Akuntansi Pendahuluan
Akuntansi Pendahuluan
PENDAHULUAN
1
Sejarah Akuntansi
Akuntansi dikenal masyarakat sejak manusia
menggunakan uang.
Pencatatan tertua mengenai keluar masuknya uang
serta utang piutang, pertama kali dilakukan diatas
potongan tanah liat, yang ditemukan di Babylonia
sekitar 3600 tahun sebelum masehi.
Setelah itu pencatatan dengan menggunakan daun
lontar, berasal dari Mesir yang sedang dijajah Romawi.
2
Sejarah Akuntansi
Pada tahun 1494, Luca Pacioli, memperkenalkan sistem
pembukuan berpasangan atau sistem kontinental. Pencatatan
semua transaksi ke dalam dua bagian, yaitu debet dan kredit.
Pada pertengahan abad ke-18 sampai ke-19, terjadi revolusi
industri, karena para manajer pabrik ingin mengetahui biaya
produksinya.
3
Sejarah Akuntansi
Profesor Robert Stelling, membagi perkembangan akuntansi
menjadi 3 tahap :
Tahap 1 : Ruang lingkup perusahaan masih kecil, para
pemiliknya sekaligus menjadi manajer perusahaan.
Pencatatan perusahaan dikerjakan sendiri.
Tahap 2 : Perusahaan makin besar, pengurusan dalam
perusahaan tidak mungkin dikelola sendiri. Pencatatan mulai
diserahkan kepada orang lain yang mengerti akuntansi.
Tahap 3 : Terjadi pemisahan fungsi secara tegas,
antara pemilik dan perusahaan. Pencatatan akan
dipertanggung jawabkan kepada pemilik perusahaan, berupa
laporan keuangan.
4
Definisi Akuntansi
Akuntansi adalah seni mencatat,
mengelompokkan, mengikhtisarkan menurut cara
yang berarti dan dinyatakan dalam nilai uang,
semua transaksi serta kejadian yang bersifat
finansial dan dapat ditafsirkan hasilnya.
Transaksi adalah keadaan atau peristiwa yang
dapat dinyatakan dengan nilai uang. Misalnya :
utang, piutang, pembelian, penjualan, dll.
5
Pencatatan
Pencatatan dilakukan dengan pedoman :
• Berdasarkan sumber atau dokumen yang
nyata, yaitu : faktur, kwitansi, nota,dll.
• Untuk mencegah kelalaian, pencatatan
dikerjakan pada hari terjadinya transaksi
tersebut.
• Pencatatan dilakukan serapih mungkin.
6
Tugas Akuntan
Pekerjaan akuntan :
a. Pembukuan.
b. Pensurvaian (untuk mengetahui seberapa
luas transaksi suatu perusahaan)
c. Perencanaan sistem akuntansi suatu
perusahaan.
d. Pemeriksaan akuntansi (auditing).
e. Penyusunan dan penyajian laporan
keuangan.
f. Penganalisisan laporan-laporan keuangan.
7
Spesialisasi Akuntansi
Akuntansi Keuangan (Financial Accounting) atau Akuntansi Umum.
Akuntansi yang mencatat transaksi keuangan dan memberi
informasi kepada pihak luar perusahaan.
Akuntansi Manajemen (Management Accounting).
Akuntansi yang memberi informasi kepada manajer/pimpinan
perusahaan.
8
Spesialisasi Akuntansi
Sistem Akuntansi (Accounting System).
Akuntansi yang merencanakan sistem akuntansi yang
cocok bagi suatu perusahaan. Sistem akuntansi ini
diperlukan untuk melindungi dan mengembangkan
harta perusahaan.
Pemeriksaan Akuntansi.
Akuntansi yang memberikan jasa pemeriksaan
laporan-laporan keuangan serta memberikan asas-asas
yang benar dan adil.
9
Spesialisasi Akuntansi
10
Spesialisasi Akuntansi
11
Tujuan Akuntansi
Untuk menciptakan laporan keuangan bagi
pihak-pihak yang memerlukannya, yaitu :
pemakai di dalam perusahaan (internal
user),yaitu manajemen dan karyawan.
pemakai di luar perusahaan (external
user), yaitu investor, kreditur, bank,
departemen pajak, masyarakat, fiskus, dll.
12
Profesi Akuntansi
Akuntan Perusahaan.
Akuntan yang bekerja pada perusahaan swasta, bertugas
memberikan informasi keuangan, menyusun anggaran,
menentukan dan mengontrol biaya produksi, memeriksa
akuntansi intern.
Akuntan Pemerintah.
Akuntan yang bekerja pada suatu lembaga pemerintah,
bertugas memberikan informasi keuangan, menyusun
anggaran, menentukan dan mengontrol biaya produksi,
memeriksa akuntasi intern tanpa tujuan mencari
keuntungan atau Not for Profit Accounting.
13
Profesi Akuntansi
Akuntansi Publik (Public Accountant).
Akuntan yang memberikan jasa akuntansi
kepada segala jenis perusahaan. Tugas utama
akuntan publik yaitu pemeriksaan akuntansi,
dapat juga memberi saran manajemen atau
perpajakan.
Akuntan Pendidik.
Akuntan yang mengajar akuntansi.
14
Jenis-Jenis Perusahaan
15
Bentuk-bentuk Perusahaan
A. Perusahaan Perseorangan.
- Perusahaan yang dimiliki satu orang.
- Rugi atau laba perusahaan menjadi tanggung
jawab pemilik.
- Jika harta perusahaan tidak dapat menutupi
kerugian atau utang usaha, maka harta
pemilik tidak dapat diinvestasikan ke dalam
kerugian atau utang tersebut.
- Mendirikan perusahaan perseorangan tidak
harus dengan akta otentik, cukup dengan surat
ijin usaha.
16
Bentuk-bentuk Perusahaan
B. Perseroan Firma.
- Perusahaan yang dimiliki oleh lebih dari satu
orang/ merupakan persekutuan.
- Sekutu menjalankan perusahaan bersama-
sama.
- Rugi atau laba perusahaan adalah tanggung
jawab para sekutu dan diperhitungkan
menurut perbandingan modal.
17
Bentuk-bentuk Perusahaan
B. Perseroan Firma.
- Jika harta perusahaan tidak dapat menutupi
kerugian atau utang perusahaan, maka harta
sekutu tidak diinvestasikan ke dalam
kerugian atau utang tersebut.
- Mendirikan firma harus dengan akta otentik.
Akta tersebut didaftarkan pada panitera
Pengadilan Negeri setempat dan diumumkan
dalam Berita Negara.
18
Bentuk-bentuk Perusahaan
C. Perseroan Komanditer atau CV.
- Perusahaan yang dimiliki lebih dari satu
orang dan merupakan persekutuan.
- Ada satu atau lebih sekutu bekerja
(sekutu pengusaha) dan ada satu atau lebih
sekutu diam (sekutu komanditer).
- Rugi atau laba perusahaan dibagi menurut
perjanjian.
19
Bentuk-bentuk Perusahaan
C. Perseroan Komanditer.
- Jika harta perusahaan tidak dapat menutupi
kerugian atau utang perusahaan,
maka harta sekutu pengusaha tidak
diinvestasikan ke dalam kerugian atau
utang.
- Sekutu komanditer bertanggung jawab
terhadap rugi atau utang perusahaan hanya
sebesar modal yang diinvestasikan ke dalam
perusahaan.
20
Bentuk-bentuk Perusahaan
.
C Perseroan Komanditer.
- Mendirikan perseroan
komanditer dapat dengan akta di bawah
tangan atau akta otentik.
- Akta tersebut tidak harus didaftarkan pada
panitera Pengadilan negeri setempat dan tidak
harus diumumkan dalam Berita Negara.
21
Bentuk-bentuk Perusahaan
22
Bentuk-bentuk Perusahaan
23
Bentuk-bentuk Perusahaan
24
Bentuk-bentuk Perusahaan
E. Koperasi.
Kumpulan orang-orang yang bekerja sama dan
berasakan kekeluargaan dalam melakukan
usahanya. Modalnya berasal dari simpanan
pokok, simpanan cadangan, dan hibah.
F. Perusahaan Negara.
Perusahaan yang dimiliki dan dikelola oleh
negara. Contoh : PJKA, PLN, PERUMTEL, dll.
25