BAHASA ARAB
(Baca Tulis Al-QUR’AN)
Penyusun:
Arief Fitriyanto, S.E.Sy M.Si (0312058901)
Pada Kesempatan ini, penyusun tidak lupa ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penyusun, baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam penyusunan modul ini sampai selesai. Dengan kerendahan hati,
perkenankanlah penyusun menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Gunawan Suryoputro, M.Hum selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Prof.
DR. Hamka
2. Prof. Dr. Abd. Rahman Ghani, M.Pd, selaku Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah
Prof. DR. Hamka
3. Dr. Zamah Sari, M.Ag, selaku Wakil Rektor II Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
Hamka
4. Dr. Tri Wintolo Apoko, M.Pd, selaku Ketua Lembaga Pendidikan dan Pengajaran
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.
5. Dr. Zulfahmi, M.Si, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Prof. DR. Hamka
2
DAFTAR ISI
halaman
3
B. Materi Pokok………………………………………………………. 17
C. Uraian Materi……………………………………………………… 17
1. Pengertian Idzhar………………………………………….. 17
2. Idzhar Syafawi……………………………………………. 19
D. Rangkuman………………………………………………………. 19
E. Latihan Tugas
BAB VI HUKUM BACAAN IKHFA
A. Kompetensi Dasar…………………………………………………. 21
B. Materi Pokok………………………………………………………. 21
C. Uraian Materi……………………………………………………… 21
1. Pengertian Ikhfa……………………………………………. 21
2. Huruf-Huruf Ikhfa…………………………………………. 21
3. Ikhfa Syafawi………………………………………………. 21
D. Rangkuman………………………………………………………… 23
E. Latihan Tugas…………………………………………………….... 24
BAB VII HUKUM BACAAN IDGHAM
A. Kompetensi Dasar…………………………………………………. 25
B. Materi Pokok……..………………………………………………… 25
C. Uraian Materi……………………………………………………… 25
1. Pengertian Idgham………………………………………….. 25
2. Pembagian Idgham Bighunnah dan Bilaghunnah…..……… 25
3. Idgham Mimi….…………………………………………… 26
4. Idghom Mutamatsilain, Mutajannisain, Mutaqarribain…….. 27
D. Rangkuman ……………………………………………………….. 28
E. Latihan Tugas …………………………………………………….. 29
BAB VIII HUKUM BACAAN IQLAB
A. Kompetensi Dasar………………………………………………… 30
B. Materi Pokok……………………………………………………… 30
C. Uraian Materi……………………………………………………… 30
BAB IX HUKUM BACAAN QALQALAH
A. Kompetensi Dasar………………………………………………… 32
B. Materi Pokok……………………………………………………… 32
C. Uraian Materi……………………………………………………… 32
1. Pengertian Qalqalah……………………………………….. 32
2. Pembagian Qalqolah………………………………………. 32
3. Perbedaan Qalqalah Sughra dan Kubra……………………. 33
D. Rangkuman………………………………………………………… 34
E. Latihan Tugas……………………………………………………… 35
GLOSARIUM ………………………………………………………………… 36
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 37
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mata kuliah Bahasa Arab di FEB UHAMKA merupakan salah satu komponen
mata kuliah yang menekankan pada kemampuan membaca dan menulis Al-Quran
dengan benar, serta hafalan terhadap surah-surah pendek dalam Al-Quran, pengenalan
arti atau makna secara sederhana surah-surah pendek tersebut, dan tentang akhlak
terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui keteladanan dan
pembiasaan.
Secara substansial Mata kuliah Bahasa Arab memiliki kontribusi dalam
memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mencintai kitab sucinya, mempelajari
dan mempraktikkan ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Quran sebagai
sumber utama ajaran Islam dan sekaligus menjadi pegangan dan pedoman hidup dalam
kehidupan sehari-hari. Ruang lingkup Mata Pelajaran Al-Quran di FEB UHAMKA
meliputi pengetahuan dasar membaca dan menulis Al-Quran yang benar sesuai dengan
kaidah ilmu tajwid, hafalan surah-surah pendek dalam Al- Quran dan pemahaman
sederhana tentang arti dan makna kandungan serta pengamalannya melalui keteladanan
dan pembiasaan dalam kehidupan sehari- hari, pemahaman dan pengamalan melalui
keteladanan.
Modul pendalaman materi Al-Quran ini terdiri atas berbagai topik yang
disesuaikan dengan ruang lingkup, standar kompetensi, dan kompetensi dasar yang
terdapat dalam Standar Isi, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Modul ini mengkaji
kaidah ilmu tajwid dalam bacaan Al-Quran. Secara spesifik modul ini membahas materi
memahami kaidah ilmu tajwid dan menerapkan kaidah-kaidah ilmu tajwid. Materi
tersebut dijabarkan ke dalam kompetensi dasar menerapkan tanda baca waqof,
memahami dan menerapkan bacaan ghunnah, memahami dan menerapkan bacaan al-
Qomariyah dan al-Syamsiyah, memahami dan menerapkan bacaan mad, memahami dan
menerapkan hukum bacaan idhar, ikhfa, idgham bighunnah, idgham bila ghunnah, dan
iqlab.
5
B. Deskripsi Singkat
Ilmu tajwid merupakan salah satu komponen materi dalam pembelajaran Al-
Quran Hadis, yaitu sebagai komponen pokok materi pembelajaran Al-Quran Hadis.
Dengan mempelajari ilmu tajwid, Saudara akan memiliki kemampuan membaguskan
atau membuat jadi bagus bacaaan Al-Quran yang Saudara lakukan. Ilmu tajwid, yaitu
ilmu yang memberikan pengertian tentang hak-hak mustahaqqul huruf ‘sifat huruf’.
Menurut Imam Jalaluddin as-Suyuthi, tajwid, yaitu memberikan huruf akan hak-haknya
dan tertibnya, mengembalikan huruf kepada makhroj dan asal (sifatnya) serta
menghaluskan pengucapan dengan cara yang sempurna tanpa berlebih- lebihan,
serampangan, tergesa-gesa, dan dipaksakan. Menurut Syekh Muhammad Al-Makhmud
tujuan mempelajari ilmu tajwid adalah agar dapat membaca ayat-ayat Al-Quran secara
betul (fasih) sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah saw, juga agar dapat memelihara
lisan dari kesalahan- kesalahan ketika membaca Al-Quran.
Pokok bahasan ilmu tajwid dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu haqqul huruf
dan mustahaqqul huruf. Haqqul Huruf, yaitu segala sesuatu yang lazimat (wajib ada)
pada setiap huruf. Hak huruf ini meliputi sifat-sifat huruf (sifatul huruf) dan tempat-
tempat keluarnya huruf (makhorijul huruf). Apabila hak huruf ditiadakan, maka semua
suara yang diucapkan tidak mungkin mengandung makna karena bunyinya menjadi
tidak jelas. Mustahaqqul Huruf, yaitu hukum-hukum baru (aridlah) yang timbul oleh
sebab-sebab tertentu setelah hak-hak huruf melekat pada setiap huruf. Mustahaqqul
huruf meliputi hukum-hukum seperti izhar, ikhfa’, iqlab, idghom, qolqolah, ghunnah,
tafkhim, tarqiq, mad, waqof, dan lain-lain.
C. Sedantar Kompetensi.
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami kaidah-kaidah ilmu 1. Memahami tanda baca waqof.
tajwid dalam bacaan Al-Quran. 2. Menerapkan tanda baca waqof.
2. Menerapkan kaidah- kaidah ilmu 3. Memahami bacaan ghunnah, al-
tajwid dalam bacaan Al-Quran. qomariyah dan al-syamsiyah.
4. Menerapkan bacaan ghunnah, al-
qomariyah dan al-syamsiyah.
5. Mengenal bacaan mad.
6. Menerapkan bacaan mad.
7. Memahami hukum bacaan idhar dan
ikhfa’ .
8. Menerapkan hukum bacaan idhar dan
6
ikhfa’ .
9. Memahami hukum bacaan idghom
bighunnah, idghom bilaghunnah, dan
iqlab.
10. Menerapkan hukum bacaan idghom
bighunnah, idghom bilaghunnah, dan
iqlab.
11. Menyebutkan arti iqlab dan
huruf
iqlab.
12. Membaca dan menerapkan tanda
baca
syiddah.
D. Peta Konsep.
Pengertian Mad
Dasar Hukum Mad
Pembagian Mad
Bacaan
Qalqalah Ikhfa
Idghom
Pengertian Idghom
Pembagian Idghom
Ighom Bighunnah
Idghom Bila Ghunnah
Idghom Mimy
Perbedaan masing-masing Idghom
Idghom Shagir dan Idghom 7
Kabir
BAB II
TANDA BACA WAQOF
A. Kompetensi Dasar
Menerapkan tanda baca waqof
B. Materi Pokok
1. Pengertian waqof.
2. Dasar Hukum waqof.
3. Skema macam-macam waqof.
C. Uraian Materi
1. Pengertian Waqof
Sahabat Ali bin Abi Thalib r.a. pernah mengatakan bahwa membaca Al-
Quran dengan tartil maksudnya adalah membaguskan pengucapan huruf dan
mengerti tempat-tempat waqof. Ahli tajwid juga sepakat menghentikan suatu
bacaan waqof merupakan satu hal yang mutlak diketahui oleh Qori’ (orang yang
membaca Al-Quran), bahkan ada yang berpendapat bahwa seorang guru belum
diperkenankan memberi ijasah bacaan kepada muridnya, sebelum murid mengerti
betul masalah waqof.
Dari beberapa pendapat di atas, jelaslah bahwa waqof sangat penting, karena
seorang pembaca Al-Quran tidak mungkin menyelesaikan satu surah atau satu
kisah dalam satu nafas, sedangkan mengambil nafas dalam bacaan itu dilarang.
Maka cara yang terbaik adalah dengan berhenti pada tempat yang baik dan
disukai.
9
3. Skema Macam-Macam Waqaf
ُ اﻟﻮ ْﻗ
ﻒ َ
ﺎريﱡ ْ
ِ اﻻﺧ ِﺘ َﺒ ﺎريﱡ ْ
ِ اﻻﺧ ِﺘ َﯿ ﺎريﱡَ اﻻ ْﻧ ِﺘ
ِ ﻈ اريﱡ
ِ اﻻﺿْﻄ َﺮ
ِ
ُ اﻟﻮ ْﻗ
ﻒ اﻟﺘﱠﺎ ٌم َ ُ اﻟﻮ ْﻗ
ﻒ اﻟ َﻜﺎ ِﻓ ﱡﻲ َ ُ اﻟﻮ ْﻗ
ﻒ َ ُ اﻟﻮ ْﻗ
ُﻒ اﻟ َﻘ َﺒﯿْﺢ َ
D. Rangkuman
Menurut bahasa, waqof adalah al-habsu ( ُ)اﻟ َﺤﺒْﺲ, artinya menahan. Sedang menurut
istilah, waqof adalah: “Memutuskan suara pada suatu kalimat dalam waktu tertentu,
tidak begitu lama, kemudian mengambil nafas satu kali dengan niat untuk memulai
kembali bacaan Al-Quran”.
Sebagai dasar hukum dari waqof adalah Al-Quran dan Hadis, dasar- dasar tersebut
antara lain: “Dan bacaan Al-Quran itu dengan tartil”.
Dilihat dari sebabnya, secara umum waqof terbagi menjadi empat bagian, yaitu:
waqof idhthirory, waqaf intizhory, waqaf ikhtibary, dan waqaf ikhtirary.
10
Menurut bahasa, idhthirory berasal dari kata “”ﺿ َﺮ َر
َ yang artinya darurat
(terpaksa). Sedangkan menurut istilah, waqof idhthirory ialah:
ﺎت
ِ اﻟﺮِّوا َﯾ
َ ف ِ ﺎﻏَﯿْﺮھ َِﺎﺣ َﯿْﻦ َﺟْﻤﻌُﮭُﻞ ِﻻ ْ ِﺧﺘ َﻼ َ ُ َھﻮ َْان َ ِﯾﻘ َﻒ ﻋَﻠﻰ َ ِ َﻠﻛﻤٍﺔ ِ َﻟﯿ
ِ ﻌْﻄ َﻒ ﻋََﯿْﻠ َﮭ
“Berhenti (menunggu) pada suatu kalimat guna dihubungkan dengan kalimat
lain pada bacaan yang tengah dibaca, ketika ia menghimpun beberapa qiraat dan ada
beberapa perbedaan riwayat”.
Ikhtibary berarti memberi keterangan, yang berasal dari kata “”ﺧﺒﺮ. Sedangkan
menurut istilah, waqof ikhtibary adalah:
َ ﺎرى َﻛ
ُ ﯿْﻒ َ ِﯾﻘ
ﻒ َ ﻄﻮ ِْع َو َاﻟﻤﻮْﺻُﻮ ِْل َاْو ِﺑ
ِ ﺴُﻸ ِل ُﻣْﻤﺘ َِﺤ ٍﻦ َاْوﺗَﻌْ ِﻠﯿْﻢ اﻟ َﻘ ُ اﻟﻤﻘ
ْ َ ﻒ ﻋَ َﻠﻰ َ ِﻠﻛَﻤ ٍﺔ ِﻟ َﺒﯿ ِﺎن
َ ُھَﻮ َْان َ ِﯾﻘ
“Berhenti pada suatu kalimat untuk menjelaskan Al-Maqthu’ (kalimat yang
terpotong) dan Al-Maushul (kalimat yang tersambung), atau karena pertanyaan seorang
penguji kepada seorang gori yang sedang belajar bagaimana cara mewakafkannya.”
Ikhtiyary berasal dari kata “ ”ﺧَ ﯿَ َﺮyang berarti memilih. Sedang menurut istilah,
waqof ikhtiyari adalah: “Waqof yang disengaja (dipilih) bukan karena suatu sebab,
sepeti sebab- sebab di atas”.
E. Latihan/Tugas
1. Mengingat seorang qori’ tidak boleh menghentikan bacaan Al-Quran
dengan sengaja pada waqof qobich kecuali karena keadaan darurat, seperti
kehabisan nafas, bersin, batuk, dan lain-lain, yang semuanya masuk kategori
waqof idltirory. Bagaimanakah cara melanjutkan bacaan yang dihentikan
secara darurat?
2. Bagaimana cara membaca ayat dengan menggunakan waqof hasanterhadap
ayat berikut ini:
ْ اِنﱠ ا ِﻻ ْﻧﺴَﺎنَ ﻟَﻔﻰ ُﺣ
٢: ﺴ ٍﺮ
11
b. waqof inthidory
c. waqof ikhtiyari
d. waqof ikhtibary
4. Sebutkan dasar hukum waqof menurut Al-Quran dan Hadis?
BAB III
A. Kompetensi Dasar
Menerapkan bacaan al-qomariyah dan al-syamsiyah
B. Materi Pokok
1. Alif Lam Qamariyah
2. Alif Lam Syamsiyah
3. Skema La ta’rif
C. Uraian Materi
1. Alif Lam Qamariyah
Alif Lam Qomariyah disebut juga izhar qomariyyah ( ُ) َ َﻗﻤ ِ َﯾﺮُﺔ ِاﻻ ْﻇ َﮭﺎر. Hukum
alif lam qomariyyah terjadi apabila alif lam bertemu dengan salah satu
huruf qomariyyah. Adapun lam ta’rif ( )الadalah lam yang masuk pada kata
benda (isim) dan didahului oleh hamzah washal. Hukum lam ta’rif
membahas tentang alif lam ( )الketika menghadapi huruf hijaiyyah, baik
yang tergolong huruf-huruf qomariyyah maupun huruf-huruf syamsiyyah.
Hukum lam ta’rif ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu alif lam
qomariyyah ( ) َ َﻗﻤ ِ َﯾﺮُﺔالdan alif lam syamsiyyah () َ ْﺷﻤ ِ َﺴﯿْﺔ ال.
Qomariyyah diambil dari kata qomar ( )ﻗَ َﻤ ٌﺮyang berarti bulan,
karenanya, alif lam qomariyyah harus dibaca dengan jelas dan terang
laksana memandang bulan. Disebut juga dengan izhar qomariyyah, karena
alif lam menghadapi huruf-huruf qomariyyah yang harus dibaca izhar atau
jelas.
Dalam hal penulisan, hukum alif lam qomariyyah memakai sukun
pada huruf lamnya sebagai tanda bahwa huruf tersebut harus dibaca dengan
12
terang dan jelas. Huruf-huruf qomariyyah seluruhnya berjumlah 14 huruf
yang terkumpul dalam kalimat:
ُﺧَﻒ َﻋﻘِ ْﯿ َﻤﺔ
ْ ﻚ َو
َ اِﺑ ِْﻎ َﺣ ﱠﺠ
“Sempurnakan ibadah hajimu karena takut tidak diterima”.
13
ط = ُ ﺎر
ق ِ اﻟﻄﱠ ن = اﻟﻨﱠ ِﻌ ْﯿ ُﻢ
ث = ﺚُ ُاﻟﺜﱡﻠ د = اﻟ ﱠﺪ ِﻋ ْﻲ
ص = َاﻟﺼﱠﺎ ِدﻗَﻮْ ن س = اﻟ ﱠﺴ َﻤ ْﯿ ُﻊ
ر = ﺎنُ اﻟﺮﱠﺣْ َﻤ ظ = اﻟﻈﱠﺎ ِھ ُﺮ
ت = اﻟﺘﱠ َﻜﺎﺛُ ُﺮ ز = اﻟﺰوْ ُر ﱡ
ض = اﻟﻀﱡ َﺤﻰ ش = اﻟ ﱠﺸ ُﻜﻮْ ُر
ذ = اﻟ ِّﺬ ْﻛ ُﺮ ل = اﻟﻠﱠ ْﯿ ُﻞ
D. Rangkuman
Lam ta’rif adalah lam yang masuk pada kata benda (isim) dan didahulukan
oleh hamzah washal. Hukum lam ta’rif membahas tentang alif lam Ketika
menghadapi huruf hijaiyyah, baik yang tergolong huruf-huruf qomariyyah
maupun huruf-huruf syamsiyyah. Hukum lam ta’rif ini terbagi menjadi dua bagian,
yaitu alif lam qomariyyah ( )ﻗَ َﻤ ِﺮﯾَﺔُ الdan alif lam syamsiyyah () َﺷ ْﻤ ِﺴﯿَ ْﺔ ال.
ُ
Alif lam qomariyah disebut juga izhar qomariyyah ( ُ) َ َﻗﻤ ِ َﺮﯾﺔ ِاﻻ ْﻇ َﮭﺎر. Hukum alif
qomariyyah terjadi apabila alif lam bertemu dengan salah satu huruf qomariyyah
yang 14 dan terkumpul dalam nazham kalimat:
2. Coba jelaskan pengertian dari alif lam qomariyah dan alif lam
syamsiyah!
3. Apa perbedaan antara alif lam qomariyah dan alif lam syamsiyah?
15
BAB IV
HUKUM BACAAN MAD
A. Kompetensi Dasar
Mengenal dan menerapkan bacaan mad thabi’i, mad waajib muttasil, dan
mad jaa’iz munfasil.
B. Materi Pokok
1. Pengertian mad.
2. Dasar hukum mad.
3. Pembagian mad.
C. Uraian Materi
1. Pengertian madd
Salah satu hukum yang juga penting dipelajari dalam ilmu tajwid
adalah hukum madd, karena itu pemahaman yang minim mengenai hukum
madd ini akan menyebabkan qori jatuh pada kesalahan, misalnya
memendekkan huruf yang seharusnya dibaca panjang atau sebaliknya.
Madd menurut bahasa adalah “ ” َاو َِّﯾﻟﺰ ُﺎدَة َاﻟﻤ ﱡﻂartinya memanjangkan dan
menambah. Sedangkan menurut istilah, madd adalah:
ِ ْف ِ ْﻣﻦ َﺣﺮ
ْفا َﺪِّﻟﻤ ِ ﻃﻟُﺔ اﻟﺼﱠﻮ
ٍ ْت ِﺑ َﺤﺮ ِا َﺎ
Huruf yang memberi status madd ada tiga, yaitu alif, wawu, dan ya.
Ketiga huruf ini menjadi huruf madd apabila dalam keadaan mati, dengan
syarat sebelum alif ada huruf berharakah fathah, sebelum wawu ada huruf
berharakat dhomah, dan sebelum ya ada huruf berharakat kasroh, contoh:
َﻣﺎ – َﻟَﺎﮭ – ُ ْﻓﻮ – َﻣﻮ َْﺳﻰ – ِﻓﻰ – ِ َﻗﯿْﻞ
Apabila syarat tersebut tidak ada, maka tidak terjadi hukum madd.
Huruf alif senantiasa berstatus huruf madd sedangkan wawu dan ya,
kadangkala bukan sebagai huruf madd. Kata yang mengandung huruf madd
16
diucapkan selama dua harakat.
2. Dasar Hukum Madd
Sebagai dasar hukum ditetapkannya hukum madd adalah Hadis yang
diriwayatkan oleh sahabat Abdullah bin Mas’ud yang berbunyi:
Ibnu Mas’ud mengajar seseorang membaca Al-Quran. Orang
tersebut membaca ayat: Innamash-shadaqotu lil foqro’i wal masakin-
dengan pendek. Ibnu Mas’ud berkata: “tidak demikian Rasulullah
membacakannya kepadaku”. Bagaimana Rasulullah membacakannya?
Tanya orang itu: Ibnu Mas’ud menjawab seraya membaca: Innamash-
shadaqotu lil foqro’i wal masakin-dengan memanjangkan huruf Madd (R.
Thobroni).
Syeikh Ibnu Jazari berpendapat bahwa Hadis ini memiliki sanad
yang kuat dan menjadi dasar hukum adanya hukum madd dalam membaca
Al-Quran. Dalam hal ini tidak terdapat perbedaan pendapat di kalangan ahli
tajwid, karena selain Hadis tersebut, hukum madd ini dikuatkan pula
dengan ijma ulama.
Perlunya mempelajari dan menerapkan hukum madd ini adalah untuk
menjaga kemurnian Al-Quran sebagaimana yang diterima Rasulullah saw
dari Allah melalui malaikat Jibril mengenai mana yang diucapkan panjang
dan mana yang diucapkan pendek, disamping untuk menjaga makna ayat,
yang kalau dilanggar mengakibatkan rusak atau berubahnya makna ayat
yang dibaca.
3. Pembagian Mad
Dalam ilmu tajwid, madd dibagi menjadi dua bagian, yaitu: madd
asli ( )اﻟ َﻤ ُّﺪاﻻَﺻْ ِﻞdan mad far’i ()اﻟﻔَﺮْ ِﻋ ﱞﻰ اﻟ َﻤ ﱡﺪ.
a. Mad Ashly
b. ِ اﻟﻤ ﱡﺪ
Madd Iwadl ( ُاﻟﻌ َﻮاض ّ )
Menurut bahasa, madd artinya panjang, sedang iwadl artinya
pengganti. Menurut istilah, mad iwadl adalah:
madd iwadl adalah bacaan panjang pada akhir kata (kalimat) sebagai
18
ganti dari suara tanwin fathah yang tidak lagi berbunyi karena bacaan
yang tidak terletak pada ta marbuthah ()ة, tanwin fathah yang teletak
tanpa madd.
maka menjadi madd jaiz munfasil, seperti: ﯾُﺆَ ِّد ِه َاِﻟَ ْﯿﻚ
d. Madd Badal
19
Dengan kata lain, madd badal terjadi karena huruf madd
didahului oleh hamzah. Jika huruf yang mendahului huruf madd itu
bukan hamzah atau selain hamzah, maka hukumnya tetap madd ashly.
D. Rangkuman
اﻟﻤ ﱡ
Madd menurut bahasa adalah “ﻂ َ اﻟﺰﺎدَ ُة
” َو ِّ َﯾartinya memanjangkan dan
menambah. Sedangkan menurut istilah, Madd adalah:
ِ ْف ِﻣ ْﻦ َﺣﺮ
ِّْف َاﻟﻤﺪ ِ ِْا َﻃﺎ َﻟ ُﺔ اﻟﺼﱠﻮ
ٍ ت ِﺑ َﺤﺮ
Memanjangkan suara pada salah satu dari huruf madd (asli). Sebagai
dasar hukum ditetapkannya hukum madd adalah Hadis yang diriwayatkan
oleh sahabat Abdullah bin Mas’ud yang berbunyi:
Ibnu Mas’ud mengajar seseorang membaca Al-Quran. Orang tersebut
membaca ayat: Innamash-shadaqotu lil foqro’i wal masakin- dengan
pendek. Ibnu Mas’ud berkata: tidak demikian Rasulullah membacakannya
kepadaku. Bagaimana Rasulullah membacakannya? Tanya orang itu: Ibnu
Mas’ud menjawab seraya membaca: Innamash-shadaqotu lil fuqrô’i wal
masâkin-dengan memanjangkan huruf madd.
Dalam ilmu tajwid, madd dibagi menjadi dua bagian, yaitu: madd asli (
setelah kasroh, contoh: ﻓِْﯿِﮫ. Mad ashli (mad thabi’i) ini terbagi menjadi
ِ اﻟﻤ ﱡﺪ
lima bagian, yaitu madd iwadl ( ُاﻟﻌ َﻮاض ّ ), madd badal (اﻟﻤ ﱡﺪ
َ ﺪَل
ِ )اﻟ َﺒ, madd
BAB V
HUKUM BACAAN IDZHAR
A. Kompetensi Dasar
Memahami dan menerapkan hukum bacaan izhar
B. Materi Pokok
1. Pengertian izhar Halqi
2. Izhar syafawi
C. Uraian Materi
1. Pengertian Izhar (Halqi) ()اﻟﺤﻠﻘﻲ اﻹﻇﮭﺎر
“Apabila nun mati atau tanwin menghadapi salah satu dari huruf (halqi)
yang enam, maka dinamakan izhar halqi.”
21
mati dan tanwin ketika menghadapi huruf-huruf yang keluar dari halq atau
.tenggorokan
Hukum nun mati ( )نdan tanwin ( ٌ ٍ ً ) jika bertemu dengan salah satu
huruf hijaiyah mempunyai empat hukum bacaan, yaitu: 1. idzhar ( ;)اﻹﻇﮭﺎر2.
idghom ( ;)اﻹدﻏﺎم3. iqlab ( ;)اﻹﻗﻼبdan 4. ikhfa ()اﻹﺧﻔﺎء. Dodi AhmadFauzi
(2008:95-96) membagi idghom yang dimaksud ke dalam dua jenis idghom,
yaitu idghom bighunnah dan idghom bilaghunnah. Dengan demikian, jika
nun mati dan tanwin bertemu dengan huruf hijaiyah hukum bacaannya
terbagi menjadi lima bagian.
Dalam nadzham dijelaskan:
Untuk nun mati dan tanwin ada empat hukum, maka ambillah semua
pelajaran tersebut.
Nun mati adalah huruf nun yang tidak ber-harakat, baik fathah,
dhamah, maupun kasrah. Nun mati bisa terletak pada kalimat isim, fiil,
maupun huruf, juga bisa terletak di tengah kalimat atau di ujung kalimat.
Keberadaan nun mati akan selalu nyata, baik dalam bentuk tulisan,
pengucapan, washal maupun waqof. Maksudnya, nyata terdengar suara
(bunyi) nun-nya.
Berikut contoh-contoh bacaan izhar halqi:
22
(halq), sedang makhroj nun dan tanwin berada di ujung lidah. Akan tetapi
kesulitan pengucapan apabila diberi hukum lain. Demikian pula huruf nun
atau tanwin termasuk huruf yang mudah pengucapannya, sedang huruf
halqi termasuk berat, dengan demikian tidak mungkin diberi hukum ikhfa
apabila dengan idghom.
2. Idzhar Syafawi
Selain izhar halqi pada hukum nun mati dan tanwin, pada hukum mim
mati juga ada yang dinamakan izhar syafawi. Huruf mim mati adalah setiap
huruf mim dan yang mati (sukun) yang terdapat dalam kata atau kalimat.
Huruf mim mati apabila bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah
mempunyai tiga hukum bacaan, yaitu ikhfa safawi ( )اﻻﺧﻔﺎء اﻟﺸﻔﻮي, idghom
mimi ()اﻟﻤﯿﻤﻰ اﻻﻇﻐﺎم, izhar safawi ()اﻻﻇﮭﺎراﻟﺸﻔﻮي.
Izhar artinya jelas atau terang. Syafawi artinya bibir. Terjadinya izhar
syafawi adalah:
D. Rangkuman
Dalam hukum nun mati dan tanwin ada yang dinamakan izhar. Izhar
menurut bahasa adalah al-Bayan ( )اﻟﺒﯿﺎنartinya jelas. Halqi artinya tenggorokan.
Menurut istilah, izhar ialah: “Mengeluarkan setiap huruf dari makhrojnya tanpa
memakai dengung (sengau) pada huruf yang dibaca izhar.”
Izhar menurut pengertian hukum nun mati dan tanwin adalah: “Apabilan
Nun mati atau tanwin menghadapi salah satu dari huruf (halqi) yang enam, maka
dinamakan izhar halqi.”
Enam huruf dimaksud, terkumpul dalam awal kalimat berikut:
23
ك ِﻋ ْﻠ ًﻤﺎ َﺣﺎ َزهُ َﻏﯿ ِْﺮ ﺧَﺎ ِﺳ ٍﺮ
َ اَ ِﺧﻰ ھَﺎ
Selain izhar halqi pada hukum nun mati dan tanwin, pada hukum mim mati
juga ada yang dinamakan izhar syafawi. Izhar artinya jelas atau terang, syafawi
artinya bibir. Terjadinya izhar syafawi adalah: “Apabila mim mati beretemu
dengan huruf hijaiyyah selain ba dan mim, maka dinamakan izhar
syafawi”.Dengan demikian, huruf izhar syafawi adalah seluruh huruf hijaiyyah
selain ba dan mim.
E. Latihan/Tugas
1. Apa perbedaan nun dan tanwin pada huk nun mati dan tanwin?
2. Apa yang dimaksud dengan izhar halqi dan berikan 3 contohnya?
3. Apa yang Saudara ketahui tentang izhar syafawi?
4. Berikan 5 contoh izhar syafawi!
5. Apa perbedaan antara izhar halqi dan izhar syafawi?
24
BAB VI
HUKUM BACAAN IKHFA
A. Kompetensi Dasar
B. Materi Pokok
1. Pengertian ikhfa.
2. Huruf-huruf ikhfa.
3. Ikhfa syafawi.
C. Uraian Materi
2. Huruf-Huruf Ikhfa
ض–ت–ف–ز–ط–د–س–ق–ش–ج–ث–ذ–ص-ظ
25
Cara membaca huruf ikhfa adalah memadukan antara suara nun mati
atau tanwin dengan suara huruf ikhfa yang ada dihadapannya. Suara ikhfa
akan terdengar samar, antara izhar dan idghom, antara suara nun mati dan
tanwin dengan huruf ikhfa yang dihadapinya. Ketika itu, suara nun mati dan
tanwin masih tetap terdengar namun samar. Demikian juga dengan huruf
ikhfa sudah mulai terdengar namun juga samar. Saat proses ikhfa
berlangsung, suara ditahan sejenak kira-kira dua ketukan, baru kemudian
disambung dengan pengucapan huruf ikhfa.
3. LaIkhfa Syafawi
Selain pembagian ikhfa di atas, pada hukum mim mati juga ada yang
dinamakan ikhfa syafawi ( )اﻟﺸﻔﻮي اﻻﺧﻔﺎء.
Dalam nazham dijelaskan:
Hukum (mim mati) menurut para ulama hanya terbagi atas tiga,
yaitu: ikhfa (safawi), idghom (mimi), dan izhar (syafawi).
Ikhfa artinya samar, syafawi berarti bibir. Ikhfa syafawi hanya terjadi
apabila memenuhi tiga syarat, yaitu apabila Ba ( )بberada setelah mim yang
mati, terjadi di antara dua kata, dan terjadi proses ghunnah. Dari penjelasan
tersebut, diketahui bahwa huruf ikhfa syafawi hanya ada satu, yaitu ba ()ب.
D. Rangkuman
Ikhfa’ menurut bahasa adalah as-satru ( )اﻟ ﱠﺴ ْﺘﺮartinya samar atau tertutup.
Sedang menurut istilah, ikhfa’ adalah: Mengucapkan huruf dengan sifat antara izhar
dan idghom tanpa tasydid serta dengan menjaga ghunnah pada huruf yang di
ikhfakan.
26
Huruf-huruf ikhfa yang berjumlah 15 itu adalah huruf-huruf yang terdapat
pada awal setiap kata dari bait nazham di atas, yaitu:
–ض–ت–ف–ز–ط–د–س–ق–ش–ج–ث–ذ-ظ
ص
Hukum ikhfa dalam nun mait dan tanwin dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
E. Latihan/Tugas
1. Apa pengertian ikhfa menurut bahasa dan istilah?
2. Sebutkan macam-macam ikhfa dalam hukum mim mati dan tanwin?
3. Berikan 3 contoh ikhfa ausath dalam kalimat?
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ikhfa syafawi?
5. Berikan 5 contoh bacaan yang mengandung ikhfa syafawi?
27
BAB VII
HUKUM BACAAN IDGAMI
A. Kompetensi Dasar
Memahami dan menerapkan hukum bacaan idghom bighunnah dan idghom
bilaghunnah.
B. Materi Pokok
1. Pengertian idghom.
2. Pembagian idghom bighunnah dan bilaghunnah.
3. Idghom mimi pada hukum mim mati.
4. Idghom mutamassilain, idgom mutajannisain, idghom mutaqorribain.
C. Uraian Materi
1. Pengertian Idgham
Idghom menurut bahasa adalah: “Memasukan sesuatu kepada
sesuatu”.
ِإ ْدﺧَﺎ ُل اﻟ ﱠﺸ ْﻲ ٍء ﻓِﻲ اﻟ ﱢﺸ ْﻲ ٍء
Sedangkan menurut istilah, idghom ialah: “Bertemunya huruf yang
bersukun dengan huruf yang berharakat sehingga kedua huruf tersebut
menjadi satu huruf dan huruf yang kedua menjadi bertasydid. Kemudian
lisan mengucapkan huruf tersebut dengan sekali ucapan”.
2. Pembagian Idgam Bighunnah dan Bilaghunnah
Idghom dalam hukum nun mati dan tanwin dibagi menjadi dua
Idgham Bighunnah dan Idgham Bilaghunnah.
28
a. Idgham Bighunnah
Secara bahasa idghom artinya “memasukkan”, bighunnah
artinya “dengan dengung”. Dalam pengertian hukum nun mati dan
tanwin, idghom bighunnah ialah: Apabila nun mati dan tanwin
bertemu dengan salah satu huruf idghom yang empat, maka
dinamakan idghom bighunnah.
Keempat huruf idghom bighunnah itu terkumpul dalam lapadz “
ْ”ﯾَ ْﻨ ُﻤﻮ
29
Idghom mimi disebut juga idghom mutamassilain. Dinamakan idghom
mimi karena dalam proses idghom-nya huruf mim dimasukan kepada huruf
mim pula. Sedangkan disebut mutamassilain karena huruf yang berhadapan
sama, baik makhroj maupun sifatnya.
Huruf idghom mimi hanya satu, yaitu mim. Cara membaca idghom
mimi ialah dengan memasukan suara mim yang mati kedalam mim yang ber-
harakat yang ada dihadapannya. Kemudian suara di idghom-kan secara
sempurna tiga harakat dengan suara ghunnah yang keluar dari permukaan
hidung.
4. Idghom Mutamasilaina, Idghom Mutajannisain, dan Idghom Mutaqarribain
م
– ب
ت ط
د – ذ
ظث
Kedelapan huruf tersebut berasal dari tiga kelompok makhroj
huruf yang berbeda, yaitu huruf mim dan ba berasal dari makhroj asy-
syafatain (dua bibir); Huruf ta, tho, dan dal berasal dari makhroj lisan,
tepatnya pada ujung lidah yang bertemu dengan pangkal gigi seri yang
atas; dan Huruf ha, dzal, zho, dan tsa berasal dari makhroj lisan,
tepatnya pada ujung lidah yang bertemu dengan ujung gigi seri yang
atas.
Cara membacanya yaitu dengan memasukkan suara huruf yang
pertama kepada huruf yang kedua sehingga menjadi satu huruf dalam
pengucapan dan bukan pada tulisan. Cara memasukkan huruf dengan
mentasydidkan huruf yang kedua, sehingga huruf yang pertama
diabaikan pengucapannya dan diganti oleh huruf yang kedua. Apabila
proses idghom ini terjadi pada huruf qalqalah atau hams, maka kedua
sifat tersebut tidak akan tampak, karena telah dilebur makhroj dan
sifatnya pada huruf yang kedua.
c. Idgham Mutaqarribain
Mutaqaribain artinya dua hal yang berdekatan. Idghom
mutaqaribain adalah:
ِ اﻟﺼﻔَﺎ
ت ْ اج َو
ِ اﺧﺘَﻠَﻔَﺎ ﻓِﻰ ِ َب اﻟ َﺤﺮْ ﻓ
ِ ﺎن ﻓِﻰ اﻟ َﻤﺤْ َﺮ َ َھُ َﻮ َﻣﺎﺗَﻘ
َ ﺎر
(Bertemunya) dua huruf yang berdekatan makhroj-nya tetapi
sifatnya berlainan.
Cara membacanya tidak berbeda dengan idghom mutajanisain,
yaitu dengan memasukkan suara huruf yang pertama pada huruf yang
31
kedua sehingga menjadi satu huruf dalam pengucapan, bukan dalam
tulisan. Cara memasukan huruf dilakukan dengan mentasydidkan
huruf yang kedua, sehingga pengucapan huruf yang pertama diganti
dengan pengucapan huruf yang kedua. Apabila proses idghom ini
terjadi pada huruf qalqalah atau hams, kedua sifat ini tidak nampak,
karena telah dilebur makhroj dan sifatnya kepada huruf yang kedua.
D. Rangkuman
Idghom menurut bahasa adalah:
Memasukan sesuatu kepada sesuatu.
ِإدْﺧَ ﺎ ُل اﻟ ﱠﺸ ْﻲ ٍء ﻓِﻲ اﻟ ﱢﺸ ْﻲ ٍء
Sedangkan menurut istilah, idghom ialah:
ُﺼ ْﯿ َﺮا ِن َﺣﺮْ ﻓًﺎ ُﻣ َﺸ ﱠﺪدًاﯾَﺮْ ﺗَﻔِ ُﻊ اﻟِّﻠ َﺴﺎ ِن ِﻋ ْﻨ َﺪه ُ ِّك ﺑِ َﺤﯿ
ِ َْﺚ ﯾ ٍ ْاِ ْﻟﺘِﻘَﺎ ُء َﺣﺮ
ٍ ف َﺳﺎ ِﻛ ٍﻦ ﺑِ ُﻤﺘَ َﺤﺮ
اِرْ ﺗِﻔَﺎ َﻋﺔً َوا ِﺣﺪة
Bertemunya huruf yang bersukun dengan huruf yang berharakat sehingga
kedua huruf tersebut menjadi satu huruf dan huruf yang kedua menjadi bertasydid.
Kemudian lisan mengucapkan huruf tersebut dengan sekali ucapan.
Pembagian idghom diantaranya idghom bighunnah dan idghom bila
ghunnah.
E. Latihan/Tugas
1. Apa yang dimaksud dengan idghom dalam hukum nun mati dan tanwin
menurut bahasa dan istilah?
2. Sebutkan pembagian idghom pada hukum nun mati dan tanwin, serta
berikan contohnya masing-masing 3!
3. Apa perbedaan antara idghom mimy pada hukum mim mati dan hukum
idghom, berikan contohnya!
32
BAB VIII
HUKUM BACAAN IQLAB
A. Kompetensi Dasar
Pengertian iqlab
C. Uraian Materi
Pengertian Iqlab
اﻟﻐ ﱠﻨ ِﺔ
ُ اﻋَﺔ
ِ اﺧَﺮ َﻣ َﻊ ُﻣ َﺮ
َ ْف ِ ْف َﻣ َﻜ َﺎن َﺣﺮ
ٍ َﺟﻌْﻞُ َﺣﺮ
“Menjadikan sesuatu huruf kepada makhroj huruf lain dengan tetap menjaga
ghunnah (sengau pada huruf yang ditukar).”
Cara membaca iqlab adalah dengan mengubah suara nun mati atau tanwin
menjadi mim. Kedua bibir dirapatkan untuk mengeluarkan bunyi dengan
dibarengi dengung (sengau) yang keluar dari pangkal hidung. Kemudian ditahan
33
sejenak kira-kira dua ketukan sebagai tanda bahwa di sana terdapat hukum iqlab.
Ada tiga alasan yang dikemukakan oleh jumhur ulama tentang terjadinya
hukum iqlab, yaitu:
a. Karena huruf nun dan tanwin mengandung ghunnah, sedangkan untuk
mengucapkan huruf ba’, bibir harus tertutup, ini akan mengakibatkan
terhalangnya ghunnah apabila dibaca dengan izhar.
b. Antara huruf nun dan tanwin dengan huruf ba’ berbeda makhroj dan sifat,
karena itu ia tidak memenuhi syarat untuk dibaca idghom.
c. Apabila dibaca dengan ikhfa juga tidak mungkin, karena berarti masih
diantara izhar dan idghom.
D. Rangkuman
Iqlab menurut Bahasa adalah:
Memindahkan sesuatu dari bentuk asalnya (kepada bentuk lain).
Sedangkan menurut istilah, iqlab ialah:
Sebagaimana dijelaskan di atas, huruf iqlab hanya ada satu, yaitu ba’ ()ب.
Cara membaca iqlab adalah dengan mengubah suara nun mati atau tanwin
menjadi mim. Kedua bibir dirapatkan untuk mengeluarkan bunyi.
E. Latihan/Tugas
34
4. Bagaimana cara membaca iqlab yang baik?
BAB IX
HUKUM BACAAN QALQALAH
A. Kompetensi Dasar
Mempraktikkan membaca Al-Quran dengan tartil fokus pada huruf qolqolah.
B. Materi Pokok
1. Pengertian qolqolah
2. Pembagian qolqolah
3. Perbedaan qolqolah sughro dan qolqolah kubro
C. Uraian Materi
1. Pengertian Qolqolah
Qolqolah menurut bahasa artinya getaran. Sedangkan menurut ilmu
tajwid artinya getaran suara yang terjadi ketika mengucapkan huruf yang
sukun sehingga menimbulkan pantulan yang kuat, baik karena sukun yang
asli maupun karena dihentikan (di-waqof-kan). (M. KhalilurrahmanAl
Mahfani, 2008:23).
Qolqolah dapat dianalogikan sebagai bola yang jatuh ke tanah,
kemudian memantul lagi ke atas. Huruf-huruf qolqolah ada 5 huruf yang
ْ َ)ﺟ ٍﺪ ﻗ.
yang terkumpul dalam kalimat ( ُﻄﺐ َ Dalam nazham dijelaskan:
Dan qolqolah-kanlah dengan jelas apabila terdapat (huruf
qolqolah) yang mati atau dalam keadaan waqof.
2. Pembagian Qolqolah
35
Qolqolah dibagi menjadi dua, yaitu qolqolah shugro dan qolqolah
kubro.
36
yang lain, akan terdengar mendekati bunyi “e” dalam kata “kera”
dalam bahasa Indonesia. Bahkan bunyi ini cenderung berubah-ubah
tergantung pada harakat huruf sebelum dan sesudahnya. Untuk
memperkaya pemahaman Saudara seputar variasi bunyi pantulan
dalam qolqolah, dapat dilihat dalam beberapa buku Pelajaran Tajwid.
Selain karena faktor sukun asli atau aridli dan di tengah atau di akhir,
ada segi perbedaan yang lain, yaitu:
D. Rangkuman
Qolqolah menurut bahasa berarti bergerak atau bergetar ( ُاﻟ ﱠﺘ َﺤﺮﱡك
ُ)وا ِﻻﺿْ ِﻄ َﺮاب,
َ sedangkan menurut istilah, qolqolah adalah:
Suara tambahan (pantulan) yang kuat dan jelas yang terjadi pada huruf
yang mati setelah menekan pada makhroj huruf tersebut. (Moh. Wahyudi,
2005:153).
Huruf-huruf qolqolah ada 5 huruf yang yang terkumpul dalam kalimat () َ ٍﺟﺪ َﻗ ْﻄ ُﺐ.
Qolqolah dibagi menjadi dua, yaitu qolqolah shugro dan qolqolah kubro.
Qolqolah shugro ( ﻗﻠﻘﻠﺔ¢ )ﺻﻐﺮىmenurut bahasa, shugro artinya kecil. Qolqolah
shugro menurut istilah ialah:
37
ُ ُْﻂ اﻟ َﻜﻠِ َﻤ ِﺔ ﯾُ َﺴ ﱠﻤﻰ ﻗَ ْﻠﻘَﻠَﺔ
ﺻ ْﻐ َﺮى ِ ﻓَ َﻤﺎ َﺳ َﻜﻦَ ِﻣ ْﻨﮭَﺎ ﻓِﻰ َوﺳ
Apabila huruf qolqolah tersebut mati di tengah kalimat, maka dinamakan
qolqolah shugro.
Qolqolah kubro (ﻗﻠﻘﻠﺔ ¢)ﻛﺒﺮى. Kubro artinya besar. Qolqolah kubro menurut
istilah ialah:
Apabila huruf qolqolah tersebut dalam keadaan mati di akhir kalimat, maka ia
dinamakan qolqolah kubro.
E. Latihan/Tugas
1. Apa yang dimaksud dengan qalqalah?
38
GLOSARIUM
Ikhfa : Samar
Iqlab : Memindahkan sesuatu dari bentuk asalnya
39
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahim, Acep Iim, Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap, Bandung: CV. Penerbit
Diponegoro, 2004.
Abubakar, Anwar dan Rohendi, Terjemah & Transliterasi Juz ‘Amma dilengkapi
Ilmu Tajwid, Bandung: Fajar Utama Madani, 2008.
Fauzi, Dodi Ahmad, Juz ‘Amma & Ilmu Tajwid, Jakarta: Edsa Mahkota, 2008. Mahfani.
Rifa’I, N.H., Pintar Ilmu Tajwid Dilengkapi Terjemah Juz ‘Amma dan Doa,
Jombang:Lintas Media, t.t.
Robith, A. Shomad dan Sairuddin, Tuntunan Ilmu Tajwid Praktis, Surabaya: Penerbit
INDAH, 1997.
40
Tekan, Ismail, Tajwidil Al-Quran Karim: Pembahasan Secara Praktis, Populer,
Sistematis, Cetakan Kesepuluh, Jakarta: Al-Husna Dzikro, 1997.
http://quran.al-islam.com/Ahkam/Tree.asp?ID=2&t=TreeSub&RecNo=2&l= ind&Parnt
=1, Tanggal akses, 21 April 2009.
41