yang disebabkan oleh value actually fluctuates due to the

w
unit rent kayu rimba Jawa yang juga unit rent for the other timber of Java
w
//w
berfluktuasi selama periode 2016- which also fluctuated during the 2016-
2020. Nilai unit rent kayu rimba Jawa 2020 period. The highest value of unit
s:
rent for other timber of Java occurred

tp
tertinggi terjadi pada tahun 2020 yang

ht
mencapai 14,14 ribu Rp/m3, sehingga in 2020 which reached 14.14 thousand
nilai moneter stok akhirnya mencapai Rp/m3, tso that the closing stock of
7,65 triliun rupiah pada tahun 2020. monetary value is 7.65 trillion rupiah in
2020.
Berbeda dengan kayu jati In contrast to the teak timber of

Jawa dan kayu rimba Jawa, selama Java and other timber of Java, during
periode tahun 2016-2020 volume fisik the period 2016-2020, the physical
stok akhir kayu rimba luar Jawa justru volume of the closing stock for other
semakin menurun setiap tahunnya. timber outside of Java actually declined
Namun, neraca moneternya justru every year. However, the monetary
menunjukkan pola yang semakin asset account shows an increasing
meningkat, kecuali pada tahun 2018. pattern, except in 2018. The highest
Nilai unit rent kayu rimba luar Jawa value of unit rent for other timber of
tertinggi terjadi pada tahun 2020 yang Java occurred in 2020 which reached

mencapai 278,07 ribu Rp/m3, dengan 278,07 thousand Rp/m3, with the
nilai moneter stok akhirnya mencapai closing stock of monetary value 934.41
934,41 triliun rupiah. trillion rupiah.
Untuk neraca sumber daya For the asset account of timber

kayu Indonesia, metode penghitungan resources of Indonesia, the method of
neraca moneternya hampir sama calculating the monetary asset account
dengan metode penghitungan neraca is almost the same as the method of
fisik. Sehingga, neraca moneter sumber calculating the physical asset account.
daya kayu Indonesia merupakan Thus, the monetary asset account for
penjumlahan dari neraca moneter kayu timber recources of Indonesia is the
jati Jawa, kayu rimba Jawa, dan kayu sum of the monetary asset account
id
rimba luar Jawa. Hasil penyusunan for teak timber of Java, other timber
.
go
neraca moneter untuk sumber daya of Java, and other timber outside of
kayu Indonesia selengkapnya disajikan
p s. Java. The results of the preparation
pada Lampiran (Tabel 5 s.d. Tabel 8). of the monetary asset account for
.b
w
w
//w
Kontribusi Neraca Moneter Komoditi Kayu terhadap Neraca Moneter Sumber

Gambar Daya Kayu Indonesia (persen), 2016-2020
4.4.
s:
Figures Contribution of Monetary Asset Account for Timber to Monetary Account for Tim-
tp
ber Resources of Indonesia (percent), 2016-2020

ht
100%
90%
80%
70%
Persen/Percent (%)
60%
50% 98,54 98,37 97,88 98,00 97,97
40%
30%
20%
10%
0,66 0,70 0,87 0,76
0,80 0,94 1,25 1,24 0,80 1,23
0%
2016 2017 2018 2019 2020
Tahun/Year
Kayu jati Jawa/Teak timber of Java Kayu rimba Jawa/Other timber of Java Kayu rimba luar Jawa/Other timber outside of Java
timber recources of Indonesia are fully
presented in Appendix (Table 5 to Table
8).
Dilihat dari sisi moneter, nilai In monetary terms, the closing

moneter stok akhir tahun kayu stock of monetary value for timber
bulat Indonesia menunjukkan resources of Indonesia shows an
pola yang semakin meningkat increasing pattern during the 2016-
selama periode 2016-2020 tetapi 2020 period but decreasing in 2018.
mengalami penurunan pada tahun This movement is in line with the
2018. Pergerakan ini searah dengan movement of monetary value of the
pergerakan nilai moneter stok akhir closing stock for other timber outside
id
kayu rimba luar Jawa karena kayu of Java because the other timber
.
go
rimba luar Jawa merupakan komoditi outside of Java is a commodity that has
yang memiliki kontribusi terbesar
p s.
the biggest contribution in Indonesia’s
dalam produksi kayu bulat Indonesia. timber recources production. The
.b
w
Rata-rata kontribusi kayu rimba luar average of the contribution for other
w
Jawa terhadap sumber daya kayu timber outside of Java to Indonesia’s

//w
Indonesia mencapai 98,15 persen timber recources reaches 98.15 percent

s:
setiap tahunnya. Nilai moneter kayu annually. The highest monetary value of
tp
bulat Indonesia tertinggi terjadi pada Indonesia’s timber recources occurred

ht
tahun 2020 yang mencapai 953,81 in 2020 which reached 953.81 trillion
triliun rupiah, meningkat sebesar 16,37 rupiah, increased by 16,37 percent
persen dibandingkan dengan nilai compared to the monetary value of
moneter kayu bulat Indonesia tahun Indonesia’s timber recources in the
sebelumnya. previous year.

. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
id
NERACA ASET SUMBER
.
go
s.
DAYA MINERAL DAN
p
.b
w
ENERGI
w
//w
ASSET ACCOUNTS FOR

s:
tp
MINERAL AND ENERGY

ht
RESOURCES

NERACA ASET SUMBER DAYA MINERAL DAN ENERGI/
MINERAL AND ENERGY
ASSET ACCOUNTS RESOURCES
FOR MINERAL ASSET RESOURCES
AND ENERGY ACCOUNTS
Neraca aset sumber daya mineral dan energi menyajikan informasi stok dari sumber
daya mineral dan energi di Indonesia dan perubahan stok dari waktu ke waktu/
Mineral and energy
Asset Accounts asset accounts
for minerals presentresources
and energy information on stocks
present of mineral
information on and energy
stocks of
resources in Indonesia and the changes in these stocks over time
mineral and energy resources in Indonesa and the changes in these stocks over time
Stok Penutupan dalam Unit Fisik/ Closing Stock in Physical Unit, 2020
ENERGI/ ENERGY
id
Minyak Bumi/ Gas Alam/ Batubara/
.
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
juta barel BSCF juta ton

tp
MINERAL/ MINERAL
ht
Emas/ Perak/ Tembaga/
juta ton juta ton juta ton

Timah/ Nikel/ Bauksit/
juta ton juta ton juta ton

Pendahuluan Introduction
Neraca aset mineral dan energi Mineral and energy asset accounts
menyajikan informasi mengenai stok present information on stocks of
sumber daya mineral dan energi di mineral and energy resources in
Indonesia beserta perubahannya dari Indonesia and the changes in these
waktu ke waktu. Neraca aset ini dapat stocks over time. These accounts are
disajikan dalam satuan fisik maupun presented both in physical unit and
satuan moneter. monetary unit.
Perubahan pada stok sumber daya The changes in stocks of mineral and
mineral dan energi dapat disebabkan energy resources might be caused by
oleh beberapa faktor, di antaranya: several factors, including:
. id
go
1. Penemuan baru, yaitu 1. Discoveries, i.e. addition in stock
penambahan stok yang
p s. caused by the discovery of new
disebabkan penemuan reserves during an accounting
.b
cadangan baru selama periode period. The change in status

w
w
pencatatan. Perubahan status from resource to reserve is also

//w
dari sumber daya ke cadangan categorized as discoveries;

s:
juga dikategorikan sebagai

tp
penemuan baru;
2. Reappraisal, i.e. the changes,
ht
2. Reappraisal, merupakan which may be upward or

perubahan, baik penambahan downward, in the estimated
ataupun pengurangan, dari available stock, or changes in
stok yang telah diestimasi, the categorization of specific
atau perubahan jenis kategori deposits, based on changes
cadangan, berdasarkan in geologic information,
perubahan informasi geologi, technology, resource price or
teknologi, harga sumber daya combination of these factors;
atau kombinasi dari faktor-
faktor tersebut;
3. Extraction, is a reduction in the
3. Ekstraksi, merupakan quantity of stock because a
pengurangan kuantitas stok number of minerals and energy
karena sejumlah mineral dan are taken from the environment

energi diambil dari lingkungan in order to be used in economic
untuk digunakan dalam activities, including extraction
kegiatan ekonomi, termasuk activities carried out illegally,
kegiatan ekstraksi yang both by residents and non-
dilakukan secara ilegal, baik oleh residents;
residen ataupun nonresiden;
4. Pengurangan karena bencana, 4. Catastrophic losses, i.e.

yaitu pengurangan stok yang reduction in stock caused by
disebabkan oleh bencana; disaster;
5. Reklasifikasi, merupakan 5. Reclassifications, i.e. the

perubahan kuantitas stok yang change in stock caused by the
. id
diakibatkan karena dibukanya opening or closing of a mining
go
atau ditutupnya operasi s. operation of the reserve by the
penambangan terhadap government or the authorities;
p
.b
cadangan tersebut oleh

w
pemerintah atau pihak yang

w
//w
berwenang;
s:
6. Revaluasi, merupakan 6. Revaluation, i.e. the change

tp
perubahan nilai moneter in the monetary value of the

ht
stok yang disebabkan oleh stock caused by changes in

perubahan harga cadangan the price of reserves during an
selama periode waktu accounting period or because
penghitungan atau karena of changes in assumptions
perubahan asumsi yang applied in the NPV approach
diterapkan dalam pendekatan used in the valuation of mineral
NPV yang digunakan untuk and energy resources.
menilai cadangan mineral dan
energi.
Sumber daya mineral dan energi Mineral and energy resources include
mencakup deposit diketahui dari known deposits from oil resources,
sumber daya minyak bumi, sumber natural gas resources, coal resources,
daya gas alam, sumber daya batubara, metallic minerals and nonmetallic
mineral logam dan mineral nonlogam. minerals. The framework used to
Kerangka kerja yang digunakan define the scope of known deposits
untuk mendefinisikan cakupan is the United Nations Framework
deposit diketahui adalah United Classification for Fossil Energy and
Nations Framework Classification for Mineral Reserves and Resources 2009
Fossil Energy and Mineral Reserves (UNFC-2009). Mineral and energy asset
and Resources 2009 (UNFC-2009). accounts exclude potential deposits,
Neraca aset mineral dan energi tidak where there is no expectation of the
mencakup deposit potensial, yang deposits becoming economically
merupakan deposit yang belum viable in the future and there is a lack of
diharapkan akan dapat memberikan information to determine the feasibility
manfaat ekonomi di masa mendatang of extraction or the level of confidence
id
serta terdapat kekurangan informasi in geological knowledge.
.
untuk menentukan tingkat kelayakan
go
ekstraksi ataupun tingkat keyakinan s.
p
dalam pengetahuan geologis.
.b
w
w
Sumber Data Data Sources

//w
Penyusunan neraca aset mineral The compilation of mineral and energy

s:
dan energi menggunakan data dari resources uses data from various
tp
ht
berbagai kementerian/lembaga di line ministries in Indonesia, e.g. BPS-

Indonesia, yaitu Badan Pusat Statistik, Statistics Indonesia, Ministry of Energy
Kementerian Energi dan Sumber Daya and Mineral Resources, and Ministry of
Mineral, serta Kementerian Keuangan. Finance. In addition, the compilation
Selain itu, penyusunan neraca aset of these accounts also utilizes other
ini juga memanfaatkan informasi- relevant information from various
informasi lain yang relevan dari other soures. The data used in the
berbagai sumber lain. Data-data yang compilation of mineral and energy
digunakan dalam penyusunan neraca asset accounts by source are as follows:
aset mineral dan energi menurut
sumbernya adalah sebagai berikut:
1. BPS-Statistics Indonesia
1. Badan Pusat Statistik
The data used from BPS-
Data yang dimanfaatkan dari
Statistics Indonesia mainly
Badan Pusat Statistik utamanya

berasal dari neraca nasional. comes from national accounts.
Penyusunan neraca aset mineral The compilation of mineral
dan energi menggunakan and energy asset accounts uses
data output dan nilai tambah data of output and gross value
bruto untuk setiap lapangan added for each mining industry
usaha pertambangan menurut by type of mineral and energy
jenis sumber daya mineral resources, which are compiled
dan energi, yang disusun baik both quarterly and annually.
dalam periode triwulanan In addition, the compilation of
maupun tahunan. Selain itu, these asset accounts also utilizes
penyusunan neraca aset ini juga information from the Input-
id
memanfaatkan informasi dari Output Table and the Supply
.
Tabel Input-Output serta Tabel and Use Tables which describes
go
Penyediaan dan Penggunaan s. more detailed information
p
yang menggambarkan about the cost structure of each
.b
informasi lebih detail mengenai type of mineral and energy

w
struktur biaya setiap jenis on mining industries in term

w
//w
lapangan usaha pertambangan of producing a certain value

mineral dan energi dalam of output in the production
s:
tp
menghasilkan suatu nilai process.

ht
output tertentu dalam proses

produksinya.
2. Kementerian Energi dan 2. Ministry of Mineral and Energy

Sumber Daya Mineral Resources
Kementerian Energi dan Ministry of Mineral and Energy

Sumber Daya Mineral Resources has the authority
memiliki wewenang dalam in collecting sectoral data
mengumpulkan data sektoral related to mineral and energy
terkait sumber daya mineral resources in Indonesia. In
dan energi di Indonesia. Dalam compiling mineral and energy
penyusunan neraca aset asset accounts, BPS used data
mineral dan energi ini, BPS on reserves, resources, and
menggunakan data cadangan, production of mineral and
sumber daya, dan produksi energy obtained from the
mineral dan energi yang Ministry of Energy and Mineral
diperoleh dari Kementerian Resources. The classification
Energi dan Sumber Daya of reserves and resources
Mineral. Klasifikasi cadangan for each type of mineral and
dan sumber daya untuk setiap energy resource is adjusted to
jenis sumber daya mineral the UNFC-2009 classification as
dan energi disesuaikan recommended by the SEEA.
dengan klasifikasi UNFC-
2009 sebagaimana yang
direkomendasikan oleh SEEA.
. id
go
3. Kementerian Keuangan 3. Ministry of Finance
s.
Valuasi terhadap aset mineral Valuation of mineral and energy
p
.b
dan energi dalam satuan assets in monetary unit are

w
moneter dilakukan dengan carried out by determining a

w
discount rate for each type of

//w
menetapkan nilai discount rate

untuk setiap jenis aset mineral mineral and energy asset. In this
s:
dan energi. Sehubungan regard, BPS used government

tp
bond rate data obtained from

ht
dengan hal tersebut,

BPS memanfaatkan data the Ministry of Finance as
government bond rate yang the value of the discount rate
diperoleh dari Kementerian applied in the valuation of
Keuangan sebagai nilai mineral and energy assets.
discount rate yang diterapkan
dalam valuasi aset mineral dan
energi.
4. Sumber Lainnya 4. Other Sources
Penyusunan neraca aset The compilation of mineral

mineral dan energi ini juga and energy asset accounts also
memanfaatkan data dan utilizes other relevant data
informasi lain yang relevan and information, especially
khususnya dalam mengestimasi in estimating the extraction

ekstraksi sumber daya mineral, of mineral resources, both in
baik dalam bentuk bijih maupun ore form and in metal content,
dalam kandungan logam, based on mineral production
berdasarkan data produksi data obtained from the
mineral yang diperoleh dari Ministry of Energy and Mineral
Kementerian Energi dan Resources.
Sumber Daya Mineral.
Hasil dan Pembahasan Results and Discussion
Indonesia merupakan negara yang Indonesia is a country which has a lot of
id
kaya akan sumber daya mineral mineral and energy resources. In terms
.
go
dan energi. Dalam hal sumber daya of energy resources, Indonesia has
energi, Indonesia memiliki tiga jenis
p s.three types of fossil energy resources
sumber daya energi fosil yang dapat that can be utilized for national energy
.b
dimanfaatkan untuk kebutuhan energi needs, comprise oil, natural gas and
w
w
nasional, yaitu minyak bumi, gas alam, coal.

//w
dan batubara.
s:
Tabel 5.1 di bawah ini menunjukkan Table 5.1 below shows the quantity
tp
kuantitas stok setiap jenis sumber daya of stocks of each type of fossil energy
ht
energi fosil yang dimiliki oleh Indonesia resource owned by Indonesia at the end
pada akhir tahun 2016 dan 2020. of 2016 and 2020. During this period,
Selama kurun waktu tersebut, sumber crude oil and natural gas resources
daya minyak bumi dan gas alam yang classified as class A, i.e. commercially
tergolong ke dalam kelas A, yaitu recoverable resources, had the quantity
sumber daya yang dapat dieksploitasi of stock decreased due to downward
secara komersial, mengalami reappraisals. Meanwhile, class A coal
penurunan kuantitas stok akibat resources increased by 36,36 percent.
reapprasial ke bawah. Sementara itu,
kuantitas stok sumber daya batu bara
kelas A bertambah 36,36 persen.
Tidak hanya pada sumber daya kelas Not only in class A resources, but the
A, sumber daya gas alam di Indonesia stock of natural gas resources classified
yang tergolong ke dalam kelas B, as class B, potentially commercially
yaitu sumber daya yang memiliki recoverable resources, also have
potensi untuk dieksploitasi secara declined in quantity. The same as class
komersial, ternyata juga mengalami B natural gas resources, class B oil
penurunan kuantitas stok. Hal yang resources have also decreased
sama juga terjadi pada sumber
Stok Akhir Tahun Sumber Daya Energi di Indonesia
Tabel menurut Kelas (satuan fisik), 2016 dan 2020
5.1.
Table Closing Stock of Energy Resources in Indonesia
by Class (physical unit), 2016 and 2020
Kelas / Class
Jenis Sumber Daya Energi A B
Type of Energy Resources
id
2016 2020** 2016 2020**
.
go
(1) (2) (3) (4) (5)
Minyak bumi (juta barel)

7 251
s.
4 169 163 000 634
Crude oil (thousand barrels)
p
.b
Gas alam (BSCF)

144 060 62 390 591 710 66 793
Natural gas (BSCF)
w
w
Batu bara (juta ton)

28 457 38 805 128 063 143 731
//w
Coal (million tonnes)

s:
Catatan / Note:
tp
** Angka sangat sementara / Very preliminary figures

ht
daya minyak bumi kelas B yang juga in quantity. Only the stock of coal
mengalami penurunan kuantitas stok. resources that increased in quantity
Hanya sumber daya batu bara yang among the class B energy resources in
mengalami peningkatan kuantitas stok Indonesia.
di antara sumber daya energi kelas B di
Indonesia.
Other than energy resources, the
Selain sumber daya energi, kuantitas
quantity of stocks of various mineral
stok berbagai sumber daya mineral di
resources in Indonesia had changed
Indonesia juga mengalami perubahan
from 2016 to 2020. Almost all type of
dari tahun 2016 ke tahun 2020. Hampir
class A mineral resources expressed
semua jenis sumber daya mineral kelas
in ore form increased during this
A yang dinyatakan dalam bentuk bijih
time period. Copper resource was the
mengalami peningkatan selama kurun
only class A mineral resources that

waktu tersebut. Hanya sumber daya had the stock quantity in ore form
tembaga yang mengalami penurunan decreased. Meanwhile, for class B
kuantitas stok dalam bentuk bijih. mineral resources, the stock quantity
Sementara itu, untuk sumber daya for all type of mineral resources in ore
mineral kelas B, kuantitas stok semua form had increased. In more detail, the
jenis sumber daya mineral dalam stock quantity of Indonesia mineral
bentuk bijih mengalami peningkatan. resources in 2016 and 2020 can be seen
Secara lebih rinci, kuantitas stok sumber in the following table 5.2.
daya mineral di Indonesia pada tahun
2016 dan 2020 dapat dilihat pada tabel
5.2 berikut.
id
Jika ditinjau dari sisi kandungan In terms of metal content, class A tin
.
go
logamnya, sumber daya timah dan resources and bauxite resources had
sumber daya bauksit kelas A mengalami
p s. the stock quantity increased in the
kenaikan kuantitas stok pada periode period between 2016 and 2020. In the
.b
same period, the stock quantity of class

w
waktu antara 2016 dan 2020. Dalam

w
periode yang sama, kuantitas stok B silver resources and tin resources
//w
sumber daya perak dan sumber daya had decreased, while other mineral
s:
timah kelas B mengalami penurunan, resources had inclined.

tp
ht
Stok Akhir Tahun Sumber Daya Mineral di Indonesia

Tabel dalam Bentuk Bijih menurut Kelas, 2016 dan 2020
5.2.
Table Closing Stock of Mineral Resources in Indonesia
in Ore Form by Class, 2016 and 2020
Kelas / Class
Jenis Sumber Daya Mineral A B
Type of Mineral Resources
2016 2020** 2016 2020**
(1) (2) (3) (4) (5)
Emas (juta ton) 3 367 3 677 11 004 15 644

Gold (million tonnes)
Perak (juta ton) 3 130 3 197 4 692 10 396
Silver (million tonnes)
Tembaga (juta ton) 3 384 3 097 14 879 15 944
Copper (million tonnes)
Kelas / Class
2016 2020** 2016 2020**
(1) (2) (3) (4) (5)
Timah (juta ton) 1 861 7 492 4 866 10 588

Tin (million tonnes)
Nikel (juta ton) 3 156 4 562 6 076 13 957
Nickel (million tonnes)
Bauksit (juta ton) 1 282 2 963 3 801 5 477
Bauxite (million tonnes)
Catatan / Note:
sedangkan sumber daya mineral
id
lainnya mengalami peningkatan.
.
go
Dari sisi moneter, tidak terlihat adanya From monetary side, there was not
perubahan yang signifikan dalam hal
p s.
any significant change in the value
komposisi nilai sumber daya energi composition of energy resources
.b
w
antara tahun 2016 dan 2020. Pada tahun between 2016 and 2020. In 2016, coal
w
2016, sumber daya batu bara memiliki resources had the highest proportion
//w
proporsi nilai moneter tertinggi di of monetary value among fossil energy

s:
antara sumber daya energi fosil di resources in Indonesia. Then, in 2020,

tp
Indonesia. Kemudian, pada tahun 2020, coal resources still held the position
ht
Stok Akhir Tahun Sumber Daya Mineral di Indonesia

Tabel dalam Kandungan Logam menurut Kelas, 2016 dan 2020
5.3.
Table Closing Stock of Mineral Resources in Indonesia
in Metal Content by Class, 2016 and 2020
Kelas / Class
2016 2020** 2016 2020**
(1) (2) (3) (4) (5)
Emas (juta ton)/Gold (tonnes) 2 673 2 238 6 933 8 656

Perak (juta ton)/Silver (tonnes) 13 828 11 457 840 729 70 353
Tembaga (juta ton)/Copper (mil. tonnes) 29 24 61 66
Timah (juta ton)/Tin (thousand tonnes) 891 2 720 2 975 2 773
Nikel (juta ton)/Nickel (mil. tonnes) 49 49 81 145
Bauksit (juta ton)/Bauxite (mil. tonnes) 603 947 1 796 1 799
Catatan / Note:

sumber daya batu bara masih menjadi as energy resources with the highest
sumber daya energi yang memiliki nilai monetary value with an increasing
moneter paling tinggi dengan proporsi proportion to 52,14 percent. During
yang meningkat menjadi 52,14 persen. that period, the monetary value of
Selama kurun waktu tersebut, nilai coal resources had increased by 17,97
moneter sumber daya batu bara percent.
meningkat sebesar 17,97 persen.
Komposisi nilai moneter sumber daya The composition of monetary value

mineral juga mengalami perubahan of mineral resources also changed
yang cukup berarti antara tahun 2016 significantly between 2016 and 2020.
dan 2020. Sebagaimana yang tertera As shown in figure 5.2, the proportion
id
pada gambar 5.2, nilai sumber daya of monetary value of tin, copper
.
go
timah, tembaga dan bauksit mengalami and bauxite resources had increased
peningkatan komposisi nilai moneter
p s.relatively more significant compared to
yang relatif signifikan dibandingkan other mineral resources.
.b
w
dengan sumber daya mineral lainnya.

w
//w
Gambar Proporsi Nilai Moneter Aset Energi Indonesia, 2016 dan 2020
5.1 Proportion of Monetary Value of Indonesia Energy Assets, 2016 and 2020
Figure
s:
tp
ht
2016
2020**
0% 20% 40% 60% 80% 100%
Minyak bumi Gas alam Batubara

Crude oil Natural gas Coal
Minyak Bumi Crude Oil
Secara umum, kuantitas stok sumber In general, the stock quantity of

daya minyak bumi Indonesia Indonesia oil resources is dominated
Gambar Proporsi Nilai Moneter Aset Mineral Indonesia, 2016 dan 2020
5.2
Figure Proportion of Monetary Value of Indonesia Mineral Assets, 2016 and 2020
2016
id
2020**
.
go
0% 20% 40% 60% s. 80% 100%
p
Emas Perak Tembaga Timah Nikel Bauksit
.b
Gold Silver Copper Tin Nickel Bauxite

w
w
didominasi oleh sumber daya kelas by class B resources, which are

//w
B, yang merupakan sumber daya potentially commercially recoverable

s:
yang memiliki potensi untuk dapat resources. The proportion of class A oil
tp
dieksploitasi secara komersial. Proporsi resources, which could be recovered

ht
sumber daya minyak bumi kelas A, yang commercially, only ranged from 2-5
dapat dieksploitasi secara komersial, percent of the total oil resources in
hanya berkisar antara 2-5 persen dari Indonesia.
total sumber daya minyak bumi di
Indonesia.
Ekstraksi minyak bumi mengalami Oil extraction declined dramatically

penurunan yang drastis sejak tahun since 2017. In 2016, oil extraction in
2019. Pada tahun 2016, ekstraksi Indonesia reached 303 million barrels
minyak bumi di Indonesia mencapai

Gambar 5.3 Stok Akhir Tahun Sumber Daya Minyak Bumi menurut Kelas, 2016-2020
Figure Closing Stock of Oil Resources by Class, 2016-2020
180000
Closing Stock (in million barrel)

Stok Akhir (dalam juta barrel)
160000
140000
120000
100000
80000
60000
40000
20000
0
2016 2017 2018 2019* 2020**
Kelas A / Class A Kelas B / Class B
Catatan / Note:
id
* Angka sementara / Preliminary figures
.
go
303 juta barrel. Akan tetapi, nilai s.and it continually decreased to 259
tersebut terus mengalami penurunan million barrels in 2020.
p
.b
hingga menjadi 259 juta barrel pada

w
tahun 2020.
w
//w
Kuantitas stok sumber daya minyak .The stock quantity of class A oil
s:
bumi kelas A pada tahun 2019 menurun resources decreased sharply in 2019
tp
tajam menjadi 3.776 juta barrel to 3.776 million barrels from 7.512
ht
Stok Akhir Tahun dan Ekstraksi Sumber Daya Minyak Bumi Kelas A
Gambar dalam Satuan Fisik, 2016-2020
5.4
Figure Closing Stock and Extraction of Class A Oil Resources
in Physical Unit, 2016-2020
Catatan / Note:
8000 310 * Angka sementara /
Preliminary figures
Stok Akhir Tahun (dalam juta barrel)
7000 300
** Angka sangat
Closing Stock (in million barrel)
Ekstraksi (dalam juta barrel)

Extraction (in million barrel)
6000 290 sementara / Very pre-

liminary figures
5000 280
4000 270
3000 260
2000 250
1000 240
0 230
2016 2017 2018 2019* 2020**
Stok akhir tahun Ekstraksi

Closing stock Extraction
dari 7.512 juta barrel akibat adanya million barrels due to the reappraisal
penghitungan kembali terhadap of oil resources using a new method
cadangan minyak bumi menggunakan based on the 2018 Petroleum
metode baru berdasarkan Petroleum Resources Management System
Resources Management System (PRMS) (PRMS). Consequently, the asset life of
2018. Akibatnya, umur aset sumber oil resources also declined sharply as
daya minyak bumi juga ikut menurun shown in the figure 5.5.
tajam sebagaimana yang ditunjukkan
pada gambar 5.5.
Dengan mengasumsikan bahwa Assuming that the quantity of oil

kuantitas ekstraksi minyak bumi pada extraction in the following years is the
id
tahun-tahun berikutnya sama dengan same as the quantity of extraction in
.
go
Gambar 5.5 Ekstraksi dan Umur Aset Sumber Daya Minyak Bumi Kelas A, 2016-2020
s.
Figure Extraction and Asset Life of Class A Oil Resources , 2016-2020
p
.b
310 26
w
300
w
25
Ekstraksi (dalam juta barrel)
Extraction (in million barrel)
//w
Umur Aset (dalam tahun)

290
24
Asset Life (in year)

280
s:
23
270
tp
22
ht
260
21
250
240 20
230 19
2016 2017 2018 2019* 2020**
Ekstraksi Umur aset

Extraction Asset life
Catatan / Note:
kuantitas ekstraksi pada tahun 2020 2020 and there are no new discoveries
serta tidak ada penemuan cadangan of oil reserves or other stock changes,
minyak bumi baru atau perubahan stok it is estimated that oil resources in
lainnya, maka diperkirakan sumber Indonesia would still be able to be
daya minyak bumi di Indonesia akan extracted for the next 21 years.
bertahan hingga 21 tahun mendatang.

Dari sisi moneter, nilai aset sumber From the monetary side, the asset
daya minyak bumi di Indonesia sempat value of oil resources in Indonesia had
mengalami kenaikan pada periode increased in 2016-2018. However, along
tahun 2016-2018. Akan tetapi, seiring with the decline of stock quantity of
dengan menurunnya kuantitas stok class A oil resources in 2019 and 2020,
sumber daya minyak bumi kelas A the asset value of oil resources also
pada tahun 2019 dan 2020, nilai aset decreased to 1.650 trillion rupiahs and
sumber daya minyak bumi juga turun 1.115 trillion rupiahs.
menjadi 1.650 triliun rupiah dan 1.115
triliun rupiah.
Disisi lain, nilai deplesi sumber daya However, the depletion value of oil
id
minyak bumi terus mengalami resources had constantly increased over
.
go
peningkatan sejak tahun 2016 hingga time from 2016 to 2019 and decreased
tahun 2019 dan sedikit mengalami
p s.
slightly in 2020. In 2020, the depletion
penurunan pada tahun 2020. Pada value of oil resources in Indonesia was
.b
w
tahun 2020, nilai deplesi sumber daya 91 trillion rupiah, decreased by 1,30
w
Stok Akhir Tahun dan Deplesi Sumber Daya Minyak Bumi Kelas A
//w
Gambar dalam Satuan Moneter, 2016-2020

5.6
Figure Closing Stock and Depletion of Class A Oil Resources
s:
in Monetary Unit, 2016-2020

tp
ht
2000 100
Stok Akhir Tahun (dalam triliun rupiah)
1800 90
Closing Stock (in trillion rupiah)
1600 80
Deplesi (dalam triliun rupiah)
Depletion (in trillion rupiah)
1400 70
1200 60
1000 50
800 40
600 30
400 20
200 10
0 0
2016 2017 2018 2019* 2020**
Stok akhir tahun Deplesi

Closing stock 0 0 Depletion 0 0
Catatan / Note:
minyak bumi di Indonesia adalah percent from the depletion value of the
sebesar 91 triliun rupiah, menurun previous year.
sebesar 1,30 persen dari nilai deplesi
tahun sebelumnya.
Gas Alam Natural Gas
Selama kurun waktu tahun 2016-2020, During the period 2016-2020, the stock
kuantitas stok sumber daya gas alam quantity of natural gas resources in
di Indonesia didominasi oleh sumber Indonesia was dominated by class B
daya kelas B. Proporsi sumber daya gas resources. The proportion of class A
alam kelas A yang dapat dieksploitasi natural gas resources that could be
secara komersial berkisar antara 48,30 recovered commercially was around
. id
persen dari total sumber daya gas alam 48,30 percent of the total natural gas
go
di Indonesia pada tahun 2020. resources in Indonesia.
p s.
Secara umum, ekstraksi gas alam In general, natural gas extraction
.b
selama periode tahun 2016-2020 during the period 2016-2020 showed

w
w
menunjukkan tren yang menurun. the descending trend. In 2016, natural

//w
Pada tahun 2016, ekstraksi gas alam di gas extraction in Indonesia was 3.070
s:
Indonesia adalah sebesar 3.070 BSCF, BSCF, then declined to 2.443 BSCF in
tp
lalu mengalami penurunan hingga 2020.

ht
menjadi 2.443 BSCF pada tahun 2020.

Gambar Stok Akhir Tahun Sumber Daya Gas Alam menurut Kelas, 2016-2020
5.7
Figure Closing Stock of Natural Gas Resources by Class, 2016-2020
800
700
Stok Akhir (dalam TSCF)
Closing Stock (in TSCF)
600
500
400
300
200
100
0
2016 2017 2018 2019* 2020**
Catatan / Note:

Di sisi lain, kuantitas stok sumber daya On the other hand, the stock quantity
gas alam kelas A terus menurun sejak of class A natural gas resources had
tahun 2016 hingga tahun 2020. Pada declined continuously from 2016 to
akhir tahun 2020, stok sumber daya 2020. At the end of 2020, the stock
gas alam kelas A di Indonesia adalah of class A natural gas resources in
sebesar 62.390 BSCF. Kuantitas ini Indonesia was 62.390 BSCF. This
menurun 19 persen dibandingkan quantity dropped 19 percent compared
dengan stok akhir pada tahun 2019. to the stock at the end of 2019.
Dengan mengasumsikan bahwa Assuming that the quantity of natural

kuantitas ekstraksi gas alam pada gas extraction in the following years is
tahun-tahun berikutnya sama dengan the same as the quantity of extraction
id
kuantitas ekstraksi pada tahun 2020 in 2020 and there will be no new
.
go
serta tidak ada penemuan cadangan discovery of natural gas reserves or
gas alam baru ataupun perubahan stok
p s.other stock changes, it was estimated
lainnya, maka diperkirakan sumber that natural gas resources in Indonesia
.b
w
daya gas alam di Indonesia masih would still be able to be exploited for
w
akan dapat bertahan hingga 39 tahun the next 39 years.

//w
mendatang.
s:
Stok Akhir Tahun dan Ekstraksi Sumber Daya Gas Alam Kelas A
tp
5.8
Figure Closing Stock and Extraction of Class A Natural Gas Resources in
ht
Physical Unit, 2016-2020
160000 3500
140000
Stok Akhir Tahun (dalam BSCF)
3000
Closing Stock (in BSCF)
Ekstraksi (dalam BSCF)
120000
Extraction (in BSCF)
2500
100000
2000
80000
1500
60000
1000
40000
20000 500
0 0
2016 2017 2018 2019* 2020**

Catatan / Note:
daya gas alam di Indonesia mengalami value of natural gas resources in
penurunan pada tahun 2017-2018. Indonesia had decreased between
Sebaliknya, pada periode tahun 2017 and 2018. In contrast, in 2019,
2019, nilai aset sumber daya gas alam the asset value of natural gas resources
mengalami peningkatan hingga had increased until it reached a peak
mencapai 2.088 triliun rupiah. Pada of 2.088 trillion rupiahs. At the end of
akhir tahun 2020, nilai aset sumber 2020, the asset value of natural gas
daya gas alam di Indonesia kembali resources in Indonesia dropped again.
mengalami penurunan.
Gambar Ekstraksi dan Umur Aset Sumber Daya Gas Alam Kelas A, 2016-2020
5.9 Extraction and Asset Life of Class A Natural Gas Resources, 2016-2020
Figure
. id
go
3500 60
3000 s. 50

Ekstraksi (dalam BSCF)
p
Extraction (in BSCF)
2500

40
.b
2000
w
30
w
1500
20
//w
1000
10
s:
500
tp
0 0
2016 2017 2018 2019* 2020**
ht
Ekstraksi Umur aset

Catatan / Note:
Penurunan nilai aset sumber daya gas The decline of the asset value of
alam tersebut justru diiringi dengan natural gas resources was followed by
peningkatan nilai deplesi sumber daya the escalating of the depletion value
gas alam. Pada tahun 2020, nilai deplesi of natural gas resources. In 2020, the
sumber daya gas alam di Indonesia depletion value of natural gas resources
adalah sebesar 72 triliun rupiah, in Indonesia was 72 trillion rupiah,
meningkat sebesar 22,67 persen dari increased by 22,67 percent from the
nilai deplesi tahun sebelumnya. depletion value in the previous year.

Stok Akhir Tahun dan Deplesi Sumber Daya Gas Alam Kelas A
Gambar dalam Satuan Moneter, 2016-2020
5.10 Closing Stock and Depletion of Class A Natural Gas Resources
Figure
. id
go
p s.
Catatan / Note:
.b

w

w
Batu Bara Coal

//w
s:
Selama kurun waktu tahun 2016-2020, During the 2016-2020 period, the stock
tp
kuantitas stok sumber daya batu bara quantity of coal resources in Indonesia
ht
di Indonesia didominasi oleh sumber was dominated by class B resources.

daya kelas B. Namun, proporsi sumber However, the proportion of class A coal
daya batu bara kelas A terus mengalami resources had continued to increase
peningkatan sejak tahun 2018. Pada since 2018. In 2020, the proportion of
tahun 2020, proporsi sumber daya class A coal resources that could be
kelas A yang dapat dieksploitasi secara recovered commercially was 21,26
komersial adalah sebesar 21,26 persen. percent.
Tingkat ekstraksi batu bara cenderung
The level of coal extraction had
meningkat selama periode tahun
increasing trend during the 2016-
2016-2019. Akan tetapi, pada tahun
2019 period. Meanwhile, in 2020, the
2020, kuantitas ekstraksi batu bara
quantity of coal extraction in Indonesia
di Indonesia mengalami penurunan
decreased to 564 million tonnes.
menjadi 564 juta ton.
In 2020, the stock quantity of class
Kuantitas stok sumber daya batu bara
A coal resources had increased from
kelas A pada tahun 2020 mengalami
penambahan dari 37.605 juta ton 37.605 million tonnes to 38.805 million
menjadi 38.805 juta ton. Meski tonnes. Nevertheless, the increasing
demikian, tren peningkatan kuantitas trend in the quantity of coal extraction
Gambar Stok Akhir Tahun Sumber Daya Batu Bara menurut Kelas, 2016-2020
5.11
Figure Closing Stock of Coal Resources by Class, 2016-2020
250
Stok Akhir (dalam miliar ton)
Closing Stock (in billion ton)
200
150
100
50
. id
0
go
2016 2017 2018 2019* 2020**

s.
p
Catatan / Note:
.b

w

w
//w
ekstraksi batu bara dalam lima tahun during past five years caused the asset
terakhir menyebabkan umur aset batu life of coal resources to decrease, as
s:
tp
bara menjadi menurun, sebagaimana shown in the figure 5.13.

ht
yang ditunjukkan pada gambar 5.13.
Stok Akhir Tahun dan Ekstraksi Sumber Daya Batu Bara Kelas A
5.12 Closing Stock and Extraction of Class A Coal Resources in
Figure
Physicaly Unit, 2016-2020
45000 700
Stok Akhir Tahun (dalam juta ton)
40000
600
Closing Stock (in million ton)
Ekstraksi (dalam juta ton)

Extraction (in million ton)
35000
500 Catatan / Note:
30000 * Angka sementara /
25000 400 Preliminary figures
** Angka sangat
20000 300 sementara / Very
15000 preliminary figures
200
10000
100
5000
0 0
2016 2017 2018 2019* 2020**


Dengan mengasumsikan bahwa Assuming that the quantity of coal
kuantitas ekstraksi batubara pada extraction in the following years is the
tahun-tahun berikutnya sama dengan same as the average quantity of coal
rata-rata kuantitas ekstraksi pada tahun extraction during 2016-2020 and there
2016-2020 serta tidak ada penemuan are no new discovery of coal reserves
cadangan baru ataupun perubahan or other stock changes, it is estimated
stok lainnya, maka diperkirakan sumber that coal resources in Indonesia would
daya batu bara di Indonesia akan dapat be able to be extracted for the next 63
bertahan hingga 63 tahun mendatang. years.
Gambar Ekstraksi dan Umur Aset Sumber Daya Batu Bara Kelas A, 2016-2020
5.13
id
Figure Extraction and Asset Life of Class A Coal Resources, 2016-2020
.
go
700 69
68
600
p s. 67
Ekstraksi (dalam juta ton)

Extraction (in million ton)
500 66
.b

65
w
400
64
w
300
63
//w
200 62
s:
61
100
tp
60
ht
0 59
2016 2017 2018 2019* 2020**
Ekstraksi Umur aset

Catatan / Note:
daya batu bara di Indonesia sempat value of coal resources in Indonesia
meningkat selama periode tahun had increased during the 2016-2018
2016-2018, sebelum kemudian mulai period, before eventually decreasing
mengalami penurunan hingga tahun until 2020. By the end of 2020, the asset
2020. Pada akhir tahun 2020, nilai aset value of coal resources in Indonesia
sumber daya batu bara di Indonesia was 1.650 trillion rupiahs.
adalah sebesar 5.300 triliun rupiah
Selama tahun 2016-2018, kenaikan nilai During 2016-2018, the increase in the
aset sumber daya batu bara senantiasa asset value of coal resources was also
diiringi dengan peningkatan nilai accompanied by an increase in the
deplesi sumber daya batu bara. Tren depletion value of coal resources. The
yang sama juga terjadi pada tahun same trend also happened in 2019-
2019-2020, nilai deplesi sumber daya 2020, where the depletion value of coal
batu bara di Indonesia menurun resources in Indonesia had decreased
sebagaimana nilai aset sumber daya as the asset value of coal resources.
batu bara.
Stok Akhir Tahun dan Deplesi Sumber Daya Batu Bara Kelas A dalam Satuan
Gambar Moneter, 2016-2020
5.14
Figure Closing Stock and Depletion of Class A Coal Resources in Monetary Unit,
id
2016-2020
.
go
5000 90
Stok Akhir Tahun (dalam triliun rupiah)
4500 s. 80
Closing Stock (in trillion rupiah)
4000
Deplesi (dalam triliun rupiah)

p
Depletion (in trillion rupiah)

70
.b
3500
60
w
3000
50
w
2500
40
//w
2000
30
1500
s:
1000 20
tp
500 10
ht
0 0
2016 2017 2018 2019* 2020**
Stok akhir tahun Deplesi

Closing stock 0 0 Depletion 0 0
Catatan / Note:
Emas Gold
Selama kurun waktu tahun 2016- During the period of 2016-2020, the
2020, kuantitas stok sumber daya stock quantity of gold resources in
emas dalam bentuk bijih di Indonesia ore form in Indonesia had increased
mengalami peningkatan yang cukup quite significantly in 2019. In terms of
signifikan pada tahun 2019. Ditinjau class, gold resources in ore form was
dari kelasnya, sumber daya emas dalam dominated by class B resources. The
bentuk bijih didominasi oleh sumber proportion of class A gold resources
daya kelas B. Proporsi sumber daya in ore form that could be recovered

emas kelas A dalam bentuk bijih yang commercially in 2020 was19,03 percent
dapat dieksploitasi secara komersial of the total gold resources in Indonesia.
pada tahun 2020 adalah sebesar 19,03
persen dari total sumber daya emas di
Indonesia.
Ditinjau dari kandungan logam, In terms of metal content, the stock

kuantitas stok sumber daya emas di quantity of gold resources in Indonesia
Indonesia juga mengalami peningkatan also increased significantly in 2019
yang signifikan pada tahun 2019 although then it decreased in 2020.
walaupun kemudian mengalami Judging from its class, gold resources in
penurunan pada tahun 2020. Ditinjau metal content were dominated by class
id
dari kelasnya, sumber daya emas dalam B resources. Proportion of class A gold
.
go
kandungan logam didominasi oleh resources in metal content that could
sumber daya kelas B. Proporsi sumber
p s.
.b
Stok Akhir Tahun Sumber Daya Emas menurut Kelas dalam Bentuk Bijih,
Gambar
5.15 2016-2020
w
Figure Closing Stock of Gold Resources by Class in Ore Form, 2016-2020

w
//w
25000
Stok Akhir (dalam juta ton)
s:
20000
tp
15000
ht
10000
5000
0
2016 2017 2018 2019* 2020**
Catatan / Note:
daya emas kelas A dalam kandungan be recovered commercially in 2020

logam yang dapat dieksploitasi secara was 20,54 percent of the total gold
komersial pada tahun 2020 adalah resources in metal content.
sebesar 20,54 persen dari total sumber
daya emas dalam kandungan logam.
Ekstraksi emas sempat mengalami Gold extraction had increased every
peningkatan selama periode tahun year during the 2016-2018 period. Since
2016-2018. Sejak tahun 2019, ekstraksi 2019, the quantity of gold extraction
emas di Indonesia mulai mengalami in Indonesia had started to decline. In
penurunan. Pada tahun 2020, kuantitas 2020, the quantity of gold extraction in
ekstraksi emas dalam kandungan metal form was only 66 tonnes.
logam hanya sebesar 66 ton.
Di sisi lain, kuantitas stok sumber daya On the other hand, the stock quantity
Stok Akhir Tahun Sumber Daya Emas menurut Kelas dalam Kandungan
Gambar
5.16 Logam, 2016-2020
Figure Closing Stock Gold Resources by Class in Metal Content, 2016-2020
. id
go
20000
18000
16000
s.
Stok Akhir (dalam ton)
Closing Stock (in ton)
p
14000
.b
12000
w
10000
w
8000
//w
6000
4000
s:
2000
0
tp
2016 2017 2018 2019* 2020**

ht
Catatan / Note:
emas kelas A dalam kandungan logam of class A gold resources in metal cotent
menurun tajam pada tahun 2018. Hal decreased sharply in 2018. The same
yang sama juga terjadi pada tahun 2020, thing happened in 2020, where the
di mana kuantitas stok sumber daya stock quantity of class A gold resources
emas kelas A dalam kandungan logam in metal content declined from 4.685
berkurang dari 4.685 ton menjadi tonnes to 2.238 tonnes. However,
2.238 ton. Akan tetapi, penurunan the decline in stock quantity of gold
kuantitas stok sumber daya emas yang

Stok Akhir Tahun dan Ekstraksi Sumber Daya Emas Kelas A dalam Satuan
Gambar Fisik, 2016-2020
5.17
Figure Closing Stock and Extraction of Class A Gold Resources in Physical Unit,
2016-2020
5000 160
4500 140
Stok Akhir Tahun (dalam ton)
4000
120
Ekstraksi (dalam ton)

3500
Extraction (in ton)

3000 100
2500 80
2000 60
1500
40
1000
500 20
0 0
2016 2017 2018 2019* 2020**
. id
Stok akhir tahun dalam kandungan logam
go
Closing stock in metal content
Ekstraksi dalam bentuk kandungan logam
s.
Extraction in metal content
p
Catatan / Note:
.b

w

w
//w
juga diiringi oleh penurunan kuantitas reaources which was accompanied by

s:
ekstraksi, menyebabkan umur aset the decrease of gold extraction rates

tp
emas meningkat pada tahun 2020 caused the asset life of gold resources
ht
sebagaimana yang ditunjukkan pada to increase in 2020, as shown in the

Gambar 5.18. Figure 5.18.
Dengan mengasumsikan bahwa

kuantitas ekstraksi emas pada tahun- Assuming that the quantity of gold
tahun berikutnya sama dengan extraction in the following years is
rata-rata kuantitas ekstraksi selama the same as the average quantity of
tahun 2016-2020 serta tidak ada extraction during the 2016-2020 period
penemuan cadangan emas baru and there is no new discovery of gold
ataupun perubahan stok lainnya, maka reserves or other changes in stock, it
diperkirakan sumber daya emas di is estimated that gold resources in
Indonesia masih akan dapat bertahan Indonesia would still be able to be
Gambar Ekstraksi dan Umur Aset Sumber Daya Emas Kelas A, 2016-2020
5.18
Figure Extraction and Asset Life of Class A Gold Resources, 2016-2020
160 34
140 33

120

Extraction (in ton)
32
100
31
80
30
60
29
40
20 28
0 27
2016 2017 2018 2019* 2020**
Ekstraksi dalam bentuk kandungan logam Umur aset

Extraction in metal content Asset life
id
Catatan / Note:
.
go
hingga 31 tahun mendatang.

p s.
recovered for the next 31 years.
.b
Dari sisi moneter, nilai aset sumber

w
daya emas di Indonesia meningkat From the monetary side, the asset
w
selama periode 2016-2017. Nilai aset value of gold resources in Indonesia

//w
sumber daya emas ini sempat menurun increased during the 2016-2017 period.
s:
pada tahun 2019 sebelum kembali This value had decreased in 2019
tp
before increasing again in 2020. At the

ht
meningkat pada tahun 2020. Pada

akhir tahun 2020, nilai aset sumber end of 2020, the asset value of gold
daya emas di Indonesia adalah sebesar resources in Indonesia was 161.400
161.400 miliar rupiah. billion rupiahs.
Peningkatan nilai aset sumber daya

emas tersebut biasanya diiringi The increase in the asset value of gold
dengan peningkatan nilai deplesi resources used to be accompanied by
sumber daya emas. Akan tetapi, pada the increase in the depletion value of
tahun 2020, nilai deplesi sumber daya gold resources. However, in 2020, the
emas di Indonesia justru mengalami depletion value of gold resources in
penurunan menjadi 3,16 triliun rupiah Indonesia decreased to 3,16 trillion
akibat penurunan kuantitas ekstraksi rupiahs due to the decrease of the
emas pada tahun 2020. quantity of gold extraction in 2020.

Stok Akhir Tahun dan Deplesi Sumber Daya Emas Kelas A
Gambar
5.19 dalam Satuan Moneter, 2016-2020
Figure Closing Stock and Depletion of Class A Gold Resources
400000 12000
Stok Akhir Tahun (dalam miliar rupiah)

350000
Closing Stock (in billion rupiah)
Deplesi (dalam miliar rupiah)

10000
Depletion (in billion rupiah)

300000
8000
250000
200000 6000
150000
4000
100000
2000
50000
0 0
2016 2017 2018 2019* 2020**
id
Stok akhir tahun dalam satuan moneter Deplesi
Closing stock in monetary term 0 0 Depletion 0 0
.
go
Catatan / Note:
p s.
.b
Perak Silver
w
w
Kuantitas stok sumber daya perak The stock quantity of silver resources in
//w
dalam bentuk bijih di Indonesia ore form in Indonesia was dominated

s:
didominasi oleh sumber daya kelas by class B resources. The proportion

tp
B. Proporsi sumber daya perak kelas of class A silver resources in ore form
ht
A dalam bentuk bijih yang dapat which could be recovered commercially

dieksploitasi secara komersial pada in 2020 was 23,52 percent of total silver
tahun 2020 adalah 23,52 persen dari resources in ore form. In 2020, the stock
total sumber daya perak dalam bentuk quantity of silver resources in ore form
bijih. Pada tahun 2020, kuantitas stok increased both for class A resources
sumber daya perak dalam bentuk bijih and class B resources.
mengalami peningkatan baik untuk
sumber daya kelas A maupun untuk
sumber daya kelas B.

kuantitas stok sumber daya perak quantity of silver resources in Indonesia
di Indonesia mengalami penurunan decreased significantly in 2018,
signifikan pada tahun 2018, khususnya especially for class B resources. During
sumber daya kelas B. Pada kurun waktu 2016-2017, the proportion of class A
2016-2017, proporsi sumber daya perak silver resources in metal content had
kelas A dalam kandungan logam tidak not exceeded 2 percent of total silver
lebih dari 2 persen dari total sumber resources in metal content in Indonesia.
daya perak dalam kandungan logam The decline of class B resources
di Indonesia. Penurunan sumber daya occured since 2018 had increased the
Gambar Stok Akhir Tahun Sumber Daya Perak menurut Kelas dalam Bentuk Bijih,
5.20 2016-2020
Figure Closing Stock Silver Resources by Class in Ore Form, 2016-2020
16000
14000
12000
id
10000
8000
.
go
6000
4000
p s.
2000
.b
0
w
2016 2017 2018 2019* 2020**

w

//w
Catatan / Note:
s:

tp
kelas B yang terjadi sejak tahun 2018 proportion of class A silver resources in
ht
meningkatkan proporsi sumber daya metal content to 14 percent in 2020.

perak kelas A dalam kandungan logam
The extraction rate of silver in Indonesia
menjadi 14 persen pada 2020.
had been relatively stagnant during
Tingkat ekstraksi perak di Indonesia the 2016-2018 period, which ranged
relatif stagnan pada periode tahun between 300-330 tonnes per year. In
2016-2018, yaitu berkisar antara 300- 2019, extraction of silver in Indonesia
330 ton per tahun. Pada tahun 2019, increased to 488 tonnes, before
ekstraksi perak meningkat menjadi decreasing to 338 tonnes in 2020
488 ton, sebelum akhirnya kembali
menurun menjadi 338 ton pada tahun
2020.
Selain itu, kuantitas stok sumber daya In addition, the stock quantity of class
perak kelas A dalam kandungan logam A silver resources in metal content

Gambar Stok Akhir Tahun Sumber Daya Perak menurut Kelas
5.21 dalam Kandungan Logam, 2016-2020
Figure Closing Stock Silver Resources by Class in Metal Content, 2016-2020
900000
800000
Stok Akhir (dalam ton) 700000

Closing Stock (in ton) 600000
500000
400000
300000
200000
100000
0
2016 2017 2018 2019* 2020**
id
Catatan / Note:
.
go
juga mengalami penurunan pada tahun

p s.
also declined in 2020. The decreasing
trend of stock quantity of class A silver
.b
2020. Tren penurunan kuantitas stok

w
sumber daya perak yang dimulai sejak resources which had been started since
w
tahun 2018 ini menyebabkan turunnya 2018, caused the decrease of asset life
//w
umur aset perak sebagaimana yang of silver resources as shown in the

s:
ditunjukkan pada gambar 5.23. figure 5.23.

tp
ht
Dengan mengasumsikan bahwa Assuming that the quantity of silver

Stok Akhir Tahun dan Ekstraksi Sumber Daya Perak Kelas A dalam Satuan Fisik,
Gambar
5.22 2016-2020
Figure Closing Stock and Extraction Class A Silver Resources in Physical Unit,
2016-2020
16000 600
14000
Stok Akhir Tahun (dalam ton)
500
12000

Extraction (in ton)
400
10000 Catatan / Note:
8000 300 * Angka sementara /
Preliminary figures
6000 ** Angka sangat
200
sementara / Very pre-
4000
liminary figures
100
2000
0 0
2016 2017 2018 2019* 2020**

kuantitas ekstraksi perak pada tahun- extraction in the following years is
tahun berikutnya sama dengan the same as the average quantity of
rata-rata kuantitas ekstraksi selama extraction during the 2016-2020 period
tahun 2016-2020 serta tidak ada and there is no new discovery of silver
penemuan cadangan perak baru reserves or other changes in stock, it
ataupun perubahan stok lainnya, maka is estimated that silver resources in
diperkirakan sumber daya perak di Indonesia could still be exploited for
Indonesia masih bertahan hingga 38 the next 38 years.
tahun mendatang.
Gambar Ekstraksi dan Umur Aset Sumber Daya Perak Kelas A, 2016-2020
5.23
id
Figure Extraction and Asset Life Class A Silver Resources, 2016-2020
.
go
600 70
500
ps. 60

50

.b
Extraction (in ton)
400
w
40
300
w
30
//w
200
20
s:
100 10
tp
ht
0 0
2016 2017 2018 2019* 2020**

Catatan / Note:
Dari sisi moneter, nilai aset sumber daya From the monetary side, the asset
perak di Indonesia menunjukkan tren value of silver resources in Indonesia
yang menurun selama kurun waktu had shown decreasing trend during
tahun 2016-2018 kemudian terjadi the 2016-2018 period then an increase
peningkatan sampai tahun 2020. Pada until 2020. In 2020, the asset value of
tahun 2020, nilai aset sumber daya silver resources in Indonesia was 5.859
perak di Indonesia adalah sebesar billion rupiahs.
5.859 miliar rupiah.
Deplesi sumber daya perak sempat The depletion of silver resources had

meningkat pada tahun 2017 sebelum increased in 2017 before constantly
terus mengalami penurunan hingga decreasing every year until 2020. In
tahun 2020. Pada tahun 2017, nilai 2017, the depletion value of silver
deplesi sumber daya perak di Indonesia resources in Indonesia reached 571
mencapai 571 miliar rupiah sedangkan billion rupiahs, while in 2020, the
pada tahun 2020, nilai deplesi sumber depletion value of silver resources in
daya perak di Indonesia adalah sebesar Indonesia was 158 billion rupiahs
158 miliar rupiah.
Stok Akhir Tahun dan Deplesi Sumber Daya Perak Kelas A dalam
Gambar Satuan Moneter, 2016-2020
5.24 Closing Stock and Depletion Class A Silver Resources in
Figure
Monetary Unit, 2016-2020
. id
20000 600
go
18000
500
16000 s.

p
14000
400
.b
12000
w
10000 300
w
8000
//w
200
6000
4000
s:
100
2000
tp
0 0
ht
2016 2017 2018 2019* 2020**

Catatan / Note:
Tembaga Copper
Selama periode tahun 2018-2020, During the 2018-2020 period, the stock
kuantitas stok sumber daya tembaga quantity of copper resources in ore
dalam bentuk bijih di Indonesia form in Indonesia tended to increase
cenderung mengalami peningkatan every year. In terms of class, the copper
setiap tahun. Ditinjau dari kelasnya, resources in ore form was dominated
sumber daya tembaga dalam bentuk
bijih didominasi oleh sumber daya
kelas B. Pada tahun 2020, proporsi by class B resources. In 2020, the
sumber daya tembaga kelas A dalam proportion of class A copper resources
bentuk bijih yang dapat dieksploitasi in ore form which could be recovered
secara komersial adalah sebesar 16,26 commercially was 16,26 percent of
persen dari total sumber daya tembaga total copper resources in ore form in
dalam bentuk bijih di Indonesia. Indonesia.

kuantitas stok sumber daya tembaga quantity of copper resources in
di Indonesia sempat mengalami Indonesia had decreased during the
penurunan selama periode tahun 2016-2018 period before eventually
2016-2018 sebelum akhirnya kembali increasing back in 2019 and 2020. In
id
meningkat pada tahun 2019 dan 2020. terms of class, the copper resources
.
go
Ditinjau dari kelasnya, sumber daya in metal content was also dominated
tembaga dalam kandungan logam
p s.
by class B resources. The proportion
juga didominasi oleh sumber daya of class A copper resources in metal
.b
w
Stok Akhir Tahun Sumber Daya Tembaga menurut Kelas

Gambar
5.25 dalam Bentuk Bijih, 2016-2020
w
Figure Closing Stock Copper Resources by Class In Ore Form, 2016-2020

//w
20000
s:
18000
tp
16000
14000
ht
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
2016 2017 2018 2019* 2020**
Catatan / Note:
kelas B. Proporsi sumber daya tembaga content which could be recovered

kelas A dalam kandungan logam yang commercially in 2020 was 26,82
dapat dieksploitasi secara komersial percent of total copper resources in
pada tahun 2020 adalah sebesar 26,82 metal content in Indonesia.
persen dari total sumber daya tembaga
dalam kandungan logam di Indonesia.

Tingkat ekstraksi tembaga di Indonesia In general, the extraction rate of copper
selama periode 2016-2020 secara in Indonesia during the 2016-2020
umum menunjukkan pola menurun period shown the decreasing pattern
dari tahun ke tahun. Namun, kuantitas over time. However, the quantity of
tembaga dalam kandungan logam copper extraction in metal content in
yang diekstraksi pada tahun 2020 2020 was higher than the quantity of
masih lebih tinggi dibandingkan copper extraction in metal content in
dengan kuantitas ekstraksi tembaga 2019.
pada tahun 2019.
Selain itu, kuantitas stok sumber daya Furthermore, the stock quantity of
Stok Akhir Tahun Sumber Daya Tembaga menurut Kelas dalam
id
Gambar Kandungan Logam, 2016-2020
5.26
.
Figure
go
Closing Stock Copper Resources by Class In Metal Content, 2016-2020
100
p s.
90
.b
80
70
w
60
w
50
//w
40
30
s:
20
10
tp
0
2016 2017 2018 2019* 2020**
ht
Catatan / Note:
tembaga kelas A juga mengalami class A copper resources had increased

peningkatan pada tahun 2020. Pada in 2020. In that year, the stock of
tahun tersebut, stok sumber daya class A copper resources was 24,21
tembaga kelas A adalah sebesar million tonnes, having increased by
24,20 juta ton, meningkat sebesar 1,71 percent from the previous year.
1,71 persen dari tahun sebelumnya. Consequently, the asset life of copper
Dengan demikian, umur aset tembaga resources in 2020 did not change
pada tahun 2020 tidak mengalami
Stok Akhir Tahun dan Ekstraksi Sumber Daya Tembaga Kelas A dalam
Gambar Satuan Fisik, 2016-2020
5.27
Figure Closing Stock and Extraction of Class A Copper Resources In Physical Unit,
2016-2020
35000 1200
30000
1000
Stok Akhir Tahun (dalam ribu ton)
Closing Stock (in thousand ton)
25000
Extraction (in thousand ton)

Ekstraksi (dalam ribu ton)
800
20000
600
15000
id
400
10000
.
go
200
5000
p s.
.b
0 0
2016 2017 2018 2019* 2020**
w

w

//w

s:
tp
Catatan / Note:
ht

perubahan yang berarti dibandingkan significantly than the estimated of

tahun 2019. copper resources asset life in 2019.
Dengan mengasumsikan bahwa Assuming that the quantity of copper

kuantitas ekstraksi tembaga pada extraction in the following years is
tahun-tahun berikutnya sama dengan the same as the average quantity of
rata-rata kuantitas ekstraksi selama extraction during the 2016-2020 period
tahun 2016-2020 serta tidak ada and there is no new discovery of copper
penemuan cadangan tembaga baru reserves or other changes in stock,
ataupun perubahan stok lainnya, maka it is estimated that copper resources
diperkirakan sumber daya tembaga di in Indonesia would still be able to be
Indonesia masih akan dapat bertahan extracted for the next 33 years.

Gambar Ekstraksi dan Umur Aset Sumber Daya Tembaga Kelas A, 2016-2020
5.28
Figure Extraction and Asset of Class A Copper Resources, 2016-2020
1200 35

30

1000

25
800
20
600
15
400
10
200 5
0 0
2016 2017 2018 2019* 2020**

Catatan / Note:
id
.
go
hingga 33 tahun mendatang. s.
p
Dari sisi moneter, nilai aset sumber From monetary side, the asset value
.b
w
daya tembaga di Indonesia mengalami of copper resources in Indonesia had

w
peningkatan pada periode waktu 2016- increased during the 2016-2018 period.
//w
2018. Namun, pada tahun 2019, nilai However, in 2019, the asset value of
s:
aset sumber daya tembaga sempat copper resources had declined before
tp
mengalami penurunan sebelum eventually rising again in 2020. At the

ht
akhirnya kembali meningkat pada end of 2020, the asset value of copper
akhir tahun 2020 menjadi 296 triliun resources in Indonesia was 296 trillion
rupiah. rupiahs.
Pada periode tahun 2017-2019, nilai During 2017-2019, the depletion value
deplesi sumber daya tembaga terus of copper resources had constantly
menurun. Pada tahun 2020, nilai decreased over time. In 2020, the
deplesi sumber daya tembaga di depletion value of copper resources
Indonesia adalah sebesar 6.640 miliar in Indonesia was 6.640 billion rupiahs,
rupiah, meningkat 36,45 persen dari increased by 36,45 percent from the
nilai deplesi tahun sebelumnya. depletion value of the previous year.
Stok Akhir Tahun dan Deplesi Sumber Daya Tembaga Kelas A dalam Satuan
5.29
Figure Closing Stock and Depletion of Class A Copper Resources In Monetary Unit,
2016-2020
350000 9000
8000
300000

7000

250000
6000
200000 5000
150000 4000
3000
100000
2000
50000
1000
0 0
id
2016 2017 2018 2019* 2020**
.
go
p s.
Catatan / Note:
.b

w
w
//w
Timah Tin
s:
tp
Ditinjau dari kelasnya, sumber daya In terms of class, tin resources in ore
ht
timah dalam bentuk bijih didominasi form were dominated by class B. In 2020,
oleh sumber daya kelas B. Pada tahun the proportion of class A tin resources
2020, proporsi sumber daya timah in ore form which commercially
kelas A dalam bentuk bijih yang dapat recovered was 41,44 percent of total
dieksploitasi secara komersial adalah tin resources in ore form in Indonesia.
sebesar 41,44 persen dari total sumber During 2016-2018, the stock quantity
daya timah dalam bentuk bijih di of tin resources in ore form in Indonesia
Indonesia. Selama kurun waktu tahun tended to decrease. However, from
2016-2018, kuantitas stok sumber daya 2019 to 2020, the stock quantity of tin
timah dalam bentuk bijih di Indonesia resources in ore form in Indonesia grew
cenderung menurun. Namun, pada sharply.
periode 2019-2020 stok sumber daya
timah dalam bentuk bijih di Indonesia
meningkat tajam.

kuantitas stok sumber daya timah quantity of tin resources had increased
di Indonesia sudah mengalami dramatically since 2018. In terms of
peningkatan tajam sejak tahun 2018. class, the tin resources in metal content
Menurut kelasnya, sumber daya timah were dominated by class B. In 2020,
dalam kandungan logam didominasi the proportion of class A tin resources
oleh sumber daya kelas B. Pada tahun in metal content which recovered
Stok Akhir Tahun Sumber Daya Timah menurut Kelas dalam Bentuk Bijih,
Gambar
5.30 2016-2020
Figure Closing Stock of Tin Resources by Class in Ore Form, 2016-2020
20000
18000
id
16000
.
14000
go
12000
10000 s.
8000
p
.b
6000
4000
w
2000
w
0
//w
2016 2017 2018 2019* 2020**

s:
tp
Catatan / Note:
ht

2020, proporsi sumber daya timah commercially was around 49,52 percent
kelas A dalam kandungan logam yang of total tin resources in Indonesia.
dapat dieksploitasi secara komersial
adalah sebesar 49,52 persen dari total
sumber daya timah di Indonesia.
Pada periode 2016-2018, kuantitas During the period of 2016-2018, the
ekstraksi sumber daya timah terus extraction quantity of tin had increased
meningkat. Namun, pada periode continuously. Nevertheless, in 2019-
2019-2020, kuantitas ekstraksi sumber 2020, the quantity of tin extraction had
daya timah mengalami penurunan decreased until it reached 54 thousand
hingga pada tahun 2020 ekstraksi tonnes.
sumber daya timah Indonesia sebesar
54 ribu ton.
Stok Akhir Tahun Sumber Daya Timah menurut Kelas dalam Kandungan
Gambar Logam, 2016-2020
5.31
Figure Closing Stock of Tin Resources by Class in Metal Content, 2016-2020
6000
Stok Akhir (dalam ribu ton)
5000
4000
3000
2000
1000
0
2016 2017 2018 2019* 2020**
id
Catatan / Note:
.
go
Di sisi lain, kuantitas stok sumber

p s.
On the other hand, the stock quantity
of class A tin resources increased
.b
daya timah kelas A meningkat cukup

w
signifikan pada tahun 2020 dari 2.233 significantly in 2020 from 2.233
w
ribu ton menjadi 2.720 ribu ton. thousand tonnes to 2.720 thousand
//w
Kenaikan ini menyebabkan umur tonnes. This increase caused the asset
s:
aset timah juga meningkat tajam, life of tin resources also rose sharply, as
tp
ht
Stok Akhir Tahun dan Ekstraksi Sumber Daya Timah Kelas A dalam Satuan Fisik,
Gambar
5.32 2016-2020
Figure Closing Stock and Extraction of Class A Tin Resources in Physical Unit, 2016-
2020
3000 90
80
2500
70
2000 60
50
1500
40
1000 30
20
500
10
0 0
2016 2017 2018 2019* 2020**

Catatan / Note: Extraction in metal content

sebagaimana yang ditunjukkan pada shown in the figure 5.33.
gambar 5.33.
Dengan mengasumsikan bahwa

Assuming that the quantity of tin
kuantitas ekstraksi timah pada tahun-
extraction in the following years is the
tahun berikutnya sama dengan
same as the quantity of extraction in
kuantitas ekstraksi pada tahun 2020
2020 and there will be no new discovery
serta tidak ada penemuan cadangan
of tin reserves or other stock changes,
Gambar Ekstraksi dan Umur Aset Sumber Daya Timah Kelas A, 2016-2020
5.33
Figure Extraction and Asset Life of Class A Tin Resources, 2016-2020
90 30
80
id
25

70

go
60 20
50 s. 15
40
p
.b
30 10
20
w
5
w
10
//w
0 0
2016 2017 2018 2019* 2020**
s:

tp
ht
Catatan / Note:
timah baru ataupun perubahan stok it was estimated that tin resources in
lainnya, maka diperkirakan sumber Indonesia would still be able to be
daya timah di Indonesia masih akan exploited for the next 26 years.
dapat bertahan hingga 26 tahun
mendatang.
daya timah di Indonesia mengalamin value of tin resources in Indonesia had
peningkatan secara kontinu pada increased gradually between 2018 and
periode 2018-2020. Pada akhir tahun 2020. At the end of 2020, the asset
2020, nilai aset sumber daya timah di value of tin resources in Indonesia was
Indonesia sebesar 141 triliun rupiah. 141 trillion rupiah.
Peningkatan nilai aset sumber The increase of the asset value of
daya timah tersebut tidak terlalu tin resources had no impact on the
berpengaruh pada peningkatan nilai depletion value of tin resources. In 2018,
deplesi sumber daya timah. Pada the depletion value of tin resources
tahun 2018, nilai deplesi sumber daya in Indonesia kept decreasing despite
timah di Indonesia justru mengalami an increase in asset value. Moreover,
Stok Akhir Tahun dan Deplesi Sumber Daya Timah Kelas A dalam Satuan
5.34
Figure Closing Stock and Depletion of Class A Tin Resources in Monetary Unit,
2016-2020
160 000 9 000

140 000 8 000


7 000

id
120 000
6 000
.
go
100 000
5 000
80 000
s. 4 000
60 000
p
3 000
.b
40 000
2 000
w
20 000 1 000
w
0 0
//w
2016 2017 2018 2019* 2020**

s:

Closing stock in monetary term Depletion
tp
ht
Catatan / Note:
penurunan meskipun nilai aset in 2020, the depletion value of tin

mengalami peningkatan. Bahkan pada resources in Indonesia also declined to
tahun 2020, nilai deplesi sumber daya 2.965 billion rupiahs.
timah di Indonesia juga menurun
menjadi 2.965 miliar rupiah.
Nikel Nickel
Selama kurun waktu tahun 2016-2020, During the time period of 2016-2020,
kuantitas stok sumber daya nikel dalam the stock quantity of nickel resources
bentuk bijih di Indonesia cenderung in ore form in Indonesia tended to
mengalami peningkatan setiap tahun. increase over time. In terms of class,
Ditinjau dari kelasnya, sumber daya the nickel resources in ore form were

nikel dalam bentuk bijih didominasi dominated by class B resources. In
oleh sumber daya kelas B. Proporsi 2020, the proportion of class A nickel
sumber daya nikel kelas A dalam resources in ore form which could be
bentuk bijih yang dapat dieksploitasi recovered commercially was about 24-
secara komersial berkisar antara 24- 36 percent of total nickel resources in
36 persen dari total sumber daya nikel ore form in Indonesia.
dalam bentuk bijih di Indonesia.
Ditinjau dari kandungan logam, dalam In terms of metal content, in the same
periode waktu yang sama, kuantitas time period, the stock quantity of nickel
stok sumber daya nikel di Indonesia juga resources in Indonesia also tended to
cenderung mengalami peningkatan increase year by year. In terms of class,
id
dari tahun ke tahun. Ditinjau dari the nickel resources in metal content
.
go
kelasnya, sumber daya nikel dalam was also dominated by class B resources.
kandungan logam didominasi oleh
p s.In 2020, the proportion of class A nickel
Stok Akhir Tahun Sumber Daya Nikel menurut Kelas dalam Bentuk Bijih,
.b
Gambar
5.35 2016-2020
w
Figure Closing Stock of Nickel Resources by Class in Ore Form, 2016-2020

w
20000
//w
18000
s:
16000
14000
tp
12000
ht
10000
8000
6000
4000
2000
0
2016 2017 2018 2019* 2020**
Catatan / Note:
sumber daya kelas B. Pada tahun 2020, resources in metal content which could
proporsi sumber daya nikel kelas A be recovered commercially was 24,63
dalam kandungan logam yang dapat percent of total nickel resources in
dieksploitasi secara komersial adalah metal content in Indonesia.
sebesar 24,63 persen dari total sumber
daya nikel logam di Indonesia.
Ekstraksi nikel juga senantiasa The nickel extraction had also
meningkat sejak tahun 2016 hingga increased from 2016 until 2020. Nickel
2019 dan mulai menurun pada tahun extraction in Indonesia during 2016
2020. Ekstraksi nikel di Indonesia was 424 thousand tonnes. In 2020,
pada tahun 2016 sebesar 424 ribu ton, the extraction of nickel reached 1.415
sedangkan pada tahun 2020 telah thousand tonnes.
mencapai 1.415 ribu ton.
Stok Akhir Tahun Sumber Daya Nikel menurut Kelas dalam Kandungan Logam,
Gambar
5.36 2016-2020
Figure Closing Stock of Nickel Resources by Class in Metal Content, 2016-2020
id
300
.
go
250
200
p s.
.b
150
w
100
w
//w
50
s:
0
2016 2017 2018 2019* 2020**
tp

ht
Catatan / Note:
Sejalan dengan ekstraksi, kuantitas In line with the extraction, the stock
stok sumber daya nikel kelas A juga quantity of class A nickel resources
cenderung meningkat selama tahun also tended to increase for 2016-2018
2016-2018 dan mulai mengalami and started to decrease in 2019-2020.
penurunan pada tahun 2019-2020. In 2016, the quantity of class A nickel
Pada tahun 2016, kuantitas stok sumber resources in Indonesia was 48.565
daya nikel kelas A di Indonesia adalah thousand tonnes while it was 49.261
sebesar 48.565 ribu ton, sedangkan thousand tonnes in 2020.
pada tahun 2020 sebesar 49.261 ribu
ton.

Stok Akhir Tahun dan Ekstraksi Sumber Daya Nikel Kelas A dalam Satuan Fisik,
Gambar 2016-2020
5.37
Figure Closing Stock and Extraction of Class A Nickel Resources in Physical Unit,
2016-2020
90000 1600
Stok Akhir Tahun (dalam ribu ton) 80000 1400


70000

1200
60000
1000
50000
800
40000
600
30000
400
20000
10000 200
id
0 0
2016 2017 2018 2019* 2020**
.
go
s.
p
.b
Catatan / Note:
w

w
//w
Dengan mengasumsikan bahwa Assuming that the quantity of nickel

s:
extraction in the following years is the

tp
kuantitas ekstraksi nikel pada tahun-

ht
tahun berikutnya sama dengan same as the quantity of extraction in

kuantitas ekstraksi pada tahun 2020 2020 and there is no new discoveries of
serta tidak ada penemuan cadangan nickel reserves or other stock changes,
nikel baru ataupun perubahan stok it is estimated that the nickel resources
lainnya, maka diperkirakan sumber in Indonesia would still be able to be
daya nikel di Indonesia masih akan extracted for the next 160 years.
dapat bertahan hingga 160 tahun
mendatang.
Gambar Ekstraksi dan Umur Aset Sumber Daya Nikel Kelas A, 2016-2020
5.38 Extraction and Asset Life of Class A Nickel Resources, 2016-2020
Figure
1600 300
1400

Ekstraksi (dalam ribu ton) 250

1200

200
1000
800 150
600
100
400
50
200
0 0
2016 2017 2018 2019* 2020**

id
Catatan / Note:
.
go
s.
Dari sisi moneter, nilai aset sumber From the monetary side, the asset value
p
.b
daya nikel di Indonesia mengalami of nickel resources in Indonesia tended

w
penurunan pada periode waktu 2016- to decrease during the 2016-2020.

w
2020. Pada akhir tahun 2020, nilai aset At the end of 2020, the asset value of
//w
sumber daya nikel di Indonesia hanya nickel resources just reached 59.227
s:
mencapai 59.227 miliar rupiah. billion rupiahs.

tp
The decrease in asset value of nickel

ht
Penurunan nilai aset sumber daya

resources was also accompanied by the
nikel tersebut juga diiringi dengan
increase of depletion value of nickel
peningkatan nilai deplesi sumber daya
resources in Indonesia was 1.271 billion
nikel. Pada tahun 2020, nilai deplesi
rupiahs increasing by 50,44 percent
sumber daya nikel di Indonesia adalah
compared to the depletion value of the
sebesar 1.271 miliar rupiah, meningkat
previous year.
sebesar 50,44 persen dari nilai deplesi
tahun sebelumnya.
Bauksit Bauxite
Kuantitas stok sumber daya bauksit The stock quantity of bauxite resources

Stok Akhir Tahun dan Deplesi Sumber Daya Nikel Kelas A dalam Satuan
5.39
Figure Closing Stock and Depletion of Class A Nickel Resources in Monetary Unit,
2016-2020
350 000 1 800
Stok Akhir Tahun (dalam miliar rupiah) 1 600
Closing Stock (in billion rupiah) 300 000

1 400

250 000
1 200
200 000 1 000
150 000 800
600
100 000
400
50 000
200
0 0
id
2016 2017 2018 2019* 2020**
.
go
Catatan / Note:
p s.
.b

w
dalam bentuk bijih di Indonesia in ore form in Indonesia had started

w
//w
mulai mengalami peningkatan pada to increase during the time period of

periode tahun 2017-2020. Ditinjau dari 2017-2020. In terms of class, the bauxite
s:
tp
kelasnya, sumber daya bauksit dalam resources in ore form was dominated
ht
bentuk bijih didominasi oleh sumber by class B resources. In 2020, the

daya kelas B. Pada tahun 2020, proporsi proportion of class A bauxite resources
sumber daya bauksit kelas A dalam in ore form which could be recovered
bentuk bijih yang dapat dieksploitasi commercially was 35,11 percent of
secara komersial adalah sebesar 35,11 total bauxite resources in ore form in
persen dari total sumber daya bauksit Indonesia.
dalam bentuk bijih di Indonesia.
Dari sisi kandungan logam, kuantitas In terms of metal content, the stock
stok sumber daya bauksit di Indonesia quantity of bauxite resources in
mengalami peningkatan tajam pada Indonesia had increased sharply in
tahun 2020. Ditinjau dari kelasnya, 2020. In terms of class, the bauxite
sumber daya bauksit dalam kandungan resources in metal content was also
logam juga didominasi oleh sumber dominated by class B resources. In
daya kelas B. Pada tahun 2020, 2020, the proportion of class A bauxite
proporsi sumber daya bauksit kelas A resources in metal content which could
dalam kandungan logam yang dapat be recovered commercially was 34,49
dieksploitasi secara komersial adalah percent of total bauxite resources in
sebesar 34,49 persen dari total sumber metal content in Indonesia.
daya bauksit dalam kandungan logam
Stok Akhir Tahun Sumber Daya Bauksit menurut Kelas dalam Bentuk Bijih,
Gambar
5.40 2016-2020
Figure
Closing Stock of Bauxite Resources by Class in Ore Form, 2016-2020
9000
8000
7000
6000
5000
id
4000
.
go
3000
2000 s.
1000
p
.b
0
2016 2017 2018 2019* 2020**
w

w
//w
Catatan / Note:
s:

tp
ht
di Indonesia.
Ekstraksi bauksit terus mengalami The extraction of bauxite had

peningkatan selama periode tahun constantly increased during the period
2016-2020. Pada tahun 2020, ekstraksi of 2016-2020. In 2020, the extraction of
bauksit di Indonesia mengalami bauxite in Indonesia decreased by 43
peningkatan sebesar 43 persen percent to 6.148 thousand tonnes.
menjadi 6.148 ribu ton.
Di sisi lain, kuantitas stok sumber In addition, the stock quantity of class
daya bauksit kelas A juga cenderung A bauxite resources also tended to
meningkat pada periode 2016-2020. increase during the 2016-2020 period.
Namun, tingginya peningkatan Nonetheless, the high increase in
kuantitas ekstraksi pada tahun 2020 extraction quantity in 2020 caused
menyebabkan umur aset bauksit the asset life of bauxite resources to

Stok Akhir Tahun Sumber Daya Bauksit menurut Kelas dalam Kandungan
Gambar
5.41 Logam, 2016-2020
Figure Closing Stock of Bauxite Resources by Class in Metal Content, 2016-2020
3000

2500
2000
1500
1000
500
0
2016 2017 2018 2019* 2020**
id
Catatan / Note:
.
go
s.
mengalami penurunan sebagaimana decrease, as shown in the Figure 5.43.
p
.b
yang ditunjukkan pada Gambar 5.43.

w
w
Dengan mengasumsikan bahwa Assuming that the quantity of bauxite

//w
kuantitas ekstraksi bauksit pada extraction in the following years is

s:
tahun-tahun berikutnya sama dengan the same as the average quantity

tp
rata-rata kuantitas ekstraksi selama of extraction during the 2016-2020

ht
Gambar Stok Akhir Tahun dan Ekstraksi Sumber Daya Bauksit Kelas A dalam Satuan
5.42 Fisik, 2016-2020
Figure Closing Stock and Extraction of Class A Bauxite Resources in Physical Unit,
2016-2020
1000 000 7 000
Closing Stock (in thousand tonnes)
Extraction (in thousand tonnes)

900 000
6 000
800 000
700 000 5 000
600 000 4 000
500 000
400 000 3 000
300 000 2 000
200 000
1 000
100 000
0 0
2016 2017 2018 2019* 2020**

Catatan / Note:
tahun 2016-2020 serta tidak ada period and there is no new discovery
penemuan cadangan bauksit baru of bauxite reserves or other changes
ataupun perubahan stok lainnya, maka in stock, it is estimated that bauxite
diperkirakan sumber daya bauksit di resources in Indonesia would still be
Indonesia masih akan dapat bertahan able to be extracted for the next 498
hingga 498 tahun mendatang. years.
Gambar Ekstraksi dan Umur Aset Sumber Daya Bauksit Kelas A, 2016-2020
5.43 Extraction and Asset Life of Class A Bauxite Resources, 2016-2020
Figure
7000 2500
id
6000
.
2000

go
5000

1500
4000
p s.
3000
1000
.b
2000
500
w
1000
w
0 0
//w
2016 2017 2018 2019* 2020**

s:
tp
Catatan / Note:
ht

Dari sisi moneter, nilai aset sumber daya From the monetary side, the asset value
bauksit di Indonesia juga meningkat of bauxite resources in Indonesia also
selama periode waktu 2016-2020 increased during the time period of
seiring dengan peningkatan kuantitas 2016-2020, in line with the increase of
stoknya. Pada akhir tahun 2020, nilai their stock quantity. At the end of 2020,
aset sumber daya bauksit di Indonesia the asset value of bauxite resources
meningkat menjadi 167 triliun rupiah. increased to 167 trillion rupiahs.
Peningkatan nilai aset sumber daya The increase in asset value of

bauksit pada tahun 2020 tersebut bauxite resources in 2020 was also
juga diiringi dengan peningkatan nilai accompanied by the increase in

deplesi sumber daya bauksit. Pada depletion value of bauxite resources.
tahun 2020, nilai deplesi sumber daya In 2020, the depletion value of bauxite
bauksit di Indonesia adalah sebesar resources in Indonesia was 1.041 billion
1.041 miliar rupiah, tumbuh sebesar rupiahs, grew by 78,42 percent from the
78,42 persen dari nilai deplesi pada depletion value of the previous year.
tahun sebelumnya.
Stok Akhir Tahun dan Deplesi Sumber Daya Bauksit Kelas A dalam Satuan
5.44
Figure Closing Stock and Depletion of Class A Bauxite Resources in Monetary Unit,
2016-2020
. id
180 000 1 200
go
160 000
s. 1 000

140 000

p
120 000 800
.b
100 000
w
600
80 000
w
//w
60 000 400
40 000
s:
200
20 000
tp
0 0
ht
2016 2017 2018 2019* 2020**

Catatan / Note:
id
NERACA TERINTEGRASI
.
go
s.
EKONOMI-LINGKUNGAN
p
.b
INDONESIA
w
w
//w
INDONESIA INTEGRATED
s:
tp
ENVIRONMENTAL-ECONOMIC
ht
ACCOUNTS

. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
Pengantar Introduction
Neraca sumber daya alam yang The environmental accounts

disusun dan disajikan dalam bentuk compiled and presented in physical
neraca fisik dan neraca moneter accounts and monetary accounts can
memberikan gambaran pemanfaatan describe the use of various natural
berbagai input alam seperti hasil inputs such as forest products and
hutan dan mineral serta energi minerals and energy used to meet
yang digunakan untuk memenuhi economic needs. The compilation
kebutuhan ekonomi. Penyusunan of the environmental accounts is
neraca sumber daya alam tersebut primarily intended for analysis and
utamanya ditujukan untuk alat analisis evaluation tools for the management
id
dan evaluasi sistem pengelolaan of natural resource management.
.
go
(manajemen) sumber daya alam. Further development of the monetary
Pengembangan lebih lanjut dari neraca
p s.
accounts can be used to analyze
moneter dapat digunakan untuk environmental accounts that can be
.b
w
menganalisis neraca sumber daya linked to environmental depletion

w
alam yang dapat dikaitkan dengan measurements that can be integrated

//w
pengukuran deplesi lingkungan yang into the system of national accounts

s:
dapat diintegrasikan ke dalam sistem (SNA 2008, Chapter 29, Section F.2).
tp
neraca nasional (SNA 2008, Bab 29,

ht
Bagian F.2).
SNA 2008 menjelaskan tujuan The 2008 SNA explains the

penyusunan neraca lingkungan aim of compiling the environmental
yaitu untuk merefleksikan dampak accounts is to reflect the impact of
penggunaan sumber daya alam dan the use of natural resources and
terciptanya sisaan yang mencemari air, the creation of residues that pollute
udara, dan tanah. Neraca lingkungan water, air, and soil. The environmental
juga mengidentifikasi aktivitas khusus accounts also identify specific
yang dilakukan dalam mencegah dan activities undertaken in preventing
memitigasi dampak aktivitas manusia and mitigating the impact of human
terhadap lingkungan. Berikut ini akan activities on the environment. The
diuraikan penyusunan neraca ekonomi compilation of integrated economic
dan lingkungan terintegrasi dengan and environmental accounts by
menyandingkan Produk Domestik comparing Gross Domestic Product

Bruto (PDB) yang disesuaikan oleh (GDP) adjusted by the environmental
pengaruh deplesi lingkungan selama depletion during the 2016-2020 period
periode 2016–2020. will be explained below.
Sumber Data Data Source
Untuk menyusun neraca To compile integrated

terintegrasi ekonomi-lingkungan economic-environmental accounts,
digunakan berbagai sumber data various data sources are used as
sebagai berikut: follows:
a) PDB menurut pengeluaran a) GDP by expenditure at current

atas dasar harga berlaku, prices, obtained from the
id
yang diperoleh dari Direktorat Directorate of Expenditure
.
go
Neraca Pengeluaran. Tabel Accounts. This table presents
ini menyajikan data agregat
p s. macro aggregate data such
makro seperti konsumsi akhir, as final consumption, capital
.b
pembentukan modal, ekspor, formation, exports, and

w
w
dan impor serta penyusutan imports and also depreciation

//w
aset ekonomi. of economic assets.

s:
b) Tabel Input-Output Indonesia b) Indonesia’s 2016 Input-Output

tp
2016. Dari sumber data ini Table. From this data source,
ht
diperoleh struktur penyediaan the structure of product supply

produksi dan penggunaan and use for intermediate
untuk konsumsi antara. consumption is obtained.
c) Hasil penghitungan neraca c) The results of the calculation

moneter sumber daya of the monetary accounts of
alam masing-masing aset natural resources for each
lingkungan dari Bab IV dan Bab environmental asset from
V. Chapter IV and Chapter V.
Penyusunan Neraca Terintegrasi Compilation of Integrated Accounts
Pada studi pengembangan In the national accounts

neraca nasional yang memasukkan development study that incorporates
unsur lingkungan ini, penghitungan this environmental element, the
dilakukan sampai pada nilai PDN 1, calculation is carried out up to the value
yaitu Produk Domestik Neto dikurangi of NDP 1, namely the Net Domestic
dengan deplesi sumber daya alam. Product reduced by depletion of
Hal ini disebabkan karena BPS tidak natural resources. This is because
melakukan pengukuran nilai degradasi BPS does not measure the value of
lingkungan mengingat keterbatasan environmental degradation given the
data dan sumber daya yang belum limitations of data and resources that
id
memungkinkan. Sumber daya alam are not yet possible. Natural resources
.
go
yang dicakup dalam studi meliputi included in the study include resources
sumber daya yang telah disusun neraca
p s.
that have been compiled in monetary
aset moneternya seperti sumber daya assets such as timber and mineral and
.b
w
kayu dan mineral dan energi yang energy resources which consist of oil,
w
terdiri dari minyak bumi, gas alam, natural gas, coal, gold, silver, copper,
//w
batubara, emas, perak, tembaga, timah, tin, nickel, and bauxite.

s:
nikel, dan bauksit.

tp
ht
Untuk memudahkan To facilitate the compilation

penyusunan neraca terintegrasi, maka of integrated accounts, the
pertama-tama disusun neraca ekonomi macroeconomic accounts are first
makro dalam bentuk Tabel Penyediaan formulated in the form of Supply and
dan Penggunaan Produksi (Supply and Use Table, and also Table of Supply and
Use Tables), serta Tabel Penyediaan dan Use of Capital Stocks.
Penggunaan Stok Kapital.
Tabel Penyediaan dan Penggunaan Supply and Use Table
Dalam konsep SNA selalu In the SNA concept, there is

terjadi keseimbangan penyediaan dan always a balance of the supply and
penggunaan barang dan jasa dalam use of goods and services in the
perekonomian. Penyediaan barang dan economy. The supply of goods and

jasa diperoleh dari produksi domestik services is obtained from the domestic
barang dan jasa (P) dan impor barang production of goods and services (P)
dan jasa (M). Sedangkan sisi dari sisi and imports of goods and services (M).
permintaan menyatakan penggunaan Meanwhile, the use side states the use
barang dan jasa untuk konsumsi antara of goods and services for intermediate
(Ci), konsumsi akhir (C), investasi atau consumption (Ci), final consumption
pembentukan modal (I), dan untuk (C), investment or capital formation (I),
diekspor ke luar negeri (X). and export to rest of the world (X).
Secara umum kerangka tabel In general, the framework table

penyediaan dan penggunaan produksi for the supply and use of production
id
Gambar Skema Penyediaan dan Penggunaan Produksi
6.1
Figure Scheme of Supply and Use Production
.
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
dapat dilihat seperti pada Tabel 6.1 can be seen at Table 6.1
Dari kerangka umum pada Tabel From the general framework

6.1. dapat diturunkan persamaan in Table 6.1. the supply and use
Tabel Kerangka Tabel Penyediaan dan Penggunaan menurut SNA
6.1
Table Supply and Use Table Framework based on SNA
Konsumsi Akhir Final Akumulasi Luar Negeri Total

Industri / Industry
Consumption Accumulation Rest of the World Total
Tabel Penyediaan / Supply Table
Produk Output Domestik Domestic Impor Tabel Penyediaan

Product Output (P) Import (M) Supply Table (ST)
Tabel Penggunaan / Use Table
Konsumsi Akhir Rumah

Tangga dan Pemerintah Pembentukan Modal Tetap
Produk Konsumsi Antara Intermediate Household and Bruto + Perubahan Inventori Ekspor Tabel Penggunaan
Product Consumption (Ci) Government Final Gross Fixed Capital Formation Export(X) Use Table (UT)
Consumption Expenditure + Change in Inventories (I)
(C)
Nilai Tambah Bruto (NTB) Gross

Value Added (GVA)
penyediaan dan penggunaan, equation can be derived, written as
. id
dituliskan sebagai berikut: follows:
go
Total Penyediaan = Total Penggunaan
p s. Total Supply = Total Use
.b
P + M = Ci + C + I + X … (1)
w
P + M = Ci + C + I + X ... (1)
w
Agregat PDB menurut

//w
pendekatan produksi sesungguhnya The GDP aggregate according

s:
merupakan total nilai tambah bruto to the production approach is the

tp
yang tercipta dari seluruh aktivitas total gross value added created by all
ht
produksi barang dan jasa dalam production activities of goods and

perekonomian. Besarnya PDB atau services in the economy. The amount of
nilai tambah bruto diperoleh dengan GDP or gross value added is obtained by
mengurangkan konsumsi antara dari subtracting intermediate consumption
nilai produksi selama satu periode, from the value of production during
dituliskan sebagai berikut: one period, written as follows:
NTB = P - Ci ... (2) GVA = P - Ci ... (2)
Dari persamaan (1) dan (2) From equations (1) and (2) a
dapat diperoleh kaitan antara PDB relation can be obtained between
yang dihitung dengan pendekatan GDP calculated using the production
produksi dan pengeluaran. PDB and expenditure approach. GDP with
dengan pendekatan pengeluaran the expenditure approach is obtained
diperoleh dengan menjumlahkan by adding up final consumption,

konsumsi akhir, investasi, dan ekspor investment, and net exports or the
neto atau selisih ekspor dikurangi difference between exports minus
impor, dituliskan sebagai berikut: imports, written as follows:
NTB = C + I + (X - M) … (3) GVA = C + I + (X - M) ... (3)
Neraca Terintegrasi Integrated Accounts

Integrated
Seperti telah dijelaskan As explained earlier, in the

terdahulu, dalam neraca terintegrasi integrated economic-environmental
ekonomi-lingkungan konsep accounts the concept of capital
pembentukan modal diperluas formation is expanded into the
menjadi konsep akumulasi modal concept of capital accumulation which
id
yang mempertimbangkan juga also considers capital produced by
.
go
kapital yang diproduksi oleh alam. nature. Therefore to present integrated
Karenanya untuk menyajikan neraca
p s.accounts, the table of supply and use
terintegrasi maka tabel penyediaan of capital stock as shown in the Table
.b
dan penggunaan stok kapital yang 6.1 will be added to the column of non-
w
w
disajikan pada Tabel 6.1 akan ditambah produced assets and the column of
//w
dengan kolom kapital yang diproduksi non-produced environmental capital.

s:
alam dan kolom kapital lingkungan Information such as depletion, NDP 1,

tp
yang tidak diproduksi. Pada baris juga and additions/discoveries also added
ht
ditambahkan rincian seperti deplesi, to the row. Artificial capital which is

PDN 1, dan penambahan/penemuan. also called economic asset is man-
Kapital buatan yang disebut juga aset made capital (produced assets) and
ekonomi adalah kapital buatan manusia natural resources that are used directly
(aset yang diproduksi) dan sumber in economic activities. Economic
daya alam yang digunakan langsung assets are used as one of the factors of
dalam kegiatan ekonomi. Aset ekonomi production that contribute to creating
digunakan sebagai salah satu faktor output. Non-produced environmental
produksi yang turut serta menciptakan capital refers to assets that are not
output. Kapital lingkungan yang tidak affected by economic activities.
diproduksi merujuk pada aset yang
tidak dipengaruhi oleh kegiatan-
kegiatan ekonomi.
Dalam studi ini, cadangan In this study, mineral, energy, and
mineral, energi dan hutan forest reserves are treated as natural-
diperlakukan sebagai kapital buatan made capital. With this treatment, it is
alam. Dengan perlakuan ini maka necessary to calculate the costs that
perlu diperhitungkan biaya yang describe the use or reduction of natural
menggambarkan penggunaan atau capital in economic activities in the
pengurangan kapital buatan alam form of depletion value. The depletion
dalam kegiatan ekonomi yaitu berupa value for mineral resources is the same
nilai deplesinya. Nilai deplesi untuk as the value of extraction, while for
sumber daya mineral sama dengan nilai forest resources the value of logging
pengambilannya, sedangkan untuk and damage is reduced by the value of
sumber daya hutan sama dengan nilai addition or planting.
id
penebangan dan kerusakan dikurangi
.
nilai penambahan atau penanaman.
go
Apabila Produk Domestik
p s.
If the Net Domestic Product in
Neto pada SNA (PDN konvensional) the SNA (conventional NDP) is reduced
.b
dikurangi dengan nilai deplesi maka by the value of depletion, then it will be
w
w
akan diperoleh nilai Produk Domestik obtained values adjusted Net Domestic
//w
Neto yang disesuaikan (PDN 1) Product (NDP 1) by the use of natural

s:
oleh penggunaan aset alam dan assets and the environment. If NDP 1 is
tp
lingkungan. Jika PDN 1 dilihat dari seen from the expenditure side will be
ht
sudut pengeluaran sama dengan equal to the sum of final consumption

jumlah dari konsumsi akhir ditambah plus net exports, plus net human-made
ekspor neto, ditambah kapital buatan capital and net natural-made capital,
manusia neto dan kapital buatan alam minus environmental capital. The
neto, dikurangi kapital lingkungan. integrated accounts for 2016 -2020 are
Neraca terintegrasi untuk tahun 2016- presented in Appendix 6.1 to 6.5.
2020 disajikan pada Lampiran 6.1 s.d.
6.5.
Analysis of the effect of natural
Analisis sampai sejauh mana
resource depletion on Net Domestic
pengaruh penipisan sumber daya
Product (NDP) and adjusted Net
alam terhadap Produk Domestik Neto
Domestic Product by the use of an
(PDN) dan Produk Domestik Neto
environmental set (NDP 1) can be
yang disesuaikan oleh pengaruh
seen in Appendix 6.6. Appendix 6.6
penggunaan aset lingkungan (PDN

1) dapat dilihat melalui Lampiran the depletion of natural resources
6.6. Lampiran tersebut menjelaskan that affect the amount of NDP and
terjadinya penipisan sumber daya alam net capital accumulation. Net capital
yang berpengaruh terhadap besaran accumulation is one component of the
PDN dan akumulasi kapital neto. NDP, in 2020 worth Rp1,778,485 billion,
Akumulasi kapital neto merupakan or 14.24 percent of the total NDP. If the
salah satu komponen penggunaan PDN effect of depletion on natural resources
yang pada tahun 2020 nilainya sebesar is taken into account, the net capital
Rp 1.778.485 miliar atau 14,24 persen accumulation value has decreased
dari total PDN. Jika pengaruh deplesi to only Rp1,500,474 billion or 12.29
sumber daya alam diperhitungkan percent of total NDP 1. The decrease
id
maka nilai akumulasi kapital neto in the value of the accumulation of
.
mengalami penurunan menjadi hanya net capital is due to the depreciation
go
sebesar Rp 1.500.474 miliar atau 12,29 s.in the value of fixed capital assets and
p
persen dari total PDN 1. Berkurangnya depletion of the value of natural assets
.b
nilai akumulasi kapital neto tersebut used in economic activities (timber

w
disebabkan oleh penyusutan nilai resources and some mineral and

w
//w
aset barang modal tetap dan deplesi energy resources).

nilai aset alam yang digunakan dalam
s:
tp
kegiatan ekonomi (sumber daya kayu

ht
dan sebagian sumber daya mineral dan

energi).
Distribusi persentase Distribution of the expenditure

komponen pengeluaran tahun 2020 components in 2020 toward the
terhadap PDN untuk konsumsi akhir, NDP for final consumption, net
akumulasi kapital neto dan ekspor capital accumulation, and net
neto masing-masing adalah 84,34 exports constitute 84.34 percent,
persen, 14,24 persen, dan 1,42 persen. 14.24 percent, and 1.42 percent
Sedangkan terhadap PDN 1, distribusi respectively. Meanwhile toward the
persentase masing-masing komponen NDP 1 percentage distribution of each
pengeluaran tersebut berubah menjadi expenditure component changed into
86,27 persen, 12,29 persen, dan 1,45 86.27 percent, 12.29 percent, and 1.45
persen. percent respectively.
Untuk memperlihatkan To show a more accurate
gambaran yang lebih cermat lagi description of depreciation of gross
mengenai penyusutan barang modal fixed capital formation and depletion
tetap dan penipisan sumber daya alam of natural resources, in Appendix 6.7
(deplesi), pada Lampiran 6.7 disajikan shows time series of GDP, NDP, and NDP
secara runtun waktu data PDB, PDN, 1 data. At point 4 in Appendix 6.7, it can
dan PDN 1. Poin 4 dari tabel tersebut be seen that the ratio of NDP to GDP
dapat dilihat bahwa perbandingan in 2020 around 80.93 percent which
PDN terhadap PDB tahun 2020 sekitar can be interpreted as a percentage
80,93 persen yang dapat diartikan of consumption of fixed capital to
persentase konsumsi barang modal Indonesia’s GDP around 19.07 percent.
tetap terhadap PDB Indonesia sekitar Whereas point 5 shows the ratio of NDP
id
19,07 persen. Sedangkan pada poin 5 1 to GDP in 2020 was around 79.13
.
terlihat perbandingan PDN 1 terhadap percent. The percentage of natural
go
PDB pada tahun 2020 adalah sekitar resources depletion of Indonesia in
s.
p
79,13 persen. Persentase deplesi 2020 was 1.80 percent (or 20.87 minus
.b
(penipisan) sumber daya alam tahun 19.07).

w
2020 sebesar 1,80 persen (atau 20,87

w
//w
dikurangi 19,07).
The compilation of integrated
s:
Penyusunan neraca terintegrasi

tp
economic-environmental accounts
ekonomi-lingkungan memungkinkan
ht
allows the examination of the

penelaahan aspek keberlanjutan
sustainability aspects of natural
(Sustainability) sumber daya alam.
resources. The following table
Tabel berikut ini menyarikan nilai
summarizes the value of national assets
kekayaan nasional dirinci menurut nilai
broken down according to the value of
aset barang modal tetap (produced
asset) dan nilai (sebagian) kekayaan the assets of fixed capital (produced
alam (non-produced asset) yang assets) and the value of (part of) natural
diperoleh dari hasil penghitungan assets (non-produced assets) that are
neraca aset sumber daya alam seperti obtained from the calculation of the
yang terdapat pada Tabel 6.2 berikut. natural resources accounts as shown in
Table 6.2 below.
Selama periode 2016-2020 During the 2016-2020 period,

peranan aset alam berkisar antara 14- the role of natural assets ranged
21 persen terhadap total aset nasional. between 14-21 percent of the total
Peranan aset alam masih relatif kecil national assets. The role of natural

secara moneter karena penilaian masih assets is still relatively small in monetary
belum mencakup sumber daya alam terms because the valuation still does
secara keseluruhan. not cover natural resources as a whole.
Tabel Nilai Asset Nasional, 2016-2020

6.2 National Asset Value, 2016-2020
Table
Nilai Aset di Akhir Tahun (Miliar Rp) Persentase Terhadap Total Aset
Tahun Asset Value at Closing Year (Billion Rp) Percentage of Total Assets
Years Aset yang Diproduksi Aset Alam Aset yang Diproduksi Aset Alam
Produced Assets Non-Produced Assets Produced Assets Non-Produced Assets
2016 30.616.554 7.621.716 80% 20%
2017 34.987.129 9.431.869 79% 21%
2018 39.778.340 9.557.955 81% 19%
2019* 44.899.711 9.204.789 83% 17%
id
2020** 49.797.497 8.256.640 86% 14%
.
Catatan / Note:
go
** Angka sangat sementara / Very preliminary figures s.
Keberlanjutan merupakan Sustainability is one of the
p
.b
salah satu ukuran dalam agenda measurements in the sustainable

w
pembangunan berkelanjutan yang development agenda which states

w
menyatakan bahwa nilai aset total that the value of total assets per
//w
perkapita atau kekayaan nasional capita or national wealth per capita

s:
perkapita tidak boleh mengalami must not experience negative growth

tp
pertumbuhan negatif selama periode during the measurement period.

ht
waktu pengukuran. Aspek sustainability The sustainability aspect states the

menyatakan asumsi substitusi assumption of perfect substitution
Tabel Nilai Asset Nasional Perkapita, 2016-2020
6.3 National Asset Value per Capita, 2016-2020
Table
Nilai aset per kapita (Miliar Rp) Pertumbuhan (Persen)
Asset Value per Capita (Billion Rp) Growth (Percentage)
Tahun Aset yang
Years Aset Alam Aset yang Aset Alam
Diproduksi Total Total
Non-Produced Diproduksi Non-Produced
Produced Total Total
Assets Produced Assets Assets
Assets
2016 118.345 29.461 147.806 13,76 6,19 12,16
2017 133.594 36.014 169.609 12,89 22,24 14,75
2018 150.098 36.066 186.164 12,35 0,14 9,76
2019* 167.490 34.337 201.826 11,59 -4,79 8,41
2020** 183.710 30.460 214.169 9,68 -11,29 6,12
Catatan / Note:
sempurna antar berbagai jenis aset; between various types of assets; where
di mana penurunan pertumbuhan the decrease in growth in the value of
nilai suatu aset akan dikompensasi an asset will be compensated by an
oleh kenaikan nilai aset yang lain, increase in the value of other assets,
misalnya deplesi sumber daya migas for example, depletion of oil and gas
akan dikompensasi oleh penambahan resources will be compensated by the
barang modal tetap seperti investasi addition of fixed capital such as oil and
eksplorasi migas. Berikut ini ditampilkan gas exploration investment. Table 6.3
nilai kekayaan nasional perkapita shows the value of national wealth per
dan pertumbuhannya seperti yang capita and its growth.
terdapat di Tabel 6.3.
id
Dari Tabel 6.3 terlihat bahwa Table 6.3 shows that in 2016-
.
go
pada tahun 2016-2020 nilai kekayaan 2020 value of national wealth was
nasional mengalami kondisi sustain
s.
sustained characterized by positive
p
yang ditandai oleh pertumbuhan positif growth in total national wealth per
.b
w
total kekayaan nasional perkapita. capita. In 2019 and 2020 it was seen
w
Pada tahun 2019 dan 2020 terlihat that the value of per capita natural
//w
bahwa nilai kekayaan alam perkapita wealth experienced a decline but

s:
mengalami penurunan namun masih was still offset or compensated by an

tp
diimbangi atau dikompensasi oleh increase in growth in capital goods

ht
kenaikan pertumbuhan aset barang assets per capita.

modal tetap perkapita.
Tabel 6.4 menampilkan nilai

Table 6.4 shows the depreciation
penyusutan aset nasional yang
value of national assets which reflect
merefleksikan penggunaan aset,
the use of the asset, either produced
baik yang diproduksi maupun aset
asset and environmental assets in
lingkungan dalam aktivitas ekonomi.
economic activity. Growth in produced
Pertumbuhan aset yang diproduksi
assets in the form of gross fixed capital
berupa barang modal tetap bruto
formation ranged from -4.40 to 19.42
yaitu berkisar antara -4,40 sampai
percent. Meanwhile, the growth in
dengan 19,42 persen. Sedangkan,
the use of environmental assets is in
pertumbuhan penggunaan aset

Tabel Nilai Penyusutan Aset Nasional Indonesia, 2016-2020
6.4
Table Depreciation Value of National Assets in Indonesia, 2016-2020
Nilai Penyusutan (Miliar Rp) Pertumbuhan (Persen)
Depreciation Value (Billion Rp) Growth (Percentage)
Tahun Deplesi Aset
Konsumsi Barang Modal
Years Lingkungan Aset yang Aset Alam
Tetap
Depletion of Diproduksi (Non-Produced
(Consumption of Fixed
Environmental (Produced Assets) Assets)
Capital)
Assets
2016 2.035.689 193.580 -4,40 -24,49
2017 2.430.937 218.010 19,42 12,62
2018 2.800.030 245.697 15,18 12,70
2019* 3.168.101 315.500 13,15 28,41
2020** 2.943.805 278.011 -7,08 -11,88
id
lingkungan berada dalam kisaran the range of the lowest value -24.49
.
go
dengan nilai terendah -24,49 persen percent in 2016 and the highest in 2019
tahun 2016 dan yang tertinggi pada
p s.of 28.41 percent.
tahun 2019 sebesar 28,41 persen..
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
. id
go
p s.
.b
w
KESIMPULAN
w
//w
CONCLUSION
s:
tp
ht

ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
Dari pembahasan sebelumnya From the previous discussion,
dapat disajikan garis besar kesimpulan the main points of that can be
sebagai berikut: presented as follows:
1. Dalam periode waktu 2016- 1. From 2016 through 2020

2020 kategori tutupan lahan the category of land cover
yang mengalami pengurangan that has decreased as the
adalah mayoritas tutupan lahan majority of land cover in forest
yang berupa hutan meliputi classification including Shrub,
Semak / Belukar, Tanah Terbuka, Bare Land, Degraded Dryland
Hutan Lahan Kering Sekunder, Forest, Dry Cultivation, Wetland
Pertanian Lahan Kering, Shrub, and Primary Peat Swamp
id
Belukar Rawa, dan Hutan Rawa Forest. Meanwhile, land cover
.
go
Primer. Sebaliknya kategori categories that have increased
tutupan lahan yang mengalami
p s. in the period 2016-2020 were
penambahan dalam periode Perennial Crops, Degraded
.b
w
waktu 2016-2020 antara lain Peat Swamp Forest, Plantation

w
Perkebunan, Hutan Rawa Forest, Settlement, and Primary

//w
Sekunder, Hutan Tanaman, Dryland Forest.

s:
Pemukiman, dan Hutan Lahan

tp
Kering Primer.
ht
2. Indonesian forests cover in

2. Total hutan Indonesia pada
2020 is 95,190,837 hectares
posisi tahun 2020 adalah seluas
where the largest forest areas
95.190.837 hektar, di mana
in Papua, Kalimantan, and
luas hutan terluas adalah di
Sumatera Island.
Pulau Papua, Kalimantan, dan
Sumatera.
3. The largest reduction of forest

3. Luas hutan paling banyak
area is on Java and Bali-Nusa
berkurang adalah di pulau
Tenggara islands. The forest
Jawa dan Bali-Nusa Tenggara.
loss area on the two islands
Luas hutan yang berkurang di
is 513,168 hectares and

kedua pulau tersebut masing- 185,017 hectares, respectively.
masing 513.168 hektar dan Reduction in the area of forest
185.017 hektar. Pengurangan cover can be caused by natural
luas tutupan hutan ini dapat events, deforestation, forest
diakibatkan karena adanya fires or reclassification.
pengurangan area tutupan
hutan terkait adanya peristiwa
alam, penebangan hutan,
kebakaran hutan atau adanya
reklasifikasi.
id
4. Forests have many functions
.
4. Hutan memiliki banyak fungsi
go
and roles, such as: economic
dan peran, antara lain: fungsi s. function, climatological
ekonomis, fungsi klimatologis,
p
function, hydraulic functions,
.b
fungsi hidrolis, serta fungsi

w
as well as ecological functions.

ekologis. Namun, meskipun
w
However, although it is a natural

//w
hutan merupakan sumber daya

resource that is renewable,
alam yang dapat diperbaharui,
s:
but in the utilization and the

tetapi dalam pemanfaatan dan
tp
management of forests must

ht
pengelolaannya harus tetap

consider the balance and
memperhatikan keseimbangan
preservation of ecosystems.
dan kelestarian ekosistem.
Environmental management
Pengelolaan yang berwawasan
will ensure the continuity of
lingkungan akan menjamin
the functions and roles of forest
keberlangsungan fungsi dan
resources in the long term.
peran sumber daya hutan
dalam jangka panjang.
5. The physical volume of losses

5. Meningkatnya volume fisik
kerusakan dan reklasifikasi
and reclassification as well
serta penebangan kayu rimba
as removals for other timber
luar Jawa selama peroide 2016-
outside of Java during the
2020 yang tidak diimbangi
period of 2016-2020 which
dengan peningkatan volume is high and not offset by
pertumbuhan dan reklasifikasi the increasing in volume of
(reboisasi dan penanaman) growth and reclassification
perlu menjadi perhatian (reforestation and planting),
pemerintah, mengingat needs the government’s
produksi kayu bulat Indonesia attention, considering that most
sebagian besar berasal dari luar of Indonesia’s timber resources
Jawa, khususnya pada kawasan production comes from outside
hutan produksi yang dekat atau of Java, especially in areas of
berbatasan secara langsung production forests that are
dengan wilayah teritorial close to or directly adjacent
id
negara lain yang rawan aktivitas to territorial areas of other
.
penebangan ilegal. countries that are vulnerable to
go
s. illegal logging activities.
p
.b
6. Volume fisik penebangan serta 6. The physical volume of

w
kerusakan dan reklasifikasi removals as well as losses and

w
//w
kayu di Jawa baik untuk kayu reclassification for timber of

jati maupun kayu rimba Java for both teak timber or
s:
lainnya sudah menunjukkan other timber of Java has shown

tp
ht
penurunan sejak tahun 2019. Hal a decline since 2019. This

tersebut menunjukkan baiknya shows the good management
manajemen pengelolaan of forests in Java, even though
hutan di pulau Jawa, meskipun the cases of removals as well as
sebenarnya kasus penebangan losses and reclassification for
serta kerusakan dan reklasifikasi timber still continue to occur.
kayu masih terus terjadi.
7. Secara umum, sumber daya 7. energy resources in Indonesia

mineral dan energi di Indonesia were dominated by class
didominasi oleh sumber daya B resources, which were
kelas B, yaitu sumber daya yang potentially commercially
memiliki potensi untuk dapat recoverable resources. Class
dimanfaatkan secara komersial. A resources, commercially

Sumber daya kelas A, yakni recoverable resources, had
sumber daya yang sudah dapat a proportion of less than 50
diekstraksi secara komersial, percent.
memiliki proporsi kurang dari
50 persen.
8. Sebagian besar sumber daya 8. Most mineral and energy class

mineral dan energi di Indonesia A resources in Indonesia had
mengalami kenaikan kuantitas the stock quantity increased in
stok sumber daya kelas A pada 2020 compared to 2016. The
tahun 2020 jika dibandingkan resources whose stock quantity
id
had decreased were crude oil,
.
dengan tahun 2016. Sumber
go
daya yang mengalami s. natural gas, and copper.
penurunan kuantitas stok di
p
.b
antaranya adalah minyak bumi,

w
gas alam, dan tembaga.

w
//w
s:
9. Secara moneter, total nilai 9. In terms of monetary value, the

tp
aset sumber daya mineral dan total asset value of mineral and
ht
energi tahun 2020 mengalami energy resources in 2020 had

peningkatan dibandingkan increased compared to 2016. All
pada tahun 2016. Semua jenis types of assets had increased in
aset mengalami kenaikan terms of monetary value, except
dalam hal nilai moneter, kecuali for natural gas, gold, silver, and
sumber daya gas alam, emas, nickel resources.
perak, dan nikel.
10. Dengan mengasumsikan bahwa 10. Assuming that the extraction of

ekstraksi sumber daya mineral mineral and energy resources
dan energi pada tahun-tahun in the following years would
berikutnya akan sama dengan be the same as the extraction
ekstraksi pada tahun 2020, serta in 2020, and there were no
tidak ada perubahan lain pada other changes in stock to the
stok sumber daya mineral dan mineral and energy resources
energi selain karena ekstraksi, other than due to extraction, it
maka diperkirakan setiap jenis is estimated that each type of
aset sumber daya mineral dan mineral and energy resource
energi di Indonesia masih akan asset in Indonesia would still be
dapat dimanfaatkan setidaknya able to be extracted for at least
hingga 21 tahun mendatang. the next 21 years.
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
APPENDICES
LAMPIRAN
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
182
Lampiran Peta Tutupan Lahan Indonesia 2016
3.5.1
Appendix Indonesian Land Cover Map 2016
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
p s.
go

. id
Lampiran Peta Tutupan Lahan Indonesia 2020
3.5.2
Appendix Indonesian Land Cover Map 2020
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
p s.
go
. id
BPS | Sistem Terintegrasi Neraca Lingkungan dan Ekonomi Indonesia 2016-2020

183
184
Lampiran Peta Tutupan Lahan Pulau Sumatera 2016
3.5.3
Appendix Sumatera Island Land Cover Map 2016
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
p s.
go

. id
Lampiran Peta Tutupan Lahan Pulau Sumatera 2020
3.5.4
Appendix Sumatera Island Land Cover Map 2020
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
p s.
go
. id

185
186
Lampiran Peta Tutupan Lahan Pulau Jawa 2016
3.5.5
Appendix Jawa Island Land Cover Map 2016
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
p s.
go

. id
Lampiran Peta Tutupan Lahan Pulau Jawa 2020
3.5.6
Appendix Jawa Island Land Cover Map 2020
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
p s.
go
. id

187
188
Lampiran Peta Tutupan Lahan Pulau Kalimantan 2016
3.5.7
Appendix Kalimantan Island Land Cover Map 2016
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
p s.
go

. id
Lampiran Peta Tutupan Lahan Pulau Kalimantan 2020
3.5.8
Appendix Kalimantan Island Land Cover Map 2020
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
p s.
go
. id

189
190
Lampiran Peta Tutupan Lahan Pulau Sulawesi 2016
3.5.9
Appendix Sulawesi Island Land Cover Map 2016
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
p s.
go

. id
Lampiran Peta Tutupan Lahan Pulau Sulawesi 2020
3.5.10
Appendix Sulawesi Island Land Cover Map 2020
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
p s.
go
.id

191
192
Lampiran Peta Tutupan Lahan Pulau Bali dan Nusa Tenggara 2016
3.5.11
Appendix Bali and Nusa Tenggara Island Land Cover Map 2016
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
p s.
go

. id
Lampiran Peta Tutupan Lahan Pulau Bali dan Nusa Tenggara 2020
3.5.12
Appendix Bali and Nusa Tenggara Island Land Cover Map 2020
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
p s.
go
. id

193
194
Lampiran Peta Tutupan Lahan Pulau Maluku 2016
3.5.13
Appendix Maluku Island Land Cover Map 2016
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
p s.
go

.id
Lampiran Peta Tutupan Lahan Pulau Maluku 2020
3.5.14
Appendix Maluku Island Land Cover Map 2020
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
p s.
go
.id

195
196
Lampiran Peta Tutupan Lahan Pulau Papua 2016
3.5.15
Appendix Papua Island Land Cover Map 2016
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
p s.
go

. id
Lampiran Peta Tutupan Lahan Pulau Papua 2020
3.5.15
Appendix Papua Island Land Cover Map 2020
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
p s.
go
. id

197
198
Lampiran Neraca Fisik Tutupan Lahan Indonesia (Hektar), 2016-2020
Appendix 3.1.1 Land Cover Physical Accounts Indonesia (Hectare), 2016-2020
Tutupan Lahan / Land Cover
(Hektar / Hectare)
Hutan Lahan Kering Hutan Lahan Kering Hutan Mangrove Hutan Rawa
Hutan Tanaman Semak/ Belukar Perkebunan Pemukiman
Primer Sekunder Primer Primer
Degraded dryland Primary peat

Primary dryland forest Primary mangrove Plantation forest Shrub Perennial crops Settlement
forest swamp forest
ht
Stok Awal / Opening Stock 2016 39.311.451 tp 36.479.500 1.477.658 5.208.638 4.648.963 13.964.101 14.715.368 3.069.826
Penambahan Terkelola / Managed expansion

s:
Penambahan Alami / Natural expansion
//w
Penilaian Kembali ke Atas / Upwards reappraisal w
Total Penambahan Stok / Total additions to stock
2.487.668 4.119.522
w 190.958 151.530 2.005.846 2.919.106 6.613.164 1.075.522
.b
Pengurangan Terkelola / Managed regression
p
Pengurangan Alami / Natural regression
s.
Penilaian Kembali ke Bawah / Downward regression
go
Total Pengurangan Stok / Total reductions to stock 1.697.022 5.700.238 93.865 508.136 1.194.468 5.769.360 1.174.700 280.854

. id
Stok Akhir / Closing Stock 2020 40.102.097 34.898.783 1.574.751 4.852.031 5.460.342 11.113.847 20.153.832 3.864.494
Lampiran Lanjutan
Appendix 3.1.1 Continued
ht
tp Tutupan Lahan / Land Cover
(Hektar / Hectare)
Pertanian
s:
Savana/ Padang Hutan Mangrove Hutan Rawa Pertanian Lahan Lahan Kering
Tanah Terbuka Danau Belukar Rawa
Rumput Sekunder Sekunder Kering Bercampur
//w
Semak
Bare land Savana

wWater
Degraded man-
grove
Degraded peat
swamp forest
Wetland shrub Dry cultivation
Dry cultiva-
tion & shrub
4.039.290 2.953.526
w1.998.545 1.399.996 5.867.907 7.872.297 9.699.624 26.263.380
Stok Awal / Opening Stock 2016 .b
p
s.
Penilaian Kembali ke Atas / Upwards reappraisal
go
832.820 747.798 221.473
.
212.806
id 1.753.933 1.733.786 2.078.401 5.100.452
Total Pengurangan Stok / Total reductions to stock 3.281.819 956.783 93.650 207.757 724.054 2.131.765 3.402.579 5.233.031
Stok Akhir / Closing Stock 2020 1.590.290 2.744.541 2.126.368 1.405.046 6.897.787 7.474.318 8.375.446 26.130.801

199
200
Lampiran Lanjutan
(Hektar / Hectare)
Bandara/ Pelabu- Transmigrasi/ Diskrepansi

Sawah Tambak Pertambangan Rawa Total
han Kampung Statistik
Statistical
ht
Rice Coastal fish pond Airport/seaport Transmigration Mining Swamp Total
Discrepancy
tp
Stok Awal / Opening Stock 2016 7.847.959 s:932.001 22.017 268.572 682.001 1.402.477 1.565.578 191.690.677
Penambahan Terkelola / Managed expansion 0

//w
Penambahan Alami / Natural expansion w 0
Penilaian Kembali ke Atas / Upwards reappraisal w 0
1.460.463 180.396 7.183 37.179 231.146 211.139 0 34.372.289

.b
Total Penambahan Stok / Total additions to stock p 0
Pengurangan Terkelola / Managed regression 0

s.
Pengurangan Alami / Natural regression 0
go

Penilaian Kembali ke Bawah / Downward regression 0
. id
Total Pengurangan Stok / Total reductions to stock 1.323.138 111.367 1.546 108.332 86.721 291.104 0 34.372.289
Stok Akhir / Closing Stock 2020 7.985.284 1.001.031 27.653 197.419 826.426 1.322.513 1.565.578 191.690.677
Lampiran Neraca Fisik Tutupan Pulau Sumatera (Hektar), 2016-2020
Appendix 3.2.2 Land Cover Physical Accounts Sumatera Island (Hectare), 2016-2020
ht
tp Tutupan Lahan / Land Cover
(Hektar / Hectare)
s:
//w
forest w swamp forest
Stok Awal / Opening Stock 2016 4.706.629 4.854.919 w 144.187 212.307 1.460.177 3.556.932 8.348.712 1.010.079
.b
Penambahan Terkelola / Managed expansion p

s.
go
454.245 451.268 2.990 56.182 1.157.675 1.073.020 3.985.260 235.890
. id
Total Pengurangan Stok / Total reductions to stock 194.995 881.838 21.016 36.637 154.576 1.734.139 475.862 62.527
Stok Akhir / Closing Stock 2020 4.965.880 4.424.349 126.160 231.853 2.463.277 2.895.813 11.858.110 1.183.442

201
202
Lampiran Lanjutan
(Hektar / Hectare)
Pertanian
ht
tp Semak
Degraded man- Degraded peat Dry cultiva-

Bare land Savana Water Wetland shrub Dry cultivation
s: grove swamp forest tion & shrub
Stok Awal / Opening Stock 2016 2.037.840 221.054

//w 481.883 428.982 1.374.190 2.491.019 4.551.677 9.428.337

w
Penambahan Alami / Natural expansion w
Penilaian Kembali ke Atas / Upwards reappraisal .b
209.974 21.727
p
78.368 64.132 129.154 572.884 483.286 1.758.196
Total Penambahan Stok / Total additions to stock s.
go

. id
Total Pengurangan Stok / Total reductions to stock 1.939.797 144.168 19.507 54.534 268.429 1.080.441 1.591.064 2.057.167
Lampiran Lanjutan
(Hektar / Hectare)

ht
tp han Kampung Statistik
Statistical
Discrepancy
s:
Stok Awal / Opening Stock 2016 1.675.889 203.783//w 5.712 89.028 247.921 181.919 366.150 48.079.328

w 0

w 0
Penilaian Kembali ke Atas / Upwards reappraisal 0

.b
249.260 23.012
p
2.051 13.710 40.142 37.972 0 11.100.399
s.
go 0

. id 0
Total Pengurangan Stok / Total reductions to stock 274.873 34.247 427 33.414 19.506 21.236 0 11.100.399
Stok Akhir / Closing Stock 2020 1.650.276 192.548 7.336 69.325 268.557 198.655 366.150 48.079.328

203
204
Lampiran Neraca Fisik Tutupan Lahan Pulau Jawa (Hektar), 2016-2020
Appendix 3.2.3 Land Cover Physical Accounts Ja Island (Hectare), 2016-2020
(Hektar / Hectare)

ht
forest swamp forest
tp
Stok Awal / Opening Stock 2016 63.390 747.521
s: 13.517 0 2.419.467 135.236 397.918 1.396.309

//w
1.023 89.771 19 0 313.156 56.986 142.652 345.976
.b
Total Penambahan Stok / Total additions to stock p
s.
go

. id
Total Pengurangan Stok / Total reductions to stock 2.877 63.048 720 0 859.171 50.568 62.493 137.952
Stok Akhir / Closing Stock 2020 61.536 774.244 12.815 0 1.873.452 141.655 478.077 1.604.333
Lampiran Lanjutan
(Hektar / Hectare)
ht
Pertanian
tp
Semak
s:
//w
grove swamp forest tion & shrub
Stok Awal / Opening Stock 2016 50.866 12.502

w 76.710 14.771 14 7.355 1.907.573 2.304.428
w
.b
Penambahan Alami / Natural expansion p
s.
12.166 1.627 12.793 9.611 913 2.698 533.283 945.486
go
. id
Total Pengurangan Stok / Total reductions to stock 34.468 395 8.145 1.830 14 7.143 725.076 407.715
Stok Akhir / Closing Stock 2020 28.563 13.733 81.358 22.552 913 2.910 1.715.780 2.842.199

205
206
Lampiran Lanjutan
(Hektar / Hectare)

Statistical
Discrepancy
Stok Awal / Opening Stock 2016 3.732.635 200.182 8.110 0 3.568 2.696 -550.566 12.944.202
ht
0
tp
s:
Penambahan Alami / Natural expansion //w 0
Penilaian Kembali ke Atas / Upwards reappraisal 0
424.854 51.892
w 1.286 0 6.412 228 0 2.952.831
w
0
.b
Pengurangan Terkelola / Managed regression p 0

s.
Penilaian Kembali ke Bawah / Downward regression go 0
Total Pengurangan Stok / Total reductions to stock 571.416 17.136 718 0 178 1.767 0 2.952.831

. id
Stok Akhir / Closing Stock 2020 3.586.073 234.938 8.679 0 9.801 1.156 -550.566 12.944.202
Lampiran Neraca Fisik Tutupan Lahan Pulau Kalimantan (Hektar), 2016-2020
Appendix 3.2.4 Land Cover Physical Accounts Kalimantan Island (Hectare), 2016-2020
(Hektar / Hectare)
ht
Primer
tp
Sekunder Primer Primer

s:
forest swamp forest
Stok Awal / Opening Stock 2016 9.429.443 12.937.262 58.191 75.593 706.173 5.181.289 5.298.476 230.065
//w
w
Penambahan Terkelola / Managed expansion w
Penambahan Alami / Natural expansion .b
Penilaian Kembali ke Atas / Upwards reappraisal p
204.380 1.114.275 26.976 1.764 493.495 776.662 2.068.901 129.310
s.
Total Penambahan Stok / Total additions to stock go
. id
Total Pengurangan Stok / Total reductions to stock 248.193 1.048.132 13.512 16.313 170.662 1.963.196 533.828 30.065
Stok Akhir / Closing Stock 2020 9.385.631 13.003.404 71.655 61.044 1.029.006 3.994.755 6.833.549 329.310

207
208
Lampiran Lanjutan
(Hektar / Hectare)
Pertanian
Semak

ht
tp grove swamp forest tion & shrub
Stok Awal / Opening Stock 2016 1.209.579 s: 228 570.709 429.864 3.150.080 3.608.188 982.031 7.727.449

//w
371.268 0 51.072 76.465 292.554 718.802 306.858 1.030.884
.b
p
s.
go

Penilaian Kembali ke Bawah / Downward regression .
Total Pengurangan Stok / Total reductions to stock 910.874 228 10.290 72.917 306.958 729.449 465.374 1.097.104
id
Stok Akhir / Closing Stock 2020 669.973 0 611.490 433.412 3.135.676 3.597.540 823.514 7.661.229
Lampiran Lanjutan
(Hektar / Hectare)
ht
tp han Kampung Statistik
Statistical
s:
Discrepancy
Stok Awal / Opening Stock 2016 817.345 318.438 1.825 66.678 403.620 460.670 751.812 54.415.007
//w
w 0
Penambahan Terkelola / Managed expansion w 0
Penambahan Alami / Natural expansion .b 0
Penilaian Kembali ke Atas / Upwards reappraisal p 0
99.424 61.431 842 11.175 152.449 88.424 0 8.077.410

s.
0
go
. id 0
Total Pengurangan Stok / Total reductions to stock 217.350 47.217 66 28.122 60.143 107.415 0 8.077.410
Stok Akhir / Closing Stock 2020 699.419 332.652 2.600 49.731 495.926 441.679 751.812 54.415.007

209
210
Lampiran Neraca Fisik Tutupan Lahan Pulau Sulawesi (Hektar), 2016-2020
Appendix 3.2.5 Land Cover Physical Accounts Sulawesi Island (Hectare), 2016-2020
(Hektar / Hectare)

ht forest swamp forest
Stok Awal / Opening Stock 2016 3.832.834 tp 5.219.526 39.599 643 18.532 2.088.359 457.454 169.454

s:
//w
1.048.912 359.111 w 1.711 15 26.969 268.767 242.082 125.594
.b
p
s.
go
Total Pengurangan Stok / Total reductions to stock 156.126 1.278.039 5.291 606 6.651 758.914 77.924 12.679

. id
Stok Akhir / Closing Stock 2020 4.725.620 4.300.597 36.019 51 38.850 1.598.213 621.613 282.369
Lampiran Lanjutan
(Hektar / Hectare)
ht
tp Pertanian
Semak
s:
//w
133.551 257.428 199.346 135.765 13.469 66.090 1.229.246 3.546.943
Stok Awal / Opening Stock 2016
w
w
Penambahan Terkelola / Managed expansion .b
Penilaian Kembali ke Atas / Upwards reappraisal s.
59.428 152.493 31.348 7.655 6.316 5.930 374.024 580.269
go
. id
Total Pengurangan Stok / Total reductions to stock 76.269 44.989 4.485 30.727 5.637 33.901 263.502 815.189

211
212
Lampiran Lanjutan
(Hektar / Hectare)

Statistical
Discrepancy
ht
Stok Awal / Opening Stock 2016 1.057.118
tp 185.002 2.166 12.646 14.985 735 175.426 18.856.319
0
s:
//w
Penambahan Alami / Natural expansion 0

w 0
w
438.348 38.364 575 4.147 25.598 878 0 3.798.533
.b
0
p
s.
go

Total Pengurangan Stok / Total reductions to stock 210.989 10.706 17
. 926
id 4.730 235 0 3.798.533
Stok Akhir / Closing Stock 2020 1.284.477 212.659 2.724 15.867 35.853 1.378 175.426 18.856.319
Lampiran Neraca Fisik Tutupan Lahan Pulau Bali - Nusa Tenggara (Hektar), 2016-2020
Appendix 3.2.6 Land Cover Physical Accounts Bali - Nusa Tenggara Island (Hectare), 2016-2020
(Hektar / Hectare)
ht
tp
forest swamp forest
Stok Awal / Opening Stock 2016 884.105 1.962.143 17.025 0 6.006 788.729 2.387 154.341
s:
//w

w
w
.b
178.067 657.442 2.335
p 0 14.215 372.439 1.833 143.134
s.
go
Pengurangan Alami / Natural regression .
id
Total Pengurangan Stok / Total reductions to stock 162.873 867.258 5.394 0 2.775 535.797 258 10.895
Stok Akhir / Closing Stock 2020 899.300 1.752.327 13.966 0 17.446 625.371 3.961 286.581

213
214
Lampiran Lanjutan
(Hektar / Hectare)
Pertanian
ht
Rumput
tp Sekunder Sekunder Kering Bercampur
Semak

s:
Stok Awal / Opening Stock 2016 42.145 1.062.693 27.807 20.986 771 3.146 667.640 1.155.953
//w
w
20.665 379.719 14.276 7.953 86 472 307.144 408.394
s.

. id
Total Pengurangan Stok / Total reductions to stock 23.411 284.296 1.902 6.220 596 1.664 241.399 516.279
Stok Akhir / Closing Stock 2020 39.399 1.158.115 40.181 22.719 261 1.955 733.385 1.048.069
Lampiran Lanjutan

ht
(Hektar / Hectare)
tp
s:
Statistical
Discrepancy
//w
Stok Awal / Opening Stock 2016 529.788 23.234 w 2.048 421 1.867 1.830 -48.019 7.307.048
w 0
Penambahan Terkelola / Managed expansion .b 0
Penambahan Alami / Natural expansion p 0
Penilaian Kembali ke Atas / Upwards reappraisal s. 0
193.558 5.495 164 210 2.045 563 0 2.710.211

go
. id 0
Total Pengurangan Stok / Total reductions to stock 46.246 1.595 152 22 360 820 0 2.710.211
Stok Akhir / Closing Stock 2020 677.100 27.135 2.060 609 3.552 1.574 -48.019 7.307.048

215
216
Lampiran Neraca Fisik Tutupan Lahan Pulau Maluku (Hektar), 2016-2020
3.2.7
Appendix Land Cover Physical Accounts Maluku Island (Hectare), 2016-2020
(Hektar / Hectare)

ht
forest swamp forest
tp
Stok Awal / Opening Stock 2016 772.925 3.966.051
s: 106.458 934 36.728 919.380 33.723 40.382

//w
7.198 289.132 23.850 0 9 194.457 15.868 16.496
.b
Total Penambahan Stok / Total additions to stock p
s.
go

. id
Total Pengurangan Stok / Total reductions to stock 159.533 105.043 4.679 211 338 145.672 5.195 7.394
Stok Akhir / Closing Stock 2020 620.590 4.150.139 125.629 723 36.399 968.165 44.396 49.484
Lampiran Lanjutan
(Hektar / Hectare)
ht
tp Pertanian
Semak
s:
//w
23.846 206.622 13.683 156.507 21.989 24.779 282.332 1.128.767
Stok Awal / Opening Stock 2016
w
w
Penambahan Terkelola / Managed expansion .b
Penilaian Kembali ke Atas / Upwards reappraisal s.
27.575 12.173 3.863 7.741 292 4.616 43.689 172.899
go
. id
Total Pengurangan Stok / Total reductions to stock 16.651 80.349 391 28.807 1.069 11.805 81.945 177.328
Stok Akhir / Closing Stock 2020 34.771 138.445 17.156 135.441 21.213 17.590 244.076 1.124.338

217
218
Lampiran Lanjutan
(Hektar / Hectare)

Statistical
ht
Discrepancy
tp
Stok Awal / Opening Stock 2016 20.547 s: 847 904 20.199 3.819 324 107.907 7.889.653

//w
Penambahan Alami / Natural expansion w 0
Penilaian Kembali ke Atas / Upwards reappraisal w 0
11.615 82 421 2.560 3.887 108 0 838.530

.b
Total Penambahan Stok / Total additions to stock p 0

s.
go

. id 0
Total Pengurangan Stok / Total reductions to stock 1.747 41 79 10.106 74 74 0 838.530
Stok Akhir / Closing Stock 2020 30.414 888 1.246 12.653 7.632 357 107.907 7.889.653
Lampiran Neraca Fisik Tutupan Lahan Pulau Papua (Hektar), 2016-2020
Appendix 3.2.8 Land Cover Physical Accounts Papua Island (Hectare), 2016-2020
(Hektar / Hectare)
ht
Primer
tp
Sekunder Primer Primer

s:
forest swamp forest
Stok Awal / Opening Stock 2016 19.622.123 6.792.077 1.098.681 4.919.161 1.879 1.294.176 176.699 69.195
//w
w
593.843 1.158.523 133.077 93.568 327 176.774 156.568 79.122
s.
. id
Total Pengurangan Stok / Total reductions to stock 772.427 1.456.878 43.252 454.369 293 581.074 19.140 19.341
Stok Akhir / Closing Stock 2020 19.443.539 6.493.722 1.188.506 4.558.360 1.913 889.875 314.127 128.976

219
220
Lampiran Lanjutan
(Hektar / Hectare)
Pertanian
ht
tp Semak

s:
Stok Awal / Opening Stock 2016 541.462 1.192.999 628.407 213.121 1.307.394 1.671.719 79.126 971.503
//w
w
w
.b
131.744 180.060
p
29.754 39.250 1.324.619 428.384 30.116 204.322
s.
go

. id
Total Pengurangan Stok / Total reductions to stock 280.350 402.359 48.930 12.722 141.351 267.361 34.219 162.248
Lampiran Lanjutan
(Hektar / Hectare)
ht
Sawah
tp
Tambak Pertambangan Rawa Total
Statistical
s:
//w Discrepancy
Stok Awal / Opening Stock 2016 14.637 516 1.251 79.600 6.221 754.304 762.867 42.199.120
w 0

w 0
Penambahan Alami / Natural expansion 0

.b
Penilaian Kembali ke Atas / Upwards reappraisal p 0
43.404 120 1.844 5.377 613 82.967 0 4.894.376

s.
go
0

. id 0
Total Pengurangan Stok / Total reductions to stock 517 426 87 35.743 1.730 159.558 0 4.894.376
Stok Akhir / Closing Stock 2020 57.524 210 3.008 49.234 5.104 677.713 762.867 42.199.120

221
Lampiran Matriks Perubahan Tutupan Lahan Indonesia (Hektar), 2016-2020
Appendix 3.3.1 Land Cover Net Change Matrix Indonesia (Hectare), 2016-2020
Hutan La- Hutan Hutan Hutan
Hutan Semak/
222
Stok Awal 2016 han Kering Lahan Kering Mangrove Rawa Perkebunan
Tanaman Belukar
Pri-
Degraded
Opening Stock Primary dry- Primary mary peat Plantation Perennial
dryland Shrub
2016 land forest mangrove swamp forest crops
forest
forest
Hutan Lahan Kering Primer Primary dryland forest 39.311.451 0 683.144 -1.316 142.028 -1.654 18.740 -26.027
Hutan Lahan Kering Sekunder Degraded dryland forest 36.479.500 -683.144 0 -1.311 107.701 -25.752 762.054 -206.539
Hutan Mangrove Primer Primary mangrove 1.477.658 1.316 1.311 0 41.686 -6 -838 -356
Hutan Rawa Primer Primary peat swamp forest 5.208.638 -142.028 -107.701 -41.686 0 -3.974 -800 -6.557
Hutan Tanaman Plantation forest 4.648.963 1.654 25.752 6 3.974 0 305.329 -34.291
Semak/ Belukar Shrub 13.964.101 -18.740 -762.054 838 800 -305.329 0 -848.239
ht
Perkebunan Perennial crops
tp 14.715.368 26.027 206.539 356 6.557 34.291 848.239 0
Pemukiman Settlement 3.069.826 3.499 51.091 650 773 19.463 64.225 38.640
s:
Tanah Terbuka Bare land 4.039.290 7.727 105.762 885 3.001 -871.092 -124.721 -912.397
//w
Savana/ Padang Rumput Savana 2.953.526 w -23.594 47.997 -10.797 -529 -16.860 64.270 -28.884
Danau Water 1.998.545 w -4.915 11.410 5.251 1.582 1.918 10.228 15.772
Hutan Mangrove Sekunder Degraded mangrove 1.399.996 941
.b -823 14.454 5.677 1.005 3.115 -9.159
Hutan Rawa Sekunder Degraded peat swamp forest 5.867.907 19.730

p 880.466 -62.620 4.050 -25.948 107.002 -71.469
Belukar Rawa Wetland shrub 7.872.297 4.690 4.038 -5.856 33.472 -51.439 31.245 -646.738
s.
Pertanian Lahan Kering Dry cultivation 9.699.624 -4.784 4.645 -142 381 84.569 82.936 -1.043.924
go

Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak Dry cultivation & shrub 26.263.380 13.881 380.167
. id -600 851 350.503 582.008 -1.326.810
Sawah Rice 7.847.959 1.747 30.224 745 349 -3.587 53.819 -265.418
Tambak Coastal fish pond 932.001 372 564 3.119 52 341 1.704 -19.154
Bandara/ Pelabuhan Airport/seaport 22.017 4 195 101 0 -1 257 1.127
Transmigrasi/ Kampung Transmigration 268.572 -82 -2.192 0 7 -19 454 -25.082
Pertambangan Mining 682.001 1.947 19.495 234 3 3.840 42.346 -4.738

Rawa Swamp 1.402.477 3.108 685 597 4.192 -1.647 -1.361 -18.222
Diskrepansi Statistik Statistical Discrepancy 1.565.578 0 0 0 0 0 0 0
Total Total 191.690.677 -790.646 1.580.716 -97.093 356.607 -811.378 2.850.254 -5.438.464
Lampiran Lanjutan
Savana/ Hutan
Tanah Ter- Hutan Rawa Belukar Pertanian
Pemukiman Padang Danau Mangrove
buka Sekunder Rawa Lahan Kering
Rumput Sekunder
Degraded Degraded peat Wetland

Settlement Bare land Savana Water Dry cultivation
mangrove swamp forest shrub
Hutan Lahan Kering Primer Primary dryland forest -3.499 -7.727 23.594 4.915 -941 -19.730 -4.690 4.784
Hutan Lahan Kering Sekunder Degraded dryland forest -51.091 -105.762 -47.997 -11.410 823 -880.466 -4.038 -4.645
Hutan Mangrove Primer Primary mangrove -650 -885 10.797 -5.251 -14.454 62.620 5.856 142
Hutan Rawa Primer Primary peat swamp forest -773 -3.001 529 -1.582 -5.677 -4.050 -33.472 -381
ht
Hutan Tanaman Plantation forest -19.463 871.092 16.860 -1.918 -1.005 25.948 51.439 -84.569
tp
Semak/ Belukar Shrub -64.225 124.721 -64.270 -10.228 -3.115 -107.002 -31.245 -82.936
s:
Perkebunan Perennial crops -38.640 912.397 28.884 -15.772 9.159 71.469 646.738 1.043.924
//w
Pemukiman Settlement 0 w 14.980 13.083 -2.236 2.816 1.132 10.221 165.570
Tanah Terbuka Bare land -14.980 w 0 -96.062 -13.832 4.316 27.947 -261.642 -97.222
Savana/ Padang Rumput Savana -13.083 96.062

.b 0 -2.930 1.036 -59.593 -249.507 2.180
Danau Water 2.236 13.832p 2.930 0 9.021 1.235 13.335 10.032

Hutan Mangrove Sekunder Degraded mangrove -2.816 -4.316 -1.036 -9.021 0 6.705 21.461 1.875
s.
Hutan Rawa Sekunder Degraded peat swamp forest -1.132 -27.947 59.593 -1.235 -6.705 0 163.540 -4.000
go
Belukar Rawa Wetland shrub -10.221 261.642 249.507
. -13.335
id -21.461 -163.540 0 -99.792
Pertanian Lahan Kering Dry cultivation -165.570 97.222 -2.180 -10.032 -1.875 4.000 99.792 0
Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak Dry cultivation & shrub -261.808 107.727 -31.204 -20.200 -187 -4.792 18.496 341.084
Sawah Rice -151.558 7.528 35.518 -202 -248 2.068 45.653 125.941
Tambak Coastal fish pond -1.201 10.444 865 -6.461 21.662 582 303 7.192
Bandara/ Pelabuhan Airport/seaport 420 502 77 5 130 19 34 1.081
Transmigrasi/ Kampung Transmigration 7.597 1.177 156 -48 81 1.034 1.563 -8.692
Pertambangan Mining -3.149 29.864 -3.644 -1.477 1.221 9.354 5.680 7.919
Rawa Swamp -1.062 49.448 12.986 -5.571 355 -4.818 -101.537 -5.311

Diskrepansi Statistik Statistical Discrepancy 0 0 0 0 0 0 0 0
Total Total -794.668 2.449.000 208.985 -127.823 -5.049 -1.029.879 397.979 1.324.178
223
Lampiran Lanjutan
Pertanian La-
224
Trans-
han Kering Bandara/ Pertamban- Total Peruba-
Sawah Tambak migrasi/ Rawa Stok Akhir 2020
Bercampur Pelabuhan gan han
Kampung
Semak
Dry cultiva- Coastal Airport/ Transmi- Total Net Closing Stock

Rice Mining Swamp
tion & shrub fish pond seaport gration Change 2020
Hutan Lahan Kering Primer Primary dryland forest -13.881 -1.747 -372 -4 82 -1.947 -3.108 790.646 40.102.097
Hutan Lahan Kering Sekunder Degraded dryland forest -380.167 -30.224 -564 -195 2.192 -19.495 -685 -1.580.716 34.898.783
Hutan Mangrove Primer Primary mangrove 600 -745 -3.119 -101 0 -234 -597 97.093 1.574.751
Hutan Rawa Primer Primary peat swamp forest -851 -349 -52 0 -7 -3 -4.192 -356.607 4.852.031
Hutan Tanaman Plantation forest -350.503 3.587 -341 1 19 -3.840 1.647 811.378 5.460.342
ht
Semak/ Belukar Shrub -582.008 -53.819 -1.704 -257 -454 -42.346 1.361 -2.850.254 11.113.847
tp
Perkebunan Perennial crops 1.326.810 265.418 19.154 -1.127 25.082 4.738 18.222 5.438.464 20.153.832
s:
Pemukiman Settlement 261.808 151.558 1.201 -420 -7.597 3.149 1.062 794.668 3.864.494
//w
Tanah Terbuka Bare land -107.727 -7.528
w -10.444 -502 -1.177 -29.864 -49.448 -2.449.000 1.590.290
Savana/ Padang Rumput Savana 31.204 -35.518 w -865 -77 -156 3.644 -12.986 -208.985 2.744.541
Danau Water 20.200 202 .b6.461 -5 48 1.477 5.571 127.823 2.126.368

Hutan Mangrove Sekunder Degraded mangrove 187 248 -21.662
p -130 -81 -1.221 -355 5.049 1.405.046
Hutan Rawa Sekunder Degraded peat swamp forest 4.792 -2.068 -582 -19 -1.034 -9.354 4.818 1.029.879 6.897.787
s.
Belukar Rawa Wetland shrub -18.496 -45.653 -303 -34 -1.563 -5.680 101.537 -397.979 7.474.318
go

Pertanian Lahan Kering Dry cultivation -341.084 -125.941 -7.192 -1.081
. 8.692 -7.919 5.311 -1.324.178 8.375.446
Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak Dry cultivation & shrub 0 -259.013 -5.849 -1.121
id 26.846 -40.780 -1.777 -132.579 26.130.801
Sawah Rice 259.013 0 -41.812 -740 21.043 8.514 8.727 137.325 7.985.284
Tambak Coastal fish pond 5.849 41.812 0 -74 65 -207 1.201 69.029 1.001.031
Bandara/ Pelabuhan Airport/seaport 1.121 740 74 0 -187 -61 0 5.636 27.653
Transmigrasi/ Kampung Transmigration -26.846 -21.043 -65 187 0 -55 714 -71.152 197.419
Pertambangan Mining 40.780 -8.514 207 61 55 0 2.941 144.425 826.426

Rawa Swamp 1.777 -8.727 -1.201 0 -714 -2.941 0 -79.965 1.322.513
Diskrepansi Statistik Statistical Discrepancy 0 0 0 0 0 0 0 0 1.565.578
Total Total 132.579 -137.325 -69.029 -5.636 71.152 -144.425 79.965 0 191.690.677
Lampiran Matriks Perubahan Tutupan Lahan Pulau Sumatera (Hektar), 2016-2020
Appendix 3.3.2 Land Cover Net Change Matrix Sumatera Island (Hectare), 2016-2020
Hutan La- Hutan Hutan Hutan
Hutan Semak/
Stok Awal 2016 han Kering Lahan Kering Mangrove Rawa Perkebunan
Tanaman Belukar
Pri-
Degraded
Opening Stock Primary dry- Primary mary peat Plantation Perennial
dryland Shrub
2016 land forest mangrove swamp forest crops
forest
forest
Hutan Lahan Kering Primer Primary dryland forest 4.706.629 0 310.348 0 0 -126 -30.597 -475
Hutan Lahan Kering Sekunder Degraded dryland forest 4.854.919 -310.348 0 -218 266 -26.922 -77.829 -44.494
Hutan Mangrove Primer Primary mangrove 144.187 0 218 0 0 0 -492 -64

ht
tp
Hutan Rawa Primer Primary peat swamp forest 212.307 0 -266 0 0 -3.479 -170 -336
Hutan Tanaman Plantation forest 1.460.177 126 26.922 0 3.479 0 113.389 -13.422
s:
Semak/ Belukar Shrub 3.556.932 30.597 77.829 492 170 -113.389 0 -577.166
//w
Perkebunan Perennial crops 8.348.712 w 475 44.494 64 336 13.422 577.166 0
Pemukiman Settlement 1.010.079

w 79 584 31 2 1.007 10.953 22.722
Tanah Terbuka Bare land 2.037.840 3.451 22.509 159 2.668 -722.466 -100.575 -569.333
.b
Savana/ Padang Rumput Savana 221.054 547
p 430 -3 0 -16.852 2.699 -3.993
Danau Water 481.883 1.054 3.610 3.106 -2 69 4.253 14.956

s.
Hutan Mangrove Sekunder Degraded mangrove 428.982 0 189 13.440 722 867 49 -5.511
go
Hutan Rawa Sekunder Degraded peat swamp forest 1.374.190 0
.
-53.596 id -107 -34.008 -24.752 -1.038 -23.560
Belukar Rawa Wetland shrub 2.491.019 -32 5.650 1.656 6.766 -54.659 -20.889 -556.168
Pertanian Lahan Kering Dry cultivation 4.551.677 1.454 -48.831 -26 0 -8.343 -21.604 -695.723
Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak Dry cultivation & shrub 9.428.337 13.077 42.719 -753 50 -45.570 196.241 -856.216
Sawah Rice 1.675.889 2 -3.950 -30 0 78 6.093 -156.199

Tambak Coastal fish pond 203.783 0 0 15 0 0 561 -19.740
Bandara/ Pelabuhan Airport/seaport 5.712 0 0 0 0 -1 155 924
Transmigrasi/ Kampung Transmigration 89.028 0 0 0 0 0 30 -14.777
Pertambangan Mining 247.921 265 1.692 204 0 -405 4.420 -3.064

Rawa Swamp 181.919 0 19 -3 4 -1.577 -1.696 -7.758
Diskrepansi Statistik Statistical Discrepancy 366.150 0 0 0 0 0 0 0
225
Total Total 48.079.328 -259.251 430.570 18.026 -19.546 -1.003.099 661.119 -3.509.398
Lampiran Lanjutan
Savana/ Hutan Hutan
226
Tanah Ter- Belukar Pertanian
Pemukiman Padang Danau Mangrove Rawa
buka Rawa Lahan Kering
Rumput Sekunder Sekunder
Degraded
Degraded peat Wetland
mangrove swamp shrub
forest
Hutan Lahan Kering Primer Primary dryland forest -79 -3.451 -547 -1.054 0 0 32 -1.454
Hutan Lahan Kering Sekunder Degraded dryland forest -584 -22.509 -430 -3.610 -189 53.596 -5.650 48.831
Hutan Mangrove Primer Primary mangrove -31 -159 3 -3.106 -13.440 107 -1.656 26
Hutan Rawa Primer Primary peat swamp forest -2 -2.668 0 2 -722 34.008 -6.766 0
Hutan Tanaman Plantation forest ht -1.007 722.466 16.852 -69 -867 24.752 54.659 8.343
Semak/ Belukar Shrub tp -10.953 100.575 -2.699 -4.253 -49 1.038 20.889 21.604
Perkebunan Perennial crops s: -22.722 569.333 3.993 -14.956 5.511 23.560 556.168 695.723
Pemukiman Settlement //w 0 9.152 62 -882 217 96 1.663 59.770
Tanah Terbuka Bare land -9.152 0 6.793 -3.051 1.436 5.293 -154.034 -82.525
Savana/ Padang Rumput Savana -62

w -6.793 0 -145 -117 -13 -96.955 -733
Danau Water 882

w 3.051 145 0 4.178 731 7.013 5.220
Hutan Mangrove Sekunder Degraded mangrove -217 -1.436 117 -4.178 0 5.615 -850 2.991
.b
Hutan Rawa Sekunder Degraded peat swamp forest -96
p
-5.293 s. 13 -731 -5.615 0 16.695 -31
Belukar Rawa Wetland shrub -1.663 154.034 96.955 -7.013 850 -16.695 0 -70.322
Pertanian Lahan Kering Dry cultivation -59.770 82.525 733 -5.220 -2.991 31 70.322 0
go

Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak Dry cultivation & shrub -55.763 105.469
.
-5.508 id-6.061 -1.035 3.458 -20.460 351.157
Sawah Rice -17.321 5.910 5.546 -1.872 -310 -544 45.761 69.914
Tambak Coastal fish pond 1.933 2.311 148 -1.658 3.027 57 1.832 -304
Bandara/ Pelabuhan Airport/seaport -66 211 0 0 10 0 -3 360
Transmigrasi/ Kampung Transmigration 5.945 103 0 -7 13 0 -95 -1.025
Pertambangan Mining -2.327 9.766 264 -577 661 737 1.157 132
Rawa Swamp -309 7.227 2 -421 -165 3.448 17.836 100
Total Total -173.363 1.729.823 122.441 -58.861 -9.598 139.275 507.558 1.107.778
Lampiran Lanjutan
Pertanian La-
Bandara/ Trans-
han Kering Pertam- Total Peruba- Stok Akhir
Sawah Tambak Pelabu- migrasi/ Rawa
Bercampur bangan han 2020
han Kampung
Semak
Dry cultiva- Coastal Airport/ Transmi- Total Net Closing Stock
Rice Mining Swamp
tion & shrub fish pond seaport gration Change 2020
Hutan Lahan Kering Primer Primary dryland forest -13.077 -2 0 0 0 -265 0 259.251 4.965.880
Hutan Lahan Kering Sekunder Degraded dryland forest -42.719 3.950 0 0 0 -1.692 -19 -430.570 4.424.349
Hutan Mangrove Primer Primary mangrove ht 753 30 -15 0 0 -204 3 -18.026 126.160
Hutan Rawa Primer Primary peat swamp forest tp -50 0 0 0 0 0 -4 19.546 231.853
Hutan Tanaman Plantation forest 45.570 -78 0 1 0 405 1.577 1.003.099 2.463.277
Semak/ Belukar Shrub -196.241 -6.093 -561 -155 -30 -4.420 1.696 -661.119 2.895.813
s:
Perkebunan Perennial crops 856.216 156.199 19.740 -924 14.777 3.064 7.758 3.509.398 11.858.110
//w
Pemukiman Settlement 55.763 17.321
w -1.933 66 -5.945 2.327 309 173.363 1.183.442
w -2.311 -211 -103 -9.766 -7.227 -1.729.823 308.018
Savana/ Padang Rumput Savana 5.508 -5.546 -148 0 0 -264 -2 -122.441 98.613
.b
Danau Water 6.061 1.872
p
1.658 0 7 577 421 58.861 540.744
Hutan Mangrove Sekunder Degraded mangrove 1.035 310 -3.027 -10 -13 -661 165 9.598 438.580
s.
Hutan Rawa Sekunder Degraded peat swamp forest -3.458 544 -57 0 0 -737 -3.448 -139.275 1.234.915
go
Belukar Rawa Wetland shrub 20.460 -45.761 -1.832
. 3 id 95 -1.157 -17.836 -507.558 1.983.462
Pertanian Lahan Kering Dry cultivation -351.157 -69.914 304 -360 1.025 -132 -100 -1.107.778 3.443.899
Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak Dry cultivation & shrub 0 -18.901 -201 -237 10.236 -7.825 -2.849 -298.971 9.129.367
Sawah Rice 18.901 0 -2 -39 -104 474 2.078 -25.613 1.650.276
Tambak Coastal fish pond 201 2 0 0 0 0 379 -11.235 192.548
Bandara/ Pelabuhan Airport/seaport 237 39 0 0 -242 0 0 1.624 7.336
Transmigrasi/ Kampung Transmigration -10.236 104 0 242 0 0 0 -19.703 69.325
Pertambangan Mining 7.825 -474 0 0 0 0 362 20.636 268.557

Rawa Swamp 2.849 -2.078 -379 0 0 -362 0 16.736 198.655

Diskrepansi Statistik Statistical Discrepancy 0 0 0 0 0 0 0 0 366.150
Total Total 298.971 25.613 11.235 -1.624 19.703 -20.636 -16.736 0 48.079.328
227
Lampiran Matriks Perubahan Tutupan Pulau Jawa (Hektar), 2016-2020
Appendix 3.3.3 Land Cover Net Change Matrix Jawa Island (Hectare), 2016-2020
Hutan La- Hutan La- Hutan Hutan
228
Stok Awal Hutan Semak/
han Kering han Kering Mangrove Rawa Perkebunan
2016 Tanaman Belukar
Pri-
Degraded
Opening Primary dry- Primary mary peat Plantation Perennial
dryland Shrub
Stock 2016 land forest mangrove swamp forest crops
forest
forest
Hutan Lahan Kering Primer Primary dryland forest 63.390 0 -1.797 0 0 -97 46 0
Hutan Lahan Kering Sekunder Degraded dryland forest 747.521 1.797 0 356 0 34.787 -6.952 24
Hutan Mangrove Primer Primary mangrove 13.517 0 -356 0 0 -17 0 0
Hutan Rawa Primer Primary peat swamp forest 0 0 0 0 0 0 0 0
Hutan Tanaman Plantation forest ht 2.419.467 97 -34.787 17 0 0 -4.575 -23.257
Semak/ Belukar Shrub tp 135.236 -46 6.952 0 0 4.575 0 -120
Perkebunan Perennial crops 397.918

s: 0 -24 0 0 23.257 120 0
Pemukiman Settlement 1.396.309

//w 0 380 0 0 18.549 565 2.876
Tanah Terbuka Bare land 50.866 -5 -228 0 0 -10.744 -5.354 -975
Savana/ Padang Rumput Savana 12.502

w 0 102 -4 0 260 1.141 0
Danau Water 76.710

w -2 1 1 0 1.841 14 -9
Hutan Mangrove Sekunder Degraded mangrove 14.771 0 726 331 0 -20 386 0
.b
Hutan Rawa Sekunder Degraded peat swamp forest 14 0
p s.536 0 0 87 0 274
Belukar Rawa Wetland shrub 7.355 0 30 -11 0 -28 635 1.062
Pertanian Lahan Kering Dry cultivation 1.907.573 -5 -302 -2 0 90.297 9.911 -66.106
go

Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak Dry cultivation & shrub 2.304.428 3 2.411
. id 0 0 387.447 1.231 19.818
Sawah Rice 3.732.635 14 -896 12 0 -5.659 -3.653 -14.087

Tambak Coastal fish pond 200.182 0 0 0 0 195 0 0
Bandara/ Pelabuhan Airport/seaport 8.110 0 15 0 0 0 0 0
Transmigrasi/ Kampung Transmigration 0 0 0 0 0 0 0 0
Pertambangan Mining 3.568 0 516 0 0 1.282 64 343

Rawa Swamp 2.696 0 0 0 0 3 0 -1
Diskrepansi Statistik Statistical Discrepancy -550.566 0 0 0 0 0 0 0
Total Total 12.944.202 1.854 -26.723 702 0 546.015 -6.418 -80.159
Lampiran Lanjutan
Savana/ Hutan
Rumput Sekunder
Degraded
Degraded Wetland
Settlement Bare land Savana Water peat swamp Dry cultivation
mangrove shrub
forest
Hutan Lahan Kering Primer Primary dryland forest 0 5 0 2 0 0 0 5
Hutan Lahan Kering Sekunder Degraded dryland forest -380 228 -102 -1 -726 -536 -30 302
Hutan Mangrove Primer Primary mangrove 0 0 4 -1 -331 0 11 2

ht
tp
Hutan Tanaman Plantation forest s: -18.549 10.744 -260 -1.841 20 -87 28 -90.297
Semak/ Belukar Shrub -565

//w 5.354 -1.141 -14 -386 0 -635 -9.911
Perkebunan Perennial crops -2.876 975 0 9 0 -274 -1.062 66.106
Pemukiman Settlement 0
w 807 21 -337 -186 0 64 40.801
Tanah Terbuka Bare land -807

w 0 -98 235 8 0 47 -337
Savana/ Padang Rumput Savana -21

.b98 0 0 4 0 17 -263
Danau Water 337

p
-235 0 0 -417 0 14 1.101
Hutan Mangrove Sekunder Degraded mangrove 186 -8 -4 417 0 0 5.212 -22
s.
go
Hutan Rawa Sekunder Degraded peat swamp forest 0 0 0 0 0 0 0 0
Belukar Rawa Wetland shrub -64 -47

. -17
id -14 -5.212 0 0 -262
Pertanian Lahan Kering Dry cultivation -40.801 337 263 -1.101 22 0 262 0
Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak Dry cultivation & shrub -44.474 3.562 0 389 160 14 40 211.714
Sawah Rice -97.998 689 102 1.235 -497 -17 1.023 -30.754
Tambak Coastal fish pond -2.355 56 0 -3.615 -297 0 329 1.822
Bandara/ Pelabuhan Airport/seaport -400 0 0 0 0 0 0 434
Pertambangan Mining 745 311 0 4 55 0 0 1.228

Rawa Swamp -3 -574 0 -12 0 0 -876 127

Total Total -208.024 22.302 -1.232 -4.647 -7.782 -899 4.445 191.793
229
Lampiran Lanjutan
Pertanian Lahan
230
Bandara/ Transmigra- Pertam- Total Pe- Stok Akhir
Kering Bercam- Sawah Tambak Rawa
Pelabuhan si/ Kampung bangan rubahan 2020
pur Semak
Dry cultivation & Coastal fish Airport/sea- Transmigra- Total Net Closing
Rice Mining Swamp
shrub pond port tion Change Stock 2020
Hutan Lahan Kering Primer Primary dryland forest -3 -14 0 0 0 0 0 -1.854 61.536
Hutan Lahan Kering Sekunder Degraded dryland forest -2.411 896 0 -15 0 -516 0 26.723 774.244
Hutan Mangrove Primer Primary mangrove 0 -12 0 0 0 0 0 -702 12.815
Hutan Rawa Primer Primary peat swamp forest 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Hutan Tanaman Plantation forest -387.447 5.659 -195 0 0 -1.282 -3 -546.015 1.873.452
Semak/ Belukar Shrub -1.231 3.653 0 0 0 -64 0 6.418 141.655

ht
Perkebunan Perennial crops -19.818 14.087 0 0 0 -343 1 80.159 478.077
tp
Pemukiman Settlement 44.474 97.998 2.355 400 0 -745 3 208.024 1.604.333
s:
Tanah Terbuka Bare land -3.562 -689 -56 0 0 -311 574 -22.302 28.563
//w
Savana/ Padang Rumput Savana 0 -102 0 0 0 0 0 1.232 13.733
Danau Water -389

w
-1.235 3.615 0 0 -4 12 4.647 81.358
Hutan Mangrove Sekunder Degraded mangrove -160 497
w 297 0 0 -55 0 7.782 22.552
.b
Hutan Rawa Sekunder Degraded peat swamp forest -14 17 p 0 0 0 0 0 899 913
Belukar Rawa Wetland shrub -40 -1.023 -329 0 0 0 876 -4.445 2.910
s.
Pertanian Lahan Kering Dry cultivation -211.714 30.754 -1.822 -434 0 -1.228 -127 -191.793 1.715.780
go
Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak Dry cultivation & shrub 0 -43.291 -404 -5 0 -843 0 537.771 2.842.199

. id
Sawah Rice 43.291 0 -38.054 -507 0 -869 61 -146.562 3.586.073
Tambak Coastal fish pond 404 38.054 0 -6 0 26 143 34.756 234.938
Bandara/ Pelabuhan Airport/seaport 5 507 6 0 0 0 0 568 8.679
Transmigrasi/ Kampung Transmigration 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pertambangan Mining 843 869 -26 0 0 0 0 6.234 9.801

Rawa Swamp 0 -61 -143 0 0 0 0 -1.539 1.156
Diskrepansi Statistik Statistical Discrepancy 0 0 0 0 0 0 0 0 -550.566
Total Total -537.771 146.562 -34.756 -568 0 -6.234 1.539 0 12.944.202
Lampiran Matriks Perubahan Tutupan Lahan Pulau Kalimantan (Hektar), 2016-2020
Appendix 3.3.4 Land Cover Net Change Matrix Kalimantan Island (Hectare), 2016-2020
Hutan La- Hutan La- Hutan
Stok Awal Hutan Rawa Hutan Semak/ Be-
han Kering han Kering Mangrove Perkebunan
2016 Primer Tanaman lukar
Primer Sekunder Primer
Opening Stock Primary dry- Degraded dry- Primary Primary peat Plantation Perennial
Shrub
2016 land forest land forest mangrove swamp forest forest crops
Hutan Lahan Kering Primer Primary dryland forest 9.429.443 0 -51.509 0 -278 -23 15.946 -287
Hutan Lahan Kering Sekunder Degraded dryland forest 12.937.262 51.509 0 -8 36 -23.649 442.738 -110.414
Hutan Mangrove Primer Primary mangrove ht 58.191 0 8 0 3.163 11 -53 -198
Hutan Rawa Primer Primary peat swamp forest tp 75.593 278 -36 -3.163 0 -494 40 -1.027
Hutan Tanaman Plantation forest 706.173

s: 23 23.649 -11 494 0 175.295 4.537
Semak/ Belukar Shrub 5.181.289 //w -15.946 -442.738 53 -40 -175.295 0 -212.931
Perkebunan Perennial crops 5.298.476 287 110.414 198 1.027 -4.537 212.931 0
Pemukiman Settlement 230.065

w 8 444 3 0 -170 10.730 8.404
Tanah Terbuka Bare land 1.209.579

w
671 52.424 449 45 -137.698 -4.959 -301.396
Savana/ Padang Rumput Savana 228 0

.b 0 0 0 0 -96 0
Danau Water 570.709 2.938

p 1.519 119 0 13 1.914 241
Hutan Mangrove Sekunder Degraded mangrove 429.864 0 919 -3.292 60 144 1.183 -2.930
s.
go
Hutan Rawa Sekunder Degraded peat swamp forest 3.150.080 0 58.752 -9.141 9.228 -1.127 16.201 -45.594
Belukar Rawa Wetland shrub 3.608.188 0 903

. 486
id 758 3.413 38.552 -86.339
Pertanian Lahan Kering Dry cultivation 982.031 164 4.237 0 0 1.547 13.697 -233.909
Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak Dry cultivation & shrub 7.727.449 3.850 161.588 42 0 10.265 221.833 -427.014
Sawah Rice 817.345 18 17 0 0 1.489 4.869 -106.168

Tambak Coastal fish pond 318.438 0 176 765 52 134 714 613
Transmigrasi/ Kampung Transmigration 66.678 0 -50 0 0 -19 1.586 -9.066
Pertambangan Mining 403.620 13 12.726 30 3 3.236 32.733 -1.716

Rawa Swamp 460.670 0 388 0 0 -73 636 -9.899

Total Total 54.415.007 43.813 -66.142 -13.464 14.549 -322.833 1.186.534 -1.535.073
231
Lampiran Lanjutan
Savana/ Hutan Hutan
232
Tanah Ter- Belukar Pertanian
Pemukiman Padang Danau Mangrove Rawa
buka Rawa Lahan Kering
Rumput Sekunder Sekunder
Degraded
Degraded peat Wetland
mangrove swamp shrub
forest
Hutan Lahan Kering Primer Primary dryland forest -8 -671 0 -2.938 0 0 0 -164
Hutan Lahan Kering Sekunder Degraded dryland forest -444 -52.424 0 -1.519 -919 -58.752 -903 -4.237
Hutan Mangrove Primer Primary mangrove -3 -449 0 -119 3.292 9.141 -486 0
Hutan Rawa Primer Primary peat swamp forest 0 -45 0 0 -60 -9.228 -758 0
Hutan Tanaman Plantation forest ht 170 137.698 0 -13 -144 1.127 -3.413 -1.547
Semak/ Belukar Shrub tp -10.730 4.959 96 -1.914 -1.183 -16.201 -38.552 -13.697
Perkebunan Perennial crops s: -8.404 301.396 0 -241 2.930 45.594 86.339 233.909
Pemukiman Settlement //w 0 2.401 0 10 1.546 232 6.294 12.019
Tanah Terbuka Bare land -2.401 0 0 -1.083 2.054 29.537 -93.239 -9.940
Savana/ Padang Rumput Savana 0

w 0 0 0 0 0 -132 0
Danau Water -10

w 1.083 0 0 1.266 447 17.109 328
Hutan Mangrove Sekunder Degraded mangrove -1.546 -2.054 0 -1.266 0 2.084 14.272 -494
.b
Hutan Rawa Sekunder Degraded peat swamp forest -232
p
-29.537 s. 0 -447 -2.084 0 8.045 -3.416
Belukar Rawa Wetland shrub -6.294 93.239 132 -17.109 -14.272 -8.045 0 -24.652
Pertanian Lahan Kering Dry cultivation -12.019 9.940 0 -328 494 3.416 24.652 0
go

Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak Dry cultivation & shrub -49.461 11.878
. 0 id-5.857 323 2.112 36.536 -3.087
Sawah Rice -5.957 1.267 0 935 52 545 -10.260 -26.825

Tambak Coastal fish pond -119 6.577 0 -352 1.766 516 -3.845 3.274
Bandara/ Pelabuhan Airport/seaport 312 25 0 0 0 0 15 113
Transmigrasi/ Kampung Transmigration -89 938 0 38 68 1.150 2.069 -3.027
Pertambangan Mining -1.455 11.301 0 -904 533 8.696 4.523 4.988

Rawa Swamp -555 42.087 0 -7.675 789 2.033 -37.619 -5.028
Total Total -99.245 539.606 228 -40.781 -3.548 14.404 10.647 158.517
Lampiran Lanjutan
Pertanian
Trans-
Lahan Kering Bandara/ Pertam- Total Peruba- Stok Akhir
Sawah Tambak migrasi/ Rawa
Bercampur Pelabuhan bangan han 2020
Kampung
Semak
Dry cultivation Coastal fish Airport/ Transmi- Total Net Closing Stock
Rice Mining Swamp
& shrub pond seaport gration Change 2020
Hutan Lahan Kering Primer Primary dryland forest -3.850 -18 0 0 0 -13 0 -43.813 9.385.631
Hutan Lahan Kering Sekunder Degraded dryland forest -161.588 -17 -176 -25 50 -12.726 -388 66.142 13.003.404
Hutan Mangrove Primer Primary mangrove ht -42 0 -765 -6 0 -30 0 13.464 71.655
Hutan Rawa Primer Primary peat swamp forest 0 0 -52 0 0 -3 0 -14.549 61.044
tp
Hutan Tanaman Plantation forest -10.265
s: -1.489 -134 0 19 -3.236 73 322.833 1.029.006
Semak/ Belukar Shrub -221.833 //w -4.869 -714 -43 -1.586 -32.733 -636 -1.186.534 3.994.755
Perkebunan Perennial crops 427.014 106.168 -613 -20 9.066 1.716 9.899 1.535.073 6.833.549
Pemukiman Settlement 49.461
w 5.957 119 -312 89 1.455 555 99.245 329.310

w -6.577 -25 -938 -11.301 -42.087 -539.606 669.973
Savana/ Padang Rumput Savana 0 0 0 0 0 0 0 -228 0

.b
Danau Water 5.857 -935
p 352 0 -38 904 7.675 40.781 611.490
Hutan Mangrove Sekunder Degraded mangrove -323 -52 -1.766 0 -68 -533 -789 3.548 433.412
s.
Hutan Rawa Sekunder Degraded peat swamp forest -2.112 -545 -516 0 -1.150 -8.696 -2.033 -14.404 3.135.676
go
Belukar Rawa Wetland shrub -36.536 10.260 3.845
. -15
id -2.069 -4.523 37.619 -10.647 3.597.540
Pertanian Lahan Kering Dry cultivation 3.087 26.825 -3.274 -113 3.027 -4.988 5.028 -158.517 823.514
Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak Dry cultivation & shrub 0 -14.046 -1.038 -204 10.011 -24.231 278 -66.220 7.661.229
Sawah Rice 14.046 0 -2.296 -4 436 9.399 509 -117.926 699.419

Tambak Coastal fish pond 1.038 2.296 0 -60 65 -73 678 14.214 332.652
Bandara/ Pelabuhan Airport/seaport 204 4 60 0 9 -60 0 775 2.600

Transmigrasi/ Kampung Transmigration -10.011 -436 -65 -9 0 -55 31 -16.946 49.731
Pertambangan Mining 24.231 -9.399 73 60 55 0 2.579 92.305 495.926

Rawa Swamp -278 -509 -678 0 -31 -2.579 0 -18.991 441.679

Total Total 66.220 117.926 -14.214 -775 16.946 -92.305 18.991 0 54.415.007
233
Lampiran Matriks Perubahan Tutupan Lahan Pulau Sulawesi (Hektar), 2016-2020
Appendix 3.3.5 Land Cover Net Change Matrix Sulawesi Island (Hectare), 2016-2020
Hutan La- Hutan Hutan
234
Hutan Rawa Hutan Semak/
Stok Awal 2016 han Kering Lahan Kering Mangrove Perkebunan
Primer Tanaman Belukar
Degraded
Opening Stock Primary dry- Primary Primary peat Plantation Perennial
dryland Shrub
2016 land forest mangrove swamp forest forest crops
forest
Hutan Lahan Kering Primer Primary dryland forest 3.832.834 0 901.208 -26 7 0 2.812 -329
Hutan Lahan Kering Sekunder Degraded dryland forest 5.219.526 -901.208 0 -57 -10 -7.100 89.151 -10.782
Hutan Mangrove Primer Primary mangrove 39.599 26 57 0 325 0 50 -101
Hutan Rawa Primer Primary peat swamp forest 643 -7 10 -325 0 0 0 0
Hutan Tanaman Plantation forest 18.532 0 7.100 0 0 0 15.816 -2.102
Semak/ Belukar Shrub 2.088.359 -2.812 -89.151 -50 0 -15.816 0 -50.491

ht
Perkebunan Perennial crops 457.454 329 10.782 101 0 2.102 50.491 0
tp
Pemukiman Settlement 169.454 31 1.524 208 0 -10 10.930 4.979
s:
Tanah Terbuka Bare land 133.551 3.657 16.808 181 0 -60 -24.276 -3.282
//w
Savana/ Padang Rumput Savana 257.428 w 627 1.387 40 0 105 78.030 -764
Danau Water 199.346 w 946 2.481 1.944 0 0 1.265 206

Hutan Mangrove Sekunder Degraded mangrove 135.765 17
.b 851 224 0 13 3 -896
Hutan Rawa Sekunder Degraded peat swamp forest 13.469 -13p 160 0 1 0 271 -1.675
Belukar Rawa Wetland shrub 66.090 0 -10.920 97 231 0 -76 -3.297

s.
Pertanian Lahan Kering Dry cultivation 1.229.246 969 20.955 14 0 1.126 58.016 -42.629
go
Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak Dry cultivation & shrub 3.546.943 2.860 49.058 -26 0 -1.110 164.492 -63.620

. id
Sawah Rice 1.057.118 53 2.129 -8 0 420 38.437 10.235
Tambak Coastal fish pond 185.002 372 194 1.265 0 12 350 -27
Transmigrasi/ Kampung Transmigration 12.646 0 109 0 0 0 537 124
Pertambangan Mining 14.985 1.317 4.175 0 0 0 3.772 76

Rawa Swamp 735 50 12 0 38 0 51 181
Total Total 18.856.319 -892.786 918.929 3.580 592 -20.318 490.146 -164.159
Lampiran Lanjutan
Savana/ Hutan Pertanian
Tanah Ter- Hutan Rawa Belukar
Pemukiman Padang Danau Mangrove Lahan Ker-
buka Sekunder Rawa
Rumput Sekunder ing
Degraded Degraded peat Wetland Dry cultiva-

Settlement Bare land Savana Water
mangrove swamp forest shrub tion
Hutan Lahan Kering Primer Primary dryland forest -31 -3.657 -627 -946 -17 13 0 -969
Hutan Lahan Kering Sekunder Degraded dryland forest -1.524 -16.808 -1.387 -2.481 -851 -160 10.920 -20.955
Hutan Mangrove Primer Primary mangrove ht -208 -181 -40 -1.944 -224 0 -97 -14
Hutan Rawa Primer Primary peat swamp forest tp 0 0 0 0 0 -1 -231 0
Hutan Tanaman Plantation forest 10 60 -105 0 -13 0 0 -1.126
Semak/ Belukar Shrub -10.930 24.276 -78.030 -1.265 -3 -271 76 -58.016

s:
Perkebunan Perennial crops -4.979 3.282 764 -206 896 1.675 3.297 42.629
//w
Pemukiman Settlement 0 w 500 952 -937 485 0 459 25.023
Tanah Terbuka Bare land -500

w 0 -12.199 -3.151 428 157 526 -3.133
Savana/ Padang Rumput Savana -952 12.199 0 5 1.513 0 5 12.325

.b
Danau Water 937 3.151
p -5 0 4.301 -6 1.991 1.828
Hutan Mangrove Sekunder Degraded mangrove -485 -428 -1.513 -4.301 0 37 361 -942
s.
Hutan Rawa Sekunder Degraded peat swamp forest 0 -157 0 6 -37 0 3.729 463
go
Belukar Rawa Wetland shrub -459 -526
.-5 -1.991
id -361 -3.729 0 -1.349
Pertanian Lahan Kering Dry cultivation -25.023 3.133 -12.325 -1.828 942 -463 1.349 0
Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak Dry cultivation & shrub -52.042 -14.825 -1.366 -7.032 -489 1.909 -35 -170.527
Sawah Rice -16.752 -945 1.844 -244 612 161 3.700 59.611
Tambak Coastal fish pond -640 1.190 443 -760 15.850 0 1.922 2.514
Transmigrasi/ Kampung Transmigration 616 31 43 0 0 0 0 1.065
Pertambangan Mining 29 6.547 -4.007 0 35 0 0 751

Rawa Swamp 0 0 0 211 0 0 0 169

Total Total -112.915 16.841 -107.504 -26.863 23.072 -678 27.971 -110.522
235
Lampiran Lanjutan
Pertanian
236
Bandara/ Trans-
Lahan Kering Pertam- Total Pe- Stok Akhir
Sawah Tambak Pelabu- migrasi/ Rawa
Bercampur bangan rubahan 2020
han Kampung
Semak
Dry cultivation Coastal Airport/ Transmi- Total Net Closing Stock
Rice Mining Swamp
& shrub fish pond seaport gration Change 2020
Hutan Lahan Kering Primer Primary dryland forest -2.860 -53 -372 0 0 -1.317 -50 892.786 4.725.620
Hutan Lahan Kering Sekunder Degraded dryland forest -49.058 -2.129 -194 0 -109 -4.175 -12 -918.929 4.300.597
Hutan Mangrove Primer Primary mangrove 26 8 -1.265 0 0 0 0 -3.580 36.019
Hutan Rawa Primer Primary peat swamp forest 0 0 0 0 0 0 -38 -592 51
Hutan Tanaman Plantation forest 1.110 -420 -12 0 0 0 0 20.318 38.850
Semak/ Belukar Shrub -164.492 -38.437 -350 -26 -537 -3.772 -51 -490.146 1.598.213
ht
Perkebunan Perennial crops 63.620 -10.235 27 -33 -124 -76 -181 164.159 621.613
tp
Pemukiman Settlement 52.042 16.752 640 -16 -616 -29 0 112.915 282.369
s:
Tanah Terbuka Bare land 14.825 945 -1.190 0 -31 -6.547 0 -16.841 116.710
//w
Savana/ Padang Rumput Savana 1.366 -1.844
w -443 -58 -43 4.007 0 107.504 364.933
Danau Water 7.032 244

w 760 -1 0 0 -211 26.863 226.209
Hutan Mangrove Sekunder Degraded mangrove 489 -612 .b-15.850 -5 0 -35 0 -23.072 112.692
Hutan Rawa Sekunder Degraded peat swamp forest -1.909 -161 p 0 0 0 0 0 678 14.147
Belukar Rawa Wetland shrub 35 -3.700 -1.922 0 0 0 0 -27.971 38.119

s.
Pertanian Lahan Kering Dry cultivation 170.527 -59.611 -2.514 -130 -1.065 -751 -169 110.522 1.339.768
go
Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak Dry cultivation & shrub 0 -130.153 -3.918 -30 -616 -7.524 75 -234.920 3.312.023

. id
Sawah Rice 130.153 0 -1.230 -211 -126 -490 10 227.359 1.284.477
Tambak Coastal fish pond 3.918 1.230 0 -1 0 -161 -16 27.658 212.659
Transmigrasi/ Kampung Transmigration 616 126 0 -47 0 0 0 3.221 15.867
Pertambangan Mining 7.524 490 161 0 0 0 0 20.868 35.853

Rawa Swamp -75 -10 16 0 0 0 0 643 1.378
Total Total 234.920 -227.359 -27.658 -558 -3.221 -20.868 -643 0 18.856.319
Lampiran Matriks Perubahan Tutupan Lahan Pulau Bali-Nusa Tenggara (Hektar), 2016-2020
Appendix 3.3.6 Land Cover Net Change Matrix Bali-Nusa Tenggara Island (Hectare), 2016-2020
Hutan Rawa Hutan Semak/ Perkebu-
Stok Awal 2016 han Kering han Kering Mangrove
Primer Tanaman Belukar nan
Shrub
Hutan Lahan Kering Primer Primary dryland forest 884.105 0 -40.952 6 0 -1.409 24.008 0
Hutan Lahan Kering Sekunder Degraded dryland forest 1.962.143 40.952 0 -165 0 -2.865 59.477 -757
Hutan Mangrove Primer Primary mangrove ht 17.025 -6 165 0 0 0 -613 0
Hutan Rawa Primer Primary peat swamp forest tp 0 0 0 0 0 0 0 0
Hutan Tanaman Plantation forest 6.006 1.409 2.865 0 0 0 5.861 -48
Semak/ Belukar Shrub 788.729 -24.008 -59.477 613 0 -5.861 0 21

s:
Perkebunan Perennial crops 2.387 0 757 0 0 48 -21 0
//w
Pemukiman Settlement 154.341 w 1.298 42.737 43 0 86 6.616 27
Tanah Terbuka Bare land 42.145

w 389 544 -149 0 -119 522 0
Savana/ Padang Rumput Savana 1.062.693 -22.226 49.840 -564 0 -373 77.710 0
.b
Danau Water 27.807 619
p 4.724 308 0 -5 1.079 0
Hutan Mangrove Sekunder Degraded mangrove 20.986 0 -86 1.980 0 0 111 0
s.
Hutan Rawa Sekunder Degraded peat swamp forest 771 0 -172 -3 0 0 -100 0
go
Belukar Rawa Wetland shrub 3.146 -9
.
-109 id -113 0 0 -342 0
Pertanian Lahan Kering Dry cultivation 667.640 -7.319 31.777 -45 0 -68 21.088 -500
Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak Dry cultivation & shrub 1.155.953 -7.874 145.342 59 0 -677 -38.043 -316
Sawah Rice 529.788 1.294 31.516 139 0 76 5.904 -1

Tambak Coastal fish pond 23.234 0 193 1.074 0 0 66 0
Bandara/ Pelabuhan Airport/seaport 2.048 0 0 0 0 0 -71 0
Pertambangan Mining 1.867 287 -22 0 0 -272 14 0

Rawa Swamp 1.830 0 89 -125 0 0 74 0

Diskrepansi Statistik Statistical Discrepancy -48.019 0 0 0 0 0 0 0
Total Total 7.307.048 -15.195 209.816 3.059 0 -11.440 163.358 -1.575
237
Lampiran Lanjutan
Savana/ Hutan
238
Rumput Sekunder
Degraded
Degraded Wetland
Settlement Bare land Savana Water peat swamp Dry cultivation
mangrove shrub
forest
Hutan Lahan Kering Primer Primary dryland forest -1.298 -389 22.226 -619 0 0 9 7.319
Hutan Lahan Kering Sekunder Degraded dryland forest -42.737 -544 -49.840 -4.724 86 172 109 -31.777
Hutan Mangrove Primer Primary mangrove -43 149 564 -308 -1.980 3 113 45
Hutan Tanaman Plantation forest -86 119 373 5 0 0 0 68
Semak/ Belukar Shrub -6.616 -522 -77.710 -1.079 -111 100 342 -21.088
ht
Perkebunan Perennial crops -27 0 0 0 0 0 0 500
tp
Pemukiman Settlement 0 201 10.079 -87 -113 7 -2 17.497
s:
Tanah Terbuka Bare land -201 0 -2.355 -1.675 98 0 106 128
//w
Savana/ Padang Rumput Savana -10.079 2.355 0 -1.147 2 6 -23 -5.985
Danau Water 87
w 1.675 1.147 0 438 -45 149 867
w
Hutan Mangrove Sekunder Degraded mangrove 113 -98
.b -2 -438 0 0 464 347
Hutan Rawa Sekunder Degraded peat swamp forest -7 p 0 -6 45 0 0 -259 0
Belukar Rawa Wetland shrub 2 -106 23 -149 -464 259 0 20

s.
Pertanian Lahan Kering Dry cultivation -17.497 -128 5.985 -867 -347 0 -20 0
go
Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak Dry cultivation & shrub -38.943 -862 -33.256 -949 -309 0 -1 -83.134

. id
Sawah Rice -15.055 -259 26.877 -183 -153 8 151 49.304
Tambak Coastal fish pond -21 227 274 -76 1.294 0 43 -114
Bandara/ Pelabuhan Airport/seaport 77 1 1 -3 2 0 0 1
Pertambangan Mining 93 1.066 3 0 0 0 0 223

Rawa Swamp 0 -140 112 -121 -177 0 11 34
Total Total -132.239 2.746 -95.423 -12.375 -1.733 510 1.192 -65.745
Lampiran Lanjutan
Pertanian Lahan
Bandara/ Transmigrasi/ Pertam- Total Pe- Stok Akhir
Kering Bercam- Sawah Tambak Rawa
Pelabuhan Kampung bangan rubahan 2020
pur Semak
Dry cultivation & Coastal Airport/ Transmigra- Total Net Closing Stock
Rice Mining Swamp
shrub fish pond seaport tion Change 2020
Hutan Lahan Kering Primer Primary dryland forest 7.874 -1.294 0 0 0 -287 0 15.195 899.300
Hutan Lahan Kering Sekunder Degraded dryland forest -145.342 -31.516 -193 0 -85 22 -89 -209.816 1.752.327
Hutan Mangrove Primer Primary mangrove -59 -139 -1.074 0 0 0 125 -3.059 13.966
Hutan Rawa Primer Primary peat swamp forest 0 0 0 0 0 0 0 0 0

ht
Hutan Tanaman Plantation forest tp 677 -76 0 0 0 272 0 11.440 17.446
Semak/ Belukar Shrub 38.043

s: -5.904 -66 71 -18 -14 -74 -163.358 625.371
Perkebunan Perennial crops 316//w 1 0 0 0 0 0 1.575 3.961
Pemukiman Settlement 38.943 15.055 21 -77 0 -93 0 132.239 286.581
Tanah Terbuka Bare land 862

w 259 -227 -1 0 -1.066 140 -2.746 39.399
Savana/ Padang Rumput Savana 33.256

w
-26.877 -274 -1 -82 -3 -112 95.423 1.158.115
Danau Water 949 183

.b 76 3 0 0 121 12.375 40.181
Hutan Mangrove Sekunder Degraded mangrove 309 153
p-1.294
s. -2 0 0 177 1.733 22.719
Hutan Rawa Sekunder Degraded peat swamp forest 0 -8 0 go 0 0 0 0 -510 261
Belukar Rawa Wetland shrub 1 -151 -43 0 0 0 -11 -1.192 1.955
Pertanian Lahan Kering Dry cultivation 83.134 -49.304 114

. -1
id 0 -223 -34 65.745 733.385
Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak Dry cultivation & shrub 0 -48.323 -288 -23 -1 -289 2 -107.884 1.048.069
Sawah Rice 48.323 0 -642 22 -3 -2 -3 147.311 677.100

Tambak Coastal fish pond 288 642 0 -6 0 0 17 3.901 27.135
Bandara/ Pelabuhan Airport/seaport 23 -22 6 0 0 -3 0 12 2.060
Transmigrasi/ Kampung Transmigration 1 3 0 0 0 0 0 188 609
Pertambangan Mining 289 2 0 3 0 0 0 1.685 3.552

Rawa Swamp -2 3 -17 0 0 0 0 -257 1.574
Diskrepansi Statistik Statistical Discrepancy 0 0 0 0 0 0 0 0 -48.019

Total Total 107.884 -147.311 -3.901 -12 -188 -1.685 257 0 7.307.048
239
Lampiran Matriks Perubahan Tutupan Lahan Pulau Maluku (Hektar), 2016-2020
Appendix 3.3.7 Land Cover Net Change Matrix Maluku Island (Hectare), 2016-2020
Hutan La- Hutan Hutan
240
Stok Awal 2016 han Kering Lahan Kering Mangrove Perkebunan
Degraded
Opening Stock Primary dry- Primary Primary peat Plantation Perennial
dryland Shrub
2016 land forest mangrove swamp forest forest crops
forest
Hutan Lahan Kering Primer Primary dryland forest 772.925 0 -152.036 164 0 0 -669 0
Hutan Lahan Kering Sekunder Degraded dryland forest 3.966.051 152.036 0 -1.338 0 -3 27.709 -2.457
Hutan Mangrove Primer Primary mangrove 106.458 -164 1.338 0 0 0 -51 0
Hutan Tanaman Plantation forest 36.728 0 3 0 0 0 -170 0
Semak/ Belukar Shrub 919.380 669 -27.709 51 0 170 0 -1.960

ht
Perkebunan Perennial crops 33.723 0 2.457 0 0 0 1.960 0
tp
Pemukiman Settlement 40.382 -8 416 31 0 0 2.918 60
s:
Tanah Terbuka Bare land 23.846 320 11.101 -22 0 -5 -3.025 -856
//w
Savana/ Padang Rumput Savana 206.622 w -1.703 -1.218 0 0 0 -57.385 -2.153
Danau Water 13.683 w -8 368 -20 0 0 432 23

Hutan Mangrove Sekunder Degraded mangrove 156.507 258
.b -263 -17.211 0 0 -1.016 170
Hutan Rawa Sekunder Degraded peat swamp forest 21.989 0p -29 -91 189 0 86 0
Belukar Rawa Wetland shrub 24.779 0 -1.671 -506 19 0 -179 151

s.
Pertanian Lahan Kering Dry cultivation 282.332 34 -1.681 -119 3 11 -1.070 -2.388
go
Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak Dry cultivation & shrub 1.128.767 946 -15.784 -100 0 149 -19.725 -2.379

. id
Sawah Rice 20.547 0 107 0 0 8 467 792
Tambak Coastal fish pond 847 0 0 0 0 0 22 0
Transmigrasi/ Kampung Transmigration 20.199 0 -63 0 0 0 -500 325
Pertambangan Mining 3.819 15 511 0 0 0 1.387 0

Rawa Swamp 324 -59 54 -11 0 0 0 0
Total Total 7.889.653 152.335 -184.088 -19.171 211 329 -48.785 -10.673
Lampiran Lanjutan
Savana/ Hutan Pertanian
Tanah Hutan Rawa Belukar
Pemukiman Padang Danau Mangrove Lahan Ker-
Terbuka Sekunder Rawa
Rumput Sekunder ing
Degraded Degraded peat Wetland Dry cultiva-

Settlement Bare land Savana Water
mangrove swamp forest shrub tion
Hutan Lahan Kering Primer Primary dryland forest 8 -320 1.703 8 -258 0 0 -34
Hutan Lahan Kering Sekunder Degraded dryland forest -416 -11.101 1.218 -368 263 29 1.671 1.681
Hutan Mangrove Primer Primary mangrove ht -31 22 0 20 17.211 91 506 119
Hutan Rawa Primer Primary peat swamp forest tp 0 0 0 0 0 -189 -19 -3
Hutan Tanaman Plantation forest 0 5 0 0 0 0 0 -11
Semak/ Belukar Shrub -2.918 3.025 57.385 -432 1.016 -86 179 1.070
s:
Perkebunan Perennial crops -60 856 2.153 -23 -170 0 -151 2.388
//w
Pemukiman Settlement 0 w -254 181 2 459 12 93 2.888
Tanah Terbuka Bare land 254

w 0 4.329 -13 46 1 28 550
Savana/ Padang Rumput Savana -181 -4.329 0 -1.206 -107 0 444 -1.906
.b
Danau Water -2 13
p 1.206 0 247 0 85 607
Hutan Mangrove Sekunder Degraded mangrove -459 -46 107 -247 0 9 -1.248 -5
s.
Hutan Rawa Sekunder Degraded peat swamp forest -12 -1 0 0 -9 0 -390 -148
go
Belukar Rawa Wetland shrub -93 -28 -444
. -85
id 1.248 390 0 -393
Pertanian Lahan Kering Dry cultivation -2.888 -550 1.906 -607 5 148 393 0
Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak Dry cultivation & shrub -2.257 949 -1.867 -449 1.084 243 3.974 32.349
Sawah Rice 391 0 437 -72 13 120 1.430 629

Tambak Coastal fish pond 0 2 0 0 13 10 -7 0
Bandara/ Pelabuhan Airport/seaport 50 0 3 0 0 0 0 -37
Transmigrasi/ Kampung Transmigration -523 -17 -233 0 0 0 196 -2.087
Pertambangan Mining 34 852 93 0 6 0 0 598

Rawa Swamp 0 -4 0 0 0 0 5 0

Total Total -9.102 -10.925 68.176 -3.473 21.066 777 7.189 38.256
241
Lampiran Lanjutan
Pertanian
242
Trans-
Lahan Kering Bandara/ Pertam- Total Peruba- Stok Akhir
Sawah Tambak migrasi/ Rawa
Bercampur Pelabuhan bangan han 2020
Kampung
Semak
Dry cultivation Coastal fish Airport/ Transmi- Total Net Closing Stock
Rice Mining Swamp
& shrub pond seaport gration Change 2020
Hutan Lahan Kering Primer Primary dryland forest -946 0 0 0 0 -15 59 -152.335 620.590
Hutan Lahan Kering Sekunder Degraded dryland forest 15.784 -107 0 -10 63 -511 -54 184.088 4.150.139
Hutan Mangrove Primer Primary mangrove 100 0 0 0 0 0 11 19.171 125.629
Hutan Rawa Primer Primary peat swamp forest 0 0 0 0 0 0 0 -211 723
Hutan Tanaman Plantation forest -149 -8 0 0 0 0 0 -329 36.399
Semak/ Belukar Shrub 19.725 -467 -22 -24 500 -1.387 0 48.785 968.165
ht
Perkebunan Perennial crops 2.379 -792 0 0 -325 0 0 10.673 44.396
tp
Pemukiman Settlement 2.257 -391 0 -50 523 -34 0 9.102 49.484
s:
Tanah Terbuka Bare land -949 0 -2 0 17 -852 4 10.925 34.771
//w
Savana/ Padang Rumput Savana 1.867 -437w 0 -3 233 -93 0 -68.176 138.445
Danau Water 449 72 w 0 0 0 0 0 3.473 17.156

Hutan Mangrove Sekunder Degraded mangrove -1.084 -13 .b -13 0 0 -6 0 -21.066 135.441
Hutan Rawa Sekunder Degraded peat swamp forest -243 -120 p -10 0 0 0 0 -777 21.213
Belukar Rawa Wetland shrub -3.974 -1.430 7 0 -196 0 -5 -7.189 17.590

s.
Pertanian Lahan Kering Dry cultivation -32.349 -629 0 37 2.087 -598 0 -38.256 244.076
go
Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak Dry cultivation & shrub 0 -3.276 0 -288 2.374 -322 -49 -4.429 1.124.338

. id
Sawah Rice 3.276 0 0 0 2.270 0 0 9.867 30.414
Tambak Coastal fish pond 0 0 0 0 0 0 0 41 888
Transmigrasi/ Kampung Transmigration -2.374 -2.270 0 0 0 0 0 -7.546 12.653
Pertambangan Mining 322 0 0 -3 0 0 0 3.814 7.632

Rawa Swamp 49 0 0 0 0 0 0 33 357
Total Total 4.429 -9.867 -41 -342 7.546 -3.814 -33 0 7.889.653
Lampiran Matriks Perubahan Tutupan Lahan Pulau Papua (Hektar), 2016-2020
Appendix 3.3.8 Land Cover Net Change Matrix Papua Island (Hectare), 2016-2020
Stok Awal 2016 han Kering han Kering Mangrove Perkebunan
Shrub
Hutan Lahan Kering Primer Primary dryland forest 19.622.123 0 -282.118 -1.460 142.298 0 7.194 -24.936
Hutan Lahan Kering Sekunder Degraded dryland forest 6.792.077 282.118 0 119 107.409 0 227.759 -37.660
Hutan Mangrove Primer Primary mangrove 1.098.681 1.460 -119 0 38.198 0 320 8
Hutan Rawa Primer Primary peat swamp forest 4.919.161 -142.298 -107.409 -38.198 0 0 -670 -5.194
ht
Hutan Tanaman Plantation forest 1.879 0 0 0 0 0 -288 0
tp
Semak/ Belukar Shrub 1.294.176 -7.194 -227.759 -320 670 288 0 -5.592
s:
Perkebunan Perennial crops 176.699 24.936 37.660 -8 5.194 0 5.592 0
//w
Pemukiman Settlement 69.195 w 2.091 5.006 334 771 0 21.514 -428
Tanah Terbuka Bare land 541.462 w -755 2.605 267 288 0 12.946 -36.554
Savana/ Padang Rumput Savana 1.192.999 -840

.b -2.543 -10.266 -529 0 -37.829 -21.974
Danau Water 628.407 -10.463

p -1.293 -207 1.584 0 1.271 355
Hutan Mangrove Sekunder Degraded mangrove 213.121 665 -3.158 18.982 4.895 0 2.399 8
s.
Hutan Rawa Sekunder Degraded peat swamp forest 1.307.394 19.742 874.815 -53.278 28.639 -156 91.581 -913
go
Belukar Rawa Wetland shrub 1.671.719 4.731 10.155
. -7.465 25.698 -165 13.544 -2.146
Pertanian Lahan Kering Dry cultivation 79.126 -81 -1.512

id 35 379 0 2.898 -2.670
Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak Dry cultivation & shrub 971.503 1.019 -5.167 177 800 0 55.979 2.918
Sawah Rice 14.637 365 1.302 632 349 0 1.702 11

Tambak Coastal fish pond 516 0 0 0 0 0 -9 0
Transmigrasi/ Kampung Transmigration 79.600 -82 -2.273 0 7 0 -1.216 -1.688
Pertambangan Mining 6.221 49 -103 0 0 0 -42 -377

Rawa Swamp 754.304 3.117 122 736 4.150 0 -426 -745

Total Total 42.199.120 178.584 298.355 -89.825 360.801 -34 404.300 -137.428
243
Lampiran Lanjutan
Savana/ Hutan
244
Rumput Sekunder
Degraded Degraded peat Wetland

mangrove swamp forest shrub
Hutan Lahan Kering Primer Primary dryland forest -2.091 755 840 10.463 -665 -19.742 -4.731 81
Hutan Lahan Kering Sekunder Degraded dryland forest -5.006 -2.605 2.543 1.293 3.158 -874.815 -10.155 1.512
Hutan Mangrove Primer Primary mangrove -334 -267 10.266 207 -18.982 53.278 7.465 -35
Hutan Rawa Primer Primary peat swamp forest -771 -288 529 -1.584 -4.895 -28.639 -25.698 -379
Hutan Tanaman Plantation forest 0 0 0 0 0 156 165 0
Semak/ Belukar Shrub -21.514 -12.946 37.829 -1.271 -2.399 -91.581 -13.544 -2.898
ht
Perkebunan Perennial crops 428 36.554 21.974 -355 -8 913 2.146 2.670
tp
Pemukiman Settlement 0 2.173 1.788 -6 408 785 1.652 7.573
s:
Tanah Terbuka Bare land -2.173 0 -92.532 -5.095 245 -7.041 -15.077 -1.966
//w
Savana/ Padang Rumput Savana -1.788 92.532 0 -437 -259 -59.585 -152.863 -1.257
Danau Water 6
w 5.095 437 0 -993 107 -13.025 82
Hutan Mangrove Sekunder Degraded mangrove -408
w -245 259 993 0 -1.040 3.249 0
.b
Hutan Rawa Sekunder Degraded peat swamp forest -785 7.041
p 59.585 -107 1.040 0 135.721 -867
Belukar Rawa Wetland shrub -1.652 15.077 152.863 13.025 -3.249 -135.721 0 -2.834
s.
Pertanian Lahan Kering Dry cultivation -7.573 1.966 1.257 -82 0 867 2.834 0
go
Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak Dry cultivation & shrub -18.869 1.557 10.793 -240 79 -12.529 -1.557 2.611

. id
Sawah Rice 1.134 866 711 0 33 1.796 3.846 4.063
Tambak Coastal fish pond 1 80 0 0 8 0 27 0
Transmigrasi/ Kampung Transmigration 1.648 121 265 -79 0 -115 -607 -3.619
Pertambangan Mining -269 22 3 0 -69 -80 0 0

Rawa Swamp -195 852 12.873 2.445 -93 -10.299 -80.894 -714
Total Total -59.780 148.606 222.299 19.176 -26.528 -1.183.268 -161.023 4.103
Lampiran Lanjutan
Pertanian Lahan Bandara/ Trans-
Pertam- Total Peruba- Stok Akhir
Kering Bercampur Sawah Tambak Pelabu- migrasi/ Rawa
bangan han 2020
Semak han Kampung
Dry cultivation & Coastal Airport / Transmi- Total Net Closing Stock
Rice Mining Swamp
shrub fish pond seaport gration Change 2020
Hutan Lahan Kering Primer Primary dryland forest -1.019 -365 0 -4 82 -49 -3.117 -178.584 19.443.539
Hutan Lahan Kering Sekunder Degraded dryland forest 5.167 -1.302 0 -144 2.273 103 -122 -298.355 6.493.722
Hutan Mangrove Primer Primary mangrove -177 -632 0 -95 0 0 -736 89.825 1.188.506
Hutan Rawa Primer Primary peat swamp forest -800 -349 0 0 -7 0 -4.150 -360.801 4.558.360
Hutan Tanaman Plantation forest 0 0 0 0 0 0 0 34 1.913

ht
Semak/ Belukar Shrub -55.979 -1.702 9 -80 1.216 42 426 -404.300 889.875
tp
Perkebunan Perennial crops -2.918 -11 0 -150 1.688 377 745 137.428 314.127
s:
Pemukiman Settlement 18.869 -1.134 -1 -430 -1.648 269 195 59.780 128.976
//w
Tanah Terbuka Bare land -1.557 -866
w -80 -265 -121 -22 -852 -148.606 392.856
Savana/ Padang Rumput Savana -10.793 -711 w 0 -15 -265 -3 -12.873 -222.299 970.701
Danau Water 240 0 .b 0 -6 79 0 -2.445 -19.176 609.231

Hutan Mangrove Sekunder Degraded mangrove -79 -33 p -8 -113 0 69 93 26.528 239.649
Hutan Rawa Sekunder Degraded peat swamp forest 12.529 -1.796 0 -19 115 80 10.299 1.183.268 2.490.662
s.
Belukar Rawa Wetland shrub 1.557 -3.846 -27 -22 607 0 80.894 161.023 1.832.742
go
Pertanian Lahan Kering Dry cultivation -2.611 -4.063 0 -80
. 3.619 0 714 -4.103 75.023
Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak Dry cultivation & shrub 0 -1.022 0 -333
id 4.842 252 765 42.074 1.013.577
Sawah Rice 1.022 0 412 0 18.570 0 6.072 42.887 57.524

Tambak Coastal fish pond 0 -412 0 0 0 0 0 -306 210
Bandara/ Pelabuhan Airport/seaport 333 0 0 0 0 0 0 1.757 3.008
Transmigrasi/ Kampung Transmigration -4.842 -18.570 0 0 0 0 683 -30.366 49.234
Pertambangan Mining -252 0 0 0 0 0 0 -1.117 5.104

Rawa Swamp -765 -6.072 0 0 -683 0 0 -76.590 677.713

Total Total -42.074 -42.887 306 -1.757 30.366 1.117 76.590 0 42.199.120
245
246
Lampiran Neraca Fisik Kayu Jati Jawa (000 meter kubik), 2016-2020
Appendix 4.1 Physical Asset Account for Teak Timber of Java (000 cubic meter), 2016-2020
Rincian/Detail 2016 2017 2018 2019* 2020**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Stok awal tahun/Opening stock 114.986,68 118.190,36 121.139,99 123.897,57 126.767,71
Pertumbuhan alami/Natural growth 4.335,88 4.331,54 4.306,22 4.330,23 5.581,24
Reklasifikasi/Reclassifications 4,48 7,26 15,31 17,87 16,85
ht
Total penambahan/Total additions to stock
tp 4.340,36 4.338,80 4.321,53 4.348,10 5.598,10
s:
Penebangan/Removals 250,64 306,22 400,11 406,08 432,82
//w
Kerusakan dan Reklasifikasi/Losses and Reclassifiations w886,05 1.082,95 1.163,84 1.071,88 900,39
Total pengurangan/Total reductions in stock
w
1.136,69 1.389,17 1.563,95 1.477,96 1.333,21
.b
118.190,36 123.897,57 126.767,71 131.032,60
ps121.139,99
.g

o.
Catatan / Note:
id
Lampiran Neraca Fisik Kayu Rimba Jawa (000 meter kubik), 2016-2020
Appendix 4.2 Physical Asset Account for Other Timber of Java (000 cubic meter), 2016-2020
Rincian/Detail 2016 2017 2018 2019* 2020**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Stok awal tahun/Opening stock ht 496.202,79 506.255,27 516.268,30 526.531,85 536.724,94
tp
Pertumbuhan alami/Natural growth 11.264,08 11.671,29 11.477,65 5.004,99
s:
Reklasifikasi/Reclassifications 9,49 25,47 19,21 29,65 41,40
//w11.115,13
Total penambahan/Total additions to stock 11.124,63
w 11.289,55 11.690,50 11.507,30 5.046,39
Pengurangan stok/Reductions in stock w
Penebangan/Removals
.b
297,79 330,08 409,82 377,44 413,69
Kerusakan dan Reklasifikasi/Losses and Reclassifiations
p
774,36 s 946,44 1.017,13 936,77 786,89
Total pengurangan/Total reductions in stock 1.072,15 . g1.276,52 1.426,95 1.314,21 1.200,58
Stok akhir tahun/Closing stock 506.255,27 516.268,30 526.531,85 536.724,94 540.570,76
o.
id
Catatan / Note:

247
248
Lampiran Neraca Fisik Kayu Rimba Luar Jawa (000 meter kubik), 2016-2020
Appendix 4.3 Physical Asset Account for Other Timber Outside of Java (000 cubic meter), 2016-2020
Rincian/Detail 2016 2017 2018 2019* 2020**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Stok awal tahun/Opening stock 4.216.414,98 4.020.448,18 3.856.490,20 3.716.003,02 3.475.214,87
Reklasifikasi/Reclassifications 17.100,81 7.325,89 9.085,38 83.445,84 21.798,78
ht
Total penambahan/Total additions to stock
tp 31.054,23 32.793,61 107.021,12 45.375,10
s:40.780,13
Penebangan/Removals
/44.659,75
/w 46.714,21 46.460,13 48.581,71 51.134,24
Kerusakan dan Reklasifikasi/Losses and Reclassifiations 192.087,18
w 148.297,99 126.820,67 299.227,56 109.073,12
Total pengurangan/Total reductions in stock 236.746,93w 195.012,21 173.280,80 347.809,27 160.207,36
Stok akhir tahun/Closing stock 4.020.448,18 3.716.003,02 3.475.214,87 3.360.382,61
.b3.856.490,20
ps
.g

o.
Catatan / Note:
id
Lampiran Neraca Fisik Sumber Daya Kayu Indonesia (000 meter kubik), 2016-2020
Appendix 4.4 Physical Asset Account for Timber Resources of Indonesia (000 cubic meter), 2016-2020
Rincian/Detail 2016 2017 2018 2019* 2020**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Stok awal tahun/Opening stock 4.827.604,45 4.644.893,81 4.493.898,49 4.366.432,44 4.138.707,52
ht
tp
Reklasifikasi/Reclassifications 7.358,62 9.119,89 83.493,37 21.857,03
s:
Total penambahan/Total additions to stock 56.245,12 46.682,57 48.805,64 122.876,52 56.019,59
//w17.114,78
Penebangan/Removals 45.208,18
w 47.350,50 47.270,06 49.365,23 51.980,75
.
193.747,58b 150.327,39 129.001,63 301.236,21 110.760,39
Total pengurangan/Total reductions in stock 238.955,76
p 197.677,89
s 176.271,69 350.601,44 162.741,14
Stok akhir tahun/Closing stock 4.644.893,81 4.493.898,49
. go 4.366.432,44 4.138.707,52 4.031.985,97
.id
Catatan / Note:

249
250
Lampiran Neraca Moneter Kayu Jati Jawa (miliar rupiah), 2016-2020
Appendix 4.5 Monetary Asset Account for Teak Timber of Java (billion rupiah), 2016-2020
Rincian/Detail 2016 2017 2018 2019* 2020**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Stok awal tahun/Opening stock 7.463,74 5.461,62 7.032,55 9.263,85 10.153,12
Pertumbuhan alami/Natural growth 200,36 251,46 321,98 346,82 500,61
Reklasifikasi/Reclassifications ht 0,21 0,42 1,14 1,43 1,51
Total penambahan/Total additions to stock tp 200,57 251,88 323,12 348,25 502,12
Pengurangan stok/Reductions in stock s:
Penebangan/Removals //w 11,58 17,78 29,92 32,52 38,82
Kerusakan dan Reklasifikasi/Losses and Reclassifiations w 40,94 62,87 87,02 85,85 80,76
Total pengurangan/Total reductions in stock w52,53 80,65 116,94 118,37 119,58
Revaluasi/Revaluations -2.150,16
.b 1.399,70 2.025,11 659,40 1.217,35
Stok akhir tahun/Closing stock 5.461,62p 9.263,85 10.153,12 11.753,01
s. 7.032,55
go

Catatan / Note:
.id
Lampiran Neraca Moneter Kayu Rimba Jawa (miliar rupiah), 2016-2020
Appendix 4.6 Monetary Asset Account for Other Timber of Java (billion rupiah), 2016-2020
Rincian/Detail 2016 2017 2018 2019* 2020**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Stok awal tahun/Opening stock ht 5.513,46 4.483,58 5.215,59 6.406,12 6.241,83
Penambahan stok/Additions to stock tp
Pertumbuhan alami/Natural growth s: 98,44 113,80 142,00 133,48 70,78
Reklasifikasi/Reclassifications //w 0,08 0,26 0,23 0,34 0,59
Total penambahan/Total additions to stock w 98,52 114,05 142,23 133,82 71,37
Penebangan/Removals .b2,64 3,33 4,99 4,39 5,85
Kerusakan dan Reklasifikasi/Losses and Reclassifiations 6,86
p 9,56 12,38 10,89 11,13
Total pengurangan/Total reductions in stock
s
9,50 . 12,90 17,36 15,28 16,98
Revaluasi/Revaluations (1.118,90) 1.065,66 (282,83) 1.348,88
go630,85
Stok akhir tahun/Closing stock 4.483,58 5.215,59
.id 6.406,12 6.241,83 7.645,10
Catatan / Note:

251
252
Lampiran Neraca Moneter Kayu Rimba Luar Jawa (miliar rupiah), 2016-2020
Appendix 4.7 Monetary Asset Account for Other Timber Outside of Java (billion rupiah), 2015-2019
Rincian/Detail 2016 2017 2018 2019* 2020**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Stok awal tahun/Opening stock 615.856,91 737.285,35 724.614,03 803.263,35
671.554,69
Penambahan stok/Additions to stock ht
Pertumbuhan alami/Natural growth tp 3.955,27 4.536,39 4.623,06 5.449,20 6.555,79
Reklasifikasi/Reclassifications s: 2.856,43 1.400,57 1.771,63 19.287,72 6.061,52
Total penambahan/Total additions to stock //w 6.811,70 5.936,96 6.394,70 24.736,93 12.617,31
Penebangan/Removals
w7.459,73 8.930,84 9.059,64 11.229,21 14.218,74
w
32.085,24 28.351,67 24.729,81 69.163,65 30.329,62
.b
Total pengurangan/Total reductions in stock 39.544,97p 37.282,51 33.789,45 80.392,85 44.548,35
Revaluasi/Revaluations 88.431,05 s97.076,22 14.723,43 134.305,24 163.078,68
.g

o.
id
Catatan / Note:
Lampiran Neraca Moneter Sumber Daya Kayu Indonesia (miliar rupiah), 2016-2020
Appendix 4.8 Monetary Asset Account for Timber Resources of Indonesia (billion rupiah), 2016-2020
Rincian/Detail 2016 2017 2018 2019* 2020**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Stok awal tahun/Opening stock 628.834,11 749.533,49 740.284,00 819.658,31
ht 681.499,89
Penambahan stok/Additions to stock tp
Pertumbuhan alami/Natural growth s: 4.254,07 4.901,65 5.087,04 5.929,50 7.127,19
Reklasifikasi/Reclassifications //w 2.856,72 1.401,25 1.773,01 19.289,50 6.063,62
Total penambahan/Total additions to stock 6.302,89 6.860,05 25.219,00 13.190,80
w7.110,79
w
Penebangan/Removals 7.473,95
.b 8.951,95 9.094,55 11.266,12 14.263,41
Kerusakan dan Reklasifikasi/Losses and Reclassifiations 32.133,04p 28.424,10 24.829,20 69.260,39 30.421,51
Total pengurangan/Total reductions in stock s
39.606,99 37.376,05
.g 33.923,75 80.526,51 44.684,92
Revaluasi/Revaluations 85.161,98 99.106,76
o. 17.814,21 134.681,82 165.644,90
id
Catatan / Note:

253
Lampiran Neraca Aset Fisik untuk Cadangan Minyak Bumi Indonesia (juta barel), 2016-2020
Appendix 5.1 Physical Asset Accounts for Crude Oil Reserves Indonesia (mil. barrel), 2016-2020
Uraian Tahun / Year

Description 2016 2017 2018 2019* 2020**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Stok awal tahun

7 305 7 251 7 530 7 512 3 775
Opening stock
. id
Ekstraksi
go
- 304 - 292 - 282 - 272 - 259
Extraction p s.
.b
w
w
Perubahan lainnya
250 571 264 -3 466 653
Other changes in stock
//w
s:
tp
ht
Stok akhir tahun

7 251 7 530 7 512 3 775 4 169
Closing stock
Catatan / Note:

Lampiran Neraca Aset Moneter untuk Cadangan Minyak Bumi Indonesia (miliar rupiah), 2016-2020
Appendix 5.2 Monetary Asset Accounts for Crude Oil Reserves Indonesia (billion rupiah), 2016-2020
Uraian Tahun / Year

Description 2016 2017 2018 2019* 2020**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Stok awal tahun

1 128 617 1 038 776 1 442 787 1 827 895 1 650 482
Opening stock
id
Ekstraksi
.
- 45 284 - 48 953 - 61 277 - 92 568 - 91 363
go
Extraction
p s.
.b
Perubahan lainnya
w
37 258 95 647 57 406 -1 179 312 230 258

w
//w
s:
tp
Revaluasi
- 81 814 357 316 388 979 1 094 467 - 673 942
Revaluation
ht
Stok akhir tahun

1 038 776 1 442 787 1 827 895 1 650 482 1 115 435
Closing stock
Catatan / Note:
Lampiran Neraca Aset Fisik untuk Cadangan Gas Alam Indonesia (BSCF), 2016-2020
Appendix 5.3 Physical Asset Accounts for Natural Gas Reserves Indonesia (BSCF), 2016-2020
Uraian Tahun / Year

Description 2016 2017 2018 2019* 2020**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Stok awal tahun

151 330 144 060 142 720 135 550 77 293
Opening stock
. id
Ekstraksi
go
-3 070 -2 781 -2 997 -2 810 -2 443
Extraction p s.
.b
w
Perubahan lainnya
w
-4 200 1 441 -4 173 -55 448 -12 460

//w
s:
tp
ht
Stok akhir tahun

144 060 142 720 135 550 77 293 62 390
Closing stock
Catatan / Note:

Lampiran Neraca Aset Moneter untuk Cadangan Gas Alam Indonesia (miliar rupiah), 2016-2020
Appendix 5.4 Monetary Asset Accounts for Natural Gas Reserves Indonesia (billion rupiah), 2016-2020
Uraian Tahun / Year

Description 2016 2017 2018 2019* 2020**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Stok awal tahun

2 092 742 2 099 174 2 081 925 1 985 652 2 088 004
Opening stock
id
Ekstraksi
- 43 598 - 40 548 - 43 808 - 58 530 - 71 801
.
Extraction
go
p s.
.b
Perubahan lainnya
- 59 638 21 011 - 61 005 -1 155 065 - 366 217
w
w
//w
s:
Revaluasi
109 668 2 287 8 539 1 315 947 332 187
Revaluation
tp
ht
Stok akhir tahun

2 099 174 2 081 925 1 985 652 2 088 004 1 982 173
Closing stock
Catatan / Note:
Lampiran Neraca Aset Fisik untuk Cadangan Batubara Indonesia (juta ton), 2016-2020
Appendix 5.5 Physical Asset Accounts for Coal Reserves Indonesia (million tonnes), 2016-2020
Uraian Tahun / Year

Description 2016 2017 2018 2019* 2020**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Stok awal tahun

32 264 28 457 24 240 37 944 37 605
Opening stock
id
Ekstraksi
- 456 - 461 - 558 - 616 - 564
.
Extraction
go
p s.
.b
Perubahan lainnya
-3 350 -3 756 14 261 277 1 765
w

w
//w
s:
Stok akhir tahun

28 457 24 240 37 944 37 605 38 805
tp
Closing stock
ht
Catatan / Note:

Lampiran Neraca Aset Moneter untuk Cadangan Batubara Indonesia (miliar rupiah), 2016-2020
Appendix 5.6 Monetary Asset Accounts for Coal Reserves Indonesia (billion rupiah), 2016-2020
Uraian Tahun / Year

Description 2016 2017 2018 2019* 2020**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Stok awal tahun

2 534 793 2 860 161 4 126 242 4 338 434 4 057 944
Opening stock
id
Ekstraksi
- 40 846 - 62 437 - 79 361 - 68 471 - 54 923
.
Extraction
go
p s.
.b
Perubahan lainnya
- 299 963 - 508 446 2 029 138 30 809 171 917
w

w
//w
s:
Revaluasi
666 177 1 836 963 -1 737 584 - 242 829 - 800 946
tp
Revaluation
ht
Stok akhir tahun

2 860 161 4 126 242 4 338 434 4 057 944 3 373 991
Closing stock
Catatan / Note:
Neraca Aset Fisik untuk Cadangan Emas Indonesia dalam Bentuk Bijih (juta ton),
Lampiran 2016-2020
Appendix 5.7 Physical Asset Accounts for Gold Reserves Indonesia in Ore Form (mil. tonnes),
2016-2020
Uraian Tahun / Year

Description 2016 2017 2018 2019* 2020**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Stok awal tahun

3 540 3 367 4 670 3 026 3 566
Opening stock
id
Ekstraksi
- 43 - 48 - 64 - 52 - 32
.
Extraction
go
p s.
.b
Perubahan lainnya
- 130 1 352 -1 579 591 143
w

w
//w
s:
Stok akhir tahun

tp
3 367 4 670 3 026 3 566 3 677

Closing stock
ht
Catatan / Note:

Neraca Aset Fisik untuk Cadangan Emas Indonesia dalam Kandungan Logam (ton),
Lampiran 2016-2020
Appendix 5.8 Physical Asset Accounts for Gold Reserves Indonesia in Metal Content (tonnes),
2016-2020
Uraian Tahun / Year

Description 2016 2017 2018 2019* 2020**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Stok awal tahun

2 764 2 673 3 888 2 658 4 685
Opening stock
id
Ekstraksi
- 91 - 102 - 135 - 109 - 66
.
Extraction
go
p s.
.b
Perubahan lainnya
0 1 317 -1 096 2 136 -2 381
w

w
//w
s:
Stok akhir tahun

2 673 3 888 2 658 4 685 2 238
tp
Closing stock
ht
Catatan / Note:
Lampiran Neraca Aset Moneter untuk Cadangan Emas Indonesia (miliar rupiah), 2016-2020
Appendix 5.9 Monetary Asset Accounts for Gold Reserves Indonesia (billion rupiah), 2016-2020
Uraian Tahun / Year

Description 2016 2017 2018 2019* 2020**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Stok awal tahun

311 025 330 729 376 606 177 538 109 924
Opening stock
id
Ekstraksi
.
- 10 761 - 11 197 - 11 043 - 4 921 - 3 164
go
Extraction
p s.
.b
Perubahan lainnya
- 23 145 291 - 89 672 96 411 - 113 781
w

w
//w
s:
Revaluasi
30 488 - 88 218 - 98 352 - 159 105 168 421
tp
Revaluation
ht
Stok akhir tahun

330 729 376 606 177 538 109 924 161 400
Closing stock
Catatan / Note:

Neraca Aset Fisik untuk Cadangan Perak Indonesia dalam Bentuk Bijih (juta ton),
Lampiran 2016-2020
Appendix 5.10 Physical Asset Accounts for Silver Reserves Indonesia in Ore Form (mil. tonnes),
2016-2020
Uraian Tahun / Year

Description 2016 2017 2018 2019* 2020**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Stok awal tahun

3 194 045 3 130 083 2 842 908 2 767 999 2 851 070
Opening stock
id
Ekstraksi
.
- 949 - 967 - 908 - 1 435 - 994
go
Extraction
p s.
.b
Perubahan lainnya
w
- 63 014 - 286 208 - 74 001 84 506 347 322

w
//w
s:
tp
Stok akhir tahun

3 130 083 2 842 908 2 767 999 2 851 070 3 197 398
Closing stock
ht
Catatan / Note:
Neraca Aset Fisik untuk Cadangan Perak Indonesia dalam Kandungan Logam (ton),
Lampiran 2016-2020
Appendix 5.11 Physical Asset Accounts for Silver Reserves Indonesia in Metal Content (tonnes),
2016-2020
Uraian Tahun / Year

Description 2016 2017 2018 2019* 2020**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Stok awal tahun

13 029 13 828 5 682 13 179 13 130
Opening stock
id
Ekstraksi
- 323 - 329 - 309 - 488 - 338
.
Extraction
go
p s.
.b
Perubahan lainnya
1 121 -7 817 7 806 438 -1 335
w
w
//w
s:
Stok akhir tahun

13 828 5 682 13 179 13 130 11 457
Closing stock
tp
ht
Catatan / Note:

Lampiran Neraca Aset Moneter untuk Cadangan Perak Indonesia (miliar rupiah), 2016-2020
Appendix 5.12 Monetary Asset Accounts for Silver Reserves Indonesia (billion rupiah), 2016-2020
Uraian Tahun / Year

Description 2016 2017 2018 2019* 2020**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Stok awal tahun

14 781 17 318 12 623 4 957 5 563
Opening stock
id
Ekstraksi
.
- 385 - 571 - 401 - 195 - 158
go
Extraction
p s.
.b
Perubahan lainnya
1 338 - 13 578 10 139 175 - 624
w

w
//w
s:
Revaluasi
1 585 9 454 - 17 404 626 1 078
Revaluation
tp
ht
Stok akhir tahun

17 318 12 623 4 957 5 563 5 859
Closing stock
Catatan / Note:
Neraca Aset Fisik untuk Cadangan Tembaga Indonesia dalam Bentuk Bijih (juta
Lampiran ton), 2016-2020
Appendix 5.13 Physical Asset Accounts for Copper Reserves Indonesia in Ore Form (mil. tonnes),
2016-2020
Uraian Tahun / Year

Description 2016 2017 2018 2019* 2020**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Stok awal tahun

3 451 3 384 2 858 2 761 2 632
Opening stock
id
Ekstraksi
- 104 - 93 - 69 - 51 - 64
.
go
Extraction
p s.
.b
Perubahan lainnya
37 - 433 - 27 - 79 529
w

w
//w
s:
Stok akhir tahun

tp
3 384 2 858 2 761 2 632 3 097

Closing stock
ht
Catatan / Note:

Neraca Aset Fisik untuk Cadangan Tembaga Indonesia dalam Kandungan Logam
Lampiran (ton), 2016-2020
Appendix 5.14 Physical Asset Accounts for Copper Reserves Indonesia in Metal Content (tonnes),
2016-2020
Uraian Tahun / Year

Description 2016 2017 2018 2019* 2020**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Stok awal tahun

27 731 29 167 24 216 22 781 23 794
Opening stock
id
Ekstraksi
.
-1 079 - 965 - 721 - 530 - 667
go
Extraction
p s.
.b
Perubahan lainnya
2 514 -3 985 - 714 1 543 1 074
w

w
//w
s:
Stok akhir tahun

tp
29 167 24 216 22 781 23 794 24 201

Closing stock
ht
Catatan / Note:
Lampiran Neraca Aset Moneter untuk Cadangan Tembaga Indonesia (miliar rupiah), 2016-2020
Appendix 5.15 Monetary Asset Accounts for Copper Reserves Indonesia (billion rupiah), 2016-2020
Uraian Tahun / Year

Description 2016 2017 2018 2019* 2020**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Stok awal tahun

172 752 195 242 228 645 243 467 182 471
Opening stock
id
Ekstraksi
.
- 6 971 - 7 788 - 7 259 - 4 866 - 6 640
go
Extraction
p s.
.b
Perubahan lainnya
w
16 245 - 32 152 - 7 186 14 164 10 688

w
//w
s:
Revaluasi
tp
13 215 73 343 29 267 - 70 294 109 684

Revaluation
ht
Stok akhir tahun

195 242 228 645 243 467 182 471 296 202
Closing stock
Catatan / Note:

Neraca Aset Fisik untuk Cadangan Timah Indonesia dalam Bentuk Bijih (juta ton),
Lampiran 2016-2020
Appendix 5.16 Physical Asset Accounts for Tin Reserves Indonesia in Ore Form (mil. tonnes),
2016-2020
Uraian Tahun / Year

Description 2016 2017 2018 2019* 2020**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Stok awal tahun

1 592 1 861 1 957 1 210 2 292
Opening stock
id
Ekstraksi
- 26 - 33 - 35 - 32 - 23
.
Extraction
go
p s.
.b
Perubahan lainnya
295 128 - 712 1 114 5 222
w

w
//w
s:
Stok akhir tahun

1 861 1 957 1 210 2 292 7 492
tp
Closing stock
ht
Catatan / Note:
Neraca Aset Fisik untuk Cadangan Timah Indonesia dalam Kandungan Logam
Lampiran (ton), 2016-2020
Appendix 5.17 Physical Asset Accounts for Tin Reserves Indonesia in Metal Content (tonnes),
2016-2020
Uraian Tahun / Year

Description 2016 2017 2018 2019* 2020**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Stok awal tahun

572 349 890 775 676 822 2 458 960 2 233 158
Opening stock
id
Ekstraksi
- 62 877 - 78 070 - 83 015 - 76 389 - 54 267
.
Extraction
go
p s.
.b
Perubahan lainnya
381 302 - 135 883 1 865 153 - 149 412 541 246
w

w
//w
s:
Stok akhir tahun

890 775 676 822 2 458 960 2 233 158 2 720 137
tp
Closing stock
ht
Catatan / Note:

Lampiran Neraca Aset Moneter untuk Cadangan Timah Indonesia (miliar rupiah), 2016-2020
Appendix 5.18 Monetary Asset Accounts for Tin Reserves Indonesia (billion rupiah), 2016-2020
Uraian Tahun / Year

Description 2016 2017 2018 2019* 2020**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Stok awal tahun

50 124 75 206 78 628 115 624 128 561
Opening stock
id
Ekstraksi
- 5 408 - 7 830 - 6 774 - 3 995 - 2 965
.
go
Extraction
p s.
.b
Perubahan lainnya
32 793 - 13 629 152 190 - 7 814 29 571
w

w
//w
s:
Revaluasi
- 2 303 24 881 - 108 420 24 745 - 14 530
tp
Revaluation
ht
Stok akhir tahun

75 206 78 628 115 624 128 561 140 637
Closing stock
Catatan / Note:
Neraca Aset Fisik untuk Cadangan Nikel Indonesia dalam Bentuk Bijih (juta ton),
Lampiran 2016-2020
Appendix 5.19 Physical Asset Accounts for Nickel Reserves Indonesia in Ore Form (mil. tonnes),
2016-2020
Uraian Tahun / Year

Description 2016 2017 2018 2019* 2020**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Stok awal tahun

3 197 179 3 155 674 3 159 505 3 571 562 4 594 591
Opening stock
id
Ekstraksi
.
- 8 373 - 12 600 - 33 237 - 80 720 - 77 306
go
Extraction
p s.
.b
Perubahan lainnya
w
- 33 132 16 430 445 294 1 103 750 44 410

w
//w
s:
tp
Stok akhir tahun

3 155 674 3 159 505 3 571 562 4 594 591 4 561 695
Closing stock
ht
Catatan / Note:

Neraca Aset Fisik untuk Cadangan Nikel Indonesia dalam Kandungan Logam
Lampiran (ribu ton), 2016-2020
Appendix 5.20 Physical Asset Accounts for Nickel Reserves Indonesia in Metal Content
(thousand tonnes), 2016-2020
Uraian Tahun / Year

Description 2016 2017 2018 2019* 2020**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Stok awal tahun

50 872 48 565 62 350 76 722 71 990
Opening stock
id
Ekstraksi
- 153 - 231 - 608 -1 477 -1 415
.
go
Extraction
p s.
.b
Perubahan lainnya
w
-2 154 14 016 14 980 -3 255 -21 314

w
//w
s:
tp
Stok akhir tahun

48 565 62 350 76 722 71 990 49 261
Closing stock
ht
Catatan / Note:
Lampiran Neraca Aset Moneter untuk Cadangan Nikel Indonesia (miliar rupiah), 2016-2020
Appendix 5.21 Monetary Asset Accounts for Nickel Reserves Indonesia (billion rupiah), 2016-2020
Uraian Tahun / Year

Description 2016 2017 2018 2019* 2020**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Stok awal tahun

151 552 307 466 282 953 42 142 42 808
Opening stock
id
Ekstraksi
.
- 713 - 1 253 - 1 547 - 845 - 1 271
go
Extraction
p s.
.b
Perubahan lainnya
w
- 10 029 76 170 38 105 - 1 862 - 19 150

w
//w
s:
Revaluasi
tp
166 657 - 99 431 - 277 368 3 372 36 841

Revaluation
ht
Stok akhir tahun

307 466 282 953 42 142 42 808 59 227
Closing stock
Catatan / Note:

Neraca Aset Fisik untuk Cadangan Bauksit Indonesia dalam Bentuk Bijih (ribu ton),
Lampiran 2016-2020
Appendix 5.22 Physical Asset Accounts for Bauxite Reserves Indonesia in Ore Form
Uraian Tahun / Year

Description 2016 2017 2018 2019* 2020**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Stok awal tahun

1 257 169 1 282 488 1 604 227 2 387 345 2 868 941
Opening stock
id
Ekstraksi
.
- 2 417 - 6 126 - 17 682 - 22 643 - 32 393
go
Extraction
p s.
.b
Perubahan lainnya
w
27 735 327 866 800 800 504 239 126 736

w
//w
s:
tp
Stok akhir tahun

1 282 488 1 604 227 2 387 345 2 868 941 2 963 284
ht
Closing stock
Catatan / Note:
Neraca Aset Fisik untuk Cadangan Bauksit Indonesia dalam Kandungan Logam
Lampiran (ribu ton), 2016-2020
Appendix 5.23 Physical Asset Accounts for Bauxite Reserves Indonesia in Metal Content
Uraian Tahun / Year

Description 2016 2017 2018 2019* 2020**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Stok awal tahun

571 255 602 895 732 209 743 669 740 289
Opening stock
id
Ekstraksi
.
- 459 -1 163 -3 356 -4 298 -6 148
go
Extraction
p s.
.b
Perubahan lainnya
w
32 099 130 477 14 816 918 212 830

w
//w
s:
tp
Stok akhir tahun

602 895 732 209 743 669 740 289 946 972
Closing stock
ht
Catatan / Note:

Lampiran Neraca Aset Moneter untuk Cadangan Bauksit Indonesia (miliar rupiah), 2016-2020
Appendix 5.24 Monetary Asset Accounts for Bauxite Reserves Indonesia (billion rupiah), 2016-2020
Uraian Tahun / Year

Description 2016 2017 2018 2019* 2020**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Stok awal tahun

2 509 16 142 51 927 81 961 119 375
Opening stock
id
Ekstraksi
- 7 - 57 - 304 - 583 - 1 041
.
Extraction
go
p s.
.b
Perubahan lainnya
500 6 373 1 342 125 36 028
w

w
//w
s:
Revaluasi
tp
13 140 29 468 28 996 37 872 13 545

Revaluation
ht
Stok akhir tahun

16 142 51 927 81 961 119 375 167 907
Closing stock
Catatan / Note:
Neraca Lingkungan dan Ekonomi Terpadu Komoditi Hutan dan Mineral Atas Dasar
Lampiran Harga Berlaku (Miliar Rupiah), 2016
Appendix 6.1 Integrated Environmental and Economic Accounts for Forest and Mineral
Commodities at Current Prices (Billion Rupiahs), 2016
Komponen Neraca Kegiatan Ekonomi / Economic Activity Kapital Lingkungan

Account Components yang Tidak
Industri Konsumsi Kapital Luar Negeri
diproduksi
Industry Akhir Capital Rest of the
Non-Produced
Final World
Aset yang Aset Alam Environmental
Consumption
Diproduksi (Non- Capital
(Produced Produced
Assets) Assets)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Stok Awal
Barang Modal 26.576.352
a. Hasil Hutan
id
628.834
b. Minyak Bumi
.
1.128.617
go
c. Gas Alam 2.092.742
d. Batubara
p s.
2.534.793
e. Emas 311.025
.b
f. Perak 14.781
w
g. Tembaga 172.752
w
h. Timah 50.124
//w
i. Nikel 151.552
j. Bauksit 2.509
s:
2 Penyediaan 24.521.069 2.273.528

tp
3 Penggunaan 12.119.340 8.353.136 3.954.755 2.367.365

ht
4 Penyusutan 2.035.689 -2.035.689

5 PDN 10.366.039 8.353.136 1.919.066 93.837
6 Deplesi 193.580 -193.580
a. Hasil Hutan 39.607 -39.607
b. Minyak Bumi 45.284 -45.284
c. Gas Alam 43.598 -43.598
d. Batubara 40.846 -40.846
e. Emas 10.761 -10.761
f. Perak 385 -385
g. Tembaga 6.971 -6.971
h. Timah 5.408 -5.408
i. Nikel 713 -713
j. Bauksit 7 -7
7 Perubahan lainnya -274.408 274.408
a. Hasil Hutan 7.111 -7.111
b. Minyak Bumi 37.258 -37.258
c. Gas Alam -59.638 59.638
d. Batubara -299.963 299.963

Lanjutan Lampiran
6.1
Continued Appendix

diproduksi
Non-Produced
Final World
Consumption
(Produced Produced
Assets) Assets)
e. Emas -23 23
f. Perak 1.338 -1.338
g. Tembaga 16.245 -16.245
h. Timah -32.793
id
32.793
i. Nikel -10.029
.
10.029
go
j. Bauksit 500 -500
8 PDN 1 10.172.459 8.353.136
p s.
1.919.066 -460.877 93.837 274.408
9 Revaluasi
.b

w
a. Hasil Hutan 85.162

w
b. Minyak Bumi -81.814

//w
c. Gas Alam 109.668

d. Batubara 666.177
s:
e. Emas 30.488
tp
f. Perak 1.585
ht
g. Tembaga 13.215
h. Timah -2.303
i. Nikel 166.657
j. Bauksit 16.142
10 Stok Akhir
b. Minyak Bumi 1.038.776
c. Gas Alam 2.099.174
d. Batubara 2.860.161
e. Emas 330.729
f. Perak 17.318
g. Tembaga 195.242
h. Timah 75.206
i. Nikel 307.466
j. Bauksit 16.142
Komponen Neraca Kegiatan Ekonomi / Economic Activity Kapital
Account Components Lingkungan
Industri Konsumsi Kapital Luar
yang Tidak
Industry Akhir Capital Negeri
diproduksi
Final Rest of the
Aset yang Aset Alam Non-Produced
Consumption World
Diproduksi (Non-Produced Environmental
(Produced Assets) Capital
Assets)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Stok Awal
b. Minyak Bumi
id
1.038.776
.
c. Gas Alam 2.099.174
go
e. Emas
p s. 330.729
f. Perak 17.318
.b
g. Tembaga 195.242
w
h. Timah 75.206
w
i. Nikel 307.466
//w
j. Bauksit 16.142
2 Penyediaan 26.870.210 2.606.283
s:
3 Penggunaan 13.280.384 9.023.120 4.430.928 2.742.061

tp
4 Penyusutan 2.430.937 -2.430.937

ht
5 PDN 11.158.888 9.023.120 1.999.990 135.778

6 Deplesi 218.010 -218.010
a. Hasil Hutan 37.376 -37.376
b. Minyak Bumi 48.953 -48.953
c. Gas Alam 40.548 -40.548
d. Batubara 62.437 -62.437
e. Emas 11.197 -11.197
f. Perak 571 -571
g. Tembaga 7.788 -7.788
h. Timah 7.830 -7.830
i. Nikel 1.253 -1.253
j. Bauksit 57 -57
b. Minyak Bumi 95.647 -95.647
c. Gas Alam 21.011 -21.011
d. Batubara -508.446 508.446
e. Emas 145.291 -145.291

Lanjutan Lampiran
6.2
Continued Appendix

Industri Konsumsi Kapital Luar
yang Tidak
Industry Akhir Capital Negeri
diproduksi
Final Rest of the
Consumption World
Diproduksi (Non-Produced Environmental
(Produced Assets) Capital
Assets)
f. Perak -13.578 13.578
g. Tembaga -32.152 32.152
h. Timah -13.629 13.629
i. Nikel 76.170 -76.170
j. Bauksit -6.373
id
6.373
PDN 1 -428.716
.
8 10.940.878 9.023.120 1.999.990 135.778 217.008
go
9 Revaluasi
Barang Modal
p s.
2.370.584
.b
b. Minyak Bumi 357.316

w
c. Gas Alam 2.287

w
//w
e. Emas -88.218
f. Perak 9.454
s:
g. Tembaga 73.343
tp
h. Timah 24.881
ht
i. Nikel -99.431
j. Bauksit 51.927
10 Stok Akhir
c. Gas Alam 2.081.925
e. Emas 376.606
f. Perak 12.623
g. Tembaga 228.645
h. Timah 78.628
i. Nikel 282.953
j. Bauksit 51.927
diproduksi
Non-Produced
Final World
Consumption
(Produced Produced
Assets) Assets)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Stok Awal
id
.
c. Gas Alam 2.081.925
go
e. Emas
p s. 376.606
f. Perak 12.623
.b
g. Tembaga 228.645
w
h. Timah 78.628
w
i. Nikel 282.953
//w
j. Bauksit 51.927
Penyediaan
s:
2 29.339.632 3.275.145
Penggunaan
tp
3 14.500.876 9.793.746 5.203.609 3.116.546

Penyusutan -2.800.030
ht
4 2.800.030
5 PDN 12.038.726 9.793.746 2.403.579 -158.599
6 Deplesi 245.697 -245.697
a. Hasil Hutan 33.924 -33.924
b. Minyak Bumi 61.277 -61.277
c. Gas Alam 43.808 -43.808
d. Batubara 79.361 -79.361
e. Emas 11.043 -11.043
f. Perak 401 -401
g. Tembaga 7.259 -7.259
h. Timah 6.774 -6.774
i. Nikel 1.547 -1.547
j. Bauksit 304 -304
7 Perubahan lainnya 2.137.317 -2.137.317
b. Minyak Bumi 57.406 -57.406
c. Gas Alam -61.005 61.005
d. Batubara 2.029.138 -2.029.138

Lanjutan Lampiran
6.3
Continued Appendix

diproduksi
Non-Produced
Final World
Consumption
(Produced Produced
Assets) Assets)
e. Emas -89.672 89.672
f. Perak 10.139 -10.139
g. Tembaga -7.186 7.186
h. Timah 152.190 -152.190
id
i. Nikel 38.105 -38.105
j. Bauksit -1.342
.
1.342
go
8 PDN 1 11.793.028 9.793.746 2.403.579 1.898.480 -158.599 -2.137.317
9 Revaluasi
p s.
.b

w
b. Minyak Bumi 388.979

w
c. Gas Alam 8.539

//w
d. Batubara -1.737.584
-98.352
s:
e. Emas
f. Perak -17.404
tp
g. Tembaga 29.267
ht
h. Timah -108.420
i. Nikel -277.368
j. Bauksit 81.961
10 Stok Akhir
c. Gas Alam 1.985.652
e. Emas 177.538
f. Perak 4.957
g. Tembaga 243.467
h. Timah 115.624
i. Nikel 42.142
j. Bauksit 81.961

yang Tidak
diproduksi
Final World
Consumption
Diproduksi (Non- Environmental
(Produced Produced Capital
Assets) Assets)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Stok Awal
id
.
go
c. Gas Alam 1.985.652
s.
e. Emas 177.538
p
.b
f. Perak 4.957
g. Tembaga 243.467
w
h. Timah 115.624
w
i. Nikel
//w
42.142
j. Bauksit 81.961
s:
2 Penyediaan 31.304.563 3.008.574

tp
3 Penggunaan 15.472.027 10.566.726 5.353.866 2.920.518

ht
4 Penyusutan 3.168.101 -3.168.101

5 PDN 12.664.434 10.566.726 2.185.765 -88.056
6 Deplesi 315.500 -315.500
a. Hasil Hutan 80.527 -80.527
b. Minyak Bumi 92.568 -92.568
c. Gas Alam 58.530 -58.530
d. Batubara 68.471 -68.471
e. Emas 4.921 -4.921
f. Perak 195 -195
g. Tembaga 4.866 -4.866
h. Timah 3.995 -3.995
i. Nikel 845 -845
j. Bauksit 583 -583
7 Perubahan lainnya -2.177.149 2.177.149
a. Hasil Hutan 25.219 -25.219
b. Minyak Bumi -1.179.312 1.179.312
c. Gas Alam -1.155.065 1.155.065
d. Batubara 30.809 -30.809

Lanjutan Lampiran
6.4
Continued Appendix

yang Tidak
diproduksi
Final World
Consumption
Assets) Assets)
e. Emas 96.411 -96.411
f. Perak 175 -175
g. Tembaga 14.164 -14.164
h. Timah -7.814 7.814
id
i. Nikel -1.862 1.862
.
go
j. Bauksit 125 -125
8 PDN 1 12.348.934 10.566.726 2.185.765
s. -2.467.431 -88.056 2.177.149
9 Revaluasi
p
Barang Modal
.b
2.935.607
w

w
//w
c. Gas Alam 1.315.947

d. Batubara -242.829
s:
e. Emas -159.105
tp
f. Perak 626
ht
g. Tembaga -70.294
h. Timah 24.745
i. Nikel 3.372
j. Bauksit 119.375
10 Stok Akhir
c. Gas Alam 2.088.004
e. Emas 109.924
f. Perak 5.563
g. Tembaga 182.471
h. Timah 128.561
i. Nikel 42.808
j. Bauksit 119.375
yang Tidak
diproduksi
Final World
Consumption
Assets) Assets)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Stok Awal
b. Minyak Bumi
id
1.650.482
c. Gas Alam 2.088.004
.
go
e. Emas
p s.
109.924
f. Perak 5.563
.b
g. Tembaga 182.471
w
h. Timah 128.561
w
i. Nikel 42.808
//w
j. Bauksit 119.375
2 Penyediaan 30.516.867 2.472.899
s:
3 Penggunaan 15.082.715 10.534.974 4.722.290 2.649.787

tp
4 Penyusutan 2.943.805 -2.943.805

ht
5 PDN 12.490.347 10.534.974 1.778.485 176.888

6 Deplesi 278.011 -278.011
a. Hasil Hutan 44.685 -44.685
b. Minyak Bumi 91.363 -91.363
c. Gas Alam 71.801 -71.801
d. Batubara 54.923 -54.923
e. Emas 3.164 -3.164
f. Perak 158 -158
g. Tembaga 6.640 -6.640
h. Timah 2.965 -2.965
i. Nikel 1.271 -1.271
j. Bauksit 1.041 -1.041
a. Hasil Hutan 13.191 -13.191
b. Minyak Bumi 230.258 -230.258
c. Gas Alam -366.217 366.217
d. Batubara 171.917 -171.917
e. Emas -113.781 113.781

Lanjutan Lampiran
6.5
Continued Appendix

yang Tidak
diproduksi
Final World
Consumption
Assets) Assets)
f. Perak -624 624
g. Tembaga 10.688 -10.688
h. Timah 29.571 -29.571
i. Nikel -19.150 19.150
j. Bauksit -36.028
id
36.028
8 PDN 1 12.212.336 10.534.974 1.778.485 -272.941 176.888 8.121
.
go
9 Revaluasi
Barang Modal s.
3.119.301
a. Hasil Hutan
p
165.645
.b
b. Minyak Bumi -673.942

w
c. Gas Alam 332.187

w
d. Batubara -800.946
//w
e. Emas 168.421
f. Perak 1.078
s:
g. Tembaga 109.684
tp
h. Timah -14.530
ht
i. Nikel 36.841
j. Bauksit 167.907
10 Stok Akhir
c. Gas Alam 1.982.173
e. Emas 161.400
f. Perak 5.859
g. Tembaga 296.202
h. Timah 140.637
i. Nikel 59.227
j. Bauksit 167.907
Lampiran Perbandingan Produk Domestik Neto (PDN) dan PDN 1, 2016-2020
Appendix 6.6 Comparation of Net Domestic Product (NDP) and NDP 1, 2016-2020
Komponen PDN / NDP PDN 1 / NDP 1

Component Nilai (Milliar RP) Distribusi Nilai (Milliar Distribusi
Value (Billion Rp) (% RP) (%)
Distribution Value Distribution
(%) (Billion Rp) (%)
2016
1. Konsumsi Akhir / Final Consumption 8.353.136 80,58 8.353.136 82,12
2. Akumulasi Kapital Neto / Net Capital Accumulation 1.919.066 18,51 1.725.486 16,96
3. Ekspor Neto / Net Export 93.837 0,91 93.837 0,92
4. Total / Total 10.366.039 100,00 10.172.459 100,00
id
2017
1. Konsumsi Akhir / Final Consumption 80,86 82,47
.
9.023.120 9.023.120
go
3. Ekspor Neto / Net Export 135.778
p s. 1,22 135.778 1,24
4. Total / Total 11.158.888 100,00 10.940.878 100,00
.b
2018
w

w
//w
3. Ekspor Neto / Net Export -158.599 -1,32 -158.599 -1,34

4. Total / Total 100,00 100,00
s:
12.038.726 11.793.028
tp
2019*
ht
3. Ekspor Neto / Net Export -88.056 -0,70 -88.056 -0,71
4. Total / Total 12.664.434 100,00 12.348.934 100,00
2020**
3. Ekspor Neto / Net Export 176.888 1,42 176.888 1,45
4. Total / Total 12.490.347 100,00 12.212.336 100,00
Catatan / Note:

Lampiran Perbandingan PDB, PDN, dan PDN1 (Miliar Rp), 2016-2020
6.7
Appendix Comparation of GDP, NDP, and NDP 1 (Billion Rp), 2016-2020
Perbandingan / Tahun / Year

Comparation 2016 2017 2018 2019* 2020**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. PDB / GDP 12.401.729 13.589.826 14.838.756 15.832.535 15.434.152
2. PDN / NDP 10.366.039 11.158.888 12.038.726 12.664.434 12.490.347
3. PDN 1 / NDP 1 10.172.459 10.940.878 11.793.028 12.348.934 12.212.336
id
4. PDN (NDP) x 100 83,59 82,11 81,13 79,99 80,93
.
go
PDB (GDP)
5. PDN 1 (NDP 1) x 100 82,02

p
80,51
s. 79,47 78,00 79,13
.b
PDB (GDP)
w
w
6. PDN 1 (NDP 1) x 100 98,13 98,05 97,96 97,51 97,77

//w
PDN (NDP)
s:
tp
ht
Catatan / Note:
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.go
.id

Sistem Terintegrasi Neraca Lingkungan Dan Ekonomi Indonesia 2016-2020

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Sistem Terintegrasi Neraca Lingkungan Dan Ekonomi Indonesia 2016-2020

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

ht

Buku/Book Size : 17,6 cm x 25 cm

Direktorat Neraca Produksi

oleh/Cover Designed by:

Direktorat Neraca Produksi

Ilustrasi Graphics by:

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengkomunikasikan, dan/atau

Penanggung Jawab / Director

Sri Setyarini, S.Si., M.M.

Zanial Fahmi Firdaus, S.ST. • Suryani, S.ST.

Siti Sholikah, S.Tr.Stat. • Mirta Dwi Wulandari, S.ST, M.E.K.K.

Pengolahan Data / Data Processing

Tata letak / Layout

sumber daya alam dan kerusakan lingkungan, sustainable economic development.

agar mampu memberikan gambaran

menyeluruh bagi pembangunan ekonomi yang

The compilation of the publication

Penyusunan publikasi “Sistem “Integrated System of Environmental-Economic

Terintegrasi Neraca Lingkungan dan Ekonomi Accounts of Indonesia 2016-2020” is intended

Indonesia Tahun 2016-2020”, dimaksudkan to provide an overview of the impact of

iv Integrated System of Environmental-Economic Accounts of Indonesia 2016-2020 | BPS

Jakarta, Desember 2021

Dr. Margo Yuwono, S.Si, M.Si

BPS | Sistem Terintegrasi Neraca Lingkungan dan Ekonomi Indonesia 2016-2020 v

lahan di dalam wilayah Indonesia. in area among land cover classes in

mineral dan energi menjelaskan resources as well as for mineral and

vi Integrated System of Environmental-Economic Accounts of Indonesia 2016-2020 | BPS

Total hutan Indonesia pada posisi tahun 2020 adalah seluas

Indonesia’s forest cover area in 2020 is 95,190,837 hectares

4.645 Sumber daya kayu bulat di Indonesia

4.366 menunjukkan kecenderungan penu-

4.139 runan stok selama periode 2016-2020,

4.032 yaitu dari 4645 m3 menjadi 4032 m3.

Timber resources in Indonesia shows

a downward stock during the 2016-

NERACA ASET SUMBER DAYA ASSET ACCOUNTS FOR

DAFTAR ISI Klasifikasi Tutupan Lahan

Latar Belakang 5 The Forest Cover in

Indonesia and Its Changes

SEEA as a System ASSET ACCOUNTS FOR

Penilaian TIMBER RESOURCES

DALAM SISNERLING 26 Resources in Indonesia

SEEA IMPLEMENTATION ON SISNERLING NERACA ASET SUMBER

Tinjauan Neraca Ekonomi- Pendahuluan

Struktur Dasar SEEA 46

viii Integrated System of Environmental-Economic Accounts of Indonesia 2016-2020 | BPS

Hasil dan Pembahasan Persentase Luas Tutupan Hutan

NERACA TERINTEGRASI Luas Tutupan Hutan yang Hilang

158 Struktur Neraca Fisik Sumber

Sumber Data Stok Akhir Tahun Sumber Daya

Closing Stock of Mineral Resources in

Indonesia in Ore Form by Class

Mineral di Indonesia dalam

Closing Stock of Mineral Resources in

Nilai Aset Nasional, 2016-2020

169 National Asset Value, 2016-2020

Nilai Aset Nasional

Klasifikasi Tutupan Lahan

Klasifikasi Penggunaan Lahan

Neraca Fisik Tutupan Lahan

BPS | Sistem Terintegrasi Neraca Lingkungan dan Ekonomi Indonesia 2016-2020 ix

Jawa (hektar), 2016-2020

Island (hectare), 2016-2020 Mineral Assets, 2016 and 2020