I. PENGKAJIAN DATA
A. Data Subjektif
1. Biodata
a. Identitas Bayi :
Nama : Bayi Ny.CA
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 6 jam
Tanggal Lahir/ Jam : 15 November 2013/ 06.00 Wita
Anak ke :1
Status : Anak Kandung
b. Identitas Orang Tua
Ayah Ibu
Nama : Tn. PD Ny. CA
Umur : 29 tahun 26 tahun
Agama : Hindu Hindu
Suku/Bangsa : Bali/ Indonesia Bali/Indonesia
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : Wiraswasta IRT
Alamat Rumah : Jalan Jelantik Gingsir No. 5 Singaraja
1
2. Alasan Dirawat
Bayi baru lahir berumur 6 jam perlu perawatan intensif dan akan dilakukan pemeriksaan fisik
lengkap.
3. Keluhan Utama
Bayi dikeluhkan kesulitan dalam menetek dan ukuran kepala bayi lebih besar dari tubuh
4. Riwayat Prenatal
GAPAH : G1P0000
5. Riwayat Intranatal
Tempat Bersalin : RSUD Kabupaten Buleleng
2
Kala I : 12 jam, kesulitan penurunan kepala. Tindakan:
disarankan SC
Kondisi Bayi Baru Lahir : Pada jam 06.00 wita lahir bayi perempuan, dengan
warna kulit agak kemerahan, sianosis perifer, gerak
kurang aktif, dan menangis melengking setelah
rangsangan taktil.
6. Riwayat Postnatal
Apgar Skor : 8, 9
IMD dan rooming in : Tidak dilakukan karena bayi mengalami hirosefalus dan ibu masih
dalam pengaruh obat bius.
Skor Bounding : 7 (Ibu tampak kecewa 1, ibu menerima keadaan bayinya 3,
mefokuskan perawatan pada diri sendiri dan bayi 3)
Vit K : 30 menit setelah kelahiran
Riwayat Nutrisi : Bayi diberikan PASI berupa susu formula karena kolostum ibu
belum keluar. Pasi diberikan menggunakan sendok
Riwayat Eleminasi : BAK 6 kali, dengan warna jernih, dan berbau pesing.
BAB 1 kali warna kuning kehijauan dengan konsistensi agak
lembek.
3
Riwayat Pengetahuan : Ibu mengatakan belum mengetahui bagaimana cara merawat tali
pusat, belum mengetahui cara merangsang payudaranya agar terjadi
pengeluaran ASI, belum memahami cara perawatan luka operasi, ibu
belum mengetahui cara merawat bayi hidrosefalus.
Riwayat Biologi : Bayi tidak kesulitan dalam bernafas, tidak ada pernapasan cuping
hidung. Bayi bergerak tidak terlalu aktif.
Riwayat Psikologis : Ibu dan suami agak kecewa dengan bayinya yang mengalami
hidrosefalus. Kelahiran bayi direncanakan dan diterima oleh ibu,
suami dan keluarga besar.
Sosial Budaya Spiritual : Ibu mengatakan akan mengasuh bayinya sendiri dengan
bantuan suami dan keluarganya. Ibu mengatakan ada ritual
memandikan bayi yang berumur 42 hari kesungai.
B. Data Objektif
1. Keadaan Umum
Tangis bayi melengking (suara tinggi), gerak kurang aktif, warna kulit kemerahan, turgor kulit
baik. Tonus otot meningkat (Agak sulit ketika menekuk dan meluruskan lengan bawah sendi
siku dan tungkai bawah di sendi lutut)
2. Tanda-Tanda Vital
TD : 96/20 mmHg
HR : 110 x/mnt
RR : 68 x/mnt tidak teratur
Suhu :370 C
4
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : Kepala tampak lebih besar dari pada tubuh, tampak pelebaran vena
pada kulit kepala, fontanela mayor teraba tegang dan keras, berada
lebih tinggi dari permukaan tengkorak dahi tampak mengkilap. Sutura
terbuka lebar. Wajah tidak simetris.
b. Mata : Sklera tampak di atas iris, terdapat sunset phenomena, reflek pupil
lambat, strabismus.
h. Ektermitas atas : Simetris. Jari tangan berjumlah 10. Tidak ada sianosis perifer
i. Ektermitas bawah : Simetris. Jari kaki berjumlah 10. Tidak ada sianosis perifer
Refleks Tonick Neck -, Reflexs Grabs (+), Refleks Moro (+), Refleks Babinski (+).
Diagnose :
Neonatus Cukup Bulan SMK Lahir Section Secaria Umur 6 Jam dengan Hidrosefalus
5
Dasar :
DS :
DO :
Tampak pelebaran vena pada kulit kepala, fontanela mayor teraba tegang dan keras, berada
lebih tinggi dari permukaan tengkorak dahi tampak mengkilap. Sutura terbuka lebar. Wajah
tidak simetris.
Masalah :
Diagnosa Potensial :
Neonatus potensial terjadi hipotermi, dehidrasi, hipoglikemia, decubitus, dan infeksi serta kejang.
Dasar :
Apabila penanganan hidrosefalus tidak tepat dan cepat maka dapat menyebabkan kehilangan panas
yang berlebih dari kepala sehingga dapat menimbulkan hipotermi. Yang mana bila berkelanjutan
dapat menyebabkan dehidrasi. Dalam bayi yang hidrosefalus akan kesulitan dalam menetek
6
sehingga memungkinkan kurangnya asupan nutrisi sehingga dapat menimbulkan hipoglikemi. Pada
bayi hidrosefalus keadaan kepala yang makin membesar menyebabkan kulit kepala menjadi tipis
dan meregang serta keadaan bayi yang tidak dapat menggerakkan kepalanya menyebabkan
mudahnya terjadi dukubitus. Apabila keadaan decubitus tidak tertangani dengan baik maka akan
berisiko menjadi infeksi. Akibat sumbatan CSS menyebabkan tekanan intracranial meninggi
sehingga dapat menyebabkan ganguaan neurologi.
Minta persetujuan orang tua/ penanggung jawab terhadap tindakan medis yang akan dilakukan.
Rasionalisasi: Sebagai bukti bahwa tindakan yang kita lakukan sudah mendapat persetujuan
orang tua bayi, dan jika terjadi masalah/tuntutan dapat menggunakan informed concent sebagai
bukti/pertanggungjawaban.
Rasionalisasi : Kondisi kepala yang lebih besar akan mempermudah mekanisne pelepasan panas
karena area kulit kepala lebih luas sehingga memudahkan terjadi hipotermi.
Observasi TTV dan ubah posisi bayi maksimal setiap 2 jam serta monitor area yang tertekan.
Rasionalisasi: Karena kepala yang makin membesar menyebabkan kulit kepala menjadi tipis dan
meregang serta keadaan bayi yang tidak dapat menggerakkan kepalanya menyebabkan
mudahnya terjadi infeksi dekubitus.
7
Rasionalisasi: Bayi dengan hidrosefalus dan pada kasus ini bayi premature keadaan kulit kepala
tipis sehingga mudah terjadi cedera sehingga dibutuhkan bantal dari karet busa atau tempat tidur
air.
Rasionalisasi: Karena bayi pada hidrosefalus mengalami kesulitan menetek sehingga dapat
menyebabkan hipoglikemia.
Evaluasi sementara: Ibu dan keluarga dapat menerima penjelasaan dimana kondisi bayi kurang
bulan dan hidrosefalus
- Meminta persetujuan orang tua/ penanggung jawab terhadap tindakan medis yang akan
dilakukan.
Evaluasi sementara: Informed consent telah ditandatangani oleh ayah kandung Bayi Ny. CA
Evaluasi sementara : Bayi sedang di rawat di dalam incubator dengan suhu 34 0C yang dijaga
tetap stabil
- Mengobservasi TTV dan merubah posisi bayi maksimal setiap 2 jam serta monitor area yang
tertekan.
Evaluasi sementara: Mengobservasi TTV dan merubah posisi dapat dilakukan setiap 2 jam
Evaluasi sementara: Nutrisi berupa susu formula telah diberikan menggunakan sendok setiap 3
jam dengan porsi 15 cc.
VI. EVALUASI
8
Tanggal : 15 November 2013 Pukul : 12.30 Wita
- Ibu dan keluarga dapat menerima penjelasaan dimana kondisi bayi kurang bulan dan
hidrosefalus
- Kehangatan bayi tubuh bayi dijaga. Suhu dalam incubator dipertahankan tetap stabil pada suhu
340C dan bayi menggunakan selimut
- Mengobservasi TTV dan merubah posisi dapat dilakukan setiap 2 jam, dimana dalam 2 jam
pertama didapat TTV:
TD : 95/15 mmHg
HR : 110 x/mnt
RR : 68 x/mnt
Suhu : 370 C
- Nutrisi berupa susu telah diberikan setiap 3 jam dengan porsi 15 cc menggunakan sendok