Anda di halaman 1dari 52

i

KATA PENGANTAR

Asalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Alloh SWT atas segala

rahmat, taufiq serta hidayah-Nya yang telah diberikan kepada penulis, Laporan

Kuliah Praktek Kerja dengan judul “SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PEMBERIAN KREDIT NASABAH PADA PT. BPR KERTA RAHARJA

CABANG PAMEUNGPEUK“ telah diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Adapun maksud dari penulisan Laporan Kuliah Praktek Kerja ini yaitu

untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menempuh Program Perkuliahan

S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan.

Dalam menyelesaikan Laporan Praktek Kerja ini, penulis banyak

memperoleh arahan, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan

ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Orang Tua Bapak Ayep dan Ibu Tati

telah memberikan dukungan, serta do’a selama ini.

Dengan segala hormat, penulis juga ingin mengucapkan rasa terima kasih

kepada Ibu Anne Tonthawi, S.E, MM. Selaku Dosen Pembimbing yang telah

bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam memberikan bimbingan

dan arahan kepada penulis untuk kepentingan Laporan Kuliah Praktek Kerja ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

PT. BPR Kerta Rahaja Cabang Pameungpeuk yang telah mengizinkan penulis
ii

untuk melaksanakan Kuliah Praktek Kerja disana. Sehingga dapat menambah

pengalaman dan wawasan bagi penulis untuk terjun ke dunia kerja.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa hormat dan terima kasih

kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom. Selaku Rektor

Universitas Pasundan

2. Bapak Dr. H. Atang Hermawan, SE., MSIE., Ak. Selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan.

3. Bapak Dr. H. Juanim, SE., M.Si. Selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan.

4. Bapak Dr. H. Sasa S. Suratman, SE, MSc., Ak., CA. Selaku Wakil

Dewkan II Bidang Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Pasundan.

5. Bapak Dikdik Kusdiana, SE., MT. Selaku Wakil Dekan III Bidang

Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan.

6. Ibu Isye Siti Aisyah, S.E., M.Si., Ak., CA. Selaku Ketua Progran Studi

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan.

7. Bapak Mochammad Ridwan, S.E., M.Si. Ak, CA. Selaku Sekretaris

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Pasundan.

8. Bingky Aresia Landarica SE.M.Ak. Selaku Dosen Wali 19 Akuntansi C

memberikan semangat dalam membuat Laporan Hasil Kuliah Praktek

Kerja.
iii

9. Ibu Anne Tonthawi, SE., MM. Dosen Pembimbing yang telah

memberikan bantuan dan bersedia untuk membimbing sehingga penulis

dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Praktek Kerja ini.

10. Seluruh Dosen Pengajar dan Staff Karyawan Fakultas Ekonomi

Universitas Pasundan.

11. Ibu Anna Febriantina. Selaku Pemimpin Cabang di PT. BPR Kerta

Raharja Cabang Pameungpeuk yang telah membantu penulis dalam

pelaksanaan Kuliah Praktek Kerja.

12. Bapak Dedi Suparman. Selaku Kasie Pemasaran dan Umum serta selaku

pembimbing di PT. BPR Kerta Raharja Cabang Pameungpeuk yang telah

membantu penulis selama proses Kuliah Praktek Kerja dan memberi

arahan sehingga penulis dapat melaksanakannya Kuliah Praktek Kerja

dengan baik.

13. Seluruh staff dan karyawan PT. BPR Kerta Raharja Cabang Pameungpeuk

yang telah membantu selama kegiatan Kuliah Praktek Kerja serta dalam

pengumpulan data.

14. Kedua Orangtua yang sangat penulis sayangi, Bapak Ayep dan Ibu Teti

yang selalu memberikan do’a kasih sayang, dukungan baik moral maupun

materi serta motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan

Kuliah Praktek kerja ini.

15. Terima kasih kepada orang terdekat saya yang selalu memberikan

semangat, motivasi, dan memberikan bantuan kepada penulis.


iv

16. Terima kasih kepada kerabat dan teman yang telah memberi semangat

serta memberikan bantuan kepada saya.

17. Serta untuk semua pihak yang telah membantu baik secara langsung

maupun tidak langsung dalam menyelesaikan Laporan Kuliah Praktek

Kerja ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari dalam penulisan Laporan Kuliah Praktek Kerja ini,

masih banyak kekurangan baik dalam penulisan maupun penyusunannya. Maka

dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan

penulis di masa yang akan datang. Penulis juga berharap Laporan Kuliah Praktek

Kerja ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak-pihak terkait.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bandung, 20 Juli 2022

Penulis,

Yeti Novia
v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................v

DAFTAR TABEL................................................................................................vii

DAFTAR GAMBAR..........................................................................................viii

DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................ix

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1. Latar Belakang Masalah................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................4

1.3. Tujuan Kuliah Praktek Kerja.........................................................................5

1.4. Kegunaan Kuliah Praktek Kerja....................................................................6

1.5. Metode Praktek Kerja....................................................................................7

1.6. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan.....................................................................7

1.6.1. Tempat Pelaksanaan...............................................................................7

1.6.2. Waktu Pelaksanaan.................................................................................7

BAB II GAMBARAN INSTANSI........................................................................9

2.1. Sejarah Singkat PT. BPR Kerta Raharja (PERSERODA)............................9

2.1.1. Perjalanan dan Transformasi PT. BPR Kerta Raharja (PERSERODA)9

2.1.2. Lambang PT. BPR Kerta Raharja (PERSERODA)..............................12


vi

2.2. Visi Misi PT. BPR Kerta Raharja (PERSERODA)....................................13

2.2.1. Visi........................................................................................................13

2.2.2. Misi.......................................................................................................13

2.3. Struktur Organisasi KPO/Kantor Cabang Kelas I PT. BPR Kerta Raharja

(PERSERODA).......................................................................................14

2.3.1. Deskripsi Tata Kelola PT. Kerta Raharja Raharja (PERSERODA).....17

2.3.2. Deskripsi Jabatan PT. BPR Kerta Raharja (PERSERODA)................17

2.4. Bidang Kegiatan Instansi.............................................................................23

2.4.1. Ragam Produk......................................................................................23

2.4.1.1. Pinjaman.........................................................................................23

2.4.1.2. Simpanan........................................................................................25

BAB III..................................................................................................................30

BAB IV..................................................................................................................30
vii

DAFTAR TABEL
viii

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

2. 1 Lambang PT. BRP Kerta Raharja (PERSERODA).......................................12

2. 2 Struktur Organisasi PT. BPR Kerta Raharja (PERSERODA)......................14

2. 3 Struktur Organisasi KPO/Kantor Cabang Kelas I PT. BPR Kerta Raharja

(PERSERODA)...........................................................................................15

2. 4 Struktur Organisasi Kantor Cabang Kelas II/III PT. BPR Kerta Raharja

(PERSERODA)...........................................................................................16
ix

DAFTAR LAMPIRAN
x

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peranan lembaga

keuangan yaitu perbankan. Lembaga keuangan berbentuk Bank Umum

maupun Bank Perkreditan Rakyat (BPR) masing-masing memiliki

karakteristik dan fungsi yang berbeda. Berdasarkan pasal 1 angka 11

Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-

undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan (UU Perbankan), Kredit

adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank

dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi

utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Kredit

merupakan salah satu sumber pendapatan untuk bank. Kegiatan

perkreditan mempunyai risiko yang besar, maka dari itu diperlukan

manajemen yang baik dalam pemberian kredit. PT. BPR Kerta Rahaja

Cabang Pameungpeuk adalah salah satu bank perkreditan rakyat yang

terdapat di Kabupaten Bandung. PT. BPR Kerta Rahaja Cabang

Pameungpeuk pada umumnya sebagai penerima tabungan atau penyedia

kredit.
xi

Sistem pemberian kredit berperan cukup penting dalam kegiatan

operasional suatu bank, salah satu kegiatan yang sangat penting dengan

penerapan sistem pemberian kredit yang baik dalam usaha bank dibidang

pemberian jasa pengkreditan kepada nasabah. Sistem dan prosedur

pemberian kredit yang diterapkan bertujuan untuk memberikan

kemudahan dalam proses pengajuan kredit bagi para debitur, serta

memberi pedoman yang jelas atas syarat-syarat pengajuan kredit tersebut.

Instansi harus menerapkan sistem informasi yang handal dalam hal ini

membutuhkan ketelitian, keakuratan, dan terstruktur. Karena, untuk

menghasilkan suatu informasi yang berkualitas dibutuhkan perancangan

sistem yang matang. Dengan adanya peranan sistem informasi akutansi

yang memadai dalam proses pemberian kredit di dalam perbankan dapat

menunjukkan sikap kehati-hatian. Dalam setiap perusahaan wajib

memberikan suatu informasi yang dirancangkan untuk menghasilkan

informasi yang digunakan bagi para penggunanya. Sebelum memberikan

pinjaman kredit kepada nasabah, bank harus melakukan penelitian dengan

seksama, mengingat bahwa dana yang disalurkan bukan hanya pihak itu

sendiri tetapi juga dari dana masyarakat sehingga sangat diperlukan

prinsip kehati-hatian melalui analisa yang lebih lanjut dan akurat.

Penerapan prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit harus mengikuti

tahap-tahap yang tepat sehingga terhindar dari kredit bermasalah.

Dalam menganalisis persyaratan atau kebijakan terhadap

pengajuan kredit dari nasabah, maka diperlukan suatu sistem dan prosedur
xii

yang benar-benar sesuai dengan kebijakan yang ada dalam pengajuan

kredit. Keberhasilan pemberian kredit tidak terlepas dari prosedur

pemberian kredit yang dijalankan dalam mengelola pemberian kredit

kepada para nasabahnya. Prosedur pemberian kredit merupakan ketentuan

yang menjamin hak pemberian pinjaman dalam memberikan pinjaman

kepada nasabah agar dapat dikembalikan sesuai dengan kesepakatan dan

waktu yang telah ditentukan.

PT. BPR Kerta Raharja Cabang Pameungpeuk memiliki peranan

yang besar untuk memajukan perekonomian daerah, dengan memberikan

alternatif yang aman bagi masyarakat untuk menyimpan dananya karena

dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). PT. BPR Kerta Raharja

Cabang Pameungpeuk juga memberikan kredit kepada UMKM atas dasar

perkreditan dengan pengembalian pinjaman dilakukan melalui mekanisme

angsuran. Keunggulan Kredit pada PT. BPR Kerta Raharja Cabang

Pameungpeuk yaitu jaminan yang disyaratkan tidak sulit, pertimbangan

utama dalam persetujuan pinjaman adalah prospek usaha jangka

panjangnya. PT. BPR Kerta Raharja Cabang Pameungpeuk berusaha untuk

mengayomi masyarakat yang kekurangan dana atau membutuhkan dana

dalam rangka membiayai suatu usaha kebutuhan rumah tangga, dapat

menggunakan pinjaman kredit. Perkreditan merupakan salah satu kegiatan

yang dilakukan, kegiatan perkreditan harus dikelola baik agar kualitas

kredit membentuk salah satu bagian dari aktiva produktif bank yang akan

mempengaruhi keadaan likuiditas bank serta berdampak kepada keadaan


xiii

perekonomian nasional. Karena tujuan PT. BPR Kerta Raharja Cabang

Pameungpeuk yaitu untuk menunjang pelaksaan pembangunan nasional

dalam rangka meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi dan

stabilitas nasional kerarh peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan

demikian PT. BPR Kerta Raharja Cabang Pameungpeuk mempunyai peran

yang strategis terutama disebabkan oleh fungsinya sebagai suatu wahana

yang dapat menghimpun dan menyalurkan dalam bentuk kredit kepada

pihak yang membutuhkannya serta melaksanakan kegiatan lainnya di

bidang perbankan.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan

peninjauan langsung terhadap Sistem informasi PT. BPR Kerta Rahaja

Cabang Pameungpeuk, maka penulis menyusun Laporan Kuliah Peraktek

Kerja dengan judul “SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PEMBERIAN KREDIT NASABAH PADA PT. BPR KERTA

RAHARJA CABANG PAMEUNGPEUK”.

I.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas

makan penulis merumuskan masalah-masalah sebai berikut :


xiv

1. Bagian-bagian apa saja yang terlibat dalam pemberian kredit pada PT.

BPR Kerta Rahaja Cabang Pameungpeuk?

2. Dokumen/Formulir apa saja yang digunakan dalam pemberian kredit

pada PT. BPR Kerta Rahaja Cabang Pameungpeuk?

3. Bagaimana prosedur pemberian kredit pada PT. BPR Kerta Rahaja

Cabang Pameungpeuk?

4. Bagaimana Sistem Informasi Akuntansi pemberian kredit pada PT.

BPR Kerta Rahaja Cabang Pameungpeuk?

5. Bagaimana sistem pencatatan pemberian kredit pada PT. BPR Kerta

Rahaja Cabang Pameungpeuk?

6. Kendala apa saja yang terjadi dalam menghadapi kredit macet pada

PT. BPR Kerta Rahaja Cabang Pameungpeuk?

I.3. Tujuan Kuliah Praktek Kerja

1. Untuk mengetahui bagian-bagian apa saja yang terlibat dalam

pemberian kredit pada PT. BPR Kerta Rahaja Cabang Pameungpeuk.

2. Untuk mengetahui dokumen/Formulir apa saja yang digunakan dalam

pemberian kredit pada PT. BPR Kerta Rahaja Cabang Pameungpeuk.

3. Untuk mengetahui bagaimana prosedur pemberian kredit pada PT.

BPR Kerta Rahaja Cabang Pameungpeuk.

4. Untuk mengetahui bagaimana Sistem Informasi Akuntansi pemberian

kredit pada PT. BPR Kerta Rahaja Cabang Pameungpeuk.


xv

5. Untuk mengetahui bagaimana sistem pencatatan pemberian kredit pada

PT. BPR Kerta Rahaja Cabang Pameungpeuk.

6. Untuk mengetahui kendala apa saja yang terjadi dalam menghadapi

kredit macet pada PT. BPR Kerta Rahaja Cabang Pameungpeuk.

I.4. Kegunaan Kuliah Praktek Kerja

Adapun Kegunaan yang didapat dalam pelaksanaan Kuliah Praktek

Kerja (KPK) sebagai berikut :

1. Bagi Penulis

Dengan adanya Kuliah Praktek Kerja penulis diharapkan dapat

menambah pengetahuan dan pengalaman dalam dunia kerja serta dapat

menjadi sumber informasi baru tentang Sistem Informasi Akuntansi

pemberian kredit nasabah kepada PT. BPR Kerta Rahaja Cabang

Pameungpeuk.

2. Bagi Instansi Terkait

Laporan hasil Kuliah Praktek Kerja ini diharapkan dapat

dijadikan bahan masukan serta pertimbangan bagi pihak-pihak yang

berwenang pada perusahaan dalam melaksanakan kegiatan yang ada

pada PT. BPR Kerta Rahaja Cabang Pameungpeuk.


xvi

3. Bagi Pihak Lain

Laporan hasil Kuliah Praktek Kerja ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak khususnya bagi pembaca yang ingin memahami lebih

dalam tentang pemberian kredit nasabah pada PT. BPR Kerta Rahaja

Cabang Pameungpeuk.

I.5. Metode Praktek Kerja

Metode pelaksanaan Kuliah Praktek Kerja yang digunakan penulis

yaitu Block Release dimana metode ini dilaksanakan dalam satu periode

tertentu, yaitu dari hari senin sampa hari jum’at sesuai dengan jam kerja

instansi, kecuali pada bulan Mei hari sabtu masuk.

I.6. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan

I.6.1. Tempat Pelaksanaan

Adapun untuk pelaksanaan Kuliah Praktek Kerja penulis yaitu

berlokasi di PT. BPR Kerta Raharja Cabang Pameungpeuk. Yang

beralamatkan di Jl. Raya Banjaran No. 503, Sukasari, Kecamatan

Pameungpeuk, Kabupaten Bandung,, Jawa Barat.

I.6.2. Waktu Pelaksanaan

Adapun waktu pelaksanaan Kuliah Praktek Kerja yang dilakukan

dalam 30 hari terhitung mulai tanggal 19 April sampai 03 Juni 2022 di PT.
xvii

BPR Kerta Rahaja Cabang Pameungpeuk, dan untuk pelaksanaannya

dilakukan pada hari Senin sampai hari Jum’at kecuiali pada bulan Mei hari

Sabtu masuk.
xviii

BAB II

GAMBARAN INSTANSI

II.1. Sejarah Singkat PT. BPR Kerta Raharja (PERSERODA)

II.1.1. Perjalanan dan Transformasi PT. BPR Kerta Raharja

(PERSERODA)

1. Pada Tahun 1976

Berawal dari nama Bank Karya Produksi Desa (BKPD) dengan

status otonom sebanyak 15 BKPD yang berlokasi di Kecamatan di

Kabupaten Bandung (sebelum pemekaran) yang dibentuk dengan

keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat 1 Jawa Barat Nomor

40/BI/PEM/SK/1965 tanggal 21 Desember 1965 dan dikukuhkan dengan

Perda Kabupaten Bandung Nomor VI tahun 1976.

2. Pada Tahun 1997

Berubah nama dari BKPD menjadi perusahaan Daerah Bank

Perkreditan Rakyat (PD.BPR) dengan izin usaha masing-masing dari

Menteri Keuangan Republik Indonesia dan dikukuhkan dengan Perda

Kabupaten Bandung Nomor 22 Tahun 1996 tentan PD. BPR di Kabupaten

Bandung.
xix

3. Pada Tahun 2010

Pada tanggal 14 Januari 2010 berdasarkan Keputusan Dewan

Gubernur Bank Indonesia Nomor 11/15/KEP.DpG/2009 tanggal 15

Desember 2009 tentang Pemberian izin Peleburan Usaha (Konsolidasi) 15

(Lima Belas) PD.PBR di Kabupaten Bandung menjadi PD. BPR

Kabupaten Bandung tersebut digabungkan (Konsolidasi) menjadi 1 (satu)

Kantor Pusat yang beralamat di Jalan Raya Soreang Nomor 26 Soreang

Kabupaten Bandung yang sebelumnya adalah PD. BPR Soreang dan 14

(empat belas) Kantor Cabang dan dalam perkembangannya telah memiliki

11 Kantor Kas dan 2 Kantor Pos Pelayanan yang tersebar di Kabupaten

Bandung dan Kabupaten Bandung Barat dengan nama PD. BPR

Kabupaten Bandung.

4. Pada Tahun 2014

Untuk lebih profesional baik dalam Pengelolaan/pelayanan kepada

masyarakat maupun operasional bank sehingga lebih mampu bersaing

dengan bank lainnya, maka PD. BPR Kabupaten Bandung berubah nama

dan bentuk badan hukum menjadi PT. BPR KERTA RAHARJA

berdasarkan Perda Kabupaten Bandung Nomor 29 Tahun 2012 tentang

Perubahan Nama dan Bentuk Badan Hukum Perusahaan Daerah Bank

Perkreditan Rakyat Kabupaten Bandung menjadi Perseroan Terbatas Bank

Perkreditan Rakyat Kerta Raharja dan Perda Nomor 16 Tahun 2014


xx

tentang Perubahan Atas Perda Kabupaten Bandung Nomor 29 Tahun 2012

serta sesuai izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan.

5. Pada Tahun 2015

Berdasarkan Keputusan Kepala Regional 2 Jawa Barat Otoritas

Jasa Keuangan (OJK) Nomor 11/KR.2/2015 Tanggal 27 Maret 2015

tentang Pengalihan Izin Usaha Atas Perubahan Badan Hukum dan PD

BPR Kabupaten Bandung kepada PT. BPR Kerta Raharja dan keputusan

Kepala Regional 2 Jawa Barat Nomor 12/KR.2/2015 Tanggal 27 Maret

2015 tentang Penetapan Penggunaan Izin Usaha Atas Nama PD BPR

Kabupaten Bandung menjadi Izin Usaha Atas Nama PT. BPR Kerta

Raharja.

6. Pada Tahun 2019

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 6

Tahun 2019 Tentang Perusahaan Perseroan Daerah Kabupaten Bandung

PT. BPR Kerta Raharja berubah nama menjadi PT. BPR Kerta Raharja

(PERSERODA), perubahan nama tersebut telah dinyatakan dalam Akta

Notaris Nomor 2 Tanggal 5 Agustus 2019 yang dibuat dihadapan Notaris

Yuyun Yulianty, SH, Mkn berkedudukan di Bandung dan saat ini

persetujuan perubahan nama tersebut masih dalam proses Otoritas Jasa

keuangan (OJK).

7. Pada Tahun 2020


xxi

Guna menyelaraskan dengan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 54 tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Daerah serta

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 94 tahun

2017 tentang Pengelolaan Bank Perkreditan Rakyat Milik Pemerintah

Daerah, maka PT. BPR Kerta Raharja berubah bentuk badan hukum dari

Perseroan Terbatas menjadi Perusahaan Perseoran Daerah

(PERSERODA), sehingga dalam hal penulisan nama perusahaan menjadi

PT. BPR Kerta Raharja (PERSERODA) sejak tanggal 12 Februari 2020.

II.1.2. Lambang PT. BPR Kerta Raharja (PERSERODA)

Gambar 2. 3 Lambang PT. BRP Kerta Raharja (PERSERODA)


xxii

Sumber : https://www.balebandung.com/jadi-pt-bpr-kab-bandung-

pertahankan-direksi-lama/

II.2. Visi Misi PT. BPR Kerta Raharja (PERSERODA)

II.2.1. Visi

Menjadi BPR yang Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis, dan

Sejahtera melalui tata kelola yang baik berbasis Inovasi dan Teknologi

untuk mengembangkan Ekonoi kerakyatan dalam rangka meningkatkan

Daya Saing dan Kemandirian Tahun 2025.

II.2.2. Misi

1. Membangkitkan dan Mewujudkan Perekonomian Masyarakat yang

Berdaya Saing dengan Akses Layanan Menguntungkan.

2. Membangkitkan Kemitraan Strategis yang Berfokus pada UMKM untuk

Meningkatkan Perekonomian Daerah.

3. Menyelenggarakan Layanan Digitalisasi dengan Keunggulan Teknologi

yang Berorientasi Kebutuhan Pasar untuk Kesejahteraan masyarakat.

4. Sebagai Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).


xxiii

II.3. Struktur Organisasi KPO/Kantor Cabang Kelas I PT. BPR

Kerta Raharja (PERSERODA)

Gambar 2. 3 Struktur Organisasi PT. BPR Kerta Raharja (PERSERODA)

Sumber : Struktur Organisasi Desember 2021


xxiv

Gambar 2. 3 Struktur Organisasi KPO/Kantor Cabang Kelas I PT. BPR Kerta

Raharja (PERSERODA)

Sumber : Sturktur Organisasi Desember 2021


xxv

Gambar 2. 3 Struktur Organisasi Kantor Cabang Kelas II/III PT. BPR Kerta

Raharja (PERSERODA)

Sumber : Struktur Organisasi Desember 2021


xxvi

II.3.1. Deskripsi Tata Kelola PT. Kerta Raharja Raharja

(PERSERODA)

Struktur Tata Kelola BPR :

1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

2. Dewan Komisaris

3. Direksi

4. Pejabat Eksekutif :

a. Pemimpin Devisi Pemasaran, Divisi Remedial Recovery

dan Collection, Pemimpin Divisi Umum, dan Pemimpin

Divisi Audit.

b. Pejabat Eksekutif Manajemen Risiko, Pejabat Eksekutif

Kepatuuhan dan APU-PPT.

c. Pemimpin KPO/Cabang.

Struktur Tata Kelola PT. BPR Kerta Raharja telah bekerja sesuai

tugas dan tanggung jawab masing-masing diatur dalam tata tertib,

pedoman dan sistem prosedur operasional masing-masing sesuai dengan

Peraturan ketentuan yang berlaku.

II.3.2. Deskripsi Jabatan PT. BPR Kerta Raharja (PERSERODA)

Berikut adalah uraian deskripsi tugas jabatan structural pada PT.

BPR Kerta Raharja (PERSERODA) :


xxvii

1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

RUPS merupakan organ perusahaan tertinggi dan mempunyai

wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi

dalam batasan sesuai Undang-undang.

Tata Cara Penyelenggaraan RUPS dilakukan dengan mekanisme

Direksi membuat pemberitahuan tertulis kepada seluruh pemegang saham

dan Dewan Komisaris. Pihak yang berhak hadir dalam RUPS adalah

pihak-pihak yang tercantum dalam Anggaran Dasar perusahaan PT. Bank

Perkreditan Rakyat Kerta Raharja Tanggal 23 Desember 2014 dibuat di

hadapan Notaris Janti Rahmajanti,S.H.

RUPS Tahunan Tahun Buku 2020 diselenggarakan di Grand

Shunshine Resort and Convention pada Tanggal 15 Januari 2021.

2. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas

melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus dengan anggaran

dasar dan peraturan atau perundang-undangan yang berlaku serta

memberikan nasihat kepada Direksi. Dewan komisaris juga bertugas untuk

memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsip-prinsip Tata Kelola

dalam setiap kegiatan usaha BPR pada seluruh tingkat atau jenjang

organisasi. Dewan Komisaris melaksanakan tugasdd dan tanggung

jawabnya secara independen.

a. Referensi Hukum

 Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan terbatas;


xxviii

 Peraturan OJK No.27/POJK.03/2016 tentang Penilaian

Kemampuan dan Kepatutan bagi Pihal Utama Lembaga Jasa

Keuangan;

 Surat Edaran OJK No.39/SEOJK.03/2016 tentang Penilaian

Kemampuan dan Kepatutan bagi Calon Pemegang Saham,

Calon Anggota Direksi dan Calon Anggota Dewan Komisaris.

b. Tata Tertib (Tatib) Dewan Komisaris

Dewan Komisaris memiliki Pedoman dan Tata Dewan Komisaris

yang mengatur antara lain :

 Komposisi dan Kriteria Dewan Komisaris;

 Komisaris Independen;

 Masa Jabatan Dewan Komisaris;

 Rangkap Jabatan Dewan Komisaris;

 Kewajiban, Tugas, Tanggung jawab, dan Wewenang Dewan

Komisaris;

 Aspek Transparansi dan Larangan bagi Dewan Komisaris;

 Orientasi dan Pelatihan Dewan Komisaris;

 Etika, Cuti, dan Waktu Kerja Dewan Komisaris;

 Rapat Dewan Komisaris.

c. Jumlah, Komposisi, Kriteria, dan Independen Anggota Dewan

Komisaris telah lengkap sesuai ketentuan :

1) Dewan Komisaris berjumlah 2 (dua) orang dan tidak melebihi

jumlah Direksi
xxix

2) Dewan Komisaris Dipimpin oleh Komisaris Utama, dengan

komposisi sebagai berikut :

 Komisaris Utama;

 Komisaris.

3) Setiap anggota Dewan Komisaris telah sepenuhnya luls penilaian

Kemampuan dan Kepatuhan (Fit and Proper test).

4) Sesama anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki

hubungan keuangan, kepengaruhan, kepemimpinan saham,

dan/atau hubungan keluarga yang mempengaruhi kemampuannya

untuk bertindak independen.

d. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris :

 Dewan Komisaris telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan

peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan

Keputusan RUPS;

 Dewan Komisaris telah melakukan tugas pengawasan terhadap

kebijakan Direksi dalam melaksanakan pengurusan bank serta

memberikan nasehat kepada Direksi;

 Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya secara indnependen;

 Dewan Komisaris wajib memastikan terselenggaranya

pelaksanaan Tata Kelola dalam setiap kegiatan usaha bank;

 Dewan Komisaris telah merekomendasikan pembentukan

Audit Internal untuk membantu pelaksanaan tugasnya dalam


xxx

penerapan Tata Kekola;

 Dewan Komisaris berwenang untuk meminta Direksi

menindaklanjuti hasil temuan Audit Internal, Otoritas Jasa

Keuangan dan Pengawasan otoritas lainnya;

 Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan

kegiatan operasional bank, kecuali dalam hal ; penyediaan dana

kepada pihak terkait, memberikan persetujuan pada ranahnya

komisaris terutama yang berkaitan dengan penyimpangan-

penyimpangan dalam operasional dan kredit serta hal-hal lain

yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank dan/atau

peraturan perundangan yang berlaku.

3. Direksi

Direksi merupakan organ perusahaan yang memiliki tugas pokok

melakukan pengurusan untuk kepentingan dan tujuan perusahaan sesuai

dengan maksuda dan tujuan perusahaan berdasarkan ketentuan Anggaran

Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

a. Referensi Hukum

 Undang Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas;

 Peraturan OJK No.27/POJK.03/2016 tentang Penilaian

Kemampuan dan Kepatutan Bagi Pihak Utama Lembaga Jasa

Keuangan;
xxxi

 Surat Edaran bagi Calon Pemegang Saham, Calon anggota

Direksi dan Calon Anggota Dewan Komisaris.

b. Tata Tertib (Tatib) Direksi

Direksi memiliki Pedoman dan Tata Tertib Dewan Direksi

yang mengatur antara lain mengenal :

 Komposisi, Kriteria, dan Independensi Direksi;

 Masa Jabatan Direksi;

 Rangkap Jabaran Direksi;

 Kewajiban, Tugas, Tanggung jawab, dan Wewenang Direksi;

 Tugas & Tanggung jawab Direktur Kepatuhan;

 Aspek Transparansi dan Larangan bagi Direksi;

 Orientasi dan Pelatihan Direksi;

 Etika, Cuti, dan Waktu Kerja Direksi;

 Rapat Direksi.

c. Jumlah, Komposisi, Kriteria, dan Indepedensi Anggota Dewan Direksi

telah lengkap sesuai ketentuan ;

1) Direksi Berjumlah 3 (tiga) orang,

2) Direksi dipimpin oleh Direksi Utama, dengan komposisi sebagai

berikut :

 Direksi Utama;

 Direksi Operasional;

 Direksi Kepatuhan & Umum.


xxxii

3) Tugas dan Tanggung Jawab Direksi :

 Sepanjang RUPS tidak menetapkan lain, Direksi memiliki

wewenang untuk menetapkan Job Description (pembagian

tugas, wewenang, dan tanggung jawab setiap Direksi) diantara

para anggota Direksi namun keputusannya harus mendapat

persetujuan Komisaris;

 Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan

kepengurusan Bank;

 Direksi Mengelola Bank sesuai wewenang dan tanggung jawab

sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku sesuai dengan prinsip-

prinsip Tata Kelola;

 Direksi telah menindaklanjuti temuan audit internal, auditor

eksternal KAP) dan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau hasil

pengawasan otoritas lain;

 Direksi telah mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya

kepada Pemegang Saham melalui RUPS.

II.4. Bidang Kegiatan Instansi

II.4.1. Ragam Produk

II.4.1.1. Pinjaman

Pinjaman pada PT. BPR Kerta Raharja (PERSERODA) terdiri

dari :
xxxiii

a. Kredit MCR Juara Bedas

Pinjaman Juara Bedas merupakan pinjaman khusus Kabupaten

Bandung, pinjaman ini diberikan kepada perseorangan yang

wirausahawan dan profesional yang disalurkan oleh pemerintahan

Kabupaten Bandung dengan maksimal pinjaman sebesar Rp2.000.000

(Dua Juta Rupiah), tanpa suku bunga, tanpa administrasi, serta tanpa

agunan.

b. Kredit Resapa

Kredit Resapan merupakan pinjaman yang diberikan kepada

perseorangan yang berstatus karyawan atau wirausahawan. Serta

dalam jaminannya bisa menggunakan tabungan atau bilyet giro.

c. Kredit Silantap

Kredit Silantap merupakan singkatan dari pinjaman

berpenghasilan tetap, kredit ini diatur sebagaimana diktum pertama

yaitu kredit yang berlaku untuk pegawai di wilayah Kabupaten

Bandung dan Kabupaten Bandung Barat. Kemudian, Aparatur Negeri

Sipil (ASN), Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan Pegawai Pemerintah

yang terikat perjanjian kerja pada instansi pemerintah. Dengan syarat

jaminan SHM/SHGB atau BPKB.


xxxiv

d. Kredit Multi Guna

Kredit Multi Guna merupakan pinjaman perseorangan yang

diberikan kepada perseorangan yang berstatus karyawan,

wirausahawan, dan profesional. Kredit juga termasuk layanan kredit

dengan jaminan properti yang bisa diajukan untuk modal usaha, biaya

pendidikan, keluarga, serta kebutuhan lainnya.

II.4.1.2. Simpanan

Simpanan pada PT. BPR Kerta Raharja (PERSERODA) terdiri

dari :

a. Tabungan Serba Guna

Tabungan Serba Guna merupakan tabungan yang

diperuntukkan bagi masyarakat umum baik perorangan dan non

perorangan (badan usaha atau badan hukum) maupun joint account

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Adapun persyaratan dan ketentuan sebagai berikut :

 Calon nasabah adalah perorangan;

 Pembukaan rekening diperuntukkan bagi nasabah WNI;

 Mengisi dan menandatangani formulir permohonan pembukaan

rekening;

 Pembukaan rekening tabungan tidak dikenakan biaya materai;

 Membawa dokumen yang diperlukan;


xxxv

 Setoran awal sebesar Rp20.000;

 Setoran selanjutnya bebas saldo minimal yang dikenakan

Bungan sebesar Rp25.0000;

 Saldo minimal setelah penarikan saldo mengendap sebesar

Rp25.000;

 Biaya administrasi bulanan sebesar Rp1.000;

 Penggantian buku tabungan bank rusak kehilangan maupun

habis sebesar Rp3.000;

 Biaya penutupan rekening sebesar Rp15.000;

 Perhitungan bunga dihitung secara harian;

 Khusus untuk tabungan yang memiliki pinjaman bank

melakukan pemblokiran saldo tabungan sesuai dengan

peraturan per kreditan;

 Tabungan yatim piatu atau panti asuhan, tabungan PMI,

tabungan rekreasi, tabungan investasi, tabungan kelompok tani,

tabungan bencana alam, tabungan infaq, shodaqoh, zakat, dan

tabungan lain yang berhubungan dengan kelompok bencana

alam ataupun kegiatan sosial lainnya bebas biaya pembukaan;

 Tingkat tabungan baru tingkat suku bunga tabungan dari

Rp25.000 sampai Rp2.500.000 sebesar 2,5% per tahun.

b. Tabungan Kotak Mas

Tabungan Kotak Mas merupakan tabungan yang diperuntukkan

bagi perorangan baik untuk umum, anak sekolah, pelajar, mahasiswa


xxxvi

serta lembaga-lembaga dengan ketentuan dan persyaratan khusus yaitu

setoran tabungan dilakukan secara jemput dana atau datang sendiri.

Adapun persyaratan dan ketentuan sebagai berikut :

 Calon nasabah adalah perorangan;

 Pembukaan rekening diperlukan bagi nasabah WNI;

 Mengisi dan menandatangani formulir permohonan pembukaan

rekening;

 Pembukaan rekening tabungan tidak dikenakan biaya materai;

 Membawa dokumen yang diberikan setoran awal sebesar

Rp20.000;

 Setoran selanjutnya bebas;

 Saldo minimal yang dikenakan bunga sebesar Rp25.000;

 Saldo minimal setelah penarikan saldo mengendap sebesar

Rp15.000;

 Biaya administrasi bulanan sebesar Rp1000;

 Penggantian buku tabungan baik rusak hilang maupun habis

sebesar Rp3000;

 Biaya penutupan rekening sebesar Rp10.000;

 Perhitungan bunga dihitung dari saldo terendah tinggal suku

bunga tabungan > Rp25.000 sebesar 3% per Tahun.


xxxvii

c. Simpel (Simpanan Pelajar)

Tabungan Simpel merupakan tabungan yang merupakan salah satu

produk simpanan yang diterbitkan secara nasional oleh bank-bank di

Indonesia khusus untuk pelajar sebagai alat belajar untuk mempersiapkan

masa depan juga pengenalan dunia perbankan sejak dini.

Persyaratan dan tata cara :

 Calon nasabah adalah perorangan;

 Pembukaan rekening diperuntukkan bagi nasabah WNI;

 Mengisi dan menandatangani formulir permohonan pembukaan

rekening pembukaan rekening tabungan tidak dikenakan biaya

materai;

 Membawa dokumen yang diperlukan.

d. Deposito Bedas Berhadiah

Deposito Bedan Berhadiah merupakan produk berjangka atau

titipan dana pihak ketiga kepada bank dalam jangka waktu tertentu

sesuai dengan hadiah yang diinginkan, yang tidak bisa diambil pada

masa penempatan yang telah disepakati bersama atau sebelum jatuh

tempo.

Manfaat atau Keunggulan :

 Berhadiah langsung tanpa diundi pilih suka-suka kamu;


xxxviii

 Simpanan aman dijamin lpes lembaga penjamin simpanan

jangka waktu bervariasi : 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan,

dan ARO (Automatic Roll Over);

 Fleksibilitas pilihan pada jatuh tempo deposito anda yang akan

diperpanjang secara otomatis;

 Tingkat suku bunga yang ditetapkan selama jangka waktu

deposito memberikan kepastian keuntungan dan penghasilan

dari investasi anda.

Adapun Persyaratan dan ketentuan sebagai berikut :

 Pajak dikenakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

 Tipe dan warna hadiah sesuai dengan stok yang tersedia dan

nilai hadiah dapat berubah sewaktu-waktu;

 Deposito akan diblokir sesuai jangka waktu pada saat awal;

 Pembukaan deposito perorangan : KTP (WNI);

 Badan usaha : SIUP, TDP, NPWP;

 Mengisi dan menandatangani formulir permohonan pembukaan

kredit rekening Tabungan Serba Guna atau Tabungan Kotak

Mas.
xxxix

BAB III

HASIL PELAKSANAAN KULIAH PRAKTEK KERJA DAN

PEMBAHASAN

III.1. Hasil Pelaksanaan Kuliah Praktek Kerja

Dalam pelaksanaan Kuliah Praktek Kerja bidang kajian yang

diambil oleh penulis yaitu Sistem Informasi Akuntansi, dalam hal ini

mengenai Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit Nasabah Pada

PT. BPR Kerta Raharja Cabang Pameungpeuk. Sistem iInformasi

Akuntansi mempunyai fungsi penting dalam sebuah organisasi diantaranya

Bank Perkreditan Rakyat, yaitu untuk mengumpulkan dan menyimpan

data tentang sebuah aktivitas dan juga transaksi, serta memproses data

menjadi sebuah informasi yang dapat digunakan dalam proses

pengambilan keputusan.

Dalam pelaksanaa Kuiah Praktek Kerja ini, penulis ditempatkan

dibagian Admin Kredit. Pada bagian ini memiliki tugas mengelola

dokumen-dokumen nasabah yang diperoleh selama kredit berlangsung,

serta melengkapi data-data yang belum dilengkapi oleh nasabah.

Pelaksanaan Kuliah Praktek Kerja ini dimaksud untuk mengetahui

segala hal mengenai Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit

Nasabah pada PT. BPR Kerta Raharja Cabang Pameungpeuk. Yang

prosedurnya diawali dengan :


xl

III.1.1. Teknis Pelaksanaan Kuliah Praktek Kerja

Dalam teknis pelaksanaan Kuliah Praktek Kerja yang penulis

kerjakan menggunakan Block Realise, dimana pelaksanaan Kuliah Praktek

Kerja penulis dianjurkan mengerjakan berbagai kegiatan operasional di

PT. BPR Kerta Raharja Cabang Pameungpeuk, bagian Admin kredit. Yang

memiliki rangkaian kegiatan sebagai berikut :

III.1.2. Pengertian Sistem

Sistem berasal dari Bahasa latin yaitu sistẽma atau Bahasa yunani

sustẽma yang berarti suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau

elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran

informasi, materi atau energy. Sistem juga merupakan sebuah

kesatuan bagian-bagian yang saling memiliki hubungan yang berbeda

dalam suatu wilayah, serta memiliki item-item sebagai penggerak.

Berikut adalah pengertian sistem dari para ahli :

a. Menurut Kurnia Cahya Lestari dan Arni Muarifah Amri

(2020:7) : mengemukakan bahwa Sistem adalah dua atau lebih

komponen yang saling berhubungan dan berinteraksi

membentuk kesatuan kelompok sehingga menghasilkan satu

tujuan.

b. Menurut Mulyadi 2016:4) : mengemukakan bahwa Sistem

adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang

terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.


xli

Jadi dari beberapa pendapat ahli dapat di tarik kesimpulan bahwa

sistem adalah sekelompok komponen dan elemen yang digabungkan

menjadi satu untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

III.1.3. Pengertian Informasi

Menurut Abdul Kadir dalam Heriyanto, 2018) “Informasi adalah

data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi

penerimaan dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau

saat mendatang.”

Menurut (Marton Halomoan Lumbangaol, 2020) “Informasi adalah

hasil dari pemrosesan data yang relevan dan memiliki manfaat bagi

penggunanya.”

Menurut (Tukino, 2020) “Informasi merupakan sebuah data yang

dikelola menjadi sesuatu yang lebih bernilai tinggi bagi penerima guna

untuk membantu membuat sebuah pengambilan keputusan.”

Jadi dari beberapa pendapat dari para ahli di tarik kesimpulan

bahwa informasi merupakan sesuatu yang mengandung makna yang

sangat pentik dalam kegiatan proses pengambilang keputusan. Karena

informasi harus benar-benar bebas dari kesalahan dan informasi itu sendiri

mengandung data yang akurat serta relevan.

III.1.4. Pengertian Akuntansi

Menurut Kieso, etal. (2016:2) : Accounting consist of three basic

activities-it identifies, records, and communicates the economic events of


xlii

an organization to interest users. A company identifies the economic

events relevant to its business and then records those events in order to

provide a history of financial activities. Recording consists of keeping a

systematic, chronological diary of events, measured in dollar and cents.

Finally, accounting reports are called financial statement.

Definisi ini mengandung beberapa pengertian, yaitu :

 Bahwa akuntansi merupakan proses yang terdiri dari

pengidentifikasian;

 Pencatatan dan pengkomunikasian kejadian-kejadian ekonomi;

 Bahwa informasi tentang kejadian ekonomi suatu organisasi yang

dihasilkan oleh akuntansi diharapkan berguna bagi pihak-pihak

yang berkepentingan.

Menurut Accounting Principles Brord Statement No. 4

(Muhammad, 2020:10) : Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa yang

funginya untuk menyediakan informasi secara kuantitatif terutama yang

bersifat keuangan agar berguna dalam pengambilan keputusan-keputusan

ekonomi sampai membuat pilihan-pilihan nalar antara berbagai alternative

tindakan.

Jadi dari beberapa pendapat ahli dapat di tarik kesimpulan bahwa

akuntansi merupakan seni pencatatan, pengelompokkan, pengukuran, dan

pengkomunikasian informasi keuangan kepada pemakai yang


xliii

berkepentingan serta akuntansi juga berguna dalam pengambilan

keputusan.

III.1.5. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romyen & Steinbart (2018:10) : Sistem Informasi

Akuntansi adalah sistem yang dapat mengumpulkan, mencatat,

menyimpan, dan memperoses data untuk menghasilkan informasi bagi

para pembuat keputusan. Hal ini termasuk orang, prosedur dan intruksi,

data, perangkat lunak, infrastruktur teknologi informasi, control internal

serta langkah-langkah keamanan.

Menurut Turner, Weickgenannt, & Ccopeland (2017:4) : Sistem

Informasi Akuntansi meliputi proses, prosedur, dan sistem yang

menangkap data akuntansi dari proses bisnis, mencatat data akuntansi ke

dalam catatan yang sesuai, memproses data akuntansii secara terperinci

dengan mengklasifikasikan, merangkum, dan mengkonsolidasikan serta

melaporkan data akuntansi yang diringkas ke pengguna internal maupun

eksternal.

Jadi dari beberapa pendapat ahli dapat di tarik kesimpulan bahwa

Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem yang dapat menghasilkan

innformasi dengan melakukan kegiatan mengumpulkan, mencatat,

menyimpan, memproses sampai dengan menghasilkan laporan data

akuntansi yang dapat digunakan untuk pengguna dalam pengambilan

keputusan.
xliv

III.1.6. Pengertian Kredit

Kata kredit berasal dari Bahasa Latin Credere yang berarti percaya

atau to believe atau to trust. Karena dasar pemikiran pemberian kredit oleh

suatu perbankan kepada seseorang/lembaga adalah berdasarkan

kepercayaan (faith).

Sesuai Undang-undang No. 10. Tahun 1998 tentang Perbankan,

Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersama-kan

dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjamam-

meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak

peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan

pemberian bunga.

Menurut Kasmir (2016:73) tentang kredit : Pembiayaan atau kredit

adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain

yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau

tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi

hasil.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

kredit dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya dapat diukur dengan

uang. Kemudian adanya kesepakatan antara bank dengan (kreditor) dengan

nasabah penerima kredit (debitur), bahwa mereka sepakat sesuai dengan

perjanjian yang telah dibuat. Dalam perjanjian kredit tercakup hak dan
xlv

kewajiban masing-masing pihak, termasuk jangka waktu serta bunga yang

telah disepakati.

III.1.7. Unsur-unsur Kredit

Unsur-unsur Kredit terdiri dari :

a. Waktu, yang menyatakan bahwa jarak antara saat persetujuan

pemberian kredit, dan pelunasannya.

b. Kepercayaan, yang melandasi pemberian kredit oleh pihak

kreditur kepada debitur, bahwa setelah jangka waktu tertentu

debitur akan mengembalikkannya sesuai kesepakatan yang

telah disetujui oleh kedua belah pihak.

c. Penyerahan, yang menyatakan bahwa pihak kreditur

menyerahkan nilai ekonomi kepada debitur yang harus

dikembalikan setelah jatuh tempo.

d. Risiko, yang menyatakan adanya resiko yang mungkin timbul

selama jangka waktu antara pemberian dan pelunasannya.

e. Persetujuan atau perjanjian, yang menyatakan bahwa antara

kredit dan debitur terdapat suatu persetujuan dan dibuktikan

dengan suatu perjanjian.

Dalam UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana

telah diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998 (UU Perbankan) dan

berdasarkan pasal tersebut terdapat beberapa unsur perjanjian kredit yaitu :


xlvi

a. Penyediaan uang atau tahigan yang dapat dipersamakan

dengan itu;

b. Berdasarkna persetujuan atau kesepakatan pinjam antara bank

dengan pihak lain;

c. Terdapat kewajiban pihak peminjam untuk melunasi utangnya

dalam jangka waktu tertentu;

d. Pelunasan utang yang disertai dengan bunga.

III.1.8. Nasabah

Menurut Otoritas Jasa Keuangan “Nasabah adalah perseorangan

atau badan yang menggunakan atau menerima fasilitas bank, baik dalam

bentuk produk maupun jasa.”.

Klasifikasi Nasabah bank dapat dibagi menjadi tiga jenis yang

dibagi berdasarkan syarat tertentu dan pemahamannya mengenai

Structured Products. Menurut peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

7/POJK.30/2016 “ Stuctured Products adalah produk bank yang

merupakan penggabungan antara dua atau lebih instrument keuangan

berupa instrument keuangan nonderivatif dan derivatif dengan derivatif.”.

1. Nasabah Ritel

Nasabah Ritel adalah pelanggan bank yang bukan termasuk

ke dalam pelanggan bank eligible dan Profesional.


xlvii

2. Nasabah Eligible

Nasabah Eligible adalah pelanggan bank yang telah

memiliki pemahana terhadap karakteristik, fitur, risiko dari

structured product. Klasifikasi lain untuk pelanggan ini adalah

sebagai berikut :

 Nasabah perorangan yang memiliki portofolio asset berupa kas,

giro, tabungan kurang Rp5.000.000.000 (lima miliar rupiah);

 Perusahaan yang bergerak di bidang keuangan berupa dana

pension atau perusahaan perasuransi sepanjang tidak

bertentangan denganperaturan perundang-undangan di bidang

dana pension dan usaha perasuransian yang berlaku;

 Perusahaan dengan modal setidaknya Rp5.000.000.000,-(lima

miliar rupiah) atau ekuivannya dalam valuta asing dan telah

melakukan kegiatan paling kurang 12 bulan berturut-turut.

3. Nasabah Profesional

Nasabah Profesional adalah pelanggan bank yang dianggap

telah mampu memahami karakteristik, fitur, dan risiko dari

structure product. Kriteria pelanggan bank ini adalah sebagai

berikut :

 Pemerintah Republik Indonesia atau pemerintah negara lain;

 Bank atau lembaga pembangunan multilateral;


xlviii

 Bank yang memiliki modal lebih dari Rp20 miliar dan

melakukan kegiatan usaha selama 36 bulan berturut-turut;

 Perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, seperti bank,

perusahaan sekuritas, dan perusahaan pembiayaan produk

berjangka yang tidak bertentangan dengan undang-undang

terkait.

III.1.9. Perbedaan Bank Umum dengan Bank Perkreditan Rakyat

Perbankan Indonesia memang memiliki peranan yang sangat

penting. Fungsi utama perbankan Indonesia yaitu sebagai penghiimpun

dan penyalur dana masyarakat. Di Indonesia terdapat jenis bank yaitu

Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Perbedaannya dapat dilihat

dari :

a. Definisi Bank Umum dan Bank Perkredita Rakyat menurut

Undang-undang No. 10 Tahun 198 pasal 1

Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan

usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan Prinsip Syariah

yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran. Usaha bank umum salah satunya menghimpun dana

dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito,

tabungan berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan/atau bentuk

lainnya yang dipersamakan dengan itu.

Sedangkan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank

yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau


xlix

berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Usaha BPR

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa

deposito berjangka, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang

dipersamakan dengan itu.

Dari dua defiisi atau arti dari UU No. 10 Tahun 1998 Pasal

1 ini maka bida didapatkan perbedaan kedua jenis bank ini dalam

kegiatannya. Bank umum sendiri kegiatannya adalah memberikan

jasa dalam lalu lintas pembayaran seperti kliring dan jual beli

valuta asing sedangkan pada kegiatan Bank Perkreditan Rakyat

tidak. Karena kegiatan Bank Perkredita Rakyat ini tidak melayani

pemberian jasa dalam lalu lintas pembayaran makan Bank

Perkreditan Rakyat tidak terlibat dalam kriling dan kegiatan usaha

valuta asing. Perbedaan berikutnya dari kedua jenis bank ini bisa

ditinjau dari bentuk simpanan dana yang dihimpun dari

masyarakat. Jika Bank Umum menghimpun dananya dalam bentuk

giro dan sertifikat deposito, maka Bank Perkreditan Rakyat tidak

menghimpun dananya dalam bentuk giro dan sertifikat deposito.

Dari sini maka dapat disimpulkan bahwa Bank Perkreditan Rakyat

tidak dapat melakukan transaksi giral, namun Bank Umum dapat

melakukan transaksi giral.

b. Tugas Bank Umum dan Bank Perkredita Rakyat

Bank Umum
l

 Pemberian kredit;

 Menghipun dana yang berasal dari masyarakat berbentuk

simpanan;

 Menerbitkan surat atas pengakuan hutang;

 Menjual, membeli dan juga menjamin risiko sendiri

berdasarkan kepentingan nasabah maupun perintah dari

nasabahnya itu sendiri, meliputi surat hutang, surat-surat wesel,

sertifikat Bank Indonesia, kertas perbendaharaan negara,

obligasi, surat dagang yang berjangka serta surat berharga yang

lainnya;

 Meminjamkan dana, meminjam atau menempatkan dana, entah

itu memakai sarana telekomunikasi, memakai surat wesel;

 Menerima pembayaran atas tagihan surat berharga;

 Menyediakan tempat penyimpanan surat berharga dan barang;

 Melakukan utang piutang;

 Melakukan kegiatan valuta asing;

 Melakukan kegiatan dalam hal penyertaan modal bank maupun

perusahaan lain;

 Bertindak sebagai pengurus dan pendiri dana pension

berdasarkan peraturan undang-undang.

Bank Perkreditan rakyat

 Memberikan kredit;
li

 Menghimpun dana masyarakat berupa tabungan, deposito

berjangka ataupun lainnya yang serupa;

 Menawarkan penempatan dana dan pembiayaan melalui prinsip

syariah, berdasarkan ketetapan dari Bank Indonesia;

 Menempatkan dananya berbentuk Sertifikat Bank Indonesia,

sertifikat deposito, tabungan bank lain, dan deposito berjangka.


lii

III.1.9.1.

III.2.

III.2.1.

III.2.1.1.

III.3.

III.3.1.

III.3.1.1.

III.4.

III.4.1.

III.4.1.1.

III.5.

BAB IV

Anda mungkin juga menyukai