Anda di halaman 1dari 20

HALAMAN PERSEMBAHAN

Penulis persembahkan karya ilmiah yang sederhana ini untuk para

penuntut ilmu dan para pejuang Islam yang tak kenal lelah dalam meninggikan

kalimat Allah subhanahu wa ta’ala.

Teruntuk ayah dan ibu tersayang yang telah membesarkan, mendidik

penulis dengan bijaksana, dan menjadi motivasi terbesar penulis dalam

menghadapi semua tantangan serta rintangan dalam kehidupan dan tak lupa kasih

sayang yang telah kalian berikan kepada penulis.

Teruntuk kakak dan adik-adik penulis yang selalu menghibur dan

menyemangati penulis agar tetap terus melangkah.

Teruntuk segenap asatidzah yang telah bersabar dalam menyampaikan

ilmu dan mendidik penulis menjadi orang yang berguna di masa depan.

Teruntuk teman-teman angkatan VIII yang selalu menemani,

memberikan nasehat, motivasi, dan membantu dalam penulisan karya ilmiah ini

serta rela melalui pahit manisnya perjuangan di pondok secara bersama-sama.

‫الر ِح ْي ُم‬
َّ ‫اب‬
ُ ‫َّو‬
َّ ‫ت الت‬
َ ْ‫ك أَن‬ ِ
ْ ُ‫الس ِم ْي ُع ال َْعل ْي ُم َو ت‬
َ َّ‫ب َعلَْي نَا إِن‬ َّ ‫ت‬ َ َّ‫َربَّنَا تَ َقبَّ ْل ِمنَّا إِن‬
َ ْ‫ك أَن‬

iv
KATA PENGANTAR

‫بسم هللا الرمحن الرحيم‬


ِ
‫ الل ُّه َّم‬. ُ‫َن ُُمَ َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َر ُس ْولُه‬ َْ ‫ب ال َْعال َِم‬
َّ ‫ َو أَ ْش َه ُد أ‬، ‫ أَ ْش َه ُد أَ ْن الَ إِلهَ إِالّ هللا‬. ‫ْي‬ ِّ ‫اَ ْْلَ ْم ُد هلل َر‬
ِ ‫آل إِب ر‬ ِ ‫اهيم و َعلَى‬ ِ ٍ ِ ‫ص ِل َعلَى ُُمَ َّم ٍد و َعلَى‬
‫ َو ََب ِر ْك َعلَى‬. ‫اه ْي َم‬ َْ َ َ ‫ت َعلَى إِبْ َر‬ َ ‫صل ّْي‬
َ ‫ َك َما‬، ‫آل ُُمَ َّمد‬ َ َّ
َِ ‫ك‬
‫ َّأما‬. ‫مح ْي ٌد ََِمْي ٌد‬ ِ ‫اهيم و َعلَى آل إِب ر‬
َ َّ‫ إِن‬. ‫اه ْي َم‬ ِ َ ‫ َك َما ََب َرْك‬، ‫آل ُُمَ َّم ٍد‬ ِ ‫ُُمَ َّم ِد و َعلَى‬
َْ َ َ ‫ت َعلَى إِبْ َر‬ َ
‫بَ ْع ُد‬
Alhamdulillahirabbil alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan

kepada Rabb semesta alam, Allah subhanahu wa ta’ala, Dzat yang selalu

melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada hamba-hamba-Nya di seluruh

penjuru dunia ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan pada idola kita,

pahlawan hebat kita, yaitu nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa sallam, yang

telah membawa kebenaran untuk seluruh umat manusia.

Rasa syukur tak henti-hentinya penulis ucapkan kepada Allah subhanahu

wa ta’ala yang selalu memberi kelancaran dan kemudahan kepada penulis hingga

terselesaikannya karya tulis ilmiyah dengan judul “BATASAN AURAT

WANITA PADA SURAT AN-NUR AYAT 31 MENURUT WAHBAH AZ-

ZUHAILI DALAM AT-TAFSIR AL-MUNIR”, dan juga kepada:

1. Al-Mukarram Al-Ustadz Dr.Sridadi Saifullah, S.E, M.Si Al-Hafidz selaku

mudir ma’had yang telah mengajarkan banyak ilmu dan telah memberikan

fasilitas hingga terselesaikannya karya tulis ini.

2. Al-Mukarram Al-Ustadz Najib Nurrokhim S.Pd.I selaku kepala sekolah

Tsanawiyah Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Ikhlash, yang telah

membangkitkan semangat untuk menyelesaikan karya tulis ini.

v
3. Al-Mukarram Al-Ustadz Muhammad Rouful Wahab, M.Pd, i selaku bagian

kurikulum Pondok Pesantren Tahfidzul Qur`an Al-Ikhlash, yang telah

membimbing dalam penentuan judul karya tulis ini.

4. Ustadzah Umi Hasanah selaku wali kelas XII Tsanawiyah, yang telah hadir

untuk membantu penulis dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.

5. Terkhusus untuk Ustadzah Alimah selaku pembimbing penulis yang telah

banyak meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam setiap kesulitan

yang penulis hadapi, dengan penuh rasa sabar membimbing penulis hingga

karya tulis ini berhasil diselesaikan.

6. Seluruh asatidzah yang selama ini menerangi jalan hidup penulis dengan ilmu-

ilmu yang kalian ajarkan selama ini.

7. Kedua pelita penulis, ayah dan ibu yang selalu ada untuk memotivasi,

menguatkan, dan mengajarkan arti kesabaran. Segalanya yang telah kalian

berikan sungguh berharga bagi penulis.

8. Untuk kakak-adik penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Kehadiran kalian benar-benar memberikan momentum yang berharga, karena

kalian selalu hadir dalam suka-duka penulis.

9. Terakhir, untuk teman seperjuangan penulis yang sejauh ini telah menemani

perjuangan penulis. Kehadiran kalian sangatlah berarti dan bantuan kalian

sangatlah berkesan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.

Penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat,

baik bagi penulis maupun pembaca sekalian.

vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ii

HALAMAN MOTTO........................................................................................iii

HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................iv

KATA PENGANTAR........................................................................................v

DAFTAR ISI......................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah................................................................................1

B. Rumusan Masalah..........................................................................................1

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian......................................................................1

D. Metode Penelitian..........................................................................................2

E. Sistematika Pembahasan................................................................................3

BAB II PEMAPARAN MAKSUD KATA KUNCI JUDUL...........................4

1. Pemaparan Maksud Batasan Aurat................................................................4

2. Pemaparan Maksud Surat An-Nur.................................................................4

BAB III PEMAPARAN AYAT.........................................................................6

BAB IV ANALISIS DATA................................................................................8

BAB V PENUTUP.............................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................13

DAFTAR RIWAYAT HIDUP..........................................................................14

vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Al-Qur’an merupakan mu’jizat terbesar Nabi Muhammad sallallahu

alaihi wasallam yang diwahyukan melalui perantara malaikat Jibril. Didalam

Al-Qur’an terdapat petunjuk dan perintah untuk manusia, salah satu perintah

tersebut adalah menutup aurat yang terdapat pada surat An-Nur ayat 31.

Aurat merupakan bagian tubuh manusia yang wajib ditutup dan tidak

boleh dilihat oleh ajnabi. Akan tetapi mayoritas wanita zaman sering kali

menganggap remeh hal tersebut dengan cara mengumbar aurat mereka, hal itu

dikarenakan mereka belum mendalami syari’at Islam atau terpengaruh oleh

pergaulan dan lingkungan mereka.

Oleh karena itu, penulis termotivasi untuk menulis karya ilmiah

dengan judul “BATASAN AURAT WANITA PADA SURAT AN-NUR

AYAT 31 MENURUT WAHBAH AZ-ZUHAILI DALAM AT-TAFSIR AL-

MUNIR”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam karya

ilmiah ini adalah bagaimana apa batasan aurat wanita pada surat An-Nur ayat

31 menurut Wahbah Az- Zuhaili dalam At-Tafsir Al-Munir?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

1
Dari rumusan masalah yang telah disebutkan, penulis mempunyai

tujuan untuk mengetahui batasan aurat wanita yang terdapat pada kitab At-

Tafsir Al-Munir.

2. Manfaat Penelitian

a. Teoritis: Menambah wawasan bagi penulis.

b. Praktis: Menambah kesadaran manusia untuk senantiasa menutup aurat

mereka.

D. Metode Penelitian

1) Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah

penelitian kepustakaan. Penelitian kepustakaan yaitu Penelitian yang

menggunakan kitab-kitab atau berbagai tulisan sebagai rujukan dalam

penelitian.

2) Sumber Data

a) Data Primer

Data primer adalah data yang diambil langsung dari sumber


1
utama. Adapun contoh data primer yang penulis gunakan dalam

penelitian ini adalah perkataan Wahbah Az-Zuhaili tentanng batasan

aurat dalam kitab At-Tafsir Al-Munir.

b) Data Sekunder

1
Abi Naqiya, Sukses Menulis Karya Ilmiah ( Sukoharjo: PPTQ Al-ikhlas, 2022), hlm 17.

2
2
Data sekunder adalah data yang diambil melalui perantara lain.

Adapun contoh data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini

adalah pengertian batasan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

3) Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitan ini, penulis menggunakan metode dokumentasi.

Dokumentasi adalah pengumpulan, pemilihan, pengolahan dan

penyimpanan informasi dalam bidang pengetahuan. Makna dokumen sendiri

adalah pengumpulan, pemilihan, dan penyimpanan informasi dalam bidang

pengetahuan.3

4) Metode Analisis Data

Dalam menganalisis data ini, penulis menggunakan teknik reduksi

data, dan pengambilan kesimpulan. 4

E. Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah pembaca dalam memahami karya ilmiah ini,

maka penulis akan memcantumkan sistematika pembahasan berikut ini:

Bagian pertama, berisi halaman judul, halaman pengesahan, halaman

motto, halaman persembahan, halaman kata pengantar, dan halaman daftar isi.

Bagian inti, diawali dengan BAB I yakni pendahuluan yang berisi

latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metode penelitian (jenis penelitian, sumber data, metode pengumpulan data,

dan metode analisis data), dan sistematika pembahasan. BAB II berisi tentang

2
Ibid.
3
Ibid., 64
4
Ibid., 18

3
pemaparan maksud kata kunci judul makalah. BAB III berisi tentang

pemaparan ayat. BAB IV berisi tentang analisis data, terakhir BAB V berisi

tentang kesimpulan, saran, dan penutup.

Bagian akhir, berisi daftar pustaka, dan daftar riwayat hidup.

4
BAB II
PENEGASAN ISTILAH
1. Pengertian batasan aurat.

Batasan berasal dari kata batas. Batas adalah garis (sisi) yang

menjadi pemisah Antara dua bidang.5 Batasan berarti memisahkan antara dua

hal yang mempunyai sisi yang berbeda. Aurat sendiri berasal dari bahasa arab

َ . Dalam perkataan orang arab disebutkan ‫كُل أَ ْمر‬


‫ ال َع ْو َرة‬bentuk mufrod dari ‫ع ْو َرات‬

َ ‫“ يُ ْستَحْ يا‬setiap perkara yang dirasakan malu.” ُ‫“ العَيْب‬aib, cacat, ataupun cela. 6

Dalam mu’jamul washit disebutkan:

.7‫العدومنه‬
ّ ‫العورة اخللل والعيب ىف الشئ وكل بيت أو موضع فيه حالة خيشى دخول‬
Aurat: ada cacat dan aib pada sesuatu dan satiap rumah atau tempat

yang didalamnya ada ketakutan akan masuknya musuh

Berdasarkan pemaparan di atas, batasan aurat yang dimaksudkan

dalam karya ilmiah ini adalah memisahkan antara dua hal, yaitu bagian tubuh

wanita yang boleh dilihat dan wajib ditutup dihadapan ajnabi (aurat).
2. Pengertian surat An-Nur

Surat An-Nur merupakan surat yang ke-24 dari Al-Qur’an, surat ini
diturunkan dikota Madinah dan merupakan surat madaniyah. Terdiri dari 64
ayat dan terdapat pada juz 18 dalam Al-Qur’an, kata An-Nur diambil dari ayat
yang ke-35 ( nur ilahi ) yang memiliki arti cahaya, nama An-Nur menunjukkan

5
. Badan Pengetahuan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka ) hlm, 143
6
Ahmad warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Bahasa Arab Indonesia, (Surabaya: Pustaka
Progressif, 2020), hlm
7
Ibrohim Unais, mu’jamul wasith, (Mesir: Maktabah Asy-syaruuq Ad-Dauliyah, 2011), hlm 92.

5
bahwa seluruh ayat yang terkandung dalam surat ini merupakan petunjuk dari
Allah untuk hambanya agar selamat dalam menjalani kehidupan.

6
BAB III
PEMAPARAN AYAT
Q.S An-Nur: 31

‫وج ُه َّن َوَال‬ ‫ر‬ ‫ف‬


ُ ‫ْن‬ ‫ظ‬ ‫ف‬َ ‫َي‬َ ‫و‬ ‫ن‬َّ ِ‫ص ِر‬
‫ه‬ َٰ ‫َب‬‫أ‬ ‫ن‬ ‫م‬ِ ‫ضن‬ ْ ‫ض‬
ُ ‫غ‬
ْ ‫ي‬ ‫ت‬ِ َٰ
‫ن‬ ‫م‬ِ‫"وقُل لِّلْم ْؤ‬
َ ُ َ َ ْ ْ
َ ْ َ َ َ ُ َ
‫ض ِربْ َن ِِبُ ُم ِرِه َّن َعلَ َٰى‬ ْ َ‫ين ِزينَ تَ ُه َّن إَِّال َما ظَ َه َر ِم ْن َها ۖ َولْي‬ ِ
َ ‫يُ ْبد‬
‫ين ِزينَ تَ ُه َّن إَِّال لِبُ ُعولَتِ ِه َّن أ َْو َء َاَبٓئِ ِه َّن أ َْو َء َاَبٓ ِء‬ ِ
َ ‫ُجيُوِب َّن ۖ َوَال يُ ْبد‬
ِِ
‫ِن إِ ْخ ََٰوِنِِ َّن‬ ِِ ِ ِ ِ ِ
َِٓ‫بُ ُعولَت ِه َّن أ َْو أَبْ نَآئ ِه َّن أ َْو أَبْ نَآء بُ ُعولَت ِه َّن أ َْو إِ ْخ ََٰوِن َّن أ َْو ب‬
‫ْي غَ ِْْي‬ َ ‫ت أ َْيََٰنُ ُه َّن أَ ِو ٱل َٰتَّبِ ِع‬ ْ ‫سآئِ ِه َّن أ َْو َما َملَ َك‬ ِ‫أَو ب ِِن أَ َخ َٰوِتِِ َّن أَو ن‬
َ ْ َ َٓ ْ
ِ‫ال أَ ِو ٱل ِطّْف ِل ٱلَّ ِذين ََل يظ َْهر ۟وا َعلَ َٰى َعورَٰت‬ ِ ‫ج‬ ِ
‫ٱلر‬ ‫ن‬ ‫م‬ ِ ‫ٱْلرب ِة‬ِ ْ ِ
‫ِل‬ ۟‫أ‬
‫ُو‬
َْ ُ َْ َ َ ّ َ َْ
۟ ِ ٓ‫ٱلنِّسا‬
‫ْي ِمن ِزينَتِ ِه َّن ۚ َوتُوبُٓوا‬ َ
ِ ْ‫ض ِربن ِِبَرجلِ ِه َّن لِي ْعلَم ما ُخي‬
‫ف‬ ََ ُ ُْ َْ َ َ َ ْ ‫ي‬ ‫ال‬َ‫و‬ ۖ ‫ء‬
8
"‫ن‬َ ‫َج ًيعا أَيُّهَ ٱل ُْم ْؤِمنُو َن لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِ ُح ْو‬َِ ‫ٱَّلل‬َِّ ‫إِ َِل‬
Artinya:

“Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka


menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah
menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) dilihat.
Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan
janganlah janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali
kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau
putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-

saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau


putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam,

8
Al-Qur’an, 24:31.

7
atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki
yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak
yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka
memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka

sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-

orang yang beriman supaya kamu beruntung.”

8
BAB IV
ANALISIS DATA

Secara umum surat An-Nur ayat 31 menjelaskan tentang perintah ghodul

bashor dan menutup aurat. Ke-Dua perintah ini memanng saling berkaitan, karena

apabila seseorang itu menutup aurat niiscaya lawan jenis akan menundukkan

pandangan terhadapnya.

Pembahasan tentang perintah menutup aurat pun terbagi menjadi empat:

a) ‫ العورة الرجل مع الرجل‬9

Seorang laki-laki boleh melihat tubuh sesama laki-laki selain antara pusar dan

lutut, adapun pusar dan lutut tidak termasuk aurat.

b) ‫ العورة المرءة مع المرءة‬10

Aurat perempuan terhadap sesama perempuan sama seperti laki-laki terhadap

sesama laki-laki. Seorang perempuan boleh melihat tubuh sesama perempuan ,

kecuali antara pusar dan lutut. Namun itu tidak boleh jika ada kekhawatiran

terjadinya fitnah.

c) ‫ العورة المرة مع الرجل‬11

Aurat perempuan terhadap laki-laki yaitu seluruh tubuh, kecuali wajah dan

telapak tangan.

d) ‫ العورة الرجل مع المرءة‬12

Jika laki-laki itu orang asing, auratnya yaitu antara pusar dan lutut.

9
Wahbah Az-Zuhaili, Tafsir Al-Munir, (Damaskus: Darul Fikr, 2018), IX:558
10
Ibid.
11
Ibid., 559
12
Ibid., 560

9
Dalam karya Ilmiah ini, penulis lebih fokus kepada Aurat perempuan

terhadap laki-laki.

Wahbah Az-Zuhaili menjelaskan dalam kitab At-Tafsir Al-Munir bahwa

tafsir surat An-Nur ayat 31 pada lafadz ‫َوالَيُ ْب ِديْ َن إِالَّماَظَ َه َرِم ْن َها‬ dan janganlah

menampakkan suatu perhiasan yang mereka kenakan kepada laki-laki asing.

Perhiasan disini bersifat umum mencakup segenap perhiasan yang digunakan

untuk mempercantik diri. Larangan ini secara prioritas dan otomatis mencakup

larangan menampakkan bagian tubuh yang menjadi tempat perhiasan, hal ini

dikarenakan bagian tubuh yang menjadi tempat perhiasan itu termasuk aurat

(dada, telinga, leher, lengan bawah, lengan atas dan betis ).

َ ‫ َما‬adalah wajah, telapak


Adapun yang dimaksud dengan kalimat ‫ظه ََرم ْنهَا‬

tangan dan cincin, sebagaimana keterangan ini dikutip dari Ibnu Abbas r.a dan

sejumlah ulama dan ini adalah yang masyhur di kalangan ulama. Hal ini mungkin

bisa diperkuat dengan sebuah hadist Mursal yang diriwayatkan oleh Abu Dawud

dalam Sunannya dari Aisyah r.a: ‫علَيْه‬ َ ْ‫س َما َءب ْنتَ أَبي َبكْر َد َخلَت‬
َ ‫علَى َرس ْول َّلا صَلى َّلا‬ ْ َ‫أَن أ‬

َ‫سل َم َوقَا َل يَا أَسْماَء إن ال َم ْرأَةَ إذَا إذَا بَلَغَتْ ال َم َمحيْض‬ َ َ‫علَ ْيهَا ثيَابرقَاق فَأَع َْرض‬
َ ‫ع ْنهَا َرس ْول َّلا َو‬ َ ‫سل َم َو‬
َ ‫َو‬

‫ار إلَى َوجْ هه َو َكفيْه‬


َ ‫ش‬َ َ‫لَ ْمتَصْل ْح أَنْ ي َرى م ْنها َ إّل هَذاَ َو َه َذا َوأ‬ . 13

“Bahwasanya Asma’ binti Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a masuk menemui

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, dengan mengenakan pakaian yang tipis.

13
Ibid., 551.

10
Lalu Rasulullah shalallahu alaihi wasallam pun berpaling darinya dan berkata,

“wahai Asma, jika seorang perempuan telah mencapai usia haid, maka tidak

boleh ada yang terlihat melainkan ini dan ini (sambil) menjunjukkan ke wajah

dan kedua telapak tangan beliau).” (HR Abu Dawud)

Diriwayatkan juga dari Iman Abu Hanifah bahwasanya kedua telapak

kaki juga bukan termasuk aurat, 14sebab unsur kerepotan menutup telapak kaki

lebih besar daripada menutup telapak tangan. Imam Ahmad dan imam Syafi’i

berpendapat bahwasanya seluruh tubuh wanita termasuk aurat ‫أن بدن الحرة كله عورة‬.

15
Hal ini difahami dalam konteks wara’i (kehati-hatian) kekhawatiran terjadinya

fitnah dan terseret pada jebakan-jebakan setan.

َ ‫ َو ْليَض ِْر ْبنَ بِ ُخ ُم ْو ِرهِن‬Allah subhanahu wata’ala


Pada ayat ‫علَى ُجي ُْوبِ ِهن‬

memerintahkan kepada hambanya untuk menutupkan kain kerudung pada bagian

tubuh mereka yang tidak boleh terlihat oleh ajnabi. Dan apabila tersingkap

darinya kain penutup itu maka tidak dihitung sebagai dosa baginya, karena tidak

ada niatan untuk menampakkannya.

Yang rajih secara fiqih dan syara’ adalah wajah dan kedua telapak tangan

bukanlah aurat selama tidak menimbulkan fitnah. Jika ada kekhawatiran memicu

14
Ibid., 551
15
Ibid., 552

11
timbulnya fitnah, tindakan-tindakan gangguan, dan banyaknya orang fasik dan

nakal, maka wajib menutup aurat.

Allah Subhanahu wata’ala membolehkan diperlihatkannya aurat dengan

rukshoh seperti, dokter yang ingin memeriksa bagian tubuh yang memang

diperlukan untuk dilihat, pelaku zina atau diperlukannya bukti untuk memecahkan

suatu masalah.

Berdasarkan analisa diatas, batasan aurat pada surat An-Nur ayat 31

dalam kitab At-Tafsir Al-Munir yaitu seluruh anggota tubuh wanita termasuk

aurat kecuali wajah dan telapak tangan.

12
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan dari data-data yang telah penulis paparkan dalam karya

ilmiah ini, dapat disimpulkan bahwa batasan aurat wanita yang terdapat pada

surat An-Nur ayat 31 menurut Wahbah Az-Zuhaili dalam At-Tafsir al-Munir,

adalah seluruh tubuh wanita termasuk dalam aurat kecuali wajah dan telapak

tangan.

B. Saran

Hendaknya bagi setiap muslim, menjaga aurat mereka terutama untuk

seorang wanita, karena dengan menutup aurat lah mereka bisa menjaga

kehormatan mereka dan menundukkan pandangan orang yang bukan

mahromnya.

C. Penutup

Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin. Dengan izin Allah subhanahu wa ta'ala

dan pertolongan yang senantiasa Dia berikan, telah selesai karya tulis ilmiah

ini. Harapan penulis, apa yang telah penulis sampaikan dalam karya tulis

ilmiah ini, dapat memberi manfaat baik untuk penulis sendiri ataupun untuk

para pembaca sekalian. Semoga Allah subhanahu wa ta'ala senantiasa

mencurahkan barakah-Nya kepada kita semua. Aamiin.

13
DAFTAR PUSTAKA

-Al-Qur’an Al-Karim.

Az-Zuhaili, Wahbah. 2018. At-Tafsir Al-Munir. Jilid 9. Damaskus: Darul Fikr.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan. 2018. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ke-2. Jakarta:

PT. Balai Pustaka.

Munawwir, Ahmad Warson. 2020. Kamus Al-Munawwir Bahasa Arab Indonesia.

Edisi ke-3. Surabaya: Pustaka Progresif.

Naqiya, Abi. 2022. Sukses Menulis Karya Ilmiah. Edisi ke-3. Sukaharja: PPTQ

Al-Ikhlash.

14
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS

Nama Lengkap : Nabila Bilqis

Tempat/Tanggal Lahir : Gresik, 20 januari 2006

Alamat Rumah : Sembung, Rt 01, Rw 02 Wringin Anom, Gresik.

Nama Ayah : Karnoto

Nama Ibu : Maryam

B. RIWAYAT PENDIDIKAN

NO Tingkat Nama Sekolah Tahun Lulus

1 TK TKM Nailul Huda 2011

2 SD/MI MI Miftahul Huda 2018

3 SMP/Mutawasithah PPTQ Al-Ikhlash 2021

4 SMA/Tsanawiyyah PPTQ Al-Ikhlash 2024

C. PENGALAMAN ORGANISASI

• Pustakawan

• Kebersihan

• Bendahara

D. PESAN

Jagalah auratmu, because that is where your honor lies.

Sukoharjo,......

15
Nabila Bilqis

16

Anda mungkin juga menyukai