Anda di halaman 1dari 15

AUSUHAN KEPERAWATAN PADAPASIEN Ny “H”

DIAGNOSA MEDIS DIABETEM MELITUS


DI RUANG HCU RSUD PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
PADA TANGGAL 19 AGUSTUS 2022

OLEH:

RIZKANU ARSHIUTAMA
NIM: P07120419026

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KESEHATAN MATARAM JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN PROFESI NERS

TAHUN AKADEMIK

2022-2023
E. PATHWAY

(Nurarif, Amin Huda, 2015)


BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
Pengkajian pada pasien diabetes mellitus dengan Konsep & Tipologi Pola Kesehatan
Fungsional menurut Gordon, yaitu :
1. Pola Persepsi-Managemen Kesehatan Menggambarkan Persepsi,pemeliharaan dan
penanganan kesehatan Persepsi terhadap arti kesehatan,dan penatalaksanaan kesehatan,
kemampuan menyusun tujuan,pengetahuan tentang praktek kesehatan
2. Pola Nutrisi – Metabolik
Hilang nafsu makan, mual, muntah, tidak mengikuti diet; peningkatan masukan glukosa/
karbohidrat, penurunan berat badan lebih dari beberapa hari/ minggu, haus, penggunaan
diuretik (tiazid).
Tanda: kulit kering/ bersisik, turgor jelek, kekakuan/ distensi abdomen, muntah,
hipertiroid (peningkatan kebutuhan metabolik dengan peningkatan gula darah), bau
halitosis/ manis, bau buah (nafas aseton).
3. Pola Eliminasi
Perubahan pola kemih, poliuria, nokturia, rasa nyeri atau terbakar, kesulitan berkemih
(infeksi), ISK baru tau berulang, nyeri tekan abdomen, diare.
Tanda: urin encer, pucat, kuning: poliuri(dapat berkembang menjadi oliguria/ anuria jika
terjadi hipovolemia berat), urin berkabut, bau busuk (infeksi), abdomen keras, adanya
asites, bising usus lemah dan menurun: hiperaktif (diare).
4. Pola Latihan-Aktivitas
Kekurangan oksigen, batuk dengan/ tanpa sputum purulent (tergantung adanya
infeksi/ tidak), batuk, dengan/ sputum purulen (infeksi), frekuensi pernapasan. Kulit
kering, gatal, ulkus kulit.Demam, diaforesis, kulit rusak, lesi/ ulserasi, menurun kekuatan
umum/ rentang gerak, parastesia/ paralisis otot termasuk otot pernafasan (jika kadar
kalium menurun dengan cukup tajam).
Letih, lemah sulit berjalan/bergerak, tonus otot menurun, kram otot, gangguan istirahat/
tidur.Takikardi dan takipnea pada keadaan istirahat atau dengan aktifitas, letargi/
disorientasi, koma dan penurunan kekuatan otot.
5. Pola Kognitif Perseptual
Riwayat hipertensi, infark miokard akut, klaudikasi, kebas, kesemutan pada
ekstremitas, ulkus pada kaki, penyembuhan yang lama. Takikardi, perubahan tekanan
darah postural: hipertensi, nadi menurun/ tidak ada, disritmia, kulit panas, kering dan
kemerahan: bola mata cekung.Abdomen yang tegang/ nyeri (sedang/ berat).
Tanda: Wajah meringis dengan palpitasi; tampak sangat berhati-hati.
6. Pola Istirahat-Tidur
Pusing/ pening, sakit kepala, kesemutan, kebas, kelemahan pada otot, gangguan
penglihatan.
Tanda: disorientasi: mengantuk, letargi, stupor/ koma, gangguan memori (baru, masa
lalu),kacau mental, refleks tendon dalam menurun, aktivitas kejang.
7. Konsep Diri-persepsi Diri
Stress, tergantung pada orang lain. Tanda: Ansietas, peka rangsang.
8. Pola Peran dan Hubungan
Ketidakmampuan menjalankan peran sebagaimana mestinya.
9. Pola Reproduksi/Seksual
Raba vagina (cenderung infeksi), masalah impoten pada pria, kesulitan orgasme pada
wanita.
10. Pola Pertahanan Diri (Coping-Toleransi Stres )
Faktor resiko keluarga: DM, stroke, hipertensi, penyembuhan yang lambat, penggunaan
obat seperti steroid, diuretik (tiazid): dilantin dan fenobarbital (dapat meningkatkan
kadar glukosa darah), menggunakan obat diabetik.
Tanda: Memerlukan bantuan dan pengaturan diet, pengobatan, perawatan diri,
pemantauan glukosa darah.
11. Pola Keyakinan Dan Nilai Menggambarkan dan Menjelaskan pola nilai,keyakinan
termasuk spiritual. Menerangkan sikap dan keyakinan klien dalam melaksanakan agama
yang dipeluk dan konsekuensinya. Agama, kegiatan keagamaan dan buadaya,berbagi
denga orang lain,bukti melaksanakan nilai dan kepercayaan, mencari bantuan spiritual
dan pantangan dalam agama selama sakit
Pemeriksaan Diagnostik

Beberapatesyang dilakukanyaitruglukosadarah:meningkat100-200 mg/dl atau lebih aseton


plasma(keton):positifsecaramencolok,asamlemakbebas:kadar
lipiddankolesterolmeningkat,urin:guladan asetonpositif: beratjenisdan osmolaritas mungkin
meningkat, Tes Toleransi Glukosa (TTG)memanjang (≥200mg/dl)untuk pasien yang
kadarglukosa meningkat di bawah kondisi stress,hemoglobin likosilat diatas rentang normal
untuk mengukur presentase,glukosayang melekat padahemoglobin rentang normal 5-6%
(Doenges,M. E, et al, 2012).

B. DIAGNOSE KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan luka operasi post debridemen
2. Intoleransi aktifitas
3. Deficit volume cairan
4. Perfusi jaringan tidak efektif
5. Ketidak seimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
DAFTAR PUSTAKA

American Diabetes Association. 2011. Diagnosis and Classification of Diabetes


Mellitus.Diabetes Care,34(1),S62-S69
Chris Tanto…[et al]. 2014. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta. Media Aesculapius.
Corwin, EJ. 2013. Buku Saku Patofisiologi, 3 Edisi Revisi. Jakarta: EGC

Doenges,Marilyn E. 2012. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk Perencanaan


dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta. EGC

Ernawati. 2013. Penatalaksanaan Keperawatan Diabetes Melitus Terpadu dengan


Penerapan teori Keperawatan Self Care Orem. Jakarta. Mitra Wacana Media.
Herdman,T.Heather. 2016. Nanda International Inc. Diagnosis Keperawatan :Definisi&
Klasifikasi. 2015-2017. Jakarta.EGC.
Mosby. 2013. Nursing Outcomes Classification. Elsevier. Singapore.
Mosby. 2013. Nursing Intervention Classification. Elsevier. Singapore.
Nurarif, Amin Huda. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis
Dan Nanda NIC-NOC. Jogjakarata.Mediaction.
Perkeni.2011. Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus. Jakarta. Pusat
penerbitan ilmu penyakit dalam.
Smeltzer, Suzanne. 2015. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth.
Jakarta. EGC
VII. Monitoring tiap jam

H 250

E Temp

M X

D Biru

I 200

N MAP

I Hijau

K 150

BP

Hitam

100

HR

50

Merah

Kesadaran

Irama EKG

Nyeri

CVP

SaO2/SPO2

Res Tipe Vent


Pir PEEP/

a CPAP

si RR

TV

FiO2

N Mata

E Ukuran

U Pupil

R Reaksi

O Kaki

Tangan

GCS

M Line 1

S Line 2

K Line 3

Line 4

Enteral

Total

K NGT

E Urine

L BAB

U Drain

A Total

R
H 250

E Temp

M X

D Biru

I 200

N MAP

I Hijau

K 150

BP

Hitam

100

HR

50

Merah

Kesadaran

Irama EKG

Nyeri

CVP

SaO2/SPO2

Res Tipe Vent


Pir PEEP/

a CPAP

si RR

TV

FiO2

N Mata

E Ukuran

U Pupil

R Reaksi

O Kaki

Tangan

GCS

M Line 1

S Line 2

K Line 3

Line 4

Enteral

Total

K NGT

E Urine

L BAB

U Drain

A Total

R
H 250

E Temp

M X

D Biru

I 200

N MAP

I Hijau

K 150

BP

Hitam

100

HR

50

Merah

Kesadaran

Irama EKG

Nyeri

CVP

SaO2/SPO2
Res Tipe Vent

Pir PEEP/

a CPAP

si RR

TV

FiO2

N Mata

E Ukuran

U Pupil

R Reaksi

O Kaki

Tangan

GCS

M Line 1

S Line 2

K Line 3

Line 4

Enteral

Total

K NGT

E Urine

L BAB

U Drain

A Total

R
I. Monitoring tiap jam

H 250

E Temp

M X

D Biru

I 200

N MAP

I Hijau

K 150

BP

Hitam

100

HR

50

Merah

Kesadaran

Irama EKG

Nyeri
CVP

SaO2/SPO2

Res Tipe Vent

Pir PEEP/

a CPAP

si RR

TV

FiO2

N Mata

E Ukuran

U Pupil

R Reaksi

O Kaki

Tangan

GCS

M Line 1

S Line 2

K Line 3

Line 4

Enteral

Total

K NGT

E Urine

L BAB

U Drain
A Total

Anda mungkin juga menyukai