Disusun Oleh:
Nama : Kiki Nur Safitri
NPM : 180310190032
Jurusan : Ilmu Sejarah
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS ILMU BUDAYA
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN
Penyusun
2. NPM : 180310190032
2
ABSTRAK
3
A. Latar Belakang
Transformasi digital telah merubah setiap aspek kehidupan, mulai dari hal
dasar seperti komunikasi, belajar mengajar, sampai dengan pekerjaan. Transformasi
digital menuntut masyarakat untuk dapat beradaptasi dengan segala bentuk
perubahan yang ada. Disisi lain, Pemerintah terus melakukan upaya untuk
memastikan masyarakat mendapatkan kemudahan dalam proses adaptasi tersebut
serta terus mendorong pemerataan dan percepatan transformasi digital.
Salah satu upaya Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan
Informatika adalah dengan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait literasi
digital. Literasi digital memiliki 4 pilar utama, yaitu digital skills, digital safety,
digital ethics dan digital culture. Literasi digital merupakan salah satu kecakapan
yang perlu dimiliki oleh setiap masyarakat untuk dapat memanfaatkan kesempatan
atau peluang baru yang muncul yang diakibatkan oleh technology shifts saat ini.
Kecakapan literasi digital yang baik juga diharapkan dapat menghantarkan
masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang beretika, berbudaya dan tentram
dalam penggunaan dan pemanfaatan berbagai aplikasi, layanan dan media yang
memanfaatkan internet. Kecakapan literasi digital diharapkan dapat merata di
seluruh wilayah Indonesia baik perkotaan maupun perdesaan. Namun, saat ini
masih terdapat kesenjangan akses informasi melalui teknologi digital, terutama
masyarakat yang tinggal di pedesaan.
Literasi Digital masyarakat Indonesia saat ini diukur dengan menggunakan
Indeks Literasi Digital yang diperoleh berdasarkan survei kepada 10.000 responden
di 514 Kabupaten/Kota. Tahun 2021, indeks literasi digital Indonesia adalah 3,49
dari skala 1-5. Terdapat sedikit kenaikan dari tahun sebelumnya, yaitu 0,03 poin.
Perbaikan terjadi pada pilar Digital Culture dan Digital Skills, tapi ada penurunan
pada Pilar Digital Ethics dan Digital Safety. Berdasarkan hal tersebut, maka
diperlukan upaya baru yang lebih efektif dalam mendorong peningkatan dan
pemerataan kecakapan literasi digital masyarakat Indonesia.
Salah satu upaya telah dilakukan untuk mendorong peningkatan dan
pemerataan kecakapan literasi digital masyarakat Indonesia adalah dengan
bekerjasama dengan Pandu Digital.
Pandu Digital merupakan salah satu program Kementerian Komunikasi dan
Informatika, dimana masyarakat yang memiliki kemampuan dasar di bidang digital
dan memiliki keinginan untuk memberdayakan diri membantu masyarakat dibentuk
menjadi pendamping/pengajar/pelatih di bidang digital untuk kemudian membantu
Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam berbagai kegiatan, salah satunya
adalah literasi digital. Selain literasi digital, Pandu Digital juga mendorong
digitalisasi di beberapa sektor, yaitu Pendidikan, Pertanian, Perikanan, Desa dan
IKM/UMKM dengan cara mengedukasi masyarakat. Sasaran berbagai kegiatan
Pandu Digital adalah kelompok produktif ekonomi maupun non produktif ekonomi.
Salah satu strategi dari pelaksanaan Pandu Digital pada tahun ini adalah
kolaborasi. Perguruan Tinggi sebagai lembaga pendidikan yang berisikan pendidik
dan mahasiswa dianggap mitra yang tepat untuk mendorong peningkatan dan
pemerataan kecakapan literasi digital masyarakat Indonesia. Pengetahuan,
keterampilan dan motivasi untuk memberdayakan diri adalah salah satu nilai unggul
yang dimiliki sivitas akademika.
Kegiatan KKN literasi digital di desa ini merupakan salah satu alternatif
pilihan yang ditawarkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika kepada
perguruan tinggi dalam rangka mendorong percepatan pembangunan di desa dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia di desa melalui penggunaan digital.
Literasi digital ini diharapkan bukan hanya berkontribusi untuk memperkuat
masyarakat dan pemerintah desa dalam peningkatan pengetahuan dan pemahaman
bagi masyarakat desa, tetapi juga diharapkan dapat membuka peluang ekonomi
baru di desa sebagai salah satu bentuk dampak positif dari penggunaan digital.
Target 250.000 masyarakat berliterasi digital melalui kolaborasi antara
Kementerian Komunikasi dan Informatika, Perguruan Tinggi dan Pandu Digital ini
diharapkan dapat terwujud sebelum tahun 2022 berakhir.
5
3. Memberikan kontribusi dalam menekan angka kesenjangan kecakapan
digital di perdesaan dan perkotaan;
4. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperdalam
pengertian, penghayatan, dan pengalaman mahasiswa tentang kegunaan
hasil pendidikan bagi masyarakat;
5. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengimplementasikan
pengetahuan yang dimiliki dalam menemukan, memetakan,
mendefinisikan, dan memecahkan permasalahan yang ada pada masyarakat;
6. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki secara
kolaboratif dan multidisiplin dalam mewujudkan pelaksanaan KKN yang
lebih berdampak;
7. Meningkatkan kepribadian mahasiswa dalam membentuk sikap dan rasa
kepedulian sosial, serta melatih kemampuan kepemimpinan;
8. Meningkatkan kerjasama antara perguruan tinggi dengan pemerintah dan
masyarakat untuk penyesuaian adopsi kegiatan pendidikan serta penelitian
yang sesuai dengan kebutuhan dari masyarakat;
2. Manfaat
1. Sebagai ajang atau kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar dan
mendekatkan diri dengan masyarakat;
2. Pemahaman masyarakat menjadi terbuka mengenai Literasi Digital;
3. Masyarakat lebih memahami mengenai penanganan terhadap hoax dan
segala bentuk konten negatif di internet;
6
C. Tahapan Kegiatan KKN Mahasiswa
7
maupun daring
yang akan
dilakukan, baik
oleh kelompok
besar maupun
sub-kelompok
masing-masing.
b. Tim survey
memperkenalkan
program KKN
kepada pihak-
pihak terkait di
Desa Padamulya.
8
Konten
9
Bandung Bidan, dan ibu PKK dalam
Warga melayani warga
Setempat hingga survey
sejauh mana
pengetahuan
masyarakat akan
imunisasi dan
literasi digital
10
18. Mencari 20 - 21 MTs Al- Mahasiswa Mendapatkan
Sekolah Juli 2022 Azhar KKN Tim sekolah target untuk
dengan Literasi Digital sosialisasi literasi
Bantuan digital
Kepala Desa
Sebagai
Target
Literasi
Digital
11
23. Acara Puncak 25 Juli GOR Desa Mahasiswa Telah melakukan
Sosialisasi 2022 Padamulya KKN Tim sosialisasi akhir yang
Literasi Literasi Digital dihadiri masyarakat
digital untuk dan Warga desa Padamulya di
warga Desa GOR Padamulya
Padamulya
12
D. Lokasi dan Waktu
1. Lokasi Kegiatan
KKN dilaksanakan di Desa Padamulya, Kecamatan Majalaya,
Kabupaten Bandung, yang merupakan salah satu desa dari 11 desa yang ada di
Kecamatan Majalaya. Desa Padamulya merupakan pemekaran Desa Padasuka
pada tahun 1977. Karena pesatnya pertumbuhan penduduk dan banyaknya
pendatang baru, serta tidak bisa dikelola secara menyeluruh, maka dilakukan
pemekaran desa sebagai hasil musyawarah, dari Desa Padasuka menjadi Desa
Padamulya dan Desa Sukamaju. Kemudian karena pertumbuhan penduduk yang
masih pesat, maka pada tahun 1982 dilakukan pemekaran lagi menjadi Desa
Sukamukti.
2. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Waktu pelaksanaan kegiatan KKN dimulai dari tanggal 4 Juli 2022 sampai
dengan tanggal 4 Agustus 2022. Pelaksanaanya kurang lebih berlangsung
selama 1 bulan dan kegiatannya ini dilakukan secara hybrid yaitu daring dan
luring. Kegiatan ini terdiri dari 3 tahapan, diantaranya:
Tahap persiapan, berlangsung dari tanggal 4 – 10 Juli 2022.
Tahap pelaksanaan, berlangsung pada tanggal 11 Juli – 1 Agustus 2022.
Tahap pasca lapangan, berlangsung pada tanggal 2 – 4 Agustus 2022.
E. Proses Pelaksanaan KKN
Proses pelaksanaan KKN dilaksanakan secara hybrid atau daring dengan
menggunakan platform zoom, google meeting, whatsapp group dan luring dengan
datang langsung ke desa dengan cara pulang pergi pada awal kegiatan, kemudian
menetap di dua minggu terakhir kegaiatan.
Bentuk kontribusi individu dalam KKN ini adalah sebagai melakukan
survey pada beberapa posyandu di Desa Padamulya, juga menjadi pelaksana
kegiatan puncak serta menyusun laporan. Selain itu juga membantu melengkapi
warga kader posyandu dalam pelayanannya, membuat daftar hadir dan absensi serta
lain sebagainya.
13
F. Refleksi
Tingkat pengetahuan masyarakat terhadap imunisasi kian meningkat. Pasca
dilakukan sosialisasi baik dari pihak puskesmas maupun dari mahasiswa, dapat
terlihat bahwa hampir 70% dari masyarakat yang hadir dalam acara penyuluhan
mengenai Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) telah mengetahui manfaat
imunisasi serta tahapan imunisasi.
Disisi lain, tingkat pengetahuan masyarakat dan siswa sekolah mengenai
penggunaan barang elektronik yang berkaitan dengan literasi digital cukup bagus.
Meski tidak semua paham, namun hasil dari posttest yang telah dilakukan pada saat
penyuluhan didapatkan 55% dari total 280 masyarakat dan siswa sekolah yang
mengikuti posttest mendapat nilai diatas rata-rata keseluruhan yang hadir. Hal ini
membuktikan bahwa masyarakat di Desa Padamulya lebih melek terhadap
teknologi.
1. Kesimpulan
14
Kemudian pada tanggal 05-07 Juli 2022, melakukan survei lokasi KKN
Desa Padamulya. kegiatan ini menghasilkan penentuan jadwal kunjungan ke
setiap posyandu di desa Padamulya selama bulan Juli 2022. Selama di posyandu
kegiatan yang dilakukan adalah pendekatan dan melihat kelayakan posyandu.
Para anggota kelompok KKN juga ikut membantu ibu-ibu kader melakukan
pengukuran tinggi dan berat badan terhadap balita.
Pada tanggal 25 Juli 2022 dilakukan penyuluhan akhir mengenai imunisasi
dan literasi digital kepada masyarakat desa Padamulya. Di acara ini para
mahasiswa kelompok KKN melakukan presentasi kepada warga tentang
imunisasi dan literasi digital, selain itu juga mengadakan games yang berhadiah.
Para mahasiswa kelompok KKN juga memberikan plakat kepada Desa
Padamulya atas rasa terima kasih karena telah memberikan izin untuk
melaksanakan KKN BIAN. Acara terakhir penyuluhan literasi digital kepada
siswa-siswa MTs Al-Azhar
Padamulya pada tanggal 29 Juli 2022. Mahasiswa kelompok KKN
membawakan materi “Bijak Bermedia Sosial”, setelah membawakan materi
diadakan games yang berhadiah.
Melalui KKN ini penulis mendapatkan ilmu baru tentang imunisasi dan juga
pengalaman bertemu dengan masyarakat desa. Penulis menjadi tahu bagaimana
kehidupan para masyarakat desa Padamulya, bagaimana mereka berinteraksi,
kehidupan sehari-hari, dan permasalahannya. Selain itu penulis juga
mendapatkan keterampilan yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-
hari seperti berinteraksi dengan orang lain, berinteraksi dengan anak-anak,
berdiskusi dengan kepala desa dan bekerja dalam kelompok bersama anggota
kelompok KKN lainnya.
2. Saran
Penulis menyarankan kepada Desa Padamulya, Puskesmas, dan Posyandu
untuk melakukan sosialisasi lebih tentang imunisasi, karena imunisasi sangat
penting bagi anak-anak dan juga untuk kantor Desa Padamulya agar membuat
sebuah acara dan membuat karang taruna yang berfokus pada anti hoaks dan
cara penangkalan berita-berita hoaks serta rutin memberikan berita atau
informasi yang benar.
15
H. Lampiran
a. Foto Kegiatan
Pembekalan
KKN Literasi
Digital
Pembekalan
BIAN oleh
KEMENKES
Rapat Perdana
Bersama DPL
16
Pelepasan KKN
Oleh Direktorat
UNPAD secara
daring
Pembekalan
Luring Bersama
DPL
Rapat Perdana
Sub Kelompok
Literasi Digital
Kunjungan ke
Posyandu RW
09
17
Kunjungan
Posyandu RW
08 dan 16
Kunjungan Ke
Posyandu RW
11
Gladi Bersih
Kegiatan
Puncak
Sosialisasi ke
Warga Desa
Padamulya
Puncak
Kegiatan
Sosialisasi Pada
Warga Desa
Padamulya
18
Persiapan
Kegiatan
Puncak Literasi
Digital di MTs
Al-Azhar
Upload konten
mengenai
literasi digital,
maspadai
konten negatif
Acara Puncak
Literasi Digital
di MTs. Al-
Azhar
Padamulya
19
20
Absensi Literasi Digital
1. Acara Penyuluhan Literasi Digital ke Masyarakat Desa
21
c. Bukti Publikasi
> Link Account : https://www.facebook.com/KKN-Unpad-Desa-Padamulya-
2022100503489404112/
22
d. Video Kegiatan
Video kegiatan dapat diakses di link berikut
https://drive.google.com/file/d/1Bba2fnqB8QLVWTv1pX8Kl53cQ2GQGLiH/vie
w?usp=drivesdk
23