Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH NATURAL RESOURCE ACCOUNTING UNTUK

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
( Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Alam )

Dosen Pengampu : Gian Riksa Wibawa

Disusun oleh :

Kelompok 5

Anggota : 1. Putri Sani Sa’bani ( 2002010067 )

2. Tirta Haidar Surya ( 2002010045 )

3. Siddiq Taufik Hidayat ( 2002010056 )

4. Muchamad Iqbal Agusta ( 2002010069 )

5. Muhammad Rival Nur Fauzi ( 2002010057 )

Kelas : Manajemen B

PROGRAM STUDI MANAJEMEN S1

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PERJUANGAN

TASIKMALAYA

TAHUN 2020

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga Makalah Sumber Daya Tanah ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
            Makalah ini ditujukan untuk melengakapi bahan bacaan bagi mahasiswa dan sebagai
tugas kuliah pada mata kuliah Ekonomi Sumber Daya Alam.
            Materi yang disajikan dalam makalah ini masih banyak yang memilki kekurangan,
oleh karena itu, penulis masih sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca supaya
makalah selanjutnya dapat lebih bagus lagi.
            Dengan segala keterbatasan makalah ini  semoga dapat bermanfaat bagi mahasiswa
untuk menambah bacaan dalam menganalisis teori sumber daya tanah. Akhir kata kami
ucapkan terimakasih.

Tasikmalaya, Desember 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................1
1.3 Tujuan Makalah...........................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
2.1 Natural Resource Accounting (NRA)............................................................................................2
2.2 Pengembangan Natural Resource Accounting.............................................................................3
2.3 Arah Natural Resource Accounting di Indonesia..........................................................................5
BAB III.................................................................................................................................................7
PENUTUP............................................................................................................................................7
3.1 Simpulan......................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................8

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Natural Resource Accounting (NRA) merupakan pengembangan dan sistem anggaran
dan keuangan negara yang konvensional sebagaimana dalam System of National Account
(SNA). SNA yang dikembangkan sejak beberapa dekade yang lalu dimaksudkan untuk
memberikan informasi tentang pertumbuhan ekonomi.

Natural Resource Accounting diharapkan dapat menjadi solusi atas ketidak


sempurnaan dan ketidaksensitifan sistem anggaran dan keuangan negara yang selama ini
dijalankan dan dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi upaya pencapaian
pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Natural Resource Accounting ?

2. Bagaimana pengembangan Natural Resource Accounting ?

3. Kemana arah Natural Resource Accounting di Indonesia ?

1.3 Tujuan Makalah


1. Untuk mengetahui apa itu Natural Resource Accounting.

2. Untuk mengetahui pengembangan NRA.

3. Mengetahui arah NRA di Indonesia.

1
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Natural Resource Accounting (NRA)
Natural Resource Accounting (NRA), berdasarkan kesepakatan pada
Konferensi Bumi di Rio de Janeiro merupakan pengembangan dan sistem anggaran
dan keuangan negara yang konvensional sebagaimana dalam System of National
Account (SNA). SNA yang dikembangkan sejak beberapa dekade yang lalu
dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang pertumbuhan ekonomi. SnA
telah diterapkan di seluruh dunia untuk menggambarkan indikator pertumbuhan
ekonomi dan menyediakan data untuk keperluan pembuatan kebijakan. Namun
sistem ini mempunyai kekurangan terutama dalam pencepatan pembangunan yang
berkelanjutan (sustainable development).

Sistem konvensional ini belum bisa menggambarkan hubungan yang


seyogianya antara deplesi sumber daya alam, penurunan mutu lingkungan hidup
dengan kegiatan ekonomi. Sebagai contoh sistem SNA memperhitungkan investasi
dibidang konservasi sebagai pengeluaran dibandingkan sebagai investasi yang
memiliki nilai tambah bagi pembangunan tersebut.

Sistem ini lebih mempertimbangkan deplesi terhadap modal buatan manusia


(human-made capital) seperti infrastruktur, peralatan dll dibandingkan dengan
modal yang dibenikahi oleh alam (naturalmade capital) seperti kerusakan hutan,
penurunan mutu lingkungan, pencemaran air, dll.

Sistem konvensional tidak bisa mereflesikan barang dan jasa yang diberikan
oleh sumber daya alam dan ingkungan hidup karena tidak tercatat di mekanisme
pasar.

Indikator-indikator keberhasilan pembangunan yang digunakan dalam SNA


seperti Gross Domestic Product (GDP) kurang menggambarkan peranan sumber daya
alam dan lingkungan hidup dalam menunjang pertumbuhan ekonomi jangka
panjang.

Natural Resource Accounting diharapkan dapat menjadi solusi atas ketidak


sempurnaan dan ketidaksensitifan sistem anggaran dan keuangan negara yang
selama ini dijalankan dan dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi upaya
pencapaian pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development) karena
karakteristik yang dimiliki seperti :

a. Sebagai alat dan media yang dapat mengintegrasikan kegiatan ekonomi.


Manajemen sumber daya alam dan lingkungan hidup dan perencanaan

2
pembangunan dengan kemampuan untuk menggambarkan ukuran-
ukuran ekonomi dan berkelanjutan pembangunan termasuk kerusakan
dan penurunan mutu dan kuantitas sumber daya alam.
b. Sebagai alat bagi pengambil keputusan dan perencana pembangunan
yang dapat menggambarkan hubungan yang kompleks antara ekspansi
kegiatan ekonomi dengan penurunan mutu lingkungan hidup.
c. Sebagai alat penyadaran bagi berbagai pihak tentang social cost (nilai
sosial) dan suatu kegiatan ekonomi karena dengan NRA bisa digambarkan
bahwa suatu nilai dan tambahan pemasukan yang diberikan oleh kegiatan
ekonomi terutama eksplorasi sumber daya alam perlu mengperhitungkan
biaya yang ditimbulkan dalam kerusakan lingkungan hidup, biaya yang
ditanggung dengan terjadinya penurunan dengan terjadinya penurunan
tingkat kesehatan masyarakat, dll implikasi terhadap masyarakat yang
selama ini terabaikan.
d. Sebagai alat untuk mengevaluasi alternatif strategi pembangunan dalam
kaitan dengan dampaknya terhadap lingkungan hidup dan berkelanjutan
pembangunan.

2.2 Pengembangan Natural Resource Accounting


Selain itu pengembangan NRA mempunyai peluang untuk mengintegrasikan
penyelesaian permasalahan lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam
dalam konteks yang semua pengambil keputusan diberbagai departemen akan bisa
mengerti. Hal itu dikarenakan pengalaman selama ini yang menunjukkan masih
terpisahnya pembahasan ekonomi dan ekologi. Sebagai contoh terlihat bahwa sejak
duapihak dan instansi pemerintah yang bertanggung jawab di bidang keuangan dan
perencanaan sedikit sekali memberikan perhatian terhadap sumber daya alam dan
lingkungan hidup. Namun pada saat yang sama pihak dan instansi yang bertanggung
jawab di bidang lingkungan hidup telah mulai mengembangkan rencana tindak di
bidang lingkungan hidup, namun hanya sebatas instansi mereka saja. NRA
diharapkan bisa menjadi media pemersatu antara laporan pertumbuhan ekonomi
dan laporan kerusakan lingkungan hidup dan deplesi sumber daya alam.

Pengembangan sistem Natural Resource Accounting (NRA) telah coba


dikembangkan oleh berbagai negara di dunia, namun hingga saat ini relatif belum
ada negara benar-benar mengaplikasikan sistem. Untuk sementara NRA masih
menjadi suatu sistem penunjang dalam bentuk satellite account yang dihubungkan
dengan sistem keuangan dan anggaran konvensional (SNA-System of National
Account). Hal ini dikarenakan masih kurangnya studi kasus penerapan NRA pada saat
ini dan masih berkembangnya wacana konseptual antara lain yang menyangkut
valuasi sumber daya alam. Dalam berbagai kajian yang pernah dilakukan,pendekatan
yang diterapkan masih sebatas kasus perkasus pada aspek dan sumber daya alam
tertentu.

3
Kajian pengembangan NRA yang pernah dilakukan di Indonesia misalnya
hanya menekankan kepada perhitungan physical account dari sumber daya alam,
dimana beberapa sumber daya alam dihitung stok awal, penambahan dan
pengurangannya. Selain itu, pada tahap kajian awal Badan Pusat Statistik (BPS) juga
telah mencoba mengembangkan upaya yang sama dalam bentuk sistem yang lebih
terintegrasi antara neraca lingkungan dan kegiatan ekonomi sebagai upaya untuk
mengantisipasi rekomendasi Perserikatan Bangsa Bangsa. Kajian yang dilakukan BPS
menggambarkan metode-metode pengintegrasian sumber daya alam dengan
kegiatan ekonomi dan membuat model neraca ekonomi dan lingkungan hidup
dengan menggunakan data-data dan Tabel Penggunaan Produk Domestik Bruto,
Tabel Input-Output dan data investasi serta stok kapital yang ada. Dengan tetap
mengahrgai upaya yang telah dilakukan, kajian ini baru bisa mencakupi data-data
yang didapat dan tahun 1993-1996. Oleh karena itu kajian ini juga mempunyai
berbagai kelemahan antara lain berhubungan dengan data yang digunakan. Dengan
menggunakan data tahun-tahun sebelumnya, kembali lagi model yang dibuat hanya
akan bisa mencakup kegiatan produksi dan service yang tercatat dipasar dan
menghilangkan potensi NRA untuk memberikan gambaran pengaruh sumber daya
alam dan lingkungan hidup terhadap keberlanjutan pembangunan.

Pengalaman terhadap kajian pengalaman di berbagai negara juga


menunjukkan bahwa upaya penerapan NRA masih memerlukan pembahasan dan
pendalaman yang seksama. Wacana pengembangan sistem NRA perlu
dikembangkan karena masih belum lengkap dan efektifnya berbagai komponen NRA
seperti metode, model-model, data-data yang digunakan serta mekanisme valuasi
sumber daya alam dll. Sebagai contoh, dalam kajian penerapan metode NRA di
Australia digambarkan bahwa setelah disempurnakan dengan metode baru ini,
hanya terdapat 0.8% perubahan dan GDP negara tersebut. Dalam penerapan NRA di
Alberta Canada pada sumber daya hutan disimpulkan bahwa salah satu komponen
yang sangat menentukan keberhasilan NRA adalah akurasi data pertumbuhan rata-
rata tahunan (Mean Annual Increment-MAJ), tingkat panen dan kerusakan alami
hutan, yang semua indikator ini memerlukan upaya yang intensif dan dilakukan
secara berkala.Dalam wacana aplikasi di Jerman disimpulkan perlu adanya
keterkaitan (link) antara Natural Resource Accounting dengan Geographic In
formation System (GIS) untuk mendapatkan suatu hasil yang optimal dan dapat
dengan efektif diaplikasikan.

Sementara itu pada sisi yang lain terdapat juga kajian yang merekomendasikan tidak
perlunya penerapan green accounting sebagaimana yang dilakukan di negara
Norwegia. Terdapat beberapa alasan yang menjadi alasan keluarnya kesimpulan ini
yang perlu juga menjadi perhatian kita semua yaitu :

4
a. Keraguan akan apakah mungkin menghasilkan PDB Hijau (Green GDP)
dengan cara-cara yang bisa dilakukan dan efektif.
b. Masih belum jelasnya hal-hal yang berkaitan dengan keinginan membayar
bagi lingkungan (willingness to pay for environment amenities) serta
keinginan untuk menerima kompensasi bagi lingkungan yang ( willingness
to accept compensation for environment loss).
c. Kenyataan bahwa perhitungan green GDP tidak mengikutkan efek general
equilibrium dimana kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan sebuah
proses produksi seyogianya di internalisasikan kedalam dan akan
mempengaruhi semua harga-harga di dalam proses ekonomi.
d. Ketidakpastian bahwa NRA akan dapat menggambarkan dan mengukur
kemakmuran suatu negara dengan menggunakan sumber daya alam dan
lingkungan hidup yang tergantung kepada nilai masa depan (future
values) dan ekstraksi dan harga sumber daya alam tersebut.

2.3 Arah Natural Resource Accounting di Indonesia


Melihat pengalaman negara lain akan kompleksnya pelaksanaan dan
penerapan metode ini, dengan tetap meyakini bahwa NRA adalah suatu tools yang
sangat efektif untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan, suatu strategi
secara hati-hati perlu dilakukan, apalagi dengan sangat sensitifnya para pihak
menyangkut sumber daya alam apalagi di era desentralisasi ini. Pembagian hasil
sumber daya alam antara pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah masih akan
tetap menjadi wacana diskusi yang tetap ramai dibicarakan dan disamping itu juga
berpotensi menimbulkan konflik antara pihak. Oleh karena itu sebagaimana yang
diamanatkan Propenas penerapan secara bertahap dan hati-hati perlu dilakukan,
dengan tetap mengembangkan wacana ini sehingga diharapkan dapat memberikan
output yang optimal untuk bersama.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan antara lain :

a. Penyempurnaan berbagai metode dalam NRA antara lain yang penting adalah
metode pengumpulan data dengan mengingat bahwa sumber daya alam bersifat
lintas wilaya administrasi dan bersifat dinamis.
b. Pengembangan sistem informasi sumber daya alam sebagai cikal bakal
penerapan Natural Resource Accounting.
c. Penerapan GIS dan berbagai kemudahan yang akan diberikan lewat
pengembangan Information Technology (IT) yang tengah pesat-pesatnya
berkembang.
d. Pemutahiran metode valuasi sumber daya alam.
e. Penyiapan kelembagaan dan sumber daya manusi pendukung penerapan NRA.

Diantara isu-isu diatas, salah satu yang paling krusial adalah pemutahiran metode
dan pengembangan valuasi sumber daya alam.

5
Pemahaman akan valuasi sumber daya alam akan sangat membantu
pengambil keputusan dalam mengefektifkan pengelolaan terutama pemanfataan
sumber daya alam, namun pada saat yang sama juga menggambarkan bahwa
kegiatan konservasi secara ekonomis akan menguntungkan. Adanya valuasi sumber
daya alam dimaksudkan untuk menggambarkan secara utuh dan tidak sepotong-
potong nilai dan upaya pembangunan dimana suatu kegiatan produksi, misalnya
penebangan kayu juga memberikan nilai negatif terhadap nilai ekonomis lingkungan
selain menghasilkan barang untuk produksi. Sedangkan kegiatan penanaman pohon
dan reboisasi yang selama ini tidak dianggap serius oleh semua pihak secara
ekonomi adalah menguntungkan. Lebih dan itu valuasi sumber daya alam akan
menggambarkan keterkaitan antara pembangunan ekonomi nasional/daerah dengan
kegiatan konservasi sumber daya alam, selain untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya perlindungan sumber daya alam.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
Pengembangan Natural Resource Accounting diharapkan dapat
memberikan kontribusi yang signifikan dalam upaya mencapai pembangunan
yang berkelanjutan dan berkeadilan antar wilayah, antar generasi dan antar
waktu. Untuk itu diperlukan upaya-upaya secara bertahap dan efektif dalam
hal ini mengingat sangat kompleks dan sensitifnya isu-isu yang terkait dengan
NRA. Dengan pengembangan wacana kajian dan diskusi tentang NRA ini
diharapkan kita bisa meningkatkan kepedulian dan pemahaman berbagai
pihak, terutama pengambil keputusan pembangunan akan perlunya integrasi
antara kegiatan ekonomi dengan kegiatan ekologi menjadi satu kesatuan
penentuan kebijakan pembangunan yang berkelanjutan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 1998. Sistem Terintegrasi Neraca Lingkungan dan Ekonomi Indonesia
1993-1996.

10 Young, M.D. 1992. Natural Resource Accounting: Some Australian Experiences and
Observation.

Anelski, M. 1992. Resource Accounting: Indicators of the Sustainability of Alberta’s Forest


Resources. Alberta, Canada.

Radermacher, W et.al. 1994. Environmental Accounting and National Accounts in Germany.

Aaheim, A et.al. 1993. Green National Product: Good Intentions, Poor Device?. Statistic
Noerway.

https://digilib.bppt.go.id/sampul/IP_48050563.pdf

Anda mungkin juga menyukai