Oleh:
Suluh Sugeng Wicaksono
13423010
NIM : 13423010
Dengan ini menyatakan bahwa hasil penulisan skripsi ini merupakan hasil
karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata di kemudian hari penulisan
Skripsi ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap karya orang lain,
maka saya bersedia mempertanggungjawabkan sekaligus bersedia menerima
sanksi berdasarkan aturan tata tertib yang berlaku di Universitas Islam Indonesia.
Demikian, pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dengan tidak ada
unsur paksaan dari pihak manapun.
ii
iii
REKOMENDASI PEMBIMBING
NIM : 13423010
Unisi Yogyakarta).
iv
NOTA DINAS
Hal : Skripsi
Kepada : Yth. Dekan Fakultas Ilmu Agama Islam
Universitas Islam Indonesia
Di Yogyakarta
v
PERSEMBAHAN
Atas rahmat Allah SWT penyusun Tugas Akhir dapat berproses dan
menyelesaikan penulisan ini. Rasa syukur yang tiada hentinya diucapkan penulis
selaku hamba yang masih diberi ni’mat kesehatan dan kesempatan oleh Allah
SWT dalam menjalani roda kehidupan.
Dari hasil perjuangan baginda Rasul SAW Nabi Muhammad putra Abdullah, kita
merasakan jejak peradaban Islam yang sekaligus membawa risalah agama
mengayomi ummat semesta alam. Maka kepada beliau penulis ucapkan Shalawat
dan Salam.
vi
MOTTO
vii
ABSTRAK
viii
ABSTRACT
ANALYSIS OF SHARIA IMPACT IN PANDEMIC COVID-19 ON HOTEL
BUSINESS IN YOGYAKARTA
(CASE STUDY IN UNISI HOTEL YOGYAKARTA)
13423010
The pandemic COVID-19 has caused disruption to global and domestic supply
chains, financial market volatility, shocks to customer demand and negative
impacts on key sectors such as travel and tourism. Undoubtedly, the impact of the
COVID-19 outbreak will be felt throughout the tourism value chain. Here, small
and medium-scale companies are predicted to be greatly affected. Also, Indonesia
is very affected by this pandemic in which many business sectors, especially the
tourism sector, are the ones most affected by the pandemic. Hence, Yogyakarta
City as one of the areas dependent upon the tourism for its regional income has
faced a significant decline. Hotel as one of the main support of tourism cannot be
separated from the impact of COVID-19 as many hotels have closed or gone
bankrupt. Unisi hotel as a sharia hotel also has not received the guests for 5
months and experienced a very significant decrease for its income. This study
used data analysis carried out continuously from the beginning to the end of the
study, both in the field and outside the field using techniques as such as proposed
by Miles and Huberman, including data reduction, data presentation and data
verification. The results of this research showed that the Unisi Yogyakarta hotel
as one of the sharia hotels affected by the pandemic started from not receiving the
guests for 5 months to a decrease in income more than 70 percent. Nevertheless,
there are no layoffs made by the management of hotel employees.
ix
TRANSLITERASI
x
ط Ṭa ṭ te (dengan titik di bawah)
ظ Ẓa ẓ zet (dengan titik di bawah)
ع ‘ain ‘ Komaterbalik (di atas)
غ Gain G Ge
ف Fa F Ef
ق Qaf Q Ki
ك Kaf K Ka
ل Lam L El
م Mim M Em
ن Nun N En
و Wau W We
هـ Ha H Ha
ء Hamzah ' Apostrof
ى Ya Y Ye
2. Vokal
Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia yang terdiri dari vokal
tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.
a. Vokal Tunggal
Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harkat,
transliterasinya sebagai berikut:
Tanda Nama Huruf Latin Nama
َ Fathah A A
َ Kasrah I I
َ Dhammah U U
b. Vokal Rangkap
Vokal rangkap dalam bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan
antara harkat dan huruf, yaitu:
xi
Tanda Nama Huruf Latin Nama
... ْي Fathahdanya Ai a dan i
... ْو Fathahdanwau Au a dan u
Contoh :
كتب - kataba
فعل - fa’ala
3. Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harkat dan huruf,
transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu
Harkat dan Nama Huruf dan Nama
Huruf Tanda
... ى...ا Fathahdanalifatauya A a dan garis di atas
... ى Kasrahdanya I i dan garis di atas
... و Hammahdanwau U u dan garis di atas
Contoh:
قال - qāla
رمى - ramā
قيْل - qĭla
يقوْ ل - yaqūlu
4. Ta’marbutah
Transliterasi untuk ta’marbutah ada dua:
a. Ta‟marbutah hidup
Ta‟marbutah yang hidup atau mendapat harakat fathah, kasrah dan
dammah, transliterasinya adalah “t”.
b. Ta‟marbutah mati
Ta‟marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun, transliterasinya
adalah “h”.
c. Kalau pada kata terakhir denagn ta‟marbutah diikuti oleh kata yang
menggunkan kata sandang al serta bacaan kedua kata itu terpisah maka
ta‟marbutah itu ditransliterasikan dengan ha (h).
xii
Contoh:
ْ روْ ضة األ
طفال - raudah al-atfāl
- raudatulatfāl
- al-Madĭnatul-Munawwarah
5. Syaddah
Syaddah atau tasydid yang dalam tulisan Arab dilambangkan dengan
sebuah tanda, tanda syaddah atau tasydid, dalam transliterasi ini tanda syaddah
tersebut dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang sama denganhuruf yang
diberi tanda syaddah itu.
Contoh:
ربَّنا- rabbanā
ن َّزل - nazzala
نعِّم - nu’’ima
6. Kata Sandang
Kata sandang dalam tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu, ال
namun dalam transliterasi ini kata sandang itu dibedakan atas kata sandang
yang diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti huruf
qamariyah.
a. Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah Kata sandang yang
diikuti oleh huruf syamsiyah ditranslite-rasikan dengan bunyinya, yaitu
huruf /1/ diganti dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung
mengikuti kata sandang itu.
b. Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah Kata sandang yang diikuti
oleh huruf qamariyah ditranslite-rasikan sesuai aturan yang digariskan di
depan dan sesuai dengan bunyinya.
xiii
Baik diikuti huruf syamsiyah maupun huruf qamariyah, kata sandang
ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanda
sempang.
Contoh:
الرَّجل- ar-rajulu
ال َّسيِّد- as-sayyidu
القلم- al-qalamu
البديْع- al-badĭ’u
الجالل- al-jalālu
7. Hamzah
Dinyatakan di depan bahwa ditransliterasikan dengan apostrof. Namun, itu
hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan diakhir kata. Bila
hamzah itu terletak diawal kata, isi dilambangkan, karena dalam tulisan Arab
berupa alif.
Contoh :
تأْخذوْ ن- ta'khużūna ًشيْئ - syai'un أمرْ ت- umirtu
8. Penulisan Kata
Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il, isim maupun harf ditulis terpisah.
Hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab sudah lazim
dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harakat yang dihilangkan
maka transliterasi ini, penulisan kata tersebut dirangkaikan juga dengan kata
lain yang mengikutinya.
Contoh:
وإ َّن هللا لهو خيْر الرَّازقيْنWainnallāhalahuwakhairar-rāziqĭn
Wainnallāhalahuwakhairrāziqĭn
وأوْ فوا ْالكيْل و ْالميْزانWa auf al-kaila wa-almĭzān
Wa auf al-kaila wal mĭzān
إبْراهيْم ْالخليْلIbrāhĭm al-Khalĭl
Ibrāhĭmul-Khalĭl
xiv
بسْم هللا مجْ راها ومرْ ساهاBismillāhimajrehāwamursahā
وهلل على النَّاس حجُّ ْالبيْت من اسْتطاعWalillāhi ‘alan-nāsi hijju al-baiti
ً إليْه سب ْيالmanistatā’a ilaihi sabĭla
9. Huruf Kapital
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam
transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaanhuruf kapital
seperti apa yang berlaku dalam EYD, di antaranya: Huruf kapital digunakan
untuk menuliskan huruf awal nama diri dan permulaan kalimat. Bilamana
nama diri itu didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf
kapital tetap huruf awal nama diri terebut, bukan huruf awal kata sandangnya.
Contoh:
وما مح َّمد إالَّ رسوْ لWa mā Muhammadun illā rasl
ت وضع للنَّاس ٍ إ َّن أوَّل ب ْيInna awwalabaitin wudi’a linnāsillallażĭ
ً للَّذى بب َّكة مباركاbibakkata mubārakan
Penggunaan huruf awal kapital hanya untuk Allah bila dalam tulisan
Arabnya memang lengkap demikian dan kalau tulisan itu disatukan dengan
kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan, huruf kapital tidak
digunakan.
Contoh:
نصْ ر ِّمن هللا وف ْتح قريْبNasrunminallāhiwafathunqarĭb
ً هلل األ ْمر جميْعاLillāhi al-amrujamĭ’an
Lillāhil-amrujamĭ’an
وهللا بك ِّل شي ٍْئ عليْمWallāhabikullisyai’in ‘alĭm
xv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah mencurahkan rahmat dan
karunia sehingga penyusunan skripsi ini dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Shalawat dan salam senantiasa penyusun sampaikan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW yang telah membimbing ummatnya dari zaman kegelapan
menuju zaman yang terang benderang penuh ilmu. Penyusun bersyukur atas
segala perjuangan dan pengorbanan, telah menyelesaikan skripsi yang berjudul
“analisis dampak pandemi COVID terhadap bisnis hotel syariah di yogyakarta
(studi kasus hotel unisi yogyakarta). Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat
guna memperoleh gelar sarjana strata satu (S-1) dalam ilmu Ekonomi Islam di
Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia.
1. Rektor Universitas Islam Indonesia, Bpk. Prof. Fathul Wahid, ST, M.Sc,
Ph.D., beserta jajaran.
2. Dekan Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia, Bpk. Dr.
H. Tamyiz Mukharrom, MA., beserta jajaran.
3. Kepala Prodi Ekonomi Islam Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas
Islam Indonesia, Ibu. Soya Sobaya, SEI, MM., turut pula kepada
wakaprodi, dll.
4. Soya Sobaya, SEI., MM selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang sepenuh
hati membantu dan ikhlas menyalurkan ilmu.
xvi
5. Kedua Orangtua Ayahanda bapak Drs.Karyono dan Ibunda Dra.Hadiah
6. Saudar/I Famili, Kakak pertama Sari Wulandari,Spdi,. Subhan Seto
Wirawan S.kom Adik Subakti Sidik Widodo SE dan Sri Suryaning Utami
S.Farm
7. Sivitas Akademik di Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam
Indonesia.
8. Segenap Dosen tenaga pendidik mata kuliah pada Program Studi Ekonomi
Islam FIAI UII.
9. Kawan-kawan Seperjuangan Alvy Saidi, Geril Abdul Gani, Muh Albarzan
dan para kawan-kawan sekampung halaman yang selalu memberi
motivasi. Serta dia yang selalu setia menemaniku sejak tahun 2012.
10. Teman-teman Mahasiswa FIAI UII angkatan 2013.
11. Teman-teman Mahasiswa PSEI FIAI UII angkatan 2013.
12. Semua pihak yang ikut serta membantu kelancaran penelitian ini yang
tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penyusun,
xvii
DAFTAR ISI
xviii
a. Cara Virus Corona Menyebar .................................................................... 26
b. Gejala COVID-19 ...................................................................................... 27
c. Dampak Ekonomi COVID-19 ................................................................... 28
BAB III ................................................................................................................. 33
METODE PENELITIAN ...................................................................................... 33
A. Desain Penelitian ........................................................................................ 33
B. Lokasi Penelitian ........................................................................................ 33
C. Waktu Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 33
D. Obyek Penelitian ........................................................................................ 33
E. Populasi Dan Sampel ................................................................................. 33
F. Sumber Data ............................................................................................... 35
G. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 35
H. Metode Analisa Data .................................................................................. 36
BAB IV ................................................................................................................. 38
PEMBAHASAN DAN HASIL PEMBAHASAN ................................................ 38
A. Pembahasan ................................................................................................ 38
B. Hasil Pembahasan ...................................................................................... 41
BAB V................................................................................................................... 52
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 52
A. Kesimpulan ................................................................................................ 52
B. Saran ........................................................................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 54
xix
DAFTAR GAMBAR
xx
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
besar yang dihadapi oleh umat manusia. Meningkatnya tren kesadaran muslim di
Indonesia saat ini terhadap halal life style membuat kebutuhan akan berbagai
macam produk dan aktivitas sesuai syariah meningkat. Berbagai macam bisnis
syariah, telah banyak dilakukan oleh para pebisnis dalam berbagai macam sektor,
yaitu sektor hotel, restoran, travel, spa dan destinasi, makanan dan produk halal,
farmasi dan medical care, fashion dan kosmetik (Kementerian Pariwisata RI,
2016:67). Namun karena adanya bencana global pandemi COVID membawa
dampak yang sangat besar tehadap sektor bisnis di Indonesia, terutama sektor
pariwisata.
Munculnya wabah pandemi COVID-19 berdampak buruk pada dimensi
manusia dan sosial, dan ekonomi. Salah satu sektor ekonomi yang paling
terdampak dari wabah COVID-19 adalah sektor pariwisata. Awal mula COVID-
19 menyebar dari Cina, Kasus COVID-19 semakin menyebar dipenjuru dunia.
Pada 31 Desember 2019, 27 kasus radang paru-paru tidak diketahui tiologi
diidentifikasi di Kota Wuhan. Menurut Yenti Sumarni (2020) pandemi meluas
dengan cepat ke 210 negara termasuk Indonesia. Pandemi COVID-19 adalah
kejutan besar bagi ekonomi global termasuk Indonesia. Ekonomi mengalami
penurunan setidaknya untuk paruh pertama tahun ini dan mungkin lebih lama jika
tindakan penahanan wabah COVID-19 tidak efektif. Pandemi COVID-19
menyebabkan gangguan pada rantai pasok global, dalam negeri, volatilitas pasar
keuangan, guncangan permintaan konsumen dan dampak negatif di sektor-sektor
utama seperti perjalanan dan pariwisata. Dampak wabah COVID-19 tidak
diragukan lagi akan terasa di seluruh rantai nilai pariwisata. Perusahaan kecil dan
menengah diperkirakan akan sangat terpengaruh. (Sugihamretha, 2020, p.192).
Tekanan pada industri pariwisata sangat terlihat pada penurunan yang
besar dari kedatangan wisatawan mancanegara dengan pembatalan besar-besaran
dan penurunan pemesanan. Penurunan juga terjadi karena perlambatan perjalanan
domestik, terutama karena keengganan masyarakat Indonesia untuk melakukan
perjalanan, khawatir dengan dampak COVID-19. Penurunan bisnis pariwisata dan
perjalanan berdampak pada usaha UMKM, dan terganggunya lapangan kerja.
Padahal selama ini pariwisata merupakan sektor padat karya yang menyerap lebih
3
dari 13 juta pekerja. Angka itu belum termasuk dampak turunan atau multiplier
effect yang mengikuti termasuk industri turunan yang terbentuk di bawahnya
(Sugihamretha, 2020, p.193).
Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisatawan mancanegara
(wisman) yang datang ke Tanah Air pada awal tahun 2020 mengalami penurunan.
Selama Januari 2020, kunjungan wisman mencapai sebanyak 1,27 juta kunjungan.
Angka ini merosot 7,62 persen bila dibandingkan jumlah kunjungan turis asing
pada Desember 2019 sebanyak 1,37 juta kunjungan. Penurunan jumlah kunjungan
turis asing ini utamanya disebabkan oleh mewabahnya COVID-19 yang terjadi
pada pekan terakhir Januari 2020. Merosotnya kunjungan turis asing ke Indonesia
itu terlihat juga dari data wisman yang datang melalui pintu masuk udara
(bandara). Jika dibandingkan dengan kunjungan pada Desember 2019, jumlah
kunjungan wisman ke Indonesia melalui pintu masuk udara pada Januari 2020
mengalami penurunan sebesar 5,01 persen ((Sugihamretha, 2020, p.195). Salah
satu daerah Pariwisata yang terkena dampak dari COVID-19 ialah DI.Yogyakarta.
Ungkapan DI.Yogyakarta sebagai Kota Pariwisata membuat pemerintah
dan masyarakat menghadirkan inovasi terbaru dalam pengembangan pariwisata.
Sehingga selalu ada hal baru saat penungjung kembali ke Jogja. Selain membuka
kenangan yang ada, pengunjung juga akan diberikan kenangan-kenangan baru
yang pastinya akan selalu membuat pengungjung rindukan. Begitupula daerah
sekitar seperti Bantul, Sleman, Gunung Kidul dan Kulonprogo juga tidak kalah
dalam mengembangkan daya tarik wisatanya, sehingga bisa semakin
menyempurnakan objek wisata DI.Yogyakarta . Dengan kompleksnya jenis wisata
di Yogyakarta menjadikan DI.Yogyakarta sebagai paket wisata terlengkap yang
pernah ada. Wisata pendidikan terjawab dengan hadirnya berbagai pusat studi,
lembaga pendidikan dan tempat wisata yang memberikan nilai-nilai edukasi,
Wisata Sejarah terjawab dengan banyaknya museum dan peninggalan sejarah baik
berupa benda atau bangunan, Wisata Budaya terjawab dengan hadirnya Keraton
sebagai pusat kebudayaan Jawa serta pertunjukan seni atau kebudayaan yang
selalu sambung menyambung disetiap harinya, Wisata Alam terjawab dengan
berbagai macam bentang alam dari pantai, dataran rendah hingga gunung.
4
Begitupun wisata belanja yang hadir disetiap ujung kota tentu akan memuaskan
hasrat belanja pengunjung untuk meberikan buah tangan pada keluarga dirumah.
Dan masih banyak lagi tujuan wisata yang mampu membuat para wisatawan ingin
selalu mengunjungi DI.Yogyakarta (Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, 2019).
DI.Yogyakarta merupakan salah satu kota yang termasuk ke dalam jajaran
kota pariwisata di Indonesia yang banyak diburu oleh wisatawan, baik lokal
maupun mancanegara. Banyaknya tempat wisata yang ditawarkan oleh kota
Yogyakarta, menjadikan kota ini selalu ramai oleh pengunjung atau wisatawan.
Yogyakarta yang dikenal sebagi Kota Pelajar ini disebut-sebut sebagai kota
pariwisata. Hal ini mengacu pada banyaknya wisatawan yang datang ke
DI.Yogyakarta untuk menikmati Kota Yogya beserta isinya, termasuk destinasi
dan wisatanya.
DI.Yogyakarta juga dijadikan sebagai destinasi wisata favorit oleh banyak
wisatawan, baik lokal maupun asing. Banyaknya destinasi budaya serta objek
wisata menarik yang dapat dinikmati oleh wisatawan pun menjadi salah salah satu
daya tarik orang-orang untuk datang ke Yogyakarta selain ketertarikan mereka
pada destinasi sektor pendidikan.Sektor pariwisata yang tersedia di Yogyakarta
ini telah berhasil mendatangkan banyak wisatawan, baik lokal maupun
mancanegara untuk datang dan menikmati destinasi dan wisata Kota Yogyakarta,
dengan begitu banyak nya wisatawan tentu membutuhkan berbagai akomadasi,
terutama hotel. Sehingga adanya virus COVID-19 ini mempengaruhi tatanan
perekonomian DI.Yogakarta. Banyak industri yang tidak berjalan sesuai dengan
target awal. Industri perhotelan di Kota Yogyakarta merupakan salah industri
yang sangat terpukul dan berdampak sangat hebat dalam Pandemi ini. Banyaknya
hotel yang terpaksa tutup karena tidak lagi kedatangan tamu serta bisnis makanan
dan pertemuan yang tidak lagi terisi (Diayudha, 2020, p.42).
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa wisatawan asal
China mencapai 2.07 juta orang pada tahun 2019 yang mencakup 12.8 persen dari
total wisatawan asing sepanjang 2019. Penyebaran virus Corona menyebabkan
wisatawan yang berkunjung ke Indonesia akan berkurang. Sektor-sektor
penunjang pariwisata seperti hotel, restoran maupun pengusaha retail pun juga
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas dan agar penelitian
ini dapat lebih terfokus dan terterah, maka perlu dirumuskan pokok masalah yaitu:
Bagaimana dampak pandemi COVID-19 terhadap bisnis hotel Unisi Yogyakarta
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Dari penelitian ini membawa manfaat teoritis berupa
pengembangan keilmuan ekonomi Islam pada aspek pengetahuan
terkait tata cara pengelolaan bisnis dimasa-masa pandemi serta
sebagai tambahan keilmuan secara tertulis demi peningkatan
pembelajaran dan hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dan
referensi bagi mereka yang ingin melakukan penelitian yang lebih
mendalam mengenai dampak pandemi COVID-19 terhadap bisnis
7
E. Sistematika Pembahasan
Penulisan ini terdiri atas 5 (lima) bab. Uraian yang disajikan pada setiap
bab adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
landasan dalam penelitian ini dan kerangka pemikiran dari penyusun terhadap
penelitian yang dilakukan.
Pada bab ini juga membahas tentang analisis menyeluruh atas penelitian
yang dilakukan, hasil statistik yang diinterpretasikan dan pembahasan dikaji
secara mendalam hingga tercapai hasil analisis dan penelitian.
A. Penelitian Sebelumnya
1) Jurnal yang disusun oleh Taufik, Eka Avianti Ayuningtyas yang berjudul:
Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Bisnis Dan Eksistensi Platform
Online, dimana mereka bertiga menjelaskan bahwa kejadian Pandemi
COVID-19 yang merupakan bencana non alam (non nature disaster) menjadi
salah satu faktor dari lingkungan luar (external environment) yang
memberikan dampak penurunan aktivitas bisnis konvensional (offline),
namun bisa mengungkit kegiatan bisnis yang inovatif berbasis platform
online. Bidang usaha yang terkendala perkembangannya bahkan mengalami
penurunan selama masa pandemic COVID-19 adalah bisnis transportasi
umum, Pariwisata, Perhotelan, pusat perbelanjaan, serta pedagangan offline
yang hanya fokus pada kunjungan langsung konsumen.
2) Jurnal yang disusun oleh Silpa Hanoatubun yang berjudul: Dampak
COVID–19 Terhadap Perekonomian Indonesia, dimana dalam penelitian ini
ingin menganalisis dampak dari COVID-19 bagi perekonomian Indonesia
ssat ini yang lebih komprehensif dari berbagai alternatif skenario penanganan
pandemi COVID-19, dalam hal ini skenario intervensi minimal, skenario
intervensi kuat (suppresion misal melalui pembatasan sosial berskala besar
yg efektif); dan skenario intervensi kuat dibarengi dengan stimulus fiskal.
kombinasi dari benefit cost analysis sederhana. Dapat disimpulkan bahwa
kerugian ekonomi dari strategi intervensi kuat (supression jauh lebih rendah
daripada kerugian ekonomi skenario intervensi minimal. dari mortalitas.
10
Penelitian Terdahulu
B. Landasan Teori
1. Bisnis
a. Pengertian Bisnis
c. Pengendalian Bisnis
2. Hotel Syariah
a. Definisi Hotel
َن َير َعَي وَِ وَ ِيَ َاه نت َِّ ون َٱف َْ َ يا َِّ ون َتعني ََءو َْو َيْه َ نيَِعَي َ يا ََ ون َُ لَْعَي لَّ نيم ََ َن وُ َ َْ َي
ع َٰ َُ َي
َ ل
َ َِ ٍ
Hukum asal dari bisnis apapun adalah halal termasuk juga hotel,
akan tetapi bisnis hotel yang dikelola dengan suatu perkara yang haram
seperti minuman keras, maka bisnis hotel ini adalah dilarang alias haram.
Sebagian ulama kontemporer mengharamkan bisnis hotel bintang lima
karena di sana ada keharusan menyediakan minuman beralkohol. Apabila
demikian maka hukumnya menjadi haram. Menurut Hamid Abu Talib,
anggota riset Islam di Al-Azhar Mesir, beliau pernah menyatakan bahwa
haram bagi muslim bekerja langsung atau tidak terlibat langsung dalam
menyuguhkan khamar atau minuman yang mengakibatkan mabuk dan
tidak sadarkan diri serta memudahkan terjadinya maksiat secara umum.
kepada yang haram maka hukumnya menjadi haram, begitu juga dengan
sebaliknya. Bahkan jika bisnis penginapan tersebut berpotensi memiliki
kemudharatan yang lebih besar maka sebaiknya bisnis seperti ini dihindari,
sehingga dapat menjaga kita dari keselamatan di dunia dan di akhirat.
1. Kondisi Ekonomi yang meliputi suku bunga, nilai tukar mata uang,
tingkat ketenagakerjaan atau pengangguran;
2. Kepedulian lingkungan seperti halnya jargon-jargon saat ini yang
sedang mengedepankan perihal keberlangsungan dan pelestarian
serta wisata alam;
3. Terorisme yakni tindakan kejahatan yang berlabelkan teroris ini
berimbas kepada seluruh sektor industri perhotelan maupun
pariwisata, baik saecara terang-terangan maupun terselubung;
4. Iklim dan cuaca yang mana hampir semua wisatwan yang sedang
atau akan berkunjung tentunya akan sangat memperhatikan iklim
dan cuaca daerah yang dikunjunginya.
5. Bencana baik bencana buatan maupun alami yang pastinya akan
sangat mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan.
b. Gejala COVID-19
Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai gejala
flu, yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah
itu, gejala dapat hilang dan sembuh atau malah memberat. Penderita dengan gejala
yang berat bisa mengalami demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak
napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi
melawan virus Corona. Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan
seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu: (https://www.alodokter.com/virus-
corona).
28
Sebagian kecil kasus tidak mengembangkan gejala yang terlihat pada titik
waktu tertentu. Pembawa tanpa gejala ini cenderung tidak diuji, dan perannya
dalam transmisi belum sepenuhnya diketahui. Namun, bukti awal menunjukkan
bahwa mereka dapat berkontribusi pada penyebaran penyakit. Pada bulan Maret
2020, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) melaporkan
29
bahwa 20% dari kasus yang dikonfirmasi tetap tanpa gejala selama tinggal di
rumah sakit.
Naushad Khan dan Shah Faisal (2020) yang meneliti dampak COVID-19
terhadap perekonomian China melalui kajian pada 15 artikel pada berbagai jurnal
dan laporan yang membahas kajian pada tema yang terkait. Temuan dalam
penetian tersebut bahwa akibat COVID-19 yang diikuti kebijakan lockdown Kota
Wuhan danm diikuti karantina kota dan Propinsi lainnya, telah mengurangi dan
bahkan menghentikan beragam aktivitas masyarakat, pelajar, mahasiswa, pekerja
di area publik, berhentinya pabrikasi, transportasi darat, jalur penerbangan dan
ditundanya banyak pembangunan dan tertunda investasi, juga aktivitas sector
keuangan, perbankan serta ekspor impor menyebabkan terjadi penurunan angka
pertumbuhan (decline) 2% dari posisi 6% pada capaian sebelum pandemi
COVID-19.
virus meluas keluar dari daratan Tiongkok (Mainland China), maka efeknya pun
semakin meluas. apalagi ketika negara yang menjadi korban terus bertambah
terutama Negara Negara memiliki kekuatan ekonomi seperti China, USA, Jerman,
Italia, Jepang dan Korea Selatan.
Dampak COVID-19 pada sektor pariwisata juga tidak luput dari ancaman.
Data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik menjelaskan pada tahun 2019
pelancong asing asal China yang datang ke Indonesia menyentuh angka 2.07 juta
pelancong atau sebesar 12.8% dari jumlah keseluruhan wisatawan asing sepanjang
2019. Pandemi COVID-19 mengakibatkan wisatawan yang datang ke Indonesia
menjadi merosot. Sektor-sektor pendukung pariwisata yaitu restoran, hotel hingga
pengusaha retail juga terdampak akibat pandemi COVID-19. Keuntungan hotel
mengalami penurunan hingga 40% sehingga berdampak pada operasional hotel
dan mengancam kelangsungan bisnisnya. Turunnya pengunjung asing juga
berpengaruh terhadap pendapatan rumah makan atau restoran yang pelanggannya
lebih dominan adalah para pengunjung dari luar negeri (Block, 2017). Lemahnya
pertumbuhan pariwisata juga berdampak pada industri retail. Adapun daerah yang
sektor retailnya paling terdampak adalah Jakarta, Medan, Bangka Belitung,
Kepulauan Riau, Manado dan Bali. Pandemi COVID-19 juga diperkirakan akan
mempengaruhi sektor usaha mikro, kecil dan menengah, hal tersebut dikarenakan
para pengunjungan asing yang datang ke suatu destinasi biasanya akan membeli
cinderamata untuk di bawa pulang (Iswahyudi, 2016). Jika pengunjung asing yang
berkunjung turun, dapat dipastikan pendapatan atas usaha mikro, kecil dan
menengah juga akan turun (Saidi et al, 2017). Bank Indonesia telah merilis data di
tahun 2016 terkait sektor usaha mikro, kecil dan menengah yang menyatakan
bahwa usaha mikro, kecil dan menengah sangat dominan dalam unit bisnis di
Indonesia dan jenis usaha mikro mampu menyerap banyak tenaga kerja.
dan Menengah seperti yang disampaikan oleh Kepala Pusat Penelitian Ekonomi
LIPI, Agus Eko Nugroho. (http://lipi.go.id/siaranpress/Survei-Dampak-Pandemi-
COVID-19-terhadap-Ekonomi-Rumah-Tangga-Indonesia/22123).
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
D. Obyek Penelitian
Objek yang akan dituju oleh peneliti adalah Dampak Pandemi COVID-19
Terhadap Bisnis Hotel Syariah Di Yogyakarta Studi Terhadap (Hotel Unisi
Yogyakarta
Sampel adalah “merupakan suatu sub kelompok dari populasi yang dipilih
untuk digunakan dalam penelitian” (Amirullah 2015). Dalam pengambilan sampel
diperlukan teknik pengambilan sampel (teknik sampling). Teknik sampling pada
umumnya dikelompokan menjadi dua yaitu non probability sampling dan
probability sampling. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis non
probability sampling untuk pengambilan sampel (Amirullah 2015).
F. Sumber Data
Salah satu langkah awal yang dilakukan oleh penulis dalam menyusun
penelitian ini salah satunya adalah mengumpulkan data dari instansi yang akan
diteliti, dikarenakan data merupakan salah satu unsur terpenting sebagai masukan
dalam melakukan pengelolaan data dan pembahasan dalam penulisan ini, dalam
penelitian ini penulis memerlukan dua jenis data antara lain :
1. Data Primer
Data primer diperoleh secara langsung dari sumber atau objek
penelitian melalui wawancara. wawancara adalah metode tanya jawab secara
langsung dengan dengan sejumlah pertanyaan terhadap narasumber yaitu
manajemen hotel syariah:
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari berbagai macam sumber yang relevan
diantaranya yaitu: studi literature, jurnal, buku, laporan kegiatan hotel
syariah-syariah di Kota Yogyakarta, website dinas pariwisata Kota
Yogyakarta serta Dinas Pariwisata DIY, dan data-data lain yang relevan.
a. Reduksi data, yaitu membuat abstraksi seluruh data yang diperoleh dari
seluruh catatan lapangan hasil observasi wawancara dan pengkajian dokumen.
Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis data yang menajamkan,
mengaharapkan hal-hal penting, menggolongkan mengarahkan, membuang yang
tidak dibutuhkan dan mengorganisasikan data agar sistematis serta dapat membuat
satu simpulan yang bermakna. Jadi, data yang diperoleh melalui observasi,
wawancara dan pengkajian dokumen dikumpulkan, diseleksi, dan dikelompokkan
kemudian disimpulkan dengan tidak menghilangkan nilai data itu senidri.
b. Penyajian data, yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dalam pengambilan tindakakan.
Proses penyajian data ini mengungapkan secara keseluruhan dari sekelompok data
yang diperoleh agar mudah dibaca dan dipahami, yang paling sering digunakan
unuk penyajian data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat
naratif.
37
A. Pembahasan
Hotel Unisi merupakan hotel bintang dua pertama dengan konsep syariah
di Yogyakarta. Terletak di Stasiun Tugu berikutnya pusat kota dan hanya 2 menit
berjalan kaki ke jalan Malioboro. Hotel Unisi sendiri awalnya bernama hotel
Sofyan Inn Unisi yang berdiri tahun 2016. Merupakan salah satu hotel syariah
yang terkena dampak dari adanya pandemi COVID-19. Berdasarkan wawancara
yang penulis lakukan dengan Buk Memey selaku staff Front Office
mengungkapkan bahwa sebelum pandemi kapasitas hotel yang ditempati oleh
pengungjung mencapai 70-80 persen dari total jumlah kamar yang di miliki.
Dimana jumlah kamar yang dimiliki oleh hotel Unisi yaitu sebanyak 70 kamar.
Dan rata-rata kamar yang ditempati sekitar 70-80 persen dimana hampir 2000
(dua ribu) kamar setiap bulannya Namun setelah adanya pandemi jumlah
kapasitas kamar hotel yang ditempati berkisar antara 40-50 persen saja. Sebelum
pandemic pemasukan hotel Unisi bisa berkisar 500 juta sampai dengan 1 Milyar
setiap bulannya. Sedangkan setelah adanya pandemic pendapatan hotel unisi
sangat berkurang sampe dengan 70 persen. Dan terkadang pemasukan hanya
mampu untuk mempertahankan biaya operasional saja. Hotel Unisi sendiri
merupakan salah satu hotel yang ada di Kota Yogyakarta.
38
39
Kota jogja juga dikenal sebagai kota pelajar, hal ini dibuktikan dengan
banyaknya sekolah dan perguruan tinggi baik swasta maupun negeri di Jogja.
Dengan adanya fasilitas pendidikan tersebut menjadikan Jogja sebagai tujuan
untuk menuntut ilmu oleh pelajar dari berbagai daerah di Indonesia. Para pelajar
dan mahasiswa tersebut juga membawa budaya dari masing-masing daerahnya,
sehingga saat kamu mengunjungi Jogja tentu akan melihat orang dari berbagai
wilayah Indonesia. Maka tak jarang Jogja juga disebut sebagai miniatur Indonesia.
Pengalaman belajar di Jogja akan memberikan kenangan tersendiri yang akan
membuat mereka ingin kembali mengulang romantisme masa lalu dan pasti ingin
kembali ke Jogja. Selain itu juga sangat banyak sekali pentas seni maupun konser
musik bertemakan bineka tunggal ika menjunjung tinggi perbedaan dengan
mensinergi kan sebuah seni dalam sebuah pertunjukan yang selalu ada setiap
bulannya yang di prakarsai oleh pelajar maupun mahasiswa yang sedang
melaksanakan studi di Yogyakarta.
40
B. Hasil Pembahasan
dibandingkan dengan TPK Januari 2019 yang tercatat sebesar 51,47 persen.
Begitu pula, jikan dibanding TPK Desember 2019, TPK hotel klasifikasi bintang
pada Januari 2020 mengalami penurunan sebesar 10,22 poin. Rata-rata lama
menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel klasifikasi bintang selama Januari
2020 tercatat sebesar 1,88 hari, terjadi penurunan sebesar 0,17 poin jika
dibandingkan keadaan Januari 2019.
Dari 12,74 juta orang yang bekerja pada usaha pariwisata, porsi terbesar
(30,57 persen) merupakan mereka yang berstatus berusaha sendiri, sementara
yang berstatus berusaha dibantu buruh, baik dibayar maupun tidak dibayar, dan
sebagai karyawan/buruh masing-masing sebesar 27,66 persen dan 24,23 persen.
44
Untuk yang berstatus sebagai pekerja tidak dibayar mencapai 16,17 persen.
Sedangkan untuk yang berstatus sebagai pekerja bebas hanya sebesar 1,36 persen.
Hadiningrat sebagai kerajaan Mataram yang ikut serta secara aktif membantu
terbentuk pemerintahan negara Republik Indonesia sebelum dan sesudah zaman
Kemerdekaan (www.id.jogjarentcar.com).
i. Kabupaten Kulonprogo
v. Kota Yogyakarta
Sebagaimana hal ini Allah Ta‟ala berfirman dalam al Qur‟an surat Al Jatsiah
ayat 18:
َن َير َعَي وَِ وَ ِيَ َاه نت َِّ ون َٱف َْ َ يا َِّ ون َتعني ََءو َْو َيْه َ نيَِعَي َ يا ََ ون َُ لَْعَي لَّ نيم ََ َن وُ َ َْ َي
ع َٰ َُ َي
َ ل
َ َِ ٍ
hotel syariah terbagi menjadi 2 jenis. Pertama adalah hotel syariah Hilal-1. Hotel
Syariah Hilal-1 adalah penggolongan untuk usaha hotel syariah yang dinilai
memenuhi seluruh kriteria Usaha Hotel Syariah yang diperlukan untuk melayani
kebutuhan minimal wisatawan muslim. Sedangkan jenis yang kedua adalah Hotel
Syariah Hilal-2. Hotel syariah hilal-2 adalah penggolongan untuk Usaha Hotel
Syariah yang dinilai memenuhi seluruh Kriteria Usaha Hotel Syariah yang
diperlukan untuk melayani kebutuhan moderat wisatawan muslim.
Turunnya pendapatan dari Hotel Unisi juga tidak terlepas dari tidak
adanya aktifitas penerimaan pengunjung dari awal diumumkan nya COVID-19
sampai dengan beberapa bulan setelah pengumuman COVID-19 yakni dari Maret
2020 sampai dengan bulan Agustus 2020. Baru bulan Agustus Hotel Unisi
50
kembali beroperasi sehingga hampir 5 bulan hotel Unisi sendiri tidak menerima
tamu. Untuk kembali mendapatkan tamu Hotel Unisi juga mengadakan promosi
pemotongan harga kamar yang mencapai 40-50 persen. Namun promosi ini
sendiri tidak cukup membantu dikarenakan banyak hotel melakukan hal yang
sama. Bahkan hotel sekelas bintang 4 pun menurut ibuk Memey juga memberikan
diskon yang cukup besar terhadap kamar-kamar hotel yang dimilikinya.
Deddy Pranowo memaparkan bahwa hotel yang dijual terdiri dari hotel
non-bintang hingga yang berbintang. Hotel tersebut tersebar di beberapa tempat di
wilayah Kota Yogyakarta dan tempat wisata. Sepengamatannya, ada sekitar 10
hotel yang dijual. Alasan pandemi corona dengan sepinya pengunjung ditambah
beban operasional yang masih berjalan diduga kuat menjadi sebab hotel-hotel
tersebut diputuskan untuk dijual oleh pemiliknya.
51
Dari data dan fakta ini saja sudah terlihat dampak pandemic COVID-19
terhadap hotel-hotel yang ada. Sebab bisnis hotel sangat bergantung terhadap
jumlah wisatawan yabg berkunjung ke daerah tempat dimana hotel tersebut
berada. Dimana dengan adanya pandemic penungjung wisatawan ke Yogyakarta
juga sangat berkurang, sehingga fenomena kerugian atau bahkan kebangkrutan
yang dialami oleh sebuah hotel yang sangat pemasukannya sangat bergantung
kepada jumlah wisatawan yang berkunjung akan menjadi hotel yang paling
terdampak dari adanya pandemic COVID-19 ini.
52
BAB V
A. Kesimpulan
B. Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis rekomendasikan dari hasil penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Buku
Anak Suryo, 2008, Tata Cara Mengurus Izin Usaha, Pustaka Yustisia,
Yogyakarta.
Ali Yafie, dkk 2013, Fiqh Perdagangan Bebas, Penerbit Teraju, Jakarta.
Ibrahim Jones dan Sewu Lindawaty, 2007, Hukum Bisnis Dalam Persepsi
Manusia Modern, PT Refika Aditama, ,Bandung:
Muhammad Daud Ali, 2009, Hukum Islam, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata
Hukum Islam di Indonesia, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Masjfuk Zuhdi, 1998, Studi Islam, Jilid III: Muamalah, PT RajaGrafindo Persada,
Jakarta.
54
55
Jurnal
Norvadewi, Bisnis dalam Perspektif Islam, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam AL-
TIJARY, Vol. 01, No. 01, Desember 2015.
Data Elektronik
Baldwin, R., Tomiura, E. 2020, Thinking ahead about the trade impact of
Baldwin, R., Mauro, B. W., 2020, Economics in the Time of COVID-19,
CEPR Press VoxEU. org.COVID-19, CEPR Press VoxEU. Org.
Elisa M. Maffioli, 2020, How is the World Responding to the 2019 Coronavirus
Disease Compared with the 2014 West African Ebola Epidemic? The
Importance of China as a Player in the Global Economy, Am. J. Trop. Med.
Hyg., 00(0), pp. 1–2 doi:10.4269/ajtmh.20-0135.
http://pengusahamuslim.com/5552-empat-kiat-meningkatkan-omset-
penjualan.html, diakses pada tanggal 12 September 2020.
Khan, N., Faisal, S. 2020, Epidemiology of Corona Virus in the World And Its
Effects on The China Economy, Electronic copy available at: dikutip dari
https://ssrn.com/abstract=3548292, diakses pada tanggal 11 September
2020.
Koshle, H., Kaur, R. Basista. R, 2020, Breakdown of Business and Workers in
India, Impact of Corona Virus, March 19, available at, dikutip
darihttp://dx.doi.org/10.2139/ssrn.355754, diakses pada tanggal 11
September 2020.
Merry Dame Cristy Pane, Virus Corona, dikutip dari
https://www.alodokter.com/v, diakses pada tanggal 11 September 2020.
https://news.detik.com/berita/d-4943950/latar-belakang-virus-corona-
perkembangan-hingga-isu-terkini, diakses pada tanggal 11 September 2020.
https://ibtimes.id/data-populasi-penduduk-muslim-2020-indonesia-terbesar-
di-dunia/, diakses pada tanggal 2 Oktober 2020.