Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH GANGGUAN PADA SISTEM REFRODUKSI

“LUKHOREA”

Dosen Pembimbing : Bdn. Pitri Subani, SST,M. Kes


Semester : II
Kelas : 2B Konversi

Disusun Oleh :
Eni Suryani (2326040070.P)
Sysca Syaputri (2326040079.P)
Dwi Deva Fitriani (2326040075.P)
Herlina (2326040077.P)
Nani Yusvira (2326040076.P)
Tiara Leo Rensi (2326040004.P)

PROGRAM STUDI SI KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa Kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang membeikan
rahmat serta hidayahnya serta karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan MAKALAH
GANGGUAN PADA SISTEM REFRODUKSI “LUKHOREA”
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh Karen itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah ini.

Ahir kata kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah berpartisipasi dalam
penyususnan makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Bengkulu,

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i


KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ..................................................................................... 1
1.3 Tujuan masalah ....................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengkajian Pasca Bencana .................................................... 2
2.2 Prinsi-prinsip Dasar Dalam Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana ........ 2
2.3 Pengkajian Akibat Dampak Bencana .......................................................... 3

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 5

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Letak geografis Indonesia sebagai negara kepulauan yang berada di antara dua benua dan
dua samudera terbentang di garis khatulistiwa serta terletak pada pertemuan tiga lempeng
tektonik utama dunia merupakan wilayah teritorial yang sangat rawan terhadap bencana.
Alam yang kaya, jumlah penduduk yang banyak dengan penyebaran tidak merata serta
ketimpangan sosial dan lain-lain masalah penyimpangan pemanfaatan kekayaan alam dapat
meningkatkan eskalasi dan macam bencana, tidak lagi bersumber dari gejala alam tapi juga
berkaitan dengan ulah tingkah
manusia.
Selama ini penanggulangan bencana baik karena alam maupun ulah manusia telah
diupayakan untuk ditangani dengan berbagai cara dengan melibatkan semua komponen
masyarakat.
Salah satu aspek penting timbulnya korban jiwa dan kerusakan/kerugian pada beberapa
aspek, adalah kekurang siap-siagaan masyarakat dan aparat/pihak-pihak yang bertanggung jawab
dalam penanganan bencana. Oleh karena itu persiapan dalam langkah-langkah pengkajian
kebutuhan pasca bencana sangat penting.

1.2 Rumusan Masalah


Dari penjelasan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan pada
makalah ini adalah:
1) Apa pengertian pengkajian pasca bencana?
2) Apa prinsip-prinsip dasar dalam pengkajian kebutuhan pasca bencana ?
3) Apa pengkajian dampak bencana ?

1.3 Tujuan Masalah


1) Untuk mengetahui apa itu pengertian pengkajian pasca bencana
2) Untuk mengetahui apa itu prinsip-prinsip dasar dalam pengkajian kebutuhan pasca
bencana
3) Untuk Mengetahui apa pengkajian dampak bencana
1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PENGKAJIAN PASCA BENCANA


Pengkajian kebutuhan Pasca bencana adalah suatu rangkaian kegiatan pengkajian dan
penilaian akibat, analisis dampak, dan perkiraan kebutuhan, yang menjadi dasar bagi
penyusunan rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi. Pengkajian dan penilaian meliputi
identifikasi dan penghitungan kerusakan dan kerugian fisik yang menyangkut aspek
pembangunan manusia, perumahan atau pemukiman, infrastruktur, ekonomi, sosial dan
lintas sektor analisis dampak melibatkan tinjauan keterkaitan dan nilai agregat (total) dari
akibat bencana dan implikasi umumnya terhadap aspek aspek fisik dan lingkungan,
perekonomian, psikolosial, budaya, politik dan tata pemerintahan. Perkiraan kebutuhan
adalah penghitungan biaya yang diperlukan untuk menyelenggarakan kegiatan rehabilitasi
dan rekonstruksi. Pengkajian kebutuhan pasca bencana penting dilakukan karena :
a. Berfungsi sebagai catatan mengenai kerusakan yang disebabkan oleh bencana yang
sudah terjadi
b. Memberikan perkiraan kerugian untuk digunakan pada proses penghitungan kebutuhan
rehabilitasi dan rekonstruksi
c. Memberikan gambaran atau bukti, manfaat yang akan didapat dari kegiatan mitigasi
d. Memberikan informasi bagi (stakeholder) masyarakat yang rentan atau berpotensi
menjadi korban

2.2 PRINSIP-PRINSIP DASAR DALAM PENGKAJIAN KEBUTUHAN PASCA


BENCANA
Prinsip dasar dalam pengkajian kebutuhan pasca bencana adalah sebagai berikut :
a. Pendekatan partisipatif dengan melibatkan para pihak berkepentingan dalam prosesnya
b. Pendekatan berbasis bukti, mengutamakan pengamatan terhadap akibat dan dampak
bencana serta kebutuhan pemulihan yang berbasis bukti
c. Pendekatan pengurangan resiko bencana, menggunakan cara pandang pengurangan
resiko bencana dalam analisisnya sehingga JITU-PB dapat mendukung rehabilitasi dan
konstruksi yang dapat membangun yang lebih baik

2
d. Pendekatan hak-hak dasar, menggunakan cara pandang berbasis hak hak dasar sehingga
pengkajian terhadap akibat dan dampak bencana berorientasi pada Pemulihan hak-hak
dasar tersebut
e. Menjunjung tinggi akuntabilitas dalam proses maupun pelaporan hasil kajian sebagai
bentuk tanggungjawab terhadap masyarakat berdampak bencana.

2.3 PENGKAJIAN AKIBAT DAMPAK BENCANA


Komponen pengkajian dampak meliputi pengkajian dampak bencana terhadap aspek-
aspek ekonomi-fiskal, sosial-budaya-politik, pembangunan manusia dan infrastruktur
lingkungan secara agregat (total). Pengkajian dampak bencana merupakan pengkajian yang
bersifat jangka menengah dan jangka panjang. Pengkajian dampak bencana berguna untuk
memandu agar pengkajian kebutuhan pemulihan pascabencana memiliki orientasi strategis
dalam jangka menengah dan jangka panjang.

Komponen Dampak Bencana


Komponen Keterangan
Ekonomi dan Fiskal Dampak ekonomi adalah penurunan kapasitas ekonomi masyarakat di
tingkat kabupaten/kota setelah terjadi bencana yang berimplikasi terhadap
produksi domestik regional bruto.
Kapasitas ekonomi masyarakat tersebut meliputi tingkat inflasi, tingkat
konsumsi masyarakat, tingkat kesenjangan pendapatan, tingkat
pengangguran, angka kemiskinan dan lain-lain. Penurunan terhadap
investasi, impor serta ekspor juga dapat diidentifikasi sebagai dampak
bencana terhadap perekonomian.
Dampak fiskal adalah penurunan terhadap kapasitas keuangan pemerintah
pusat dan pemerintah daerah sebagai dampak bencana dalam jangka pendek
hingga menengah. Kapasitas keuangan pemerintah meliputi kapasitas
pendapatan yang bersumber dari pajak, retribusi dan pendapatan bagi hasil
atas kekayaan negara yang dipisahkan. Penurunan kapasitas ini berimplikasi
pada menurunnya kemampuan anggaran pemerintah untuk menjalankan
fungsi alokasi, distribusi dan stabilisasinya.
Sosial, Budaya dan Dampak budaya adalah perubahan sistem nilai, etika dan norma dalam
Politik masyarakat setelah bencana. Contoh dampak terhadap budaya adalah
menurunnya kegiatan-kegiatan kebudayaan, berubahnya standar nilai dalam
masyarakat dan lain-lain.
Dampak budaya berimplikasi pada perubahan struktur sosial dalam jangka
menengah dan panjang. Perubahan ini mencakup perubahan cara dan
perilaku kehidupan sosial di masyarakat setelah bencana. Meningkatnya
masalah-masalah sosial setelah bencana dapat menjadi tolok ukur adanya

3
dampak sosial akibat bencana. Misalnya meningkatnya konflik sosial,
meningkatnya kekerasan berbasis gender, meningkatnya jumlah pekerja
anak dan meningkatnya perceraian.
Dampak politik adalah perubahan struktur kuasa dan perilaku politik dalam
jangka menengah dan panjang setelah terjadi bencana.
Contoh dampak politik adalah bencana berimplikasi pada peningkatan
konflik berbasis politik karena perebutan sumber daya setelah bencana.
Atau menurunnya kepercayaan publik terhadap pemimpin yang dipilih
secara demokratis karena salah kelola dalam penanganan bencana
Pembangunan Dampak pembangunan manusia adalah dampak bencana terhadap kualitas
Manusia kehidupan manusia dalam jangka menengah dan jangka panjang yang
diukur melalui Indeks Pembangunan Manusia, Indeks Ketimpangan Gender
dan Indeks Kemiskinan Multidimensional. Kualitas pembangunan manusia
diatas dapat diprediksi dari indikator-indikator jumlah anak yang bisa
bersekolah, jumlah perempuan dan laki-laki yang bisa bekerja, jumlah
keluarga yang memiliki akses terhadap air bersih serta tingkat akses
terhadap pelayanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, kependudukan dan
lain-lain.
Lingkungan Dampak terhadap lingkungan adalah penurunan kualitas lingkungan yang
berpengaruh terhadap kehidupan manusia dan membutuhkan pemulihan
dalam jangka menengah dan jangka panjang. Penurunan ini misalnya
penurunan ketersediaan sumber air bersih, kerusakan hutan dan kerusakan
daerah aliran sungai serta kepunahan spesiesspesies langka setelah bencana.

4
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pengkajian Kebutuhan Pascabencana /Post Disaster Need Assessment (PDNA) adalah suatu
rangkaian kegiatan pengkajian dan penilaian akibat, analisis dampak, dan perkiraan kebutuhan,
yang menjadi dasar bagi penyusunan rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi.
Pengkajian bencana merupakan bagian terpenting yang digunakan sebagai dasar
penyelenggaraan penanggulangan bencana. Pengkajian kebutuhan pasca bencana adalah sebuah
pendekatan untuk memeprlihatkan potensi dampak negatif yang mungkin timbul suatu potensi
bencana yang mengancam.

5
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Kepala Badan Nasional Penggulangan Bencana Nomor 02 Tahun 2012 Tentang
Pedoman Umum Pengkajian Resiko Bencana. Jakarta:BNPB

Peraturan Kepala Badan Nasional Penggulangan Bencana Nomor 15 Tahun 2011 Tentang
Pedoman Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana. Jakarta:BNPB

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi. 2017. Modul Manajemen
Penanggulanagan Bencana. Bandung : Pusdiklat

Anda mungkin juga menyukai