LIVING QUR’AN
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Agama ( S.Ag) pada Prodi Ilmu al-
Qur’an dan Tafsir
Oleh :
NIM : 1815020030
benar-benar karya asli saya dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat
karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, melainkan
yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar kepustakaan.
Padang, .......................
Yang Menyatakan
i
PEDOMAN TRANSLITERASI
Dalam naskah skripsi sering dijumpai nama dan istilah teknis(technical term)
yang berasal dari bahasa Arab, ditulis dengan tulisan Latin. Transliterasi harus
dilakukan dengan taat kaidah transliterasi. Sebagai pedoman transliterasi dalam
skripsi ini mempedomani buku Pedoman IAIN Imam Bonjol Padang (Pedoman
Penulisan karya Ilmiyah) tahun 2021/2022. Berikut ini disajikan daftar abjad Arab
dan transliterasinya dalam huruf Latin:
Huruf Arab Nama Huruf Latin Huruf Arab Nama Huruf Latin
ii
Ta marbuthah hidup atau mendapat harakat fathah, kasrah, dan dhammah,
transliterasinya /t/, misalnya (رةNNرعية المطهNN = ) الشditulis al-syar’iyat al-
muthahharah.
e. Syaddah (tasydid)
Syaddah yang dalam sistim tulisan Arab dilambangkan dengan tanda
( ّ ), dalam transliterasi dilambangkan dengan huruf, yakni huruf yang
sama denan mendapat tanda syaddah, ( مق ّدمة, ) مج ّددditulis muqaddimah,
mujaddid.
f. Kata Sandang
Kata sandang dalam sistim tulis Arab dilambangkan dengan huruf ( ) ال
transliterasinya adalah /al/, misalnya ( ) المفيد القولditulis al-qaul al-mufid.
g. Hamzah
Untuk hamzah yang terletak di tengah dan di akhir kata ditransliterasikan
dengan apostrof. Adapun hamzah yang terletak di awal kata tidak
dilambangkan karena dalam tulisan Arab, huruf hamzah menjadi alif.
Misalnya ( اليه,ةNN ائم,اءNN ) امنditulis a’immah, ummana’, ilaih. Penulisan
seperti ini dikecualikan:
1) Nama atau kata yang dirangkai dengan kata Allah, ditulis menjadi satu,
seperti ( ( هللا عبدditulis “Abdullah, ( ) هللا الىditulis ilallah.
2) Untuk kata yang diserap secara baku dalam bahasa Indonesia, ditulis
dengan ejaan Indonesia seperti ( ) صالةditulis salat, ( ) حديثditulis
hadis.
3) Untuk nama-nama kota yang sudah populer dengan tulisan latin, ditulis
sesuai dengan nama populer tersebut seperti ( اهرةNN ) قditulis Kairo,
= دمشقditulis Damaskus, = اردنditulis Yordania.
4) DAFTAR SINGKATAN :
CD : Compact Disc
Cet. : Cetakan
H.R : Hadis Riwayat
h. : Halaman
H. : Hijriyah
M. : Masehi
Q.S. : Qur’an Surah
RA : Radhiyallahu ‘anhu ( ) هللا عنه رضى
SAW : Shalallahu ‘alaihi wa Sallam ( ) هللا عليه والسلمصلى
SWT : Subhānahu wa Ta’āla ( ) وتعا لىسبحانه
Terj. : Terjemahan
tn. : Tanpa nama
tp. : Tanpa penerbit
tt. : Tanpa tahun
ttp. : Tanpa tempat
iii
ABSTRAK
iv
KATA PENGANTAR
v
menyediakan fasilitas kepustakaan sehingga dapat memudahkan penulis
dalam mengumpulkan literature-literatur yang dibutuhkan dalam penulisan
skripsi ini.
6. Kepada Ayahanda ( Jul Sabrial ) dan Ibunda ( Alim Musrini ) yang
senantiasa memberikan doa terbaik dan mendukung penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini. Kepada saudara/saudari kandung penulis Livia
Yarischa Sabri,Verga Rimarsha Sabri, dan Sagib al-ghazi Sabri dan
seluruh sanak famili penulis yang telah mendukung baik dari sisi moral
maupun materil untuk menyelesaikan skripsi ini.
7. Kepada sahabat terbaik penulis,Ririyanto,Vishal Trioksandi,Mia Firanita,
dan Robi Andrian, yang selalu mendukung dan memberi motivasi untuk
menyelesaikan skripsi ini.
8. Kepada seluruh kawan-kawan Prodi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir angkatan
2018, yang telah membersamai dari awal perkuliahan hingga skripsi ini
selesai.
9. Dan seluruh pihak yang telah membantu dan memotivasi penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini yang tidak mungkin penulis sebutkan satu
persatu. Oleh karena itu, penulis dedikasikan karya yang sederhana ini
kepada mereka.
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................i
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI..............................................................ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS..................................................iii
PEDOMAN TRANSLITERASI............................................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
ABSTRAK..............................................................................................................vii
DAFTAR ISI .........................................................................................................viii
BAB I : Pendahuluan
A. Latar Belakang Massalah..........................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................11
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.............................................................11
D. Penjelasan Judul.......................................................................................12
E. Tinjauan Pustaka......................................................................................14
F. Metode Penelitian....................................................................................16
G. Teknik Pengumpulan data.......................................................................17
H. Teknik Analisis Data...............................................................................19
I. Sistematika Penulisan..............................................................................20
.
BAB II : Landasan Teori
A. Kerangka Teoritis Tentang Doa..........................................................22
1. Pengertian dan Hakikat Doa...............................................................22
2. Manfaat dan Keutamaan Doa..............................................................26
3. Adab-adab dalam Berdoa....................................................................28
4. Dalil dan dasar hukum Doa.................................................................29
B. Tradisi Doa Padang...............................................................................35
1. Pengertian Tradisi Doa Padang...........................................................35
2. Sejarah Tradisi Doa Padang................................................................36
3. Proses Pelaksanaan Tradisi Doa Padang.............................................39
4. Urgensi Tradisi Doa Padang...............................................................49
C. Living Qur’an........................................................................................50
1. Pengertian Living Qur’an...................................................................50
2. Sejarah Living Qur’an.........................................................................53
3. Hubungan Penelitian dengan Living Qur’an......................................55
vii
BAB IV : KAJIAN LIVING QUR’AN TENTANG TRADISI
DOA PADANG
A. Ayat-ayat yang dijadikan landasan pelaksanaan Tradisi Doa Padang.....77
B. Nilai-nilai Al-Qur’an dalam tradisi Doa Padang.....................................80
C. Pemahaman Masyarakat Baserah tentang Dalil Tradisi Doa Padang......84
D. Analisis Penulis.......................................................................................91
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................98
B. Saran........................................................................................................99
.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kental akan budaya dan tradisi. Tradisi
yang sudah sejak lama menjadi bagian kehidupan suatu masyarakat. Beragam
budaya dan tradisi dapat ditemukan di setiap wilayah Indonesia baik berupa
Singingi .
dari nenek moyang dan mengikat warganya untuk bersatu dalam kesatuan
1
Suwardi MS, dkk, Pemutihan Adat Kuantan Singingi, (Alaf Riau : Mei 2006), h.9
2
Ibid, h.7-8
1
2
berbaur dengan mitos merupakan dasar dalam kehidupan sosial. Sejak dahulu
masyarakat percaya terhadap adanya kekuatan gaib yang mengatur alam ini.
untuk selalu menjalin hubungan yang baik untuk melembutkan hati pemilik
kekuatan gaib tersebut baik itu dari sang pencipta maupun yang lainnya dengan
mengadakan upacara ritual, doa, ziarah, sesaji, khaul dan lain sebagainya.3
Salah satu bentuk upacara ritual untuk menjalin hubungan dengan sang
maha pencipta yang menjadi tradisi khas daerah Sumatera yaitu tradisi mandoa.
yang ada pada dahulunya yang masih eksis hingga saat ini, karena tradisi
mandoa menjadi salah satu usaha masyarakat untuk mendekatkan diri kepada
dalam beberapa acara, ada mandoa yang diadakan untuk kematian,untuk khatam
Qur’an,untuk syukuran menikah dan lain sebagainya. Adapun salah satu bentuk
tradisi mandoa yang unik di daerah Kuantan Singingi terkhusus daerah Baserah
yakni mandoa untuk mengharap agar hasil panen berkah dan melimpah serta
3
Petra Yuhendri, Tradisi Doa Padang di Kabupaten Kuantan Singingi,(Jurnal SAA UIN
Suska Riau : Desember 2020), diakses pada 17 Desember 2021 dari
http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/nusantara/article/view/13635
3
Tradisi Doa Padang merupakan salah satu bentuk kegiatan ritual kegamaan
menambah rasa syukur kepada Sang Pencipta .Tradisi Doa Padang adalah tradisi
turun temurun yang dilakukan setiap ingin menanam padi atau setiap musim
panen padi, doa padang ini dilakukan dengan cara bersama-sama memanjatkan
doa-doa kepada Allah (biasanya dilakukan di tengah padang (sawah) yang berisi
puji-pujian kepada Allah SWT sebagai wujud rasa syukur dan meminta
keselamatan dan berkah agar hasil panen tidak gagal dan melimpah saat itu,
kemudian diakhir acara ditutup dengan acara makan bersama yang melibatkan
karet,atau mengolah sawit yang memang menjadi ikon khas hasil bumi daerah
karena beberapa faktor beras yang dihasilkan terkadang memiliki kualitas yang
Baserah, diadakanlah tradisi doa Padang yang terbagi dari dua masa yaitu masa
menjelang turun kesawah (menanam padi) dan masa panen. Doa Padang yang
sang Mahakuasa agar hasil panen tahun itu berlimpah dan memiliki kualitas
yang baik, lalu doa Padang yang dilaksanakan pada masa panen bertujuan
sebagai wujud rasa syukur atas hasil panen pada tahun itu, yang biasanya jika
4
hasil panennya melimpah dan berkualitas bagus maka besar kemungkinan akan
Dalam tradisi ini selain berdoa, juga terdapat nilai silaturahmi di dalamnya,
karena hampir semua kalangan masyarakat akan ikut serta dalam tradisi ini,
yang bisa menambah kuat tali silaturahmi, selain itu doa yang disampaikan
ustadz atau datuak pada tradisi ini tidak monoton hanya untuk hasil panen, tetapi
juga berisi kebaikan dan harapan agar masyarakat selalu hidup dengan sejahtera
dan selalu berada pada naungan Allah serta mengharap berkah dan ridho dari-
Nya. Selain itutradisi ini biasanya diakhiri dengan acara makan bersama, dan
masyarakat yang ikut serta memeriahkan acara, tujuannya sebagai wujud rasa
“Doa Padang merupakan tradisi yang wajib dilaksanakan setiap tahunnya oleh
masyarakat Baserah, karena tradisi ini sudah dilakukan sejak zaman dulu, yang
menjadi ciri khas adat daerah kuantan, bahkan dahulu jika ada seseorang yang
ingin mulai menanam padi tanpa melakukan Doa Padang terlebih dahulu, maka
dia kena pelanggaran dan wajib membayar denda berupa memberi makan orang-
orang miskin dengan bubur. Hal ini untuk memperkuat rasa tanggung jawab
4
Maridun,Tokoh Masyarakat Baserah, Wawancara Langsung , 10 september 2021
5
Mukhtar, seorang Datuk di daerah Baserah,Wawancara langsung pada 18 September
2021
6
Syamsuri ,Tokoh Adat, Wawancara langsung pada, 11 Oktober 2021. Pukul 10.30 WIB
5
sesuatu hal yang mestinya dilakukan, berinteraksi dengan Al-Qur’an ini haruslah
seperti interaksi secara lisan (dibaca), dan dipahami isi kandungan al-Qur’an dan
pengamalan isi al-Qur’an. Kegiatan dalam memahami dan menghayati isi Al-
kelompok muslim dengan cara mengkaji dan menelaah teks dan mencari
pemahaman dari teks tersebut berbekal telaah teks. Kedua, berasal dari
kelompok masyarakat yang tidak memiliki basic bahasa Arab yang memadai
untuk memahami teks Al-Qur’an. Mereka lebih menonjolkan aspek mistis dan
mengatakan “tidak ada dalil yang pasti mengenai tradisi Doa Padang ini,namun
jika dilihat dari tujuan dan hikmah di balik tradisi ini ada dua nilai yang
7
Afriadi Putra dan Muhammad Yasir,Kajian Al-Qu’an di Indonesia dari studi teks ke Living
Quran, (Majalah Ilmu pengetahuan dan Pemikiran Keagamaan Tajdid, UIN Suska Riau : Desember
2018) diakses tanggal 18 september
darihttps://scholar.archive.org/work/yayiuh4jszd23okxn74lizkpzy/access/wayback
6
sang maha pencipta dan sebagai bentuk mewujudkan rasa syukur kepada Allah
Subahanahu wa ta’ala. Jadi jika dilihat dalam al-Qur’an tradisi Doa Padang ini
َول َ ْو َأ َّن َأ ْه َل ٱلْ ُق َر ٰ ٓى َءا َمنُو ۟ا َوٱت َّ َق ْو ۟ا لَ َفتَ ْحنَا عَلَهْي ِ م بَ َر َكٰ ٍت ِ ّم َن ٱ َّلس َمٓا ِء َوٱَأْل ْر ِض َولَٰ ِكن َك َّذبُو ۟ا
Ayat di atas dijadikan dalil pelaksanaan tradisi Doa Padang karena dalam
ayat tersebut secara jelas dinyatakan bahwa Allah yang melimpahkan berkah
dari langit dan bumi kepada hamba-Nya. Dan dikatakan pula jika penduduk
meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah melalui doa-doa yang dipanjatkan
selama acara berlangsung untuk mengharap berkah yang melimpah dari Allah
Swt.
Pelaksanaan tradisi Doa Padang juga bisa dikaitkan dalam salah satu ayat
dalam Al-Qur’an yang berkaitan dengan kewajiban bersyukur kepada Allah Swt
َو ْذ تََأ َّذ َن َربُّمُك ْ لَنِئ ْ َش َك ْرمُت ْ َأَل ِزيدَ نَّمُك ْ ۖ َولَنِئ ْ َك َف ْرمُت ْ َّن عَ َذايِب لَشَ ِديد
ِإ ِإ
8
Dedi Mulyadi, Tokoh Agama, Wawancara Langsung, 12 Oktober 2021, pukul 13.30 WIB
7
janji-Nya kepada kalian. Dapat pula diartikan bahwa tatkala Tuhan kalian
bersyukur, pasti kami akan menambah nikmat kepada kalian. Sesungguhnya jika
kalian mensyukuri nikmat-Ku yang telah Kuberikan kepada kalian, pasti Aku
sangat pedih. Yaitu dengan mencabut nikmat-nikmat itu dari mereka, dan Allah
dengan pemberitahuan yang tegas, ’jika kalian beryukur kepadaNya atas nikmat-
nikmatNya, pastilah Dia akan memberikan tambahan karunia kepada kalian, dan
9
Abdullah bin Abdurrahman bin Ishaq Al-Sheikh, Tafsir Ibnu Katsir, Penerjemah M.Abdul
Ghoffar, (Bogor : Pustaka Imam Syafi’i , 2004), Jilid 4 hlm 523-524
8
hambaNya untuk selalu mensyukuri nikmat yang telah diberikan kepada mereka,
mereka dan apabila mereka mengingkari nikmat tersebut dengan tidak mau
bersyukur kepada Allah (baik dengan tidak mau beribadah dan berdzikir kepada-
Nya atau dengan berbuat syirik kepada-Nya) maka bersiaplah akan azab Allah
yang pedih.
Selain ayat di atas bapak Dedi menambahkan “dilihat dari hikmah kedua
dari tradisi Doa Padang yaitu mempererat tali silatuirahmi ada satu ayat lagi
dalam al-Qur’an yang menjadi landasan dalam pelaksanaan Tradisi Doa Padang
ِ يَٰ َٓأهُّي َا ٱلنَّ ُاس اَّن َخلَ ْقنَٰ مُك ِ ّمن َذ َك ٍر َوُأنىَث ٰ َو َج َعلْنَٰ مُك ْ ُش ُعواًب َوقَ َبٓاِئ َل ِل َت َع َارفُ ٓو ۟ا ۚ َّن َأ ْك َر َممُك ْ ِعندَ ٱهَّلل
ِإ ِإ
ٌَأتْ َق ٰىمُك ْ ۚ َّن ٱهَّلل َ عَ ِل ٌمي َخبِري
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
ِإ
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di
antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
memberitahukan bahwa Dia menciptakan anak cucu Adam dari asal-usul dan
diri yang satu, semua keturunan Adam berasal dari lelaki dan perempuan yang
10
Al-Qarni Aidh, Tafsir Muyassar, Jakarta : Qisthi Press, 2007)
9
suku-suku besar dan kecil. Yang demikian itu bertujuan agar mereka saling
mengenal satu sama lain, sebab andai masing-masing orang menyendiri, tentu
tidak akan tercapai tujuan saling mengenal satu sama lain yang bisa
agar berbagai hal positif tersebut bisa terwujud yang bergantung pada proses
saling mengenal satu sama lain serta pemaduan nasab. Namun ukuran kemuliaan
di antara mereka adalah takwa. Orang yang paling mulia di antara sesama
manusia adalah yang paling bertakwa kepada Allah SWT, paling banyak
melakukan ketaatan serta paling mampu mencegah diri dari kemaksiatan, bukan
yang paling banyak kerabat serta kaumnya, bukan yang keturunannya paling
menjalin hubungan yang baik antar sesama manusia, karena manusia diciptakan
perbedaan budaya dan cara pikir, serta dalam ayat ini Allah SWTmenjelaskan
11
Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di,”Tafsir al-Qur’an, terj Muhammad Iqbal dkk”, (Jakarta :
Darul Haq, 2014)
10
mulia di sisi Allah SWT, namun ketakwaan lah yang membuat seseorang mulia
Dari uraian tentang nilai-nilai Al-Qur’an yang terdapat dalam tradisi Doa
Padang di atas, penulis tertarik untuk mengupas dan menganalisis tradisi Doa
Padang ini dari sudut pandang Living Qur’an. Living Qur’an adalah suatu
dan fungsi real (sebenaranya) yang dipahami dan dialami oleh masyarakat
muslim12. Living Qur’an juga dapat dimaknai dengan gejala yang tampak dalam
Al-Qur’an yaitu resepsi masyarakat terhadap teks Al-Qur’an tertentu dan hasil
penafsiran tertentu.13
Dalam hal ini, masyarakat Baserah mencoba untuk mengaitkan tradisi Doa
Padang yang merupakan tradisi turun temurun yang telah dilakukan sejak
dahulu, dengan salah satu ayat Al-Qur’an QS Al-A’raf ayat 96 dan QS Ibrahim
mengadakan tradisi ini. Maka dari itu penulis ingin melihat dan menganilisis
fenomena Living Qur’an yang tejadi dalam tradisi Doa Padang, apakah
tradisi Doa Padang sehingga bisa dikaitkan dalam kajian Living Qur’an.
12
M. Mansur, Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadis, ( Yogyakarta: Teras, 2007),
h.5
13
Lukmanul Hakim, Metode Penelitian Tafsir, (Palembang: Noer Fikri, 2019) , h.22
11
Oleh karena itu penelitian ini diberi judul TRADISI DOA PADANG
B. RUMUSAN MASALAH
Kabupaten Kuantan Singingi terhadap hubungan Tradisi Doa Padang dilihat dari sisi Living
Qur’an
Padang ?
2. Apa saja ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang dijadikan sebagai landasan oleh
Doa Padang ?
1. Tujuan Penelitian
Padang
Doa Padang
12
2. Kegunaan Penelitian
a. Secara Akademik
b. Secara pragmatis
D. Penjelasan Judul
1. Tradisi :Tradisi dalam kamus antropologi sama dengan adat istiadat yakni
kebiasaan yang bersifat magis religius dari kehidupan suatu penduduk asli
yang saling berkaitan, dan kemudian menjadi suatu sistem atau peraturan
yang sudah mantap serta mencakup segala konsepsi sistem budaya dari suatu
kehidupan sosial14
14
Ariyono dan Aminuddin Sinegar, Kamus Antropologi(Jakarta: Akademika Pressindo,
1985), h.4
13
2. Doa Padang : Doa Padang adalah suatu tradisi atau ritual religius yang
dinilai ibadah oleh masyarakat Baserah dan dilakukan setiap sekali setahun
tepatnya saat ingin menanam padi atau setiap musim panen padi, yang
dilakukan sebagai wujud rasa syukur atas melimpahnya hasil panen padi pada
tahun itu, doa padang ini dilakukan dengan cara bersama-sama memanjatkan
berisi puji-pujian kepada Allah sebagai wujud rasa syukur dan meminta
keselamatan agar hasil panen bagus dan melimpah saat itu, lalu diakhir acara
adalah kajian atau penelitian ilmiah tentang berbagai peristiwa sosial terkait
fenomena Living Qu’ran yang terjadi di Kecematan Baserah melalui tradisi Doa
Padang sebagai bentuk mengharap berkah dan rasa syukur masyarakat Baserah
kepada Allah SWT, yang dalam hal ini masyarakat Baserah mengkaitkan
15
Didi Junaedi, Living Quran, Sebuah Pendekatan Baru Dalam Kajian Al-Quran, (Jurnal Al-
Qur’an dan Hadis : 2015) diakses 10 september 2021 dari http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/journal-
of-quran-and-hadith/article/view/2392
14
E. Tinjauan Pustaka
daerah Riau dan Jambi, setelah penulis menelusuri hasil riset maupun literatur
yang relevan dengan penelitian ini, memang tidak banyak yang dapat ditemukan
karena mungkin jarang yang membahas tentang tradisi doa padang ini namun
ada beberapa Literatur yang menurut penulis rasa cukup relevan dengan
Padang di daerah Sentajo Raya dalam artikel yang ditulis beliau mengatakan
2) Penelitian yang dilakukan oleh Bella Vista Aldogna yang meneliti tentang
kaitan antara Bahasa dan Budaya Jawa dengan Tradisi Wiwit Sawah di desa
oleh Bella Vista Aldogna cukup relevan dengan penelitian karena didalam
Tradisi Wiwit Sawah juga terdapat Doa-Doa harapan agar hasil panen
16
Dona Yulita, Perubahan Tradisi Doa Padang di Kecamatan Sentajo Raya, (Jom Fisip
UIR : 2 Oktober 2015) diakses pada 17 Desember 2021 dari
https://www.neliti.com/publications/32593
15
hubungan bahasa dan budaya jawa terkait tradisi Wiwit Sawah di desa
ini dibuat untuk menggali lebih dalam tentang proses pelaksanaan tradisi
doa padang dan urgensi doa padang bagi masyarakat desa Jaya Kopah yang
doa padang, serta urgensi doa padang bagi masyarakat desa Jaya Kopah.18
adalah penelitian ini berfokus kepada Living Qur’an yaitu melihat bagaimana
dilakukan oleh S.Syafrizal dan D.Yulita di atas berfokus kepada nilai fungsional
dan problematika terkait Tradisi Doa Padang yang terjadi di Sentajo Raya. Dan
penelitian yang dilakukan oleh Bella Vista di atas memiliki konsep yang sama
dengan penelitian yang penulis teliti yaitu sama-sama tradisi dengan tujuan
bersyukur atas hasil panen dari sawah, namun fokus kajiannya adalah bagaimana
makna kultural hubungan bahasa dan budaya jawa terkait tradisi Wiwit Sawah.
Terakhir penelitian yang dilakukan Petra Yuhendri sesuai judulnya petra melihat
17
Bella Vista Dalogna, Bahasa dan Budaya Jawa terkait dengan Tradisi Wiwit Sawah di desa
Musuk Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen (Surakarta FIB :2018) diakses pada 17 Desember
2021 dari https://digilib.uns.ac.id/dokumen/abstrak/59645
18
Petra Yuhendri, Tradisi Doa Padang di Kabupaten Kuantan Singingi,(Jurnal SAA UIN
Suska Riau : Desember 2020), diakses pada 17 Desember 2021
16
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
19
Suryana, Metododologi Penelitian (Model Prakatis Kuantitatif dan Kualitatif, ( Buku Ajar
Perkuliaahan Universitas Pendidikan Indonesia : 2010)
20
Ikhwan, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, ( Pustaka IAIN Imam Bonjol Padang : 2016 ),
h.57
21
Subama, Dasar-Dasar Pendidikan Ilmiah, (Bandung : Pustaka Setia,2001) , h. 89
17
3. Sumber Data
Sumber Data dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi dua macam:
asli yang memuat informasi atau data yang dibutuhkan 22. Data primer pada
yang tidak langsung, seperti dokumentasi, data lapangan, dan arsip yang
a. Observasi
keadaan atau prilaku objek sasaran.24 Observasi dilakukan untuk melihat dan
22
Sugiyono, “Metode Penelitian Kualitatif dan R&D “, (Bandung : Alfha Beta, 2006), h.275
23
Ibid, h.276
24
Abdurrahman Fatoni, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyususnan Skripsi (Jakarta:
Rineka Cipta,2011), h.104.
18
b. Wawancara
lisan yang berlansung satu arah , artinya pertanyaan datang dari pihak yang
pertanyaan apa saja, selama data yang dicari dapat dikumpulkan. 26 Adapun
25
Sutrisno Hadi, Metodologi Reserch (Yogyakarta:Andi Ofset,Edisi Refisi,2002), h.157
26
Lexy J. Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung : Alfa Beta, 2006), h.275
19
c. Dokumentasi
data lapangan melalui media masa seperti foto,video, dan rekaman suara
Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis data
yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara
ke dalam pola, memilih mana yang penting dan akandipelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh penulis sendiri maupun orang lain.28
27
Blasius Sandarsono, Dokumentasi Informasi dan Demokratisasi, (Jakarta : Komnas HAM,
2003), diakses pada 15 Februari 2022 dari http://jurnalbaca.pdii.lipi.go.id/baca/article/view/90/65
28
Sugiyono, “Metode Penelitian Kualitatif dan R&D”, (Bandung : Alfa Beta, 2006), h. 275.
29
Nugraha Setiawan, “Teknik Sampling”, Diklat Metodologi Penelitian Sosial, Parung
Bogor : 28 Mei 2005, h.3
20
Dengan teknik ini penulis akan mencari beberapa orang yang benar-benar
Jadi dalam penelitian penulis tidak memerlukan data populasi masyarakat yang
akan diwawancarai.
I. Sistematika Penulisan
skripsi ini, maka dari itu penulis mengemukakan sistematika penulisan sebagai
berikut
penulisannya.
Kedua Berisi penjelasan tentang tradisi doa padang (Pengertian Tradisi Doa
Padang, Sejarah Tradisi Doa Padang, Dalil Tradisi Doa Padang dan
30
Burhan Burgin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakatta : PT Raja Grafindo Persada,
2007), h.144
21
Bab IV : Hasil penelitian dari kajian Living Qur’an terhadap Tradisi Doa
LANDASAN TEORI
bagi umat Islam yang menjadikan doa sebagai jalan untuk seorang hamba
tidak akan mampu berbuat apa-apa melainkan atas kehendak Allah SWT.31
dan mengutarakan. Secara istilah doa ialah mendekatkan diri kepada Allah
SWT dengan segenap jiwa dan raga untuk mengutarakan suatu permohonan. 32
Dalam bahasa Arab kata doa berasal dari kata dasar و-ع-دyang dapat diartikan
sebagai kecenderungan yang terjadi pada diri seorang manusia melalui suara
dan kata-kata. Dari kata ini terbentuklah kata jadian (masdar), yaitu دعوة-دعاء
yang memiliki beberapa macam arti, bisa diartikan sebagai doa dalam konteks
31
Anas Habibi, Doa Mustajab Dalam Al-Qur’an ( Solo: Aqwam, 2010 ), h.10
32
Faerudun Odzemir, Allah Dihatiku Allah dikalbu , ( Jakarta: Zahira 2015 ), h.45
33
Harun Yahya, Memilih Alqur’an Sebagai Pembimbing Keutamaan Do’a dan Do’a para
Nabi dalam Alqur’an, ( Surabaya: Risalah Gusti, 2004 ), h. 116-120
22
23
Menurut al-Asqari doa adalah permohonan kepada Allah Swt, agar Dia
Zuhaili dalam Tafsir al-Wajiz, bahwa doa secara istilah ialah : “ Minta
ibadah.34
Berdoa kepada Allah juga merupakan salah satu bentuk usaha seseorang
untuk berzikir dan mengingat Allah SWT. Menurut Abdul Halim Mahmud
begitupula dengan doa dalam banyak kesempatan merupakan zikir. Zikir jika
ketundukan kepada Allah adalah zikir. Dengan demikian, tidak ada perbedaan
menunjukan kerendahan hati, bentuk tunduk dan rasa butuh seorang hamba
kepada Allah SWT. Hal tersebut menjadikan doa sebagai bagian dari zikir
kepada Allah.35
34
Syukiardi Sambas dan Tata Sukayas, Quantum Doa : Membangun Keyakinan Agar Doa
Tak Terhijab dan Mudah Dikabulkan, ( Bandung: PT Mizan Publika ), h. 3
35
Khoirul Amru Harahap dan Reza Pahlevi Dalimunte, Dahsyatnya Doa dan Dzikir,
( Jakarta: QultumMedia, 2008 ) h. 34-35
24
Dalam Al-Qur’an tercantum sekitar 203 ayat yang meyebutkan kata doa
2. Doa yang bemakna permintaan atau permohonan terdapat dalam (QS Al-
Baqarah ayat 23 )
ayat 60 )
6. Doa yang bermakna memuji terdapat dalam ( QS al-Isra’ ayat 110 )36
penempatan kata doa tersebut dalam kalimat, namun substansi dari doa
Adapun hakikat dari doa adalah sebagai senjata bagi seorang muslim
36
Awaludin Hakim, Doa Dalam Perspektif Alqur’an Kajian Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Al-
Azhar, Jurnal al-fath: 1 Januari 2017
25
khusyuk kepada Allah, maka Allah SWT akan kabulkan doa tersebut, hal ini
ِ ِ
ٌ س َألَ َك ع َب اد ي َع ِّن ي فَ ِإ ِّن ي قَ ِر
يب َ َو ِإ َذ ا
Doa dalam rangka ibadah kepada Allah Swt. Doa sebagai pekerjaan hati,
pekerjaan hati, lisan, dan raga mhakluk dan kholikuntuk memperoleh sesuatu
yang bermanfaat dan terhindar dari sesuatu yang mudarat. Doa sebagai
beribadah kepada Allah SWT. Sementara itu doa dari sisi aktivitas hidup
yang berjalan dalam hukum kausalitas immaterial sesuai dengan apa yang
sajikan dalam bab ini dimaksudkan sebagai landasan teori untuk menunjang
Dalam Islam doa memiliki kedudukan yang sangat penting dan faedah
yang sangat banyak. Berkaitan dengan faidah doa ini, Imam Al-Ghazali
meskipun tidak dapat menolak qadha Tuhan, namun bisa melahirkan sifat
Tegas dan khusyuknya seseorang dalam berdoa menjadi salah satu sebab
Dengan kata lain doa bisa diibaratkan sebagai senjata untuk menolak
berbagai bencana dan mafsadat ( akibat buruk dari suatu perbuatan )sekaligus
menghindari maksiat
38
Ibid, h. 15
27
akhir.39
Doa dan dzikir menempati posisi yang sangat vital dalam proses
manusia adalah hanya untuk beribadah dan mengabdi kepadaNya. Dan salah
satu bentuk ibadah dan pengabdian yang tinggi kedudukannya disisi Allah
Doa merupakan washilah yang dapat digunakan oleh seorang hamba untuk
Walaupun pada hakikatnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui isi
tempat mengadu untuk mengadukan nasibnya, maka dari itu doa merupakan
kesah kepada-Nya.40
39
Ibid, h.16
40
M. Khalilurrahman al-Mahfani, Keutamaan Doa dan Dzikir untuk Hidup Bahagia dan
Sejahtera, (Jakarta: PT.Wahyu Media) h. 34
28
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam berdoa kepada Allah Swt.
1) Memilih waktu yang mulia, untuk berdoa seperti hari Arafah untuk
mengeraskan.
Allah SWT).
kali.
doa oleh Allah SWT, yaitu: mengembalikan segala hak orang yang
29
Menurut penulis berdoa merupakan media yang sangat ampuh yang bisa
digunakan oleh umat muslim untuk meminta kepada Allah SWT, setiap orang
berharap agar doa yang dipanjatkannya dikabulkan oleh Allah SWT. Oleh
tulus dan ikhlas. Dalam ayat di atas dikatakan pula bahwa Allah SWT
41
Awaluddin Hakim, op. cit, h.55-56
30
kalian, sesungguhnya kalian tidak berdoa kepada Dzat yang tuli dan jauh.
Tetapi kalian berdoa kepada Rabb Yang Maha Mendengar lagi Maha
Melihat. Sesungguhnya yang kalian seru itu lebih dekat kepada seseorang
berkaitan dengan diri-Ku, yaitu perihal dekat atau jauhnya diri-Ku, maka
mereka. Dan inilah yang dimaksud dengan "dekat" dalam ayat lain yang
senada: "...Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya." (Qaff
: 16) jadi, tidak ada penghalang antara Aku dan siapa pun, dan Aku
42
Abdullah bin Abdurrahman bin Ishaq Al-Sheikh, Tafsir Ibnu Katsir, Penerjemah M.Abdul
Ghoffar, (Bogor : Pustaka Imam Syafi’i , 2004) Jilid 1 h. 352
31
haji, dan sebagainya); dan dengan begitu Allah mengganjar mereka atas
amal mereka dengan balasan yang paling baik. Apabila amal yang ikhlas
petunjuk kepada kebaikan yang meliputi dunia dan akhirat, karena jika
mereka memenuhi apa yang Allah serukan kepada mereka; niscaya Allah
kepada-Nya yaitu dengan berendah diri dan suara yang lembut, tidak
sesungguhnya Allah SWT adalah Dzat Yang Maha mendengar dan Yang
kepada hamba-Nya agar berdoa dengan rasa takut (tidak akan diterima)
yaitu doa untuk kebaikan mereka di dunia dan akhirat. Adapun maksud
dari firman Allah “Berdoala kepada Rabbmu dengan rendah diri dan
suara, berseru dengan suara keras, dan berteriak dalam doa adalah
seorang muslim, sehingga jika dilihat dari sisi hukum berdoa kepada Allah
44
Abdullah bin Abdurrahman bin Ishaq Al-Sheikh, op. cit. Jilid III, h. 393-394
33
Dalam Tafsir Ibnu Katsir mengenai ayat di atas dijelaskan bahwa ayat
mengabulkannya. Imam al-Hafizah Abu Ya’la Ahmad bin Ali bin al-
ra, dari Nabi SAW tentang apa yang diriwayatkan dari Rabb-Nya yang
berfirman :
kepada selain Allah tidak memberikan manfaat apa pun, karena ZatYang
karena ini adalah janji. Begitujuga, ayat ini mengancam mereka yang
orang yang berdoa ketika ia meminta kepada-Nya. Dan, Allah akan murka
akhirat.46
berasal dari bahasa latin (tradition) yang artinya kebiasaan. Tradisi erat
telah dilakukan sejak dulu dan menjadi bagian dari kehidupan suatu
agama yang sama. Hal yang paling mendasar dari tradisi ialah adanya
lisan, karena tanpa adanya hal tersebut, suatu tradisi bisa saja punah.47
46
Wahbah az-zuhaili, op. cit., Jilid h.367
47
Kuncoroningrat, Sejarah Kebudayaan Indonesia, Yogyakarta: Jambatan, 1954, h. 103
35
rakyat yang berfungsi untuk upacara keagamaan, kesukuan serta fungsi lokal
ritual lainya yang amat berlekatan dengan adat etnik religiositas rakyat
setempat49
ini penulis mengambil dari perspektif masyarakat Baserah, yaitu menurut pak
masyarkat Baserah dalam bentuk doa yang dilaksanakan di tengah sawah atau
Jadi sesuai penjelasan di atas Tradisi Doa Padang berarti, suatu kebiasaan,
adat istiadat, dan warisan turun temurun yang diwariskan oleh nenek moyang
bentuk doa yang diadakan di tengah sawah atau kebun dalam rangka
mengharap berkah dan keselamatan tanaman padi juga sebagai wujud rasa
oleh masyarakat Baserah setiap tahunnya, bahkan jika ada satu desa di
Baserah yang tidak melaksanakan tradisi ini, bisa dikenai sanksi. Tradisi ini
48
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Gramedia
Utama, 2008, edisi ke empat, hlm. 1483
49
Mudji Sutrisno, Ranah-Ranah Kebudayaan, Yogyakarta: Kanisius, 2009, h.110
50
Maridun, Tokoh Masyarakat, Wawancara Langsung pada, 10 Septmber 2021,
36
Padang ini.
Mengenai sejarah dan latar belakang pelaksanaan tradisi Doa Padang tidak
mengatakan bahwa tradisi Doa Padang ini sudah dilakukan sejak zaman
saisuak ( zaman dulu ) masa nenek moyang / orang-orang tua dahulu karena
Sejak dahulu bertani atau bercocok tanam sudah menjadi mata pencaharian
merupakan salah satu pekerjaan yang mulia dan sangat bermanfaat bagi
Baserah dalam menghambakan diri kepada Yang Maha Kuasa, karena Dialah
yang menurunkan rezeki kepada manusia,baik rezeki yang berasal dari langit
maupun dari tanah. Dia yang menurunkan hujan dan menumbuhkan tanam-
51
Syamsuri ,niniak mamak daerah Baserah, Wawancara langsung pada, 11 Oktober 2021
37
tanaman agar umat manusia bisa hidup sejahtera di dunia ini. Dengan
kepada Allah SWT agar diberi keberkahan dalam rezeki, diberi keselamatan
tanah lapang atau lahan yang luas yang terletak di tengah sawah masyarakat
memiliki kemujuran terlebih tujuan dari doa tersebut untuk mendoakan agar
hasil panen pada tahun itu melimpah dan terhindar dari segala bencana. Oleh
Pak Dedi seorang ustad dan tokoh masyarakat Baserah mengatakan jika
dilihat dari sisi sejarah tradisi Doa Padang ini sudah mengalami beberapa
perubahan dari zaman dulu sampai saat ini. Perubahan yang terlihat jelas
perubahan yang terjadi pada tradisi Doa Padang dari zaman dulu sampai
Kepala Desa.
3. Zaman dulu tradisi Doa Padang ini dijadikan momen untuk mencari
lahan yang akan ditanami, dengan tujuan agar lahan tersebut subur
berlangsung )
5. Zaman dulu tradisi Doa Padang tidak disertai oleh acara hiburan
tradisi dan budaya yang dilakukan masyarakat pasti memiliki proses dalam
tersebut berjalan secara sistematis dan tertata rapi. Dan tradisi yang berjalan
dengan sistematis biasanya akan menambah nilai sakral dari tradisi tersebut.
52
Semacam persembahan atau sesajian yang terbuat dari daun pandan yang dirangkai yang
diisi dengan bahan-bahan makanan pokok seperti beras,nasi ketan, daging kambing dan lain-lain
53
Dedi, Ustadz dan tokoh masyarakat Baserah, Wawancara Langsung, 12 Oktober 2021
39
Mengenai tradisi Doa Padang secara umum sudah dijelaskan pada bab
menanam padi atau setiap musim panen padi. Dalam hal ini perlu diperjelas
lebih sering diadakan sebelum menanam padi / saat akan turun ke sawah.
Pak Syamsuri mengatakan Doa Padang ini diibaratkan seperti niat dalam
beribadah. Jadi doa padang dijadikan sebagai ritual pembuka bagi orang-
orang yang ingin menanam padi, dan biasanya Doa Padang yang
dilaksanakan sebelum masa panen sifatnya formal dan akan dihadiri oleh
Padang yang dilaksanakan pada masa panen padi biasanya dilaksanakan oleh
sebagian petani yang sifatnya pribadi dan tidak formal, dan umumnya tidak
Adapun proses pelaksanaan tradisi Doa Padang ini dibagi menjadi tiga
tahapan yaitu : tahap persiapan, tahap pra pelaksanaan dan tahap pelaksanaan
tradisi doa padang, masing-masing dari tahapan tersebut dibagi lagi menjadi
ini biasanya dihadiri oleh para tetua suku, perangkat desa, dan niniak
54
Syamsuri ,niniak mamak daerah Baserah, Wawancara langsung pada, 11 Oktober 2021
40
mamak tidak jarang juga rapat dihaidiri oleh tokoh agama atau para alim
ulama, mengingat tradisi Doa Padang ini erat kaitannya dengan agama dan
untuk menjaga agar pelaksanaan tradisi tersebut tidak jauh melenceng dari
mushola terdekat. Rapat ini diadakan agar prosesi Doa Padang nantinya
berjalan dengan baik dan lebih terarah. Adapun hal-hal yang dibahas
diibaratakan sebagai niat bagi masyarakat Baserah, jika ada salah satu
orang yang sudah mulai menanam padi sebelum dilaksanakan tradisi ini
miskin.
Sesuai dengan namanya yaitu Doa Padang, Padang disini berarti lahan
di tengah sawah.
sawah yang mana dari banyak sawah yang ada di desa akan diadakan
Doa Padang ini. Diadakan di tengah sawah juga bertujuan agar bisa
di lapangan yang luas seperti sawah atau lahan, yaitu pada hakikatnya
alam, Allah Swt menurunkan rezeki dari langit berupa hujan dan dari
untuk meminta berkah dan keselamatan tanaman padi dari Allah Swt.
Karena itu dilaksanakan Doa Padang ini di sawah agar lebih besar
55
Makmur, Tokoh Adat, Wawancara Langsung, 30 Maret 2022
42
Padang ini baik dia ikut ataupun tidak ikut dalam acara nantinya, karena
memberikan iuran Doa padang ini maka orang tersebut cenderung akan
masuk ke acara inti Doa Padang. namun pada hakikatnya tahap ini sudah
Hewan yang disembelih dalam tradisi Doa Padang ini ada dua
pilihan yaitu boleh satu ekor sapi atau dua ekor kambing. Pemilihan
56
Syamsuri ,niniak mamak daerah Baserah, Wawancara langsung pada, 11 Oktober 2021
43
hewan yang akan disembelih ini tergantung pada jumlah iuran yang
mengatakan tidak ada doa khusus yang dibaca ketika menyembelih sapi
harus sesuai dengan tujuannya yaitu sebagai wujud rasa syukur dalam
b. Menyiapkan gayang-gayang
terbuat dari madu lebah) yang disusun di atas anyaman yang terbuat
57
Marlin, Tokoh Agama, Wawancara langsung, pada 26 maret 2022, pukul 16.30 WIB
44
dari daun kelapa. Tujuh jenis bahan yang disebutkan diatas dikenal juga
Dalam tahap pelaksanaan ini terdapat acara-acara inti dari tradisi Doa
Padang, yang menjadi ciri khas tradisi Doa Padang dan membedakan dari
45
a. Manyima
Manyima adalah suatu kata yang diambil dari bahasa kampung dari
kata Sima yang berarti sebar yang diberi imbuhan me-, jadi manyima
lahan atau sawah terlebih apabila lahan tersebut berada di tengah hutan
58
Makmur, Tokoh Adat, Wawancara Langsung, 30 Maret 2022
46
untuk melindungi para petani dari segala musibah dan hal-hal yang
b. Kata sambutan dari kepala desa untuk membuka acara Doa Padang
dimulai akan dibuka oleh kata-kata sambutan dari kepala desa yang
berikutnya.
berkaitan dengan nilai-nilai dan hikmah dari Doa Padang. Ustad akan
tentang rasa syukur salah satunya QS Ibrahim ayat 7 yang artinya “Dan
47
sangat pedih”.
ceramah dalam tradisi Doa Padang, karena ayat ini jika dilihat dari
Allah Swt.
d. Makan bersama
petitih yang biasanya diucapkan oleh tokoh adat atau orang yang
adalah kepala desa dan ustad setelah itu makan bersama dimulai.
padi. Adapun isi dari doa yang dipanjatkan dalam acara Doa Padang ini
e. Penutup
tradisi Doa Padang yang didapatkan dari hasil observasi penulis serta
Padang.
mayoritas masyarakat Baserah yaitu petani dan berkebun. Oleh karena itu
tradisi Doa Padang ini adalah hal yang wajib dilakukan oleh masyrakat
Disamping itu pelaksanaan Doa Padang ini adalah sebagai bentuk usaha
mendekatkan diri kepada Allah Swt, yang Maha memberikan rezeki kepada
diwujudkan masyarakat dalam pelaksanaan Doa Padang ini. Pak Jaya seorang
Ustad dan tokoh agama Baserah mengatakan bahwa pelaksanaan Doa Padang
tradisi ini bisa mengurangi segala bencana yang bisa menyebabkan gagal
panen, seperti banjir, hama penyakit dan lain sebagainya. Dan juga
yang Maha Kuasa agar segala hal dalam hal bertani dan bercocok tanam yang
C. Living Qur’an
Al-qur’an dan hadis adalah pedoman bagi umat muslim dalam kehidupan
qur’an dan hadis sebagai panduan untuk menjalani hidup. Dalam kajian
program studi Ilmu Al-qur’an dan Tafsir juga menjadikan Al-Qur’an dan
hadis sebagai mata kuliah yang wajib untuk dipelajari, seperti Ulumul
Qur’an, Ulumul Hadis, Takhrij Hadis, Studi Naskah Ulumul Qur’an, dan
dan Tafsir lebih banyak mengangkat judul yang berdasarkan kajian pustaka,
seperti mengkaji tentang makna suatu lafaz dalam Alqur’an atau hadis dalam
sosial di tengah masyarakat jauh tertinggal karena jarang ada yang ingin
60
Syafrizal, masyarakat, Wawancara tanggal 25 Maret 2022
51
Dalam pengunaan sebutan Living Qur’ an. kata Living Qur’ an merupakan
gabungan dari dua kata yang berbeda. Yaitu living berarti hidup dan Qur’ an,
yakni kitab suci umat Islam. Ada pula kata living menggambarkan tren yang
berasal dari bahasa Inggris “live” yang berarti hidup, aktif dan yang hidup.
pola verb- ing) yang dalam gramatika bahasa Inggris diujarkan dengan
present participle. Kata kerja “live” yang mendapat akhiran–ing ini juga
sehingga akan berganti fungsi dari kata kerja (verba) menjadi kata benda
present participle ini terjalin pada terem “ the living Qur’ an( Al-Qur’ an
yang hidup)”.61
bentuk dari respon masyarakat terhadap teks dari Al-Qur’an dan hasil dari
penafsiran seseorang.62
61
Ahmad ‘Ubaydi Hasbillah, Ilmu Living Qur’an-Hadis,(Ciputat: Maktabah Darus Sunnah,
2019) hal 20
62
Syamsudin, S., “Ranah-ranah Penelitian dalam Studi al-Qur’an dan Hadis (Yogyakarta:
TH. Press, 2007) h.237
52
di satu sisi maupun selaku kitab petunjuk (hudā) yang bernilai sakral di
berupa tradisi, muamalah, ibadah, dan segala hal yang berkaitan dengan
Secara historis, praktek living qur’an ini sudah terlihat pada masa awal
Islam, yaitu pada masa Rasulullah SAW. Hal ini dapat dilihat dari praktek
ruqyah yang digunakan Nabi SAW untuk mengobati para sahabat. Ada pula
mandiri )
63
M. Mansyur, et al., Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadis, (Yogyakarta: TH.
Press, 2007), h. 5
64
Yusuf, M., “Pendekatan Sosiologi dalam Penelitian Living Qur’an,”(Yogyakarta: TH.
Press, 2007), h. 36-37.
53
melakukan praktek ruqyah, yakni kegiatan mengobati diri sendiri atau orang
Qur’an hal ini dilakukan dalam rangka mengobati penyakit yang memang
ِ اب ع ْن عر و ةَ ع ْن ع ِ اخبر ن َ م
: َة اء َش َ َ َ ْ ُ َ ٍ َش شه ِ لك ٌ َع ْن ْاب ِن َ َ َ ْ وس ُ ْن ُی ُ حدثََنا َعْب ُد اهلل اب
كى َی ْق َر ِ
َ َ كاَ َن ا َذا ا ْشت: صلى اهللُ َعلَْیه َو َس َلم
َ ِ نه َ ا ن َر ُس و َل اهلل ْ ضي اهللَ ا ُ َعِ َر
ِ ت أ ْقر علَْی ِه وأ مسح بِی ِد ِه رجاء َبر َك ِ س بْلمع ِّو َذ
ته َ َ َ َ َ َُْ َ َ ُ ث َفلَما ا ْشتَد َو َج ُعهُ ُك ْن
ُ ُات َوَی ْنف َ ُ ِ َأعلى َن ْف
َ
)َا (رواه البخا اري
“Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf, telah mengkabarkan kepada
kami Malik dari Ibnu Syihāb dari Urwah dari Aisyah bahwasanya Nabi SAW adalah
atas dirinya dan meniupkan pada anggota badan yang sakit, lalu tatkala beliau
merasa sangat sakit, maka aku meruqyahnya dengan mengusapkan tangan beliau
pada yang bagian yang sakit dengan mengharap keberkahannya”. (HR. Al-
Bukhāri).”.66
“Telah menceritakan kepada kami Abū Ṭāhir, telah menceritkan kepada Ibnu
Wahb, telah mengkabarkan kepada kami Mu’âwiyah bin Shâlih dari Abd al-
65
Penyakit ‘ain adalah penyakit baik pada badan maupun jiwa yang disebabkan oleh
pandangan mata orang yang dengki ataupun takjub/kagum, sehingga dimanfaatkan oleh setan dan bisa
menimbulkan bahaya bagi orang yang terkena.
66
Muhammad bin Ismaīl bin Ibrāhim bin al-Mugīrah al-Ju’fi al-Bukhāri, Ṣḥaḥih al-Bukhāri
(Beirut: Dar al-Ṭuq al-Najāh, 1422), juz 6, h. 190.
54
Rahmān bin Jubair dari Bapaknya dari ‘Auf bin Mālik al-Asyja’i seraya
berkata, kami dahulu meruqyah pada masa Jâhiliyah, lalu kami berkata, ya
Rasulullah bagaimana pendapat Engkau tentang hal itu?. Maka beliau
menjawab: Tunjukkanlah ruqyah kalian tidak mengapa dengan ruqyah selama
kamu tidak syirik”. (HR. Muslim).67
Maksud dari hadis diatas adalah ruqyah dibolehkan Nabi selama dalam
ruqyah tersebut menggunakan ayat-ayat yang ada dalam Al-qur’an, ayat yang
sejak masa Rasulullah dan para sahabat, dengan cara menjadikan Al-Qur’an
sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit. Bahkan jika dilihat dari teks
diderita.
dijadikan sebagai salah satu metode dalam suatu riset atau penelitian yang
tetapi kepada fenomena sosial yang terjadi dalam wilayah tertentu dengan
kehadiran Al-Qur’an.
67
Bisri Musthofa Adib, Terjemah Shahih Muslim, ( Semarang Asy-Syifa : 1993) Jilid 4, h.
1725.
55
yang baru dalam kajian Al-Qur’an. Oleh karena itu hal-hal yang berkaitan
Qur’an bisa dibilang masih mencari bentuk yang dapat dijadikan semacam
acuan.68 Namun jika dilihat dari sisi sejarah dapat dilihat bahwa pada
dasarnya Living Qur’an secara tidak sadar sudah banyak diaplikasikan oleh
masyarakat muslim, bahkan living qur’an sudah ada pada masa Rasulullah
Saw.
hari menurut konteks budaya dan pergaulan sosial. Adapun maksud dari sikap
penelitian ini bersifat sosial yang menjadikan aktivitas dan sikap masyarakat
68
M. Mansyur, et al, op. cit., h. 39
69
Ibid, h. 49
56
kognitif yaitu penggunaan bacaan dalam ritual publik. Kitab suci dibaca,
dalam kaligrafi. Selain itu, kitab suci memiliki kekuatan untuk memberikan
sebagai mantra dan jimat, ketika diam dan ketika bepergian Dalam tradisi
Islam, kitab suci Al-Qur’an atau potongan ayat digunakan atau dibacakan
kepada orang yang sakit dengan metode yang diajarkan oleh Nabi Saw yaitu
ruqyah.
Ketiga, penggunaan kitab suci juga bisa dikaji dari segi informative dan
barang suci, misalnya dalam ritual kurban, dijadikan sumber hukum negara
57
Adapun aspek lain yang dikaji dalam living Qur’an erat kaitannya dengan
5. Bagi orang yang punya bakat dalam bidang sastra, Al-Qur’an dibaca
70
Muhammadl Ali,”Kajian Naskah dan Kajian Living Qur’an dan Living Hadith”, Journal of
Qur’an and Hadith Studies – Vol. 4, No. 2, (2015) h. 150-151 diakses dari
https://journal.uinjkt.ac.id/index.php/journal-of-quran-and-hadith/article/view/2391/1790
71
M.Mansur,et al, op. cit. h.43-46
58
Living Qur’an. Dari penjelasan di atas dapat penulis ambil kesimpulan semua
Sejauh ini riset yang dilakukan oleh para ulama dalam bidang Al-Qur’an
dan hadis meyatakan bahwa kajian Living Qur’an erat kaitannya dengan
menempatkan agama sebagai sistem sosiologis dan hanya dapat dikaji secara
tepat jika karakteristik itu diterima sebagai titik tolak. Jadi bukan meletakan
pengamatan (observasi) yang cemat dan teliti atas perilaku komunitas muslim
59
Sebagai metode yang relatif baru dalam ranah penelitian Al-Quran, secara
metode ini boleh dibilang masih mencari wujud yang dapat dijadikan
semacam acuan. Sebagai kajian yang berangkat dari fenomena sosial, tentu
metode penelitian ini. Sebab itu pula bermacam pendekatan serta metode
penelitian bisa dipakai, dengan memikirkan aspek fokus dan analisis riset.73
dalam religious research (peneltian agama), oleh karena itu pendekatan yang
biasa dipakai dalam penelitian agama. Dalam hal ini ada 3 pendekatan yang
tentang manusia khususnya tentang asal-usul, aneka warna bentuk fisik, adat
manusia”. 75
Jadi pada dasarnya pendekatan antropologis erat kaitannya
dengan hubungan antar manusia dan fokus kajiannya lebih ke tokoh dalam
dan maksud hidup bersama, cara terbentuk dan tumbuh serta berubahnya
yang memberi sifat tersendiri kepada cara hidup bersama itu dalam tiap
fenomena adalah segala sesuatu yang dengan suatu cara tertentu tampil dalam
kesadaran manusia. Baik berupa sesuatu sebagai hasil rekaan maupun berupa
75
76
Ibid, h. 209
77
Farid Hamid, “Pendekatan Fenomonologi (Suatu Ranah Penelitian Kualitatif)”, Al-
Tadzkiyah : Jurnal Pendidikan Islam, (2019) diakses dari http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!
@file_artikel_abstrak/Isi_Artikel_718793118976.pdf
61
sajian yang dituliskan atau ditampilkan oleh alam semesta sebagai bagian dari
ciptaan Yang Maha Kuasa. Hal inilah yang menghadirkan fenomena sehingga
melihat dunia individu dalam satu bagian intensionalitas yang sering juga
bagaimana ilmu dipandang sebagai bagian dari kausalitas, akan tetapi realitas
diantaranya :
menampakkan wujudnya.
disadari.79
78
Michael Jibrael Rorong, Fenomonologi, (Yogyakarta : CV.Budi Utama), Juli 2020, h.3
79
Ibid, h. 18
62
penting dalam ranah ini adalah wujud kesadaran dari individu yang dapat
diakses oleh pengalaman diri yang transendental karena inilah inti dari
pemikiran Husserl.80
Baserah dibalik fenomena yang terjadi di tengah masyarakat yang dalam hal
80
Ibid, h.19
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
bahwa nama yang dipakai daerah Baserah saat ini adalah Kecamatan Kuantan
Hilir, namun masyarakat lebih mengenal daerah Kuantan Hilir dengan nama
Jika dilihat dari sisi sejarah berdirinya Baserah ini berawal dari wilayah
Kuantan Singingi yang pada awalnya adalah kecamatan yang berada di bawah
Kabupaten Indragiri Hulu. Lalu kabupaten Indragiri Hulu atau disingkat Inhu ini
mekar menjadi dua yaitu Kabupaten Indragiri Hulu dan Kabupaten Kuantan
Singingi.
Akibat pemekaran itu maka Kecamatan Baserah tidak lagi berada di bawah
Kecamatan sudah diganti menjadi Kuantan Hilir, nama Baserah tetap melekat
dan akrab di tengah masyarakat. Oleh karena itu bisa dikatakan bahwa
Daerah Baserah tebagi menjadi 2 wilayah utama, yaitu : wilayah pasar yang
merupakan pusat pemerintahan atau lebih dikenal dengan kenagarian Koto Tuo,
dan wilayah seberang yang dibatasi oleh sungai Kuantan atau lebih dikenal
dengan kenagarian Koto Rajo. Penelitian yang penulis lakukan mencakup dua
81
https://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_Baru_Baserah,_Kuantan_Hilir,_Kuantan_Singingi
63
64
wilayah ini dan penulis sudah mengumpulkan data dari hasil wawancara dari
niniak mamak, tokoh adat, dan masyarakat dari masing-masing wilayah. Karena
Kecamatan yaitu Kecamatan Kuantan Hilir dan Kuantan Hilir seberang. Maka
judul penelitian ini menjadi Tradisi Doa Padang Kecamatan Baserah, Kabupaten
Kuantan Singingi. Karena pada dasarnya wilayah Kuantan Hilir Seberang juga
bagian dari Baserah. Berangkat dari penjelasan di atas maka penulis mengambil
Kecamatan Baserah adalah 163,66 km2 Desa yang terluas di Baserah adalah
tanah yang ada di Kecamatan Baserah pada lapisan atas berjenis podsoli kuning
dengan kemasaman tanah antara 4,5 sampai dengan 5,5. Iklim di Baserah
merupakan iklim tropis dengan suhu udara berkisar antara 19,5 derajat celcius
desa tertinggal. Akses jalan menuju keseluruhan desa sudah dapat dilewati oleh
82
Ermiati, Kasi Pemerintahan Camat Baserah, Wawancara Langsung pada 24 maret 2022
83
Bps Kabupaten Kuantan Singingi, Kecamatan Kuantan Hilir dalam angka 2019, diakses
pada 8 april 2022 dari https://kuansingkab.bps.go.id h. 3
65
Kelurahan Pasar Usang Baserah, Desa Koto Tuo, Desa Pulau Madina, Desa
Kampung Tengah, Desa Kepala Pulau, Desa Kepala Pulau, Desa Kampung
Medan, Desa Rawang Bonto, Kelurahan Pasar Baru Baserah, Desa Simpang
Tanah Lapang, Desa Kampung Madura, Desa Dusun Tuo, Desa Gunung
Kasang Limau Sundai, Desa Teratak Jering, Desa Koto Tuo, Desa Danau, Desa
Lumbok, Desa Pelukahan, Desa Pulau Baru, Desa Tanjung, Desa Sungai Serik,
Info lebih lengkap mengenai keadaan geografi desa-desa yang ada di Baserah
84
Ibid, h. 11
66
Sumber : Bps Kabupaten Kuantan Singingi, Kecamatan Kuantan Hilir tahun 2019
Tabel di atas adalah desa atau kelurahan yang berada di kenagarian Koto Tuo,
Sumber : Bps Kabupaten Kuantan Singingi, Kecamatan Kuantan Hilir Seberang tahun
2019
Baserah juga memiliki sejumlah anak sungai selain Sungai Kuantan seperti
untuk data wawancara dari kelurahan Pasar Usang dan Pasang Baru Baserah,
Desa Pulau Madina, Desa Kampung Tengah, dan Desa Simpang Tanah Lapang
dan mengambil data observasi dari Desa Simpang Pulau Beralo karena desa-
desa tersebut bisa dibilang sangat antusias dalam pelaksanaan Tradisi Doa
kebiasaan yang berupa fenomena sosial yang terjadi di tengah masyarakat dalam
1. Pacu Jalur : Yaitu acara pacuan perahu panjang yang beranggota kurang
lebih 70 orang yang diadakan sekali dalam satu tahun, merupakan budaya
yang menjadi ciri khas dan menjadi icon di daerah Kuantan Singingi, dan
3. Turun Mandi ( bayi baru lahir ) : yaitu acara berupa ritual memandikan
5. Khatam Qur’an
6. Pencak Silat
Kesenian :
1. Rarak Godang : merupakan salah satu alat musik yang dipergunakan untuk
Sebagian besar dari budaya dan kesenian di atas hampir punah karena
berkembangnya zaman dan teknologi yang makin maju budaya dan kesenian
Bonto, Kuburan Panjang di Desa Gunung Melintang dan Masjid Jami’ di Desa
Koto Tuo.85
jiwa, yang terdiri dari 7.735 jiwa laki-laki dan 7.664 jiwa perempuan. Dengan
Sex Rasio sebesar 100,93, menunjukkan tidak adanya perbedaan yang besar
untuk komposisi jumlah penduduk laki-laki dan perempuan, karena dalam 100
yang artinya dalam setiap 1 km2 dihuni oleh sekitar 94 penduduk. Kecamatan
penduduk dalam rumah tangga adalah 4 orang. Jumlah tersebut hampir merata di
semua desa/kelurahan.86
85
Agus Supriyanto, Sekretaris Camat Baserah, Wawancara Langsung pada 24 maret 2022
86
Op, Cit . Bps Kabupaten Kuantan Singingi, h. 21
70
penduduk Baserah bekerja sebagai petani sawah, kebun dan peternak. Hasil alam
yang paling terkenal dari Kecamatam Baserah adalah karet dan sawit. Rata-rata
didominasi oleh peternakan sapi sebanyak 560 ekor, kambing sebanyak 1,541
ekor, dan kerbau sebanyak 220 ekor. Jumlah ternak sapi terbanyak terdapat di
ternak ayam sebanyak 7,453 ekor dan itik sebanyak 3,466 ekor. Jumlah
ternakayam terbanyak terdapat di Desa Kampung Medan, dan jumlah ternak itik
yang ramah dan suka menolong sesama, terutama yang tinggal di daerah yang
terutama ketika akan diadakan acara atau tradisi yang menyangkut orang banyak
seperti Tradisi Doa Padang ini. Masyarakat dari semua kalangan akan saling
berjalan dengan lancar seperti : menyiapkan makanan ( yang dilakukan oleh ibu-
87
Ibid, h.72
88
Ibid, h. 73
72
merantau ke Baserah untuk mencari rezeki. Ada yang dari Padang, Solok,
Payakumbuh.
Pada umumnya agama dipandang menjadi urusan pribadi setiap orang dan
menjadi urusan dirinya sendiri dengan Tuhannya. Orang lain tidak harus ikut
membuktikan bahwa kehidupan sosial masyarakat tidak bisa terlepas dari ajaran
agama.
73
dari kehidupan kelompok. Agama pun menjadi suatu pedoman yang memuat
dalam bersikap dan bertingkah laku agar sejalan dengan keyakinan agama yang
dianutnya.
rakyat Indonesia.
salah satu daerah di Riau yang menjadi salah satu provinsi yang ada di
Indonesia. Agama yang dianut oleh masyarakat Baserah mayoritas adalah Islam,
ajaran Islam.
1. Islam 95%
2. Konghucu 3%
3. Kisten 2%
74
Sumber : Bps Kabupaten Kuantan Singingi, Kecamatan Kuantan Hilir tahun 2019
Baserah memiliki beragam bentuk kelompok. Hal ini dapat dilihat dari berbagai
Muhammadiyah, Jama’ah Tabligh, Ahlus Sunnah wal Jama’ah, dan bahkan ada
yang dari Manhaj Salaf. Semua kelompok tersebut berkembang cukup pesat di
Baserah dan yang mendapat perhatian lebih oleh masyarakat adalah kelompok
yang masih mempercayai ajaran nenek moyang dan mitos-mitos yang berlaku di
tengah masyarakat, sehingga menurut Ustad Dedi banyak dari mereka yang
mereka sadari kegiatan yang mereka nilai baik justru bertentangan dengan ajaran
Islam.89
sebutan bagi dukun yang baik dan praktik yang dilakukannya untuk menolong
jimat penglaris dan lain sebagainya. Adapun dukun hitam adalah sebutan bagi
89
Dedi, Ustadz dan tokoh masyarakat Baserah, Wawancara Langsung, 22 Maret 2022, pukul
05.45 WIB
75
dukun jahat yang praktiknya untuk mencelakai orang. Seperti dukun santet,
gaib yang dipercaya mengatur alam semesta. Tradisi Doa Padang sendiri jika
ditinjau lebih lanjut, dalam salah satu prosesi pelaksanaan Doa Padang tersebut
Kecamatan Baserah memiliki beragam bentuk dan corak. Ada yang mengikuti
ada juga yang masih memiliki kepercayaan dengan hal-hal mistis dari leluhur
90
Abu Umar Abdillah, Dukun Hitam Dukun Putih, WAFA Press : Mei 2006 h.23-24
BAB IV
dilakukan tentu memilki latar belakang atau landasan yang menjadikan tradisi
Doa Padang yang dilakukan setiap tahunnya oleh masyarakat Baserah memiliki
hasil wawancara yang penulis lakukan dari beberapa narasumber yang terlibat
sebenarnya berasal dari nenek moyang dan kebanyakan tidak ada kaitannya
dengan Al-Qur’an namun berbeda dari tradisi Doa Padang yang pelaksanaannya
َو ْذ تََأ َّذ َن َربُّمُك ْ لَنِئ ْ َش َك ْرمُت ْ َأَل ِزيدَ نَّمُك ْ ۖ َولَنِئ ْ َك َف ْرمُت ْ َّن عَ َذايِب لَشَ ِديد
ِإ ِإ
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya
jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan
jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat
pedih”
“Kalau awak bicaro masalah dalil atau latar belakang doa padang ko,
sabonenyo bapak yo kugang obeh lo nye, tapi setau bapak doa padang ko
olah ado sejak zaman saisuk, kalau batanyo tentang dalil, mungkin doa
padang ko berkaitan dengan ayat-ayat tentang syukur na, karno yo doa
padang ko intinya tradisi manunjuakan raso syukur wk ka tuhan, salah satu
ayeknyo yo QS Ibrahim ayat 7 u na”.91
91
Syamsuri ,Tokoh Adat, Wawancara langsung, pada, 11 Januari 2022 pukul 10.30 WIB
76
77
pelaksanaan tradisi Doa Padang, karena di dalam ayat ini dijelaskan perintah
Allah Swt untuk mensyukuri segala nikmat yang diberikan kepada hambaNya.
Hal ini sesuai dengan tujuan dari pelaksanaan tradisi Doa Padang sendiri yakni
Selain dari QS Ibrahim ayat 7, ada ayat lain dijadikan landasan pelaksanaan
tradisi Doa Padang, karena selain rasa syukur dalam pelaksanaan Doa Padang
ini juga sebagai bentuk mengharap berkah atau kesalamatan kepada Allah Swt,
Syamsuri mengatakan :
“ Selain raso syukur ado nilai yang paling pontiang berkaitan dengan doa
padang ko, yaitu doa padang ko dilakukan sejak zaman saisuk rek urang-
urang dahulu untuak maminta keselamatan dan berkah dari tuhan Yang
Maha Kuaso, supayo padi yang wak tanam ko dijago hendaknyo sampai
berhasil panen dari panyakik,atau dari benacana alam misalnyo contuak
banjir kan, jadi doa padang ko ado jo kaitannyo samo ayek-ayek tentang
minta berkah dan keselamatan na.“92
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat dipahami bahwa dalil atau ayat
dijadikan landasan pelaksanaan tradisi Doa Padang tidak terbatas hanya satu
ayat saja, melainkan ada beberapa ayat yang bisa dijadikan landasan tradisi Doa
dalamnya.
“ Setau saya, Doa padang ini adalah tradisi untuk meminta keselamatan
dan berkah kepada Yang Maha Kuasa atas keberhasilan tanam padi yang
diadakan satu kali dalam setahun. Kalau ditanya mengenai landasan atau
dasar pelaksanaannya itu bisa dikaitkan dengan QS Al-A’raf ayat 96 93
92
Ibid
93
Dedi Mulyadi, Tokoh Agama, Wawancara Langsung, pada 25 Maret 2022, pukul 06.10
WIB
78
َول َ ْو َأ َّن َأ ْه َل ٱلْ ُق َر ٰ ٓى َءا َمنُو ۟ا َوٱت َّ َق ْو ۟ا لَ َفتَ ْحنَا عَلَهْي ِ م بَ َر َكٰ ٍت ِ ّم َن ٱ َّلس َمٓا ِء َوٱَأْل ْر ِض َولَٰ ِكن َك َّذبُو ۟ا
“ Dari arti ayat ini kan udah jelas bahwasanya kita sebagai hamba Allah
diperntahkan oleh Allah untuk beriman dan betaqwa serta membuktikan
keimanan dan ketaqwaan kita itu dengan cara memperbanyak amal sholeh
yang balasannya berupa diturunkannya berkah dari langit dan bumi. Doa
padang merupakan bentuk amalan yang dilakukan oleh masyarakat
Baserah supaya memperoleh keberkahan dan keselamatan dari Allah Swt.
yang dalam hal ini adalah keselamatan tanaman padi”94
landasan yang bisa dikaitkan dengan pelaksanaan tradisi Doa Padang.. karena
pelaksanaan tradisi ini juga bertujuan untuk meminta berkah dan keselamatan
terhadap tanaman padi agar tumbuh dengan subur dan dijauhi dari hama
penyakit.
Selain dua ayat di atas, ada satu ayat lagi yang menjadi landasan dari
mengatakan :
94
Ibid
79
kapalo desa, dan banyak yang lain, bakumpualh sagolony kotu doa padang
ko. Makony yo doa padang ko salah satu tujuannyo untuak mampakuek
tali persaudaraan antar awak. Kalau nanyo ayek alqur’an nyo yo carilah
dalil-dalil tentang silaturahmi atau mampakuek ukhuwah islamiyah
misalnyo QS Al-Hujurat ayat 13 :
ِ يَٰ َٓأهُّي َا ٱلنَّ ُاس اَّن َخلَ ْقنَٰ مُك ِ ّمن َذ َك ٍر َوُأنىَث ٰ َو َج َعلْنَٰ مُك ْ ُش ُعواًب َوقَ َبٓاِئ َل ِل َت َع َارفُ ٓو ۟ا ۚ َّن َأ ْك َر َممُك ْ ِعندَ ٱهَّلل
ِإ ِإ
ٌَأتْ َق ٰىمُك ْ ۚ َّن ٱهَّلل َ عَ ِل ٌمي َخبِري
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-
ِإ
laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang
yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling
takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal.”95
Dari narasumber di atas dikatakan bahwa tradisi Doa Padang bertujuan untuk
memperat tali silaturahmi antar masyarakat. Hal ini penulis buktikan sendiri dari
observasi yang penulis lakukan. Masyarakat menyambut dengan hangat dan baik
diambil dari tujuan dan hikmah dibalik diadakannya Doa Padang. Dan dari sini
ditemukan bahwa Doa Padang dilaksanakan atas dasar 3 ayat dalam Al-Qur’an
95
Aspurdi Jaya, Tokoh Agama, Wawancara langsung, pada 26 maret 2022, pukul 16.30 WIB
80
Padang memiliki tujuan dan nilai tersendiri di tengah masyarakat baik nilai-nilai
yang berhubungan dengan kearifan lokal,nilai ritual,nilai moral, dan nilai Al-
Qur’an.
Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam sekaligus menjadi pedoman hidup
tentu menjadi kewajiban umat Islam untuk mengkaji dan memahami makna
berjalan dengan lebih baik dan diberkahi oleh Allah Swt. Hal ini juga merupakan
kehidupan sehari-hari.
sebenarnya secara tidak langsung sudah dijelaskan pada poin di atas, namun
dalam poin ini penulis ingin mendeskripsikannya dengan lebih spesifik, dari
Dalam hal ini Syamsuri seoang niniak mamak dan tokoh adat mengatakan :
“ Doa Padang ko kan wak buek untuak urang nak poi ka sawah, supayo
salamek lah hondaknyo dan dapek barokah dari langik, tapi kalau batanyo
nilai samo hikmah yang ado di doa padang ko, yo raso syukur salah satu
hikmah doa padang ko na. Tapi yo intinyo doa padang ko sabaonenyo
untuak mintak keselamatan ke tuhen lah supayo padi ko tumbuh subur dan
ndak gagal panen lo.96
96
Syamsuri ,Tokoh Adat, Wawancara langsung, pada, 11 Januari 2022 pukul 10.30 WIB
81
Dari hasil wawancara di atas dapat dipahami bahwa pada dasarnya tradisi
Doa Padang bertujuan untuk meminta keselamatan dan berkah dari Allah Swt
bagi orang yang akan turun ke sawah dan agar hasil panen tumbuh dengan baik.
Namun ada hikmah lain di balik pelaksanaan tradisi Doa Padang ini yaitu
pelaksanaan tradiai Doa Padang ini juga merupakan wujud rasa syukur
masyaratakt Baserah.
Hal senada juga disampaikan oleh salah seorang masyarakat Baserah bernama
Faisal mengatakan :
“ Tradisi doa padang ko olah diwarisi sejak zaman saisuak lai na, jie
urang-urang saisuak doa padang ko wak lakukan sebagai wujud raso
syukur awak na, dari rasa syukur tu lah wk baharok ka tuhen untuk mintak
perlindungan supayo padi ko tumbuh dengan elok rak. Buktinyo acara doa
padang ko kak dibukak dengan manyamboliah jawi kan, manyamboliah
jawi ko lh wujud raso syukur masyarakaik Baserah ko na.”97
Menurut Faisal tradisi Doa Padang merupakan wujud rasa syukur masyarakat
Baserah, hal ini dibuktikan dari salah satu prosesi yang ada dalam tradisi Doa
Padang yaitu menyembelih seekor sapi atau dua ekor kambing. Selain itu
kepada Allah Swt, maka terlebih dahulu masyarakat harus bersyukur atas nikmat
yang diberikan-Nya karena mengharap berkah dan rasa syukur dianggap sejalan
Selain dari rasa syukur ada hikmah lain di balik pelaksanaan tradisi Doa
Padang sekaligus sebagai nilai Al-Qur’an dalam tradisi Doa Padang. Dalam hal
97
Faisal, Masyarakat Baserah, Wawancara langsung, pada 11 Januari 2022 pukul 09:00 WIB
82
berbagai kalangan akan hadir pada saat tradisi ini dilaksanakan. Hal ini
Hal senada juga disampaikan oleh salah seorang masyarakat Baserah yang
“ Doa padang ko iyo untuk mampaorek tali silaturahmi na, saisuak na doa
padang ko sampai-sampai dijadikan rek masyarakaik sebagai ajang cari
jodoh na, karno kotu acara ko nak dimulai malomny rumah-rumah urang
tu tabukaknye untuk saling bakunjung silaturahmi gitu rak. Jadi rumah-
rumah nan ado gadih ny kan buliah ny budak bajanten masuak kadalomny
bahkan sampai tongah malom, tapi kini ndak obe lo rek ambo ro na, bilo
memang macom tu satiok diadokan doa padang. “99
merupakan ajang untuk tali silaturahmi, menurut Syafrizal dahulu Doa Padang
ini dijadikan sebagai ajang pencarian jodoh oleh masyarakat sekitar karena
rumah-rumah warga sekitar tebuka lebar bagi orang yang ingin berkunjung dan
bersilaturahmi bahkan sampai malam hari. Jadi jika ada bujangan yang belum
memiliki pasangan bisa mencari jodohnya pada momen Doa Padang ini. Namun
98
Aspurdi Jaya, Tokoh Agama, Wawancara langsung, pada 26 maret 2022, pukul 16.30 WIB
99
Syafrizal, Wawancara Langsung, pada 27 Maret 2022, pukul 17:00 WIB
83
sesuai penjelasan dari wawancara di atas kebiasaan ini hanya dilakukan dahulu
Dari hasil wawancara di atas dapat penulis simpulkan bahwa tradisi Doa
Padang memiliki tujuan meminta keselamatan dan berkah kepada Allah Swt dan
dibalik pelaksanaannya terdapat dua hikmah yang bisa dijadikan nilai Al-Qur’an
Doa Padang
Baserah tentang dalil tradisi Doa Padang, penulis melakukan wawancara dan
pelaksanaan tradisi Doa Padang. Karena pada dasarnya kajian Living Qur’an
tentang dalil tradisi Doa Padang. Penulis akan menyajikan bagaimana pendapat
masyarakat Baserah terhadap Doa Padang itu sendiri. Seorang tokoh adat yang
“ Tradisi Doa Padang ko olah mendarah daging bagi kami na, satiok tahun
kami adakan dan iko tradisi yang wajib diadakan rek kami na, yo tujuannyo
kan elok awak maminta kapado Allah yang Maha Kuaso untuak keselamatan
apo yang wak tanam ko, baharok wak kapado Allah hondaknyo diboghi lh
keberkahan ka awak, dan iko sebagai wujud syukur pulo kapado Allah yang
dibuktikan dengan awak mambantai kebau atau kambiang duo ikuak sebagai
wujud raso syukur awak kepado yang Maha Kuaso”100
100
Makmur, Tokoh Adat, Wawancara Langsung, 30 Maret 2022, Pukul 11.30 WIB
84
Dari hasil wawancara di atas dapat dipahami bahwa Doa Padang merupakan
tradisi yang sangat berarti bagi masyarakat Baserah, bahkan tradisi ini wajib
petani mengatakan :
“ Doa Padang ko, tradisi yang wajib dilestarikan na, apolagi bagi kami
para petani ko maraso tatolong pulo rek nyo. Dalam agamo awak pun kan
diajarkan untuak badoa dan barusaho jiko ingin hasil yang maksimal, kami
maraso sejak diadokannyo tradisi Doa Padang ko, Alhamdulillah hasil
panen kami dalam tahun tu ndak ado yang gagal lo, tradisi iko pun sebagai
ajang mampaorek tali persaudaraan kami na, bagami-gami kumpul di
sawah, makan basamo-samo, ditutuik doa dengan harapan supayo apo
yang wak tanam subur dan tehindar lh hondaknyo dari panyakik” 101
bermanfaat terutama bagi para petani, beliau merasa dengan diadakannya tradisi
ini hasil panen selama tahun itu tidak ada yang gagal. Oleh karena itu menurut
Padang mengatakan :
Padang ini adalah suatu perbuatan yang bertujuan baik tapi dibumbui
dengan suatu yang dilarang syariat”102
Dari hasil wawancara di atas dapat dipahami bahwa Dedi Mulyadi yang
meskipun tujuannya baik yaitu mengharap berkah dan keselamatan tanaman padi
Yaitu memakai sesajian yang diberikan untuk penunggu yang ada di sawah atau
kebun.
Baserah yang masih percaya dalam hal-hal mistis seperti penunggu dan lain
sebagainya. Namun dalam hal ini penulis tegaskan tidak ada maksud untuk
menjustifikasi benar atau salahnya pelaksanaan tradisi Doa Padang ini. Karena
penelitian ini dilakukan bukan untuk mencari hukum dari pelaksanaan tradisi
pendapat masyarakat Baserah terhadap tradisi Doa Padang. Jadi dari hasil
menganggap Doa Padang adalah suatu tradisi yang bagus dan wajib
dilaksanakan setiap tahunnya. Namun ada beberapa tokoh yang mungkin kurang
102
Dedi Mulyadi, Tokoh Agama, Wawancara Langsung, pada 25 Maret 2022 pukul 06 .10
WIB
86
setuju dengan diadakannya Doa Padang ini dengan alasan seperti yang sudah
disebutkan di atas.
ayat yang dijadikan landasan pelaksanaan tradisi Doa Padang. Dalam hal ini
Seroang pemuka adat yang bernama Syamsuri, beliau juga sekaligus seorang
niniak mamak di Baserah dan sebagai salah satu perwakilan musyawarah dalam
menentukan kapan diadakan Doa Padang. Berkaitan dengan hal ini beliau
mengatakan :
Menurut beliau, pelaksanaan tradisi Doa Padang ini erat kaitannya dengan QS
Ibahim ayat 7 yang isi kandungannya adalah tentang perintah Allah kepada
hambanya untuk bersyukur. Karena menurut beliau ayat ini sesuai dengan salah
103
Syamsuri, Tokoh Adat,Wawancara Langsung,pada 11 Januari 2022
87
satu hikmah dari pelaksanaan Doa Padang yaitu meningkatkan rasa syukur
Sama halnya dengan pendapat di atas salah seorang tokoh agama yang sudah
dianggap sebagai ustad dan guru besar di Baserah bernama Dedi Mulyadi
mengatakan :
“ Salah satu hikmah Doa Padang ni ya rasa syukur, dan itu diwujudkan
dalam bentuk menyembelih seekor sapi atau dua ekor kambing yang
penting bagi masyarakat Baserah, doa padang ini sudah dianggap sebagai
tradisi yang mendarah daging dan sebagai lambang rasa syukur. Kalau
dikaitkan dengan Al-Qur’an ayat yang dijadikan landasan dalam tradisi ini
ya QS Ibrahim ayat 7.Karena ada salah satu lafaz dalam ayat ini yang
menjadi alasan bagi masyarakat menjadikan ayat ini sebagai dalil tradisi
doa padang yaitu ..... ْ لَنِئ ْ َشٰٰ َك ْرمُت ْ َأَل ِزيٰٰدَ نَّمُك....
yang atinya “jika kamu
bersyukur maka akan Kami tambah nikmatmu”, menurut saya rasa lafaz
inlah yang menjadi dasar tradisi Doa Padang karena selain rasa syukur
dalam Doa Padang ini masyarakat juga berharap hasil padi bagus dan
berlimpah pada tahun itu.104
Mulyadi pelaksanaan doa padang ini adalah lambang dari rasa syukur
masyarakat Baserah yang dibuktikan dengam menyembelih seekor sapi atau dua
mengindikasikannya yaitu :
104
Dedi Mulyadi, Tokoh Agama, Wawancara Langsung, pada 25 Maret 2022, pukul 06.10
WIB
88
Lafaz di atas yang artinya : “ jika kamu bersyukur, pasti Kami akan
tradisi Doa Padang karena maknanya sesuai dengan hikmah dan tujuan dari
masyarakat Baserah ada beberapa ayat dalam Al-Qur’an yang menjadi dasar
Dalam hal ini seorang tokoh agama yang bernama Aspurdi Jaya mengatakan :
Dari hasil wawancara di atas dapat dipahami bahwa menurut Aspurdi Jaya Qs
Al-A’raf ayat 96 dijadikan landasan atau dalil pelaksanaan tradisi Doa Padang
karena makna dari ayat tersebut sama dengan hikmah dari tradisi Doa Padang
Hal senada juga disampaikan oleh seorang tokoh agama bernama Syahrial
105
Aspudi Jaya, Tokoh Agama, Wawancaa langsung, pada 26 maret 2022, pukul 16.30 WIB
89
dijadikan dalil pelaksanaan tradisi Doa Padang karena sesuai dengan hikmah dan
Dalam hal ini menurut penulis diantara dua hikmah yang terdapat dalam
pelaksanaan tradisi Doa Padang di atas yaitu wujud rasa syukur dan mengharap
berkah cukup relevan, karena rasa syukur yang muncul pada diri seorang hamba
tidak terlepas dari rezeki yang berkah dari Allah Swt. Sebanyak apapun rezeki
yang diberikan oleh Allah Swt baik kecil maupum besar akan terasa bekah jika
disyukuri.
Selanjutnya salah satu ayat dalam Al-Qur’an yang juga dijadikan landasan
dalam pelaksanaan tradisi Doa Padang adalah QS Al-Hujurat ayat 13. Dalam hal
يَٰ َٓأهُّي َا ٱلنَّ ُاس اَّن َخلَ ْقنَٰ مُك ِّمن َذ َك ٍر
Doa Padang ko untuk mampakuek Ukhuwah Islamiyah na, Allah Swt
dalam QS Al-Hujurat olah menyampaikan :
ِإ
َوُأنىَث ٰ َو َج َعلْنَٰ مُك ْ ُش ُعواًب َوقَ َبٓاِئ َل ِل َت َع َارفُ ٓو ۟اnan artinyo “ hai manusio, sesungguhnya
olah Kami cipatakan kamu dari laki2 dan perempuan dan Kami jadikan
kamu bersuku-suku dan berbangsa-bangsa untuak saling mengenal”. Dari
makna ayek ko kan lah joleh kalau awak tu diciptakan oleh Allah bersuku-
106
Syahrial, Tokoh Agama,Wawancara langsung, pada 27 Maret 2022 pukul 16.30 WIB
90
Dari hasil wawancara di atas dapat dipahami bahwa menurut Aspurdi Jaya
QS Al-Hujurat ayat 13 ini menjadi dalil pelaksanaan Doa Padang karena dalam
ayat ini mengandung perintah Allah untuk manusia saling ber ta’aruf
silaturahmi dan memperkuat ukhuwah islamiyah yang merupakan salah satu dari
D. Analisis Penulis
Dalam poin ini penulis akan menyajikan bagaimana analisa penulis terhadap
pelaksanaan tradisi Doa Padang serta ayat yang dijadikan landasan pelaksanaan
tradisi Doa Padang oleh masyarakat Baserah dan bagaimana mereka memaknai
tradisi ini menjadi suatu hal yang penting dan wajib dilaksanakan setiap
meminta berkah dan keselamatan kepada Allah Swt agar hasil panen padi bagus
serta terhindar dari hama dan penyakit. Juga dimaksudkan sebagai wujud rasa
107
Aspudi Jaya, Tokoh Agama, Wawancaa langsung, pada 26 maret 2022, pukul 16.30 WIB
91
Hikmah dan tujuan Doa Padang yang disebutkan di atas, dapat dilihat dan
satu ekor sapi atau 2 ekor kambing sebagai wujud rasa syukur kepada Allah Swt,
kedua, doa yang dipanjatkan dalam acara sebagai usaha meminta berkah dan
keselamatan kepada Allah Swt, dan terakhir masyarakat yang bekerja sama dan
Padang yaitu (QS Ibrahim ayat 7, QS Al-A’raf ayat 96, dan QS Al-Hujurat ayat
nilai-nilai yang tedapat dalam pelakasanaan tradisi Doa Padang dan makna yang
terkandung dalam ayat-ayat tersebut. Hal ini seyogianya sama dengan tujuan
tekstual ini juga dipelajari dalam ilmu penafsiran Al-Qur’an, pendekatan tekstual
dalam ilmu tafsir Al-Qur’an merupakan suatu usaha dalam memahami Al-
Qur’an melalui teks atau lafaz dari ayat Al-Qur’an secara harfiah109. Praktik
tafsir dalam pendekatan tekstual lebih berorientasi pada teks dalam dirinya.
108
M. Mansyur, et al, op. cit.,
109
M.Solahudin, “Pendekatan Tekstual dan Kontekstual dalam penafsiran Al-Qur’an”, Al-
Bayan:Jurnal Studi Al-qur’an dan Tafsir, ( Desember :2016 ), h.116 diakses dari
https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/Al-Bayan/article/view/1596
92
analisis bahasa, latar belakang sejarah, sosiologi, dan antropologi yang berlaku
dalam kehidupan masyarakat Arab sebelum Islam masuk dan selama proses
tekstual dapat dilihat dari cara masyarakat memahami ayat tersebut. Contohnya
perintah Allah untuk bersyukur dalam ayat ini terdapat pada lafaz ْ لَنِئ ْ َش َك ْرمُت
ْ َأَل ِزيٰٰٰدَ نَّمُكyang artinya “jika kamu bersyukur,pasti Kami akan menambah
pelaksanaan tradisi Doa Padang karena makna dari ayat ini berisi perintah Allah
tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwasanya ayat ini secara historis berkaitan
dengan kisah nabi Musa, yaitu ketika Allah Swt memberitakan tentang Musa
dari kejaran Fir’aun dan tentaranya dan dari siksaan serta penghinaan tehadap
siksaan seperti itu. Hal ini merupakan nikmat yang besar bagi mereka111
yaitu perintah Allah untuk bersyukur atas nikmatnya, yang membedakan hanya
dari segi konteks ayat tersebut yang secara historis atau asbabun nuzulnya
berkaitan dengan kisah nabi Musa, hal ini bisa didapatkan jika ayat ditasfsirkan
secara kontekstual. Beda hal nya jika ayat ditafsirkan dengan pendekatan
tekstual dimana ayat tersebut diambil maknanya hanya dengan melihat makna
yang lain (QS Al-A’raf ayat 96 dan QS Al-Hujurat ayat 13). Jika ditinjau dari
perintah Allah untuk beriman dan bertaqwa agar Allah melimpahkan berkah dari
langit dan bumi dan QS Al-Hujurat menjelaskan tentang perintah Allah untuk
Jika ditasfirkan secara kontekstual QS Al-A’raf ayat 96 ini dalam tafsir Ibnu
Musa) ,Mekkah (Nabi Muhammad), dan lain sebagainya) firman Allah Swt “
111
Abdullah bin Abdurrahman bin Ishaq Al-Sheikh, Tafsir Ibnu Kastir, Penerjemah M.Abdul
Ghoffar, (Bogor : Pustaka Imam Syafi’i , 2004) Jilid 4 h.523
94
hati mereka beriman dan membenarkan apa yang dibawa oleh para Rasul, lalu
meninggalkan larangan. “pastilah kami akan menurunkan berkah dari langit dan
bumi” maksudnya yaitu, hujan dari langit dan tumbuh-tumbuhan dari bumi.112
dijelaskan. Allah Swt menciptakan anak cucu Adam dari asal-usul dan diri yang
satu, semua keturunan Adam berasal dari lelaki dan perempuan yang silsilah
dari keduanya lelaki dan perempuan yang banyak, mereka kemudian disebar dan
kecil. Yang demikian itu bertujuan agar mereka saling mengenal satu sama lain,
sebab andai masing-masing orang menyendiri, tentu tidak akan tercapai tujuan
saling mengenal satu sama lain yang bisa menimbulkan saling tolong-menolong,
bahu membahu, saling mewarisi satu sama lain serta menunaikan hak-hak
kerabat113
dan QS Al-Hujuat ayat 13 baik secara tekstual maupun kontekstual hampir sama
112
Ibid, Tafsir Ibnu Katsir, Jilid 9 h, 427
113
Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di,”Tafsir al-Qur’an, terj Muhammad Iqbal dkk”,
(Jakarta : Darul Haq, 2014)
95
realitas yang dalam hal ini fenomena tersebut adalah tradisi Doa Padang atau
simbol-simbol keagamaan.114
Gejala yang dimaksud dalam penelitian ini dapat dilihat dari aspek
ayat Al-Qur’an sebagai landasan pelaksanaan tradisi Doa Padang yang menjadi
sebagaimana telah disebutkan di atas merupakan salah satu bentuk dari kajian
berjudul “Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadis” yaitu Living Qur’an
adalah studi tentang Al-Qur’an yang tidak bertumpu pada eksistensi tekstualnya,
melainkan studi tentang fenomena sosial yang lahir terkait dengan kehadiran Al-
114
Afif Syaiful Maimudin, “Pendekaran Fenomonologi Dalam Kajian Islam”, AT-TAJDID
:Jurnal Pemikiran dan Pemikiran Islam , (Januari 2021) Vol 05, h 90 diakses dari
https://ojs.ummetro.ac.id/index.php/attajdid/article/view/1597/pdf
115
M. Mansyur, et al, op. cit., h.40
96
merupakan suatu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Baserah yang lahir dari
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian yang telah paparkan dalam skripsi ini, maka dapat ditarik
1. Tradisi Doa Padang bagi masyarakat Baserah menjadi suatu hal yang penting
Padang bisa menambah rasa syukur dan mempekuat tali persaudaraan antar
masyarakat, serta yang paling penting dalam doa padang ini berisi harapan
untuk meminta keselamatan dan keberkahan kepada Allah Swt agar tanaman
padi tumbuh subur dan selamat dari penyakit maupun bencana alam yang
Memutuskan jumlah iuran, Gotong royong. Kedua tahap sebelum Doa Padang
terdiri dari :
97
98
3. Dalil atau ayat yang menjadi landasan pelaksanaan tradisi Doa Padang ada 3
yaitu QS Ibrahim ayat 7, QS Al-A’raf ayat 96, dan QS Al-Hujuat ayat 13.
masyarakat Baserah karena makna dan isi kandungan ayat di atas sama dengan
nilai dan hikmah yang terkandung dibalik pelaksanaan tradisi Doa Padang.
tekstual yaitu menafsikan Al-Qur’an dilihat dari makna teks secara harfiah
tidak dilihat dari konteks ayat tersebut melainkan hanya dari makna lafaz ayat
tersebut.
5. Kaitan penelitian ini dengan kajian Living Qur’an dapat dilihat dari usaha
terjadi di tengah masyarakat, yang dalam hal ini fenomena tersebut adalah
B. Saran
1. Pelaksanaan tradisi Doa Padang hendaknya dilaksanakan lebih dari satu kali
dalam satu tahun mengingat profesi yang dilakoni oleh masyarakat Baserah
2. Hendaknya nilai-nilai yang terdapat dalam tradisi Doa Padang seperti rasa
Baserah tidak hanya pada tradisi Doa Padang, melainkan juga diterapkan dalam
kehiduapn sehari-hari\
secara tekstual saja namun bisa dilihat juga secara kontekstual minimal dengan
melihat buku tafsir Al-Qur’an dari karya-karya yang populer seperti :tafsir Ibnu
bermanfaat. Apabila penelitian ini benar sungguh, itu berasal dari Allah SWT
dan jika terdapat kesalahan, hal tersebut datang dari penulis sendiri. Akhir kata
Abdillah,Abu Umar, Dukun Hitam Dukun Putih, WAFA Press : Mei 2006
Afriadi Putra dan Muhammad Yasir,Kajian Al-Qu’an di Indonesia dari studi teks ke
Living Quran,(Majalah Ilmu pengetahuan dan Pemikiran Keagamaan
Tajdid, : Desember 2018)
As-Sa’di Abdurrahman bin Nashir, “Tafsir al-Qur’an”, terj Muhammad Iqbal dkk,
(Jakarta : Darul Haq, 2014)
Dalogna Bella Vista, “Bahasa dan Budaya Jawa terkait dengan Tradisi Wiwit
Sawah di desa Musuk Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen”(Surakarta
FIB :2018)
100
101
Ikhwan, “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah”, ( Pustaka IAIN Imam Bonjol Padang :
2016 )
Junaedi, Didi, “Living Quran : Sebuah Pendekatan baru dalam Kajian Al-
Quran”, (Jurnal Al-Qur’an dan Hadis : 2015)
Khoirul Amru Harahap dan Reza Pahlevi Dalimunte, Dahsyatnya Doa dan Dzikir,
( Jakarta: QultumMedia, 2008 )
Mahyudi Dedi, Pendekatan Antropologi dan Sosiologi dalam studi Islam, Ihya al-
Arabiyah, Vol.2 No.2, (2016) h.208
Muhammad bin Ismaīl bin Ibrāhim bin al-Mugīrah al-Ju’fi al-Bukhāri, Ṣaḥīḥ al-
Bukhāri (Beirut: Dar al-Ṭuq al-Najāh, 1422)
Sugiyono, “Metode Penelitian Kualitatif dan R&D”, (Bandung: Alfa Beta, 2006)