Anda di halaman 1dari 168

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

DALAM PROGRAM ADIWIYATA DI SD MUHAMMADIYAH KLECO


KOTAGEDE YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam

Disusun Oleh :

SITI ANISAH
NIM: 12480004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2017
HALAMAN MOTTO

ُ ‫اْل ٌْ َما ِن ( َر َوايُ ا ْلبُ َخا ِر‬


)‫ي‬ ْ ‫ش‬
ِ ْ ‫ط ُر‬ َ ‫الطَ ُه ْى ُر‬

“Kebersihan sebagian dari Iman”. (H.R. Buchori)

‫ْض الَّ ِذي َع ِملُىا‬ ِ َّ‫ت أَ ْي ِدي الن‬


َ ‫اس لِيُ ِذيقَهُ ْم َبع‬ ْ َ‫ظَهَ َر ْالفَ َسا ُد فِي ْالبَ ِّر َو ْال َبحْ ِر بِ َما َك َسب‬
َ‫لَ َعلَّهُ ْم يَرْ ِجعُىن‬

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan


tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari
(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (Q.S Ar
Rum:41)1

1
Emang Sudrajat HM, Syatibi AH, Abdul Aziz Sidqi, Al Qur’an Tajwid dan Terjemahnya
Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Hadits Sahih, (Bogor: Syamul Qur’an, 2007), hlm. 408-
409

v
PERSEMBAHAN

Skripsi ini Kupersembahkan untuk


Almamaterku Tercinta

Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah


Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

vi
KATA PENGANTAR

ّ ‫بِس ِْم‬
‫ّللاَ الرَّحْ م ِه ال َّر ِح ْي ِم‬

ِ‫سٍِّ ِدوَا َو َم ْىلَىَا ُم َح َم ِد ْب ِه َع ْب ِد ِ َلِل‬ ُ ‫سالَ ُم َعلَى َر‬


َ ،ِ‫س ْى ِل هللا‬ َ ‫ َوال‬، ِ‫اَ ْل َح ْم ُد لِل‬
َ ‫صالَةُ َوال‬

ْ‫ش َه ُد أَن‬
ْ َ‫ أ‬،ًَُ‫ص ْحبِ ًِ َو َمهْ تَبِ َعًُ َو َم َىال‬
َ ‫َو َعلَى آلِ ًِ َو‬

.ُ‫س ْىلًُُ ْلَ وَبِ ًَ بَ ْع َدي‬ َ َ‫ش َه ُد أَن‬


ُ ‫سٍِّ َدوَا ُم َح َمدًا َع ْب ُديُ َو َر‬ ْ َ‫ َوأ‬،ًَُ‫ش ِر ٌْ َك ل‬
َ َ‫ْلَ إِلًََ إِْلَ هللاُ َو ْح َديُ ْل‬

Puji beserta syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan banyak sekali nikmat, mulai dari nikmat yang terkecil sampai nikmat
yang paling besar dan yang paling sangat besar adalah nikmat iman dan juga
nikmat Islam. Dengan rahmat dan rahimnya Allah juga, tugas terakhir dalam
menuju Strata 1 pada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah telah
terselesaikan.
Shalawat beserta salam semoga terlimpah curahkan kepadan nabi agung,
Nabi Muhammad SAW, dengan perjuangannya lah umat manusia dapat
menikmati ladzatul iman (kenikmatan iman) yang dimiliki sekarang. Tak lupa,
kepada keluarganya, sahabatnya juga para pengikutnya sampai akhir nanti.
Ucapan terima kasih sepertinya belum cukup untuk bisa membalas semua
kebaikan yang telah dilakukan dalam rangka mensuport dan memberikan
dorongan. Saya ucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Ahmad Arifi, M.Ag sebagai Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah memimpin fakultas
Ilmu Tarbiyah menjadi lebih baik lagi
2. Ibu Dr. Aninditya Sri Nugraheni, S.Pd., M.Pd sebagai Ketua Prodi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah yang telah memberikan motivasi
untuk segera menyelasikan studi S1 saya di jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah ini.
3. Bapak Drs. Nur Hidayat, M.Ag. sebagai Sekretaris Prodi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah yang banyak memberikan masukan termasuk
mengoreksi dan sabar dalam membimbing saya, meskipun di
perjalanannya saya banyak mengalami kesulitan dalam memasukan teori,

vii
akan tetapi beliau selalu memberikan semangat dan motivasi juga banyak
arahan-arahan yang positif.
4. Ibu Dra. Hj. Asnafiyah, M.Pd. sebagai Dosen Pembimbing Akademik
yang selalu membimbing dan memperhatikan baik dari akademiknya
maupun kehidupan pribadi saya.
5. Bapak Drs. Sedya Santosa, S.S. M.Pd. sebagai Dosen Pembimbing
Skripsi yang memberikan arahan yang terbaik untuk skripsi yang saya
sedang susun ini.
6. Bapak Amirudin, S.Pd. selaku kepala sekolah SD Muhammadiyah Kleco
Kotagede Yogyakarta yang telah memberi izin dalam melakukan
penelitian dan ibu Wiwik Setyaningsih, S.Si sebagai koordinator adiwiyata
serta bapak Zuhud Zuliadi S.Si. sebagai wakil koordinator adiwiyata yang
telah memfasilitasi terlaksananya penelitian ini. Seluruh guru dan
karyawan serta peserta didik SD Muhammadiyah Kleco.
7. Bapak Miswanto dan Ibu Sumiati Kedua Orang tua yang selalu
memberikan motivasi untuk anaknya, dan sangat sabar dalam
mengahadapi anaknya ini. Saya sangat sayang kepada kedua orang tua
saya.
8. Ayah Emas Kurnia dan Ananda Athwa Muhammad Qudsi El Tasbih Istri
dan Anak saya yang menjadi motivasi bunda. Terima kasih untuk suami
saya yang selalu mengantar saya dan putra bunda yang selalu ikut
berjuang. Semoga kalian selalu sehat.
9. Bapak Yudi Sugiat dan Ibu Juju Juharoh sebagai kedua mertua saya, yang
selalu membantu menantunya agar bisa menyelesaikan studinya.
10. Siti Muzayyanah, Joko Suprapto, Ivan Achmadi, Elma Fiani Yudistri
Rahayu, Erwin Priatno, Ina Andriani, dan Yugha Bayu Pratama sebagai
kakak, adik serta keponakan juga keluarga besar Jambi , Tasikmalaya, dan
Lampung, saya yang selalu memberikan semangat dan semangat sehingga
saya bisa menyelesaikan studi saya.
11. Fajriati Dwi Lestari, S.Pd.I, Rohmatul Laelah, S.Pd.I, Siti Zahroh, S.Pd.I,
Siti Hafsoh , S.Pd.I, Nur Tanfidiyah, S.Pd.I, sebagai sahabat-sahabat

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ........................................ i


HALAMAN PERNYATAAN BERJILBAB ...................................... ii
HALAMAN SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ............................. iii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ............................................. iv
HALAMAN MOTTO ................................................................. v
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................. vii
DAFTAR ISI ................................................................. x
DAFTAR TABEL ................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................. xv
ABSTRAK ................................................................. xvi

BAB I : PENDAHULUAN ................................................................. 1


A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 8
C. Tujuan Penelitian ................................................................. 8
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 9

BAB II : KAJIAN TEORI DAN METODOLOGI PENELITIAN .. 11


A. Kajian Teori ................................................................. 11
1. Pengertian Implementasi ...................................................... 11
2. Pengertian Pendidikan Lingkungan Hidup .......................... 11
3. Gambaran Umum Pendidikan Lingkungan Hidup di Indonesia 13
4. Prinsip-prinsip dan fokus dalam Pendidikan Lingkungan Hidup 17
5. Pengertian dan Tujuan Adiwiyata ........................................ 25
6. Prinsip-prinsip dasar program adiwiyata & komponen adiwiyata 27
7. Pelaksanaan Program Adiwiyata .......................................... 28
8. Konsep Evaluasi Program .................................................... 31

x
9. Model Evaluasi Program ...................................................... 33
10. Evaluasi dan Monitoring Adiwiayat .................................... 36
B. Kajian Penelitian yang Relevan ................................................. 37

BAB III. METODE PENELITIAN ................................................... 44


A. Jenis Penelitian ................................................................. 44
B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 45
C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................... 45
D. Metode Pengumpulan Data ................................................... 47
a. Metode Observasi ........................................................... 47
b. Metode Wawancara ....................................................... 47
c. Metode Dokumentasi .................................................... 48
d. Trianggulasi Data ........................................................... 49
E. Metode Analisis Data .......................................................... 50
F. Sistematika Pembahasan ...................................................... 52

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................... 54


A. Gambaran Umum SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta 54
1. Letak Geografis ................................................................. 54
2. Sejarah Singkat dan Perkembangan Sekolah ....................... 55
3. Visi dan Misi ................................................................. 56
4. Struktur Organisasi .............................................................. 57
5. Guru dan Karyawan ............................................................. 59
6. Peserta Didik ................................................................. 62
7. Sarana dan Prasarana ............................................................ 63
B. Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup dalam Program Adiwiyata di
SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta ..................... 63
1. Pendidikan Lingkungan Hidup di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede
Yogyakarta ................................................................. 63
2. Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Pendidikan
Lingkungan Hidup di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede

xi
Yogyakarta ................................................................................. 106
1) Faktor Pendukung ........................................................... 106
2) Faktor Penghambat ......................................................... 111
3. Evaluasi Pendidikan Lingkungan Hidup dalam Program Adiwiyata
di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta ................. 114

BAB V : PENUTUP ................................................................. 119


A. Kesimpulan ................................................................. 119
B. Saran ................................................................. 120
C. Kata Penutup ................................................................. 121

DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 123


LAMPIRAN – LAMPIRAN ................................................................ 127

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 (Data Guru SD Muhammadiyah Kleco ) ................................. 61


Tabel 2 (Keadaan Peserta Didik Tiga Tahun Terakhir) ......................... 62
Tabel 3 (Mata Pelajaran yang Terintegrasi dangan Pendidikan
Lingkungan Hidup) ................................................................. 68
Tabel 4 (KKM Mata Pelajaran yang Terintegrasi dengan Pendidikan
Lingkungan Hidup Diambil dari KD dan Tujuan Pembelajaran) 68
Tabel 5 ( Daftar Petugas Piket Kebersihan dan Perawatan Kebun
Sekolah) ................................................................. 73
Tabel 6 (Rencana Kegiatan Sains Kelas I Semester I Tahun Ajaran
2016/2017) ................................................................. 74
Tabel 7 (Rencana Kegiatan Sains Kelas I Semester I Tahun Ajaran
2016/2017) ................................................................. 75
Tabel 8 (Rencana Kegiatan Sains Kelas I Semester I Tahun Ajaran
2016/2017) ................................................................. 76
Tabel 9 (Anggaran Biaya Kegiatan Pendidikan Lingkungan Hidup di
Luar Kelas) ................................................................. 77
Tabel 10 (Daftar Menu Makan Program Sehari Makan Sayur di Kantin
Ar Royan SD Muhammadiyah Kleco Kotagede) .................... 78
Tabel 11 (Anggaran Kegiatan Lomba Kebersihan Kelas, Majalah Dinding
Sekolah dan Sarana Prasarana Kebersihan) ............................. 80
Tabel 12 (Anggaran Pendidikan Lingkungan Hidup SD Muhammadiyah
Kleco Kotagede Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017) ......... 80
Tabel 13 (Evaluasi Adiwiyata) .............................................................. 97
Tabel 14 (Daftar Spesies di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede
Yogyakarta) ................................................................. 116

xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur Organisasi SD Muhammadiyah Kleco Kotagede ... 58
Gambar 2 Kondisi lingkungan SD Muhammadiyah Kleco Kotagede
Yogyakarta ................................................................. 65
Gambar 3 Tempat Mencuci Tangan ....................................................... 72
Gambar 4 Penyediaan Tong Sampah ..................................................... 72
Gambar 5 Ventilasi Ruangan Alami ...................................................... 72
Gambar 6 Penyediaan Air Bersih ........................................................... 72
Gambar 7 Salah Satu Menu Catering di Kantin Sehat Ar Royan .......... 80
Gambar 8 Peserta Didik Menyiram Tanaman ........................................ 83
Gambar 9 Peserta Didik Mencabut Rumput Liar ................................... 83
Gambar 10 Tanaman Bunga di Taman dan di Sudut Sekolah .............. 83
Gambar 11 Kegiatan Belajar Mengenal Lingkungan di Luar Kelas ..... 85
Gambar 12 Poster “Bemo Kawat” Bebas Moto Kimia dan Pengawet .. 86
Gambar 13 Piagam Penghargaan Kantin Sehat Ar Royan ..................... 87
Gambar 14 Peserta Didik Berpartisipasi dalam Program Pilah Sampah 89
Gambar 15 Kegiatan Membuat Pupuk Kompos .................................... 89
Gambar 16 Penanaman dengan Metode Hidroponik ............................. 90
Gambar 17 Juara dalam Lomba Kebersihan Kelas ................................. 93
Gambar 18 Majalah Dinding Sekolah .................................................... 93
Gambar 19 Poster Hemat Energi ........................................................... 93
Gambar 20 Poster Kebersihan ................................................................ 93
Gambar 21 Verivikasi Adiwiyata oleh BLH Tahun 2015 ..................... 106
Gambar 22 Verivikasi Adiwiyata oleh BLH Tahun 2017 ..................... 106
Gambar 23 Varivikasi Adiwiyata oleh SD Muhammadiyah Wirobrajan 106
Gambar 24 Renovasi Gedung Sekolah .................................................. 113
Gambar 25 Kondisi Tanaman Sebelum ada Adiwiyata ......................... 115
Gambar 26 Kondisi Tanaman Selama ada Adiwiyata ........................... 115
Gambar 27 Kondisi Tanaman Setelah ada Adiwiyata ........................... 115
Gambar 28 Guru Memberi Pupuk pada Tanaman ................................. 118
Gambar 29 Guru Menyiram Tanaman ................................................... 118

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Instrumen Wawancara ........................................................ 127


Lampiran II Hasil Wawancara ............................................................... 130
Lampiran III Catatan Lapangan ............................................................. 166
Lampiran IV Dokumentasi ................................................................. 176
Lampiran V Profil SD Muhammadiyah Kleco ...................................... 177
Lampiran VI Sarana SD Muhammadiyah Kleco ................................... 179
Lampiran VII Prasarana SD Muhammadiyah Kleco ............................. 181
Lampiran VIII Petunjuk Evaluasi Adiwiyata ......................................... 186
Lampiran IX Surat Keputusan Kepala Sekolah ..................................... 193
Lampiran X Surat-surat ................................................................. 194
Lampiran Surat Pengajuan Skripsi ......................................................... 194
Lampiran Surat Keterangan Bebas Nilai C ............................................ 195
Lampiran Surat Permohonan Pembimbing ............................................ 196
Lampiran Bukti Seminar Proposal ......................................................... 197
Lampiran Surat Izin Gubernur ............................................................... 198
Lampiran Surat Keterangan Penelitian .................................................. 199
Lampiran Ijazah ................................................................. 200
Lampiran Kartu Bimbingan Skripsi ....................................................... 202
Lampiran XI Sertifikat-sertifikat ........................................................... 203
Lampiran TOAFL ................................................................. 203
Lampiran TOEFL ................................................................. 204
Lampiran ICT ................................................................. 205
Lampiran PPL-KKN ................................................................. 206
Lampiran PPL ................................................................. 207
Lampiran Sertifikat AL Qur’an .............................................................. 208
Lampiran Sertifikat Sospem ................................................................. 209
Lampiran Sertifikat OPAC ................................................................. 210
Lampiran IX Curruculum Vitae ............................................................. 211

xv
ABSTRAK
Siti Anisah, Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup dalam Program
Adiwiyata di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede, Yogyakarta. Skripsi.
Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pendidikan
lingkungan hidup dalam program adiwiyata, mengetahui faktor pendukung dan
penghambat implementasi pendidikan lingkungan hidup dalam program
adiwiyata, dan mengetahui evaluasi pendidikan lingkungan hidup dalam program
adiwiyata di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif.
Subjek penelitian koordinator adiwiyata wakil koordinator adiwiyata dan peserta
didik di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta guna mendukung data.
Penelitian ini dilakukan di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta pada
semester ganjil tahun ajaran 2016/2017. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan cara observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis
data yang digunakan teknik analisis interaktif Miles & Huberman dengan cara
pengumpulan data reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Pemerikasaan keabsahan data dengan cara Trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan : 1) Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup
dalam Program Adiwiyata di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta
terdiri dari lima tahap yaitu: a) Mengkaji kondisi lingkungaan hidup sekolah,
kebijakan sekolah, kurikulum sekolah, kegiatan sekolah dan sarana prasarana, b)
Membuat rencana kerja dan mengalokasikan anggaran sekolah berdasarkan hasil
kajian tersebut di atas, dan disesuaikan dalam komponen, standar, dan
implementasi adiwiyata. c) Melaksanakan rencana kerja sekolah. d) Melakukan
pemantauan dan evaluasi. e) Menyampaikan laporan kepada Kepala Sekolah
tembusan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota dan Instansi terkait . 2)
Faktor pendukung dalam mendeskripsikan implementasi pendidikan lingkungan
hidup dalam program adiwiyata adalah seluruh warga sekolah. Faktor penghambat
adalah kurangnya kesadaran cinta lingkungan beberapa warga sekolah. 3)
Evaluasi pendidikan lingkungan hidup dalam program adiwiyata dengan
melibatkan peserta didik dalam pembacaan meter dan penggunaan energi,
menimbang sampah, mendokumentasikan kegiatan dan membuat daftar spesies.

Kata kunci : Implementasi, Pendidikan Lingkungan Hidup, Program Adiwiyata.

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seperti yang peneliti lihat saat ini, bahwa di era yang modern

seperti sekarang banyak sekali permasalahan-permasalahan yang

menyangkut lingkungan hidup terutama di negara kita yaitu negara

Indonesia. Hal tersebut terjadi karena kurangnya kesadaraan dan

kepedulian masyarakat pada lingkungan sekitar yang sudah semestinya

menjadi tanggung jawab kita semua sebagai bangsa Indonesia untuk

menjaga dan melestarikannya. Hal tersebut yang menyebabkan masyarakat

harus berpikir bagaimana upaya-upaya yang perlu ditempuh agar

masyarakat dapat meningkatkan kepeduliaannya terhadap lingkungan.

Peningkatan kesadaran dan kepedulian lingkungan sendiri dapat didapat

melalui pendidikan salah satunya adalah Pendidikan Lingkungan Hidup.1

Persoalan lingkungan hidup merupakan persoalan yang bersifat

sistemik, kompleks, serta memiliki cakupan yang luas. Oleh sebab itu,

materi atau isu yang diangkat dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan

lingkungan hidup juga sangat beragam. Apa yang seharusnya kita lakukan

untuk memecahkan masalah lingkungan tersebut dan agar kita tetap dapat

hidup selaras dengan alam? Untuk dapat memecahkan masalah

lingkungan, pada prinsipnya ada tiga langkah utama yang dapat ditempuh,

yaitu: Pertama menyadari adanya masalah. Sebenarnya setiap orang sudah


1
H. Imam Supardi, Lingkungan Hidup dan Kelestariannya, (Bandung: Alumni, 2003),
hlm. 1

1
2

tahu adanya masalah lingkungan yang ada di sekelilingnya, lokal, regional,

nasional bahkan internasional tetapi semua kebingungan harus berbuat

apa. Kedua, adalah analisis masalah untuk mengidentifikasi akar penyebab

(root causes) munculnya masalah. Akar penyebab dari semua

permasalahan lingkungan adalah: ledakan penduduk (overpopulation),

konsumsi yang berlebihan (overconsumption), ketidakefisienan, prinsip

linieritas, ketergantungan akan bahan bakar minyak, dan mentalitas untuk

tetap mempertahankan kebiasaan. Ketiga, mengembangkan strategi untuk

mengoreksi masalah yang ada dan mencegah terjadinya lagi di masa yang

akan datang.2

Pendidikan lingkungan penting dilaksanakan dengan tujuan

membina masyarakat agar memiliki perilaku yang rasional dan

bertanggungjawab dalam mengahadapi permasalahan lingkungan hidup.

Sebagaimana Kementerian Lingkungan Hidup menyatakan bahwa tujuan

pendidikan lingkungan hidup adalah mendorong dan memberikan

kesempatan kepada masyarakat memperoleh pengetahuan, keterampilan,

dan sikap yang pada akhirnya dapat menumbuhkan kepedulian, komitmen

untuk melindungi, memperbaiki serta memanfaatkan lingkungan hidup

secara bijaksana, turut menciptakan pola perilaku baru yang bersahabat

dengan lingkungan hidup, mengembangkan etika lingkungan hidup dan

2
Daryanto, “Pentingnya Pendidikan Lingkungan Hidup di Sekolah”, 2014, diunduh dari
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/edukasi/996-perlunya-
pendidikan-lingkungan-hidup-di-sekolah, 30 Januari 2017
3

memperbaiki kualitas hidup.3 Menciptakan kesadaran lingkungan di

kalangan masyarakat terutama siswa merupakan cara terbaik karena

mereka adalah pemimpin masa depan, perencana, pembuat kebijakan dan

pendidik lingkungan.4

Pentingnya pendidikan lingkungan di sekolah disebabkan karena


5
kondisi lingkungan di sekitar semakin memprihatinkan. Masyarakat

memahami bahwa kerusakan lingkungan disebabkan oleh 2 faktor penting

yaitu alam dan manusia. Namun, faktor manusia yang tidak ramah

lingkungan merupakan penyebab besar dari kerusakan lingkungan seperti

perusakan hutan dan alih fungsi hutan, pertambangan, pencemaran udara,

air, dan tanah dan lain sebagainya. Banyak masalah lingkungan yang

sedang dihadapi di Indonesia saat ini seperti penebangan hutan secara liar

atau pembalakan hutan, polusi air dari limbah industri dan pertambangan,

polusi udara di daerah perkotaan, asap dan kabut dari kebakaran hutan,

kebakaran hutan permanen atau tidak dapat dipadamkan, perambahan

suaka alam (suaka margasatwa), perburuan liar, perdagangan dan

pembasmian hewan liar yang dilindungi, penghancuran terumbu karang;

pembuangan sampah tanpa pemisahan atau pengolahan, hujan asam yang

merupakan akibat dari polusi udara. Masalah-masalah tersebut

3
Yanti Dasrita, Zulfan Saam, Bintal Amin, Yusni Ikhwan Siregar, Kesadaran
Lingkungan Siswa Sekolah Adiwiyata, Jurnal Dinamika Lingkungan Indonesia, Volume 2, Nomor
1, Tahun 2015, hlm. 61
4
Ibid, hlm 62
5
Zaini Gunawan Pengembangan Program Adiwiyata dalam Mewujudkan Sekolah
Peduli dan Berbudaya Lingkungan, Jurnal Pendidikan Pedagogik, Vol. 3, No. 2 Tahun 2016, hlm.
84
4

membutuhkan perhatian serius dari semua kalangan. Butuh aksi nyata

untuk menciptakan lingkungan yang berdaya guna bagi kehidupan

manusia.6

Pendidikan Lingkungan Hidup merupakan pengetahuan, kajian,

bahan materi pelajaran yang berupaya untuk mendidik peserta didik

Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah untuk memahami dan mempraktikkan

langsung cara penanganan masalah-masalah lingkungan tersebut yang

selama ini menjadi permasalahan dunia. Para peserta didik sekolah dasar

adalah calon-calon penerus bangsa yang akan hidup di masa mendatang

dan akan menghadapi tantangan kehidupan yang tinggi dengan segala

permasalahan yang sangat kompleks.7

Pendidikan lingkungan hidup merupakan upaya mengubah perilaku

dan sikap yang dilakukan oleh berbagai pihak atau elemen masyarakat

yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan

kesadaran mayarakat tentang nilai-nilai lingkungan dan isu permasalahan

lingkungan yang pada akhirnya dapat menggerakkan masyarakat untuk

berperan aktif dalam upaya pelestarian dan keselamatan lingkungan untuk

kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang. Pendidikan

lingkungan hidup mempelajari permasalahan lingkungan khususnya

6
Casmudi, “Percayalah, Masih Ada Waktu untuk Membenahi Kerusakan Lingkungan
Hidup Kita”, diakses dari http://www.kompasiana.com/casmudi/percayalah-masih-ada-waktu-
untuk-membenahi-kerusakan-lingkungan-hidup-kita_5822d4d3dc9373d3108b4567 3 Maret 2017
7
Lansh, “Pendidikan Lingkungan Hidup dan Aplikasinya dalam Pembelajaran bagi Siswa
Sekolah Dasar”, diakases dari uap.unnes.ac.id/pkm-bidikmisi/511536863.doc 27 Desember 2016
5

masalah dan pengelolaan pencemaran, kerusakan lingkungan serta sumber

daya dan konservasi. 8

Perubahan lingkungan semakin cepat terjadi, berbagai bencana

datang silih berganti, sungguh merupakan fenomena yang menyentak

pemikiran kita. Beberapa musibah bencana disebabkan oleh penurunan

kualitas lingkungan, menjadikan kita berpikir kebelakang dan

menghubungkan kejadian tersebut dengan proses pendidikan yang

diterapkan. Musibah hutan gundul yang menyebabkan erosi dan longsor

mengakibatkan banyak korban dikarenakan longsoran menimpa kawasan

permukiman padat, permasalahan polusi udara di kota besar dikarenakan

banyaknya penggunaan kendaraan bermotor, sikap penduduk yang masih

membuang sampah sembarangan, dan masih banyak penyimpangan

perilaku yang dapat menurunkan kualitas lingkungan. 9

Permasalahan diatas membuat masyarakat berpikir apakah

kepedulian masyarakat akan lingkungan sedang mengalami krisis, apakah

selama ini pendidikan yang mengupayakan peningkatan kepedulian

masyakat masih kurang atau kurang optimum. Hal tersebut yang

menyebabkan kita harus berpikir bagaimana upaya-upaya yang perlu di

8
Setyowati, “Bahan Ajar Pendidikan Lingkungan Hidup”, diakses dari
http://konservasi.unnes.ac.id/?p=361 29 Desember 2016
9
Anwar Musadad, Kerusakan Alam dan Urgensi Pendidikan Lingkungan Hidup diakses
dari https://kalbar.kemenag.go.id/opini/487/kerusakan-alam-dan-urgensi-pendidikan-lingkungan-
hidup?lang=id 15 Februari 2017
6

tempuh agar masyarakat dapat meningkat kepeduliaannya terhadap

lingkungan.10

Sekolah adiwiyata adalah tempat yang baik dan ideal dimana

dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika

yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup

dan menuju kepada cita‐cita pembangunan berkelanjutan. Tujuan program

adiwiyata adalah mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab

dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata

kelola sekolah untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.11

Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup yang kini telah dan semakin

semarak diterapkan di sekolah adalah bukan mempekerjakan peserta didik

sebagai pekerja di lingkungan sekolah, tetapi membangun jiwa cinta

lingkungan, dengan harapan bahwa generasi berikut menjadi generasi yang

berbudaya lingkungan dan menjadi sebuah habit bagi semua civitas

sekolah.

Dari pemaparan beberapa literature di atas yang membahas tentang

Pendidikan Lingkungan Hidup, pembahasan mengenai program sekolah

adiwiyata belum banyak disinggung secara rinci. Padahal salah satu upaya

untuk menciptakan peserta didik yang memiliki kesadaran akan

pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan dapat diberikan melalui

program yang ada di sekolah, misalnya program-program sekolah

10
Tim MKU PLH, Buku Ajar Pendidikan Lingkungan Hidup, (Semarang: Universitas
Negeri Semarang, 2014), hlm. 2
11
Zaini Gunawan, “Pengembangan Program Adiwiyata dalam Mewujudkan Sekolah
Peduli dan Berbudaya Lingkungan”, Jurnal Pendidikan Pedagogik, Vol. 3, No. 2 Tahun 2016,
hlm. 87
7

adiwiyata yang dapat mewujudkan terlaksananya Pendidikan Lingkungan

Hidup di sekolah. Maka dari itu, penelitian ini sangat penting untuk dikaji

lebih mendalam. Hal ini mengingat, sekolah/madrasah dapat

mengupayakan terciptanya peserta didik yang peduli akan lingkungan

hidup dengan mengintegrasikan pendidikan melalui program-program

yang berhubungan dengan lingkungan hidup secara langsung. Dengan

adanya program pendidikan berwawasan lingkugan hidup di madrasah

yang direalisasikan secara langsung, diharapkan peserta didik memiliki

tingkat kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan hidup untuk generasi

mendatang yang lebih baik lagi.

Sejak tahun 2015 SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta

merupakan sekolah rintisan adiwiyata.12 SD Muhammadiyah Kleco

Kotagede Yogyakarta melaksanakan kegiatan perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup yang terencana bagi warga sekolah. Warga

sekolah SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta terlibat langsung

dalam pemeliharaan gedung dan lingkungan sekolah. SD Muhammadiyah

Kleco Kotagede Yogyakarta mengembangkan kegiatan ekstrakulikuler

yang sesuai dengan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

sebagai upaya untuk mengimplementasikan Pendidikan Lingkunga Hidup

di sekolah. Beberapa kegiatan ekstrakulikuler yang diikuti oleh para

peserta didik antara lain Sains Club, pecinta fauna (Little Vet), kantin

sehat, smutlis (sepuluh menit untuk lingkungan sekolah), cinta


12
Hasil wawancara dengan ibu Wiwik Setyaningsih, Koordinator Adiwiyata SD
Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta di ruang kelas I pada tanggal 9 Desember 2016
pukul 10.00 WIB.
8

limgkungan, sudut hiaju, dan lain-lain.13 Melalui kegiatan ekstrakulikuler

tersebut maka Pendidikan Lingkungan Hidup dalam program sekolah

adiwiyata dapat terlaksana.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana implementasi pendidikan lingkungan hidup dalam program

sekolah adiwiyata di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede

Yogyakarta?

2. Apa faktor pendukung dan penghambat dari terlaksananya

implementasi pendidikan lingkungan hidup dalam sekolah adiwiyata

di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta?

3. Bagaimana evaluasi implementasi pendidikan lingkungan hidup dalam

program sekolah adiwiyata di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede

Yogyakarta?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Untuk mendeskripsikan implementasi pendidikan lingkungan

hidup dalam program sekolah adiwiyata di SD Muhammadiyah

Kleco Kotagede Yogyakarta.

b. Untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat

terlaksananya implementasi pendidikan lingkungan hidup dalam

13
Hasil observasi pelaksanaan pada program adiwiyata di SD Muhammadiyah Kleco
Kotagede Yogyakarta pada 9 Desember 2016 pukul 11.00 WIB
9

program sekolah adiwiyata di SD Muhammadiyah Kleco

Kotagede Yogyakarta.

c. Untuk mendeskripsikan evaluasi terlaksanannya implementasi

pendidikan lingkungan hidup dalam program sekolah adiwiyata di

SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelituan ini adalah sebagai berikut:

a. Secara Teoritis

Menambah khazanah keilmuan dalam dunia pendidikan, khususnya

yang berhubungan dengan melestarikan lingkungan hidup.

b. Secara Praktis

1) Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sebuah

rujukan yang dianggap lebih kongkrit apabila nantinya penulis

berkecimpung dalam dunia pendidikan, khususnya dalam hal

pendidikan lingkungan hidup yang sangat erat kaitannya dengan

kehidupan makhluk hidup di alam semesta ini.

2) Bagi madrasah, dapat menjadi bahan masukan, khususnya dalam

mengimplementasikan Pendidikan Lingkungan Hidup serta

mengembangkan sekolah yang berbasis adiwiyata.

3) Bagi stakeholder pendidikan, khususnya kepala madrasah dan

pimpinan madrasah lainnya, hasil penelitian ini dapat menjadi

sebuah acuan untuk menjadikan madrasahnya sebagai rujukan


10

dalam hal Pendidikan Lingkungan Hidup melalui program sekolah

adiwiyata.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN METODE PENELITIAN

A. Kajian Teori

1. Pengertian Implementasi

Implementasi menurut para ahli adalah suatu tindakan atau

pelaksanaan rencana yang telah disusun dengan cermat dan rinci.1

Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan,

atau inovasi dalam bentuk tindakan praktis sehingga membentuk dampak

baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan, maupun nilai dan

sikap.2

2. Pengertian Pendidikan Lingkungan Hidup

Lingkungan adalah keadaan sekitar yang mempengaruhi


3
perkembangan tingkah laku mahluk hidup. Segala sesuatu yang ada di

sekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia ,

baik langsung maupun tidak langsung juga merupakan pengertian

lingkungan.

Lingkungan hidup adalah sistem yang merupakan kesatuan ruang

dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk di

dalamnya manusia dengan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan

perikehidupannya dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

1
Aris Kurniawan, “9 Pengertian Implementasi Menurut Para Ahli”, 2015, diakses dari
http://www.gurupendidikan.com/9-pengertian -implemetasi-menurut-para-ahli/, 29 November
2016
2
Oemar Malik, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2008), hlm. 237
3
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:Balai
Pustaka, 2015), hlm. 877.

11
12

Dari definisi di atas tersirat bahwa makhluk hidup khususnya merupakan

pihak yang selalu memanfaatkan lingkungan hidupnya, baik dalam hal

repirasi, pemenuhan kebutuhan pangan, papan dan lain-lain. Manusia

sebagai makhluk hidup yang paling unggul di dalam ekosistemnya,

memiliki daya berkreasi dan mengkonsumsi sebagai sumber daya alam

bagi kebutuhan hidupnya. Ilmu tentang hubungan timbal balik makhluk

hidup dengan lingkungan hidupnya disebut ekologi.4

Lingkungan hidup dapat didefinisikan sebagai : 1) daerah tempat

suatu mahluk hidup berada; 2) keadaan atau kondisi yang melingkupi

suatu makhluk hidup; 3) keseluruhan keadaan yang meliputi suatu

makhluk hidup atau sekumpulan makhluk hidup.5

Pendidikan Lingkungan Hidup menurut Konvensi UNESCO di

Tbilisi pada tahun 1977, adalah proses yang bertujuan untuk menciptakan

suatu masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan serta

memiliki pengetahuan, keinginan dan kemampuan untuk bekerja, baik

secara perorangan maupun bersama dalam memberikan solusi terhadap

permasalahan yang ada dan juga untuk menghindari timbulnya masalah

lingkungan yang baru.6

Secara umum Pendidikan Lingkungan Hidup di sekolah bertujuan

membentuk kesadaran, nilai-nilai, sikap dan keterampilan terhadap

4
Otto Soemarwoto, Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan, (Jakarta:Djambatan,
1991), hlm. 19
5
Baharudin Supardi, Berbakti Untuk Bumi, (Bandung: Rosdakarya, 2009), hlm. 11.
6
Simbolon , Bintang Rumondang. ”Paket Materi Pembelajaran Inkuiri dalam Pendidikan
Lingkungan Hidup untuk Meningkatkan Perilaku Berwawasan Lingkungan Siswa SD di Jakarta”,
Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembangunan Berkelanjutan. Volume XI Nomor 02 Tahun 2010,
hlm. 6
13

keselarasan lingkungan. Secara lebih khusus Pendidikan Lingkungan

Hidup untuk siswa SD adalah agar siswa memiliki pengetahuan, sikap dan

tingkah laku rasional dan bertanggungjawab terhadap masalah lingkungan

hidup sesuai dengan kemampuan yang diperolehnya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan

Lingkungan Hidup adalah suatu proses pembelajaran yang bertujuan agar

peserta didik memiliki suatu kemampuan untuk memahami permasalahan

lingkungan hidup dan mampu memecahkan masalah yang dihadapi

sehingga diharapkan dia akan memiliki perilaku yang bertanggung jawab

di lingkungannya sendiri.7

3. Gambaran Umum Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) di

Indonesia.

Pada awalnya penyelenggaraan PLH di Indonesia dilakukan oleh

Institut Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta pada tahun 1975. Pada

tahun 1977/1978 rintisan Garis‐garis Besar Program Pengajaran

Lingkungan Hidup diujicobakan di 15 Sekolah Dasar Jakarta. Pada tahun

1979 di bawah koordinasi Kantor Menteri Negara Pengawasan

Pembangunan dan Lingkungan Hidup (Meneg PPLH) dibentuk Pusat

Studi Lingkungan (PSL) di berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta,

dimana pendidikan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL

mulai dikembangkan). Sampai tahun 2010, jumlah PSL yang menjadi

7
Ibid, hlm 7
14

Anggota Badan Koordinasi Pusat Studi Lingkungan (BKPSL) telah

berkembang menjadi 101 PSL.8

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departeman

Pendidikan Nasional (Ditjen Dikdasmen Depdiknas), menetapkan bahwa

penyampaian mata ajar tentang kependudukan dan lingkungan hidup

secara integratif dituangkan dalam kurikulum tahun 1984 dengan

memasukan materi kependudukan dan lingkungan hidup ke dalam semua

mata pelajaran pada tingkat menengah umum dan kejuruan. Tahun

1989/1990 hingga 2007, Ditjen Dikdasmen Depdiknas, melalui Proyek

Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH) melaksanakan

program Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup; sedangkan

Sekolah Berbudaya Lingkungan (SBL) mulai dikembangkan pada tahun

2003 di 120 sekolah. Sampai dengan berakhirnya tahun 2007, proyek

PKLH telah berhasil mengembangkan SBL di 470 sekolah, 4 Lembaga

Penjamin Mutu (LPMP) dan 2 Pusat Pengembangan Penataran Guru

(PPPG).9

Prakarsa Pengembangan Lingkungan Hidup juga dilakukan oleh

LSM. Pada tahun 1996/1997 terbentuk Jaringan Pendidikan Lingkungan

yang beranggotakan LSM yang berminat dan menaruh perhatian terhadap

Pendidikan Lingkungan Hidup. Hingga tahun 2010, tercatat 150 anggota

Jaringan Pendidikan Lingkungan (JPL, perorangan dan lembaga) yang

bergerak dalam pengembangan dan pelaksanaan pendidikan lingkungan


8
TIM Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta, Panduan Adiwiyata Sekolah
Peduli dan Berbudaya Lingkungan, (Yogyakarta: Badan Lingkungan Hidup, 2015), hlm. 1
9
Ibid
15

hidup. Sedangkan tahun 1998 – 2000 Proyek Swiss Contact berpusat di

VEDC (Vocational Education Development Center) Malang

mengembangkan Pendidikan Lingkungan Hidup pada Sekolah Menengah

Kejuruan melalui 6 PPPG lingkup Kejuruan dengan melakukan

pengembangan materi ajar PLH dan berbagai pelatihan lingkungan hidup

bagi guru‐guru Sekolah Menengah Kejuruan termasuk guru SD, SMP, dan

SMA.10

Pada tahun 1996 disepakati kerjasama pertama antara Departemen

Pendidikan Nasional dan Kementerian Negara Lingkungan Hidup, yang

diperbaharui pada tahun 2005 dan tahun 2010. Sebagai tindak lanjut dari

kesepakatan tahun 2005, pada tahun 2006 Kementerian Lingkungan Hidup

mengembangkan program pendidikan lingkungan hidup pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah melalui program Adiwiyata. Program ini

dilaksanakan di 10 sekolah di Pulau Jawa sebagai sekolah model dengan

melibatkan perguruan tinggi dan LSM yang bergerak di bidang Pendidikan

Lingkungan Hidup. 11

Sejak tahun 2006 sampai 2011 yang ikut partisipasi dalam program

Adiwiyata baru mencapai 1.351 sekolah dari 251.415 sekolah (SD, SMP,

SMA, SMK) Se‐Indonesia, diantaranya yang mendapat Adiwiyata mandiri

: 56 sekolah, Adiwiyata: 113 sekolah, calon Adiwiyata 103 sekolah, atau

total yang mendapat penghargaan Adiwiyata mencapai 272 Sekolah (SD,

SMP, SMA, SMK) Se‐Indonesia. Dari keadaan tersebut di atas,

10
Ibid, hlm. 2
11
Ibid
16

sebarannya sebagaian besar di pulau Jawa, Bali dan ibu kota propinsi

lainnya, jumlah/ kuantitas masih sedikit, hal ini dikarenakan pedoman

Adiwiyata yang ada saat ini masih sulit diimplementasikan.12

Dilain pihak Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

02 tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata, belum

dapat menjawab kendala yang dihadapi daerah, khususnya bagi sekolah

yang melaksanakan program Adiwiyata. Hal tersebut terutama kendala

dalam penyiapan dokumentasi terkait kebijakan dan pengembangan

kurikulum serta, sistem evaluasi dokumen dan penilaian fisik . Dari

kendala tersebut diatas, maka dianggap perlu untuk dilakukan

penyempurnaan Buku Panduan Pelaksanaan Program Adiwiyata 2012 dan

sistem pemberian penghargaan yang tetap merujuk pada

kebijakankebijakan yang telah ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup

dan Kemendikbud. Oleh karenanya diharapkan sekolah yang berminat

mengikuti program Adiwiyata tidak merasa terbebani, karena sudah

menjadi kewajiban pihak sekolah memenuhi Standar Pendidikan Nasional

sebagaimana dilengkapi dan diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional No.19 tahun 2005, yang dijabarkan dalam 8 standar pengelolaan

pendidikan. 13

Dengan melaksanakan program Adiwiyata akan menciptakan

warga sekolah, khususnya peserta didik yang peduli dan berbudaya

lingkungan, sekaligus mendukung dan mewujudkan sumberdaya manusia

12
Ibid
13
Ibid, hlm. 2-3
17

yang memiliki karakter bangsa terhadap perkembangan ekonomi, sosial,

dan lingkungannya dalam mencapai pembangunan berkelanjutan di

daerah.14

4. Prinsip-Prinsip dan Fokus dalam Pendidikan Lingkungan Hidup

Pendidikan lingkungan hidup merupakan salah satu factor penting

untuk meminimalisir kerusakan lingkungan hidup dan merupakan sarana

yang penting dalam menghasilkan sumber daya manusia yang dapat

melaksanakan prinsip pembangunan berkelanjutan. Pendidikan lingkungan

hidup dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman dan

kepedulian masyarakat dalam mencari pemecahan dan pencegahan

timbulnya masalah lingkungan.15

Secara garis besar, kerangka berpikir yang jelas tentang tujuan

diadakannya pendidikan lingkungan adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan kesadaran (Awareness)

Pendidikan lingkungan bertujuan untuk membentuk

manusia yang memiliki sikap dan perilaku sadar lingkungan.

Seorang peserta terdidik lingkungan akan mempunyai sensitivitas

yang tinggi atau kepekaan terhadap setiap isu-isu lingkungan,

termasuk permasalahan yang berkaitan dengan lingkungan baik

secara langsung maupun tidak langsung. Kepekaan ini

14
Ibid, hlm 3
15
Erizco, “Pendidikan Lingkungan Hiduo (PLH) kepada Siswa Sekolah Sebagai Salah
Satu Alternatif dalam Upaya Mengatasi Masalah Lingkungan”, diakses dari
http://www.google.com./amp/s/erizco/pendidikan-lingkungan-hidup-plh-kepada-siswa-sekolah-
sebagai-salah-satu-alternatif-dalam-uapaya-mengatasi-masalah-lingkungan/amp/?espv=1 pada
Sabtu, 18 Maret 2017
18

mewujudkan struktur berpikir sensitif, “sense of belonging”

terhadap lingkungan dimana saja ia berada. Ada perasaan memiliki

dan sifat perhatian yang dalam pada setiap isu lingkungan. 16

b. Memantapkan ilmu dan wawasan (Science & Knowledge)

Pendidikan lingkungan juga bertujuan untuk meningkatkan

dan mengembangkan ilmu lingkungan itu sendiri, meskipun masih

dalam tataran sederhana. Selain itu juga menambah wawasan

peserta didik tentang berbagai pengalaman belajar lingkungan

secara menyeluruh. Salah satu alasan kurangnya kepedulian dan

kesadaran lantaran tidak tersedianya ilmu dan wawasan tentang

bahaya kerusakan lingkungan. Dengan adanya pendidikan

lingkungan, segala informasi berhubungan dengan potensi

bahaya/resiko penurunan kualitas lingkungan akan tersedia di

dalam materi pembelajarannya. 17

c. Mengokohkan perilaku (Attitude)

Salah satu makna pendidikan adalah proses perubahan

perilaku manusia. Dengan demikian pendidikan lingkungan

bertujuan untuk membentuk manusia baik individu maupun

komunitas yang memiliki seperangkat nilai dan perasaan yang

memfokuskan perhatian terhadap lingkungan. Termasuk di

antaranya adalah motivasi internal dan eksternal untuk aktif

16
R. Khoirunnisa,” Ilmu Lingkungan dan Pendidikan Lingkungan”, diakses dari
https://www.academia.edu/19809601/ILMU_LINGKUNGAN_DAN_PENDIDIKAN_LINGKUN
GAN, 1 Februari 2017
17
Ibid
19

berpartisipasi melindungi lingkungan dan melaksanakan gerakan-

gerakan peningkatan kualitas lingkungan. 18

d. Memberikan keterampilan (Skill)

Ada dua aspek keterampilan yang harus dimiliki menjadi

tujuan pendidikan lingkungan yakni keterampilan mengidentifikasi

dan memecahkan permasalahan lingkungan dan keterampilan

mengevaluasi lingkungan dalam berbagai aspek (ekologi, ekonomi,

sosial, estetika, dan faktor kependidikan termasuk komunikasi dan

sosialisasi isu lingkungan). Terbentuknya pribadi-pribadi yang

terampil di dalam aspek lingkungan akan memberikan pengaruh

positif bagi upaya-upaya pemecahan masalah lingkungan. 19

e. Memunculkan partisipasi dan kontribusi (Participation and

Contribution)

Pendidikan lingkungan bertujuan untuk memunculkan

karakter peduli secara lebih nyata, konkrit, tidak teoritis belaka.

Wujud nyata itu diterjemahkan dalam bentuk keikutsertaan

(partisipasi) peserta didik di dalam setiap kegiatan yang

berhubungan bagi kemaslahatan lingkungan. Di sini pendidikan

lingkungan tidak hanya bertujuan untuk mendidik para peserta

didik sebagai “peserta peduli” semata, melainkan memantapkan

sikap mau berkorban dan memberi (berkontribusi) bagi

kepentingan lingkungan itu sendiri. Jadi, peserta didik didoktrin

18
Ibid
19
Ibid
20

untuk mempersebahkan sekemampuan dirinya untuk bersama-sama

menjaga dan memberika perlindungan bagi lingkungan. Kontribusi

atas waktu, tenaga, materi, dan pemikiran adalah beberapa item

yang dibutuhkan dari peserta didik setelah mengikuti pendidikan

lingkungan. 20

Di atas telah diuraikan secara garis besar tentang tujuan pendidikan

lingkungan maka di bawah ini adalah prinsip-prinsip yang harus dipahami

oleh pendidik, siapapun ia dan apapun latar belakan profesi

kependidikannya. Ketika kita mengembangkan pendidikan lingkungan

maka harus berpegang pada prinsip di bawah ini:

a. Pendidikan Seumur Hidup

Prinsip pertama, pendidikan lingkungan harus dipahami sebagai

pendidikan seumur hidup yang berkelanjutan. Tidak ada istilah tamat atau

rampung. Permasalahan lingkungan dari hari ke hari semakin beragam

sehingga membutuhkan kajian-kajian, sosialisasi, dan pemecahan masalah

secara berkesinambungan. Peserta didik disiapkan untuk memiliki

kemampuan mengaktualisasikan pemahaman lingkungannya setiap saat,

selama-lamannya meskipun tidak lagi berada di bangku

sekolah/perkuliahan. 21

b. Lintas Usia dan Strata

Prinsip kedua, pendidikan lingkungan diberikan kepada seluruh

kalangan, strata sosial ekonomi, usia, jenjang pendidikan. Tidak ada

20
Ibid
21
Ibid
21

batasan kategori objek pendidikan lingkungan. Semua harus

mendapatkannya. Tentu saja bagi pendidik harus mempertimbangkan porsi

materi dan kemampuan berpikir pada masing-masing kategori peserta

didik. 22

c. Formal dan Non Formal

Prinsip ketiga, pendidikan lingkungan diselenggarakan secara

fleksibel, formal dan non formal. Dengan kata lain, kedua jalur pendidikan

tersebut harus bersinergi menuju tujuannya. Jangan ada anggapan bagi

para pendidik bahwa pendidikan lingkungan hanya pantas dibicarakan di

dalam sekolah, perguruan tinggi, atau lembaga akademik saja. Pendidikan

lingkungan juga diajarkan di luar sekolah (non formal). Masyarakat non-

akademik harus mendapat perhatian serius bagi para pendidik ilmu

lingkungan. Mereka adalah bagian terbesar dari populasi manusia yang

juga harus menyisakan kehidupan mereka dalam memperhatikan dan

mempedulikan lingkungan. 23

d. Terintegrasi, Tidak Terpisah

Prinsip keempat, pendidikan lingkungan harus terintegrasi, tidak

terpisah. Prinsip ini dimaknai bahwa pendidikan lingkungan, selain

sebagai cabang ilmu yang berdiri sendiri, juga harus menempati posisi

penting secara terintegrasi ke dalam cabang ilmu lain. Seperti yang

dijelaskan pada awal tulisan ini bahwa pendidikan lingkungan secara

istimewa diselipkan ke dalam mata ajar atau mata kuliah lain. Pendidikan

22
Ibid
23
Ibid
22

lingkungan jangan dipandang sebagai satu subyek saja, melainkan harus

terintegrasi ke dalam berbagai mata ajar, mata kuliah, program studi, dan

keahlian/profesi. Bagaimanapun juga kondisinya, pendidikan lingkungan

harus dimasukkan dan terintegrasi. 24

e. Isu Lokal adalah Prioritas

Prinsip kelima, pendidikan lingkungan harus menyesuaikan

dengan situasi lokal/daerah tempat peserta didik berada atau beraktivitas

sehari-hari. Rancangan muatan materi dapat disesuaikan menurut isu yang

paling signifikan di masing-masing daerah. Pada prinsipnya, materi

pendidikan lingkungan memberikan prioritas yang tinggi terhadap isu

lingkungan yang terdekat dengan peserta didik, contoh bagi peserta didik

yang tinggal di sekitar pabrik, tentu saja fokus materi pendidikan

lingkungan harus memfasilitasi agar semakin baiknya pemahaman mereka

tentang industrialisasi, polusi (udara, tanah, air), pembuangan limbah,

eksploitasi SDA, industrialisasi dan sebagainya, atau bagi peserta didik

yang berdomisili di daerah perkotaan, tentu saja fokus materi pendidikan

lingkungan berkisar tentang industrialisasi, transportasi, energi, dan

sebagainya. Isu-isu yang dekat dan sangat berhubungan dengan kehidupan

peserta didik adalah prinsip yang tidak boleh dilupakan oleh para pendidik

ilmu lingkungan. 25

Dari uraian di atas, tujuan dan prinsip lingkungan pada hakikatnya

adalah suatu kesatuan yang wajib dipahami oleh para pendidik, siapapun

24
Ibid
25
Ibid
23

dan apapun bidang pendidikannya serta dimana saja pendidik itu berada.

Dengan adanya pemahaman yang utuh tentang tujuan dan prinsip di atas

akan membawa perubahan pada proses pembelajaran lingkungan menuju

pemahaman yang lebih baik terhadap berbagai isu lingkungan.

Untuk mengajarkan pendidikan lingkungan hidup kepada peserta

didik, ada beberapa langkah yang harus ditempuh, diantaranya :26

a. Memberitahu peserta didik tentang pentingnya menjaga dan

melestarikan lingkungan hidup di sekitarnya.

b. Menunjukan hal-hal yang positif yang tentunya berkaitan dengan

pendidikan lingkungan hidup

c. Menjelaskan dan memeragakan bagaimana cara menjaga dan

melestarikan lingkungan hidup

d. Memberikan pengutan kepada peserta didik tentang pentingnya

pendidikan lingkungan hidup

Pendidikan itu merupakan ilmu terapan dari psikologi yang bidang

garapannya khusus mengenai upaya mengembangkan jiwa seseorang ke

arah dewasa. Pendidikan dilaksanakan melalui usaha sadar, sengaja dan

bertanggung jawab dengan memperhatikan faktor-faktor yang

mempengaruhi pelaksanaan proses pendidikan, baik formal, nonformal

maupun pendidikan informal. Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH).

Merupakan program pendidikan, PLH mempunyai misi dalam upaya

pendewasaan seseorang, dalam hal ini peserta didik agar berperilaku

26
Ibid
24

yang rasional dan bertanggung jawab tentang masalah kependudukan

dan lingkungan hidup. Sebagai program pendidikan, PLH mempunyai

misi dalam upaya pendewasaan seseorang. Dalam hal ini peserta didik

agar berperilaku rasional dan tanggung jawab tentang masalah

kependudukan dan lingkungan hidup. Pendidikan Lingkungan Hidup

(PLH) adalah suatu program pendidikan untuk membina anak atau

peserta didik agar memiliki pengertian, kesadaran, sikap, dan perilaku

yang rasional serta bertanggung jawab tentang pengaruh timbal balik

antara penduduk dengan lingkungan hidup dalam berbagai aspek

kehidupan manusia.27

Pendidikan Lingkungan Hidup berfokus pada:

a. Kepedulian dan kesensitifan terhadap lingkungan hidup dan

tantangannya

b. Pengetahuan dan pemahaman tentang lingkungan hidup dan

tantangannya

c. Perubahan perilaku terhadap lingkungan hidup dan

mengembangkan peningkatan kualitas lingkungan hidup

d. Keahlian untuk mengantisipasi terjadinya permasalahan

lingkungan hidup

e. Partisipasi untuk menerapkan pengetahuan dan keahlian terkait

program lingkungan hidup.

27
Suko Pratomo. “Model Pembelajaran Tematik dalam Pendidikan Lingkungan
Hidup.”Jurnal Pendidikan Dasar, no 11(2009). hlm. 1
25

5. Pengertian dan Tujuan Adiwiyata

Program sekolah Adiwiyata merupakan bentuk komitmen

pemerintah terhadap pengelolaan dan perlindungan lingkungan melalui

pendidikan. Kebijakan yang dibuat oleh pemerintah yaitu melalui

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 tahun 2013 diterjemahkan

menjadi program sekolah Adiwiyata.28

Kata Adiwiyata berasal dari 2 kata Sansekerta "Adi" dan

"Wiyata". Adi mempunyai makna: besar, agung, baik, ideal atau

sempurna. Wiyata mempunyai makna: tempat satunya adalah seseorang

mendapatkan ilmu pengetahuan, norma dan etika dalam berkehidupan

sosial. Bila kedua kata tersebut digabung, secara keseluruhan Adiwiyata

mempunyai pengertian atau makna: Tempat yang baik dan satunya adalah

ideal dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai macam norma

serta etika yang dapat menjadi dasar manusia suara terciptanya

kesejahteraan hidup kita dan suara kepada cita-cita pembangunan

berkelanjutan.29

Tujuan program Adiwiyata adalah mewujudkan warga sekolah

yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung

pembangunan berkelanjutan. Kegiatan utama Program Adiwiyata adalah

28
Zaini Gunawan Pengembangan Program Adiwiyata dalam Mewujudkan Sekolah
Peduli dan Berbudaya Lingkungan, Jurnal Pendidikan Pedagogik, Vol. 3, No. 2 Tahun 2016, hlm.
86-87
29
TIM Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta, Panduan…, hlm. 3
26

mewujudkan kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan

bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia.

Program Adiwiyata merupakan salah satu program yang

dikembangkan oleh kementerian Lingkungan Hidup pada tahun 2006

pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Program tersebut bertujuan

untuk mendorong sekolah-sekolah di Indonesia agar dapat turut

melaksanakan upaya-upaya pemerintah menuju pelestarian lingkungan dan

pembangunan berkelanjutan bagi kepentingan generasi sekarang maupun

yang akan datang. Selain itu, tujuan program Adiwiyata adalah

menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat

pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga dikemudian hari

warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upaya-upaya

penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.30

Kegiatan utama program Adiwiyata adalah mewujudkan

kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. Adapun

program dan kegiatan yang dikembangkan harus berdasarkan norma-

norma dasar dan berkehidupan yang antara lain meliputi kebersamaan,

keterbukaan, kejujuran, keadilan, dan kelestarian fungsi lingkungan hidup

dan sumberdaya alam.31

30
Trikinasih Handayani, Wuryadi, Zamroni, “Pembudayaan Nilai Kebangsaan Siswa pada
Pendidikan Lingkungan Hidup Sekolah Dasar Adiwiyata Mandiri”, Jurnal Pembangunan
Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Volume 3, No 1, Juni 2015. Hlm 97. Diakses dari
http://journal.uny.ac.id/index.php/jppfa ,31 Januari 2017
31
Ibid, hlm 97
27

Adiwiyata diterapkan dalam dunia pendidikan disebabkan dalam

dunia pendidikan lebih mudah mempelajari dan menerapkan segala ilmu

pengetahuan dan berbagai norma serta etika untuk mencapai cita-cita

pembangunan berkelanjutan.32

6. Prinsip‐prinsip Dasar Program Adiwiyata dan Komponen

Adiwiyata

Pelaksanaan Program Adiwiyata diletakkan pada dua prinsip dasar

berikut ini;

a. Partisipatif: Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah

yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi sesuai tanggungjawab dan peran.

b. Berkelanjutan: Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana

dan terus menerus secara komprehensif.33

Untuk mencapai tujuan program Adiwiyata, maka ditetapkan 4

(empat) komponen program yang menjadi satu kesatuan utuh dalam

mencapai sekolah Adiwiyata. Keempat komponen tersebut adalah;

a. Kebijakan Berwawasan Lingkungan

b. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan

c. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif

d. Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan

32
Yanti Dwi Rahmah, Sjamsiar Sjamsuddin Indradi, dan Riyanto, “Implementasi
Program Sekolah Adiwiyata (Studi Pada SDN Manukan Kulon III/540 Kota Surabaya)”, Jurnal
Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 4, hlm. 753
33
TIM Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta, Panduan…,hlm. 3
28

7. Pelaksanaan Program Adiwiyata

Pelaksanaan program adiwiyata terdiri dari tim Nasional, Provinsi,

Kabupaten/Kota juga di sekolah. Unsur dan peran masing-masing tim

seperti tercantum di bawah ini:34

a. Tim Nasional

Terdiri dari berbagai unsur sebagai berikut: Kementrian

Lingkungan Hidup (Koordinator), Kementrian Pendidikan Nasional,

Kementrian Dalam Negeri, Kementrian Agama, LSM Pendidikan

Lingkungan, Perguruan Tinggi, media serta swasta. Tim tingkat Nasional

ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup.

Peran dan tugas pokok dari tin Nasional adalah sebagai berikut:

1) Mengembangkan kebijakan, program, panduan, materi pembinaan, dan

instrument observasi

2) Melakukan koordinasi dengan Pusat Pengelolaan Ekoregion (PPE) dan

Provinsi

3) Melakukan sosialisasi program dalam provinsi

4) Melakukan bimbingan teknis kepada tim provinsi dalam rangka

pembinaan sekolah

5) Membuat pilot project untuk 4 satuan pendidikan yang berbeda (SD,

SMP, SMA, SMK) setiap provinsi

6) Menetapkan penghargaan sekolah adiwiyata tingkat provinsi

34
Ibid, hlm. 5
29

7) Melakukan evaluasi dan pelaporan keterlaksanaan program adiwiyata

kepada Gubernur tembusan kepada Menteri Lingkungan Hidup.

b. Tim Provinsi

Terdiri dari berbagai unsur sebagai berikut: Badan Lingkungan

Hidup (koordinator), Dinas Pendidikan, Kanwil Agama, LSM Linkungan

Hidup, massa,Perguruan Tinggi, serta swasta. Tim Provinsi ditetapkan

melalui Surat Keputusan Gubernur.35

Peran dan tugas pokok dari tim provinsi adalah sebagai berikut:

1) Mengembangkan program adiwiyata tingkat provinsi

2) Koordinasi dengan kabupaten/kota

3) Melakukan sosialisasi program ke kabupaten/kota

4) Bimbingan teknis kepada kabupaten/kota dalam rangka pembinaan

sekolah

5) Membuat pilot project untuk 4 satuan pendidikan yang berebeda (SD,

SMP, SMA, SMK)setiap provinsi

6) Menetapkan penghargaan sekolah adiwiyata tingkat provinsi

7) Melakukan evaluasi dan pelapopran program adiwiyata kepada

Gubernur tembusan kepada Menteri Lingkungan Hidup.

c. Tim Kabupaten/Kota

Terdiri dari berbagai unsur sebagai berikut: Badan Lingkungan

Kabupaten/Kota (koordinator), Dinas Pendidikan, Kantor Agama, LSM

Pendidikan Lingkungan, media, Perguruan Tinggi, swasta, sekolah

35
Ibid, hlm. 6
30

adiwiyata mandiri. Tim Kabupaten ditetapkan melaluin Surat Keputusn

Bupati/Walikota.36

Peran dan tugas pokok dari tim kabupaten/kota adalah sebagai

berikut:

1) Membangun/melaksanakan program adiwiyata tingkat kabupaten/kota

2) Sosialisassi program adiwiyata kepada sekolah

3) Bimbingan teknis kepada sekolah

4) Membuat pilot project untuk 4 satuan pendidikan yang berbeda (SD,

SMP, SMA, SMK) setiap kabupaten/kota

5) Menetapkan penghargaan sekolah adiwiyata tingkat kabupaten/kota

6) Melakukan evaluasi dan pelaporan keterlaksanaan program adiwiyata

kepada Bupati/Walikota tembusan kepada Badan Lingkungan Hidup

Provinsi.

d. Tim Sekolah

Terdiri dari berbagai unsur sebagai berikut: guru, peserta didik dan

komite sekolah. Tim sekolah ditetapkana melalui SK Kepala Sekolah.37

Peran dan tugas pokok tim sekolah adalah sebagai berikut:

1) Mengkaji kondisi lingkungaan hidup sekolah, kebijakan sekolah,

kurikulum sekolah, kegiatan sekolah dan sarana prasarana

2) Membuat rencana kerja dan mengalokasikan anggaran sekolah

berdasarkan hasil kajian tersebut di atas, dan disesuaikan dalam

komponen, standar, dan implementasi adiwiyata

36
Ibid
37
Ibid, hlm. 7
31

3) Melaksanakan rencana kerja sekolah

4) Melakukan pemantauan dan evaluasi

5) Menyampaikan laporan kepada Kepala Sekolah tembusan Badan

Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota dan Instansi terkait.38

8. Konsep Evaluasi Program

Setiap program pendidikan selalu diikuti dengan kegiatan evaluasi,

baik menyangkut hasil maupun terhadap proses pendidikan yang

dilakukan. Banyak pakar yang mengemukakan definisi tentang evaluasi,

diantaranya adalah Grounlund dan Linn yang mengemukakan bahwa

evaluasi adalah proses yang sistematis dalam pengumpulan data, analisis

data dan interpretasi informasi untuk menentukan tingkat pencapaian

tujuan pengajaran. Djaali dan Mulyono menyatakan bahwa evaluasi

sebagai proses menilai sesuatu berdasarkan kriteria atau tujuan yang telah

ditetapkan, kemudian diambil keputusan atas obyek yang dievaluasi.39

Menurut Wirawan, program merupakan suatu kegiatan atau

aktivitas yang dirancang untuk melaksankan suatu kebijakan dan

dilaksanakan untuk waktu yang tidak terbatas. Pendapat lain menurut

Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin,40 apabila “program” langsung

dikaitkan dengan evaluasi program maka program didefinisikan sebagai

38
Kementrian Lingkungan Hidup, “Informasi Mengenai Adiwiyata”. Diakses pada 28
September 2016 dari http://www.menlh.go.id/informasi-mengenai-adiwiyata/.
39
Jeane Marie Tulungi, “Evaluasi Program Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan
Tingkat IV di Balai Diklat Keagamaan Manado”, Journal “Acta Diurna”, Vol. III. No.3 Tahun
2014, hlm. 3
40
Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin A.J, Evaluasi Program Pendidikan Edisi
Kedua, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hlm. 3
32

suatu unit atau kesatuan kegiatan yang merupakan realisasi atau

implementasi dari suatu kebijakan. 41

Menurut Purwanto, Pendidikan bisa dikatakan sebagai sebuah

program, program yang melibatkan berbagai komponen yang bekerja

sama dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan yang dirancang. 42

Pengertian evaluasi program menurut Djudju Sudjana, adalah

kegiatan yang teratur dan berkelanjutan dengan menggunakan prosedur

ilmiah untuk memperoleh data yang berguna bagi pengambilan

keputusan. Data yang dikumpulkan sebagai fokus evaluasi program

diperoleh melalui kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan

penyajian dengan menggunakan pendekatan, model, ,metode, dan teknik

ilmiah. 43

Menurut Roswati, Evaluasi program adalah menilai suatu kegiatan

yang dilakukan untuk mendatangkan hasil atau pengaruh yang

berlangsung untuk jangka waktu yang tidak terbatas. Sedangkan menurut

Vera Ristiyani,44 Evaluasi program adalah kegiatan yang sistematis untuk

mengumpulkan, mengelola, menganalisis data dan menyajikan data dalam

pengambilan keputusan untuk alternatif pemecahan masalah dari program

41
Wiraman, Evaluasi Teori, Model, Standar, APlikasi, dan Profesi, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2011), hlm. 17
42
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), hlm. 35
43
Djuju Sudjana, Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2006), hlm. 22
44
Vera Ristiyani, Evaluasi Program Sekolah Satu Atap di Kecamatan Gunung Kidul.
Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta, (UNY: Yogyakarta, 2012), hlm. 22
33

pendidikan yang dilaksanakan di masyarakat untuk dipertahankan atau

diberhentikan. 45

Evaluasi program dalam manajemen pendidikan berguna untuk

mengetahui seberapa jauh tujuan telah tercapai. Dijelaskan oleh Eka

Prihatini, Evaluasi sebagai fungsi manajemen pendidikan adalah aktifitas

untuk menilai dan mengetahui sampai dimana pelaksanan yang dilakukan

dalam proses keseluruhan organisasi dalam pencapaian hasil sesuai

dengan rencana atau program yang ditetapkan dalam rangka pencapaian

tujuan pendidikan. 46

Dari beberapa pengertian tersebut disimpulkan bahwa evaluasi

program adalah kegiatan yang sistematis dan berkelanjutan sesuai

prosedur mulai dari pengumpulan data, pengelolaan dan analisis data

untuk mengetahui efektivitas komponen program untuk menentukan

ketercapaian tujuan dan tidak lanjut dari program.

9. Model Evaluasi Program

Terdapat beberapa model evaluasi program, khususnya program

yang berkaitan dengan kependidikan atau pelatihan. Menurut Isaac dan

Michael, model-model evaluasi program dapat dikelompokkan sebagai

berikut:47

45
Roswati, Evaluasi Program/Proyek. Jurnal Pendidikan Penabur (Nomor 11 Tahun ke-
7), hlm. 66
46
Eka Prihatin, Teori Administrasi Pendidikan , (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 16

47
Jeane Marie Tulung , Evaluasi Program Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan
Tingkat I V di Balai Diklat Keagamaan Manado, Jurnal “Acta Diurna” Volume III. No.3. Tahun
2014, hlm 4-5
34

a. Goal Oriented Evaluation. Dalam model ini, seorang evaluator secara

terus menerus melakukan pantauan terhadap tujuan yang telah

ditetapkan. Model ini melihat lebih jauh tentang adanya kesenjangan

(discrepancy) yang ada dalam setiap komponen yakni apa yang

seharusnya dan apa yang secara riil telah dicapai.

b. Decision Oriented Evaluation. Dalam model ini evaluasi harus dapat

memberikan landasan berupa informasi-informasi yang akurat dan

obyektif bagi pengambil kebijakan untuk memutuskan sesuatu yang

berhubungan dengan program. Evaluasi CIPP (Context, Input, Process,

Product) yang dikembangkan oleh Stufflebeam merupakan salah satu

contoh model evaluasi ini dan merupakan salah satu model yang paling

sering digunakan oleh evaluator.Pendekatan CIPP berlandaskan pada

suatu pandangan bahwa tujuan terpenting dari suatu evaluasi adalah

bukan untuk membuktikan sesuatu, akan tetapi untuk menemukan

langkah-langkah perbaikan program. Kelebihan dari Model Evaluasi

CIPP adalah lebih bersifat komprehensif dibandingkan model evaluasi

lainnya karena objek evaluasi tidak hanya pada hasil semata tetapi juga

mencakup konteks, masukan, proses, dan hasil.

c. Transactional Evaluation. Dalam model ini evaluasi program berusaha

melukiskan proses sebuah program dan pandangan tentang nilai dari

orang-orang yang terlibat dalam program tersebut. Pada pendekatan ini

kegiatan evaluasi diharapkan berjalan natural dan ada keterlibatan

(partisipasi) evaluator pada lapangan yang menjadi sasaran evaluasi.


35

Pendekatan ini tepat terutama dalam rangka penilaian proses atau

implementasi program.

d. Evaluation Research. Evaluation research menurut Childers tidak

mudah untuk didefinisikan. Kesulitannya lebih karena kompleksitas

dari penelitian yang harus dilakukan sebagai sesuatu penelitian evaluasi

sekaligus sebagai suatu penelitian yang harus berbasiskan evaluasi.

Perbedaan antara penelitian evaluasi dan riset lain berpusat pada fokus

dan tujuan dari penelitian itu sendiri, bukan berpusat pada metode yang

digunakan. Jika evaluation research lebih ditekankan sebagai suatu

metode riset, maka penelitian dimaksud akan dipandang lebih dekat

sebagai suatu penelitian action plan.

e. Goal Free Evaluation. Menurut Scriven, Goal Free Evaluation

memiliki keunggulan karena fokus pada pencarian tujuan untuk

mencari esensi dari suatu program tanpa perlu memikirkan bagaimana

caranya program tersebut dijalankan. Evaluator tidak perlu memahami

bagaimana proses dari suatu program, karena yang terpenting jika

suatu program dilaksanakan sesuai dengan tujuan, maka akan

diperoleh hasil yang sesuai dengan harapan. Namun Scriven juga

mengingatkan bahwa jika evaluator tidak memahami tentang tujuan

program sebaiknya terlebih dahulu harus memahami dengan

mendalam tentang tujuan program dimaksud.


36

f. Adversary Evaluation. Evaluasi dilakukan dengan cara melihat suatu

kasus terbaik dan mengadu serta menyajikan dua interpretasi dari

suatu program.

g. Model Kirkpatrick. Model ini dibangun atas empat tingkatan evaluasi

(four levels of evaluation), yakni: reaksi (reaction), pembelajaran

(learning), perilaku (behavior) dan terakhir level empat yakni hasil

(result).

10. Evaluasi dan Monitoring Adiwiyata

Pada prinsipnya, evaluasi monitoring dilakukan dengan tujuan

untuk mengetahui apakah tim adiwiyata sekolah berhasil mencapai target

yang tercantum dalam Rencana Aksi Lingkungan atau tidak, maka harus

dilakukan pemantauan untuk mengukur kemajuan yang diharapkan. Proses

evaluasi dan monitoring yang dilakukan terus menerus akan membantu

memastikan bahwa kegiatan ini tetap berkelanjutan. Pelaksanaan evaluasi

dan monitoring dapat dilakukan sendiri oleh pihak sekolah yang terbagi ke

dalam evaluasi monitoring ketercapaian Rencana Aksi Lingkungan dan

evaluasi monitoring untuk mendapatkan penghargaan adiwiyata.

Evaluasi dan monitoring untuk ketercapaian reaksi aksi lingkungan

dapat dilaksanakan oleh sekolah dengan menggunakan kuesioner dan

survey untuk mengumpulkan data kemajuan kegiatan dengan melibatkan

peserta didik dalam bentuk antara lain:

a. Melakukan pembacaan meter dan perhitungan tagihan energi untuk

melihat perubahan kegiatan penghematan energi.


37

b. Menimbang sampah yang terkumpul untuk didaur ulang. Penimbangan

ini dilakukan untuk melihat sejauh mana pengaruh kegiatan

pengelolaan sampah.

c. Mendokumentasikan setiap tahap kegiatan (sebelum, selama dan

setelah) dalam bentuk foto-foto untuk membandingkan perubahan

yang terjadi di sekolah.

d. Membuat daftar spesies (jika memungkinkan) sebelum dan setelah

kegiatan untuk melihat pengaruh yang menunjukkan dampak kegiatan

terhadap keanekaragaman hayati sekitar sekolah.48

B. Kajian Penelitian yang Relevan


Dewasa ini perhatian dan pengaruh manusia terhadap lingkungan

makin meningkat pada zaman teknologi maju. Masa ini manusia

mengubah lingkungan hidup alami menjadi lingkungan hidup binaan.

Eksploitasi sumber daya alam makin meningkat untuk memenuhi bahan

dasar industri. Sebaliknya, hasil sampingan dari industri berupa asap dan

limbah mulai menurunkan kualitas lingkungan hidup.49

Aktivitas menjaga lingkungan hidup seharusnya menjadi prioritas

utama untuk keberlangsungan hidup manusia dan interaksinya dengan

alam. Lingkungan yang baik akan memberikan kontribusi yang nyata bagi

terciptanya lingkungan hidup yang harmonis. Menurut Radjasa Mu’tasim,

“Aktivitas mengeksploitasi lingkungan tanpa memperhitungkan baik-

48
TIM Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta, Panduan…, hlm. 66-67
49
H. Imam Supardi, Lingkungan Hidup dan Kelestariannya, (Bandung: Alumni, 2003),
hlm. 5.
38

buruknya kegiatan tersebut, hanya akan merusak lingkungan dan

berpengaruh pada diri manusia iti sendiri.”50

Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) memiliki pengertian yang

sangat luas, baik dari segi pemahaman secara umum maupun implementasi

yang ada di lapangan.

Dalam hal ini, begitu banyak upaya yang dilakukan dalam rangka

melestarikan lingkungan hidup bagi manusia. Salah satu upaya tersebut

adalah melalui beberapa Program Pendidikan Lingkungan Hidup di

Sekolah/ Madrasah. Banyaknya program Pendidikan mengenai lingkungan

hidup, dinilai mampu memperkenalkan kepada peserta didik akan

pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan hidup di lingkungan

sekitar.

Pendidikan di Indonesia merupakan salah satu prioritas utama yang

dilakukan oleh pemerintah. Hal tersebut telah dijelaskan dalam

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Sebab untuk menjadikan negera

yang maju yang dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dengan

mengedepankan sistem pendidikannya. Pendidikan memiliki berbagai

manfaat, salah satunya adalah mendukung kegiatan penyelamatan bumi

dan pengelolaan lingkungan.

Pemerintah Indonesia membuat suatu kebijakan yang diterapkan

dalam dunia pendidikan yang tertera dalam pasal 65 poin keempat

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan


50
Radjasa Mu’tasim, Pendidikan Etika Lingkungan Hidup (Orientasi kearah Pendidikan
yang Holistik), Yogyakarta: Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008), hlm.
411. Diakses di http://Digilib.uin.suka.ac.id.
39

Pengelolaan Lingkungan Hidup. Di mana dalam pasal tersebut

menjelaskan bahwa “setiap orang berhak dan berperan dalam pengelolaan

lingkungan hidup”. Dari pernyataan tersebut pemerintah dalam hal ini

adalah institusi pendidikan dimaksudkan ikut serta dalam melaksanakan

pengelolaan lingkungan melalui pencanangan program sekolah

Adiwiyata.51

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menanamkan

kesadaran warga masyarakat sejak dini akan pengetahuan menjaga dan

melestarikan lingkungan adalah melalui pendidikan lingkungan di sekolah.

Lembaga pendidikan merupakan tempat yang efektif di dalam menanamkan

pemahaman dan kesadaran peserta didik akan berbagai hal termasuk

pengetahan lingkungan.52

Pendidikan sekolah memiliki peran strategis dalam melindungi dan

melestarikan lingkungan. Salah satu wujud kepedulian sekolah terhadap

lingkungan diantaranya melalui penerapan kurikulum berbasis Pendidikan

Lingkungan Hidup (PLH). Dalam praktiknya, sekolah telah banyak

memberikan pembelajaran berwawasan lingkungan hidup kepada peserta

didik. Pendidikan yang diberikan bersifat mendasar dimulai dari

penanaman etika lingkungan hidup, kemudian dikembangkan melalui

berbagai mata pelajaran yang diintergrasikan dengan kurikulum PLH.

Keadaan ini menuntut para pendidik untuk senantiasa meningkatkan

51
Zaini Gunawan Pengembangan Program Adiwiyata dalam Mewujudkan Sekolah
Peduli dan Berbudaya Lingkungan, Jurnal Pendidikan Pedagogik, Vol. 3, No. 2 Tahun 2016,
hlm. 84
52
Ibid, hlm 86
40

kompetensinya, terutama wawasan mereka terhadap pendidikan

lingkungan hidup, baik itu berkenaan dengan strategi pengajarannya

maupun peran aktifnya dalam berbagai program PLH yang dilaksanakan

oleh sekolah.

Untuk menyikapi masalah kerusakan dan pencemaran lingkungan

tersebut dan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman

lingkungan hidup kepada peserta didik dan masyarakat, maka tanggal 3

Juni 2005 ditandatangani Kesepakatan Bersama antara Menteri Negara

Lingkungan Hidup dengan Menteri Pendidikan Nasional. Berdasarkan

kesepakatan tersebut, maka pendidikan lingkungan harus berdasarkan

konsep dasar makna lingkungan hidup. Untuk merealisasikan kesepakatan

ini maka tanggal 21 Februari 2006 dicanangkan program Adiwiyata.

Program Adiwiyata ini adalah sebagai salah satu strategi pemberian

pendidikan lingkungan yang dilakukan pemerintah dengan maksud agar

tercipta sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.53

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana

Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup dalam Program Sekolah

Adiwiyata di SD Muhammadiyah Kleco Bantul Yogyakarta.

Berdasarkan penelusuran yang dilakukan peneliti, ditemukan

beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini, diantaranya

adalah:

53
BLHD Tanjab Barat, “Lingkungan Program Adiwiyata”, diakses dari
http://studioriau.com/de/artikel/lingkungan/program-adiwiyata.html, 28 September 2016
41

1. Skripsi yang ditulis oleh Musri’ah. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun

2015 dengan judul “Implementasi Pendidkan Karakter Peduli

Lingkungan dalam Program Madrasah Adiwiyata di MI Jejeran

Bantul”. Skripsi ini menjelaskan tentang pendidikan karakter peduli

lingkungan melalui program madrasah adiwiyata, sedangkan penelitian

yang akan dilakukan adalah pelaksanaan Pendidikan Lingkungan Hidup

melalui program-program sekolah adiwiyata.54

2. Skripsi karya Siti Rohmaniyah yang berjudul Program Adiwiyata untuk

Meningkatkan Perilaku Cinta Alam Siswa di SD Muhammadiyah

Wirobrajan 3 Yogyakarta. Bahwasannya untuk menumbuhkan dan

meningkatkan perilaku cinta alam para peserta didik dapat dilakukan

dengan menerapkan program adiwiyata. Penerapan program adiwiyata

tersebut meliputi penerapan kurikulum berbasis lingkungan, penerapan

melalui partisipasif warga sekolah, dan penerapan yang lain yaitu

pengelolaan sarana dan prasarana yang mendukung lingkungan.55

3. Skripsi karya Linda Tisa Purwani yang berjudul Implikasi Nilai

Karakter Peduli Lingkungan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN)

Kebonagung Imogiri Bantul. Bahwasanya dengan berpacu pada prinsip-

prinsip Program Adiwiyata yaitu partisipasif dan berlanjutan, maka

54
Musri’ah, “Implementasi Pendidkan Karakter Peduli Lingkungan dalam Program
Madrasah Adiwiyata di MI Jejeran Bantul”, (Skripsi, Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Yogyakarta, 2016)
55
Siti Rohmaniyah, “Program Adiwiyata untuk Meningkatkan Perilaku Cinta Alam Siswa
di SD Muhammadiyah Wirobrajan 3 Yogyakarta”, (Skripsi, Prodi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Yogyakarta, 2015)
42

nilai karakter peduli linkungan peserta didik dapat terbentuk, seperti

peduli terhadap lingkungan sekitar, tanggung jawab, hidup sehat, hidup

hemat, kreatif, rasa ingin tahu, mencintai keindahan, nilai religius,

disiplin, semangat kebangsaan dan cinta tanah air, sikap tertib, empati,

peduli sosial, rasa hormat, dan sopan santun.56

4. Jurnal karya Rifki Afandi (2003) dalam tulisan berjudul Integrasi

Pendidikan Lingkungan Hidup Melalui Pembelajaran IPS di Sekolah

Dasar Sebagai Alternatif Menciptakan Sekolah Hijau bahwa salah satu

cara efektif memupuk kesadaran peserta didik dalam mencintai dan

menjaga lingkungan hidup adalah mengintegrasikan pendidikan

lingkungan hidup melalui mata pelajaran IPS di lingkungan sekitar,

sehingga terwujud lingkungan sekolah hijau disekitar peserta didik.57

5. Jurnal karya Risda Amini yang berjudul Pengaruh Model

Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Berbasis Outdoor terhadap

Penguasaan Konsep Pendidikan Lingkungan Bagi Calon Guru Sekolah

Dasar mengatakan dalam kurikulum PLH ini tidak hanya berupa

pembelajaran secara materi saja, tetapi juga dilakukan praktik secara

outdoor. PLH tidak hanya diterapkan pada satu mata pelajaran saja,

tetapi mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya juga akan

berkaitan. Keterkaitan beberapa mata pelajaran ini juga memerlukan

56
Linda Tisa Purwani, “Implikasi Nilai Karakter Peduli Lingungan di Madrasah
Ibtidaiyah (MIN) Kebonagung Imogiri Bantul”, (Skripsi, Prodi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Yogyakarta, 2014)
57
Afandi, Rifki. “Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup Melalui Pembelajaran IPS di
Sekolah Dasar sebagai Alternatif menciptakan Sekolah Hijau.”Journal Pedagogia, Vol.2, No.1
(2013), hlm 98 . diakses dari http://journal.umsida.ac.id/files, 31 Januari 2017
43

berbagai macam metode antara lain ceramah, tanya jawab, pemberian

tugas, dan eksperimen.58

Dari beberapa literatur yang telah dikaji sebelumnya, banyak yang

peneliti temukan pembahasan yang berkenaan dengan Program Pendidikan

Lingkungan Hidup (PLH) baik dari sisi proses dan implementasi. Dari

pemaparan tersebut, belum ditemukan literatur yang membahas secara

mendalam dan terperinci mengenai implementasi pendidikan lingkungan

hidup dalam program program sekolah adiwiyata untuk meningkatkan

kesadaran peserta didik untuk menjaga dan melestarikam lingkungan

hidup di sekolah/madrasah. Dengan adanya permasalahan tersebut,

mendorong saya selaku insan akademis untuk mengkaji lebih lanjut

tentang permasalahan mengenai Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)

dalam program-program sekolah adiwiyata pada peserta didik di

sekolah/madrasah sesuai dengan prosedur penelitian.

58
Amini, Risda dan A. Munandar. “Pengaruh Model Pembelajaran Pendidikan
Lingkungan Berbasis Outdoor Terhadap Penguasaan Konsep Pendidikan Lingkungan Bagi Calon
Guru Sekolah Dasar”, jurnal Penelitian Pendidikan, Vol. 14 No. 2 Tahun 2014, hlm 1. Diakses
dari http://jurnal.upi.edu/penelitian-pendidikan/view/1329, 2 Januari 2017
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan peneliti

untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah, di mana peneliti adalah

sebagai instrument kunci teknik pengumpulan data dilakukan secara

trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian

lebih menengkan makna daripada generalisasi.1 Penelitian kualitatif adalah

penelitian yang dilakukan secara wajar dan natural sesuai dengan kondisi

obyek di lapangan tanpa adanya manipulasi.2

Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif karena peneliti

melakukan penelitian secara mendalam mengenai proses pendidikan

berbasis adiwiyata di sekolah. Selain itu, peneliti berusaha menemukan

hipotesa baru mengenai penelitian ini. Hipotesa atau hal baru ini adalah

hal yang terikat dengan realita di lapangan. Oleh sebab itu penelitian

kualitatif ini menggunakan observasi dan indepth interview sehingga

memudahkan proses penelitian. Melalui observasi, peneliti akan

mengetahui secara langsung bagaimana Implementasi Pendidikan

Lingkungan Hidup dalam Program Adiwiyata Di SD Muhammadiyah

Kleco Kotagede Yogyakarta. Adapun penggunaan indepth interview akan

1
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung, Alfabeta, 2009), hlm. 1
2
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, (Bandung: Remaja
Rosda Karya, 2011), hlm.140

44
45

memudahkan peneliti untuk mengetahui permasalahan–permasalahan yang

dihadapi oleh responden secara mendalam.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan peneliti di SD Muhammadiyah Kleco

Kotagede Yogyakarta yang terletak di daerah Kotagede, tepatnya di Jalan

Nyi Pembayun No. 20 Prenggan, Kotagede, Yogyakarta. Adapun untuk

waktu penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran

2016/2017 (Desember 2016-Januari 2017) di SD Muhammadiyah Kleco

dimulai dari observasi sampai selesai.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Pada penelitian kualitatif, peneliti memasuki situasi sosial tertentu,

yang dapat berupa lembaga tertentu, melakukan observasi dan wawancara

kepada orang-orang yang dipandang tahu tentang situasi sosial tersebut.3

Subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti.4

Pengambilan subjek penelitian dengan menggunakan purposif

sampling, yaitu penentuan subjek berdasarkan atas tujuan peneliti dalam

mengungkapkan masalah yang diangkat dalam penelitian. Subjek

penelitian ditentukan berdasarkan orang yang dianggap paling tahu tentang

3
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D),
(Bandung: CV Alfabeta, 2010), hlm 299
4
Subliyanto, “Subyek Penelitian dan Responden Penelitian”, 2010. Diakses dari
http://www.subliyanto.id/2010/06/subyek-penelitian-dan-responden.html 7 februari 2017
46

informasi yang dibutuhkan dalam lenelitian, sehingga memudahkan

peneliti dalam menelusuri situasi yang diteliti.5

Dalam penelitian ini, adapun yang dijadikan subjek/sumber data

adalah sebagai berikut:

1. Kepala sekolah SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta

Bapak Amirudin, S.Pd sebagai kepala sekolah di SD Muhammadiyah

Kleco Kotagede Yogyakarta merupakan penanggung jawab dari semua

kegiatan yang ada di sekolah. Selain bertanggung jawab kepala

sekolah juga memiliki peran penting dalam setiap program yang ada di

sekolah.

2. Koordinator Adiwiyata SD Muhammadiyah Kleco Kotagede

Ibu Wiwik Sulistyaningsih, S.Si sebagai koordinator adiwiyata, karena

penelitian ini tentang pendidikan lingkungan hidup dalam program

sekolah adiwiyata, maka yang lebih tahu tentang keadaan lingkungan

di sekolah adalah koordinator adiwiyata. Yang mana lingkup tanggung

jawabnya adalah mengelola seluruh lingkungan disekitar SD

Muhammadiyah Kleco Kotagede.

3. Wakil Koordinator Adiwiyata SD Muhammadiyah Kleco Kotagede

Bapak Zuhud Zuliadi, S. Si sebagai wakil koordinator adiwiyata,

karena kepala sekolah SD Muhammadiyah Kleco Kotagede sedang

sibuk mempersiapkan akreditas sekolah , maka peneliti pun melakukan

wawancara dengan wakil koordinator. Yang mana lingkup tanggung

5
Yuka Marstlida Anwika, “Metode Penelitian: Lokasi dan Subjek Penelitian”, tahun
2013 diakses dari http://repository.upi.edu/2561/6/S_PLS_0900449_Chapter3.pdf 7 Januari 2017
47

jawabnya adalah membantu koordinator adiwiyata mengelola seluruh

lingkungan disekitar SD Muhammadiyah Kleco Kotagede.

4. Peserta Didik SD Muhammadiyah Kleco Kotagede

Peserta didik merupakan objek sekaligus subjek dari setiap kegiatan

yang ada di SD, termasuk kegiatan pendidikan lingkungan hidup

dalam program sekolah adiwiyata.

D. Metode Pengumpulan Data

a. Metode Observasi Partisipatif

Nasution menyatakan bahwa, observasi adalaah dasar

semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja

berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang

diperoleh melalui observasi.6 Dalam penelitian ini peneliti

mengamati kondisi lingkungan di SD Muhammadiyah Kleco

Kotagede Yogyakarta, kemudian peneliti melakukan observasi

terhadap dokumen sekolah yang berkaitan dengan pendidikan

lingkungan hidup dalam program adiwiyata di SD Muhammadiyah

Kleco Kotagede Yogyakarta.

b. Metode Wawancara Mendalam

Wawancara atau interview merupakan pertemuan dua orang

untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga

6
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, (Bandung: Remaja
Rosda Karya, 2011), hlm.64
48

bisa dikonstruksi makna dalam suatu topik.7 Wawancara secara

mendalam manakala ada waktu yang luang untuk dimanfaatkan,

adapun subjek yang diwawancarai yaitu, Kepala Sekolah,

Koordinator Adiwiyata, wakil koordinator adiwiyata, dan peserta

didik SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta.

c. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah suatu metode untuk mencari

data mengenai hal atau variabel yang berupa catatan, transkip,

buku, surat kabar, majalah, notulen, rapat, legger, agenda, dan

sebagainya.8

Studi dokumen dalam penelitian kualitatif merupakan

pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara,

karena dengan adanya dokumen akan lebiih baik jika didukung

oleh sejarah yang bias ditangkap oleh panca indera. Dokumen yang

diperoleh berupa gambar, tulisan, catatan laporan observasi,

dokumen lembaga, catatan, foto, buku, serta file-file yang

berkaitan dengan pendidikan lingkungan hidup dalam program

adiwiyata. Ini yang menjadikan penelitian yang sedang diteliti

lakukan menjadi lebih lengkap sehingga bias dipakai untuk acun

pendidikan lingkungan hidup dalam program adiwiyata di SD

Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta ini.

7
Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendekatan Kualitatif Kuantitatif dan R & D,
(Bandung: Alfa Beta, 2008), hlm.317
8
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitiaan Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Reneka
Cipta, 1981), hlm. 118
49

Teknik ini yang digunakan untuk mendapatkan data tentang

letak geografis SD Muhammadiyah Kleco Kotagede, sejarah

berdirinya, visi dan misi, tujuan organisasi, struktur organisasi, dan

tenaga kependidikan di SD Muhammadiyah Kleco Kotaede

Yogyakarta.

d. Trianggulasi Data

Trianggulasi data merupakan metode untuk mengecek

keabsahan data. Trianggulasi data adalah pemeriksaan keabsahan

data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan

hasil wawancara terhadap obyek penelitian.9

Keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

trianggulasi data yang mana mencari kebenaran dan kesamaan dari

7 sumber yang berbeda, yaitu Kepala Sekolah, Koordinator

Adiwiayata, wakil koordinator adiwiyata dan empat peserta didik

yang berperan aktif dalam program adiwiyata. Dalam hal ini bapak

Amirudin, S.Pd sebagai kepala sekolah telah memberikan beberapa

informasi penting terkait pendidikan lingkungan hidup dalam

program adiwiyata di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede

Yogyakarta. Kemudian yang bertindak sebagai coordinator

adiwiyata adalah ibu Wiwik Setyaningsih, S.Si, beliau banyak

memberikan informasi tentang kegiatan yang dilakukan oleh para

peserta didik dalam program adiwiyata. Diperkuat dengan adanya

9
Lexi J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung, Remaja Rosda Karya, 2012),
hlm. 330
50

wakil koordinator adiwiyata yaitu Zuhud Zuliadi, S.Si yang

memberikan banyak informasi tentang pendidikan lingkungan

hidup dalam program adiwiyata di SD Muhammadiyah Kleco

Kotagede ini. Tak kalah banyak informasi yang diberikan oleh

peserta didik di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta

yang mengatakan hal serupa dengan apa yang dikatakan

koordinator adiwiyata dan wakil koordinator adiwiyata SD

Muhammadiyah Kleco Kotagede.

E. Metode Analisis Data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan

data ke dalam; pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat

ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang

disarankan oleh data.10

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis dat yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,

observasi dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam

kategori, menjabarkan ke dalam pola, memilih nama yang penting dan

akan dipelajari serta membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh

diri sendiri dan orang lain. Analisis dalam penelitian kualitatif dilakukan

sebelum sejak memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai

di lapangan. Aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara

10
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian,… hlm. 103
51

interaktif dan berlangsug secara terus menerus sampai tuntas, sehingga

datanya sudah jenuh.11

Analisis yang dikembangkan oleh Milles dan Hubberman dengan

tiga langkah, yaitu sebagai berikut:

a. Reduksi Data

Reduksi data merupakan kegiatan pemilihan, penyederhanaan dan

transformasi data yang kasar yang muncul dari catatan tertulis di lapangan,

sehingga menjadi lebih fokus sesuai dengan obyek penelitian. Reduksi

data berlangsung berlangsung selama proses penelitian sampai tersusunnya

laporan akhir penelitian.

b. Penyajian Data

Langkah berikutnya yaitu penyajian data. Pada penelitian kualitatif,

penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,

hubungan antar kategori atau sejenisnya. Dengan menyajikan data, maka

akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja

selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.

c. Penarikan Kesimpulan

Langkah berikutnya yaitu penarikan kesimpulan. Kesimpulan awal

yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak

ditemukan bukti-bukti yang kuat untuk mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan

11
Sugiyono, Metode Penelitian,…hlm. 337
52

konsisten, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan

yang kredibel.12

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahsan merupakan gambaran mengenai skripsi ini

yang salaing terkait antara satu dengan yang lainnya, yakni:

Bab I berisi gambaran umum penulisan skripsi meliputi : latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat

penelitian.

Bab II berisi kajian teori, kajian penelitian yang relevan, dan

kerangka pikir.

Bab III berisikan metode penelitian, meliputi jenis penelitian,

tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, teknik dan

instrumen pengumpulan data, keabsahan data, dan teknik analisis data.

Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan, meliputi subhasil A

yang membahas tentang gambaran umum SD Muhammadiyah Kleco

Kotagede Yogyakarta meliputi letak geogafis, sejarah singkat berdirinya

SD Muhammadiyah Kleco, visi misi dan motto SD Muhammadiyah

Kleco, legalitas SD Muhammadiyah Kleco, struktur organisai SD

Muhammadiyah Kleco, keadaan peserta didik, keaadan pendidik dan

tenaga kependidikan serta staff dan karyawan, serta kondisi sarana

prasarana yang dimiliki SD Muhammadiyah Kleco, serta subhasil B

merupakan inti dari penelitian ini, yaitu bersifat pembahasan tentang

12
Ibid, hlm 333
53

implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) dalam program

sekolah berbasis adiwiyata di SD Muhammadiyah Kleco, faktor

pendukung dan penghambat terlaksananya implementasi Pendidikan

Lingkungan Hidup (PLH) dalam program sekolah berbasis adiwiyata di

SD Muhammadiyah Kleco, dan evaluasi terlaksanannya implementasi

Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) dalam program sekolah berbasis

adiwiyata di SD Muhammadiyah Kleco.

Bab V merupakan bab penutup yang berisikan simpulan atas

pembahasan yang dilakukan, saran-saran, dan kata penutup.

Dan pada bagian akhir skripsi ini terdapat daftar pustaka dan bagian

lampiran yang terkait dalam penelitian.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV ini akan disajikan gambaran umum SD

Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta dan akan dijelaskan hasil

pembahasan penelitian yang terdiri dari tiga sub bab meliputi imlpementasi

pendidikan lingkungan hidup dalam program adiwiayata di SD

Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta, faktor pendukung dan

penghambat imlpementasi pendidikan lingkungan hidup dalam program

adiwiayata di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta , dan

evaluasi imlpementasi pendidikan lingkungan hidup dalam program

adiwiayata di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta.

A. Gambaran Umum SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta

1. Letak Geografis
SD Muhammadiyah Kleco terletak di daerah Kotagede, tepatnya di

Jalan Nyi Pembayun No. 20 Prenggan, Kotagede, Yogyakarta. Adapun

batas-batas geografis SD Muhammadiyah Kleco Kotagede, Yogyakarta

yaitu :1

Sebelah timur : Polsek Kotagede

Sebelah barat : Lapangan Karang, Kotagede

Sebelah selatan : Kampung Prenggan

Sebelah utara : SMA N 5 Kotagede

1
Hasil observasi dokumen sekolah di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta,
Senin 14 November 2016 pukul 10.00 WIB

54
55

Selain batas diatas, SD Muhammadiyah Kleco juga dekat dengan

pondok pesantren Nurul Ummah , Rumah Sakit PKU Muhammadiyah dan

juga berjarak sekitar 1,5 km dengan Terminal Utama Giwangan Yogyakarta.

Letak SD Muhammadiyah Kleco Kotagede dikatakan strategis karena dapat

dengan mudah dilalui alat transportasi.

Data untuk mengenal SD Muhammadiyah Kleco Kotagede sebagai

berikut :

1. Nama Sekolah : SD Muhammadiyah Kleco Kotagede

2. NSS/NPSN : 102046013024/20403349

3. Alamat : Unit 1 Jl. Nyi Pembayun No.20 Kotagede

Yogyakarta

Unit 2 Jl. Tegalgendu No.3 Kotagede

Yogyakarta

4. Status : Swasta

5. Akreditasi Sekolah :A

Adapun data lengkap SD Muhammadiyah Kleco Kotagede

Yogyakarta terlampir (lampiran V).

2. Sejarah Singkat dan Perkembangan Sekolah

Berdirinya SD Muhammadiyah Kleco Kotagede tidak lepas dari masa

pendahulunya, karena SD Muhammadiyah Kleco Kotagede adalah

kesinambungan dari sekolah Volkschool dan Vervolgschool Muhammdiyah

Kotagede yang berdiri pada tahun 1919/1920 (zaman penjajahan Belanda).

SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta didirikan oleh Pimpinan


56

Cabang Muhammadiyah (PCM). Sekolah tersebut awalnya terletak di jalan

Mondorakan, karena perkembangan sekolah tersebut maju pesat maka pada

tahun 1933 warga Muhammadiyah Kotagede mendirikan gedung baru yang

terletak di desa Kitren ( sekarang Jl. Nyi Pembayun).2

Pendirian gedung yang kokoh dan kuat menempati tanah seluas 46 x

40 m, selesai pada tahun 1935. Pada tahun berdiri sebagai tetenger ditanamlah

pohon Kleco di halaman depan. Pada tahun 1935 dimulailah pendaftaran

siswa baru untuk pertamakalinya hanya untuk siswa putra. Pada tahun 1942

saat pendudukan Jepang, sekolah ini berganti nama menjadi SR

Muhammadiyah Kletjo, pada masa sekolah menjadi 6tahun dan masih

sekolah khusus siswa putra, ketika bulan Desember 1948 ketika Yogyakarta

diduduki Belanda maka aktivitas sekolah turut berhenti dan nyaris

dibumihanguskan. Kemudian pada tahun 1949/1950 SR Muhammadiyah

Kletjo dibuka kembali namun tidak lagi menerima siswa putra saja tetapi

menjadi sekolah campuran putra dan putri.3

3. Visi dan Misi

Sebagaimana lembaga-lembaga pendidikan umumnya, SD

Muhammadiyah Kleco juga memiliki visi dan misi yang ingin di wujudkan.

Dalam rangka pencapaian pendidikan yang berkualitas. SD Muhammadiyah

Kleco memiliki visi dan misi sebagai berikut:4

VISI :

22
Hasil observasi dokumen sekolah di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta,
Senin 14 November 2016 pukul 10.00 WIB
33
Hasil observasi dokumen sekolah di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta,
Senin 14 November 2016 pukul 10.00 WIB
4
Ibid.
57

” Unggul dalam prestasi, luhur budi pekerti, berbudaya, berwawasan

lingkungan, terampil dan terwujudnya insan mutaqin.”

MISI :

1) Pembelajaran melalui pendekatan pakam dan scientific : aktif, kreatif,

menghasilkan serta menyenangkan alamaih dan ilmiah.

2) Pembelajaran melalui multi media dengan tidak meninggalkan lingkungan

sekitar sebagai sumber belajar.

3) Pembelajaran baca tulis Al- Qur’an hingga tartil.

4) Bimbingan tahfidz 80 % hafal Juz’Amma.

5) Membimbing bakat dan minat siswa melalui ekstrakurikuler serta

bimbingan olimpiade.

6) Menciptakan budaya berakhlakul karimah melaui suri tauladan guru dan

karyawan.

7) Membiasakan hidup bersih, aman, tertib, disiplin, sehat dan sadar

lingkungan.

8) Membiasakan siswa hidup hemat melalui gemar menabung.

9) Membiasakan sholat berjama’ah, berdzikir dan sholat sunat.

4. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi merupakan bentuk sistem yang terdiri dari

komponen yang tidak dapat di pisahkan. Demikian juga di SD

Muhammadiyah Kleco Organisasi sekolah adalah sekelompok manusia yang

membagi kerja dan tanggung jawab sesuai tugasnya masing-masing untuk

mencapai tujuan yang sama yaitu tujuan pendidikan.


58

Struktur Organisasi merupakan prasyarat mutlak yang harus dimiliki

oleh setiap lembaga pendidikan, begitu juga halnya dengan SD

Muhammadiyah Kleco. Sruktur organisasi pendidikan di SD Muhammadiyah

Kleco mencerminkan adanya suatu bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan

pendidikan. Dengan struktur itu dimaksudkan sebagai pembagian tugas dan

tanggung jawab bersama.5

Gambar 1.

Struktur Organisasi SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta6

5. Guru dan Karyawan


55
Hasil observasi dokumen sekolah di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta,
Senin 14 November 2016 pukul 10.00 WIB
6
Ibid.
59

Di SD Muhammadiyah Kleco mempunyai 45 guru dan karyawan.

Berikut ini adalah daftar nama guru dan karyawan di SD Muhammadiyah

Kelco Kotagede beserta jabatannya :

Tabel 1

Data Guru SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta7

No Nama / NIP Gol. Jabatan Lokasi/Kerja


Ruang
1 Dra. Nur Aida IV/a Kepala Kleco 1
719610305 198201 2 005 Sekolah
2 Emas Kurnia IV/a Guru PAI Kleco 1
1223777
3 Etik Jaryanti, S.pd Guru kelas 1 Kleco 1
1089271 Shidiq
4 Endah Irawati, S.pd Guru kelas1 Kleco 1
1027361 Fathonah
5 Wiwik Sulistyaningsih,, Guru kelas 1 Kleco 2
S. Si Amanah
976459
6 Siti Nurkoyimah, S.Pd Guru kelas 1 Kleco 3
SD Tabligh

5 Agneis Pujiastuti, S.Pd Guru kelas 2 Kleco 1


Shidiq
6 Siti Ramadhani, S.Pd Guru kelas 2 Kleco 1
Fathonah
7 Suprantini, S. Pd SD Guru kelas 2 Kleco 2
Amanah
8 Suratmi, S. Pd SD Guru kelas 2 Kleco 3
Tabligh
9 Dwi Lina Wijayanti, S. Guru kelas 3 Kleco 1
Pd. Si Shidiq
10 Muji Tugiyantinah, S. Pd Guru kelas 3 Kleco 1
Fathonah
11 Siti Nasiah Alusiah, S. Guru kelas 3 Kleco 2
Pd I Amanah
12 Nur Rohmah Yuniati, S. Guru kelas 3 Kleco 3
Pd Tabligh
13 Sandi Syapruyuda, SIP, Guru kelas 4 Kleco 1
S. Pd Shidiq
7
Ibid.
60

14 Widya Ningrum Lulu S, Guru kelas 4 Kleco 1


S. Pd Fathonah
15 Sri Wahyuningsih, S. Pd Guru kelas 4 Kleco 2
Amanah
16 Syafrudin Kurniawan, S. Guru kelas 4 Kleco 3
IP Tabligh
17 Rita Isnaeni, S. Pd Guru kelas 5 Kleco 1
Shidiq
18 Hernawan Priyantoro, S. Guru kelas 5 Kleco 1
Pd Fathonah
1044608
19 Sumirah, S. Pd SD Guru kelas 5 Kleco 2
Amanah
20 Linawati Andriyani, S. Guru kelas 5 Kleco 3
Pd Tabligh
21 Dyan Indrawati, S. Si Guru kelas 6 Kleco 1
Shidiq
22 Ulva Dian Citra Resmi, Guru kelas 6 Kleco 2
S. Pd SD Amanah
976459
23 Hindun Yafa Chodijah, Guru kelas 6 Kleco 3
S. Pd Tabligh
24 Dian Alfitasari, SE, MM Bendahara
TU
25 Roni Bintoro Satpam
1049708
26 Jamaludin Penjaga
1049704 Sekolah
27 Dalimin Kebersihan
1049703
28 Setyani, A. Md Pustakawan
29 Nooraini Pratiwi, S. P Karyawati
BUMS
30 Zuhud Zuliadi, S. Si TU
31 Murniati Handayani Pesuruh
32 Siti Nurjannah, S. Pd Kepala
Sekolah
33 RM Nur Faizin, S. Ag Guru PAI
896421
34 Ni’mah, SE Bendahara
1029622
35 Budi Prasetyo Satpam
1049707
36 Uswatun Hasanah Penjaga
1049703 sekolah
61

37 Alif Qoriatul Angfiri, TU


S.Thi
38 Alif Guru Bahasa
Inggris
39 Erviana Desti Wulandari, Guru PAI
S. Pd I
110390141189477
40 Hastoko Gusany, Guru TIK
41 Mahfud Ali, S. Pd I Guru Bahasa
Arab
42 Sri Jannah Guru Seni
Tari
43 Amirudin, S. Pd III B Kepala
765351 Sekolah
44 Jumiati, A. Ma III C Guru PAI
19601023 1985509 2001
45 Gesang Setyo Aji, S. H. I Guru PAI
893 837

Guru merupakan salah satu komponen pendidikan yang sangat

berpengaruh bagi suksesnya suatu lembaga pendidikan. Guru bertanggung jawab

kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan belajar

mengajar secara efektif dan efisien sesuai dengan jadwal yang ada. Selain tenaga

edukatif, guru mempunyai tugas administratif dan tugas non teaching yang

meliputi:8

1. Tugas administratif

a. Membuat perangkat program pembelajaran

b. Membuat satuan pembelajaran

c. Membuat rencana pembelajaran

d. Membuat program tahunan

e. Membuat program semester

8
Ibid.
62

f. Membuat silabus dan sistem penilaian

g. Mengisi daftar nilai peserta didik

2. Tugas non-teaching

a. Tugas wali kelas

b. Tugas guru piket

c. Tugas perpustakaan

d. Tugas laboratorium

6. Peserta Didik

1. Keadaan siswa SD Muhammadiyah Kleco

Dalam dunia pendidikan, peserta didik merupakan bagian integrasi

yang tidak dapat dipisahkan dari kepentingan sekolah, karena peserta

didik adalah subyek sekaligus obyek yang mendalami ilmu yang

diperuntukkan bagi kehidupannya.

Adapun data peserta didik yang menempuh pembelajan SD

Muhammadiyah Kleco adalah sebagai berikut :

Tabel 2
Keadaan peserta didik 3 (tiga) tahun terakhir9
TA 2013/2014 TA 2014/2015 TA 2015/2016
KELA Klc
S Klc 1 Klc 2 Klc 3 Klc 1 Klc 2 Klc 3 Klc 1 Klc 2
3
I 59 30 30 61 31 30 60 30 30
II 46 35 37 58 28 30 60 31 0
III 43 30 38 45 35 34 57 27 29
IV 30 33 31 45 29 36 44 35 33
V 23 21 19 30 33 30 46 29 35
VI 35 35 35 21 21 20 29 33 30

9
Ibid
63

Jumlah 236 184 190 261 177 180 296 185 187

7. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan salah satu elemen penting untuk

mencapai tujuan pendidikan. Suatu lembaga tidak akan sempurna dan

berkembang apabila fasilitas yang dimiliki tidak memadai. Untuk itu guna

tercapainya tujuan pendidikan yang dikehendaki, maka SD Muhammadiyah

Kleco Kotagede Yogyakarta berusaha memenuhi dan meiliki sarana dan

prasarana semaksimal mungkin. Adapun sarana dan prasarana yang ada di

SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta terlampir (lampiran VI dan

VII)

B. Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup dalam Program Adiwiyata

di Sd Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta

1. Pendidikan Lingkungan Hidup di SD Muhammadiyah Kleco

Kotagede Yogyakarta

Implementasi pendidikan lingkungan hidup dalam program

adiwiyata di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta terdiri dari

lima tahap, yaitu sebagai berikut:

a. Mengkaji Kondisi Lingkungan Hidup Sekolah, Kebijakan Sekolah,

Kurikulum Sekolah, Kegiatan Sekolah dan Sarapa Prasarana.

1) Mengkaji kondisi lingkungan sekolah

Pendidikan lingkungan hidip di sekolah bertujuan

membentuk kesadaran, nilai-nilai, sikap dan keterampilan terhadap

keselarasan lingkungan. Secara khusus, pendidikan lingkungan


64

hidup untuk peserta didik sekolah dasar adalah agar peserta didik

memiliki pengetahuan, sikap dan tingkah laku rasional dan

bertanggung jawab terhadap masalah lingkungan sesuai dengan

kemampuan yang diperolehnya.

Dari tujuan yang dipaparkan di atas, SD Muhammadiyah

Kleco adalah salah satu sekolah yang mengikuti program adiwiyata

sebagai upaya menanamkan dan menumbuhkan kesadaran akan

pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan hidup, dan

menumbuhkan keterampilan peserta didik dalam menghadapi

masalah lingkungan.10 Karena lingkungan hidup amat penting

perannya dalam kehidupan, maka peserta didik pun harus bisa

menjaga kebersihan lingkungan. Menurut ibu Wiwik Setyaningsih,

SS, peserta didik diharapkan bisa paham bagaimana mereka harus

bersikap baik terhadap lingkungan.11

Kondisi lingkungan di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede

Yogyakarta setelah mengikuti program adiwiyata menjadi lebih

bersih, asri, dan nyaman. Di lingkungan sekolah tidak terlihat

sampah yang berceceran, banyak tanaman yang membuat

lingkungan sekolah menjadi lebih arsi dan menciptakan susasana

kondusif terhadap proses belajara mengajar di sekolah. Selain itu

sekolah juga menyediakan air bersih yang cukup sebagai kebutuhan

10
Hasil observasi di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta, 14 November 2016
pukul 10.00 WIB
11
Hasil wawancara dengan ibu Wiwik Setyaningsih, Koordinator Adiwiyata SD
Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta di ruang kelas I pada tanggal 9 Desember 2016
pukul 10.00 WIB.
65

sekolah. Keanekaragaman hayati di SD Muhammadiyah Kleco

Kotagede Yogyakarta juga bermacam-macam, banyak jenis bunga

dan pohon buah-buahan di sana. Lahan sekolah di SD

Muhammadiyah Kleco Kotagede juga terbilang luas untuk menanam

berbagai tanaman. Di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede juga

terdapat kantin sehat yang menyediakan berbagai makanan sehat

tanpa bahan kimia ataupun pengawet. 12

Gambar 2

Kondisi lingkungan SD Muhammadiyah Kleco Kotagede

Yogyakarta13

SD Muhammadiyah Kleco mengikuti program adiwiyata

sejak tahun 2015 sebagai sekolah adiwiyata rintisan.14 Pelaksanaan

12
Hasil observasi lingkungan di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta, 14
November 2016 pukul 10.00 WIB
13
Hasil observasi kondisi lingkungan di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede
Yogyakarta, 28 Februari 2017 pukul 10.00 W
14
Hasil observasi di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta, 28 Februari 2017
pukul 10.00 WIB
66

program adiwiyata tim sekolah di SD Muhammadiyah Kleco

Kotagede Yogyakarta terdiri dari beberapa unsur yaitu sebagai

berikut: guru, peserta didik, dan komite sekolah.15 Tim sekolah

ditetapkan melalui SK Kepala sekolah. Surat Keputusan Kepala SD

Muhammadiyah tentang susunan tim penilaian sekolah adiwiyata

SD Muhammadiyah Kleco tahun 2015.16

2) Kebijakan Sekolah

Kebijakan sekolah dituangkan dalam visi dan misi SD

Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta, dalam rangka

pencapaian pendidikan yang berbasis lingkungan hidup. SD

Muhammadiyah Kleco memiliki visi dan misi sebagai berikut:17

Visi : ”Unggul dalam prestasi, luhur budi pekerti, berbudaya,

berwawasan lingkungan, terampil dan terwujudnya insan mutaqin.”

Misi : “Pembelajaran melalui multimedia dengan tidak

meninggalkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dan

membiasakan hidup bersih, aman, tertib, disiplin, sehat, dan sadar

lingkungan”.18

15
Hasil observasi pendidikan lingkungan hidup dalam program adiwiyata di SD
Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta, 28 Februari 2017 pukul 10.00 WIB
16
Hasil observasi dokumen pendidikan lingkungan hidup dalam program adiwiyata di SD
Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta, 28 Februari 2017 pukul 10.00 WIB
17
Ibid.
18
Ibid
67

3) Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan

Pelaksanaan kurikulum berbais lingkungan meskipun

belum ada kurikulum khusus pendidikan lingkungan hidup, namun

pembelajaran pendidikan lingkungan hidup oleh guru

diintegrasikan dengan semua mata pelajaran yang ada di SD

Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta.19

Salah satu prinsip pendidikan lingkungan hidup adalah

terintegrasi atau tidak terpisah. Prinsip ini dimaknai bahwa

pendidikan lingkungan selain sebagai cabang ilmu yang berdiri

sendiri, juga harus menempati posisi yang penting secara

terintegrasi ke dalam cabang ilmu lain. Secara formal SD

Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta ini tidak memiliki

mata pelajaran khusus yang berkaitan dengan PLH. Menurut ibu

Wiwik Setyaningsih selaku coordinator adiwiyata, pendidikan

lingkungan hidup di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede

Yogyakarta memang belum masuk dalam kurikulum khusus,

namun pendidikan lingkungan hidup itu diintegrasikan kemasing-

masing mata pelajaran, jadi disetiap mata pelajaran ada

pengetahuan tentang lingkungan hidupnya.20

19
Hasil wawancara dengan ibu Wiwik Setyaningsih, Koordinator Adiwiyata SD
Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta di ruang kelas I pada tanggal 9 Desember 2016
pukul 10.00 WIB.
20
Hasil wawancara dengan ibu Wiwik Setyaningsih, Koordinator Adiwiyata SD
Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta di ruang kelas I pada tanggal 9 Desember 2016
pukul 10.00 WIB.
68

Berikut ini peneliti menyajikan tabel mata pelajaran yang

terintegrasi dengan pendidikan lingkungan hidup di SD

Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta.

Tabel 3

Mata pelajaran yang Terintegrasi dengan PLH21

Kelas
NO Mata Pelajaran
1 2 3 4 5 6
1 Pendidikan Agama v V v
2 Pendidikan Kewarganegaraan V v V
3 Bahasa Indonesia v V v V
4 Ilmu Pengetahuan Alam v V v v V v
5 Ilmu Pengetahuan Sosial v v v
6 Seni Budaya dan Keterampilan v v
7 Pend. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan v V v v V
8 Bahasa Jawa V

Berikut ini peneliti menyajikan tabel KKM mata pelajaran

yang terintegrasi dengan pendidikan lingkungan hidup diambil dari

KD atau tujuan pembelajaran di SD Muhammadiyah Kleco

Kotagede Yogyakarta.

Tabel 4
KKM Mata Pelajaran yang Terintegrasi dengan PLH
Diambil dari KD atau Tujuan Pembelajaran22
KKM Kelas I

No Mata Pelajaran KKM


1 Pendidikan Agama Dapat membiasakan perilaku hidup bersih
2 Bahasa Indonesia Menjelaskan isi gambar tunggal atau gambar seri
sederhana dengan bahasa yang mudah dimengerti
3 Ilmu Pengetahuan Mengenal cara menjaga lingkungan agar tetap

21
Hasil observasi dokumen pendidikan lingkungan hidup di SD Muhammadiyah Kleco
Kotagede Yogyakarta, 14 Januari 2017 pukul 10.00 WIB
22
Hasil observasi dokumen pendidikan lingkungan hidup di SD Muhammadiyah Kleco
Kotagede Yogyakarta, 14 Januari 2017 pukul 10.00 WIB
69

Alam sehat
4 Ilmu Pengetahuan Menjelaskan lingkungan rumah sehat dan
Sosial perilaku dalam menjaga kebersihan rumah
5 Seni Budaya dan Mengidentifikasi unsur/elemen musik dari
Keterampilan berbagai sumber bunyi yang dihasilkan alam
6 Pend. Jasmani, Menjaga kebersihan gigi dan mulut
Olahraga dan
Kesehatan

KKM Kelas II

No Mata Pelajaran KKM


1 Pendidikan Dapat menampilkan adab buang air kecil
Agama
2 Dapat mengenal pentingnya lingkungan alam
Pendidikan
tumbuhan dan dunia hewan
Kewarganegaraan
3 Dapat mendeskripsikan tumbuhan atau binatang
Bahasa Indonesia di sekitar sesuai ciri-cirinya dengan
menggunakan kalimat yang mudah dipahami
4 Dapat mengidentifikai jenis –jenis energi yang
Ilmu Pengetahuan Alam
paling sering digunakan dan cara menghematnya
5 Pend. Jasmani, Olahraga Dapat menjaga kebersihan tangandan kaki
dan Kesehatan Dapat menjaga kebersihan makanan
6 Dapat menulis wacana kebersihan dengan ejaan
Bahasa Jawa
yang benar

KKM Kelas III

No Mata Pelajaran KKM


1 Pendidikan Dapat menampilkan perilaku penyayang
Agama terhadap lingkungan
2 Pendidikan Dapat mengenal aturan yang berlaku di
Kewarganegaraan masyarakat sekitar
3 Menulis karangan sederhana berdasarkan
gambar seri menggunakan pilihan kata dan
Bahasa Indonesia
kalimat yang tepat dengan memperlhatikan
penggunaan ejaan, huruf kapital dan tanda titik
4 Membedakan ciri lingkungan sehat dan tidak
Ilmu Pengetahuan Alam
sehat berdasarkan pengamatan
5 Ilmu Pengetahuan Menceritakan lingkungan alam dan buatan di
Sosial sekitar sekolah
6 Pend. Jasmani, Olahraga Menjaga kebersihan pakaian
dan Kesehatan
70

KKM Kelas IV

No Mata Pelajaran KKM


1 Ilmu Pengetahuan Menunjukkan kepedulian terhad hewan
Alam peliharaan
2 Ilmu Pengetahuan
Sosial
3 Seni Budaya dan Dapat mengekspresikan diri melalui gambar
Keterampilan ilustrasi dengan tema benda alam
4 Pend. Jasmani, Membiasakan membuang sampah pada
Olahraga dan tempatnya
Kesehatan

KKM Kelas V

No Mata Pelajaran KKM


1 Mengomentari persoalan faktual disertai alasan
Pendidikan
yang mendukung dengan memperhatikan pilihan
Kewarganegaraan
kata dan santun berbahasa
2 Menjelaskan pengaruh perubahan fisik
Bahasa Indonesia
lingkungan terhadap daratan
3 Menjelaskan pengaruh perubahan fisik
Ilmu Pengetahuan Alam
lingkungan terhadap daratan
4 Pend. Jasmani, Olahraga Mengenal berbagai upaya dalam menjaga
dan Kesehatan kebersihan lingkungan

KKM Kelas VI

No Mata Pelajaran KKM


1 Ilmu Pengetahuan Menjelaskan faktor pengaruh keseimbangan
Alam ekosistem
2 Ilmu Pengetahuan Dapat mengenal cara cara menghadapi bencana
Sosial alam

4) Kegiatan Sekolah

Kegiatan lingkungan berbasis partisipasif, dalam

pendidikan lingkunga hidup di SD Muhammadiyah Kleco

Kotagede Yogyakarta banyak kegiatan atau program adiwiyata

yang secara langsung melibatkan seluruh warga sekolah khususnya


71

peserta didik untuk turut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan

yang menyangkut kemaslahatan lingkungan hidup. Seperti

program cinta kebersihan, sudut hijau, pembelajaran lingkungan

hidup di luar kelas, kantin sehat, sains club, lomba kebersihan

kelas, dan majalah dinding sekolah, juga program semutlis

(sepuluh menit untuk sekolah). Kegiatan semutlis adalah

membersihkan kelas sepulang sekolah yang dilakukan peserta

didik sesuai jadwal piket yang telah dibentuk.23 Menurut ibu

Wiwik Setyaningsih, S.Si peserta didik di SD Muhammadiyah

Kleco Kotagede Yogyakarta merasa antusias dalam berpartisipasi

disetiap program yang diadakan oleh sekolah.24 Hal tersebut sama

dengan yang dikatakan oleh peserta didik di SD Muhammadiyah

Klecco Kotagede Yogyakarta, bahwa mereka merasa senang dapat

mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah.25

5) Sarana dan Prasarana

Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan,

sekolah menyediakan sarana pendukung yang ramah lingkungan

seperti air bersih, ruang kelas meiliki pengaturan cahaya dan

ventilasi secara alami, tempat sampah, ruang terbuka hijau, kebun

23
Hasil observasi pendidikan lingkungan hidup di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede
Yogyakarta, 14 Januari 2017 pukul 10.00 WIB
24
Hasil wawancara dengan ibu Wiwik Setyaningsih, Koordinator Adiwiyata SD
Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta di ruang kelas I pada tanggal 9 Desember 2016
pukul 10.00 WIB.
25
Hasil wawancara Najwa Hafsah, peserta didik SD Muhammadiyah Kleco Kotagede
Yogyakarta di halaman sekolah pada tanggal 9 Desember 2016 pukul 10.30 WIB.
72

sekolah, tempat untuk mencuci tangan, menggunakan paving block

dan rumput, dan pemeliharaan pohon peneduh dan penghijauan.26

Gambar 3 Gambar 4

Tempat mencuci tangan27 Penyediaan tong sampah28

Gambar 5 Gamba 6

Ventilasi ruangan alami29 Penyediaan air bersih30

b. Membuat Rencana Kerja dan Mengalokasikan Anggaran Sekolah

Dalam program adiwiyata yang pertama yaitu program sudut

hijau, sekolah membuat jadwal piket kebersihan dan perawatan kebun

sekolah di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta.31

26
Ibid
27
Hasil dokumentasi pendidikan lingkungan hidup di SD Muhammadiyah Kleco
Kotagede Yogyakarta, 14 Januari 2017 pukul 10.00 WIB
28
Ibid.
29
Hasil observasi pendidikan lingkungan hidup di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede
Yogyakarta, 14 Januari 2017 pukul 10.00 WIB
30
Ibid.
31
Ibid.
73

Berikut ini tabel daftar petugas piket kebersihan dan perawatan

kebun sekolah di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta.

Tabel 5
Daftar Petugas PiketKebersihan dan Perawatan Kebun Sekolah32
NO HARI PETUGAS KETERANGAN
1 Senin Kelas 1 dan 2
2 Selasa Kelas 3
3 Rabu kelas 4
4 Kamis Kelas 5 dan 6
5 Jum’at smutlis
6 Sabtu Semua guru dan
karyawan

Adapun rincian tugas piket kebersihan dan perawatan kebun

sekolah yaitu sebagai berikut:33

1. Membersihkan halaman sekolah.

2. Menyirami tanaman sekolah

3. Memberikan pupuk organic untuk semua tanaman

4. Memberantas hama tanaman

5. Mencabuti gulma

6. Pemangkasan tanaman.

7. Memanen tanaman sayur/buah apabila sudah saatnya panen

8. Merawat grass block

9. Memeriksa kebersihan kamar mandi, wudhu dan tempat cuci tangan

32
Hasil observasi dokumen pendidikan lingkungan hidup dalam program adiwiyata di SD
Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta, 14 Januari 2017 pukul 10.30 WIB
33
Hasil observasi dokumen pendidikan lingkungan hidup dalam program adiwiyata di SD
Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta, 14 Januari 2017 pukul 10.30 WIB
74

10. Memeriksa kebersihan kantin sekolah, dan menutup makanan apabila

dalam kondisi terbuka.

11. Memilah sampah

Program adiwiyata yang kedua adalah pembelajaran lingkungan

hidup di luar kelas, program ini juga termasuk ke dalam program sains

club. Dalam program pembelajaran lingkungan hidup di luar kelas ini

dibagi menjadi dua, yaitu outing class dan out bond. Berikut ini peneliti

menyajikan tabel jadwal rencana kegiatan sains club dalam pelaksanaan

pendidikan lingkungan hidup di luar kelas di SD Muhammadiyah Kleco

Kotagede Yogyakarta.

Tabel 6

Rencana Kegiatan Sains Kelas 1 Semester 1 Tahun 2016/201734

PERTEMUA
NO MATERI PELAKSANAAN KET.
N KE-
1 1 PENGENALAN BAGIAN- 26-7-2016
BAGIAN TUMBUHAN
2 2 BENTUK-BENTUK DAUN 2-8-2016
3 3 BENTUK-BENTUK AKAR 9-8-2016
4 4 PERAWATAN TUMBUHAN 16-8-2016
5 5 LINGKUNGAN BIOTIK 23-8-2016
6 6 LINGKUNGAN ABIOTIK 30-8-2016
7 7 LINGKUNGAN SEHAT 6-9-2016
8 8 LINGKUNGAN TIDAK 19-9-2016
SEHAT
9 9 UDARA SEKITAR KITA 26-9-2016
10 10 AIR BERSIH DAN 4-10-2016
PENGGUNAANNYA
11 11 PRAKTEK MENANAM 11-10-2016
KACANG HIJAU
12 12 MERAWAT TANAMAN 1 18-10-2016

34
Hasil dokumen pendidikan lingkungan hidup dalam program adiwiyata di SD
Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta, 14 Januari 2017 pukul 10.30 WIB
75

13 13 MERAWAT TANAMAN2 25-10-2016


14 14 KRKB
15 15 KUNJUNGAN SAINS 5-11-2016 GEMBIRA
LOKA
16 16 RESPONSI 8-11-2016

Tabel 7

Rencana Kegiatan Sains Kelas 4 Semester 1 Tahun 2016/201735

PERTEMUAN
NO MATERI PELAKSANAAN KET.
KE-
1 1 SUMBER DAYA ALAM 27-7-2016
HAYATI
2 2 SUMBER DAYA ALAM 3-8-2016
NON HAYATI
3 3 PENGENALAN BAGIAN- 10-8-2016
BAGIAN TUMBUHAN
4 4 BENTUK-BENTUK DAUN 17-8-2016
5 5 BENTUK-BENTUK AKAR 24-8-2016
6 6 PERAWATAN TUMBUHAN 1-9-2016
7 7 AIR, SIFAT DAN MANFAAT 7-9-2016
8 8 UDARA SEKITAR KITA 20-9-2016
9 9 PENCEMARAN 27-9-2016
LINGKUNGAN
12 10 AIR BERSIH DAN 5-10-2016
PENGGUNAANNYA
13 11 PRAKTEK MENANAM 12-10-2016
KACANG HIJAU
14 12 MERAWAT TANAMAN 1 19-10-2016
15 13 MERAWAT TANAMAN2 26-10-2016
16 14 5-11-2016
KUNJUNGAN SAINS
15 15
16 16 RESPONSI 9-11-2016

35
Ibid.
76

Tabel 8

Rencana Kegiatan Sains Kelas 5 Semester 1 Tahun 2016/201736

PERTEMUAN
NO MATERI PELAKSANAAN KET.
KE-
1 1 LINGKUNGAN BIOTIK 26-7-2016
2 2 JENIS-JENIS 2-8-2016
TUMBUHAN
3 3 TUMBUHAN LANGKA 9-8-2016
4 4 LINGKUNGAN ABIOTIK 16-8-2016
5 5 JENIS-JENIS HEWAN 23-8-2016
6 6 HEWAN LANGKA 30-8-2016
7 7 PEMANFAATAN 6-9-2016
SUMBER DAYA ALAM
8 8 AIR DAN DAUR AIR 19-9-2016
9 9 SAMPAH DAN 26-9-2016
PENGELOLAANNYA
10 10 PEMBUATAN KOMPOS 4-10-2016
11 11 BARANG BEKAS DAN 11-10-2016
MANFAATNYA
12 12 PRAKTEK 18-10-2016
PEMANFAATAN
BARANG BEKAS 1
13 13 PRAKTEK 25-10-2016
PEMANFAATAN
BARANG BEKAS 2
14 14 WRC
KUNJUNGAN SAINS 5-11-2016
15 15 JOGJA
16 16 RESPONSI 8-11-2016

Anggaran biaya dalam pelaksanaan program pendidikan

lingkungan hidup di luar kelas yaitu sebagai berikut.

36
Ibid.
77

Tabel 9

Anggaran Biaya Kegiatan Pendidikan Lingkungan Hidup di

Luar Kelas37

Anggaran Sumber
No Nama Kegiatan
(Rp) Anggaran
1 Kunjungan sains club kelas 1 dan 2 Sumber Lain
3.100.000
pengenalan satwa di bonbin
2 Kunjungan sains club kelas 4 dan 5 ekosistem Sumber Lain
3.252.000
embung nglanggeran
3 Kunjungan sains club kelas 2 dan 3 Sumber Lain
2.500.000
penangkaran satwa di WRC
4 Kegiatan Study tour siswa kelas IV Sumber Lain
16.080.000
perkebunan kopi dan kebun buah
5 Outbond /outing class kelas 1 Pengenalan Sumber Lain
245.000
Lingkungan hijau
6 Outbond /outing class kelas 2 Pengenalan Sumber Lain
305.000
lingkungan hijau
7 Outbond /outing class kelas 3 Pengenalan Sumber Lain
280.000
Ragam Flora Fauna
8 Outbond /outing class kelas 4 Pengenalan Sumber Lain
285.000
Ragam Flora Fauna
9 Outbond /outing class kelas 5 Pengenalan Sumber Lain
220.000
Ragam Flora Fauna

Program yang ketiga adalah program kantin sehat Ar Royan SD

Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta. Dalam program ini kantin

Ar Royan memiliki program menu cattering bagi para peserta didiknya

sebagai menu makan siang. Program tersebut dinamakan program sehari

makan sayur di kantin Ar Royan SD Muhammadiyah Kleco. Berikut ini

37
Hasil observasi Anggaran PLH di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta
tahun ajaran 2016/2017, 28 Februari 2017 pukul 10.30 WIB
78

adalah daftar menu makan siang kantin sehat Ar Royan SD

Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta.38

Tabel 10

Daftar Menu Makan Program Sehari Makan Sayur Di Kantin Ar

Royan SD Muhammadiyah Kleco39

KANTIN MINGGU 1

NO HARI/TANGGAL MENU
1 Senin/9 November Nasi Goreng , Telor, Lalapan

2 Selasa/10 November Nasi, Soup wortel, Rolade Mbang Waru,Tempe


Garit
3 Rabu/11 November Nasi , Ayam Rica-rica, Lalapan

4 Kamis/12 November Nasi, Soup Bayam, Ayam goreng

MINGGU 2

NO HARI/TANGGAL MENU
1 Senin/16 November Nasi, Omelet sayur, Acar

2 Selasa/17 November Nasi, Semur Ayam, Lalapan,Sambel

3 Rabu/18 November Nasi , Cap Cay Sayur, Tahu

4 Kamis/19 November Nasi, Oseng janggel, Telur Puyuh

MINGGU 3

NO HARI/TANGGAL MENU
1 Senin/23 November Mie Ayam sawi

2 Selasa/24 November Nasi, Semur Ayam, Lalapan, Sambel

38
Hasil observasi pendidikan lingkungan hidup di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede
Yogyakarta, 14 Januari 2017 pukul 10.00 WIB
39
Hasil observasi dokumen pendidikan lingkungan hidup di SD Muhammadiyah Kleco
Kotagede Yogyakarta, 14 Januari 2017 pukul 10.00 WIB
79

3 Kamis/26Nopember Nasi , Orak Arik Buncis, Telur Puyuh

Pemesanan dilayani : Harga per menu Rp 5.000,- untuk 1 kali makan siang

Pemesanan per minggu, paling lambat hari : SABTU

Pemesanan Formulir dan kartu makan bisa diambil di kantin.

Gambar 7
Salah satu menu catering di kantin sehat Ar Royan40
Program adiwiyata yang keempat adalah lomba kebersihan kelas,

majalah dinding sekolah dan sarana prasarana.41 Anggaran yang

dikeluarkan dalam kegiatan lomba kebersihan kelas, majalah dinding

sekolah dan juga sarana dan prasarana kebersihan yaitu sebgai berikut:

40
Hasil observasi dokumen pendidikan lingkungan hidup di SD Muhammadiyah Kleco
Kotagede Yogyakarta, 14 Januari 2017 pukul 10.00 WIB
41
Hasil observasi pendidikan lingkungan hidup dalam program adiwiyata di SD
Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta, 14 Januari 2017 pukul 10.00 WIB
80

Tabel 11

Anggaran Kegiatan Lomba Kebersihan Kelas, Majalah Dinding

Sekolah dan Sarana Prasarana Kebersihan42

Anggaran Sumber
Nama Kegiatan
No (Rp) Anggaran
Pengadaan Baner/ poster hemat energi dan Sumber Lain
1 1.800.000
kebersihan
Pengadaan Lomba kebersihan kelas dan Sumber Lain
2 2.200.000
kelasku surgaku
Lomba membuat poster hemat energi dan Sumber Lain
3 1.600.000
cinta lingkungan
4 Pengadaan bahan dan alat kebersihan 3.600.000 Sumber Lain

Alokasi rencana kegiatan anggaran sekolah (RAKS) yang

mendukung upaya pelaksanaan kegiatan pendidikan lingkungan hidup

dalam program adiwiyata di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede

Yogyakarta yaitu sebgai berikut:43

Tabel 12
Anggaran PLH SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta Tahun
Ajaran 2016/201744
Sumber Anggaran
Anggaran
No Nama Kegiatan
(Rp) Sumber
Komite Sekolah
Lain
1 Honorarium Rapat Pengembangan 900.000,- 900.000,-
lingkungan sekolah
2 Kegiatan Perawatan Kebun/ 1.000.000,- 1.000.000,-
Taman sekolah
3 Kerja bakti bersih lingkungan 1.620.000,- 1.620.000,-
4 Kunjungan sains club kelas 1 dan 3.100.000,- 3.100.000,-

42
Hasil observasi Anggaran PLH di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta
tahun ajaran 2016/2017, 28 Februari 2017 pukul 10.30 WIB
43
Hasil observasi Anggaran PLH di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta
tahun ajaran 2016/2017, 28 Februari 2017 pukul 10.30 WIB
44
Hasil observasi RAKS PLH di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta tahun
ajaran 2016/2017, 28 Februari 2017 pukul 10.30 WIB
81

2 pengenalan satwa di bonbin


5 Kunjungan sains club kelas 4 dan 3.252.000,- 3.252.000,-
5 ekosistem embung nglanggeran
6 Kunjungan sains club kelas 2 dan 2.500.000,- 2.500.000,-
3 penangkaran satwa di WRC
7 Kegiatan Study tour siswa kelas 16.080.000,- 16.080.000,-
IV perkebunan kopi dan kebun
buah
8 Outbond /outing class kelas 1 245.000,- 245.000,-
Pengenalan Lingkungan hijau
9 Outbond /outing class kelas 2 305.000,- 305.000,-
Pengenalan lingkungan hijau
10 Outbond /outing class kelas 3 280.000,- 280.000,-
Pengenalan Ragam Flora Fauna
11 Outbond /outing class kelas 4 285.000,- 285.000,-
Pengenalan Ragam Flora Fauna
12 Outbond /outing class kelas 5 220.000,- 220.000,-
Pengenalan Ragam Flora Fauna
13 Lomba cinta satwa 1.300.000,- 1.300.000,-
14 Pengenalan lingkungan sekolah 1.000.000,- 1.000.000,-
untuk siswa baru
15 Lomba foto " sekolahku Hijau" 500.000,- 500.000,-
16 Tamanisasi 13.000.000,- 13.000.000,-
17 Pemeliharaan tanaman /perawatan 1.200.000,- 1.200.000,-
lingkungan sekolah
18 Perbaikan peralatan kantin 6.000.000,- 6.000.000,-
19 pengadaan bahan dan alat 3.600.000,- 3.600.000,-
kebersihan
20 Pembelian alat saluran air (kran, 1.400.000,- 1.400.000,-
selang dll)
21 Infaq Kebersihan dan perawatah 2.400.000,- 2.400.000,-
Tempat Ibadah/Masjid
22 Setoran Infaq untuk Korban 1.747.200,- 1.747.200,-
bencana alam
23 Pengadaan Baner/ poster hemat 1.800.000,- 1.800.000,-
energi dan kebersihan
24 Pengadaan Lomba kebersihan 2.200.000,- 2.200.000,-
kelas dan kelasku surgaku
25 Lomba membuat poster hemat 1.600.000,- 1.600.000,-
energi dan cinta lingkungan
Jumlah 64.607.200,- 64.607.200,-
82

c. Melaksanakan Rencana Kerja Sekolah

1) Program Cinta Lingkungan dan Sudut Hijau

Pendidikan lingkungan bertujuan untuk membentuk manusia

yang memiliki sikap dan perilaku sadar lingkungan. Seorang peserta

terdidik lingkungan mempunyai sensitivitas tinggi atau kepekaan

terhadap permasalahan lingkungan, seperti masalah pencemaran udara

oleh polusi udara yang disebabkan oleh semakin banyaknya asap

kendaraan. Maka SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta

memiliki program adiwiyata yang disebut dengan program cinta

lingkungan dan program sudut hijau.45 Dalam program cinta

lingkungan dan sudut hijau, peserta didik dapat mengetahui akan

pentingnya kesadaran melestarikan lingkungan dengan cara menanam

berbagai tanaman, seperti pepohonan, bunga, sayur, dan tanaman obat.

Selain menanam berbagai jenis tanaman, peserta didik juga diajarkan

untuk merawat tanaman yang telah ditanam sebagai upaya untuk

menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan. Biasanya peserta didik

melakukan penyiraman tanaman pada pagi hari dilakukan oleh

perwakilan peserta didik dari setiap kelas secara bergantian. 46 Pada

akhirnya peserta didik menyadari bahwa kebersihan lingkungan perlu

dijaga demi terwujudnya suasana belajar yang nyaman dan kondusif.

Adapun anggaran biaya yang dikeluarkan sekolah dalam program cinta

45
Hasil wawancara dengan ibu Wiwik Setyaningsih, Koordinator Adiwiyata SD
Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta di ruang kelas I pada tanggal 9 Desember 2016
46
Hasil observasi pendidikan lingkungan hidup dalam program adiwiyata di SD
Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta, 14 Januari 2017 pukul 10.30 WIB
83

lingkungan dan sudut hiaju tersebut diambil dari biaya penghiajaun

sekolah dengan jumlah Rp. 119.104.200,- sebagai kajian utama dalam

program sekolah.47

Gambar 8 Gambar 9
Peserta didik menyiram tanaman48 Peserta didik mencabut rumput liar49

Gambar10
Tanaman bunga di taman dan tanaman di sudut sekolah50
2) Program Pembelajaran di Luar Kelas

Pendidikan lingkungan juga bertujuan untuk meningkatkan

dan mengembangkan ilmu lingkungan dan juga menambah

wawasan peserta didik tentang berbagai pengalaman belajar

lingkungan secara menyeluruh. Pembelajaran outdoor merupakan

47
Hasil observasi anggaran PLH di SD Muhammadiayah KLeco Kotagede Yogyakarta
tahun ajaran 2016/2017, 28 Februari 2017 pukul 10.00 WIB
48
Hasil dokumentasi pendidikan lingkungan hidup dalam program adiwiyata di SD
Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta, 14 Januari 2017 pukul 10.30 WIB
49
Ibid
50
Hasil dokumentasi lingkungan hidup dalam program adiwiyata di SD Muhammadiyah
Kleco Kotagede Yogyakarta, 14 Januari 2017 pukul 10.30 WIB
84

satu jalan bagaimana guru meningkatkan kapasitas belajar peserta

didik. Peserta didik dapat belajar secara lebih mendalam melalui

objek-objek yang dihadapi dari pada jika belajar di dalam kelas

yang memiliki banyak keterbatasan. Lebih lanjut, belajar di luar

kelas dapat membantu peserta didik untuk mengaplikasikan

pengetahuan yang dimiliki. Selain itu, belajar di luar kelas

menjembatani antara teori dibuku dan kenyataan yang ada

dilapangan.

Di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede, ada suatu kegiatan

yang mengajak peserta didiknya untuk belajar di luar kelas. Dalam

kegiatan tersebut peserta didik dapat berinteraksi secara langsung

dengan lingkungan dan alam sekitarnya. Peserta didik pun menjadi

lebih antusias dan merasa sangat menyenangkan ketika mengikuti

kegiatan belajar di luar kelas. Kegiatan pembelajaran lingkungan

hidup diluar kelas juga memudahkan peserta didik dalam

memahami pengetahuan tentang lingkungan hidup. Pembelajarn

lingkungan hidup di luar kelas ini dibagi menjadi dua, yaitu outing

class yang diikuti oleh peserta didik yang mengikuti program sains

club dan outbond yang diikuti oleh peserta didik kelas I, II, III, dan

IV SD Muhammadiyah Kleco.51

51
Hasil observasi pendidikan lingkungan hidup dalam program adiwiyata di SD
Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta, 14 Januari 2017 pukul 10.30 WIB
85

Gambar 11
Kegiatan belajar mengenal lingkungan hidup di luar kelas52

3) Program Kantin Sehat

Pendidikan lingkungan hidup bertujuan untuk membentuk

manusia baik individu maupun komunitas yang memiliki

seperangkat nilai dan perasaan yang menfokuskan perhatian

terhadap lingkungan. Salah satu cara memperhatikan lingkungan

adalah dengan cara memulai hidup sehat. Di SD Muhammadiyah

Kleco Kotagede Yogyakarta peserta didik diajarkan untuk hidup

sehat yang dimulai dari makanan yang dikonsumsi. Peserta didik di

sana tidak diizinkan membeli makanan di luar lingkungan sekolah,

untuk itu sekolah telah memiliki sebuah kantin sehat yang

dinamakan kantin Ar Royan. Makanan yang disediakan kantin

sehat Ar Royan tidak mengandung bahan pengawet, tanpa zat

pewarna dan tanpa zat kimia.

52
Hasil dokumentasi pendidikan lingkungan hidup dalam program adiwiyata di SD
Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta, 14 Januari 2017 pukul 10.30 WIB
86

Gambar 12

Poster “Bemo Kawat” bebas Moto kimia dan pengawet53

Makanan di kantin sehat adalah buatan tangan (hand

made), seperti tahu bakso, sate telur puyuh, dadar gulung, tempe

goreng, air teh, soto, dan lain-lain. Makanan di kantin sehat pun

tidak terlalu banyak menggunakan kemasan plastik, sehingga

ketika peserta didik membeli makanan tidak terlalu banyak

menimbulkan limbah sampah terutama sampah plastik. Dari

perilaku hidup sehat inilah, sampah yang berbahan dasar plastik

tidak terlalu banyak sehingga bisa menjadi solusi untuk

meminimalisir sampah plastic yang ada di sekolah. Kantin sehat di

SD Muhammadiyah Kleco Kotagede ini juga pernah mendapat

juara II tingkat Nasional pada tahun 2014.54 Anggaran dana kantin

sehat Ar Royan SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta

53
Hasil dokumentasi poster kesehatan di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta
, 14 Januari 2017 pukul 10.30 WIB
54
Hasil observasi pendidikan lingkungan hidup dalam program adiwiyata di SD
Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta, 14 Januari 2017 pukul 10.30 WIB
87

yaitu sebesar Rp. 37.560.000,- yang diambil dari anggaran kantin

dan Rp. 6.000.000,- sebagai perbaikan peralatan kantin.55

Gambar 13
Piagam penghargaan kantin sehat Ar Royan56
Kantin sehat SD Muhammadiyah Kleco juga memiliki

program catering bagi para peserta didiknya sebagai menu makan

siang. Program tersebut dinamakan program sehari makan sayur di

kantin Ar Royan SD Muhammadiyah Kleco. 57

4) Program Sains Club

Di SD Muhammadiyah Kleco peserta didik diajarkan

mengidentifikasi permasalahan lingkungan. Dari permasalahn

lingkungan yang sangat dekat keberadaannya dengan lingkungan

sekolah adalah permaalahan sampah. Peserta didik tahu bahwa

banyaknya sampah yang menumpuk akan menimbulkan masalah

lingkungan. Salah satu cara untuk memecahkan masalah tersebut,

peserta didik diajarkan bagaimana cara memilah sampah dan

55
Hasil observasi Anggaran PLH di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta
tahun ajaran 2016/2017, 28 Februari 2017 pukul 10.30 WIB
56
Hasil dokumentasi piagam penghargaan kantin sehat Ar Royan di SD Muhammadiyah
Kleco Kotagede Yogyakarta, 14 Januari 2017 pukul 10.30 WIB
57
Hasil observasi pendidikan lingkungan hidup di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede
Yogyakarta, 14 Januari 2017 pukul 10.00 WIB
88

mendaur ulang sampah menjadi sesuatu yang berguna. Antara

sampah organik dan non organik dipilah, kemudian sampah

organik dijadikan sebagai pupuk kompos yang memiliki manfaat

bagi tanaman. Peserta didik tahu bagaimana cara menangani

permasalahan masalah sampah dengan keterampilan yang mereka

peroleh dari pendidikan lingkungan hidup dalm program

adiwiayata di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta ini.

Selain peserta didik memiliki keterampilan memecahkan masalah

sampah, peserta didik juga menjadi tahu bahwa pupuk kompos

adalah pupuk murah dan ramah lingkungan yang sangat bermanfaat

bagi tumbuh-tumbuhan.58 Biasanya SD Muhammadiyah Kleco

mengadakan kegiatan pelatihan membuat pupuk kompos yang

dibantu oleh Dinas Lingkungan Hidup.59 Kegiatan pilah sampah

dan membuat pupuk kompos tersebut dinamakan program sains

club. Program sains club ini diikuti oleh seluruh peserta didik.

Anggaran dari kegiatan ini sebesar Rp. 3.600.000,.60 Untuk

kegiatan pilah sampah diadakan sebulan satu kali, sedangkan

pelatihan membuat pupuk kompos diadakan satu semester sekali.61

58
Hasil observasi pendidikan lingkungan hidup di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede
Yogyakarta, 14 Januari 2017 pukul 10.00 WIB
59
Hasil wawancara dengan bapak Amirudin, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD
Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta, 3 Februari 2017 pukul 10.00 WIB
60
Hasil observasi Anggaran PLH di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta
tahun ajaran 2016/2017, 28 Februari 2017 pukul 10.30 WIB
61
Hasil observasi pendidikan lingkungan hidup di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede
Yogyakarta, 14 Januari 2017 pukul 10.00 WIB
89

Gambar 14 Gambar 15
Peserta didik berpartisipasi dalam Kegiatan membuat pupuk kompos63

program pilah sampah62

Selain kegiatan memilah dan membuat pupuk kompos

sebagai upaya mengatasi permasalahan sampah, di SD

Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta juga mengajarkan

peserta didiknya dalam mengatasi permasalahan lahan sempit

untuk melakukan penanaman tanaman sebagai upaya penghijauan

yang saat ini terjadi. Pemecahan masalah yang diajarkan kepada

peserta didik dalam permasalahan lahan sempit adalah menanam

tanaman dengan metode hidroponik dan vertikultur.64 Hidroponik

adalah sebuah metode budidaya tanaman yang memanfaatkan air

dan tanpa menggunakan tanah pada media tanam.65 Sedangkan

metode vertikultur secara umum diartikan sebagai teknik bercocok

tanam secara vertikal dengan menyusun tanaman secara bertingkat


62
Hasil dokumentasi pendidikan lingkungan hidup dalam program adiwiyata di SD
Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta, 14 Januari 2017 pukul 10.30 WIB
63
Ibid.
64
Hasil wawancara dengan bapak Zuhud Zuliadi, S. Si, Wakil Koordinator Adiwiyata
SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta di ruang TU pada tanggal 21 Januari 2017 pukul
10.00 WIB
65
http://www.indofishclub.com/t2400-cara-menanam-tanaman-dengan-metode-
hidroponik-dan-penjelasannya Diunduh pada 3 Februari 2017
90

dari bawah ke atas. Teknik vertikultur adalah teknik bercocok

tanam yang dilakukan dengan tujuan untuk memanfaatkan lahan

terbatas/sempit agar lebih optimal.66 Beberapa tanaman di SD

Muhammadiyah Kleco Kotagede yang ditanam menggunakan

metode hidroponik dan vertikultur adalah kangkung, jahe, dan

kunyit.

Gambar 16

Penanaman dengan metode hidroponik67

Berikut peneliti menyajikan prosedur pembuatan dan

perawatan tanaman hidroponik serta perawatan tanaman vertikultur

di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta.

a) Pembuatan Hidroponik

Persiapan alat dan bahan : paralon, bor listrik, penyambung

paralon, lem paralon, gergaji pemotong paralon, selang, pompa

soldier dan media tanam hidroponik, benih tanaman, dan wadah

tanam dari gelas.

66
Azzamy, Teknik Vertikultur, Bercocok Tanam untuk Mengoptimalkan Lahan Sempit,
2016. http://mitalom.com/teknik-vertikultur-bercocok-tanam-untuk-mengoptimalkan-lahan-
sempit/ Diunduh pada 3 februari 2017
67
Hasil observasi pendidikan lingkungan hidup dalam program adiwiyata di SD
Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta, 21 Januari 2017 pukul 10.30 WIB
91

Persiapan pembuatan lubang paralon; lubangi paralon

dengan mesin bor dengan menggunakan alat pelubang mesin bor

yang ukurannya sama. Setelah 2 paralon dilubangi dan disamakan

panjangnya, tutuplah salah satu lubang dengan penutup paralon

dan sisi lain dipasangi penyambung paralon, pada paralon yang

telah disambung, sisi lainnya juga ditutup dengan penutup paralon.

Lubangi gelas plastic bekas. Penyemaian benih tanaman dalam

busa. Potong rockwool kecil –kecil. Basahi rockwool dengan air

dengan cara dicipratkan/disemprot. Tempatkan di nampan atau

kotak bekas. Lubangi bagian tengah rock wool dengan lidi/tusuk

gigi dengan tidak terlalu dalam. Masukan benih tanaman ke dalam

lubang yang sudah dibuat di atas rockwool. Tutup wadah dengan

kantong plastik hitam dan tempatkan di tempat yang teduh. Tanda

sprout adalah dengan munculnya calon akar dan menyembul calon

daun. Apabila sudah pecah benih segera jemur benih tersebut di

bawah sinar matahari. Ciri benih yang siap tanam adalah tumbuh

daun sejati. Pada saat itu tanaman siap dipindahkan di media

hidroponik. Tuanglah air bersih yang belum bercampur dengan

senyawa kimia lewat lubang paralon yang sengaja dikosongkan

dengan menggunakan pompa untuk memasukan air kedalam

paralon.68

b) Perawatan Tanaman Hidroponik


68
Hasil observasi dokumen pendidikan lingkungan hidup dalam program adiwiyata di SD
Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta, 21 Januari 2017 pukul 10.30 WIB
92

Perawatan tanaman hidroponik dengan memberikan nutrisi

tanaman secara rutin. Dan menunggu sekitar 3-4 minggu tanaman

sayur siap dipanen.

c) Perawatan Tanaman Vertikultur

Cara merawat tanaman vertikultur sebagai berikut:69

penyiraman, pemupukan, pengendalian hama penyakit, penyabutan

gulma, penggantian media tanam.

5) Program Lomba Kebersihan Kelas, Majalah Dinding Sekolah dan

Sarana Prasarana

Peserta didik di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede

Yogyakarta selain telah mengikuti (berpartisipasi) dalam beberapa

program adiwiayta yang telah dipaparkan diatas, seperti partisipasi

peserta didik dalam program cinta lingkungan, sudut hijau, dan

sains club, peserta didik juga diajarkan untuk ikut berpartisipasi

dalam program lomba keberishan kelas dan program majalah

dinding sekolah. Lomba kebersihan kelas diadakan satu semester

sekali dan diikuti oleh seluruh kelas. Sedangkan majalah dinding

sekolah ditanggung jawab oleh peserta didik yang mengikuti

ekstrakulikuler jurnalis cilik dan kegiatannya diadakan dua minggu

sekali. Dari kegiatan-kegiatan tersebut, peserta didik telah ikut

berpartisipasi dan juga memberikan kontribusi baik berupa waktu

maupun tenaga dan juga pikiran. Tidak hanya peserta didik yang

69
Ibid.
93

memberikan kontribusi terhadap lingkungan, pihak sekolah pun

memberikan kontribusi demi tercapainya tujuan pendidikan

lingkungan hidup dalam program adiwiyata di sekolah ini. Adapun

kontribusi sekolah antara lain penyediaan sarana dan prasarana alat

dan bahan kebersihan, seperti tempat sampah, sapu, ember dan lain

sebagainya. Selain itu sekolah juga membuat poster hemat energi

dan kebersihan.70

Gambar 17 Gambar 18
Juara dalam lomba kebersihan Majalah dinding sekolah72
kelas71

Gambar 19 Gambar 20

Poster hemat energi73 Poster kebersihan74

70
Hasil observasi pendidikan lingkungan hidup di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede
Yogyakarta, 14 Januari 2017 pukul 10.00 WIB
71
Hasil observasi dokumen pendidikan lingkungan hidup di SD Muhammadiyah Kleco
Kotagede Yogyakarta, 14 Januari 2017 pukul 10.00 WIB
72
Hasil dokumentasi pendidikan lingkungan hidup di SD Muhammadiyah Kleco
Kotagede Yogyakarta, 14 Januari 2017 pukul 10.00 WIB
94

d. Melakukan pemantauan dan evaluasi

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis, evaluasi

dari pendidikan lingkungan hidup dalam program adiwiyata yang ada

di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede juga dapat dilihat dari

kemanfaatan program tersebut terhadap peserta didik yang ada di sana.

Beberapa manfaat yang didapat peserta didik dalam

pengimplementasian pendidikan lingkungan hidup dalam program

adiwiayata antara lain:75

a. Peserta didik memiliki kesadaran untuk peduli lingkungan

b. Peserta didik tahu cara membuang sampah dengan baik dan benar,

c. Peserta didik dapat memilah sampah dengan baik dan benar,

d. Peserta didik dapat membuat pupuk kompos

e. Peserta didik tahu cara menghemat listrik

Evaluasi program adalah kegiatan yang sistematis dan

berkelanjutan sesuai prosedur mulai dari pengumpulan data,

pengelolaan dan analisis data untuk mengehtahui efektivitas

komponen program untuk menentukan ketercapaian tujuan dan

tindak lanjut dari program. Tabel petunjuk evaluasi pencapaian

73
Hasil observasi pendidikan lingkungan hidup di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede
Yogyakarta, 14 Januari 2017 pukul 10.00 WIB
74
Ibid.
75
Hasil observasi pendidikan lingkungan hidup di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede
Yogyakarta, 14 Januari 2017 pukul 10.00 WIB
95

adiwiyata di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta

terlampir (lampiran VIII).76

Berdasarkan tabel petunjuk evaluasi adiwiyata di SD

Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta, peneliti

menganalisis data yang diperoleh dari tebel tersebut. Hasil anailis

yang peneliti lakukan adalah, bahwa evaluasi adiwiyata di SD

Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta terdiri dari empat

komponen, yaitu: a. Kebijakan berwawasan lingkungan dengan

standar kompetensinya adalah kurikulum tingkat satuan

Pendidikan (KTSP) memuat upaya perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup, rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah

(RKAS) memuat program dalam upaya perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup b. Pelaksanaan kurikulum berbasis

lingkungan dengan standar kompetensinya adalah Tenaga

pendidik memiliki kompetensi dalam mengembangkan kegiatan

pembelajaran lingkungan hidup, Peserta didik melakukan

kegiatan pembelajaran tentang perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup, c. Kegiatan lingkungan berbasis partisipatif

dengan standar kompetensinya adalah melaksanakan kegiatan

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang terencana

bagi warga sekolah, Menjalin kemitraan dalam rangka

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dengan berbagai

76
Hasil observasi dokumen pendidikan lingkungan hidup di SD Muhammadiyah Kleco
Kotagede Yogyakarta, 3 Maret 2017 pukul 10.00 WIB
96

pihak (masyarakat, pemerintah, swasta, media, sekolah lain), dan

d. Pengeloaan sarana pendukung ramah lingkungan dengan

standar kompetensinya adalah Ketersediaan sarana prasarana

pendukung yang ramah lingkungan, peningkatan kualitas

pengelolaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana yang ramah

lingkungan.

Dengan perolehan nilai hasil pelaksanaan adalah

maksimal sesuai dengan nilai yang telah ditetapkan. Jumlah nilai

yang diperoleh adalah 80. Dari hasil yang diperoleh, maka

pendidikan lingkungan hidup dalam program adiwiyata di SD

Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakrata dikatakan berhasil

dalam mencapai tujuan adiwiyata.77

Berikut peneliti sajikan ringkasan tabel evaluasi adiwiyata

di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakrata.

77
Hasil analisis dokumen pendidikan lingkungan hidup di SD Muhammadiyah Kleco
Kotagede Yogyakarta, 3 Maret 2017 pukul 10.00 WIB
97

Tabel 13

Evaluasi Adiwiyata78

I. KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN


STANDAR
A. Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP) NILAI
memuat upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup
IMPLEMENTASI PENCAPAIAN MAX HASIL
a. Tersusunnya Visi, misi dan
tujuan yang memuat upaya
1. Visi, Misi dan pelestarian fungsi lingkungan
2 2
Tujuan sekolah yang dan/ atau, mencegah terjadinya
tertuang dalam pencemaran dan/ atau
Kurikulum Tingkat kerusakan lingkungan hidup
Satuan Pendidikan
(dokumen 1) memuat
kebijakan perlindungan b. Terinternalisasi (tahu dan
dan pengelolaan paham) Visi, misi dan tujuan 2 2
lingkungan hidup. kepada semua warga sekolah

2. Struktur kurikulum Struktur kurikulum memuat


memuat mata pelajaran pelestarian fungsi lingkungan ,
wajib, muatan lokal, mencegah terjadinya
pengembangan diri pencemaran, dan kerusakan
3
terkait kebijakan lingkungan hidup pada 3
perlindungan dan komponen mata pelajaran
pengelolaan lingkungan wajib, dan/ atau muatan lokal,
hidup. dan/ atau pengembangan diri

Adanya ketuntasan minimal


3. Mata pelajaran belajar pada mata pelajaran
wajib dan/atau Mulok wajib dan / atau muatan lokal
yang terkait PLH yang terkait dengan pelestarian
3 3
dilengkapi dengan fungsi lingkungan , mencegah
Ketuntasan minimal terjadinya pencemaran,
belajar dan/atau kerusakan lingkungan
hidup

78
Hasil observasi dokumen pendidikan lingkungan hidup dalam program adiwiaya di SD
Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta, 3 Maret 2017 pukul 10.00 WIB
98

STANDAR
B. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) NILAI
memuat program dalam upaya perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup
IMPLEMENTASI PENCAPAIAN MAX HASIL

Sekolah memiliki anggaran


Rencana kegiatan dan untuk upaya perlindungan dan
anggaran sekolah memuat pengelolaan lingkungan hidup 5 5
upaya perlindungan dan sebesar 20 % dari total
pengelolaan lingkungan anggaran sekolah.
hidup, meliputi :
Kesiswaan, kurikulum Anggaran sekolah
dan kegiatan dialokasikan secara
pembelajaran, proporsional untuk kegiatan :
peningkatan kapasitas (1) kesiswaan,
pendidik dan tenaga (2) kurikulum dan kegiatan
kependidikan, pembelajaran,
Tersedianya sarana dan (3) peningkatan kapasitas
prasarana, budaya dan pendidik dan tenaga 5 5
lingkungan sekolah, kependidikan,
peran serta masyarakat
(4) sarana dan prasarana,
dan kemitraan,
peningkatan dan (5) budaya dan lingkungan
pengembangan mutu sekolah, (6) peran masyarakat
dan kemitraan,
(7) peningkatan dan
pengembangan mutu.
II. PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS
LINGKUNGAN
STANDAR
A. Tenaga pendidik memiliki kompetensi dalam NILAI
mengembangkan kegiatan pembelajaran lingkungan hidup
IMPLEMENTASI PENCAPAIAN MAX HASIL
70 % tenaga pendidik
1. Menerapkan menerapkan metode yang
pendekatan, strategi, melibatkan peserta didik secara
metode, dan teknik aktif (demonstrasi, diskusi
pembelajaran yang (FGD), simulasi (bermain
2 2
melibatkan peserta didik peran), pengalaman lapangan,
secara aktif dalam curah pendapat, debat,
pembelajaran (Pakem/ simposium, laboratorium
belajar aktif/ partisipatif); (praktek langsung), penugasan,
observasi, project percontohan,
99

dll).

2. Mengembangkan
isu lokal dan atau isu 70 % tenaga pendidik
global sebagai materi mengembangkan isu lokal
2 2
pembelajaran LH sesuai (daerah) dan isu global yang
dengan jenjang terkait dengan PPL
pendidikan;

70 % tenaga pendidik
3. Mengembangkan
mengembangkan indikator
indikator dan instrumen
pembelajaran dan instrumen 1
penilaian pembelajaran 1
penilaian yang terkait dengan
LH
PPLH

4. Menyusun
rancangan pembelajaran 70 % tenaga pendidik
yang lengkap, baik untuk menyusun rancangan
1 1
kegiatan di dalam kelas, pembelajaran yang terkait
laboratorium, maupun di dengan PPLH.
luar kelas.

Prosentase tenaga pendidik


5. Mengikutsertakan yang mengikutsertakan orang
orang tua peserta didik tua peserta didik dan
dan masyarakat dalam masyarakat yang terkait 1 1
program pembelajaran dengan PPLH. (SD sebesar
LH 50%, SMP sebesar 40%,
SMA/SMK sebesar 30%)
Hasil inovasi pembelajaran LH
dikomunikasikan melalui :
(1) majalah
6. (2) Majalah dinding,
Mengkomunikasikan (3) buletin sekolah, 1 1
hasil-hasil inovasi
(4) pameran,
pembelajaran LH.
(5) web-site,
(6) radio,
(7) TV,
100

(8) surat kabar,


(9) jurnal, dll

7. Mengkaitkan
70 % tenaga pendidik
pengetahuan konseptual
menguasai konsep dan mampu
dan prosedural dalam
mengaplikasikan konsep 2
pemecahan masalah LH, 2
tersebut dalam memecahkan
serta penerapannya dalam
masalah LH.
kehidupan sehari-hari.

STANDAR
B. Peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran NILAI
tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
IMPLEMENTASI PENCAPAIAN MAX HASIL
50 % Peserta didik
1. Menghasilkan karya
menghasilkan karya nyata yang
nyata yang berkaitan
terkait dengan PPLH antara
dengan pelestarian fungsi
lain : makalah, Puisi/ Sajak, 3 3
LH, mencegah terjadinya
Artikel, Lagu, hasil Penelitian,
pencemaran dan
gambar, seni tari, produk daur
kerusakan LH
ulang, dll

2. Menerapkan
pengetahuan LH yang
50 % peserta didik
diperoleh untuk
mempunyai kemampuan 4
memecahkan masalah LH 4
memecahkan masalah LH
dalam kehidupan sehari-
hari.

50 % peserta didik
mengkomunikasikan hasil
3. Mengkomunikasikan
pembelajaran LH melalui :
hasil pembelajaran LH
majalah dinding, buletin 3
dengan berbagai cara dan 3
sekolah, pameran, web-site,
media.
radio, TV, surat kabar, jurnal,
dll
III. KEGIATAN LINGKUNGAN BERBASIS
PARTISIPATIF
STANDAR
A. Melaksanakan kegiatan perlindungan dan
NILAI
pengelolaan lingkungan hidup yang terencana bagi warga
sekolah
101

IMPLEMENTASI PENCAPAIAN MAX HASIL


80 % warga sekolah terlibat
dalam pemeliharaan gedung
1. Memelihara dan dan lingkungan sekolah ,
merawat gedung dan antara lain; piket kebersihan
2 2
lingkungan sekolah oleh kelas, Jumat Bersih, lomba
warga sekolah kebersihan kelas, kegiatan
pemeliharaan taman oleh
masing masing kelas, dll.
80 % warga sekolah
2. Memanfaatkan lahan memanfaatkan lahan dan
dan fasilitas sekolah fasilitas sekolah sesuai kaidah-
sesuai kaidah-kaidah kaidah PPLH antara lain ;
perlindungan dan pemeliharaan taman, toga, 2 2
pengelolaan LH (dampak rumah kaca (green house),
yang diakibatkan oleh hutan sekolah. pembibitan,
aktivitas sekolah) kolam, pengelolaan sampah,
dll
80 % kegiatan ekstrakurikuler
(pramuka, Karya Ilmiah
3. Mengembangkan Remaja, dokter kecil, Palang
kegiatan ekstra kurikuler Merah Remaja, Pecinta Alam,
yang sesuai dengan upaya dll) yang dimanfaatkan untuk
2 2
perlindungan dan pembelajaran terkait dengan
pengelolaan lingkungan PPLH seperti : pengomposan,
hidup tanaman toga, biopori, daur
ulang, pertanian organik,
biogas, dll
5 klasifikasi kegiatan
4. Adanya kreativitas kreativitas dan inovasi dari
dan inovasi warga warga sekolah dalam upaya
sekolah dalam upaya PPLH, sebagai berikut : daur
2 2
perlindungan dan ulang sampah, pemanfaatan
pengelolaan lingkungan dan pengolahan air, karya
hidup ilmiah, karya seni, hemat
energi, energi alternative

5. Mengikuti kegiatan tenaga pendidik mengikuti 6


aksi lingkungan hidup (enam) kegiatan aksi
1
yang dilakukan oleh lingkungan hidup yang 1
pihak luar dilakukan oleh pihak luar
102

peserta didik mengikuti 6


(enam) kegiatan aksi
1 1
lingkungan hidup yang
dilakukan oleh pihak luar

STANDAR
B. Menjalin kemitraan dalam rangka perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup dengan berbagai pihak
(masyarakat, pemerintah, swasta, media, sekolah lain).
IMPLEMENTASI PENCAPAIAN MAX HASIL
3 (tiga) mitra yang
dimanfaatkan sebagai nara
1. Memanfaatkan sumber untuk meningkatkan
nara sumber untuk pembelajaran lingkungan
meningkatkan hidup antara lain : orang tua, 2 2
pembelajaran lingkungan alumni, LSM, Media (pers),
hidup dunia usaha, Konsultan,
instansi pemerintah daerah
terkait, sekolah lain, dll
2. Mendapatkan
dukungan dari kalangan
yang terkait dengan 3 (tiga) mitra yang mendukung
sekolah (orang tua, dalam bentuk materi untuk
alumni, Media (pers), kegiatan yang terkait dengan
dunia usaha, pemerintah, PPLH seperti : pelatihan yang
2 2
LSM, Perguruan tinggi, terkait PPLH, pengadaan
sekolah lain) untuk sarana ramah lingkungan,
meningkatkan upaya pembinaan dalam upaya
perlindungan dan PPLH, dll
pengelolaan lingkungan
hidup di sekolah
3. Meningkatkan
peran komite sekolah
3 (tiga) kemitraan yang
dalam membangun
difasilitasi oleh komite sekolah
kemitraan untuk
terkait dengan pembelajaran
pembelajaran lingkungan 2 2
lingkungan hidup dan upaya
hidup dan upaya
perlindungan dan pengelolaan
perlindungan dan
lingkungan hidup
pengelolaan lingkungan
hidup.
4. Menjadi nara 3 (tiga) kali menjadi nara
sumber dalam rangka sumber dalam rangka 2 2
pembelajaran lingkungan pembelajaran lingkungan
103

hidup hidup,

Seperti : sekolah lain, seminar,


pemerintah daerah, dll

3 (tiga) dukungan yang


5. Memberi
diberikan sekolah dalam upaya
dukungan untuk
PPLH, seperti : bimbingan
meningkatkan upaya 2 2
teknis pembuatan biopori,
perlindungan dan
pengelolaan sampah, pertanian
pengelolaan LH
organik, bio gas, dll

IV. PENGELOLAAN SARANA PENDUKUNG


RAMAH LINGKUNGAN
STANDAR
A. Ketersediaan sarana prasarana pendukung yang NILAI
ramah lingkungan
IMPLEMENTASI PENCAPAIAN MAX HASIL
Tersedianya 6 (enam) sarana
prasarana untuk mengatasi
permasalahan lingkungan
hidup di sekolah sesuai dengan
1. Menyediakan
standar sarana dan prasarana
sarana prasarana untuk
Permendiknas no 24 tahun
mengatasi permasalahan 5 5
2007, seperti : air bersih,
lingkungan hidup di
sampah (penyediaan tempat
sekolah
sampah terpisah, komposter),
tinja, air limbah/drainase,
ruang terbuka hijau,
kebisingan/getaran/radiasi, dll
Tersedianya 6 (enam) sarana
prasarana pendukung
pembelajaran lingkungan
2. Menyediakan
hidup, antara lain;
sarana prasarana untuk
pengomposan, pemanfaatan
mendukung pembelajaran 5 5
dan pengolahan air,
lingkungan hidup di
hutan/taman/kebun sekolah,
sekolah
green house, toga, kolam ikan,
biopori, sumur resapan, biogas,
dll)

STANDAR NILAI
104

B. Peningkatan kualitas pengelolaan dan pemanfaatan


sarana dan prasarana yang ramah lingkungan
IMPLEMENTASI PENCAPAIAN MAX HASIL
Terpeliharanya 3 (tiga)
sarana dan prasarana yang
ramah lingkungan sesuai
fungsinya, seperti :
a. Ruang memiliki
pengaturan cahaya dan
1. Memelihara sarana
ventilasi udara secara
dan prasarana sekolah 2 2
alami.
yang ramah lingkungan
b. Pemeliharaan dan
pengaturan pohon
peneduh dan
penghijauan
c. Menggunakan paving
block, rumput
Tersedianya 4 (empat) unsur
mekanisme pengelolaan dan
pemeliharaan sarana meliputi :
2. Meningkatkan
penanggung jawab, tata tertib,
pengelolaan dan
pelaksana (daftar piket), 3
pemeliharaan fasilitas 3
pengawas, dll terkait dalam
sanitasi sekolah
kegiatan penyediaan dan
pemakaian sarana fasilitas
sanitasi sekolah.

3. Memanfaatkan
20% efisiensi pemanfaatan
listrik, air dan ATK 3 3
listrik, air dan ATK
secara efisien

Kantin melakukan 3 (tiga)


upaya dalam rangka
meningkatkan kualitas
pelayanan kantin sehat dan
4. Meningkatkan ramah lingkungan, meliputi :
kualitas pelayanan kantin a. Kantin tidak menjual
2
sehat dan ramah makanan/minuman
lingkungan yang mengandung
bahan 2
pengawet/pengenyal,
pewarna, perasa yang
tidak sesuai dengan
105

standar kesehatan.

b. Kantin tidak menjual


makanan yang
tercemar/terkontaminas
i, kadaluarsa.
c. Kantin tidak menjual
makanan yang dikemas
tidak ramah
lingkungan, seperti :
plastik, styrofoam,
aluminium foil.

JUMLAH NILAI 80

e. Menyampaikan Laporan kepada Kepala Sekolah Tembusan Badan

Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota dan Instansi lain.

Koordinator adiwiyata membuat laporan kepada kepala

sekolah berdasarkan program-program yang telah dilaksanakan.

Menyampaikan laporan pembiayaan yang dibutuhkan dalam

pelaksanaan program adiwiyata sesuai dengan RKS yang telah dibuat

dan menyampaikan laporan hasil evaluasi yang telah diperoleh. Selain

menyampaikan laporan kepada kepala sekolah, sekolah juga

melakukan verivikasi dengan instansi lain. Verivikasi yang dilakukan

pada tahun 2015 dan tahun 2017 oleh adiwiyata BLH dan verivikasi

dari SD Muhammadiyah Wirobrajan.79

79
Hasil observasi dokumen pendidikan lingkungan hidup dalam program adiwiaya di SD
Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta, 3 Maret 2017 pukul 10.00 WIB
106

Gambar 21 Gambar 22 Gambar 23

Verivikasi adiwiyata oleh Verivikasi adiwiyata oleh Verivikasi adiwiyata oleh

BLH tahun 201580 BLH tahun 201781 SD Muhammadiyah

Wirobrajan82

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Pendidikan

Lingkungan Hidup dalam Program Adiwiayata di SD

Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta

a. Faktor Pendukung

1) Peran Kepala Sekolah

Yang pertama dan yang paling utama dalam terlaksananya

pendidikan lingkungan hidup dalam program adiwiyata di SD

Muhammadiyah Kleco Kotagede adalah kepala sekolah.83 Dalam

program adiwiyata kemampuan kepala sekolah dalam memahami betapa

pentingnya pendidikan lingkungan hidup dalam program adiwiyata.

Kepala sekolah SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta lebih

memahami program adiwiyata, karena itulah kepala sekolah memberikan

80
Ibid.
81
Ibid.
82
Ibid.
83
Hasil wawancara dengan ibu Wiwik Setyaningsih, Koordinator Adiwiyata SD
Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta di ruang kelas I pada tanggal 9 Desember 2016
pukul 10.00 WIB.
107

Surat Keputusan (SK) kepada ibu Wiwik Setyaningsih, S.Si untuk

menjadi koordinator adiwiayata. Denagn ditunjukknya koordinator

adiwiyata, maka pendidikan lingkungan hidup dalam program adiwiyata

di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta ada yang

bertanggung jawab penuh terhadap program-program adiwiayata yang

ada sehingga seluruh program adiwiyata di SD Muhammadiyah Kleco

Kotagede pun dapat terlaksana dengan baik.84

Di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede ini pun kepala sekolah

sangatlah memberikan dukungan. Kepala sekolah sebagai manajer

memiliki beberapa kemampuan, yaitu sebagai berikut:

a) Kemampuan menyusun program, adapun program adiwiayata yang ada

di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta yaitu: cinta

lingkungan, sudut hijau, semutlis, kantin sehat, sains club, majalah

dinding sekolah, lomba kebersihan sekolah, dan pendidikan

lingkungan di luar kelas. Seluruh program tersebut direncanakan

kemudian dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah.85

b) Mengorganisasikan personalia, kepala sekolah menunjuk ibu Wiwik

Setyaningsih S.Si sebagai koordinator adiwiyata dan menunjuk bapak

Zuhud Zuliadi S.Si sebagai wakil koordinator adiwiyata di SD

Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta.86

84
Hasil observasi pendidikan lingkungan hidup di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede
Yogyakarta, 14 Januari 2017 pukul 10.00 WIB
85
Ibid.
86
Ibid.
108

c) Memberdayakan guru dan tenaga kependidikan serta

mendayagunakan sumber daya sekolah secara maksimal. Guru yang

menyampaikan pesan-pesan lingkungan kepada peserta didik, guru

yang mengajarkan peserta didik untuk memiliki sikap peduli terhadap

lingkungan, guru yang membimbing peserta didik untuk selalu

menjaga lingkungan dan guru yang selalu mengingatkan peserta didik

untuk melestarikan lingkungan.87

b. Peran Bapak dan Ibu Guru

Guru adalah salah satu faktor pendidikan yang sangat penting,

karena guru merupakan orang yang bertanggung jawab dalam

pembentukan pribadi peduli lingkungan peserta didik. Bapak dan ibu

guru memiliki peran yang tak kalah pentingnya dengan peran kepala

sekolah, karena bapak dan ibu gurulah yang menjadi media untuk

menyampaikan pesan-pesan lingkungan kepada peserta didiknya.88

Guru-guru di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede mengintegrasikan

pendidikan lingkungan hidup dalam program adiwiyata dalam proses

pembelajaran. Guru menanamkan nilai-nilai kepedulian lingkungan

dalam pembelajaran yang berlangsung sesuai dengan KKM yang telah

ditetapkan sekolah.89 Hal tersebut sama dengan yang dikatakan oleh

peserta didik, bahwa guru-guru di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede

87
Ibid.
88
Hasil wawancara dengan ibu Wiwik Setyaningsih, Koordinator Adiwiyata SD
Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta di ruang kelas I pada tanggal 9 Desember 2016
pukul 10.00 WIB.
89
Hasil observasi pendidikan lingkungan hidup di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede
Yogyakarta, 14 Januari 2017 pukul 10.00 WIB
109

Yogyakarta selalu membimbing dan mengarahkan mereka untuk

menjaga, mempedulikan dan melestarikan lingkungan.90

c. Peserta Didik

Di sekolah peserta didik dibiasakan berperilaku ramah

lingkungan untuk mengelola lingkungan sekolahnya. Peserta didik

memperoleh pengetahuan, keterampilan maupun nilai-nilai yang berasal

dari pendidik (guru) termasuk pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai

peduli dan berbudaya lingkungan.91 Pengetahuan yang dimiliki peserta

didik yaitu pengetahuan mengidentifikasi masalah lingkungan seperti

pengetahuan akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya,

karena jika sampah berserakan maka selain akan menimbulkan masalah

lingkungan juga akan menimbulkan banyak penyakit. Kemudian

keterampilan yang dimiliki peserta didik yaitu memecahkan masalah

tersebut dengan cara membuang sampah pada tempatnya dan

melakukan pilah sampah kemudian memanfaatkan sampah yang dapat

dimanfaatkan kembali, seperti sampah yang bisa dijadikan pupuk

kompos. Selanjutnya peserta didik memiliki nilai-nilai peduli dan

berbudaya lingkungan, yaitu budaya cinta kebersihan dengan cara

membuang sampah pada tempatnya.92 Selain itu, nilai-nilai peduli

lingkungan yang dimiliki peserta didik adalah mengingatkan jika ada

90
Hasil wawancara dengan Adib Wahyu, peserta didik SD Muhammadiyah Kleco
Kotagede Yogyakarta di halaman sekolah pada tanggal 10 Februari 2017 pukul 10.30WIB.
91
Ibid.
92
Hasil observasi pendidikan lingkungan hidup di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede
Yogyakarta, 14 Januari 2017 pukul 10.00 WIB
110

teman yang masih membuang sampah sembarangan dan tidak menjaga

lingkungan dengan baik. Hal tersebut sama dengan yang dikatakan oleh

peserta didik di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta

bahwa mereka mengingatkan teman yang belum memiliki kesadaran

lingkungan dan memperhatikan lingkungannya.93

Di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede peserta didik turut

berpartisipasi dalam malaksanakan berbagai program adiwiyata sebagai

upaya terwujudnya pendidikan lingkungan hidup. Partisipasi peserta

didik inilah yang memberikan dukungan terlaksananya pendidikan

lingkungan hidup dalam program adiwiyata di SD Muhammadiyah

Kleco Kotagede.94

d. Sarana dan Prasarana

Dalam mewujudkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan

sarana prasaran yang ada di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede pun

mencerminkan upaya pengelolaan lingkungan hidup. Pengelolaan dan

pengembangan sarana tersebut antara lain :95

1. Pengembangan fungsi sarana pendukung sekolah yang ada untuk

pendidikan lingkungan hidup,

2. Peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan di dalam dan di luar

kawasan sekolah,

93
Hasil wawancara dengan Canaya Sabrina Khansa, Peserta Didik kelas VI Shidiq SD
Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta di halaman sekolah pada tanggal 10 Februari 2017
pukul 11:00
94
Hasil observasi pendidikan lingkungan hidup di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede
Yogyakarta, 14 Januari 2017 pukul 10.00 WIB
95
Ibid.
111

3. Penghematan sumberdaya alam (listrik, air dan ATK),

4. Peningkatan kualitas pelayanan makanan sehat,

5. Pengembangan sistem pengelolaan sampah.

b. Faktor Penghambat

Pendidikan lingkungan hidup sering sekali dihadapkan dengan

berbagai masalah yang menghambat terealisasinya program tersebut. Akan

tetapi bukan hanya pada pendidikan lingkungan hidup, tapi setiap program

yang mempunyai nilai baik dan untuk pembiasaan yang baik pula, pasti akan

selalu dihadapkan dengan masalah yang menjadi penghambatnya.

Seperti yang sudah terjadi di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede.

Meski ada wilayah yang notabene semua instruksi akan selalu terdengar dan

diperhatikan, di sini juga masih banyak factor-faktor yang menghambat

terlaksananya pendidikan lingkungan hidup dalam program adiwiyata dengan

baik dan sesuai dengan rencana atau program yang ada. Seluruh elemen ikut

berpartisipasi dalam program ini, namun tidak sedikit yang kurang bisa sadar

dengan adanya program ini.96

Berikut ini adalah faktor-faktor penghambat terealisasinya pendidikan

lingkungan hidup dalam program adiwiyata di SD Muhammadiyah Kleco

Kotagede:

a. Rendahnya partisipasi masyarakat sekolah untuk berperan dalam

pendidikan lingkungan hidup dalam program adiwiyata yang disebabkan

oleh kurangnya pemahaman terhadap permasalahan pendidikan


96
Hasil wawancara dengan bapak Zuhud Zuliadi, S. Si, Wakil Koordinator Adiwiyata SD
Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta di ruang TU pada tanggal 21 Januari 2017l 10.00
WIB.
112

lingkungan hidup dalam program adiwiyata yang ada, rendahnya tingkat

kemampuan atau keterampilan, dan rendahnya komitmen masyarakat

madrasah dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.97 Hal tersebut

senada dengan yang dikatakan peserta didik di SD Muhammadiyah Kleco

Kotagede Yogyakarta bahwa masih ada beberapa teman yang masih belum

bisa menjaga lingkungannya.98

b. Pemahaman para pelaku pendidikan terhadap pendidikan lingkungan yang

masih terbatas. Hal ini dapat dilihat dari persepsi para pelaku pendidikan

lingkungan hidup yang sangat bervariasi.99 Hal tersebut seperti yang

disampaikan oleh guru di SD Muhammadiyah KlecoKotagede Yogyakarta

bahwa masih ada beberapa pelaku pendidikan (guru) yang masih kurang

dalam membimbing peserta didiknya untuk menjaga dan melestarikan

lingkungan.100

c. Aktifitas yang begitu padat dapat melalaikan masyarakat sekolah dalam

memperhatikan lingkungan hidup disekitarnya, melupakan apakah

lingkungannya sudah bersih atau belum.101

97
Hasil wawancara dengan ibu Wiwik Setyaningsih, Koordinator Adiwiyata SD
Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta di ruang kelas I pada tanggal 9 Desember 2016
pukul 10.00 WIB.
98
Hasil wawancara dengan Farhan Bagas Sumarwan, peserta didik kleas IV Fathonah SD
Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta di ruang kelas I pada tanggal 10 Februari 2017 pukul
10.00 WIB.
99
Hasil wawancara dengan ibu Wiwik Setyaningsih, Koordinator Adiwiyata SD
Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta di ruang kelas I pada tanggal 9 Desember 2016
pukul 10.00 WIB.
100
Hasil wawancara dengan bapak Amirudin, kepala sekolah SD Muhammadiyah Kleco
Kotagede Yogyakarta di ruang kepala sekolah pada tanggal 3 februari 2017 pukul 10.00 WIB.
101
Hasil wawancara dengan ibu Wiwik Setyaningsih, Koordinator Adiwiyata SD
Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta di ruang kelas I pada tanggal 9 Desember 2016
pukul 10.00 WIB.
113

d. Lemahnya koordinasi antar instansi terkait dan para pelaku pendidikan

menyebabkan kurang berkembangnya Pendidikan Lingkungan Hidup. Hal

ini terlihat dengan adanya gerakan Pendidikan Lingkungan Hidup (formal

dan nonformal/informal) yang masih bersifat sporadis, tidak sinergis dan

saling tumpang tindih.102

e. Perbaiakan gedung sekolah pun menjadi salah satu faktor penghambat.

Seringkali taman yang telah dibuat semenarik mungkin hancur karena

tertimpa material pembangunan.103 Hal tersebut sama dengan yang dilihat

oleh peneliti pada saat observasi. Ada taman di SD Muhammadiyah Kleco

Kotagede Yogyakarta yang dihancurkan karena untuk kepentingan

pembangunan.104

Gambar 24
Revovasi gedung sekolah105

102
Drs. Daryanto, Perlunya Pendidikan Lingkungan Hidup di Sekolah, 2014, diakses pada
30 Januari 2017 dari
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/edukasi/996-
perlunya-pendidikan-lingkungan-hidup-di-sekolah
103
Hasil wawancara dengan ibu Wiwik Setyaningsih, Koordinator Adiwiyata SD
Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta di ruang kelas I pada tanggal 9 Desember 2016
pukul 10.00 WIB.
104
Hasil observasi di lingkungan sekolah SD Muhammadiyah Kleco Kotagede
Yogyakarta pada tanggal 9 Desember 2016 pukul 10.00 WIB.
105
Hasil observasi pendidikan lingkungan hidup dalam program adiwiyata di SD
Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta di lingkungan sekolah pada tanggal 9 Desember
2016 pukul 10.30 WIB.
114

3. Evaluasi Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup dalam

program Adiwiyata di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede

Yogyakarta

Evaluasi dan monitoring untuk ketercapaian reaksi aksi

lingkungan dilaksanakan olah sekolah untuk mengumpulkan data

kemajuan kegiatan dengan melibatkan peserta didik dalam bentuk

antara lain sebagai berikut:

a. Melakukan pembacaan meter listrik dan perhitungan energi untuk

melihat perubahan kegiatan penghematan energi. Peserta didik

dapat membaca meter listrik dan perhitungan energi dan melihat

perubahan energi yang telah digunakan. Peserta didik mengetahui

bahwa dengan menhemat listrik dapat dilakukan dengan cara

mematikan lampu ketika sudah tidak lagi digunakan dan

mematikan kipas ketika tidak digunakan dapat menghemat energi

listrik yang digunakan sekolah.106

b. Menimbang sampah yang terkumpul untuk didaur ulang.

Penimbangan ini dilakukan untuk melihat sejauh mana pengaruh

kegiatan pengelolaan sampah di sekolah. Dalam program pilah

sampah, peserta didik melakukan penimbangan sampah dan

kemudian sampah yang dapat didaur ulang dimanfaatkan kembali.


106
Hasil observasi pendidikan lingkungan hidup dalam program adiwiyata di SD
Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta di lingkungan sekolah pada tanggal 9 Desember
2016 pukul 10.30 WIB.
115

Seperti sampah organik yang didaur ulang sebagai pupuk kompos,

sedangkan sampah nonorganik seperti botol minuman didaur ulang

menjadi kerajinan tangan. Dari kegiatan tersebut maka sampah

yang ada di lingkungan SD Muhammadiyah Kleco Kotagede

Yogyakarta dapat ditangani dan jumlah sampahnya pun dapat

dikurangi.107

c. Mendokumentasikan setiap tahap kegiatan (sebelum, selama dan

sesudah) dalam bentuk foto-foto untuk membandingkan perubahan

yang terjadi di sekolah. Berikut dokumentasi yang diperoleh

peneliti dari sekolah.

Gambar 25 Gambar26 Gambar 27

Kondisi tanaman Kondisi tanaman selama Kondisi tanaman setelah ada


109
sebelum ada program kegiatan proram adiwiyata program adiwiyata semakin

adiwiyata108 beraneka ragam110

107
Ibid.
108
Ibid.
109
Ibid.
110
Ibid.
116

d. Membuat daftar spesies sebelum dan setelah kegiatan untuk

melihat pengaruh yang menunjukkan dampak kegiatan terhadap

keanekaragaman hayati sekitar sekolah. Berikut peneliti sajikan

tabel daftar spesies sebelum dan setelah kegiatan adiwiyata.

Tabel 14

Daftar Spesies di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede

Yogyakarta.111

No Nama Spesies Tanaman


Sebelum kegiatan Setelah kegiatan
adiwiyata adiwiyata
1 Bunga Kertas Bunga Kertas
2 Bunga Sepatu Bunga Sepatu
3 Bunga Asoka Bunga Asoka
4 Pohon Jambu Pohon Jambu
5 Bunga Kaca Piring Bunga Kaca Piring
6 Bunga Cocor Bebek Bunga Cocor Bebek
7 Pohon Jambu Bunga Kemboja Jepang
8 - Lidah Mertua
9 - Lidah Buaya
10 - Bunga Melati
11 - Bunga Mawar
12 - Sirih
13 - Kumis Kucing
14 - Pohon Manga
15 - Pohon Belimbing
16 - Pohon Matoa
17 - Kunyit
18 - Jahe
19 - Kangkung
20 - Cabai
21 - Sawi
22 - Pohon Jambu

111
Hasil observasi lingkungan di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta di
lingkungan sekolah pada tanggal 9 Desember 2016 pukul 10.30 WIB
117

Model evaluasi program dari pendidikan lingkungan hidup

dalam program adiwiyata di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede

Yogyakarta adalah Goal Oriented Evaluation. Dalam model ini, guru

sebagai evaluator secara terus menerus melakukan pantauan terhadap

tujuan yang telah ditetapkan dalam pendidikan lingkungan hidup

dalam program adiwiyata. Selain model Goal Oriented Evalution,

juga menggunakan evaluasi program Transactional Evaluation.

Dalam model ini guru melukiskan atau memberi contoh (teladan)

proses sebuah program adiwiyata dalam merealisasikan pendidikan

lingkungan hidup dan pandangan tentang nilai-nilai yang terkandung

dalam program adiwiyata tersebut.112 Brikut ini peneliti menyajikan

bukti berupa foto bahwa guru di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede

Yogyakarta memberikan contoh (teladan) terhadap peserta didiknya

untuk selalu menjaga dan melestarikan lingkungan dengan salah satu

cara yang dapat dilakukan yaitu melakukan perawtan terhadap

tanaman yang ada di sekolah.113

112
Hasil observasi pendidikan lingkungan hidup di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede
Yogyakarta, 14 Januari 2017 pukul 10.00 WIB
113
Ibid.
118

Gambar 28
Gambar 29
Guru memberi pupuk pada tanaman114
Guru menyiram tanaman115
Guru adalah pendidik yang menjadi tokoh panutan dan

identifikasi bagi peserta didik dan lingkungannya. Guru merupakan

model atau teladan bagi peserta didik dan semua orang yang

menganggap dia sebagai guru. Sebagai teladan, tentu saja pribadi dan

apa yang dilakukan guru akan mendapat sorotan peserta didik, untuk

itu ketika guru mempedulikan lingkungan maka peserta didik pun

akan ikut mempedulikan lingkungannya.116

114
Hasil dokumentasi pendidikan lingkungan hidup di SD Muhammadiyah Kleco
Kotagede Yogyakarta, 14 Januari 2017 pukul 10.00 WIB
115
Ibid.
116
Ibid.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasakan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan

yang diperoleh dari peneliti adalah:

1. Implemetasi pendidikan lingkungan hidup dalam program adiwiyata

yang sudah dijalankan di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede

Yogyakarta ini terdiri dari lima tahap, yaitu sebgai berikut:

a. Mengkaji kondisi lingkungaan hidup sekolah, kebijakan sekolah,

kurikulum sekolah, kegiatan sekolah dan sarana prasarana.

b. Membuat rencana kerja dan mengalokasikan anggaran sekolah

berdasarkan hasil kajian tersebut di atas, dan disesuaikan dalam

komponen, standar, dan implementasi adiwiyata.

c. Melaksanakan rencana kerja sekolah.

d. Melakukan pemantauan dan evaluasi.

e. Menyampaikan laporan kepada Kepala Sekolah tembusan Badan

Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota dan Instansi terkait

2. Faktor pendukung dalam terlaksananya pendidikan lingkungan hidup

dalam program adiwiyata di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede

Yogyakarta meliputi banyak hal, diantaranya adalah: peran kepala

sekolah, peran guru, peran madrasah, peran peserta didik, dan juga

sarana prasaranan yang memadai . Selain adanya faktor pendukung,

tentunya akan ada pula faktor penghambat yang pada hal ini sangatlah

119
120

berpengaruh terhadap terlaksanannya kegiatan pendidikan lingkungan

hidup dalam program adiwiyata yang ada di SD Muhammadiyah Kleco

Kotagede Yogyakarta antara lain yaitu: rendahnya partisipasi

masyarakat sekolah untuk berperan dalam pendidikan lingkungan hidup

dalam program adiwiyata, pemahaman para pelaku pendidikan terhadap

pendidikan lingkungan yang masih terbatas, warga sekolah melalaikan

lingkungan, lemahnya koordinasi antar instansi terkait dan para pelaku

pendidikan, dan perbaikan (renovasi) gedung sekolah.

3. Evaluasi pendidikan lingkungan dalam program adiwiyata di SD

Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta dengan melibatkan

peserta didik dalam bentu antara lain sebagai beriku:

a. Peserta didik melakuka pembacaan meter dan perhitungan energi

dan melihat perubahan energi yang digunakan.

b. Peserta didik menimbang sampah dan melakukan daur ulang

sebagai upaya dalam menangani masalah sampah dan mengurangi

jumlah sampah yang ada di sekolah.

c. Mendokumentasikan setiap tahap kegiatan (sebelum, selama, dan

sesudah) kegiatan adiwiyata dilaksanakan.

d. Membuat daftar spesies tanaman yang ada di sekolah.

B. Saran

Dari hasil penelitian dan pembahasan serta kesimpulan di atas, maka

peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut:


121

1. Kepala sekolah hendaknya mengadakan monitoring dan pelatihan guna

meningkatkan kemampuan dan kerjasama guru dan warga sekolah dalam

mengimplementasikan pendidikan lingkungan hidup dalam program

adiwiyata.

2. Dalam upaya mewujudkan pendidikan lingkungan hidup dalam program

adiwiyata para pengelola hendaknya memiliki inovasi dan kreatifitas supaya

program adiwiyata dapat dilaksanakan dengan baik.

3. Guru sebaiknya memberikan apresiasi atau penghargaan yang lebih dari

penghargaan secara verbal agar mampu meningkatkan daya kompetisi

diantara peserta didik.

4. Sekolah hendaknya mengoptimalkan peran orang tua dengan mengadakan

pertemuan secara rutin untuk membentuk hubungan yang baik antara orang

tua dengan sekolah guna mendukung pelaksanaan pendidikan lingkungan

hidup dalam program adiwiayata di sekolah.

5. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian lebih

mendalam terhadap masalah-masalah pendidikan terutama terhadap

pendidikan lingkungan hidup dalam program adiwiyata.

C. Kata Penutup

Segala puji bagi Allah SWT. Tiada daya dan kekuatan melainkan dari-

Nya, dengan segala rahmat dan karunia-Nya, peneliti dapat melakukan

penelitian dan menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul Implementasi

Pendidikan Lingkungan Hidup Dalam Program Adiwiyata Di SD

Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta. Peneliti menyadari dalam


122

penulisan skripsi tentunya tidak terlepas dari kesalahan dan kekurangan.

Oleh karena itu, peneliti sangat mengaharapkan kritik dan saran yang

membangun dari semua pihak. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya.


123

Daftar Pustaka

Anis, Husni Ri’fatul. 2015. Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup dengan


Pembelajaran Akidah Akhlak Kelas X di MAN Yogyakarta II. Skripsi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.. Diakses pada 9 Maret 2017 dari
http://digilib.uin-suka.ac.id/19048/2/08410199_bab-i_iv-atau-v_daftar-
pustaka.

Anwika, Yuka Marstlida. 2013. Metode Penelitian: Lokasi dan Subjek Penelitian.
Diakses pada 7 Januari 2017 dari
http://repository.upi.edu/2561/6/S_PLS_0900449_Chapter3.pdf
Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru.
Bandung: Remaja Rosda Karya

Arikunto , Suharsimi dan Cepi Safruddin A.J. 2014. Evaluasi Program


Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsini. 1981. Prosedur Penelitiaan Suatu Pendekatan Praktek.


Jakarta: Reneka Cipta.
Azzamy. 2016. Teknik Vertikultur, Bercocok Tanam untuk Mengoptimalkan
Lahan Sempit. Diakses pada 3 februari 2017 dari
http://mitalom.com/teknik-vertikultur-bercocok-tanam-untuk-
mengoptimalkan-lahan-sempit/

Bahan Ajar Pendidikan Lingkungan Hidup. Diakses pada 29 Desember 2016


dari http://konservasi.unnes.ac.id/?p=361

Casmudi. Percayalah, Masih Ada Waktu untuk Membenahi Kerusakan


Lingkungan Hidup Kita. Diakses pada 3 Maret 2017 dari
http://www.kompasiana.com/casmudi/percayalah-masih-ada-waktu-untuk-
membenahi-kerusakan-lingkungan-hidup-
kita_5822d4d3dc9373d3108b4567

Daryanto, Pentingnya Pendidikan Lingkungan Hidup di Sekolah. 2014. Diakses


pada 30 Januari 2017 dari
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/edukasi/
996-perlunya-pendidikan-lingkungan-hidup-di-sekolah,

Gunawan, Zaini. 2016. Pengembangan Program Adiwiyata dalam Mewujudkan


Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan, Jurnal Pendidikan Pedagogik,
Vol. 3, No. 2 : 86

Handayani, Trikinasih, Wuryadi, Zamroni. 2015. “Pembudayaan Nilai


Kebangsaan Siswa pada Pendidikan Lingkungan Hidup Sekolah Dasar
124

Adiwiyata Mandiri”, Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan


Aplikasi Volume 3, No 1: 97. Diakses pada 31 Januari 2017 dari
http://journal.uny.ac.id/index.php/jppfa

Informasi Mengenai Adiwiyata. Diakses pada 28 September 2016 dari


http://www.menlh.go.id/informasi-mengenai-adiwiyata/

Khoirunnisa, R. Ilmu Lingkungan dan Pendidikan Lingkungan, diakses pada 1


Februari 2017 dari
https://www.academia.edu/19809601/ILMU_LINGKUNGAN_DAN_PEN
DIDIKAN_LINGKUNGAN

Kurniawan, Aris. 2015. 9 Pengertian Implementasi Menurut Para Ahli, 2015,


diakses pada 29 November 2016 dari http://www.gurupendidikan.com/9-
pengertian -implemetasi-menurut-para-ahli/

Lingkungan Program Adiwiyata, diakses pada 28 September 2016 dari


http://studioriau.com/de/artikel/lingkungan/program-adiwiyata.html,
Malik, Oemar. 2008. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Moleong, Lexi J. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung, Remaja Rosda
Karya.

Mu’tasim, Radjasa. 2008. Pendidikan Etika Lingkungan Hidup (Orientasi kearah


Pendidikan yang Holistik). Yogyakarta: Perpustakaan Digital UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta, 2008. Diakses di http://Digilib.uin.suka.ac.id.

Musadad, Anwar. Kerusakan Alam dan Urgensi Pendidikan Lingkungan Hidup.


Diakses pada 15 Februari 2017 dari
https://kalbar.kemenag.go.id/opini/487/kerusakan-alam-dan-urgensi-
pendidikan-lingkungan-hidup?lang=id
Musri’ah. 2016. “Implementasi Pendidkan Karakter Peduli Lingkungan dalam
Program Madrasah Adiwiyata di MI Jejeran Bantul”. Skripsi, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,
Universitas Islam Negeri Yogyakarta.
Pendidikan Lingkungan Hidup dan Aplikasinya dalam Pembelajaran bagi Siswa
Sekolah Dasar. Diakases pada 27 Desember 2016 dari uap.unnes.ac.id/pkm-
bidikmisi/511536863.doc

Pratomo, Suko. 2009. “Model Pembelajaran Tematik dalam Pendidikan


Lingkungan Hidup.”Jurnal Pendidikan Dasar, no 11: 1
Prihatin, Eka. 2011. Teori Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
125

Purwani, Linda Tisa. 2014. “Implikasi Nilai Karakter Peduli Lingungan di


Madrasah Ibtidaiyah (MIN) Kebonagung Imogiri Bantul”. Skripsi Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rahmah, Yanti Dwi Sjamsiar Sjamsuddin Indradi, dan Riyanto. “Implementasi
Program Sekolah Adiwiyata (Studi Pada SDN Manukan Kulon III/540 Kota
Surabaya)”, Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 4: 753
Rifki, Afandi. 2013. “Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup Melalui
Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar sebagai Alternatif menciptakan Sekolah
Hijau.”Journal Pedagogia, Vol.2, No.1 : 98. Diakses pada 31 Januari 2017
dari http://journal.umsida.ac.id/files.

Risda, Amini, dan A. Munandar. 2014. “Pengaruh Model Pembelajaran


Pendidikan Lingkungan Berbasis Outdoor Terhadap Penguasaan Konsep
Pendidikan Lingkungan Bagi Calon Guru Sekolah Dasar”, jurnal Penelitian
Pendidikan, Vol. 14 No. 2 : 1. Diakses pada 2 Januari 2017 dari
http://jurnal.upi.edu/penelitian-pendidikan/view/1329

Ristiyani, Vera. 2012. Evaluasi Program Sekolah Satu Atap di Kecamatan


Gunung Kidul. Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta. UNY: Yogyakarta.

Rohmaniyah, Siti. 2015. “Program Adiwiyata untuk Meningkatkan Perilaku Cinta


Alam Siswa di SD Muhammadiyah Wirobrajan 3 Yogyakarta”. Skripsi,
Fakultas Ilmu Tarbyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Yogyakarta.
Roswati. Evaluasi Program/Proyek. Jurnal Pendidikan Penabur. Nomor 11: 66.
Simbolon, Bintang Rumondang. 2010. Paket Materi Pembelajaran Inkuiri dalam
Pendidikan Lingkungan Hidup untuk Meningkatkan Perilaku Berwawasan
Lingkungan Siswa SD di Jakarta. Jurnal Ilmiah Pendidikan dan
Pembangunan Berkelanjutan. Volume XI Nomor 02 : 6
Soemarwoto, Otto. 1991. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta:
Djambatan.
Subliyanto. 2010. Subyek Penelitian dan Responden Penelitian. Diakses pada 7 februari
2017 dari http://www.subliyanto.id/2010/06/subyek-penelitian-dan-
responden.html
Sudjana, Djuju. 2006. Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung:
Remaja Rosdakarya.

Sudrajat, Emang HM, Syatibi AH, Abdul Aziz Sidqi,. 2007. Al Qur’an
Tajwid dan Terjemahnya Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Hadits Sahih.
Bogor: Syamul Qur’an.
126

Sugiyono. 2008. Metodoloi Penelitian Pendekatan Kualitatif Kuantitatif dan R &


D. Bandung: Alfa Beta.
________ 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung, Alfabeta.

________ 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D). Bandung: CV Alfabeta.

Supardi, Baharudin. 2009. Berbakti Untuk Bumi. Bandung: Rosdakarya.

Supardi, H. Imam. 2003. Lingkungan Hidup dan Kelestariannya. Bandung:


Alumni.

TIM Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta, 2015. Panduan


Adiwiyata Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan. Yogyakarta: Badan
Lingkungan Hidup.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2015. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta:Balai Pustaka.

Tulung, Jeane Marie. 2014. Evaluasi Program Pendidikan dan Pelatihan


Kepemimpinan Tingkat I V di Balai Diklat Keagamaan Manado, Jurnal
“Acta Diurna” Volume III. No.3: 4-5

Wiraman. 2011. Evaluasi Teori, Model, Standar, APlikasi, dan Profesi. Jakarta:
RajaGrafindo Persada.
Profil Sekolah
1. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah
: SD MUHAMMADIYAH KLECO 1
2 NPSN : 20403348
3 Jenjang Pendidikan
: SD
4 Status Sekolah
: Swasta
5 Alamat Sekolah
: Jl. Nyi Pembayun no. 20
RT / RW : 0 / 0
Kode Pos : 55172
Kelurahan : Prenggan
Kecamatan : Kec. Kotagede
Kabupaten/Kota
: Kota Yogyakarta
Provinsi : Prop. D.I. Yogyakarta
Negara : Indonesia
6 Posisi Geografis
: -7.8224 Lintang
110.3983 Bujur
3. Data Pelengkap
7 SK Pendirian: Sekolah 2885/L-1836/DIY-35/77
8 Tanggal SK Pendirian
: 1977-09-01
9 Status Kepemilikan
: Yayasan
10 SK Izin Operasional
: 2885/L-1836/DIY-35/77
11 Tgl SK Izin Operasional
: 1977-09-01
12 Kebutuhan Khusus
: Dilayani
13 Nomor Rekening: 006.231.006346
14 Nama Bank: BPD
15 Cabang KCP/Unit
: Senopati
16 Rekening Atas : Nama SD Muh Kleco I
17 MBS : Tidak
18 Luas Tanah :Milik (m2) 1250
19 Luas Tanah :Bukan Milik0(m2)
20 Nama Wajib: Pajak
21 NPWP :
3. Kontak Sekolah
20 Nomor Telepon : 0274-412662
21 Nomor Fax :
22 Email : sdm_kleco1@ymail.com
23 Website : http://www.sdmuhklecoyk.sch.id
4. Data Periodik
24 Waktu Penyelenggaraan
: Pagi
25 Bersedia Menerima
: Bos?
Ya
26 Sertifikasi ISO
: Belum Bersertifikat
27 Sumber Listrik: PLN
28 Daya Listrik:(watt) 3500
29 Akses Internet: Tidak Ada
30 Akses Internet: Alternatif
Lainnya (Kabel)
5. Sanitasi
31 Kecukupan :Air Cukup
32 Sekolah Memproses
: AirYa
Sendiri
33 Air Minum Untuk
: SiswaTidak Disediakan
34 Mayoritas Siswa
: Membawa
Ya
Air Minum
35 Jumlah Toilet
: Berkebutuhan
0
Khusus
36 Sumber Air :Sanitasi Sumur terlindungi
37 Ketersediaan
: Air di Ada Sumber Air
Lingkungan Sekolah
38 Tipe Jamban: Leher angsa (toilet duduk/jongkok)
39 Jumlah Tempat
: Cuci 2
Tangan
40 Apakah Sabun
: dan Air Tidak
Mengalir pada Tempat Cuci
Tangan
41 Jumlah Jamban
: Dapat Laki-laki Perempuan Bersama
Digunakan 2 2 1
42 Jumlah Jamban
: Tidak Dapat
Laki-laki Perempuan Bersama
Digunakan 0 0 0
Prasarana
SD MUHAMMADIYAH
SD MUHAMMADIYAH
KLECO 1 KLECO 2
Kecamatan Kecamatan
Kec. Kotagede,
Kec.Kabupaten
Kotagede, Kota
Kabupaten
Yogyakarta,
Kota Yogyakarta,
Provinsi Prop.
Provinsi
D.I. Yogyakarta
Prop. D.I. Yogyakarta
Tanggal Unduh: 2016-12-27 10:26:23
Pengunduh: Dian Alfitasari (sdm_kleco1@ymail.com)

Persentase Tingkat Status


No Nama Prasarana Panjang Lebar Luas Lantai (m²)
Kerusakan (%) Kepemilikan
1 Ruang Gudang 6 3 10.7 Milik 18
2 Ruang Guru 8 7 24.05 Milik 56
3 Ruang Ibadah 13.5 10 2.86 Milik 130
4 Ruang kamar mandi 2 2 5.28 Milik 4
5 Ruang kamar mandi 2 2 6.56 Milik 5
6 Ruang kamar mandi 2 2 6.37 Milik 5
7 Ruang Kamar Mandi 2 2 13.73 Milik 56
8 Ruang kelas 1 Fatonah 8 7 3.03 Milik 56
9 Ruang kelas 1 Shidiq 8 7 4.17 Milik 56
10 Ruang kelas 2 Fatonah 8 7 6.87 Milik 56
11 Ruang kelas 2 Shidiq 8 7 6.78 Milik 56
12 Ruang kelas 3 Fathonah 8 7 4.2 Milik 56
13 Ruang kelas 3 Shidiq 8 7 14.55 Milik 56
14 Ruang kelas 4 Fathonah 8 7 4.79 Milik 56
15 Ruang kelas 4 Shidiq 8 7 13.74 Milik 56
16 Ruang kelas 5 Fathonah 8 7 5.26 Milik 56
17 Ruang kelas 5 Shidiq 8 7 10.68 Milik 56
18 Ruang kelas 6 Fathonah 8 7 17.74 Milik 56
19 Ruang kelas 6 Shidiq 8 7 8.55 Milik 16
20 Ruang Kepala Sekolah 4 4 5.49 Milik 36
21 Ruang Koperasi 9 4 5.17 Milik 48
22 Ruang Laboratorium Komputer 8 6 6.62 Milik 380
23 Ruang Olah Raga 38 10 2.4 Milik 56
24 Ruang Perpustakaan 8 7 5.73 Milik 56
25 Ruang TU 8 5 5.65 Milik 40
26 Ruang UKS 6 3 13.2 Milik 18
Sarana
SD MUHAMMADIYAH KLECO 1
Kecamatan Kec. Kotagede, Kabupaten Kota Yogyakarta, Provinsi Prop. D.I. Yogyakarta
Tanggal Unduh: 2016-12-27 10:26:23 Pengunduh: Dian Alfitasari (sdm_kleco1@ymail.com)

No Jenis Sarana Letak Kepemilikan Jumlah Status


1 Meja Siswa Ruang kelas 4 Fathonah Milik 14 Laik
2 Kursi Siswa Ruang kelas 4 Fathonah Milik 29 Laik
3 Meja Guru Ruang kelas 4 Fathonah Milik 1 Tidak Laik
4 Kursi Guru Ruang kelas 4 Fathonah Milik 1 Tidak Laik
5 Papan Tulis Ruang kelas 4 Fathonah Milik 1 Laik
6 Tempat Sampah Ruang kelas 4 Fathonah Milik 1 Laik
7 Jam Dinding Ruang kelas 4 Fathonah Milik 1 Tidak Laik
8 Simbol Kenegaraan Ruang kelas 4 Fathonah Milik 3 Laik
9 Filling Cabinet Ruang kelas 4 Fathonah Milik 1 Laik
10 Bendera Ruang kelas 4 Fathonah Milik 1 Laik
11 Meja TU Ruang TU Milik 3 Tidak Laik
12 Kursi TU Ruang TU Milik 3 Tidak Laik
13 Lemari Ruang TU Milik 2 Tidak Laik
14 Komputer TU Ruang TU Milik 4 Tidak Laik
15 Printer TU Ruang TU Milik 2 Tidak Laik
16 Jam Dinding Ruang TU Milik 1 Laik
17 Meja Siswa Ruang Laboratorium Komputer Milik 13 Laik
18 Meja Guru Ruang Laboratorium Komputer Milik 1 Tidak Laik
19 Kursi Guru Ruang Laboratorium Komputer Milik 1 Tidak Laik
20 Papan Tulis Ruang Laboratorium Komputer Milik 1 Laik
21 Komputer Ruang Laboratorium Komputer Milik 12 Laik
22 Jam Dinding Ruang Laboratorium Komputer Milik 1 Tidak Laik
23 Lemari Ruang Olah Raga Milik 1 Tidak Laik
24 Alat Peraga Pendidikan JasmaniRuang Olah Raga Milik 1 Laik
25 Alat Peraga Pendidikan JasmaniRuang Olah Raga Milik 2 Laik
26 Meja Siswa Ruang Gudang Milik 20 Tidak Laik
27 Kursi Siswa Ruang Gudang Milik 50 Tidak Laik
28 Lemari Ruang Gudang Milik 1 Laik
29 Mesin Ketik Ruang Gudang Milik 1 Tidak Laik
30 Jam Dinding Ruang Gudang Milik 10 Tidak Laik
31 Perlengkapan kebersihan Ruang Gudang Milik 20 Tidak Laik
32 Lemari Ruang UKS Milik 2 Tidak Laik
33 Tempat Tidur UKS Ruang UKS Milik 1 Tidak Laik
34 Lemari UKS Ruang UKS Milik 1 Tidak Laik
35 Perlengkapan P3K Ruang UKS Milik 1 Laik
36 Selimut Ruang UKS Milik 1 Laik
37 Timbangan Badan Ruang UKS Milik 1 Tidak Laik
38 Papan Tulis Ruang Kepala Sekolah Milik 1 Laik
39 Lemari Ruang Kepala Sekolah Milik 1 Tidak Laik
40 Tempat Sampah Ruang Kepala Sekolah Milik 1 Laik
41 Jam Dinding Ruang Kepala Sekolah Milik 1 Laik
42 Kursi Pimpinan Ruang Kepala Sekolah Milik 1 Laik
43 Meja Pimpinan Ruang Kepala Sekolah Milik 1 Laik
44 Kursi dan Meja Tamu Ruang Kepala Sekolah Milik 1 Laik
45 Bendera Ruang Kepala Sekolah Milik 2 Laik
46 Tempat Air (Bak) Ruang kamar mandi Milik 1 Laik
47 Gayung Ruang kamar mandi Milik 1 Laik
48 Meja Siswa Ruang kelas 6 Shidiq Milik 12 Laik
49 Kursi Siswa Ruang kelas 6 Shidiq Milik 23 Laik
50 Meja Guru Ruang kelas 6 Shidiq Milik 1 Tidak Laik
51 Kursi Guru Ruang kelas 6 Shidiq Milik 1 Tidak Laik
52 Papan Tulis Ruang kelas 6 Shidiq Milik 1 Laik
53 Lemari Ruang kelas 6 Shidiq Milik 1 Tidak Laik
54 Tempat Sampah Ruang kelas 6 Shidiq Milik 1 Laik
55 Jam Dinding Ruang kelas 6 Shidiq Milik 1 Laik
56 Simbol Kenegaraan Ruang kelas 6 Shidiq Milik 3 Laik
57 Perlengkapan kebersihan Ruang kelas 6 Shidiq Milik 2 Laik
58 Lainnya Ruang kelas 6 Shidiq Milik 1 Tidak Laik
59 Meja Siswa Ruang kelas 3 Shidiq Milik 16 Laik
60 Kursi Siswa Ruang kelas 3 Shidiq Milik 32 Laik
61 Meja Guru Ruang kelas 3 Shidiq Milik 1 Tidak Laik
62 Kursi Guru Ruang kelas 3 Shidiq Milik 1 Tidak Laik
63 Papan Tulis Ruang kelas 3 Shidiq Milik 1 Laik
64 Lemari Ruang kelas 3 Shidiq Milik 1 Laik
65 Tempat Sampah Ruang kelas 3 Shidiq Milik 1 Laik
66 Jam Dinding Ruang kelas 3 Shidiq Milik 1 Laik
67 Simbol Kenegaraan Ruang kelas 3 Shidiq Milik 3 Laik
68 Perlengkapan kebersihan Ruang kelas 3 Shidiq Milik 2 Laik
69 Fan Ruang kelas 3 Shidiq Milik 1 Laik
70 Proyektor slide Ruang kelas 3 Shidiq Milik 1 Laik
71 Tempat Air (Bak) Ruang kamar mandi Milik 1 Laik
72 Gayung Ruang kamar mandi Milik 1 Laik
73 Meja Siswa Ruang kelas 1 Shidiq Milik 13 Laik
74 Kursi Siswa Ruang kelas 1 Shidiq Milik 25 Laik
75 Meja Guru Ruang kelas 1 Shidiq Milik 1 Tidak Laik
76 Kursi Guru Ruang kelas 1 Shidiq Milik 1 Tidak Laik
77 Papan Tulis Ruang kelas 1 Shidiq Milik 1 Laik
78 Lemari Ruang kelas 1 Shidiq Milik 1 Tidak Laik
79 Tempat Sampah Ruang kelas 1 Shidiq Milik 1 Laik
80 Jam Dinding Ruang kelas 1 Shidiq Milik 1 Laik
81 Simbol Kenegaraan Ruang kelas 1 Shidiq Milik 3 Laik
82 Bendera Ruang kelas 1 Shidiq Milik 1 Laik
83 Perlengkapan kebersihan Ruang kelas 1 Shidiq Milik 2 Laik
84 Meja Siswa Ruang kelas 3 Fathonah Milik 14 Laik
85 Kursi Siswa Ruang kelas 3 Fathonah Milik 27 Laik
86 Meja Guru Ruang kelas 3 Fathonah Milik 1 Tidak Laik
87 Kursi Guru Ruang kelas 3 Fathonah Milik 1 Tidak Laik
88 Papan Tulis Ruang kelas 3 Fathonah Milik 1 Laik
89 Lemari Ruang kelas 3 Fathonah Milik 1 Tidak Laik
90 Rak hasil karya peserta didik Ruang kelas 3 Fathonah Milik 1 Tidak Laik
91 Tempat Sampah Ruang kelas 3 Fathonah Milik 1 Laik
92 Jam Dinding Ruang kelas 3 Fathonah Milik 1 Laik
93 Simbol Kenegaraan Ruang kelas 3 Fathonah Milik 3 Laik
94 Bendera Ruang kelas 3 Fathonah Milik 1 Laik
95 Lemari Ruang Ibadah Milik 2 Laik
96 Perlengkapan Ibadah Ruang Ibadah Milik 10 Laik
97 Perlengkapan kebersihan Ruang Ibadah Milik 5 Laik
98 Meja Siswa Ruang kelas 2 Shidiq Milik 15 Laik
99 Kursi Siswa Ruang kelas 2 Shidiq Milik 30 Laik
100 Meja Guru Ruang kelas 2 Shidiq Milik 1 Tidak Laik
101 Kursi Guru Ruang kelas 2 Shidiq Milik 1 Tidak Laik
102 Papan Tulis Ruang kelas 2 Shidiq Milik 1 Laik
103 Lemari Ruang kelas 2 Shidiq Milik 1 Tidak Laik
104 Tempat Sampah Ruang kelas 2 Shidiq Milik 1 Laik
105 Jam Dinding Ruang kelas 2 Shidiq Milik 1 Laik
106 Simbol Kenegaraan Ruang kelas 2 Shidiq Milik 3 Laik
107 Perlengkapan kebersihan Ruang kelas 2 Shidiq Milik 2 Laik
108 Lainnya Ruang kelas 2 Shidiq Milik 1 Tidak Laik
109 Meja Siswa Ruang kelas 6 Fathonah Milik 11 Tidak Laik
110 Kursi Siswa Ruang kelas 6 Fathonah Milik 22 Tidak Laik
111 Meja Guru Ruang kelas 6 Fathonah Milik 1 Laik
112 Kursi Guru Ruang kelas 6 Fathonah Milik 1 Laik
113 Papan Tulis Ruang kelas 6 Fathonah Milik 1 Laik
114 Lemari Ruang kelas 6 Fathonah Milik 1 Tidak Laik
115 Rak hasil karya peserta didik Ruang kelas 6 Fathonah Milik 1 Laik
116 Tempat Sampah Ruang kelas 6 Fathonah Milik 1 Laik
117 Jam Dinding Ruang kelas 6 Fathonah Milik 1 Laik
118 Simbol Kenegaraan Ruang kelas 6 Fathonah Milik 3 Laik
119 Perlengkapan kebersihan Ruang kelas 6 Fathonah Milik 2 Laik
120 Meja Guru Ruang Guru Milik 20 Tidak Laik
121 Kursi Guru Ruang Guru Milik 20 Tidak Laik
122 Papan Tulis Ruang Guru Milik 1 Laik
123 Lemari Ruang Guru Milik 1 Tidak Laik
124 Komputer Ruang Guru Milik 1 Tidak Laik
125 Printer Ruang Guru Milik 1 Tidak Laik
126 Tempat Sampah Ruang Guru Milik 1 Laik
127 Penanda Waktu (Bell Sekolah) Ruang Guru Milik 1 Laik
128 Perlengkapan kebersihan Ruang Guru Milik 2 Laik
129 Lemari Ruang Koperasi Milik 5 Laik
130 Komputer Ruang Koperasi Milik 1 Tidak Laik
131 Tempat Sampah Ruang Koperasi Milik 1 Laik
132 Jam Dinding Ruang Koperasi Milik 1 Laik
133 Kursi Kerja Ruang Koperasi Milik 1 Laik
134 Tempat Air (Bak) Ruang kamar mandi Milik 1 Laik
135 Gayung Ruang kamar mandi Milik 1 Laik
136 Meja Siswa Ruang kelas 2 Fatonah Milik 16 Tidak Laik
137 Kursi Siswa Ruang kelas 2 Fatonah Milik 31 Tidak Laik
138 Meja Guru Ruang kelas 2 Fatonah Milik 1 Tidak Laik
139 Kursi Guru Ruang kelas 2 Fatonah Milik 1 Tidak Laik
140 Papan Tulis Ruang kelas 2 Fatonah Milik 1 Laik
141 Lemari Ruang kelas 2 Fatonah Milik 1 Tidak Laik
142 Tempat Sampah Ruang kelas 2 Fatonah Milik 1 Laik
143 Jam Dinding Ruang kelas 2 Fatonah Milik 1 Laik
144 Simbol Kenegaraan Ruang kelas 2 Fatonah Milik 3 Laik
145 Perlengkapan kebersihan Ruang kelas 2 Fatonah Milik 2 Laik
146 Lainnya Ruang kelas 2 Fatonah Milik 2 Tidak Laik
147 Meja Siswa Ruang kelas 4 Shidiq Milik 16 Laik
148 Kursi Siswa Ruang kelas 4 Shidiq Milik 31 Laik
149 Meja Guru Ruang kelas 4 Shidiq Milik 1 Tidak Laik
150 Kursi Guru Ruang kelas 4 Shidiq Milik 1 Tidak Laik
151 Papan Tulis Ruang kelas 4 Shidiq Milik 1 Laik
152 Lemari Ruang kelas 4 Shidiq Milik 1 Tidak Laik
153 Jam Dinding Ruang kelas 4 Shidiq Milik 1 Laik
154 Rak Buku Ruang kelas 4 Shidiq Milik 1 Laik
155 Simbol Kenegaraan Ruang kelas 4 Shidiq Milik 3 Laik
156 Perlengkapan kebersihan Ruang kelas 4 Shidiq Milik 2 Laik
157 Dispenser Ruang kelas 4 Shidiq Milik 1 Laik
158 Fan Ruang kelas 4 Shidiq Milik 2 Tidak Laik
159 Proyektor slide Ruang kelas 4 Shidiq Milik 1 Laik
160 Meja Siswa Ruang kelas 1 Fatonah Milik 12 Tidak Laik
161 Kursi Siswa Ruang kelas 1 Fatonah Milik 24 Tidak Laik
162 Meja Guru Ruang kelas 1 Fatonah Milik 1 Tidak Laik
163 Kursi Guru Ruang kelas 1 Fatonah Milik 1 Tidak Laik
164 Papan Tulis Ruang kelas 1 Fatonah Milik 1 Laik
165 Lemari Ruang kelas 1 Fatonah Milik 1 Tidak Laik
166 Tempat Sampah Ruang kelas 1 Fatonah Milik 1 Laik
167 Jam Dinding Ruang kelas 1 Fatonah Milik 1 Laik
168 Rak Buku Ruang kelas 1 Fatonah Milik 1 Laik
169 Simbol Kenegaraan Ruang kelas 1 Fatonah Milik 3 Laik
170 Perlengkapan kebersihan Ruang kelas 1 Fatonah Milik 2 Laik
171 Tempat Air (Bak) Ruang Kamar Mandi Milik 1 Laik
172 Gayung Ruang Kamar Mandi Milik 1 Laik
173 Meja Siswa Ruang kelas 5 Shidiq Milik 13 Laik
174 Kursi Siswa Ruang kelas 5 Shidiq Milik 25 Laik
175 Meja Guru Ruang kelas 5 Shidiq Milik 1 Tidak Laik
176 Kursi Guru Ruang kelas 5 Shidiq Milik 1 Tidak Laik
177 Papan Tulis Ruang kelas 5 Shidiq Milik 1 Laik
178 Lemari Ruang kelas 5 Shidiq Milik 1 Tidak Laik
179 Tempat Sampah Ruang kelas 5 Shidiq Milik 1 Laik
180 Jam Dinding Ruang kelas 5 Shidiq Milik 1 Tidak Laik
181 Simbol Kenegaraan Ruang kelas 5 Shidiq Milik 3 Laik
182 Lainnya Ruang kelas 5 Shidiq Milik 1 Laik
183 Meja Siswa Ruang kelas 5 Fathonah Milik 11 Tidak Laik
184 Kursi Siswa Ruang kelas 5 Fathonah Milik 22 Tidak Laik
185 Meja Guru Ruang kelas 5 Fathonah Milik 1 Tidak Laik
186 Kursi Guru Ruang kelas 5 Fathonah Milik 0 Tidak Laik
187 Papan Tulis Ruang kelas 5 Fathonah Milik 1 Laik
188 Lemari Ruang kelas 5 Fathonah Milik 1 Tidak Laik
189 Tempat Sampah Ruang kelas 5 Fathonah Milik 1 Tidak Laik
190 Jam Dinding Ruang kelas 5 Fathonah Milik 1 Laik
191 Simbol Kenegaraan Ruang kelas 5 Fathonah Milik 3 Laik
192 Perlengkapan kebersihan Ruang kelas 5 Fathonah Milik 2 Tidak Laik
193 Papan Tulis Ruang Perpustakaan Milik 2 Tidak Laik
194 Lemari Ruang Perpustakaan Milik 1 Tidak Laik
195 Komputer Ruang Perpustakaan Milik 1 Tidak Laik
196 Printer Ruang Perpustakaan Milik 1 Tidak Laik
197 Rak Buku Ruang Perpustakaan Milik 5 Laik
198 Rak Surat Kabar Ruang Perpustakaan Milik 1 Laik
199 Lemari Katalog Ruang Perpustakaan Milik 1 Laik

Anda mungkin juga menyukai