SKRIPSI
Sarjana Pendidikan
Oleh:
ATIK ZAKIYAH
i
ii
iii
iv
v
MOTTO
Berangkat dengan penuh keyakinan,
belajar dengan penuh keikhlasan,
istiqomah dalam menghadapi cobaan
Jadilah seperti karang di lautan yang kuat
dihantam ombak dan kerjakanlah hal yang
bermanfaat untuk diri sendiri dan orang
lain karena hidup hanya sekali. Ingat
hanya pada Allah apapun dan dimanapun
kita berada, kepada Dialah tempat
meminta dan memohon
vi
PERSEMBAHAN
Dengan penuh ketulusan dan rasa syukur yang mendalam kepada-Mu ya Robb,
Allah SWT dan Rasullah SAW, sebagai sedikit bukti pengabdian hamba
Adek-adekku (dek Rani, dek Nova, dek Aziz, dek Ririn, dek Azzam) yang
skripsi ini.
Ibunda Nyai Fatikhah Ulfah Imam Fauzi dan Ibunda Nyai Chusnul Chalimah
beserta seluruh ahlul bait beliau yang senantiasa dengan tulus ikhlas mendidik
Mbk Nur, Mbk Rif‟a, Mbk Dita, Mbk Latifah, Mbk Wiwik, Mbk Ummah,
Kaum muslimin dan muslimat yang senantiasa belajar dan berusaha meraih
vii
skripsi ini. Seluruh makhluk hidup didunia ini yang ikut menjadi inspirasi
penulis.
Almamaterku tercinta, IAIN Salatiga, tempat diri ini menimba Ilmu. Sekolah
ku dari SD, MTS, hingga MA yang telah memberiku lahan ilmu dan
wawasan.
viii
KATA PENGANTAR
الرحيم
ّ الرمحن ّ بسم هللا
ِ ِِ احلمد هللِ الّ ِذي
بصائر
َ وبصَر ّ ،ني َ السعادة للمت ّق ّ منهج
َ وسه َل ّ ،ني َ ِيق للطّالب
َ أوضح الطّر
َ ُ
ِ ِ ِ ِ ِ
اإلحسان اإلميان وأنو َار َ ،ني بسائ ِر احلك ِم واألحكام يف ال ّدي ِن
ومنحهم أسر َار َ ادلص ّدق
أشهد أ ّنُ و،ادلبني ُ احلق ُّ ادللك ُ ُيك لو َ وحده ّل شر َ ُأشهد أ ْن آل إلو ّإّل هللا
ُ و،ني ِ واليق
القائل َم ْن يُِرِد هللاُ بِِو َخْي ًرا يُ َف ِّق ْهوُ ِيف
ُ ،اّلمنيُ الوعد
ُ ادق ُ الصّ عبده ورسولُو ُ حممدا
ً سيّ َدان
ِ حسان َإإ ٍ ِ ِ ِ ِ
.يوم ال ّدي ِن َ لّ هللاُ عليو وعلَ لو وأ حابِو والتّابع،ال ّديْ ِن
ذلم،ني
Puji syukur penulis panjatkan kepada Sang Raja alam semesta (Allah
menyelesaikan skripsi ini, meskipun dalam wujud yang sederhana dan jauh dari
kepada Sang Pemimpin hidupmanusia dan yang menjadi cakrawala rindu para
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat diselesaika
tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
ix
x
ABSTRAK
Atik Zakiyah. 2016. Konsep Menuntut Ilmu Dalam Kitab Risalatul Mu’awanah
Karya Sayyid Abdullah Bin Alwi Al-Haddad.Skripsi. JurusanPendidikan
Agama Islam.Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam
Negeri Salatiga. Pembimbing: Rovi‟in, M.Ag.
Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad adalah seorang tokoh tasawuf yang
terkenal. Salah satu kitabnya adalah Risalatul Mu’awanah, penelitian ini
bertujuan untuk mengetahuibagaimanapendidikan menuntut ilmub menurut
Sayyid Abdullah Bin Alwi Al-Haddad dalam kitab Risalatul Mu’awanah.
Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah
pemikiran Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad dalam kitab Risalatul
Mu’awanah? (2) Bagaimanakah konsep Menuntut Ilmu yang terdapat dalam kitab
Risalatul Mu’awanah? (3) Bagaimanakah relevansi konsep Menuntut Ilmu kitab
Risalatul Mu’awanah dalam konteks kehidupan sehari-hari.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library
research). Sumber data primer adalah kitab Risalatul Mu’awanah, sumber
sekundernya adalah terjemahannya dan sumber tersiernya adalah kitab-
kitabdanbuku-buku lain yang bersangkutan dan relevan dengan penelitian.Adapun
teknis analisis data menggunakan metode deskriptif analitis, content analysis dan
reflektif thinking.
Temuan penelitian ini, menunjukkan bahwa konsep menuntut ilmu yang
ada dalam kitab Risalatul Mu’awanah karya Sayyid Abdullah bin Alwi Al-
Haddad sangat relevan dengan pendidikan sekarang, dan sangat dibutuhkan untuk
merubah para pelajar yang saat ini masih menuntut ilmu menjadi pribadi yang
mempunyai ilmu yang baik dan manfaat. Model menuntut ilmu dalam kitab
Risalatul Mu’awanah bisa dibilang sangat praktis dan tetap berpegang teguh
dengan Al-Qur‟an dan Hadis. Di setiap babnya terdapat uraian-uraian tentang
kewajiban, kesunahan dan anjuran yang harus dilakukan oleh seseorang yang
cinta bersikap menuju jalan akhirat, yang dari setiap uraiannya disertakan dasar-
dasar (dalil-dalilnya). Dengan demikian, bagi siapa saja yang mempelajarinya
pasti akan menjadi lebih yakin, mantap dan termotivasi untuk melaksanakannya.
xi
DAFTAR ISI
MOTTO .......................................................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah ................................................................ 1
B. RumusanMasalah ........................................................................ 5
C. TujuanPenelitian ......................................................................... 5
D. KegunaanPenelitian..................................................................... 5
E. PenegasanIstilah .......................................................................... 6
F. MetodePenelitian......................................................................... 8
G. SistematikaPenulisan................................................................... 9
BAB II BIOGRAFI SAYYID ABDULLAH BIN ALWI
AL-HADDAD
xii
E. Karya-karyaSayyid Abdullah Bin Alwi Al-Haddad ................... 24
F. Bidang Ilmu Kitab Risalatul Mua’awanah ................................. 30
G. Pemikiran Sayyid Abdullah Bin Alwi Al-Haddad ...................... 32
BAB III DESKRIPSI PEMIKIRAN SAYYID ABDULLAH BIN ALWI AL-
HADDAD TENTANG KONSEP MENUNTUT ILMU
A. Pemikiran Sayyid Abdullah Bin Alwi Al-Haddad Tentang Konsep
Menuntut Ilmu di Dalam Kitab Risalatul Mua’wanah ............... 48
1. Ilmu Terhadap Allah SWT ....................................................... 49
2. Ilmu Terhadap Diri Sendiri ...................................................... 51
3. Ilmu Terhadap Lingkungan ...................................................... 55
B. PengertianKonsep Dalam Menuntut Ilmu ................................... 59
C. Bentuk-Bentuk Konsep Menuntut Ilmu ...................................... 60
D. Pengertian Menuntut Ilmu........................................................... 62
E. Etika Atau Cara Menuntut Ilmu ................................................. 63
F. Manfaat Menuntut Ilmu ............................................................. 67
G. Tujuan Menuntut Ilmu ............................................................... 68
BAB IV ANALISIS RELEVANSI KONSEP MENUNTUT ILMU KITAB
RISALATUL MU’AWANAH DALAM KONTEKS KEHIDUPAN
SEHARI-HARI
A. Latar Belakang Penulisan Kitab Risalatul Mu’awanah .............. 70
B. Metode yang Digunakan Dalam Menuntut Ilmu ........................ 73
C. Konsep Menuntut Ilmu Kitab Risalatul Mua’awanah Dalam Kontek
Kehidupan Sehari-Hari................................................................ 76
1. Ilmu Terhadap Allah SWT ....................................................... 77
2. Ilmu Terhadap Diri Sendiri ...................................................... 79
3. Ilmu Terhadap Lingkungan ...................................................... 83
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 88
B. Saran............................................................................................ 90
C. Implikasi Penelitian..................................................................... 91
D. Kata Penutup ............................................................................... 93
xiii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
sunnah dan haram.Dengan ilmu itu pula engkau mengetahui tata cara
cara menjahui keharamaan. Karena begitu besar peran ilmu, maka diwajibkan
memperoleh kesuksesan dunia dan akhirat. Ilmu yang wajib dituntut oleh
Haddad, 2007:83).
sekolah. Baik buruknya lingkungan sedikit banyak akan diikuti oleh mereka.
membolos, berani dan durhaka kepada orang tua, bahkan sampai membunuh.
(Jawa Pos, 2014: 1). Hal ini menjadi keprihatinan bersama. Apabila tidak ada
buruk, maka bisa dipastikan mereka akan terpengaruh oleh lingkungan yang
1
buruk, dan bukan tidak mungkin mereka juga akan menjadi terbiasa untuk
remaja dan lain-lain. Itu nantinya sudah tentu mereka akan menjadi dewasa,
secara pasti akan meninggalkan hidup mereka di alam fana ini, melanjudkan
seperti saat ini. Pada masa yang akan datang kelak, mereka akan menjadi
pilar-pilar penerus perjuangan yang memiliki ilmu yang baik dan berguna,
posisi ini terlihat dari kedudukan Al-Qur‟an sebagai referensi paling penting
tentang ilmu bagi kaum muslimin: individu, keluarga, masyarakat, dan umat.
Ilmu merupakan buah Islam yang bermanfaat bagi manusia dan kemanusiaan
serta membuat hidup dan kehidupan menjadi baik. Ilmu merupakan alat
kontrol psihis dan sosial bagi individu dan masyarakat. Tanpa ilmu,
2008: 89).
2
Dengan bekal menuntut ilmu, seseorang dapat mengetahui batas mana
yang baik dan mana yang buruk. Juga dapat menempatkan sesuatu sesuai
dengan tempatnya. Orang yang berilmu dapat memperoleh irsyad, taufik, dan
oleh setiap orang selalu didambakan kehadirannya di dalam lubuk hati. Hidup
bahagia merupakan hidup sejahtera dan mendapat ridha dari Allah SWT dan
mendalam adalah Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad. Dia adalah seorang
guru besar dalam bidang menuntut ilmu, baik ilmudhahir (lahir) maupun
bathin (batin).
di waktu malam untuk beribadah kecuali sedikit saja. Yang demikian itu
Allah SWT untuk tidak tidur di waktu malam kecuali sedikit saja.
segala sunnah Nabi SAW, dan tiada satu sunnah yang kami tinggalkan”.
3
(http://www.darulmurtadza.com/2011/12/riwayat-hidup-imam-abdullah-bin-
alwi-al.html).
Selain dikenal sebagai seorang yang ahli dalam mendidik ilmu, Sayyid
Abdullah bin Alwi Al-Haddad juga dikenal sebagai seorang yang produktif
dalam karya tulis. (Musthofa, 1994: 163). Karya-karya dari Sayyid Abdullah
bin Alwi Al-Haddad banyak sekali, salah satu karyanya yang ada di
Indonesia, yang banyak dikaji oleh majlis-majlis pengkajian ilmu adalah kitab
(pelajar).
kebahagiaan dunia akhirat. Untuk itu, maka dalam penelitian ini penulis
umum.
4
B. Rumusan Masalah
Risalatul Mu’awanah?
C. Tujuan Penelitian
Risalatul Mu’awanah.
D. KegunaanPenelitian
yaitu:
1. Kegunaan Teoritis
5
2. Kegunaan Praktis
E. PenegasanIstilah
peristiwa konkret gambaran mental dari objek, proses atau apapun yang
ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memehami hal-
tersebut ada juga yang mengartikan bahwa konsep adalah pokok pertama
menyusun sebuah penjelasan tentang suatu hal atau perkara yang di teliti.
tidak tidak akan bernilai kecuali dengan ilmu, maka ilmu harus ada
6
sedangkan amal tidak akan di terima kecuali dengan niat yang benar. (Al-
supaya mencapai ilmu yang baik dan benar, serta menjadikannya sebagai
2. Risalatul Mu’awanah
Ini adalah kitab yang ditulis oleh Sayyid Abdullah bin Alwi Al-
tentang tata cara dan langkah-langkah yang harus ditempuh oleh setiap
bab satu, dua, tiga sampai 38. Pada bagian akhir ditulis beberapa wasiat
7
F. Metode Penelitian
1. Pendekatan
Literer. Yaitu pendekatan yang tidak bisa diukur atau dinilai dengan
buku yang berkaitan dengan objek penelitian. Yang terdiri dari tiga
sumber:
metode yaitu:
8
a. Metode Content Analysis
G. Sistematika Penulisan
penyusunan skripsi dari bab ke bab. Sehingga skripsi ini menjadi satu
kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisah-pisahkan.Hal ini bertujuan agar
9
tidak ada pemahaman yang menyimpang dari maksud penulisan skripsi
Bab Kedua. Biografi dan pemikiran Syaiid Abdullah bin Alwi Al-
Sayyid Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-Haddad, yang meliputi riwayat
10
BAB II
HADDAD
Syarifah Salma binti Idrus bin Ahmad bin Muhammad Al-Habsyi, yang
39-40).
bin Abi Thalib RA, dan Sayyidatuna Fathimah Az-Zahro RA, putri dari
Rasulullah SAW.
sampai kepada Nabi Muhammad SAW dapat dilihat pada bagan sebagai
berikut:
11
Sayyiduna Muhammad Sayyidatuna Khatijah Al-
SAW Kubro RA
Alwi Muhammad
Ahmad Muhammad
Muhammad Alwi
Abdullah Ahmad
12
Demikianlah runtunan nasab Sayyid Abdullah bin Alwi Al-
Haddad yang sampai pada baginda Nabi Muhammad SAW melalui jalur
alwi-al-haddad/).
dan ahli keluarganya serta para pengikutnya, dan tidak tertakluk kepada
Tarim, dan kawasan yang terlindung dari segala fitnah dan kejahatan dari
lagi dihormati.
pada tahun 1074 H, lalu berpindah dari Subair kesana pada tahun 1099
mengajar di sana selepas salat asar setiap hari, dan pagi hari kamis dan
senin, serta hadlrah (rebana) pada setiap malam Jum‟at selepas salat
13
bagi kaum fakir miskin, dan merupakan zona selamat, aman, dan
tenteram.
kedua: lautan batin, yaitu Sayyid Muhammad bin Alwi As-Seggaf, dan
(http://darulmurtadza.com/imam-abdullah-bin-alwi-al-haddad/).
Pada tahun itu, wuquf di Arafah jatuh pada hari jum‟at, ramai
oleh Syarif Barakaat bin Muhammad, lalu meminta do‟a kepadanya agar
Siapakah dia itu? ia diberitahu kalau dia adalah salah seorang yang besar
14
raja di Makkah, dan Allah SWT telah mengabulkan permintaanya”.
(http://darulmurtadza.com/imam-abdullah-bin-alwi-al-haddad/).
لما بلغ نا ي ب ً ورب وعه ا * مشمنا شذى يزري بعرف العن ِرب
أشرقت األنو ُار من ّل جان * وّلا السنا من خري ّل ادلقاب ِر ْ و
ابلسعادةِ سا ر
ّ باا علينا ٍ * مع الفجر و لنا وا ينا ادلدين اب من
Artinya:”Ketika kami sampai di Thaibah (Madinah), kami mencium bau
sangat wangi, mengalahkan wangian-wangian anbar.Cahaya menyinari
segala penjuru, cahaya itu bersinar melalui kubur sebaik-baik
15
manusia.Bersamaan dengan waktu fajar, kami sampai ke Madinah,
sungguh indah pagi itu bagi kami dengan kebahagiaan”.
diperintahkan oleh Allah SWT untuk tidak tidur di waktu malam kecuali
Artinya: “Adalah mereka itu sedikit tidur pada malam hari. Dan ketika
waktu sahur mereka meminta ampun (kepada Allah).” (Q.S. Adz-
Dzariyat: 17). (http//www.Al-Quran-digital.com).
melaksanakan segala sunah Nabi SAW, dan tiada satu sunah pun yang
demikian.(http://www.darulmurtadza.com/2011/12/riwayat-hidup-imam-
abdullah-bin-alwi-al.html)
16
3. Peristiwa Wafat Sayyid Abdullah binAlwi Al-Haddad
kehidupan. Hari kamis 27 Ramadhan 1132 H, dia sakit tidak ikut salat
Sejak hari itu, penyakitnya semakin parah. Ia sakit selama 40 hari sampai
ِ َ ثَِقيلَت،ان
ِ َ حبِيب ت،ان ِيف الْ ِميز ِان
َّ ان إِ َإ
ُُهَا،الر ْمحَ ِن ِ ان علَ اللِّس ِ ِ ِ ِ
َ َ َ َ َ ََ ل َمتَان َخفي َفت
.ااِ الْ َع ِ ي ِم
َّ ُسْب َحا َن،ِااِ َوِ َ ْم ِده
َّ ُسْب َحا َن
Artinya: Dua kalimat ringan dilisan, berat di timbangan, di senangi oleh
َِّ سبحا َن,اا وِ م ِد ِه
Yang maha Pengasih yaitu: اا الْ َع ِ ي ِم ِ
َ ْ ُ ْ َ َ َّ ُسْب َحا َن.
Sayyid Abdullah Al-Haddad meninggal dunia pada 1/3 malam
17
kecuali di waktu pagi. Keadaan menjadi sangat memilukan ramai
pemakamannya.
Sayyid Alwi (putranya), dan di hadiri oleh lebih kurang dua puluh ribu
(1044-1132 H/ 1634-1720 M)
yang dipimpin oleh Sultan Murad IV (1623-1640 M). Yaman yang pada
18
Pergantian pemimpin yang cepat dalam beberapa periode ini,
menunjukkan bahwa pada masa itu Islam sedang dalam periode kemunduran,
keperkasaan pasukan Islam waktu itu sedang mengalami masa stagnan. Pada
menguasai pulau Socotra, 350 km lepas pantai. Ekspansi Islam pun sudah
turki -usmani.html).
salah satu mursyid tarekat (toriqoh ba‟lawi), ia adalah penganut aqidah Sunni
Sheikh Bajubair dalam ilmu Fiqh, dan ia telah belajar kitab Al Minhaj (kitab
19
Sayyid Abdullah Al-Haddad. Hal ini menunjukkan akan keluasan ilmu
keluarga yang baik, ia mendapat didikan awal dari ayahandanya Sayyid Alwi
bin Muhammad Al-Haddad dan ibundanya Syarifah Salma binti Idrus bin
saleh) untuk menuntut ilmu dan mengambil berkah dari mereka. Telah
guru, ia telah mengambil ilmu dan berkah dari para guru-gurunya itu. Di
antara guru-guru dari Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad adalah sebagai
berikut:
1. Al-Quthb Anfas Sayyid Umar bin Abdurrahman Al-„Athos bin „Aqil bin
20
4. Al-„Allamah Sayyid „Aqil bin Abdurrahman bin Muhammad bin Ali bin
„Aqil bin Syaikh Ahmad bin Abu Bakar bin Syaikh bin Abdurrahman
Asseqaf,
5. Al-Mukarromah Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abu Bakar bin Ahmad
(1002–1071 H).
6. Syaikh Sayyid Abu Bakar bin Imam Abdurrahman bin Ali bin Abu Bakar
7. Sayyid Syaikhon bin Imam Husein bin Syaikh Abu Bakar bin Salim,
8. Sayyid Syihabuddin Ahmad bin Syaikh Nashir bin Ahmad bin Syaikh
Husein bin Syaikh Al-Quthb Al-Robbani Abu Bakar bin Abdullah Al-
10. Syaikh Al-Faqih Al-Sufi Abdullah bin Ahmad Ba Alawy Al- Asqo,
1071 H).
21
hakikat, memiliki tingkat spiritualitas yang tinggi dalam bidang tasawwuf,
haddad/).
dari Allah SWT. Di sini penulis akan menerakan salah satu mata rantai
keilmuan Sayyid Abdullah yang hingga sampai kepada Allah SWT. Penulis
berikut:
22
Allah ‘Azza wa Jalla
Alwi Muhammad
Abdullah Abdurrahman
Salim Ubaidullah
Aqil Abdurrahman
23
Sayyid Abdullah Al-Haddad adalah seorang da‟i yang menyampaikan
yang produktif, yang karya-karyanya tetap dipelajari orang sampai saat ini.
Banyak dari para penuntut ilmu yang datang untuk berguru kepadanya.
Haddad miliki pada saat usia yang sangat dini, ia dinobatkan oleh Allah SWT
berminat besar dalam mencari ilmu. Mereka ini tidak datang hanya dari
Hadlramaut tetapi juga datang dari luar Hadlramaut. Mereka datang dengan
abdullah-bin-alwi-al-haddad/).
akan keahliannya dalam berbagai ilmu agama. Bukan hanya kaum awam saja
24
yang membaca dan menggemarinya, akan tetapi sebagian ulama‟ pun
sebagai berikut:
dari dunia, kitab ini sangat cocok untuk menerangkan hati. Kitab ini
selesai ditulis oleh Sayyid Abdullah pada hari ahad sebelum waktu
163).
Abdullah berusia 26 tahun. Dan ditulis atas permintaan Habib Ahmad bin
25
Tentang kewajiban bagi seorang murid (orang yang mencari
Allah dan kehidupan akhirat) meliputi adab dan amal lahir dan batin.
itu ditulis sewaktu ia berkunjung ke Dau‟an pada tahun 1072 H. Kitab ini
)اإلٌَاٍّّح
Kitab ini Sayyid Abdullah tulis pada usia 45 tahun. Selesai ditulis
pada hari Ahad, 22 Sya‟ban tahun 1089 H. Kitab ini mendapat pujian
dari para ulama‟ karena isinya merupakan suatu ringkasan daripada kitab
dibaca oleh orang awam dan juga khawas (khusus). (Al-Badawi, 1994:
165).
26
6. Sabil al-Iddikar wa al-I’tibaar bima Yamurru bi al-Insan wa Yanqadhi
pada saat menulis kitab ini. Ada yang mengatakan pada ketika ia berusia
67 tahun (1110 H). dan ada yang mengatakan kitab ini diselesaikan pada
)اىعاٍح
tahun. Selesai ditulis pada jum‟at pagi 27 atau 28 Muharram tahun 1114
صىفٍّح
ّ )اىَسائو اى
Kitab ini selesai ditulis pada hari kamis, bulan Dzulqo‟dah tahun
1125 H. Usia Sayyid Abdullah pada waktu itu adalah 81 tahun. Kitab ini
)اىحنٍَّح
Terdiri dari 40 fasal. Kitab ini selesai ditulis pada 12 Shafar tahun
27
Selain itu, terdapat pula ucapan-ucapan dan ajaran-ajaran yang sempat
3. Wasilah al-‘Ibaad ila Zaad al-Ma’aad ()وسٍيح اىعثاد إىى ساد اىَعاد
Thohir Al-Haddad.
ً)اىعقىه واىفهى
Kitab ini dikumpulkan oleh muridnya Alwi bin Ahmad bin Hasan
spiritualitas yang tinggi pada kesufian Sayyid Abdullah. Dapat dilihat dari
bagi Sayyid Abdullah adalah ibadah, zuhud, akhlak, dan dzikir, suatu jalan
28
disusun, Ratib Al-Haddad inilah yang paling masyhur di kalangan ummat
Islam, khususnya di Indonesia. Ratib ini disusun oleh Sayyid Abdullah pada
permintaan salah seorang muridnya yang bernama `Amir dari keluarga Bani
Sa`ad yang tinggal di kota Syibam (salah satu kota di propinsi Hadlramaut).
Tujuan `Amir meminta Sayyid Abdullah untuk menyusun ratib ini adalah,
agar diadakan suatu wirid dan dzikir di kampungnya, supaya mereka dapat
mempertahankan dan menyelamatkan diri dari ajaran sesat yang ketika itu
`Amir sendiri, yaitu kota Syibam. Setelah mendapat izin dan ijazah dari
Sayyid Abdullah Al-Haddad, ratib ini pun kemudian mulai dibaca di masjid-
Isya`, dan pada bulan Ramadhan, ratib ini dibaca sebelum salat Isya` untuk
mengisi kesempitan waktu menunaikan salat tarawih, dan ini adalah waktu
mengamalkan ratib ini pun selamat dan tidak terpengaruh dari ajaran sesat
tersebut.
haji, Ratib Al-Haddad pun mulai dibaca, diamalkan di Makkah dan Madinah.
29
Ratib Al-Haddad dengan penuh keyakinan dan keikhlasan, niscaya dia akan
(http://majlismajlas.blogspot.com/2006/08/hikam-al-haddad-3.html)
Ketahuilah bahwa setiap ayat, do‟a, dan nama Allah SWT yang
disebutkan dalam ratib ini dipetik dari Al-Qur`an dan Hadis Nabi SAW.
Bilangan bacaan disetiap do‟a dibuat sebanyak tiga kali, karena itu adalah
bilangan ganjil (witir). Semua ini berdasarkan petunjuk Sayyid Abdullah Al-
kali, agar memudahkan pembacanya. Dzikir yang pendek ini jika selalu
dibaca secara istiqamah, maka lebih utama dari pada dzikir yang panjang
(http://www.darulmurtadza.com/2011/12/riwayat-hidup-imam-abdullah-bin-
alwi-al.html).
memiliki keutamaan, berakhlak, menjaga diri dari hal-hal yang bisa merusak
semakin dekat kepada Allah SWT. Lebih utamanya, beliau membahas tentang
30
Pokok isi kitab Risalatul Mu‟awanah terdiri dari 38 pembahasan
diantaranya yaitu:
1. Yakin.
2. Niat.
4. Memanfaatkan Waktu.
5. Zikir.
6. Tafakur.
8. Pelurusan Akidah.
11. Kebersihan.
13. I‟tikaf.
15. Zakat.
16. Puasa.
17. Haji.
19. Wara‟.
21. Adil.
31
22. Berbakti Kepada Kedua Orang Tua.
23. Silaturohmi.
26. Tobat.
27. Sabar.
28. Bersyukur.
29. Zuhud.
30. Tawakal.
Ke-32 bab di atas adalah pokok isi yang ada di dalam kitab Risalatul
atas dapat disimpulkan bahwa bidang ilmu yang ada dalam kitab Risalatul
Mu’awanah adalah bidang ilmu tasawwuf. Karena dari ke-38 bab di atas
semuanya berhubungan dengan amaliah yang bersifat lahir dan diatur dengan
kekuatan batin.
Risalatul mua’awanah
1. Keyakinan
iman yang sudah mendarah daging dan menyatu dalam hati, laksana
32
keraguan dan praduga tak akan mampu menghampaskannya, hingga
2. Niat
dasari dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah serta senantiasa
3. Muraqabah
setiap aktivitasmu dan hendaklah anda sadar bahwa allah selalu berada di
tak ada sesuatu yang rahasia dan samar. Makhluk sekecil apapun yang
ada dibumi dan langit tak akan pernah akan lepas dari pengawasan-Nya.
33
bicarakan baik engkau bersuara keras maupun pelan. Dimana saja engkau
berada Dia selalu bersamamu, dan Dialah Yang Maha Kuasa. Hendaklah
4. Mengisi Waktu
ibadah hingga tak ada waktu sedikit pun, baik siang maupun malam
pengaruh ini hanya bisa di rasakan oleh orang yang selalu bersungguh-
5. Zikir
dan jumlah yang telah ditentukan dan tak ada salahnya kita gunakan
34
adalahrukun tariqat, kunci hakikat, senjata murid dan pancaran sinar
6. Tafakur
kekuasaan Allah SWT) setiap siang dan malam sesuai dengan waktu
yang sudah kau tentukan baik satu jam atau beberapa jam. Waktu yang
terbaik untuk bertafakur ialah ditengah malam karena saat itulah saat
yang kosong dan bebas dari aktivitas dan mampu membawa dampak
dan Hadis karena keduanya adalah inti agama dan petunjuk jalan
yang lurus. Oleh karena itu barang siapa berpegang teguh pada
35
b. Bid‟ah
c. Ulama‟
8. Pelurusan Akidah
akidahmu yang sesuai dengan golongan yang selamat yang disebut ahlu
sunnah wal jama‟ah. Karena golongan ini selalu berpegang teguh dan
mengikuti para ulama yang agung dan berpegang teguh dalam ilmunya,
akidah yang jelas terhindar dari syubhat atau keraguan. Hal ini sesuai
36
Qawaidil „Aqaid pasal pertama dan ketiga dalam kitah Ihya‟ Ulumuddin.
Jika itu semua sudah engkau laksanakan, maka engkau akan mencapai
tempat yang paling dekat disisi Allah dan engkau pun akan diselimuti
2007: 83).
37
11. Kebersihan
menjadi pengikutnya yang sejati. Jika ingin masuk dalam golongan ash
engkau kerjakan amalan itu, karena mereka para sahabat tak akan
13. I‟tikaf
i‟tikaf, karena masjid adalah rumah Allah dan tempat yang paling
38
engkau berada didalam masjid, maka biasakanlah duduk dengan sopan
muliakan masjid dan jangan berbicara yang tak berfaedah apalagi yang
b. Shalat
39
mampu melakukan hal itu minimal ketika azan diserukan hendaklah
15. Zakat
engkau keluarkan dari harta pokok, ketika telah tiba waktunya tanpa ada
penundaan. Jika kewajiban ini engkau kerjakan dengan hati yang tulus
16. Puasa
sejajar dengan ibadah fardhu di bulan yang lain. Dan dalam bulan
15. Haji
mampu. Janganlah engkau tunda kesempatan baik itu, sebab bisa saja
meninggal dunia, maka kewajiban haji dan umrah itu tetap menjadi
40
16. Salat Istikharah,Nazar,Sumpah dan Saksi
a. Salat Istikharah
hal-hal yang penting seperti pergi jauh dan menikah dan jika
dua rekaat dengan niat salat istikharah lalu berdo‟alah dengan do‟a
b. Nadzar
melanggarnya.
2007: 133).
41
17. Wara‟
maksiat dan syubhat (perkara yang tidak diketahui halal dan haramnya).
beramal saleh maka ia tak akan terlepas dari penyakit batin dalam setiap
Karena hal itu merupakan sandi pokok agama dan karena itu pula Allah
19. Adil
dan umum. Plihara dan jaga mereka dengan seksama. Karena Allah akan
42
20. Berbakti Kepada Kedua Orang Tua
153).
21. Silaturahmi
paling dekat, kemudian yang lainnya, juga pada tetangga yang paling
43
kemaksiatan yang ia jalani tanpa ada tujuan lain, maka engkau benar-
benar termasuk dalam golongan orang yang cinta karena Allah dan benci
karena Allah. Sebaliknya, jika di dalam hatimu tidak ada rasa cinta
kepada ahli kebajikan karena kebaikan yang mereka kerjakan dan tidak
161).
rasa tulusmu yang ada pada ucapanmu dengan perasaan sebenarnya yang
24. Tobat
seorang hamba menuju jalan Allah SWT. Dan tobatpun merupakan dasar
dari setiap maqam di sisi Allah. Serta ia pun mencintai orang-orang yang
44
bertobat. Ketahilah bahwa suatu tobat tak akan sah jika tidak diikuti
2007: 193)
25. Sabar
harus kau miliki selama kamu hidup di dunia ini. Ia pun termasuk akhlak
dapat diraih dengan sukses bila ia sering mendekatkan diri kepada Allah.
26. Bersyukur
yang diberikan kepadamu secara lahir dan batin serta yang berhubungan
dengan agama dan duniamu. Ingatlah semua nikmat adalah dari Allah
kau jumlah dan kau hitung, apalagi kau sukuri dengan sempurna. Orang
yang fakir atau yang sakit parah seumpamanya mau berfikir, niscaya ia
27. Zuhud
45
sebagai tanda kewalian. Sebagaimana cinta keduniaan merupakan
menipu. Allah menerangkan bahwa dunia ibarat senda gurau dan main-
mereka tak akan terbuai kecuali orang-oarang yang bodoh dan dungu
28. Tawakal
barang siapa tawakal dan pasrah kepada Allah, maka ia kan akan
tauhid yang mantap dan sudah mendarah daging dalam hati dan
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, tak ada alasan
bagi setiap makhluk untuk tidak selalu bertawakal, bahkan Allah pun
Ta‟ala, karena kerelaan merupakan hasil dari mahabah dan makrifat yang
paling mulia. Orang yang cinta sudah sewajarnya rela dengan tindakan
46
Oleh karena itu wajib bagi dirimu wahai orang yang beriman
untuk tidak menantang Allah secara lahir dan batin atau dengan
yang berkaitan antara engkau dan Aku, hendaklah engkau selalu berdoa
235).
47
BAB III
AL-MU’AWANAH
kitab tersebut dapat digolongkan dalam corak praktis yang tetap berpegang
mulia dapat terwujud jika seseorang itu keyakinannya kuat. Pendapatnya ini
يقصر عملُو ِ ِ ِ
ُ وّل،العبد ّإّل بقدر يقينو
ُ يعملُ وّل،العمل ّإّل ابليقني
ُ ُّل يستطاع
.حّت ينق َ يقينُو
ّ
Artinya: ”Suatu amal tidak mampu diwujudkan, kecuali dengan yaqin.
Tidaklah seorang hamba mampu mengerjakan apapun, kecuali sesuai dengan
48
kadar yakinnya dan tidaklah amalnya terkurangi hingga keyakinannya
berkurang”. (Al-Haddad, 2010: 18).
dan diterapkan kepada para pelajar, agar mereka mengetahui dan bisa
sunnah dan haram. Dengan ilmu itu pula engkau mengetahui tata cara
Karena begitu besar peran ilmu maka di wajibkan menuntut ilmu dan
kesuksesan dunia dan akhirat. Ketahuilah orang yang beribadah tanpa ilmu
penulis kelompokkan menjadi tiga skala besar. Pertama: Menutut Ilmu karena
lingkungan.
49
Artinya: “Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala
sesuatu”. (Q.S. Al-Ikhlas: 2). (http//www.Al-Quran-digital.com).
Sebagai yang Maha Agung dan yang Maha Tinggi Dialah yang
wajib disembah dan ditaati oleh segenap manusia. Dalam diri manusia
hanya ada kewajiban beribadah kepada Allah SWT, hal ini sesuai dengan
Artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdi kepada-Ku”. (Q.S. Adz-Dzaariyaat: 56).
(http//www.Al-Quran-digital.com).
pelajar tentang ilmu kepada Allah SWT, sikap yang harus ditanamkan
antara lain:
laranganNya.
ِ
حّت ّل
َّ بل َ إليك ممَّا
ْ ،ُسواه َ َّ يصري سبحانَوُ أح
َ حّتّ وعليك ابحل ِّ ِِف هللا
َ
ُحمبوب ّإّل ّإإه
ٌ لك
َ يصري
َ
Artinya: “Dan wajib bagimu cinta kepada Allah, sehingga Allah
SWT menjadi lebih kamu cintai daripada yang lain. Bahkan kamu
50
tidak mencintai sesuatu apapun, kecuali cinta kepadaNya”. (Al-
Haddad, 2010: 146).
Allah SWT adalah merupakan buah dari rasa cinta dan ma‟rifat
kepadaNya.
kepada Allah SWT. Karena kedua sikap itu adalah merupakan buah
ِ اف
ِ مثرت اليق
ني ِ إّنما ِمن أشر ِ ِ وعليك ابإل ثا ِر ِمن
ْ ّ ،الرجاء واخلوف
ّ َ َ
Artinya: “dan wajib bagimu memperbanyak berharap dan takut
(kepada Allah) karena sesungguhnya keduanya adalah buah yakin
yang paling mulia ”. (Al-Haddad, 2010: 129).
diberi akal dan juga nafsu. Apabila dia mampu menggunakan akalnya
51
dengan baik, maka derajadnya bisa melebihi makhluk Allah yang tidak
bisa turun di bawah hewan. Oleh sebab itu, setiap individu harus dibekali
pelajar tentang ilmu kepada diri sendiri, sikap yang harus ditanamkan
antara lain:
ridlaNya.
selalu mawas diri, maka seseorang akan bisa taat kepada Allah SWT.
52
sebab ia selalu merasa diawasi olehNya, dan sikap inilah yang
agama.
dosa baik besar maupun kecil. Dengan selalu bertobat dari segala
53
dosa walaupun itu dosa yang kecil, maka orang itu kelak akan
memperbaiki diri.
ٍ ِِ
،ظاىرا أو اب نًا
ً ،بريا ً سواءٌ ا َن، وعليك ابلتّوب م ْن ِّل ذن
ً غريا أو َ
ِ ِ ِ
،ادلقامات أساس مجي ِع ُ إ ّن التّوب َ ّأو ُل قَ َدٍم ي ُعها
ُ وىي،العبد ِف ريق هللا
.ابني
َ وهللاُ ُّ التّ ّو
Artinya: “Dan wajib bagimu bertaubat dari semua dosa, yaitu
bertaubat baik dari dosa kecil maupun besar, baik dhohir ataupun
bathin, karena taubat merupakan langkah pertama seorang hamba
yang hendak menapakkan kakinya di jalan Allah. Taubat pun
merupakan pondasi dari seluruh maqom (tingkatan) karena Allah
mencintai orang-orang yang bertaubat”. (Al-Haddad, 2010: 127).
ّ ِمادمت ِف ىذه
،الدا ِر ْ ُلك منو
َ وّلبد ُ إنّو،ابلص ِرب
َّ ،مالك األم ِر ّ وعليك
َ
.ِ ائل الع يم
ِ األخالق الكرمي ِ والف
ِ وىو من
Artinya: “Dan wajib bagimu bersabar, karena sabar itu merupakan
pusat penentu segala permasalahan, dan hal itu harus kamu lakukan
sepanjang hidup di dunia ini, ia pun termasuk dari akhlakul karimah
serta terdapat beberapa keutamaan”. (Al-Haddad, 2010: 133).
54
baik hal itu yang ia rasa enak maupun yang tidak enak untuknya.
kepada Tuhannya.
55
adalah termasuk suatu kewajiban bagi setiap anak. Jangan
ِ ِ ِ
ّ إنّوُ م ْن أوج ِ الواجبات؛،برب الوالدي ِن
ُ إنّو،وإإ َك وعقوقهم ِ َ
ّ وعليك
من أ ِرب الكبائ ِر
ْ
Artinya: “Dan wajib bagimu berbakti kepada kedua orang tua,
karena hal itu merupakan yang paling wajib diantara perkara
wajib yang lain, takutlah kamu durhaka kepada keduannya,
karena hal itu merupakan dosa yang paling besar diantara dosa-
dosa besar yang lainnya”. (Al-Haddad, 2010: 103).
2) Menyayangi saudara
56
perkataan yang tidak dihalalkan (dilarang) serta mendengarkan
perkataan yang haram didengarkan. Jika kamu ingin
mengucapkan suatu perkataan, maka hendaklah ditata terlebih
dahulu dan susunlah dengan kalimat yang benar”. (Al-Haddad,
2010: 63).
Bersikap adil pada diri sendiri dan pada orang lain ini,
lain.
57
عليو ِ
ِ إنّو القط الّذي،ابدلعروف والنّه ِي عن ادلنك ِر وعليك ابألم ِر
ُ ُ َ
ادلرسلني
َ أرسل َ وألجلِو،الدي ِن
َ أنزل هللاُ الكت َ و ّ مدار أم ِر
ُ
Artinya: “Dan wajib bagimu menyerukan kebaikan dan
mencegah kemungkaran, karena ini merupakan pusat perputaran
sendi-sendi agama. Karena itu pula Allah menurunkan Al-
Qur‟an dan mengutus para Rasul”.(Al-Haddad, 2010: 97).
termasuk hal yang diperintahkan oleh Allah SWT, dan hal yang
58
2) Selalu bersikap tawadlu‟
ِ
َ إ ّن هللا،كرب ّ ّوإإ َك والت
ّ ،ادلسمنني
َ أخالق من
ْ ُ إنّو،وعليك ابلتّواض ِع
َ
.ُوضعوُ هللا
َ وم ْن تكبّ َر
َ ،ُاضع ر َعوُ هللا
َ وم ْن تو
َ ين؛
َ ادلتكرب
ّ ُّ ّل
Artinya: “Dan wajib bagimu bersikap tawadlu‟, karena sikap ini
adalah perilaku orang-orang mukmin, dan takutlah kamu
berbuat takabbur (sombong), karena sesungguhnya Allah SWT
tidak menyukai orang-orang yang sombong. Sebab, barangsiapa
bersikap merendahkan diri, Allah SWT akan mengangkatnya,
barangsiapa bersikap sombong, Allah akan merendahkannya”.
(Al-Haddad, 2010: 122).
bahwa konsep adalah Gambaran mental dari obyek, proses, atau apapun yang
ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal
melainkan secara aktif dan kreatif. Dalam proses penerimaan konsep oleh
manusia ini, terjadi hubungan dialektis antara roh objektif dengan roh
subjektif. Artinya roh objektif akan berkembang manakala roh didukung oleh
59
berpedoman pada roh objektif yang diposisikan sebagai cita-cita yang harus
yang ingin dicapai. Secara dinamis, nilai dipelajari dari produk sosial dan
standar konseptual yang relatif stabil yang secara eksplisit atau implisit
konsep dipandang sebagai nilai, dalam arti memberi nilai atau timbangan (to
disukai”. Artinya, tidak setiap yang diingini seseorang mesti disukai atau
tentang kebutuhan biologis atau diri atau tuntutan fisik. Keinginan tidak mesti
selalu berada pada taraf hal yang diterima atau diingini secara sosial. Untuk
60
yang lebih tinggi daripada sekedar kesenangan fisik. Artinya, nilai pendidikan
pada taraf individu dan “apa yang disukai” atau “apa yang dicintai” pada taraf
emosi pada satu sisi dan keinginan yang didasarkan atas akal pada sisi yang
membawa dua pembagian lain tentang konsep ilmu, yaitu nilai instrumental
(instrumental value) dan nilai intrinsik (intrinsic value). Nilai yang pertama
Dengan kata lain, sesuatu itu bernilai karena berguna bagi hal tertentu atau
dipersiapkan untuk itu. Yang kedua, sesuatu itu baik bukan hanya karena
sesuatu itu baikuntuk mencapai tujuan tertentu, melainkan karena sesuatu itu
sendiri baik. Dengan kata lain, nilai baik sesuatu itu tidak tergantung pada
selainnya, tetapi lahir dari karakteristik asli yang ada di dalam dirinya. Nilai
Ambillah contoh bangku dan laci siswa di dalam kelas. Nilai laci itu lahir dari
fungsi aslinya bagi siswa, yang tidak dapat diganti oleh sesuatu yang lain.
Dengan kata lain, nilai laci itu berada pada taraf objektif, bukan penghargaan
61
Sebagian pendidik memandang konsep ilmu dapat diperoleh dengan
menghimpun dua bentuk nilai di atas secara simultan; artinya, nilai intrinsik
sesuai dengan taraf keinginan dan jenis situasi. Akan tetapi, sekelompok
sama sekali dualisme tersebut, karena dua bentuk nilai tersebut benar-benar
yang didasarkan atas keinginan yang berhubungan dengan indra atau emosi.
Demikian pula nilai yang memiliki banyak aspek dan berlangsung terus-
menerus lebih utama ketimbang nilai yang memiliki aspek terbatas dan
dengan ilmu, maka ilmu harus ada sebelum perkataan dan perbuatan, karena
ilmu merupakan pembenar niat, sedangkan amal tidak akan di terima kecuali
Dalam pengertian lain “Ilmu itu modal, tak punya ilmu keuntungan
apa yang bisa didapat, ilmu adalah kunci untuk membuka pintu kebaikan
62
Berdasarkan beberapa definisi tentang pengertian ilmu di atas dapat
manusia karena dengan ilmu semua keperluan dan kebutuhan manusia bisa
terpenuhi secara lebih cepat dan lebih mudah baik secara lisan (perkataan),
maupun berupa perbuatan (anggota badan), tanpa ilmu kesuksesan tak pernah
bernapas.(https://idauniq.wordpress.com/2012/07/12/pengertian-ilmu/).
Ternyata orang yang berilmu itu muliya dan dilahirkan oleh orang tua
langkah-langkah tersebut yaitu Etika atau tata cara dalam menuntut ilmu,
manfaat ilmu tersebut dan tujuan menuntut ilmu. Dan penulis ingin
pelajar tentang menuntut ilmu, sikap yang harus ditanamkan antara lain:
63
Dengan bekal keyakinan yang kuat, maka seseorang akan merasa
tenang, dan selalu bercita-cita untuk bisa selalu taat kepadaNya, serta
selalu mawas diri, maka seseorang akan bisa taat kepada Allah SWT.
sebab ia selalu merasa diawasi olehNya, dan sikap inilah yang dinamakan
selalu bersikap wira‟i, maka berarti mereka tetap dalam naungan para
ketidak sungguhan menghadapi hal itu. Barang siapa yang tidak pernah
selalu bersikap taqwa segala perintah Allah yang Maha Tinggi dan Maha
64
terangan,maka tidak sempurna Taqwa kecuali dengan mengosongkan
jalan seseorang yang menempuhnya akan terpetunjuk dan tali yang kuat
hamba-Nya.
dan harta benda,sebab menjaga hak Allah berarti melakukan perintah dan
65
murah(kharisma) kecuali ketaqwaan,jauh dari tamak dan ridha dengan
apa yang dibagi Allah,tiada melihat apa yang ada di tangan manusia.
Sikap ini harus ditanamkan pada para pelajar. Karena dengan selalu
66
10. Selalu bersikap berjiwa besar
selalu bersikap berjiwa besar agar sifat yang menempatkan manusia pada
dari Allah.
selalu bersikap adil agar seimbang pada semua urusan dan sesuai dengan
syariat.Adil ada 2 macam yaitu adil pada dirinya sendiri dan berjalan
dijalur yang istiqomah dan adil kepada orang lain. Adapun adil kepada
orang lain dibagi menjadi tiga yaitu: adil raja kepada rakyaat lewat
akan haknya, adil rakyat pada sultan (pemimpin), murid pada guru, anak
pada ayah yaitu dengan taat secara ikhlas dan tulus, adil manusia sesama
4. Di tinggikan derajatnya
67
5. Dimudahkan jalan menuju surga
6. Menjadi pandai
7. Pengetahuannya luas
8. Mendapatkan gelar
1. Betulkan niat untuk menuntut ilmu maksutnya adalah Niat sangat penting
2. Untuk beramal tujuan kedua kita menuntut ilmu adalah tak lain dan tak
memukaddimahkan ilmu itu dari amalan. Ilmu dan amal itu memang
tidak dapat dipisahkan diibaratkan aur dengan tebing, Isi dengan kuku
dan sebagainya.
lebih baik. Sebagai contoh, dengan ilmu, solat kita bertambah khusyuk,
68
setiap ibadah yang dilaksanakan bertambah sempurna, kemajuan negara
69
BAB IV
berbagai alasan, tujuan, dan latar belakang. Ia mengatakan bahwa alasan yang
agung, perintah Allah SWT dan Rasul-Nya, dan berusaha meraih janji yang
mulia yaitu untuk memperoleh janji yang benar (al Wa’ddu al Shaadiqu)
yang dijanjikan bagi mereka yang menyeru kepada jalan kebaikan dan
Selain dengan alasan itu semua, memang juga karena masyarakat yang
hidup pada masa itu, sedang dalam kondisi minus akhlak, banyak kerajaan
menyebabkan satu sama lain dari mereka berbuat hal-hal yang diluar tuntunan
(http://anneahira.com/sejarah-kerajaan-turki-usmani.html).
70
keagamaan yang baik. Sebab ia mengetahui, masih adanya keinginan-
nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat
oleh Allah SWT. Sesungguhnya Allah SWT Maha Pengampun lagi Maha
hamba yang mengaku akan kekurangan dan kelalaian, yang berharap akan
baik yang bersifat formal maupun informal yang didasarkan pada ajaran
pendidikan tentang ilmu dan moral yang bagaimana yang seharusnya dimiliki
71
Ada banyak cara yang dapat dilakukan dalam menanamkan nilai-nilai
dengan akhlak-akhlak dan ilmu seorang yang tinggi derajatnya di sisi Sang
Penciptanya.
berbagai ragam model yang berbeda-beda. Model dasar yang digunakan oleh
menuntut ilmu meliputi dua aspek. Pertama: Aspek perbuatan yang dilakukan
menuntut ilmu dalam pembahasan ini adalah tujuan yang ingin dicapai
bagus. Apa yang akan dicapai dalam menuntut ilmu tidak berbeda dengan
tujuan pendidikan Islam itu sendiri. Tujuan tertinggi agama dan ilmu ialah
72
Tujuan dari menuntut ilmu dalam Islam adalah untuk mewujudkan
dan perbuatan, mulia dalam berbicara dan perbuatan, mulia dalam tingkah
laku dan perangai, bersifat bijaksana, sempurna, sopan dan beradab, ikhlas
dan suci, dan yang paling inti sebagaimana dikatakan oleh Sayyid Abdullah
bersikap menuju jalan akhirat, yaitu taat kepada Allah SWT atas segala apa
menuntut ilmu adalah untuk terbinanya ilmu yang manfaat dan mulia
tercipta suatu kondisi yang kuat yang tertanam dalam bathin, untuk selalu
cenderung/condong kepada hal-hal yang baik dan mulia dimata manusia dan
Tuhan. Selain itu juga dengan melalui amalan-amalan yang yang dilakukan
73
Diantara contoh pelatihan-pelatihan yang diajarkan atau diberikan
oleh Al-Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-Haddad dalam kitab
ٍ
:سباب سن
ُ اليقني و ُ ويقوى
استماع
ِ العبد بقلبِو وأذنِو إإُ أن يصغَي،ادلدار ُ وىو األ ُل والذي عليو:منها
ِ ربإئِو وانفر ِاده
ابخللق ِ ِ ِ ِ
َ اآلإت واألخبا ِر الدَّال عل جالل هللا تعاإ و مالو وع متو و
ِ ِ
ِ ِِ ِ ِ ِ
السلطان والقه ِر وعل و،واألم ِر
وما
َ وما أيّ ُدوا بو م َن ادلعجزات َ الر ُس ِل و ماذلم ُّ دق
ِ اليوم اآلخ ِر ِمن إاثب ِ احملسنِني ومعاقب ِ العقوابت وما ورد يف ِ ِ حل
مبعانديهم ِم ْن أنو ِاع
َْ ْ َ َ َّ
ني اإلشارةُ بقولِو ِ ون ى َذا األم ِر ا ياً يف إ ادةِ اليق ِ ادلسيئِني؛ وإإ
َْ
. )اآلي(:تعاإ
ِ ات و ِ السماو ِ ني اّلعتبا ِر يف ِ السب الثّاين أن ين ر بع
ُبث هللا
َّ وما
َ ،األرض َّ ملكوت َ ُ ّ
اليقني اإلشارةُ بقولِو ِ ِ ِ
َ وبدائ ِع ادلكوانت؛ وإإ إ ادتو،يهما م ْن عجائ ِ ادلصنوعات
ِ
.)( :تعاإ
ذلك
َ ويشمر يف
َّ ًمن ِبو ظاىراً واب نا َ يعمل عل مقت َ َما َ الث أن ُ ّالسب ُ الث ّ
ِ ِ
:ك؛ وإإ إ ادتو اإلشارةُ بقولو تعاإ ِ
َ يما ىنَال َ َ بذل اّلستطاع ُ ُوي
.)(
Artinya: “Dan yakin akan menjadi kuat dengan beberapa sebab diantaranya:
1) Hendaknya hamba Allah mencurahkan segala perhatiannya dan hatinya
dan memperhatikan dengan telinganya untuk mendengarkan ayat dan
hadis yang menunjukkan kebesaran Allah „Azza wa Jalla dan
kesempurnaanNya, dan keagunganNya, dan kekuasaanNya dan
kesendirianNyadalam mengatur urusan semua makhluk,dan
kekuasanNya, serta memperhatikan akan kebenaran para Rasul As. Dan
kesempurnaan mereka, dan terhadap apa-apa yang menguatakan risalah
mereka dari beberpapa mukjizat, demikian juga memperhatikan mereka
yang mendustakan Rasul hingga mereka mendapat siksa dari Allah,dan
memperhatikan dengan segenap hatinya apa yang akan datang kelak di
hari akhirat berupa pahala yang bagus dari Allah yang dijanjikan bagi
hambanya yang beriman dan berbuat kebajikan, demikian juga siksa
74
yang akan dihadapi orang-orang yang berbuat maksiat. Firman Allah:
“Apakah belum cukup sesungguhnya Kami turunkan kepada kamu Al-
Kitab yang dibacakan kepada mereka”.
2) Hendaklah engkau melihat dengan i‟tibar pada kerajaan langit dan bumi
dan apa yang diciptakan Allah dari ciptan-ciptaan yang sangat ajaib. Dan
memperhatikan permulaan adanya segala yang diciptakan. Firman Allah:
“Dan akan Aku perlihatkan kepada mereka ayat-ayatKu di alam raya dan
juga pada diri mereka hingga tampak jelas bahwasanya Allah Maha
Benar”.
3) Hendaklah mengamalkan apa saja yang sesuai dengan keimanannya lahir
bathin dan memperlihatkan ketaatan kepada Allah Azza Wa Jalla. Firman
Allah: “Dan bagi orang-orang yang bersungguh-sungguh mencariKu
niscaya akan Aku tunjukkan jalanKu”. (Al-Haddad, 2010: 16-17).
(pelajar) adalah merupakan tanggung jawab semua guru. Oleh karena itu,
pembinaannya pun harus oleh semua guru. Dengan demikian, kurang tepat
kalau dikatakan bahwa mendidik para siswa agar memiliki ilmu luhur hanya
tanggung jawab guru mata pelajaran tertentu, misalnya guru PPKn atau guru
untuk mengajarkan (pelajaran akhlak) adalah para guru yang relevan dengan
karena mereka menganggap guru adalah sumber dari segala ilmu, mereka
beranggapan bahwa guru itu mengetahui segalanya tentang ilmu, mereka juga
selalu mempercayai apa saja yang dikatakan oleh seorang guru. Dan mereka
Peran guru dalam menuntut ilmu, yang terdapat pada uraian kitab
75
1. Memotivasi mereka supaya mereka mau melakukan suatu kegiatan yang
penting bagi mereka karena ilmu yang baik itu merupakan pusat dari
dari Al-Qur‟an ataupun dari Al-Hadits) dan ‘aqli(dalil dari keadaan yang
bisa diterima oleh akal), yang berisi tuntutan, hikmah dan balasan bagi
orang yang berilmu. Supaya mereka merasa mantap dan antusias dalam
menjalankannya.
dan segala sesuatu yang dituntut oleh syara‟, yang meliputi tentang
kita ambil dari kitab Risalatul Mu’awanah dan dapat diterapkan kepada para
pelajar sekarang, untuk menata kehidupan mereka yang saat ini sedang dalam
kemerosotan moral.
76
Menuntut ilmu yang ada pada kitab Risalatul Mu’awanah sangatlah
tentang menuntut ilmu sangat komplit disertai dengan contoh dan dalil-
menjadi orang yang cerdas hati dan fikirannya serta menjadi lebih kuatdalam
tiga subtansi besar yaitu ilmu terhadap Allah SWT, ilmuterhadap diri sendiri
dan ilmu terhadap lingkungan, antara lain dapat penulis uraikan sebagai
berikut:
Artinya: “Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala
sesuatu”. (Q.S. Al-Ikhlas: 2). (http//www.Al-Quran-digital.com).
Sebagai yang Maha Agung dan yang Maha Tinggi Dialah yang
wajib disembah dan ditaati oleh segenap manusia. Dalam diri manusia
hanya ada kewajiban beribadah kepada Allah SWT, hal ini sesuai dengan
77
Artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdi kepada-Ku”. (Q.S. Adz-Dzaariyaat: 56).
(http//www.Al-Quran-digital.com).
pelajar tentang ilmu kepada Allah SWT, sikap yang harus ditanamkan
antara lain:
laranganNya.
ِ
حّت ّل
َّ بل َ إليك ممَّا
ْ ،ُسواه َ َّ يصري سبحانَوُ أح
َ حّتّ وعليك ابحل ِّ ِِف هللا
َ
ُحمبوب ّإّل ّإإه
ٌ لك
َ يصري
َ
Artinya: “Dan wajib bagimu cinta kepada Allah, sehingga Allah
SWT menjadi lebih kamu cintai daripada yang lain. Bahkan kamu
tidak mencintai sesuatu apapun, kecuali cinta kepadaNya”. (Al-
Haddad, 2010: 146).
Allah SWT adalah merupakan buah dari rasa cinta dan ma‟rifat
kepadaNya.
78
ِ الرضا ابلق ِاء من،هللا
ِ أشرف مثر
،ِ ات احملبّ ِ وادلعر ِ
َ ّ ِ ضا بق اء َ ابلر
ّ وعليك
َ
ِ ومن ِ
مرا ً لفعل حمبوبِو
ِّ حلوا ان أو ِ َ شأن احمل ِّ أ ْن
يرض ْ
Artinya: “Dan wajib bagimu rela dengan ketetapan Allah, karena
rela dengan keputusan Allah merupakan buah rasa cinta dan
ma‟rifat. Sedangkan diantara sikap orang yang cinta itu sendiri
adalah rela terhadap perilaku yang ia cintai (Allah)”. (Al-Haddad,
2010: 148).
kepada Allah SWT. Karena kedua sikap itu adalah merupakan buah
ِ اف
ِ مثرت اليق
ني ِ إّنما ِمن أشر ِ ِ وعليك ابإل ثا ِر ِمن
ْ ّ ،الرجاء واخلوف
ّ َ َ
Artinya: “dan wajib bagimu memperbanyak berharap dan takut
(kepada Allah) karena sesungguhnya keduanya adalah buah yakin
yang paling mulia ”. (Al-Haddad, 2010: 129).
diberi akal dan juga nafsu. Apabila dia mampu menggunakan akalnya
dengan baik, maka derajadnya bisa melebihi makhluk Allah yang tidak
bisa turun di bawah hewan. Oleh sebab itu, setiap individu harus dibekali
79
Dalam hubungannya dengan pendidikan menuntut ilmupada para
pelajar tentang ilmu kepada diri sendiri, sikap yang harus ditanamkan
antara lain:
ridlaNya.
selalu mawas diri, maka seseorang akan bisa taat kepada Allah SWT.
80
hatimu atau kehendakmu, dan seluruh keberadaanmu senantiasa
merasakan kedekatanmu dengan Allah SWT”.(Al-Haddad, 2010:
22).
agama.
ِ الدي ِن والّذي
عليو ّ مالك
ُ ع ِ ّ مات وِ وعليك ابلورِع عن احملر
َ إ ّن الور،الشبهات ّ َ
.العاملني ِ
العلماء ادلدار عند
َ ُ
Artinya: “Dan wajib bagimu wira‟i (menjauhi) dari hal-hal yang
haram dan syubhat. Karena wira‟i merupakan inti agama, dan orang-
orang yang berada di kawasan itu, adalah orang yang di antara
bimbingan ulama‟”.(Al-Haddad, 2010: 90).
dosa baik besar maupun kecil. Dengan selalu bertobat dari segala
dosa walaupun itu dosa yang kecil, maka orang itu kelak akan
memperbaiki diri.
81
ٍ ِِ
،ظاىرا أو اب نًا
ً ،بريا ً سواءٌ ا َن، وعليك ابلتّوب م ْن ِّل ذن
ً غريا أو َ
ِ ِ ِ
،ادلقامات أساس مجي ِع ُ إ ّن التّوب َ ّأو ُل قَ َدٍم ي ُعها
ُ وىي،العبد ِف ريق هللا
.ابني
َ وهللاُ ُّ التّ ّو
Artinya: “Dan wajib bagimu bertaubat dari semua dosa, yaitu
bertaubat baik dari dosa kecil maupun besar, baik dhohir ataupun
bathin, karena taubat merupakan langkah pertama seorang hamba
yang hendak menapakkan kakinya di jalan Allah. Taubat pun
merupakan pondasi dari seluruh maqom (tingkatan) karena Allah
mencintai orang-orang yang bertaubat”. (Al-Haddad, 2010: 127).
ّ ِمادمت ِف ىذه
،الدا ِر ْ ُلك منو
َ وّلبد ُ إنّو،ابلص ِرب
َّ ،مالك األم ِر ّ وعليك
َ
.ِ ائل الع يم
ِ األخالق الكرمي ِ والف
ِ وىو من
Artinya: “Dan wajib bagimu bersabar, karena sabar itu merupakan
pusat penentu segala permasalahan, dan hal itu harus kamu lakukan
sepanjang hidup di dunia ini, ia pun termasuk dari akhlakul karimah
serta terdapat beberapa keutamaan”. (Al-Haddad, 2010: 133).
baik hal itu yang ia rasa enak maupun yang tidak enak untuknya.
kepada Tuhannya.
82
ّ إ ّن َم ْن توّ َل عل هللاِ َفاهُ وأعانَو،وعليك ابلتّوّ ِل عل هللاِ تعاإ
وتوّله َ
.أوّله
َو
Artinya: “Dan wajib bagimu (berserah diri) kepada Allah SWT,
karena sesungguhnya orang yang berserah diri kepada Allah, maka
ia akan diberi kecukupan, ditolong , dilindungi serta diutamakan oleh
Allah”. (Al-Haddad, 2010: 143).
83
ِ ِ ِ
ّ إنّوُ م ْن أوج ِ الواجبات؛،برب الوالدي ِن
ُ إنّو،وإإ َك وعقوقهم ِ َ
ّ وعليك
من أ ِرب الكبائ ِر
ْ
Artinya: “Dan wajib bagimu berbakti kepada kedua orang tua,
karena hal itu merupakan yang paling wajib diantara perkara
wajib yang lain, takutlah kamu durhaka kepada keduannya,
karena hal itu merupakan dosa yang paling besar diantara dosa-
dosa besar yang lainnya”. (Al-Haddad, 2010: 103).
2) Menyayangi saudara
84
b. Ilmu terhadap lingkungan sekolah
sekolah.
ِ
إنّوُ القط ُ الّذي،ابدلعروف والنّه ِي عن ادلنك ِر وعليك ابألم ِر
َ
ادلرسلني
َ أرسل
َ أنزل هللاُ الكت َ وَ وألجلِو،مدار أم ِر ال ّدي ِن ِ
ُ عليو
85
Artinya: “Dan wajib bagimu menyerukan kebaikan dan
mencegah kemungkaran, karena ini merupakan pusat
perputaran sendi-sendi agama. Karena itu pula Allah
menurunkan Al-Qur‟an dan mengutus para Rasul”.(Al-
Haddad, 2010: 97).
harmonis.
86
b. Selalu bersikap tawadlu‟
ِ
َ إ ّن هللا،كرب ّ ّوإإ َك والت
ّ ،ادلسمنني
َ أخالق من
ْ ُ إنّو،وعليك ابلتّواض ِع
َ
.ُوضعوُ هللا
َ وم ْن تكبّ َر
َ ،ُاضع ر َعوُ هللا
َ وم ْن تو
َ ين؛
َ ادلتكرب
ّ ُّ ّل
Artinya: “Dan wajib bagimu bersikap tawadlu‟, karena sikap
ini adalah perilaku orang-orang mukmin, dan takutlah kamu
berbuat takabbur (sombong), karena sesungguhnya Allah
SWT tidak menyukai orang-orang yang sombong. Sebab,
barangsiapa bersikap merendahkan diri, Allah SWT akan
mengangkatnya, barangsiapa bersikap sombong, Allah akan
merendahkannya”. (Al-Haddad, 2010: 122).
87
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
mendarah daging dan menyatu dalam hati, laksana sebuah gunung yang
setiap aktivitasmu dan hendaklah anda sadar bahwa allah selalu berada di
dekatmu.
konsep oleh manusia tidak dilakukan secara pasif melainkan secara aktif
dan kreatif. Dalam proses penerimaan konsep oleh manusia ini, terjadi
hubungan dialektis antara roh objektif dengan roh subjektif. Artinya roh
88
pada roh objektif yang diposisikan sebagai cita-cita yang harus dicapai.
(Asrori, 2008:153).
sesuatu yang ingin dicapai. Secara dinamis, nilai dipelajari dari produk
psikologisnnya.
89
b. Ilmu terhadap diri sendiri
selalubersikap tawadlu‟.
B. Saran
bahwa bagi kaum akademisi sudah tentu menjadi sebuah khazanah keislaman
90
yang perlu direspons secara positif melalui kegiatan-kegiatan ilmiah, salah
Untuk itu, ada beberapa hal dari hasil penelitian ini yang patut untuk
dalam bahasa yang lugas dan singkat serta suguhan contoh yang rill
nyata.
C. Implikasi Penelitian
masyarakat:
91
1. Menuntut ilmu yang berfungsi untuk memperkokoh daya-daya positif
yang berkiblat kepada satu arah yakni Al-Qur'an dan Rasulullah sendiri
umat Islam ditinjau dari sudut menuntut ilmu walaupun relatif sukses,
dalam dataran teknisi namun juga secara esensial konsep kitab Risalatul
Mu’awanah.
implikasi dari konsep menuntut ilmu dalam kitab Risalatul Mu’awanah tidak
peserta didik.
92
D. Kata Penutup
manfaat bagi penulis khususnya, dan para pembaca pada umumnya. Dan
manfaat dengan skripsi ini, serta memberikan segala hal yang diangan-
93
DAFTAR PUSTAKA
Al-Jazairi, Abu Bakar Jabir. Tt. Minhajul Muslim. Terjemah oleh Mustofa aini,
Amir Hamzah Fachrudin, Kholif Mutaqin. Malang: PT. Megatama
Sofwa Pressindo.
Al-Ghamidi, Abdullah. 2011. Cara Mengajar (Anak/ Murid) Ala Luqman Al-
Hakim. Terjemah oleh Imam Khoiri. Jakarta Selatan: Sabil.
Darajat, Zakiyah. 1996. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Munzier dan Ali, Heri Noer. 2008. Watak Pendidikan Islam. Jakarta Utara:
Friska Agung Insani.
Samarqandi, Abu Laits. Tanbihul Ghafilin. 2010. Lebanon: Dar Al-Ghad Al-
Jadid.
Siroj, Zaenuri dan Al-Arif, Adib. 2009. Hebatnya Akhlak di atas Ilmu dan
Tahta Jilid 1 . Surabaya: Bintang Books.
http//www.al-quran-digital.com
http//www.maktabahsamilah.com
http://anneahira.com/sejarah-kerajaan-turki-usmani.html
http://majlismajlas.blogspot.com/2006/08/hikam-al-haddad-3.html
http://www.alhawi.net/riwayat.htm
https://id.wikipedia.org/wiki/Abdullah_bin_Alawi_al-Haddad
http://nurulmusthofabintaro.blogspot.com/2011/03/manaqib-al-habib abdullah
bin-alwi-bin.html