Anda di halaman 1dari 12

1

RENCANA PROGRAM KKN


KULIAH KERJA NYATA TIM II TAHUN 2022

KELURAHAN SIDOREJO LOR


KECAMATAN SIDOREJO
KOTA SALATIGA

Oleh :
Hanifa Silvi Azri Syafani/15000119130255

PUSAT PELAYANAN KULIAH KERJA NYATA (P2KKN)


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG 2022
2

HALAMAN PENGESAHAN

Tim KKN pada Kelurahan Sidorejo Lor Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga

No Nama NIM Tanda Tangan

1. Hanifa Silvi Azri Syafani 15000119130255

Mengetahui,
Dosen KKN,

Ir. Sulistyo, MT., PhD


NIP. 196209171991021001
3

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN 2

DAFTAR ISI 3

I. PENDAHULUAN 4
A. Gambaran Umum Lokasi KKN 4
B. Maksud dan Tujuan Laporan 4
C. Metodologi dan Sistematika Pembahasan 4
II. BIDANG PERMASALAHAN 5
III. REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN 6
A. Bidang Kegiatan yang Dipilih, Maksud, Tujuan, dan Sasaran 6
B. Hasil yang Dicapai dan Rencana Tindak Lanjut 7
C. Faktor Penghambat dan Pendukung 8
IV. PENUTUP 9
A. Kesimpulan 9
B. Saran 10
V. LAMPIRAN 10
4

I. PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Lokasi KKN


Kelurahan Sidorejo Lor merupakan sebuah kelurahan di wilayah Kecamatan
Sidorejo, Kota Salatiga yang cukup modern. Sebagian besar masyarakat di kelurahan ini
telah mengenal teknologi modern, terbukti dari banyaknya fasilitas teknologi dari
kelurahan yang telah dimanfaatkan secara maksimal oleh sebagian besar masyarakatnya,
seperti wifi, website, hingga penyediaan layanan daring melalui aplikasi khusus seperti
“Elsimil”, maupun platform yang sudah banyak digunakan seperti Instagram dan
Whatsapp.
Dari segi perekonomian, banyak juga dijumpai Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah yang telah memanfaatkan teknologi untuk memajukan bisnis yang dilakukan.
Hal ini dapat dilihat dari banyaknya usaha kuliner yang telah terdaftar di platform seperti
Gojek, Grab, serta ojek online lokal seperti Osaga (Ojek Salatiga), dan Jeggboy. Promosi
yang gencar juga dilakukan masyarakat kelurahan ini di berbagai platform media sosial
seperti Facebook.
B. Maksud dan Tujuan Laporan
Dibuatnya laporan ini memiliki maksud untuk melengkapi rangkaian tugas
monodisiplin pada KKN TIM II 2022. Selain itu, laporan ini memuat penjelasan
mengenai terlaksananya program yang telah direncanakan secara individu oleh
mahasiswa KKN TIM II 2022.
C. Metodologi dan Sistematika Pembahasan
1. Metodologi
Program yang dilaksanakan diawali dengan survei kebutuhan yang ada di
Kelurahan Sidorejo Lor. Survei ini dilakukan dengan wawancara bebas terhadap beberapa
petugas kelurahan seperti sekretaris dan bagian pelayanan masyarakat. Survei juga
dilengkapi dengan data kepuasan masyarakat yang masih harus ditingkatkan di bidang
fasilitas Kantor Kelurahan Sidorejo Lor. Setelah beberapa masalah dipaparkan oleh para
pegawai kelurahan, diputuskan dua program monodisiplin yang berkaitan dengan bidang
psikologi yang akan dilaksanakan di Kantor Kelurahan Sidorejo Lor.
5

Setelah terlaksananya program, dilakukan sosialisasi mengenai fasilitas baru di


Kantor Kelurahan Kauman Kidul agar fasilitas tersebut bisa berkelanjutan dan
dimanfaatkan secara maksimal sesuai dengan fungsinya.
2. Sistematika Pembahasan
Pembahasan laporan diawali dengan penggambaran wilayah KKN, diikuti dengan
pemaparan permasalahan yang telah didapat melalui survei. Permasalahan yang ada
menjadi faktor penentuan program yang dipilih untuk dilaksanakan. Laporan juga
dilengkapi hambatan serta hal-hal penting yang terjadi selama keberjalanan program yang
ada.

II. BIDANG PERMASALAHAN

Kesadaran masyarakat mengenai teknologi tidak selamanya berdampak baik.


Menurut penuturan dari Sekretaris Kelurahan Sidorejo Lor, adanya pandemic COVID-19
yang mengharuskan anak-anak untuk dekat dengan teknologi seperti gadget, justru
membawa lebih banyak dampak negatif bagi anak. Usia 3-7 tahun merupakan usia yang
seharusnya dimanfaatkan untuk melatih kemampuan anak dari segala sisi. Tidak hanya
sisi kognitif, tetapi juga sisi kemampuan bersosialisasi. Akan tetapi, kedekatan anak
dengan gadget terkadang menghambat perkembangan kemampuan anak – anak. Hal ini
dibuktikan dengan banyaknya anak yang lebih sering bermain dengan gadget dibanding
bermain di luar rumah bersama teman-temannya.
Sekolah daring pun menghalangi kegiatan aktif anak yang seharusnya dilakukan
di kelas. Anak cenderung bersifat pasif dengan hanya menunggu tugas-tugas yang
diberikan melalui media sosial. Oleh sebab itu, program kerja Kuliah Kerja Nyata yang
dilakukan di kelurahan ini hendaknya bisa menciptakan sesuatu yang bisa melengkapi
peran yang hilang dari sekolah akibat adanya pandemi COVID-19. Hal ini didukung juga
dengan fakta bahwa Salatiga telah menjadi Kota Layak Anak, dimana kota dengan gelar
tersebut harus menyediakan lingkngan yang aman dan nyaman untuk membantu tumbuh
kembang anak-anak.
Kedekatan masyarakat dengan teknologi juga membawa dampak negatif lain
dalam hal penyampaian kritik dan saran dari masyarakat untuk pejabat pemerintahan,
6

khususnya kelurahan. Hal ini disampaikan oleh Bapak Agus selaku petugas dalam bidang
pelayanan kelurahan bahwa kebebasan berpendapat di media sosial seringkali membawa
dampak buruk. Hal ini disebabkan oleh kurangnya komunikasi antara kelurahan dan
masyarakat.
Beberapa masyarakat pun lebih memilih menyampaikan hal-hal yang menjadi
unek-unek mereka di media sosial dengan dalih agar lebih cepat dilihat oleh pejabat yang
lebih tinggi seperti walikota dan gubernur. Alhasil, kelurahan pernah menjadi sasaran
kritik dari walikota secara langsung, padahal warga yang bersangkutan tidak pernah
menyampaikan atau berkomunikasi sedikit pun dengan kelurahan. Hal yang lebih
disayangkan adalah sesuatu yang disampaikan melalui media sosial tersebut tidaklah
sesuai dengan kenyataan di lapangan karena mereka hanya berdasarkan cerita dari
orang-orang sekitar. Oleh sebab itu, diperlukan edukasi bagi masyarakat dalam bermedia
sosial, terutama dalam hal mengkritik. Hal ini juga perlu diimbangi dengan keterbukaan
kelurahan akan kritik yang disampaikan.
Dari pemaparan di atas, dapat diketahui bahwa permasalahan yang paling sering
bermunculan adalah mengenai dampak negatif teknologi. Oleh sebab itu, program yang
dilaksanakan akan memiliki kaitan erat dengan teknologi. Dampak negatif adanya
teknologi ini akan ditekan dari sisi psikologi dengan cara menyeimbangkannya dengan
aktivitas lain serta memberi edukasi masyarakat tentang etika dalam menggunakan
teknologi.

III. REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN

A. Bidang Kegiatan, Maksud, Tujuan dan Sasaran

1. Pojok Bermain untuk Anak-Anak (Psikologi Perkembangan)


Program pojok bermain ini merupakan salah satu upaya dari pemenuhan 17
Tujuan dari Pembangunan Berkelanjutan (pendidikan yang bekualitas) yang bertujuan
untuk menyediakan tempat bagi anak untuk bisa belajar secara aktif seperti halnya
pada sekolah-sekolah sebelum adanya pandemi. Pojok bermain ini akan diisi oleh
beberapa mainan yang bisa membantu perkembangan anak dari berbagai sisi seperti
motorik kasar, motorik halus, kognitif, dan kreativitas. Permainan ini juga
memungkinkan anak untuk belajar secara aktif dengan berbagai aktivitas yang
7

dilakukan dalam bermain. Selain itu, anak juga mendapat kesempatan untuk
bersosialisasi dengan anak-anak lain.
Pojok bermain ini akan dibuat di sebuah tempat di Kantor Kelurahan Sidorejo
Lor. Program ini juga dapat membantu memenuhi kriteria Salatiga sebagai kota layak
anak dimana tempat-tempat umum yang diakses oleh masyarakat umum perlu
menyediakan ruang bagi anak-anak. Oleh karena itu, tidak hanya anak-anak yang
tinggal di sekitar keluarahan yang dapat menikmati fasilitas tersebut, tetapi juga
anak-anak yang ikut serta orang tuanya yang berkepentingan di kantor kelurahan dan
harus mengantri.
2. Psikoedukasi dan Kotak Saran (Psikologi Politik, Sosial, dan Komunikasi)
Psikoedukasi yang dibuat akan menyampaikan tentang beberapa etika dalam
bermedia sosial dan menyampaikan kritik dan saran kepada pemerintah. Hal ini
sesuai dengan salah satu pilihan tema pada program kerja monodisiplin yaitu
Netiquette (Network Etiquette). Psikoedukasi tersebut akan berbentuk poster yang
akan ditempel di depan Kantor Kelurahan Sidorejo Lor dan diunggah di akun media
sosial milik kelurahan.
Tidak hanya mengedukasi masyarakat, program ini juga dilengkapi dengan
tempat bagi masyarakat untuk menyampaikan kritik dan saran kepada kelurahan.
Dalam poster yang tertempel, akan dicantumkan nama media sosial kelurahan dimana
masyarakat bisa menyampaikan langsung kekurangan dari pelayanan kelurahan
daripada menyebarluaskannya melalui postingan media sosial.
Selain itu, bagi masyarakat yang hadir langsung ke kantor kelurahan dan
merasakan adanya hal yang pelu diperbaiki dapat langsung menuliskannya di tempat
yang akan disediakan dan memasukkannya ke dalam kotak saran. Adanya kotak saran
di kantor kelurahan ini secara tidak langsung juga menunjukkan bahwa pemerintah
kelurahan sangat terbuka dengan adanya kritik dan saran. Dengan adanya kotak saran
ini, masyarakat akan lebih merasa didengar dan mengetahui bahwa Kantor Kelurahan
Sidorejo Lor sangat terbuka dengan masukan yang ingin disampaikan.
Pertimbangan lain dalam memilih kedua program kerja ini adalah Survei
Kepuasan Masyarakat yang dilakukan kelurahan menunjukkan adanya ketidakpuasan
masyarakat akan sarana dan prasarana yang tersedia di kantor kelurahan. Kedua
8

sarana dan pra sarana baru ini akan diinformasikan kepada warga melalui akun media
sosial kelurahan dan langsung secara lisan kepada setiap warga yang datang untuk
mendapatkan pelayanan dari kelurahan.
B. Hasil yang Dicapai dan Rencana Tindak Lanjut
1. Pojok Bermain untuk Anak-Anak
Pojok bermain yang telah dibuat sangat diterima dengan baik oleh masyarakat.
Baik pengguna pelayanan kantor kelurahan, maupun anak-anak yang bersekolah di
lingkungan sekitar kantor kelurahan. Mereka tertarik untuk bermain di pojok bermain
setiap hari ketika pulang sekolah. Pojok bermain yang ada menyediakan beberapa
permainan yang dapat merangsang perkembangan anak mulai dari kognitif, motorik
kasar, motorik halus, dan kreativitas. Tempat ini juga dilengkapi rak sepatu dan
berbagai peraturan tertulis.
Pojok bermain ini bersifat permanen di Kantor Kelurahan Sidorejo Lor dan akan
ditindaklanjuti oleh bagian Hubungan Masyarakat dalam perawatannya. Untuk dapat
menyempurnakan pojok bermain ini, program selanjutnya dapat memberikan
sumbangan berupa mainan agar lebih bervariasi.
2. Psikoedukasi dan Kotak Saran
Psikoedukasi yang berisi tentang Network Etiquette dipajang di dekat pintu
masuk kantor kelurahan dan dapat dilihat dengan jelas oleh semua pengguna layanan
kelurahan. Psikoedukasi ini dilengkapi kotak saran yang menampung berbagai
aspirasi masyarakat, maupun masukan untuk pelayanan di kelurahan.
Setelah kedua hal tersebut selesai pengerjaannya, hal yang dilakukan adalah
mengedukasi masyarakat yang datang untuk bisa menuliskan kritik dan saran yang
ingin disampaikan langsung kepada pihak kelurahan dan bukan hanya mengumbar di
media sosial.

C. Faktor Penghambat dan Pendukung


1. Faktor Penghambat
Dalam pembuatan pojok bermain ini, semua dana yang dikeluarkan bersifat
individu karena tidak ada pendanaan dari pihak manapun. Padahal, hal ini
membutuhkan biaya yang cukup banyak dan bisa menjadi salah satu fasilitas baru
di Kantor Kelurahan yang bersifat permanen. Selain itu, lokasi pojok bermain ini
terletak di depan pintu masuk Kantor Kelurahan, dimana hal ini sangat rawan
akan pencurian. Oleh sebab itu, hingga saat ini petugas kelurahan masih
menjalankan sistem memasukkan mainan ketika kantor tutup, sehingga pojok
bermain ini belum bisa dipermanenkan 100%.
9

Kotak saran yang dipasang berpotensi memiliki kendala dalam


keberlangsungannya apabila masyarakat yang mengkritik hanya bertujuan untuk
mengundang atensi di media sosial dan bukan bermaksud untuk meningkatkan
pelayanan kelurahan. Jika hal ini terjadi, maka kotak saran ini tidak akan berguna
dan masyarakat akan tetap mengumbar kekurangan dari kelurahan di media
sosial.
2. Faktor Pendukung
Faktor pendukung dari berjalannya dua program kerja ini tidak lain adalah
sama seperti yang didapati ketika survei, yaitu lokasi Kantor Kelurahan yang
dekat dengan sekolah anak-anak, serta masyarakat yang sudah cukup mumpuni
dalam menggunakan teknologi.
Selain itu, kedua program kerja ini diterima dengan baik oleh para pegawai
kantor kelurahan sehingga mereka pun tak enggan untuk membantu mahasiswa
dalam menyelesaikan program ini, seperti memasang kotak saran dan poster,
mengundang anak-anak untuk bermain, serta mengamankan mainan ketika kantor
kelurahan tutup.

IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
Program kerja monodisiplin KKN TIM II UNDIP 2022 yang bertempat di
Kelurahan Sidorejo Lor Salatiga menginisiasi dibuatnya pojok bermain edukatif bagi
anak-anak sebagai upaya menyeimbangkan penggunaan gadget yang semakin tinggi
intensitasnya. Selain itu, sebagai upaya menekan opini tidak beralasan yang semakin
bertebaran di media sosial akibat kemudahan berteknologi, mahasiswa menyediakan
kotak saran yang ada dipasang di dekat pintu masuk kelurahan dan loket pelayanan.
Fasilitas ini juga dilengkapi dengan psikoedukasi berupa poster tentang pentingnya etika
dalam bermedia sosial.
B. Saran
Hal yang bisa dikembangkan dari program kerja ini adalah edukasi secara
langsung kepada masyarakat tentang pentingnya etika dalam bermedia sosial dan
10

menuliskan kritik dan saran yang langsung disampaikan kepada pemerintah setempat,
bukan diumbar di media sosial.
Selain itu, pojok bermain yang ada perlu untuk disosialisasikan secara luas
sehingga seluruh masyarakat Sidorejo Lor bisa menikmati fasilitas tersebut, bukan hanya
masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar kantor kelurahan saja.

V. LAMPIRAN

A. Timeline Pelaksanaan

Minggu ke-
NO Kegiatan
1 2 3 4 5 6

1 Survei kebutuhan

2 Survei ruangan yang akan digunakan

3 Penyusunan proposal

4 Pembuatan psikoedukasi dan kotak suara

5 Pembuatan pojok bermain anak

6 Publikasi ke masyarakat tentang sarana baru

7 Pemantauan penggunaan sarana baru

8 Penyusunan laporan program kerja


11

B. Peta Desa

C. Pelaksanaan dan Hasil Program Kerja I


12

D. Pelaksanaan dan Hasil Program Kerja II

Anda mungkin juga menyukai