Anda di halaman 1dari 5

2.

Faktor-faktor Penyebab Relapse (kekambuhan)

Terdapat berbagai macam penyebab yang dikemukakan oleh para ahli untuk faktor

penyebab relapse, teori berikut di adaptasi dari 5M faktor penyebab oleh Ishikawa

Diagram (sebab-akibat) yaitu metode yang biasanya digunakan untuk menunjukkan

hubungan sebab-akibat suatu permasalahan, faktor penyebab relapse dibagi atas manusia

(man), bahan (material), cara (method), alat (machine), dan environment (lingkungan).

1. Manusia (man)

Manusia adalah orang yang terlibat melakukan aktivitas untuk mencapai

tujuan tertentu.

a) Usia

Umur adalah usia responden yang didata berdasarkan usia yang

tercantum di KTP yang bersangkutan (swarjana, 2012). Biasanya

perasaan ingin tahu narkoba dimiliki oleh generasi muda pada umur

setara SD, SLTP,SLTA. Bila dihadapan sekelompok anak muda ada

seseorang yang memperagakan menikmati mengkonsumsi napza,

didorong oleh naluri alami anak muda yaitu yaitu, keingintahuan,

maka salah seorang dari kleompok itu akan mencobanya. Selain

didorong oleh keingintahuan, keberaniannya juga karena didesak oleh

gejolak dalam jiwanya yang ingin dianggap hebat, pemberani, dan

pahlawan diantara teman-temannya dan terjadinya kekambuhan pun

juga dipengaruhi oleh hal tersebut (partodihardjo, 2015).

b) Pendidikan

Seseorang dengan tingkat pendidikam rendah, kurang mempunyai

pengetahuan maupun kesadaran akan kesehatan (Apriningsih, 2008). Dalam


mencegah terjadinya relapse, pengetahuan tentang relapse merupakan aspek

penting bagi mantan pecandu agar tidak terjerumus lagi kedunia napza.

c) Pekerjaan

Tidak adanya lowongan pekerjaan yang mau menerima mantan

pecandu maupun tempat lama bekerja pun juga tidak mau menerima kembali

mantan penyalahguna. Hal ini bisa menyebabkan mantan penyalahguna

kembali menggunakan napza bahkan bisa melakukan kejahatan karena mereka

mempunyai tenaga atau fisik yang kuat namun tidak dipergunakan dengan

semestinya (setyawati,2015).

2. Bahan (material)

Banyak orang yang mengkonsumsi narkoba adalah karena narkoba mudah

didapat. Jaringan pengedar narkoba di Indonesia dengan cepat meluas, bukan

hanya di kota besar, tetapi juga di kota-kota kecil bahkan di desa. Ketersediaan

narkoba dan kemudahan memperolehnya juga dapat dikatakan sebagai pemicu.

Indonesia yang sudah menjadi tujuan pasar narkotika internasional,

menyebabkan zat-zat ini mudah diperoleh (setyawati, 2015).

3. Metode (method)

Proses metode pemulihan pada penyalahguna narkoba yaitu mencakup

terapi detoksifikasi dan rehabilitasi. Tahap detoksifikasi merupakan terapi

lepas narkoba narkoba dan terapi fisik yang ditujukan untuk menurunkan dan

menghilangkan racun dari tubuh. Sedangkan rehabilitasi pada hakikatnya

bertujuan agar penderita bisa melakukan perbuatan secara normal. Efektivitas

program pemulihan penderita ketergantungan obat dipengaruhi oleh


profesionalisme para pelaksananya, fasilitas yang memadai, dan keterlibatan

keluarga (Zulkarnain, 2007).

4. Alat (machine)

Relapse dapat timbul karena pecandu dipengaruhi kejadian masa lampau

baik secara psikologi maupun fisik. Biasanya pecandu mengingat kembali

pada narkoba yang biasa dipakainya (benda atau alat yang biasa dipakai untuk

menggunakan narkoba, momen tertentu, situasi, bau, pikiran, tentang narkoba)

(setyawati,2015). Selain itu juga, mengingat kembali kejadian asik masa lalu

saat menggunakan narkoba dan melihat tempat-tempat yang memicu ingatan

pada narkoba (zulkarnain, 2007).

5. Lingkungan (environment)

Lingkungan sebagai suatu kondisi, keadaan, dan pengaruh yang terdapat di

sekitar kita dan dapat mempengaruhi kehidupan seseorang (zulkarnain, 2007).

a. Dukungan keluarga

Banyak pengguna narkoba yang berasal dari keluarga yang tidak

harmonis. Keluarga seharusnya menjadi wadah untuk menikmati

kebahagiaan dan curahan kasih sayang. Namun, pada kenyataannya

keluarga sering kali justru menjadi pemicu anak untuk memakai

narkoba karena keadaan keluarga itu kacau balau. Hubungan antara

anggota keluarga keluarga dingin bahkan tegang atau bermusuhan.

Konflik didalam keluarga dapat mendorong anggota keluarga merasa

frustasi sehingga terjebak memilih narkoba sebagai solusi

(partodihardjo, 2015). Pemulihan yang dialami pecandu selain

memperbaiki kualitas hidup adalah juga merupakan kesempatan untuk

membangun dan memperbaiki peran keluarga. Namun ini hanya akan


berhasil apabila setiap anggota keluarga berupaya keras untuk turut

serta dalam proses rehabilitasi. Keluarga harus bisa Bersama-sama

untuk menghidupkan kembali harapan penyalahguna dan membantu

mereka dalam masa pemulihan (zulkarnain, 2007).

b. Pengaruh teman sebaya

Faktor teman merupakan factor yang sangat dominan dalam

terjadinya relapse. Tekanan dari teman sebaya ini dapat memeperalat,

mengubah, bahkan mengatur gaya hidup seseorang (BNN, 2007). Maka

menjauhkan mantan pecandu narkoba dari teman-teman lamanya yang

memakai narkoba sangat penting tetapi juga tidak mudah,. Teman lama

akan besar pengaruhnya dengan mengingat pula kebiasaan lama

sebagai tanda setia kawan yaitu memakai narkoba. Maka dari itu

mantan pecandu harus mendapatkan teman yang membawanya kea rah

positif agar tidak kembali menggunakan narkoba. Setelah mantan

pecandu kembali ke masyarakat digarapkan masyarakat sekitar dapat

menerima pecandu apa adanya tanpa diskriminasi dengan yang lain dan

masyarakat dapat ikut membantu mencegah agar mnatan pecandu tidak

kambuh.

c. Dukungan sosial

Disamping lingkungan keluarga seorang anak akan berhadapan

dengan hal yang terjadi dalam lingkungan masyarakat, secara tidak

langsung akan memaksa anak untuk menaati norma-norma yang

berlaku dalam masyarakat tersebut. Dari pergaulan tersebut dengan

sendirinya manusia akan akrab dengan lingkungan dimana manusia itu

berada dan seseorang mudah sekali dipengaruhi lingkungan sekitarnya


(setiyawati, 2015). Lingkungan social pun dapat mempengaruhi mantan

pecandu seperti dalam kegiatan masyarakat. Sangat penting untuk

menerima atau melibatkan mantan pecandu dalam kegiatan masyarakat

untuk menumbuhkan rasa percaya diri dari mantan pecandu dalam

aktualisasi dirinya (zulkarnain,2007).

Anda mungkin juga menyukai