Anda di halaman 1dari 13

RSU NEGARA UJI SILANG SERASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


148.05.II.2019 00 01/07

JL Wijaya Kusuma
No. 17 Negara
Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh
STANDAR Direktur RSU Negara
OPERASIONAL 19 Februari
PROSEDUR 2019
(dr. I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata)
BANK DARAH NIP.19741009 200604 1 012
PENGERTIAN Reaksi silang in vitro antara darah pasien yang akan
ditransfusi dengan darah donor yang akan ditransfusikan.

TUJUAN a. Memastikan bahwa darah yang diberikan adalah


sesuai/ kompatibel dan tidak akan menimbulkan
reaksi tranfusi.
b. Untuk mengetahui apakah penderita tidak
mengandung antibody yang reaktif terhadap eritrosit
donor.
KEBIJAKAN 1. Undang – undang Kesehatan RI Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2011 tentang tran
sfusi darah;
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Tahun 2015 tentang St
andar Pelayanan Transfusi Darah;
4. Pedoman Pengelolaan Bank Darah Rumah Sakit (BDR
S).
PROSEDUR 1. Crossmatch Metode Tabung
a. Daftar Alat
 Tabung reaksi ukuran 12 x 75 mm
 Rak tabung
 Pipet Pasteur
 Labu semprot
 Microskop
 Sentrifuge
 Incubator
 Timer/ penghitung waktu
 Gelas pembilas
 Wadah limbah
 Slide

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap.


2. Instalasi Hemodialisa.
3. Instalasi Rawat Darurat.
RSU NEGARA UJI SILANG SERASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
148.05.II.2019 00 02/07

JL Wijaya Kusuma
No. 17 Negara
Tanggal Terbit
STANDAR
OPERASIONAL 19 Februari
PROSEDUR 2019
BANK DARAH
PENGERTIAN Reaksi silang in vitro antara darah pasien yang akan
ditransfusi dengan darah donor yang akan ditransfusikan.

TUJUAN a. Memastikan bahwa darah yang diberikan adalah


sesuai/ kompatibel dan tidak akan menimbulkan
reaksi tranfusi.
b. Untuk mengetahui apakah penderita tidak
mengandung antibody yang reaktif terhadap eritrosit
donor.
KEBIJAKAN 1. Undang – undang Kesehatan RI Nomor 36 Tahun 200
9 tentang Kesehatan;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2011 tentang tra
nsfusi darah;
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Tahun 2015 tentang
Standar Pelayanan Transfusi Darah;
4. Pedoman Pengelolaan Bank Darah Rumah Sakit (BD
RS).
PROSEDUR b. Daftar Reagen
 Saline
 Bovine Albumin 22%
 Coombs Serum
c. Persiapan bahan dan reagensia
 Serum/plasma dipisahkan
 Sel darah merah dicuci 3x dengan saline
dan dibuat suspense sel 5%

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap.


2. Instalasi Hemodialisa.
3. Instalasi Rawat Darurat.
RSU NEGARA UJI SILANG SERASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
148.05.II.2019 00 03/07

JL Wijaya Kusuma
No. 17 Negara
Tanggal Terbit
STANDAR
OPERASIONAL 19 Februari
PROSEDUR 2019
BANK DARAH
PENGERTIAN Reaksi silang in vitro antara darah pasien yang akan
ditransfusi dengan darah donor yang akan ditransfusikan.

TUJUAN a. Memastikan bahwa darah yang diberikan adalah


sesuai/ kompatibel dan tidak akan menimbulkan
reaksi tranfusi.
b. Untuk mengetahui apakah penderita tidak
mengandung antibody yang reaktif terhadap eritrosit
donor.
KEBIJAKAN 1. Undang – undang Kesehatan RI Nomor 36 Tahun 200
9 tentang Kesehatan;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2011 tentang tra
nsfusi darah;
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Tahun 2015 tentang
Standar Pelayanan Transfusi Darah;
4. Pedoman Pengelolaan Bank Darah Rumah Sakit (BD
RS).
PROSEDUR d. Uji Silang Serasi
1. Phase I
a. Ambil 3 buah tabung beri identitas My,
Mn. Ak. Masukkan ke dalam masing-
masing tabung:
 Tabung My (mayor) : 2 tetes serum
pasien + 1 tetes sel donor suspensi
5%
 Tabung Mn (minor) : 2 tetes serum
donor + 1 tetes sel pasien suspense
5%

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap.


2. Instalasi Hemodialisa.
3. Instalasi Rawat Darurat.
RSU NEGARA UJI SILANG SERASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
148.05.II.2019 00 04/07

JL Wijaya Kusuma
No. 17 Negara
Tanggal Terbit
STANDAR 19 Februari
OPERASIONAL 2019
PROSEDUR
BANK DARAH
PENGERTIAN Reaksi silang in vitro antara darah pasien yang akan
ditransfusi dengan darah donor yang akan ditransfusikan.

TUJUAN a. Memastikan bahwa darah yang diberikan adalah


sesuai/ kompatibel dan tidak akan menimbulkan
reaksi tranfusi.
b. Untuk mengetahui apakah penderita tidak
mengandung antibody yang reaktif terhadap eritrosit
donor.
KEBIJAKAN 1. Undang – undang Kesehatan RI Nomor 36 Tahun 2
009 tentang Kesehatan;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2011 tentang
transfusi darah;
3 Peraturan Menteri Kesehatan RI Tahun 2015 tentan
g Standar Pelayanan Transfusi Darah;
4 Pedoman Pengelolaan Bank Darah Rumah Sakit (B
DRS).
PROSEDUR  Tabung Ak (auto control) : 2 tetes
serum pasien + 1 tetes sel pasien
suspensi 5%
b. Kocok-kocok tabung agar isi homogeny,
kemudian putar 3000 rpm selama 15
detik.
c. Baca reaksinya terhadap hemolisis dan
atau aglutinasi secara makroskopis
Pembacaan hasil:
~ Hasil Mayor dan Minor : Negativ/
compatible lanjut ke phase II
~ Hasil Mayor dan Minor : positive/
incompatible, pemeriksaan tidak
dilanjutkan.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap.


2. Instalasi Hemodialisa.
3. Instalasi Rawat Darurat.
RSU NEGARA UJI SILANG SERASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
148.05.II.2019 00 05/07

JL Wijaya Kusuma
No. 17 Negara
Tanggal Terbit
STANDAR
OPERASIONAL 19 Februari
PROSEDUR 2019
BANK DARAH
PENGERTIAN Reaksi silang in vitro antara darah pasien yang akan
ditransfusi dengan darah donor yang akan ditransfusikan.

TUJUAN a. Memastikan bahwa darah yang diberikan adalah


sesuai/ kompatibel dan tidak akan menimbulkan
reaksi tranfusi.
b. Untuk mengetahui apakah penderita tidak
mengandung antibody yang reaktif terhadap eritrosit
donor.
KEBIJAKAN 1. Undang – undang Kesehatan RI Nomor 36 Tahun 20
09 tentang Kesehatan;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2011 tentang tr
ansfusi darah;
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Tahun 2015 tentang
Standar Pelayanan Transfusi Darah;
4. Pedoman Pengelolaan Bank Darah Rumah Sakit (BD
RS).
PROSEDUR 2. Phase II
Phase inkubasi 270C dalam medium Bovine
albumin.
a. Tambahkan 2 tetes bovine albumin 22%
ke semua tabung
b. Kocok isi tabung dan inkubasi pada suhu
370C selama 15 menit
c. Putar 3000 rpm selama 15 detik
d. Baca reaksi terhadap hemolisis dan
aglutinasi secara makroskopis.
Pembacaan hasil:
~ Hasil Mayor dan Minor : Negativ/
compatible lanjut ke phase III
~ Hasil Mayor dan Minor : positive/
incompatible, pemeriksaan tidak
dilanjutkan.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap.


2. Instalasi Hemodialisa.
3. Instalasi Rawat Darurat.
RSU NEGARA UJI SILANG SERASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
148.05.II.2019 00 06/07

JL Wijaya Kusuma
No. 17 Negara
Tanggal Terbit
STANDAR
OPERASIONAL 19 Februari
PROSEDUR 2019
BANK DARAH
PENGERTIAN Reaksi silang in vitro antara darah pasien yang akan
ditransfusi dengan darah donor yang akan ditransfusikan.

TUJUAN a. Memastikan bahwa darah yang diberikan adalah


sesuai/ kompatibel dan tidak akan menimbulkan
reaksi tranfusi.
b. Untuk mengetahui apakah penderita tidak
mengandung antibody yang reaktif terhadap eritrosit
donor.
KEBIJAKAN 1. Undang – undang Kesehatan RI Nomor 36 Tahun 200
9 tentang Kesehatan;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2011 tentang tra
nsfusi darah;
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Tahun 2015 tentang
Standar Pelayanan Transfusi Darah;
4. Pedoman Pengelolaan Bank Darah Rumah Sakit (BD
RS).
PROSEDUR 3. Phase III
Phase Anti Globulin Test (AHG)/ phase
Coombs Test
a. Cuci sel darah merah dalam tabung 3
kali dengan saline.
b. Tambahkan masing-masing tabung 2
tetes Coombs Serum.
c. Kocok isi tabung dan putar 3000 rpm
selama 15 detik

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap.


2. Instalasi Hemodialisa.
3. Instalasi Rawat Darurat.
RSU NEGARA UJI SILANG SERASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
148.05.II.2019 00 07/07

JL Wijaya Kusuma
No. 17 Negara
Tanggal Terbit
STANDAR
OPERASIONAL 19 Februari
PROSEDUR 2019
BANK DARAH
PENGERTIAN Reaksi silang in vitro antara darah pasien yang akan
ditransfusi dengan darah donor yang akan ditransfusikan.

TUJUAN a. Memastikan bahwa darah yang diberikan adalah


sesuai/ kompatibel dan tidak akan menimbulkan
reaksi tranfusi.
b. Untuk mengetahui apakah penderita tidak
mengandung antibody yang reaktif terhadap eritrosit
donor.
KEBIJAKAN 1. Undang – undang Kesehatan RI Nomor 36 Tahun 200
9 tentang Kesehatan;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2011 tentang tra
nsfusi darah;
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Tahun 2015 tentang
Standar Pelayanan Transfusi Darah;
4. Pedoman Pengelolaan Bank Darah Rumah Sakit (BD
RS).
PROSEDUR d. Baca hasil secara makroskopis dan
mikroskopis
Pembacaan hasil
~ tidak terjadi hemolisis maupun
aglutinasi : cocok/compatible, darah
boleh diberikan kepada pasien
~ terjadi hemolisis dan atau aglutinasi :
tidak cocok/ incompatible, darah tidak
boleh diberikan kepada pasien

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap.


2. Instalasi Hemodialisa.
3. Instalasi Rawat Darurat.
RSU NEGARA UJI SILANG SERASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
148.05.II.2019 00 07/07

JL Wijaya Kusuma
No. 17 Negara
Tanggal Terbit
STANDAR
OPERASIONAL 19 Februari
PROSEDUR 2019
BANK DARAH
PENGERTIAN Reaksi silang in vitro antara darah pasien yang akan
ditransfusi dengan darah donor yang akan ditransfusikan.

TUJUAN a. Memastikan bahwa darah yang diberikan adalah


sesuai/ kompatibel dan tidak akan menimbulkan
reaksi tranfusi.
b. Untuk mengetahui apakah penderita tidak
mengandung antibody yang reaktif terhadap eritrosit
donor.
KEBIJAKAN 1. Undang – undang Kesehatan RI Nomor 36 Tahun 200
9 tentang Kesehatan;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2011 tentang tra
nsfusi darah;
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Tahun 2015 tentang
Standar Pelayanan Transfusi Darah;
4. Pedoman Pengelolaan Bank Darah Rumah Sakit (BDR
S).

PROSEDUR 2. Crossmatch Metode Gel


a. Daftar Alat
 Tabung reaksi ukuran 12 x 75 mm
 Rak tabung
 AHG Del Card
 Pipet Pasteur
 Labu semprot
 Sentrifuge (Grifolss DG Spin)
 Inkubator (Grifolss DG therm)
 Gelas pembilas
 Wadah limbah

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap.


2. Instalasi Hemodialisa.
3. Instalasi Rawat Darurat.
RSU NEGARA UJI SILANG SERASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
148.05.II.2019 00 02/07

JL Wijaya Kusuma
No. 17 Negara
Tanggal Terbit
STANDAR
OPERASIONAL 19 Februari
PROSEDUR 2019
BANK DARAH
PENGERTIAN Reaksi silang in vitro antara darah pasien yang akan
ditransfusi dengan darah donor yang akan ditransfusikan.

TUJUAN a. Memastikan bahwa darah yang diberikan adalah


sesuai/ kompatibel dan tidak akan menimbulkan
reaksi tranfusi.
b. Untuk mengetahui apakah penderita tidak
mengandung antibody yang reaktif terhadap eritrosit
donor.
KEBIJAKAN 1. Undang – undang Kesehatan RI Nomor 36 Tahun 200
9 tentang Kesehatan;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2011 tentang tra
nsfusi darah;
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Tahun 2015 tentang
Standar Pelayanan Transfusi Darah;
4. Pedoman Pengelolaan Bank Darah Rumah Sakit (BDR
S).
PROSEDUR b. Daftar Reagen
 OBG Liss Diluent
 NaCl fisologis
c. Persiapan bahan dan reagensia
 Serum/plasma dipisahkan
 Sel darah merah dicuci 3x dengan NaCl
fisiologis dan dibuat suspense sel 100%.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap.


2. Instalasi Hemodialisa.
3. Instalasi Rawat Darurat.
RSU NEGARA UJI SILANG SERASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
148.05.II.2019 00 02/07

JL Wijaya Kusuma
No. 17 Negara
Tanggal Terbit
STANDAR
OPERASIONAL 19 Februari
PROSEDUR 2019
BANK DARAH
PENGERTIAN Reaksi silang in vitro antara darah pasien yang akan
ditransfusi dengan darah donor yang akan ditransfusikan.

TUJUAN a. Memastikan bahwa darah yang diberikan adalah


sesuai/ kompatibel dan tidak akan menimbulkan
reaksi tranfusi.
b. Untuk mengetahui apakah penderita tidak
mengandung antibody yang reaktif terhadap eritrosit
donor.
KEBIJAKAN 1. Undang – undang Kesehatan RI Nomor 36 Tahun 200
9 tentang Kesehatan;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2011 tentang tra
nsfusi darah;
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Tahun 2015 tentang
Standar Pelayanan Transfusi Darah;
4. Pedoman Pengelolaan Bank Darah Rumah Sakit (BDR
S).
PROSEDUR d. Uji Silang Serasi
 Tambahkan 500 mikroliter OBG Liss
Diluent ke dalam tabung reaksi bersih.
 Tambahkan 5 mikroliter suspense 100%,
homogenkan. Didapatkan suspense 1%.
 Siapkan AHG Del Card. Berikan identitas
pasien dan keterangan pemeriksaan
(my,mn,ac)
 AHG Del My (mayor) : 50 mikroliter
suspense 1% donor + 25 mikroliter serum
pasien
 AHG Del Mn (minor) : 50 mikroliter
suspense 1% pasien+ 25 mikroliter serum
donor.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap.


2. Instalasi Hemodialisa.
3. Instalasi Rawat Darurat.
RSU NEGARA UJI SILANG SERASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
148.05.II.2019 00 02/07

JL Wijaya Kusuma
No. 17 Negara
Tanggal Terbit
STANDAR
OPERASIONAL 19 Februari
PROSEDUR 2019
BANK DARAH
PENGERTIAN Reaksi silang in vitro antara darah pasien yang akan
ditransfusi dengan darah donor yang akan ditransfusikan.

TUJUAN a. Memastikan bahwa darah yang diberikan adalah


sesuai/ kompatibel dan tidak akan menimbulkan
reaksi tranfusi.
b. Untuk mengetahui apakah penderita tidak
mengandung antibody yang reaktif terhadap eritrosit
donor.
KEBIJAKAN 1. Undang – undang Kesehatan RI Nomor 36 Tahun 200
9 tentang Kesehatan;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2011 tentang tra
nsfusi darah;
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Tahun 2015 tentang
Standar Pelayanan Transfusi Darah;
4. Pedoman Pengelolaan Bank Darah Rumah Sakit (BDR
S).
PROSEDUR  AHG Del AC (auto control) : 50 mikroliter
suspense 1% pasien + 25 mikroliter serum
pasien.
 AHG Del AP (auto pool) : 50 mikroliter
suspense 1% donor + 25 mikroliter serum
donor. (jika lebih dari satu donor).
 Inkubasi AHG Del card selama 15 menit di suhu
370C.
 Sentifuge AHG Del card dengan kecepatan
1030 rpm selama 10 menit.
 Baca hasil secara makroskopis.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap.


2. Instalasi Hemodialisa.
3. Instalasi Rawat Darurat.
RSU NEGARA UJI SILANG SERASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
148.05.II.2019 00 02/07

JL Wijaya Kusuma
No. 17 Negara
Tanggal Terbit
STANDAR
OPERASIONAL 19 Februari
PROSEDUR 2019
BANK DARAH
PENGERTIAN Reaksi silang in vitro antara darah pasien yang akan
ditransfusi dengan darah donor yang akan ditransfusikan.

TUJUAN c. Memastikan bahwa darah yang diberikan adalah


sesuai/ kompatibel dan tidak akan menimbulkan
reaksi tranfusi.
d. Untuk mengetahui apakah penderita tidak
mengandung antibody yang reaktif terhadap eritrosit
donor.
KEBIJAKAN 5. Undang – undang Kesehatan RI Nomor 36 Tahun 200
9 tentang Kesehatan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2011 tentang tra
nsfusi darah;
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI Tahun 2015 tentang
Standar Pelayanan Transfusi Darah;
8. Pedoman Pengelolaan Bank Darah Rumah Sakit (BDR
S).
PROSEDUR  Interpretasi Hasil :

 Hasil dikatakan compatibel apa bila mayor,


minor dan autocontrol negatif. Sedangkan hasil
dikatan Incompatibel apabila mayor atau minor
atau autocontrol positif.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap.


2. Instalasi Hemodialisa.
3. Instalasi Rawat Darurat.

Anda mungkin juga menyukai