Anda di halaman 1dari 111

TRADISI YANG MENERAPKAN SEBUAH RITWAL PEMBACAAN

WIRID HIZIB BAHAR


Di Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad Pemayung, Batanghari
Jambi
(Kajian Study Living Qur’an)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat


Guna Memperoleh Gelar Sarjana Stara Satu (S1)
Dalam Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Pada Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama

Oleh:
Ahmad Muqorrobin
(301171112)

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR”AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2021

i
ii
iii
iv
MOTTO
❑⧫◆ ⧫
❑➔➔ ◆⬧◆
    
❑➔→ ☺⬧ 

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi
tenteram”
(QS. Ar-Ra’du)

v
Persembahan
Yang Utama Dari Segalanya...
Ya Allah, Waktu yang sudah kujalani dengan jalan hidup yang sudah menjadi
takdirku, sedih, bahagia, dan bertemu orang-orang yang memberiku sejuta
pengalaman bagiku,
yang telah memberi warna-warni kehidupanku.
Kubersujud dihadapan Mu,Engkau berikan aku kesempatan
untuk bisa sampaidi penghujung awal perjuanganku. Segala Puji bagi Mu ya
Allah, Alhamdulillahirabbil „Aalamiin… Akhirnya aku sampai ke tiik ini,
sepercik keberhasilan yang Engkau hadiahkan padaku ya Rabb Tak henti-
hentinya aku mengucap syukur pada_Mu Shalawat serta salam kepada idola ku
Baginda Rasulullah SAW dan para sahabatnya yang mulia
Semoga sebuah karya ini menjadi amal shaleh bagiku dan menjadi kebanggaan
bagi keluargaku tercinta
Teruntuk Ibunda dan Ayahanda Tercinta
Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terima kasih yang tiada terhingga
kupersembahkan karya ini untuk belahan jiwaku bidadari surgaku yang
tanpamu aku bukanlah siapa siapa di dunia fana ini Ibundaku tersayang
(Mamak Lastri Alamah dan Ibuk Ani)
Serta seseorang yang selalu menginjeksikan segala idealisme, prinsip, edukasi
dan kasih sayang berlimpah dengan wajah datar menyimpan kegelisahan
ataukah perjuangan yang tidak pernah ku ketahui,namun tenang temaram
dengan penuh kesabaran dan pengertian luar biasa Ayahandaku tercinta
(Mudaeni)
yang telah memberikan kasih sayang, segala dukungan, dan cinta kasih yang
tiada terhingga yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar
kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga ini menjadi
langkah awal untuk membuat Ibu kandung yang telah tiiada dan ibu sambung
ku yang meneruskan perjuangan bersama Ayah ku bahagia.
Untuk kakak adik dan keluarga ku, Siti Nurrokhayati, Ahmad Shodiqin,
Mamnun, Khodijah, tiada yang paling mengharukan saat berkumpul bersama
kalian, terima kasih atas doa dan suport yang telah kalian berikan kepadaku
sebagai adik dan keluarga kalian. Serta untuk semua keluarga yang telah
banyak membantu dan memberikan semangat

vi
PEDOMAN TRANSLITERASI
A. Alfabet

Arab Indonesia Arab Indonesia


‫ا‬ ` ‫ط‬ T
‫ب‬ B ‫ظ‬ ẓ
‫ت‬ T ‫ع‬ `
‫ث‬ Ts ‫غ‬ Gh
‫ج‬ J ‫ف‬ F
‫ح‬ ḥ ‫ق‬ Q
‫خ‬ Kh ‫ك‬ K
‫د‬ D ‫ل‬ L
‫ذ‬ Dz ‫م‬ M
‫ر‬ R ‫ن‬ N
‫ز‬ Z ‫و‬ W
‫س‬ S ‫ه‬ H
‫ش‬ Sy ‫ء‬ ‫؍‬
‫ص‬ ṣ ‫ى‬ Y
‫ض‬ ḍ

B. Vokal dan Harkat

Arab Indonesia Arab Indonesia Arab Indonesia


‫ا‬ A ‫ا‬ Ā ‫اِى‬ Ī

ِ‫ا‬ U ‫ى‬
ِ ِ‫ا‬ Á ‫اِِو‬ Aw

ِ‫ا‬ I ِ‫اِو‬ Ū ‫ى‬


ِ ِ‫ا‬ Ay

vii
C. Ta‟ Marbutah

Transliterasi untuk ta‟ marbutah ini ada dua macam:

1. Ta‟ Marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun, maka


transliterasinya adalah/h/.

contoh:

Arab Indonesia
‫صالة‬ Salãh

‫مراة‬ Mir‟ãh

2. Ta‟Marbutah hidup atau yang mendapat harakat fathah, kasrah dan dammah,
maka transliterasinya adalah/t/.

contoh:

Arab Indonesia
‫وزارة‬ Wizãrat al-Tarbiyah
‫اَلتبية‬
‫مراة‬ Mir‟ãt al-zaman
‫اَلزمن‬

3. Ta‟ Marbutah yang berharakat tanwin maka transliterasinya adalah


/tan/tin/tun.

contoh

Arab Indonesia

‫فجئة‬ Fajannatan

viii
ABSTRAK
Al-Qur’an merupakan kitab Allah SWT, yang diturunkan untuk manusia
melalui Malaikat Jibril dengan mengutus Nabi Muhammad SAW sebagai
pedoman bagi manusia dalam mengarungi kehidupan. al-Qur’an diterima
masyarakat sebagai teks tertulis kemudian dipahami dan direspon oleh masyarakat
dengan berbagai bentuk. Mulai dari kajian mengenai al-Qur’an yang telah banyak
dilakukan oleh para ulama serta sarjana muslim lainnya baik itu berupa
penghapalan, penafsiran terhadap ayat-ayatnya, maupun kajian respon masyarakat
berupa fenomena sosial terkait al-Qur’an yang dikenal dengan istilah Living
Qur’an.
Penelitian skripsi ini membahas tentang “Tradisi Yang Menerapkan
Sebuah Ritwal Pembacaan Wirid Hidzib Bahar Di Pondok Pesantren Irsyadul
I’bad Pemayung, Batanghari Jambi (Kajian Studi Living Qur’an)” merupakan
kegiatan rutinan santri. Fokus Pembahasan dari penelitian ini adalah terkait
dengan dua hal, yakni pertama, bagaimana praktik pembacaan wirid Hizib Bahar
di Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad, kedua, bagaimana pemaknaan jamaah baik
ustadz maupun santri terhadap tradisi pembacaan wirid Hizib Bahar ini. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif-analitik dengan
pendekatan fenomenologi. Adapun teknik pengumpulan data yang penulis lakukan
yaitu melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses rangkaian tradisi
pembacaan wirid Hizib Bahar antara lain; tradisi pembacaan wirid Hizib Bahar
dilaksanakan setelah jamaah shalat Ashar” dan diikuti oleh seluruh santri diawali
dengan bacaan Istighfar 3X, Syahadat 1X, Tawasshul dan membaca surah al-
Fatihah, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan wirid Hizib Bahar dan diakhiri
dengan do’a. yang mana kemanfaatan dari pembacaan wirid Hizib Bahar ini
bertujuan sebagai amalan khusus para santri yang sisi kemanfaatannya sangat
banyak, yang tujuan utama dari pengawalan wirid ini untuk mendapatkan
keselamatan dunia dan akhirat. Sedangkan mengenai pemaknaan jamaah
berdasarkan teori sosiologi pengetahuan yakni teori konstruksi sosial Peter L
Berger dan Thomas Luckmann.

ix
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah


SWT. Pemilik Kesempurnaan yang telah melimpahkan Rahmat dan Inayah-
Nya serta Izin-Nya kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini dengan lancar yang berjudul “Tradisi Yang
Menerapkan Sebuah Ritwal Pembacaan Wirid Hidzib Bahar Di Pondok
Pesantren Irsyadul I’bad Pemayung, Batanghari Jambi (Kajian Studi
Living Qur’an)”. Sholawat beserta salam semoga selalu dilimpahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya serta seluruh umatnya
sampai keakhir zaman.
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian
munaqasyah, guna memperoleh gelar Sarjana Ushuluddin, Program Studi Ilmu
Al-Quran dan Tafsir pada Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama di
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Dalam penyusunan
skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan,
baik dari teknik penyusunan maupun pemilihan diksi yang tertulis. Untuk itu,
kritik dan saran yang membangun penulis harapkan guna perbaikan skripsi ini.
Dalam penyelesaian skripsi ini, tentunya tidak terlepas dari bantuan,
dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, secara langsung maupun tidak
langsung, baik berupa materil maupun moril, berupa saran-saran, bimbingan,
nasehat dan sebagainya. Oleh karena itu, dengan penuh rasa hormat dan
kerendahan serta ketulusan hati penulis menyampaikan rasa terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pihak yang berjasa diantaranya
kepada:
1. Bapak H. Husein. Abd. Wahab.Lc.,M.A.,Ph,D. Sebagai pembimbing I
dan Bapak Mohd. Kailani, S.Ud.,M.Ud. Sebagai Pembimbing II yang
telah sabar membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
2. Bapak Dr. Bambang Husni Nugroho, M.H.I. Selaku Ketua Program Studi
Ilmu Al-Qur‟An Dan Tafsir Fakultas Ushuluddin Dan Studi Agama
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak Ahmad Mustaniruddin, M.Ag Selaku sekretaris prodi Ilmu Al-
Qur’an dan Tafsir, Fakutas Ushuluddin dan Studi Agama, Universitas
Islam Negeri Jambi
4. Bapak Dr. Abdul Halim, M,Ag. Sebagai Dekan Fakultas Ushuluddin dan
Studi Agama Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Sifuddin Jambi.
5. Bapak Drs. Masiyan Syam, M.Ag. Sebagai Wakil Dekan Bidang
Akademik dan Kelembagaan Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Sifuddin Jambi

x
6. Bapak Dr. M. Ied Al Munir, M.Ag. Sebagai Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan dan Kerja sama Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Sifuddin Jambi.
7. Bapak Dr. Edy Kusnadi, S.Ag. Sebagai Wakil Dekan Bidang Administrasi
Umum, Perencanaan dan Keuangan. Fakultas Ushuluddin dan Studi
Agama Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Sifuddin Jambi.
8. Bapak Prof. Dr. H Su‟aidi Asy‟ari, MA Ph.D Selaku Rektor Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
9. Ibu Dr. Rafiqoh Ferawati, SE., M.EI. Wakil Rektor I Bidang Akademik
dan Kelembagaan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi
10. Bapak Dr. As’ad, MA., Ph.D. Wakil Rektor II Bidang Administrasi
Umum, Perencanaan dan Keuangan Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi
11. Bapak Dr. Bahrul Ulum, MA. Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan
dan Kerjasama Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
12. Seluruh Dosen Fakultas Ushuluddin Dan Studi Agama Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, semoga ilmu yang diberikan yang
diajarkan kepada penulis selama ini dapat bermamfaat dan di amal
sebagaimana mestinya
13. Seluruh karyawan dan karya wati dilingkungan Civitas Akadenika
Fakultas Ushuluddin Dan Setudi Agama Universitas Islam Negeri Sultan
Thaha Saifuddin Jambi.
14. Ibu ketua pustaka Fakultas Ushuluddin Dan Studi Agama Universitas
Islam Negeri Sulthan Tahaha Saifuddin Jambi
15. Bapak kepala pusat perpustakaan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
16. Seluruh teman-teman angkatan 2016 jurusan Ilmu Al-Qur‟an Dan Tafsir
Fakultas Ushuluddin Dan Studi Agama Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.

xi
DAFTAR ISI
HALAMAN’JUDUL .........................................................................................
NOTA’DINAS ...................................................................................................i
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS’SKRIPSI...................................ii
PENGESAHAN .................................................................................................iii’
MOTTO .............................................................................................................iv’
PERSEMBAHAN .............................................................................................v’
PEDOMAN’TRANSLITERASI ......................................................................vi
ABSTRAK .........................................................................................................viii’
KATA PENGANTAR .......................................................................................ix
DAFTAR’ISI .....................................................................................................xi
DAFTAR’TABEL .............................................................................................xiii
BAB I’ PENDAHULUAN .........................................................................1
A. Latar belakang masalah .............................................................1
B. Rumusan Masalah .....................................................................10
C. Batasan Masalah .......................................................................10
D. Tujuan penelitian.......................................................................10
E. Manfaat Penelitian ....................................................................11
F. Metode Penelitian .....................................................................11
G. Kerangka Teori .........................................................................15
H. Tujuan Pustaka ..........................................................................17
I. Sistematika Penulisan ...............................................................19
BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN IRSYADUL
‘IBAD .............................................................................................21
A. Sejarah Berdiri, Lokasi, Visi, Misi dan Tujuan Pondok
Pesantren Irsyadul ‘Ibad ...........................................................21
B. Tata Tertib, Sistem Pembelajaran, Kegiatan dan Aktifitas
Santri Irsyadul ‘Ibad ................................................................25
C. Kepengurusan dan Program Pengembangan Pondok
Pesantren Irsyadul ‘Ibad ..........................................................29

xii
BAB III PRAKTIK PEMBACAAN AL-QUR’AN DALAM TRADISI
PEMBACAAN WIRID HIZIB BAHAR DI PONDOK
PESANTREN IRSYADUL ‘IBAD .............................................39
A. Definisi Wirid Secara’Umum ......................................................39
B. Sejarah Mulainya Tradisi Pembacaan Wirid Hizib Bahar
Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad .................................................62
C. Prosesi Pembacaan Wirid Hizib Bahar di Pondok
Pesantren Irsyadul ‘Ibad.............................................................64
BAB IV PEMAKNAAN JAMAAH DALAM TRADISI’PEMBACAAN
WIRID HIZIB BAHAR DALAM PONDOK PESANTREN
IRSYADUL ‘IBAD .........................................................................71
A. Pemahaman Santri terhadap tradisi pembacaan wirid
Hizib Bahar .................................................................................71
B. Makna Bacaan Subjek Individual ...............................................73
C. Analisis Penulis ...........................................................................78
BAB V PENUTUP.............................................................................................82
A. Kesimpulan ..................................................................................82
B. Saran .............................................................................................83
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................84
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..............................................................................
CURRICULUM VITAE ..................................................................................

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel I: Jadwal Kegiatan Harian Santri Pondok Pesantren Irsyadul


‘Ibad ...........................................................................................................................28
Tabel II: Daftar Nama Pengurus’ ’ Pondok Pesantren Irsyadul
‘Ibad ...........................................................................................................................30
Tabel III: Data Jumlah Ustadz dan Ustadzah..Pondok Pesantren Irsyadul
‘Ibad ...........................................................................................................................32
Tabel VI: Data Jumlah Santri Pondok,,,,,,Pesantren Irsyadul
‘Ibad ...........................................................................................................................32
Tabel V: Sarana dan Jumlah’’Prasarana di Pondok Pesantren Irsyadul
‘Ibad ...........................................................................................................................33

xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pondok Pesantren merupakan sebuah lembaga dakwah Islam, yaitu
lembaga yang kegiatannya bertujuan mengajak manusia kepada jalan
Tuhannya, melalui berbagai perilaku keberagamaan’Islam yang melibatkan
unsur-unsur dalam dakwah Islam, berlangsung dalam rentang ruang dan
waktu untuk mewujudkan individu, maupun kelompok yang’’salam
(selamat dan damai), hasanah (baik), thayyibah (kalimat baik), dan
memperoleh ridha Allah SWT.1
Dalam pondok pesantren biasanya ada suatu tradisi, amalan atau
rutinitas yang dilakukan oleh masyarakat santri yang ada disuatu pondok
pesantren seperti aktifitas mudzakaroh kitab, biasanya”mengamalkan
puasa, do'a, wirid atau”Hizib,dan Iain sebagainya.
Wirid merupakan amalan yang berisi bacaan zikir, doa-doa amalan-
amalan Iain yang biasa dibaca secara tetap”(rutin) setiap hari dalam waktu
tertentu. Kegiatan ini dikerjakan setelah salat dengan bimbingan guru dan
bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah swt atau tujuan tertentu.
Asal katanya "warada" artinya hadir, datang, sampai.2
Hizib merupakan kumpulan ayat-ayat Al-qur’an, dzikir dan doa
yang”dipilih dan disusun”oleh ulama salafush shalih (sahabat nabi,
Tabi’in dan tabi’ut tabi’in) yang termasyhur sebagai waliyullah (Kekasih
Allah). Pada dasarnya semua Hizib”itu sama namun yang membedakan
suatu antara Hizib satu dan Hizib lain adalah asrar (rahasia) yang
terkandung dalam setiap rangkaian ayat, doa, atau kutipan hadits, yang
disesuaikan dengan waqi’iyyah”(permasalahan yang menyangkut hukum
pristiwa) dari latar belakang penyusunnya.

Lihat Ensiklopedia Islam (Jilid V), 1993. Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve, 197
1
2
Abdullah, Muhammad. 1996. " Puji-pujian : Tradisi Lisan dalam Sastra Pesantren "
Dalam warta ATL. Jakarta: Jurnal ATL.39

1
Pembacaan wirid dan Hizib itu menjadi tradisi pesantren yang
hampir senantiasa mewarnai aktivitas santri dan kiyai dalam kehidupan
pesantren. Khusus dalam penelitian yang akan dilakukan oleh penulis,
maka penulis akan meneliti suatu tradisi pembacaan Hizib Bahar dalam
pondok pesantren Irsyadul ‘Ibad yang berada di Desa Simpang Kubu
Kandang Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari.
Setiap orang yang beriman kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala wajib meyakini, bahwa sumber ketenangan jiwa dan ketentraman
hati yang hakiki adalah dengan berzikir kepada kepada Allah Subhanahu
wa Ta’ala, membaca al-Qur’an, berdoa kepada-Nya dengan menyebut
nama-nama-Nya yang maha Indah, dan mengamalkan ketaatan kepada-
Nya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

❑⧫◆ ⧫
❑➔➔ ◆⬧◆
    
❑➔→ ☺⬧ 

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat
Allah hati menjadi tenteram” (Qs. ar-Ra’du: 28).3
Artinya dengan berzikir kepada Allah..Subhanahu wa
Ta’ala segala kegalauan dan kegundahan dalam hati mereka akan hilang
dan berganti dengan kegembiraan dan kesenangan. Bahkan, tidak ada
sesuatupun yang lebih besar mendatangkan ketentraman dan kebahagiaan
bagi hati manusia melebihi berzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Pada potongan ayat di atas dijelaskan bahwa umat muslim sangat
dianjurkan berdzikir dalam sehari-harinya. Adapun kegiatan dzikir biasa
terlaksana pada umumnya di masyarakat ataupun di lembaga pesantren
yang biasanya diamalkan oleh para santri secara rutin dengan maksud dan

3
Departemen Agama Ri , Al-Qur’an Dan Terjemahnya, (Bogor: Pt. Sygma Examedia
Arkanleema 2007),13

2
tujuan tertentu dalam kesehariannya. Dalam pembahasan ini yaitu salah
satu penerapan living Qur’an dalam pembacaan wirid Hizib Bahar ini
dilaksanakan oleh kalangan santri yang berada di pondok pesantren
Irsyadul ‘Ibad
Wirid hizib bahar ini terdapat didalam buku wirid al-aurad ma’had
daruttauhid. Di dalam wirid ini terdapat surah dan ayat-ayat al-Qur’an,
diantaranya Surah Al Ahzab ayat 11-12, Surat Maryam ayat 1, Surat Yasin
ayat..66-67, Surat Yaisn ayat 1-9, Surat Thoha ayat 111, An-Naml ayat 1,
Surat Asy-Syura ayat 1-2, Surat Ar-Rahman..ayat 19-20, Surat Al-Mu’min
ayat 1, Surat Fussilat ayat 1, Surat Az-Zukhruf ayat 1, Surat..Ad-dukhan
ayat 1, Surat Al-Jatsiyah ayat 1, Surat Al-ahqaf ayat 1, Surat Qof ayat 1,
Surat Al-Baqoroh..ayat 137, Surat Al Buruj ayat 22, Surat At-Taubah
ayat..1294
Dari objek studi berupa fenomena sosial ini diperlukannya
berbagai...perangkat metodologi ilmu-ilmu yang klasik...Signifikansi’
akademisnya..tentu tidak lebih dari mengeksplorasi dan mempublikasikan
kekayaan regam fenomena sosial terkait al-Qur’an di berbagai komunitas
Muslim dalam batas-batas kepentingan ilmiah yang tidak berpihak.
Berbeda dengan studi al-Qur’an yang objeknya berupa tesktualitas Qur’an
maka studi al-Qur’an yang objek kajiannya berupa fenomena lapangan
semacam ini tidak memiliki..kontribusi langsung bagi upaya penafsiran al-
Qur’an yang lebih bermuatan agama. Tetapi pada tahap selanjutnya, hasil
dari studi sosial al-Qur’an dapat bermanfaat bagi agamanya untuk
dievaluasi dan ditimbang bobot manfaat dan madharat berbagai praktek
tentang al-Qur’an yang dijadikan objek studi

Sejumlah peneliti sebenarnya telah memberikan definisi tentang The


Living al-Qur’an. Syamsudin misalnya, mengatakan bahwa:
“Teks al-Qur’an yang ‘hidup’ dalam..masyarakat itulah yang
disebut The Living Qur’an, sementara pelembagaan hasil

4
Wirid Al-Aurad Ma’had Daruttauhid 76-82

3
penafsiran tertentu’’dalam masyarakat dapat disebut dengan the
living tafsir”.5
Beliau juga mengatakan bahwa yang dimaksud dengan “Teks al-Qur’an
yang hidup dalam masyarakat adalah:
Respons masyarakat terhadap teks al-Qur’an dan hasil penafsiran
seseorang. Termasuk dalam pengertian ‘respons masyarakat’
adalah resepsi mereka terhadap teks..tertentu dan hasil penafsiran
tertentu. Resepsi sosial terhadap al-Qur’an dapat kita temui dalam
kehidupan sehari-hari, seperti’’pentradisian bacaan surat atau
ayat tertentu pada acara dan seremoni sosial keagamaan tertentu.
Sementara itu, resepsi sosial terhadap hasil penafsiran terjelma
dalam dilembagakannya bentuk penafsiran tertentu dalam
masyarakat, baik dalam skala besar maupun kecil.6

Dalam pemaparan diatas, maka penyusun tertarik ingin menulis


sebuah karya Ilmiah berbentuk skripsi dengan mengacu kepada kajian
Living Quran dalam sebuah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat
pondok pesantren, dengan tempat yang diacu..oleh penulis yaitu pondok
pesantren Irsyadul ‘Ibad yang berada di Desa Simpang Kubu Kandang
Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari, dengan judul yang akan di
angkat yaitu : “Tradisi Pembacaan Wirid Hizib Bahar Di Pondok
Pesantren Irsyadul ‘Ibad Pemayung Batang Hari Jambi, (Kajian Living
Qur’an). sebagaimana yang telah penulis paparkan bahwasanya
pembacaan wirid Hidzib Bahar ini sangat langka dan salah satu kekayaan
regam fenomena sosial terkait al-Qur’an di komunitas Muslim dalam
batas-batas kepentingan ilmiah yang tidak berpihak yang objek kajiannya
berupa fenomena lapangan.

5
Syahiron Samsuddin,, Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadis, (Yogyakarta:
TERAS, 2007),5.
6
Ibid,,6.

4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan..latar belakang yang telah dipaparkan di atas dapat
penulis khususkan, sehingga fokus..permasalahan dan penelitian ini dapat
terarah maka dibuat rumusan masalah sebagai berikut:7
1. Bagaimana praktik dalam tradisi pembacaan wirid Hizib Bahar di
pondok pesantren Irsyadul ‘Ibad ?
2. Bagaimana pemaknaan jamaah terhadap tradisi pembacaan wirid Hizib
Bahar di pondok pesantren Irsyadul ‘Ibad ?
Pada rumusan masalah kedua, yang dimaksud dengan makna
adalah makna praktik menurut..para pelaku yang terlibat dalam tradisi
pembacaan wirid Hizib Bahar.

C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis mengambil kajian living Qur’an
dalam pembacaan wirid Hizib Bahar, dikarnakan ini menarik untuk
dikaji lebih mendalam. Dalam hal ini penulis memberikan batasan-
batasan secara tegas terhadap permasalahan-permasalahan, penulis hanya
fokus..mengenai tradisi pelaksanaannya dan pemaknaan ataupun respon
dari pelaku tradisi pembacaan wirid Hizib Bahar yang dikaji di pondok
pesantren Irsyadul ‘Ibad. Penulisan ini juga membatasi dengan suatu
tempat yang akan diteliti yaitu di Pondok pesantren irsyadul ‘Ibad ,Desa
Simpang Kubu Kandang Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari
Batasan masalah ini guna untuk memudahkan bahasan dan juga
menghindari perluasan tentang bahasan ini, maka penulis
mensepakatinya karya ini berkisar tentang apa yang telah tertera tersebut
dalam hal batasan masalah pada karya ilmiah ini.

D. Tujuan Penelitian

7
Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Iain
STS Jambi, (Muaro Jambi: Fak. Ushuluddin Iain Sts Jambi, 2016),39.

5
Sesuai dengan rumusan masalah sebelumnya, penelitian ini
bertujuan
1. Untuk mengetahui dan menjelaskan..bagaimana praktik pembacaan
surat dan ayat dalam tradisi pembacaan wirid Hizib Bahar.
2. Untuk mengetahui bagaimana pemaknaan dalam praktik pembacaan
surah ayat al-Qur’an dalam tradisi pembacaan Hizib Bahar bagi
pelaku yang terlibat yang mencangkup santri dan ustadz ustadzah
pondok pesantren Irsyadul ‘Ibad

E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Sebagai sumbangan keilmuan di bidang Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir
khususnya dalam kajian living Qur’an dan sebagai salah satu contoh
bentuk penelitian..lapangan yang mengkaji fenomena di masyarakat
atau lembaga-lembaga pendidikan formal maupun non formal seperti
pesantren, yang terkait dengan respon masyarakat atau santri terhadap
praktik..pembacaan surah dan ayat al-Qur’an yang dijadikan wirid
secara rutin dalam kehidupan sehari-hari.8
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini dimaksudkan..untuk membantu meningkatkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya membaca dan mengkaji al-Qur‟an, serta
menjadikan motivasi bagi seluruh santri Irsyadul ‘Ibad dan masyarakat
luas agar menumbuhkan rasa cinta..terhadap bacaan al-Qur‟an.9

F. Metode Penelitian
1. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Metode
penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang

8
Eka Rahayuni, Tradisi Pembacaan Wirid Sakran (Kajian Living Qur’an di Pondok
Pesantren Irsyadul Ibad Pemayung, Batanghari Jambi) Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Studi
Agama, Jambi 2019
9
Ibid,8

6
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata..tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. 10
Penelitian dengan pendekatan kualitatif lebih menekankan
pada proses penyimpulan deduktif dan indukatif..serta pada analisis
terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang di amati,dengan
menggunakan logika ilmiah. Hal ini bukan berarti pendekatan
kualitatif sama sekali tidak menggunakan data kuantitatif, akan tetapi
penekanannya tidak pada hipotensi melainkan usaha menjawab
pertanyaan penelitian melalui cara-cara berfikir formal dan
argumentatif.11
2. Metode pendekatan
Metode ini menggunakan metode deskriptif. Menurut
Whitney, seperti yang dikutip oleh Moh. Nazir, metode metode
deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi..yang tepat.
Penelitian deskriptif mempelajari masalah masalah dalam
masyarakat, tata cara berperilaku serta situasi-situasi tertentu dalam
masyarakat termasuk juga tentang hubungan kegiatan-kegiatan,
sikap-sikap, pandangan-pandangan dan proses- proses yang sedang
berlangsung dan..pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. 12 Prosedur
ini akan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau jawaban
dari orang-orang yang diteliti. Dalam hal ini, maka manfaat atau
fadilah dalam tradisi pembacaan wirid Hizib Bahar secara akurat
akan menggambarkan tanggapan dan pandangan mereka terhadap
tradisi tersebut.
Adapun pendekatan Living Qur’an ini digunakan untuk
melihat sejauh mana apresiasi kalangan santri Pondok Pesantren
Irsyadul ‘Ibad terhadap pembacaan ayat Al-Qur’an yang terdapat di
wirid Hizib Bahar itu sendiri. Secara sederhana, living Quran juga

10
Moeloeng, L, Metodologi penelitian kualitatif,(Bandung Rosda Karya, 2004),3
11
Azwar,Saifuddin Metode penelitian,(Yogyakarta, Pustaka, Pelajar, 2005),5
12
Moh Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988) ,63.

7
diartikan bagaimana Al-Qur’an itu disikapi dan direspon oleh
masyarakat muslim dalam realitas kehidupan sehari-hari.13
3. Sumber Data
Data yang digali dalam penelitian init terdiri atas dua bentuk
yaiti primer dan sekunder.
a. Primer
Ialah sumber data yang wajib terpenuhi, data yang
dikumpulkan langsung oleh peneliti dari responden, dan bukan
berasal dari pengumpulan data yang pernah dilakukan
sebelumnya. Teknik pengumpulan data primer ini terdiri dari
beberapa cara seperti observasi dan interview kedua cara itu
digunakan peneliti dalam mengumpulkan data di Pondok
Pesantren Irsyadul ‘Ibad
b. Skunder
Biasanya digunakan sebagai pendukung data primer, oleh
karna itu kita tidak dapat hanya menggunakan data skunder
sebagai satu-satunya sumber informasi untuk menyelsaikan
maslah. Data yang sekunder seperti dokumentasi cara ini meliputi
foto-foto atau arsip desa dan lain sebagainya
c. Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan tiga cara
yaitu:
a. Observasi
Obserpasi adalah metode pengumpulan data melalui
pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung
dilapangan atau lokasi penelitian. Dalam hal ini peneliti dengan
berpedoman kepada desain penelitiannya perlu mengunjungi lokasi
penelitian untuk mengamati langsung sebagai hal atau kondisi yang
ada dilapangan. Penemuan ilmuan selalu dimulai dengan observasi
dan kembali kepada observasi untuk membuktikan kebenaran

13
Muhammmad Yusuf, Pendekatan Sosiologi dalam Penelitian Living Qu’an, 49.

8
b. Interview
Interview dapat dipandang sebagai metode pengumpulan
data jalan Tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis,
wawancara dimaksudkan untuk memperoleh data mengenai seputar
permasalahan penelitian secara lengkap. Metode ini digunakan
untuk mendapatkan informasi mengenai tradisi pembacaan wirid
Hizib Bahar di pondok pesantren Irsyadul ‘Ibad
c. Dokumentasi
Dokumentasi bisa didapat dari rutinitas suatu kelompok dan
dilengkapi dokumentasi dengan baik dalam bentuk foto,
rekaman,atau bahkan cetakan. Dengan..metode ini peneliti bisa
leluasa mendeskripsikan seluruh rekaman aktivitas sehari-hari,
hingga bisa ditafsirkan dan dianalisis secara hati-hati dan
mendalam.14
4. Teknik Analisis Data
Data yang sudah terkumpul..berdasarkan hasil dari wawancara
kemudian disajikan secara deskriptif, berupa uraian-uraian yang dapat
memberikan gambaran dan penjelasan objektif terhadap permasalahan
yang diteliti, disertai dengan table..jika diperlukan.15 Bentuk analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-analitik
yaitu memaparkan data dan menguraikan kehidupan secara..jelas dan
menyeluruh untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai
Fenomena sosila berupa pembacaan wirid Hizib Bahar dalam pondok
pesantren Irsyadul ‘Ibad.
Dalam pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti data
akan dianalisis secara kualitatif dengan menilai dan membahas data
tersebut, baik dengan bantuan teori maupun pendapat peneliti sendiri.
Setelah data dianalisis kemudian disimpulkan..secara indukatif, yaitu

14
Sahiron Syamsuddin, metodologi penelitian living quran dan hadis, (Yogyakarta : TH-
pres,2007),60-61
15
Tim Peneliti Fakultas Ushuluddin , Hadis-Hadis ‘Misoginis’dalam Persepsi Ulama’
Perempuan Kota Banjarmasin,27

9
menyimpulkan secara umum berdasarkan fakta-fakta khusus yang
ditemukan dilapangan oleh peneliti. proses mengorganisasikan fakta-
fakta atau hasil-hasil..pengamatan yang terpisah-pisah menjadi satu
rangkaian hubungan atau suatu generalisasi.16 Maksudnya, analisis
kualitatif yang peneliti lakukan berdasarkan pandangan agama islam
yaitu dengan menelaah..secara mendalam hasil penelitian berdasarkan
hasil teoritis, yang telah tersusun, sehingga memperoleh kesimpulan.

G. Kerangka Teori
Teori merupakan...prinsip-prinsip umum dari bidang keilmuan
ataupun seni yang berlaku, yang di kontreskan dibedakan dengan praktik.
Teori..merupakan pandangan-pandangan emperis yang di sepakati secara
umum. Ia lahir dari penyaringan fakta-fakta yang terjadi sebelumnya..dan
dapat digunakan untuk menjelaskan peristiwa-peristiwa ataupun mengatasi
masalah-masalah tertentu.17
Kerangka teori merupakan landasan..teori yang digunakan dalam
penelitian. Kerangka teori dibangun harus dapat mengarahkan peneliti
pada alur-alur pemikiran yang baik dan benar sesuai..dengan suatu teori,
artinya kerangka teori tidak memuat teori-teori atau konsep secara
deskriptif (depenisi kodeptual) namaun diterjemah dalam bahasa
operasional hingga dapat digunakan sebagai tolak ukur atau instrument
pengukuran..berbagai msalah penelitian.18
Dalam menggali makna-makna perilaku tradisi pembacaan wirid
Hizib Bahar, penulis menggunakan teori sosial..Peter L Berger dan
Thomas Luckmann yang dikenal dengan konstruksi sosial. Teori sosial ini
merupakan bagian dari teori..sosialogi pengetahuan. Menurut Berger
sosiologi pengetahuan merupakan bagian dari disiplin sosiologi empiris,

16
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta : Pustaka Pelajar 2005,),39.
17
Muhammad Teguh Metodologi Penelitian Ekonomi Teori Dan Aflikasi ( Jakarta Pt
Raja Grapindo Pereseda, 2005),56.
18
Tim Penyusun, Panduan Penelitian Karya Ilmiah Fak. Ushuludin Iain Jambi (Jambi
Fak. Ushuluddin Iain Jambi, 2016),57.

10
yakni..dunia kehidupan sehari-hari. Ia menekuni sesuatu yang dianggap
pengetahuan dan pembentukan kenyataan oleh masyarakat.
Dalam teori sosiologi yang ditawarkan oleh Berger dan Luckmann
bahwa..konstruksi sosial dibangun melalui 2 cara yaitu kenyataan dan
pengetahuan. Berger dan Luckmann mulai menjelaskan realitas sosial
dengan memisahkan pemahaman kenyataan dan pengetahuan. Realitas
diartikan sebagai suatu kualitas yang terdapat didalam realitas-realitas
yang diakui sebagai memiliki..keberadaan (Being) yang tidak tergantung
pada kehendak kita sendiri. Sedangkan pengetahuan didefinisikan sebagai
kepastian bahwa realitas-realitas itu nyata dan memiliki karakteristik yang
spesifik. Kenyataan dibangun secara..rasional dan sosiologi pengetahuan
menganalisa proses terjadinya keadaan tersebut.19
Berger dan Luckmann mengatakan terjadi dialektika antara
individu menciptakan..masyarakat dan masyarakat menciptakan individu.
Proses dialektika ini terjadi melalui eksternalisasi, objektivasi dan
internalisasi. Teori..konstruksi sosial dalam gagasan Berger mengandaikan
bahwa agama sebagai bagian dari kebudayaan, merupakan konstruksi
manusia. artinya terdapat proses dialektika ketika melihat hubungan
masyarakat dengan agama, bahwa agama merupakan..entitas yang objektif
karena berada diluar diri manusia. dengan demikian, agama mengalami
proses objektivasi, seperti ketika agama berada dalam teks atau menjadi
tata nilai, norma, aturan dan sebagainya. Teks atau norma tersebut
kemudian mengalami proses internalisasi kedalam diri individu, sebab
agama telah diinterpretasikan oleh masyarakat untuk menjadi
pedomannya. Agama juga mengalami proses eksternalisasi karena ia
menjadi acuan norma dan tata nilai yang berfungsi menuntun dan
mengontrol tindakan masyarakat.20
Praktik pembacaan surah dan ayat dalam tradisi pembacaan wirid
Hizib Bahar, merupakan salah satu tindakan sosial, karena dalam
19
Peter L. Berger & Thomas Lukhmann. Tafsir Sosial atas Kenyataan. (Jakarta: LP3ES,
2012), 1-6.
20
Peter L. Berger langit suci; agama sebagai realitas sosial. (Jakarta: LP3S, 1991), 3-5

11
praktiknya tidak dilakukan secara individu, akan tetapi dilakukan secara
bersama-sama dan dimaksudkan untuk orang lain juga, serta dalam
pembacaan wirid ini tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk
seluruh umat Muslim

H. Tujuan Pustaka
Tujuan pustaka adalah istilah yang umum digunakan dalam
penelitian pustaka, dalam penelitian lapangan bisa disebut studi relavan,
namun keduanya memiliki fungsi yang sama sebagai kajian terdahulu21
Penelitian maupun karya tulis yang berkaitan dengan kajian living
Qur‟an sejauh pengamatan penulis masih belum banyak dilakukan.
Namun baru-baru ini banyak bermunculan dalam kalangan akademis
melakukan..penelitian lapangan terkait dengan respon masyarakat terhadap
al-Qur’an maupun Hadis dalam kehidupan praktik di masyarakat tertentu.
Berdasarkan penelusuran terhadab beberapa karya penelitian
mengenai wirid Hizib Bahar dalam fenomena sosial terkait al-Qur’an di
komunitas muslim kajian Living Qur’an, sejauh pengetahuan peneliti
belum ada karya penelitian. Namun hal ini dapat didukung oleh beberapa
literatur yang menyinggung sedikit tentang Living Qur’an, beberapa
jumlah literature diantaranya
Buku “Wawasan al-Qur‟an tentang dzikir dan doa” M.Quraish
Shihab,.buku ini berisikan tentang dzikir yang di dalamnya juga terdapat
pembahasan masalah wirid, selain itu juga membahas masalah doa dan
shalawat. Dalam pembahasan wirid disini mencakup bilangan wirid
menurut pendapat para ulama, disamping itu..juga membahas tentang
dzikir pagi dan petang. Adapun yang dimaksud dzikir disini ialah dzikir
secara umum22

21
Tim Penyusun Panduan Penulisan Karya Ilmiah Fak. Ushuluddin Iain Jambi (Jambi
:Fak. Ushuluddin Iain Jambi, 2016), 41.
22
M.Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur‟an Tentang Zikir Dan Doa (Jakarta: Lentera
Hati, 2006)

12
Buku dengan judul “Keajaiban dan Keistimewaan al-Qur‟an”
karya Ibnu Katsir diterjemahkan oleh Ahmad Hapidz. Beliau di dalam
bukunya menjelaskan mengenai karakteristik penulisan naskah kitab,
keutamaan-keutamaan al-Qur‟an dengan menyebutkan Hadis. Selain itu
juga disebutkan..bagaimana aturan dan adab-adab membaca al-Qur’an
serta disebutkan juga doa Nabi untuk menghafal al-Qur’an dan..mencegah
agar tidak lupa.23
Adapun karya dalam bentuk skripsi diantaranya adalah hasil
penelitian..Eka Rahayuni yang berjudul “Tradisi Pembacaan Wirid Sakran
Kajian Living Qur’an di Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad Pemayung,
Batanghari Jambi” dalam skripsi tersebut dijelaskan praktik pembacaan
wirid Sakran dari kapan mulai dilaksanakan pembacaan wirid Sakran
tersebut sampai berbagai macam dari pada fadilah keutamaan membaca
wirid Sakron. Dalam menggali makna-makna, perilaku tradisi pembacaan
wirid Sakran, penulis menggunakan teori sosial Peter L Berger dan
Thomas Luckmann yang dikenal dengan konstruksi..sosial. Teori sosial ini
merupakan bagian dari teori sosialogi pengetahuan. Menurut Berger
sosiologi pengetahuan merupakan bagian dari disiplin sosiologi empiris,
yakni dunia..kehidupan sehari-hari. Ia menekuni sesuatu yang dianggap
pengetahuan dan pembentukan kenyataan oleh masyarakat.24
Skripsi yang ditulis oleh Fasiah Dwi Astuti dengan judul “Konsep
Wirid Qur’ani Hasan Al-Banna” Wirid yang diambil dari potongan ayat
al-Qur’an yang dibaca pada waktu tertentu sesuai pada waktu yang di
tentukan baik pagi ataupun sore hari secara istiqomah25
Terakhir, skripsi dengan judul ”Pembacaan al-Qur‟an Dalam
Tradisi Mujahadah Sabihah Jumu‟ah (Studi Living Qur‟an di Pondok
Pesantren Sunan Pandanaran Sleman Yogyakarta)”. Dalam skripsi..ini

23
Ibnu Katsir, Keajaiban&Keistimewaan Al-Qur‟an, Terj. Ahmad Hapid (Jakarta:
Pustaka Azzam, 2012)
24
Eka Rahayuni, Tradisi Pembacaan Wirid Sakran (Kajian Living Qur’an di Pondok
Pesantren Irsyadul Ibad Pemayung, Batanghari Jambi) Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Studi
Agama,( Jambi 2019)
25
Fasiah Dwi Astuti, Konsep Wirid Qur’an, (Yogyakarta, 2013)

13
dijelaskan mengenai praktik dan dijelaskannya mujahadah tersebut
memiliki perbedaan antara komplek satu dengan yang lainnya. Dalam
penelitian..ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan penyajian data
dengan pespektif emic, yaitu data yang dipaparkan menurut bahasa,,dan
cara pandang subyek penelitian. Metode..analisa data dalam penelitian ini
menggunakan tiga metode yaitu, reduksi, display dan verifikasi. Teori
yang..digunakan adalah teori Max Weber dan Karl Mannheim.26
Demikian beberapa karya tulis dan hasil penelitian yang telah
membahas berkenaan dengan living Qur’an. Penelitian living Qur’an
mengenai..Tradisi Pembacaan Wirid Hizib Bahar Dalam Pondok
Pesantren Irsyadul ‘Ibad Pemayung, Batang Hari Jambi, penulis lebih
mengarahkan kajian penelitian ini pada prosesi praktik pembacaan wirid
Hizib Bahar. Kemudian..mengungkap makna dari praktik pembacaan
wirid Hizib Bahar tersebut menurut santri secara umum dan ustadz-ustadz
pondok pesantren Irsyadul ‘Ibad. Dalam penelitian lapangan dengan
metode penelitian deskriptif kualitatif seperti yang telah di gunakan dalam
penelitiannya Eka Rahayuni, Walaupun metode teknik pengumpulan..data
dan tempat yang dikaji sama, akan tetapi suatu fenomena sosial yang
penulis kaji, proses analisis data, serta obyek..yang ditelitipun berbeda.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan sub deskriptif-analitik,
kualitatif dan indukatif.

I. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran secara sederhana agar
mempermudah penulisan skripsi ini, maka disusun sistematika penulisan
yang terdiri dari lima bab dengan rincian..sebagai berikut:27

26
Vitri Nurawalin“Pembacaan Al-Qur‟an Dalam Tradisi Mujahadah Sabihah
Jumu‟ah (Studi Living Qur‟an Di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Sleman Yogyakarta)‟.
Skripsi Fakultas Ushuluddin Dan Studi Agama Dan Pemikiran Islam, Yogyakarta, 2014
27
Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Iain
Sts Jambi, (Muaro Jambi: Fak. Ushuluddin Iain Sts Jambi, 2016), 47

14
Bab pertama berisi pendahuan terdiri dari: Latar belakang masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
tinjauan pustaka, kerangka..teori, metodologi penelitian, dan sitematika
penulisan.
Bab kedua, Gambaran Umum Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad
meliputi;.Sejarah Berdirinya Pesantren, Visi, Misi dan Tujuan Pondok
Pesantren Irsyadul ‘Ibad, Tata Tertib, Sistem Pembelajaran, Kegiatan dan
Aktifitas Santri pondok pesantren Irsyadul ‘Ibad,.Kepengurusandan
Program Pengembangan Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad.
Bab ketiga, Tradisi Pembacaan Surah Dan Ayat Al-Qur’an Dalam
Tradisi Pembacaan Wirid Hizib Bahar meliputi; Definisi Wirid Secara
Umum, Sejarah Mulainya Tradisi Pembacaan Wirid Hizib Bahar, Prosesi
Pembacaan Surah dan Ayat al-Qur‟an dalam Tradisi Pembacaan Wirid
Hizib Bahar di Pondok Pesantren Irsyadul „Ibad.
Bab keempat, Pemaknaan meliputi; Pemahaman dan Makna
Tradisi Pembacaan Wirid Hizib Bahar, Analisa Tentang Tradisi
Pembacaan Wirid Hizib Bahar di Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad,
Pemayung, Batang hari Jambi.
Bab kelima,.merupakan kesimpulan yang memuat jawaban dari
rumusan masalah, saran-saran bagi..penelitian selanjutnya lampiran baik
berupa dokumentasi dan lampiran yang berhubungan dengan penelitian.

15
BAB II
GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN IRSYADUL ‘IBAD
A. Sejarah Berdirinya, Lokasi pondok, dan Tujuan Serta Visi Misi
Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad
1. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad
Berawal dari pemberian tanah wakaf seluas 39.208 M2 oleh
Bapak Tego dan Bapak Andrahman, sesuai dengan amanah beliau
maka didirikanlah sebuah pondok pesantren pada tanggal 02 Juni 2002
oleh Bapak Ky.H.M. Rouyani Jamil. yang berlokasi di Jalan Jambi-
Muara Bulian Desa Simpang Kubu Kandang, Kecamatan Pemayung,
Kabupaten Batang Hari. Tanah yang terdiri dari sesap dan sedikit payo
ini diserahkan oleh Bapak Tego dan Bapak Andrahman untuk
pendidikan agama berupa pendirian Pondok Pesantren.
Pemilihan nama IRSYADUL ‘IBAD oleh Ky.H. M. Rouyani
Jamil yang berarti penuntun hamba didasari oleh harapan yang sangat
besar dari pimpinan Pondok Pesantren kepada para santri dan
masyarakat yang antusias terhadap pondok pesantren Irsyadul ‘Ibad
agar selalu menjadi hamba yang mendapat tuntunan dari Allah SWT
dalam menapaki setiap kehidupan.28
Selama sekitar satu tahun kegiatan dipondok pesantren terus
berlangsung dengan sistem pendidikan salafiyah yang dibina oleh
Bapak Ky.H. M. Rouyani Jamil sebagai pimpinan bersama 50 orang
santri. Namun tuntutan masyarakat dan perubahan zaman yang
membutuhkan santri berkualitas akhirnya mengubah sistem pendidikan
di pondok pesantren Irsyadul ‘Ibad menjadi sistem terpadu yang
merupakan gabungan dari sistem pendidikan modern dan salafiyah
pada tahun 2003
Pondok pesantren Irsyadul ‘Ibad saat ini memiliki jumlah santri
sebanyak kurang lebih 450 santri putri dan 300 santri putra. Pondok
Pesantren Irsyadul ‘Ibad berikhtiar untuk andil dalam menyiapkan

28
Dokumentasi, 30 September 2020

16
generasi yang berilmu, beradab dan terampil, yang menjunjung tinggi
moralitas. Ponpes ini menyelenggarakan pendidikan tingkat MTS dan
Aliyah dengan mengintregasikan sistem pendidikan formal melalui
kurikulum nasional dan kurikulum pesantren yang diterapkan secara
integral baik di madrasah maupun di pesantren. Keduanya dipadukan
dengan tetap mempertahankan adat lokal kepesantrenan. Kepondokan
menyelenggarakan program kelas (Syifir) sampai kelas tujuh Salafiah
dan penambahan program tahfidz atau wajib hafal juz 30 atau yang
sering di sebut dengan juz a’mma bagi santri pondok pesantren
Irsyadul ‘Ibad. Sedangkan madrasah Aliyah menyelenggarakan
program IPA dan IPS.29
2. Lokasi Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad
Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad terletak di Jl. Jambi Muara
Bulian KM.41 RT 01 Desa Simpang..Kubu Kandang Kecamatan
Pemayung Kabupaten Batang hari Jambi30
3. Tujuan dan Visi Misi Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad
a. Tujuan pondok pesantren Irsyadul ‘Ibad antara lain
1) Tujuan Umum pondok pesantren Irsyadul ‘Ibad
Ingin menghasilkan lulusan yang beriman dan bertaqwa
kepada Allah. Berbudi pekerti luhur berkepribadian mandiri,
tangguh,cerdas, kreatif, terampil, disiplin, beretos kerja,
profesional, bertanggung jawab, sehat jasmani rohani, memiliki
semangat kebangsaan, cinta..tanah air, kesetiakawanan, sosial
kesadaran akan sejarah bangsa dan sikap menghargai
pahlawan, serta berorientasi pada masa depan. Begitu mulia
tujuan umum..pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad yang ingin
menjadikan sosok seorang menjadi mulia dan mampu
mengabdikan..dirinya kepada agama dan juga negara31

29
Wawancara Dengan Keamanan Pondok Pesantrn Irsyadul ‘Ibad Muhammad Iqbal 27
Juni 2020
30
Observasi, 30 September 2020
31
Dokumentasi, 02 Oktober 2020

17
2) Tujuan Khusus pondok pesantren Irsyadul ‘Ibad
Secara khusus pondok pesantren Irsyadul ‘Ibad
bertujuan menghasilkan santri yang unggul dalam:
a) Keimanan yang bertaqwa kepada Allah
b) Memiliki disiplin dan kepribadian yang baik
c) Mampu berkiprah dalam masyarakat sesuai dengan
kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki.
d) Menciptakan nasionalisme dan solidaritas yang tinggi antar
sesama.
e) Motivasi dan komitmen yang tinggi untuk mencapai
f) Memiliki kepribadian yang kokoh.
Dengan demikian kehadiran pondok ditengah
masyarakat pemayung dan sekitarnya cukup mewarnai
kehidupan masyarakat serta merupakan nilai dalam peningkatan
pengetahuan keagamaan.
3) Tujuan Madrasah
a) Melaksanakan perkembangan kurikulum yang telah
ditetapkan pemerintah
b) Melaksanakan pengembangan strategi dan metode
pembelajaran secara secara aktif
c) Mengembangkan kegiatan akademik dan non akademik
secara protensi
d) Meningkatkan profesi dan standar kopetensi tenaga
pendidikan
e) Meningkatkan kualitas dan kwantitas sarana dan prasarana
pendidikan
f) Melaksanakan manajemen partisipasif dan transparansi
dalam pengelolaan Madrasah
g) Melaksanakan efesiensi pembiayaan pendidikan

18
h) Melaksanakan pengembangan perangkat penilaian
pembelajaran dengan tertib32
b. Visi dan Misi
1.) Visi pondok pesantren Irsyadul ‘Ibad
a) Pondok pesantren ‘Irsyadul ‘Ibad memiliki Visi “
Mewujudkan generasi bangsa, yang beragama, beriman
dan bertaqwa, mengamalkan ajaran-ajaran agama secara
menyeluruh. Serta merealisasikan pancasila dalam
kehidupan sehari-hari”
b) Mewujudkan pesantren yang mampu menghasilkan lulusan
yang dapat menguasai disiplin ilmu keislaman serta berakhlak
mulia dan peduli terhadap sesama.
c) Memantapkan iman dan taqwa serta mengembangkan ilmu
pengetahuan keislaman untuk mencapai kebahagiaan hidup di
dunia dan akhirat berdasarkan al-Qur‟an dan as-Sunnah.33
2). Misi Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad:
a) Dengan sarana dan dana yang memadai (Asrama dan tempat
ibadah serta ruang belajar yang cukup) memfasilitasi dan
mendukung seluruh santri dan masyarakat
b) Mempersiapkan lulusan santri dan santriwati yang beriman
dan bertaqwa, berprestasi serta berakhlaqul karimah.
c) Mendidik santri agar menjadi manusia yang berguna,
mengamalkan seluruh ajaran
d) Mengarahkan dan mengantarkan umat memenuhi fitrahnya
sebagai khairu ummah dan dapat memerankan kepeloporan,
kemajuan dan perubahansosial sehingga tercipta negara
indonesia sebagai baldatun thoyyibatun warobbun ghofur.
e) Mendidik santri agar menjadi manusia berguna,
mengamalkan seluruh ajaran agama, dan berbudi pekerti
mulia, serta peka terhadap perubahan zaman.

32
Ibid,,
33
Ibid,,

19
B. Tata Tertib, Sistem Pembelajaran, Kegiatan dan Aktifitas Santri
Irsyadul ‘Ibad
1. Tata Tertib Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad
Tata tertib yang berlaku di pondok adalah suatu tata tertib yang
dirancang berdasarkan musyawarah antara penasehat pondok,
pengurus, ustadz dan orang tua santri , tata tertib dirancang sedemikian
rupa dengan..komitmen bahwa tata tertib yang disusun tidak boleh
bertentangan dengan nilai-nilai Islam, mempunyai unsur pendidikan
dan bermanfaat terutama bagi santri sendiri. Tata tertib dan peraturan
yang mengikat kepada semua santri, yaitu
1. Santri senantiasa berbudi luhur dan ta’dzim kepada guru dan
orangtua baik di pesantren maupun diluar pesantren
2. Santri wajib mengikuti kegiatan belajar baik formal maupun non
formal, yang meliputi :
• Tahasus / pengajian kitab kuning
• Berjamaah sholat lima waktu di mushola pondok pesantren
Irsyadul ‘Ibad
• Muhadhoroh
• Istighosah
• Upacara bendera
• Yasinan dan tahlilan
• Membaca surat waqiah setelah sholat subuh secara berjamaah
• Pengajian al-Qur’an
• Mujahadah
• Jama’ah shalat jum’at, dll
3. Santri dilarang bertempat tinggal di dua tempat.
4. Santri wajib memakai pakaian yang sopan dan rapi sesuai aturan
agama islam
5. Santri dilarang mengganggu ketenangan orang lain.

20
6. Santri dilarang memiliki alat-alat elektronik semacam Radio,
Televisi,Tape Recorder, Game Watch, Walkmen dan Hand Phone,
MP4/3,dan lain-lain.
7. Semua santri dilarang keluar kecuali hari Jum'at dan Selasa serta
sudah mendapat izin dari pengasuh atau pengurus.
8. Santri dilarang menonton pertunjukan (Kecuali yang
diselenggarakan oleh pondok).
9. Santri dilarang mengikuti kegiatan diluar wilayah pondok
pesantren (kecuali ada izin tertulis dari pengasuh).
10. Santri dilarang merusak atau mengambil hak milik orang lain baik
didalam maupun diluar pondok pesantren tanpa seizin pemiliknya.
11. Santri dilarang melakukan pengancaman, perkelahian atau
penganiayaan dengan menggunakan alat-alat tajam atau tidak, baik
didalam maupun diluar pondok pesantren.
12. Santri dilarang mencemarkan nama baik Pondok Pesantren.
13. Santri putra dilarang memasuki wilayah komplek atau kamar putri
dan sebaliknya tanpa seizin pengurus.
14. Santri dilarang merusak atau mengotori fasilitas yang ada di
pondok.
15. Santri dilarang memiliki atau menyimpan buku-buku, gambar-
gambar atau foto-foto terlarang.
16. Santri dilarang membohongi atau melecehkan pengasuh, pembina
dan pengurus.
17. Santri dilarang terlambat masuk atau kembali ke pondok.
18. Santri wajib mengembalikan surat izin kepada petugas yang
diketahui oleh pengasuh, jika akan kembali kekampung
halamannya, dan sekembalinya dari rumah diwajibkan melapor
kepada petugas keamanan.

21
19. Semua santri dilarang melanggar kebijakan yang telah ditentukan
oleh pengasuh, pembina dan pengurus34
Dengan adanya berbagai tata cara atau peraturan yang berlaku
di dalam pondok pesantren tersebut, menuntut para..santri putri agar
memiliki akhlak yang mulia, dapat hidup teratur, bersih, disiplin,
punya rasa tanggung jawab, suka kebersamaan dan menjauhkan dari
sifat individualisme. Kesemuanya itu adalah merupakan salah satu
usaha mendidik, membimbing, merealisasikan apa yang telah di
peroleh santri putri Pondok Pesantren dalam kehidupan sehari-hari,
khususnya dalam..membentuk akhlakul karimah
2. Sistem Pembelajaran Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad
Seiring dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan
zaman, Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad berbenah diri sehingga
akhirnya lahirlah sistem lembaga modern yang mengembangkan
sistem pendidikan umum dan agama serta keterampilan yang ada di
lingkungan masyarakat, dengan tidak mengurangi sistem yang ada
pada Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad baik ULA, MTS dan MA
Irsyadul ‘Ibad dengan tujuan untuk mencetak santri yang berpotensi
dalam segala bidang, beriman, berakhlakul karimah, unggul dalam
berprestasi, dan maju dalam tekhnologi serta memahami dan
melaksanakan nilai-nilai sosial berbangsa dan bernegara.35
1. Pendidikan Formal
Seiring dengan perkembangan zaman Pondok Pesantren
Irsyadul ‟Ibad memberikan pendidikan formalitas berupa MTs
(Madrasah Tsanawiyah) dan MA (Madrasah Aliyah) Swasta
Irsyadul ‘Ibad.
2. Pendidikan Non Formal
program yang ada pada Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad
sedang dilaksanakan yaitu sistem pendidikan nonformal dan

34
Dokumentasi, 02,Oktober,2020
35
Observasi 30 September 2020.

22
keterampilan serta pemberian dasar keahlian pada santri Pondok
Pesantren Irsyadul ‘Ibad melalui pelatihan dasar keahlian :
a. Praktek pertanian, Seperti menanam sayur mayur, sawit dan
buah-buahan.

b. Praktek peternakan, Seperti penggemukan sapi dan


pengembangan sapi.

Untuk menunjang kegiatan operasional dan pelayanan


Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad sedang berupaya melalui kegiatan
Usaha Ekonomi Produktif (UEP) yaitu :
a. Pertanian
b. Perikanan
c. Peternakan
d. Program usaha seperti: Perbengkelan motor dan depot air
minum isi ulang36
3. Kegiatan dan Aktifitas Santri Pondok Pesantren ‘Irsyadul ‘Ibad37
Secara kronologis kegiatan atau aktivitas santri Pondok
Pesantren Irsyadul ‘Ibad selama 24 jam dapat di lihat pada tabel
berikut ini:
Tabel I
Jadwal Kegiatan Harian Santri Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad

NO JAM JENIS KEGIATAN KET

Belajar Mengajar Salafiyah Di Kelas.dan


1 7.30-
Bandongan
12.00

2 12.30- Ishoma.. Di Asrama..


13.30 dan Mushola

3 13.30 – Belajar dan..Mengajar Di Kelas


16.00 Formal

36
Ibid,,
37
Wawancara Dengan Keamanan Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad Bapak Muhammad
Asa’ri, 30 September 2020

23
4 16.00 – Sholat..Ashar Di Mushola
16.30

5 16.30 – Olah Raga Di Lapangan


17.30

6 17.30 – Persiapan Sholat Maghrib Asrama


18.00

7 18.00 – Sholat Maghrib, Pami dan Di Mushola


20.00 Sholat Isya’ dan Kelas

8 20.00 – Makan Malam Di Asrama


20.30

9 20.30 – Bimbingan Belajar Di Kelas dan


22.30 Salafiyah Asrama

10 22.30 – Istirahat Di Asrama


04.00

11 04.00 – Persiapan Shubuh dan Di Asrama


05.30 Sholat Shubuh dan Mushola

12 05.30 – Pengajian Kitab Kuning Di Mushola


06.30 dan Kelas

13 06.30 – Sarapan Pagi & Persiapan Di Asrama


07.30 Kegiatan Belajar dan

C. Kepengurusan dan Program..Pengembangan Pondok Pesantren


Irsyadul ‘Ibad
Setiap lembaga pendidikan atau lainnya harus mempunyai
pemimpin beserta staf, ustadz (guru ), karyawan dan siswa (santri), serta
aturan-aturan tertentu dan kewajiban yang ditentukan oleh struktur
organisasi yang berlaku. Struktur..organisasi yang sangat berperan disetiap
lembaga pendidikan maupun lembaga non pendidikan.-
Maka menjalankan tugas kepala sekolah harus berada dibidang
pendidikan dasar guru, yang dalam organisasi tersebut di..dalamnya

24
menggambarkan pemberian tugas secara merata antara personil yang di
amanahkan haruslah memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidangnya ,
serta memiliki..loyalitas yang tinggi terhadap organisasi atau lembaga
pendidikan tersebut, agar dapat melaksanakan tugasnya dengan penuh
tanggung jawab38
1. Kepengurusan Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad
Untuk kelancaran dalam menjalankan pondok pesantren, maka
pengasuh beserta jajarannya membentuk kepengurusan pondok
pesantren pembentukan susunan..pengurus ini ditetapkan berdasarkan
hasil rapat pengasuh, ketua yayasan dan majlis guru.
Tugas dari masing-masing bagian tersebut di atas..mengenai
masalah yang sesuai dengan dibidangnya masing-masing. Pengasuh
pondok pesantren bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap
terselenggaranya pendidikan di pondok pesantren..bersama guru yang
lainnya, memperhatikan kesejahteraan guru dan memberikan
pengawasan terhadap santri, demi tercapainya harapan mereka
semua.Pengurus pondok pesantren Irsyadul ‘Ibad Pemayun, Batang
hari Jambi diantaranya :
Tabel II
Kepengurusan Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad39

Jabatan Pengurus
Pelindung Camat Pemayung
Kades Simpang Kubu Kandang
Pengawas Ky Munandar
Penasehat Andrahman
Drs. Moh. Damiri

Pimpinan Ky M. Rouyani Jamil

38
Dokumentasi, 30..September 2020.
39
Ibid,,

25
Wakil Pimpinan / Pengasuh Ky M. Abdul Majid, S.Pd.I
Sekertaris Khabib Al-Mubarok, S.Pd.I
Bendahara Raden Roro Fatimah

Kepala MA Drs. Supaat


Kepala MTS Karyati, S.Ag.
Wk. Ur. Siswa MA Abd. Majid S.Pd.I
Wk. Ur. Siswa MTS Sopiyani, S.Pd.I
Wk. Ur. Kurikulum MA Khoironi, S.Pd.
Wk. Ur. Kurikulum MTS M. Mukri, S.Pd.I
Wk. Ur. Sarpra MA Suprayitno
Wk. Ur. Sarpra MTS Umi Roro Fatimah
Humas MA Chairul
Humas MTS Chairul

Koordinator BK BP Khasanatul Marfuah S.Kom.I


Ka. Bidang Ubudiyah K. Muji Salamun
Ka. Bagian Kesehatan M. Yusuf, S.Pd.I
Ka. Bagian Pendidikan M. Mukri, S.Pd.I
Ka. Bagian Humas M. Nawawi
Ka. Bidang Keamanan Subadar

Bina Santri Putra M. Zaini


Bina Santri Putri Siska Wardani
Bina Bakat Seni Keterampilan Nur Kholis
Bina Pramuka Putra Sopiyani, S.Pd.I
Bina Pramuka Putri Fatmawati, S.Pd.I
Bina Olahraga Sahadat, S.Pd.I

26
a. Keadaan Dewan Guru dan Santri
Guru dan siswa (santri) subjek dan objek dalam proses
pembelajaran, dimana..keduanya terjadi timbal balik agar proses
pembelajaran terlaksana sesuai dengan apa yang di harapkan dan
apabila salah satu diantaranya tidak ada maka kegiatan belajar dan
mengajar tidak akan terjadi.
Berdasarkan observasi..di pondok pesantren irsyadul ibad
di desa pemayung kabupaten batang hari tentang tenaga pengajar
berjumlah beberapa orang ustadz dan ustadzah..yang mengajar di
pondok pesantren ini. Untuk lebih..jelasnya dapat dilihat pada tabel
di bawah ini :
Tabel III
Data Jumlah Uatadz dan Ustadzah Pondok Pesantren Irsyadul Ibad40

NO Tingkatan Jumlah
1 Wustho/Mts 27
2 Ulya/Ma 19
3 Salafiyah 28
JUMLAH 74

Unsur penting lainnya dalam pendidikan..dan pembelajaran


adalah santri. Berikut mengenai daftar jumlah santri pondok
pesantren Irsyadul ‘Ibad:
Table VI
Data Jumlah Santri Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad41

NO Tingkatan L P Jumlah
1 Tpa 9 9 18
2 Wustho/Mts 172 165 337

40
Dokumentasi 02 Oktober 2020
41
Ibid,,

27
3 Ulya/Ma 119 145 264
4 Hanya Ngaji/ Naji 38 68 106
dan Perguruan Tinggi
JUMLAH 338 387 725

b. Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad


Sejak berdirinya Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad sampai
sekarang, memiliki sarana dan prasarana sebagai berikut:

Table V
Sarana dan jumlah prasarana di pondok pesantren irsyadul ‘Ibad42

NO Bangunan Jumlah Ukuran M Baik rusak

1 Pos Portal 1 _
Keamanan

2 Kantor Pusat 1 4X4 _


Keamana

3 Aula 1 9X8 _

4 Musholah 1 _

5 Ruang Belajar 15 9X8/Ruang _


6 Koprasi 2 9X8 _

42
Observasi 30 September 2020

28
7 Kantin 1 _
2. P

rogr
8 Labor Pai 1Unit 9X8 _ am

✓ dan
Pen
9 Perpustakaan 1 Unit 9X8 _ gem
✓ ban
gan
10 Puskestren 1 Unit 9X8 _
Klinik Pon

dok
11 Asrama 27 4X6 _ Pesa

✓ ntre
n
12 Mck 17 2X4 15 2 Irsy
adul
13 Sumber Air 7 1X5 5 2
‘Iba
14 Bengkel 1 Unit 9X8 ✓ _ d
D
15 Drum Band 1 Unit ✓ _ i
sam
16 Komputer 20 Unit 15 5 ping
men
17 Printer 12 9 3
jadi
agen
taffaqquh fiddin, Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad juga menjadi agen
pengembangan masyarakat.Peran serta dan kontribusi Pesantren dalam
bidang ini tidak diragukan lagi..Sekedar menunjuk bukti, banyak para
alumni Pesantren-yang menjadi tokoh masyarakat, pejabat pemerintah

29
serta profesi lainnya yang berhubungan langsung dengan
pengembangan dan pendaya gunaan masyarakat43
Dalam hal ini Program Pengembangan Masyarakat oleh
Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad meliputi :
a. Program Pengembangan Santri
1) Dalam rangka mengupayakan peningkatan mutu keilmuan
santri, Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad menjalin kejasama
dengan dunia pendidikan yang lebih tinggi jenjangnya dan
lembaga pendidikan lainnya.
2) Peningkatan profesionalisme guru dengan menjalin kerjasama
dengan Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama yang
membidangi pendidikan dan Pondok Pesantren lainnya.
Dengan kerjasama ini para asatidz-memperoleh kesempatan
mengikuti pelatihan-pelatihan. Para Asatidz juga didorong dan
diberi kesempatan mengikuti seminar di berbagai bidang yang
diselenggarakan beberapa pihak terkait.
3) Pengembangan program prioritas adalah mendidik para santri
agar mampu memahami..dan mendalami kitab-kitab klasik
(salaf) dan modern ('ashriyyah) serta mengaktualisasikannya
dalam..kehidupan sehari-hari. Progam ini direalisasikan dengan
mengadakan aktifitas kajian kitab-kitab salaf, aktifitas
Mudzakarah, Muhafazhah dan kegiatan lain yang dinilai
mampu merealisasikan dan menyukseskan program prioritas.
4) Peningkatan pengetahuan santri di bidang Iptek. Sehubungan
dengan itu Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad mendirikan
Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah dengan target
santri mampu menguasai berbagai disiplin ilmu, baik ilmu
keislaman dan Iptek sebagai bekal mereka saat terjun ke dalam
masyarakat.

43
Dokumentasi 02 Oktober..2020

30
b. Progam Pengembangan Masyarakat
1) Sumber Daya Manusia (SDM)
Pondok Pesantren Irsyadul „Ibad memberikan pelatihan
khusus dan kesempatan magang di beberapa tempat yang telah
ditentukan dan disesuaikan dengan kepentingan pengembangan
Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad. Beberapa Asatidz dan santri
dikirim untuk mengkuti beberapa pelatihan yang diadakan oleh
Instansi-instansi pemerintah seperti dinas kesehatan, dinas
pertanian, dinas peternakan dan perikanan, pemberdayaan
SDM ini juga diwujudkan dengan menyelenggarakan pengajian
mingguan dan bulanan untuk masyarakat sekitar yang langsung
diasuh oleh Ky.H Muhammad Rouyani Jamil sebagai Pimpinan
Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad. Hal ini merupakan bentuk
kepedulian Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad kepada
masyarakat sekitar lokasi Pesantren.Dengan begitu Pesantren
berfungsi sebagai fasilitator dan instrumen44

2) Sebagai Agen Perubahan (agent of social change)


Sebagai agen perubahan sosial, Pondok Pesantren
Irsyadul ‘Ibad dituntut untuk memproduksi manusia yang
berakhlaqul karimah, beriman dan bertaqwa serta mampu
menjadi embun penyejuk di atas kondisi dekadensi moral.
3) Sebagai Pusat Unggulan
Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad diharapkan tidak
hanya sekedar menjadi lembaga keagamaan dan pendidikan
saja, tetapi juga sebagai lembaga pengembangan masyarakat.
Dengan multifungsi seperti ini Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad
akan menjadi pusat unggulan, baik dalam hal pendidikan
keislaman maupun pengembangan masyarakat.
c. Program Kerja

44
Ibid,,

31
1) Jangka Pendek
Program-program kerja rutin Pondok Pesantren Irsyadul
‘Ibad yang berkaitan langsung dengan masyarakat, di
antaranya:
a) Menampung dan membiayai seluruh kebutuhan hidup serta
pendidikan bagi anak-anak yang kurang mampu.
b) Pembinaan dan bimbingan Rohani bagi masyarakat dan
pengurus pondok pesantren dalam program pengajian rutin
2x seminggu.
c) Hubungan kemitraan dengan berbagai pihak guna dapat
bersama-sama membangun dan mengembangkan Pondok
Pesantren Irsyadul ‘Ibad45
2) Jangka Panjang
Program jangka panjang Pondok Pesantren Irsyadul
‘Ibad yaitu
a) Mendirikan Pondok Pesantren Khusus Salafiah di Desa
Simpang Kubu Kandang Kecamatan Pemayung Kabupaten
BatangHari yang akan dibangun secara bertahap.
b) Membangun fasilitas Pondok Pesantren secara lengkap dan
terpadu.
c) Mengadakan rencana kerja sama pengelolaan pondok
pesantren dengan pondok pesantren dari pulau Jawa dalam
mengembangkan sistem pendidikan Islam terpadu yang
mempunyai visi dan misi yang sama.
d) Membangun kerjasama lokal dengan warga muslim di
propinsi lain demi tegaknya syiar Islam di muka bumi.
e) Mengembangkan kawasan wisata rohani dengan kegiatan
kerohanian bagi masyarakat muslim di Propinsi Jambi.
f) Mendidik santriwan dan santriwati yang mandiri dan
berdedikasi dan berguna bagi Agama, Nusa dan Bangsa

45
Ibid,,

32
3) Program kerja yang telah dijalankan
a) Pembangunan 100% Masjid "IRSYADUL ‘IBAD".
b) Pembangunan beberapa Gedung...Sekolah, laboratorium,
perpustakaan dan Gedung Asrama.
c) Pembangunan portal keamanan
d) Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar formal dan..non
formal bagi santriwan/i mulai Jam 7.30 -21.30 WIB di
setiap harinya kecuali hari libur.
e) Pengajian rutin mingguan dan bulanan bagi masyarakat dan
pengurus Pondok Pesantren, setiap malam Rabu dalam
seminggu dan setiap Kamis Kliwon dalam sebulan.
f) Perekrutan sebagian santri dari golongan..anak yatim / piatu
dan fakir miskin sesuai kapasitas, tempat, dan kemampuan
yang ada melalui Panti Asuh Irsyadul ‘Ibad.
g) Membuka Taman Pendidikan dan Baca Tulis Al-Qur'an,
bagi anak-anak masyarakat sekitar..Pondok Pesantren, yang
saat ini berjumlah 18 anak, dengan tenaga pengajar
sebanyak 6 orang46

46
Ibid,,

33
BAB III
PRAKTIK PEMBACAAN SURAH DAN AYAT ALQURAN DALAM
TRADISI PEMBACAAN WIRID HIZIB BAHAR
A. Definisi Wirid Secara Umum
Wirid adalah kata yang biasa diucapkan dan telah menyatu dalam
bahasa suatu masyarakat khususnya kalangan santri di pondok pesantren.
Asal katanya "warada" artinya hadir, datang, sampai. Kemudian secara
terminologi menjadi istilah untuk berzikir dan berdoa sesuai dengan
"aurad" (jamak dari kata wirid) yg datang dari Nabi SAW, para sahabat,
maupun para ulama47
Sumber hukum wirid banyak tercantum di dalam Al-Qur’an salah
satunya, yaitu: Surat An-Nisa’ ayat 103, yang berbunyi
◼❑◼ ⬧ ⬧⬧
☺◆  →⬧
◼⧫◆ ❑➔➔◆
⬧⬧  →❑
❑☺⬧ ⧫☺
  ◼❑◼
◼⧫ ⧫ ◼❑◼
⧫ ✓⬧☺
 ❑➔❑
“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di
waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. kemudian apabila
kamu telah merasa aman, Maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana
biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya
atas orang-orang yang beriman.(103)48
Secara praktis melatih membiasakan diri dengan wirid dapat
dimulai dari hal yang paling kecil dan sederhana. Misalkan dengan
meluangkan setelah shalat fardhu membaca istighfar sebagaimana yang
diajarkan oleh Rasullah SAW. Tsauban bercerita, ”Jika Rasullah
Shallahu’alaihiwasallam selesai shalat beliau beristighfar tiga kali. Al-

47
Https://Rengganes-Suarahati.Blogspot.Com, 19 September 2020 Jam 13:27
48
Departemen Agama Ri, AL-Qur’an dan terjemahnya, ( Bogor: Pt. Sygma Examedia
ArkanLeema 2007),4

34
Walid (salah satu perawi hadits) bertanya kepada AlAuza’I, bagaimanakah
redaksi istighfar beliau? ”Astaghfirullah, Astaghfirullah, jawab Al-Auza’i:
“Tidak akan meremehkan wirid, kecuali orang yang bodoh. Yang paling
baik yang diperhatikan oleh manusia adalah yang tidak pernah musnah.
Wirid yang menjadi perintah Allah kepadamu, seta karunia yang kalian
terima, adalah merupakan hajatmu sendiri kepada Allah Swt. dimanakah
letaknya perbedaan antara perintah Allah kepadamu dengan pengharapan
kalian kepada-Nya.49
1. Wirid Hizib Bahar
Hizib berasal dari suku kata “hizbun” yang dapat diartikan
sebagai laskar, kumpulan, golongan atau pasukan. melihat dari redaksi
atau susunan yang terdapat di suatu hizib maka untuk selanjutnya
pengertian hizib adalah kumpulan wirid ( yang berasal dari Al-Qur’an
atau hadis Nabi) yang digunakan untuk memohon pertolongan kepada
Allah dalam menghadapi persoalan lahir maupun batin, baik urusan
dunia ataupun akhirat.
Salah satu bacaan hizib yang masyhur dan banyak dibaca oleh
para ulama, santri dan para pengamal tarekat (khususnya tarekat
Syadziliyah) adalah Hizib Bahar. Bahar memiliki arti laut. Kumpulan
dzikir ini dinamakan “Hizib Bahar” karena konon sebelum disebarkan
secara luas, hizib ini dibiarkan menggenang di laut, dan juga
dikarenakan di dalam hizib ini disebutkan kata “Bahar”. Hal ini seperti
di jelaskan dalam kitab al-Kunuzan-Nuraniyah50
Wirid ini merupakan serangkaian ayat ayat al-Quran dan asma
Allah serta kalimat thoyyibah yang mempunyai karomah yang tinggi,
jika diamalkan secara istiqomah Allah..akan memberi petunjuk dari
jalanNya, dengan barokah membaca wirid Hizib Bahar secara

49
Astuti, Fousiah Dwi. Jurnal Penelitian : Konsep Wirid Qur’ani (Studi Atas Kitab Al-
Ma’surat Karya Hasan Al-Bana). Yogyakarta, 2013. 67
50
https://islam.nu.or.id/post/read/118422/hizib-bahar--penyusun--faedah--dan-cara-
mengamalkannya 22Oktober 2020 Jam 14:00

35
istiqomah Allah akan memberikan kemudahan dan kelapangan dalam
kehidupannya.51
Wirid Hizib Bahar ini sangat baik diamalkan sesuai aturan
yang ada. Terkhusus untuk para santri sering..kali mengalami perkara
susah memahami pelajaran, mengahafal dan sebagainya, maka wirid
ini sangat besar..manfaatnya untuk para santri pada umumnya serta
dijadikan..ajimah dengan mengamalkannya agar perkara bisa dengan
mudah terlaksana. Selain itu wirid ini sangat cocok bagi para santri
yang selalu memilki perasaan gelisah serta pikiran..terasa sempit
bahkan buntu. Dengan mengamalkan wirid ini serta maunah dari Allah
SWT..InsyaAllah hati akan menjadi lapang, pikiran tenang dan tentram
sehingga santri dapat fokus dalam menuntut ilmu52
Wirid Hizib Bahar ini terdapat didalam buku wirid al-aurad
ma’had daruttauhid, di dalam wirid ini terdapat surah dan ayat-ayat al-
Qur’an, diantaranya:
a. Surat Al-Ahzab ayat 11-12
◆
❑⬧☺
⧫ ❑◆
❑→⧫ ◆  
⧫❑→◆☺
❑➔➔  ⧫◆
 ⧫⧫◆  ⧫
  ➔❑◆◆

“Disitulah diuji orang-orang mukmin dan digoncangkan (hatinya)
dengan goncangan yang sangat. (11.) Dan (ingatlah) ketika orang-
orang munafik dan orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya
berkata :"Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada Kami
melainkan tipu daya".(12).53

51
Ungkap Dari Ustadz Rouhuddin Abdul Majid Selaku Ustadz Sekaligus Pimpinan
Pondok Pesantrn Irsyadul ‘Ibad 30 September 2020
52
Ungkap dari ustadz habib al-mubarok selaku ustadz pondok pesantren irsyadul ‘ Ibad
Ibid 30 september 2020
53
Ibid, 33

36
Allah Swt. menceritakan keadaan tersebut, yaitu ketika
golongan yang-bersekutu bermarkas di sekitar Madinah, sedangkan
kaum..muslim terkepung oleh mereka..dalam keadaan-yang..sangat
terjepit dan sangat gawat. Dan Rasulullah Saw ada di antara
mereka; mereka mendapat ujian dan cobaan yang berat, dan
mereka diguncangkan oleh guncangan yang sangat kuat. Maka
pada saat itulah tampak kemunafikan dan berkatalah orang-orang
yang di dalam hatinya terdapat penyakit..nifak mengungkapkan
apa yang terkandung di dalam diri mereka, seperti yang disebutkan
oleh Allah Swt. dalam firman-Nya:
❑→⧫ ◆
⧫❑→◆☺
❑➔➔  ⧫◆
 ⧫⧫◆  ⧫
  ➔❑◆◆

“Dan (ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang
yang berpenyakit dalam hatinya berkata :"Allah dan Rasul-Nya
tidak menjanjikan kepada Kami melainkan tipu daya".(QS Al-
Ahzab:12)54
Adapun orang-orang munafik, mereka menampakkan
keasliannya; dan orang-orang yang di..dalam hatinya masih
terdapat..keraguan atau iman yang..lemah, mereka meragukan
karena rasa waswas..yang ada dalam hatinya dan imannya yang
masih lemah dalam menghadapi keadaan yang sangat sempit dan
gawat tersebut.55
Qs. al-Ahzab merupakan surah yang terdiri dari 73 ayat.
Surah ini dinamakan al-Ahzab yang berarti “golongan yang
bersekutu” karena dalam surah ini terdapat beberapa ayat yang
menceritakan tentang perang al-Ahzab. Ulama menyepakati bahwa
surah..al-Ahzab..tergolong ke dalam surah Madaniyyah. Surah ini
turun pada akhir tahun lima Hijrah, yaitu terjadinya Gazwat atau
54
Ibid, 33
55
Ibid, 71

37
perang al-Ahzab yang..dinamai juga perang Khandaq karena ketika
itu atas usul sahabat Nabi saw., Salman al-Farisi, Nabi saw.
Bersama para sahabat beliau menggali..parit (khandaq) pada arah
utara kota Madinah, tempat yang ketika itu diduga keras akan
menjadi arah serangan kaum musyrikin. Peristiwa ini..terjadi pada
bulan Syawal tahun lima Hijrah56
b. Surat Maryam ayat 1
 ✓➔
Kaaf Haa Yaa 'Ain Shaad.(1)57
Pada awal surah maryam tersebut Semuanya adalah huruf
huruf hijaiyah. yang sebagai telah banyak uraikan. sepintas lalu
dapat dikatakan tidak ada arti yang terkandung di dalam huruf
huruf. Sehingga banyak ahli tafsir mengatakan saja "Allahu a‘lamu
bimuradihi" , Allahlah yang lebih tahu apa maksudnya dan ada
pula yang menafsirkannya, golongan yang menafsirkannya ada
yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang
berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik
perhatian para pendengar supaya memperhatikan..al-Qur’an itu,
dan untuk mengisyaratkan bahwa al-Qur’an itu diturunkan dari
Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad.
kalau mereka tidak percaya bahwa al-Qur’an diturunkan dari Allah
dan hanya buatan Muhammad SAW, semata-mata, maka cobalah
mereka buat semacam al-Qur’an itu.58
Surat Maryam merupakan surah yang ke-19 dalam al-
Qur'an. Surah ini terdiri atas 98 ayat dan termasuk golongan surah-
surah Makkiyah..karena hampir seluruh ayatnya diturunkan
sebelum Nabi..Muhammad SAW hijrah ke Madinah, Surah ini
dinamai Surah Maryam karena surat ini mengandung

56
Naili Fauziah Lutfiani “Hak-Hak Perempuan Dalam Surat Al-Ahzab” Jurnal eL-
Tarbawi Volume X, No.2, 2017 hlm 70
57
Ibid, 19
58
Lihat Ensiklopedia ‘’al-Quran surah maryam” artikel Wiki Media 5 Oktober 2020 jm
06.42.

38
kisah Maryam, ibu dari Nabi Isa AS. Surah ini menceritakan
kelahiran yang ajaib, di mana Ia melahirkan Isa AS sedang ia
sebelumnya belum pernah digauli oleh seorang laki-laki. Kelahiran
Isa AS tanpa ayah, merupakan..suatu bukti kekuasaan..Allah
SWT.59
c. Surat Yasin ayat 66-67
☺⬧⬧ ⧫◼ ❑⬧◆
 ◼⧫
❑→⧫⧫⬧
⬧ ⧫
❑⬧◆  
☺⬧ ⧫⧫
☺⬧ ⧫⧫ ◼⧫
◆  ❑➔⬧⧫
 ❑➔⧫
“Dan Jikalau Kami menghendaki pastilah Kami hapuskan
penglihatan mata mereka; lalu mereka berlomba-lomba (mencari)
jalan, Maka betapakah mereka dapat melihat(nya). (66) Dan
Jikalau Kami menghendaki pastilah Kami ubah mereka di tempat
mereka berada; Maka mereka tidak sanggup berjalan lagi dan
tidak (pula) sanggup kembali.(67)60
Pada ayat diatas merupakan ancaman Allah SWT, kepada
orang kafir..untuk menghilangkan penglihatan..dan merubah wujud
fisik..mereka Maksudnyamenurut Tafsir Hamami : “Karena mata
bathin mereka sudah..buta..melihat kebenaran Tauhid, jika Allah
kehendaki, Dia dapat membutakan pula mata dzhohir mereka”61
Surat Yasin termasuk golongan Surat Makkiyyah yaitu
surat yang turun di Mekkah saat Nabi Muhammad saw belum
berhijrah ke Madinah..Diturunkan sesudah..surat Al-Jin, terdiri atas
83 ayat. Ditempatkan dalam Mushaf pada Juz ke-22 untuk ayat 1-

59
Ibid,,
60
Ibid, 36
61
Fatikah Rahmah Dewi “ Tafsir Surah Yasin” Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Studi
Agama dan Pemikiran Islam,(Cirebon 2014)

39
21 dan.. juz 23 mulai ayat 22-83, dengan nomor..surat adalah 36
sesudah surat Faathir62
d. Surat Yasin ayat 1-9
◆→◆  ▪
  ⧫
 ⧫✓☺ ☺⬧
 ⧫ ◆ ◼⧫
➔ ⬧
◆  ▪
◆  ❑⬧
⬧ ➔⧫⧫◆
 ⬧⬧  ⧫❑➔
◼⧫ ❑⬧
 ⬧ ⬧
  ⧫❑⬧
 ◆➔
◼ 
⬧ ⬧ ◼ ⬧
◆➔◆  ⧫❑⬧☺
 ✓⧫ 
 ◆ ⧫
⬧ ⧫⬧ ⧫
 ⧫ 
“Yaa siin(1). Demi Al Quran yang penuh hikmah,(2).
Sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul,(3). (yang
berada) diatas jalan yang lurus,(4.) (sebagai wahyu) yang
diturunkan oleh yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang,(5).
Agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak
mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka
lalai.(6). Sesungguhnya telah pasti Berlaku Perkataan (ketentuan
Allah) terhadap kebanyakan mereka, kerena mereka tidak
beriman.(7). Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu
dileher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, Maka
karena itu mereka tertengadah.(8). Dan Kami adakan di hadapan
mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami
tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.(9).63

62
Ibid,,67
63
Ibid,36

40
Asbabun Nuzul ayat ini (Qs. Yasin:1-10) menurut kitab
Lubabun Nuqul Fii Asbabunnuzul karya imam Jalaluddin As-
Suyuti diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam kitab ad-Dalaa’il
yang bersumber dari Ibnu Abbas yang berkata, “Dahulu,
Rasulullah pernah membaca..surah as-sajdah dengan suara keras.
Hal itu membuat orang-orang kafir Quraisy marah sehingga
mereka bermaksud..mencelakakan beliau. Akan tetapi, tiba-tiba
tangan-tangan mereka..menjadi terbelenggu kaku di leher (tidak
dapat digerakkan) dan pandangan..mereka menjadi gelap sehingga
tidak dapat melihat. Mereka lantas berbondong-bondong
mendatangi..Nabi saw. dan berkata, “Wahai Muhammad, kami
memohon kepadamu dengan nama Allah dan hubungan
kekerabatan diantara kita (agar engkau menolong...kami
mengembalikan keadaan kami).”64
Rasulullah lalu berdoa sehingga keadaan mereka kembali
seperti semual. Setelah itu, turunlah ayat, “Yaasin. Demi Al Quran
yang menuh..hikmah,” hingga ayat 10, “Dan sama saja bagi
mereka, apakah engkau memberi peringatan kepada mereka atau
engkau tidak memberi peringatan..kepada mereka, mereka tidak
akan beriman juga.” Ibnu Abbas berkata, “Sayangnya, tidak
seorang pun di antara orang-orang..tadi yang lantas beriman
kepada Rasulullah.”65
Pembahasan utama adalah seperti pembahasan surah-surah
Makkiyah umumnya, yaitu berbicara tentang tauhid uluhiyah,
tauhid rububiyah..dan akibat orang-orang yang mendustakannya.
Problematika yang menjadi pokok utama dalam surah ini adalah
masalah..kebangkitan dan hari kiamat, surat yasin juga dikatakan
sebagai hatinya Al-Qur’an, sebagaimana hadis yang..diriwayatkan

64
Ibid, 8
65
Ibid,,8

41
dari Anas bin Malik..radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa nabi
Muhammad SAW, bersabda
‫َّللاُ لَهُ ِب ِق َرا َء ِت َها‬
َّ ‫َب‬ ِ ‫ب ْالقُ ْر‬
َ ‫آن يس َ َم ْن قَ َرأَ يس َكت‬ ُ ‫ش ْىءٍ قَ ْلبًا َوقَ ْل‬
َ ‫ِإ َّن ِل ُك ِل‬
ٍ ‫قِ َرا َءةَ ْالقُ ْرآنِعَ ْش َر َم َّرا‬
‫ت‬

“Segala sesuatu memiliki jantung. Jantungnya Al-Qur’an adalah


surah Yasin. Siapa yang membaca surah Yasin, maka Allah akan
mencatat baginya seperti membaca Al-Qur’an sepuluh kali.”(HR.
Tirmidzi, no.2887)66
Diantara keutamaan membaca surat yasin yaitu:
1. barang siapa saja yang..lapar lalu membaca surat ini, maka
Allah akan..memberikan rasa kenyang kepadanya.
2. barang siapa yang dalam..keadaan takut lalu membaca surat ini,
maka Allah akan menghilangkan kesedihan dan ketakukannya
3. barang siapa yang fakir lalu..membaca surat ini, maka Allah
akan melunasi hutang-hutangnya.
4. barang siapa yang memiliki..hajat lalu membaca suraht ini,
maka Allah akan memenuhi hajatnya.
5. barang siapa yang membaca surat ini pada pagi hari, maka ia
akan berada..dalam lindungan Allah sampai sore hari.
6. apabila suatu negara dibacakan surah ini, maka..diangkatlah
bencana, kekeringan, kekurangan, penyakit tho’un (wabah),
serta penyakit dari..negara tersebut dengan segala kemuliaan
surah tersebut.
7. barang siapa yang membacanya pada malam hari, maka
keluarganya akan..berada dalam lindungan Allah sampai pada
pagi harinya.
8. apabila surah ini dibacakan kepada seorang..mayit yang biasa
bermaksiat, maka siksaan bagi mayit tersebut akan diringankan

66
Ibid,,9

42
9. apabila mayit tersebut bukan dari seorang yang ahli maksiat,
maka kebahagiaan dan..ketenangan mereka didalam kubur akan
bertambah. Karena sesungguhnya kubur itu bisa menjadi taman
dari beberapa taman..di surga, atau bahkan sebuah lubang dari
beberapa lubang neraka.
e. Surat Thoha ayat 111
◼❑❑ ◆⧫◆ 
⬧◆  ❑⬧ 
 ☺→ ◆❑ ⧫ ⬧
“Dan tunduklah semua muka (dengan berendah diri) kepada
Tuhan yang hidup kekal lagi Senantiasa mengurus (makhluk-Nya).
dan Sesungguhnya telah merugilah orang yang melakukan
kezaliman.(111)67

Ibnu Abbas dan lain-lainnya mengatakan bahwa semua


wajah saat itu tunduk, merasa..hina dan berserah diri kepada
Tuhannya Yang Mahahidup dan Yang tidak mati lagi terus-
menerus mengurus makhluk-Nya dan tidak tidur; sedangkan Dia
terus mengurus segala..sesuatu, mengaturnya, dan memeliharanya.
Dia adalah Zat Yang Maha Sempurna, segala sesuatu berhajat
kepada-Nya karena..tidak dapat bertahan kecuali dengan
pertolongan-Nya.68

Firman Allah Swt :


☺→ ◆❑ ⧫ ⬧ ⬧◆ 

“Dan sesungguhnya telah merugilah orang yang melakukan ke-
zaliman. (Thaha: 111)69
Yakni mereka akan merugi pada hari kiamat, karena
sesungguhnya..pada hari itu Allah akan menunaikan setiap hak
kepada pemiliknya..masing-masing, sehingga kambing yang tidak

67
Ibid, 20
68
http://belajartafsiralquran.blogspot.com/2016/06/20-surah-thaha-ayat-1-135.html 1
November 2020 jam 22:23
69

43
bertanduk membalas kambing yang bertanduk (yang dahulu ketika
di dunia..pernah menanduknya)
Di dalam hadis sahih disebutkan:
‫ َو ْال َخ ْيبَةُ ُك َّل ْال َخ ْيبَ ِة َم ْن‬."‫ظلُ َماتٌ يَ ْو َم ْال ِقيَا َم ِة‬
ُ ‫الظ ْل َم‬
ُّ ‫الظ ْل َم؛ فَإِ َّن‬
ُّ ‫"إِيَّا ُك ْم َو‬

َ ‫ظ ْل ٌم‬
}‫ع ِظي ٌم‬ ُ َ‫ {إِ َّن الش ِْركَ ل‬:ُ‫َّللاَ تَعَالَى يَقُول‬
َّ ‫َّللاَ َوه َُو ُم ْش ِركٌ بِ ِه؛ فَإِ َّن‬
َّ ‫ي‬ َ ‫لَ ِق‬
Janganlah kalian berbuat zalim, karena sesungguhnya
perbuatan zalim itu merupakan..kegelapan kelak di hari kiamat.
Kekecewaan yang sesungguhnya ialah bagi orang yang menghadap
kepada Allah, sedangkan ia dalam..keadaan musyrik kepada-Nya.
Karena sesungguhnya Allah Swt. telah berfirman, "Sesungguhnya
perbuatan syirik itu benar-benar..perbuatan zalim (dosa) yang
besar.”70
Surah Ta Ha adalah surah yang ke-20..dalam al-Qur'an.
Surah ini terdiri atas 135 ayat dan termasuk golongan
surah Makkiyah. Surah ini dinamai Ta Ha, diambil ayat..pertama
surah ini. Sebagaimana juga yang lazim terdapat pada surah-surah
yang memakai huruf-huruf..abjad pada permulaannya, di mana
huruf tersebut seakanakan merupakan pemberitahuan Allah kepada
orang-orang yang..membacanya, bahwa sesudah huruf itu akan
dikemukakan hal-hal yang sangat penting diketahui, maka
demikian pula halnya..dengan ayat-ayat yang terdapat sesudah
huruf Ta Ha dalam surah ini. Allah menerangkan bahwa Al-Quran
merupakan peringatan bagi..manusia, wahyu dari Allah, Pencipta
semesta alam. Kemudian Allah menerangkan kisah beberapa..nabi;
akibat-akibat yang telah ada..akan dialami oleh orang-orang yang
percaya kepada Allah dan orang-orang yang mengingkari-Nya,
baik di dunia..maupun di akhirat.71
f. An-Naml ayat 1

70
Ibid,,,
71
Lihat Ensiklopedia ‘’al-Quran surah Thoha Mukaddimah Al Qur'an versi
terjemahan Departemen Agama Republik Indonesia” artikel Wiki source

44
 ▪
“Thaa Siin(1)72

Pada awal surah An-Naml tersebut Semuanya adalah huruf


huruf hijaiyah. yang. sepintas lalu dapat..dikatakan tidak ada arti
yang terkandung di dalam huruf huruf . Sehingga banyak ahli tafsir
mengatakan saja "Allahu a‘lamu bimuradihi" Allahlah yang..lebih
tahu apa maksudnya,
Huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian
dari surat-surat Al Quran seperti: Alif laam miim, Alif laam raa,
Alif laam miim shaad dan sebagainya. Diantara..Ahli-ahli tafsir
ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah karena
dipandang Termasuk ayat-ayat..mutasyaabihaat, dan ada pula yang
menafsirkannya. golongan yang menafsirkannya ada yang
memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang
berpendapat bahwa..huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik
perhatian Para..Pendengar supaya memperhatikan Al Quran itu,
dan untuk mengisyaratkan bahwa Al Quran itu diturunkan dari
Allah dalam bahasa Arab..yang tersusun dari huruf-huruf abjad.
kalau mereka tidak percaya bahwa Al Quran diturunkan dari Allah
dan hanya buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, Maka cobalah
mereka buat semacam Al Quran itu.
Surah An-Naml merupakan surah yang ke-27 dalam al-
Qur'an. Surah ini terdiri atas 93 ayat, termasuk..golongan surah-
surah..Makkiyah..dan…diturunkan..sesudah Surah Asy-Syu’ara.
Dinamai dengan An-Naml yang berarti semut, karena pada..ayat
18 dan 19 terdapat perkataan An-Naml..(semut), di mana raja
semut mengatakan kepada anak buahnya agar masuk sarangnya
masing-masing, supaya..jangan terlindas oleh Nabi Sulaiman dan
tentaranya yang akan melewati tempat itu.73

72
Ibid, 27
73
Ibid,,,

45
g. Surat Asy-Syura ayat 1-2
   
“Haa Miim(1). Ain Siin Qaaf(2)74
Ayat pertama dan kedua surat Asy-Syura merupakan ayat
mutasyabihat, "Allahu a‘lamu bimuradihi" Allahlah yang lebih
tahu apa maksudnya, surah ini merupakan surah yang ke-42
dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah makkiyah, terdiri atas
53 ayat. Dinamakan Asy-Syura..yang berarti Musyawarah diambil
dari kata Syuura yang terdapat pada ayat 38 pada surah ini. Dalam
ayat tersebut diletakkan salah satu dari..dasar-dasar pemerintahan
Islam ialah musyawarah. Surah ini kadang kala disebut juga..Ha
Mim 'Ain Sin Qaf..karena surah ini dimulai dengan huruf-huruf
hijaiyah..itu.75
h. Surat Ar-Rahman ayat 19-20
⧫⬧⧫ ⚫⧫⧫
☺⬧⧫  ◆⧫⧫
 ◆⧫  ⧫
“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian
bertemu,(19). Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui
masing-masing (20)76
Di dalam surat ar-Rahman ayat 19-20, Allah..menyebutkan
salah satu bentuk kekuasaan-Nya dari sekian banyak tanda-tanda
kekuasaan-Nya yang ada dalam..surat ar-Rahman. Pada ayat
sebelumnya, disebutkan tanda kekuasaan Allah yaitu berupa
pemeliharaan dan pengendalian-Nya menyangkut matahari.
Kemudian di dalam ayat ini..diuraikan tanda kekuasaan-Nya
berupa lautan. Allah mengalirkan dua buah lautan, dimana terdapat
penghalang (barzakh) di antara..keduanya sehingga masing-masing
tidak saling melampaui satu sama lain77

74
Ibid, 24
75
Lihat Ensiklopedia ‘’al-Quran surah An-Naml Al Qur'an versi terjemahan Departemen
Agama Republik Indonesia” artikel Wiki source
76
Ibid, 55
77
Shihab, Tafsir al-Mishbah. (Jakarta: Lentera Hati, 2002), Vol. 11, 33.

46
Surah Ar-Rahman dalah surah yang ke-55..dalam al-Qur'an.
Surah ini tergolong surat makkiyah, terdiri atas 78 ayat.
Dinamakan Ar-Rahmaan yang berarti Yang Maha Pemurah berasal
dari kata Ar-Rahman..yang terdapat pada ayat pertama surah
ini. Ar-Rahman..adalah salah satu dari nama-nama Allah. Sebagian
besar dari surah ini..menerangkan kepemurahan Allah swt. kepada
hamba-hamba-Nya, yaitu dengan memberikan nikmat-nikmat yang
tidak terhingga baik di dunia maupun di akhirat nanti. Ciri khas
surah ini adalah kalimat..berulang 31 kali Fa-biayyi alaa'i Rabbi
kum tukadzdzi ban (Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang
kamu dustakan?) yang terletak di akhir setiap..ayat yang
menjelaskan karunia Allah yang diberikan untuk manusia.78
i. Surat Al-Mu’min ayat 1
 ✓
“Haa Miim(1)79
Nama Al-Mu'min diperoleh dari hadits Nabi Muhammad
yang menyebutnya sebagai surah Ha Mim Al-Mu'min dengan
diawali huruf..Ha Mim. Hal ini digunakan untuk membedakannya
dengan surah lain yang dimulai dengan ayat Mutasyabihat..Ha
Mim. Selain itu, kata Al-Mu'min yang berarti "Laki-Laki Yang
Beriman"
Surah Al-Mu’min merupakan surah yang..ke-40 dalam Al-
Qur'an. Surah ini terdiri atas 85 ayat, termasuk golongan..surah-
surah Makkiyah. Surah ini diturunkan..setelah surah Az-Zumar dan
memiliki 3 nama yaitu Al-Mu'min, Ghafir..dan At-Tawl
Nama Ghafir diambil dari ayat ke-3 surah ini yang di
dalamnya terdapat..kata Ghafir. Kata Ghafir juga merupakan salah
satu nama Allah yang artinya "Mengampuni". Sedangkan nama At-
Tawl juga diambil dari ayat ke-3 dari kata..Zit Tawl yang terdapat

78
Ibid,,
79
Ibid,, 40

47
di akhir ayat. At-Tawl..memiliki arti "Mempunyai Karunia Yang
Tidak Putus.80
j. Surat Fussilat ayat 1
 
“Haa Miim(1)81
Pada awal surat fussilat ayat pertama Ahli-ahli tafsir
menyerahkan pengertiannya kepada Allah karena dipandang
Termasuk ayat-ayat mutasyabihat, surah ini merupakan surah ke-
41 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 54 ayat dan termasuk
golongan surah-surah..Makkiyah. Surah yang diturunkan
sesudah Surah Al-Mu’min ini dinamai..Fussilat (Yang Dijelaskan)
diambil dari kata Fushshilat..yang terdapat pada permulaan surah
ini.82
k. Surat Az-Zukhruf ayat 1
 ✓
“Haa Miim(1) 83

Pada awal surah Az-Zukhruf tersebut Semuanya adalah


huruf huruf hijaiyah. yang. sepintas lalu dapat dikatakan tidak ada
arti yang terkandung di dalam huruf huruf. Sehingga banyak..ahli
tafsir mengatakan saja "Allahu a‘lamu bimuradihi" Allahlah yang
lebih..tahu apa maksudnya
Surat Az-Zukhuf merupakan surah yang ke-43 dalam al-
Qur'an. Surah ini tergolong surah makkiyah, terdiri atas 89 ayat.
Dinamakan Az-Zukhruf yang berarti Perhiasan karena kata Az-
Zukhruf yang terdapat pada..ayat 35 pada surah ini. Ayat ini
menegaskan bahwa harta tidak dapat dijadikan dasar untuk
mengukur tinggi rendahnya derajat seseorang, karena harta itu

80
Lihat Ensiklopedia ‘’al-Quran surah Al-Mu’min Al Qur'an versi terjemahan
Departemen Agama Republik Indonesia” artikel Wiki source
81
Ibid, 41
82
Ibid,,
83
Ibid, 43

48
merupakan hiasan kehidupan duniawi, bukan..berarti kesenangan
akhirat.84
l. Surat Ad-Dukhan ayat 1
 ✓
“Haa miim(1) 85

Pada awal surah Ad-Dukhan tersebut Semuanya..adalah


huruf huruf hijaiyah. yang. sepintas lalu dapat dikatakan tidak ada
arti yang terkandung di dalam huruf huruf . Sehingga..banyak ahli
tafsir..mengatakan saja "Allahu a‘lamu bimuradihi" Allahlah yang
lebih tahu apa..maksudnya
Surah Ad-Dukhan adalah surah..yang ke 44 dalam al-
Qur'an. Surah ini tergolong surat..makkiyah yang terdiri atas 59
ayat. Dinamakan Ad-Dukhan yang berarti Kabut..diambil dari
kata Ad-Dukhan yang terdapat pada ayat-10 surah ini.
Menurut riwayat Bukhari secara ringkas dapat diterangkan
sebagai berikut: Orang-orang..kafir..Mekkah dalam menghalang-
halangi agama Islam dan menyakiti serta mendurhakai Nabi
Muhammad s.a.w. sudah melewati batas, karena itu Nabi berdoa
kepada..Allah agar diturunkan azab sebagaimana yang telah
diturunkan kepada orang-orang yang durhaka..kepada Nabi
Yusuf yaitu musim..kemarau yang panjang. Doa Nabi itu
dikabulkan Allah sampai orang-orang kafir..memakan..tulang dan
bangkai karena kelaparan. Mereka selalu menengadah ke langit
mengharap pertolongan Allah. Tetapi tidak satupun yang mereka
lihat kecuali kabut yang..menutupi pandangan mereka. Akhirnya
mereka datang kepada Nabi agar Nabi memohon kepada Allah
supaya hujan diturunkan. Setelah Allah..mengabulkan doa Nabi
dan hujan di turunkan, mereka kembali kafir seperti semula.

84
Lihat Ensiklopedia ‘’al-Quran surah Az-Zukhruf Al Qur'an versi terjemahan
Departemen Agama Republik Indonesia” artikel Wiki source
85
Ibid, 44

49
Karena itu Allah menyatakan bahwa nanti..mereka akan diazab
dengan azab yang pedih.86
m. Surat Al-Jatsiyah ayat 1
 ✓
“Haa Miim(1) 87

Awal surah Al-Jatsiah merupakan ayat mutasyabihat,


Sehingga banyak ahli tafsir..mengatakan saja "Allahu a‘lamu
bimuradihi” Allahlah yang lebih tahu apa maksudnya, surah ini
merupakan surah yang ke-45 dalam al-Qur'an. Surah..ini tergolong
surah makkiyah yang terdiri..atas 37 ayat.
Dinamakan Al-Jasiyah yang berarti Yang Berlutut diambil
dari perkataan Jaatsiyah..yang terdapat pada ayat 28 surah ini.
Ayat tersebut menerangkan tentang keadaan manusia pada hari
kiamat, yaitu semua..manusia dikumpulkan ke hadapan mahkamah
Allah Yang Maha Tinggi yang memberikan keputusan terhadap
perbuatan yang telah mereka lakukan di dunia. Pada..hari itu semua
manusia berlutut di hadapan Allah. Dinamai juga dengan..Asy
Syari'ah diambil dari perkataan Syari'ah yang terdapat..pada ayat
18 surah ini 88
n. Surat Al-Ahqaf ayat 1
 ✓
“Haa Miim(1) 89

Pada awal surah Al-Ahqaf merupakan ayat mutasyabihat,


"Allahu a‘lamu bimuradihi" Allahlah yang lebih tahu apa
maksudnya, adalah surah ke.-46 dalam..al-Qur'an. Surah ini
tergolong surah Makkiyah..yang terdiri atas 35 ayat.
Dinamakan al-Ahkaf yang berarti Bukit-Bukit Pasir
diambil dari kata al-Ahqaf yang terdapat pada ayat 21 surah ini.

86
Lihat Ensiklopedia ‘’al-Quran surah Ad-Dukhan Al Qur'an versi terjemahan
Departemen Agama Republik Indonesia” artikel Wiki source
87
Ibid, 45
88
Lihat Ensiklopedia ‘’al-Quran surah Al-Jatsiyah Al Qur'an versi terjemahan
Departemen Agama Republik Indonesia” artikel Wiki source
89
Ibid, 46

50
Dalam ayat tersebut dan ayat-ayat sesudahnya diterangkan
bahwa Nabi Hud..telah menyampaikan risalahnya kepada kaumnya
di al-Ahqaf yang sekarang dikenal dengan ar-Rab'ul Khali, tetapi
kaumnya tetap ingkar sekalipun mereka telah diberi peringatan
pula oleh rasul-rasul yang sebelumnya. Hingga akhirnya Allah
menghancurkan..mereka dengan tiupan angin kencang. Hal ini
adalah sebagai isyarat dari Allah kepada kaum musyrikin Quraisy
bahwa mereka..akan dihancurkan bila mereka tidak mengindahkan
seruan Rasul.
o. Surat Qof ayat 1
☺ ◆→◆  

“Qaaf, demi Al Quran yang sangat mulia.(1)90
Allah Subhaanahu wa Ta'aala bersumpah dengan Al Qur’an
yang mulia; luas maknanya dan sungguh agung, banyak sisi-
sisinya dan banyak berkahnya serta banyak kebaikannya. Majid
(mulia) artinya luasnya..sifat dan agung, dan ucapan yang paling
berhak disifati dengan itu (majid) adalah Al Qur’anul Karim yang
mengandung ilmu orang-orang terdahulu dan yang datang
kemudian, yang mengandung kefasihan yang paling sempurna dan
lafaz yang paling fasih, makna yang paling merata dan paling baik.
Hal ini tentu..mengharuskan untuk diikuti secara sempurna dan
segera tunduk kepadanya serta bersyukur kepada Allah atas nikmat
ini. Akan tetapi kebanyakan manusia tidak menghargai nikmat-
nikmat Allah dengan penghargaan yang..semestinya. Oleh karena
itu, Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman, “(Mereka tidak
menerimanya)” bahkan mereka tercengang karena telah datang
kepada mereka seorang pemberi..peringatan dari (kalangan)
mereka sendiri.91

90
Ibid, 5
91
Lihat Ensiklopedia ‘’al-Quran surah Qof Al Qur'an versi terjemahan Departemen
Agama Republik Indonesia” artikel Wiki source

51
Surah Qof adalah surah yang ke-50 dalam al-Qur'an. Surah
ini tergolong surah..Makkiyah yang terdiri atas 45 ayat.
Dinamakan Qaf karena surah ini dimulai dengan huruf Qaf.
Menurut hadits yang diriwayatkan dari Imam Muslim,
bahwa Nabi Muhammad senang membaca surah ini pada raka'at
pertama..salat subuh dan pada salat hari raya. Sedang menurut
riwayat Abu Daud, Al-Baihaqi dan Ibnu Majah bahwa Nabi
Muhammad membaca surat ini pada tiap-tiap membaca khutbah
pada salat Jumat. Kedua riwaya..ini menunjukkan bahwa surah Qaf
sering dibaca Nabi Muhammad di tempat-tempat umum, untuk
memperingatkan manusia..tentang kejadian mereka dan nikmat-
nikmat yang diberikan kepadanya, begitu pula tentang hari
berbangkit, hari berhisab,..surga, neraka, pahala, dosa, dan lain
sebagainya. Surah ini dinamai juga Al-Basiqat diambil dari
perkataan..Al-Basiqat yang terdapat pada ayat 10 surah ini.92
p. Surat Al-Baqoroh ayat 137
◆❑➔◆   ◆⬧ 
 ➔ ☺
“Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. dan Dia-lah
yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui.(137)93
Pada ujung surah Al-Baqoroh ayat 137 tersebut dalam tafsir
al-ahzar menjelaskan bahwa Allah akan menyelamatkan engakau
daripada mereka. Ayat sekelumit kecil ini amat luas yang
dicakupnya. Asal..pegangan sudah ada, asal tauhid sudah matang,
janganlah bimbang menghadapi hidup. Tidak ada syaitan..yang
akan dapat memperdayakan, tidak ada jin yang akan dapat
mempengaruhi, tidak ada manusia yang akan dapat membujuk.
Demikian luas dan dalamnya pengaruh sabda Tuhan yang sepatah
ini, sehingga..dia dapat kita ingat diwaktu-waktu kita mengahadapi
bahaya. Apapun yang kita hadapi, namun Tuhan akan tetap

92
Ibid,,
93
Ibid, 2

52
menyelamatkan dan memelihara kita, asal kitapun ingat..selalu
kepadaNya. “Karena dia adalah Maha mendengar, lagi..Maha
mengetahui.
Surah Al-Baqarah, adalah surah ke-2 dalam Al-Qur'an.
Surah ini terdiri dari 286 ayat, 6.221 kata, dan 25.500 huruf dan
tergolong surah..Madaniyah. Surah ini merupakan surah dengan
jumlah ayat terbanyak dalam Al-Qur'an. Surah ini dinamai al-
Baqarah yang artinya..Sapi Betina sebab di dalam surah ini
terdapat kisah penyembelihan sapi betina yang diperintahkan
Allah kepada Bani Israil (.ayat.67-74.). Surah ini juga
dinamai..Fustatul Qur'an (Puncak Al-Qur'an) karena memuat
beberapa hukum yang tidak disebutkan dalam surah yang lain.
Dinamai juga surah..Alif Lam Mim karena ayat pertama di surah
berisi tiga huruf arab yakni Alif, Lam, dan Mim.94
q. Surat Al Buruj ayat 22
 ❑→⧫ ❑⬧ 
“Yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh.(22)95
Dalam tafsir ringkasn kemenag, yang dimaksud dengan ini
yaitu kitab suci yang tersimpan dalam tempat yang terjaga, Lauh
Mahfùz. Itulah tempat paling rahasia yang tidak diketahui
hakikatnya..oleh manusia. Di dalamnya terdapat detail peristiwa-
peristiwa yang terjadi di alam semesta. Tempat ini terjaga..dari
setan yang berusaha mengintai dan..mencari tahu isinya.
Menurut syariat Islam, Allah telah mencatat segala
kejadian-kejadian di dalam Lauh Mahfuz, dari permulaan zaman
sampai akhir zaman. Baik berupa kisah nabi dan rasul, azab yang
menimpa suatu kaum, pengetahuan tentang..wahyu para nabi dan
rasul, tentang penciptaan alam semesta dan lain-lain. Sekalipun

94
Lihat Ensiklopedia ‘’al-Quran surah Al-Baqoroh Al Qur'an versi terjemahan
Departemen Agama Republik Indonesia” artikel Wiki source
95
Ibid, 22

53
jika kita..tidak melihat segala sesuatu, semua itu ada dalam Lauh
Mahfuz.
Surah Al-Buruj adalah surat ke-85 dalam Al Qur'an. Surat
ini tergolong..surat makiyyah yang terdiri atas 22 ayat. Dinamakan
Al Buruuj yang berarti Gugusan bintang diambil dari perkataan
Al-Buruj yang..terdapat pada ayat pertama surat ini.96
r. Surat At-Taubah ayat 129
 ⧫⬧   
 →◆❑⬧ ◼⧫  ◆❑➔
➔ ◆ ◆❑➔◆
 →➔
"Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. hanya
kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki
'Arsy yang agung".(129)97
Pada penjelasan ayat ini dalam tafsir Al-Misbah yang
dikarang oleh Prof. Muhammad Quraish Shihab yaitu Apabila
mereka menolak untuk beriman kepadamu, Muhammad, maka
janganlah kamu bersedih dengan keadaan mereka itu.
Berbanggalah..dengan Tuhanmu dan katakan, "Cukuplah Allah
bagiku, yang tidak ada Tuhan melainkan Dia. Kepada-Nyalah aku
bertawakkal. Dan Dialah Pemilik kerajaan dan Tuhan alam
semesta serta..Pemilik kekuasaan yang agung."98
Surat At-Taubah ini merupakan surah yang ke-9 dalam al-
Qur'an. Surah ini tergolong surah Madaniyah yang terdiri atas
129 ayat. Dinamakan At-Taubah yang..berarti "Pengampunan"
karena kata At-Taubah berulang kali disebut dalam surah ini.
Dinamakan juga dengan Bara'ah yang berarti berlepas diri.
Berlepas diri disini maksudnya adalah pernyataan pemutusan
perhubungan, disebabkan sebagian..besar pokok pembicaraannya

96
Lihat Ensiklopedia ‘’al-Quran surah Al-Buruj Al Qur'an versi terjemahan Departemen
Agama Republik Indonesia” artikel Wiki source
97
Ibid, 9
98
Taufikurrahman Pendekatan Qurais Shihab Dalam Tafsir Al-Misbah Jurnal Al-
Makrifat Vol 4, No 1, April 2019, 78

54
tentang pernyataan pemutusan perjanjian damai dengan kaum
musyrikin.
Berbeda dengan surah-surah yang lain maka pada
permulaan..surat ini tidak terdapat ucapan basmalah, karena surah
ini adalah pernyataan perang dengan arti bahwa segenap kaum
muslimin dikerahkan untuk memerangi seluruh kaum musyrikin,
sedangkan basmalah..bernapaskan perdamaian dan cinta kasih
Allah99

2. As Syaikh Abul Hasan Asy Syadzily


Hizib Al-Bahr As Syaikh Abul Hasan Asy Syadzily terkenal
sebagai seorang yang memiliki banyak rangkaian doa yang halus dan
indah, disamping kekayaan..berupa khazanah hizib-hizibnya. Salah
satu hizib beliau yang terkenal sejak dulu hingga sekarang adalah
Hizib Bahr dan Hizib Nashr. Kedua Hizib-tersebut banyak diamalkan
oleh kaum muslimin di seluruh dunia, terlebih ulama-ulama besar,
kendati sebagian dari..mereka tidak mengikuti Thoriqot asy-Syaikh.
Namanya lengkapnya adalah: Abul Hasan Asy-Syadzili Al-
Hasani. Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili adalah pendiri Tarekat
Syadziliyah. Nasab atau..garis keturunan Abul Hasan Asy-Syadzili
bersambung sampai dengan Rasulullah SAW..
Berikut ini nasab Abu Hasan Asy-Syadzili: Abul Hasan, bin
Abdullah Abdul..Jabbar, bin Tamim, bin Hurmuz, bin..Hatim, bin
Qushay, bin Yusuf, bin Yusya', bin Ward, bin Baththal, bin Ahmad,
bin Muhammad, bin Isa, bin..Muhammad, bin Hasan, bin Ali bin Abi
Thalib suami Fatimah binti Rasulullah SAW100
Sebagian besar sumber yang berbicara tentang sejarah Asy-
Syadzili sepakat bahwa beliau lahir di negeri Maghreb, Maroko pada
tahun 593 H (1197 M), wafat Humaitsara, Mesir, (1258 M) di sebuah
desa yang bernama Ghumarah dekat kota Sabtah (sekarang kota

99
Ibid,,
100
Ibn Abi al-Qasim al_Humairi, "Jejak-jejak Wali Allah" (Erlangga, 2009 ISBN) 2-4

55
Ceuta, eksklave Spanyol di Afrika Utara). Dia tumbuh di desa ini. Dia
menghafal Al-Quran Al-Karim dan mulai mempelajari ilmu syariat.
Kemudian dia pergi ke kota Tunis ketika masih sangat muda. Dia
tinggal di sebuah desa yang bernama Syadzilah. Oleh karena itu, dia
dinisbatkan kepada desa..tersebut meskipun dia tidak berasal dari sana,
sebagaimana dikatakan oleh penulis al-Qamus. Ada juga yang
mengatakan bahwa dia dinisbatkan kepada desa..tersebut karena dia
tekun beribadah di sana.101
3. Tujuan dan Manfaat dari Pengamalan Wirid Hizib Bahar
Tujuan utama menerapkan wirid Hizib Bahar mengharap
mendapatkan berkah dan keselamatan dunia akhirat, juga sebagai
pelindung diri dari hal-hal yang tidak di inginkan seperti, kejahatan
dari golongan Jin, manusia, binatang buas, dan dari segenap..makhluk
lainnya, manusia, syaitan, penguasa, atau godaan ancaman
lainnya.Dengan penerapan pengamalan wirid Hizib Bahar ini semoga
dapat terlindungi dari hal-hal yang tidak di inginkan tersebut.102
Di dalam al-Qur’an banyak sekali ayat-ayat yang
menganjurkan untuk berdzikir kepada Allah atau menganjurkan orang
supaya berdzikir dan menyatakan tentang keutamaan berdzikir kepada
Allah. Diantaranya adalah..firman Allah QS. al-Ahzab: 41-42:
⧫ ⧫
➔ ❑⧫◆
  
⧫ ◼❑⬧◆ 
 ◆
“Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut
nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya(41) Dan bertasbihlah
kepada-Nya diwaktu pagi dan petang(42)103

Dalam QS. ar-Ra‟d: 28 Allah juga berfirman:

101
Ibid,,4
102
Ibid,, Ustadz Rouhuddin Abdul Majid
103
Departemen Agama Ri, Al-Qur‟an Dan Terjemahnya, (Pt. Sygma Examedia
Arkanleema, Bandung, 2009), 423

56
❑⧫◆ ⧫
❑➔➔ ◆⬧◆
    
❑➔→ ☺⬧ 

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram
dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-
lah hati menjadi tenteram.(28)104
Semua wirid mempunyai fungsi yang hampir sama, yaitu untuk
keselamatan dan benteng diri, namun wirid Hizib Bahar ini
mempunyai fungsi yang lebih spesifik dibanding wirid lainnya, yaitu:
membentuk kepribadian yang sabar dan tenang dalam menghadapi
masalah. Adapun khasiat lainnya meliputi:
a. Mendapatkan keselamatan dunia akhirat
b. Mendapatkan syafa’at bagi pembacanya.
c. Mendapatkan limpahan Rahmat Allah Swt.
d. Terkabul hajatnya.
e. Menjauhkan diri dari maksiat.
f. Dimudahkan urusannya
g. Dimudahkan rizkinya

B. Sejarah Mulainya Tradisi Pembacaan Wirid Hizib Bahar di Pondok


Pesantren Irsyadul ‘Ibad
Dikalangan pesantren pada umumnya al-Qur’an sudah banyak
yang mengamalkannya sebagai salah satu penerapan living Qur’an,
bahkan sudah menjadi tradisi di Ponpes Irsayadul ‘Ibad juga menerapkan
tradisi pembacaan wirid Hizib Bahar yang didalam wirid tersebut terdapat
Surah Al Ahzab ayat 11-12, Surat Maryam ayat 1, Surat Yasin ayat..66-67,
Surat Yaisn ayat 1-9, Surat Thoha ayat 111, An-Naml ayat 1, Surat Asy-
Syura ayat 1-2, Surat Ar-Rahman..ayat 19-20, Surat Al-Mu’min ayat 1,
Surat Fussilat ayat 1, Surat Az-Zukhruf ayat 1, Surat..Ad-dukhan ayat 1,

104
Ibid,13

57
Surat Al-Jatsiyah ayat 1, Surat Al-ahqaf ayat 1, Surat Qof ayat 1, Surat Al-
Baqoroh..ayat 137, Surat Al Buruj ayat 22, Surat At-Taubah ayat..129105
Asal mula terbentuknya kegiatan tradisi pembacaan wirid Hizib
Bahar ini tidak lepas peran dari pengasuh Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad
yang menginginkan santrinya untuk mengamalkan wirid ini. Dalam hal ini
pengasuh mendapatkan ijazahan dari gurunya sewaktu menuntut ilmu
sehingga pengasuh mengharapkan santrinya agar menerapkan wirid ini.
Dalam majlis perkumpulan para pengurus pondok pesantren Irsyadul ‘Ibad
muncul beberapa pendapat yang tepat bagi para santri untuk meningkatkan
kualitas keimanan, ketauhidan serta sebagai benteng bagi diri, diantaranya
dengan mengamalkan wirid Hizib Bahar.
Dengan pengamalan wirid Hizib Bahar ini semoga dapat
mewujudkan generasi Islami yang terampil dan berakhlak mulia,
memotivasi dan membantu santri untuk mengenali kemampuan pribadi
dan melaksanakan pembelajaran yang..efektif dan efisien untuk
mengembangkan santri secara maksimal. Maka, dalam pelaksanaanya para
santri diharapkan tetap berlandaskan keistiqomahan dalam mengamalkan
dan membaca..surah dan ayat yang telah ditentukan oleh pengasuh pondok
pesantren Irsyadul ‘Ibad.
Dengan tujuan umum agar para santri bila telah pulang kerumah
dapat menjaga amalannya serta senantiasa istiqomah dalam mengamalkan
pembacaan wirid Hizib Bahar. Selain itu, tradisi pembacaan yang
dilakukan setelah shalat jamaah Ashar telah mampu melekat di kehidupan
santri, sehingga ketika seorang santri berhalangan mengikuti kegiatan
tersebut secara berjamaah karena sedang menjalani tugas tertentu dari
pengasuh ataupun sedang pulang kerumah masing-masing, maka ia akan
berusaha untuk mengamalkan wirid itu sendiri.106
Secara singkat kegiatan pembacaan wirid Hizib Bahar ini
dilaksanakan sudah cukup lama kurang lebih dari setelah pondok

105
Ibid, Ustadz Rouhuddin Abdul..Majid
106
Ibid,,

58
pesantren Irsyadul ‘Ibad ini didirikan, yaitu sekitar pada tahun 2004, hal
ini bermula dari harapan pengasuh pondok Irsyadul ‘Ibad agar para santri
di era yang berkembang sekarang ini serta pergaulan yang semakin bebas
ini dapat mengontrol diri dan mereka dapat terbentengi dengan akhlaqul
qur’aniyah dimanapun mereka berada
Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad dalam aktivitas wiridnya dengan
tujuan mengacu pada fungsi merubah suatu keadaan yang tidak baik
menjadi keadaan yang lebih baik, dari kebodohan menjadi terdidik, dari
ketidak mampuan menjadi kecukupan dan pemberian bimbingan agama
Islam dalam rangka membentuk prilaku yang Islami.Salah satunya adalah
dengan membiasakan para santriwati untuk selalu mengamalkan wirid
khusunya wirid Hizib Bahar yang dilaksanakan setelah selesai shalat
ashar. Hal ini di lakukan sebagai upaya memberikan motivasi bahwa wirid
adalah suatu cara untuk menghilangkan kegelisahan-kegelisahan dan
menentramkan jiwa seseorang.
Tradisi pembacaan wirid Hizib Bahar di pondok pesantren Irsyadul
‘Ibad ini dilaksanakan setelah selesai shalat fardhu ashar dan dipimpin
oleh salah satu santri kemudian jamaahnya mengikuti. Kegiatan
pembacaan wirid Hizib Bahar ini bersifat harus untuk para santri dan
dilaksanakan secara rutin hingga sekarang.107

C. Prosesi Pembacaan Surah dan Ayat Al-Qur’an Dalam Tradisi


Pembacaan Wirid Hizib Bahar di Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad
Adapun secara rinci praktek pelaksanaan wirid Hizib Bahar di
Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad adalah sebagai berikut:
1. Etika Dalam Prosesi Pembacaan Wirid Hizib Bahar
a. Khusyuk dan menghadap kiblat
b. Merendahkan suara dan berkonsentrasi serta tidak mengganggu
orang lain.

107
Wawancara Dengan Ustadz Habib Mubarok, 30 September 2020

59
c. Sesuai dengan Jama’ah irama dan suaranya, jika kebetulan zikirnya
bersama jamaah.
d. Bersih pakaian dan tempat, memperhatikan tempat-tempat yang
layak dan waktu yang sesuai.
e. Mengakhiri dengan penuh khusyuk dan adab, menjauhi kesalahan
dan main-main, yang hal itu bisa menghilangkan faedah dan
pengaruh zikir108
2. Tata Cara Pelaksanaan Dalam Pembacaan Wirid Hizib Bahar
a. Membaca Istighfar 3X
b. Syahadat 1X
c. Tawasul
1) Biridohitaa’la Walisyafaatirrosulillah, al-fatihah 1X
2) Al-fatihah khususan ilahadrotin-nabiyyil-mustofaa shalallahu
‘alaihi wasallam waalihi waazwajihi waauladihi wadurriyatihi
waila hadroti abu bakar wa-umar wa-usman wa-a’li, al-fatihah
3) Tsumma khususon ila arwahi imam abu hasan asy-syadzily, al-
fatihah
d. Dilanjutkan dengan pembacaan wirid Hizib Bahar sebagai
berikut:109
َ‫ َو ِع ْل ُمك‬.‫ اَ ْنتَ َر ِِّب ْي‬.‫ع ِل ْي ُم‬
َ ‫ َيا َح ِل ْي ُم َيا‬.‫ع ِل ُّي َياع َِظ ْي ُم‬
َ ‫ َيا‬.‫الرحْ ي ِْم‬ َّ ‫هللا الَّرحْ َم ِن‬ِ ‫س ِم‬ ْ ‫ِب‬
َ‫ص ُر َم ْن تَشَا ُء َواَ ْنت‬ ُ ‫ تَ ْن‬.‫س ِب ْي‬ ْ ‫ب َح‬ ُ ‫س‬ ْ ‫ َو ِن ْع َم اْل َح‬.‫ب َر ِِّب ْي‬ َّ ‫ َف ِن ْع َم‬.‫س ِب ْي‬
ُّ ‫الر‬ ْ ‫َح‬
َّ ‫اْلعَ ِزي ُْز‬.
‫الر ِح ْي ُم‬
“Dengan nama Allah yang Maha..Pengasih lagi Maha Penyayang.
Wahai yang Maha Tinggi, wahai yang Maha Besar, wahai yang Maha
Santun, Engkaulah Tuhanku, dan ilmuMu..yang mencukupi akan
diriku, dan sebaik-baik Tuhan adalah Tuhanku, dan sebaik-baik
Pencukup adalah..yang mencukupi diriku, Engkau adalah Penolong
kepada siapa yang Engkau kehendaki dan Engkaulah yang Maha
Mulia lagi Maha Bijaksana.

108
Observasi, 30 September..2020

109
Lihat Kitab Wirid Al-Aurad Ma’had Daruttauhid, 65-72

60
‘ َ‫من‬.ِ َ ‫ت َوا ْل َخ‬
ِ ‫ط َرات‬ ِ ‫ َوا ْل َك ِل َما‬.ِ‫س َكنَات‬
ِ ْ ‫ت َو‬
ِ ‫اْل َرادَا‬ ِ ‫ص َمةَ فِى ا ْل َح َركَا‬
َّ ‫ت َوال‬ ْ ‫ساَلُكَ ا ْل ِع‬
ْ َ‫ن‬
‫ فَقَ ِد ا ْبت ُ ِل َي‬.‫ب‬ َ ‫ ع َْن ُم‬.‫ب‬
ِ ‫طالَعَ ِة ا ْلغُيُ ْو‬ ِ ‫ساتِ َر ِة ِل ْلقُلُ ْو‬
َّ ‫ َواْْلَ ْو َه ِام ال‬.‫ظنُ ْو ِن‬ ُّ ‫شك ُْو ِك َوال‬ُّ ‫ال‬
َ ً‫ا ْل ُمؤْ ِمنُ ْونَ َو ُز ْل ِزلُ ْوا ِز ْل َزاْل‬
.‫ش ِد ْيدًا‬
ُ َّ‫س ْولُهُ اِْل‬
(‫غ ُر ْو ًرا‬ ُ ‫ع َدنَا هللاُ َو َر‬ ٌ ‫(واِ ْذ يَقُ ْو ُل اْل ُمنَافِقُ ْونَ َوالَّ ِذ ْينَ فِى قُلُ ْو ِب ِه ْم َم َر‬
َ ‫ض َما َو‬ َ
“Kami mohon kepadamu Al-‘ishmah (tersuci daripada kesalahan)
dalam gerak dan diam, dan dalam..bertutur kata dan berkemahuan,
dan dari lintasan hati yang disebabkan..wasangka, dan dari ragu dan
waham (khayalan) yang menjadikan hati tertutup daripada mentelaah
perkara-perkara yang ghaib. Di situlah orang-orang Mukmin diuji,
dan mereka digoncang dengan goncangan yang keras.
“Dan (ingatlah)..ketika orang-orang munafiq dan orang yang dalam
hatinya ada penyakit berkata: “Allah dan Rasulnya tidak menjanjikan
pada kita kecuali tipuan.”‘ (Al Ahzab 33: 11-12)

‘ َ‫س َّخ ْرت‬ َ ‫َ َك َما‬.‫س ِ ِّخ ْرلَنَا َهذَا اْلبَحْ ر‬


َ ‫س َّخ ْرتَ اْلبَحْ َر ِل ُم ْو‬
َ ‫ َو‬.‫سى‬ ُ ‫فَثَبِِّتْنَا َوا ْن‬
َ ‫ص ْرنَا َو‬
َ‫اط ْين‬
ِ َ‫شي‬ ِّ ِ َ‫س َّخ ْرت‬
َّ ‫الر ْي َح َوال‬ ُ ‫لجبَا َل َواْل َح ِد ْي َد ِلد‬
َ ‫ َو‬.‫َاو َد‬ ِ ْ‫س َّخ ْرتَ ا‬ َ َّ‫الن‬
َ ‫ َو‬.‫ار ِ ِْلب َْرا ِه ْي َم‬
‫ َواْل ُم ْل ِك َو‬.‫اء‬
ِ ‫س َم‬ ِ ‫س ِ ِّخ ْرلَنَا ُك َل بَحْ ٍره َُو لَكَ فِى اْْلَ ْر‬
َّ ‫ض َوال‬ َ ‫ َو‬. َ‫سلَ ْي َمان‬ ِ ْ‫َوا‬
ُ ‫لجنَّ ِل‬
‫ يَا َم ْن بِيَ ِد ِه َملَك ُْوتُ ُك ُّل‬. ٍ‫س َّخ ْرلَنَا ُك َّل ش َْيء‬ ِ ‫اْل َملَك ُْو‬
َ َ‫ت َوبَحْ َر ال ُّد ْنيَا َوب‬
َ ‫ َو‬.‫حْر اْْلَ ِخ َر ِة‬
ٍ‫ش َْيء‬.
”Maka teguhkan dan tolonglah kami..dan tundukkan samudera ini
sebagaimana..Engkau telah menundukkan laut kepada Musa, dan
sebagaimana Engkau telah menundukkan api kepada Ibrahim, dan
Engkau menundukkan bukit-bukit dan besi kepada..Daud, dan Engkau
tundukkan angin dan syaitan serta jin kepada Sulaiman, dan
tundukkan kami segala samudera, yang mana kesemuanya itu adalah
milikMu baik yang ada di bumi mahupun di langit dan segala
kekuasaan di laut dunia..mahupun laut akhirat, dan tundukkan untuk
kami segala sesuatu, wahai yang di tanganNya kekuasaan segala
sesuatu.
(‫)كهيعص) (كهيعص) (كهيعص‬
‫ َوا ْغ ِف ْرلَنَا فَ ِانَّكَ َخي ُْر‬. َ‫ َوا ْفتَحْ لَنَا فَ ِانَّكَ َخي ُْر ا ْلفَاتِ ِح ْين‬. َ‫اص ِر ْين‬
ِ َّ‫ص ْرنَا فَ ِانَّكَ َخي ُْر الن‬
ُ ‫ا ُ ْن‬
َّ ‫ار ُز ْقنَا فَ ِانَّكَ َخي ُْر‬
‫ َوا ْه ِدنَا‬. َ‫الر ِازقِ ْين‬ ْ ‫ َو‬. َ‫اح ِم ْين‬ ِ ‫الر‬َّ ‫ار َح ْمنَا فَ ِانَّكَ َخي ُْر‬
ْ ‫ َو‬. َ‫اْلغَافِ ِر ْين‬
‫ َوا ْنش ُْر َها‬. َ‫ط ْيبَةً َك َما ِه َي فِى ِع ْل ِمك‬
َ ‫ َو َه ْب لَنَا ِر ْي ًحا‬. َ‫ِلم ْين‬
ِ ‫ظا‬َّ ‫َونَ ِ ِّجنَا ِمنَ اْلقَ ْو ِم ال‬

61
‫سالَ َم ِة َو ا ْلعَافِيَ ِة فِي‬
َّ ‫ َواحْ ِم ْلنَا ِب َها َح ْم َل اْلك ََرا َم ِة َم َع ال‬. َ‫ِئن َرحْ َمتِك‬
ِ ‫علَ ْينَا ِم ْن َخ َزا‬ َ
‫علَى ُك ِ ِّل ش َْيءٍ َق ِدي ُْر‬ ِ ْ‫ال ِ ِّد ي ِْن َوال ُّد ْنيَا َوا‬.
َ َ‫ اِنَّك‬.‫آلخ َر ِة‬
“Kaaf, Haa, Yaa, ‘Ain, Sod (3x)
Tolonglah kami kerana Engkau sebaik-baik Penolong, dan bukalah
untuk kami, kerana Engkau adalah sebaik-baik Pembuka, dan
ampunilah kami, kerana Engkau sebaik-baik Pemberi Ampunan, dan
kasihanilah kami, kerana Engkau sebaik-baik yang mengasihi, dan
berilah rezeki kepada kami, kerana Engkau sebaik-baik Pemberi
rezeki, dan berilah petunjuk dan selamatkan kami dan anugerahilah
kami dengan hembusan angin yang baik sebagaimana yang ada
dalam ilmuMu, dan sebarkanlah atas kami khazanah-khazanah
rahmatMu dan angkatlah kami dengan pengangkatan kemuliaan
bersama keselamatan dan afiat dalam agama, baik di dunia mahupun
di akhirat, sesungguhnya Engkau Maha Berkuasa atas segala sesuatu
.
‫سالَ َم ِة َواْلعَافِيَ ِة فِى ُد ْنيَانَا َو‬ َّ ‫ َم َع‬.‫س ْرلَنَا ا ُ ُم ْو َرنَا‬
َّ ‫الرا َح ِة ِلقُلُ ْوبِنَا َواَ ْبدَانِنَا َوال‬ ِّ ِ َ‫اَللَّ ُه َّم ي‬
‫علَى ُو ُج ْو ِه‬
َ ‫س‬ ْ ‫ َوا ْط ِم‬,‫سفَ ِرنَا َو َخ ِل ْيفَةً فِى اَ ْه ِلنَا‬ َ ‫احبًا فِى‬ِ ‫ص‬ َ ‫ا َوك ُْن لَنَا‬. َ‫ِد ْينِن‬
ْ َ‫علَى َمكَانَتِ ِه ْم فَالَ ي‬
‫ستَ ِط ْيعُ ْونَ اْل ُم ِض َّي َوْلَاْلم َج ْي َء اِلَ ْينَا‬ َ ‫س ْخ ُه ْم‬ ْ ‫ َو‬.‫اَ ْعدَائِنَا‬.
َ ‫ام‬
“Wahai Allah, mudahkanlah bagi kami segala urusan kami hingga
hati kami dapat beristirehat, begitu juga..halnya jasad kami dan kami
mohon kemudahan berkenaan dengan afiat di dalam dunia dan
agama. Berlakulah terhadap kami sebagai kawan dalam safar
(perkelanaan) dan sebagai khalifah dalam keluarga, dan robahlah
wajah musuh-musuh kami dan bekukan mereka di tempatnya masing-
masing agar tidak dapat mendatangi tempat kami.

( ‫ط فَانَّى يُب ِْص ُر ْونَ * َولَ ْونَشَآ ُء‬


َ ‫الص َرا‬ ْ ‫علَى اَ ْعيُ ِن ِه ْم فَا‬
ِّ ِ ‫ستَ َبقُ ْوا‬ َ ‫سنَا‬ َ َ‫َولَ ْو نَشَا ُء ل‬
ْ ‫ط َم‬
َ‫طاع ُْوا ُم ِض ًّيا َوْلَ َي ْر ِجعُ ْون‬ ْ ‫علَى َمكَانَ ِت ِه ْم فَ َماا‬
َ َ ‫ست‬ َ ‫س ْخنَا ُه ْم‬
َ ‫ل َم‬.
“Dan kalau Kami menghendaki, nescaya Kami hapuskan penglihatan
mata mereka, lalu mereka berlumba-lumba menuju ke jalan tapi
bagaimana mereka dapat melihat?
Dan kalau Kami menghendaki. Kami robah bentuk mereka di tempat
mereka berada, maka tiadalah mereka maju dan tioada mereka dapat
kembali.’ (Yasin 36: 66-67)

62
ْ ‫ع َلى ِص َراطٍ ُم‬
‫ستَ ِقي ٍْم* تَ ْن ِز ْي َل اْلعَ ِزي ِْز‬ َ * َ‫س ِل ْين‬َ ‫آن ا ْل َح ِكي ِْم* اِ َّنكَ َل ِمنَ ْال ُم ْر‬ ِ ‫ َو ْالقُ ْر‬.‫يس‬
‫ع َلى اَ ْكثَ ِر ِه ْم‬ َ ‫الر ِحي ِْم* ِلت ُ ْنذ َِر قَ ْو ًما َما ا ُ ْنذ َِر آبَا ُؤ ُه ْم فَ ُه ْم‬
َّ ‫غافِلُ ْونَ * لَقَ ْد َح‬
َ ‫ق اْل َق ْو ُل‬ َّ
ِ َ‫فَ ُه ْم ْلَيُؤْ ِمنُ ْونَ * اِنَا َجعَ ْلنَا فِى اَ ْعنَاقِ ِه ْم اَ ْغالَْلً فِ َه َي اِلَى اْْلَ ْذق‬
* َ‫ان فَ ُه ْم ُم ْق َم ُح ْون‬
َ‫ش ْينَ ُه ْم فَ ُه ْم ْلَيُب ِْص ُر ْون‬
َ ‫سدًّا فَا َ ْغ‬
َ ‫سدًّا َو ِم ْن َخ ْل ِف ِه ْم‬
َ ‫*و َجعَ ْلنَا ِم ْن بَي ِْن اَ ْي ِدي ِْه ْم‬
َ
“Yaa Siin. Demi Al-Quran yang penuh hikmah. Sungguh engkau
adalah seorang Rasul Dari para Rasul atas jalan yang lurus-lempang
(sebagai wahyu). Yang diturunkan oleh yang Maha Perkasa, yang
Maha Penyayang. Agar engkau peringatkan suatu kaum yang bapak-
bapak mereka belum mendapat peringatan. Kerana itu mereka lalai,
sungguh ketentuan (Tuhan) telah berlaku atas kebanyakan mereka
kerana mereka tidak beriman. Sungguh telah Kami pasang belenggu
di lehernya sampai dagunya, lalu mereka termengadah. Dan Kami
adakan di antara tangan-tangan mereka (di hadapan) bendungan dan
di belakang mereka bendungan (pula) dan Kami tutup pandangan
mereka sehingga tidak dapat melihat.’ (Yasin 36:1-9)
ُ ْ‫ت ا‬
ُ‫لو ُج ْوه‬ ِ ‫شَا َه‬
(‫(ثَالَثًا‬
‫ظ ْل ًما‬ َ ‫ َوقَ ْد َخ‬.‫لو ُج ْوهُ ِل ْل َح ِِّي اْلقَيُّ ْو ِم‬
ُ ‫اب َم ْن َح َم َل‬ ِ َ‫عن‬
ُ ْ‫ت ا‬ َ ‫َو‬
“Seburuknya wajah-wajah (3 x)
‘Dan sekalian wajah tunduk merendah demi untuk Tuhan yang Maha
Hidup, yang Maha Berdiri sendiri, sungguh tiada harapan bagi siapa
yang memikul kezaliman.’ (Thaha 20:111)

(‫ عسق‬.‫)طس)(حم‬
ِ َ‫خ ْلَيَ ْب ِغي‬
(‫ان‬ ِ َ‫ج اْلبَحْ َري ِْن يَ ْلتَ ِقي‬
ٌ ‫ان* بَ ْينَ ُه َما بَ ْر َز‬ َ ‫) َم َر‬
(‫)حم) (حم) (حم) (حم) (حم) (حم) (حم‬
َ ‫ فَعَلَ ْينَا ْلَ يُ ْن‬,‫ ُح َّم اْْلَ ْم ُر َو َجا َء النَّص َْر‬.
َ‫ص ُر ْون‬
ِ ‫ش ِد ْي ِد ا ْل ِعقَا‬
(‫ب‬ ِ ‫ب َوقَا ِب ِل الت َّ ْو‬
َ ‫ب‬ ِ ‫غافِ ِرالذَّ ْن‬
َ *‫ب ِمنَ هللاِ ا ْلعَ ِزي ِْز ا ْلعَ ِلي ِْم‬ ِ ‫حم* تَ ْن ِز ْي ُل ا ْل ِكتَا‬
‫ اِ َل ْي ِه ا ْل َم ِصي ُْر‬.‫ط ْو ِل آل اِلَهَ اِْلَّه َُو‬ َّ ‫ذِى ال‬
“Thaa Siin. Haa Miim. ‘Ain, Siin, Qaaf
‘Ia alirkan kedua lautan itu, antara keduanya ada sempadan, masing-
masing tiada berlawanan’ (Ar-Rahman 55: 19-20)
Haa Miim (7x)

63
Haa Miim. Persoalan itu sudah ditetapkan dan kemenangan telah
tiba, maka mereka atas kami takkan dimenangkan.
‘Haa Miim. Turunnya kitab (Al-Quran ini) dari Allah yang Maha
Perkasa, yang Maha mengetahui. Yang Maha Mengampuni dosa, dan
Menerima Taubat lagi amat keras hukumNya dan besar
kekuasaanNya, tiada Tuhan selain Dia, kepadaNya tujuan kembali.”
(Al-Mukmin 40: 1-3)

َ َ‫س ْقفُنَا( َك َهيَع‬


( )‫عسق‬.‫ص) ِكفَايَتُنَا(حم‬ َ ‫اركَ ) ِح ْي‬
َ )‫طانُنَا(يَس‬ َ َ‫س ِم هللاِ)باَبُنَا(تَب‬
ْ ‫ِب‬
‫)ح َمايَتُنَا‬
ِ
(‫س ِم ْي ُع ا ْلعَ ِل ْي ُم‬ َ َ‫)ف‬
َّ ‫سيَ ْك ِف ْي َك ُه ُم هللاُ َوه َُوال‬
(‫س ِم ْي ُع ا ْلعَ ِل ْي ُم‬ َ َ‫)ف‬
َّ ‫سيَ ْك ِف ْي َك ُه ُم هللاُ َوه َُوال‬
(‫س ِم ْي ُع ا ْلعَ ِل ْي ُم‬ َ َ‫)ف‬
َّ ‫سيَ ْك ِف ْي َك ُه ُم هللاُ َوه َُوال‬
“Bismillah pintu bagi kami;
Tabaroka dinding perisai kami;
Yaa Siin atap menaungi kami;
Kaaf Haa Yaa ‘Ain Sod pencukup keperluan kami;
Haa Miim, ‘Ain Siin Qaaf penjagaan diri kami.
Maka Allah akan memelihara engkau dari mereka, dan Dia Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui (3x)

َ ‫ بِ َح ْو ِل هللاِ ْلَيُ ْقد َُر‬.‫اظ َرةٌ اِلَ ْينَا‬


.‫علَ ْينَا‬ َ ‫ َو‬.‫علَ ْينَا‬
ِ َ‫ع ْينُ هللاِ ن‬ ْ ‫ستْ ُر ا ْلعَ ْر ِش َم‬
َ ‫سبُ ْو ٌل‬ ِ
ٍ ‫ فِى لَ ْو‬. ‫ بَ ْل ه َُو قُ ْرآنٌ َم ِج ْي ٌد‬. ٍ‫(وهللاُ ِم ْن َو َرائِ ِه ْم ُمحيْط‬
(‫ح َمحْ فُ ْو‬ َ
) َ‫اح ِم ْين‬
ِ ‫الر‬ ً ِ‫)فاهللُ َخي ٌْر َحاف‬
َّ ‫ظا َوه َُو اَ ْر َح ُم‬
( َ‫اح ِم ْين‬
ِ ‫الر‬ ً ِ‫(فاهللُ َخي ٌْر َحاف‬
َّ ‫ظا َوه َُو اَ ْر َح ُم‬
(‫اح ِميْن‬
ِ ‫الر‬ ً ِ‫)فاهللُ َخي ٌْر َحاف‬
َّ ‫ظا َوه َُو اَ ْر َح ُم‬
“Tabir penutup Arash dilabuhkan atas kami;
Dan mata pengawasan Allah melihat pada kami;
Dengan daya Allah kami tak terkalahkan.
‘Dan Allah mengepung mereka..dari belakang. Bahkan itu adalah Al-
Quran yang mulia, Yang termaktub dalam Loh Mahfudz’ (Al-Buruj 85:
20-22)
‘Allah adalah sebaik-baik pemelihara. Dia Maha Penyayang dari
orang-orang yang paling penyayang.’ (3x)

64
‫صا ِل ِح ْينَ (‬ ‫ِي نَ َّز َل ا ْل ِكتَ َ‬
‫اب ‪َ .‬وه َُو يَتَ َولَّى ال َّ‬ ‫)اِنَّ َو ِل ِِّي َي هللاُ الَّذ ْ‬
‫صا ِل ِح ْينَ (‬ ‫ِي نَ َّز َل ا ْل ِكتَ َ‬
‫اب ‪َ .‬وه َُو يَتَ َولَّى ال َّ‬ ‫)اِنَّ َو ِل ِِّي َي هللاُ الَّذ ْ‬
‫صا ِل ِح ْينَ (‬ ‫ِي نَ َّز َل ا ْل ِكتَ َ‬
‫اب ‪َ .‬وه َُو يَتَ َولَّى ال َّ‬ ‫)اِنَّ َو ِل ِِّي َي هللاُ الَّذ ْ‬
‫ب ا ْلعَ ْر ِش ا ْلعَ ِظي ِْم)‬ ‫علَ ْي ِه تَ َو َّك ْلتُ َوه َُو‪َ .‬ر ُّ‬
‫س ِب َي هللاُ آل اِلَهَ اِْلَّه َُو َ‬
‫) َح ْ‬
‫ب ا ْل َع ْر ِش ا ْل َع ِظي ِْم)‬
‫علَ ْي ِه تَ َو َّك ْلتُ َوه َُو‪َ .‬ر ُّ‬ ‫س ِب َي هللاُ آل اِلَهَ اِْلَّه َُو َ‬
‫( َح ْ‬
‫ب ا ْل َع ْر ِش ا ْل َع ِظي ِْم(‬
‫علَ ْي ِه تَ َو َّك ْلتُ َوه َُو‪َ .‬ر ُّ‬
‫س ِب َي هللاُ آل اِلَهَ اِْلَّه َُو َ‬
‫( َح ْ‬
‫‪“Sungguh pelindungku adalah Allah yang menurunkan kitab (Al-‬‬
‫)‪Quran). Dia melindungi para orang salih.’ (3x‬‬
‫‪‘Allah cukup bagiku, tiada Tuhan selain Dia, kepadaNya aku‬‬
‫)‪bertawakal. Dialah Tuhan pemilik Arash yang Agung’ (3x‬‬

‫آء َوه َُو‬


‫س َم ِ‬ ‫س ِم ِه ش َْي ٌء فِى اْْلَ ْر ِ‬
‫ض َوْلَ فِى ال َّ‬ ‫ِي ْلَ يَض ُُّر َم َع ا ْ‬ ‫هللا الَّذ ْ‬ ‫س ِم ِ‬ ‫ِب ْ‬
‫س ِم ْي ُع ا ْل َع ِل ْي ُم‬
‫ال َّ‬
‫آء َوه َُو‬
‫س َم ِ‬ ‫هللا الَّ ِذ ْي ْلَ َيض ُُّر َم َع ا ْ‬
‫س ِم ِه ش َْي ٌء ِفى اْْلَ ْر ِ‬
‫ض َوْلَ ِفى ال َّ‬ ‫س ِم ِ‬ ‫ِب ْ‬
‫س ِم ْي ُع ا ْل َع ِل ْي ُم‬
‫ال َّ‬
‫آء َوه َُو‬
‫س َم ِ‬ ‫س ِم ِه ش َْي ٌء ِفى اْْلَ ْر ِ‬
‫ض َوْلَ ِفى ال َّ‬ ‫ِي ْلَ َيض ُُّر َم َع ا ْ‬ ‫هللا الَّذ ْ‬ ‫س ِم ِ‬ ‫ِب ْ‬
‫س ِم ْي ُع ا ْل َع ِل ْي ُم‬
‫ال َّ‬
‫ت ِم ْن ش ِ َِّر َما َخلَ َ‬
‫ق‬ ‫هللا التَّا َّما ِ‬
‫ت ِ‬ ‫اَع ُْوذُ ِب َك ِل َما ِ‬
‫ت ِم ْن ش ِ َِّر َما َخلَ َ‬
‫ق‬ ‫اَع ُْوذُ بِ َك ِل َما ِ‬
‫ت هللاِ التَّا َّما ِ‬
‫ت ِم ْن ش ِ َِّر َما َخلَ َ‬
‫ق‬ ‫اَع ُْوذُ بِ َك ِل َما ِ‬
‫ت هللاِ التَّا َّما ِ‬
‫َوْلَ َح ْو َل َوْلَقُ َّوةَ اِْلَّبِا هللِ ا ْلعَ ِل ِِّي ا ْلعَ ِظي ِْم‬
‫َوْلَ َح ْو َل َوْلَقُ َّوةَ اِْلَّبِا هللِ ا ْلعَ ِل ِِّي ا ْلعَ ِظي ِْم‬
‫َوْلَ َح ْو َل َوْلَقُ َّوةَ اِْلَّبِا هللِ ا ْلعَ ِل ِِّي ا ْلعَ ِظي ِْم‬
‫سلَّ َم‬
‫علَى اَ ِل ِه َوصَحْ بِ ِه َو َ‬ ‫سيِِّدنَا ُم َّح َم ْد َو َ‬ ‫علَى َ‬ ‫صلَّى هللاُ َ‬ ‫َو َ‬
‫‪“Dengan nama Allah, yang bersama namaNya tiadalah..sesuatu akan‬‬
‫‪membawa malapetaka baik di bumi mahupun di langit dan Ia Maha‬‬
‫)‪Mendengar lagi Maha Mengetahui…(3x‬‬
‫‪Aku berlindung kepada Allah dari kejahatan apa yang Dia telah‬‬
‫)‪menjadikan (3 Kali‬‬

‫‪65‬‬
Dan tiada daya dan tiada upaya melainkan dengan Allah yang Maha
Tinggi lagi Maha Agung… (3x)
Sejahtera ke atas Nabi Muhammad dan sahabatnya

BAB IV
PEMAKNAAN JAMAAH DALAM TRADISI PEMBACAAN WIRID HIZIB
BAHAR DI PONDOK PESANTREN IRSYADUL ‘IBAD
A. Pemahaman Santri Setelah Melaksanakan Tradisi Pembacaan Wirid
Hizib Bahar
Masyarakat pondok pesantren Irsyadul ‘Ibad menjadikan wirid Hizib
Bahar sebagai prioritas mereka. Umumnya mereka berinteraksi terhadap al-
Qur‟an dengan cara membacanya pada waktu tertentu yaitu setelah shalat
Ashar‟ yang dipimpin oleh salah satu santri kemudian jamaahnya mengikuti.
Dalam hasil wawancara peneliti dengan salah satu seorang santri
Pondok Pesantren Irsyadul yang bernama Nur Hanan kelas tujuh salaf
pengabdian mengatakan bahwa:
“Tujuannya untuk mencari berkah dan syafaat dari wirid Hizib Bahar
ini, kemudian menjadi thariqah antara santri dengan guru, agar ada
hubungan batin antara murid dengan guru”110

Demikian juga ungkapan dari seorang santri yang bernama Nur


Ikhsan bahwa:

110
Wawancara Dengan Nur Hanan, 30 September 2020

66
“pembacaan wirid Hizib Bahar ini sebagai “Robithoh” penghubung
antara santri dan gurunya, dan tujuan utamanya untuk selalu berzikir
mengingat Allah SWT.”111

Disisi lain juga banyak yang beranggapan bahwa pembacaan wirid


Hizib Bahar hanya sebagai rutinitas untuk menggugurkan kewajibannya.
Sebagaimana wawancara peneliti dengan Alumni yang bernama Wiji Astuti
Ningsih;
“Tradisi pembacaan wirid Hizib Bahar adalah sebagai rutinitas untuk
menggugurkan kewajiban, mengikuti apa perintah dari pengurus dan
tidak tahu apa maksud dan tujuannya, namun menambah semangat
dalam beribadah karena dilakukan secara berjamaah dan merasa
tenang karena pondok terasa ramai dan tidak seperti kuburan.112

Biarpun demikian niatan santri melakukan tradisi pembacaan wirid


Hizib Bahar perlu dicontoh untuk umum. Mereka dengan berbagai macam
karakter tidak mengurangi rasa solidaritas dalam melaksanakan tradisi
pembacaan wirid Hizib Bahar.
Dalam hal ini yang lebih berperan adalah Ustadz Abdul Majid selaku
pengasuh, mengatakan
“Tradisi pembacaan wirid Hizib Bahar merupakan suatu kegiatan
yang harus dilakukan para santri dan juga sebagai riyadhoh batiniyah
yang berfungsi untuk mendekatkan diri kepada Allah, menunjukkan
rasa syukur dan bukti keimanan seseorang terhadap al-Qur’an.”113

Pendekatan diri kepada Allah merupakan hal positif yang menjadi


amalan bathiniyah santri Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad. Hal ini terlihat
dampaknya para santri semakin khusyu’ dalam beribadah dan lebih cinta
untuk membaca al- Qur’an, menyegerakan sholat, dan berpuasa berawal dari
tradisi pembacaan wirid Hizib Bahar
Tradisi pembacaan wirid Hizib Bahar menunjukkan rasa syukur dan
bukti keimanan seseorang dalam mencintai al-Qur’an. Pribadi yang semangat,

111
Wawancara Dengan Nur Ikhsan, 30 September 2020
112
Wawancara Dengan Alumni, Wiji Astuti Ningsih, 27 Juni 2020
113
Ibid, Ustadz Rouhuddin Abdul Majid

67
jujur dan memiliki jiwa tenang menjadi point keberhasilan yang merupakan
prestasi tak ternilai bagi pengasuh Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad
Pemayung, Batang Hari Jambi. Hal ini merupakan dampak positif dari tradisi
pembacaan wirid Hizib Bahar.
Begitu besarnya peran pengurus agar berjalannya tradisi pembacaan
wirid Hizib Bahar ini, menuntut mereka untuk senantiasa memberikan
motivasi serta meningkatkan semangat santri dalam mengamalkan tradisi
pembacaan wirid ini. Karenanya, membutuhkan kesadaran tinggi untuk santri
dalam mengamalkan tradisi tanpa bimbingan para pengurus pondok. Tanpa
disadari kebiasaan mereka dalam melakukan tradisi pembacaan wirid Hizib
Bahar mendapatkan timbal balik yang dirasakan.
Dari hasil wawancara dengan Ustadz Abdul Majid, menjelaskan
sebagian santri belum faham betul mengenai keutamaan dalam tradisi
pembacaan wirid Hizib Bahar Menurut beliau;
“Padahal banyak keutamaannya diantaranya; Mendapatkan
keselamatan dunia akhirat, Mendapatkan syafa’at bagi pembacanya.
Mendapatkan limpahan Rahmat Allah Swt, Terkabul hajatnya,
Menjauhkan diri dari maksiat, dan dimudahkan urusannya.

Sebagian santri masih banyak yang belum begitu faham apa faedah
dari pembacaan wirid Hizib Bahar tersebut, kususnya bagi santri yang masih
baru, namun tentunya setiap wirid mempunyai keutamaannya masing-masing
hanya saja seseorang tidak akan mengetahuinya jikalau seseorang tersebut
tidak mencari tahu akan kemanfaatan dari setiap wirid, khususnya wirid
hidzib bahar ini selain banyaknya faedah dalam mengamalkan wirid Hizib
Bahar ini, ungkap dari ustadz Rouhuddin Abdul Majid faedah yang paling
utama yaitu keselamatan dunia dan akirat.
Harapan para ustadz untuk santri agar senantiasa mengamalkan tradisi
tersebut. Bukan hanya dipondok saja proses pengamalannya, pembacaan
wirid Hizib Bahar ini bisa diamalkan dalam keadaan apapun agar senantiasa
istiqomah dan mendapatkan ketentraman jiwa bukan kesenangan jiwa.

68
Sebagimana wawancara peneliti dengan Ustadz Habib al-Mubarok,
mengatakan:
“Harapannya kepada alumni tetap istiqomah melakukan tradisi
tersebut dan untuk santri selalu memahami faedah wirid Hizib
Bahar”114

B. Makna Bacaan Bagi Subjek Individual


1. Mendapatkan keberkahan
Dari rangkuman hasil wawancara peneliti terhadap santri dan
ustadz-ustadz, bahwa tradisi pembacaan wirid Hizib Bahar memiliki
keutamaan tersendiri terutama untuk mereka yang istiqomah
mengamalkannya. Ada rasa yang berbeda setelah santri membacanya.
Bukan hanya ketenangan dan ketentraman batin saja, melainkan ada rasa
lain yang tersirat didalam batin santri seperti lebih mudah memahami
ilmu, terciptanya kesabaran dalam diri dan timbulnya rasa kepedulian
terhadap sesama. Inilah yang disebut fadhilah wirid Hizib Bahar, yang
dijadikan sebuah tradisi pembacaan dipondok pesantren Irsyadul ‘Ibad.
Sebaik-baiknya amal adalah yang dilakukan dengan istiqomah
yang mau membaca serta mengamalkannya, selalu mengikut apa kata dan
printah guru atau istilah bahasa jawanya (nderek dawuh) mungkin itu yang
menyebabkan pengurus untuk terus mengajak santrinya membudayakan
tradisi tersebut. Tidak lepas begitu saja, sebuah tradisi senantiasa menjadi
acuan bagi seorang santri baru untuk mengikutinya, meskipun pada
awalnya mereka tidak mengetahui manfaat yang akan diterimanya, tapi
dengan keyakinan dan keistiqomahan dalam mengamalkan keberkahan
selalu mendekat padanya.
Pembacaan wirid sangat besar disini, karena tanpa mereka tradisi
pembacaan wirid Hizib Bahar tidak akan berlangsung. Menurutnya, bahwa
tradisi ini merupakan suatu kegiatan yang sangat positif dilakukan oleh
masyarakat pondok pesantren khususnya santri. Karena didalam tradisi

114
Wawancara Dengan Ustadz Khabib Al-Mubarok, 30 september 2020

69
pembacaan wirid Hizib Bahar terdapat keistimewan tersendiri bagi
pembacanya. Seperti ungkapan ustadz Muhtarom
Keistimewaan wirid hizib bahar ini teruntuk umat muslim, wirid ini
merupakan Aslihatul Mu’mini senjatanya orang-orang mu’min, dan
kemanfaatan wirid ini tergantung dari sang pemberi ijazahnya115

Kemudian saat bertanya kepada ustadz Rouhuddin Abdul Majid


selaku pimpinan pondok pesantren irsyadul I’bad, yang memberi ijazah
kepada santrinya atas izin dari gurunya saat bliau mondok di pesantren
Daruttauhid purworejo, beliau mengatakn bahwa
Hizib Bahar ini merupakan Warisan salafussoleh yang harus di
amalkan, supaya mata rantai antara murid dan guru tida terputus,
seperti kata gurunya yaitu abuya Thoifur Mawardi yang
mengatakan: hubungan santri kalau ingin menyambungkan dengan
gurunya maka apa yang dilaksanakan, apa yang dibaca oleh
gurunya itu di lakukan, supaya hubungan rohaniahnya antara santri
dan guru tidak terputus, semua menjadi ringan karna dzikir
membaca wirid itu melaksanakan perintah allah
⧫ ⧫
 ➔ ❑⧫◆
  
Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan
menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.

karna janji Allah


◆  ◆
 ◆◼ ⧫⬧⬧
☺⬧  ◆
 ⧫✓⬧☺
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan)
Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-
jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-
orang yang berbuat baik.
Orang yanng selalu menjalankan perintah Allah
melaksanakan perintah Allah, maka petunjuk allah akan dating,
dengan berkahnya membaca wirid hizib bahar, Manusua akan

115
Wawancara Dengan Ustadz Mukhtarom, 30 September 2020

70
tunduk, rizki akan tunduk, manusia akan tunduk, dan sisi
kemanfaatan sangat banyak namun kemanfaatan yang paling
utama yaitu selamat dunia akherat116

Seseorang yang membaca al-Qur’an yang bermodal keyakinan dan


memiliki keterbatasan kemampuan dalam memahami ayat atau surat al-
Qur’an, tetap dinilai sebagai suatu ibadah yang bernilai tinggi dan itulah
yang membedakan antara membaca al-Qur’an dengan membaca yang lain.
Adanya perintah beriman dan beramal baik yang diulang-ulang
disertai janji-janji diberbagai penjelasan ayat atau surat al-Qur’an,
mengajarkan manusia supaya senantiasa kreatif dan penuh keyakinan.
Doa seseorang untuk orang lain (santri untuk orang tuanya) memiliki
pengaruh yang tidak bisa diabaikan.
Jadi dapat penulis simpulkan bahwa tradisi pembacaan wirid Hizib
Bahar di Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad memiliki keutamaan tersendiri
bagi pembacanya. Namun, tidak semua santri merasakan keutaman yang
terkandung dalam wirid Hizib Bahar. Sesungguhnya jika semua santri
melakukan kegiatan ini dengan sungguh-sungguh maka keberkahan yang
akan diperolehnya. Para santri meyakini bahwa pembacaan wirid Hizib
Bahar dapat mendatangkan barakah dari Allah Swt.
2. Mendapatkan ketenangan
Makna pembacaan wirid Hizib Bahar menurut Ustadz Nur Kholis
adalah melatih santri untuk senantiasa mengamalkan tradisi dipondok
pesantren. Menurutnya;
“Pada setiap surat dan ayat tersebut memiliki fadilah-fadilah
tertentu hingga baik untuk diamalkan dan diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari”117

Bukan hanya itu saja pembentukkan karakter santri dapat terlihat


dengan aktif tidaknya dalam kegiatan tersebut. Banyak santri yang kurang
menyadari hal ini dikarenakan kurang memahaminya fungsi dari wirid

116
Ibid, Ustadz Rouhuddin Abdul Majid
117
Wawancara Dengan Ustad Nur Kholis, 30 September 2020

71
Hizib Bahar. Oleh karena itu tugas seorang ustadz ialah memberikan
wawasan tradisi pembacaan wirid Hizib Bahar agar santri ketika
mengamalkan tidak menjadi ragu.
Walaupun tidak semua santri mengetahui fadilah-fadilah dalam
setiap ayat dan setiap lantunan wirid tersebut tetapi bagi yang
mengamalkan dengan kusyu’ dan seksama akan mendapatkan ketentraman
dan ketenangan hati, bukan hanya satu atau dua orang santri yang
merasakan ketentraman namun hampir setiap yang peneliti wawancara
mengatakan demikian, sebagai mana ungkapan dari salah seorang santri
selepas mengamalkan wirid Hizib Bahar Tersebut, ungkapnya:
☺⬧   
❑➔→
“Alhamdulillah sedikit banyak perasaan batin saya menjadi
tentram”118

3. Penyambung Hubungan antara murid dengan gurunya


Berikut adalah pernyataan santri mengenai motivasi mengikuti
kegiatan ini;
“Sebagai surat yang istimewa dan tradisi pembacaan wirid Hizib
Bahar adalah bentuk tradisi rutin yang diamalkan secara istiqomah
membacanya, serta untuk mencari ridha Allah Swt tujuan utamanya
untuk berdzikir dan menyambung hubungan antara santri dan guru.
Selain itu adanya tradisi pembacaan wirid Hizib Bahar, seorang
santri akan lebih cerdas, disiplin dan apa yang telah saya baca
mendapatkan balasan-Nya.”119

Selanjutnya surono salah seorang santri mengatakan:


Untuk mencari Ridho Allah melalui wasilah kepada ambiya’ dan
ulama’, saerta Melatih untuk selalu belajar istiqomah dan taat
kepada Allah120

Jadi, dapat penulis simpulkan bahwa dalam tradisi pembacaan


wirid Hizib Bahar ini ialah proses dalam mengamalkannya diperlukan

118
Wawancara Dengan Sandi Adenanda, 30 September 2020
119
Wawancara Dengan Ikhsan, 30 September 2020
120
Wawancara Dengan Surono, 30 September 2020

72
keistiqomaahan santri, agar perubahan dari apa yang dikerjakan seketika
itu dapat dirasakan. Sesungguhnya berubah tidaknya santri tergantung
kepada mereka sendiri, karena semakin niat kita dalam mengamalkan dan
mengerjakan tradisi pembacaan wirid Hizib Bahar maka hajat yang kita
inginkan segera dipermudah dan dikabulkan oleh Allah Swt dan tentunya
tidak terlepas dari peran ustadz mendampingi kegiatan tersebut.
Pernyataan diatas telah menjelaskan makna menurut pengasuh.
Hanya saja pengaplikasian santri dalam tradisi pembacaan wirid Hizib
Bahar kurang pemahaman. Jadi, kegiatan yang pengasuh terapkan
merupakan salah satu untuk menjaga tradisi di Pondok Pesantren Irsyadul
‘Ibad. Karena begitu besarnya manfaat setelah pembacaan surat-surat
fadhilah untuk santri utamanya dan umumnya untuk orang lain.
Sebagai seorang santri yang baik hendaknya tetap mengikuti tradisi
pembacaan wirid Hizib Bahar di pondok pesantren Irsyadul ‘Ibad, dengan
mengharap keberkahan dari setiap kegiatan yang telah ditentukan oleh
pengurus merupakan prilaku teladan. Meskipun kita sendiri tidak
mengetahui manfaat dari kegiatan. Dalam tradisi pembacaan wirid Hizib
Bahar ini ialah bagaimana memposisikan kebiasan menjadi sebuah
kebudayaan yang wajib dikerjakan.

C. Analisa Tentang Tradisi Pembacaan Wirid Hizib Bahar di Pondok


Pesantren Irsyadul ‘Ibad
Meneliti pembacaan surah dan ayat dalam tradisi pembacaan wirid
Hizib Bahar di Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad Pemayung, Batang Hari
Jambi, bagi penulis merupakan suatu kebanggaan dan menimbulkan
kebahagiaan tersendiri sebagai pembelajaran mengenai pentingnya
membangun pribadi yang bertanggung jawab terhadap amanah, menjaga
keistiqomahan terhadap suatu amalan sunnah dan rasa solidaritas yang
tinggi. Hal tersebut belum tentu setiap individu dapatkan tanpa adanya
penggerak rohani atau hati yang dapat menyadarkan dan menyondongkan
hati yang dipenuhi dengan perkara yang tidak baik.

73
Oleh karena itu, maka dengan adanya tradisi pembacaan wirid
Hizib Bahar merupakan salah satu penyangga sekaligus penggerak hati
dan rohani yang setidaknya mampu menjernihkan hati dan fikiran dari
sesuatu yang bersifat negatif. Hal tersebut dirasakan penulis ketika
meneliti objek dilokasi penelitian sekaligus mengikuti kegiatan pembacaan
wirid Hizib Bahar yang diadakan di Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad.
Dari hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa pembacaan
surah dan ayat al-Qur’an dalam tradisi pembacaan wirid Hizib Bahar
menunjukkan rasa syukur dan bukti keimanan seseorang dalam mencintai
al-Qur’an. Pribadi yang semangat, jujur dan memiliki jiwa tenang menjadi
point keberhasilan yang merupakan prestasi tak ternilai bagi pengasuh
Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad. Hal ini merupakan dampak positif dari
pelaksanaan tradisi pembacaan wirid Hizib Bahar
Dari hasil wawancara menyebutkan, bahwa setelah melakukan
tradisi pembacaan wirid Hizib Bahar tersebut mereka merasakan
ketenangan batin dan kenyamanan rohani. Tidak hanya itu saja, setelah
mengamalkan tradisi pembacaan wirid Hizib Bahar kegelisahan dan
kesedihan berubah menjadi keceriaan dan kebahagiaan, bertambahnya
pengetahuan, diberikan kefahaman dan kemudahan dalam belajar, dari
ketidaktahuan menjadi terdidik. Selain itu, juga sebagai obat, serta
mempermudah rezeki baginya dan juga bagi orang tuanya akan merasakan
mendapat kemudahan dalam mencari rezeki, dan tentunya keselamatan
dunia dan akhirat serta mendapatkan ridho Alllah SWT yang dicari dan
semua itu tidak terlepas dari kerja keras dan dari manfaat pembacaan wirid
Hizib Bahar yang di amalakan secara istiqomah.
Buya Hamka dalam tafsir..al-Azhar121, menerangkan bahwa ayat
121 surat al-Baqarah memberi kejelasan kaum Muslimin bahwasannya,
kaum Muslimin membaca kitab al-Qur’an yang diturunkan kepada mereka
dengan perantaraan Nabi Muhammad dengan sebenar-benarnya membaca
yaitu dipahamkan isinya dan diikuti, orang yang semacam itulah yang

121
Hamka, Tafsir Al-Azhar Juz 1, (Jakarta: Pustaka Panji Mas, 2005), 375-376.

74
akan merasai nikmat. Seseorang yang membaca al-Qur’an yang bermodal
keyakinan dan memiliki keterbatasan kemampuan dalam memahami ayat
atau surat al-Qur’an, tetap dinilai sebagai suatu ibadah yang bernilai tinggi
dan itulah yang membedakan antara membaca al-Qur’an dengan membaca
yang lain. Adanya perintah beriman dan beramal baik yang diulang-ulang
disertai janji-janji diberbagai penjelasan ayat atau surat al-Qur’an,
mengajarkan manusia supaya senantiasa kreatif dan penuh keyakinan. Doa
seseorang untuk orang lain (santri untuk orang tuanya) memiliki pengaruh
yang tidak bisa diabaikan.
Jadi, dapat penulis simpulkan bahwa dalam tradisi pembacaan
wirid Hizib Bahar adalah untuk mengubah perasaan santri dan ustadz
setelah melakukan tradisi tersebut. Perubahan terlihat saat perasan hati
yang sedih, binggung, berubah menjadi tenangan dan tentram. Makna ini
merupakan hal yang dapat diamati perubahannya secara langsung. Apabila
santri dan ustadz setelah mengamalkan pembacaan wirid Hizib Bahar
tidak mengalami perubahan, maka bisa jadi ketika prosesi pembacaannya
mereka tidak bersungguh-sungguh mengharap ridha Allah Swt. Karena
dengan mengharap ridha-Nya perasaan menjadi tenang, tentram dan damai
akan ketentuan-Nya.
Para jamaah meyakini dengan sepenuh hati, bahwa kebenaran
keutamaan dan barakah wirid Hizib Bahar yang berasal dari Allah,
keyakinan ini disertai dengan melakukan wirid dan selalu membacanya
dengan rutin. Adapun Tujuan Pembacaan wirid Hizib Bahar di pondok
pesantren Irsyadul Ibad:
1. Tujuannya adalah agar para santri selalu membaca surah dan ayat al-
Qur’an dalam kehidupan sehari-harinya, selain merupakan ibadah,
juga mengharap ridha Allah dan safaat Rasullullah..serta dijauhkan
dari musibah lahir maupun musibah batin, mendapatkan keselamatan
dunia akhirat, menjauhkan diri dari maksiat, dimurahkan urusannya
serta rezekinya terlindung dari segala macam gangguan jin, manusia
dan gangguan lainnya.

75
2. Para ustadz juga ikut mengajak dan memerintah para santri agar selalu
mengamalkan wirid tersebut sebagai pegangan dalam kehidupannya
kelak ketika sudah di rumahnya masing-masing diharapkan agar tidak
kekurangan dalam memenuhi kebutuhannya, terutama agar
membiasakan membaca al-Qur’an setelah salat, selain itu merupakan
amalan yang mentradisi di Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad sampai
sekarang.
3. Tujuan yang lain adalah sebagai zikir (wirid) kepada Allah,
mengharap hikmah dan syafa’at dari membaca al-Qur’an. Karena
wirid Hizib Bahar adalah potongan-potongan ayat al-Qur’an dan
Hadis yang dibaca dengan baik, terutama dibaca setelah salat.
Aktifitaas wirid, berdoa dan aktifitas keagamaan lainnya
merupakan usaha batin yang bernilai Islami yaitu permohonan kepada
Allah, supaya mendapatkan kemudahan, ketenangan tau kelancaran rezeki
dan lainnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa membaca wirid Hizib
Bahar secara rutin membawa dampak positif pada aktifitas sehari-harinya.
Dari sebuah hasil penelitian, bahwa tradisi pembacaan wirid Hizib
Bahar sangat berpengaruh terhadap tingkah laku seseorang, contohnya
merubah suatu keadaan yang tidak baik menjadi keadaan yang lebih baik,
dari kebodohan menjadi terdidik, dari ketidak mampuan menjadi
kecukupan dan pemberian bimbingan agama Islam dalam rangka
membentuk prilaku yang Islami dan bisa mengurangi kenakalan remaja
maupun orang dewasa, karena manfaat dari wirid tersebut bisa memberi
ketentraman hati dan juga kerendahan hati kita dihadapan Allah swt

76
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan kajian living Qur‟an di pondok pesantren
Irsyadul ‘Ibad,mengenai pembacaan surah dan ayat al-Qur’an dalam tradisi
pembacaan wirid Hizib Bahar dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Tradisi pembacaan wirid Hizib Bahar ini dilaksanakan setelah jamaah
shalat Ashar dan menjadi kegiatan rutin santri. Adapun rangkaian prosesi
pembacaan wirid Hizib Bahar tersebut adalah dimulai dengan membaca
Istighfar 3X, membaca Syahadat 1X, bertawashul kepada Nabi, Sahabat,
kemudian yang terakhir kepada Wali Allah imam abu hasan asy-syadzily,
kemudian dilanjutkan membaca wirid Hizib Bahar dan terakhir ditutup
dengan sholawat, yang mana tradisi ini dipimpin oleh salah satu santri
kemudian jamaahnya mengikuti.
2. Dari sebuah hasil penelitian, yaitu tradisi pembacaan wirid Hizib Bahar ini
sebagai amalan khusus, kegiatan rutin jamaah setelah shalat ashar dan
peraturan yang berlaku dari masa berkembangnya pondok pesantren
Irsyadul ‘Ibad hingga sekarang. Selain itu, pemaknaan jamaah meliputi;
ketaatan kepada pimpinan pondok pesantren, supaya mudah memahami
ilmu, memperlancar rizki, dapat membaca ayat al-Qur’an secara lancar,
untuk mendekatkan diri kepada Allah, keselamatan dunia dan akhirat serta

77
menunjukkan rasa syukur dan bukti keimanan seseorang terhadap al-
Qur’an, dan pembentukan kepribadian yaitu rasa tanggung jawab atas
amanah yang diberikan seorang guru serta menunjukkan makna solidaritas
antar santri supaya tercipta rasa kebersamaan. Tradisi pembacaan wirid
Hizib Bahar juga berpengaruh terhadap tingkah laku seseorang, contohnya
merubah suatu keadaan yang tidak baik menjadi keadaan yang lebih baik,
dari kebodohan menjadi terdidik, dari ketidak mampuan menjadi
kecukupan dan pemberian bimbingan agama Islam dalam rangka
membentuk prilaku yang Islami dan bisa mengurangi kenakalan remaja
maupun orang dewasa, karena manfaat dari wirid tersebut bisa memberi
ketentraman hati dan juga kerendahan hati kita dihadapan Allah.

B. Saran-Saran
Setelah penulis melakukan penelitian tentang kajian living Qur‟an
yang terkait dengan pembacaan surah dan ayat dalam tradisi pembacaan wirid
Hizib Bahar di Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad, penulis berharap kepada
pembaca:
1. Setiap masyarakat pondok pesantren Irsyadul ‘Ibad Pemayung, Batang
Hari Jambi untuk terus melestarikan tradisi pembacaan wirid Hizib Bahar.
2. Sebagai santri semoga tradisi pembacaan wirid Hizib Bahar yang telah
diterapkan dan dipahami dapat diamalkan agar dapat berguna bagi
kehidupan bermasyarakat yang madani.
3. Bagi pembina pelaksana tradisi pembacaan wirid Hizib Bahar di pondok
pesantren Irsyadul ‘Ibad hendaknya tradisi pembacaan tidak hanya pada
surah-surah yang ada di dalam wirid Hizib Bahar saja, sehingga seluruh
surah yang ada di dalam al-Qur’an menjadi hidup di dalam masyarakat
yang disebut dengan istilah living Qur‟an (al-Qur‟an al-Hayy), atau al-
Qur‟an in every day life.
4. Kepada para peneliti, dalam skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh
karenanya saran dan kritik dari peneliti maupun para intelektual sangat
peneliti harapkan, dan bagi peneliti berikutnya hendaknya lebih

78
memperdalam teori pengetahuan sosial sebagai pelengkap dari penelitian
berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an
Departemen Agama Ri , Al-Qur‟an Dan Terjemahnya, (Bogor : Pt. Sygma
Examedia Arkanleema, 2007)
Wirid, Al-Aurot Bima’had Daruttauhid, Kedung Sari Purworejo

Buku
Dr. Syahiron Samsuddin, MA, Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadis,
(Yogyakarta: TERAS, 2007)
Moeloeng, L, Metodologi penelitian kualitatif,(Bandung Rosda Karya, 2004)
Azwar, Saifuddin… Metode penelitian, (Yogyakarta, Pustaka, Pelajar, 2005)
Moh Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988)
Muhammmad Yusuf, Pendekatan Sosiologi dalam Penelitian Living Qu’an,
dalam metodologi penelitian living quran dan hadis, Sahiron Syamsuddin
(Yogyakarta : TH-pres,2007)
Hamka, Tafsir al-Azhar Juz 1, (Jakarta: Pustaka Panji Mas, 2005)
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta : Pustaka Pelajar 2005,)
Muhammad Teguh Metodologi Penelitian Ekonomi Teori Dan Aflikasi (Jakarta Pt
Raja Grapindo Pereseda, 2005)
M.Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur‟an Tentang Zikir Dan Doa (Jakarta: Lentera
Hati, 2006)

79
Ibnu Katsir, Keajaiban&Keistimewaan Al-Qur‟an, Terj. Ahmad Hapid (Jakarta:
Pustaka Azzam, 2012)
Ibn Abi al-Qasim al_Humairi, "Jejak-jejak Wali Allah" (Erlangga, 2009 ISBN)

Skripsi
Tim Peneliti Fakultas Ushuluddin , Hadis-Hadis ‘Misoginis’ dalam Persepsi
Ulama’ Perempuan Kota Banjarmasin (Banjarmasin: fakultas ushuluddin
dan humaniora, 2013).
Tim Penyusun, Panduan Penelitian Karya Ilmiah Fak. Ushuludin Iain Jambi
(Jambi Fak. Ushuluddin Iain Jambi, 2016),
Eka Rahayuni, Tradisi Pembacaan Wirid Sakran (Kajian Living Qur’an di
Pondok Pesantren Irsyadul Ibad Pemayung, Batanghari Jambi)
Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama,( Jambi 2019)
Fatikah Rahmah Dewi “ Tafsir Surah Yasin” Skripsi Fakultas Ushuluddin dan
Studi Agama dan Pemikiran Islam,(Cirebon 2014)
Vitri Nurawalin “Pembacaan Al-Qur‟an Dalam Tradisi Mujahadah Sabihah
Jumu‟ah (Studi Living Qur‟an Di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran
Sleman Yogyakarta)‟. Skripsi Fakultas Ushuluddin Dan Studi Agama Dan
Pemikiran Islam, (Yogyakarta, 2014)

Jurnal
Ensiklopedia Islam (Jilid V), 1993. Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve
Ensiklopedia “ Al - Qur'an versi terjemahan Departemen Agama Republik
Indonesia” artikel Wiki source
Abdullah, Muhammad. 1996."Puji-pujian : Tradisi Lisan dalam Sastra Pesantren
"Dalam warta ATL. Jakarta: Jurnal ATL.
Astuti, Fousiah Dwi. Jurnal Penelitian : Konsep Wirid Qur’ani (Studi Atas Kitab
Al-Ma’surat Karya Hasan Al-Bana). Yogyakarta
Taufikurrahman Pendekatan Qurais Shihab Dalam Tafsir Al-Misbah Jurnal Al-
Makrifat

80
Wibsite
https://islam.nu.or.id/post/read/118422/hizib-bahar--penyusun--faedah--dan-cara-
mengamalkannya 22Oktober 2020 Jam 14:00
http://belajartafsiralquran.blogspot.com/2016/06/20-surah-thaha-ayat-1-135.html 1 November
2020 jam 22:23

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA


TRADISI PEMBACAAN WIRID HIZIB BAHAR DI PONDOK
PESANTREN IRSYADUL ‘IBAD PEMAYUNG, BATANGHARI
JAMBI (KAJIAN STUDY LIVING QUR’AN)

No Jenis Data Metode Sumber Data

1. -Sejarah Berdirinya Pondok -Observasi -Setting


Pesantren Irsyadul ‘Ibad -Dokumentasi -Dokumen Sejarah
Irsyadul ‘Ibad
2. -Lokasi -Observasi -Keadaan Lokasi
-Dokumentasi - Dokumen Lokasi

3. -Visi, Misi dan Tujuan Irsyadul -Dokumentasi -Dokumen Visi,


‘Ibad Misi an Tujuan
Pondok
4. -Tata Tertib dan Sistem
Pembelajaran Pondok Pesantren -Dokumentasi -Dokumen Tata
Tertib dan Sistem
Pembelajaran

81
5. -Kegiatan dan Aktifitas Santri
Irsyadul ‘Ibad -Observasi -Keadaan dan
-Dokumentasi Aktifitas
Dokumen Kegiatan
dan Aktifitas Santri
6. -Kepengurusan dan Program -Observasi -Keadaan Program
Pengembangan Pesantren -Dokumentasi Yang
Dikembangkan
-Dokumen dan
Nama-Nama

Pengurus Irsyadul
‘Ibad

7. -Sarana / Fasilitas Pesantren -Observasi -Keadaan Fasilitas


-Dokumentasi -Dokumen Fasilitas

8. -Praktik Tradisi Pembacaan Wirid -Observasi -Praktik Penerapan


Hizib Bahar -Dokumentasi -Dokumen
-Sejarah Mulainya Tradisi -Wawancara Implementasi
Pembacaan Wirid Hizib Ustad/Santri
Bahar Pondok Irsyadul
‘Ibad

82
9. -Respon/Pemaknaan Khusus -Observasi -Pengaruh Wirid
Ustad Maupun Santri Terhadap -Dokumentasi Terhadap Sikap
Tradisi Pembacaan Wirid Hizib -Wawancara Ustad dan Santri
Bahar -Dokumentasi
Tentang
Pelaksanaan
-Ustadz/Santri
Irsyadul ‘Ibad

PANDUAN OBSERVASI
No Jenis Data Objek Observasi

1. -Lokasi Pondok Pesantren -Keadaan dan Lokasi Pesantren


Irsyadul ‘Ibad

83
2. -Sarana/Fasilitas Pondok -Sarana dan Prasarana Yang Tersedia di
Pesantren Irsyadul ‘Ibad Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad,
Seperti: Kelengkapan Ruang Pondok

-Praktik Tradisi Pmbacaan -Alokasi Waktu Kapan Penerapan


3. Wirid Hizib Bahar di dilakukan
Pondok Pesantren Irsyadul -Etika Dalam Prosesi Pembacaan Wirid
‘Ibad Hizib Bahar
-Tata Cara Pelaksanaan Dalam Tradisi
Pembacaan Wirid Hizib Bahar
4. -Pengaruh Dari Penerapan -Dampak Dari Pelaku Tradisi
Wirid Hizib Bahar Terhadap Pembacaan Wirid Hizib Bahar
Ustad dan Santri Setelah Menjalankan Tradisi
Tersebut Sangat Berpengaruh
Terutama Pada Ketenangan Jiwa dan
Bathinnya.

PANDUAN DOKUMENTASI
No Jenis Data Data Dokumenter

1. -Lokasi Pondok Pesantren -Data Dokumentasi Lokasi


Irsyadul ‘Ibad Pesantren

84
2. -Sarana/Fasilitas Pesantren -Data Dokumentasi Tentang
Sarana/Fasilitas Yang Dimiliki
Pesantren

3. -Program Pengembangan Pondok -Data Dokumentasi Tentang


Pesantre Irsyadul „Ibad Program Pengembangan
Pesantren

3. -Praktik Tradisi Pembacaan Wirid -Data Dokumentasi Pelaksanaan


Hizib Bahar Para Santri

4. -Proses Belajar Mengajar - Data Dokumentasi Tentang


Proses Belajar Mengajar

5. -Kegiatan Dan Aktifitas Santri -Data Dokumentasi Tentang


Kegiatan dan Aktifitas Santri

BUTIR-BUTIR WAWANCARA
No Jenis Data Sumber Data Dan Subtansi
Wawancara

85
1. -Praktik Pembaaan Ustadz/Santri Irsyadul ‘Ibad
Surah dan Ayat Al- 1. Bagaimana Sikap Anda Ketika
Qur’an Dalam Tradisi Mengikuti Kegiatan Pembacaan
Pembacaan Wirid Wirid Hizib Bahar?
Hizib Bahar 2. Bagaimana Sejarah Pembacaan
Surah dan Ayat Al-Qur‟an Dalam
Tradisi Pembacaan Wirid Hizib
Bahar?
3. Bagaimana Peran Ustadz
Terhadap Proses Pembacaan
Wirid Hizib Bahar?
4. Sejak Kapan Tradisi Pembacaan
Wirid Hizib Bahar Ini
Dimulai Diterapkan ?
2. -Pemahaman Ustadz/Santri Irsyadul ‘Ibad
Khusus Terhadap 1. Apa Yang Anda Rasakan Setelah
Tradisi Pembacaan Melakukan Tradisi Pembacaan
Wirid Hizib Bahar Wirid Hizib Bahar?
2. Apa Yang Anda Pahami Dalam
Tradisi Pembacaan Wirid Hizib
Bahar?

3. -Tujuan Atau Motivasi Ustadz/Santri Irsyadul ‘Ibad


Pembacaan 1. Apa Tujuan Anda Mengamalkan Wirid
Hizib Bahar?
2. Apa Motivasi Anda Dalam
Mengamalkan Tradisi Pembacaan Wirid
Hizib Bahar?

86
4. -Pengaruh Dari Ustadz/Santri Irsyadul „Ibad
Pelaksanaan Tradisi 1. Apa Harapan Anda Dari Mengamalkan
Pembacaan Wirid Pembacaan Wirid Hizib Bahar ?
Hizib Bahar 2. Perubahan Sikap dan Prilaku Apa Saja
Yang Terjadi Setelah Mengamalkan
Tradisi Pembacaan Wirid Hizib Bahar?

87
DAFTAR INFORMASI

Nama : Rauhuddin Abdul Majid


Alamat : Simp. Kubu Kandang, Pemayung
Sebagai : Ustadz Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad

Nama : Makhtarom
Alamat : Simp. Kubu Kandang, Pemayung
Sebagai : Ustadz Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad

Nama : Habib Al-Mubarok


Alamat : Simp. Kubu Kandang Pemayung
Sebagai : Ustadz Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad

Nama : Nur Kholis


Alamat : Simp. Kubu Kandang, Pemayung
Sebagai : Ustadz Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad

Nama : M. Nur Ikhsan


Alamat : Sungai Bahar 12
Umur : 18 Tahun
Kelas : 7 Salafiyyah
Sebagai : Santri

Nama : Nur Hanan


Alamat : Sorolangun
Umur : 18 Tahun
Kelas : 7 Salafiyyah
Sebagai : Santri

88
Nama : Surono
Alamat : Sorolangun
Umur : 18 Tahun
Kelas : 7 Salafiyyah
Sebagai : Santri

Nama : Sandi Adenanda


Alamat : Mersam
Umur : 17 Tahun
Kelas : 6 Salafiyyah
Sebagai : Santri

Nama : Wiji Astuti Ningsih


Alamat : Muara Bulian
Sebagai : Alumni

Nama : Khoirunnisa
Alamat : Rambutan Masam
Sebagai : Pengabdian

89
DAFTAR PENGURUS PONDOK PESANTREN IRSYADUL ‘IBAD

Jabatan Pengurus
Pelindung Camat Pemayung
Kades Simpang Kubu Kandang
Pengawas Ky Munandar
Penasehat Andrahman
Drs. Moh. Damiri

Pimpinan Ky M. Rouyani Jamil


Wakil Pimpinan / Pengasuh Ky M. Abdul Majid, S.Pd.I
Sekertaris Khabib Al-Mubarok, S.Pd.I
Bendahara Raden Roro Fatimah

Kepala MA Drs. Supaat


Kepala MTS Karyati, S.Ag.
Wk. Ur. Siswa MA Abd. Majid S.Pd.I
Wk. Ur. Siswa MTS Sopiyani, S.Pd.I
Wk. Ur. Kurikulum MA Khoironi, S.Pd.
Wk. Ur. Kurikulum MTS M. Mukri, S.Pd.I
Wk. Ur. Sarpra MA Suprayitno
Wk. Ur. Sarpra MTS Umi Roro Fatimah
Humas MA Chairul
Humas MTS Chairul

Koordinator BK BP Khasanatul Marfuah S.Kom.I


Ka. Bidang Ubudiyah K. Muji Salamun
Ka. Bagian Kesehatan M. Yusuf, S.Pd.I
Ka. Bagian Pendidikan M. Mukri, S.Pd.I
Ka. Bagian Humas M. Nawawi

90
Ka. Bidang Keamanan Subadar

Bina Santri Putra M. Zaini


Bina Santri Putri Siska Wardani
Bina Bakat Seni Keterampilan Nur Kholis
Bina Pramuka Putra Sopiyani, S.Pd.I
Bina Pramuka Putri Fatmawati, S.Pd.I
Bina Olahraga Sahadat, S.Pd.I

91
SARANA DAN PRASARANA PONDOK PESANTREN
‘IRSYADUL IBAD

Pos Portal Keamanan Gerbang Ponpes Irsyadul ‘Ibad

Ruang Aula kantin Ponpes Irsyadul ‘Ibad

92
Simaan Al-Quran Mushola Ponpes Irsyadul ‘Ibad

Pengajian Malam Rabu Asrama Putri Bagian Belakang

93
Rusunawa Ponpes Irsyadul Ibad Kegiatan Belajar Mengajar

Yayasan Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad

94
Pembacaan Wirid Hizib Bahar UKS / Puskestren

Labor PAI Ruang Komputer

95
Gedung MAS Irsyadul ‘Ibad Gedung MTS Irsyadul ‘Ibad

Pos Keamanan Belakang Usaha Tambak Ikan Patin

Asrama Putra Perlombaan Class Meeting

96
CURICULUM VITAE

Nama : Ahmad Muqorrobin


Tempat Dan Tanggal Lahair : Sumber Mulya 05 Februari 1998
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat Asal : Sungai Bahar 12, Kab. Muaro Jambi, Prov. Jambi
Alamat Sekarang : Broni, Lorong Ampere, Kec. Danau Sipin Kota
Jambi
No. Tlp/Hp : 087724378738
E-Mail : ahmadmuqorrobin385@gmail.com

Riwayat Pendidikan Formal

Nama Jenjang Tahun Lulus

SDN 191/XII Sungai Bahar 2004-2010

SMPN 14 Muaro Jambi 2010-2013

MAS Irsyadul Ibad Pemayung 2013-2016

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi 2017-2021

97

Anda mungkin juga menyukai