Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Syok adalah suatu sindrom klinis yang ditandai dengan adanya
gangguan system sirkulasi yang mengakibatkan tidak adekuatnya perfusi
dan oksigenasi untuk mempertahankan metabolism aerobic sel secara
normal (Azevedo, 2013). Secara umum syok dibagi menjadi beberapa
bagian berdasarkan penyebab yaitu, hipovolemic, obstruktif, distributif,
dan syok kardiogenik (Leksana, 2015).
Syok kardiogenik didefinisikan sebagai adanya tanda-tanda
hipoperfusi jaringan yang diakibatkan oleh gagal jantung rendah preload
dikoreksi. Tidak ada definisi yang jelas dari parameter hemodinamik, akan
tetapi syok kardiogenik biasanya ditandai dengan penurunan tekanan darah
(sistolik kurang dari 90 mmHg, atau berkurangnya tekanan arteri rata-rata
lebih dari 30 mmHg) dan atau penurunan pengeluaran urin (kurang dari
0,5 ml/kg/jam) dengan laju nadi lebih dari 60 kali per menit dengan atau
tanpa adanya kongesti organ (Nurarif, 2012).
Syok kardiogenik lebih sering disebabkan karena kegagalan
jantung kiri yang mana hal ini dapat memperburuk keadaan karena
mempengaruhi oksigenasi ke tubuh. Ada kurang lebih 5 juta orang
amerika hidup dengan gagal jantung tiga puluh hingga enam puluh persen
pasien akan mengalami perawatan kembali dalam enam bulan dari
diagnosis awal dan hospitalisasi (Mehta, 2013).
Infark Miokard Akut menjadi penyakit penyebab syok kardiogenik
terbanyak didunia yakni mencapai 80%. Kasus kardiogenik syok di USA
mencapai 40.000 – 50.000 pasien per tahunnya dan 60.000 – 70.000 di
eropa (Thiele et al., 2015). prevalensi syok kardiogenik setelah terjadinya
infark miokardium sebesar 5-15%. Berdasarkan ras, Asia memiliki
insidensi syok kardiogenik lebih tinggi (11,4%) dibandingkan dengan
pasien berkulit putih (8%), hitam (6,9%) dan Hispanik (8,6%). Pada
dewasa, usia rerata terjadinya syok kardiogenik adalah antara usia 65-66
tahun. Syok kardiogenik adalah penyebab kematian utama pada infark
koroner akut, dengan angka mortalitas mencapai 50-90%. Angka
mortalitas meningkat seiring dengan usia. Mortalitas pasien usia > 75
tahun dengan syok kardiogenik adalah 55%, sedangkan pada pasien < 75
tahun mortalitas sebesar 29,8% (Yena, 2015). Berdasarkan uraian diatas
maka kami tertarik membahas lebih lanjut tentang syok kardiogenik.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah adalah
sebagai berikut: “Bagaimana Asuhan Keperawatan Pada Pasien Syok
Kradiogenik?”.

C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan ini meliputi :
1. Tujuan umum
Mengetahui bagaimana asuhan keperawatan pada pasien syok
kardiogenik
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui pengertian syok kardiogenik
b. Mengetahui etiologi syok kardiogenik
c. Mengetahui manifestasi klinis syok kardiogenik
d. Mengetahui faktor predisposisi syok kardiogenik
e. Mengetahui pemeriksaan diagnostic pada pasien syok
kardiogenik
f. Mengetahui penatalaksanaan pada pasien syok kardiogenik
g. Mengetahui komplikasi yang dapat terjadi pada pasien syok
kardiogenik
h. Mengetahui konsep asuhan keperawatan pada pasien syok
kardiogenik
D. Manfaat
Penulisan Karya Ilmiah Akhir Ners (KIAN) ini diharapkan dapat
bermanfaat dalam dua aspek, yaitu :
1. Bagi Tenaga Kesehatan Lain
Menambah pengetahuan tentang pelaksanaan abdominal massage
dan pemberian air hangat sebagai intervensi keperawatan mandiri dalam
masalah konstipasi pasien syok kardiogenik.
2. Bagi Penulis
memperkaya ilmu pengetahuan keperawatan, menambah wawasan,
pengetahuan, dan pengalaman baru bagi perawat ners dalam memberikan
asuhan keperawatan kritis pada klien.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Memberikan informasi bagi institusi pendidikan dalam
melaksanakan proses pembelajaran mengenai asuhan keperawatan pada
pasien syok kardiogenik.
Daftar Pustaka

Leksana, E. (2015) “Dehidrasi dan Syok,” Cermin Dunia Kedokteran, 42(5), hal.
391–394.

Thiele, H. et al. (2015) “Clinical update Management of cardiogenic shock,”


European Heart Journal, 36, hal. 1223–1230. doi: 10.1093/eurheartj/ehv051.

Yena, T. (2015) Epidemiologi Syok Kardiogenik. Tersedia pada:


https://www.alomedika.com/penyakit/icu/syok-kardiogenik/penatalaksanaan
(Diakses: 26 September 2020).

Nurarif, Amin Huda dan Hardhi Kusuma. (2012). Handbook for


Health Student. Yogya: Mediaction Publishing.

Mehta S, Hill N.(2013). Noninvasive ventilation. Am J Respir Crit Care


Med ;163:540-77.

Azevedo, R.P., & Machado, F.R. (2013). Constipation in critically


ill patients:much more than we imagine. Rev Bras Ter Intensiva,
25(2), 73–78.

Anda mungkin juga menyukai