Pengeluaran Untuk Konsumsi Penduduk Indonesia Per Provinsi, Maret 2022

ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.
id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.
id
PENGELUARAN UNTUK KONSUMSI
PENDUDUK INDONESIA PER PROVINSI
Consumption Expenditure of Population
of Indonesia by Province
Berdasarkan Hasil Susenas Maret 2022
Based on The March 2022 Susenas
ISSN: 1979-9942
Nomor Publikasi/Publication Number: 04200.2213
Katalog/Catalog: 3201005
Ukuran Buku/Book Size: 18,2x25,7 cm
Jumlah Halaman/Total Page: x+160 halaman/pages
id
o.
Naskah/Manuscript:
Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat .g
ps
Directorate of Social Welfare Statistics
.b
Penyunting/Editor:
w
Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat

w

//w
s:
Desain Kover oleh/Cover Designed by:

Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat
tp

ht
Penerbit/Published by:
© Badan Pusat Statistik RI/BPS-Statistics Indonesia
Pencetak/Printed by:
Badan Pusat Statistik RI/BPS-Statistics Indonesia
Sumber Ilustrasi/Graphics by:

www.freepik.com & www.canva.com
Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau

menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial
tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik
It is prohibited to announce, distribute, communicate, and/or copy part or all of this book
for commercial purposes without permission from BPS-Statistics Indonesia
TIM PENYUSUN
PERSON INVOLVED
Penanggung Jawab/Person in charge:

Ahmad Avenzora, S.E., M.S.E.
Editor/Editors:
Amiek Chamami, S.S.T., M.Stat.
Idha Sahara, S.S.T., M.Si.
Maarif Ibnu Khoer, S.S.T., M.Stat.
id
o.
Penulis/Author:
Ahmad Budi Prastyo Samudro, S.M. .g
ps
.b
Pengolah Data/Data Processor:

w
Hasti Amanda Ilmi Putri, S.S.T.

w
//w
Sumardiyanto, S.E.
s:
Desain Infografis/Infographic Design:

tp
ht
Ahmad Budi Prastyo Samudro, S.M.
Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Indonesia per Provinsi, Susenas Maret 2022 iii
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.
id
KATA PENGANTAR
Pembangunan nasional mencakup semua aspek bidang kehidupan dan bersifat

kompleks serta dihadapkan oleh sejumlah tantangan yang multidimensi. Untuk
mencapainya, disusunlah program-program yang terpadu dan terukur sehingga dapat
terus dipantau perkembangannya. Dalam upaya monitoring dan evaluasi dari program
kebijakan tersebut dibutuhkan data statistik yang akurat. BPS mengumpulkan data
tentang berbagai aspek pemenuhan kebutuhan hidup seperti sandang, pangan, papan,
pendidikan, dan kesehatan secara periodik melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional
(Susenas). Data tersebut merupakan sumber bagi penghitungan beberapa indikator,
seperti kemiskinan, kesenjangan pendapatan, dan ketahanan pangan.
Publikasi Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Indonesia per Provinsi ini
id
merupakan buku ketiga dari 4 (empat) buku dalam rangkaian publikasi mengenai
o.
pengeluaran dan konsumsi rumah tangga. Publikasi ini menyajikan data hasil kegiatan
.g
Susenas yang dilaksanakan pada bulan Maret 2022. Publikasi ini memberikan gambaran
mengenai pengeluaran dan konsumsi per kapita sebulan pada tingkat provinsi.
ps
.b
Publikasi ini secara khusus mengulas topik terkait pangsa pengeluaran pangan
w
sebagai refleksi dari ketahanan pangan, ragam konsumsi dan pengeluaran beberapa
w
komoditas makanan penting, serta pola konsumsi dan pengeluaran minyak goreng
//w
rumah tangga antar provinsi di Indonesia. Diharapkan pada tahun-tahun mendatang,

publikasi ini akan menyajikan topik-topik lain yang selaras dengan prioritas
s:
pembangunan.
tp
ht
Terima kasih dan penghargaan disampaikan kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam penyusunan hingga selesainya publikasi ini. Diharapkan publikasi
ini dapat bermanfaat bagi pengguna data terutama dalam penyusunan kebijakan.
Jakarta, Oktober 2022

KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK
REPUBLIK INDONESIA

Dr. Margo Yuwono S.Si, M.Si
Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Indonesia per Provinsi, Susenas Maret 2022 v
PREFACE

National development covers all aspects of life, it is also complex, and faced
with a number of multidimensional challenges. To achieve this, integrated and
measured programs are prepared so that they can be monitored continuously. In an
effort to monitor and evaluate the policy program, accurate statistical data is needed.
BPS collects data on various aspects of fulfilling life needs such as clothing, food,
shelter, education and health periodically through the Socio-Economic National Survey
(Susenas). The data is a source for calculating several indicators, such as poverty,
income inequality, and food security.
Publication of Indonesian Population Consumption Expenditures by province
id
is the third book of the four books in the series of publications on the expenditure and
o.
consumption of household. This publication presented data Susenas for the Maret
.g
2022, which provide an overview of monthly expenditure and consumption per capita
ps
at the provincial level.
.b
This publication brings specifics topic on share of food expenditure as reflection

w
of food security, variety of consumption and expenditure of selected important food

w
//w
commodities, and patterns of household cooking oil consumption and expenditure among
provinces in Indonesia. It is expected that in the coming years, this publication will be
s:
able to present topics that are aligned with national agenda.

tp
ht
Highest appreciation goes to all those who have contributed to the preparation
until the completion of this publication. It is expected that this publication can be useful
for data users, especially in policy making.

Jakarta, October 2022
BPS – STATISTICS INDONESIA

Dr. Margo Yuwono S.Si, M.Si
Chief Statistician
vi Consumption Expenditure of Population of Indonesia by Province, The March 202 Susenas

DAFTAR ISI
CONTENTS
Halaman/Pages
TIM PENYUSUN/PERSONS INVOLVED ................................................................... iii

KATA PENGANTAR/PREFACE ................................................................................. v-vi
DAFTAR ISI/CONTENTS ......................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR/LIST OF FIGURES ..................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN/LIST OF APPENDIX ............................................................... x
PENJELASAN TEKNIS/TECHNICAL NOTES .............................................................. 1
I. Pangsa Pengeluaran Pangan sebagai Refleksi dari Ketahanan Pangan .......... 13
id
I. Share of Food Expenditure as Reflection of Food Security
o.

.g
II. Ragam Konsumsi dan Pengeluaran Beberapa Komoditi Makanan Penting ... 23
ps
II. Variety of Consumption and Expenditure of Some Basic Food Commodities

.b
III. Pola Konsumsi dan Pengeluaran Minyak Goreng Rumah Tangga antar
w
Provinsi di Indonesia................................................................................... 32
w
III. Patterns of Household Cooking Oil Consumption and Expenditure among

//w
Provinces in Indonesia
s:

DAFTAR PUSTAKA/REFERENCES ........................................................................... 49
tp
LAMPIRAN/APPENDIX .......................................................................................... 53
ht
Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Indonesia per Provinsi, Susenas Maret 2022 vii
DAFTAR GAMBAR
LIST OF FIGURES
Halaman/Pages
Gambar Rata-rata Konsumsi Minyak Goreng Rumah Tangga Sebulan

Figure 3.1.
menurut Provinsi (liter), Maret 2022 33
Average Monthly Household Cooking Oil Consumption
by Province (liters), March 2022
Gambar Perubahan Rata-rata Konsumsi Minyak Goreng Rumah Tangga

Figure 3.2.
Sebulan antara Maret 2021 dengan Maret 2022
menurut Provinsi (persen) 35
id
Change in Average Monthly Household Cooking Oil Consumption
o.
between March 2021 and March 2022
by Province (percent)
.g
ps
Gambar Perbandingan Rata-rata Konsumsi Minyak Goreng Rumah Tangga
.b
Figure 3.3.
Sebulan menurut Provinsi dan Daerah Tempat Tinggal (liter),
w
Maret 2022 37
w
Comparison Average Monthly Household Cooking Oil Consumption

//w
by Province and Urban Rural Classicifation (liters),

March 2022
s:
tp

Figure 3.4.
Sebulan Menurut Provinsi dan Kuintil Pengeluaran* (liter),
ht
Maret 2022 38
by Province and Quintile Expenditure* (liters),
March 2022

Figure 3.5.
Sebulan Menurut Provinsi dan Lapangan Usaha KRT (liter),
Maret 2022 39
by Province and Head of Household’s Business Field (liters),
March 2022
Gambar Rata-rata Pengeluaran Minyak Goreng Rumah Tangga Sebulan

Figure 3.6.
menurut Provinsi (rupiah), Maret 2022 41
Average Monthly Household Cooking Oil Expenditure
by Province (rupiahs), March 2022
viii Consumption Expenditure of Population of Indonesia by Province, The March 202 Susenas
Halaman/Pages

Gambar Perubahan Rata-rata Pengeluaran Minyak Goreng Rumah Tangga

Figure 3.7.
Sebulan antara Maret 2021 dengan Maret 2022
menurut Provinsi (persen) 43
Change in Average Monthly Household Cooking Oil Expenditure
between March 2021 and March 2022
by Province (percent)
Gambar Perbandingan Rata-rata Pengeluaran Minyak Goreng Rumah Tangga
id
Figure 3.8.
Sebulan menurut Provinsi dan Daerah Tempat Tinggal (rupiah),
o.
Maret 2022 44

.g
Comparison Average Monthly Household Cooking Oil Expenditure
ps
by Province and Urban Rural Classicifation (rupiahs),
March 2022
.b
w

w
Figure 3.9.
Sebulan Menurut Provinsi dan Kuintil Pengeluaran* (rupiah),
//w
Maret 2022 46
s:
by Province and Quintile Expenditure* (rupiahs),

tp
March 2022
ht

Figure 3.10.
Sebulan Menurut Provinsi dan Lapangan Usaha KRT (rupiah),
Maret 2022 47
by Province and Head of Household’s Business Field (rupiahs),
March 2022
Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Indonesia per Provinsi, Susenas Maret 2022 ix
DAFTAR LAMPIRAN
LIST OF APPENDIX
Halaman/Pages
Tabel Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan menurut Provinsi

Table A.1.
dan Daerah Tempat Tinggal (rupiah),
Maret 2022 55
Monthly Average Expenditure per Capita by Province
and Urban Rural Classification (rupiahs),
March 2022
Tabel Persentase Pengeluaran per Kapita Sebulan untuk Makanan

Table A.2.
dan Bukan Makanan menurut Provinsi dan Daerah Tempat
id
Tinggal, Maret 2022 56
Percentage of Monthly Expenditure per Capita on Type of
o.
Food and Non Food by Province and Urban Rural Classification,
March 2022 .g
ps
Tabel Pangsa Pengeluaran Pangan per Kapita Sebulan menurut Provinsi
.b
Table A.3.
dan Daerah Tempat Tinggal,
w
Maret 2022 57
w
Share of Monthly Food Expenditure per Capita by Province and

//w
Urban Rural Classification,

March 2022
s:
tp
Tabel Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan menurut

A.4.

ht
Table Kelompok Komoditas dan Daerah Tempat Tinggal (rupiah),

Maret 2022 58
Monthly Average Expenditure per Capita by Commodity
Group and Urban Rural Classification (rupiahs),
March 2022
Tabel Rata-rata Konsumsi dan Pengeluaran per Kapita Sebulan Beberapa

A.5.

Table Jenis Komoditas Bahan Makanan yang Banyak Dikonsumsi
menurut Daerah Tempat Tinggal,
Maret 2022 93
Monthly Average Consumption Expenditure per Capita of Several
Food Items that are Widely Consumed by Urban Rural Classification,
March 2022
Tabel Sampling Error Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan

A.6.

Table menurut Provinsi dan Daerah Tempat Tinggal,
Maret 2022 128
Sampling Error Monthly Average Expenditure per Capita
by Province and Urban Rural Classification,
March 2022
x Consumption Expenditure of Population of Indonesia by Province, The March 202 Susenas

id
o.
.g
ps
.b
w
PENJELASAN
w
//w
TEKNIS
s:
tp
ht
TECHNICAL NOTES
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.
id
PENJELASAN TEKNIS
PENJELASAN TEKNIS
TECHNICAL NOTES
Ruang Lingkup Coverage

Susenas Maret 2022 mencakup The March 2022 Susenas covers
345.000 rumah tangga sampel yang tersebar 345,000 sample households spread in 34
pada 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota provinces and 514 district/municipality
di Indonesia. Response rate Susenas Maret in Indonesia. The March 2022 Susenas
2022 adalah sebesar 99,92 persen atau response rate is 99,92 percent or
343.897 rumah tangga. Setelah dilakukan 343.897 households. After checking the
pengecekan kelengkapan dan konsistensi completeness and consistency of the data,
data, jumlah sampel yang dinyatakan clean the number of samples declared clean was
sebanyak 339.584 rumah tangga. Dengan 339.584 households. With this number
id
jumlah sampel tersebut, estimasi data of samples, estimation of March 2022
o.
hasil Susenas Maret 2022 dapat dilakukan Susenas data results can be carried out to
hingga level kabupaten/kota. .g
the district/municipality level.
ps
.b
Pada Susenas Maret 2022, pertanyaan In the March 2022 Susenas,

w
w
terkait pengeluaran dan konsumsi questions related to expenditure and

//w
ditanyakan menggunakan kuesioner consumption were asked using the VSEN22.

VSEN22.KP. Seluruh rumah tangga sampel KP questionnaire. All sample households
s:
ditanyakan mengenai apa yang dikonsumsi were asked about what was consumed by
tp
oleh seluruh anggota rumah tangga selama all household members during the past
ht
seminggu terakhir, baik kuantitas maupun week, both in terms of quantity and money
uang yang dikeluarkan untuk makanan spent on the food. Households were also
tersebut. Rumah tangga juga ditanyakan asked about the amount of money spent
mengenai besarnya uang yang dikeluarkan on items other than food during the last
untuk barang-barang selain makanan month or year.
selama sebulan atau setahun terakhir.

Kerangka Sampel Sampling Frame
Pembentukan kerangka sampel The formation of the Susenas sample
Susenas dilakukan melalui dua tahap. frame was carried out in two stages. The
Kerangka sampel tahap pertama adalah sample frame for the first stage was the
kerangka sampel induk atau master master sampling frame, which was 40
sampling frame, yaitu sekitar 40 persen percent of the Cencus Blocs (CB) SP2020
dari BS SP2020 yang ditarik secara drawn by Probability Proportional to
Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Indonesia per Provinsi, Susenas Maret 2022 3
TECHNICAL NOTES
Probability Proportional to Size (PPS) Size (PPS) with the size of the number of
dengan size jumlah Kepala Keluarga (KK) Heads of Families (KK) as a result of the
hasil Rekap Daftar Penduduk (RD) SP2020. Population List Recap (RD) SP2020. The
Daftar 40 persen BS SP2020 ini sudah ada list of 40 percent of CB SP2020 already
kode stratanya. Sebelum dibentuk kerangka had a strata code. Before the main sample
sampel induk, seluruh BS hasil SP2020 frame was formed, all CBs from SP2020
distratifikasi menurut klasifikasi daerah were stratified according to the urban-
tempat tinggal (urban-rural). rural classification (urban-rural).
Stratifikasi BS dilakukan untuk CB stratification was done to

meningkatkan presisi dan efisiensi desain. increase the precision and efficiency of
Stratifikasi juga memberikan jaminan the design. Stratification also guaranteed
keterwakilan sampel dari tiap kelompok/ the representativeness of the sample from
id
strata. each group/strata.
o.
.g
ps
Kerangka sampel tahap kedua The second phase of the sample
pada Susenas Maret 2022 adalah daftar frame for the March 2022 Susenas was a
.b
populasi rumah tangga hasil pemutakhiran list of household populations updated in

w
di setiap BS terpilih. Implicit stratification each selected CB. Implicit stratification

w
//w
juga dilakukan pada rumah tangga yaitu was also carried out on households based
berdasarkan tingkat pendidikan kepala on the education level of the head of
s:
rumah tangga (KRT). Hal ini dilakukan untuk the household (KRT). This was done to
tp
menjaga keterwakilan dari nilai keragaman maintain the representation of the value of
ht
karakteristik rumah tangga. the diversity of household characteristics.
Desain Sampel Sampling Design

Rancangan sampel Susenas The March 2022 Susenas sample
Maret 2022 adalah paket sampel untuk design was a sample package to obtain
mendapatkan data yang representatif representative data up to the district/
sampai dengan kabupaten/kota. municipality.
Pencacahan dilaksanakan bulan Maret, The enumeration was carried out

dengan total sampel secara nasional 345.000 in March, with a national total sample
rumah tangga dari 34.500 BS. Pemilihan of 345,000 households from 34,500 CB.
sampel dilakukan secara sistematik sehingga The sample selection was carried out
4 Consumption Expenditure of Population of Indonesia by Province, The March 2022 Susenas

PENJELASAN TEKNIS
komposisi BS terpilih per strata sebanding systematically so that the composition of

dengan komposisi BS berdasarkan stratifikasi selected CB per strata was proportional to the
disetiap kabupaten/kota. composition of CBs based on stratification in
each district/municipality.
Metode Pengumpulan Data Procedure of Data Collection
Pengumpulan data dari rumah tangga Data collection from selected

terpilih dilakukan dengan cara wawancara households was done by direct interview
langsung antara petugas pencacah dengan between enumerator officers and
responden. Keterangan rumah tangga respondents. Household information was
dikumpulkan melalui wawancara dengan collected through interviews with the head
kepala rumah tangga, suami/istri kepala of the household, the spouse of the head
id
rumah tangga atau ART yang mengetahui of the household or household member
o.
karakteristik yang ditanyakan. who knows the characteristics in question.
.g
ps
Pengolahan Data Processing
.b
Pengolahan data dilakukan melalui Data processing was carried out

w
beberapa tahapan. Proses pengolahan through several stages. The processing

w
process starts at the BPS regency/

//w
dimulai di BPS Kabupaten/Kota dengan

kegiatan receiving/batching, editing/ municipality by receiving / batching,
s:
coding, entri data, dan validasi sederhana. editing / coding, data entry, and simple
tp
Setelah terbentuk raw data, di BPS provinsi validation activities. After raw data was
ht
dilakukan kegiatan validasi sederhana. formed, a simple validation activity was

Tahap terakhir dari proses pengolahan carried out in the BPS province. The last
dilakukan di BPS Pusat, yaitu proses validasi stage of the processing was done at the
lengkap untuk menghasilkan data yang BPS-Statistics Indonesia Headquarter, the
bersih (clean data). complete validation process to produce
clean data.

Daerah Tempat Tinggal Urban Rural Classification
Klasifikasi daerah tempat tinggal The classification of residential

dibedakan menjadi dua, yaitu daerah areas can be divided into two, namely
perkotaan dan daerah perdesaan. urban and rural areas. The classification of
Penggolongan daerah tempat tinggal residential areas used in Susenas is using
yang digunakan pada Susenas adalah the criteria of “Desa Perkotaan 2000”.
menggunakan kriteria Desa Perkotaan
2000.
TECHNICAL NOTES
Adapun dasar penetapan lokasi The basis for determining the

sampel perkotaan dan perdesaan secara location of urban and rural sample areas is
PPS dengan size banyaknya jumlah KK hasil PPS with the size number of family heads
RD SP2020. results from SP2020 RD.
Blok Sensus Census Block
Blok sensus (BS) merupakan wilayah Census block (CB) is the work
kerja dari seorang petugas lapangan pada area of a field officer in the March 2022
Susenas Maret 2022. Blok sensus terpilih Susenas. Selected census blocks have been
sudah ditentukan oleh BPS dan terdaftar determined by BPS and are listed on the
pada Daftar Sampel Blok Sensus (DSBS). BS Census Block Sample List. CB must have
harus mempunyai batas-batas yang jelas/ clear / easily recognizable boundaries,
mudah dikenali, baik batas alam maupun both natural and artificial boundaries.
id
buatan. Batas satuan lingkungan setempat Local environmental unit boundaries (SLS
o.
(SLS seperti RT, RW, dusun, lingkungan, dsb) such as RT, RW, hamlet, environment, etc.)
diutamakan sebagai batas BS bila batas SLS .g
are prioritized as CB boundaries if the SLS
ps
tersebut jelas. boundaries are clear.
.b

w
w
Rumah Tangga dan Anggota Rumah Tangga Household and Member of Household
//w
Rumah tangga dibedakan menjadi A Household can be classified into

two types, i.e., ordinary household and
s:
dua, yaitu rumah tangga biasa dan rumah

special household.
tp
tangga khusus.
ht
a. Rumah tangga biasa adalah seorang a. The ordinary household is defined as a

atau sekelompok orang yang mendiami person or a group of persons living in a
seluruh atau sebagian bangunan fisik physical/census building or part there of
atau sensus, dan biasanya tinggal who make common provision for food and
bersama serta makan dari satu dapur. other essentials of living. Examples of an
Ada bermacam-macam bentuk ordinary household are:
rumah tangga biasa, di antaranya:
1) Orang yang tinggal bersama istri dan 1) A man or woman who lives together
anaknya; with his or her spouse and children;
2) Orang yang menyewa kamar atau 2) A person who rents a room or a part of
sebagian bangunan sensus, tetapi census building and manage his or her
makannya diurus sendiri; own meals;

PENJELASAN TEKNIS
3) Keluarga yang tinggal terpisah di dua 3) Families who live separately in two
bangunan sensus, tetapi makannya dari census buildings, but eat from one
satu dapur, asal kedua bangunan sensus kitchen, as long as the two census
tersebut masih dalam blok sensus yang buildings are still in the same census
sama, maka dianggap sebagai satu rumah block, are considered as one household;
tangga;
4) Rumah tangga yang menerima 4) Households that receive lodgings
pondokan dengan makan (indekos) yang with meals (lodgers) with less than 10
pemondoknya kurang dari 10 orang; lodgers;
5) Pengurus asrama, panti asuhan, lembaga 5) Boarding houses, orphanages,
pemasyarakatan dan sejenisnya yang correctional institutions and the like who
tinggal sendiri maupun bersama anak, live alone or with children, wives and
istri serta anggota rumah tangga other household members, eat from one
id
lainnya, makan dari satu dapur yang kitchen separate from the institutions
o.
terpisah dari lembaga yang diurusnya; they manage;
6) Beberapa orang yang bersama-sama .g
6) A group of people who rents a
ps
menyewa kamar dalam satu bangunan room or part of a census building
.b
sensus walaupun mengurus makannya together, but manages his or her meal
w
sendiri-sendiri. individually.
w

//w
b. Rumah tangga khusus adalah (i) orang- b. Specific households are (i) people who
s:
orang yang tinggal di asrama, tangsi, live in dormitories, housings, orphanages,

tp
panti asuhan, lembaga pemasyarakatan, correctional institutions, or detention cen-

ht
atau rumah tahanan yang pengurusan ters whose daily needs are managed by a
kebutuhan sehari-harinya dikelola oleh foundation or institution, and (ii) groups of
suatu yayasan atau lembaga, dan (ii) people living in food ( boarding house) and
kelompok orang yang mondok dengan there are 10 or more people. The house-
makan (indekos) dan berjumlah 10 orang holds covered by Susenas are only ordi-
atau lebih. Rumah tangga yang dicakup nary households.
dalam Susenas hanya rumah tangga biasa.

Anggota rumah tangga adalah semua Household members are all peo-
orang yang biasanya bertempat tinggal ple who usually reside in a household
di suatu rumah tangga (KRT, Suami/Istri, (household head, husband / wife, chil-
Anak, Menantu, Orang tua/Mertua, Famili dren, son-in-law, parents / parents-in-
lain, Pembantu rumah tangga, atau ART law, other families, domestic helpers,
Lainnya) yang sudah tinggal 1 (satu) tahun or other household members) who have
atau lebih, atau tinggal kurang dari 1 tahun lived 1 (one) year or more, or stay less
tetapi berniat menetap. than 1 year but intend to stay.
TECHNICAL NOTES
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan Average monthly per capita expenditure
Pengeluaran untuk konsumsi makanan Expenditures for food consumption
dihitung selama seminggu terakhir, sedangkan are calculated for the past week, while
konsumsi bukan makanan dihitung selama non-food consumption is calculated for the
sebulan dan setahun terakhir. Baik konsumsi period April to September. Both food and
makanan maupun bukan makanan selanjutnya non food consumption are converted on a
dikonversikan kedalam pengeluaran rata-rata average monthly expenditure. The average
sebulan. Angka konsumsi/pengeluaran rata- per capita consumption / expenditure figures
rata per kapita yang disajikan dalam publikasi presented in this publication are derived
ini diperoleh dari hasil bagi jumlah konsumsi from the results of the total consumption of
seluruh rumah tangga terhadap jumlah all households to the population (whether
penduduk (baik mengonsumsi maupun tidak). or not consuming).
id
Pangsa pengeluaran pangan adalah The share of food expenditure is
o.
rasio pengeluaran untuk belanja pangan the ratio of food expenditure per capita to
terhadap pengeluaran total penduduk .g
total expenditure per capita for a month.
ps
selama satu bulan.

.b

w
w
Kuintil pengeluaran adalah Quintile expenditure is a grouping

//w
pengelompokan pengeluaran ke dalam lima of expenditures into five groups of the

kelompok yang sama besar setelah diurutkan same size after being ordered from the
s:
mulai pengeluaran yang terkecil (kuintil 1) smallest (quintile 1) to the largest (quintile
tp
hingga terbesar (kuintil 5). Semakin tinggi 5) expenditure. The higher the spending
ht
kuintil pengeluaran menunjukkan semakin quintile shows the more prosperous.

sejahtera.

Sampling errors
Sampling error
Sampling errors are mistakes made by
Sampling error adalah kesalahan yang
sampling technique using in a survey. The
ditimbulkan dari penggunaan teknik sampling
value of sampling errors statistically is usually
dalam suatu survei. Besarnya sampling error
measured in term of the standard error for
secara teori statistik ditunjukan oleh besarnya
a particular statistic percentage estimate
angka standard error dari suatu angka
of variables resulted. In order to measure
estimasi persentase suatu variabel yang
the precision of estimate value, the relative
disajikan. Untuk mengukur presisi dari suatu
standard error, the ratio between standard
angka estimasi digunakan besarnya relative
errors and estimate value of variables, is
standard error, yaitu rasio dari nilai standard
used and presented in the form of percentage
error dengan nilai estimasi suatu variabel,
value (%). The standard errors also could be
yang dinyatakan dalam persentase (%).

PENJELASAN TEKNIS
Dengan menggunakan selang kepercayaan used to calculate interval estimation using 95

95 persen, dapat disajikan estimasi interval percent confidence interval with lower limit
(interval estimation) dengan batas bawah equal to value estimation minus two times
sebesar nilai estimasi dikurangi dua standard the standard errors and upper limit equal to
error dan batas atas sebesar nilai estimasi value estimation plus two times the standard
ditambah dua standard error. Nilai estimasi errors. The estimated value is as follows:
sebagai berikut:
a. RSE 25% considered accurate.
a. RSE ≤25% dianggap akurat. b. RSE >25% but 50% need to be careful if
b. RSE >25% tetapi ≤50% perlu hati-hati you want to use.
jika ingin digunakan. c. RSE > 50%, then the estimated value is
c. RSE > 50%, maka nilai estimasi tersebut considered very inaccurate. One way
dianggap sangat tidak akurat. Salah to overcome this is to combine these
satu cara mengatasinya yaitu dengan estimates with other estimates to
id
menggabungkan estimasi tersebut get a smaller estimated RSE value.
o.
dengan estimasi lain untuk mendapatkan
nilai estimasi yang RSE-nya lebih kecil. .g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.
id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.
id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.
id
ULASAN
ULASAN
OVERVIEW OF THE RESULTS
I. Pangsa Pengeluaran Pangan sebagai I. Share of Food Expenditure as Reflection

Refleksi dari Ketahanan Pangan of Food Security
Secara luas, definisi konsumsi Broadly, the definition of consumption

mengambil istilah dari dua bahasa yang takes the term of two different languages,
berbeda, yaitu bahasa Belanda dan bahasa that is Dutch and English. In terms of
Inggris. Dalam istilah dari bahasa Belanda, Dutch, consumption comes from the word
konsumsi berasal dari kata consumptie consumptie, that is all activities used with
yaitu segala kegiatan yang dipergunakan the aim of taking the use of a product and
dengan tujuan untuk mengambil kegunaan service. While from English, consumption
id
pada suatu produk dan jasa. Sedangkan comes from the word consumption which
o.
dari bahasa Inggris, konsumsi berasal dari means usage, use, utilization, and or
kata consumption yang berarti pemakaian, .g
expenditure. As is known, this consumption
ps
menggunakan, pemanfaatan, dan atau coverage is very broad and not limited
.b
pengeluaran. Seperti yang diketahui, to one particular object or service. If it

w
cakupan konsumsi ini sangat luas dan tidak is translated into the macroeconomic
w
terbatas hanya pada satu benda maupun explanation, then consumption can
//w
jasa tertentu. Jika dijabarkan kedalam be interpreted as a macroeconomic

penjelasan ekonomi makro, maka konsumsi variable symbolized by the letter “C”
s:
dapat diartikan sebagai variabel makro which is an abbreviation of consumption.

tp
ekonomi yang dilambangkan dengan huruf Consumption here is categorized into the
ht
“C” yaitu singkatan dari consumption. classification of household consumers,

Consumption disini dikategorikan ke dalam that is the expenditure of goods or services
klasifikasi konsumen rumah tangga, yaitu with the aim to meet the needs or make
pembelanjaan barang atau jasa dengan purchases based on income owned or
tujuan untuk memenuhi kebutuhan obtained. When the consumption activity
atau melakukan pembelian berdasarkan does not spend all the income generated,
pendapatan yang dimiliki atau diperoleh. the remaining money owned is called
Ketika kegiatan konsumsi itu tidak savings. This savings are symbolized by
menghabiskan seluruh pendapatan the letter “S” which stands for the word
yang dihasilkan, maka sisa uang yang saving in English. When viewed in macro
dimiliki disebut sebagai tabungan. calculations, then the calculation of the
Tabungan ini dilambangkan dengan sum of all expenditure expenses and
huruf “S” yaitu singkatan dari kata saving consumption of each household in the
dalam bahasa Inggris. Jika dilihat dalam scope of a country is referred to as the
perhitungan makro, maka perhitungan consumption expenditure of a country
dari penjumlahan seluruh pengeluaran- (Sudirman, 2018).
pengeluaran belanja dan konsumsi

masing-masing rumah tangga dalam
cakupan satu negara disebut sebagai
pengeluaran konsumsi masyarakat suatu
negara (Sudirman, 2018).
Salvatore (2003) dalam Dian Ariani Salvatore (2003) in Dian Ariani (2014)
(2014) mendefinisikan konsumsi sebagai defines consumption as the use of goods
penggunaan barang dan jasa untuk and services to satisfy human needs
memuaskan kebutuhan manusiawi (the (the use of goods and services in the
use of goods and service in the satisfaction satisfaction of human wants). Goods
of human wants). Barang mencakup include household spending on durable
pembelanjaan rumah tangga pada barang goods, such as vehicles and equipment,
id
yang tahan lama, seperti kendaraan dan and non-durable items such as food and
o.
perlengkapan, dan barang tidak tahan clothing. Services include items that are
lama seperti makanan dan pakaian. Jasa
.g
not concrete forms, such as haircuts and
ps
mencakup barang yang tidak berwujud health. Household spending on education
.b
konkrit, seperti potong rambut dan is also included as consumption of services

w
kesehatan. Pembelanjaan rumah tangga (Mankiw, 2003). According to Kyrk (1993)

w
atas pendidikan juga dimasukkan sebagai in Wulandari (2013) there are three ways
//w
konsumsi jasa (Mankiw, 2003). Menurut of describing consumption levels: (1) type
Kyrk (1993) dalam Wulandari (2013) or variety and quantity of goods and
s:
terdapat tiga cara menguraikan tingkat services consumed by households, (2)

tp
konsumsi yaitu : (1) dilihat dari jenis atau clustering of commodity use, and (3) value
ht
macam dan jumlah barang dan jasa yang (expenditure) of consumed commodities.
dikonsumsi rumah tangga, (2) dilihat dari
pengelompokan penggunaan komoditas,
dan (3) menurut nilai (pengeluaran) dari
komoditas yang dikonsumsi.
Pengeluaran konsumsi rumah Household consumption expenditure

tangga merupakan nilai belanja berbagai is the value of spending on various types
macam jenis kebutuhan yang dilakukan of needs carried out by households in
oleh rumah tangga dalam satu periode one period, either monthly or annually.
baik bulanan atau tahunan. Pengeluaran Household expenditure consists of two
rumah tangga terdiri atas dua kelompok, groups, i.e. food and non-food expenditure.
yaitu pengeluaran untuk makanan dan In limited income conditions, food needs
bukan makanan. Pada kondisi pendapatan precedence, so in low-income groups it
terbatas, kebutuhan makanan will be seen that most of the income is

ULASAN
didahulukan, sehingga pada kelompok used to buy food. As income increases,

masyarakat berpendapatan rendah there will be a shift in expenditure
akan terlihat bahwa sebagian besar patterns, i.e. a decrease in the share of
pendapatannya digunakan untuk membeli income spent on food and an increase in
makanan. Seiring dengan peningkatan the share of revenues spent on non-food
pendapatan, maka lambat laun akan (BKP, 2010). This is in line with Maslow’s
terjadi pergeseran pola pengeluaran, theory (1943) which states that humans
yaitu penurunan porsi pendapatan are motivated to fulfill their life needs.
yang dibelanjakan untuk makanan dan These needs have levels ranging from the
peningkatan porsi pendapatan yang lowest physiological, such as eating, to the
dibelanjakan untuk bukan makanan (BKP, highest in the form of self-actualization
2010). Hal ini sejalan dengan teori Maslow (Maslow, 1984).
(1943) yang menyatakan bahwa manusia
termotivasi untuk memenuhi kebutuhan
id
hidupnya. Kebutuhan tersebut memiliki
o.
tingkatan mulai dari yang paling rendah
bersifat fisiologis seperti makan, sampai .g
ps

yang paling tinggi berupa aktualisasi diri
.b
(Maslow, 1984).
w
w

//w
Pengeluaran rumah tangga Household expenditure is one

merupakan salah satu indikator indicator that can provide a picture of the
s:
yang dapat memberikan gambaran welfare of the population and reflects the
tp
keadaan kesejahteraan penduduk the family income (Sugianti, 2009). Engle’s

ht
serta mencerminkan pendapatan law states that if tastes are not different
keluarga (Sugianti, 2009). Hukum Engle then the percentage of spending on food
menyatakan jika selera tidak berbeda maka will decrease with increasing income
persentase pengeluaran untuk makanan (Nicholson, 1995). This is a generalization
akan menurun dengan meningkatnya linking the share of food and income
pendapatan (Nicholson, 1995). Hal expenditure. This condition is caused by
ini merupakan suatu generalisasi food is a basic necessity that increase
yang mengkaitkan antara pangsa more slowly than income. Engle’s law is an
pengeluaran pangan dan pendapatan. empirical discovery in which economists
Kondisi ini disebabkan karena makanan recommend that the proportion of income
merupakan bahan kebutuhan pokok yang for food used as an indicator of poverty.
meningkat lebih lambat dibandingkan The share of food expenditure on total
pendapatan. Hukum Engle merupakan expenditure can be indirect indicator of
penemuan empiris dimana para ekonom welfare (Wulandari, 2013).
menyarankan agar proporsi pendapatan
untuk makanan digunakan sebagai
indikator kemiskinan. Pangsa pengeluaran

pangan terhadap pengeluaran total
dapat dijadikan indikator tidak langsung
kesejahteraan (Wulandari, 2013).

Menurut Undang-Undang RI No 18 According to the Republic of Indonesia

tahun 2012 tentang pangan, dibahas bahwa Law No. 18 of 2012 concerning food, it is
ketahanan pangan merupakan kondisi discussed that food security is a condition
terpenuhinya pangan sampai ke tingkat of fulfilling food at the individual level,
perseorangan tercermin dari tersedianya reflected in the availability of sufficient
pangan yang cukup dalam jumlah dan food in quantity and quality, safe, diverse,
mutu, aman, beragam, dan terjangkau. and affordable. There are several aspects
Terdapat beberapa aspek dalam undang- of the law, that is the availability of food
id
undang tersebut yaitu ketersediaan pangan based on the utilization of local resources,
o.
yang berbasis pemanfaatan sumber daya physical and economic affordability
lokal, keterjangkauan fisik dan ekonomi
.g
by the community, and the utilization
ps
oleh masyarakat, dan pemanfaatan atau or consumption of food (BKP,2017). In
addition, according to the Food and
.b
konsumsi pangan (BKP,2017). Selain itu

Agriculture Organization (2016), food
w
menurut FAO (2016), ketahanan pangan

security is a condition where individuals or
w
adalah kondisi dimana individu atau

//w
rumah tangga menerima akses secara fisik households receive physical or economic
ataupun ekonomi untuk mendapatkan access to food for all household members
s:
pangan bagi seluruh anggota ruta dan and are not at risk of losing both.
tp
tidak berisiko kehilangan keduanya.

ht
Sedangkan pangsa pengeluaran Meanwhile the share of food

pangan merupakan salah satu indikator expenditure is one indicator of food
ketahanan pangan, makin besar pangsa security, the greater the share of
pengeluaran untuk pangan berarti expenditure for food means food security
ketahanan pangan semakin berkurang. is decreasing. The higher the welfare of
Makin tinggi kesejahteraan masyarakat the people of an area, the smaller share
suatu wilayah, pangsa pengeluaran pangan of food expenditure of the population,
penduduknya semakin kecil, demikian and vice versa (Deaton and Muellbauer
sebaliknya (Deaton dan Muellbauer (1980) in Ilham and Sinaga, 2007). Engle’s
(1980) dalam Ilham dan Sinaga, 2007). law states that if tastes are not different
Hukum Engle menyatakan jika selera tidak then the percentage of spending on food
berbeda maka persentase pengeluaran will decrease with increasing income
untuk makanan akan menurun dengan (Nicholson, 1995). This is a generalization
meningkatnya pendapatan (Nicholson, linking the share of food and income

ULASAN
1995). Hal ini merupakan suatu generalisasi expenditure. This condition is caused by
yang mengkaitkan antara pangsa food is a basic necessity that increase
pengeluaran pangan dan pendapatan. more slowly than income.
Kondisi ini disebabkan karena makanan
merupakan bahan kebutuhan pokok yang
meningkat lebih lambat dibandingkan
pendapatan.

Menurut pendapat Nyak Ilham & In the opinion of Nyak Ilham &
Bonar Sinaga (2007), pangsa pengeluaran Bonar Sinaga (2007), shares of food
pangan mempunyai hubungan erat expenditure has a close relationship with
dengan berbagai ukuran ketahanan various measures of food security that are
pangan yaitu tingkat konsumsi, consumption, food diversity, and income,
id
keanekaragaman pangan, dan pendapatan therefore it is feasible to be an indicator of
o.
sehingga layak untuk menjadi indikator food security. As share of food expenditure
ketahanan pangan. Semakin besar pangsa
.g
become greater, it indicates lower food
ps
pengeluaran pangan menunjukkan security. When most of household budget
.b
ketahanan pangan yang semakin rendah. should be allocated to finance food

w
Ketika sebagian besar pendapatan expenditures, a slight disruption to income

w
harus dialokasikan untuk membiayai or food prices will greatly affect the ability
//w
pengeluaran makanan maka sedikit saja of household to access food.

gangguan pada pendapatan atau harga
s:
makanan akan sangat memengaruhi

tp
kemampuan untuk mengakses makanan.

ht
Tercapainya ketahanan pangan The achievement of food security is

merupakan salah satu bagian kerangka one part of the framework of sustainable
tujuan pembangunan berkelanjutan development goals (SDGs) in addition to
(Sustainable Development Goals/ ending hunger and promoting sustainable
SDGs) selain mengakhiri kelaparan dan agriculture (BKP, 2017). The government
meningkatkan pertanian berkelanjutan includes food security as one of the national
(BKP, 2017). Pemerintah memasukkan developments by drafting legislation to
ketahanan pangan sebagai salah satu strengthen the objectives to be achieved
pembangunan nasional dengan menyusun in 2030. The implementation can be seen
peraturan perundang-undangan untuk from several legal products including
memperkokoh tujuan yang akan dicapai Presidential Regulation Number 42 of 2013
tahun 2030. Implementasi tersebut concerning the National Movement for the
dapat dilihat dari beberapa produk Acceleration of Nutrition Improvement,
hukum diantaranya Peraturan Presiden Presidential Regulation Number 59 2017
Nomor 42 tahun 2013 tentang Gerakan concerning Implementation of Achieving

Nasional Percepatan Perbaikan Gizi, Sustainable Development Goals, and
Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun Government Regulation Number 17
2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian of 2015 concerning Food Security and
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, dan Nutrition.
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun

2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi.

Pada level nasional, rata-rata At the national level, the average
pengeluaran per kapita untuk konsumsi per capita expenditure for consumption
baik makanan dan bukan makanan selama of both food and non-food for a month
sebulan sebesar 1.327.782 rupiah atau is 1,327,782 rupiah, an increase of 5.0
naik 5,00 persen dari Maret tahun 2021. percent from March 2021. When compared
id
Jika dibandingkan dengan angka tersebut, with this figure, there are 15 provinces
o.
maka terdapat 15 provinsi dengan rata- with average expenditures that are above
rata pengeluaran berada di atas angka
.g
the national figure. Of this number, there
ps
nasional. Dari jumlah tersebut terdapat are three provinces with the highest per
tiga provinsi dengan pengeluaran per capita expenditure, that is DKI Jakarta
.b
kapita tertinggi yaitu provinsi DKI Jakarta province at 2,525,347 rupiahs, Kepulauan
w
w
sebesar 2.525.347 rupiah, provinsi Riau province at 1,831.700 rupiahs, and

//w
Kepulauan Riau sebesar 1.831.700 rupiah, Kalimantan Timur province at 1,797,486

dan provinsi Kalimantan Timur sebesar rupiahs. Meanwhile, the lowest was in
s:
1.797.486 rupiah. Sedangkan untuk Nusa Tenggara Timur Province at 884,102

tp
yang terendah berada di Provinsi Nusa rupiahs. From this data, it is known that
ht
Tenggara Timur sebesar 884.102 rupiah. the average expenditure for one resident
Dari data tersebut diketahui biaya rata- of DKI Jakarta is almost comparable to
rata pengeluaran satu orang penduduk that of three residents of Nusa Tenggara
DKI Jakarta hampir sebanding dengan tiga Timur. (Table A.1.).
orang penduduk Nusa Tenggara Timur.

(Tabel A.1.).

Di sisi lain secara nasional, On the other hand, nationally, the
persentase rata-rata pengeluaran per average percentage of expenditure
kapita sebulan untuk makanan sebesar per capita per month for food is 50.14
50,14 persen dan bukan makanan percent and non-food is 49.86 percent.
sebesar 49,86 persen. Secara langsung It is immediately known that the share
diketahui bahwa pangsa pengeluaran of national food expenditure is 50.14
pangan nasional adalah sebesar 50,14 percent, this percentage is an increase
persen, persentase tersebut naik sekitar of around 0.89 points from March 2021.

ULASAN
0,89 poin dari Maret tahun 2021. Hal ini This indicates that nationally there has
mengindikasikan secara nasional telah been a decline in food security compared
terjadi penurunan ketahanan pangan to last year, the cause may be an increase
dibandingkan tahun lalu, penyebabnya in the prices of several food commodities.
mungkin adanya kenaikan harga beberapa in 2022. The phenomenon of the share
komoditas makanan pada tahun 2022. of food expenditure which is more than
Fenomena pangsa pengeluaran pangan 50 percent shows that the share of
yang lebih dari 50 persen ini menunjukan expenditure on food for the Indonesian
bahwa pengeluaran untuk makanan population is slightly larger than for non-
penduduk Indonesia sedikit lebih besar food. When viewed from the area where
porsinya dibandingkan untuk bukan they live, people who live in villages tend
makanan. Bila dilihat dari daerah tempat to have lower food security than residents
tinggalnya, penduduk yang tinggal di desa who live in cities, this can be seen from
cenderung memiliki ketahanan pangan the comparison of the share of food
id
yang lebih rendah dibandingkan penduduk expenditure, which is 57.45 percent for
o.
yang tinggal di kota, hal ini bisa dilihat rural areas and 46.54 percent for urban
dari perbandingan pangsa pengeluaran .g
areas. Table A.2.).
ps
pangannya yaitu 57,45 persen untuk
.b
perdesaan dan 46,54 persen untuk

w
perkotaan (Tabel A.2.).

w
//w
s:
tp
ht
Kemudian jika dilihat menurut Then if you look at the provinces in

provinsi yang ada di Indonesia, Papua Indonesia, Papua is the province with the
merupakan provinsi dengan pangsa highest share of food expenditure, which
pengeluaran pangan tertinggi yaitu is 59.00 percent, while the lowest is DKI
sebesar 59,00 persen sedangkan yang Jakarta with a share of 37.75 percent of
terendah di provinsi DKI Jakarta dengan food expenditure. In addition, there are
pangsa pengeluaran pangannya sebesar also 11 provinces that have a share of food
37,75 persen. Selain itu juga terdapat expenditure below 50 percent, that is DKI
11 provinsi yang memiliki pangsa Jakarta, Bali, DI Yogyakarta, Kalimantan
pengeluaran pangan di bawah 50 persen Timur, Kepulauan Riau, Gorontalo,
yaitu DKI Jakarta, Bali, DI Yogyakarta, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Utara,
Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Sulawesi Selatan dan Papua
Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Barat (Table A.3.).
Utara, Jawa Barat, Sulawesi Selatan dan

id
Papua Barat (Tabel A.3.).

o.

.g
ps
Berdasarkan wilayah provinsi Based on the province in the same
dalam pulau/gugusan pulau yang sama island/island cluster, there is still a large
.b
juga masih terdapat variasi yang besar variation in the share of food expenditure.
w
w
dalam pangsa pengeluaran pangannya. On the island of Sumatra, the province

//w
Di Pulau Sumatera, provinsi dengan with the highest share of food expenditure
pangsa pengeluaran pangan tertinggi was Aceh Province at 56.64 percent, while
s:
yaitu Provinsi Aceh sebesar 56,64 persen the lowest was Riau Islands Province at
tp
sedangkan yang terendah adalah Provinsi 46.20 percent. This indicates that on the
ht
Kepulauan Riau sebesar 46,20 persen. island of Sumatra, the population of the
Hal ini mengindikasikan bahwa di pulau province of Riau Islands is much higher in
Sumatera, penduduk provinsi Kepulauan food security than the population of the
Riau jauh lebih tinggi ketahanan province of Aceh.
pangannya dibandingkan penduduk
provinsi Aceh.

Pada pulau dengan penghuni On the island with the most populous
terpadat yaitu pulau Jawa, provinsi DKI population, that is Jawa, the province of DKI
Jakarta dengan pangsa pengeluaran Jakarta with a share of food expenditure
pangan sebesar 37,75 persen merupakan of 37.75 percent is the province with the
provinsi dengan pangsa pengeluaran lowest share of food expenditure while the
pangan terendah sedangkan yang tertinggi highest is the province of Jawa Timur, which
adalah provinsi Jawa Timur yaitu sebesar is 51.57 percent. From this comparison, it
51,57 persen. Dari perbandingan tersebut can be seen that on the island of Jawa,

ULASAN
terlihat bahwa di pulau Jawa, penduduk the population of the province of Jawa
provinsi Jawa Timur masih tertinggal Timur is still far behind in the level of food
cukup jauh tingkat ketahanan pangannya security compared to the population of the
dibandingkan penduduk provinsi DKI province of DKI Jakarta.
Jakarta.
Selanjutnya pada gugusan pulau Furthermore, in the clusters of Bali

Bali dan Nusa Tenggara, provinsi dengan and Nusa Tenggara islands, the province
pangsa pengeluaran pangan terendah with the lowest share of food expenditure
adalah Provinsi Bali yaitu sebesar 42,27 is Bali, which is 42.27 percent, while the
persen sedangkan yang tertinggi provinsi highest is Nusa Tenggara Barat at 57.46
Nusa Tenggara Barat sebesar 57,46 persen. percent. This confirms that the population
Hal ini menegaskan bahwa penduduk of the province of Bali is higher in food
id
provinsi Bali lebih tinggi ketahanan security than the population of Nusa
o.
pangannya dibandingkan penduduk Nusa Tenggara Barat in the islands of Bali and
Tenggara Barat pada gugusan pulau Bali
.g
Nusa Tenggara. Meanwhile on the island
ps
dan Nusa Tenggara. Sementara itu di of Kalimantan, the province of Kalimantan
.b
pulau Kalimantan, provinsi Kalimantan Timur is the province with the lowest share
w
Timur merupakan provinsi dengan pangsa of food expenditure, which is 45.25 percent,
w
pengeluaran pangan terendah yaitu while the highest is in the province of

//w
sebesar 45,25 persen sedangkan yang Kalimantan Barat, which is 54.04 percent.
tertinggi di provinsi Kalimantan Barat yaitu
s:
sebesar 54,04 persen.

tp
ht
Kemudian untuk pulau Sulawesi, Then for the island of Sulawesi,

provinsi Gorontalo merupakan provinsi Gorontalo province is the province with
dengan pangsa pengeluaran pangan the lowest share of food expenditure,
terendah yaitu sebesar 46,76 persen which is 46.76 percent, while the highest
sedangkan tertinggi di provinsi Sulawesi is in North Sulawesi province at 54.51
Utara sebesar 54,51 persen. Dan yang percent. And lastly, the easternmost region
terakhir wilayah timur Indonesia yaitu of Indonesia, that is the Maluku and Papua
gugusan pulau Maluku dan Papua, provinsi island groups, Papua Barat province is
Papua Barat menjadi provinsi dengan the province with the lowest share of
pangsa pengeluaran pangan terendah food expenditure at 49.97 percent while
yaitu sebesar 49,97 persen sedangkan the highest is in Papua province at 59.00
tertinggi di provinsi Papua sebesar 59,00 percent.
persen.
id
o.
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

ULASAN
II. Ragam Konsumsi dan Pengeluaran II. Variety of Consumption and Expenditure of
Beberapa Komoditas Makanan Penting Some Basic Food Commodities

Pangan merupakan kebutuhan dasar Food is the main basic need for
utama bagi manusia yang harus dipenuhi humans that must be met at all times. The
setiap saat. Hak untuk memperoleh right to obtain food is one of the human
pangan merupakan salah satu hak asasi rights, as stated in Article 27 of the 1945
manusia, sebagaimana tersebut dalam Constitution (Bulog, 2014). In addition,
pasal 27 UUD 1945 (Bulog, 2014). Selain food is one of the determinants of the
itu juga pangan merupakan salah satu quality of human resources (Octadiana,
faktor penentu kualitas sumber daya 2016).
manusia (Octadiana, 2016).

id
o.
Di Indonesia, keberagaman suku yang In Indonesia, the diversity of ethnic
dimiliki menyebabkan adanya perbedaan
.g
groups that are owned causes differences
ps
dalam pemilihan makanan pokok. in the selection of staple foods. Several
Beberapa provinsi di Indonesia memiliki provinces in Indonesia have different
.b
pola konsumi dan pengeluaran yang consumption and expenditure patterns

w
berbeda satu sama lain terhadap beberapa for certain food commodities. This is
w
//w
komoditas pangan tertentu. Hal tersebut influenced by many factors, one of which
dipengaruhi oleh banyak faktor salah is the level of population income and
s:
satunya tingkat pendapatan penduduk commodity prices in an area. In addition,

tp
dan harga komoditas di suatu wilayah. the cultural customs and habits of the
ht
Selain itu adat budaya serta kebiasaan community also have a role in the pattern
masyarakat juga memiliki andil pada pola of consumption and food expenditure
konsumsi dan pengeluaran makanan di in the province. For the people of Sunda
provinsi tersebut. Bagi masyarakat Sunda and Jawa, the staple food consumed is
dan Jawa, makanan pokok yang dikonsumsi rice. Meanwhile, the majority of Papuan
adalah nasi. Sementara itu masyarakat people consume cassava or corn as their
papua mayoritas mengkonsumsi Ketela staple food. This difference in the selection
atau Jagung sebagai makanan pokoknya. of staple foods shows the perception and
Adanya perbedaan pemilihan makanan assessment of food as a staple culture in a
pokok ini menunjukkan adanya persepsi society (Syaifudin, 2020).
dan penilaian terhadap makanan sebagai
sebuah budaya pokok di dalam suatu
masyarakat (Syaifudin, 2020).
Jika dilihat menurut komoditas When viewed according to food

makanan yang terdapat pada data commodities contained in the Susenas
Susenas, terdapat sekitar 20 komoditas data, there are about 20 food commodities
makanan yang banyak dikonsumsi di that are widely consumed in each province.
setiap provinsi. Diantaranya adalah beras, Among them are rice, wheat flour, cassava/
tepung terigu, ketela pohon/singkong, ikan cassava, fresh/preserved fish and prawns,
dan udang segar/diawetkan, daging sapi, beef, purebred/village chicken, purebred/
daging ayam ras/kampung, telur ayam village chicken eggs, sweetened condensed
ras/kampung, susu kental manis, bawang milk, shallots, garlic, red chilies, cayenne
merah, bawang putih, cabai merah, cabai pepper, tofu, tempeh, coconut/cooking oil,
rawit, tahu, tempe, minyak kelapa/goreng, coconut, and sugar (Table A.6.).
kelapa, dan gula pasir (Tabel A.6.).

id
Pada kelompok padi-padian, konsumsi In the grain group, the highest
o.
beras per kapita sebulan tertinggi ada di monthly per capita rice consumption was
provinsi Nusa Tenggara Timur yaitu sebesar
.g
in the province of Nusa Tenggara Timur
ps
8,68 kg sedangkan konsumsi terendah di at 8.68 kg, while the lowest consumption
provinsi Papua sebesar 4,64 kg. Sementara was in the province of Papua at 4.64 kg.
.b
untuk pengeluarannya, tertinggi di provinsi Meanwhile, for expenditure, the highest

w
was in the province of Nusa Tenggara

w
Nusa Tenggara Timur sebesar 99.733

Timur at 99,733 rupiahs per capita a
//w
rupiah per kapita sebulan sedangkan

pengeluaran terendah di provinsi Jawa month while the lowest expenditure was
s:
Tengah sebesar 53.032 rupiah per kapita in the province of Jawa Tengah at 53,032
tp
sebulan. Selain beras, tepung terigu juga rupiahs per capita a month. In addition
ht
termasuk komoditas kelompok padi- to rice, wheat flour is also a commodity

padian yang sering dikonsumsi. Konsumsi group of grains that are often consumed.
tepung terigu tertinggi berada di provinsi The highest consumption of wheat flour
Sumatera Selatan sebanyak 0,49 kg was in the province of South Sumatra as
dengan nilai pengeluarannya 4.614 rupiah much as 0.49 kg with an expenditure value
dan untuk yang terendah di provinsi Bali of 4,614 rupiahs and the lowest in the
sebanyak 0,04 kg dengan pengeluaran 358 province of Bali as much as 0.04 kg with an
rupiah. expenditure of 358 rupiahs.
Cassava as one of the commodities

Ketela pohon sebagai salah satu
in the tuber group, the highest per capita
komoditas dalam kelompok umbi-
consumption per month was found in
umbian, konsumsi per kapita sebulan
Papua province at 1.49 kg while the lowest
tertinggi terdapat di provinsi Papua
was 0.15 kg in Sumatera Barat province.
sebesar 1,49 kg sedangkan terendah di
While for expenditure, the highest in Papua
provinsi Sumatera Barat sebesar 0,15

ULASAN
kg. Sementara untuk pengeluarannya, province is 16,933 rupiahs per capita per
tertinggi di provinsi Papua sebesar 16.933 month while the lowest in Sumatera Barat
rupiah per kapita sebulan sedangkan province is 647 rupiahs per capita per
terendah di provinsi Sumatera Barat month.
sebesar 647 rupiah per kapita sebulan.

Pada kelompok ikan/udang/cumi/ In the fish/shrimp/squid/shellfish
kerang, provinsi Maluku Utara merupakan group, Maluku Utara province is the
yang tertinggi dalam mengonsumsi ikan highest in consuming fresh fish and
dan udang segar per kapita sebulan, yaitu shrimp per capita per month, which is
sebesar 3,41 kg sedangkan provinsi DI 3.41 kg, while DI Yogyakarta province is
Yogyakarta merupakan yang terendah, the lowest, which is 0.71 kg. Meanwhile,
yaitu sebesar 0,71 kg. Sementara untuk for expenditure, the highest was in the
id
pengeluarannya, tertinggi di provinsi province of Kepulauan Bangka Belitung,
o.
Kepulauan Bangka Belitung, yaitu sebesar which amounted to 108,045 rupiahs per
108.045 rupiah per kapita sebulan
.g
capita a month, while the lowest was in
ps
sedangkan terendah di provinsi DI the province of DI Yogyakarta, which was
Yogyakarta, yaitu sebesar 21.674 rupiah 21,674 rupiahs per capita a month.
.b
per kapita sebulan.

w

//w
Kemudian untuk kelompok daging Then for the broiler/village chicken

s:
ayam ras/kampung sebagai salah satu meat group as a commodity in the meat
tp
komoditas pada kelompok daging, group, the highest monthly per capita
ht
konsumsi per kapita sebulan tertinggi consumption was in the Kepulauan Bangka
terdapat di provinsi Kepulauan Bangka Belitung province at 1.02 kg while the
Belitung sebesar 1,02 kg sedangkan lowest was in Maluku Utara province at
terendah di provinsi Maluku Utara 0.17 kg. When viewed in terms of monthly
sebesar 0,17 kg. Jika dilihat dari sisi expenditure per capita, the province of the
pengeluaran per kapita sebulan, provinsi Kepulauan Bangka Belitung is the province
Kepulauan Bangka Belitung merupakan with the highest expenditure, amounting
provinsi dengan pengeluaran tertinggi, to 41,909 rupiahs, while the lowest is in
yaitu sebesar 41.909 rupiah sedangkan Sulawesi Barat province of 6,873 rupiahs.
yang terendah di provinsi Sulawesi Barat For beef commodity, the highest monthly
sebesar 6.873 rupiah. Untuk komoditas consumption per capita is in the DKI
daging sapi, konsumsi per kapita sebulan Jakarta province as much as 0.17 kg with
tertinggi di provinsi DKI Jakarta sebanyak an expenditure value of 22,616 rupiahs per
0,17 Kg dengan nilai pengeluaran sebesar capita per month.
22.616 rupiah per kapita sebulan.

Pada kelompok telur dan susu, In the egg and milk group, the highest
konsumsi per kapita sebulan telur ayam per capita consumption of chicken eggs
ras/kampung tertinggi terdapat di provinsi per month was found in the Kepulauan
DKI Jakarta, yaitu sebesar 13,09 butir Riau province, which was 13.09 eggs,
sedangkan yang terendah di provinsi while the lowest was in Nusa Tenggara
Nusa Tenggara Timur sebesar 3,96 butir. Timur province at 3.96 eggs. As for the
Sementara untuk pengeluaran per kapita expenditure per capita a month of the
sebulan komoditas tersebut, tertinggi di commodity, the highest in Kalimantan
provinsi Kalimantan Utara sebesar 22.344 Utara Province is 22,344 rupiahs while the
rupiah sedangkan terendah di provinsi lowest in Sulawesi Barat Province is 9,786
Sulawesi Barat sebesar 9.786 rupiah. rupiahs. As for consumption per capita a
Sedangkan untuk konsumsi per kapita month the highest sweetened condensed
sebulan susu kental manis tertinggi berada milk is in Sumatra Selatan Province with
di provinsi Sumatera Selatan dengan a consumption of 0.57 can/397gr and the
id
konsumsi sebanyak 0,57 kaleng/397gr highest expenditure per capita a month is
o.
dan pengeluaran tertinggi per kapita in Papua Province of 6,321 rupiahs. Then
sebulan berada di provinsi Papua sebesar .g
for the lowest consumption in the Province
ps
6.321 rupiah. Kemudian untuk konsumsi of Bali with a value of 0.07 can/397gr and
.b
terendah di provinsi Bali dengan nilai 0,07 the expenditure value of 860 rupiahs.
w
kaleng/397gr dan nilai pengeluarannya

w
sebesar 860 rupiah.

//w

s:
Selanjutnya bawang merah sebagai Shallots as one of the commodities in

tp
salah satu komoditas dalam kelompok the vegetables group, the highest monthly
ht
sayuran, konsumsi per kapita sebulan consumption per capita in Sumatera Barat
tertinggi terdapat di provinsi Sumatera is 3.81 ounces while Sulawesi Selatan is the
Barat yaitu sebesar 3,81 ons sedangkan lowest, which is 1.56 ounces. As for monthly
provinsi Sulawesi Tenggara merupakan expenditure, Papua province became the
yang terendah, yaitu sebesar 1,56 ons. highest, amount to 13,365 rupiahs per
Sementara untuk pengeluarannya, capita while the lowest of Sulawesi Selatan
provinsi Papua menjadi yang tertinggi, province was 4,627 rupiahs per capita.
yaitu sebesar 13.365 rupiah per kapita In other vegetable commodities, that is
sebulan sedangkan terendah provinsi red chili, consumption and expenditure
Sulawesi Selatan sebesar 4.627 rupiah per per capita the highest a month is found
kapita sebulan. Pada komoditas sayuran in Sumatera Barat Province, which is
lainnya yaitu cabai merah, konsumsi dan 0.59 kg for consumption and 25,637
pengeluaran per kapita sebulan tertinggi rupiahs for expenditure while the lowest
terdapat di provinsi Sumatera Barat, yaitu in Nusa Tenggara Timur Province, which
sebesar 0,59 kg untuk konsumsinya dan is 0.02 kg for consumption and Sulawesi
25.637 rupiah untuk pengeluarannya Tenggara Province with the lowest red chili

ULASAN
id
o.
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
id
o.
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

ULASAN
sedangkan terendah di Provinsi Nusa expenditure of 700 rupiahs. In addition

Tenggara Timur, yaitu sebesar 0,02 to red chili, cayenne pepper is also one
kg untuk konsumsinya dan provinsi that is often consumed by the Indonesian
Sulawesi Tenggara dengan pengeluaran population. Gorontalo province has the
terendahnya yaitu 700 rupiah. Selain highest consumption of 0.34 kg and the
cabai merah, komoditas cabai rawit juga lowest is Sumatera Barat.
termasuk yang sering dikonsumsi oleh
penduduk Indonesia. Provinsi Gorontalo
menjadi yang tertinggi konsumsinya
sebesar 0,34 kg dan yang terendah provinsi
Sumatera Barat.

Untuk kelompok kacang-kacangan, For the legumes group, DI Yogyakarta
id
provinsi DI Yogyakarta merupakan provinsi is the province with the highest per capita
o.
dengan konsumsi tempe per kapita monthly consumption of tempeh at 0,85 kg
sebulan tertinggi yaitu sebanyak 0,85
.g
and the lowest is Maluku Utara with only
ps
kg dan terendah provinsi Maluku Utara 0.10 kg. In terms of monthly per capita
dengan hanya 0,10 kg. Di sisi pengeluaran expenditure for tempe commodity, Jawa
.b
perkapita sebulan untuk komoditas tempe, Timur province is the highest at 8,209
w
rupiahs and the lowest is in Maluku Utara

w
provinsi Jawa Timur merupakan yang

province at 1,431 rupiahs. In addition,
//w
tertinggi yaitu sebesar 8.209 rupiah dan

yang terendah di provinsi Maluku Utara the highest consumption of tofu is in the
s:
sebesar 1.431 rupiah. Selain itu untuk province of Jawa Timur as much as 0.96
tp
konsumsi tahu tertinggi ada di provinsi kg with an expenditure of 7,997 rupiahs,

ht
Jawa Timur sebanyak 0,96 kg dengan while the lowest consumption is in the
pengeluarannya sebesar 7.997 rupiah, province of Maluku at 0.26 kg and the
sedangkan untuk konsumsi yang terendah lowest expenditure is in the province of
di provinsi Maluku sebesar 0,26 kg dan Sulawesi Barat at 2,631 rupiahs.
untuk pengeluaran terendahnya berada
di provinsi Sulawesi Barat sebesar 2.631
rupiah.
Pada kelompok buah-buahan, In the fruit group, the highest

konsumsi tertinggi perkapita sebulan consumption per capita per month for
untuk komoditas pisang berada di provinsi banana commodities was in North Maluku
Maluku Utara sebanyak 1,59 kg dan untuk province as much as 1.59 kg and for the
nilai pengeluaran perkapita sebulan highest monthly expenditure per capita
tertinggi di provinsi papua sebesar 13.097 in Papua province at 13,097 rupiahs. For
rupiah. Untuk yang terendah sebanyak the lowest as much as 0.29 kg with an
0,29 kg dengan nilai pengeluaran sebesar expenditure value of 2,664 rupiah in the
2.664 rupiah di provinsi Aceh. province of Aceh.
Pada kelompok minyak dan lemak, In the oil and fat group, the highest
konsumsi per kapita sebulan komoditas monthly per capita consumption of
minyak kelapa/goreng tertinggi di provinsi coconut/fried oil was in Riau province,
Riau, yaitu sebesar 1,24 liter sedangkan which was 1.24 liters, while the lowest
terendah di provinsi Sulawesi Tenggara, was in Sulawesi Tenggara province, which
yaitu sebesar 0,64 liter. Sementara untuk was 0.64 liters. Meanwhile, the highest
pengeluarannya, tertinggi di Provinsi expenditure was in Papua Province, which
Papua, yaitu sebesar 30.052 rupiah per was 30,052 rupiahs per capita a month,
kapita sebulan sedangkan terendah while the lowest was in Nusa Tenggara
di provinsi Nusa Tenggara Timur, yaitu Timur province, which was 13,546 rupiahs
id
sebesar 13.546 rupiah per kapita sebulan. per capita a month. In addition, coconut
o.
Selain itu komoditas kelapa juga terbilang commodities are also quite widely
cukup banyak dikonsumsi oleh penduduk
.g
consumed by the Indonesian population,
ps
Indonesia, provinsi Sumatera Barat the province of Sumatra Barat being the
menjadi yang tertinggi konsumsi per kapita highest monthly consumption per capita
.b
sebulannya yaitu sebanyak 1,40 butir of 1.40 grains with an expenditure value
w
w
dengan nilai pengeluaran 6.345 rupiah of 6,345 rupiahs and the lowest in Jawa
//w
dan yang terendah di provinsi Jawa Barat Barat province of around 0.06 grains and
sekitar 0,06 butir dan nilai pengeluarannya the expenditure value is only 347 rupiahs
s:
hanya 347 rupiah per kapita sebulan. per capita a month.

tp
ht

Dan terakhir pada kelompok bahan And lastly, in the beverage ingredient
minuman, konsumsi per kapita sebulan group, the highest monthly per capita
gula pasir tertinggi di provinsi Kalimantan consumption of granulated sugar was
Tengah, yaitu sebesar 8,00 ons sedangkan in the province of Kalimantan Tengah, at
provinsi Jawa Barat merupakan yang 8.00 ounces, while the province of Jawa
terendah yaitu 2,61 ons. Sementara untuk Barat was the lowest at 2.61 ounces.
pengeluarannya, tertinggi di provinsi Meanwhile, the highest expenditure was in
Papua yaitu sebesar 17.747 rupiah per Papua province, which was 17,747 rupiahs
kapita sebulan sedangkan terendah di per capita a month, while the lowest was
provinsi Jawa Barat sebesar 4.496 rupiah in Jawa Barat province at 4,496 rupiahs
per kapita sebulan. per capita a month.

ULASAN
id
o.
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
III. Pola Konsumsi dan Pengeluaran Minyak III.Patterns of Household Cooking Oil
Goreng Rumah Tangga antar Provinsi di Consumption and Expenditure among
Indonesia Provinces in Indonesia

Minyak goreng adalah minyak yang Cooking oil is oil derived from plant or
berasal dari lemak tumbuhan atau hewan animal fats that are purified and liquid at
yang dimurnikan dan berbentuk cair dalam room temperature which is usually used for
suhu kamar yang biasanya digunakan frying. Oils and fats are a mixture of fatty
untuk menggoreng. Minyak dan lemak acid esters with glycerol which will form
merupakan campuran dari ester-ester glycerides, these esters are commonly
asam lemak dengan gliserol yang akan called triglycerides (Ketaren, 2005).
membentuk gliserida, ester-ester tersebut Cooking oil is one of the most important
biasa disebut dengan trigliserida (Ketaren, needs of the community for daily activities.
Cooking oil is also one of the important
id
2005). Minyak goreng salah satu kebutuhan
consumer goods whose prices and supplies
o.
masyarakat yang sangat penting untuk
are regulated by the government, in
kegiatan sehari-hari. Minyak goreng juga
.g
accordance with Presidential Regulation
ps
merupakan salah satu barang konsumsi
penting yang harga dan persediaannya No. 59 of 2020. The cooking oil commodity
.b
di atur oleh pemerintah, sesuai dengan discussed in this sub-chapter is cooking

w
oil with palm oil and sunflower as raw

w
perpres nomor 59 tahun 2020. Komoditas

materials.
//w
minyak goreng yang dibahas pada sub-bab

ini adalah minyak goreng dengan bahan
s:
baku kelapa sawit dan bunga matahari.

tp

ht

Makanan serba digoreng merupakan All-fried food is the type of food
jenis makanan yang paling banyak diminati that is most in demand by Indonesians.
orang Indonesia. Menurut Guru Besar According to the Professor of the Faculty of
Fakultas Teknik UNY Prof. Dr. Marwanti, Engineering, UNY, Prof. Dr. Marwanti, the
realitas Indonesia sebagai pengguna reality of Indonesia as a user of cooking
minyak goreng yang cukup tinggi adalah oil which is quite high is a habit since our
kebiasaan sejak nenek moyang yang ancestors used coconut oil or kelentik oil
menggunakan minyak kelapa atau minyak to be used as cooking oil. In Indonesia, the
kelentik, untuk dijadikan sebagai minyak most frequently used cooking oil is palm
goreng. Di Indonesia sendiri minyak goreng oil. This condition is due to Indonesia being
yang paling sering digunakan adalah minyak one of the largest crude palm oil (CPO)
goreng dari kelapa sawit sawit. Kondisi producing countries in the world with
ini disebabkan karena Indonesia menjadi an estimated production value of 49.7
salah satu negara penghasil minyak kelapa million tons in 2021. Referring to the data
sawit mentah (CPO) terbesar di dunia from the Director General of Plantations

ULASAN
Gambar Rata-rata Konsumsi Minyak Goreng Rumah Tangga Sebulan

Figure 3.1.
menurut Provinsi (liter), Maret 2022
Average Monthly Household Cooking Oil Consumption
by Province (liters), March 2022
Riau 4,91
Sumatera Barat 4,81
Jambi 4,67
Papua Barat 4,62
Gorontalo 4,52
Sumatera Utara 4,45
Banten 4,31
DKI Jakarta 4,18
Papua 4,08
4,03
id
Aceh
3,98
o.
Lampung
Kepulauan Riau 3,98
Kalimantan Utara .g 3,94
ps
Kalimantan Tengah 3,86
.b
Sumatera Selatan 3,82

w
Bali 3,74
w
Kalimantan Selatan 3,70

//w
Indonesia 3,66
Kalimantan Timur 3,60
s:
Bengkulu 3,59
tp
Maluku Utara 3,58

ht
Sulawesi Utara 3,52

Jawa Tengah 3,51
Sulawesi Tengah 3,50
Kalimantan Barat 3,49
Jawa Timur 3,44
Jawa Barat 3,32
Nusa Tenggara Barat 3,23
Maluku 3,21
Kepulauan Bangka Belitung 3,06
Nusa Tenggara Timur 3,05
Sulawesi Selatan 2,99
DI Yogyakarta 2,93
Sulawesi Barat 2,89
Sulawesi Tenggara 2,24
0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00
Sumber/Source: Susenas Maret 2022/The March 2022 Susenas
dengan nilai estimasi produksi mencapai of the Indonesian Ministry of Agriculture

49,7 juta ton pada 2021. Merujuk pada in 2021, there are several provinces that
data Dirjen Perkebunan Kementan RI are included in the category of palm oil
tahun 2021, terdapat beberapa provinsi producing regions in Indonesia. Indonesia
yang termasuk daerah penghasil kelapa such as Riau, Kalimantan Tengah,
sawit di Indonesia seperti Riau, Kalimantan Sumatera Utara, Sumatera Selatan and
Tengah, Sumatera Utara, Sumatera Selatan Kalimantan Barat.
dan Kalimantan Barat.

Pada Maret 2022, secara nasional In March 2022, nationally, the
rata-rata konsumsi minyak goreng rumah average monthly household cooking oil
tangga sebulan sebesar 3,66 liter. Bila consumption was 3.66 liters. By province,
berdasarkan provinsi, diketahui rata-rata it is known that the highest average
id
konsumsi minyak goreng rumah tangga household cooking oil consumption is
o.
tertinggi berada di provinsi Riau sebesar in Riau province at 4.91 liters per month
4,91 liter per bulan dan yang terendah
.g
and the lowest is in Southeast Sulawesi
ps
di provinsi Sulawesi Tenggara 2,24 liter province at 2.24 liters per month. Of
per bulan. Dari 34 provinsi di Indonesia the 34 provinces in Indonesia, there are
.b
terdapat 17 provinsi dengan nilai rata- 17 provinces with an average monthly

w
w
rata konsumsi minyak goreng rumah household consumption of cooking oil

//w
tangga sebulannya di atas nasional yaitu above the national level, that is Riau,
Riau, Sumatera Barat, Jambi, Papua Barat, Sumatera Barat, Jambi, Papua Barat,
s:
Gorontalo, Sumatera Utara, Banten, DKI Gorontalo, Sumatera Utara, Banten,

tp
Jakarta, Papua, Aceh, Lampung, Kepulauan DKI Jakarta, Papua, Aceh, Lampung,
ht
Riau, Kalimantan Utara, Kalimantan Kepulauan Riau, Kalimantan Utara,

Tengah, Sumatera Selatan, Bali dan Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan,
Kalimantan Selatan (Gambar 3.1). Bali and Kalimantan Selatan (Figure 3.1).

Jika dibandingkan dengan konsumsi When compared to the consumption
pada periode tahun sebelumnya (Maret in the previous year period (March 2021),
2021), di level nasional rata-rata konsumsi at the national level, household cooking
minyak goreng rumah tangga sebulan oil consumption per month increased
mengalami kenaikan sebesar 1,01 by 1.01 percent. At the provincial level,
persen. Untuk level provinsi, Sulawesi Central Sulawesi experienced the highest
Tengah mengalami kenaikan tertinggi increase compared to other provinces
dibandingkan dengan provinsi-provinsi in Indonesia, which was 19.47 percent.
lain di Indonesia, yaitu sebesar 19,47 Meanwhile, Southeast Sulawesi became
persen. Sementara itu, Sulawesi Tenggara the province with the largest decrease in
menjadi provinsi dengan penurunan average monthly household cooking oil

ULASAN
Gambar Perubahan Rata-rata Konsumsi Minyak Goreng Rumah Tangga Sebulan antara
Figure 3.2.
Maret 2021 dengan Maret 2022 menurut Provinsi (persen)
Change in Average Monthly Household Cooking Oil Consumption between
March 2021 and March 2022 by Province (percent)

DKI Jakarta 19,36
Maluku Utara 18,62
Papua 14,64
Bali 12,33
Sulawesi Utara 8,67
Kalimantan Utara 8,38
Maluku 6,68
Aceh 6,50
Sumatera Barat 5,98
id
Gorontalo 5,86
o.
Papua Barat 3,85
Kalimantan Barat
Sumatera Utara .g 3,17
3,05
ps
Jambi 1,89
.b
Indonesia 1,01
w
Banten 0,66
Jawa Barat
w
0,15
-0,03 Kalimantan Tengah
//w
-0,27 Sulawesi Selatan

-1,10
s:
Jawa Tengah
-2,11 Jawa Timur
tp
-2,30 Sumatera Selatan

ht
-2,60 Riau
-3,43 DI Yogyakarta
-3,51 Sulawesi Barat
-3,76 Kalimantan Selatan
-4,69 Kepulauan Riau
-5,16 Kep. Bangka Belitung
-5,98 Bengkulu
-8,49 Kalimantan Timur
-9,63 Lampung
-16,77 Sulawesi Tenggara
rata-rata konsumsi minyak goreng rumah consumption, which was 16.17 percent.
tangga sebulan terbesar yaitu sebanyak There are 15 provinces that experienced
16,17 persen. Terdapat 15 provinsi yang a decline in consumption in order from
mengalami penurunan konsumsi diurutkan the largest including Sulawesi Tenggara,
dari yang terbesar diantaranya Sulawesi Lampung, Kalimantan Timur, Bengkulu,
Tenggara, Lampung, Kalimantan Timur, Kep. Bangka Belitung, Kepulauan Riau,
Bengkulu, Kep. Bangka Belitung, Kepulauan Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, DI

Riau, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Yogyakarta, Riau, Sumatera Selatan, Jawa
DI Yogyakarta, Riau, Sumatera Selatan, Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan and
Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan Kalimantan Tengah (Figure 3.2).
dan Kalimantan Tengah (Gambar 3.2).

Selanjutnya jika dilihat berdasarkan Furthermore, when viewed by
daerah tempat tinggal, rata-rata konsumsi area of residence, the average monthly
minyak goreng sebulan diwilayah consumption of cooking oil in urban areas
perkotaan lebih tinggi dari pada wilayah is higher than in rural areas, which are
perdesaan, yaitu masing-masing sebesar 3.69 liters for urban areas and 3.63 liters
3,69 liter untuk perkotaan dan 3,63 untuk for rural areas, respectively. However,
perdesaan. Namun bila berdasarkan when by province, there are 10 provinces
id
provinsi, terdapat 10 provinsi yang where the average monthly household
o.
rata-rata konsumsi minyak goreng consumption of cooking oil in rural areas is
rumah tangga sebulannya di wilayah
.g
higher than in urban areas. These provinces
ps
perdesaan lebih tinggi dibandingkan include Kalimantan Timur, DI Yogyakarta,
wilayah perkotaannya. Provinsi tersebut Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, Sumatera
.b
diantaranya adalah Kalimantan Timur, Selatan, Kalimantan Selatan, Jawa Tengah,

w
w
DI Yogyakarta, Kepulauan Riau, Sulawesi Banten, Sulawesi Selatan and Jambi.

//w
Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Meanwhile, in the other 23 provinces,

Selatan, Jawa Tengah, Banten, Sulawesi household consumption of cooking oil per
s:
Selatan dan Jambi. Sementara pada 23 month is the same as the national pattern,
tp
provinsi lainnya konsumsi minyak goreng that is in urban areas which is higher than
ht
rumah tangga sebulan polanya sama in rural areas (Figure 3.3).

dengan nasional yaitu perkotaannya lebih

tinggi dari pada di wilayah perdesaanya

(Gambar 3.3).

Kemudian apabila dilakukan Then, when disaggregated by
disagregasi berdasarkan kelompok kuintil expenditure quintile group, nationally
pengeluaran, secara nasional rata-rata the average monthly consumption
konsumsi minyak goreng sebulan untuk of cooking oil for households in the
rumah tangga yang berada dikelompok expenditure quintile 5 group is higher than
pengeluaran kuntil 5 lebih tinggi dari pada households in the expenditure quintile
rumah tangga dikelompok pengeluaran 1 group. The consumption ratio is 3.29
kuntil 1. Perbandingan konsumsinya liters per month for households in the
3,29 liter per bulan untuk rumah tangga expenditure quintile group. expenditure
di kelompok pengeluaran kuintil 1 dan group quintile 1 and 3.81 liters per month

ULASAN
3,81 liter per bulan untuk rumah tangga for households in the expenditure group
di kelompok pengeluaran kuintil 5. Jika quintile 5. When compared between
dibandingkan antar provinsi, terdapat provinces, there are four provinces whose
empat provinsi yang nilai konsumsi minyak monthly consumption of cooking oil in
goreng sebulannya justru dikelompok the expenditure group quintile 1 is higher
Gambar Perbandingan Rata-rata Konsumsi Minyak Goreng Rumah Tangga Sebulan

Figure 3.3.
menurut Provinsi dan Daerah Tempat Tinggal (liter), Maret 2022
by Province and Urban Rural Classicifation (liters), March 2022
4,86
Riau 4,98
4,73
Sumatera Barat 4,89
4,73
Jambi 4,55
4,55
Papua Barat 4,71
4,41
Gorontalo 4,66
id
4,25
Sumatera Utara 4,61
o.
4,49
Banten 4,25
.g
DKI Jakarta 4,18
3,63
Papua
ps
5,33
3,97
Aceh 4,14
3,86
.b
Lampung 4,23
4,33
w
Kepulauan Riau 3,93

3,75
w
3,78
//w
3,92
3,68
Bali 3,76
s:
3,82
tp
3,63
Indonesia 3,69
4,03
ht

3,50
Bengkulu 3,79
3,33
Maluku Utara 4,20
Sulawesi Utara 3,35 3,73
3,64
Jawa Tengah 3,39
3,50
3,39
3,40
Jawa Timur 3,47
3,06
Jawa Barat 3,40
2,91
2,99
Maluku 3,48
2,99
Kep. Bangka Belitung 3,10
2,82
2,87
DI Yogyakarta 3,25
2,83
2,75
Sulawesi Barat 3,46
2,13
0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00
Perdesaan Perkotaan

Figure 3.4.
Menurut Provinsi dan Kuintil Pengeluaran* (liter), Maret 2022
by Province and Quintile Expenditure* (liters), March 2022
4,48
Riau 4,90
4,56
Sumatera Barat 4,79
4,39
Jambi 4,71
4,27
Papua Barat 4,67
4,22
Gorontalo 4,33
4,06
Sumatera Utara 4,63
3,80
Banten 4,47
4,02
DKI Jakarta 4,11
3,82
Papua 4,44
3,72
Aceh 4,11
3,44
Lampung 4,41
4,29
Kepulauan Riau 3,34
3,88
Kalimantan Utara
id
3,77
3,54
o.
3,63
3,43
.g
Bali 3,66
3,47
ps
3,29
Indonesia 3,81
3,61
.b

3,05
Bengkulu 4,00
w
2,60
Maluku Utara 4,10
w
3,35
Sulawesi Utara 3,29
//w
3,27
Jawa Tengah 3,52
3,23
s:
3,06
3,02
tp
Jawa Timur 3,59

2,85
Jawa Barat 3,64
ht
2,69
2,69
Maluku 3,39
2,79
2,52
2,71
2,75
DI Yogyakarta 2,82
2,08
Sulawesi Barat 3,57
1,59
0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00
Kuintil 1 Kuintil 5

*Perbandingan kuintil 1 dengan kuintil 5/ Comparison of quintile 1 with quintile 5
pengeluaran kuintil 1 lebih tinggi dari pada than in the expenditure group quintile 5.
dikelompok pengeluaran kuintil 5. Ke- the four provinces are Kepulauan Riau,
empat provinsi tersebut adalah Kepulauan Kalimantan Timur, Kalimantan Utara and
Riau, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara Sulawesi Utara (Figure 3.4).
dan Sulawesi Utara (Gambar 3.4).

ULASAN
Berdasarkan lapangan usaha KRT, Based on the KRT business field,

secara nasional konsumsi minyak goreng nationally the consumption of cooking
rumah tangga dengan KRT yang bekerja oil for households with household heads
disektor non pertanian lebih tinggi dari working in the non-agricultural sector is
pada rumah tangga yang KRTnya bekerja higher than households with household
disektor pertanian yaitu 3,65 liter per heads working in the agricultural sector,

Figure 3.5.
Menurut Provinsi dan Lapangan Usaha KRT (liter), Maret 2022
by Province and Head of Household’s Business Field (liters), March 2022
4,95
Riau 4,97
4,82
Sumatera Barat 4,95
4,67
Jambi 4,77
4,39
Papua Barat
id
4,82
4,45
Gorontalo 4,72
o.
4,33
Sumatera Utara 4,65
4,41
.g
Banten 4,33
4,48
DKI Jakarta
ps
4,17
3,63
Papua 5,07
4,06
.b
Aceh 4,18
3,87
Lampung
w
4,18
4,42
Kepulauan Riau 3,96
w
4,11
//w
3,98
3,90
s:
3,66
Bali 3,76
3,81
tp

3,65
Indonesia 3,75
ht
3,95
3,54
Bengkulu 3,77
3,36
Maluku Utara 3,69
3,94
Sulawesi Utara 3,45
3,68
Jawa Tengah 3,53
3,45
3,33
3,39
Jawa Timur 3,57
3,19
Jawa Barat 3,44
3,03
3,05
Maluku 3,37
3,07
2,74
3,16
3,10
DI Yogyakarta 2,99
2,78
Sulawesi Barat 3,05
2,08
0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00
Pertanian Non Pertanian
bulan untuk rumah tangga dengan KRT that is 3.65 liters per month for households
pertanian dan 3,75 liter per bulan untuk with agricultural household heads and
rumah tangga dengan KRT non pertanian. 3.75 liters per month for households with
Kemudian bila dilihat menurut provinsi, non-agricultural household heads. Then
terdapat 12 provinsi yang nilai konsumsi when viewed by province, there are 12
minyak goreng rumah tangga dengan KRT provinces where the consumption value
pertanian lebih tinggi dari pada rumah of household cooking oil with agricultural
tangga KRT non pertanian. Ke dua belas household heads is higher than that of
provinsi tersebut adalah Sulawesi Utara, non-agricultural households. The twelve
Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, DKI provinces are Sulawesi Utara, Kepulauan
Jakarta, Kalimantan Utara, Sulawesi Riau, Kalimantan Timur, DKI Jakarta,
Selatan, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Jawa
DI Yogyakarta, Kalimantan Selatan, Tengah, Kalimantan Tengah, DI Yogyakarta,
Sumatera Selatan dan Banten (Gambar Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan
id
3.5). and Banten (Figure 3.5).
o.
.g
ps
Pada pembahasan berikutnya The next discussion is about the
adalah mengenai pengeluaran biaya expenses incurred by households for
.b
yang dikeluarkan oleh rumah tangga a month for cooking oil consumption.
w
w
selama sebulan untuk konsumsi minyak The value of this expenditure is highly
//w
goreng. Nilai dari pengeluaran ini sangat dependent on the prices of commodities
bergantung dengan harga dari komoditas in each province. Based on data from the
s:
di masing-masing provinsi. Mengutip national strategic food price information

tp
data dari pusat informasi harga pangan center, the average price of cooking oil
ht
strategis nasional, rata-rata harga minyak in the traditional market in Indonesia

goreng di pasar tradisonal di Indonesia has increased from 14,650 rupiahs/liter
mengalami kenaikan harga dari 14.650 in March 2021 to 20,850 rupiahs/liter in
rupiah/liter dibulan Maret 2021 menjadi March 2022, an increase of around 42.32
20.850 rupiah/liter dibulan Maret 2022 percent.
atau naik sekitar 42,32 persen.

Based on the March 2022 Susenas
Berdasarkan data susenas Maret
data, the average household expenditure
2022, rata-rata pengeluaran rumah
for cooking oil commodities nationally is
tangga untuk komoditas minyak goreng
71,915 rupiahs per month. At the provincial
secara nasional adalah 71.915 rupiah
level, households in Papua have the
per bulan. Pada tingkat provinsi, rumah
highest expenditure on cooking oil, which
tangga di Papua merupakan yang tertinggi
is 115,300 rupiahs per month, while the
pengeluarannya untuk komoditas minyak
lowest is in the province of DI Yogyakarta
goreng yaitu sebesar 115.300 rupiah per

ULASAN
Gambar Rata-rata Pengeluaran Minyak Goreng Rumah Tangga Sebulan

Figure 3.6.
menurut Provinsi (rupiah), Maret 2022
Average Monthly Household Cooking Oil Expenditure
by Province (rupiahs), March 2022
Papua 115.300
Riau 111.712
Papua Barat 102.569
Sumatera Barat 100.164
Jambi 93.337
Kalimantan Utara 92.684
Kalimantan Timur 91.425
Kalimantan Tengah 87.027
Banten 85.957
id
Sumatera Utara 85.297
o.
Maluku Utara 82.223
81.079
.g
Kepulauan Riau
Lampung 80.976
ps
Kalimantan Selatan 80.592
.b
Gorontalo 80.571
w
Kalimantan Barat 80.538

w
Dki Jakarta 78.259

//w
Bengkulu 74.432
Maluku 72.358
s:
Sumatera Selatan 71.935

tp
Indonesia 71.915
ht
Sulawesi Utara 70.353
Sulawesi Tengah 69.670
Kepulauan Bangka Belitung 67.164
Bali 66.123
Jawa Timur 66.027
Aceh 65.568
Jawa Tengah 65.052
Jawa Barat 61.994
Sulawesi Selatan 61.143
Nusa Tenggara Timur 58.846
Nusa Tenggara Barat 57.130
Sulawesi Barat 56.441
Sulawesi Tenggara 56.402
Di Yogyakarta 55.134
0 20.000 40.000 60.000 80.000 100.000 120.000 140.000
bulan sedangkan yang terendah di provinsi at 55,134 rupiahs per month. Although
DI Yogyakarta sebesar 55.134 rupiah the average household consumption of
per bulan. Walaupun secara rata-rata cooking oil in Papua is not the highest,
konsumsi rumah tangga untuk komoditas it is around 4.08 liters per month, but in
minyak goreng pada provinsi Papua bukan terms of monthly household cooking oil
yang tertinggi, sekitar 4,08 liter per bulan, expenditure, it is the highest. This may
namun secara biaya pengeluaran minyak be due to the lack of ease of access in
goreng rumah tangga sebulannya menjadi the province of Papua, both in terms of
yang tertinggi. Hal ini mungkin disebabkan transportation modes or the availability
masih kurangnya akses di provinsi Papua of supporting infrastructure such as
baik dari segi moda transportasi ataupun roads and gas stations, resulting in high
ketersediaan infrastruktur pendukungnya distribution costs which causes the selling
seperti jalan dan SPBU, sehingga price of cooking oil per liter to be higher
berdampak pada tingginya ongkos than other provinces in Indonesia. Apart
id
distribusi yang menyebabkan harga jual from Papua province, in total there are 20
o.
minyak goreng per liternya lebih tinggi provinces whose expenditures are above
dibandingkan provinsi lain di Indonesia. .g
the national figure (Figure 3.6).
ps
Selain provinsi Papua, secara keseluruhan
.b
terdapat 20 provinsi yang pengeluarannya

w
berada di atas angka nasional (Gambar

w
3.6).
//w
s:
Dibandingkan dengan pengeluaran Compared to expenditure in the

tp
pada periode tahun sebelumnya (Maret previous year period (March 2021), the
ht
2021) rata-rata pengeluaran minyak average monthly household cooking oil

goreng rumah tangga sebulan naik sebesar expenditure increased by 53.55 percent.
53,55 persen. Peningkatan terbesar The largest increase occurred in the
terjadi di provinsi Sulawesi Tengah yaitu province of Sulawesi Tengah which
mencapai 75,83 persen dan peningkatan reached 75.83 percent and the smallest
terkecil ada di Provinsi Papua sebesar increase was in the province of Papua
32,31 persen. Meskipun dari sisi konsumsi by 32.31 percent. Although in terms of
minyak goreng rumah tangga sebulan household consumption of cooking oil
tidak semua Provinsi mengalami kenaikan, a month, not all provinces experienced
namun pada rata-rata pengeluaran justru an increase, on average spending in all
disemua provinsi mengalami kenaikan, provinces experienced an increase, this
hal ini mengindikasikan adanya kenaikan indicates an increase in prices for cooking
harga pada komoditas minyak goreng oil commodities in the period March 2022
pada periode Maret 2022 dibandingkan compared to prices in March 2021 (Figure
harga pada Maret 2021 (Gambar 3.7). 3.7) .

ULASAN
Gambar Perubahan Rata-rata Pengeluaran Minyak Goreng Rumah Tangga Sebulan

Figure 3.7.
antara Maret 2021 dengan Maret 2022 menurut Provinsi (persen)
Change in Average Monthly Household Cooking Oil Expenditure between
March 2021 and March 2022 by Province (percent)

Maluku Utara 71,13
Dki Jakarta 70,01
Sumatera Barat 67,71
Jambi 66,16
Riau 64,94
Sulawesi Utara 62,52
Bengkulu 59,72
id
Sumatera Utara 57,33
o.
Kepulauan Riau 57,08
.g
ps
.b
Banten 55,97
Jawa Timur 53,66
w
Indonesia 53,55
w
Maluku 52,67
//w
Jawa Tengah 50,50

Lampung 50,28
s:

tp
Kep. Bangka Belitung 46,96

Di Yogyakarta 45,47
ht
Gorontalo 44,88
Bali 44,32
Jawa Barat 43,72
Sulawesi Barat 42,25
Papua Barat 41,86
Aceh 40,09
Papua 32,31
0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00
Kemudian berdasarkan tempat Then based on their place of

tinggalnya, secara nasional rumah tangga residence, nationally, households living
yang tinggal di daerah perkotaan rata- in urban areas have higher average
rata pengeluaran untuk konsumsi minyak consumption of cooking oil compared to
gorengnya lebih tinggi dibandingkan households living in rural areas, which is
rumah tangga yang tinggal di daerah 71,521 rupiahs per month in urban areas
perdesaan yaitu sebesar 71.521 rupiah and 72,203 rupiahs per month in rural
Gambar Perbandingan Rata-rata Pengeluaran Minyak Goreng Rumah Tangga Sebulan

Figure 3.8.
menurut Provinsi dan Daerah Tempat Tinggal (rupiah), Maret 2022
by Province and Urban Rural Classicifation (rupiahs), March 2022
108.534
Papua 134.128
Riau
Papua Barat
Sumatera Barat
Jambi
Kalimantan Utara
Kalimantan Timur
Kalimantan Tengah
Banten
Sumatera Utara
id
Maluku Utara
o.
Kepulauan Riau
Lampung
.g
ps
Kalimantan Selatan
.b
Gorontalo
Kalimantan Barat
w
Dki Jakarta
w
Bengkulu
//w
Maluku
s:
Sumatera Selatan
71.521
tp
Indonesia 72.203
Sulawesi Utara
ht
Sulawesi Tengah
Kep. Bangka Belitung
Bali
Jawa Timur
Aceh
Jawa Tengah
Jawa Barat
Sulawesi Selatan
Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Barat
Sulawesi Barat
51.037
Sulawesi Tenggara
Di Yogyakarta
51.261
0 20.000 40.000 60.000 80.000 100.000 120.000 140.000
Perdesaan Perkotaan

ULASAN
per bulan di perkotaan dan 72.203 rupiah areas. If you look at the provincial level, the
per bulan di perdesaan. Bila melihat di highest urban household expenditure is in
level provinsi, untuk pengeluaran rumah the province of Papua at 134,128 rupiahs
tangga perkotaan tertinggi berada di per month and the lowest is in the province
provinsi Papua sebesar 134.128 rupiah of DI Yogyakarta at 51,261 rupiahs per
per bulan dan yang terendah di provinsi month. Meanwhile, for households living
DI Yogyakarta sebesar 51.261 rupiah per in rural areas, the highest consumption
bulan. Sedangkan untuk rumah tangga expenditure for cooking oil was in Papua
yang tinggal di wilayah perdesaan, biaya province at 108,534 rupiahs per month and
pengeluaran konsumsi minyak goreng the lowest in Sulawesi Tenggara province
tertinggi di provinsi Papua sebesar 108.534 at 51,037 rupiahs per month (Figure 3.8).
rupiah per bulan serta yang terendah di
provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 51.037
rupiah per bulan (Gambar 3.8).
id
o.
Selanjutnya dilihat dari sisi kelompok
.g
Furthermore, in terms of the
ps
kuintil pengeluaran, ditingkat nasional, expenditure quintile group, at the national
ada perbedaan cukup jauh untuk rata-rata level, there is a significant difference in
.b
pengeluaran minyak goreng pada rumah the average cooking oil expenditure for
w
households in quintile 1 and households

w
tangga dikelompok kuintil 1 dengan rumah

in quintile 5. This difference in expenditure
//w
tangga dikelompok kuintil 5. Perbedaan

pengeluaran ini hampir dua kali lipat is almost doubled, that is 47,868 rupiahs
s:
yaitu sebesar 47.868 rupiah per bulan per month. in quintile 1 households with
tp
dirumah tangga kuintil 1 dengan 94.668 94,668 rupiahs per month in quintile 5
ht
rupiah per bulan dirumah tangga kuintil households. Even though the average
5. Walaupun secara rata-rata pengeluaran expenditure is quite far, when compared
cukup jauh namun jika dibandingkan dari in terms of consumption of cooking oil,
segi konsumsi minyak goreng justru tidak there is not much difference between
jauh perbedaanya antara rumah tangga households in quintile 1 (3.29 liters/
kelompok kuntil 1 (3,29 liter/bulan) dengan month) and households in quintile 1 (3.29
rumah tangga kelompok kuintil 5 (3,81 liters/month) quintile group ladder 5
liter/bulan). Fenomena ini disebabkan (3.81 liters/month). This phenomenon is
pada rumah tangga kelompok kuintil 5, caused by households in quintile 5, they
mereka mengkonsumsi minyak goreng consume cooking oil of better quality than
yang kualitasnya lebih bagus dibandingkan households in quintile 1, which generally
rumah tangga dikelompok kuintil 1 yang tend to buy cooking oil in bulk packaging
umumnya cenderung membeli minyak which is much cheaper than branded
goreng dalam kemasan curah yang jauh cooking oil. This is in line with the opinion
lebih murah dibandingkan minyak goreng of Hidayatunnikmah (2019) which states
bermerk. Hal ini sejalan dengan pendapat that if there is an increase in income, there
Hidayatunnikmah (2019) yang mengatakan will be an increase in demand for quality

apabila terdapat peningkatan pendapatan compared to quantity. The same pattern
maka terjadi peningkatan permintaan is seen in almost all provinces in Indonesia
kualitas dibandingkan dengan kuantitas. (Figure 3.9).
Pola yang sama terlihat dihampir semua
provinsi di Indonesia (Gambar 3.9).
Figure 3.9.
Menurut Provinsi dan Kuintil Pengeluaran* (rupiah), Maret 2022
by Province and Quintile Expenditure* (rupiahs), March 2022
Papua 161.200
90.273
Riau
Papua Barat
id
Sumatera Barat
Jambi
o.
Kalimantan Utara
Kalimantan Timur
.g
ps
Kalimantan Tengah
Banten
.b
Sumatera Utara
w
Maluku Utara
Kepulauan Riau
w
Lampung
//w
Kalimantan Selatan
Gorontalo
s:
Kalimantan Barat
tp
Dki Jakarta
Bengkulu
ht
Maluku
Sumatera Selatan
47.868
Indonesia 94.668
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Kepulauan Bangka Belitung
Bali
Jawa Timur
Aceh
Jawa Tengah
Jawa Barat
Sulawesi Selatan
Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Barat
Sulawesi Barat
26.522
Sulawesi Tenggara
0 20.000 40.000 60.000 80.000 100.000 120.000 140.000 160.000 180.000
Kuintil 1 Kuintil 5

ULASAN

Figure 3.10.
Menurut Provinsi dan Lapangan Usaha KRT (rupiah), Maret 2022
by Province and Head of Household’s Business Field (liters), March 2022
110.477
Papua 129.025
Riau
Papua Barat
Sumatera Barat
Jambi
Kalimantan Utara
Kalimantan Timur
Kalimantan Tengah
Banten
Sumatera Utara
Maluku Utara
id
Kepulauan Riau
o.
Lampung
Kalimantan Selatan
Gorontalo
.g
ps
Kalimantan Barat
Dki Jakarta
.b
Bengkulu
w
Maluku
w
Sumatera Selatan
70.192
//w
Indonesia 74.441
Sulawesi Utara
s:
Sulawesi Tengah
tp
Kepulauan Bangka Belitung

Bali
ht
Jawa Timur
Aceh
Jawa Tengah
Jawa Barat
Sulawesi Selatan
49.179
Nusa Tenggara Timur 72.592
Nusa Tenggara Barat
Sulawesi Barat
48.390
Sulawesi Tenggara
0 20.000 40.000 60.000 80.000 100.000 120.000 140.000 160.000
Pertanian Non Pertanian
Dan yang terakhir rata-rata And lastly, the average expenditure

pengeluaran minyak goreng jika of cooking oil when compared to the KRT
dibandingkan dari lapangan usaha KRTnya. business field. Nationally, the expenditure
Secara nasional pengeluarannya untuk for households with household heads
rumah tangga dengan KRT yang bekerja working in non-agricultural business fields
di lapangan usaha non pertanian lebih is higher than households with household
tinggi dari pada rumah tangga dengan heads working in agricultural businesses,
KRT yang bekerja di lapangan usaha that is 74,441 rupiahs per month for
pertanian yaitu 74.441 rupiah per bulan non-agricultural household heads and
untuk rumah tangga KRT non pertanian 70,192 rupiahs per month for agricultural
dan 70.192 rupiah per bulan untuk rumah household households.However, if viewed
tangga KRT pertanian. Namun jika dilihat between provinces in Indonesia, there are
antar provinsi di Indonesia, terdapat enam six provinces with different patterns, that
provinsi yg polanya berbeda, yakni rata- is the average cooking oil expenditure
rata pengeluaran minyak goreng rumah of households with agricultural KRT is
tangga dengan KRT pertanian justru lebih actually higher than households with
tinggi dari pada rumah tangga dengan KRT non-agricultural KRT. The six provinces
non pertanian. Ke enam provinsi tersebut are Kalimantan Timur, Sulawesi Utara,
id
adalah Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Kepulauan Riau, Kalimantan Tengah,
o.
Kepulauan Riau, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, and Sumatera Selatan.
Kalimantan Utara, dan Sumatera Selatan. .g
The province of Nusa Tenggara Timur
ps
Provinsi Nusa Tenggara Timur menjadi has the largest difference in cooking
.b
yang terbesar selisih pengeluaran minyak oil expenditure between agricultural

w
goreng antara rumah tangga KRT pertanian household heads and non-agricultural
w
dengan rumah tangga KRT non pertanian household heads, which is 23,413 rupiahs
//w
yaitu sebesar 23.413 rupiah per bulan per month (Figure 3.10).
(Gambar 3.10).
s:
tp
ht

id
o.
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
DAFTAR PUSTAKA
tp
ht
REFERENCES
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.
id
DAFTAR PUSTAKA
REFERENCES
Sudirman, M. Alhudori. (2018). Pengaruh Konsumsi Rumah Tangga, Investasi Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jambi. Ekonomis: Jurnal of Economics and Business
Vol 2,No. 1, Maret 2018.
Dian, Ariani. (2014). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi di Kabupaten

Nagan Raya. Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik Indonesia Vol. 1, No. 1, Mei 2014.
Mankiw, N. Gregory. (2003). Principles of Economic: Pengantar Ekonomi Makro, Edisi-4.

Jakarta: Salemba Empat.
Wulandari, Inda. (2013). Faktor Penentu Ketahanan Pangan Rumah Tangga di Provinsi
Nusa Tenggara Timur [Tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
id
Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kota Medan. 2010. Analisis dan Penyusunan Pola
o.
Konsumsi dan Supply Pangan Kota Medan. Medan.
.g
ps
Maslow, Abraham H. (1984). Motivasi dan Kepribadian: Teori Motivasi dengan Ancangan
.b
Hirarki Kebutuhan Manusia (Judul Asli: Motivation and Personality). Diterjemahkan

oleh Nurul Iman. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo.
w
w
Sugianti. 2009. Faktor Resiko Obesitas Sentral pada Orang Dewasa di Sulawesi Utara,
//w
Gorontalo, dan DKI Jakarta [Skripsi]. Bogor: Fakultas Ekologi Manusia, Institut
s:
Pertanian Bogor.
tp
Nicholson, W. 1995. Teori Mikroekonomi: Prinsip Dasar dan Perluasan. Jakarta: Binarupa
ht
Aksara.
Indonesia. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan. Lembaran Negara RI

Tahun 2012 Nomor 5360. Sekretariat Negara. Jakarta.
Badan Ketahanan Pangan (BKP). (2017). Laporan Kinerja Pusat Ketersediaan dan
Kerawanan Pangan Tahun 2017. Jakarta: Kementerian Pertanian.
Food and Agriculture Organization (FAO). (2016). Indonesia and FAO Partnering for Food
Security and Sustainable Agricultural Development.
Ilham, Nyak dan Bonar Sinaga. (2007). “Penggunaan Pangsa Pengeluaran Pangan sebagai
Indikator Komposit Ketahanan Pangan”. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
Vol.7, No. 3, November 2007.
Bulog. (2014). Pengertian Ketahanan Pangan. Retrieved April 18, 2022, from https://
http://www.bulog.co.id/beraspangan/ketahanan-pangan/.
Octadiana P, Tri. (2016). Karakteristik Keluarga dan Ketersediaan Pangan Keluarga di
Lingkungan XIII Kelurahan Tanjung Rejo Medan Tahun 2013 [Skripsi]. Medan: Fakultas
Ilmu Kesejahteraan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara.
Syaifudin, Muhammad Dicky. (2020). “Pengaruh Budaya Terhadap Pola Makan

Masyarakat”. https://www.rancah.com/kuliner/91112/pengaruh-budaya-terhadap-
pola-makan-masyarakat-indonesia/ , diakses pada tanggal 1 September 2022.
Ketaren, S., (2005). “Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta. UIPress,
Universitas Indonesia.
Badan Pusat Statistik (2021). Distribusi Perdagangan Komoditas Minyak Goreng Indonesia.
id
Jakarta:BPS
o.
Dirjen Perkebunan Kementan RI (2020). Statistik Perkebunan Unggulan Nasional 2019-
2021. Jakarta:Kementerian Pertanian .g
ps
.b
Indonesia. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2020 Tentang

Penetapan dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting. Lembaran
w
Negara RI Tahun 2020 Nomor 100. Sekretariat Kabinet. Jakarta.

w
//w
hargapangan.id. “Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional”. https://hargapangan.

s:
id/tabel-harga/pasar-tradisional/daerah , diakses pada tanggal 4 September 2022.

tp
Hidayatunnikmah, Nina. (2019). Pendapatan Ekonomi Ibu Menyusui Berpengaruh

ht
Tehadap Kwalitas Komponen Makronutrien Asi. Journal Of Health Science (Jurnal Ilmu
Kesehatan) Vol. 4 No. 2 Tahun 2019 |1 – 6.
Dedy. (2022). “Agar Tubuh Sehat Budayakan Konsumsi Rendah Minyak”. https://www.
uny.ac.id/id/berita/agar-tubuh-sehat-budayakan-konsumsi-rendah-minyak , diakses
pada tanggal 12 September 2022.

ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.
id
LAMPIRAN
APPENDIX
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.
id
LAMPIRAN
Tabel Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan menurut

Table A.1.
Provinsi dan Daerah Tempat Tinggal (rupiah), Maret 2022
Average Monthly Expenditure per Capita by Province and
Urban Rural Classification (rupiahs), March 2022
Provinsi Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan

Province Urban Rural Urban+Rural
(1) (2) (3) (4)
Aceh 1 452 582 1 039 607 1 180 133
Sumatera Utara 1 358 335 1 035 638 1 216 497
Sumatera Barat 1 538 088 1 154 698 1 342 986
Riau 1 682 301 1 252 939 1 425 171
Jambi 1 506 899 1 141 025 1 261 837
Sumatera Selatan 1 360 516 1 020 833 1 148 812
Bengkulu 1 483 583 1 053 280 1 196 484
Lampung 1 319 283 956 869 1 074 987
id
Kepulauan Bangka Belitung 1 780 537 1 486 168 1 654 281
o.
Kepulauan Riau 1 912 840 1 188 137 1 831 700
DKI Jakarta
Jawa Barat
2 525 347
1 540 228 .g -
1 056 204
2 525 347
1 437 394
ps
Jawa Tengah 1 263 053 966 938 1 121 794
.b
DI Yogyakarta 1 661 193 950 755 1 480 374

Jawa Timur 1 334 819 954 144 1 165 138
w
Banten 1 776 821 1 150 988 1 619 572

w
Bali 1 589 383 1 077 708 1 442 610

//w
Nusa Tenggara Barat 1 289 838 1 028 441 1 160 662

Nusa Tenggara Timur 1 258 219 756 723 884 102
s:
Kalimantan Barat 1 556 019 1 044 680 1 232 618

tp
Kalimantan Tengah 1 543 135 1 368 823 1 442 295

Kalimantan Selatan 1 636 800 1 187 658 1 407 719
ht
Kalimantan Timur 1 948 484 1 464 910 1 797 486

Kalimantan Utara 1 659 805 1 409 836 1 570 186
Sulawesi Utara 1 375 242 1 075 213 1 236 706
Sulawesi Tengah 1 331 878 968 222 1 083 679
Sulawesi Selatan 1 396 971 928 649 1 142 612
Sulawesi Tenggara 1 405 682 944 261 1 111 595
Gorontalo 1 438 878 910 227 1 142 997
Sulawesi Barat 1 300 555 867 959 955 905
Maluku 1 466 724 949 619 1 169 828
Maluku Utara 1 433 881 1 005 425 1 128 586
Papua Barat 1 645 371 1 310 135 1 448 505
Papua 1 884 103 1 278 231 1 454 321
Indonesia 1 549 242 1 028 896 1 327 782
APPENDIX
Tabel Persentase Pengeluaran per Kapita Sebulan untuk Makanan

Table A.2.
dan Bukan Makanan menurut Provinsi dan Daerah Tempat
Tinggal, Maret 2022
Percentage of Monthly Expenditure per Capita on Type of
Food and Non Food by Province and Urban Rural Classification,
March 2022
Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan

Urban Rural Urban+Rural
Provinsi
Province Bukan Bukan Bukan
Makanan Makanan Makanan
Makanan Makanan Makanan
Food Food Food
Non Food Non Food Non Food
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 50,68 49,32 60,94 39,06 56,64 43,36

Sumatera Utara 50,76 49,24 60,96 39,04 54,58 45,42
Sumatera Barat 49,21 50,79 58,64 41,36 53,33 46,67
Riau 47,25 52,75 54,91 45,09 51,28 48,72
Jambi 47,16 52,84 56,05 43,95 52,54 47,46
id
Sumatera Selatan 49,61 50,39 57,59 42,41 54,03 45,97
o.
Bengkulu 46,38 53,62 56,52 43,48 52,34 47,66
Lampung 48,84 51,16 56,69 43,31 53,55 46,45
Kepulauan Bangka Belitung 50,91 49,09 57,09
.g 42,91 53,29 46,71
ps
Kepulauan Riau 45,38 54,62 56,60 43,40 46,20 53,80
DKI Jakarta 37,75 62,25 37,75 62,25
.b
Jawa Barat 47,36 52,64 59,65 40,35 49,28 50,72

w
Jawa Tengah 48,23 51,77 55,12 44,88 51,06 48,94

w
DI Yogyakarta 40,72 59,28 51,46 48,54 42,48 57,52

//w
Jawa Timur 48,01 51,99 57,76 42,24 51,57 48,43

Banten 48,85 51,15 62,34 37,66 51,25 48,75
s:
Bali 40,21 59,79 49,85 50,15 42,27 57,73

Nusa Tenggara Barat 54,85 45,15 60,82 39,18 57,46 42,54
tp
Nusa Tenggara Timur 46,24 53,76 58,98 41,02 54,38 45,62

ht
Kalimantan Barat 48,99 51,01 58,41 41,59 54,04 45,96

Kalimantan Tengah 48,11 51,89 56,79 43,21 52,88 47,12
Kalimantan Selatan 48,18 51,82 56,39 43,61 51,71 48,29
Kalimantan Timur 43,15 56,85 51,41 48,59 45,25 54,75
Kalimantan Utara 45,97 54,03 53,22 46,78 48,30 51,70
Sulawesi Utara 51,75 48,25 58,62 41,38 54,51 45,49
Sulawesi Tengah 46,08 53,92 55,52 44,48 51,84 48,16
Sulawesi Selatan 46,37 53,63 53,59 46,41 49,56 50,44
Sulawesi Tenggara 43,09 56,91 52,41 47,59 48,13 51,87
Gorontalo 40,04 59,96 55,12 44,88 46,76 53,24
Sulawesi Barat 43,61 56,39 54,46 45,54 51,46 48,54
Maluku 46,28 53,72 55,10 44,90 50,39 49,61
Maluku Utara 45,69 54,31 55,40 44,60 51,85 48,15
Papua Barat 46,27 53,73 53,24 46,76 49,97 50,03
Papua 48,01 51,99 65,64 34,36 59,00 41,00
Indonesia 46,54 53,46 57,45 42,55 50,14 49,86


LAMPIRAN
Tabel Pangsa Pengeluaran Pangan per Kapita Sebulan menurut Provinsi

Table A.3.
dan Daerah Tempat Tinggal, Maret 2022
Share of Monthly Food Expenditure per Capita by Province and
Urban Rural Classification, March 2022
Provinsi Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan

Province Urban Rural Urban+Rural
(1) (2) (3) (4)
Aceh 50,68 60,94 56,64

Sumatera Utara 50,76 60,96 54,58
Sumatera Barat 49,21 58,64 53,33
Riau 47,25 54,91 51,28
Jambi 47,16 56,05 52,54
Sumatera Selatan 49,61 57,59 54,03
Bengkulu 46,38 56,52 52,34
Lampung 48,84 56,69 53,55
id
Kepulauan Bangka Belitung 50,91 57,09 53,29
o.
Kepulauan Riau 45,38 56,60 46,20
DKI Jakarta 37,75
.g 37,75
ps
Jawa Barat 47,36 59,65 49,28
Jawa Tengah 48,23 55,12 51,06
.b
DI Yogyakarta 40,72 51,46 42,48

Jawa Timur 48,01 57,76 51,57
w
Banten 48,85 62,34 51,25

w
Bali 40,21 49,85 42,27

//w
Nusa Tenggara Barat 54,85 60,82 57,46

Nusa Tenggara Timur 46,24 58,98 54,38
s:
Kalimantan Barat 48,99 58,41 54,04

tp
Kalimantan Tengah 48,11 56,79 52,88

Kalimantan Selatan 48,18 56,39 51,71
ht
Kalimantan Timur 43,15 51,41 45,25

Kalimantan Utara 45,97 53,22 48,30
Sulawesi Utara 51,75 58,62 54,51
Sulawesi Tengah 46,08 55,52 51,84
Sulawesi Selatan 46,37 53,59 49,56
Sulawesi Tenggara 43,09 52,41 48,13
Gorontalo 40,04 55,12 46,76
Sulawesi Barat 43,61 54,46 51,46
Maluku 46,28 55,10 50,39
Maluku Utara 45,69 55,40 51,85
Papua Barat 46,27 53,24 49,97
Papua 48,01 65,64 59,00
Indonesia 46,54 57,45 50,14

APPENDIX
Tabel Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan menurut Kelompok

Table A.4.
Komoditas dan Daerah Tempat Tinggal (rupiah), Maret 2022
Average Monthly Expenditure per Capita by Commodity
Group and Urban Rural Classification (rupiahs), March 2022
INDONESIA
Kelompok Komoditas Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan

Commodity Group Urban Rural Urban+Rural
(1) (2) (3) (4)

Makanan/Food
Padi-padian/Cereals 67 200 77 167 71 442
Umbi-umbian/Tubers 7 495 10 178 8 637
Ikan/udang/cumi/kerang 59 898 51 512 56 328
Fish/shrimp/common squid/shells
Daging/Meat 41 242 27 243 35 284
id
Telur dan susu/Eggs and milk 42 297 26 305 35 491
Sayur-sayuran/Vegetables 55 679 52 598 54 367
o.
Kacang-kacangan/Legumes 14 743 12 199 13 660
Buah-buahan/Fruits 35 233
21 638 .g 24 646 30 727
21 717
ps
Minyak dan kelapa/Oil and coconut 21 824
Bahan minuman/Beverages stuffs 19 551 20 389 19 908
.b
Bumbu-bumbuan/Spices 15 723 13 898 14 946

Konsumsi lainnya 14 594 11 825 13 416
w
Miscellaneous Type Of Food Commodity

w
Makanan dan minuman jadi/ 246 924 154 644 207 650
Prepared food and beverages
//w
Rokok/Cigarettes 78 867 86 659 82 183

s:
Jumlah makanan/Total food 721 084 591 087 665 757

tp
Bukan makanan/Non-food
ht
Perumahan dan fasilitas rumah tangga 450 378 226 439 355 069
Housing and household facilities
Aneka Barang dan jasa 201 790 97 026 157 202
Goods and services
Pakaian, alas kaki, dan tutup kepala 35 747 27 264 32 137
Clothing, footwear, and headgear
Barang tahan lama/Durable goods 55 505 39 660 48 761
Pajak, pungutan, dan asuransi 66 422 33 744 52 514
Taxes and insurance
Keperluan pesta dan upacara/kenduri 18 316 13 677 16 342
Parties and ceremonies
Jumlah bukan makanan/Total non-food 828 159 437 809 662 025
Jumlah/Total 1 549 242 1 028 896 1 327 782


LAMPIRAN

Table A.4.
(Lanjutan)
(Continued)
Provinsi/Province: ACEH

(1) (2) (3) (4)

Makanan/Food
Daging/Meat 26 678 20 152 22 373
id
o.
21 752 .g 28 305 31 928
20 554
ps
.b

w

w
//w

s:

tp
ht
Goods and services
Taxes and insurance
Jumlah/Total 1 452 582 1 039 607 1 180 133

APPENDIX

Table A.4.
(Lanjutan)
(Continued)
Provinsi/Province: SUMATERA UTARA

(1) (2) (3) (4)

Makanan/Food
Daging/Meat 32 036 26 507 29 606
id
o.
26 714 .g 25 635 30 503
26 783
ps
.b

w

w
//w

s:

tp
ht
Goods and services
Taxes and insurance
Jumlah/Total 1 358 335 1 035 638 1 216 497


LAMPIRAN

Table A.4.
(Lanjutan)
(Continued)
Provinsi/Province: SUMATERA BARAT

(1) (2) (3) (4)

Makanan/Food
Daging/Meat 35 868 26 225 30 961
id
o.
31 571 .g 23 056 28 419
31 862
ps
.b

w

w
//w

s:

tp
ht
Goods and services
Taxes and insurance
Jumlah/Total 1 538 088 1 154 698 1 342 986

APPENDIX

Table A.4.
(Lanjutan)
(Continued)
Provinsi/Province: RIAU

(1) (2) (3) (4)

Makanan/Food
Daging/Meat 42 333 33 340 36 947
id
o.
33 632 .g 28 975 32 316
32 513
ps
.b

w

w
//w

s:

tp
ht
Goods and services
Taxes and insurance
Jumlah/Total 1 682 301 1 252 939 1 425 171

LAMPIRAN

Table A.4.
(Lanjutan)
(Continued)
Provinsi/Province: JAMBI

(1) (2) (3) (4)

Makanan/Food
Daging/Meat 42 349 32 024 35 433
id
o.
.g 29 364 31 420
ps
Minyak dan kelapa/Oil and coconut 25 758 28 297 27 458
.b

w

w
//w

s:

tp
ht
Goods and services
Taxes and insurance
Jumlah/Total 1 506 899 1 141 025 1 261 837
APPENDIX

Table A.4.
(Lanjutan)
(Continued)
Provinsi/Province: SUMATERA SELATAN

(1) (2) (3) (4)

Makanan/Food
Daging/Meat 34 486 26 479 29 496
id
o.
.g 23 127 25 459
ps
.b

w

w
//w

s:

tp
ht
Goods and services
Taxes and insurance
Jumlah/Total 1 360 516 1 020 833 1 148 812


LAMPIRAN

Table A.4.
(Lanjutan)
(Continued)
Provinsi/Province: BENGKULU

(1) (2) (3) (4)

Makanan/Food
Daging/Meat 39 831 27 112 31 345
id
o.
.g 25 016 28 168
ps
.b

w

w
//w

s:

tp
ht
Goods and services
Taxes and insurance
Jumlah/Total 1 483 583 1 053 280 1 196 484
APPENDIX

Table A.4.
(Lanjutan)
(Continued)
Provinsi/Province: LAMPUNG

(1) (2) (3) (4)

Makanan/Food
Daging/Meat 30 691 21 563 24 538
id
o.
.g 20 721 23 280
ps
.b

w

w
//w

s:

tp
ht
Goods and services
Taxes and insurance
Jumlah/Total 1 319 283 956 869 1 074 987

LAMPIRAN

Table A.4.
(Lanjutan)
(Continued)
Provinsi/Province: KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

(1) (2) (3) (4)

Makanan/Food
Daging/Meat 62 396 59 857 61 307
id
o.
.g 42 475 47 057
ps
.b

w

w
//w

s:

tp
ht
Goods and services
Taxes and insurance
Jumlah/Total 1 780 537 1 486 168 1 654 281
APPENDIX

Table A.4.
(Lanjutan)
(Continued)
Provinsi/Province: KEPULAUAN RIAU

(1) (2) (3) (4)

Makanan/Food
Daging/Meat 54 548 25 524 51 298
id
o.
.g 22 287 42 473
ps
.b

w

w
//w

s:

tp
ht
Goods and services
Taxes and insurance
Jumlah bukan makanan/Total non-food 1 044 718 515 617 985 479
Jumlah/Total 1 912 840 1 188 137 1 831 700

LAMPIRAN

Table A.4.
(Lanjutan)
(Continued)
Provinsi/Province: DKI JAKARTA

(1) (2) (3) (4)

Makanan/Food
Padi-padian/Cereals 65 881 - 65 881
Umbi-umbian/Tubers 9 983 - 9 983
Ikan/udang/cumi/kerang 78 351 - 78 351
Daging/Meat 72 043 - 72 043
id
Telur dan susu/Eggs and milk 59 820 - 59 820
Sayur-sayuran/Vegetables 71 974 - 71 974
o.
Kacang-kacangan/Legumes 16 624 - 16 624
.g - 48 289
ps
Minyak dan kelapa/Oil and coconut 23 891 - 23 891
Bahan minuman/Beverages stuffs 21 242 - 21 242
.b
Bumbu-bumbuan/Spices 17 517 - 17 517

Konsumsi lainnya 18 259 - 18 259
w

w
Makanan dan minuman jadi/ 380 828 - 380 828

//w

Rokok/Cigarettes 68 620 - 68 620
s:
Jumlah makanan/Total food 953 321 - 953 321

tp
ht
Perumahan dan fasilitas rumah tangga 989 272 - 989 272

Aneka Barang dan jasa 370 552 - 370 552
Goods and services
Pakaian, alas kaki, dan tutup kepala 44 974 - 44 974
Barang tahan lama/Durable goods 42 892 - 42 892
Pajak, pungutan, dan asuransi 108 892 - 108 892
Taxes and insurance
Keperluan pesta dan upacara/kenduri 15 444 - 15 444
Jumlah bukan makanan/Total non-food 1 572 026 - 1 572 026
Jumlah/Total 2 525 347 - 2 525 347
APPENDIX

Table A.4.
(Lanjutan)
(Continued)
Provinsi/Province: JAWA BARAT

(1) (2) (3) (4)

Makanan/Food
Daging/Meat 45 182 30 479 42 058
id
o.
.g 24 916 33 130
ps
.b

w

w
//w

s:

tp
ht
Goods and services
Taxes and insurance
Jumlah/Total 1 540 228 1 056 204 1 437 394

LAMPIRAN

Table A.4.
(Lanjutan)
(Continued)
Provinsi/Province: JAWA TENGAH

(1) (2) (3) (4)

Makanan/Food
Daging/Meat 28 659 24 010 26 441
id
o.
.g 24 966 28 461
ps
.b

w

w
//w

s:

tp
ht
Goods and services
Taxes and insurance
Jumlah/Total 1 263 053 966 938 1 121 794
APPENDIX

Table A.4.
(Lanjutan)
(Continued)
Provinsi/Province: DI YOGYAKARTA

(1) (2) (3) (4)

Makanan/Food
Daging/Meat 37 898 27 041 35 135
id
o.
.g 27 200 37 764
ps
.b

w

w
//w

s:

tp
ht
Goods and services
Taxes and insurance
Jumlah/Total 1 661 193 950 755 1 480 374

LAMPIRAN

Table A.4.
(Lanjutan)
(Continued)
Provinsi/Province: JAWA TIMUR

(1) (2) (3) (4)

Makanan/Food
Daging/Meat 35 309 24 332 30 416
id
o.
21 555 .g 23 608 27 744
21 414
ps
.b

w

w
//w

s:

tp
ht
Goods and services
Taxes and insurance
Jumlah/Total 1 334 819 954 144 1 165 138
APPENDIX

Table A.4.
(Lanjutan)
(Continued)
Provinsi/Province: BANTEN

(1) (2) (3) (4)

Makanan/Food
Daging/Meat 51 934 29 273 46 240
id
o.
24 840 .g 26 724 37 060
24 408
ps
.b

w

w
//w

s:

tp
ht
Goods and services
Taxes and insurance
Jumlah/Total 1 776 821 1 150 988 1 619 572

LAMPIRAN

Table A.4.
(Lanjutan)
(Continued)
Provinsi/Province: BALI

(1) (2) (3) (4)

Makanan/Food
Daging/Meat 45 358 36 275 42 753
id
o.
17 388 .g 36 975 34 997
17 738
ps
.b

w

w
//w

s:

tp
ht
Goods and services
Taxes and insurance
Jumlah/Total 1 589 383 1 077 708 1 442 610
APPENDIX

Table A.4.
(Lanjutan)
(Continued)
Provinsi/Province: NUSA TENGGARA BARAT

(1) (2) (3) (4)

Makanan/Food
Daging/Meat 41 095 29 374 35 303
id
o.
18 213 .g 28 888 32 632
18 118
ps
.b

w

w
//w

s:

tp
ht
Goods and services
Taxes and insurance
Jumlah/Total 1 289 838 1 028 441 1 160 662

LAMPIRAN

Table A.4.
(Lanjutan)
(Continued)
Provinsi/Province: NUSA TENGGARA TIMUR

(1) (2) (3) (4)

Makanan/Food
Daging/Meat 38 012 28 696 31 062
id
o.
.g 13 914 16 352
ps
.b

w

w

//w

s:

tp
ht
Goods and services
Taxes and insurance
Jumlah/Total 1 258 219 756 723 884 102
APPENDIX

Table A.4.
(Lanjutan)
(Continued)
Provinsi/Province: KALIMANTAN BARAT

(1) (2) (3) (4)

Makanan/Food
Daging/Meat 44 631 36 845 39 707
id
o.
.g 17 810 22 429
ps
.b

w

w
//w

s:

tp
ht
Goods and services
Taxes and insurance
Jumlah/Total 1 556 019 1 044 680 1 232 618

LAMPIRAN

Table A.4.
(Lanjutan)
(Continued)
Provinsi/Province: KALIMANTAN TENGAH

(1) (2) (3) (4)

Makanan/Food
Daging/Meat 49 249 51 144 50 345
id
o.
.g 26 095 27 769
ps
.b

w

w
//w

s:

tp
ht
Goods and services
Taxes and insurance
Jumlah/Total 1 543 135 1 368 823 1 442 295
APPENDIX

Table A.4.
(Lanjutan)
(Continued)
Provinsi/Province: KALIMANTAN SELATAN

(1) (2) (3) (4)

Makanan/Food
Daging/Meat 38 500 25 585 31 913
id
o.
.g 21 935 26 002
ps
.b

w

w
//w

s:

tp
ht
Goods and services
Taxes and insurance
Jumlah/Total 1 636 800 1 187 658 1 407 719

LAMPIRAN

Table A.4.
(Lanjutan)
(Continued)
Provinsi/Province: KALIMANTAN TIMUR

(1) (2) (3) (4)

Makanan/Food
Daging/Meat 52 308 37 196 47 589
id
o.
.g 29 004 35 846
ps
.b

w

w
//w

s:

tp
ht
Goods and services
Taxes and insurance
Jumlah bukan makanan/Total non-food 1 107 670 711 737 984 038
Jumlah/Total 1 948 484 1 464 910 1 797 486
APPENDIX

Table A.4.
(Lanjutan)
(Continued)
Provinsi/Province: KALIMANTAN UTARA

(1) (2) (3) (4)

Makanan/Food
Daging/Meat 43 239 43 624 43 377
id
o.
.g 23 252 27 245
ps
.b

w

w
//w

s:

tp
ht
Goods and services
Taxes and insurance
Jumlah/Total 1 659 805 1 409 836 1 570 186

LAMPIRAN

Table A.4.
(Lanjutan)
(Continued)
Provinsi/Province: SULAWESI UTARA

(1) (2) (3) (4)

Makanan/Food
Daging/Meat 34 656 27 668 31 429
id
o.
.g 27 563 29 167
ps
.b

w

w
//w

s:

tp
ht
Goods and services
Taxes and insurance
Jumlah/Total 1 375 242 1 075 213 1 236 706
APPENDIX

Table A.4.
(Lanjutan)
(Continued)
Provinsi/Province: SULAWESI TENGAH

(1) (2) (3) (4)

Makanan/Food
Daging/Meat 18 772 14 892 16 124
id
o.
.g 25 235 26 695
ps
.b

w

w
//w

s:

tp
ht
Goods and services
Taxes and insurance
Jumlah/Total 1 331 878 968 222 1 083 679

LAMPIRAN

Table A.4.
(Lanjutan)
(Continued)
Provinsi/Province: SULAWESI SELATAN

(1) (2) (3) (4)

Makanan/Food
Daging/Meat 27 654 14 838 20 693
id
o.
.g 23 905 27 817
ps
.b

w

w
//w

s:

tp
ht
Goods and services
Taxes and insurance
Jumlah/Total 1 396 971 928 649 1 142 612
APPENDIX

Table A.4.
(Lanjutan)
(Continued)
Provinsi/Province: SULAWESI TENGGARA

(1) (2) (3) (4)

Makanan/Food
Daging/Meat 17 052 10 468 12 855
id
o.
.g 26 887 30 901
ps
.b

w

w
//w

s:

tp
ht
Goods and services
Taxes and insurance
Jumlah/Total 1 405 682 944 261 1 111 595

LAMPIRAN

Table A.4.
(Lanjutan)
(Continued)
Provinsi/Province: GORONTALO

(1) (2) (3) (4)

Makanan/Food
Daging/Meat 20 178 12 561 15 915
id
o.
.g 16 566 19 331
ps
.b

w

w
//w

s:

tp
ht
Goods and services
Taxes and insurance
Jumlah/Total 1 438 878 910 227 1 142 997
APPENDIX

Table A.4.
(Lanjutan)
(Continued)
Provinsi/Province: SULAWESI BARAT

(1) (2) (3) (4)

Makanan/Food
Daging/Meat 11 715 9 541 9 983
id
o.
.g 13 833 15 305
ps
.b

w

w
//w

s:

tp
ht
Goods and services
Taxes and insurance
Jumlah/Total 1 300 555 867 959 955 905

LAMPIRAN

Table A.4.
(Lanjutan)
(Continued)
Provinsi/Province: MALUKU

(1) (2) (3) (4)

Makanan/Food
Daging/Meat 18 597 11 904 14 754
id
o.
.g 26 216 33 403
ps
.b

w

w

//w

s:

tp
ht
Goods and services
Taxes and insurance
Jumlah/Total 1 466 724 949 619 1 169 828
APPENDIX

Table A.4.
(Lanjutan)
(Continued)
Provinsi/Province: MALUKU UTARA

(1) (2) (3) (4)

Makanan/Food
Daging/Meat 15 879 9 388 11 254
id
o.
.g 34 032 34 693
ps
.b

w

w

//w

s:

tp
ht
Goods and services
Taxes and insurance
Jumlah/Total 1 433 881 1 005 425 1 128 586

LAMPIRAN

Table A.4.
(Lanjutan)
(Continued)
Provinsi/Province: PAPUA BARAT

(1) (2) (3) (4)

Makanan/Food
Daging/Meat 33 786 40 252 37 583
id
o.
.g 35 411 37 630
ps
.b

w

w
//w

s:

tp
ht
Goods and services
Taxes and insurance
Jumlah/Total 1 645 371 1 310 135 1 448 505
APPENDIX

Table A.4.
(Lanjutan)
(Continued)
Provinsi/Province: PAPUA

(1) (2) (3) (4)

Makanan/Food
Daging/Meat 58 044 85 364 77 424
id
o.
.g 29 011 32 239
ps
.b

w

w

//w

s:

tp
ht
Goods and services
Taxes and insurance
Jumlah/Total 1 884 103 1 278 231 1 454 321

LAMPIRAN

Table A.5.
Jenis Komoditas Makanan yang Banyak Dikonsumsi
menurut Daerah Tempat Tinggal, Maret 2022
Average Monthly Consumption and Expenditure per Capita of Commodities
that are Widely Consumed by Urban Rural Classification,
March 2022
INDONESIA
Perkotaan+Perdesaan
Satuan Perkotaan/Urban Perdesaan/Rural
Urban+Rural
Unit
Jenis Komoditas Makanan
of Nilai Nilai Nilai
Type Of Food Commodity
Quan- Banyaknya (Rp) Banyaknya (Rp) Banyaknya (Rp)
tity Quantity Value Quantity Value Quantity Value
(Rupiahs) (Rupiahs) (Rupiahs)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Beras/Rice Kg 6,22 63 386 7,26 72 650 6,66 67 328
Tepung Terigu Kg 0,22 2 185 0,23 2 224 0,23 2 201
Wheat Flour
id
Ketela pohon/singkong Kg 0,38 1 791 0,56 2 545 0,45 2 112
Cassava
o.
Ikan dan udang segar Kg 1,56 50 486 1,59 42 394 1,57 47 042
Fresh fish and shrimp
Ikan dan udang diawetkan Ons/0.1 Kg 1,68 9 411
.g1,96 9 117 1,80 9 286
ps
Preserved fish and shrimp
Daging sapi/Beef Kg 0,06 8 290 0,02 2 652 0,04 5 890
.b
Daging ayam ras/kampung Kg 0,73 26 396 0,55 20 250 0,66 23 780

Broiler/local chicken meat
w
Telur ayam ras/kampung Butir/Unit 11,10 17 797 8,54 14 558 10,01 16 419
w
Chicken eggs
//w
Susu kental manis 397 gr 0,31 3 433 0,29 3 358 0,30 3 401
Sweeted condensed milk
Bayam/Spinach Kg 0,29 2 626 0,29 2 325 0,29 2 498
s:
Pisang/Banana Kg 0,68 7 550 0,78 5 942 0,72 6 866

tp
Bawang merah/Shallots Ons/0.1 Kg 2,44 7 643 2,55 7 952 2,49 7 775

ht
Bawang putih/Garlics Ons/0.1 Kg 1,71 5 545 1,58 5 018 1,66 5 321

Cabai merah/Chillies Kg 0,17 6 654 0,14 5 311 0,16 6 082
Cabai rawit/Cayenne pepper Kg 0,16 6 316 0,19 6 889 0,17 6 560
Tahu/Tofu Kg 0,69 6 818 0,56 5 423 0,64 6 224
Tempe/Tempeh Kg 0,64 6 819 0,54 5 647 0,60 6 320
Minyak kelapa/goreng Liter/Litre 1,02 20 082 0,99 19 499 1,01 19 834
Coconut oil/frying oil
Kelapa/Coconut Butir/Unit 0,21 1 241 0,51 2 194 0,34 1 646
Gula pasir/Sugar Ons/0.1 Kg 4,68 7 105 5,89 9 059 5,19 7 937
APPENDIX

Table A.5.
Jenis Komoditas Makanan yang Banyak Dikonsumsi menurut
Daerah Tempat Tinggal, Maret 2022 (Lanjutan)
March 2022 (Continued)
Provinsi/Province: ACEH
Perkotaan+Perdesaan
Urban+Rural
Unit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Beras/Rice Kg 6,32 68 440 7,65 79 548 7,20 75 768
Tepung Terigu Kg 0,10 954 0,10 894 0,10 915
Wheat Flour
id
Ketela pohon/singkong Kg 0,12 568 0,20 888 0,17 779
Cassava
o.
.g1,43 8 321 1,29 7 760
ps
.b

w
w
Chicken eggs
//w
Bayam/Spinach Kg 0,24 2 883 0,27 2 716 0,26 2 773
s:
Pisang/Banana Kg 0,35 3 615 0,26 2 174 0,29 2 664

tp

ht

Tahu/Tofu Kg 0,32 3 337 0,28 2 628 0,29 2 870
Tempe/Tempeh Kg 0,46 5 008 0,41 3 977 0,42 4 328

LAMPIRAN

Table A.5.
Provinsi/Province: SUMATERA UTARA
Perkotaan+Perdesaan
Urban+Rural
Unit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Beras/Rice Kg 6,57 71 510 8,52 95 894 7,43 82 228
Tepung Terigu Kg 0,10 974 0,08 743 0,09 873
Wheat Flour
id
Cassava
o.
Ikan dan udang diawetkan Ons/0.1 Kg 2,09 13 943 .g3,81 20 542 2,85 16 843
ps
.b

w
w
Chicken eggs
//w
Bayam/Spinach Kg 0,41 3 023 0,28 2 325 0,35 2 716
s:
Pisang/Banana Kg 0,55 5 898 0,60 4 370 0,57 5 226

tp

ht

Tahu/Tofu Kg 0,44 4 394 0,43 4 479 0,44 4 432
Tempe/Tempeh Kg 0,42 4 655 0,35 3 878 0,39 4 313
APPENDIX

Table A.5.
Provinsi/Province: SUMATERA BARAT
Perkotaan+Perdesaan
Urban+Rural
Unit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Beras/Rice Kg 6,19 74 357 7,83 87 808 7,03 81 202
Tepung Terigu Kg 0,08 859 0,07 644 0,07 750
Wheat Flour
id
Ketela pohon/singkong Kg 0,12 570 0,18 720 0,15 647
Cassava
o.
ps
.b

w
w
Chicken eggs
//w
Bayam/Spinach Kg 0,29 2 516 0,23 2 029 0,26 2 268
s:
Pisang/Banana Kg 0,55 6 397 0,53 4 220 0,54 5 289

tp

ht

Tahu/Tofu Kg 0,57 5 686 0,51 4 975 0,54 5 324
Tempe/Tempeh Kg 0,30 3 748 0,29 3 366 0,29 3 554

LAMPIRAN

Table A.5.
Provinsi/Province: RIAU
Perkotaan+Perdesaan
Urban+Rural
Unit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Beras/Rice Kg 5,47 66 257 6,63 73 205 6,16 70 418
Tepung Terigu Kg 0,19 1 962 0,24 2 450 0,22 2 254
Wheat Flour
id
Cassava
o.
.g2,14 16 423 2,04 16 617
ps
.b

w
w
Chicken eggs
//w
Bayam/Spinach Kg 0,30 2 959 0,28 2 965 0,29 2 962
s:
Pisang/Banana Kg 0,47 5 734 0,34 3 423 0,39 4 350

tp

ht

Tahu/Tofu Kg 0,48 5 470 0,45 4 942 0,46 5 154
Tempe/Tempeh Kg 0,39 4 817 0,42 4 794 0,41 4 803
APPENDIX

Table A.5.
Provinsi/Province: JAMBI
Perkotaan+Perdesaan
Urban+Rural
Unit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Beras/Rice Kg 5,50 58 356 6,80 67 734 6,37 64 638
Tepung Terigu Kg 0,31 3 108 0,32 3 033 0,32 3 058
Wheat Flour
id
Cassava
o.
.g1,77 12 587 1,64 11 981
ps
.b

w
w
Chicken eggs
//w
Bayam/Spinach Kg 0,32 3 168 0,34 2 965 0,33 3 032
s:
Pisang/Banana Kg 0,66 6 517 0,57 4 534 0,60 5 189

tp

ht

Tahu/Tofu Kg 0,53 5 601 0,54 5 075 0,53 5 249
Tempe/Tempeh Kg 0,51 5 143 0,45 4 645 0,47 4 809

LAMPIRAN

Table A.5.
Provinsi/Province: SUMATERA SELATAN
Perkotaan+Perdesaan
Urban+Rural
Unit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Beras/Rice Kg 5,78 53 658 7,52 68 126 6,86 62 675
Tepung Terigu Kg 0,55 5 086 0,46 4 328 0,49 4 614
Wheat Flour
id
Cassava
o.
.g1,78 7 703 1,65 7 464
ps
.b

w
w
Chicken eggs
//w
Bayam/Spinach Kg 0,26 2 500 0,29 2 347 0,28 2 405
s:
Pisang/Banana Kg 0,91 6 287 0,85 4 907 0,87 5 427

tp

ht

Tahu/Tofu Kg 0,55 5 475 0,46 4 553 0,49 4 900
Tempe/Tempeh Kg 0,53 5 487 0,53 5 495 0,53 5 492
Kelapa/Coconut Butir/Unit 0,10 485 0,24 952 0,19 776
APPENDIX

Table A.5.
Provinsi/Province: BENGKULU
Perkotaan+Perdesaan
Urban+Rural
Unit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Beras/Rice Kg 6,22 70 668 7,96 80 419 7,38 77 174
Tepung Terigu Kg 0,17 1 675 0,17 1 619 0,17 1 638
Wheat Flour
id
Cassava
o.
.g1,43 7 644 1,43 7 777
ps
.b

w
w
Chicken eggs
//w
Bayam/Spinach Kg 0,23 2 456 0,21 1 788 0,22 2 010
s:
Pisang/Banana Kg 0,77 6 146 0,73 4 557 0,74 5 086

tp

ht

Tahu/Tofu Kg 0,45 4 951 0,43 4 691 0,44 4 777
Tempe/Tempeh Kg 0,57 6 016 0,49 5 283 0,51 5 527
LAMPIRAN

Table A.5.
Provinsi/Province: LAMPUNG
Perkotaan+Perdesaan
Urban+Rural
Unit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Beras/Rice Kg 6,03 60 590 7,09 66 632 6,74 64 663
Tepung Terigu Kg 0,29 2 909 0,32 3 144 0,31 3 068
Wheat Flour
id
Cassava
o.
.g1,44 5 805 1,34 5 672
ps
.b

w
w
Chicken eggs
//w
Bayam/Spinach Kg 0,29 2 295 0,30 2 022 0,30 2 111
s:
Pisang/Banana Kg 0,89 6 102 1,18 4 864 1,08 5 267

tp

ht

Tahu/Tofu Kg 0,58 6 686 0,50 5 297 0,52 5 750
Tempe/Tempeh Kg 0,77 8 891 0,73 7 733 0,74 8 110
APPENDIX

Table A.5.
Provinsi/Province: KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Perkotaan+Perdesaan
Urban+Rural
Unit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Beras/Rice Kg 5,87 70 695 6,83 81 101 6,28 75 158
Tepung Terigu Kg 0,26 2 917 0,22 2 372 0,24 2 683
Wheat Flour
id
Cassava
o.
.g0,96 5 468 0,98 5 794
ps
.b

w
w
Chicken eggs
//w
Bayam/Spinach Kg 0,37 4 979 0,32 4 311 0,35 4 693
s:
Pisang/Banana Kg 0,60 7 666 0,62 6 082 0,61 6 987

tp

ht

Tahu/Tofu Kg 0,39 5 295 0,30 3 907 0,35 4 699
Tempe/Tempeh Kg 0,40 5 014 0,33 4 146 0,37 4 642
Kelapa/Coconut Butir/Unit 0,14 968 0,24 1 423 0,18 1 163
LAMPIRAN

Table A.5.
Provinsi/Province: KEPULAUAN RIAU
Perkotaan+Perdesaan
Urban+Rural
Unit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Beras/Rice Kg 5,35 62 542 5,53 62 516 5,38 62 539
Tepung Terigu Kg 0,25 2 586 0,31 3 295 0,26 2 666
Wheat Flour
id
Cassava
o.
ps
Daging sapi/Beef Kg 0,05 5 761 0,00 388 0,05 5 159
.b

w
w
Chicken eggs
//w
Bayam/Spinach Kg 0,46 4 989 0,24 3 296 0,43 4 800
s:
Pisang/Banana Kg 0,67 7 667 0,55 4 773 0,66 7 343

tp

ht

Tahu/Tofu Kg 0,55 6 501 0,39 4 548 0,53 6 282
Tempe/Tempeh Kg 0,47 6 216 0,35 4 965 0,45 6 076
APPENDIX

Table A.5.
Provinsi/Province: DKI JAKARTA
Perkotaan+Perdesaan
Urban+Rural
Unit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Beras/Rice Kg 5,83 61 485 - - 5,83 61 485
Tepung Terigu Kg 0,23 2 491 - - 0,23 2 491
Wheat Flour
id
Ketela pohon/singkong Kg 0,26 1 809 - - 0,26 1 809
Cassava
o.
Ikan dan udang segar Kg 1,69 68 199 - - 1,69 68 199
Ikan dan udang diawetkan Ons/0.1 Kg 1,34 10 152 .g - - 1,34 10 152
ps
Daging sapi/Beef Kg 0,17 22 616 - - 0,17 22 616
.b
Daging ayam ras/kampung Kg 0,93 35 472 - - 0,93 35 472

w
Telur ayam ras/kampung Butir/Unit 13,09 21 834 - - 13,09 21 834

w
Chicken eggs
//w
Susu kental manis 397 gr 0,34 3 669 - - 0,34 3 669

Bayam/Spinach Kg 0,31 4 111 - - 0,31 4 111
s:
Pisang/Banana Kg 0,56 10 507 - - 0,56 10 507

tp
Bawang merah/Shallots Ons/0.1 Kg 2,30 8 854 - - 2,30 8 854

ht
Bawang putih/Garlics Ons/0.1 Kg 1,89 6 715 - - 1,89 6 715

Cabai merah/Chillies Kg 0,19 10 030 - - 0,19 10 030
Cabai rawit/Cayenne pepper Kg 0,15 7 253 - - 0,15 7 253
Tahu/Tofu Kg 0,67 7 522 - - 0,67 7 522
Tempe/Tempeh Kg 0,71 7 736 - - 0,71 7 736
Minyak kelapa/goreng Liter/Litre 1,20 22 683 - - 1,20 22 683
Kelapa/Coconut Butir/Unit 0,08 902 - - 0,08 902
Gula pasir/Sugar Ons/0.1 Kg 4,63 6 675 - - 4,63 6 675
LAMPIRAN

Table A.5.
Provinsi/Province: JAWA BARAT
Perkotaan+Perdesaan
Urban+Rural
Unit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Beras/Rice Kg 6,48 64 326 7,93 76 243 6,79 66 858
Tepung Terigu Kg 0,26 2 473 0,31 2 754 0,27 2 533
Wheat Flour
id
Cassava
o.
.g2,40 11 188 2,19 12 359
ps
.b

w
w
Chicken eggs
//w
Bayam/Spinach Kg 0,27 2 396 0,25 1 909 0,26 2 292
s:
Pisang/Banana Kg 0,67 6 734 0,82 4 902 0,70 6 345

tp

ht

Tahu/Tofu Kg 0,71 7 395 0,64 6 564 0,70 7 218
Tempe/Tempeh Kg 0,60 6 461 0,58 6 003 0,60 6 364
APPENDIX

Table A.5.
Provinsi/Province: JAWA TENGAH
Perkotaan+Perdesaan
Urban+Rural
Unit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Beras/Rice Kg 5,55 52 654 6,08 53 447 5,81 53 032
Tepung Terigu Kg 0,22 1 995 0,29 2 555 0,25 2 262
Wheat Flour
id
Cassava
o.
.g1,97 6 380 1,80 6 304
ps
.b

w
w
Chicken eggs
//w
Bayam/Spinach Kg 0,29 1 919 0,32 1 772 0,30 1 849
s:
Pisang/Banana Kg 0,77 8 879 0,85 7 397 0,81 8 172

tp

ht

Tahu/Tofu Kg 0,75 6 916 0,76 7 000 0,75 6 956
Tempe/Tempeh Kg 0,83 7 994 0,84 7 960 0,84 7 978
LAMPIRAN

Table A.5.
Provinsi/Province: DI YOGYAKARTA
Perkotaan+Perdesaan
Urban+Rural
Unit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Beras/Rice Kg 5,18 50 944 6,10 62 129 5,41 53 790
Tepung Terigu Kg 0,24 2 347 0,26 2 256 0,25 2 324
Wheat Flour
id
Cassava
o.
.g0,88 3 156 1,23 4 778
ps
.b

w
w
Chicken eggs
//w
Bayam/Spinach Kg 0,27 1 913 0,29 1 796 0,27 1 883
s:
Pisang/Banana Kg 0,98 11 754 1,04 9 063 1,00 11 069

tp

ht

Tahu/Tofu Kg 0,72 6 275 0,72 7 196 0,72 6 510
Tempe/Tempeh Kg 0,83 7 771 0,88 8 188 0,85 7 877
APPENDIX

Table A.5.
Provinsi/Province: JAWA TIMUR
Perkotaan+Perdesaan
Urban+Rural
Unit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Beras/Rice Kg 5,95 59 316 6,76 63 385 6,31 61 130
Tepung Terigu Kg 0,17 1 594 0,18 1 741 0,17 1 659
Wheat Flour
id
Cassava
o.
.g2,49 8 682 2,00 7 311
ps
.b

w
w
Chicken eggs
//w
Bayam/Spinach Kg 0,29 1 874 0,32 1 939 0,30 1 903
s:
Pisang/Banana Kg 0,75 8 371 0,69 6 313 0,72 7 454

tp

ht

Tahu/Tofu Kg 1,00 8 423 0,91 7 468 0,96 7 997
Tempe/Tempeh Kg 0,87 8 663 0,76 7 644 0,82 8 209
LAMPIRAN

Table A.5.
Provinsi/Province: BANTEN
Perkotaan+Perdesaan
Urban+Rural
Unit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Beras/Rice Kg 6,41 61 818 8,33 76 118 6,89 65 411
Tepung Terigu Kg 0,29 2 936 0,33 3 433 0,30 3 061
Wheat Flour
id
Cassava
o.
ps
.b

w
w
Chicken eggs
//w
Bayam/Spinach Kg 0,29 3 161 0,20 1 602 0,27 2 769
s:
Pisang/Banana Kg 0,54 7 621 0,79 5 795 0,61 7 162

tp

ht

Tahu/Tofu Kg 0,67 7 355 0,56 6 175 0,64 7 059
Tempe/Tempeh Kg 0,72 7 560 0,74 7 328 0,72 7 502
APPENDIX

Table A.5.
Provinsi/Province: BALI
Perkotaan+Perdesaan
Urban+Rural
Unit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Beras/Rice Kg 7,61 81 577 8,69 87 929 7,92 83 399
Tepung Terigu Kg 0,04 375 0,03 316 0,04 358
Wheat Flour
id
Cassava
o.
ps
Daging sapi/Beef Kg 0,01 1 242 0,00 356 0,01 988
.b

w
w
Chicken eggs
//w
Susu kental manis 397 gr 0,08 964 0,05 603 0,07 860
Bayam/Spinach Kg 0,31 2 228 0,37 2 218 0,32 2 225
s:
Pisang/Banana Kg 0,68 8 757 1,09 10 862 0,80 9 361

tp

ht

Tahu/Tofu Kg 0,62 6 502 0,58 5 591 0,61 6 241
Tempe/Tempeh Kg 0,58 6 901 0,50 5 461 0,56 6 488
Kelapa/Coconut Butir/Unit 0,09 497 0,28 1 287 0,15 723
LAMPIRAN

Table A.5.
Provinsi/Province: NUSA TENGGARA BARAT
Perkotaan+Perdesaan
Urban+Rural
Unit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Beras/Rice Kg 7,75 74 731 8,39 78 777 8,07 76 731
Tepung Terigu Kg 0,11 1 041 0,08 761 0,10 902
Wheat Flour
id
Cassava
o.
.g1,39 7 432 1,49 7 966
ps
.b

w
w
Chicken eggs
//w
Bayam/Spinach Kg 0,28 1 565 0,28 1 622 0,28 1 593
s:
Pisang/Banana Kg 0,77 7 183 0,63 5 828 0,70 6 513

tp

ht

Tahu/Tofu Kg 0,70 6 932 0,50 5 292 0,60 6 121
Tempe/Tempeh Kg 0,66 7 047 0,46 4 932 0,56 6 002
APPENDIX

Table A.5.
Provinsi/Province: NUSA TENGGARA TIMUR
Perkotaan+Perdesaan
Urban+Rural
Unit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Beras/Rice Kg 8,27 94 306 8,82 101 581 8,68 99 733
Tepung Terigu Kg 0,13 1 451 0,10 1 005 0,11 1 118
Wheat Flour
id
Cassava
o.
.g0,92 4 165 0,88 4 139
ps
.b

w
w
Chicken eggs
//w
Susu kental manis 397 gr 0,09 1 115 0,07 937 0,08 982
Bayam/Spinach Kg 0,31 3 172 0,26 2 119 0,27 2 386
s:
Pisang/Banana Kg 0,79 7 228 0,91 7 100 0,88 7 133

tp

ht

Cabai merah/Chillies Kg 0,04 1 430 0,02 751 0,02 923
Tahu/Tofu Kg 0,52 5 153 0,22 2 534 0,29 3 200
Tempe/Tempeh Kg 0,41 4 896 0,17 2 392 0,23 3 028
LAMPIRAN

Table A.5.
Provinsi/Province: KALIMANTAN BARAT
Perkotaan+Perdesaan
Urban+Rural
Unit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Beras/Rice Kg 5,84 66 303 7,39 80 962 6,82 75 574
Tepung Terigu Kg 0,16 1 760 0,12 1 206 0,13 1 410
Wheat Flour
id
Cassava
o.
.g1,88 11 965 1,76 11 686
ps
.b

w
w
Chicken eggs
//w
Bayam/Spinach Kg 0,30 3 372 0,23 2 797 0,26 3 008
s:
Pisang/Banana Kg 0,50 5 131 0,59 4 112 0,56 4 487

tp

ht

Tahu/Tofu Kg 0,48 6 010 0,32 4 347 0,38 4 958
Tempe/Tempeh Kg 0,41 5 290 0,30 4 129 0,34 4 556
APPENDIX

Table A.5.
Provinsi/Province: KALIMANTAN TENGAH
Perkotaan+Perdesaan
Urban+Rural
Unit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Beras/Rice Kg 6,45 74 623 7,45 91 676 7,03 84 488
Tepung Terigu Kg 0,23 2 361 0,25 2 837 0,24 2 636
Wheat Flour
id
Cassava
o.
.g2,16 11 452 1,93 10 364
ps
.b

w
w
Chicken eggs
//w
Bayam/Spinach Kg 0,32 3 381 0,29 3 393 0,30 3 388
s:
Pisang/Banana Kg 0,68 5 822 0,62 5 185 0,64 5 454

tp

ht

Tahu/Tofu Kg 0,77 7 004 0,57 6 178 0,65 6 526
Tempe/Tempeh Kg 0,60 6 820 0,48 6 282 0,53 6 509
LAMPIRAN

Table A.5.
Provinsi/Province: KALIMANTAN SELATAN
Perkotaan+Perdesaan
Urban+Rural
Unit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Beras/Rice Kg 6,06 66 412 7,19 75 679 6,64 71 138
Tepung Terigu Kg 0,20 2 138 0,30 3 058 0,25 2 607
Wheat Flour
id
Cassava
o.
ps
.b

w
w
Chicken eggs
//w
Bayam/Spinach Kg 0,20 2 434 0,21 2 528 0,21 2 482
s:
Pisang/Banana Kg 0,59 6 390 0,74 6 016 0,67 6 199

tp

ht

Tahu/Tofu Kg 0,43 5 254 0,44 4 883 0,44 5 065
Tempe/Tempeh Kg 0,43 5 393 0,40 5 217 0,42 5 303
APPENDIX

Table A.5.
Provinsi/Province: KALIMANTAN TIMUR
Perkotaan+Perdesaan
Urban+Rural
Unit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Beras/Rice Kg 5,43 64 345 6,47 75 111 5,76 67 707
Tepung Terigu Kg 0,28 3 412 0,24 2 934 0,27 3 263
Wheat Flour
id
Cassava
o.
ps
.b

w
w
Chicken eggs
//w
Bayam/Spinach Kg 0,31 3 859 0,34 3 525 0,32 3 755
s:
Pisang/Banana Kg 0,62 7 281 0,64 6 531 0,62 7 047

tp

ht

Tahu/Tofu Kg 0,66 7 643 0,67 7 143 0,67 7 487
Tempe/Tempeh Kg 0,60 7 824 0,60 7 180 0,60 7 623
LAMPIRAN

Table A.5.
Provinsi/Province: KALIMANTAN UTARA
Perkotaan+Perdesaan
Urban+Rural
Unit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Beras/Rice Kg 5,81 76 569 6,97 91 588 6,23 81 954
Tepung Terigu Kg 0,32 4 006 0,40 4 946 0,35 4 343
Wheat Flour
id
Cassava
o.
.g1,14 6 238 1,04 5 545
ps
.b

w
w
Chicken eggs
//w
Bayam/Spinach Kg 0,36 5 395 0,40 5 064 0,38 5 277
s:
Pisang/Banana Kg 0,59 7 147 0,85 7 176 0,68 7 158

tp

ht

Cabai merah/Chillies Kg 0,04 2 333 0,01 676 0,03 1 739
Tahu/Tofu Kg 0,53 6 891 0,37 5 047 0,47 6 230
Tempe/Tempeh Kg 0,52 7 485 0,32 4 919 0,45 6 565
APPENDIX

Table A.5.
Provinsi/Province: SULAWESI UTARA
Perkotaan+Perdesaan
Urban+Rural
Unit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Beras/Rice Kg 7,49 79 022 7,94 83 961 7,70 81 303
Tepung Terigu Kg 0,17 1 739 0,23 2 384 0,20 2 037
Wheat Flour
id
Cassava
o.
.g1,79 8 791 1,65 8 292
ps
.b

w
w
Chicken eggs
//w
Bayam/Spinach Kg 0,12 1 284 0,10 918 0,11 1 115
s:
Pisang/Banana Kg 0,93 9 313 1,08 9 301 1,00 9 307

tp

ht

Tahu/Tofu Kg 0,60 5 540 0,54 4 683 0,57 5 144
Tempe/Tempeh Kg 0,37 4 029 0,24 2 453 0,31 3 301
LAMPIRAN

Table A.5.
Provinsi/Province: SULAWESI TENGAH
Perkotaan+Perdesaan
Urban+Rural
Unit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Beras/Rice Kg 6,99 70 061 8,22 80 723 7,83 77 338
Tepung Terigu Kg 0,17 1 789 0,19 1 982 0,19 1 921
Wheat Flour
id
Cassava
o.
.g0,66 3 428 0,62 3 343
ps
.b

w
w
Chicken eggs
//w
Bayam/Spinach Kg 0,33 2 406 0,27 2 339 0,29 2 361
s:
Pisang/Banana Kg 0,61 4 506 0,90 4 803 0,81 4 709

tp

ht

Tahu/Tofu Kg 0,71 5 281 0,47 4 163 0,55 4 518
Tempe/Tempeh Kg 0,53 5 071 0,31 3 621 0,38 4 081
APPENDIX

Table A.5.
Provinsi/Province: SULAWESI SELATAN
Perkotaan+Perdesaan
Urban+Rural
Unit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Beras/Rice Kg 7,24 61 761 8,13 68 666 7,72 65 511
Tepung Terigu Kg 0,35 3 436 0,40 3 788 0,38 3 627
Wheat Flour
id
Cassava
o.
.g1,20 6 540 1,05 5 585
ps
.b

w
w
Chicken eggs
//w
Bayam/Spinach Kg 0,33 2 994 0,25 1 778 0,28 2 333
s:
Pisang/Banana Kg 0,91 6 501 0,98 5 829 0,95 6 136

tp

ht

Tahu/Tofu Kg 0,44 3 776 0,34 2 588 0,38 3 131
Tempe/Tempeh Kg 0,46 4 598 0,36 3 235 0,41 3 858
LAMPIRAN

Table A.5.
Provinsi/Province: SULAWESI TENGGARA
Perkotaan+Perdesaan
Urban+Rural
Unit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Beras/Rice Kg 7,00 67 482 7,97 74 980 7,62 72 260
Tepung Terigu Kg 0,16 1 703 0,21 2 143 0,19 1 984
Wheat Flour
id
Cassava
o.
ps
.b

w
w
Chicken eggs
//w
Bayam/Spinach Kg 0,42 3 400 0,40 2 628 0,41 2 908
s:
Pisang/Banana Kg 0,94 5 989 0,99 5 325 0,97 5 566

tp

ht

Cabai merah/Chillies Kg 0,03 920 0,02 574 0,02 700
Tahu/Tofu Kg 0,42 3 607 0,30 2 768 0,34 3 072
Tempe/Tempeh Kg 0,44 4 806 0,27 2 863 0,33 3 568
APPENDIX

Table A.5.
Provinsi/Province: GORONTALO
Perkotaan+Perdesaan
Urban+Rural
Unit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Beras/Rice Kg 7,12 67 234 7,46 75 873 7,31 72 070
Tepung Terigu Kg 0,12 1 092 0,13 1 276 0,12 1 195
Wheat Flour
id
Cassava
o.
ps
.b

w
w
Chicken eggs
//w
Bayam/Spinach Kg 0,11 1 136 0,11 955 0,11 1 034
s:
Pisang/Banana Kg 0,96 7 089 0,87 5 532 0,91 6 218

tp

ht

Cabai merah/Chillies Kg 0,03 971 0,02 504 0,02 709
Tahu/Tofu Kg 0,51 3 827 0,49 3 681 0,50 3 745
Tempe/Tempeh Kg 0,23 2 734 0,18 2 026 0,20 2 338
LAMPIRAN

Table A.5.
Provinsi/Province: SULAWESI BARAT
Perkotaan+Perdesaan
Urban+Rural
Unit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Beras/Rice Kg 7,97 76 872 8,43 79 476 8,34 78 947
Tepung Terigu Kg 0,36 3 512 0,36 3 260 0,36 3 311
Wheat Flour
id
Cassava
o.
ps
.b

w
w
Chicken eggs
//w
Bayam/Spinach Kg 0,41 2 717 0,29 1 967 0,31 2 120
s:
Pisang/Banana Kg 0,77 4 654 0,94 4 257 0,90 4 337

tp

ht

Tahu/Tofu Kg 0,26 2 616 0,27 2 635 0,27 2 631
Tempe/Tempeh Kg 0,35 3 781 0,31 3 261 0,32 3 367
APPENDIX

Table A.5.
Provinsi/Province: MALUKU
Perkotaan+Perdesaan
Urban+Rural
Unit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Beras/Rice Kg 6,66 87 404 6,37 85 534 6,49 86 330
Tepung Terigu Kg 0,19 2 417 0,19 2 445 0,19 2 433
Wheat Flour
id
Cassava
o.
ps
.b

w
w
Chicken eggs
//w
Bayam/Spinach Kg 0,37 4 022 0,20 2 633 0,27 3 225
s:
Pisang/Banana Kg 0,62 7 981 0,78 7 837 0,71 7 898

tp

ht

Tahu/Tofu Kg 0,36 4 415 0,18 2 352 0,26 3 231
Tempe/Tempeh Kg 0,24 3 731 0,12 1 886 0,17 2 672
LAMPIRAN

Table A.5.
Provinsi/Province: MALUKU UTARA
Perkotaan+Perdesaan
Urban+Rural
Unit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Beras/Rice Kg 6,44 77 017 6,69 85 429 6,62 83 011
Tepung Terigu Kg 0,10 1 023 0,20 2 227 0,17 1 881
Wheat Flour
id
Cassava
o.
.g0,58 3 821 0,69 4 745
ps
.b

w
w
Chicken eggs
//w
Bayam/Spinach Kg 0,24 2 945 0,18 1 717 0,20 2 070
s:
Pisang/Banana Kg 0,64 5 142 1,97 11 534 1,59 9 697

tp

ht

Tahu/Tofu Kg 0,36 4 304 0,23 2 604 0,26 3 093
Tempe/Tempeh Kg 0,19 2 727 0,06 908 0,10 1 431
APPENDIX

Table A.5.
Provinsi/Province: PAPUA BARAT
Perkotaan+Perdesaan
Urban+Rural
Unit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Beras/Rice Kg 6,44 79 628 5,97 71 563 6,17 74 892
Tepung Terigu Kg 0,28 3 257 0,18 2 290 0,22 2 689
Wheat Flour
id
Cassava
o.
.g0,42 2 937 0,51 3 462
ps
.b

w
w
Chicken eggs
//w
Bayam/Spinach Kg 0,38 5 778 0,49 5 156 0,45 5 413
s:
Pisang/Banana Kg 0,66 7 188 1,14 10 200 0,94 8 957

tp

ht

Tahu/Tofu Kg 0,60 6 547 0,41 4 652 0,49 5 434
Tempe/Tempeh Kg 0,42 6 253 0,27 3 650 0,33 4 724
LAMPIRAN

Table A.5.
Provinsi/Province: PAPUA
Perkotaan+Perdesaan
Urban+Rural
Unit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Beras/Rice Kg 5,82 77 280 4,16 73 572 4,64 74 650
Tepung Terigu Kg 0,16 2 109 0,04 482 0,08 955
Wheat Flour
id
Cassava
o.
.g1,23 11 079 1,03 9 413
ps
.b

w
w
Chicken eggs
//w
Bayam/Spinach Kg 0,52 6 615 0,69 10 521 0,64 9 386
s:
Pisang/Banana Kg 0,56 8 162 0,86 15 119 0,77 13 097

tp

ht

Tahu/Tofu Kg 0,76 8 961 0,22 3 503 0,37 5 089
Tempe/Tempeh Kg 0,44 7 085 0,13 2 741 0,22 4 003
APPENDIX
Tabel Sampling Error Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan

Table A.6.
menurut Provinsi dan Daerah Tempat Tinggal, Maret 2022
Sampling Error Average Monthly Expenditure per Capita
by Province and Urban Rural Classification, March 2022
Daerah Tempat 95% Confidence Interval

Estimasi Relative
Provinsi Tinggal Standard
Estimation Standard
Province Urban Rural Error Batas Bawah Batas Atas
(Rp) Error (%)
Classification Lower Upper
(Rp) (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh Perkotaan/Urban 1 452 582 22 578 1,55 1 408 330 1 496 834
Perdesaan/Rural 1 039 607 7 569 0,73 1 024 772 1 054 441

Perkotaan+Perdesaan 1 180 133 9 187 0,78 1 162 126 1 198 140
Urban+Rural
id
Sumatera Utara Perkotaan/Urban 1 358 335 19 705 1,45 1 319 715 1 396 956
o.
Perdesaan/Rural 1 035 638 7 667 0,74 1 020 611 1 050 665
Perkotaan+Perdesaan
Urban+Rural
1 216 497
.g
11 557 0,95 1 193 846 1 239 147
ps
Sumatera Barat Perkotaan/Urban 1 538 088 24 038 1,56 1 490 973 1 585 203
Perdesaan/Rural 1 154 698 10 760 0,93 1 133 608 1 175 789
.b

w
Urban+Rural
w
Riau Perkotaan/Urban 1 682 301 35 916 2,13 1 611 905 1 752 696
//w
Perdesaan/Rural 1 252 939 14 373 1,15 1 224 769 1 281 110

s:
Urban+Rural
Jambi Perkotaan/Urban 1 506 899 48 580 3,22 1 411 682 1 602 115
tp
Perdesaan/Rural 1 141 025 12 119 1,06 1 117 272 1 164 778

ht

Urban+Rural
Sumatera Selatan Perkotaan/Urban 1 360 516 23 672 1,74 1 314 119 1 406 912
Perdesaan/Rural 1 020 833 9 868 0,97 1 001 493 1 040 174
Urban+Rural
Bengkulu Perkotaan/Urban 1 483 583 37 598 2,53 1 409 891 1 557 275
Perdesaan/Rural 1 053 280 11 044 1,05 1 031 635 1 074 925
Urban+Rural
Lampung Perkotaan/Urban 1 319 283 27 855 2,11 1 264 689 1 373 877
Perdesaan/Rural 956 869 9 052 0,95 939 127 974 611
Urban+Rural
Kepulauan Bangka Perkotaan/Urban 1 780 537 24 565 1,38 1 732 391 1 828 683
Belitung
Perdesaan/Rural 1 486 168 16 299 1,10 1 454 222 1 518 113
Urban+Rural
LAMPIRAN

Table A.6.
(Lanjutan)
(Continued)

Estimasi Relative
Estimation Standard
(Rp) Error (%)
(Rp) (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kepulauan Riau Perkotaan/Urban 1 912 840 36 662 1,92 1 840 983 1 984 698
Perdesaan/Rural 1 188 137 33 754 2,84 1 121 980 1 254 294
Urban+Rural
id
DKI Jakarta Perkotaan/Urban 2 525 347 44 672 1,77 2 437 792 2 612 903
o.
Perdesaan/Rural - - - - -
Perkotaan+Perdesaan
Urban+Rural
2 525 347
.g
44 672 1,77 2 437 792 2 612 902
ps
Jawa Barat Perkotaan/Urban 1 540 228 15 103 0,98 1 510 626 1 569 831
.b
Perdesaan/Rural 1 056 204 11 200 1,06 1 034 253 1 078 155

w

Urban+Rural
w
Jawa Tengah Perkotaan/Urban 1 263 053 12 427 0,98 1 238 696 1 287 411
//w
Perdesaan/Rural 966 938 6 912 0,71 953 391 980 485

s:
Urban+Rural
tp
DI Yogyakarta Perkotaan/Urban 1 661 193 43 294 2,61 1 576 337 1 746 049
Perdesaan/Rural 950 755 25 421 2,67 900 931 1 000 578
ht

Urban+Rural
Jawa Timur Perkotaan/Urban 1 334 819 12 707 0,95 1 309 914 1 359 724
Perdesaan/Rural 954 144 6 882 0,72 940 655 967 633
Urban+Rural
Banten Perkotaan/Urban 1 776 821 24 618 1,39 1 728 570 1 825 072
Perdesaan/Rural 1 150 988 16 488 1,43 1 118 673 1 183 304
Urban+Rural
Bali Perkotaan/Urban 1 589 383 28 568 1,80 1 533 390 1 645 376
Perdesaan/Rural 1 077 708 17 474 1,62 1 043 459 1 111 956
Urban+Rural
Nusa Tenggara Barat Perkotaan/Urban 1 289 838 29 619 2,30 1 231 785 1 347 891
Perdesaan/Rural 1 028 441 13 783 1,34 1 001 426 1 055 455
Urban+Rural
APPENDIX

Table A.6.
(Lanjutan)
(Continued)

Estimasi Relative
Estimation Standard
(Rp) Error (%)
(Rp) (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Nusa Tenggara Timur Perkotaan/Urban 1 258 219 24 962 1,98 1 209 293 1 307 145
Perdesaan/Rural 756 723 6 153 0,81 744 664 768 783
Perkotaan+Perdesaan 884 102 7 768 0,88 868 877 899 327
Urban+Rural
id
Kalimantan Barat Perkotaan/Urban 1 556 019 30 023 1,93 1 497 176 1 614 863
o.
Perdesaan/Rural 1 044 680 8 848 0,85 1 027 337 1 062 022
Perkotaan+Perdesaan
Urban+Rural
1 232 618
.g
12 332 1,00 1 208 448 1 256 789
ps
Kalimantan Tengah Perkotaan/Urban 1 543 135 31 729 2,06 1 480 946 1 605 323
.b
Perdesaan/Rural 1 368 823 16 584 1,21 1 336 318 1 401 328

w

Urban+Rural
w
Kalimantan Selatan Perkotaan/Urban 1 636 800 28 182 1,72 1 581 564 1 692 035
//w
Perdesaan/Rural 1 187 658 12 486 1,05 1 163 186 1 212 131

s:
Urban+Rural
tp
Kalimantan Timur Perkotaan/Urban 1 948 484 30 516 1,57 1 888 674 2 008 295
Perdesaan/Rural 1 464 910 29 439 2,01 1 407 211 1 522 609
ht

Urban+Rural
Kalimantan Utara Perkotaan/Urban 1 659 805 32 874 1,98 1 595 372 1 724 237
Perdesaan/Rural 1 409 836 29 639 2,10 1 351 744 1 467 928
Urban+Rural
Sulawesi Utara Perkotaan/Urban 1 375 242 22 357 1,63 1 331 422 1 419 061
Perdesaan/Rural 1 075 213 15 240 1,42 1 045 343 1 105 082
Urban+Rural
Sulawesi Tengah Perkotaan/Urban 1 331 878 33 819 2,54 1 265 594 1 398 163
Perdesaan/Rural 968 222 9 117 0,94 950 353 986 090
Urban+Rural
Sulawesi Selatan Perkotaan/Urban 1 396 971 26 210 1,88 1 345 599 1 448 342
Perdesaan/Rural 928 649 8 934 0,96 911 140 946 159
Urban+Rural
LAMPIRAN

Table A.6.
(Lanjutan)
(Continued)

Estimasi Relative
Estimation Standard
(Rp) Error (%)
(Rp) (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Sulawesi Tenggara Perkotaan/Urban 1 405 682 41 668 2,96 1 324 014 1 487 351
Perdesaan/Rural 944 261 11 800 1,25 921 133 967 388
Urban+Rural
id
Gorontalo Perkotaan/Urban 1 438 878 49 197 3,42 1 342 454 1 535 302
o.
Perdesaan/Rural 910 227 18 936 2,08 873 114 947 341
Perkotaan+Perdesaan
Urban+Rural
1 142 997
.g
24 205 2,12 1 095 556 1 190 437
ps
Sulawesi Barat Perkotaan/Urban 1 300 555 63 750 4,90 1 175 606 1 425 504
.b
Perdesaan/Rural 867 959 14 512 1,67 839 515 896 402

w
Perkotaan+Perdesaan 955 905 17 551 1,84 921 506 990 304

Urban+Rural
w
Maluku Perkotaan/Urban 1 466 724 29 027 1,98 1 409 832 1 523 617
//w
Perdesaan/Rural 949 619 12 117 1,28 925 870 973 368

s:
Urban+Rural
tp
Maluku Utara Perkotaan/Urban 1 433 881 36 381 2,54 1 362 575 1 505 187
Perdesaan/Rural 1 005 425 10 538 1,05 984 771 1 026 080
ht

Urban+Rural
Papua Barat Perkotaan/Urban 1 645 371 34 184 2,08 1 578 371 1 712 372
Perdesaan/Rural 1 310 135 26 788 2,04 1 257 630 1 362 639
Urban+Rural
Papua Perkotaan/Urban 1 884 103 37 552 1,99 1 810 501 1 957 705
Perdesaan/Rural 1 278 231 14 429 1,13 1 249 951 1 306 511
Urban+Rural
Indonesia Perkotaan/Urban 1 549 242 6 091 0,39 1 537 304 1 561 181
Perdesaan/Rural 1 028 896 2 332 0,23 1 024 325 1 033 468
Urban+Rural
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.
id
LAMPIRAN
id
o.
.g
ps
.b
KUESIONER
w
w
//w
VSEN22.KP
s:
tp
ht
VSEN22.KP QUESTIONNAIRE
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.
id
LAMPIRAN
VSEN22.KP
Dibuat 1 set untuk
REPUBLIK INDONESIA BPS Kab/Kota
SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL 2022
KETERANGAN KONSUMSI/PENGELUARAN MAKANAN & BUKAN MAKANAN,
DAN PENDAPATAN/PENERIMAAN RUMAH TANGGA
SELAMAT PAGI/SIANG/SORE/MALAM. KAMI/SAYA DARI BPS SEDANG MENGUMPULKAN DATA/INFORMASI KEADAAN SOSIAL EKONOMI RUMAH TANGGA SEPERTI
PENGELUARAN DAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA. UNTUK ITU, KAMI/SAYA AKAN MEWAWANCARAI BAPAK /IBU BESERTA ANGGOTA RUMAH TANGGA LAINNYA .
SELURUH DATA YANG BAPAK/IBU BERIKAN KEPADA KAMI AKAN DIRAHASIAKAN DAN HANYA AKAN DIGUNAKAN UNTUK KEPERLUAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN .
BOLEH SAYA MULAI WAWANCARA SEKARANG?
 Ya bersedia  Mulai wawancara
 Bersedia dengan perjanjian di lain waktu  Blok VIII. Catatan
 Tidak bersedia Lengkapi isian Blok I, Blok II, dan Blok Catatan. Lampirkan Berita Acara Nonrespon.
Selesai dan segera laporkan ke pengawas
RAHASIA MARET
I. KETERANGAN TEMPAT
101 Provinsi 
102 Kabupaten/Kota*) 
id
103 Kecamatan 

o.
104 Desa/Kelurahan*)

.g
105 Klasifikasi Desa/Kelurahan 1. Perkotaan 2. Perdesaan
106 Nomor Blok Sensus
ps
107 Nomor Kode Sampel 
.b
108 Nomor Urut Bangunan Fisik di Sketsa Peta WB

w
109 Nomor Urut Sampel Rumah Tangga 

w
110 Nama Kepala Rumah Tangga

//w
...........................................................................................................
111 Alamat (Nama Jalan/Gang, RT/RW/Dusun)
...........................................................................................................
*) Coret yang tidak perlu
s:
BLOK II. KETERANGAN PENCACAHAN

tp
Uraian Nama dan Kode Jabatan Waktu Tanda Tangan

Staf BPS Provinsi ........ 1

ht
…………................. Staf BPS Kab/Kota ...... 2 Tgl

201 Pencacah
KSK .............................. 3
 Mitra ............................. 4 Bln 
Staf BPS Provinsi ........ 1
202 Pengawas …………................. Staf BPS Kab/Kota ...... 2 Tgl 
 KSK .............................. 3
Mitra ............................. 4
Bln 
Terisi lengkap .................................................... 1
Terisi tidak lengkap ........................................... 2
Tidak ada ART/responden yang dapat
203 Hasil pencacahan rumah tangga memberi jawaban sampai akhir
masa pencacahan. ...................................... 3
Responden menolak ........................................ 4
Blok VIII. Catatan 
Rumah tangga pindah/bangunan
sensus sudah tidak ada .............................. 5
BLOK III. BANYAKNYA ART, PEMBERI INFORMASI, DAN JUMLAH KOMODITAS YANG TERISI
301 Banyaknya anggota rumah tangga 
302 Nomor urut pemberi informasi 
303 Nama pemberi informasi: ........................................................................................................................................................................................
304 Jumlah komoditas bahan makanan, bahan minuman, dan rokok yang terisi 
305 Jumlah komoditas barang-barang bukan makanan yang terisi 
APPENDIX
Waktu mulai wawancara: : 2
BLOK IV.1. KONSUMSI DAN PENGELUARAN BAHAN MAKANAN, BAHAN MINUMAN, DAN
No. Satuan Berasal dari pembelian (tunai/bon)
Kode COICOP Rincian
urut standar Banyaknya (0,00) N i l a i (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 A. PADI-PADIAN [R.2 s.d. R.7] □.□□□.□□□
2 01111001 Beras (beras lokal, medium, premium, dan impor) Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
3 01111003 Beras ketan Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
4 01111006 Jagung basah dengan kulit Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
5 01111005/2 Jagung pipilan/beras jagung/jagung titi Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
6 01115005 Tepung terigu Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
7 0111 Padi-padian lainnya (sebutkan): ........................... Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
8 B. UMBI-UMBIAN [R.9 s.d. R.15] □.□□□.□□□
9 01178001 Ketela pohon/singkong Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
10 Ketela rambat/ubi jalar Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
id
01178002
11 01115007 Sagu (bukan dari ketela pohon) Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
o.
12 01178004 Talas/keladi Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
13 01177001 Kentang Kg .g
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□
ps
14 01178001 Gaplek Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□
.b
15 01178 Umbi-umbian lainnya (sebutkan): ......................... Kg

w
16 C. IKAN/UDANG/CUMI/KERANG [R.17 s.d. R.54] □.□□□.□□□

w
1) Ikan segar/basah
//w
17 01131017 Ekor kuning Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□

□ □ □ ,□ □ □□□.□□□
s:
18 01131069 Tongkol Kg
19 01131072 Tuna Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□

tp
20 01131013 Cakalang, dencis Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□

ht
21 01131065 Tenggiri Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□

22 01131057 Selar Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
23 01131028 Kembung, lema/tatare, banyar/banyara Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
24 01131067 Teri basah Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
25 01131003 Bandeng Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
26 01131018 Gabus Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
27 01131045 Mujair Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
28 01131041 Mas Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
29 01131046 Nila Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
30 01131035 Lele Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
31 01131023/24 Kakap Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
32 01131004 Baronang Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
33 01131051 Patin Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
34 01131006 Bawal Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
LAMPIRAN
3 Jumlah komoditas bahan makanan,bahan minuman,

dan rokok yang terisi pada halaman ini 
ROKOK SEMINGGU TERAKHIR
No. Berasal dari produksi sendiri, pemberian, dsb. Jumlah konsumsi
urut Banyaknya (0,00) N i l a i (Rp) Banyaknya (5) + (7) (0,00) N i l a i (6) + (8) (Rp)
(1) (7) (8) (9) (10)
1 □.□□□.□□□ □.□□□.□□□
2 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
3 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
4 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
5 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
6 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
7 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
8 □.□□□.□□□ □.□□□.□□□
9 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
10 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
id
11 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
o.
12 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
13 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ .g
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□
ps
14 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
.b
15
□.□□□.□□□ □.□□□.□□□
w
16
w
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
//w
17
18 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
s:
19 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
tp
20 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
ht
21
22 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
23 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
24 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
25 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
26 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
27 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
28 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
29 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
30 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
31 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
32 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
33 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
34 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
APPENDIX
Kode COICOP Rincian
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
35 01131020 Gurame Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
36 01131 Ikan segar/basah lainnya (sebutkan): ................... Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
2) Udang dan hewan air lainnya yang segar
37 01132004 Udang, lobster Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□

38 01132001/6 Cumi-cumi, sotong, gurita Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
39 01132007/2/8 Ketam, kepiting, rajungan Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
40 01132003/10/12 Kerang, siput, bekicot, remis Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
41 01132
Udang dan hewan air lainnya yang segar lainnya
(sebutkan): .........................................................
Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
3) Ikan diawetkan (diasinkan/diasap/dipresto/dsb.)
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□
id
42 01133021/26/37 Kembung diawetkan/peda Ons
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□
o.
43 01133031 Tenggiri diawetkan Ons
44 01133033/34/08 Tongkol, tuna, cakalang, dencis, ikan kayu diawetkan Ons □ □ □ ,□ □

.g □□□.□□□
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□
ps
45 01133032 Teri diawetkan Ons
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□
.b
46 01133029 Selar diawetkan Ons
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□
w
47 01133036 Sepat diawetkan Ons
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□
w
48 01133002/3/4 Bandeng diawetkan Ons
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□
//w
49 01133011 Gabus diawetkan Ons
50 Ikan dalam kaleng (sardencis, tuna dalam kaleng, dsb.) Ons □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
s:
01134001
51 Ikan diawetkan lainnya (sebutkan): ....................... Ons □ □ □ ,□ □ □□□.□□□

tp
01133
4) Udang dan hewan air lainnya yang
ht
diawetkan
52 01133035 Udang diawetkan (ebi, rebon) Ons □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
53 01133009 Cumi-cumi, sotong, gurita diawetkan Ons □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
54 01133
Udang dan hewan air lainnya yang diawetkan
lainnya (sebutkan): .................................................
Ons □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
55 D. DAGING [R.56 s.d. R.64] □.□□□.□□□
1) Daging segar
56 01121001 Daging sapi Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□

57 01123001 Daging kambing, domba/biri-biri Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
58 01122001 Daging babi Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
59 01124003 Daging ayam ras Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
60 01124002 Daging ayam kampung Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
61 01121/22/23/24 Daging segar lainnya (sebutkan): .......................... Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
2) Daging diawetkan
62 01125
Daging diawetkan (sosis, abon, nugget, lainnya
sebutkan: .............................................................
Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
LAMPIRAN

ROKOK SEMINGGU TERAKHIR (LANJUTAN)
(1) (7) (8) (9) (10)
35 □ □ □ ,□ □ □ □ □ . □ □ □ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
36 □ □ □ ,□ □ □ □ □ . □ □ □ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
37 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
38 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
39 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
40 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
41 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
id
42
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
o.
43
44 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □
.g □□□.□□□
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
ps
45
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
.b
46
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
w
47
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
w
48
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
//w
49
50 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
s:
51 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
tp
ht
52 □ □ □ ,□ □ □ □ □ . □ □ □ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
53 □ □ □ ,□ □ □ □ □ . □ □ □ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
54 □ □ □ ,□ □ □ □ □ . □ □ □ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
55 □.□□□.□□□ □.□□□.□□□
56 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
57 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
58 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
59 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
60 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
61 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
62 □□□ □□ , □□□.□□□ □□□ □□ , □□□.□□□
APPENDIX
Kode COICOP Rincian
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
3) Lainnya
63 01121005 Tetelan, sandung lamur Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□

64 01127 Lainnya (hati, jeroan, iga, kaki, buntut, kepala,dsb) Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
65 E. TELUR DAN SUSU [R.66 s.d. R.74] □.□□□.□□□
66 01147002 Telur ayam ras Butir □□□ □□ , □□□.□□□
67 01147001 Telur ayam kampung Butir □□□ □□ , □□□.□□□
68 01147003 Telur itik/telur itik manila Butir □□□ □□ , □□□.□□□
69
01147005/111110 Telur lainnya (telur puyuh, telur asin mentah
03/01147004 maupun matang, telur penyu, telur angsa, dsb.)
Butir □□□ □□ , □□□.□□□
70 01143003 Susu cair pabrik
Kotak kecil
(±250 ml) □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
id
Kaleng
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□
o.
71 01143005 Susu kental manis
(±397 gr)
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□
72 01143001/2 Susu bubuk Kg
.g
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□
ps
73 01143007 Susu bubuk bayi Kg
Susu lainnya dan hasil lain dari susu (sebutkan):
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□
.b
74 01141/45/46 ……
............................................................................
□.□□□.□□□
w
75 F. SAYUR-SAYURAN [R.76 s.d. R.101]
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□
w
76 01171012 Bayam Kg
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□
//w
77 01171014 Kangkung Kg
01172001/2/3 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
s:
78 Kol/kubis Kg
79 01171016 Sawi putih (petsai) Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□

tp
80 01171015 Sawi hijau Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□

ht
81 01173003 Buncis Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□

82 01173008 Kacang panjang Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
83 01173005 Tomat sayur, tomat ceri Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
84 01174001 Wortel Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
85 01173004 Mentimun Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
86 01171010 Daun ketela pohon/daun singkong Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
87 01173023/26 Terong Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
88 01171017 Tauge Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
89 01173014/15 Labu, labu siam, labu parang Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
90 01171026 Bahan sayur sop/cap cay/kimlo (paket) Bungkus □□□ □□ , □□□.□□□
91 01171024/25 Bahan sayur asam/lodeh (paket) Bungkus □□□ □□ , □□□.□□□
92 01173017 Nangka muda Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
93 01173020 Pepaya muda Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
94 01173022 Jengkol Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
LAMPIRAN

(1) (7) (8) (9) (10)
63 □□□ □□ , □□□.□□□ □□□ □□ , □□□.□□□

64 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
65 □.□□□.□□□ □.□□□.□□□
66 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
67 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
68 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
69 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
70 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
id
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
o.
71
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
72
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□ .g
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□
ps
73
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
.b
74
□.□□□.□□□ □.□□□.□□□
w
75
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
w
76
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
//w
77
78 □□□ □□ □□□.□□□ □□□ □□ □□□.□□□

s:
, ,
79 □□□ □□ □□□.□□□ □□□ □□ □□□.□□□

tp
, ,
80 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
ht
81 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
82 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
83 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
84 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
85 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
86 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
87 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
88 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
89 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
90 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
91 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
92 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
93 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
94 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
APPENDIX
Kode COICOP Rincian
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
95 01174006 Bawang merah Ons □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
96 01174007 Bawang putih Ons □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
97 01174005 Bawang bombay Ons □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
98 01173012 Cabai merah Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
99 01173016 Cabai hijau Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
100 01173013 Cabai rawit Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
101 01171/72/73/74/76 Sayur-sayuran lainnya (sebutkan): ........................ Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
102 G. KACANG-KACANGAN [R.103 s.d. R.109] □.□□□.□□□
103 01168010 Kacang tanah tanpa kulit Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□
id
104 01168004 Kacang kedelai Kg
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□
o.
105 01168 Kacang lainnya (sebutkan): ................................. Kg
106 01194011 Tahu Kg □ □ □ ,□ □

.g □□□.□□□
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□
ps
107 01194013 Tempe Kg
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□
.b
108 01194010 Oncom Ons
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□
w
109 01194 Hasil lain dari kacang-kacangan (sebutkan): ......... Ons
□.□□□.□□□
w
110 H. BUAH-BUAHAN [R.111 s.d. R.125]
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□
//w
111 01161001-33 Jeruk, jeruk bali Kg
112 01167002-14 Mangga Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□

s:
113 01163001-9 Apel Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□

tp
114 01167040-49 Rambutan Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□

ht
115 01167050/098 Duku, langsat Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□

116 01167059-85 Durian Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
117 01165008-11 Salak Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
118 01162001 Pisang ambon Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
119 01162002-14 Pisang lainnya (sebutkan): .................................. Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
120 01167022-27 Pepaya Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
121 01167028-32 Semangka Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
122 01173002 Tomat buah Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
123 01165004-6 Alpukat Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
124 01167053 Jambu biji Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
125 Buah-buahan lainnya (sebutkan): ......................... Kg □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
126 I. MINYAK DAN KELAPA [R.127 s.d. R.130] □.□□□.□□□
127 01154003 Minyak kelapa Liter □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
LAMPIRAN
9
Jumlah komoditas bahan makanan,bahan minuman,
(1) (7) (8) (9) (10)
95 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
96 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
97 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
98 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
99 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
100 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
101 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
102 □.□□□.□□□ □.□□□.□□□
103 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
id
104 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
o.
105
106 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □
.g □□□.□□□
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
ps
107
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
.b
108
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
w
109
□.□□□.□□□ □.□□□.□□□
w
110
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
//w
111
112 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□

s:
113 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□

tp
114 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□

ht
115 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□

116 □□□ □□ , □□□.□□□ □□□ □□ □□□.□□□
,
117 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□

118 □□□ □□ , □□□.□□□ □□□ □□ □□□.□□□
,
119 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□

120 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
121 □□□ □□ , □□□.□□□ □□□ □□ □□□.□□□
,
122 □□□ □□ , □□□.□□□ □□□ □□ □□□.□□□

,
123 □□□ □□ , □□□.□□□ □□□ □□ □□□.□□□

,
124 □□□ □□ , □□□.□□□ □□□ □□ □□□.□□□

,
125 □□□ □□ , □□□.□□□ □□□ □□ □□□.□□□

,
126 □.□□□.□□□ □.□□□.□□□

127 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
APPENDIX
10
Kode COICOP Rincian
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
128 01154001/4 Minyak goreng (kelapa sawit, bunga matahari) Liter □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
129 01167033 Kelapa (tidak termasuk santan instan) Butir □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
130 01151/52/53/54 Minyak dan kelapa lainnya (sebutkan): ................. ....... □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
131 J. BAHAN MINUMAN [R.132 s.d. R.138] □.□□□.□□□
132 01181001 Gula pasir Ons □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
133 01181002 Gula merah, gula air (pohon aren, kelapa, lontar) Ons □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
134 01167033 Teh bubuk Ons □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
135 01151/52/53/54 Teh celup (sachet) 2 gr □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
136 01211001 Kopi (bubuk, biji) Ons □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
id
137 01211002 Kopi instan (sachet) 20 gr □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
o.
01222/3 Bahan minuman lainnya (sebutkan): ................... □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
.g
138 ……….
□.□□□.□□□
ps
139 K. BUMBU-BUMBUAN [R.140 s.d. R.153]
140 01192001 Garam Gram □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
.b
141 01192005 Kemiri Gram □ □ □ ,□ □ □□□.□□□

w
142 01192006 Ketumbar/jinten Gram □ □ □ ,□ □ □□□.□□□

w
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□
//w
143 01192007 Merica/lada Gram
144 01192003 Jahe Gram □ □ □ ,□ □ □□□.□□□

s:
145 01192000 Kunyit Gram □ □ □ ,□ □ □□□.□□□

tp
146 01173024 Asam Gram □ □ □ ,□ □ □□□.□□□

ht
147 01194003/4 Terasi/petis Gram □ □ □ ,□ □ □□□.□□□

148 01191003 Kecap 100 ml □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
149 01194008 Penyedap masakan/vetsin Gram □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
150 01191005 Sambal jadi 100 ml □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
151 01191006-7 Saus tomat 100 ml □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
152 01194007 Bumbu masak jadi/kemasan, bumbu racikan Gram □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
153 01192003/4 Bumbu dapur lainnya (kencur, pala, kapulaga,dsb.) Gram □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
154 L. BAHAN MAKANAN LAINNYA [R.155 s.d. R.158] □.□□□.□□□
155 01115012 Mie instan
Bungkus
(± 80 gr) □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
156 01115018/19 Kerupuk Ons □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
(± 150 gr) □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
Kotak kecil
157 01115013 Bubur bayi kemasan
158 01112/15/76/94 Lainnya (sebutkan): ............................................... ........... □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
LAMPIRAN
11
Jumlah komoditas bahan makanan,bahan minuman,
(1) (7) (8) (9) (10)
128 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
129 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
130 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
131 □.□□□.□□□ □.□□□.□□□
132 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
133 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
134 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
135 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
136 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
id
137 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
o.
138 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
139 □.□□□.□□□ .g □.□□□.□□□
ps
140 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
.b
141
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
w
142
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
w
143
//w
144 □□□ □□ □□□.□□□

, □□□ □□ □□□.□□□
,
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
s:
145
□□□ □□ □□□.□□□ □□□ □□ □□□.□□□

tp
146 , ,
□ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
ht
147
148 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□

149 □□□ □□ □□□.□□□
, □□□ □□ □□□.□□□
,
150 □□□ □□ □□□.□□□

, □□□ □□ □□□.□□□
,
151 □□□ □□ □□□.□□□

, □□□ □□ □□□.□□□
,
152 □□□ □□ □□□.□□□

, □□□ □□ □□□.□□□
,
153 □□□ □□ □□□.□□□

, □□□ □□ □□□.□□□
,
154 □.□□□.□□□ □.□□□.□□□

155 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
156 □□□ □□ □□□.□□□
, □□□ □□ □□□.□□□
,
157 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□

158 □ □ □ ,□ □ □□□.□□□ □ □ □ ,□ □ □□□.□□□
APPENDIX
id
o.
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
LAMPIRAN
id
o.
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
APPENDIX
id
o.
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
LAMPIRAN
id
o.
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
APPENDIX
id
o.
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
LAMPIRAN
id
o.
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
APPENDIX
id
o.
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
LAMPIRAN
id
o.
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
APPENDIX
id
o.
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
LAMPIRAN
id
o.
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
APPENDIX
id
o.
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
LAMPIRAN
id
o.
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
APPENDIX
id
o.
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
LAMPIRAN
id
o.
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
APPENDIX
id
o.
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.go
.id

Pengeluaran Untuk Konsumsi Penduduk Indonesia Per Provinsi, Maret 2022

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Pengeluaran Untuk Konsumsi Penduduk Indonesia Per Provinsi, Maret 2022

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

ht

Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat

Directorate of Social Welfare Statistics

Desain Kover oleh/Cover Designed by:

Directorate of Social Welfare Statistics

Sumber Ilustrasi/Graphics by:

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau

Penanggung Jawab/Person in charge:

Pengolah Data/Data Processor:

Hasti Amanda Ilmi Putri, S.S.T.

Desain Infografis/Infographic Design:

Ahmad Budi Prastyo Samudro, S.M.

Pembangunan nasional mencakup semua aspek bidang kehidupan dan bersifat

Publikasi Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Indonesia per Provinsi ini

rumah tangga antar provinsi di Indonesia. Diharapkan pada tahun-tahun mendatang,

Jakarta, Oktober 2022

Publication of Indonesian Population Consumption Expenditures by province

This publication brings specifics topic on share of food expenditure as reflection

of food security, variety of consumption and expenditure of selected important food

able to present topics that are aligned with national agenda.

vi Consumption Expenditure of Population of Indonesia by Province, The March 202 Susenas

TIM PENYUSUN/PERSONS INVOLVED ................................................................... iii

PENJELASAN TEKNIS/TECHNICAL NOTES .............................................................. 1

I. Pangsa Pengeluaran Pangan sebagai Refleksi dari Ketahanan Pangan .......... 13

III. Patterns of Household Cooking Oil Consumption and Expenditure among

Gambar Rata-rata Konsumsi Minyak Goreng Rumah Tangga Sebulan

Gambar Perubahan Rata-rata Konsumsi Minyak Goreng Rumah Tangga

Comparison Average Monthly Household Cooking Oil Consumption

by Province and Urban Rural Classicifation (liters),

Gambar Perbandingan Rata-rata Konsumsi Minyak Goreng Rumah Tangga

Gambar Perbandingan Rata-rata Konsumsi Minyak Goreng Rumah Tangga

Gambar Rata-rata Pengeluaran Minyak Goreng Rumah Tangga Sebulan

Gambar Perubahan Rata-rata Pengeluaran Minyak Goreng Rumah Tangga

Gambar Perbandingan Rata-rata Pengeluaran Minyak Goreng Rumah Tangga

Gambar Perbandingan Rata-rata Pengeluaran Minyak Goreng Rumah Tangga

by Province and Quintile Expenditure* (rupiahs),

Gambar Perbandingan Rata-rata Pengeluaran Minyak Goreng Rumah Tangga

Tabel Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan menurut Provinsi

Tabel Persentase Pengeluaran per Kapita Sebulan untuk Makanan

Share of Monthly Food Expenditure per Capita by Province and

Urban Rural Classification,

Tabel Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan menurut

Table Kelompok Komoditas dan Daerah Tempat Tinggal (rupiah),

Tabel Rata-rata Konsumsi dan Pengeluaran per Kapita Sebulan Beberapa

Tabel Sampling Error Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan

x Consumption Expenditure of Population of Indonesia by Province, The March 202 Susenas

Ruang Lingkup Coverage

Pada Susenas Maret 2022, pertanyaan In the March 2022 Susenas,

terkait pengeluaran dan konsumsi questions related to expenditure and

ditanyakan menggunakan kuesioner consumption were asked using the VSEN22.

Stratifikasi BS dilakukan untuk CB stratification was done to

populasi rumah tangga hasil pemutakhiran list of household populations updated in

di setiap BS terpilih. Implicit stratification each selected CB. Implicit stratification

karakteristik rumah tangga. the diversity of household characteristics.

Desain Sampel Sampling Design

Pencacahan dilaksanakan bulan Maret, The enumeration was carried out

4 Consumption Expenditure of Population of Indonesia by Province, The March 2022 Susenas

komposisi BS terpilih per strata sebanding systematically so that the composition of

Metode Pengumpulan Data Procedure of Data Collection

Pengumpulan data dari rumah tangga Data collection from selected

Pengolahan data dilakukan melalui Data processing was carried out

beberapa tahapan. Proses pengolahan through several stages. The processing

process starts at the BPS regency/