Anda di halaman 1dari 3

SOAL MANAJEMEN LABORATORIUM II

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)


Pembuat soal : Drs. I WayanGetas, S.Si, M.Sc
Waktu Pelaksanaan Ujian :
Hari, tanggal : Rabu, 21 Desember 2021
Program Studi D.III Semerter : V

JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN SINGKAT DAN JELAS!


1. Apa yang anda ketahui tentang Quality Control, jelaskan! dan apa tujuan dilakukannya
Quality Control.
2. Apa perbedaan Audit Internal dengan Audit Eksternal dan mengapa audit internal harus
netral ?
3. Jelaskan Karakteristik EQA (External Quality Assessment)
4. Jelaskan mengapa pencatatan dan dokumentasi dalam laboratorium medik harus
dilakukan dengan teliti ?
5. Coba anda susun struktur organisasi lab. disalah satu tempat /lahan anda mengikuti PBL

Keterangan :
a) Dikumpulkan hari Kamis, tanggal 23 Desember, Jam 11.30 wita
b) Di ketik dengan rapi.
c) Dijawab sendiri dan tidak kerja sama, bila kerja sama tidak dinilai (ada jawaban yang
mirip)
d) Di Kumpulkan lewat PJMK masing-masing dan dikirim dalam bentuk file ke
getasponi@gmail.com
e) Bagi yang tidak mengumpulkan sesuai dengan ketentuan tersebut diatas dianggap
tidak ikut UAS
f) Selamat mengerjakan

NAMA : Haris Purwandi


KELAS : A
NIM : P07134019013
PRODI : D3 ANALIS KESEHATAN

JAWABAN
1. Kontrol kualitas (Quality Control atau QC) adalah operasional teknis dan aktivitas
pengujian yang dilakukan untuk mencapai persyaratan mutu atau memperoleh
keberterimaan data yang valid. Kontrol kualitas merupakan suatu rangkaian pemeriksaan
analitik yang ditujukan untuk menilai data analitik. QC juga sebagai prosedur manajerial
untuk menyesuaikan tahapan tahapan dari proses pemeriksaan laboratorium untuk
memenuhi standar tertentu yaitu akurasi dan presisi. Data hasil pemeriksaan bahan
kontrol dianalisis secara statistik dan dipantau untuk menilai keandalan pemeriksaan.
Setiap tes yang dikerjakan di laboratorium harus mengerjakan bahan kontrol sehingga
akurasi dan presisi setiap tes dapat dipantau dan dijamin validasinya, QC juga memantau
proses pemeriksaan menggunakan teknik statistik untuk mendeteksi, meminimalisasi,
mencegah, memperbaiki penyimpangan yang terjadi selama proses analisis berlangsung.
Statisticaly QC berguna untuk memantau perubahan yang terjadi pada alat, reagen,
kalibrator dan prosedur kerja.
Tujuan dari dilakukannya kontrol kualitas adalah untuk mendeteksi kesalahan analitik di
laboratorium. Kesalahan analitik di laboratorium terdiri atas dua jenis yaitu kesalahan
acak (random error) dan kesalahan sistematik (systematic error). Kesalahan acak
menandakan tingkat presisi, sementara kesalahan sistematik menandakan tingkat akurasi
suatu metode atau alat.
2. Auditor internal melakukan review terhadap aktivitas organisasi secara berkelanjutan,
sedangkan auditor eksternal (audit keuangan/ KAP) biasanya melakukan secara
periodik/ tahunan.
Auditor Internal harus memiliki independensi dalam melakukan audit dan
mengungkapkan pandangan serta pemikiran sesuai dengan standar audit yang
berlaku. Independensi tersebut sangat penting, agar memiliki manfaat yang optimal bagi
seluruh stakeholder. Independensi dalam pembahasan ini berarti bersifat netral.
3. Adapun kriteria-kriteria dalam model EQA, yaitu: (1) Kepemimpinan; (2) Kebijakan dan
Strategi; (3) Manajemen Sumber Daya Manusia; (4) Sumber; (5) Proses; (6) Kepuasan
Konsumen; (7) Kepuasan Orang; (8) Dampak pada Masyarakat; (9) Hasil Bisnis.
Hasil PME yang baik, bisa menjadi salah satu alasan dari pelanggan laboratorium baik itu
dokter maupun pasien untuk mempercayakan pemeriksaannya. Terdapat 3 macam PME,
yaitu proficiency testing, rechecking, dan on-site evaluation. Proficiency testing adalah
PME yang dilakukan oleh badan eksternal seperti BBLK, dengan cara laboratorium
memeriksa sampel yang dikirimkan oleh badan eksternal kemudian hasil dikirim kembali
dan analisisnya dibandingkan dengan peserta yang lain. Rechecking adalah pemeriksaan
ulang dengan sampel yang sama oleh laboratorium rujukan atau laboratorium lain
sehingga bisa dibandingkan antar laboratorium. On-site evaluation adalah alternatif PME
jika proficiency testing susah dikerjakan, dilakukan dengan cara menukar sampel dari
satu laboratorium ke laboratorium lain.
4. Untuk pencatatan dan dokumentasi ini harus dilakukan dengan cermat dan teliti karena
kesalahan dalam pencatatan, dokumentasi, dan pelaporan akan mengakibatkan kesalahan
dalam menetepakan suatu tindakan.
5. Struktur RS Islam Siti Hajar Mataram

Anda mungkin juga menyukai